Anda di halaman 1dari 286

Kurikulum Anak

Aku Ikut Yesus


Januari – Juni 2022

“Keluarga Allah:
Dipulihkan Untuk Memulihkan”

SINODE GEREJA-GEREJA KRISTEN JAWA


2022

i
KURIKULUM ANAK 2022 - I
AKU IKUT YESUS

Diterbitkan Oleh:
Yayasan Taman Pustaka Kristen Indonesia
(Anggota IKAPI)
Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo No. 38A Yogyakarta 55222
Telp./Fax.: (0274) 512449; HP/WA: 087838211445
E-mail: penerbit@tamanpustakakristen.com
Website: www.tamanpustakakristen.com

Bekerjasama dengan:
Sinode Gereja-gereja Kristen Jawa
Jl. Dr. Sumardi No. 8 & 10 Salatiga 50711
Rek: BritAmaBisnis 0081-000589-56-1 a/n Sinode GKJ
Telp: 0298.326684 Email: sinode@gkj.or.id WA Center: +62 856 4066 6663
Website: www.sinodegkj.or.id

Penulis: Pdt. Adi Setyo Kristianto, S.Si.


Pdt. Eunike Trikayasuddhi, S.Si.
Ibu Tri Prasetyaningsih, S.Si
Ibu Fitri Dwi Utami, S.Th, M.Pd
Pdt. Dane Dea Kumala, S.Si.
Pdt. Lintang Anggraeni, S.Si

Editor: Pdt. Neny Suprihartati, M.Th


Pdt. Gledis Yunia Debora A, S.Si
Ibu Artha Kinanthi Sekar Kasih, S.Si

Ilustrator: Supriatmo

Tata letak PDILM Sinode GKJ

Cetakan 2022 – 1

ISBN 978-602-6414-70-0

ii
KATA PENGANTAR
“Ketika menuliskan kata pengantar untuk Bahan Kurikulum Anak Semester dua tahun 2021
ini, Negeri kita tercinta, Indonesia, bahkan dunia, masih sementara menghadapi dan
menjalani masa Pandemi Covid 19. Doa pengharapan kami adalah ketika Bahan Kurikulum
Anak Semesetr dua tahun 2021 ini digunakan, Pandemi Covid 19 sudah berakhir. Dengan
demikian, Ibadah Anak atau Sekolah Minggu sudah dapat diselenggarakan di gedung
gereja.” Kalimat tersebut menjadi awal Kata Pengantar di Buku Bahan Kurikulum Anak
Semester 2 tahun 2021. Ternyata ketika Kata Pengantar Buku Bahan Kurikulum Anak
Semester 1 tahun 2022 ini ditulis, Pandemi Covid 19 belum juga berakhir. Namun saya
percaya bahwa gereja-gereja, khususnya Sekolah Minggu, tetap memiliki pengharapan
akan kasih dan kuasa Tuhan Allah, yang tidak meninggalkan gereja-Nya. Masa Pendemi
Covid 19 yang cukup panjang, tidak membuat gereja-gereja, khususnya Sekolah Minggu,
menjadi tidak beraktivitas. Justru sebaliknya, Guru-guru Sekolah Minggu menjadi sangat
aktif dan kreatif dalam mengadakan Sekolah Minggu dengan berbagai aktivitas untuk
Anak Sekolah Minggu. Kenyataan inilah yang mendorong kami untuk tetap menyusun
dan menghadirkan buku ini.

Bahan Kurikulum Anak ini bukan merupakan materi siap saji. Persiapan dan kreativitas
Guru Sekolah Minggu tetap diperlukan dalam mengolah dan menyajikan materi Kurilum
Anak ini dalam merealisasikan di Sekolah Minggu. Bahan Kurikulum Anak ini berusaha
untuk dapat membantu Guru Sekolah Minggu memberikan inspirasi dalam
menyampaikan Firman Tuhan kepada anak-anak dan mengajak anak-anak melakukan
aktivitas. Kami juga berusaha menghadirkan cerita, sesuai dengan Bahan Kurikulum, dalam
bentuk video, yang dapat dilihat di YouTube Sinode GKJ.

Kami sangat memahami adanya keragaman situasi dan kondisi masing-masing gereja.
Untu itu kami menyadari belum dapat sepenuhnya Bahan Kurikulum Anak ini tepat guna
dan tepat sasaran dalam menjawab tantangan para Guru Sekolah Minggu, sesuai dengan
konteks gereja setempat. Kami tetap membuka diri menerima kritik dan saran untuk
perbaikan ke depan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para penulis, ilustrator dan editor yang telah
berupaya untuk menyajikan bahan Kurikulum Anak ini. Selamat melayani. Tuhan
memberkati kita semua.

Bapelsin XXVIII GKJ Bidang PWG


Pdt. Neny Suprihartati

iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................................................... iii

Kurikulum Anak Januari 2022 ................................................................................................................. 1


Tema: Kuasa dan Kasih Tuhan yang Memulihkan

Kurikulum Anak Februari 2022 ........................................................................................................... 45


Tema: Hidup Sebagai Orang yang Dipulihkan

Kurikulum Anak Maret 2022 ................................................................................................................ 93


Tema: Kesengsaraan dan Kematian yang Memulihkan

Kurikulum Anak April 2022 ................................................................................................................ 133


Tema: Manusia Dipulihkan oleh Kematian dan Kebangkitan-Nya

Kurikulum Anak Mei 2022 .................................................................................................................. 177


Tema: Karya Kristus Menumbuhkan Pengharapan

Kurikulum Anak Juni 2022 .................................................................................................................. 235


Tema: Roh Tuhan Memulihkan

Pemesanan dan berlangganan hubungi WA Center Sinode GKJ,


Toko Buku Kristen terdekat atau melalui toko online dengan akun GKJ Shop

iv
Tema Bulan Januari 2022:
Kuasa dan Kasih Tuhan yang Memulihkan

1
Kurikulum Anak Bulan Januari 2022

Minggu, 2 Januari 2022


(Minggu Kedua Setelah Natal - Putih)
3
MENJADI ANAK PILIHAN
YOHANES 1:1-18

Minggu, 9 Januari 2022


(Hari Pembaptisan Yesus - Minggu ke-1
Setelah Epifani - Putih)
11

JANGAN TAKUT DIRENDAHKAN


LUKAS 3:15-17, 21-22

Minggu, 16 Januari 2022


(Minggu Biasa I - Minggu ke-2 Setelah
Epifani - Hijau)
21

SENANG MELIHAT TEMAN SENANG


YESAYA 62: 1–5

Minggu, 23 Januari 2022


(Minggu Biasa II - Minggu ke-3 Setelah
Epifani - Hijau)
83

BEKERJA DENGAN SUKACITA


NEHEMIA 8: 1–10

Minggu, 30 Januari 2022


(Minggu Biasa III - Minggu ke-4 Setelah
Epifani - Hijau)
38

TETAP TENANG
LUKAS 4: 21-30

2
Minggu, 2 Januari 2022

3
Minggu, 2 Januari 2022
(Minggu Kedua Setelah Natal - Putih)

MENJADI ANAK PILIHAN


YOHANES 1:1-18

NILAI KRISTIANI
Yohanes mau memperkenalkan Yesus sebagai Terang.

TOKOH
Yohanes Pembaptis

AYAT
“Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk
memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.”
(Yohanes 1:6-7)

URAIAN PELAJARAN
1. Perikop Yohanes 1:1-18 merupakan bagian pengantar yang berisi mengenai
pernyataan Allah yang mewahyukan diri-Nya kepada manusia. Pewahyuan
tersebut digambarkan oleh Yohanes melalui tindakan Allah, yang sudah ada sejak
semula seraya mencipta (1-5) dan perkataan-perkataan Allah di dunia meski
mereka tidak mengenal-Nya (10-13). Oleh sebab itu, inkarnasi Allah dalam Yesus
demi kasih karunia berperan penting bagi kesaksian dan penyaksian.
2. Yohanes merupakan nabi yang diperkenankan Allah menjadi saksi Yesus Kristus.
Saksi adalah orang yang melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa. Selain
itu, saksi juga berarti orang yang dimintai hadir pada suatu peristiwa yang
dianggap mengetahui kejadian tersebut agar suatu ketika, apabila diperlukan,
dapat memberikan keterangan yang membenarkan bahwa peristiwa itu sungguh-
sungguh terjadi. Dalam terang pengertian ini, Yohanes dipilih untuk turut hadir di
dalam panggung karya keselamatan Allah bagi manusia di dunia. Sebab,
kehadirannya bermakna bagi inisiasi Yesus ketika memulai pelayanan dan supaya
semua orang menjadi percaya. Dia terpilih untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya,
sementara Yohanes menyanggah bukan dirinya yang bisa menyelamatkan
manusia (lih. Yoh 1: 5-8, 15).

4
3. Berdasarkan perkataan nabi Yohanes, kita dapat belajar bahwa terpilih atau tidak
terpilih sebagai saksi Allah, merupakan hak prerogatif Allah. Tidak satu manusia
pun, yang bisa secara gegabah, mengeklaim bahwa Allah telah memilih dia atau
orang tertentu demi pelayanan kasih karunia. Tentu saja bukan demi pembenaran
diri, melainkan kesaksian dan penyaksian kabar inkarnasi Allah demi perjanjian
kasih karunia-Nya semata, yang penting supaya semua orang mendengar lalu
percaya.
4. Minggu ini anak-anak belajar sebagai anak-anak pilihan Allah, akan melakukan
tugas memperkenalkan Yesus dengan sukacita.

TATA IBADAH
1. Sapaan
Selamat hari Minggu anak-anak pilihan Tuhan Yesus.
Kita bertemu lagi dalam Sekolah Minggu. Anak-anak pilihan Tuhan, kita yang sudah
dipilih Tuhan, untuk itu, mari kita bersemangat memuji dan memuliakan nama Tuhan.
2. Pujian: “Dengar Dia Panggil Nama Saya”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Ku Istimewa”
(https://www.youtube.com/watch?v=IeAKQEtuxxw)
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Tuhan Ambil Hidupku” (KJ 365)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Bersaksi Terus Sampai Tuhan Datang”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD

Pembukaan
1. Tanyakan kepada anak-anak: Apa yang kalian lakukan ketika menerima tugas?
2. Terimalah jawaban anak tanpa memberikan komentar yang menyalahkan.
3. Sampaikan kepada anak, bahwa mengerjakan tugas dengan sukacita adalah bagian
menyenangkan hati Tuhan.

5
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Anak-anak, ketika kalian di sekolah pasti pernah mendapatkan tugas dari guru. Berikut
cerita dari teman kita bernama Calvin dan Jason ketika belajar di sekolah.
Guru : Selamat pagi anak-anak.
Anak-anak : Selamat pagi ibu.
Guru : Sekarang kita akan belajar menggunakan puzzle.
Anak-anak : Asyikkkk, aku suka bermain puzzle, bu guru.
Guru : Okay, sekarang ibu guru minta tolong pada Calvin dan Jason untuk
membagikan puzzle ini pada teman-teman ya.
Calvin : Iya ibu (Calvin membagikan puzzle kepada teman-teman sambil cemberut
dan juga dilemparkan).
Jason : Iya siap ibu (Jason membagikan puzzle kepada teman-teman sambil
tersenyum dan meletakkan di depan teman-teman dengan hati-hati).
Guru : Terima kasih Calvin dan Jason yang sudah mengerjakan tugas dan
membantu ibu guru

Anak-anak, antara tindakan Jason dan Calvin, siapa yang menyenangkan ibu guru? Iya,
tindakan Jason. Mengapa menyenangkan ibu guru? Karena Jason dipilih ibu guru untu
mengerjakan tugas dan dilakukan dengan suka cita. Sedangkan Calvin, kurang
menyenangkan ibu guru, karena dia sudah dipilih ibu guru tetapi mengerjakan tugas
dengan cemberut dan meletakkan dengan cara yang kasar.

Seperti yang Jason lakukan, sebagai anak pilihan Allah, maka kita seharusnya mengerjakan
tugas dengan sukacita dan teliti, sebagai tindakan yang baik. Itu juga yang dilakukan oleh
Yohanes. Yohanes Pembaptis diutus untuk mempersiapkan kehadiran Yesus. Yohanes
sebagai orang yang sudah dipilih Allah mengerjakan tugasnya dengan sukacita. Yohanes
memberikan kesaksian dan mempersiapkan kehadiran Yesus.

Kesimpulan Pelajaran
Kitapun merupakan anak-anak pilihan Tuhan. Sekarang kalian juga bisa belajar dari Jason
dan Calvin serta Yohanes yang mengerjakan tugas dengan sukacita dan teliti. Karena
sebagai anak pilihan yang mengerjakan tugas dengan sukacita adalah menyenangkan hati
Allah. Sebagai contoh kita bisa mengerjakan tugas dari guru dengan sukacita. Jika kita
mendapatkan tugas dari mama dan papa, juga harus dikerjakan dengan suka cita. Begitu
juga jika kita mendapatkan tugas dari nenek dan kakek tetap harus dikerjakan dengan
suka cita.

6
Aktivitas
a. Bahan yang Dibutuhkan:
Siapkanlah beberapa makanan ringan.
b. Langkah Aktivitas:
1. Mintalah satu atau dua anak untuk membagikannya pada teman-temannya
dengan muka yang bersukacita.
2. Mintalah anak yang sudah menerima memberikannya kepada teman lainnya
(saling menukar) dengan muka yang sukacita.
c. Makna Aktivitas
Anak belajar untuk mengerjakan tugas dengan sukacita

KELAS KECIL

KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
1. Tanyakan kepada anak-anak:
a. Apakah kalian pernah dipilih untuk melakukan tugas tertentu dan melakukan
dengan bersungut-sungut?
b. Apa yang terjadi jika kalian mengerjakan tugas dengan bersungut-sungut?
2. Sampaikan kepada anak-anak bahwa hari ini kita akan belajar untuk mengerjakan
tugas yang menyenangkan hati Tuhan Allah.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


1. Hari ini kita akan belajar dari seorang tokoh Alkitab yaitu Yohanes. Ajak anak untuk
membaca Yohanes 1:1-18.
2. Ceritakan kepada anak tentang: Yohanes Pembaptis adalah seorang yang diutus Allah.
Yohanes adalah seorang pilihan Allah. Yohanes dipilih langsung oleh Allah untuk
menjadi saksi-Nya.
3. Diskusikan dengan anak tentang: Apa yang dilakukan oleh Yohanes? (tunggu jawaban
dari anak-anak) Ya benar, Yohanes diutus untuk menjadi saksi kedatangan Tuhan
Yesus. Yohanes diutus untuk mempersiapkan kehadiran Tuhan Yesus. Tentunya itu
yang harus dilakukan Yohanes. Yohanes melakukan tugasnya dengan sukacita. Allah
mengajarkan melalui tindakan Yohanes bahwa kalau mendapatkan tugas dikerjakan
dengan penuh sukacita. Dengan demikian mereka menyenangkan hati Tuhan.

7
4. Ajak anak untuk membuat kesimpulan pengajaran hari ini: Anak-anak yang terkasih,
kalian juga anak-anak pilihan Allah. Sebagai anak-anak pilihan tentu kita belajar dari
Yohanes. Jika Yohanes mengerjakan tugas dengan sukacita, kitapun mengerjakan
tugas dengan sukacita.

Kesimpulan Pelajaran
Sebagai anak-anak pilihan, anak diajak untuk mengerjakan tugas dengan sukacita karena
itu wujud menyenangkan hati Tuhan Allah.

Aktivitas
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas yang berisi catatan harian (terlampir).
2. Alat tulis.
3. Beberapa bentuk emoticon.
b. Langkah Pembuatan:
1. Bagikan kertas catatan harian.
2. Minta anak untuk menuliskan tugas yang diterima.
3. Identifikasikan tindak lanjut tugas tersebut, apakah dilakukan dengan sukacita?
Jika dilakukan dengan sukacita, maka diberi tempelan emoticon sukacita.
c. Makna Aktivitas
Dengan menulis dan mengidentifikasi tindak lanjut tugas, maka anak bisa
mengevaluasi tindakan mereka.

KELAS BESAR
KREATIVITAS
Pembukaan
1. Tanyakan kepada anak:
a. Apakah pernah memilih seorang teman dan memberikan tugas kepada mereka?
b. Apa yang dilakukan oleh teman kamu tersebut?
c. Bagaimana perasaan kamu jika temanmu tidak mengerjakan tugas yang kamu
berikan? Bagaimana pula perasaanmu jika temanmu mengerjakan tugas dengan
senang hati?
2. Diskusikan jawaban anak-anak.
3. Katakan kepada anak kita akan belajar tentang seseorang yang telah dipilih dan
mengerjakan tugas dengan sukacita.

8
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
1. Ajak anak-anak untuk membaca Yohanes 1:1-18.
2. Minta salah seorang anak untuk berperan menjadi narator dan seorang lagi menjadi
Yohanes.
3. Setelah membaca Alkitab, mintalah anak untuk menceritakan kembali apa yang terjadi
dengan Yohanes? (berilah kesempatan untuk anak mengungkapkan pendapatnya)
4. Berikan penjelasan bahwa Yohanes menjadi utusan Allah. Utusan adalah seorang yang
dipilih untuk menyampaikan sesuatu. Jika Yohanes dipilih menjadi utusan, berarti dia
diminta/ditugaskan untuk melakukan sesuatu. Hal yang harus dilakukan oleh Yohanes
adalah memberitakan tentang kehadiran Yesus. Diharapkan dengan pemberitaan yang
disampaikan Yohanes, orang-orang yang mendengarnya menjadi percaya.
5. Berikan pertanyaan pemantik: Bagaimana tindakan Yohanes? Yohanes melakukan
tugasnya. Yohanes melakukan tugasnya dengan menjadi saksi. Dia melakukan tugas
tersebut walaupun itu dilakukan untuk orang lain.

Kesimpulan Pelajaran
Belajar dari apa yang dilakukan oleh Yohanes, anak-anak dapat mengerjakan setiap tugas
yang diberikan dengan sukacita. Tugas yang dikerjakan mungkin tidak hanya untuk diri
sendiri, tetapi juga dalam rangka menolong orang lain.

Aktivitas
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas yang berisi catatan harian (terlampir).
2. Alat tulis.
3. Beberapa bentuk emoticon.
b. Langkah Pembuatan:
1. Bagikan kertas catatan harian.
2. Minta anak untuk menuliskan tugas yang diterima.
3. Identifikasikan tindak lanjut tugas tersebut, apakah dilakukan dengan sukacita?
Jika dilakukan dengan sukacita, maka diberi tempelan emoticon sukacita.
c. Makna Aktivitas
Dengan menulis dan mengidentifikasi tindak lanjut tugas, maka anak bisa
mengevaluasi tindakan mereka.

9
GAMBAR AKTIVITAS

10
Minggu, 9 Januari 2022

11
Minggu, 9 Januari 2022
(Hari Pembaptisan Yesus - Minggu ke-1 Setelah Epifani - Putih)

JANGAN TAKUT DIRENDAHKAN


LUKAS 3:15-17, 21-22

NILAI KRISTIANI
Yohanes tidak takut direndahkan karena ia bukan Mesias

TOKOH
Yohanes Pembaptis

AYAT
Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan
air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-
Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.”
(Lukas 3:16)

URAIAN PELAJARAN
1. Lukas pasal 3 merupakan bagian dalam kerangka besar tema mengenai
keselamatan Yesus Kristus yang universal. Universalitas ini muncul dari sudut
pandang pendengar/pembaca Injil Lukas, yakni orang Yunani.
2. Di sisi yang serupa dengan Injil lainnya, Yohanes Pembaptis berperan sebagai
jembatan kepada ajaran Kristus yang baru. Dia menghubungkan Allah yang
berkarya dari Mesir menuju Israel hingga melalui Yesus ke Kerajaan Allah.
3. Baptisan yang Yohanes lakukan adalah tindakan ritual yang mengungkapkan
kesediaan setiap orang Ibrani untuk bergabung dengan gerakan pembaruan, yang
terwujud dalam pertobatan batin (3:21). Seperti yang dicontohkan dalam Yohanes
3:10-14, pembaharuan diri mau membagi sesuatu yang dimiliki kepada orang lain
yang membutuhkan, melakukan tugas dan bagiannya dengan bertanggung jawab,
tidak merampas bagian orang lain.
4. Pengikut Yohanes memiliki harapan lebih bahwa dialah Sang Mesias itu (Yohanes
3:15-17). Namun, Yohanes menyadari bahwa kuasa dan kemuliaan Yesus saja yang
terutama. Justru sikap tersebut yang membuat Yohanes menjadi nabi terakhir
yang pantas membaptis Yesus. Dia tidak takut untuk direndahkan karena kuasa
dan kemuliaan Tuhan Yesus tidak boleh direbut atau diakui untuk diri sendiri.

12
5. Minggu ini, melalui kisa Yohanes dengan segala kemampuan dan pelayanan yang
dilakukannya, anak-anak tidak takut untuk direndahkan.

TATA IBADAH
1. Sapaan : Hallo anak-anak yang diberkati Tuhan. Tuhan begitu baik untuk kita, Tuhan
menciptakan spesial dihadapan Tuhan. Mari kita bersyukur kepada Tuhan agar hari-
hari menjadi bahagia.
2. Pujian: “Hari Ini Ku Rasa Bahagia”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Tanganku Kerja Buat Tuhan”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Bawa Persembahanmu” (PKJ 146)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Kuat, Hebat, Besar” (https://youtu.be/5PvvRpAOOiU)

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN


Cerita kali ini akan menggunakan media “pizza cerita”. GSM bisa membuatnya dengan
pola yang sudah terlampir. Lingkaran luar dan lingkaran dalam bisa dikaitkan dengan
kancing ceplis. Harapannya “pizza cerita bisa diputar sesuai dengan cerita yang akan
diceritakan.

KELAS PAUD
Pembukaan
Anak-anak, ada seekor kelinci dan kucing mereka bersahabat. Mereka sedang bermain
bersama. Tiba-tiba ada seekor anjing yang menghampiri dan terjadi perbincangan yang
demikian:
Anjing : Hei kalian hewan kecil, sebentar lagi kalian pasti akan dikejar oleh temanku.
Kelinci : Mengapa kamu berkata demikian?
Anjing : Hahahahahah kalian pasti takut ya, kami kan hewan yang paling kuat.
Kucing : Hei kamu anjing, jangan sombong ya kamu.
Anjing : Hahahaha kamu hewan kecil bisa apa, jika aku kejar pasti kamu kalah.
Kucing : Kata ibuku, setiap kita pasti punya keunggulan. Kucing bisa berlari kencang dan
memanjat pohon yang tinggi, kelinci dapat bersembunyi dalam tanah. Jadi kita
semuanya punya keunggulan masing-masing. Kamu Anjing jangan meremehkan
kami. Hei kelinci sahabatku, kamu jangan takut direndahkan oleh Anjing sombong.

13
Cerita alkitab hari ini juga, menceritakan tentang seseorang yang tidak takut direndahkan.
Kita dengarkan bersama yuk.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


1. Tunjukkan kepada anak-anak alat peraga Yohanes membaptis.
“Anak-anak, ayo kita bersama liat gambar ini. Siapa yang ada dalam gambar ini? Dia
membaptis di sungai, ada yang tahu, siapa dia? Ini adalah Yohanes Pembaptis.
Yohanes Pembaptis membaptis banyak orang. Adakah yang masih ingat, kapan anak-
anak dibaptis? Kalau lupa atau belum tahu, anak-anak dapat bertanya pada orang tua.
Yohanes melakukan tugasnya untuk membaptis. Banyak orang yang meminta untuk
di baptis. Luar biasa apa yang dilakukan oleh Yohanes. ”
2. Putar alat peraga pada gambar wajah bertanya-tanya
“Mungkin ada yang bertanya, untuk apa ya baptis? Baptis merupakan tanda
pertobatan, pembersihan dosa-dosa. Baptis juga berarti melakukan perubahan
tindakan yang sesuai kehendak Tuhan. Contohnya, jika punya sesuatu, tidak hanya
untuk sendiri, tetapi dibagikan untuk orang lain. Jika punya tugas, dilakukan dan tidak
curang pada orang lain. Itu namanya perubahan tindakan.”
3. Putar alat peraga pada gambar Yesus dibaptis
“Orang banyak dibaptis, Yesuspun juga demikian. Banyak orang bertanya dalam hati:
Barangkali Yohanes ini Mesias, Yang Diurapi. Yohanes menyatakan bahwa ada yang
lebih Berkuasa yang akan datang. Yohanes mengatakan bahwa ia membaptis dengan
air dan Yesus membaptis dengan Roh Kudus. Walaupun yang dipikirkan oleh orang
banyak, berbeda dengan kenyataan, Yohanes tetap melakukan tugasnya dan tidak
takut dianggap rendah.
4. Putar alat peraga pada gambar Roh Kudus turun
‘Setelah semua orang dan Yesus dibaptis, Yesus berdoa. Saat itu langit terbuka serta
Roh Kudus turun dalam bentuk burung merpati. Roh Kudus turun berada diatas kepala
Yesus. Kemudian ada suara dari langit “Engkau, Anakku yang Kukasihi, kepada-Mulah
Aku berkenan.” Sekalipun yang disebut Mesias adalah Yesus, tetapi Yohanes tidak
takut direndahkan.

Kesimpulan Pelajaran
Yohanes diciptakan untuk membaptiskan Yesus. Bahkan setiap orang diciptakan oleh
Tuhan untuk tujuan tertentu. Jika kita sudah melakukan bagian kita, maka tidak usah takut
direndahkan.

14
Aktivitas
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas Asturo dalam bentuk lingkaran.
2. Foto copy lingkaran bergambar.
3. Kancing ceplis.
b. Langkah Pembuatan:
1. Guntinglah lingkaran yang sudah berpola tersebut.
2. Kaitkan lingkaran polos dan lingkaran bergambar dengan kancing ceplis.
3. Jadilah pizza cerita.
c. Makna Aktivitas
Dengan membuat pizza cerita, mengingatkan anak-anak pada cerita hari

KELAS KECIL

Pembukaan
Anak-anak, ada sepasang sahabat yang bernama Lina dan Tika. Mereka sedang belajar
bersama di perpustakaan sekolah. Lina dan Tika duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar.
Mereka sedang belajar mencari huruf kapital. Tiba-tiba ada seorang teman Lina bernama
Wahyu datang.
Wahyu : Kalian sedang belajar apa?
Lina : Kami sedang belajar untuk mencari huruf kapital. Tadi Tika masih merasa
kebingungan saat ibu guru memberikan penjelasan.
Wahyu : Ah kamu Lina, kamu pasti tidak pernah belajar, jadi tidak bisa. Itu khan sangat
mudah
Tika : Iya memang benar saya masih belum jelas, mangkanya saya minta Lina untuk
mengajari saya.
Wahyu : Ah kamu ini, begitu saja tidak bisa
Lina : Kamu tidak boleh mengatakan begitu Wahyu. Tika kan sedang berusaha
belajar. Kata ibuku, setiap orang pasti mampu. Jadi Tikapun juga bisa. Tika,
kamu tidak usah takut direndahkan Wahyu. Kamu pasti bisa, sahabatku.
Wahyu lalu pergi meninggalkan Lina dan Tika yang melanjutkan belajar.

Cerita Alkitab hari ini, juga menceritakan tentang seseorang yang tidak takut direndahkan.
Kita dengarkan bersama yuk.

15
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
1. Tunjukkan kepada anak-anak alat peraga Yohanes membaptis.
“Anak-anak, ayo kita bersama liat gambar ini. Siapa yang ada dalam gambar ini? Dia
membaptis di sungai, ada yang tahu, siapa dia? Ini adalah Yohanes Pembaptis.
Yohanes Pembaptis membaptis banyak orang. Adakah yang masih ingat, kapan anak-
anak dibaptis? Kalau lupa atau belum tahu, anak-anak dapat bertanya pada orang tua.
Yohanes melakukan tugasnya untuk membaptis. Banyak orang yang meminta untuk
di baptis. Luar biasa apa yang dilakukan oleh Yohanes. ”
2. Putar alat peraga pada gambar wajah bertanya-tanya
“Mungkin ada yang bertanya, untuk apa ya baptis? Baptis merupakan tanda
pertobatan, pembersihan dosa-dosa. Baptis juga berarti melakukan perubahan
tindakan yang sesuai kehendak Tuhan. Contohnya, jika punya sesuatu, tidak hanya
untuk sendiri, tetapi dibagikan untuk orang lain. Jika punya tugas, dilakukan dan tidak
curang pada orang lain. Itu namanya perubahan tindakan.”
3. Putar alat peraga pada gambar Yesus dibaptis
“Orang banyak dibaptis, Yesuspun juga demikian. Banyak orang bertanya dalam hati:
Barangkali Yohanes ini Mesias, Yang Diurapi. Yohanes menyatakan bahwa ada yang
lebih Berkuasa yang akan datang. Yohanes mengatakan bahwa ia membaptis dengan
air dan Yesus membaptis dengan Roh Kudus. Walaupun yang dipikirkan oleh orang
banyak, berbeda dengan kenyataan, Yohanes tetap melakukan tugasnya dan tidak
takut dianggap rendah.
4. Putar alat peraga pada gambar Roh Kudus turun
‘Setelah semua orang dan Yesus dibaptis, Yesus berdoa. Saat itu langit terbuka serta
Roh Kudus turun dalam bentuk burung merpati. Roh Kudus turun berada diatas kepala
Yesus. Kemudian ada suara dari langit “Engkau, Anakku yang Ku kasihi, kepada-Mulah
Aku berkenan.” Sekalipun yang disebut Mesias adalah Yesus, tetapi Yohanes tidak
takut direndahkan.

Kesimpulan Pelajaran
Yohanes diciptakan untuk membaptiskan Yesus. Bahkan setiap orang diciptakan oleh
Tuhan untuk tujuan tertentu. Jika kita sudah melakukan bagian kita, maka tidak usah takut
direndahkan.

Aktivitas
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas Asturo dalam bentuk lingkaran.
2. Foto copy lingkaran bergambar.
3. Kancing ceplis.

16
b. Langkah Pembuatan:
1. Guntinglah lingkaran yang sudah berpola tersebut.
2. Kaitkan lingkaran polos dan lingkaran bergambar dengan kancing ceplis.
3. Jadilah pizza cerita.
c. Makna Aktivitas
Dengan membuat pizza cerita, mengingatkan anak-anak pada cerita hari.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Diskusikanlah dengan adik-adik sekolah minggu:
1. Pernahkah adik-adik diminta bantuan oleh orang tua?
2. Ceritakanlah apa yang adik-adik lakukan?
3. Bagaimana perasaanmu, jika yang adik-adik lakukan tidak sesuai harapan orang tua?
Biarkanlah mereka bercerita. Lanjutkanlah dengan cerita Yohanes pembaptis.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


1. Tunjukkan kepada anak-anak alat peraga Yohanes membaptis.
“Anak-anak, ayo kita bersama liat gambar ini. Siapa yang ada dalam gambar ini? Dia
membaptis di sungai, ada yang tahu, siapa dia? Ini adalah Yohanes Pembaptis.
Yohanes Pembaptis membaptis banyak orang. Adakah yang masih ingat, kapan anak-
anak dibaptis? Kalau lupa atau belum tahu, anak-anak dapat bertanya pada orang tua.
Yohanes melakukan tugasnya untuk membaptis. Banyak orang yang meminta untuk
di baptis. Luar biasa apa yang dilakukan oleh Yohanes. ”
2. Putar alat peraga pada gambar wajah bertanya-tanya
“Mungkin ada yang bertanya, untuk apa ya baptis? Baptis merupakan tanda
pertobatan, pembersihan dosa-dosa. Baptis juga berarti melakukan perubahan
tindakan yang sesuai kehendak Tuhan. Contohnya, jika punya sesuatu, tidak hanya
untuk sendiri, tetapi dibagikan untuk orang lain. Jika punya tugas, dilakukan dan tidak
curang pada orang lain. Itu namanya perubahan tindakan.”
3. Putar alat perga pada gambar Yesus dibaptis
“Orang banyak dibaptis, Yesuspun juga demikian. Banyak orang bertanya dalam hati:
Barangkali Yohanes ini Mesias, Yang Diurapi. Yohanes menyatakan bahwa ada yang
lebih Berkuasa yang akan datang. Yohanes mengatakan bahwa ia membaptis dengan
air dan Yesus membaptis dengan Roh Kudus. Walaupun yang dipikirkan oleh orang

17
banyak, berbeda dengan kenyataan, Yohanes tetap melakukan tugasnya dan tidak
takut dianggap rendah.
5. Putar alat peraga pada gambar Roh Kudus turun
‘Setelah semua orang dan Yesus dibaptis, Yesus berdoa. Saat itu langit terbuka serta
Roh Kudus turun dalam bentuk burung merpati. Roh Kudus turun berada diatas kepala
Yesus. Kemudian ada suara dari langit “Engkau, Anakku yang Ku kasihi, kepada-Mulah
Aku berkenan.” Sekalipun yang disebut Mesias adalah Yesus, tetapi Yohanes tidak
takut direndahkan.

Kesimpulan Pelajaran
Yohanes diciptakan untuk membaptiskan Yesus. Bahkan setiap orang diciptakan oleh
Tuhan untuk tujuan tertentu. Jika kita sudah melakukan bagian kita, maka tidak usah takut
direndahkan.

Aktivitas
a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Kertas warna-warni.
2. Alat tulis.
b. Langkah Pembuatan:
1. Mintalah anak untuk membagi diri dalam kelompok dan tiap kelompok terdiri dari
2 orang.
2. Mintalah 2 orang ini untuk saling bercerita tentang pengalamannya direndahkan.
3. Mintalah anak untuk menuliskan kata-kata penyemangat untuk pasangannya.
4. Hiaslah dengan menarik tulisan tersebut.
5. Berikanlah kepada teman tersebut.
c. Makna Aktivitas
Mendorong anak-anak untuk memberikan semangat kepada teman yang
membutuhkan semangat. Sehingga anak-anak menjadi seorang teman yang
membangun rasa percaya diri dari teman lainnya.

18
GAMBAR ALAT PERAGA

19
20
Minggu, 16 Januari 2022

21
Minggu, 16 Januari 2022
(Minggu Biasa I - Minggu ke-2 Setelah Epifani - Hijau)

SENANG MELIHAT TEMAN SENANG


YESAYA 62: 1–5

NILAI KRISTIANI
Kebahagiaan Yesaya menyampaikan kabar keselamatan kepada bangsa Israel

TOKOH
Yesaya

AYAT
“Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak
akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya
menyala seperti suluh”
(Yesaya 62:1)

URAIAN PELAJARAN
1. Yesaya merupakan satu di antara nabi-nabi besar Alkitab yang memulai panggilannya
di Yerusalem, Israel. Dalam bahasa Ibrani, nama Yesaya berarti “Tuhan Menyelamatkan”.
Nama ini seolah doa bahwa melalui kehadiran Yesaya, Tuhan menyelamatkan. Tuhan
menyampaikan beberapa hal kepada nabi: menafsirkan kenyataan yang terjadi,
menyampaikan bahaya/kesulitan yang akan terjadi jika tidak taat kepada Tuhan, dan
menyampaiakan berkat Tuhan atas umat.
2. Allah mengutus Yesaya saat Israel berada dalam krisis. Secara ringkas, Israel kala itu
diserbu oleh bangsa Asyur dan takluk oleh mereka. Penjajahan membuat bangsa Israel
mencoba untuk memberontak, tetapi bangsa Asyur kembali menghancurkan Israel
serta membuang mereka ke Babel sementara penduduk asing dibawa masuk. Krisis
tersebut berangsur-angsur pulih saat bangsa Persia, yang adikuasa, memenangkan
perang terhadap bangsa-bangsa penjajah. Orang-orang Yahudi dipulangkan kembali
ke negerinya, Yerusalem. Setelah kembali dari pembuangan, Yesaya menyuarakan
pengharapan dan motivasi agar Yerusalem dapat bangkit.
3. Yesaya pasal 62 merupakan bagian kesatuan nubuat nabi Yesaya dari pasal 60-62 yang
mengingatkan Israel bahwa Tuhan Allah tidak akan melupakan sumpah-Nya (62:8)
bagi mereka. Yesaya mengobarkan kembali moral, semangat, dan harapan yang redam
akibat peristiwa pembuangan. Yesaya bahkan tidak akan tinggal tenang hingga Tuhan
Allah menjadikan Israel kembali berjaya karena relasi yang telah dipulihkan (62:1-5).

22
4. Minggu ini anak-anak belajar agar bisa hadir di saat teman berada dalam kesulitan.
Jadilah sahabat yang menemani, menghibur, menolong, bahkan memberi kabar
sukacita dikala semangat temanmu redup. Jangan berdiam diri, melainkan
kabarkanlah kebahagiaan janji Tuhan Allah bahwa barangsiapa yang menjadi milik
kepunyaan Tuhan maka dia akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan dan
serban kerajaan di tangan Allah (62:3).

TATA IBADAH
1. Sapaan: Selamat pagi anak-anak Tuhan Yesus yang baik. Bagaimana kabarnya hari
ini? Baiklah kita mengawali ibadah kita, mari kita memuji Tuhan dengan pujian ...
2. Pujian: “Hati Yang Gembira Adalah Obat”.
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Dalam Yesus Kita Bersaudara”.
5. Penyampaian Firman : Yesaya 62:1-5
6. Pujian Persembahan: “Burung Pipit Yang Kecil”.
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Mata Tuhan Melihat”.

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
Pembukaan
Anak-anak yang terkasih, ada sesuatu lho yang Kakak/Ibu/Bapak bawa (GSM menunjukkan
satu persatu gambar). Yak, ini gambar semua tertawa? (tunjukkan gambar senang) Jika
gambarnya begini, apa yang sedang dirasakan? Iya, sukacita, senang. Apakah anak-anak
pernah merasakan senang? Pasti pernah ya, coba cerita kapan kalian merasakan senang?
(Biarlah anak-anak bercerita pengalaman sukacitanya). Baiklah, sekarang kita liat gambar
selanjutnya ya. (tunjukkan gambar takut). Anak-anak pernah mengalami ketakutan? Coba
ceritakan, kapan kalian merasakan takut? (biarkan anak bercerita). Ketika mengalami
ketakutan apa yang kalian lakukan? Mencari teman, agar merasa aman ya. Berikutnya ada
gambar apa ini? Iya benar anak yang marah. Anak-anak pernah mara? Iya, bagaimana
ekspresinya kalau sedang marah. Berikut juga masih ada gambar lho, anak ini merasakan
apa? Iya, anak ini sedang sedih, menangis.

Kita akan bersama mendengarkan cerita.. Ceritanya tokoh Alkitab hari ini adalah Yesaya.
Ayo kita mendengar kisahnya.

23
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Cerita Alkitab hari ini adalah tentang seorang tokoh Nabi, namanya Yesaya (tunjukkan gambar
Nabi Yesaya). Ada yang tahu arti nama Yesaya? Yak, Yesaya berarti Tuhan menyelamatkan.
Tuhan menyelamatkan Yesaya dan melalui Yesaya Tuhan menyelamatkan orang-orang di
sekitar Yesaya. Nabi Yesaya bekerja dan berkarya bersama orang Israel.

Orang Israel waktu itu diserang oleh bangsa Asyur. Bangsa Asyur waktu itu menang.
Bangsa Asyur kemudian menguasai dan menjajah orang Israel. Bisa dibayangkan kalau di
jajah atau ditawan, itu pasti tidak menyenangkan. Lalu, Bangsa Israel mencoba untuk
melawan Bangsa Asyur. Yah, Bangsa Israel tidak bisa melawan Bangsa Asyur malah justru
Bangsa Asyur kembali menyerang Bangsa Israel.

Setelah penyerangan itu, Bangsa Israel dibuang ke Babel. Akhirnya, Yerusalem sebagai
kota tempat tinggal Bangsa Israel, ditempati oleh orang-orang asing. Bangsa Israel
tentunya mengalami ketakutan, kekhawatitaran di tempat pembuangan. Tetapi, keadaan
ketakutan berangsur membaik dengan datangnya Bangsa Persia.

Bangsa Persia yang kekuasannya besar, menang melawan Bangsa Asyur. Dengan demikian,
orang-orang Israel memperoleh kebebasan. Orang Israel yang tadinya tinggal dalam
pembuangan di Babel, lalu dipulangkan ke kampung halaman mereka, yaitu kota Yerusalem.

Setelah mereka berada di Yerusalem, Yesaya memberikan semangat bagi Bangsa Israel
untuk bangkit. Memberikan semangat untuk membangun kembali kota asal dan Bait Allah.
Orang Israel dihibur oleh Yesaya. Mereka mendapatkan semangat penghiburan, kata-kata
penyemangat. Orang-orang Israel bersemangat ketika harus membangun Bait Allah kembali.

Kesimpulan Pelajaran
Saat ini kitapun diajak untuk memberikan kabar sukacita bagi orang lain, agar orang lain
terhiburkan melalui kehadiran kita.

Aktivitas
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Foto copy ganbar aktivitas dibawah ini.
2. Alat tulis.
b. Langkah Aktivitas:
1. Bagikan foto copy yang sudah disediakan.
2. Mintalah anak untuk mengidentifikasi perasaan yang sedang dirasakan gambar.
3. Cocokkanlah kata-kata yang tepat untuk memberikan semangat.
4. Jikalau anak belum bisa membaca, guru bisa membantu membacakannya.
5. Berikan tanda panah pada kata-kata yang sesuai dengan perasaan yang dialami.

24
c. Makna Aktivitas
Menolong anak untuk berekspresi dengan tepat pada saat yang tepat, sehingga
mereka dapat memberikan kabar sukacita bagi temannya.

25
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
1. Tunjukkanlah gambar anak yang sedang marah kepada anak.
2. Mintalah anak untuk menceritakan pengalaman kemarahan yang pernah dialami.
3. Tunjukkanlah gambar anak yang sedang sedih.
4. Mintalah kepada anak untuk menceritakan pengalaman tentang kesedihan yang dialami.
5. Berikan kesimpulan bahwa kita pernah mengalami marah, sedih, dan perasaan lainnya.
Sangat menyenangkan jika teman yang lain memberikan semangat ketika kita mengalami
hal yang tidak menyenangkan.
6. Masuklah dalam penyampaian cerita Nabi Yesaya yang memberikan semangat bagi
bangsa Israel.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Cerita Alkitab hari ini adalah tentang seorang tokoh Nabi, namanya Yesaya (tunjukkan
gambar Nabi Yesaya). Ada yang tahu arti nama Yesaya? Yak, Yesaya berarti Tuhan
menyelamatkan. Tuhan menyelamatkan Yesaya dan melalui Yesaya Tuhan menyelamatkan
orang-orang di sekitar Yesaya. Nabi Yesaya bekerja dan berkarya bersama orang Israel.

Orang Israel waktu itu diserang oleh bangsa Asyur. Bangsa Asyur waktu itu menang.
Bangsa Asyur kemudian menguasai dan menjajah orang Israel. Bisa dibayangkan kalau di
jajah atau ditawan itu pasti tidak menyenangkan. Lalu, Bangsa Israel mencoba untuk
melawan Bangsa Asyur. Yah, Bangsa Israel tidak bisa melawan Bangsa Asyur malah justru
Bangsa Asyur kembali menyerang Bangsa Israel.

Setelah penyerangan itu, Bangsa Israel dibuang ke Babel. Akhirnya, Yerusalem sebagai
kota tempat tinggal Bangsa Israel, ditempati oleh orang-orang asing. Bangsa Israel
tentunya mengalami ketakutan, kekhawatitaran di tempat pembuangan. Tetapi, keadaan
ketakutan berangsur membaik dengan datangnya Bangsa Persia.

Bangsa Persia yang kekuasannya besar, menang melawan Bangsa Asyur. Dengan demikian,
orang-orang Israel memperoleh kebebasan. Orang Israel yang tadinya tinggal dalam
pembuangan di Babel, lalu dipulangkan ke kampung halaman mereka, yaitu kota Yerusalem.

Setelah mereka berada di Yerusalem, Yesaya memberikan semangat bagi Bangsa Israel
untuk bangkit. Memberikan semangat untuk membangun kembali kota asal dan Bait Allah.
Orang Israel dihibur oleh Yesaya. Mereka mendapatkan semangat penghiburan, kata-kata
penyemangat. Orang-orang Israel bersemangat ketika harus membangun Bait Allah kembali.

26
Kesimpulan Pelajaran
Saat ini kitapun diajak untuk memberikan kabar sukacita bagi orang lain, agar orang lain
terhiburkan melalui kehadiran kita.

Aktivitas :
a. Bahan yang Dibutuhkan:
a. Foto copy ayat yang perlu dilengkapi.
b. Alat tulis.
b. Langkah Pembuatan:
Tugas Anak:

Oleh karena ……ions aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak
akan tinggal tenang, sampai kebenarannya ….. erbisarn seperti cahaya dan
keselamatannya ...... emaynal seperti ..... usulh

Jawaban benar:

Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan
tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya
menyala seperti suluh

c. Makna Aktivitas
Mengajak anak untuk mengingat ayat Alkitab.

KELAS BESAR
KREATIVITAS
Pembukaan
Anak-anak, media sosial yang kalian miliki sekarang ini apa saja? (biarkan anak-anak
menceritakan) Seringkali media sosial menjadi tempat dimana kita mencurahkan isi hati kita.
Sebagai contoh:

Tuhan tunjukanlah jalan, agar ku lupakan semua


kegagalan hidup ini, biar berlalu dalam hidup ku.

Kadang kita menceritakan isi hati melalui status WA, IG story, tweeter dsb. Sebagai seorang
teman, tentu kita perlu memberikan respon terhadap apa yang dirasakan oleh teman kita.
Respon apa yang perlu kita berikan? Mari kita belajar bersama nabi Yesaya.

27
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Cerita Alkitab hari ini adalah tentang seorang tokoh Nabi, namanya Yesaya (tunjukkan
gambar Nabi Yesaya). Ada yang tahu arti nama Yesaya? Yak, Yesaya berarti Tuhan
menyelamatkan. Tuhan menyelamatkan Yesaya dan melalui Yesaya Tuhan menyelamatkan
orang-orang di sekitar Yesaya. Nabi Yesaya bekerja dan berkarya bersama orang Israel.

Orang Israel waktu itu diserang oleh bangsa Asyur. Bangsa Asyur waktu itu menang.
Bangsa Asyur kemudian menguasai dan menjajah orang Israel. Bisa dibayangkan kalau di
jajah atau ditawan itu pasti tidak menyenangkan. Lalu, Bangsa Israel mencoba untuk
melawan Bangsa Asyur. Yah, Bangsa Israel tidak bisa melawan Bangsa Asyur malah justru
Bangsa Asyur kembali menyerang Bangsa Israel.

Setelah penyerangan itu, Bangsa Israel dibuang ke Babel. Akhirnya, Yerusalem sebagai
tempat Bangsa Israel, dotempati oleh orang-orang asing. Bangsa Israel tentunya
mengalami ketakutan, kekhawatitaran di tempat pembuangan. Tetapi, keadaan ketakutan
berangsur membaik dengan datangnya Bangsa Persia.

Bangsa Persia yang kekuasannya besar, menang melawan Bangsa Asyur. Dengan
demikian, orang-orang Israel memperoleh kebebasan. Orang Israel yang tadinya tinggal
dalam pembuangan di Babel, lalu dipulangkan ke kampung halaman mereka, Yerusalem.

Setelah mereka berada di Yerusalem, Yesaya memberikan semangat bagi Bangsa Israel
untuk bangkit. Memberikan semangat untuk membangun kembali kota asal dan Bait Allah.
Orang Israel dihibur oleh Yesaya. Mereka mendapatkan semangat penghiburan, kata-kata
penyemangat. Orang-orang Israel bersemangat ketika harus membangun Bait Allah kembali.

Kesimpulan Pelajaran
Saat ini kitapun diajak untuk memberikan kabar sukacita bagi orang lain, agar orang lain
terhiburkan melalui kehadiran kita.

Aktivitas :
b. Bahan yang Dibutuhkan:
Tidak ada.
b. Langkah Pembuatan:
1. Bagilah anak-anak untuk berpasang-pasangan.
2. Mintalah mereka untuk bercerita, tentang perasaan yang sedang dirasakan.
3. Mintalah anak untuk merespon dukungan dengan tepat, menghadapi perasaan
yang saat itu sedang dirasakan temannya.
c. Makna Aktivitas
Anak bisa mengaplikasikan kata-kata penghiburan bagi teman yang membutuhkan.

28
29
Minggu, 23 Januari 2022

30
Minggu, 23 Januari 2022
(Minggu Biasa II - Minggu ke-3 Setelah Epifani - Hijau)

BEKERJA DENGAN SUKACITA


NEHEMIA 8: 1–10

NILAI KRISTIANI
Kesukacitaan Imam Ezra saat membawa dan membacakan Kitab Taurat Musa

TOKOH
Imam Ezra

AYAT
“… Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia membawa kitab Taurat Musa,
yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel. Lalu pada hari pertama bulan
yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik
laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti.”
(Nehemia 8:2b-3)

URAIAN PELAJARAN
1. Konteks situasi kitab Nehemia adalah kepulangan orang Yahudi dari pembuangan
Babel ke Yerusalem. Kepulangan ke kampung halaman berakibat pada kesadaran
untuk menghidupkan kembali peribadatan dengan membangun kembali Bait Suci
Yerusalem dan tembok-tembok kota. Jati diri dan integritas bangsa Yahudi pun
kembali dibangkitkan sebagai bangsa merdeka. Dalam kondisi tersebut, imam Ezra
tampil dan mengemban tanggung jawab restorasi.
2. Nehemia 8:1-10 mengisahkan mengenai pemulihan keagamaan dan hukum Tuhan melalui
pembacaan Taurat Musa. Dikala bulan ketujuh, Ezra, sebagai imam dan ahli kitab,
diminta oleh orang Yahudi untuk membacakan hukum Tuhan (ayat 1-2). Dari pagi
sampai tengah hari, baik laki-laki atau perempuan, berkumpul dan mendengarkan
dengan seksama hingga mengerti (3-4), mengamini (7), bahkan menangis (10).
3. Di balik besarnya antusiasme orang-orang Yahudi mengikuti upacara keagamaan,
tampak pula ungkapan penyesalan mereka karena telah gagal memegang hukum
Tuhan. Namun, Ezra menyadarkan komunitas bahwa pembacaan tersebut bukan
sebagai sumber penghukuman, melainkan sumber kehidupan dan kekuatan dengan
menyatakan bahwa hari itu adalah “hari yang kudus bagi Tuhan Allahmu”.

31
4. Imam Ezra adalah teladan anak-anak untuk melakukan suatu perkara atau tugas bukan
atas dasar paksaan, melainkan dengan sungguh-sungguh dan bersukacita. Sebab
ketika anak-anak menerima tugas berarti terdapat pula nilai kepercayaan bahwa anak-
anak mampu dan dapat mengembangkan diri secara pribadi. Oleh sebab itu, apabila
orang tua ataupun teman membutuhkan pertolongan untuk melakukan pekerjaan
yang baik maka lakukanlah dengan sukacita.

TATA IBADAH
1. Sapaan
Selamat pagi anak-anak Tuhan Yesus. Wahhh ibu/bapak guru senang sekali melihat
kalian bersukacita. Ayok coba kita berikan senyuman yang paling manis untuk teman-
teman. Tambah semangat lagi ini ibu/bapak guru. Mari kita menyanyi sambil melakukan
gerakan ya.
2. Pujian : “Senyum Dan Bermuka Gembira”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Tanganku Kerja Buat Tuhan”
5. Penyampaian Firman : Nehemia 8:1-10
6. Pujian Persembahan: “Burung Pipit Yang Kecil”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Mata Tuhan Melihat”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
Pembukaan
Pada suatu pagi di rumah mama Ocha dan Ovi.
Ocha : Selamat pagi mama, aku sudah bangun. (Ocha masih berbaring di tempat tidur
dan membuka buku renungan harian anak. Setelah selesai membaca renungan
harian Ocha mulai bernyanyi sambal berteriak.)
Mama : Selamat pagi sayangku. Ayo segera rapikan tempat tidurmu kak
Ocha : Iya ma aku rapikan.
Bergegas Ocha segera rapikan tempat tidur sambil bersenandung. Mendengar suara dari
kakak Ocha bangunlah Ovi, adiknya. Karena merasa terganggu oleh kakaknya, Ovi
langsung pindah di tempat tidur kakaknya. Oleh karena baru saja tempat tidur tersebut
dirapikan, Ocha marah kepada adiknya.

32
Ocha : Adeeeeek, kenapa kamu pindah ke tempat tidur aku (sambil berteriak). Aku kan
baru saja merapikan tempat tidur. Tuch kan jadi berantakan lagi.

Ovi dengan enaknya memutar-mutar badannya di tempat tidur kakanya, sambil berkata
Ovi : Wahhhh enak sekali tempat tidur kakak

Ocha masih kesal dan kembali mengomel pada adiknya.


Mama : Ada apa ini kok pagi-pagi sudah ribut.
Ocha : Ini lho ma, adek naik ke tempat tidurku, kan jadi berantakan lagi.
Mama : Iya kak, adek senang itu tidur di tempat yang sudah rapi.
Ocha : Ya tapi kan aku sudah beberes seperti yang mama sudah bilang.
Mama : Ya sudah, ayo bangun ini sudah siang. Adik segera bereskan tempat tidur ya.
Kakak Ocha tolong, adiknya dibantu membereskan tempat tidur ya.
Ocha dan Ovi : Iya ma, kami bereskan .
Akhirnya Ocha dan Ovi saling membantu membereskan tempat tidur mereka.

Adik-adik, Ocha mengerjakan tugas mamanya. Ternyata setelah tugasnya selesai membuat
adiknya nyaman untuk tidur di kasur kakak Ocha. Setelah mengerjakan tugas Ocha, dia
juga bisa membantu tugas adiknya, Ovi.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Kali ini kita akan belajar bersama salah seorang tokoh yang ada dalam Alkitab yang
bernama Imam Ezra. Apakah ada yang mengetahui, apa yang dilakukan oleh Imam Ezra?
Kita simak bersama ya kisahnya.

Imam adalah seorang yang memimpin dalam sebuah ibadah. Imam Ezra pun saat itu
memimpin ibadah. Mereka mengucapkan syukur oleh karena tembok Israel telah dibangun.

Orang-orang Israel berkumpul di suatu halaman depan pintu gerbang air. Pada saat itu,
mereka meminta Imam Ezra untuk membawa kitab Taurat Musa. Tugas yang diberikan
kepada Imam Ezra segera dilakukan.

Imam Ezra bergegas membawa kitab Taurat itu ke hadapan orang-orang. Imam Ezra tidak
hanya membawakan, tetapi imam Ezra juga membacakan kitab Taurat Musa tersebut.
Mulailah Imam Ezra membuka gulungan kitab itu lalu membacakannya. Orang-orang yang
datang baik laki-laki perempuan dan anak-anak mendengarkan dengan penuh perhatian.

Imam Ezra membacakan kitab Taurat dari pagi hingga siang. Imam Ezra berdiri di
panggung kayu yang sudah dibuatnya sendiri. Orang-orang yang mendengarkan akhirnya
mengerti maksud dalam kitab Taurat.

33
Orang-orang Lewi memberikan penjelasan juga mengenai kitab Taurat Musa. Mereka yang
mendengarkan terharu dan menangis. Mereka merasa gagal belum dapat melaksanakan
Hukum Allah.

Kesimpulan Pelajaran
Dari cerita Ocha dan Ovi, serta Imam Ezra ada hal yang penting bahwa melakukan tugas
adalah hal yang harus dilakukan. Saat ini kita melakukan tugas barangkali akan ada orang
yang terbantu. Jikalau anak-anak diberi tugas, berarti anak-anak pasti mampu
melakukannya dan bisa jadi sedang dalam rangka membantu orang lain juga.

Aktivitas : “Memuji Tuhan”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
Tidak ada
b. Langkah Aktivitas:
1. Mintalah anak untuk memuji Tuhan dengan menggunakan gerakan.
2. Alternatif pujian: “Burung Pipit Yang Kecil” atau “Tiap Hari Bergembira”.
3. Apresiasi pujian anak dengan bertepuk tangan atau guru bisa menyiapkan hadiah
kecil.
c. Makna Aktivitas
1. Anak belajar untuk menjalankan tugas dengan sukacita.
2. Dengan memuji Tuhan menjadi berkat bagi yang mendengarkan.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Pada suatu pagi, Reno dan Revo sedang mengikuti pelajaran Matematika. Ibu Guru sedang
mengulang materi pelajaran seminggu yang lalu tentang mengerjakan hitungan bilangan.
Guru : Reno, ibu guru minta tolong, mengerjakan soal ini di depan ya.
Reno : Iya, baik ibu.
Guru : Ulang tahun Rani dirayakan setiap umurnya berangka ganjil. Dalam jangka waktu
antara umur 8 tahun sampai 16 tahun, pada saat umur berapa ulang tahun Rani
dirayakan?
Reno : (segera Reno maju dan menjawab)
Umur Rani 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Jadi ulang tahun dirayakan pada usia : 9, 11, 13, 15

34
Revo : Terima kasih banyak Reno, aku lupa pelajaran kemarin, sekarang aku ingat.
Guru : Terima kasih Reno telah mengerjakan tugas dari ibu guru dan tentunya teman-
teman kamu jadi ingat pelajaran minggu kemarin. Tugas yang dilakukan dapat
membantu teman lain untuk mengertinya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Kali ini kita akan belajar bersama salah seorang tokoh yang ada dalam Alkitab yang
bernama Imam Ezra. Apakah ada yang mengetahui, apa yang dilakukan oleh Imam Ezra?
Kita simak bersama ya kisahnya.

Imam adalah seorang yang memimpin dalam sebuah ibadah. Imam Ezra pun saat itu
memimpin ibadah. Mereka mengucapkan syukur oleh karena tembok Israel telah dibangun.

Orang-orang Israel berkumpul di suatu halaman depan pintu gerbang Air. Pada saat itu,
mereka meminta Imam Ezra untuk membawa kitab Taurat Musa. Tugas yang diberikan
kepada Imam Ezra segera dilakukan.

Imam Ezra bergegas membawa kitab Taurat itu ke hadapan orang-orang. Imam Ezra tidak
hanya membawakan, tetapi imam Ezra juga membacakan kitab Taurat Musa tersebut.
Mulailah Imam Ezra membuka gulungan kitab itu lalu membacakannya. Orang-orang yang
datang baik laki-laki perempuan dan anak-anak mendengarkan dengan penuh perhatian.

Imam Ezra membacakan kitab Taurat dari pagi hingga siang. Imam Ezra berdiri di panggung
kayu yang sudah dibuatnya sendiri. Orang-orang yang mendengarkan akhirnya mengerti
maksud dalam kitab Taurat.

Orang-orang Lewi memberikan penjelasan juga mengenai kitab Taurat Musa. Mereka yang
mendengarkan terharu dan menangis. Mereka merasa gagal belum dapat melaksanakan
Hukum Allah.

Kesimpulan Pelajaran
Dari kisah Reno dan Revo, juga Imam Ezra, kita bisa belajar, jika kita diberikan tugas oleh
siapapun, kita harus mengerjakannya. Kita harus mengerjakan yang menjadi tugas kita.
Sebab dengan mengerjakan tugas, akan ada orang lain yang diberkati. Imam Ezra
memberi contoh melakukan tugas jadi orang lain mengetahui maksud Tuhan.

Aktivitas: “Memuji Tuhan secara Berkelompok”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
Pembagian kelompok disesuaikan dengan situasi

35
b. Langkah Aktivitas:
1. Mintalah anak untuk memilih pujian yang akan dinyanyikan
2. Mintalah anak untuk berlatih secara berkelompok
3. Mintalah masing-masing kelompok untuk memuji Tuhan
4. Berilah apresiasi kepada mereka yang sudah memuji nama Tuhan dengan tepuk
tangan atau pemberian hadiah kecil lainnya
c. Makna Aktivitas
1. Anak belajar untuk mengerjakan tugas dengan sukacita
2. Anak belajar bahwa dengan mengerjakan tugas menyanyi, menjadi berkat bagi
yang mendengarkan

KELAS BESAR

KREATIVITAS
Pembukaan
Adik-adik yang baik, apakah pernah kalian mendapatkan tugas dari orang tua atau guru?
Iya tentunya pernah ya. Apa yang akan kalian lakukan ketika mendapatkan tugas dari
guru? Mengerjakannya, menundanya, membiarkannya tidak dikerjakan? Ayok kita belajar
dari seorang tokoh Alkitab.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Kali ini kita akan belajar bersama salah seorang tokoh yang ada dalam Alkitab yang
bernama Imam Ezra. Apakah ada yang mengetahui, apa yang dilakukan oleh Imam Ezra?
Kita simak bersama ya kisahnya.

Imam adalah seorang yang memimpin dalam sebuah ibadah. Imam Ezra pun saat itu
memimpin ibadah. Mereka mengucapkan syukur oleh karena tembok Israel telah dibangun.

Orang-orang Israel berkumpul di suatu halaman depan pintu gerbang Air. Pada saat itu,
mereka meminta Imam Ezra untuk membawa kitab Taurat Musa. Tugas yang diberikan
kepada Imam Ezra segera dilakukan.

Imam Ezra bergegas membawa kitab Taurat itu ke hadapan orang-orang. Imam Ezra tidak
hanya membawakan, tetapi imam Ezra juga membacakan kitab Taurat Musa tersebut.
Mulailah Imam Ezra membuka gulungan kitab itu lalu membacakannya. Orang-orang yang
datang baik laki-laki perempuan dan anak-anak mendengarkan dengan penuh perhatian.

36
Imam Ezra membacakan kitab Taurat dari pagi hingga siang. Imam Ezra berdiri di panggung
kayu yang sudah dibuatnya sendiri. Orang-orang yang mendengarkan akhirnya mengerti
maksud dalam kitab Taurat.

Orang-orang Lewi memberikan penjelasan juga mengenai kitab Taurat Musa. Mereka
yang mendengarkan terharu dan menangis. Mereka merasa gagal belum dapat
melaksanakan Hukum Allah.

Kesimpulan Pelajaran
Dari kisah ini kita bisa belajar bahwa tugas yang diberikan, segera untuk dilaksanakan.
Bahkan Imam Ezra mempersiapkan panggung untuk tempat dimana dia membaca kitab.
Apapun keadaan kita, tetap mengerjakan tugas sebagai bagian tanggung jawab. Sebab,
dengan mengerjakan tugas, mungkin ada orang lain yang terbantu. Tuhan pasti berkenan
atas tugas yang kita lakukan.

Aktivitas : “Daftar Tugas”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas putih.
2. Alat tulis.
b. Langkah Permainan:
1. Bagikan kepada anak masing-masing satu lembar kertas putih dan alat tulis.
2. Mintalah kepada anak untuk menuliskan tugas yang akan dilakukan.
3. Ajak anak mendoakan tugas yang akan dikerjakan agar diberkati Tuhan.
c. Makna Aktivitas
1. Anak belajar untuk mengingat dan melakukan tugas tanggung jawabnya.
2. Anak belajar untuk melihat kembali tugasnya apakah sudah dilaksanakan atau
belum.
3. Anak merasakan sukacita dengan mengerjakan tugas dengan bimbingan Tuhan.

37
Minggu, 30 Januari 2022

38
Minggu, 30 Januari 2022
(Minggu Biasa III - Minggu ke-4 Setelah Epifani - Hijau)

TETAP TENANG
LUKAS 4: 21-30

NILAI KRISTIANI
Yesus tidak sakit hati apalagi marah ketika diusir

TOKOH
Yesus

AYAT
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.”
(Lukas 4:24b)

URAIAN PELAJARAN
1. Lukas pasal 4 mengisahkan Yesus – yang telah berhasil mengalahkan pencobaan iblis
di padang gurun – kembali ke Nazaret, Galilea, untuk memulai pelayanan. Dikisahkan,
Yesus bersekutu di Sinagoge pada hari Sabat dan membaca kitab nabi Yesaya (4:18-
19). Berdasarkan pembacaan tersebut, Yesus mengeklaim bahwa Dialah Mesias, Yang
Diurapi Allah (4:20-21). Meskipun sejak berusia dua belas tahun, Yesus telah dikagumi
kecerdasan-Nya (2:41-52), orang-orang Yahudi tetap ragu jikalau Mesias itu adalah
orang yang dekat dengan mereka selama ini (4:22b). Yesus pun mencontohkan bahwa
kesangsian tidak akan berbukti mujizat, seperti Elia dan Elisa yang tidak berkarya bagi
orang negerinya (4:23-27). Justru melalui perkataan Yesus tersebut, mereka menjadi
marah, mengusir, bahkan hendak membunuh-Nya (4:28-30).
2. Berdasarkan kisah tersebut, penulis Lukas hendak menekankan bagi para pembacanya
agar percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah. Pesan itu bukan hal yang mudah
diterima karena berbeda dalam pikiran mereka dan seakan meminta bukti. Sebaliknya,
apabila bukti yang dinanti, mereka tidak akan memerolehnya sebab sangsi terhadap Yesus
dan belum juga saatnya Yesus berbuat mujizat. Tidak hanya itu, kelak Yesus bahkan
melakukan mujizat bagi orang di luar kota Galilea, yang bisa jadi lekas percaya.
3. Ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan boleh jadi menyebabkan anak mudah
terpancing emosi lalu kecewa, sedih ataupun marah. Namun melalui penulis Lukas,

39
Yesus berpesan supaya anak-anak percaya dan meletakkan setiap jalan hidup di dalam
Yesus Kristus. Sebab, Yesus pun mengalami ketertolakan di negeri-Nya sendiri, apalagi
kita manusia berdosa. Dengan demikian, anak-anak hendaklah tidak sampai terpancing
emosi untuk membalas perbuatan tidak menyenangkan kepada keluarga, teman, atau
orang lain. Akan tetapi, tunjukkan terus kebaikan dan kendalikan diri untuk bersikap
tenang.

TATA IBADAH
1. Sapaan: Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus. Bagaimana kabar kalian
hari ini? Mari kita bersama nyanyi.
2. Pujian : “Kasih Yesus Indah”.
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “ Gembira di Rumah Tuhan“.
5. Penyampaian Firman: Lukas 4:21-30.
6. Pujian Persembahan: “Hidup Kita Yang Benar”.
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Saya Senang Jadi Anak Tuhan”.

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Pada suatu sore Lala dan Ibu pergi belanja di sebuah toko. Ibu akan membeli beberapa
kebutuhan rumah. Sesampainya di toko tersebut terjadilah perbincangan Lala dan Ibu.
Lala : Ibu, aku ingin ice cream. Ibu beli ya.
Ibu : Lala, kamu kan sedang flu, jadi tidak usah membeli ice cream ya.
Lala : Pokoknya aku ingin ice kream (Lala sambal merengek).
Ibu : Lain kali, ibu membelikan ice kream ya Lala.
Lala : (menangis makin kencang)
Ibu : Lala pasti kecewa karena tidak boleh membeli ice kream, Ibu membelikan susu
untuk Lala ya, agar Lala lekas sembuh dari Flu.
Lala kemudian mengurangi volume menangisnya dan memegang susu yang dibelikan
oleh Ibu.

40
Adik-adik yang terkasih, siapa yang pernah kecewa seperti Lala? Iya, pernah semua ya.
Apakah lalu marah dan menangis? (tunggulah jawaban anak-anak). Iya mungkin ada yang
pernah kecewa dan marah. Ayok kita bersama dengarkan cerita Tuhan Yesus, apakah
Tuhan Yesus marah, ketika hal yang dialami tidak sesuai harapan?

Tuhan Yesus saat itu akan memulai pelayanan-Nya di Nazaret. Saat itu, Yesus di Sinagoge
pada hari Sabat dan membaca kitab nabi Yesaya. Tetapi orang-orang di Nazaret
meragukan Yesus. Bahkan Yesus diusir dari Nazaret. Yesus mungkin merasakan kecewa
karena tidak sesuai dengan harapan. Tetapi apa yang kemudian dilakukan Yesus? Ya, Yesus
tidak marah sama sekali. Yesus justru memberikan pemahaman bagi orang Nazaret.

Kesimpulan Pelajaran
Dari cerita tadi menerangkan bahwa mungkin kita mengalami kekecewaan. Tetapi sekalipun
kecewa tidak menjadi marah. Yesus menghadapinya dengan tenang

Aktivitas : Menyusun Puzzle


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Guru menyiapkan gambar dari kertas kalender.
2. Potong-potonglah menjadi semacam puzzle.
b. Langkah Permainan:
1. Bagikan kepada setiap anak, masing-masing satu gambar.
2. Mintalah anak untuk menyusun puzzle tersebut.
c. Makna Aktivitas
Anak akan belajar mengelola kekecewaan karena gambar yang belum sesuai menjadi
gambar yang dapat dilihat dengan jelas.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Pada siang di sekolah Yana dan Tito. Mereka baru saja mengerjakan soal ulangan harian
Matematika. Malam sebelumnya mereka berdua belajar sangat tekun untuk mempersiapkan
ulangan Matematika. Setelah selesai mengerjakan ulangan dan menerima nilai ulangan
mereka berbincang-bincang.
Yana : Tito, mengapa nilaiku hanya 7?
Tito : Yana, ayok kita lihat, nomor berapa yang salah.

41
Yana : Aku salah di nomor 1, 3, dan 5. Aku kecewa sekali. Padahal aku tadi malam sudah
belajar.
Tito : Iya aku tahu kamu kecewa. Mungkin perlu belajar lebih tekun lagi Yana.
Yana : (kecewa sambal meremas kertas hasil ulangan)
Tito : Yana, kamu sudah berusaha dengan baik kok, hanya mungkin perlu ditambah
lagi ya belajarnya. Tidak apa kali ini mendapat nilai 7. Semoga ulangan berikutnya
mendapat nilai yang lebih baik ya
Yana mulai mengurangi kekecewaannya dan tidak lagi meremas kertas ulangannya.

Adik-adik yang terkasih, siapa yang pernah kecewa seperti Yana? Iya, pernah semua ya.
Belajar dengan tekun, tapi nilainya masih ada yang kurang. Lalu, apa yang kalian lakukan?
Apakah lalu marah dan menangis? (tunggulah jawaban anak-anak). Iya mungkin ada yang
pernah kecewa dan marah. Ayok kita bersama dengarkan cerita Tuhan Yesus, apakah
Tuhan Yesus marah, ketika hal yang dialami tidak sesuai harapan?

Tuhan Yesus saat itu akan memulai pelayanan-Nya di Nazaret. Saat itu, Yesus di Sinagoge
pada hari Sabat dan membaca kitab nabi Yesaya. Tetapi orang-orang di Nazaret
meragukan Yesus. Bahkan Yesus diusir dari Nazaret. Yesus mungkin merasakan kecewa
karena tidak sesuai dengan harapan. Tetapi apa yang kemudian dilakukan Yesus? Ya, Yesus
tidak marah sama sekali. Yesus justru memberikan pemahaman bagi orang Nazaret.

Kesimpulan Pelajaran
Dari cerita tadi menerangkan bahwa mungkin kita mengalami kekecewaan. Tetapi
sekalipun kecewa tidak menjadi marah. Yesus menghadapinya dengan tenang

Aktivitas : Menyusun Puzzle


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Guru menyiapkan gambar dari kertas kalender
2. Potong-potonglah menjadi semacam puzzle
b. Langkah Permainan:
1. Bagikan kepada setiap anak, masing-masing satu gambar
2. Mintalah anak untuk menyusun puzzle tersebut
c. Makna Aktivitas
Anak akan belajar mengelola kekecewaan karena gambar yang belum sesuai menjadi
gambar yang dapat dilihat dengan jelas.

42
KELAS BESAR

KREATIVITAS
Pembukaan
1. Ceritakanlah pengalaman kalian merasakan kecewa atau hal yang kalian angankan
tidak sesuai dengan kenyataan? Mungkin ketika dengan teman, dengan kakak atau
adik, dengan orang tua?
2. Ceritakanlah apa yang kalian lakukan ketika mengalami kekecewaan?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Yup, setiap kita pasti punya harapan. Entah itu dianggap sebagai sesuatu yang kecil
ataupun besar. Cita-cita meraih harapan itu menjadi pemicu semangat untuk mengerjakan
sesuatu. Ketika akan melakukan sesuatu yang diharapkan, tentunya dilakukan dengan
sebaik mungkin. Lalu bagaimana jika harapan tidak sesuai dengan kenyataan? Apakah
akan marah, membenci, atau tetap tenang berfikir.

Belajar dari Yesus dalam Injil Lukas, kita akan belajar mengatasi harapan yang tak sesuai
dengan kenyataan. Lukas pasal 4 mengisahkan Yesus yaitu Yesus yang telah berhasil
mengalahkan pencobaan iblis di padang gurun dan kembali ke Nazaret, Galilea. Yesus
memulai pelayanan-Nya. Saat itu, Yesus bersekutu di Sinagoge pada hari Sabat dan
membaca kitab nabi Yesaya. Yesus merupakan Mesias yang diurapi Allah. Tetapi orang-
orang di Nazaret meragukan Yesus. Bahkan Yesus diusir dari Nazaret. Yesus mungkin
merasakan bahwa harapan tak sesuai dengan kenyataan. Tetapi apa yang kemudian
dilakukan-Nya? Ya, Yesus tidak marah sama sekali. Yesus justru memberikan pemahaman
bagi orang Nazaret.

Kesimpulan Pelajaran
Dari kisah ini kita bisa belajar satu hal penting, tidak selalu harapan menjadi kenyataan.
Oleh karena itu perlu menyikapinya dengan benar. Seperti Yesus menyikapi dengan tidak
marah. Amin.

Aktivitas : “Doa dan Harapan”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas putih.
2. Alat tulis.

43
b. Langkah Permainan:
1. Bagikan kepada anak masing-masing satu lembar kertas putih dan alat tulis.
2. Mintalah kepada anak untuk menuliskan kekecewaannya.
3. Ajak anak mendoakan kenyataan saat ini.
4. Sebelum dan sesudah berdoa, ajaklah anak untuk menyanyikan lagu pujian “Indah
RencanaMu Tuhan”.
c. Makna Aktivitas
1. Anak belajar untuk senantiasa bertekun dalam doa dan penuh harapan apapun
keadaanya.
2. Anak belajar untuk menerima keyantaan.
3. Anak mengelola kekecewaan dengan ketenangan.

44
Tema Bulan Februari 2022:
Hidup Sebagai Orang yang Dipulihkan

45
Kurikulum Anak Bulan Februari 2022

Minggu, 6 Februari 2022


(Minggu Biasa IV – Minggu ke-5 Setelah
Epifani - Hijau)
47
JANGAN MEMBANTAH
LUKAS 5:1-11

Minggu, 13 Februari 2022


(Minggu Biasa V – Minggu ke-6 Setelah
Epifani - Hijau)

59
JIKA YA, KATAKAN YA, JIKA TIDAK
KATAKAN TIDAK
YEREMIA 17:5-10

Minggu, 20 Februari 2022


(Minggu Biasa VI – Minggu ke-6 Setelah
Epifani - Hijau)

72
MEMBALAS KEJAHATAN DENGAN KASIH
SAYANG
KEJADIAN 45:3-15

Minggu, 27 Februari 2022


(Minggu Transfigurasi)

83
JANGAN RAGU BERBUAT BAIK
KELUARAN 34:29-35

46
Minggu, 6 Februari 2022

47
Minggu, 6 Februari 2022
(Minggu Biasa IV – Minggu ke-5 Setelah Epifani - Hijau)

JANGAN MEMBANTAH
LUKAS 5:1-11

NILAI KRISTIANI
Sekalipun Simon Petrus katakan telah sepanjang malam tidak dapat ikan tapi ia
membantah perintah Yesus untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam

TOKOH
Simon Petrus

AYAT
“Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap
apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”
(Lukas 5:5)

URAIAN PELAJARAN
1. Simon Petrus merupakan salah seorang dari murid yang dipanggil pertama untuk
mengikut Yesus bersama dengan Andreas saudaranya. Pekerjaannya adalah
nelayan. Ia adalah anak Yunus (Matius 16:17).
2. Sebagai seorang yang berprofesi sebagai nelayan di danau Genesaret tentu Petrus
sangat mengenal keadaan danau itu, dan kapan waktu terbaik untuk menangkap ikan.
Setelah lelah semalam-malaman mereka berupaya menangkap ikan, (karena malam
adalah waktu yang paling tepat untuk menangkap ikan), ia diminta oleh Yesus yang
pada waktu itu sedang mengajar orang banyak untuk pergi ke tempat yang lebih
dalam dan menebarkan kembali jalanya. Permintaan Yesus ini bisa jadi aneh menurut
Petrus karena Yesus bukanlah seorang nelayan, lalu hari juga sudah pagi (waktu
untuk pulang) tentu hasil tangkapan tidak akan sebaik jika dilakukan pada malam hari.
Hal inilah yang membuat Petrus sempat membantah ketika Yesus meminta mereka
melakukannya. Mereka yang nelayan saja tidak berhasil mendapatkan apa-apa,
bagaimana seorang tukang kayu dapat mengajari mereka cara menangkap ikan?
3. Meskipun permintaan Yesus agak aneh bagi Petrus namun Petrus bersedia
melakukannya. Mungkin karena melakukan hal itu tak ada ruginya bagi Petrus,
siapa tahu dengan melakukan apa yang dikatakan Yesus ia akan mendapatkan ikan,

48
dan ternyata benar saja, permintaan Yesus itu membuat mereka mendapatkan
sangat banyak ikan. Peristiwa ini mengajar Petrus bahwa Yesus bukan manusia
sembarangan, oleh sebab itu Petrus kemudian memberi diri untuk mengikut Dia
dan mulai dari saat itu mendengar dan melakukan apa yang dikatakan Yesus.
4. Melalui pembelajaran hari ini anak mau belajar mendengar dan melakukan
perintah orangtua dan guru, meskipun mungkin bagi mereka apa yang dikatakan
oleh orangtua dan guru tidak menyenangkan atau terdengar aneh untuk mereka.
Selain itu anak juga akan belajar untuk tidak membantah tetapi percaya bahwa
perintah guru dan orangtua adalah untuk kebaikannya.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Selamat pagi adik-adik. Siapa yang tadi pagi berangkat ke sekolah minggu
masih di suruh-suruh? Siapa yang berangkat sekolah minggu pagi ini sudah
mempersiapkan Alkitabnya sendiri? Bersyukur sekali kalau hari ini kita bisa
bangun pagi dengan badan yang sehat dan masih bisa sampai di Gereja dalam
keadaan yang baik. Itu semua karena kasih dan kebaikan Tuhan Yesus untuk
kita. ‘Yuk kita puji dan muliakan nama Tuhan dengan dengan penuh sukacita.”
2. Pujian: “Oh, Sukacitaku” (https://www.youtube.com/watch?v=8VLSrE_UdzY)
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Percaya Saja”
(https://www.youtube.com/watch?v=bgsIoKvbXIQ)
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Aku Bawa dan Berikan”
(https://www.youtube.com/watch?v=-JvY6YIWUsQ)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Mengikut Yesus Keputusanku”
(https://www.youtube.com/watch?v=ECiL48jA7mA)

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak, siapa di sini yang pernah terjatuh? Bagaimana rasanya waktu itu? (GSM
memberi kesempatan ASM untuk menjawab).

49
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Anak-anak, adalah seekor gajah yang terkenal baik hatinya.
Si Gajah mempunyai seorang sahabat, yaitu si kancil yang
suka melompat-lompat. Kemanapun dia pergi dia pasti selalu
melompat. Suatu siang si Gajah berusaha mengingatkannya
untuk jangan melompat-lompat karena ada lubang besar di
tengah hutan. Akan tetapi si Kancil tidak mau mendengarkan.
Si Kancil berpikir dia sudah biasa melompat di hutan. Si
Kancil tidak mau mengikuti apa yang dikatakan oleh si
Gajah. Ia terus melompat sesuka hati.
Sampai pada suatu ketika......ppraakk....
Si kancil terjatuh ke dalam lubang yang besar.
‘’Tolong.’’ Toloooonggggg..!’’
Si Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong. Teriakan si Kancil
ternyata terdengar oleh si Gajah yang kebetulan sedang berjalan melewati tempat itu.
‘’Hai, siapa yang ada di lubang itu?’’
“Aku… tolong aku..! jawab si Kancil.
“Siapa kau?’’ Tanya Gajah.
‘’Aku.. si Kancil sahabatmu.’’
‘’Kenapa kamu bisa di dalam lubang ini? Dan berteriak meminta tolong.’’
Kancil terdiam sesaat mencari ..... tapi akhirnya dia mengaku.....”iyah Gajah tadi aku tidak
mau mendengar nasehatmu.....aku pikir tidak akan terjadi apa-apa, ‘kan aku sudah sering
lompat-lompat di hutan....”
‘’Tolong angkat aku yah Gajah....’’
“Maafkan aku tidak mau mendengarkan nasehatmu.”

Si Gajah yang baik hati akhirnya mengangkat si Kancil dari lubang.


“Lain kali jika dinasehati didengar yah Kancil.”
Anak-anak , Petrus juga sempat membantah ketika Yesus memintanya untuk pergi ke
tengah laut untuk menangkap ikan. Petrus sempat membantah karena dia yakin bahwa
dia tahu kalau ikan pasti tidak akan banyak. Namun, Petrus tetap melakukan apa yang
diminta oleh Yesus.

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak, melalui tokoh Simon Petrus kita kembali diingatkan untuk mau mendengarkan
apa yang diperintahkan oleh Tuhan. Tuhan Yesus memakai orangtua dan juga guru untuk
mengingatkan kita. Itu semua dilakukan untuk kebaikan kita.

50
Aktivitas: “Membuat Pancingan Ikan”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar Ikan
2. Mata mainan
3. Crayon/pensil warna
4. Benang woll/benang jahit
5. Lem/isolasi
6. Sumpit / sedotan yang agak besar dan kuat
b. Langkah Pembuatan:
1. Siapkan semua bahan yang dibutuhkan
2. Anak-anak menempelkan mata ikan
3. Mewarnai ikannya
4. Menempelkan benang kepada gambar
5. Rekatkan bilah bambu / sedotan pada ujung benang yang lain.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM mengenal Simon Petrus dan belajar untuk percaya dan
melakukan nasehat orangtua atau guru. Seperti Simon Petrus yang melakukan perintah
Yesus akhirnya mendapatkan ikan yang banyak.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Catatan :
1. Untuk mengawali penyampaian materi bagi ASM kelas besar, ada baiknya Firman
Tuhan dibaca sesudah bagian pembukaan ini dilakukan.
2. Persiapkan kain jala yang diletakkan di dalam tas.

Pembukaan
(Pembacaan ayat Alkitab dilakukan dengan bercerita dan setelah cerita setelah selesai
bisa membaca Lukas 5:5)
Hai anak-anak hebat! Adakah yang pernah jalan-jalan ke danau? (GSM bisa menyebutkan
danau yang pernah dia kunjungi atau menyebutkan nama danau yang dia tahu).
Biasanya orang kalau ke danau ‘ngapain yah?
Nah anak-anak di dalam tas ini ada sesuatu yang dipakai kalau kita mau ke danau, apakah
itu yah? (Biarkan ASM memberikan jawaban)
Iyah...benar sekali....ini adalah jala untuk menangkap ikan.

51
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Suatu hari Tuhan Yesus pergi ke pantai danau Genesaret untuk mengajar banyak orang
tentang firman Allah. Saat itu Tuhan Yesus melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayannya
sedang membasuh jala mereka (GSM mempraktekkan membasuh jala).

Tuhan Yesus naik ke salah satu perahu, yaitu milik Simon dan mengajak mereka pergi
menangkap ikan. Walaupun sebelumnya mereka tidak berhasil menangkap ikan tetapi
mereka mengikuti saja perintah Tuhan. Ketika Tuhan Yesus meminta Simon untuk bertolak
ke tempat yang lebih dalam, Simon tidak langsung melakukannya. Dia memberitahukan
Tuhan Yesus bahwa mereka sudah mencoba menangkap ikan sepanjang malam, tetapi
tidak mendapatkan ikan sama sekali.

Pada akhirnya Simon Petrus melakukan apa yang diminta oleh Yesus. Simon mengajak
perahu yang lain milik anak-anak Zebedeus untuk ikut juga. Sampai di tempat yang agak
dalam mereka mengikuti perintah Tuhan Yesus untuk menebarkan jala, dan mereka sangat
terkejut karena sangat banyak ikan yang berhasil ditangkapnya sampai jala mereka hampir
sobek.

Anak-anak, kira-kira apa yah yang akan terjadi jika Simon Petrus tidak melakukan apa yang
diminta oleh Tuhan Yesus? (ASM diberikan kesempatan untuk berbagi pendapat).

Ya, betul sekali bisa jadi kalau Simon Petrus tidak mengikuti apa yang dikatakan Yesus, dia
akan pulang dengan sedikit ikan bahkan tanpa ikan.

Kesimpulan Pelajaran
Sebagai anak-anak Tuhan, kita belajar untuk percaya dan melakukan apa yang Tuhan
minta walaupun kadang kita merasa bahwa kita sudah tahu dan mengerti apa yang kita
lakukan. Apa yang Tuhan minta adalah untuk kebaikan kita. Tuhan Yesus juga memakai
orangtua dan guru untuk mengingatkan dan menasehati, agar kita menjadi anak yang
lebih baik dan pastinya untuk kebaikan kita.

Aktivitas: “Menangkap Ikan Dengan Jala”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas Origami
2. Mata mainan
3. Kain jala
4. Benang woll/benang jahit
5. Gunting

52
b. Langkah Pembuatan:
1. GSM membagi 3 kertas origami
2. ASM menggambar ikan .
3. ASM menempelkan mata mainan pada ikannya.
4. ASM menuliskan komitmennya untuk tidak membantah orangtua/guru dan ayat
hafalan pada gambar ikan.
5. Memasukkan ikan ke dalam kain jala.
6. Mengikat kain jala dengan benang.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM mengenal Simon Petrus dan belajar untuk percaya dan
melakukan nasehat orangtua atau guru. Seperti Simon Petrus yang melakukan
perintah Yesus akhirnya mendapatkan ikan yang banyak.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Catatan : Untuk mengawali penyampaian materi bagi ASM kelas besar, ada baiknya Firman
Tuhan dibaca sesudah bagian pembukaan ini dilakukan.
GSM menunjukkan gambar Simon Petrus. Anak-anak, siapa yang tahu gambar siapakah ini?
(Jika ASM belum tahu, GSM bisa main tebak-tebakan dengan huruf. Contoh: Inisialnya SP)

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak silakan membaca Lukas 5:1-11 (GSM bisa mengajak ASM membaca bersama-
sama atau sendiri-sendiri).

Yuk, mari kita kenalan dengan Simon Petrus? Siapa dan bagaimana Simon Petrus?
(GSM mengajak ASM menemukan keterangan siapa Simon Petrus dari bacaan Lukas dan
melihat juga dari ayat paralel-Matius 4:18-22 dan Markus 1:16-20)

Simon Petrus dan Andreas saudaranya termasuk murid-murid Tuhan Yesus yang pertama.
Pekerjaan mereka adalah nelayan. Ketika pagi itu Yesus tiba di danau Genesaret, Petrus
dan kawan-kawan telah selesai mencari ikan dan akan pulang ke rumah. Rupanya
semalam-malaman mereka tidak mendapatkan apa-apa. Malam adalah waktu yang paling
baik untuk mendapat ikan.

Ketika Yesus melihat bahwa mereka tidak mendapat ikan, Yesus meminta mereka untuk
pergi lagi ke tempat yang lebih dalam untuk menebarkan jala. Tentu permintaan ini terdengar

53
aneh untuk Petrus karena hari sudah pagi. Mereka tidak akan mendapat ikan pagi itu. Lalu
Yesus memerintahkan mereka pergi lagi ke tengah danau, sementara mereka sudah
bersiap akan pulang. Perintah Yesus tentu membuat mereka sangat kesal.

Mungkin Petrus berpikir, “Aku paling tahu kapan harus menangkap ikan dan sudah
semalam-malaman aku mencobanya serta tidak mendapatkan. Bagaimana seorang anak
tukang kayu dapat mengajari aku untuk menangkap ikan?” Hal inilah yang membuat Petrus
sempat membantah Yesus dengan mengatakan apa yang dipikirkannya, tetapi hal yang
baik dari Petrus ia melakukannya juga dan sungguh sangat mengagetkan, apa yang dikatakan
Yesus benar. Mereka mendapatkan ikan sangat banyak. Petrus kemudian memutuskan
untuk mengikut Yesus, mendengarkan dan melakukan apa yang dikatakan-Nya.

Kesimpulan Pelajaran
Menjadi anak-anak Tuhan, kita harus belajar untuk mau melakukan apa yang diminta oleh
Tuhan Yesus karena Tuhan Yesus mengetahui apa yang kita butuhkan dan apa yang Tuhan
minta adalah untuk kebaikan kita. Hal ini juga mengajarkan kita untuk mau mendengarkan
nasehat guru dan orangtua kita.

Aktivitas: “Komitmenku”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas Bufalo (Dibagi 2)
2. Alat tulis
b. Langkah :
1. GSM membagikan kertas Bufalo yang sudah dibagi 2.
2. ASM menuliskan komitmen mereka untuk mau mendengarkan
3. Menempelkan ayat hafalan (Lukas 5:5) pada kertas komitmen.
c. Makna Aktivitas
Melalui komitmen ini ASM akan selalu diingatkan untuk selalu mendengarkan nasehat
orangtua dan gurunya. Hal ini dilakukan untuk kebaikannya.

GAMBAR ALAT PERAGA


Kelas PAUD: Gambar Gajah, Kancil dan lubang besar.
Kelas KECIL: Kain jala dan ikan
Kelas BESAR: Gambar Simon Petrus

54
55
56
GAMBAR AKTIVITAS
Kelas PAUD

Kelas KECIL

57
Kelas BESAR

58
Minggu, 13 Februari 2022

59
Minggu, 13 Februari 2022
(Minggu Biasa V – Minggu ke-6 Setelah Epifani - Hijau)

JIKA YA, KATAKAN YA, JIKA TIDAK KATAKAN TIDAK


YEREMIA 17:5-10

NILAI KRISTIANI
Yeremia dengan terus terang menyampaikan firman Tuhan. Baik kutukan maupun berkat

TOKOH
Yeremia

AYAT
“Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada
setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."
(Yeremia 17:10)

URAIAN PELAJARAN
1. Yeremia adalah seorang nabi yang melayani sebelum masa pembuangan bangsa
Israel ke Babel. Ia lahir di sebuah daerah bernama Anatot kurang lebih tahu 645
SM. Ayahnya bernama Hilkia, seorang imam di Anatot. Menurut keterangan
Alkitab, Yeremia dipanggil menjadi nabi di usia yang masih sangat muda (Yeremia
1:6) pada zaman pemerintahan raja Yosia pada tahun 627 SM. Jadi usianya ketika
dipanggil kira-kira 18 tahun. Meskipun ia bernubuat di zaman pemerintahan 5 raja
yaitu Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakin, dan Zedekia namun panggilan diusia
demikian tentu sangat tidak mudah. Yeremia harus berhadapan dengan para tua-
tua Israel dalam menyampaikan nubuatannya, tentu bagi sebagian orang usia
Yeremia dianggap belum berpengalaman dan belum tahu banyak hal.
2. Meskipun Yeremia ragu dan khawatir menyambut panggilan Tuhan namun ia
percaya bahwa Tuhan akan menyertainya. Mungkin jika hanya bersandar pada
pengertian dan pengetahuannya sendiri Yeremia tidak sebanding dengan banyak
tua-tua Israel tetapi Yeremia sadar bahwa apa yang disampaikannya adalah
amanat Tuhan yang penuh dengan kebenaran. Oleh sebab itulah Yeremia dengan
berani menyampaikan apa yang harus ia sampaikan. Tentu Yeremia tidak hanya
sekedar berkata-kata tetapi juga melakukan segala apa yang diperintahkan Tuhan
sehingga banyak orang dapat melihat dan menyakini perkataannya.

60
3. Meskipun Yeremia tahu bahwa ia akan menghadapi tantangan yang berat ketika
menyampaikan pesan Tuhan kepada bangsa Israel, tetapi Yeremia percaya bahwa
Tuhan akan memampukan dan menolongnya. Oleh sebab itulah ia berani menerima
panggilan Tuhan menjadi seorang nabi di usiannya yang masih sangat muda.
4. Melalui pembelajaran hari ini anak diajak untuk berani mengatakan kebenaran dan
anak belajar untuk tidak akan berkata yang tidak benar. Anak juga dapat meyakini
bahwa kebenaran berasal dari Tuhan.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Selamat pagi anak-anak. Wah senang sekali yah melihat anak-anak semua
dalam keadaaan yang baik. Tuhan Yesus telah memanggil anak-anak
untuk datang ke ibadah hari ini, puji Tuhan!
2. Pujian: “Matahari Bersinar ‘Trang”
(https://www.youtube.com/watch?v=4Yt7Ztl_ne8)
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Percaya Saja”
(https://www.youtube.com/watch?v=bgsIoKvbXIQ)
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Di Dalam Dunia Ada Dua Jalan”
(https://www.youtube.com/watch?v=8TQs9qNbRhg&list=PL1mNX6YgkMdGoeJz
IyzPcviHTZ7eg83Cj&index=37)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Yesus Berpesan”
https://www.youtube.com/watch?v=6PlloPC6GEo&list=PL1mNX6YgkMdGoeJzIyz
PcviHTZ7eg83Cj&index=68

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak, siapa yang tahu artinya berbohong? (GSM memberi kesempatan ASM untuk
menjawab). Hari ini kita akan mendengarkan cerita “Pengemis yang suka berbohong.”

61
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Suatu hari, seorang pengemis mencari makanan di pasar.
Sudah beberapa hari ia tak makan.
Di sebuah warung makan, pengemis meminta belas kasihan pemilik
warung.
“Wahai, Pengemis. Tampaknya engkau kelaparan,” ucap pemilik
warung.
“Benar, Tuan. Sudah beberapa hari aku tak makan. Aku sangat
kelaparan. Bisakah engkau memberikan sedikit makanan kepadaku?” pinta pengemis itu.
Mendengar pengakuan si pengemis, pemilik warung merasa iba.
Ia pun membungkuskan makanan dengan lauk yang sangat enak. Wah, si pengemis tak
pernah makan makanan seenak itu.
Si pengemis pun berniat akan menyantap makanan itu di rumah.
“Terima kasih, Tuan,” ucap pengemis setelah mendapatkan makanan dari pemilik warung.
Pengemis itu lalu berjalan pulang ke rumah.
Di tengah jalan, ia bertemu dengan seorang pemuda bertubuh kurus. Tampaknya pemuda
itu pun belum makan beberapa hari.
Pengemis segera menyembunyikan makanan dari pemuda tersebut.
“Wahai, pengemis. Apakah engkau punya makanan?” tanya pemuda itu.
“Wah, jangan-jangan pemuda ini ingin meminta makananku. Huh! Makanan ini sangat
enak, tak mungkin aku bagi dengannya,” batin si pengemis.
Pengemis itu berpikir sejenak. Akhirnya, ia berbohong dengan mengatakan bahwa ia tak
memiliki makanan. Bahkan, sudah beberapa hari ia tak makan.
Pemuda itu menjadi kasihan. Ia lalu menyodorkan roti yang besar untuk pengemis.
Pengemis pun langsung melahapnya. Setelah mengucapkan terima kasih, pengemis itu
pamit.
Kejadian itu tak hanya terjadi sekali. Ada banyak orang yang bertanya sama seperti pemuda
itu.
Pengemis terus berbohong, membuat orang-orang menjadi kasihan.
Tanpa rasa curiga, mereka memberikan makanan kepada pengemis.
Pengemis pun melahap habis semua makanan itu.
Pengemis kembali berjalan pulang ke rumah. Ia sudah sangat ingin melahap makanan
yang diberi pemilik warung.
Namun, begitu sampai di rumah, pengemis justru merasa kekenyangan.
Ia pun mengantuk, dan langsung tidur. Esok harinya, si pengemis baru terbangun.
Perutnya sudah merasa lapar lagi. Ia bergegas mengambil makanan dari pemilik warung.
Tapi, apa yang terjadi? Olala, makanan itu sudah basi dan tak bisa dimakan.
Pengemis pun menyesal. Padahal, ia sangat ingin memakan makanan itu.

62
Andai kemarin ia tak berbohong kepada orang-orang yang ditemuinya di jalan, mungkin
ia bisa menyantap makanan itu.
Sekarang, si pengemis hanya bisa menyesal.
Ia pun membuang makanan itu.
Wah adik-adik sayang sekali yah...kalau saja si pengemis itu mau berkata yang benar atau
jujur pasti dia tidak perlu membuang makanan-makanan itu.
Nabi Yeremia melalui firman Tuhan hari ini juga mengingatkan kita untuk mengatakan ya
jika ya dan tidak jika tidak. Karena dengan begitu kita juga menyenangkan hati Tuhan.
(https://dongengceritarakyat.com/kumpulan-dongeng-kejujuran-fabel-cerita-pendek-anak/)

Kesimpulan Pelajaran
ASM belajar melihat bahwa berkata benar adalah dengan berkata jujur.

Aktivitas: “Membuat Topi Berkata Benar”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas Bufalo yang dibagi 2 horisontal.
2. Tulisan: “Aku Mau Berkata Benar”
3. Crayon/pensil warna
4. Stapler untuk mengaitkan
b. Langkah Pembuatan:
1. Siapkan semua bahan yang dibutuhkan
2. Anak-anak menempelkan Tulisan: “Aku Mau Berkata Benar”
3. Topi boleh didekorasi
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM mengenal Simon Petrus dan belajar untuk percaya dan
melakukan nasehat orangtua atau guru. Seperti Simon Petrus yang melakukan perintah
Yesus akhirnya mendapatkan ikan yang banyak.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Pada suatu siang di halaman sekolah duduklah Ika, Tino dan Amir.
Tino berkata kepada teman-temannya…“Ika..Amir…kamu tahu ndak kalau rumahku itu
besar sekali ….!” Itu tuh…. rumah yang besar di belakang sekolah, yang pagar hijau itu.
“Wah itu kan besar sekali rumahnya, pasti enak yah tinggal di rumahmu” ujar Ika kepada Tino.

63
“Kamu pasti orang kaya banget ya, Tino?” kata Amir sambil berdecak kagum.
“Ya…Iya lah…mobilku aja ada enam, hebat kan?” kata Tino kepada teman-temannya.
Sambil berdiri Tino berkata, “Oke teman-teman sampai di sini dulu ya? Sampai ketemu
lagi besok,” kata Tino sambil menuju ke rumah besar yang dikatakannya tadi.
Tidak berapa lama Ika tersadar kalau buku matematikanya terbawa oleh Tino. Ika
membutuhkannya untuk mengerjakan PR. Lalu Ika dan Amir segera bergegas ke rumah
Tino dan menekan bel. Namun apa yang terjadi? Ternyata pemilik rumah tidak mengenal Tino.
Wah, ternyata Tino berbohong!

Anak-anak, melalui bacaan hari ini, Yeremia mengingatkan kita untuk selalu berkata benar
dan apa adanya. Ketika kita mau berkata benar artinya kita mau berkata jujur. Ketidakjujuran
sehebat apa pun pada akhirnya akan terbongkar dan yang akan dipermalukan adalah diri
kita sendiri.
Oleh sebab itu Tuhan Yesus mau kita selalu berkata benar.
Tino mungkin hanya mau agar teman-temannya mengira bahwa dia adalah orang kaya
atau justru ia malu karena rumah yang sebenarnya tidak besar. Ini membuat dia harus
berkata yang tidak benar dan berbohong. Akibatnya ketika kebohongannya diketahui
teman-temannya tentu ia akan malu sekali dan mungkin malah dicemooh.
Anak-anak, tidak ada untungnya berbohong, usahakanlah selalu berkata yang benar dan
jujur serta apa adanya, dengan demikian kita menyenangkan hati Tuhan.

Kesimpulan Pelajaran
Sebagai anak-anak Tuhan, kita belajar untuk selalu berkata benar dan jujur.

Aktivitas: “Berkata Benar”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas HVS dilipat dua seperti buku.
2. 2 gambar lidah yang dibuat dari kertas buffalo warna merah.
3. Spidol
4. Gunting
5. Lem
b. Langkah Pembuatan:
1. Menyiapkan kertas HVS dilipat 2
2. Menggambar mata hidung dan mulut
3. Menempelkan lidah
4. Menempelkan ayat hafalan pada lidah wajah tersenyum.
5. Menuliskan “Aku tidak akan berkata yang tidak benar” pada wajah cemberut.
c. Makna Aktivitas
ASM akan berani untuk selalu berkata benar.

64
KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
GSM menyiapkan gambar-gambar dan cerita yang menceritakan kejujuran. ASM dibagi
kedalam 4 kelompok dan mendiskusikan setiap cerita. Setelah mendiskusikannya ASM
mempresentasikan bagaimana kebenaran terlihat dalam cerita tersebut. Kesulitan apa
yang mungkin terjadi kalau kita mau berkata benar di dalam cerita tersebut.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


1. Tulis Memo Untuk Bertanggung Jawab
Baru-baru ini, kisah kejujuran seorang anak kembali
menjadi perbincangan warganet. Seorang anak berusia
6 tahun bernama Zhafran, tak sengaja menggores
bumper mobil ketika sedang bersepeda. Anak sulung
ini jatuh dari sepeda dan tak sengaja menggores mobil
yang sedang terparkir di pinggir jalan. Merasa bersalah,
ia pun pulang dalam keadaan nangis dan meminta maaf kepada orangtuanya. Orangtuanya
pun menyuruh agar Zhafran meminta maaf dan menemui si pemilik mobil namun
berujung tak bertemu. Ia pun menulis memo dengan kesungguhan hatinya untuk si
pemilik mobil dengan menyertakan nomor ponsel ibunya. Kisah kejujuran Zhafran ini pun
lantas menuai pujian dari warganet yang berani mengakui kesalahan dan meminta maaf.

2. Anak SD kembalikan I-Phone yang hilang.


Seorang pria asal Filipina menyadari kalau ponsel kesayangannya
itu tak ada di saku celananya ketika hendak menuju mal bersama
temannya. Pria bernama Ericson Fernandez ini walanya
mengira kalau ponselnya itu tertinggal di kamarnya. Iseng
menelpon ke nomornya, malah yang menjawab telponnya
orang tak dikenal. Tak disangka, orang tak dikenal itu adalah
seorang anak SD yang tak lain adalah penemu ponselnya.

Fernandez pun bergegas menghampiri murid SD tersebut ke sekolah untuk mengambil


ponsel iPhone-nya. Ia pun diajak masuk ke dalam kelas dan disambut oleh guru di kelas
tersebut. Setelah bercengkerama, akhirnya Fernandez berterima kasih kepada sang guru
yang telah menemukan ponselnya. Namun guru tersebut mengatakan kalau bukan dirinya
yang menemukan, melainkan murid-muridnya. Anak-anak itu membawa dan menyerahkan
ponsel milik Fernandez kepada gurunya tanpa bermaksud memiliki barang mahal tersebut.
Mendengar itu, Fernandez pun haru dan mengajak anak-anak SD tersebut makan di restoran.

65
3. Bocah 9 tahun kembalikan tas berisi Rp
50 juta yang ditemukannya.
Seorang wanita asal Thailand telah kehilangan
tasnya yang berisi uang dan benda berharga.
Wanita bernama Nukhlia Sangkaew ini
kehilangan tasnya usai mengambil uang dari
bank. Uang senilai Rp 50 juta itu rencananya akan digunakan untuk membayar tagihan
rumah sakit. Namun malang, saat perjalanan pulang Nukhlia malah terjebak hujan deras
dan tasnya terjatuh. Menyadari tasnya hilang, Nukhlia pun melapor ke kantor polisi.

Tak cuma uang tunai senilai Rp 50 juta saja, namun ia membawa emas seberat 90 gram.
Tetapi, tiba-tiba ada seseorang yang meneleponnya bahwa ia menemukan tas milik
Nukhlia. Sontak saja wanita ini pun mengajak si penemu tasnya untuk bertemu. Pertemuan
pun berlangsung, tak disangka yang menemukan tas Nukhlia adalah seorang bocah
perempuan berusia 9 tahun bernama Piyarat. Nukhlia sangat berterima kasih kepada
Piyarat, ia bahkan memberi imbalan kepada bocah tersebut sebesar Rp 700 ribu.

4. Kejujuran bocah penjual tisu di pinggir


jalan.
Kisah ini bercerita tentang dua bocah penjual
tisu di atas jembatan penyeberangan Setia
Budi, Jakarta. Dua sosok yang kira-kira berusia
8 tahun itu sedang menjajakan tisu dengan
wadah kantong plastik. Seorang wanita
menghampiri untuk membeli tisu tersebut dengan total Rp 2.500, namun ternyata dua
bocah tersebut tak memiliki uang kembalian senilai Rp 7.500. Akhirnya salah satu bocah
tersebut berinisiatif mencari uang tukar demi uang kembalian tersebut.

Tak lama, wanita tersebut pun pergi dan mengikhlaskan uang kembalian kepada dua bocah
itu. Namun siapa sangka bocah tersebut berlarian dan dengan tegas mengembalikan
dengan uang tukar yang baru diperoleh Rp 4 ribu dari orang sekitar. Bocah itu pun lalu
berkata, "Maaf mbak, cuma ada empat ribu, nanti kalau lewat sini lagi saya kembalikan."
ungkap bocah itu. Kisah kejujuran dua bocah penjual tisu di pinggir jalan ini pun ternyata
menuai pujian. Dua manusia super yang tetap jujur di tengah kerasnya hidup di Jakarta.

Anak-anak melalui cerita ini kita belajar bahwa melakukan kebenaran adalah sesuatu yang
penting. Selain kita melakukan apa yang Tuhan inginkan, kita juga tidak pernah tahu
bagaimana kebenaran yang kita katakan atau lakukan sangat berarti bagi orang lain.

66
Kesimpulan Pelajaran
Menjadi anak-anak Tuhan, kita harus belajar untuk mau selalu berkata benar dan jujur
meskipun kita berada dalam situasi yang sulit.

Aktivitas : “Pembatas Alkitab”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Es Krim stik warna warni.
2. Wajah yang tersenyum
3. Spidol warna warni
b. Langkah Pembuatan:
1. Membagikan es krim stik.
2. Menempelkan wajah yang tersenyum
3. ASM menuliskan ayat hafalan hari ini (Yeremia 17:10)
4. Dekorasi
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini ASM diingatkan selalu untuk berkata yang benar.

67
GAMBAR ALAT PERAGA
Kelas PAUD
Gambar pengemis dan seorang pemuda

68
Kelas KECIL
Gambar 3 anak SD yang sedang duduk dihalaman sekolah dan Rumah besar.

Kelas BESAR
https://www.brilio.net/sosok/5-kisah-kejujuran-anak-anak-yang-menyentuh-nuranimu-
bikin-salut-180110j.html

69
GAMBAR AKTIVITAS
Kelas PAUD

Kelas KECIL

70
Kelas BESAR

71
Minggu, 20 Februari 2022

72
Minggu, 20 Februari 2022
(Minggu Biasa VI – Minggu ke-6 Setelah Epifani - Hijau)

MEMBALAS KEJAHATAN DENGAN KASIH SAYANG


KEJADIAN 45:3-15

NILAI KRISTIANI
Sekalipun saudara-saudara Yusuf telah berlaku jahat kepadanya tapi Yusuf tetap sayang

TOKOH
Yusuf

AYAT
"....... Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.”
(Lukas 6:27b-28)

URAIAN PELAJARAN
1. Yusuf adalah anak Yakub dan cucu Ishak. Ia dibesarkan di tanah Kanaan, tetapi
menghabiskan sebagian besar hidupnya di Mesir. Yusuf lahir dari istri kedua
Yakub, yaitu Rahel. Yusuf sangat dikasihi oleh Yakub. Yakub memberikan Yusuf jubah
yang sangat indah dan hal ini membuat kesepuluh kakak laki-lakinya menjadi
cemburu pada Yusuf. Kecemburuan ini juga semakin diperparah ketika dia memiliki
mimpi khusus di mana semua saudaranya sujud kepadanya. Suatu hari, ketika saudara-
saudaranya menggembalakan kawanan domba ayah mereka, Yusuf dikirim oleh
Yakub untuk melihat bagaimana keadaan mereka. Saudara-saudaranya mengambil
kesempatan ini untuk menyingkirkan Yusuf: mereka melemparkannya ke dalam
lubang, dan kemudian menjualnya sebagai budak kepada beberapa pedagang
yang kebetulan lewat. Untuk menyembunyikan semua ini dari ayah mereka,
mereka berpura-pura bahwa Yusuf telah dibunuh oleh binatang buas.
2. Ketika Yusuf menjadi budak, kehidupannya berubah total. Dia merasa bingung,
sedih, dan sendirian. Tetapi Tuhan terus menyertai dia. Pekerjaannya diberkati dan
dia mendapat posisi yang baik di rumah tuannya, sampai istri tuannya secara salah
menuduhnya berbuat yang tidak benar. Kemudian Yusuf dimasukkan ke dalam
penjara – tetapi sekali lagi Tuhan menyertai dia. Dua rekan tahanan bermimpi yang
hanya bisa ditafsirkan oleh Yusuf dan mimpi mereka memang menjadi kenyataan.
Bertahun-tahun kemudian, Firaun juga memiliki mimpi yang membingungkan.

73
Yusuf dipanggil untuk menafsirkannya. Tuhan menunjukkan kepadanya bahwa
mimpi-mimpi itu memperingatkan kelaparan selama tujuh tahun, setelah tujuh
tahun masa kelimpahan. Firaun sangat senang dengan Yusuf dan mengangkatnya
sebagai penguasa atas seluruh Mesir untuk mengumpulkan gandum sebanyak
mungkin untuk membantu orang Mesir mempersiapkan tahun-tahun kelaparan.
Kelaparan ternyata bukan hanya terjadi di tanah Mesir, Yakub dan keluarganya,
yang tinggal di tanah Kanan, juga kehabisan makanan. Lalu kesepuluh saudara
Yusuf pergi ke Mesir untuk membeli gandum, dan di sana mereka bertemu lagi
dengan Yusuf! Tapi mereka tidak mengenalinya. Hal Ini memberi Joseph
kesempatan untuk menguji mereka: apakah mereka masih cemburu dan jahat,
atau apakah mereka berubah selama bertahun-tahun?
3. Yusuf sebenarnya bisa saja menggunakan kesempatan bertemu dengan saudara-
saudaranya untuk membalas dendam atas kejahatan yang telah mereka lakukan
padanya. Tapi dia tidak melakukannya. Dia memaafkan mereka dengan sepenuh
hati dan mengundang mereka untuk pindah ke Mesir, di mana dia bisa menyediakan
kebutuhan mereka. Melalui cerita Yusuf ini kita belajar untuk mau mengampuni
siapa saja, tetap berbuat baik terhadap teman yang berbuat jahat dan tidak
membalas kejahatan dengan kejahatan.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Selamat pagi adik-adik. Bagaimana kabarnya selama seminggu ini? Selama 1
minggu ini apakah adik-adik ada yang pernah bertengkar dengan
kakak/adik/teman? Sudahkah kita mengampuni mereka? Untuk memulai hari
ini mari kita puji nama Tuhan dengan hati yang penuh sukacita. Buang jauh-
jauh rasa marah, kita ganti dengan hati yang penuh ungkapan syukur ”
2. Pujian: “Hallo-Hallo, Hello-Hello, Olla-Olla”
https://www.youtube.com/watch?v=fa7YsN6cwzs&list=PL1mNX6YgkMdGoeJzIyzPcvi
HTZ7eg83Cj&index=35
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Yesus Kupanggil”
https://www.youtube.com/watch?v=2pp9YlHPfXM&list=PL1mNX6YgkMdGoeJzIyzPc
viHTZ7eg83Cj&index=22
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Bri Syukur”
https://www.youtube.com/watch?v=lia91y4GUb8&list=PL1mNX6YgkMdGoeJzIyzPcvi
HTZ7eg83Cj&index=54

74
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Mengampuni Lebih Sungguh”
https://www.youtube.com/watch?v=3F_hwpDwGw0&list=PL1mNX6YgkMdGoeJzIyzP
cviHTZ7eg83Cj&index=53

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Hai anak-anak hebat! Adakah yang pernah disakiti oleh teman dan susah sekali mengampuni
mereka? Hari ini kita mau mendengarkan cerita tentang seseorang yang mau mengampuni
dengan penuh kasih.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Adalah 10 orang laki-laki yang akan melakukan perjalanan yang sangat panjang. Mereka
semua saudara. Mereka sebenarnya punya satu orang saudara lagi yang tidak pergi
dengan mereka. Bayangkan 10 bersaudara: satu dua tiga . . . (Mintalah anak-anak untuk
menghitung sampai 10 bersama sambil menghitung menggunakan jari kita).

Mereka harus pergi jauh, jauh sekali ke Mesir……..


Mereka sedang terburu-buru untuk sampai ke Mesir karena mereka perlu membeli
makanan. Di mana mereka tinggal sekarang hampir tidak ada sisa makanan lagi. Sudah
lama tidak hujan, dan tanaman tidak bisa tumbuh. Mereka membutuhkan banyak
makanan untuk memberi makan keluarga besar mereka.

Akhirnya saudara-saudara itu sampai ke Mesir. Mereka ingin membeli makanan, jadi
mereka bergegas ke kantor pejabat pemerintah yang bertanggung jawab atas gandum.
Ternyata orang yang menjadi pejabat di pemerintahan Mesir itu adalah Yusuf, adik mereka
yang dulu mereka jual menjadi budak karena pada waktu itu mereka tidak suka dengannya!

Kesepuluh bersaudara tersebut tidak mengenal Yusuf, adik mereka, karena mereka sudah
lama tidak melihat Yusuf. Yusuf sudah dewasa. Sekarang dia berpakaian dan berbicara
seperti orang Mesir.

Meskipun saudara-saudaranya tidak mengenal Yususf, tetapi Yusuf tahu siapa mereka.
Yusuf teringat ketika saudara-saudaranya dulu menjualnya menjadi budak karena mereka
tidak menyukainya. Namun hati Yusuf sungguh mengasihi mereka. Yusuf mau mengampuni
mereka.

75
Adik-adik meskipun Yusuf telah disakiti oleh saudara-saudaranya, ia tetap mau mengampuni
mereka. Yusuf bahkan mengajak mereka untuk tinggal bersamanya dan menjemput ayah
dan adik mereka yang satu lagi. Yusuf ingin keluarganya tidak kekurangan lagi

Kesimpulan Pelajaran
Sebagai anak-anak Tuhan, kita belajar untuk mau mengampuni dan tidak menyimpan dendam
meskipun kita disakiti. Mengampuni tidaklah mudah tetapi kita mau belajar untuk terus
mau mengampuni dan tetap melakukan hal yang baik kepada orang yang menyakiti kita.

Aktivitas: “Gelang Pengampunan”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Tali untuk gelang
2. Kertas Buffalo
3. Spidol
4. Pembolong kertas
b. Langkah Pembuatan:
1. Siapkan semua bahan yang dibutuhkan.
2. GSM membuat lingkaran dari kertas buffalo (Diameter 1 cm).
3. Di satu sisi lingkaran GSM menuliskan: “Aku mau mengampuni seperti Yusuf.”
4. Di sisi yang lain ASM menuliskan namanya.
5. Ukur tali untuk gelang tiap anak 20 cm.
6. Lingkaran dibolongi untuk dimasukkan tali.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM akan terus diingatkan untuk mau mengampuni seperti Yusuf.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Siapa adik-adik yang pernah bertengkar dengan kakak/adik atau teman? Apa yang terjadi
ketika kita bertengkar? Apakah adik-adik masih mau berteman dengan mereka? Atau
adik-adik malah terus memusuhi mereka? Hmm..adik-adik hari ini kita mau mendengarkan
sebuah cerita tentang keluarga yang saling mengampuni.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Yusuf adalah anak Yakub dan cucu Ishak. Ia dibesarkan di tanah Kanaan, tetapi menghabis-
kan sebagian besar hidupnya di Mesir. Yusuf lahir dari istri kedua Yakub, yaitu Rahel.

76
Yusuf sangat dikasihi oleh Yakub. Yakub memberikan Yusuf jubah yang sangat indah
dan hal ini membuat kesepuluh kakak laki-lakinya menjadi cemburu pada Yusuf.
Kecemburuan ini juga semakin diperparah ketika dia memiliki mimpi khusus di mana
semua saudaranya sujud kepadanya. Suatu hari, ketika saudara-saudaranya
menggembalakan kawanan domba ayah mereka, Yusuf dikirim oleh Yakub untuk
melihat bagaimana keadaan mereka. Saudara-saudaranya mengambil kesempatan ini
untuk menyingkirkan Yusuf: mereka melemparkannya ke dalam lubang, dan
kemudian menjualnya sebagai budak kepada beberapa pedagang yang kebetulan
lewat. Untuk menyembunyikan semua ini dari ayah mereka, mereka berpura-pura
bahwa Yusuf telah dibunuh oleh binatang buas.
Meskipun Yusus menjadi budak di Mesir, namun Tuhan selalu menyertai kehidupannya.
Ia terus diberkati dan meskipun hidupnya penuh dengan tantangan Yusuf tidak pernah
menyerah dan pada akhirnya ia menjadi kepercayaan Firaun setelah menafsirkan
mimpi dari Firaun. Melalui mimpinya Firaun diperlihat bahwa akan datang masa
kejayaan dan masa kelaparan bagi Mesir. Oleh karena itu Firaun meminta Yusuf untuk
membantunya mempersiapkan diri meghadapi masa-masa kelaparan di Mesir.
Tibalah masa kelaparan di seluruh negeri dan ternyata hal ini juga dialami oleh Yakub
dan keluarganya. Yakub menyuruh kesepuluh anaknya untuk pergi ke Mesir dan
membeli pasokan makanan.
Sesampainya di Mesir kesepuluh saudara Yusuf itu bertemu dengan Yusuf, namun
mereka tidak mengenalinya. tetapi Yusuf mengenal mereka. Yusuf memberikan mereka
semua kebutuhan saudara-saudaranya tetapi mereka tetap tidak juga mengenal Yusuf.
Kemudian Yusuf memberitahu mereka, “Aku Yusuf. aku saudaramu. Apakah ayahku masih
hidup?” Saudara-saudaranya tidak bisa mempercayai hal itu.
“Yusuf?” Sekarang mereka khawatir dan ketakutan……..
Bisakah kalian menebak mengapa ya saudara-saudara Yusuf ketakutan? Ya betul… mereka
takut karena mereka sudah sangat jahat kepada Yusuf. Mereka telah menjualnya untuk
menjadi budak! Dan sekarang mereka berpikir Yusuf ingin membalas dendam dengan mereka.
Tetapi Yusuf berkata, “Datanglah dekat denganku.” Dan dia berkata lagi dengan sangat
lembut, “Aku saudaramu Yusuf, yang kalian jual untuk menjadi budak di Mesir. Tapi jangan
khawatir. Tuhan terus menyertai hidupku sampai saat ini.”
Saudara-saudaranya sangat terkejut! Yusuf memeluk semua saudaranya. Yusuf sangat
senang, dia menangis. Kesepuluh saudara laki-lakinya sangat menyesal atas apa mereka
lakukan terhadap Yusuf. Mereka senang bahwa Yusuf telah mengampuni mereka. Yusuf
menyuruh mereka untuk membawa ayah mereka, Yakub, dan keluarga mereka ke Mesir
sehingga mereka bisa memiliki makanan yang cukup.

77
Saudara-saudara Yusuf dipenuhi sukacita, Tapi meskipun demikian sukacita terbesar
mereka adalah mengetahui bahwa Yusuf telah mengampuni mereka.

Kesimpulan Pelajaran
Sebagai anak-anak Tuhan, kita belajar untuk mau mengampuni dan tidak menyimpan dendam
meskipun kita disakiti. Mengampuni tidaklah mudah tetapi kita mau belajar bersama

Aktivitas: “Gelang Pengampunan”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Tali untuk gelang
2. Kertas Buffalo
3. Spidol
4. Pembolong kertas
b. Langkah Pembuatan:
1. Siapkan semua bahan yang dibutuhkan.
2. GSM membuat lingkaran dari kertas buffalo (Diameter 1 cm).
3. Di satu sisi lingkaran ASM menuliskan: “Aku mau mengampuni seperti Yusuf.”
4. Di sisi yang lain ASM menuliskan namanya.
5. Ukur tali untuk gelang tiap anak 20 cm.
6. Lingkaran dibolongi untuk dimasukkan tali.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM akan terus diingatkan untuk mau mengampuni seperti Yusuf.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Adik-adik pernahkah kalian sulit untuk mengampuni?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Adik-adik mari kita membaca Kejadian 45:3-15 (GSM bisa mengajak ASM membaca
bersama-sama atau sendiri-sendiri).

Melalui cerita hari ini kita diperlihatkan bagaimana kebesaran hati Yusuf untuk mengampuni
saudara-saudaranya sungguhlah luar biasa.

Yusuf sangat disayang oleh ayahnya, tetapi dibenci oleh saudara-saudaranya. Cerita Yusuf
yang memberitahu saudaranya tentang mimpi yang dia miliki bahwa suatu hari saudara-

78
saudaranya akan sujud kepada dia membuat saudara-saudaranya menjadi sangat marah
sehingga mereka melemparkannya ke dalam lubang dengan niat untuk membunuhnya.
Akan tetapi pada akhirnya mereka hanya menjualnya sebagai budak dan memberi tahu
ayah mereka bahwa seekor binatang buas membunuh dia.

Setelah bertahun-tahun, Yusuf pun berakhir di Mesir. Tuhan punya rencana untuk kebaikannya!
Tuhan memberkati Yusuf dan dia menjadi orang kedua yang memerintah atas seluruh
Mesir. Yusuf memimpin Mesir di 7 tahun masa berlimpah dan 7 tahun masa kelaparan.

Pada masa kelaparan Ayah Yusuf, Yakub, mengirim anak-anaknya untuk membeli gandum
di Mesir. Ketika Yusuf melihat saudara-saudaranya, dia mengenali mereka, tetapi mereka
tidak mengenalinya. Mereka mengatakan mereka adalah saudara dan memiliki adik laki-
laki di rumah dan satu saudara laki-laki yang sudah mati. Yusuf tahu saudara-saudaranya
sedang membicarakan dirinya.

Ketika Yusuf mendengar saudara-saudaranya mempercakapkan tentang dirinya Yusuf pun


berbalik dan dan menangis.

Mengapa menurut adik-adik, Yusuf menangis saat itu? (mendengarkan jawaban dari ASM)
Pada akhir cerita Yusuf ini kita melihat bahwa Yusuf mengampuni saudara-saudaranya
meskipun Yusuf sudah disakiti oleh saudara-saudaranya sendiri.
Mengapa menurut adik-adik Yusuf mau mengampuni? (mendengarkan jawaban dari ASM)

Kesimpulan Pelajaran
Menjadi anak-anak Tuhan, kita harus belajar mengampuni dan tidak membalaskan
kejahatan dengan kejahatan. Dengan mengampuni kita dibebaskan dari rasa benci dan
kita juga membebaskan orang lain dari rasa bersalah.

Aktivitas : “Celengan Mengampuni”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas Bufalo dan dibuatkan bentuk hati kecil-kecil
2. Alat tulis
3. 1 kotak bekas yang dibentuk seperti celengan.
b. Langkah Pembuatan:
1. GSM membagikan gambar hati.
2. Di satu sisi hati, ASM menuliskan nama orang yang pernah menyakiti hatinya.
3. Di sisi yang lain ASM menuliskan “Aku mau mengampunimu”
4. Memasukkan “hati” tersebut ke dalam celengan pengampunan.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini ASM belajar untuk mau mengampuni seperti Yusuf.

79
(Untuk kelas besar bisa juga ditambahkan membuat gelang pengampunan jika masih ada
waktu)

GAMBAR ALAT PERAGA


Kelas PAUD , KELAS KECIL dan KELAS BESAR
Saudara-saudara Yusuf dalam perjalanan.

80
Pertemuan dengan Yusuf dan Yusuf memeluk saudara-saudaranya

81
GAMBAR AKTIVITAS
Kelas PAUD dan KELAS KECIL

Aku mau
mengampuni
seperti Yusuf

Kelas BESAR
Celengan Pengampunan

Aku mau
Eva mengampunimu

82
Minggu, 27 Februari 2022

83
Minggu, 27 Februari 2022
(Minggu Transfigurasi)

JANGAN RAGU BERBUAT BAIK


KELUARAN 34:29-35

NILAI KRISTIANI
Musa menutup mukanya dengan selubung karena mukanya bercahaya.
Padahal sesungguhnya tidak perlu Musa menutupi mukanya yang bercahaya.

TOKOH
Musa

AYAT
“Apabila orang Israel melihat muka Musa, bahwa kulit muka Musa bercahaya, maka
Musa menyelubungi mukanya kembali sampai ia masuk menghadap
untuk berbicara dengan Tuhan”
(Keluaran 34:34)

URAIAN PELAJARAN
1. Musa seorang tokoh penting di kalangan bangsa Israel karena Musa yang
membebaskan bangsa itu keluar dari perbudakan di Mesir. Musa adalah putra dari
Amram dan Yokhebed orang Ibrani yang pada masa penindasan orang Ibrani oleh
Firaun dihanyutkan dalam sebuah keranjang yang dilumuri ter di Sungai Nil oleh
ibunya dengan pengawasan Miryam kakaknya. Musa kemudian ditemukan oleh Putri
Firaun yang mengangkatnya menjadi anak. Nama Musa diambil dari peristiwa itu yaitu
“ditarik keluar (dari air)”. Nama Musa yang sering diartikan sebagai bentuk pasif
“ditarik” oleh teks Masoret (teks aram dan ibrani kuno) justru ditulis dalam bentuk aktif
partisipal yang kemudian oleh beberapa ahli diartikan sebagai peran Musa kemudian
yang bukan saja “ditarik keluar” tetapi juga “menarik keluar” yaitu bersama kakaknya,
Harun menarik bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir.
2. Bacaan Alkitab ini merupakan saat di mana bangsa Israel sampai di Gunung Tuhan dan
Musa harus meninggalkan bangsa itu untuk berbicara kepada Tuhan mengenai aturan
yang harus dipatuhi oleh mereka. Setelah selesai berbicara dengan Tuhan Musa
kembali kepada bangsa itu. Teryata efek dari pejumpaannya dengan Tuhan, wajah dan

84
kulit Musa bercahaya. Hal ini menunjukkan betapa dahsyatnya hadirat Tuhan. Namun
penampakan Musa yang demikian membuat bangsa itu ketakutan, sehingga Musa
berinisiatif untuk menutupi mukanya agar bangsa itu tidak ketakutan setiap kali harus
bertemu dengan dia. Musa sebenarnya tidak perlu melakukan itu, tetapi sebagai
bentuk kesediaannya melayani bangsa Israel Musa bersedia melakukannya berkali-
kali.
3. Nama, kisah dan perbuatan Musa tampaknya memang Tuhan nyatakan untuk
menolong umat-Nya dari perbudakan di Mesir. Meskipun awalnya Musa tidak
menyadari hal ini, namun lambat laun Musa sadar bahwa ia dipilih Tuhan untuk tugas
mulia ini. Demikian pula orang percaya dalam menjalani kehidupannya dipanggil
untuk menyadari bahwa mereka adalah saluran berkat Tuhan bagi sesama. Tuhan
berkehendak memakai mereka untuk menjadi penolong bagi siapapun yang
membutuhkan.
4. Melalui pembelajaran hari ini anak dimotivasi untuk senang berbuat baik kepada
sesama dan tidak ragu untuk menolong siapa saja

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Selamat pagi anak-anak. Wah senang sekali yah melihat anak-anak semua
dalam keadaaan yang baik. Tuhan Yesus telah memanggil anak-anak untuk
datang ke ibadah hari ini, puji Tuhan!
2. Pujian: “Oh, Sukacitaku”
(https://www.youtube.com/watch?v=4Yt7Ztl_ne8https://www.youtube.com/watch?v=
8VLSrE_UdzY)
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Mata Kecil Ini”
(https://www.youtube.com/watch?v=DI3IljoOs2E)
5. Penyampaian Firman.
Pujian Persembahan: “Mata Tuhan Melihat”
(https://www.youtube.com/watch?v=uhP5zKVQsrI)
6. Doa Persembahan dan Penutup.
7. Pujian Penutup: “Yesus Berpesan”
https://www.youtube.com/watch?v=6PlloPC6GEo&list=PL1mNX6YgkMdGoeJzIyzPcvi
HTZ7eg83Cj&index=68

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

85
KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan:
“Wah lihat...lihat itu.....bukankah itu Musa?”
“Mengapa mukanya bercahaya?”
“Aku takut ibu....aku takut ayah!”
“Mengapa Musa wajahnya bercahaya seperti itu yah?”
Adik-adik pada waktu itu wajah Musa bercahaya sekali (pakai senter untuk menyinari wajah
GSM). Musa baru saja turun dari gunung Sinai untuk membawa 2 Loh Batu bertuliskan Hukum
Allah. Musa baru saja selesai bersama-sama dengan TUHAN selama 40 hari 40 malam....
wah lama yahh....
Itulah sebabnya wajah Musa bercahaya karena ia baru saja bersama-sama dan berbicara
dengan TUHAN.

Ketika Musa turun dari gunung Sinai, ia tidak tahu bahwa kulit mukanya bercahaya.
Semua orang yang melihatnya bahkan Harun, kakaknya Musa menjadi takut untuk mendekati
Musa.
“Wah...bagaimana yah caranya supaya orang-orang ini tidak takut pikir Musa?”
“Yahh....aku tahu caranya....!”
Musa lalu meyelubungi wajahnya.....(pakai kain untuk menutup wajah GSM) .
Jadi setiap kali dia mau berbicara dengan orang-orang Israel, Musa menyelubungi mukanya
supaya mereka tidak takut lagi.

Adik-adik, Musa berusaha memikirkan perbuatan baik yang bisa dia lakukan untuk orang-
orang Israel. Musa berbuat baik dengan tidak membuat takut orang-orang Israel.
Perbuatan baik apa yah yang bisa kita lakukan untuk keluarga dan teman-teman kita?

Kesimpulan Pelajaran
ASM belajar untuk mau berusaha berbuat baik untuk orang-orang di sekitarnya.

Aktivitas : Membuat “Gelang Kebaikan”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas Bufalo yang dibagi 4 horisontal.
2. Tulisan: “Aku Mau Berbuat baik”
3. Crayon/pensil warna
4. Stapler untuk mengaitkan

86
b. Langkah Pembuatan:
1. Siapkan semua bahan yang dibutuhkan
2. Anak-anak menempelkan Tulisan: “Aku Mau Berbuat Baik”
3. Gelang bisa didekorasi.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM mengenal Musa dan belajar mau melakukan perbuatan baik
untuk orang-orang disekitarnya.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Pagi itu Tino, Amir dan Mira bejalan bersama menuju sekolah, jam sudah menunjukkan
pukul 06.40 WIB. Itu artinya mereka harus bergegas kalau tidak mau terlambat masuk
sekolah. Tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras “braaaak”. Suara itu muncul dari
belakang mereka. Ternyata seorang ibu penjual sayur yang menggunakan sepeda ditabrak
oleh seorang pengendara motor. Si pengendara motor segera mengendarai motornya
kembali dan bergegas meninggalkan ibu penjual sayur yang masih duduk dengan
berbagai sayuran bertebaran di jalanan.
“No, Mir, tunggu dulu, kasihan sekali ibu itu, yuk kita tolong”, kata Mira merasa iba.
“Ah, ndak usah lah Mir, toh nanti ibu itu akan ditolong juga kok sama orang lain, ingat loh
15 menit lagi bel masuk sekolah nanti kita malah terlambat dan dimarahi bu Guru”, kata
Amir mengingatkan.
“Ya sudah kalian saja jalan dahulu nanti aku menyusul”, kata Mira segera bergegas
menolong ibu yang sedang mulai mengumpulkan sayuran yang terjatuh sambil
menunjukkan muka yang kesakitan.
“Ya sudah terserah kamu lah Mir kami jalan duluan”, kata Tino.
“Nak terimakasih sekali, sudah mau membantu ibu membereskan sayuran ini ya, ibu lihat
tadi kamu menyeberang jalan hanya untuk menolong ibu, sudah sana nanti kamu
ditinggal oleh teman-temanmu”, kata si Ibu penjual sayur.
“Tidak apa bu. Ibukan memang membutuhkan bantuan. Ibu sudah tidak apa-apa? Aku
melanjutkan perjalanan ya?”, kata Mira disusul dengan anggukan dan senyum yang lebar
dari si ibu tukang sayur.

Mira harus terlambat masuk sekolah tetapi lihatlah! Ia disambut oleh bu Guru bukan
dengan marah tetapi dengan senyuman yang lebar, ternyata Tino dan Amir sudah
menceritakan alasan Mira terlambat sekolah. Tindakan Mira itu dianggap sangat baik dan

87
harus menjadi teladan oleh bu Guru.
Kesimpulan Pelajaran
Sebagai anak-anak Tuhan, kita belajar berbuat baik dengan menolong siapa saja yang
membutuhkan pertolongan.

Aktivitas: “Daftar Perbuatan Baik”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas “Daftar perbuatan baik”
2. Spidol warna warni
b. Langkah Pembuatan:
1. Menyiapkan “Daftar perbuatan baik”
2. Menuliskan 1 perbuatan baik yang dilakukan setiap hari.
c. Makna Aktivitas
ASM akan selalu termotivasi untuk berbuat baik setiap hari bagi orang di sekitarnya.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
GSM menyiapkan cerita yang hendak dijadikan sebagai bahan diskusi, dan membagi kelas
menjadi beberapa kelompok diskusi. Masing-masing kelompok kemudian menyampaikan
pendapatnya mengenai kisah yang sudah didiskusikan dan, menuliskan apa saja hal yang
dapat mereka lakukan di tengah keluarga mereka.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Kisah Anak Berbakti yang Rawat Ayah Lumpuh di Asrama Kampus
Citizen6, Tiongkok - Orang tua merupakan sosok paling
mulia yang telah melahirkan kita ke dunia ini. Bahkan untuk
memenuhi kebutuhan buah hatinya, para orang tua juga
rela mengorbankan segalanya agar sang anak bahagia.
Maka tak heran jika sebagai seorang anak, kita wajib
berbakti dan berbuat baik kepada orang tuanya.

Kali ini, kisah mengharukan datang dari Negeri Tirai Bambu Tiongkok. Seorang pemuda
bernama Zhao Delong menjadi perbincangan publik, khususnya para pengguna jejaring
sosial. Zhao yang juga seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Henan ini
memutuskan untuk merawat ayahnya yang lumpuh di asrama kampus.

88
Dilansir shanghaiist.com, Jumat (4/3/2016),
kisahnya bermula ketika ia baru saja menduduki
bangku kuliah dan ayahnya jatuh sakit hingga
membuatnya lumpuh. Ibunya yang tak dapat
menangani situasi tersebut pun akhirnya
merasakan Depresi berat. Zhao pun akhirnya
membawa ayahnya untuk tinggal bersama di
asrama kampus.
Sebelumnya, sewaktu kecil Zhao mengidap polio
dan orang tuanya berjuang untuk melakukan
berbagai pengobatan agar sang anak pulih.
Setelah menjalani operasi, Zhao akhirnya bisa
berjalan secara normal. Maka tak heran, untuk
membalas cinta ayahnya ia pun tak sungkan untuk
merawat ayahnya dengan baik di kampus.

"Ayah sangat merawat saya. Sekarang dia sakit, saya


tidak bisa meninggalkannya sendiri di rumah," ucap Zhao.
Tampak, Zhao sangat merawat ayahnya dengan baik.
Mulai dari membantu mencuci mukanya, menggosok
gigi, menyisir rambutnya, membuatkan makan dan
mengajaknya berjalan-jalan keliling kampus. Kontan,
banyak publik yang terenyuh dengan keputusan yang
dibuat Zhao. Bahkan saking banyaknya perbincangan tentang Zhao di linimasa, kini sosok
Zhao pun menjadi viral di internet.
(diambil dari https://www.liputan6.com/citizen6/read/2451338/kisah-anak-berbakti-
yang-rawat-ayah-lumpuh-di-asrama-kampus) Nah, bagaimana pendapat kamu tentang
cerita ini? Perbuatan baik apa yang bisa kita perbuat untuk keluarga kita?

Aktivitas : “Daftar Perbuatan Baik”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas “Daftar perbuatan baik”
2. Spidol warna warni
b. Langkah Pembuatan:
1. Menyiapkan “Daftar perbuatan baik”
2. Menuliskan 1 perbuatan baik yang dilakukan setiap hari.
c. Makna Aktivitas
ASM akan selalu termotivasi untuk berbuat baik setiap hari bagi keluarganya.

89
GAMBAR ALAT PERAGA
Kelas PAUD
1. Gambar Musa yang bercahaya
2. Senter untuk menerangi wajah GSM
3. Kain selubung untuk menutup muka GSM

Kelas KECIL
1. Gambar 3 anak SD yang sedang berjalan menuju sekolah.
2. Seorang ibu yang membawa gerobak

Kelas BESAR
 Cerita anak yang berbakti
(https://www.liputan6.com/citizen6/read/2451338/kisah-anak-berbakti-yang-
rawat-ayah-lumpuh-di-asrama-kampus)

90
AKTIVITAS

91
92
Tema Bulan Maret 2022:
Kesengsaraan dan Kematian yang Memulihkan

93
Kurikulum Anak Bulan Maret 2022

Minggu, 6 Maret 2021


(Minggu Pra-Paskah I - Ungu)
95
LAWANLAH GODAAN
LUKAS 4:1-13

Minggu, 13 Maret 2022


(Minggu Pra-Paskah II - Ungu)
106
JANJI HARUS DITEPATI
KEJADIAN 15:1-12, 17-18

Minggu, 20 Maret 2022


(Minggu Pra-Paskah III - Ungu)
114
SELALU BERDOA
MAZMUR 63:2-9

Minggu, 27 Maret 2022


(Minggu Pra-Paskah IV - Ungu)
122
JANGAN MALU MENGAKU SALAH
LUKAS 15:1-3, 11b-32

94
Minggu, 6 Maret 2021

95
Minggu, 6 Maret 2021
(Minggu Pra-Paskah I - Ungu)

LAWANLAH GODAAN
LUKAS 4:1-13

NILAI KRISTIANI
Iblis terus berusaha mencobai Yesus, tetapi Yesus bisa melawan godaan Iblis.

TOKOH
Yesus

AYAT
Yesus menjawabnya, kata-Nya: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
(Lukas 4: 12)

URAIAN PELAJARAN
1. Dunia anak adalah dunia memilih satu di antara dua (atau lebih). Jika tidak “ini”, ya
“itu”; suka “ini”, “itu” tidak suka; ikuti “ini”, “itu” dihindari. Dalam kerangka berpikir
anak-anak, maka teknis memilih “ini” dan “itu” – tanpa berpikir panjang, tentu bukan
semata-mata sebuah kekeliruan yang dapat dipermasalahkan oleh seorang dewasa.
Untuk itu, orang dewasalah yang semestinya mencoba untuk masuk ke dalam dunia
berpikir anak, supaya dapat memberikan “pembekalan” bagi anak-anak.
2. Yesus dalam perikop ini, merupakan sosok seorang dewasa yang akan kita gunakan
sebagai teladan bagi anak-anak. Bagaimana cara Yesus “mrenahke” Iblis yang sedang
mencobaiNya, merupakan salah satu cara Yesus memposisikan pihak lain yang sedang
berusaha mempengaruhiNya (dalam hal memilih).
3. Yesus Sang Teladan, bukan Yesus yang serta-merta menegasi pengaruh Iblis dengan
ungkapan-ungkapan penolakan frontal (misal: tidak, jangan, atau ungkapan ketidak-
bersediaan yang lain). Kembali, Ia lebih memilih untuk “ngemong” (Jawa: “mrenahake”)
pengaruh Iblis. Walaupun ungkapan terakhir Yesus dapat kita sinyalir sebagai
ungkapan kemarahanNya. Namun demikian, nuansa “ngemong” jelas dapat dirasakan
dalam narasi tersebut.
4. Elisabeth B. Hurlock (dalam “Psikologi Perkembangan”) menegaskan bahwa dalam
perkembangan pertumbuhannya, anak-anak yang dibesarkan dengan pengaruh
jawaban positif akan lebih berkembang baik, ketimbang yang pertumbuhannya

96
dipengaruhi oleh penolakan-penolakan. Dalam hal ini, tatkala pada suatu ketika
seorang anak menginginkan sesuatu, kemudian ditolak/dilarang dengan ungkapan
negasi, maka saat itu juga seorang dewasa sedang membentuk anak menjadi sosok
yang salah, sehingga mereka kecil hati.
5. Meneladani Yesus dalam ungkapan-ungkapanNya, maka kita belajar bahwa saat
tertentu mari beri anak-anak ruang dan kesempatan untuk tetap dapat menentukan
pilihannya. Tentu dengan tetap memperhatikan (Jawa: “ngawat-awati”) yang
dipilihnya. Dengan begitu kita (seorang dewasa), tetap dapat mengajarkan nilai-nilai
keberanian kepada anak-anak. Setidaknya dalam hal menentukan pilihan dengan
benar dan bijak.
6. Minggu ini, anak belajar untuk tidak mudah tergoda dengan kesenangan semata dan
dapat menentukan pilihan dengan benar.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Halo anak-anak...!!!
ASM : Halooooo...!!!
GSM : Pasti kita semua dalam keadaan sukacita kan? Yuk kita mulai Sekolah Minggu
ini dengan memuji nama Tuhan bersama...
2. Pujian: “Kalau Kau Suka Hati”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Di Dalam Dunia Ada Dua Jalan”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Sungai Suka Cita”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Lawanlah Godaan” (KJ 436:2)

Tinggalkan yang jahat, dosa dicegah; tindakanmu tulus tiada bercela:


junjung kebenaran, hidup dalam t'rang, harap akan Yesus: pasti kau menang.
Refr.: Mintalah pada Tuhan, agar kau dikuatkan;
Ia b'ri pertolongan: pastilah kau menang.

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

97
KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo anak-anak manis,
Apa kabar semua? (beri waktu anak-anak menjawab)

Sambil membawa 2 jenis makanan yang menjadi favorit anak-anak. Upayakan makanan-
makanan tersebut dipilih yang sekiranya “semua anak boleh mengonsumsi dan yang
beberapa anak tidak/belum diperbolehkan mengonsumsi. Misal: es krim dan makanan
ringan wafer.

Ayo perhatikan ke depan...


Bu ... (sebutkan nama yang menyampaikan firman) bawa apa ini?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Ajak anak-anak berkomunikasi dengan memilih...
Tika (bisa pilih acak nama anaknya), kamu pilih mana, Nak? Es krim atau wafer?
Kamu, Andre? Adi, pilih mana?

Anak-anak semua,
Kalau Ibu/Bapak/Kakak perhatikan, kok banyak yang pilih es krim ya? Ini kan musim hujan,
kalau kebanyakan es krim, nanti bisa batuk lho...??? haayoooo,,,gimana???

Es krim bukan makanan yang tidak boleh dikonsumsi kok. Tapi, dalam cuaca yang masih
sering hujan begini, kita harus pandai-pandai memilih makanan. Supaya tidak menjadikan
kita sakit. Memilih dan menikmati es krim boleh kok. Tapi kita harus tahu waktu, kapan
harus memakannya ya...

Cerita hari ini tentang Yesus yang diminta memilih oleh Iblis. Karena Yesus tahu mana
yang baik untuk diriNya, maka Yesus memilih sesuatu yang terbaik bagi diriNya, dan tidak
mau dibohongi oleh Iblis. Amin.

Kesimpulan Pelajaran
Memilih adalah sebuah kemerdekaan bagi setiap anak. Namun jangan sampai pilihan
tersebut malah menjadikan hidup kita tidak baik.

98
Aktivitas: Menghubungkan “Tindakan Baik atau Tidak”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar-gambar tindakan anak-anak yang baik dan tidak, dalam bentuk seperti yang
biasanya dituangkan dalam buku ajar di sekolah-sekolah (disediakan oleh GSM).
2. Alat tulis.
b. Langkah Pembuatan:
1. Anak-anak diminta untuk menghubungkan gambar-gambar tersebut dengan alat
tulis yang disediakan oleh GSM.
2. Setelah selesai, ada pembahasan bersama GSM dan anak-anak diminta alasan
“mengapa menghubungkan gambar tersebut” menuju tindakan baik dan tidak.
3. Setelah dibahas, hasil pekerjaan anak-anak dibawa pulang.
c. Makna Aktivitas
1. ASM diajarkan tentang memilih: mana tindakan yang baik dan kurang baik.
2. Dengan membawa pulang aktivitas tersebut, maka anak-anak dapat selalu
mengingat tentang pilihan-pilihan mereka untuk selalu melakukan tindakan yang
baik, dan meninggalkan sesuatu yang kurang baik.

Keterangan untuk aktivitas: hapus dulu tanda penghubungnya.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo anak-anak,,,selamat pagi semua...!!!
Apa kabar hari ini?

(Untuk alat peraga: Siapkan 2 lembar uang kertas pecahan Rp. 2000,- dan Rp. 5000,- )
Yuk, mari perhatikan uang ini....

99
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Tunjukkan 2 lembar pecahan mata uang kepada anak-anak....
Anak-anak pandai, kalau diminta untuk memilih, kalian milih yang mana?
Ini (Rp. 2000,-) dapat digunakan untuk membeli permen 10 biji; ini (Rp. 5000,-) dapat
digunakan untuk membeli es krim 1 biji. Ayo pilih mana? (beri waktu anak untuk memilih)
Sekarang, pertanyaannya diubah: kalau saat kalian Sekolah Minggu, dan oleh orang tua
diberi 2 lembar uang ini, kira-kira mana ya...yang akan digunakan untuk persembahan?
2000 atau 5000 ya?

Anak-anak yang pandai,


Hari ini, kita belajar tentang memilih yang terbaik. Masih ingat cerita Alkitab yang dibaca
tadi? Ya, saat itu Tuhan Yesus ditawari oleh Iblis untuk memilih. Apa saja tawaran Iblis
kepada Tuhan Yesus? Ayo sebutkan! (bisa dengan menunjuk anak-anak untuk bercerita).
1. Mengubah batu menjadi roti.
2. Menjatuhkan diri dari atap Bait Allah.
3. Menyembah Iblis.
Apa yang dilakukan Tuhan Yesus? Tuhan Yesus memilih untuk menolak dan mengingatkan
Iblis, supaya jangan mencobai Tuhan Yesus (lagi).

Anak-anak yang pandai,


Walau hanya memilih, ternyata merupakan tindakan yang sulit. Maka, hati-hati dalam memilih
ya. Jangan sampai kita salah salah memilih. Dan mari belajar seperti Tuhan Yesus. Amin.

Kesimpulan Pelajaran
Sejak dini, anak-anak diajarkan untuk menentukan pilihan dengan tepat. Meski masih
dalam keterbatasannya, melalui firman ini anak-anak diajak untuk mengerti tentang
memilih: mana yang baik dan kurang baik bagi dirinya.

Aktivitas: Maze Perbuatan Baik


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar atau sketsa Maze dari satu titik bergambar ASM, menuju titik-titik lain
(sebisa mungkin tidak satu tujuan. Misal: ada yang menuju rental Playstation,
playground, tempat wisata, dan gereja atau sekolah minggu.
2. Alat tulis.
b. Langkah Pembuatan:
1. Anak-anak diminta untuk menyusuri Maze tersebut dengan alat tulis.
2. Jangan diberitahu, bahwa tujuan paling benar adalah gereja atau sekolah minggu.
Supaya mereka tetap dimerdekakan untuk memilih sesuatu nuraninya.

100
3. Setelah mereka selesai, GSM mengajak untuk membahas. Dan beri waktu untuk
anak-anak menerangkan tentang: mengapa mereka memilih arah Maze tersebut.
4. Setelah selesai pembahasan, kertas aktivitas dibawa pulang.
c. Makna Aktivitas:
1. ASM diajarkan bahwa memilih adalah kemerdekaan.
2. ASM mampu menerangkan tentang pilihannya sendiri.
3. ASM bertanggungjawab atas pilihannya.
4. ASM diperkenalkan tentang prioritas dalam memilih.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo anak cakep dan cantik,
Apa kabar hari ini? Salam sehat, tetap semangat ya!
Yuk, kita dengerin cerita Alkitab hari ini....

101
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
(sambil membawa gambar-gambar tentang “pencobaan di bukit”)
1. Yesus di padang berbatu.
2. Yesus di atap Bait Allah.
3. Yesus yang sedang melihat “pemukiman di lembah”.

Anak-anak yang dikasihi Tuhan,


Hafal ya dengan cerita pencobaan di bukit ini? Coba, mari salah satu temani Kakak
menceritakan... (beri kesempatan salah satu anak ikut menceritakan)
Dalam pencobaan di bukit seperti gambar-gambar ini, tadi diceritakan bahwa Yesus
diminta memilih oleh Iblis. Meminta untuk “menyulap” batu menjadi roti; menjatuhkan diri
dari atap Bait Allah; dan menyembah Iblis.

Anak-anak...
Coba sekarang, jika kita diminta untuk menuruti maksud tidak baik Iblis, kira-kira kita
bersedia nggak? Contoh misalnya, salah satu dari kita, Kakak minta untuk menjatuhkan
diri ke lantai. Ada yang mau? Sakit lhooo, bisa terluka lhoooo, dll. Maka, meski hanya
sebatas memilih (dan menentukan) saja, ternyata kita harus hati-hati. Jangan sampai,
apapun yang kita lakukan, justru menjadikan kita celaka. Amin.

Kesimpulan Pelajaran
Memilih itu mudah! Namun jika tidak hati-hati, bisa jadi pilihan tersebut justru
mencelakakan. Belajar seperti Yesus, dengan bijaksana Ia menentukan pilihanNya. Yaitu
untuk tidak mengikuti kemauan Iblis, dan mengingatkannya supaya tidak mencelakakan
orang lain.

Aktivitas: sama dengan kelas kecil

GAMBAR ALAT PERAGA


Kelas PAUD : Seorang anak yang sedang kebingungan memilih (2 barang).
Kelas KECIL : Seorang anak yang sedang kebingungan memilih (2 barang).
Kelas BESAR : 3 aktivitas dialogis antara Yesus dan Iblis.

102
103
GAMBAR AKTIVITAS
Barang/benda (sebanyak-banyaknya) untuk dapat dikelompokkan oleh anak-anak dengan
garis hubung, antara yang sekiranya baik dan tidak. Atau bisa dengan teknis mencari jalan
dalam Maze.

104
GAMBAR PERAGA KELAS PAUD DAN KELAS KECIL

105
Minggu, 13 Maret 2022

106
Minggu, 13 Maret 2022
(Minggu Pra-Paskah II - Ungu)

JANJI HARUS DITEPATI


KEJADIAN 15:1-12, 17-18

NILAI KRISTIANI
Janji Tuhan kepada Abram tampak tidak masuk akal karena Abram sudah tua, tidak
mungkin punya keturunan. Tapi Tuhan membuktikan menepati janji-Nya.

TOKOH
Abram

AYAT
"Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.
Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
(Kejadian 15: 5)

URAIAN PELAJARAN
1. Setting perikop ini adalah kerisauan Abram atas keberadaannya, yang tidak punya
keturunan. Sehingga terjadilah percakapan antara Abram dan Allah. Dalam dialog
tersebut, nampak bahwa Tuhan sedang menguatkan Abram dengan janji-janji-Nya.
Atas janji tersebut – pada awal perikop – Abram belum sungguh-sungguh yakin.
Terbukti dengan adanya ungkapan Abram yang seolah belum dapat mempercayai janji
Allah.
2. Selanjutnya Allah menunjukkan “dengan bukti” janji-Nya kepada Abram. Penguatan
Allah itulah yang menjadikan Abram tegar melanjutkan kehidupannya, dalam
penantian penggenapan janji Allah.
3. Atas uraian di atas, maka pelajaran bagi anak-anak, antara lain:
a. Banyak orang menganalogikan bahwa janji adalah hutang. Maka barangsiapa
berani berjanji (seperti Allah), tentu harus berani membuktikan (menggenapi,
menjawab, merealisasikan) janji tersebut.
b. Jangan mudah mengatakan: “janji, janji, tenaaaan!” (tenan = sungguh/benar)
karena janji mengandung resiko. Sekurang-kurangnya, resiko tersebut adalah
harapan dari seorang atau pihak lain yang kepadanya kita berikan janji.

107
c. Anak-anak Kristen adalah mereka yang mampu menyatakan Pekerjaan Allah tanpa
harus dibingkai dengan ungkapan-ungkapan janji. Anak-anak Kristen adalah
mereka yang mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan sukacita Kasih Allah
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Minggu ini anak-anak belajar untuk tidak mudah membuat janji, karena memahami
janji harus ditepati. Anak-anak juga belajar untuk berani menepati janjinya.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : (langsung bernyanyi “Hallo Apa Kabar Kawan”)
Anak-anak hari ini sehat semua ya...??!!
ASM : ya donk!
GSM : Okay, mari kita bernyanyi kembali...
2. Pujian: “Bapa Abraham”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Yesus Sayang Padaku” (KJ 184:1-4)
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Kakek-Kakek”
7. Doa Persembahan dan Penutup
8. Pujian Penutup: “Allahku Besar”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
Pembukaan
Anak-anak manis, pernah melihat ke langit pada malam hari? Ayo sebutkan, apa saja yang
bisa kita lihat? (beri kesempatan anak-anak menjawab) Jelas: bintang dan bulan.
Anak-anak semua, hari ini kita akan bersama-sama belajar tentang berjanji, yaitu janji
Tuhan kepada Abram.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak yang dikasihi Tuhan, ada yang tahu, siapakah Abram itu? (biarkan anak-anak
menjawab, dan beri apresiasi atas jawaban mereka sebelum menerangkan...)
 Seorang dari Ur-Kasdim.
 Namanya Abram, sampai ketika ia belum mempunyai anak. Kemudian menjadi Abraham.

108
 “Bapa orang Beriman”.
 Suami Sarai dan Hagar, Ayah dari Ishak dan Ismael.
Anak-anak semua,
Saat Abram sudah tua, Tuhan pernah berjanji kepadanya bahwa akan memberikan
keturunan seperti bintang di langit. Kira-kira berapa ya jumlah bintang di langit? Ada yang
pernah menghitung? Pastinya banyak sekali ya? Itulah janji Tuhan terhadap Abram.
Terbukti hingga saat ini, kita yang percaya kepada Tuhan, juga dapat disebut sebagai
keturunan Abraham. Amin.

Kesimpulan Pelajaran
1. Sejak dini anak-anak diperkenalkan dengan tokoh Abram.
2. Meski pengajaran tentang janji masih kabur bagi kelas PAUD, minimal melalui bahan
ini mereka telah diperkenalkan tentang janji Tuhan.
3. Janji Tuhan terhadap Abram akan tetap diimani anak-anak, ketika mereka juga telah
diperkenalkan dengan istilah “keturunan Abraham”.

Aktivitas: Praktik Bernyanyi “Bintang Kecil” di depan anak-anak lain.


a. Bahan yang dibutuhkan:
1. Pengiring dalam bernyanyi.
2. GSM membuat gerakan lagu “Bintang Kecil” dan dicontohkan kepada ASM.
3. Pengeras suara (jika diperlukan dan memungkinkan).
4. Hadiah/gift (bagi anak-anak yang berani maju untuk bernyanyi).
b. Langkah Aktivitas:
1. Setelah cerita disampaikan, diinformasikan kepada anak-anak, bahwa aktivitas hari
ini adalah gerak dan lagu “Bintang Kecil”. Ini harus diinformasikan, siapa tahu bagi
ASM, mereka terlanjur memaknai bahwa aktivitas adalah melulu menggambar,
mewarnai, membuat bentuk/barang, dll.
2. GSM memberi contoh gerakan atas lagu “Bintang Kecil” tersebut. Disilakan untuk
GSM mengkreasi sendiri gerakannya.
3. Anak-anak melakukan gerak dan lagu dengan diiringi oleh pengiring yang
ditunjuk.
c. Makna Aktivitas
1. Melatih keberanian ASM.
2. Anak-anak mengingat tentang salah satu contoh benda dalam cerita yang
disampaikan.

109
KELAS KECIL
Pembukaan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Ada yang pernah ke pantai?
Ayo sebutkan, pantai mana saja yang sudah pernah dikunjungi?
(beri waktu anak-anak untuk menjawab, bahkan satu per satu)
Apa yang dilihat di pantai? Air laut, lapak-lapak penjual, payung besar untuk berteduh,
bendi atau kuda tunggang, penjual layang-layang, kapal atau perahu, apa lagi? Yak, pasir
laut!

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak semua,
Cerita hari ini adalah tentang janji Tuhan kepada Abram. Tuhan berjanji kepada Abram,
bahwa kelak keturunan Abram akan banyak sekali, seperti pasir di pantai.

Anak-anak sudah bisa berhitung semua ya? Coba, mari hitung jari kalian. Ada berapa?
Sepuluh! Kira-kira, jumlah pasir di pantai ada sepuluh nggak ya? Pasti lebih donk...!!

Anak-anak, Tuhan pernah berjanji kepada Abram, bahwa kelak keturunannya akan seperti
bintang di langit dan pasir di pantai. Dan janji itu benar-benar ditepati oleh Tuhan. Itulah
yang disebut janji. Resiko atas janji adalah pemenuhan atau menepatinya. Atas
pemenuhan janji tersebut, Abram menjadi sosok yang sangat beriman kepada Tuhan.
Maka kemudian, ia disebut sebagai Bapa Orang Beriman.

Anak-anak yang baik, mari belajar seperti Tuhan Allah. Ketika Ia sendiri yang berfirman
kepada Abram, maka ada pemenuhan atas janji-Nya tersebut. Hari ini kita belajar bahwa
ternyata berjanji itu berat. Maka jangan sampai kita mudah mengatakan janji-janji, baik
kepada orang tua, guru, teman, atau siapapun. Amin.

Kesimpulan Pelajaran
1. Meski dalam uraian singkat, melalui bahan ini telah diperkenalkan dan diuraikan
tentang latar belakang Abram disebut sebagai “Bapa Orang Beriman” (penekanan
tokoh).
2. ASM diajak untuk mengenal istilah beriman atas janji-janji Tuhan dalam hidupnya.
3. ASM diajar untuk tidak mudah mengucapkan kata janji, jika memang belum – bahkan
tidak – tahu tentang resiko janji.

110
Aktivitas: Kolase Menabur Pasir/Biji-bijian pada Gambar Cerita Abram.

a. Bahan yang Dibutuhkan:


1. Gambar ilustrasi tentang Abram dalam bahan ajar (yang sudah digandakan oleh GSM).
2. Pasir berwarna (seperti playdoh) atau biji-bijian. Atau silakan memilih, mana yang
lebih mudah disiapkan.
3. Lem.
4. Tissu.
5. Pewarna makanan (jika diperlukan untuk memperindah).
b. Langkah Pembuatan: https://rebanas.com/gambar/images/kolase-pasir-part-1-
alam-terkembang-jadi-guru-berikut-kegiatan
ASM menaburkan pasir/biji-bijian ke atas gambar ilustrasi yang sudah disiapkan.
Contoh:

111
c. Makna Aktivitas:
1. ASM diajak untuk mengingat/memvisulisasikan setting cerita Alkitab hari ini.
2. Pasir adalah salah satu alat peraga yang digunakan dalam cerita Alkitab.
3. Dengan menaburkan pasir/biji-bijian, ASM diingatkan tentang janji Tuhan kepada
Abram.

KELAS BESAR
Pembukaan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Anak-anak pernah melihat bintang di langit dan pasir di pantai, ya? Kalau kita diminta untuk
menghitung, kira-kira mampu nggak? Ada yang sudah pernah mencoba? Tentu banyak
sekali, bahkan kita tidak mungkin mampu menghitungnya, bukan? Hari ini, kita akan
belajar tentang ketidak-mampuan Abram mengerti tentang janji Tuhan kepadanya. Tuhan
berjanji untuk memberi keturunan kepada Abram yang banyaknya digambarkan seperti
bintang di langit dan pasir di pantai.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak yang dikasihi Tuhan, ada yang tahu, siapakah Abram itu? (biarkan anak-anak
menjawab, dan beri apresiasi atas jawaban mereka sebelum menerangkan...)
 Seorang dari Ur-Kasdim.
 Namanya Abram, ketika ia belum mempunyai anak. Kemudian menjadi Abraham.
 “Bapa orang Beriman”.
 Suami Sarai dan Hagar, Ayah dari Ishak dan Ismael.

Ada lagi? Ya, Abram adalah orang yang diuji imannya dengan janji Tuhan kepadanya.
Menurut akal Abram, janji Tuhan kepadanya adalah mustahil. Selain Abram sudah tua, juga
Sarai istrinya sudah diketahui bahwa mandul ataua tidak bisa punya anak. Maka ketika
Tuhan berjanji kepada Abram, ia seakan-akan sulit mempercayai-Nya. Namun janji tetap
janji. Tuhan membuktikan kepada Abram atas janji-Nya. Tuhan mengaruniakan Ishak dan
Ismael untuk penggenapan janji kepada Abram.

Anak-anak yang dikasihi Tuhan,


Itulah janji Tuhan. Maka jika kita berjanji, mari meneladani Tuhan saat berjanji kepada
Abram. Tuhan menggenapi janji-Nya kepada Abram. Saat tertentu, mungkin kita juga
pernah berjanji. Sebagai contoh misalnya: berjanji mengerjakan PR pukul 19.00; berjanji
latihan pujian di gereja; berjanji tidak bangun kesiangan saat harus berangkat ke sekolah, dll.

112
Jika kita telah mengucapkan janji tersebut, tentulah harus kita tepati ucapan janji kita.
Supaya kita tetap dianggap sebagai anak-anak yang dapat dipercaya. Amin.

Kesimpulan Pelajaran
1. Sejak dini anak diajarkan tentang menepati dan mengindahkan janji yang pernah
diungkapkannya sendiri.
2. Memperkenalkan kepada ASM untuk setia.
3. Menepati janji adalah wujud seorang yang bisa diandalkan.

Aktivitas: Membuat Kalimat Janji dalam Origami Bintang 3D


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas HVS atau kertas lipat.
2. Alat tulis: Pensil warna, crayon, atau spidol (jika diperlukan untuk menghias).
3. Lem kertas (jika perlu).
b. Langkah Pembuatan:
1. Dengan kertas lipat, anak-anak menuliskan semacam komitmen yang akan dijalani
dalam seminggu ke depan. Contoh: “Aku akan selalu bangun pagi!”
2. Kertas tersebut dilipat atau digulung.
3. Membuat “origami” bintang 3D.
4. Lipatan atau gulungan komitmen dimasukkan dalam origami bintang 3D.

https://magiclean.co.id/magictips/inspirasi-dekor/diy-dekorasi-kamar-si-kecil-
dengan-kertas-origami
c. Makna Aktivitas
1. Anak-anak belajar membuat komitmen yang akan dijalaninya sendiri. Meski hanya
untuk kurun waktu seminggu atau beberapa hari ke depan.
2. Bentukan origami bintang, akan mengingatkan mereka tentang cerita Alkitab yang
baru saja didengar dan dipelajari.

GAMBAR ALAT PERAGA


Suasana saat Abram diperlihatkan bintang dan pasir.

113
Minggu, 20 Maret 2022

114
Minggu, 20 Maret 2022
(Minggu Pra-Paskah III - Ungu)

SELALU BERDOA
MAZMUR 63:2-9

NILAI KRISTIANI
Daud datang kepada Tuhan menyampaikan rasa kerinduannya pada Tuhan dan
keyakinannya akan kebesaran Tuhan.

TOKOH
Daud

AYAT
“Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku
dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.”
(Mazmur 63:5)

URAIAN PELAJARAN
1. Daud adalah salah satu raja yang sangat dekat dengan Allah. Ia seorang Pemazmur
yang pandai menyusun kalimat-kalimat indah dalam menyatakan maksudnya, termasuk
doa-doa dan harapannya. Pengagungannya kepada sosok Allah, kental dalam untaian
kalimat-kalimat mazmurnya. Ia kaya kosakata dalam menyatakan pengagungannya
kepada Allah. Ciri khas mazmurnya adalah gubahan-gubahan personifikasi dan
penggunaan “anggota tubuh”, demi mendramatisir maksudnya. Tentu kita tidak asing
dengan istilah misalnya: Gunung Batuku, Perisaiku, Kota Bentengku, Penolongku, dll.
Dengan media yang demikian, Daud bermazmur mengagungkan dan menunjukkan
kedekatannya dengan Allah.
2. Allah yang diposisikan Daud sebagai sosok “superior”, menjadikan rasa takut akan
Allahnya (Jawa: ajrih-asih) sangat kentara. Bahkan dalam setiap ungkapan-ungkapannya,
Daud seolah-olah tidak mampu melakukan apapun, jika tidak “melekat” dan ditopang
oleh Allah. Dengan keadaan yang demikian, menjadikannya ingin selalu “berdekatan
dengan Allah”, meski hanya terbatas dalam doa dan harapan.
3. Merasa diri lemah dan perlu topangan pihak lain, acapkali hanya dianggap menjadi
ajaran usang–yang sudah pernah diajarkan. Namun dalam kenyataannya, pengajaran
yang demikian masih perlu untuk disegarkan terus, termasuk kepada anak-anak. Salah

115
satu bentuk ungkapan kelemahan (sehingga memohon kepada pihak lain) adalah
dengan cara berdoa. Dengan berdoa, anak-anak diajarkan untuk datang dan memohon
sesuatu dari Tuhan. Anak-anak yang merasa diri tidak mampu, selalu ingat berdoa,
memohon kemampuan dari Tuhan.
4. Dalam hal berdoa, anak-anak juga diajarkan untuk mengingat orang lain yang perlu
untuk didoakan. Misal: orang tua, teman sebaya, bahkan teman-teman sekelas dan
sekolah minggu. Walaupun dengan kalimat-kalimat yang sangat sederhana dan sesuai
kemampuan anak-anak menyampaikan maksud mereka dalam untaian kalimat doanya.
5. Minggu ini anak-anak belajar untuk selalu datang kepada Tuhan dalam doa dan berani
untuk membela temannya yang benar.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM langsung mengajak bernyanyi “Loo la loo la ley” dengan gerakan.
Bisa dengan versi Bahasa Indonesia Bahasa Inggris.
(https://www.youtube.com/watch?v=zLf2CKqPDOA)
2. Pujian: “Matahari Bersinar T'rang”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Biarpun Gunung-Gunung Beranjak”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Pujilah Nama Tuhan” (....dengan gitar jreng, jreng, jreng)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Bapa Kudatang Pada-Mu”
(https://www.liriklagukristiani.com/2013/03/bapa-kudatang-pada-mu.html)

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo anak-anak cantik dan cakep! Apa kabar semua? Baik yaaa...
Sebelum kita mendengar cerita Alkitab, yuk, siapa yang mau memimpin doa?
(Beri kesempatan anak untuk diam dan atau tidak bersedia memimpin doa, karena ini
termasuk materi yang akan disampaikan. Jika sampai satu menit tidak ada, maka GSM menunjuk
salah satu ASM untuk menirukan doa GSM. Jika ternyata ada, juga tidak masalah.)

116
Penyampaian Pelajaran (Cerita dengan gambar ilustrasi Daud sedang berdoa)
Anak-anak Tuhan yang baik,
Ada yang kenal dengan tokoh ini? (sambil menunjukkan gambar ilustrasi Daud)
Ya, benar. Ini adalah tokoh Daud. Siapa Daud itu? Ia adalah anak bungsu dari Isai. Karena
ia paling kecil dari saudara-saudaranya, biasanya ia tidak pernah diajak bermain oleh kakak-
kakaknya. Ia hanya ditinggalkan di rumah, dan bermain dengan domba-domba kepunyaan
ayahnya. Pada saat menggembalakan domba-domba, ia senang bernyanyi. Maka Daud
juga dikenal sebagai Pemazmur. Ia pandai bermain kecapi (salah alat musik jaman itu).
Ketika Daud sudah besar, ia adalah panglima perang saat melawan orang-orang Filistin.
Daud adalah orang yang berhasil mengalahkan Goliat (raksasa Filistin).

Anak-anak yang baik,


Semasa Daud masih kecil, ia sudah sangat dekat dengan Tuhan. Ia gemar berdoa dan
bernyanyi. Sekarang Kakak Guru akan bertanya kepada kalian, ”Siapa yang juga senang
biasa berdoa dan bernyanyi seperti Daud? Kok tadi nggak ada yang mau diminta untuk
berdoa? Mengapa? Apakah berdoa sulit? Tidak to?” Berdoa itu seperti bercerita. Namun
bercerita dengan Tuhan. Untuk itu, mari kita gemar dan membiasakan diri untuk berdoa.
Supaya cerita kita bisa didengar oleh Tuhan. Amin.

Kesimpulan Pelajaran
1. Anak-anak mengenal tokoh Daud.
2. Belajar seperti Daud, anak diajak untuk gemar dan terbiasa berdoa (juga bernyanyi/
memuliakan Nama Tuhan).
3. Anak-anak mampu menyampaikan maksud hatinya baik dalam doa, demikian pula
dalam setiap pergaulannya.
4. Anak-anak diajarkan untuk “mengandalkan Tuhan”. Dalam hal ini, jika mereka berdoa.

Aktivitas: Prayer Hands Craft


https://id.pinterest.com/pin/55169164159833122/

117
a. Bahan yang dibutuhkan:
1. Kertas tebal: buffalo, asturo, karton, dll.
2. Alat tulis: spidol, bolpoin, pensil warna, dll.
3. Gunting.
b. Langkah Pembuatan:
1. Memulai dengan “njiplak” (memola) tangan masing-masing pada kertas tebal,
dengan spidol/bolpoin.
2. Menggunting pola tersebut.
3. Di setiap jari (pada pola) ditulis anggota keluarga ASM. Termasuk kakek-nenek
atau siapapun, yang penting 5 atau sepuluh jari itu tidak ada yang kosong.
4. Bagi anak-anak yang belum bisa menulis, GSM membantu menuliskan.
c. Makna Aktivitas:
1. ASM belajar berdoa (dan mendoakan) dengan sederhana.
2. ASM mengingat anggota keluarga dalam doa mereka.
3. Melatih kreativitas anak-anak.

KELAS KECIL

KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak pintar, pasti kenal semua dengan Daud ya?
Coba kamu...(sebut/tunjuk salah satu anak untuk bercerita tentang Daud) Daud itu siapa ya?

Penyampaian Pelajaran (Cerita sambil menunjukkan gambar ilustrasi Daud)


Daud adalah....
 Anak bungsu Isai. Seorang Israel pada masa pemerintahan raja Saul.
 Ia adalah seorang mungil, bahkan diceritakan kulitnya kemerah-merahan (gaul: culun).
 Semasa kecil hingga remaja, ia adalah seorang gembala.
 Ketika besar, ia adalah panglima perang bangsa Israel, ketika melawan Goliat –raksasa
Bangsa Filistin. Dan ia menang, kemudian diangkat menjadi raja menggantikan Raja
Saul.
 Ia adalah seorang pemazmur. Ia gemar bernyanyi, membuat syair, dan berdoa.
 Kalimat-kalimat doanya sangat indah, seperti puisi.
 Ia terbiasa menggunakan kata-kata “kiasan” untuk menggambarkan sosok Tuhan.

118
Dalam salah satu cerita Alkitab, diceritakan bahwa Daud pernah merasa kecil hati karena
ia sering ditolak. Apalagi jika melihat keadaan tubuhnya yang mungil (tubuhnya kemerah-
merahan), anak bungsu lagi. Dalam siatuasi berkecil hati itulah, menjadikan Daud sering
mencari hiburan, yaitu dengan bernyanyi, bahkan berdoa kepada Tuhan. Ia memohon
kekuatan dan kemampuan, supaya – minimal – tidak menjadikannya benci terhadap
saudara-saudaranya.

Anak-anak yang dikasihi Tuhan,


Berdoa adalah salah satu sarana manusia ngobrol dengan Tuhan. Menyampaikan maksud
hati kepada Tuhan. Pada saat berdoa pula, kita diingatkan bahwa ternyata masing-masing
dari kita sebenarnya lemah. Maka perlu bantuan (didengarkan doa-doa kita). Saat kita
berdoa, setidaknya kita membagikan keluh-kesah kita di hadapan Tuhan. Mohon kekuatan
dan berkat, supaya kita tetap kuat menghadapi keadaan yang sering tidak sesuai dengan
keinginan kita. Bahkan juga memohonkan berkat bagi orang lain. Amin.

Kesimpulan Pelajaran
Belajar dari tokoh Daud, anak-anak diajak untuk gemar berdoa. Berdoa merupakan sarana
untuk anak-anak dapat mengutarakan maksud. Selain itu, juga dalam rangka memohon
bantuan/pertolongan. Baik untuk diri sendiri, maupun untuk orang lain. Dengan berdoa,
anak-anak juga diajarkan tentang kesadaran akan kebutuhan. Artinya, jika kita sedang
membutuhkan, baiklah kita berupaya. Salah satunya dengan berdoa, mengutarakan
tentang kebutuhan kita di hadapan Tuhan.

Aktivitas: “Prayer Jar” (untuk kelas kecil dan besar)


( https://id.pinterest.com/pin/492649943005933/ )

119
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Alat tulis: spidol/bolpoin, crayon/pensil warna, manik-manik, gliter (untuk hiasan),
dll.
2. Kertas tebal: buffalo, asturo, pelangi, dll. Atau bisa menggunakan kardus bekas snack.
3. Lem kertas
4. Gunting
5. Tali/benang kasur atau yang lain.
6. “Kayu/tusuk es krim”.
b. Langkah Pembuatan:
1. Membuat bentuk bangun ruang tanpa tutup: tabung, kubus, balok dengan kertas
tebal. Atau anak-anak (atau GSM menyiapkan) diminta membawa gelas atau
kaleng plastik dari rumah.
2. Menghias wadhah tersebut: bisa menempel, atau mewarnai.
3. Membuat kalimat atau kata-kata doa pada “tusuk es krim” (disiapkan oleh GSM).
4. Setiap anak diberi 6 buah, untuk doa-doa yang akan disampaikan dalam seminggu.
5. GSM memberi keyword tentang permohonan-permohonan, jika ASM kesulitan
membayangkan dan mengerjakan kalimat doanya. Tentu untuk setiap kelas,
bahasa/kosa kata yang dipilih akan berbeda.
6. Setelah selesai, “kayu es krim” berisi kalimat doa dimasukkan dalam “jar” (bangun
ruang tanpa tutup yang sudah dihias tadi).
c. Makna Aktivitas
1. ASM berlatih membuat kalimat doa.
2. ASM belajar untuk mendoakan orang lain, termasuk kebutuhan-kebutuhan mereka.
3. Membekali ASM untuk selalu ingat berdoa.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak pintar, pasti kenal semua dengan Daud ya?
Coba kamu...(sebut/tunjuk salah satu anak untuk bercerita tentang Daud) Daud itu siapa ya?

Penyampaian Pelajaran (Cerita sambil menunjukkan gambar ilustrasi Daud)


Daud adalah....
 Anak bungsu Isai. Seorang Israel pada masa pemerintahan raja Saul.
 Ia adalah seorang mungil, bahkan diceritakan kulitnya kemerah-merahan (gaul: culun).

120
 Semasa kecil hingga remaja, ia adalah seorang gembala.
 Ketika besar, ia adalah panglima perang bangsa Israel, ketika melawan Goliat –raksasa
Bangsa Filistin. Dan ia menang, kemudian diangkat menjadi raja menggantikan Raja
Saul.
 Ia adalah seorang pemazmur. Ia gemar bernyanyi, membuat syair, dan berdoa.
 Kalimat-kalimat doanya sangat indah, seperti puisi.
 Ia terbiasa menggunakan kata-kata “kiasan” untuk menggambarkan sosok Tuhan.

Anak-anak yang dikasihi Tuhan,


Cerita tentang Daud merupakan salah satu cerita heroik dalam Kitab Suci. Kisah
kepahlawanan dari “seorang lemah” yang mengantarkannya menjadi seorang besar untuk
bangsanya. Bekalnya hanya “dekat” dan berserah diri di hadapan Tuhan. Daud yang lemah,
selalu memohon pertolongan Tuhan. Termasuk untuk saudara-saudaranya. Ia tidak pernah
merasa kuat (angkuh) karena mampu mengalahkan Goliat –dan mungsuh yang lain. Ia
gemar bernyanyi/memuji/memasyurkan Nama Tuhan dan berdoa.

Anak-anak yang dikasihi Tuhan,


Mari belajar seperti Daud. Berani mengungkapkan isi hati di hadapan Tuhan; memohonan
berkat untuk orang lain; selalu bersyukur atas berkat kemampuan dan kekuatan dari
Tuhan. Jangan cepat kecil hati, jika memang diri kita lemah. Karena hanya bagi seorang
lemah, akan ada bantuan kekuatan. Amin. Tuhan memberkati.

Kesimpulan Pelajaran
Berdoa adalah salah satu sarana manusia curhat dengan Tuhan. Mengutarakan isi hati,
bahkan mengaku bahwa diri ini lemah. Dalam berdoa, anak-anak juga diajarkan tentang
keterbukaan akan kelemahannya. Belajar seperti Daud, dalam kelemahannya ia dipakai
Tuhan untuk menjadi orang besar untuk bangsanya.

GAMBAR ALAT PERAGA


Ilustrasi Daud (berdoa).

GAMBAR AKTIVITAS
https://id.pinterest.com/pin/55169164159833122/
https://id.pinterest.com/pin/492649943005933/

121
Minggu, 27 Maret 2022

122
Minggu, 27 Maret 2022
(Minggu Pra-Paskah IV - Ungu)

JANGAN MALU MENGAKU SALAH


LUKAS 15:1-3, 11b-32

NILAI KRISTIANI
Anak bungsu menyadari bahwa ia telah berbuat salah. Tapi yang patut diteladani adalah
ia mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

TOKOH
Anak Bungsu (Anak yang Hilang)

AYAT
“Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup
kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.”
(Lukas 15:32)

URAIAN PELAJARAN
1. Adalah hal yang wajar, jika setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Baik
kesalahan dalam kesadaran (sengaja melakukan kesalahan), atau dalam ketidak-
sadaran (tidak tahu bahwa yang dilakukan adalah kesalahan). Dalam perikop hari ini
jelas diperlihatkan kepada kita tentang pengelolaan rasa bersalah, yang pada akhirnya
digunakan menjadi sarana berbalik menuju kehidupan yang lebih baik.
2. Cerita anak bungsu yang menghambur-hamburkan harta warisan dari ayahnya untuk
berfoya-foya, jelas merupakan cerita populer di kalangan anak-anak. Saat ini kita akan
berfokus pada “semangat berbalik” dari si bungsu, dalam kerangka kesadaran dan
kebesaran hatinya mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya (jelas bahwa kesalahan
ini dalam nuansa kesengajaan). Dalam perasaan takut – atas kesalahan yang telah
diperbuatnya – yang sedang menghantui hidupnya, ia berani mengambil keputusan
yang penuh dengan resiko. Setidak-tidaknya, resiko yang akan terjadi adalah dimarahi
dan disalahkan, bahkan yang terburuk tentu akan ditolak oleh orang tuanya. Apalagi
jika merujuk pada latar belakang kesalahannya, jelas bahwa idealnya orang tuanya
akan sangat marah dan tidak mungkin bisa merimanya kembali.
3. Penekanan atas uraian ini adalah nilai keberanian untuk mengakui. Bagi orang tua,
melihat anaknya melakukan kesalahan adalah kewajaran belaka. Jangankan anak-anak,

123
orang tuapun tentu pernah melakukan kesalahan. Oleh karena itu, rasanya cocok jika
penekanan perikop ini bukan semata-mata hanya semangat anak untuk berbalik dan
mengakui kesalahannya. Namun juga tentang apresiasi dari orang tua, atas kesadaran
dan keberanian anaknya melakukan suatu tindakan yang patut untuk diteladani –
setidaknya untuk si sulung.
4. Poin-poin penting untuk disampaikan kepada anak-anak, antara lain: keberanian,
kesadaran, menyadari dan menyesali kesalahan, kebesaran hati, tidak malu dan bersedia
meminta maaf, berubah menjadi lebih baik, dan bertanggungjawab atas sesuatu yang
dilakukan.
5. Minggu ini anak-anak belajar untuk tahu dan sadar jika sudah berbuat salah; tidak malu
atau pun takut mengakui kesalahannya; berani minta maaf karena kesalahan yang
dibuatnya.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM langsung bernyanyi: “Kawanku, Ini Hari Minggu”
( https://lagu-pujiankristen.blogspot.com/2016/12/kawanku-ini-hari-minggu.html )
2. Pujian: “Ku Kasihi Kau Dengan Kasih Tuhan”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Anak Sekolah Minggu”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “T’rima Kasih Tuhah”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Anak Bungsu Pergi Ke Negeri Orang”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak pintar,
Kakak mau bertanya, siapa di antara kalian yang sudah pernah dimintai tolong ibu untuk
belanja di warung dekat rumah? Biasanya untuk belanja apa ya? Perlengkapan mandi,
bumbu-bumbu dapur, atau apa? Coba sebutkan.... (beri kesempatan ASM menjawab)
Ayo perhatikan, Kakak mau bercerita tentang seorang anak yang bernama Risau, yang
diminta pertolongan ibunya untuk membeli bumbu dapur di warung depan rumahnya.

124
Penyampaian Pelajaran (Cerita)

KEMIRI bukan KETUMBAR


Hari Minggu, Ibu ingin memasak rica-rica ayam kesukaan Risau. Ketika sudah mulai
meracik bumbu, ternyata ibu kelupaan jika ada “bumbu pawon” yang habis, yaitu kemiri.
Kebetulan Risau baru saja selesai mandi dan mengenakan kaos, untuk persiapan
berangkat sekolah minggu di gereja. Ibu yang sedang sibuk meracik bumbu meminta
pertolongan Risau untuk membelikan kemiri di warung depan rumahnya. Risaupun
berangkat, dengan membawa uang Rp. 2000,-, guna membeli kemiri dua plastik kemasan.

Sesampainya di warung, Risau yang baru berusia 5 tahun, ternyata lupa sama sekali pesan
ibunya tadi. Ketika si penjual bertanya, ia sama sekali lupa dan kesulitan menjawab. Maka
ditawarkanlah beberapa nama bahan-bahan masakan kepadanya oleh si penjual. Dari
beberapa yang disebutkan oleh si penjual, Risau hanya ingat “ke...” saja, maka dipilih dan
dibelinya ketumbar, bersamaan dengan memberikan uang yang dibawanya. Lantas ia
pulang.

Sampai rumah, ia langsung memberikan ketumbar tadi kepada ibunya. Ibu yang tahu
bahwa Risau melakukan kesalahan, tidak lantas memarahinya. Ibu menghentikan meracik
bumbunya, kemudian mengajak Risau untuk kembali ke warung untuk menukarkan
ketumbar dengan kemiri. Dalam perjalanan, Risau meminta maaf kepada Ibunya, karena
ia merasa bersalah. Sesampainya di rumah, Ibu berkata, “terima kasih ya, Nak. Kamu tidak
salah. Mestinya tadi ibu membawakan kamu tulisan. Supaya jangan sampai kamu lupa.
Sudah, sekarang bergegaslah berangkat sekolah minggu. Ibu akan melanjutkan
memasak.” Selesai.

Anak-anak pintar,
Siapa yang pernah mengalami kejadian seperti Risau? Tidak apa-apa ya melakukan
kesalahan seperti Risau, yang penting mau minta maaf atas kesalahan yang pernah
dilakukan. Jika sudah begitu, orang tuamu pasti tidak marah. Ibu Risau tidak marah, malah
minta maaf juga. Mari kita teladani Risau dalam cerita tadi. Ketika tahu bahwa ia bersalah,
ia segera meminta maaf kepada ibunya. Amin.

Kesimpulan Pelajaran
Setiap anak atau setiap orang bisa saja melakukan kesalahan. Tidak perlu takut mengakui
kesalahan. Justru dengan kita pernah bersalah, kita akan berupaya selalu melakukan yang
benar. Orang tua mana yang tidak bangga, ketika mengetahui anaknya berani mengakui
kesalahan? Atas keterbukaan itulah orang tua menjadi bangga kepada anak (-anak) nya

125
Aktivitas : Memotong dan mewarnai “Tuhan mencintai aku!”

Mewarnai : “Yesus Mencintai Aku” untuk anak perempuan

126
Mewarnai “Yesus Mencintai Aku” untuk anak laki-laki

a. Bahan yang Dibutuhkan:


1. Gambar sketsa (disiapkan oleh ilustrator/GSM)
2. Gunting
3. Alat tulis: Spidol, bolpoin, pensil warna/crayon, dll.
b. Langkah Pembuatan:
1. Setelah gambar dibagikan, ASM diminta untuk mewarnai dahulu.
2. Kemudian membuat tulisan: “Tuhan Mencintai Aku” (bagi ASM yang belum bisa
menulis, GSM disilakan membantu).
3. Setelah selesai, baru dipotong sesuai pola, dan dibawa pulang oleh ASM.

127
c. Makna Aktivitas
1. ASM mengingat tentang pelajaran hari ini, yaitu tentang kasih orang tua kepada
mereka, walaupun mereka sering melakukan kesalahan.
2. Pelukan (bentuk dalam gambar) adalah salah satu simbol mengasihi. Hal itu
ditanamkan dalam diri anak sejak mereka masih kecil.

KELAS KECIL
Pembukaan
Anak-anak pintar, Kak/Bu/Pak (sebut nama pembawa GSM pembawa firman) punya cerita.
Ada yang ingin mendengarkan cerita Sekolah Minggu hari ini?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Adalah seorang anak laki-laki berusia 7 tahun, ia bernama Bongol. Ia kelas 1 SD. Di sekolah
Bongol memiliki kebiasan, setiap anak diharuskan membawa bekal makanan sendiri dari
rumah. Hari itu, Bongol dibawakan bekal makanan: nasi, oseng kacang, dan telur dadar
oleh Ibunya. Tidak lupa pula dibawakan air putih untuk minum. Oleh karena Bongol tidak
suka dengan menu makanan tersebut, ia tidak memakannya.

Waktu telah menunjukkan pukul 10.00 WIB, saatnya Bongol pulang sekolah. Ia ingat
bahwa setiap hari, sepulang sekolah dan setibanya di rumah, Ibunya selalu menanyakan
tentang bekal makanan yang dibawakan dimakan atau tidak. Oleh karena Bongol takut
dimarahi oleh ibunya (karena makanannya tidak dimakan sama sekali), sebelum ia pulang,
ia membuang makanannya ke dalam tempat sampah yang ada di depan kelasnya. Setelah
tiba di rumah, terjadilah percakapan demikian.... (B: Bongol; I: Ibu)

I : Eeeee, Sudah sampai rumah, Ngol? Tadi makanannya dimakan nggak? Coba Ibu lihat
wadah bekal makanmu!
B : Ini, Bu. Sudah habis! (sambil menunjukkan wadah bekal makanan)
I : Wah iya, anak pintar! Besok ibu bawakan bekal itu lagi ya?
B : hmmm,,,hmmm,,,egghhh,,,,iya, Bu. (sambil nampak bingung)
I : Loh kenapa, Ngol? Kok kamu terlihat bingung? Kamu bohong ya? Ayo jujur!
B : eeeehhhmmmm,,,,anu, Bu,,, sebenarnya Bongol tidak suka dengan menu makanan
hari ini. Sebenarnya bekal makan tadi Bongol buang. Biar nggak ketahuan Ibu, dan
biar Ibu nggak memarahiku.
I : Bongol, anak baik, Ibu tidak memarahi kamu, Nak. Besok lagi, jika tidak suka dengan
menu bekal makanan jangan dibuang ya. Katakan saja dengan jujur kepada Ibu,
supaya Ibu bisa mengerti dan bisa membawakan bekal dengan menu yang lain.

128
B : Bu, Bongol minta maaf. Bongol tidak akan mengulangi lagi ketidak-jujuran Bongol.
I : Iya, Ngol. Sudah sana, sekarang kamu ganti pakaian dulu, dan membersihkan diri.
Nanti kamu minta dimasakkan apa? Ini Ibu mau belanja dan memasak untuk makan
siang nanti.
-Selesai-

Anak-anak pintar yang dikasihi oleh Tuhan,


Menurut kalian, Bongol “anak baik” kah? (biarkan anak-anak berpendapat)
Ia tidak jujur kepada ibunya. Namun, apa yang terjadi dalam diri Ibu Bongol? Marah? Tentu
tidak! Apalagi pada saat Bongol sudah mau jujur dan terbuka kepada Ibunya. Justru Ibu
Bongol menjadi senang, dan akan membuat masakan kesukaan Bongol. Mari kita belajar
seperti tokoh Bongol dalam ceria tadi. Jangan sekali-kali tidak jujur dengan orang lain. Jika
memang melakukan kesalahan, katakan saja apa adanya. Jangan ditutup-tutupi atau
bahkan tidak jujur. Nyatanya, ketika kita jujur, justru ada hal baik yang kita dapatkan. Amin.

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak berlatih mengatakan sesuatu sesuai dengan yang dilakukan. Inilah yang disebut
dengan jujur. Jikalaupun melakukan kesalahan, dengan berkata jujur, belum tentu sesuatu
yang buruk akan menimpanya (dimarai, dll). Dengan mengatakan sesuatu apa adanya,
bisa jadi justru membuka “jalan berkat” bagi dirinya (mendapatkan kasih sayang berlebih).
Meski bahan ini seolah tidak membahas tentang perikop “Anak yang Hilang”, namun
justru nilai-nilai yang ada tersampaikan.

Aktivitas: “Jemuran Berbuat Baik”

129
a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Kertas lipat warna-warni.
2. Alat tulis.
3. Gunting.
4. Penjepit jemuran. (disiapkan oleh GSM atau diminta membawa sendiri)
5. Tali/benang kasur.
b. Langkah Pembuatan:
1. Masing-masing anak diberi 5-10 kertas lipat.
2. Memola dan mengunting bentuk-bentuk bangun datar dengan kertas lipat.
3. Menulis perbuatan-perbuatan baik (yang pernah ataupun yang akan dilakukan)
pada potongan bangun datar yang telah dibuat. Contoh seperti pada gambar.
4. Bagikan potongan tali/benang kasur (kira-kira @1 meter) sekaligus penjepitnya
kepada setiap anak, untuk seolah-olah menjemur kertas-kertas tadi.
5. Hasil jemuran tersebut dibawa pulang oleh ASM, dengan pesan supaya dipasang
dalam kamar mereka. Bisa juga ruang tertentu dalam rumah mereka masing-
masing.
c. Makna Aktivitas
1. ASM menuliskan niat mereka untuk selalu berbuat baik.
2. Sesuai dengan pelajaran hari ini, berbuat baik itu mendatangkan kebaikan bagi
mereka.
3. Dengan digantungkannya hasil karya ini dalam kamar/ruang tertentu dalam
rumahnya, mereka akan selalu melihat dan mengingat tentang niat dan tekad yang
pernah mereka buat sendiri dalam sekolah minggu.

KELAS BESAR

KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Pasti sudah pernah mendengar cerita tentang “Anak yang Hilang” donk? Siapa mau
bercerita untuk kakak dan teman-teman. (beri kesempatan ASM bercerita semampu
mereka)

Mari kita dengarkan bersama, kakak mau bercerita tentang “Anak yang Hilang”...

130
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Anak-anak yang baik,
Cerita tentang “Anak yang Hilang” dimulai dengan keinginan si bungsu, supaya orang
tuanya membagikan harta orang tuanya yang kaya-raya. Keinginan tersebut dikabulkan
oleh orang tuanya. Namun kemudian, si bungsu pergi dan menghambur-hamburkan jatah
harta dari orang tuanya tadi. Singkat cerita, harta dan uang dari warisan orang tuanya
habis. Kemudian ia menjadi seorang yang miskin. Bahkan sekadar untuk makan saja tidak
punya uang lagi. Sehingga si bungsu terpaksa harus menjadi budak upahan, supaya tetap
dapat makan dan hidup. Atas keadaannya yang sudah miskin di tempat jauh dari
keluarganya, ia ingat dan berpikir: mengapa ia tidak pulang saja, apalagi ia merupakan
anak seorang yang kaya-raya. Walaupun dengan resiko bahwa ia tidak diterima oleh
keluarganya lagi.

Adalah kemauan untuk mengakui, memohon maaf, dan berbalik. Tindakan dan kemauan
seperti itulah yang menjadikan orang tua si bungsu ini berbelaskasihan. Meski orang lain
(termasuk kakaknya) sulit menerima keberadaannya, namun itulah orang tua. Ia mengerti
benar tentang segala sesuatu yang terjadi dalam diri anak-anaknya. Sedemikian bersalah
seorang anak, atas kemauan untuk mengakui dan berbalik, tentu menjadikan orang tua
“tidak sampai hati”.

Mari belajar dari si bungsu dalam cerita hari ini. Harus kita akui, bahwa setiap anak pasti
pernah melakukan kesalahan. Namun ketika kita bertekad untuk berbalik (dan berjanji
tidak mengulanginya lagi), tentu ada pengampunan. Maka, beranilah untuk mengakui,
memohon maaf, dan berbalik. Amin.

Kesimpulan Pelajaran
Setiap orang pernah melakukan kesalahan, ya! Tentu! Namun tidak semua orang
(termasuk anak-anak) berani mengakui kesalahan yang pernah dibuatnya. Meminta maaf
adalah salah satu wujud keberanian itu. Keberanian bertanggung jawab atas segala resiko
yang akan terjadi, yang adalah buah dari perbuatan kita sendiri. Membekali diri dengan
kemauan mengakui kesalahan dan meminta maaf adalah keren!

Aktivitas: Hiasan Dinding dengan Stick Es “Aku Berani Meminta Maaf”

Contoh gambar:
https://encryptedtbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTq8euCnNF0C9SWfFdgc
6AZTa3QsYRPOgIJrusetnN5JtCGmGc&s

131
a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Alat tulis dan pewarna.
2. Gunting.
3. Tali/pita jepang/karet.
4. Manik-manik (jika diperlukan untuk menghias).
5. Stick/kayu es krim.
6. Lem kayu (atau lem lain).
b. Langkah Pembuatan
1. Bagikan kepada ASM 5 buah stick es krim, untuk mereka tulisi dan dihias.
Nama masing-masing
Aku
Berani
Meminta
Maaf
2. Gabungkan stick-stick tersebut dengan tali/pita, sesuai kata-kata yang membentuk
Aku Berani Meminta Maaf.
3. Beri kesempatan ASM untuk menghias lebih detail atau indah.
4. Hasil tersebut dibawa pulang, dan digantung di kamar mereka masing-masing.
c. Makna Aktivitas
1. ASM belajar membuat tekad.
2. ASM berani untuk selalu meminta maaf, meski tidak bersalah sekalipun.
3. Dengan dibawa pulang dan digantung di ruang yang paling sering mereka lihat,
ASM akan selalu dapat mengingat ungkapan sederhana tersebut.

132
Tema Bulan April 2022:
Manusia Dipulihkan oleh Kematian
dan Kebangkitan-Nya

133
Kurikulum Anak Bulan April 2022

Minggu, 3 April 2022


(Minggu Pra-Paskah V - Ungu)

135
AKU SAYANG KAMU
YOHANES 12:1-8

Minggu, 10 April 2022


(Minggu Pra-Paskah VI - Ungu)
148
MELAKUKAN DENGAN SUKACITA
LUKAS 19:28-40

Minggu 17 April 2022


(Minggu Paskah I - Putih)
160
SEDIH DAN SENANG
LUKAS 24:13-35

Minggu, 24 April 2022


(Minggu Paska II – Putih)
168
AKU PILIH IKUT YANG BENAR
Kisah Para Rasul 5:27-32

134
Minggu, 3 April 2022

135
Minggu, 3 April 2022
(Minggu Pra-Paskah V - Ungu)

AKU SAYANG KAMU


YOHANES 12:1-8

TOKOH
Maria

NILAI KRISTIANI
Maria menuangkan minyak wangi yang mahal harganya ke kaki Yesus karena ia sayang
pada Yesus, yang tidak lama lagi akan meninggalkannya.

AYAT
“Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya,
lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak
semerbak di seluruh rumah itu.”
(Yohanes 12:3)

URAIAN PELAJARAN
1. Kasih sayang merupakan salah satu ajaran nilai Kristiani paling mendasar di mana
salah satunya diwujudkan dalam sikap dan perilaku kepada orang lain. Nilai ini
perlu diajarkan sejak dini.
2. Nilai kasih sayang dalam perikop ini ditunjukkan oleh sosok Maria yang meminyaki
kaki Yesus. Peminyakan kaki ini menunjukkan bahwa kasih sayang ditujukan bukan
untuk diri sendiri melainkan untuk orang lain. Tidak hanya itu saja, tetapi mahalnya
minyak yang rela digunakan Maria memperlihatkan bahwa ia rela memberikan apa
yang berharga baginya demi sebuah kasih sayang. Maka, kasih sayang kepada orang
lain juga diwujudkan dalam sikap rela berkorban.
3. Bagi anak-anak, nilai kasih sayang serta sikap rela berkorban untuk orang lain
merupakan sesuatu yang abstrak. Anak-anak masih berada pada masa mereka meniru
apa yang terjadi dan melakukan apa yang disuruh. Maka, dalam mengajarkan nilai
kasih sayang, GSM perlu memperlihatkan ungkapan/contoh-contoh konkrit mengenai
kasih sayang yang telah dialami ataupun dilakukan oleh anak-anak.
4. Minggu ini SM belajar untuk memiliki rasa sayang kepada semua orang dan belajar
untuk mewujudkan rasa sayang itu dengan mau berkorban.

136
TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Halo anak-anak...!!!
ASM : Halooooo...!!!
GSM : Siapa yang hari ini sedang bersukacita boleh bertepuk tangan!
ASM : (bertepuk tangan)
GSM : Luar biasa! Yuk anak-anak, kita mulai sekolah minggu kita dengan memuji Tuhan..
2. Pujian : “Sungai Suka Cita”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Firman Tuhan Ada di Hatiku”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Persembahan Kami”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Ku Kasihi Kau Dengan Kasih Tuhan”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo anak-anak yang manis, bagaimana kabarnya hari ini?

Anak-anak, hari ini kita mau belajar tentang kasih sayang.


Adakah di antara kalian yang menyayangi temannya? Boleh angkat tangan!

Ternyata banyak juga ya, yang menyayangi temannya, sekarang yuk kita ekspresikan
sayang kita. Ayo, kita kasih senyum yang selebar-lebarnya ke teman-teman kita!

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


(Guru memperhatikan barang yang dibawa anak-anak seperti bekal makanan, botol
minuman, baju, asesoris atau lainnya yang ia suka. Kemudian, Guru menunjuk salah satu
dari anak tersebut. Contoh: anak yang membawa botol minum)
Kamu suka tidak dengan botol minum milikmu itu?
Kira-kira, apakah boleh kalau botol minum itu kakak ambil?

(Kira-kira respon dari anak adalah menolak atau tidak mau)

137
Anak-anak, terkadang kita tidak rela bukan jika barang milik kita diberikan ke orang lain?
Tapi sebenarnya, jika kita menyayangi seseorang, rasa sayang kita bisa diwujudkan dengan
cara memberi barang yang kita suka itu, lho.

(Tunjukkan gambar Maria meminyaki kaki Yesus)


Cerita hari ini adalah tentang Maria yang mau memberikan minyak narwastu miliknya
untuk meminyaki kaki Tuhan Yesus. Maria sangat suka dengan minyak miliknya itu. Minyak
narwastu miliknya juga sangat berharga, sama seperti barang kesayangan anak-anak yang
juga berharga dan amat sayang jika kita berikan ke orang lain. Tetapi, ternyata Maria rela
untuk memberikan minyak kita kepada Tuhan Yesus karena Maria sayang kepada Yesus.

Nah, sekarang, kakak tanya lagi, siapa yang sayang dengan teman-temannya angkat tangan?
Oke kalo begitu, ayo kita belajar berbagi ya.

(Guru menyiapkan makanan yang dalam satu kemasan memiliki isi yang banyak seperti
coklat, permen dsb. Tunjuk salah satu anak)
Kamu mau kakak beri permen tidak? Kamu bisa dapat coklat ini, asalkan kamu bagi ke
teman-temanmu juga ya!

Kesimpulan Pelajaran
Ketika kita menyayangi orang lain, rasa sayang itu bisa diwujudkan dengan berbagai
ekspresi salah satunya dengan rela untuk memberi sesuatu yang bahkan kita sukai.

Aktivitas : Menempel dan Mewarnai “Aku Sayang Kamu”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas dengan bentuk Pola Manusia dan Hati bertuliskan “AKU SAYANG KAMU”
(sudah disiapkan oleh GSM)
2. Lem dan alat mewarnai
b. Langkah Pembuatan:
1. Anak-anak dibagi masing-masing satu kertas berbentuk orang dan hati
2. Anak-anak diminta untuk mewarnai kertas orang dan hati tersebut
3. Setelah diwarnai, bentuk hati di tempel di atas bentuk orang
4. Anak-anak ditanya siapa orang yang paling disayangi, kemudian diminta untuk
memberikan gambar tersebut kepada orang yang dia sayangi
c. Makna Aktivitas:
ASM diajarkan untuk menyatakan rasa sayangnya dengan memberikan karyanya
kepada orang yang ia sayangi

138
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo anak-anak yang manis, selamat pagi !
Bagaimana kabarmu hari ini?

Anak-anak, siapa yang menyayangi orangtuanya? Angkat tangan!


Siapa yang menyayangi adik/kakaknya? angkat tangan!
Siapa yang menyayangi teman-temannya? Angkat tangan!

Luar biasa, pasti orangtua dan teman-teman kalian senang karena kalian menyayangi mereka.
Kakak yakin orangtua kalian dan teman-teman kalian juga sayang sama kalian!

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


(GSM membawa gambar:
1. Maria
2. Tuhan Yesus
3. Minyak Narwastu
4. Maria meminyaki Tuhan Yesus
Anak-anak, sebelum kakak bercerita, kita baca Alkitab dulu ya. (ajak anak menyimak
perikop Alkitab)

Nah anak-anak, hari ini kita kakak akan bercerita tentang salah satu tokoh Alkitab. Ada
yang bisa menebak dia siapa? Kalau melihat gambarnya, kira-kira sifatnya bagaimana?
(perlihatkan gambar Maria, beri kesempatan anak untuk memperhatikan gambarnya dan
menjawab)

Anak-anak, Maria adalah salah seorang murid atau pengikut dari seorang Guru. Ada yang
tahu gurunya siapa?
Ya, benar. Gurunya adalah Tuhan Yesus (perlihatkan gambar Tuhan Yesus)

Maria adalah seorang perempuan yang sangat sayang dan hormat kepada Tuhan Yesus.
Ketika Tuhan Yesus singgah ke rumahnya, Maria sangat betah untuk mendengarkan ajaran
dan cerita dari Tuhan Yesus. Dia juga adalah seorang murid yang taat. Maka dari itu, Tuhan
Yesus senang dengan apa yang Maria lakukan.

Suatu hari, Tuhan Yesus singgah ke kota tempat Maria tinggal. Di kota itu Ia singgah ke rumah
Lazarus, saudara Maria. Ketika mengetahui jika Yesus singgah ke rumah saudaranya,

139
Maria kemudian mencari barang berharga miliknya untuk diberikan kepada Yesus. Adakah
diantara kalian yang bisa menebak barang apa itu? Ya benar, Maria mengambil sebotol
minyak Narwastu. (tunjukkan gambar “Minyak Narwastu”)

Minyak itu sangat mahal harganya. Dan minyak yang mahal itu itu diberikan Maria kepada
Tuhan Yesus dengan cara dipakai untuk meminyaki kaki Tuhan.
(tunjukkan gambar “Maria meminyaki kaki Tuhan Yesus”)

Apakah Maria tidak sayang dengan minyaknya yang mahal itu? Tentu tidak. Sekalipun
harga minyak itu mahal, Maria rela memberikannya buat Tuhan Yesus. Itu karena Maria
sangat menyayangi Tuhan Yesus.

Anak-anak, tadi siapa yang bilang kalau sayang dengan adik/ kakaknya? Masih sering
berebut mainan apa tidak?
Yuk, kita coba tirukan Maria. Karena sayang kepada Tuhan Yesus, dia rela untuk memberi
minyak yang mahal. Jika kalian juga sayang dengan adik/kakak, sayang dengan teman-
teman, maka kalian juga harus berani untuk mengalah. Yuk, belajar untuk bergantian
ketika memakai mainan. Belajar juga untuk bergiliran ketika menonton TV. Termasuk
ketika kita akan menggunakan HP untuk bermain game atau menonton Youtube, kita
belajar untuk bergantian ya.

Kesimpulan Pelajaran
Kasih sayang diwujudkan melalui sikap rela berkorban. Sikap rela berkorban ini
ditunjukkan dalam tindakan mau mengalah dengan orang lain dalam situasi yang tepat.

Aktivitas: Menggambar “Orang yang Kusayang”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas gambar polos.
2. Alat tulis dan pewarna.
b. Langkah Pembuatan:
1. Anak-anak diminta untuk menggambar orang-orang yang mereka sayangi.
2. Setelah selesai, diberi kesempatan untuk menceritakan siapa saja yang digambar
dan alasan kenapa mereka sayang kepada orang tersebut, serta tindakan apa yang
mau dilakukan sebagai bentuk tanda sayang mereka (jika ASM kesulitan untuk
mencari contoh tanda/tindakan sayangnya, GSM bisa membantu).
3. Setelah selesai, kertas aktifitas dibawa pulang.
c. Makna Aktivitas
1. ASM diajarkan untuk menyayangi orang lain.
2. ASM diajarkan cara untuk mewujudkan kasih sayang mereka.

140
KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Haloo..... selamat pagi anak-anak Tuhan yang hebat!
Gimana kabarnya hari ini?
Luar biasa! Sudah siap mendengarkan cerita Alkitab hari ini?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Tapi kakak dibantu ya anak-anak, siapa yang sudah bisa membaca? Tolong bantu kakak
untuk membacakan cerita Maria meminyaki kaki Tuhan Yesus ya!
(berikan kesempatan bagi anak untuk membacakan perikop Alkitab dari Yohanes 12:1-3)

(kemudian berikan kesempatan bagi anak untuk bermain role model


Anak-anak, sudah menyimak ya cerita tentang Tuhan Yesus tadi. Sekarang kita coba
memerankan cerita tadi, yuk!

Siapa yang mau berperan sebagai Tuhan Yesus?


Siapa yang mau berperan sebagai Lazarus dan murid-murid Tuhan Yesus?
Siapa yang mau berperan sebagai Marta?
Siapa sekarang yang jadi Maria?

Nah kita mulai ya,


(beri kesempatan anak-anak sekolah minggu untuk memperagakan cerita Alkitab yang
telah mereka dengar. Guru sekolah Minggu bisa membantu mengarahkan)
Anak-anak, terima kasih sudah membantu kakak.
Sekarang, ada yang bisa menyebutkan siapa saja tokoh-tokoh di cerita tadi? (tunjuk salah
satu anak)
Terimakasih, kemudian ada yang bisa menyebutkan apa yang dilakukan masing-masing
tokoh? (tunjuk salah satu anak)

Anak-anak, ada yang memperhatikan apa yang dilakukan oleh Maria tidak?
Di dalam cerita Alkitab tadi Maria menyeka kaki Tuhan Yesus menggunakan minyak
Narwastu. Minyak Narwastu itu minyak wangi, seperti parfum, yang harganya sangat
mahal. Adakah di antara kalian yang suka makan es krim? Minyak narwastu Maria ini bisa
untuk membeli es krim satu truck! Mahal sekali ya? Akan tetapi, Maria rela untuk
memberikan minyak mahal itu kepada Tuhan Yesus. Kerelaan itu karena Maria menyayangi
Yesus, gurunya itu.

141
Dari cerita Alkitab hari ini, kita diminta untuk mau mengungkapkan rasa sayang kita
kepada orang-orang tersayang. Siapa di antara kalian yang sayang dengan papa-mamanya?
Jika kita sayang dengan mama-papa kita, yuk kita ungkapkan sayang itu dengan
membantu pekerjaan rumah orang tua kita. Kita bisa membantu orang tua kita dengan
cara mencuci piring sendiri, mengambil makan sendiri, menyapu kamar sendiri, dll.
Biarpun kadang hal itu terasa melelahkan, tapi tentu akan terasa menyenangkan karena
bisa meringankan pekerjaan papa-mama yang kita sayangi.

Kesimpulan Pelajaran
Rasa sayang itu diwujudkan melalui tindakan dan sikap rela berkorban kepada orang yang
disayangi.

Aktivitas: sama dengan kelas kecil

GAMBAR ALAT PERAGA


Kelas PAUD : Maria meminyaki Tuhan Yesus
Kelas KECIL :

142
a. Maria;

143
b. Tuhan Yesus;

144
c. Minyak Narwastu;

145
d. Maria meminyaki Tuhan Yesus

146
GAMBAR AKTIVITAS
Kelas PAUD : Pola Manusia dan Hati bertuliskan “AKU SAYANG KAMU”

147
Minggu, 10 April 2022

148
Minggu, 10 April 2022
(Minggu Pra-Paskah VI - Ungu)

MELAKUKAN DENGAN SUKACITA


LUKAS 19:28-40

TOKOH
Murid Yesus

NILAI KRISTIANI
Dua orang murid yang disuruh Yesus, melakukan apa yang diperintahkan Yesus. Mereka
tidak menolak apalagi marah-marah.

AYAT
“Lalu pergilah mereka yang disuruh itu, dan mereka mendapati segala sesuatu seperti
yang telah dikatakan Yesus.”
(Lukas 19:33)

URAIAN PELAJARAN
1. Bacaan hari ini bercerita tentang rangkaian peristiwa ketika Tuhan Yesus diarak naik
keledai dan dielu-elukan memasuki kota Yerusalem. Namun fokus pelajaran ASM hari
ini bukan kepada perarakan itu tetapi pada peristiwa yang dialami dua orang murid
Tuhan Yesus sebelumnya.
2. Jika kita menggunakan imajinasi dalam membaca cerita Alkitab, tentu kita takjub
kepada sikap kedua murid ini. Mereka tentu merasa lelah setelah berjalan cukup jauh
dari kota Yerikho yang jaraknya +- 20 km. Disaat murid yang lain bisa beristirahat
sejenak di perhentian itu, mereka justru bersedia untuk membantu Yesus dengan
mengambilkan keledai di kampung sebelah.
3. Dua orang murid yang diceritakan di perikop ini memiliki sikap yang bisa dipakai
sebagai pembelajaran ASM. Mereka berdua melakukan apa yang diperintahkan Yesus,
dan tidak menolak apalagi marah-marah.
4. Pada umumnya anak belum bisa mengelola emosinya sebaik orang dewasa. Terlebih
apabila mereka merasa sudah lelah. Ini membuat ketika orang tua memberikan instruksi
tertentu, anak tidak mau melakukannya atau dilakukan tapi dengan marah/terpaksa.
5. Kondisi anak tentu harus dipahami. Namun anak juga perlu diajari untuk patuh dan
gemar membantu orang lain.

149
6. Minggu ini, anak-anak belajar untuk tidak marah-marah kalau disuruh orangtua. Anak-
anak juga belajar untuk suka cita jika bisa membantu orangtua, guru, teman atau siapapun.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Halo anak-anak...!!!
ASM : Halooooo kakak...!!!
GSM : Siapa yang hari ini senang bersekolah Minggu, angkat tangan!
ASM : *mengangkat tangan*
GSM : Yang hari ini senang bertemu dengan teman-temannya, kasih senyum dan tos
ke teman di sebelahnya!
ASM : *tos ke teman di sebelahnya*
GSM : Luar biasa! Yuk anak-anak, kita mulai sekolah minggu kita dengan memuji
Tuhan ya..
2. Pujian : “Di Sini Senang Di Sana Senang”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “A.L.K.I.T.A.B”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Persembahan Kami”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Yesus Sayang Padaku” (KJ 184)

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo anak-anak yang manis, apa kabar semua?
Wah, luar biasa! Kakak senang sekali bisa bertemu dengan kalian lagi.

(GSM membawa gambar yang cukup besar tentang 2 murid lelaki Tuhan Yesus menuntun
keledai)

Adik-adik coba lihat kakak bawa gambar..gambar apa ini?


(biarkan anak mengamati dan memberikan jawaban masing-masing sesuai pengamatannya)

150
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
(Setelah mendengarkan jawaban ASM, GSM menceritakan tentang gambar yang dibawa)
Anak-anak yang manis, bagus sekali ya pengamatannya..
Nah, sekarang kakak ceritakan ya, siapa bapak-bapak ini dan apa yang mereka lakukan.

Anak-anak, bapak-bapak ini adalah dua orang murid Tuhan Yesus. Mereka dimintai tolong
oleh Tuhan Yesus untuk mencari hewan, yaitu keledai. Bapak-bapak ini sebenarnya sangat
lelah karena mereka telah berjalan sangat jauh bersama dengan Tuhan Yesus. Akan tetapi
meskipun dalam kondisi lelah, mereka tetap bersedia untuk membantu Tuhan Yesus.
Bahkan mereka melakukanya dengan hati yang senang! Maka, akhirnya mereka bisa
mendapatkan keledai yang diminta oleh Tuhan. Dan saat itu, Tuhan Yesus juga senang
karena telah dibantu oleh kedua murid itu.

Anak-anak, apakah kalian pernah membantu orang tua? Membantu apa? (tunjuk ASM)
Wah baik sekali kamu. Menurutmu, apakah orang tuamu merasa senang ketika sudah
kamu bantu? Pasti senang kan?
Karena itu, ayo mulai sekarang kita harus senang membantu siapapun termasuk orang
tua, kakak-adik, bapak/ibu guru, teman kita, dll.

Kesimpulan Pelajaran
Membantu orang lain adalah suatu kebaikan yang bisa kita lakukan. Terlebih bantuan itu
dilakukan dengan senang hati, pasti juga akan menimbulkan kegembiraan bagi yang
menerimanya.

Aktivitas : Menyelesaikan Puzzle “Keledai Tunggangan Yesus”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Satu kertas ukuran besar (A3) yang bergambar Dua orang Murid Yesus yang
menuntun keledai.
2. Potongan puzzle berwarna dari gambar tadi. Masing-masing potongan ini diberi
double-tape.
b. Langkah Pembuatan:
1. ASM diminta untuk mengambil satu potongan puzzle.
2. Kemudian bersama dengan teman-temannya, mereka diminta untuk
menempelkan potongan puzzle tadi ke gambar keledai.
3. GSM kemudian menerangkan makna aktivitas ini.
c. Makna Aktivitas:
ASM diajarkan untuk saling membantu dan bergotong royong untuk menyelesaikan
suatu masalah.

151
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo anak-anak!
Bagaimana kabar kalian hari ini?

Kakak senang sekali ketika hari ini bisa bersama lagi dengan kalian.
Oh iya, kakak mau bertanya, apakah di antara kalian ada yang pagi ini sudah membantu
orang tuanya?
(beri kesempatan beberapa ASM untuk menjawab, meskipun jawabannya “belum” tetap beri
respon positif)

Nah, anak-anak, hari ini kita juga akan mendengarkan cerita tentang orang baik yang suka
membantu sesamanya. Orang baik ini adalah kedua Murid Tuhan Yesus. Alkitab memang
tidak menyebutkan namanya, maka kita beri panggilan sendiri saja ya? Bapak-bapak ini
kita beri nama siapa anak-anak? (ajak anak untuk memasukkan imajinasinya, misal
“dipanggil Pak Aji dan Pak Rio aja, kak”)
Baiklah, kita panggil mereka berdua Pak Aji dan Pak Rio ya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


GSM membawa gambar:
1. Yesus dan para murid
2. Dua orang menuntun keledai
3. Tuhan Yesus naik keledai

Anak-anak, kakak mau bercerita untuk kalian, tapi kakak membutuhkan bantuan untuk
memegang gambar-gambar ini, Adakah yang bersedia membantu kakak? (ajak beberapa
anak untuk membantu)
Terimakasih banyak, kakak senang sekali kalian bersedia membantu.
Ketika kakak nanti bercerita, tolong ditunjukan gambarnya ya?

Suatu hari Tuhan Yesus sedang berjalan bersama para murid (coba anak-anak yang mana
Yesus dan para murid). Mereka berjalan dari kota Yerikho menuju ke kota Yerusalem yang
jauh jaraknya. Sekitar 6 jam perjalanan. (Ada yang kuat berjalan selama itu? Pasti capek banget
ya rasanya?) Setelah mereka hampir sampai ke kota Yerusalem, mereka berhenti sebentar.
(Wah bisa istirahat nih!) Akan tetapi ada dua orang murid yang tidak bisa beristirahat.
(tadi namanya siapa ya? Coba gambarnya yang mana). Namanya Pak Aji dan Pak Rio.

152
Kedua murid itu justru dimintai bantuan oleh Tuhan Yesus untuk mencari keledai di kampung
sebelah. (wah sudah capek, niatnya mau istirahat, malah dimintai bantuan ya?) Tetapi
meskipun capek, Pak Aji dan Pak Rio tetap mau membantu Tuhan Yesus dengan sukacita.
Karena mereka ingin membuat hati Tuhan Yesus senang. Mereka berdua tahu Tuhan Yesus
akan sangat senang kalau dibantu! Maka, mereka berjalan lagi menuju ke kampung
sebelah untuk mencari keledai itu. Hingga akhirnya mereka berhasil menemukannya!
(mana gambar keledainya hayoo) Pak Aji dan Pak Rio kemudian menuntun keledai itu dan
membawanya kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus pun senang dan bangga kepada kedua
muridnya itu. Tuhan Yesus kemudian menaiki keledai itu. (yang mana gambarnya Tuhan
Yesus naik keledai? Coba tunjukkin!) Dia kemudian mengajak para muridnya untuk memasuki
kota Yerusalem. Tuhan kemudian disambut dan dielu-elukan oleh orang banyak. Melihat
itu kedua murid-Nya tadi, bersukacita karena merekalah yang membantu Tuhan Yesus
untuk mencari keledai.

Anak-anak yang baik, dari ceritanya Pak Aji dan Pak Rio kita juga diminta untuk memiliki
sifat seperti mereka. Kita juga harus bersedia untuk membantu orang lain. Membantu
orang lain bisa dilakukan dengan cara macam-macam.
Coba, siapa yang di antara kalian yang ingin papa-mamanya senang? Coba angkat tangan!
Nah anak-anak ketika kita menuruti perintah papa-mama, contohnya seperti membereskan
tempat tidur, itupun sudah membantu papa-mama. Ketika kita menurut, itu bisa membuat
papa-mama kita senang. Kalian juga bisa seperti teman-teman di depan tadi. Ketika kakak
kesulitan memegang gambar untuk bercerita, mereka bersedia untuk membantu kakak.
Kakak menjadi merasa lebih ringan dan hati kakak pun senang.

Maka, mulai sekarang kita semua harus senang untuk membantu orang lain ya!

Kesimpulan Pelajaran
Jika membantu orang lain dengan senang hati, maka orang lain itu juga akan merasa
senang. Bantuan bisa berupa macam-macam. Menuruti perintah orang tua termasuk salah
satu cara kita membantu dan menyenangkan hati orang tua.

Aktivitas: Mencari dan Menyusun Kalimat “Aku Sangat Senang Membantu Temanku”
a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Kertas kecil (+- 10x15 cm) bertuliskan kata “Aku”, “Sangat”, “Senang”, “Membantu”,
“Temanku”. Kertas kata-kata ini dibikin menjadi 4 set (total ada 20 kertas).
2. Hadiah berupa barang/makanan yang disukai anak-anak (sebisa mungkin cukup
untuk semua).

153
b. Langkah Pembuatan:
1. Kertas kecil tersebut sudah disembunyikan oleh GSM di ruang SM, sebelum sesi
sekolah minggu dimulai. Sebisa mungkin hanya GSM saja yang tahu.
2. ASM dibagi menjadi 4 kelompok.
3. Masing-masing kelompok memiliki tujuan untuk menemukan kertas kecil tersebut
dan menyusunnya menjadi kalimat “AKU SANGAT SENANG MEMBANTU TEMANKU”.
4. Kelompok yang bisa menyusun kalimat tersebut akan mendapatkan hadiah.
5. Antar kelompok boleh saling memberi/bertukar kertas kata-kata, namun jika tidak
diberi tidak boleh memaksa.
6. Proses mencari dan menyusun diberi waktu yang cukup (dapat diperkirakan sendiri
oleh GSM, sesuai dengan tingkat kesulitan menyembunyikan kertas tersebut).
7. Guru memperhatikan apakah ada kerja-sama di antara ASM, adakah kelompok
yang mau bermurah hati membantu kelompok lain bahkan meskipun mereka telah
berhasil menyusun kalimat dengan lengkap.
8. Berikan reward bagi kelompok yang berhasil menyusun dengan lengkap.
9. Jika ada kelompok yang belum mampu menyusun kalimat dengan lengkap, beri
waktu sebentar untuk mencari lagi (perhatikan lagi apakah teman-temannya yang
lain membantunya).
10. Jelaskan bahwa pesan dari permainan tersebut adalah tentang saling membantu dan
apabila ASM saling bantu besar kemungkinan untuk semuanya mendapatkan hadiah.
c. Makna aktivitas
ASM diajarkan untuk peduli dan mau membantu orang lain yang kesusahan.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Haloo.. selamat pagi anak-anak Tuhan yang luar biasa!
Bagaimana kabar kalian hari ini?
Luar biasa! Tetap semangat ya!
Kalian sudah siap mendengarkan cerita Alkitab hari ini?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


(GSM menyiapkan peta Alkitab dan penggaris yang dapat dilihat oleh ASM)
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, tentu kalian mengingat cerita Tuhan Yesus dielu-elukan
ketika masuk ke kota Yerusalem, bukan? Apakah di antara kalian ada yang tahu keledai
yang ditungganggi Tuhan Yesus itu milik siapa? Ada yang tahu (bila ada yang tahu minta
untuk menceritakan)

154
Anak-anak, ternyata keledai yang ditungganggi Tuhan Yesus adalah keledai orang yang
diambil dari sebuah kampung di dekat Betfage dan Betania. Tetapi, Tuhan Yesus tidak
mengambil keledai itu sendiri. Dia menyuruh dua orang muridnya untuk membantu
mengambilkan keledai itu. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan belajar dari dua orang
murid Tuhan Yesus ini.

Anak-anak, ayo kita coba lihat ke depan sebentar. Kita lihat peta yang kakak bawa ya?
Nah, rombongan Tuhan Yesus ini sebelum sampai ke kota Yerusalem, mereka menyempatkan
untuk singgah terlebih dulu di kota Yerikho. Di manakah kota Yerikho? adakah yang sudah
menemukan?
Kemudian dari kota Yerikho Tuhan Yesus dan para murid meneruskan perjalanan menuju
ke Yerusalem. Akan tetapi mereka memutuskan untuk singgah lagi di dekat kota Betania
dan Betfage.

Ada yang sudah menemukan kota Betania? Coba ditunjuk! Ya, benar sekali. Anak-anak,
apakah diantara kalian ada yang sudah mendapat pelajaran skala peta di sekolah? Ayo,
coba dihitung jarak dari kota Yerikho ke daerah sekitar kota Betania? (tunjuk salah satu ASM,
bantu untuk menghitung jarak) Nah, jaraknya jauh bukan? Kira kira hampir 20 km! Coba
kalian bayangkan, jaraknya seperti dari sini ke kota X (guru bisa memakai perbandingan jarak
antar kota setempat yang lebih familier) Dan perjalanan itu ditempuh dengan jalan kaki, lho.

Coba kita bayangkan, setelah menempuh perjalanan yang jauh dan melelahkan ternyata
dua orang murid ini tidak bisa beristirahat seperti yang lain. Mereka justru disuruh Tuhan
Yesus untuk membantu mengambil keledai di kampung sebelah. Yang mengagumkan,
ternyata mereka tidak menolak. Mereka bersedia membantu Tuhan Yesus. Bahkan kedua
murid ini membantu Tuhan Yesus dengan sukacita. Itu semua mereka lakukan karena
kepedulian dan sayang kepada Tuhan Yesus. Hingga pada akhirnya dari dekat kota Betania
inilah Tuhan Yesus menunggangi keledai itu dan memasuki kota Yerusalem dengan diiring
sorak-sorai serta dielu-elukan orang banyak.

Anak-anak, ayo kita juga belajar untuk menjadi seperti dua orang murid Tuhan Yesus ini.
Kita belajar untuk selalu peduli dan senang membantu orang lain. Itu bisa kita mulai dengan
cara yang sederhana. Contohnya, jika ada teman yang kehilangan pensilnya, kita membantu
untuk mencari pensil atau kitapun dapat meminjami pensil yang kita punya kepadanya.
Jika kita melihat papa-mama kita pulang kerja dengan kondisi yang lelah, kita bisa membantu
dengan cara mencuci piring sendiri atau membersihkan kamar kita sendiri. Kakak yakin,
kalau kita membantu orang lain dengan senang hati, dia yang menerima bantuan kita
pasti akan gembira. Sebagai murid Tuhan kita tentu harus membagi kegembiraan bukan?
Maka dari itu, ayo kita menjadi orang yang peduli dan senang membantu!

155
Kesimpulan Pelajaran
Membantu orang lain tentu akan membuat orang itu gembira. Dengan begitu kita telah
menjadi murid Tuhan Yesus yang baik.

Aktivitas : sama dengan kelas kecil

GAMBAR ALAT PERAGA


Kelas PAUD: Dua orang murid Tuhan Yesus sedang menuntun Keledai (badan keledai
disamarkan/dihilangkan)
Kelas KECIL:

a. Yesus dan para murid;

156
b. Dua orang menuntun keledai;

157
c. Tuhan Yesus naik keledai

158
Kelas BESAR : Peta Palestina zaman Yesus

159
Minggu 17 April 2022

160
Minggu 17 April 2022
(Minggu Paskah I - Putih)

SEDIH DAN SENANG


LUKAS 24:13-35

TOKOH
Dua Murid Yesus yang ke Emaus

NILAI KRISTIANI
Dua murid Yesus sedih karena Yesus wafat, tapi senang ketika Yesus bangkit.

AYAT
Kata mereka seorang kepada yang lain: “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia
berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menereangkan Kitab Suci kepada kita?”
(Lukas 24:32)

URAIAN PELAJARAN
1. Salah satu kecerdasan yang perlu dikembangkan sejak anak usia dini bukan hanya IQ
melainkan juga EQ. EQ salah satunya berhubungan tentang kepekaan emosi anak
terhadap lingkungannya serta tentang pengelolaan emosi anak.
2. Salah satu cara mengembangkan EQ adalah dengan anak dikenalkan dan dijumpakan
dengan berbagai macam emosi dan pengalaman. Bisa melalui pengalaman sendiri
maupun melalui pengalaman orang lain, salah satunya dengan pengalaman dua murid
Yesus yang berjalan ke Emaus.
3. Kisah perjalanan dua orang murid Yesus ke Emaus awalnya merupakan sebuah kisah
patah hati. Dua murid Yesus itu bersedih dan kecewa karena Yesus yang mereka kasihi
dan mereka harapkan meninggalkan mereka dengan mati di kayu salib. Tetapi, kisah
ini memiliki akhir bahagia, di mana kedua murid itu akhirnya bertemu dengan Yesus
dan mengetahui bahwa Ia telah bangkit.
4. Kehilangan merupakan peristiwa yang sangat berat dan membuat sedih. Anak perlu
memahami peristiwa kehilangan ini. Sehingga ketika ada orang lain yang sedang
merasa kehilangan, anak dapat berempati dan memberi respon sikap yang baik.
5. Dengan memahami rasa kehilangan, anak juga diajak belajar untuk menghargai
momen bersama dengan orang yang mereka sayangi.
6. Minggu ini anak-anak belajar untuk bisa merasakan kesedihan orang yang ditinggal
orang yang disayang. Tetapi anak-anak bisa merasakan sukacita ketika berada
bersama orang yang mereka sayang.

161
TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Halo anak-anak...!!!
ASM : Halooooo...!!!
GSM : Siapa yang hari ini sedang bersukacita boleh bertepuk tangan!
ASM : *bertepuk tangan*
GSM : Luar biasa! Yuk anak-anak, kita mulai sekolah minggu kita dengan memuji Tuhan..
2. Pujian : “O, Sukacitaku”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Baca Kitab Suci”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Bawa Persembahanmu”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Senyum dan Bermuka Gembira”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo anak-anak yang manis, bagaimana kabarnya hari ini?

Anak-anak, yang sekolah minggu bersama orang tuanya bisa angkat tangannya?
(jika orang tuanya menemani anak paud di kelas SM)
Apakah kalian mau ditinggal orang tua kalian? Pasti tidak mau ya? Kalau begitu ayo anak-
anak peluk dulu orang tuanya dengan erat!
Sudah? Pintar sekali, kalian pasti sayang dengan orang tua ya..
Sekarang, kakak akan bercerita tentang dua murid Tuhan Yesus.
Sudah siap mendengarkan?

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak, cerita hari ini adalah tentang dua orang Murid Tuhan Yesus yang sedang
melakukan perjalanan ke Emaus. Tapi, jika biasanya kita merasa senang untuk jalan-jalan,
dua orang murid Tuhan Yesus ini justru merasa amat sedih. Mereka bersedih karena mereka
ditinggalkan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus adalah orang yang sungguh mereka sayangi,
bahkan mereka anggap sebagai guru bahkan orang tua. Anak-anak bisa membayangkan

162
bukan? Betapa sedihnya kalau kita ditinggal sendiri oleh orang tua kita. Nah itu juga yang
dirasakan oleh dua orang Murid Tuhan Yesus ini. Mereka sangat sedih.

Tetapi kemudian dalam perjalanan mereka, ternyata diam-diam Tuhan Yesus mendekat
dan menemani mereka! Dua murid ini awalnya tidak mengenali Tuhan Yesus. Mereka masih
saja merasa ditinggal dan sedih. Tetapi ketika mereka sampai di Emaus, dua murid ini kemudian
makan bersama Tuhan Yesus. Di saat itulah mereka baru sadar kalau selama ini Tuhan
Yesus menemani mereka! Tuhan Yesus yang mereka sayangi itu ternyata tidak benar-
benar pergi meninggalkan mereka. Mereka pun merasakan sukacita yang luar biasa.

Nah, anak-anak yang dikasihi Tuhan diantara kalian pasti sedih bukan jika ditinggal oleh
orang tua atau kakak kita, teman kita, semua orang yang kita sayangi? Nah, maka dari itu
kalau kalian punya teman yang ditinggal sendiri, jangan diejek ya? Dia pasti merasa sedih,
maka harus kita hibur dan temani. Kita ajak bermain, atau kita bagi makanan kita buat dia.
Oke anak-anak? Kita belajar jadi anak baik ya?

Kesimpulan Pelajaran
Kita bisa membayangkan bahwa ditinggalkan orang yang disayangi tentu akan terasa
sedih, dengan begitu kitapun bisa mengerti perasaan orang yang ditinggalkan. Maka
tugas kita untuk menjadi orang yang dapat menghibur mereka.

Aktivitas : Bermain Cap Tangan “Aku Ada Untuk Menghiburmu”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Lembar kerja berupa kertas polos ukuran A4 (A3 lebih baik) bertuliskan di tengahnya
“AKU ADA UNTUK MENGHIBURMU” (sudah disiapkan oleh GSM).
2. Alat tulis.
3. Cat air warna-warni yang tidak beracun.
4. Wadah dengan ukuran yang cukup untuk mencelup telapak tangan anak (contoh:
bisa memakai piring).
b. Langkah Pembuatan:
1. Anak-anak dibagi masing-masing satu lembar kerja.
2. Anak-anak diminta untuk memilih satu cat warna beserta wadahnya, orang tua
atau GSM dapat membantu anak.
3. Anak-anak menuliskan namanya dahulu di bagian (…….) titik-titik pada lembar kerjanya.
4. Anak-anak diminta untuk masing-masing memberi cap tangan beserta namanya
di lembar kerja temannya. Posisi cap tangan ada di sekeliling tulisan tersebut.
c. Makna Aktivitas:
ASM diajarkan untuk bersedia berempati dan memberi diri untuk menemani teman/
orang lain yang sedang sedih.

163
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo anak-anak yang manis, selamat pagi !
Bagaimana kabarmu hari ini?
Hari ini kakak akan bercerita salah satu kisah Alkitab. Ini adalah kisah dari dua orang Murid
Tuhan Yesus. Kisah ini dari Lukas 24:13-35. Ayo bersama-sama kita buka Alkitab kita (beri
petunjuk bila anak belum bisa menemukan bacaan yang diminta di dalam Alkitab), sudah?
Kakak akan bacakan, anak-anak menyimak ya!

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak, setelah kita menyimak Firman Tuhan tadi, apakah kalian mengingat siapa saja
tokohnya? Ya, ada Tuhan Yesus bersama dengan kedua orang muridnya murid-Nya. Kemudian
adakah yang tahu, mereka bertiga sedang menuju ke mana? Benar sekali, mereka sedang
berjalan bersama-sama menuju ke kampung bernama Emaus. Namun ternyata perjalanan
mereka bukanlah perjalanan yang menyenangkan, karena kedua murid Yesus sedang
merasa sedih.

Perjalanan ini terjadi setelah Tuhan Yesus disalibkan. Peristiwa itulah yang membuat kedua
murid Yesus ini bersedih. Mereka berdua merasa ditinggal pergi oleh Tuhan Yesus. Mereka
tidak tahu kalau Tuhan Yesus sudah bangkit. Kesedihan mereka membuat tidak sadar jika
Tuhan saat itu berjalan bersama-sama mereka. Hingga akhirnya, mereka pun tiba di Emaus.
Setibanya di Emaus, merekapun makan bersama dan di saat itulah kedua murid itu baru
menyadari bahwa yang selama ini menemani perjalanan mereka adalah Tuhan Yesus yang
mereka sayangi. Kedua murid itupun sungguh bersukacita karena orang yang mereka
sayangi ternyata tidak pergi meninggalkan mereka. Tuhan Yesus telah bangkit, bahkan
berkenan untuk menemani mereka sejenak dalam perjalanan mereka menuju Emaus.

Anak-anak yang manis, siapa yang pernah merasa sedih ketika kehilangan sesuatu yang
kita sukai? (jika ada, ditanya bagaimana perasaannya) Siapa juga yang ingat pengalaman
ketika ditinggalkan oleh orang tuanya ketika kalian masuk sekolah pertama kali? (jika ada
ditanya juga bagaimana perasaannya) Nah, ketika kita kehilangan sesuatu yang kita suka,
atau merasa ditinggal oleh orang yang disayang tentu akan merasa sedih bukan? Maka,
ketika kita tahu bahwa teman kita sedang kehilangan sesuatu atau sedang sendirian, tugas
kita adalah untuk menemani dan menghibur dia. Karena kita mau teman kita merasakan
sukacita dan tidak bersedih. Begitu juga kalau kita punya sesuatu yang kita sukai, maka
kita harus jaga dengan baik. Juga kalau kita punya orang yang kita sayang, seperti orang
tua ataupun saudara kita, kita harus berbuat baik kepadanya.

164
Kesimpulan Pelajaran
Peristiwa kehilangan biasanya disertai dengan rasa kesedihan. Setiap orang tentu pernah
merasa kehilangan, maka setidaknya tentu ia bisa membayangkan perasan orang yang
kehilangan. Dengan bekal itulah anak kemudian tergerak menemani dan menghibur
orang yang kehilangan itu karena ia tahu rasanya kehilangan.

Aktivitas : sama seperti kelas PAUD

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Haloo..selamat pagi anak-anak Tuhan yang hebat!
Gimana kabarnya hari ini?
Kakak minta tolong bantuan dari kalian untuk membacakan Lukas 24:13-35 ya? (tunjuk
satu atau beberapa ASM untuk membaca Alkitab)

Anak-anak, kakak ingin tanya, siapa di antara kalian yang memiliki seseorang yang kalian
sayangi? Ada yang bisa bercerita tentang orang yang disayang?
Bisakah kamu membayangkan, kalau orang yang kamu sayang kemudian pergi dan
meninggalkanmu sendiri, apa yang kamu rasakan? (GSM bisa menunjuk salah satu anak
untuk bercerita)
Bagaimana dengan yang lain? Menurutmu apa yang kamu rasakan ketika kamu ditinggalkan
oleh orang yang kamu sayangi? Apakah kamu merasa sedih?
(Rumusan pertanyaan ini bisa fleksibel, bisa spesifik tentang orang tua, saudara, atau bahkan
barang/ hewan peliharaan. Namun, ASM diajak untuk membayangkan bagaimana rasa ketika
kehilangan sesuatu atau ditinggalkan seseorang. Atau bahkan menceritakan pengalamannya
jika pernah kehilangan. Namun GSM perlu cukup berhati-hati ketika bertanya tentang hal
ini, terlebih jika menyangkut pada pengalaman kehilangan orang tua).

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak yang dikasihi Tuhan, cerita kita hari ini adalah tentang orang yang sedang
merasa sangat sedih dan kehilangan. Orang ini adalah Kleopas dan kawannya. Mereka berdua
sangat menyayangi Tuhan Yesus dan berharap bisa terus bersama dengan Dia. Namun
ternyata Tuhan Yesus meninggalkan mereka. Tuhan Yesus disalibkan di Golgota. Merekapun
merasa tidak bisa lagi bertemu dengan Tuhan Yesus yang mereka sayangi, maka mereka
merasa sangat sedih. Padahal Tuhan Yesus telah bangkit, tapi mereka tidak tahu.

165
Nah, ketika Kleopas dan kawannya merasa sedih, Tuhan Yesus mendekati mereka dan
berusaha menemani sambil menghibur mereka. Tapi Kleopas dan temannya tidak sadar
bahwa yang menemani mereka saat itu adalah Yesus. Mereka mengira dia adalah orang
asing. Tuhan Yesus sengaja untuk menemani Kleopas dan temannya, ia ingin supaya
mereka terhibur dan tidak sedih lagi. Sampai akhirnya, Kleopas menjadi senang dan
mengundang Tuhan Yesus untuk makan bersama. Nah di saat itulah Kleopas dan
temannya baru sadar bahwa yang menghibur dan menemani mereka adalah Tuhan Yesus
yang mereka sayangi! Bertambah senang dan gembiralah mereka karena tahu bahwa
Tuhan Yesus telah bangkit kembali.

Nah, anak-anak yang dikasihi Tuhan, dari cerita Kleopas dan temannya, kita tahu bahwa
orang yang kehilangan itu akan merasa sangat sedih. Perasaan yang sama seperti ketika
kalian kehilangan sesuatu/ditinggal orang yang kalian sayangi bukan? Dan yang perlu kita
lakukan ketika melihat orang yang sedang sedih adalah seperti yang dilakukan Tuhan
Yesus, yaitu mau untuk menemani dan menghibur. Jadi, ketika ada teman yang sedang
kehilangan sesuatu, atau ditinggalkan orang yang dia kasihi jangan diejek apalagi dijauhi
ya. Tapi ayo kita dekati dan temani dia. Setelah itu kita hibur dia dengan mengajaknya
bermain atau memberi barang yang dia suka.

Kesimpulan Pelajaran
Kehilangan bukanlah perkara yang menyenangkan. Anak pasti pernah merasakannya.
Maka ketika mengetahui orang lain sedang kehilangan, temani dan hiburlah dia.

Aktivitas: “Aku Akan Menghiburmu Jika Kamu Sedih”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
Handphone (bila ada Sekolah Minggu yang melarang ASM membawa handphone,
dapat dikecualikan untuk minggu ini. Atau bisa memakai aktifitas seperti di PAUD)
b. Langkah Pembuatan:
1. Anak-anak diminta untuk berfoto saat berangkulan, bersalaman, atau berpelukan
dengan teman sekolah minggunya.
2. Anak kemudian diminta untuk mengupload foto tersebut di sosmednya dengan
caption “Aku akan menghiburmu jika kamu sedih”
c. Makna Aktivitas:
ASM diajarkan untuk membuka diri dan memahami teman-temannya.

166
GAMBAR AKTIVITAS
Kelas PAUD :
Contohnya kira-kira menjadi seperti ini

167
Minggu, 24 April 2022

168
Minggu, 24 April 2022
(Minggu Paska II – Putih)

AKU PILIH IKUT YANG BENAR


Kisah Para Rasul 5:27-32

TOKOH
Petrus dan Para Rasul

NILAI KRISTIANI
Petrus dan rasul-rasul memilih untuk taat kepada Allah daripada kepada manusia,
sekalipun akan menghadapi bahaya.

Ayat
Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah
dari pada kepada manusia ”
(Kisah Para Rasul 5:29)

URAIAN PELAJARAN
1. Manusia tidak bisa lepas dari pilihan hidup. Setiap orang pasti harus memilih. Anak-anak
juga sejak dini perlu diajarkan untuk bisa memilih mana yang benar dan mana yang tidak.
2. Kisah Petrus dan rasul-rasul yang diperhadapkan di Mahkamah Agama, mereka
memperlihatkan suatu contoh dalam membuat pilihan. Petrus dan para rasul tetap
memilih untuk setia dan taat kepada ajaran Kristus.
3. Sekalipun mendapat ancaman, Petrus dan rasul-rasul berani untuk menentang
Mahkamah Agama dan orang-orang yang mengancamnya. Itu karena apa yang
mereka pilih adalah yang benar dan yang dikehendaki oleh Tuhan.
4. Anak-anak perlu diajak untuk bisa membedakan mana yang benar dan yang salah.
Namun tidak cukup untuk membedakan saja, anak juga diajak untuk mencontoh apa
yang dilakukan oleh Petrus dan rasul-rasul, yakni berani memilih dan melakukan hal
yang benar. Meskipun ada resiko akan dicemooh oleh orang lain, karena melakukan
hal yang benar, yang dikehendaki Tuhan.
5. Mengajarkan benar dan salah kepada anak, terutama anak usia dini tentu menjadi
tantangan tersendiri. Maka pendekatan yang bisa dilakukan adalah pendekatan
boleh/tidak boleh.
6. Minggu ini anak-anak belajar untuk tahu mana pilihan yang benar dan yang salah.
Anak-anak juga belajar untuk tidak ragu apalagi takut untuk memilih yang benar di
hadapan Tuhan.

169
TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Halo anak-anak...!!!
ASM : Halooooo...!!!
GSM : Siapa yang hari ini sedang bersukacita boleh bertepuk tangan!
ASM : *bertepuk tangan*
GSM : Luar biasa! Yuk anak-anak, kita mulai sekolah minggu kita dengan memuji Tuhan..
2. Pujian : “Matahari Bersinar T’rang”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman : “Hati-Hati Gunakan Tanganmu”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan : “Persembahan Kami”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup : “Happy Ya Ya, Happy Ye Ye”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo anak-anak yang manis, bagaimana kabarnya hari ini?

(sediakan dua buah minuman yang satu bisa minuman sehat seperti susu dan yang satu
minuman es/bersoda yang sangat populer tapi sekiranya tidak semua anak boleh
meminumnya)

Anak-anak, disini kakak membawa dua buah minuman, kira-kira anak-anak memilih yang
mana? (GSM bisa menunjuk beberapa anak)

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak, kakak melihat kalau kita punya pilihan masing-masing ya? Kita memang
nantinya harus memilih. Tapi ingat ya, kadang-kadang ada hal yang tidak boleh kita pilih.
Contohnya, ketika kita sedang pilek, kita tidak boleh minum-minuman es/bersoda. Meskipun
teman-teman kita yang lain sudah bisa minum es, tapi jika sedang sakit jangan ikut-ikutan
ya. Kalau kita memaksakan minum es, sakit pilek kita bisa menjadi tambah parah dan lama
untuk sembuh. Coba kalau kalian lagi pilek, pengen cepat sembuh atau tidak?

170
Anak-anak, dalam cerita Alkitab hari ini, juga ada orang yang harus membuat pilihan.
Namanya Petrus. Ada yang tahu siapa itu Rasul Petrus? Coba angkat tangan! Nah, anak-
anak, Rasul Petrus ini juga sedang dihadapkan kepada dua pilihan. Mengikut Tuhan atau
tidak. Jika dia ikut Tuhan, maka orang-orang akan mengejek dia. Jika dia memilih ikut
kemauan Mahkama Agama, maka dia aman, tidak akan diejek dan akan selamat. Tetapi
Rasul Petrus tetap berani memilih ikut Tuhan. Dia tidak takut diejek orang lain. Bagi Petrus
mengikut Tuhan adalah pilihan yang benar dan terbaik.

Nah anak-anak, kita juga harus seperti Rasul Petrus ya. Kita harus bisa dan berani memilih
yang boleh dan baik untuk kita lakukan. Kalau sedang tidak bisa minum es karena sedang
pilek, ya tidak perlu memaksakan minum es seperti teman-teman. Jangan takut diejek
karena memilih yang benar.

Kesimpulan Pelajaran
Setiap anak memiliki pilihan. Pilihan itu bisa jadi menghasilkan dampak baik maupun
buruk. Anak harus bisa memilih pilihan yang baik tanpa dipengaruhi orang lain.

Aktivitas : Memilih yang Boleh dan yang Tidak Boleh


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Dua kertas polos ukuran A3.
2. Beberapa kertas ukuran kecil berisi perilaku yang tidak boleh dilakukan anak dan
yang boleh dilakukan anak seumuran PAUD (contoh: memukul, mengejek, merebut
mainan, membereskan kamar, bersalaman, berangkulan, memberi orang lain. GSM
bisa mencari sendiri gambar tersebut).
3. Lem atau double tape.
b. Langkah Pembuatan
1. Kertas A3 diberi tulisan “BOLEH” dan “TIDAK BOLEH”.
2. Satu persatu anak diminta untuk memilh gambar perilaku dan menempelkan di
kertas “BOLEH” atau “TIDAK BOLEH”.
3. Anak ditanya alasannya menempelkan di kertas tersebut. Guru memberi koreksi
jika keliru. (contoh: anak menempelkan gambar memukul di “BOLEH”, maka guru
akan bertanya alasannya dan mengoreksinya).
c. Makna Aktivitas:
ASM diajarkan untuk tahu apa yang baik dan tidak baik untuk mereka lakukan.

171
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo, selamat pagi anak-anak yang baik!
Bagaimana kabar kalian hari ini?

(GSM menyiapkan gambar anak yang sedang bermain handphone/game)


Anak-anak, coba kalian lihat ke sini, kakak membawa sebuah gambar. Ada yang bisa
menceritakan apa yang dilakukan orang yang ada di gambar ini? (bisa tunjuk salah satu anak)

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Bagus sekali, terima kasih ya! Nah, anak-anak kira-kira bermain game itu boleh atau tidak?
(GSM mengajak ASM untuk bediskusi tentang boleh atau tidaknya bermain game)

Anak-anak, bermain game itu tentu boleh, tidak ada yang melarang. Tetapi misalkan kalian
sedang disuruh orang tua untuk membersihkan kamar, lalu teman kalian mengajak untuk
bermain game, kalian pilih yang mana? (ajak ASM untuk berdiskusi lagi)

Anak-anak, tentu kita bisa memilih yang baik ya. Sama seperti Petrus di cerita Alkitab hari
ini. Ketika ada orang yang mengajak dan menyuruh dia untuk meninggalkan Tuhan Yesus,
dia tidak mau. Petrus memilih yang baik dan benar untuk dirinya yaitu mengikut Tuhan
Yesus. Dia tidak peduli meskipun diejek bahkan diancam oleh orang-orang lain.

Nah anak-anak, bermain game terus-terusan juga tidak baik. Bisa jadi, nanti mata kalian
capek dan merasa pusing, kalian juga jadi lupa untuk belajar, kemudian tidak mengerjakan
tugas-tugas pelajaran. Apalagi jika sedang ada tugas dari orang tua atau kita masih ada
PR dari sekolah, Kita harus selesaikan dulu tugas itu. Kalian tidak mau kan dimarahi oleh
orang tua atau nilai kalian jelek karena tidak mengerjakan PR? Nah, maka jika kalian diajak
teman bermain saat sedang mengerjakan PR, bilang ke temanmu untuk menunggu
sebentar. Jangan takut kalau diejek, karena kalian sedang memilih hal yang baik. Bahkan
kalau bisa, ajaklah teman kalian untuk juga memilih hal yang baik! Kalian bisa ajak teman
kalian untuk belajar bersama dan mengerjakan PR terlebih dahulu setelah itu kalian bisa
bermain bersama.

Kesimpulan Pelajaran
Anak diajak untuk memilih benar bagi dirinya dan bahkan mengajak orang lain untuk ikut
melakukan hal yang benar tersebut.

172
Aktivitas: Membuat TOA Kebaikan
a. Bahan yang dibutuhkan:
1. Kertas putih atau berwarna berukuran a4
2. Gunting
3. Lem atau double tape
4. Alat tulis dan mewarnai
b. Langkah Pembuatan (GSM bisa memberi contoh atau membuat video tutorial bila
diperlukan)
1. Gulung kertas A4 hingga membentuk corong yang agak mengerucut. Rekatkan
dengan lem atau double-tape agar bentuk corongnya tetap.
2. Potong ujung kerucut yang lebar hingga rata.
3. Potong ujung kerucut yang lancip hingga seukuran mulut anak.
4. Hias corong tersebut dengan alat tulis atau mewarnai.
5. Jika sudah jadi, ajak anak untuk mengucapkan bersama-sama melalui corong
tersebut “AYO MELAKUKAN KEBAIKAN”.
c. Makna Aktivitas:
ASM diajarkan untuk tidak hanya melakukan hal yang baik tetapi juga mengajak atau
mewartakan hal yang baik.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Haloo..selamat pagi anak-anak Tuhan yang hebat!
Gimana kabarnya hari ini?
Ayo, bersama-sama kita membaca Alkitab ya? Hari ini Firman Tuhan dari Kisah Para Rasul
5:27-32

(Setelah membaca Alkitab bersama-sama) Anak-anak, kakak minta bantuan kalian ya


untuk bercerita tentang Firman Tuhan hari ini. Ayo siapa yang mau? (beri kesempatan anak
untuk bercerita tentang Petrus dan rasul-rasul di hadapan Mahkamah Agama dengan versi
mereka sendiri)

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak, dari Firman Tuhan hari ini, seperti yang teman kalian ceritakan, kita bisa tahu
ya kalau Rasul Petrus sedang disidang! Di dalam persidangan itu tentu Petrus disalahkan,
diejek, bahkan diancam. Orang-orang tidak suka ketika Petrus dan para rasul mengajarkan
ajaran Tuhan Yesus. Menurut mereka ajaran Tuhan Yesus itu salah! Menurut kalian ajaran
Tuhan Yesus itu benar atau salah? Tentu saja ajaran Tuhan Yesus adalah hal yang benar.

173
Karena ajaran Tuhan Yesus adalah ajaran yang benar, maka Petrus dan para rasul tetap
tidak mau untuk disuruh meninggalkan ajaran Tuhan Yesus. Mereka tetap memilih
melakukan yang benar. Jadi, meskipun disalahkan, diejek, bahkan diancam, Petrus dan
para rasul tetap memilih hal yang benar!

Nah, anak-anak, kakak mau tanya, menurut kalian lebih baik mencontek agar nilainya
bagus atau jujur tapi nilainya tidak terlalu bagus? (ajak ASM berdiskusi)
Kadang kita takut diejek oleh teman kita, juga takut dimarahi orang tua jika nilai kita jelek
bukan? Kemudian kita terpaksa mencontek supaya tidak diejek dan dimarahi. Tapi anak-
anak, kita adalah anak-anak Tuhan yang harus selalu memilih yang benar.

Jujur ketika mengerjakan soal itu adalah hal yang benar, sedangkan mencontek adalah hal
yang salah. Maka, kita harus berani untuk berbuat benar atau berbuat jujur ya. Jika kalian
ingin nilai kalian bagus, kalian harus rajin belajar, jangan malah mencontek ya! Jika kalian
sudah belajar, sudah jujur, tetapi masih diejek, tidak apa-apa, Tuhan Yesus tidak akan
mengejekmu tapi justru bangga kepadamu karena sudah berusaha untuk jujur!

Kesimpulan Pelajaran
Melakukan hal yang benar tidak selalu menyenangkan. Dalam kondisi tertentu anak
bahkan seolah dipaksa untuk melakukan hal yang keliru. Namun sebagai anak Tuhan,
anak- anak tetap harus melakukan kebenaran.

Aktivitas : Sama seperti kelas PAUD dengan bobot diskusi yang lebih dalam.

174
GAMBAR AKTIVITAS
Kelas PAUD dan BESAR : contoh jenis gambar yang dapat dipakai

175
176
Tema Bulan Mei 2022:
Karya Kristus Menumbuhkan Pengharapan

177
Kurikulum Anak Bulan Mei 2022

Minggu, 1 Mei 2022


(Minggu Paskah III - Ungu)

179
KASIH ALLAH JUGA UNTUK ORANG
JAHAT
KISAH PARA RASUL 9:1-20

Minggu, 8 Mei 2022


(Minggu Paskah IV - Ungu)
194
DIKENAL KARENA BERBUAT BAIK
KISAH PARA RASUL 9:36-43

Minggu, 15 Mei 2022


(Minggu Paskah V - Ungu)

203
BERANI BERBUAT, BERANI
BERTANGGUNGJAWAB
KISAH PARA RASUL 11:1-18

Minggu, 22 Mei 2022


(Minggu Paskah VI - Ungu)
213
AKU SUKA MENOLONG
KISAH PARA RASUL 16:9-15

Minggu, 29 Mei 2022


(Minggu Paskah VII - Ungu)
224
TERUSLAH BERDOA DAN MEMUJI TUHAN
KISAH PARA RASUL 16:19-34

178
Minggu, 1 Mei 2022

179
Minggu, 1 Mei 2022
(Minggu Paskah III - Ungu)

KASIH ALLAH JUGA UNTUK ORANG JAHAT


KISAH PARA RASUL 9:1-20

NILAI KRISTIANI
Allah memanggil dan menyadarkan Saulus, menjadi rasul.

TOKOH
Saulus

AYAT
Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku
untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-
orang Israel.
(Kisah Para Rasul 9:15)

URAIAN PELAJARAN
1. Saulus adalah seorang Yahudi yang taat. Sebelum bertemu dengan Tuhan Yesus dan
diubahkan, dia adalah seorang pembenci Yesus dan murid-murid-Nya. Hatinya
dikuasai oleh kebencian, kemarahan dan kejahatan. Dengan berbekalkan selembar
surat kuasa dari imam besar, dia mengancam akan membunuh murid-murid Tuhan
Yesus. Para pengikut Yesus yang lainpun, baik laki-laki maupun perempuan, tak luput
dari ancamannya. Mereka semua akan ditangkap dan dipenjarakan. (ayat 1-2)
2. Namun ketika hatinya sedang berkobar-kobar karena dikuasai oleh kebencian dan
kemarahan untuk menangkap dan menganiaya para pengikut Tuhan Yesus, di tengah
perjalanan menuju Damsyik, Tuhan Yesus yang telah mati dan bangkit kembali
menjumpai Saulus dan berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau
menganiaya Aku?" (ayat 3-4)
3. Karena Saulus belum mengenali suara itu, dia balik bertanya: "Siapakah Engkau,
Tuhan?" (ayat 5.a). Aneh, mengapa Saulus menyebut kata “Tuhan”? Dari pertanyaan
ini tampak jelas bahwa Saulus percaya, jika ada suara dari langit itu pasti suaraTuhan,
hanya saja dia belum mengenal siapa Tuhan yang dimaksud. Hal itu juga diiyakan oleh
teman-teman Saulus, yang juga mendengar suara itu, namun mereka tidak melihat

180
sosok pribadi yang berbicara kepada mereka. (ayat 7) Inilah kesempatan yang paling
tepat bagi Tuhan Yesus untuk memperkanalkan siapa diri-Nya yang sebenarnya;
“Akulah Yesus yang kau aniaya itu.” (ayat 5.b)
4. Seketika itu juga Saulus rebah ke tanah, dan matanya menjadi buta karena tidak kuasa
melihat cahaya terang yang dipancarkan oleh Tuhan Yesus. (ayat 3 dan 9). Keterangan
ini mengegaskan, bahwa Yesus itu memang Tuhan.
5. Dengan penuh kasih, Tuhan Yesus menyuruh Saulus bangkit agar masuk ke dalam
kota Damsyik, karena di sana nanti Tuhan akan mengatakan sesuatu untuk dikerjakan
Saulus. (ayat 6).
6. Dalam keadaan mata buta dan perut lapar dan haus, karena selama tiga hari tiga
malam tidak makan dan minum, Saulus melanjutkan perjalanan ke kota Damsyik (ayat
8-9). Pada kesempatan yang sama, Tuhan Yesus menjumpai Ananias, agar
menumpangkan tangannya ke atas kepala Saulus untuk memulihkan Saulus (ayat 10-
12). Awalnya, Ananias keberatan dengan rencana Tuhan Yesus untuk memulihkan
Saulus dari kebutaannya. Sebab Ananias kenal betul siapa Saulus. Dia adalah orang
yang jahat, yang dengan teganya menganiaya jemaat, baik laki-laki maupun
perempuan (ayat 12-14). Mungkin bagi Ananias, orang jahat itu tidak usah dikasihani.
Kalau perlu, orang jahat itu ya dihukum yang berat saja. Enak aja, orang jahat kok
dikasihi.
7. Bukan Tuhan Yesus namanya, kalau Dia tidak mengasihi semua orang, baik yang jahat
maupun yang baik. Karena bagi Tuhan Yesus, adalah Allah pribadi, semua orang, tanpa
terkecuali, berhak menerima kasih-Nya. Termasuk Saulus. Itu sebabnya Tuhan Yesus
menyadarkan Ananias dengan berkata "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan
bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan
orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak
penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."(ayat 15-16).
8. Ananias menjadi sadar, bahwa Tuhan itu kasih, maka dia-pun pergi menjalankan
perintah Tuhan Yesus untuk menjumpai Saulus dan memulihkannya (ayat 17-19).
9. Mujizatpun terjadi, Saulus menjadi sembuh, lalu bertobat dan menjadi pemberita Injil
yang sangat berpengaruh (ayat 20). Sebagai tanda pertobatannya, kelak Saulus (yang
artinya besar) diganti namanya menjadi Paulus (yang artinya kecil) (Kis.13:9).
10. Dari proses penyadaran Ananias, GSM bisa mendorong ASM untuk tetap berbuat
baik kepada semua orang, walaupun orang itu pernah berbuat jahat atau nakal
kepadanya.

181
TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Selamat pagi anak-anak Tuhan yang hebat....
ASM : Selamat Pagi Bapak/Ibu GSM
GSM : Ada sukacita hari ini?
ASM : Puji Tuhan, suka cita sekali.
GSM : Yups, untuk menghangatkan suasana pagi yang indah ini, kita akan memuji
Tuhan dengan pujian “Kami Puji Dengan Riang” (KC 13)
Are you readyyy............ sudah siap semuanya...
ASM : Kami siap............. kami siap................
2. Pujian: “Kami Puji Dengan Riang” (KC 13)
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “SabdaMu Abadi” (KC 135)
5. Penyampaian Firman. Kisah Para Rasul 9:1-20
6. Pujian Persembahan: “Sekarang Bersyukur” (KC 122)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Yesus, Kawan Anak-anak” (KC 298)

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Selamat pagi anak-anak Tuhan yang baik, selamat berjumpa kembali dengan Bapak/Ibu ......
Hari ini Bapak/Ibu Guru.... hendak bercerita tentang seorang tokoh dalam Alkitab, yang
bernama “SAULUS “ (gambar 1: Saulus/Paulus)
Berikut ini ceritanya :

Penyampaian Pelajaran (Cerita Bergambar)


(Sambil menunjukkan gambar Saulus/Paulus, GSM menceritakan kisah Saulus)

Tahu tidak anak-anak, Sebelum Saulus ini berjumpa dengan Tuhan Yesus, huuh....
orangnya itu jahaaaat banget. Apalagi dengan anak-anak Tuhan, dia itu sangat benciiii
sekali. Padahal, anak-anak Tuhan kan tidak ada yang nakalin dia. Dasar orang aneh.

182
Tapi anak-anak, pada saat Saulus bersama teman-temannya naik kuda mau ke kota Damsyik,
tiba-tiba ada cahaya yang bersinar sangat terang, Byaarrrr...... (gambar 2: Saulus berjumpa
Tuhan Yesus di jalan menuju kota Damsyik). Kuda yang ditunggangi Saulus kaget... njondil
.... meronta...meringkik.... ieehhh,,,,, membuat Saulus terpental dan jatuh.... mak gedebug...
plok..... Saulus jadi kesakitan dan merintih... aduh biyung---aduh biyungg...

Belum hilang rasa sakitnya, tiba-tiba dari balik cahaya itu terdengar suara yang menyebut
namanya; "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
Sauluspun semakin kaget lalu balik bertanya “Siapakah Engkau, Tuhan?"

Ternyata suara itu, suara Tuhan Yesus. Maka Tuhan Yesuspun menjawab: "Akulah Yesus
yang kauaniaya itu.”
Dari jawaban Tuhan Yesus ini mengandung pesan, jika kamu menganiaya pengikut-Ku
sama saja kamu menganiaya Aku. Itu sama artinya, “jika kamu berbuat jahat kepada temanmu
atau saudaramu sendiri, sama saja kamu berbuat jahat kepada Tuhan Yesus”.

Setelah Saulus dijumpai oleh Tuhan Yesus, Sauluspun bertobat. Dia menyesali kesalahannya.
Oleh kasih Tuhan Yesus, melalui Ananias, Saulus diubahkan. Sehingga yang tadinya jahat,
kini berubah menjadi baik. (gambar 3: Saulus dipulihkan melalui Ananias).

Sebagai wujud syukurnya pada Tuhan Yesus, yang telah mengubahkan dirinya menjadi
pribadi yang baik, Saulus mempersembahkan hidupnya untuk menjadi pelayan Kristus
sebagai pemberita Injil bagi bangsa-bangsa yang belum percaya kepada Tuhan Yesus.
(gambar 4: Saulus menjadi Pelayan Yesus sebagai Pemberita Injil). Berkat pemberitaan Injil
yang dilakukan Saulus, banyak orang dari segala suku bangsa, yang tadinya belum
mengenal dan percaya pada Tuhan Yesus, menjadi percaya kepada Tuhan Yesus.

Kadang sebagai orang biasa, kita jengkel dan marah jika ada orang yang berbuat jahat
kepada kita. kalau perlu, orang yang telah berbuat jahat kepada kita, kita musuhi saja. Hal
yang sama pernah dilakukan oleh Ananias. Awalnya, ketika Ananias diperintahkan Tuhan
Yesus untuk memulihkan Saulus, Ananias merasa keberatan. Sebab Ananias tahu, siapa
Saulus. Saulus adalah seorang Yahudi yang jahat, yang dengan semena-mena menangkap,
menganiaya dan memenjarakan orang-orang Kristen. Tapi dengan kasih Yesus, Ananias
disadarkan, bahwa Tuhan Yesus berkenan mengasihi semua orang, tanpa terkecuali.
Termasuk mengasihi Saulus yang telah menganiaya Jemaat Kristus. Atas kasih Yesus,
Saulus diubahkan dan bertobat. Saulus yang tadinya benci Yesus menjadi benci sekali
kepada Yesus. Eit... jangan salah mengerti dulu, benci yang satu ini adalah BENCI dari
singkatan BENAR-BENAR CINTA YESUS. Amin.

183
Kesimpulan Pelajaran
1. Tuhan Yesus itu Allah yang baik dan mengasihi semua orang.
2. Kalau ada teman atau saudara kita yang jahat atau nakal, jangan kita jauhi atau kita
musuhi. Belajar dari Tuhan Yesus, kita harus menerima dia sebagai sahabat dan saudara
kita. Kalau dia masih juga nakal atau jahat, kita doakan dia pada Tuhan Yesus. Kita percaya,
Tuhan Yesus pasti berkenan mengubahkan teman atau saudara kita itu sehingga
menjadi pribadi yang baik.
3. Jika kita sendiri yang nakal atau jahat, berhentilah dari perbuatanmu yang jahat. Sebab,
ketika kita berbuat jahat atau menyakiti saudara atau teman kita, sama saja kita
menyakiti dan jahat kepada Tuhan Yesus. Bertobatlah dan menjadilah pengikut Tuhan
Yesus yang baik.

Aktivitas : Tebak Gambar Saulus


a. Bahan yang Dibutuhkan:
Beberapa gambar tokoh Alkitab, salah satunya gambar saulus.
b. Langkah Permainan:
1. Mintalah kepada setiap anak untuk maju ke depan dan menunjukkan gambar Saulus
yang mana.
2. Jika anak sudah benar menunjukkan gambar saulus, apresiasi dia dengan tepuk
tangan yang meriah.
3. Jika anak belum benar dalam menujukkan gambar saulus, bimbing dia dan
tunjukkan gambar saulus yang benar lalu beri apresiasi kepadanya.
c. Makna Aktivitas
1. Anak menegenal tokoh Saulus dengan baik.
2. Anak tetap berbuat baik kepada temannya walau ia telah berbuat salah agar teman
itu bisa memperbaiki kesalahannya lalu menjadi baik.

Catatan: Jika kegiatan Sekolah Minggu masih di rumah (online) diminta orang tua yang
membimbing anaknya untuk menebak gambar.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Selamat pagi anak-anak Tuhan yang baik, selamat berjumpa kembali dengan Bapak/Ibu .......
Hari ini Bapak/Ibu Guru.... hendak bercerita tentang seorang tokoh dalam Alkitab, yang
bernama “SAULUS “ (ini gambarnya............. GSM menunjukkan gambar Saulus / Paulus).

184
Tapi sebelum Bapak/Ibu Guru menceritakan tokoh kita hari ini, terlebih dahulu bapak/ibu
guru akan menceritakan kisah si Ogi dan si Oga. Berikut ini ceritanya :

Penyampaian Pelajaran (Cerita Boneka Ogi dan Oga )


Ogi, adalah seorang anak yang baik. Dia disukai banyak teman, karena suka meminjamkan
mainannya kepada teman yang lain.

Sebaliknya, Oga adalah anak yang jahat. Sukanya mengganggu teman-temannya. Tak jarang,
mainan temannya dia rusak atau dia ambil. Itu sebabnya Oga tidak disukai teman-temanya.

Suatu hari, si Oga merebut mainan si Ogi. Tentu saja teman-teman Ogi menjadi marah dan
hendak memukuli si Oga secara beramai-ramai. Ogi tidak senang dengan sikap teman-
temannya itu, katanya:
Ogi : “Jangan berbuat seperti itu teman-teman, bagaimanapun juga, si Oga adalah
teman kita. Kita harus tetap berbuat baik kepadanya”.
Teman : “Kok gitu sih, Gi? Si Oga kan sudah berbuat jahat kepada kamu, juga jahat kepada
kita-kita, mengapa kamu malah terus berbuat baik kepadanya? Aneh kamu ini,
Gi!” Begitu kata teman-teman Ogi.
Ogi : “Ya tidak aneh. Kata ayahku, kalau kita berbuat jahat kepada orang yang
menjahati kita, lantas apa bedanya kita dengan orang jahat? Sama saja kan?” Kata
Ogi berusaha menjelaskan apa yang pernah diajarkan ayahnya kepadanya.
Teman : “Kok kamu bisa baik seperti itu, kamu meneladani siapa sih Gi ?” Tanya teman-
teman Ogi yang merasa heran mengapa Ogi memiliki hati yang baik seperti itu.
Ogi : “Sebagai anak Tuhan Yesus, ya kita harus meneladani Tuhan Yesus dong. Tuhan
Yesus itu amat sangat baik. Dia mengasihi semua orang, sekalipun orang itu telah
berbuat jahat kepada-Nya.” Kata Ogi bak guru sekolah Minggu yang sedang
mengajar di kelas.
Teman : “Gayamu Gi, seperti guru sekolah Minggu saja.... he he....”. Kata teman-teman Ogi
yang kagum atas penjelasan Ogi.
Ogi : “Begini ya teman-teman, kemarin ayahku bercerita. Konon, ketika Tuhan Yesus
melihat Saulus hendak menuju kota Damsyik bersama teman-temannya, untuk
menangkap dan menganiaya para pengikut Tuhan Yesus, Tuhan Yesus dengan
cahaya yang sangat terang menjumpai Saulus dan berkata: "Saulus, Saulus,
mengapakah engkau menganiaya Aku?"

Sauluspun terpelanting dari kudanya dan rebah ke tanah lalu balik bertanya,
“Siapakah, Engkau Tuhan”. Tuhan Yesuspun menjawab, "Akulah Yesus yang
kauaniaya itu”.

185
Seketika itu juga Saulus menjadi buta. Selama tiga hari tiga malam dia tidak
dapat melihat apa-apa. Dia juga tidak makan dan minum. Tapi demi menjalankan
perintah Tuhan Yesus, dia terus melanjutkan perjalanannya ke Damsyik. Di sana
Saulus tidak jadi menangkap para pengikut Tuhan Yesus. Dalam keadaan lapar
dan haus dan dalam keadaan matanya yang buta, Saulus berdoa memohon
kepada Tuhan untuk memulihkannya.

Maka Tuhan Yesus memerintahkan Ananias untuk pergi menemui Saulus, dan
menumpangkan tangannya kepada Saulus, agar Saulus dapat melihat kembali.

Awalnya Ananias sama seperti teman-teman tadi, tidak mau berbuat baik kepada
orang jahat. Karena Ananias tahu, bahwa Saulus itu orang jahat, yang dengan
teganya menangkap dan menganiaya orang-orang yang percaya kepada Tuhan
Yesus. Namun dengan penuh kasih, Tuhan Yesus menjelaskan kepada Ananias,
kalau Tuhan Yesus juga mengasihi Saulus dan hendak menjadikan Saulus sebagai
pelayan-Nya.

Maka atas perintah Tuhan Yesus, Ananias pergi ke Damsyik, menjumpai Saulus,
dan berbuat seperti apa yang Tuhan Yesus katakan. Seketika itu juga, Saulus
dapat melihat kembali.

Sebagai rasa syukurnya kepada Tuhan Yesus, maka Sauluspun bertobat lalu
percaya kepada Tuhan Yesus dan menjadi hamba-Nya yang setia.”

Begitu teman-teman kisah si Saulus yang bertobat. Kita harus meneladani Tuhan
Yesus, tetap mengasihi orang, walaupun orang itu telah berbuat jahat kepada-
Nya. Dengan tetap mengasihi orang jahat, dan mendoakannya, maka Tuhan akan
mendengar doa kita dan pasti mengubahkan orang yang jahat, menjadi orang
baik. Demikian penjelasan Ogi.

Teman : “Hebat kamu Gi, kamu bisa hapal cerita dalam Alkitab. Kok kamu bisa hebat
seperti itu, resepnya apa sih Gi?” Tanya teman-temannya.
Ogi : “Begini ya teman-teman, meskipun saat ini kita berada dalam masa pandemi
covid 19, di mana kita anak-anak Sekolah Minggu tidak bisa bersekolah Minggu
di Gereja, kita bisa tetap bersekolah Minggu melalui pelayanan virtual atas
bimbingan ayah dan ibu kita. Kalau ada yang tidak tahu, kita bisa bertanya
kepada ayah dan ibu kita. Percaya deh, orang tua kita pasti dengan senang hati
membimbing kita dengan kisah-kisah yang menarik dalam Alkitab.” Begitu
penjelasan Ogi, mengapa dia bisa hapal ceita dalam Alkitab.

186
Kesimpulan Pelajaran
1. Tuhan Yesus itu Allah yang baik, yang mengasihi semua orang.
2. Kalau ada teman atau saudara kita yang jahat atau nakal, jangan kita jauhi atau kita
musuhi. Belajar dari Tuhan Yesus, kiita harus menerima dia sebagai sahabat dan
saudara kita. Kalau dia masih juga nakal atau jahat, kita doakan dia pada Tuhan Yesus.
Kita percaya, Tuhan Yesus pasti berkenan mengubahkan teman atau saudara kita itu
sehingga menjadi pribadi yang baik.
3. Jika kita sendiri yang nakal atau jahat, berhentilah dari berbuatanmumu yang jahat.
Sebab, ketika kita berbuat jahat atau menyakiti saudara atau teman kita, sama saja
kita menyakiti dan jahat kepada Tuhan Yesus. Bertobatlah, dan menjadilah pengikut
Tuhan Yesus yang baik.

Aktivitas : Mewarnai Gambar


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar Saulus yang belum diwarnai.
2. Pensil warna / Krayon / spidol warna-warni.
b. Langkah Permainan:
1. Bagikan gambar Saulus yang belum diwarnai berikut pensil warnanya.
2. Mintalah anak untuk mewarnai.
3. Jika sudah selesai bisa ditempel/difoto lalu dikirim ke guru sekolah Minggu.
c. Makna Aktivitas
1. Anak semakin mengenal tokoh Saulus.
2. Anak bisa belajar dari pertobatan Saulus, mau diubahkan oleh Tuhan Yesus.
3. Anak berbuat baik pada teman yang tidak baik agar teman itu menjadi baik.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Selamat pagi anak-anak Tuhan yang baik, selamat berjumpa kembali dengan Bapak/Ibu ......
Hari ini Bapak/Ibu Guru.... hendak bercerita tentang seorang tokoh dalam Alkitab, yang
bernama “SAULUS “.
Ada yang sudah tahu siapa itu “Saulus”?” (tunggu sebentar.... beri kesempatan pada anak
untuk menjawab).

Benar sekali, Saulus itu nama seorang Yahudi, yang sebelum berjumpa dengan Tuhan Yesus,
memiliki kepribadian yang jahat. Saulus sangat membenci Tuhan Yesus. Saking bencinya

187
pada Tuhan Yesus, siapapun yang percaya kepada Tuhan Yesus akan dia tangkap, dia
aniaya dan dia penjarakan. Itu sebabnya, Saulus dikenal sebagai seorang penganiaya
jemaat. Namun oleh belas kasih Tuhan Yesus, melalui Ananias, Saulus diubahkan, dari
seorang pembenci menjadi pecinta dan pelayan Yesus, yang berhati baik.

Sebagai tanda pertobatannya, kelak Saulus (yang artinya besar) mengganti namanya menjadi
Paulus (yang artinya kecil). Pergantian nama ini sangat penting, sebab bagi Paulus, Nama
Yesus yang harus ditinggikan, harus dibesarkan, dan harus dimuliakan. Bukan nama dirinya,
Saulus. Maka di hadapan kebesaran nama Tuhan Yesus, Saulus yang sudah berganti nama
menjadi Paulus merasa dirinya kecil dan tak berarti. Ini adalah sikap kerendahan hati
Paulus sebagai rasul Tuhan Yesus. Agar kita semua tahu kisah pertobatan Saulus, yuuk kita
ikuti ceritanya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Pada suatu hari, setelah Tuhan Yesus ditangkap dan disalibkan, berbekalkan selembar surat
kuasa yang ia minta sendiri dari imam besar, dengan hati berkobar-kobar penuh kemarahan
dan kebencian Saulus ingin menangkap dan membunuh para pengikut Tuhan Yesus. Tanpa
mengenal belas kasihan, Saulus terus mengejar, menangkap, menganiaya dan memenjarakan
para pengikut Tuhan Yesus, baik laki-laki maupun perempuan. Hingga suatu saat, ketika
Saulus dan rombongannya sedang berkuda menuju kota Damsyik, Tuhan Yesus menjumpainya
dan berkata : 'Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?'

Karena Saulus belum mengenal Tuhan Yesus, maka Sauluspun balik bertanya: 'Siapakah
Engkau, Tuhan?' Lho kok aneh ya, Saulus belum mengenal suara itu suara siapa, tapi kok
dia sudah berani menyebutnya dengan sebutan Tuhan. Penjelasannya begini anak-anak.
Konon, orang-orang Yahudi, termasuk Saulus, memiliki keyakinan, kalau ada suara yang
datangnya dari langit, itu pasti suara Tuhan. Nah pada saat itu, Saulus mendengar ada
suara yang datangnyya dari langit yang menyebut namanya 'Saulus, Saulus, mengapakah
engkau menganiaya Aku?' Maka, meskipun Saulus belum mengenal yang berbicara itu
siapa, karena suara itu datangnya dari langit, maka dia meyakini bahwa suara itu pasti
suara Tuhan. Hanya saja, Tuhan yang mana, itu yang belum dia ketahui.

Yeee,..... Jadi ketahuan deh... rupanya Saulus belum tahu, kalau Yesus itu Tuhan. Kuper loe
Lus... Pikir Saulus, Yesus itu hanyalah manusia biasa. Sama seperti kita-kita, kalau sudah
mati, ya sudah, tidak bisa hidup kembali. Tapi Yesus itu beda. Dia adalah Tuhan. Walaupun
Dia sudah mati, tapi Dia hidup kembali. Sebab Tuhan Yesus adalah Allah yang berkuasa
atas maut. Tuhan Yesus gitu loh....

Nah... pada kesempatan yang langka ini Tuhan Yesus memperkenalkan siapa diri-Nya
yang sesungguhnya, bahwa Dia adalah Tuhan, maka Kata Tuhan Yesus kepada Saulus:

188
“Akulah Yesus yang kauaniaya itu." Gubrak..... seketika itu juga Saulus rebah ke tanah dan
matanya menjadi buta. Teman-temannya-pun termangu-mangu. Mereka semua baru
tahu, bahwa yang telah mereka tangkap dan mereka salibkan hingga mati di kayu salib
dan dikuburkan, itu adalah Tuhan. Ya, Yesus adalah Tuhan.

Nah loh, menyesal-kan Lus.... kamu sih, sukanya grasa-grusu main tangkap saja. Tuhan,
kamu tangkap... kamu salibkan lagi... dasar orang jahat.… Mungkin ada di antara anak-
anak yang bertanya; lho... kalau Yesus itu Tuhan, pasti Dia baik kepada semua orang,
termasuk kepada orang jahat seperti Saulus dan teman-temannya itu.

Betul sekali anak-anak, Yesus itu Tuhan yang penuh kasih. Dia mengasihi semua orang.
Meskipun orang itu jahat, banyak sekali kesalahan dan dosanya, seperti Saulus dan teman-
temannya itu, Tuhan Yesus tetap mengasihinya. Bahkan Tuhan Yesus berkenan memakai
Saulus, yang nantinya berganti nama menjadi Paulus, untuk dijadikan sebagai alat-Nya.
Maksudnya akan dijadikan sebagai pelayan dan pemberita injil kepada bangsa-bangsa
yang belum percaya kepada tuhan Yesus.

Atas kasih Yesus, melalui Ananias, Saulus diubahkan dari seorang pembenci Yesus menjadi
BENCIIII sekali pada Yesus. Eit .... jangan salah dulu... BENCI yang di maksud di sini adalah
BENAR-BENAR CINTA Yesus.
So sweet kan? Tepuk tangan buat Tuhan Yesus yang baik .... plok,,plok,,,

Nah,.... dari kisah pertobatan Saulus ini kita bisa belajar 2 hal penting.
Pertama, Tuhan kita Yesus Kristus itu baik kepada semua orang. Bahkan kepada orang
yang jahat sekalipun, yang dosanya teramat sangat besar, tetap Dia kasihi. Tujuannya apa?
Supaya yang berdosa mau menyesali dosa-dosanya lalu bertobat dan percaya kepada
Tuhan Yesus. Dari sini kita bisa belajar dari kasih Tuhan Yesus, jika nanti kita menjumpai ada
saudara atau teman kita yang nakal, yang suka usil, yang suka mengganggu teman yang
lainnya, jangan kita jauhi atau kita musuhi. Tapi kita dekati dia baik-baik. Kita jadikan dia
saudara dan sahabat kita. Kalau perlu, doakan dia pada Tuhan Yesus, pasti Tuhan Yesus
menjawab doa kita lalu mengubahkan saudara atau teman kita itu menjadi baik. Percaya
deh, kalau kita terus mengasihi teman kita atau saudara kita yang nakal dan mendoakannnya
kepada Tuhan Yesus, supaya Tuhan Yesus mengubahkannya, pasti Tuhan Yesus berkenan
mengubahkan orang itu menjadi pribadi yang baik. Sudah ada contohnya kok. Dulu, ada
seorang anak laki-laki. Waktu dia masih kecil, ampun deh, nakalnya tidak ketulungan. Kalau
ayah dan ibunya latihan paduan suara di gereja, dia pasti ikut. Tapi ya itu, dia pasti usil,
suka menggigit kaki atau tangan orang-orang yang latihan paduan suara. Tapi karena dia
terus dikasihi, disayangi dan didoakan oleh banyak orang, khususnya oleh ayah dan ibunya,
dia berubah menjadi anak yang baik. Luar biasanya, setelah dewasa, dia mempersembahkan

189
hidupnya untuk melayani Tuhan Yesus. Saat ini dia sudah menjadi seorang Pendeta, di
salah satu Gereja GKJ.

Kedua, Saulus itu orang jahat. Tapi karena dia mau menyambut kasih Kristus, maka hatinya
yang dipenuhi kemarahan dan kejahatan, diubahkan menjadi baik. Sebagai rasa syukurnya
pada Tuhan Yesus, Saulus mempersembahkan hidupnya untuk melayani Tuhan Yesus
sebagai pemberita Injil bagi bangsa-bangsa yang belum percaya kepada Kristus..

Kesimpulan Pelajaran
1. Tuhan Yesus itu Allah yang baik, yang mengasihi semua orang.
2. Kalau ada teman atau saudara kita yang jahat atau nakal, jangan kita jauhi atau kita
musuhi. Tapi ada baiknya jika tetap kita terima sebagai sahabat atau saudara. Kita
harus tetap berbuat baik padanya. Jika perlu, doakan dia pada Tuhan Yesus, pasti
Tuhan Yesus berkenan mengubahkannya menjadi pribadi yang baik.
3. Jika kita sendiri yang nakal atau jahat, berhentilah dari perberbuatan yang nakal dan
jahat itu. Sebab, ketika kita berbuat nakal dan jahat pada orang lain, sejatinya kita
sedang berbuat jahat kepada Tuhan Yesus. Maka mumpung masih ada waktu,
bertobatlah dan menjadilah pengikut Tuhan Yesus yang baik.

Aktivitas: “Janji Iman”


a. Bahan yang Dibutuhkan
Kertas kosong dan alat tulis
b. Langkah Aktivitas:
Mintalah anak menuliskan janji imannya di selembar kertas kosong dengan menanyakan
tiga hal ini :
 Jika kamu dikasihi Tuhan Yesus, janji iman apa yang akan kamu berikan kepada Tuhan
Yesus sebagai rasa syukurmu kepada Tuhan Yesus?
 Jika ada temanmu yang berbuat jahat kepadamu, apa yang akan kamu perbuat atas
temanmu itu?
 Jika kamu sendiri telah berbuat jahat kepada teman atau saudaramu, apa yang akan
kamu lakukan sebagai wujud pertobatanmu?
c. Makna Aktivitas
1. Anak dapat mempersembahkan hidupnya bagi Tuhan Yesus yang teah mengasihinya.
2. Anak tetap mengasihi temannya walaupun ia pernah berbuat jahat kepadanya.
3. Anak berbuat baik pada teman yang tidak baik agar teman itu menjadi baik.

190
ALAT PERAGA
KELAS PAUD (CERITA BERGAMBAR)

Gambar 1 : Saulus dan Surat kuasa dari imam besar

191
Gambar 2 : Saulus dipulihkan melalui Ananias

192
Gambar 3: Saulus menjadi Pelayan Yesus sebagai Pemberita Injil

193
Minggu, 8 Mei 2022

194
Minggu, 8 Mei 2022
(Minggu Paskah IV - Ungu)

DIKENAL KARENA BERBUAT BAIK


KISAH PARA RASUL 9:36-43

NILAI KRISTIANI
Dorkas dikenal sebagai orang yang baik dan suka berbagi.

TOKOH
Dorkas

AYAT
Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita — dalam bahasa Yunani Dorkas.
Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.
(Kisah Para Rasul 9:36)

URAIAN PELAJARAN
1. Konteks bacaan Alkitab hari ini berkisah seputar masa awal perkembangan Agama
Kristen, dimana melalui pelayanan yang dijalankan oleh para rasul dalam tuntunan Roh
Kudus, menghasilkan banyak orang yang menjadi percaya dan menjadi pengikut
Kristus. Para Rasul memberitakan Injil ke berbagai penjuru kota, bahkan ke berbagai
bangsa, sebagai tindak lanjut atas Amanat Agung Tuhan Yesus, yang disampaikan
sebelum Tuhan Yesus terangkat ke Sorga (Mat.28:19-20).
2. Salah satu murid Tuhan Yesus yang mengabarkan Injil adalah Petrus. Petrus berkunjung ke
berbagai kota yang sudah ada orang percayanya (Gereja/Jemaat walau jumlahnya belum
seberapa), salah satunya ke kota Lida. Di Lida, Petrus menunjukkan kuasa Allah melalui
kesembuhan Eneas yang sudah lumpuh 8 tahun (Kis.9:33). Berkat mujizat yang
dilakukan Petrus, banyak orang, bahkan semua penduduk di kota Lida dan Saron
menjadi percaya dan mengikut Tuhan Yesus (Kis.9:35). Kuasa mujizat dari Tuhan yang
diberikan kepada Petrus, dipakainya untuk memberitakan Injil dan mengenalkan
Kristus kepada orang banyak. Disini kita perhatikan bahwa petrus tetap berpusat pada
Kristus sebagai sumber segala kemampuan itu (Kis.9: 34).
3. Hal yang sama juga dilakukan Petrus di Yope. Yope adalah sebuah kota di tepi laut,
sekitar sepuluh mil (16 Km) sebelah barat laut Lida. Di kota Yope ada seorang
perempuan bernama Tabita, atau yang dalam Bahasa Yunani disebut Dorkas. Tabita
atau Dorkas disebut juga sebagai murid perempuan Tuhan Yesus. Ia digambarkan sebagai

195
seorang perempuan yang baik hati. Itu sebabnya Dorkas sangat disayangi oleh orang-
orang Kristen karena sering memberi sedekah dan membantu menjahitkan baju ibu-ibu
yang sudah menjadi janda. Saking sayangnya kepada Dorkas, ketika ia mati, banyak
orang yang merasa kehilangan dan sedih. Banyak orang yang berharap Dorkas dapat
dihidupkan kembali. Untuk itu mereka memanggil Petrus, yang saat itu ada di Lida,
untuk menghidupkan Dorkas kembali. Mujizatpun terjadi, atas kuasa Tuhan Yesus, Petrus
dapat menghidupkan kembali Dorkas dan menyerahkan dia kepada orang banyak
yang merasa kehilangan.
4. Pelajaran yang menarik dari kisah Tabita atau Dorkas ini adalah apa yang dilakukan
oleh Tabita atau Dorkas, dengan kemampuannya sebagai seorang penjahit atau
pembuat pakaian, dapat ia pergunakan sebagai sarana perbuatan kasih bagi banyak
orang yang membutuhkan bantuannya. Atau dengan bahasa lain, talenta yang Tuhan
berikan kepada Dorkas, dapat ia pergunakan sebagai sarana berpelayanan. Kebaikan
Dorkas yang diceritakan dalam bacaan ini menunjukkan kepada kita bahwa ada
banyak cara untuk melayani dan menyampaikan kasih Tuhan kepada sesama. Tidak
hanya dengan berkhotbah seperti yang dilakukan oleh Petrus dan rasul-rasul yang lain.
Tetapi ketika kita mau memanfaatkan kemampuan kita untuk kebaikan bagi orang lain,
itu merupakan bentuk pelayanan sebagai pengikut Kristus. Dengan pengertiannya yang
demikian, maka yang namanya pelayanan bisa dalam wujud apa saja, sesuai dengan
talenta atau kemampuan kita masing-masing.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Selamat pagi anak-anak Tuhan yang hebat....
ASM : Selamat Pagi Bapak/Ibu GSM
GSM : Ada sukacita hari ini?
ASM : Puji Tuhan, suka cita sekali.
GSM : Yups, untuk menghangatkan suasana pagi yang indah ini, kita akan memuji
Tuhan dengan pujian “Mari Kawan-kawanku” (KC 118)
Are you readyyy............ sudah siap semuanya...
ASM Kami siap............. kami siap................
2. Pujian: “Mari Kawan-kawanku” (KC 118)
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Kitab Suci, Hartaku” (KC 136)
5. Penyampaian Firman. Kisah Para Rasul 9:36-43
6. Pujian Persembahan: “Tuhan, Betapa Banyaknya” (KC 264)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Ku Hidup Bagi Yesus” (KC 198)

196
PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Selamat pagi anak-anak Tuhan yang cantik dan tampan-tampan. Senang ya hari ini kita
bisa bertemu kembali ............. (meskipun hanya lewat online karena masih dalam masa
pandemi virus corona. Semoga corona cepat pergi ya anak-anak, sehingga kita bisa kumpul
di gereja lagi)

Oh ya... senang tidak kalau kita punya ayah-ibu yang baik, punya kakak-adik yang baik,
punya saudara yang baik, dan punya teman yang baik. Pasti semua senang kaaan.... iya
kaan .. iya kaan.… Pun demikian, ayah-ibu kita akan senang, kakak-adik kita akan senang, dan
teman-teman kita juga akan senang pada kita, kalau kita juga jadi anak yang baik dan
berbuat baik kepada mereka semua. Karena siapapun yang berbuat baik, pasti disenangi
banyak orang.

Nah hari ini kita akan belajar dari seorang perempuan yang baik hati, dia juga menjadi
murid Tuhan Yesus, namanya Tabita atau dalam bahasa Yunaninya disebut Dorkas. Biar
gampang, kita sebut saja dengan Dorkas begitu saja ya anak-anak...

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak yang disayangi dan menyayangi Tuhan Yesus,
Dorkas itu seorang perempuan pengikut Tuhan Yesus yang berhati baik dan mulia. Dia
suka membantu orang banyak dengan memberikan mereka sedekah. Bahkan tidak hanya
memberi sedakah saja lho anak-anak. Bu Dorkas ini juga memberi bantuan dalam bentuk
lain. Ceritanya Bu Dorkas ini kan pinter menjahit, pinter membuat baju, nah dia suka
menjahitkan baju ibu-ibu yang sudah sobek... yang sudah bolong... dia betulin, dia tambal,
sehingga bisa dipakai kembali. Kadang Bu Dorkas juga membuatkan mereka baju yang baru.

Makanya Bu Dorkas disenangi, disayangi dan dicintai orang banyak. Terutama di sayangi
oleh ibu-ibu yang sering dia buatkan baju. Lha karena dia baik. Saking sayangnya sama
Bu Dorkas, ketika Bu Dorkas meninggal karena sakit, banyak orang yang sedih dan nangis
karena merasa kehilangan. Lalu mereka minta bantuan Rasul Petrus, supaya Rasul Petrus
memohon kepada Tuhan Yesus untuk menghidupkan kembali Dorkas kesayangan mereka
ini.

197
Mujizatpun terjadi, atas perkenan Tuhan Yesus, Rasul Petrus dapat menghidupkan kembali
Dorkas dan menyerahkan dia kepada orang banyak. Maka semua orang bersuka-cita dan
memuji Tuhan Yesus. Haleluya

Kesimpulan Pelajaran
1. Jika kita baik kepada semua orang, maka semua orang juga akan baik kepada kita.
2. Perbuatan baik bisa kita lakukan dengan cara apa saja, termasuk dengan kemampuan atau
talenta yang kita miliki.
3. Jika kamu diberi kemampuan atau suatu talenta tertentu oleh Tuhan, pergunakan
talentamu itu untuk suatu kebaikan sekaligus untuk memuliakan nama Tuhan Yesus.

Aktivitas : “Barbagi Kado/Hadiah”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
Kado yang telah disiapkan oleh orang tua anak atau oleh GSM dari rumah.
b. Langkah Permainan:
1. Bagikan kado kepada setiap anak.
2. Mintalah anak bertukar kado.
3. (jika tidak mau berbagi kado... beri alternatif barang lain yang bisa dibagikan
kepada temannya).
c. Makna Aktivitas
1. Anak ingin dikenal karena berbuat baik.
2. Anak memiliki kesukaan berbagi dengan semua orang.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Selamat pagi anak-anak Tuhan yang cantik dan tampan-tampan. Senang ya hari ini kita
bisa bertemu kembali ............. (meskipun hanya lewat online karena masih dalam masa
pandemi virus corona. Semoga corona cepat pergi ya anak-anak, sehingga kita bisa kumpul
di gereja lagi)

Oh ya... senang tidak kalau kita punya ayah-ibu yang baik, punya kakak-adik yang baik,
punya saudara yang baik, dan punya teman yang baik. Pasti semua senang kaaan.... iya
kaan .. iya kaan.… Pun demikian, ayah-ibu kita akan senang, kakak-adik kita akan senang, dan
teman-teman kita juga akan senang pada kita, kalau kita juga jadi anak yang baik dan
berbuat baik kepada mereka semua. Karena siapapun yang berbuat baik, pasti disenangi
oleh banyak orang.

198
Nah hari ini kita akan belajar dari seorang perempuan yang baik hati, dia juga menjadi
murid Tuhan Yesus, namanya Tabita atau dalam bahasa Yunani disebut Dorkas. Biar
gampang, kita sebut saja dengan Dorkas.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak yang disayangi dan yang menyayangi Tuhan Yesus,
Dorkas itu seorang perempuan pengikut Tuhan Yesus yang berhati baik dan mulia. Dia
suka membantu orang banyak dengan memberikan mereka sedekah. Kalau ia punya uang
berlebih, ia bagikan uang itu kepada orang yang membutuhkan. Kalau ia punya makanan
berlebih, ia juga membagikan sebagian kepada orang lain yang kelaparan. Bahkan bu
Dorkas ini tidak hanya memberi sedakah saja lho anak-anak. Dia juga memberi bantuan
dalam bentuk yang lain. Ada yang tahu, bu Dorkas membantu dalam bentuk apa? (berikan
jeda sebentar agar anak mencoba menjawabnya).

Betul sekali, Bu Dorkas membantu menjahitkan baju. Ceritanya si Bu Dorkas ini kan pinter
menjahit, pinter membuat baju, nah.... dia suka tuh menjahitkan baju ibu-ibu yang sudah
pada sobek... yang sudah pada bolong... lalu dia betulin semua. Ada baju daster yang
sobek karena kecanthol paku, baju harian yang bolong karena kepanasan disetrika dan
baju kerja yang terbuka jahitannya. Di tangan ibu Dorkas, semua baju yang sudah pada
rusak, dia betulin. Bahkan, kalau sudah tidak bisa dibetulan, Bu Dorkas akan membuatkan
baju yang baru. Semua itu tanpa dikenai biaya alias gratis... tis...tis.... hal itu dilakukan
Dorkas, sebagai rasa syukur dan pelayanannya kepada Tuhan Yesus. Bagi Dorkas, melayani
Tuhan itu bisa dengan cara apa saja, termasuk melalui kemampuan atau telenta yang
Tuhan berikan pada kita. Karena Dorkas orangnya baik, maka banyak orang yang
menyenangi dan menyayangi dia. Saking sayangnya kepada Dorkas, ketika Dorkas sakit
dan meninggal, maka banyak orang yang sedih dan menangis karena merasa kehilangan.
Mereka semua berharap semoga Dorkas bisa hidup kembali. Demi dapat menghidupkan
kembali Dorkas, maka orang-orang yang merasa kehillangan atas kematian Dorkas
meminta bantuan Rasul Petrus, supaya berkenan menghidupkan Dorkas kembalii.
Mujizatpun terjadi, atas perkenan Tuhan Yesus, Rasul Petrus dapat menghidupkan kembali
Dorkas. Setelah hidup kembali, Petrus menyerahkan Dorkas kepada orang banyak. Maka
semua orang bersuka-cita dan memuji Tuhan Yesus. Haleluya

Kesimpulan Pelajaran
1. Jika kita baik kepada semua orang, maka semua orang juga akan baik kepada kita.
2. Perbuatan baik bisa kita lakukan dengan cara apa saja, termasuk dengan kemampuan
atau talenta yang kita miliki.
3. Jika kamu diberi kemampuan atau suatau talenta tertentu oleh Tuhan, pergunakan
talentamu itu untuk suatu kebaikan sekaligus untuk memuliakan nama Tuhan Yesus.

199
Aktivitas: (Sama Seperti Kelas PAUD)

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Selamat pagi anak-anak Tuhan yang luar biasa..… Ada peribahasa yang menarik, yang
bunyinya demikian: "Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan
gading, manusia mati meninggalkan nama." Arti peribahasa ini adalah “Setiap orang, baik
atau buruk, akan terus dikenang walaupuan ia sudah meninggal”. Jika ia adalah orang
baik, maka kebaikan-kebaikannya akan terus dikenang sepanjang masa. Jika orang itu jahat
atau buruk, maka kejahatannya atau keburukannya akan terus dikenang terus sepanjang
masa. Pesan moral dari peribahasa ini adalah jika ingin dikenang sebagai orang baik, maka
selagi hidup lakukan perbuatan-perbuatan yang baik. Pesan moral ini senada dengan
pesan moral yang ada dalam lagu yang dipopulerkan oleh Marsel Tumbelaka, yang diberi
judul : “Hidup ini adalah kesempatan”
Sebelum kita melangkah lebih jauh, yuk kita nyanyikan lagu ini dulu

Hidup ini adalah kesempatan


Hidup ini untuk melayani Tuhan
Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan bri
Hidup ini harus jadi berkat

Oh Tuhan pakailah hidupku


Selagi aku masih kuat
Bila saatnya nanti
Ku tak berdaya lagi
Hidup ini sudah jadi berkat

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Anak-anak yang dikasihi dan yang mengasihi Tuhan Yesus Kristus,
Pada kesempatan kali ini kita akan belajar dari seorang tokoh perempuan, yang juga
menjadi murid Tuhan Yesus, namanya Tabita atau dalam bahasa Yunani disebut Dorkas. Biar
gampang, kita sebut saja Dorkas. Dorkas itu seorang perempuan pengikut Tuhan Yesus
yang berhati baik dan mulia. Dia telah mempergunakan kesempatan hidupnya dengan
sangat baik, dengan membantu orang banyak melalui sedekah. Kalau ia punya uang

200
berlebih, ia bagikan sebagian uangnya itu kepada orang yang membutuhkan. Kalau ia
punya makanan berlebih, ia juga membagikan sebagian kepada orang lain yang kelaparan.
Bahkan tidak hanya memberikan sedekah, Dorkas juga memberi bantuan dalam bentuk
yang lain.

Ada yang tahu, Dorkas membantu dalam bentuk apa? (berikan jeda sebentar agar anak
mencoba menjawabnya) Betul sekali, Dorkas memberikan bantuan melalui kemampuannya
atau talentanya, yaitu menjahitkan baju. Ceritanya Dorkas ini kan pinter menjahit, pinter
membuat baju, nah.... dia sering menjahitkan baju ibu-ibu yang sudah pada sobek... yang
sudah pada bolong... lalu dia betulin semua. Ada baju daster yang sobek karena kecanthol
paku, baju harian yang bolong karena kepanasan disetrika dan baju kerja yang terbuka
jahitannya. Di tangan Dorkas semua baju yang sudah pada rusak, dia betulin. Bahkan,
kalau sudah tidak bisa dibetulan, Dorkas akan membuatkan mereka baju yang baru.
Semua itu tanpa dikenai biaya alias gratis... tis...tis.... Hal itu dilakukan Dorkas, sebagai rasa
syukur dan pelayanannya kepada Tuhan Yesus. Bagi Dorkas, hidup sekali haruslah berarti.
Maka selagi ia hidup, ia ingin mempergunakan hidupnya itu dengan melakukan perbuatan
baik sebatas ia mampu. Karena kemampuannya menjahit, maka dengan modal
kemampuannnya itu ia pergunakan untuk menolong orang lain sekaligus sebagai bentuk
pelayannnya kepada Tuhan Yesus. Atas kebaikan yang telah dilakukan Dorkas, maka
banyak orang yang menyenangi dan menyayangi dia. Saking sayangnya kepada Dorkas,
ketika Dorkas sakit dan meninggal, maka banyak orang yang sedih dan menangis karena
merasa kehilangan. Mereka semua berharap semoga Dorkas bisa hidup kembali.

Demi dapat menghidupkan kembali Dorkas, maka orang-orang yang merasa kehillangan atas
kematian Dorkas meminta bantuan Rasul Petrus, supaya berkenan menghidupkan Dorkas
kembali. Muizatpun terjadi, atas perkenan Tuhan Yesus, Rasul Petrus dapat menghidupkan
kembali Dorkas. Setelah hidup kembali, Petrus menyerahkan Dorkas kepada orang banyak.
Maka semua orang bersuka-cita dan memuji Tuhan Yesus. Haleluya

Di masa ini, kita juga bisa belajar dari tokoh penyelamat lingkungan, namanya Mbah
Sadiman. Selama 20 tahun lebih, tepatnya sejak tahun 1996, Mbah Sadiman (68), sapaan
akrabnya mengabdikan diri sebagai pekerja senyap memulihkan lingkungan, khususnya
ekosistem di lereng Gunung Lawu. Gunung Lawu terletak di antara tiga kabupaten, yaitu
Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah; Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan, Jawa
Timur. Mbah Sadiman berperan menanam dan merawat puluhan ribu pohon yang
berfungsi sebagai pengikat air penghidupan bagi warga desa dan sekitarnya. Atas
upayanya melakukan penghijauan, ia mendapatkan penghargaan berupa Apresiasi
Dukungan Insan Inspiratif. Penghargaan lingkungan tersebut diterima Mbah Sadiman di

201
tempat tinggalnya, Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri, Jawa Tengah pada
Minggu (25/8/2019). Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan berbagai pihak
memberikan Apresiasi Dukungan Insan Apresiatif. Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik
Kurniawan memberikan apresiasi. “Apa yang telah dilakukan oleh Mbah Sadiman kiranya
bisa menjadi contoh bagi kita semua. Semua orang bisa mengikut jejak langkah beliau dalam
melestarikan lingkungan.” ujar Lilik sebagaimana keterangan tertulis yang diperoleh
Health Liputan6.com, Senin (26/8/2019).

Kesimpulan Pelajaran
1. Jika kita baik kepada semua orang, termasuk kepada alam, maka semua orang, juga
alam, akan baik kepada kita.
2. Perbuatan baik bisa kita lakukan dengan cara apa saja, termasuk dengan kemampuan atau
talenta yang kita miliki. Pergunakan kemampuanmu atau talentamu untuk suatu
kebaikan sekaligus untuk memuliakan nama Tuhan.
3. Hidup ini hanya sementara. Maka selagi kita hidup, mari kita pergunakan hidup ini
dengan melakukan kebaikan.

Aktivitas: “Ambil yang Baik, Buang yang Buruk”


a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Dua lembar kertas kosong.
2. Alat tulis.
b. Langkah Pembuatan Telepon Tali:
1. Bagikan dua lembar kosong berikut alat tulisnya kepada semua anak.
2. Mintalah anak menuliskan apa yang dianggapnya buruk dalam hidupnya dalam satu
lembar kosong.
3. Minta juga kepada anak untuk menuliskan apa yang dianggapnya baik dalam
hidupnya di lembar kosong satunya.
4. Mintalah anak mengumpulkan kertasnya yang sudah ditulisi sesuatu yang baruk
dan baik di tempat yang terpisah.
5. Ajak murid membuang kertas yang telah ditulisi hal-hal yang buruk ke tempat
sampah atau membakarnya secara bersama.
6. Ajak anak mendoakan kertas yang telah ditulis hal-hal yang baik agar bisa
dilakukan dalam hidupnya sehari-hari.
c. Makna Aktivitas
1. Anak ingin dikenal karena berbuat baik.
2. Anak memiliki kesukaan berbagi dengan semua orang.

202
Minggu, 15 Mei 2022

203
Minggu, 15 Mei 2022
(Minggu Paskah V - Ungu)

BERANI BERBUAT, BERANI BERTANGGUNGJAWAB


KISAH PARA RASUL 11:1-18

NILAI KRISTIANI
Petrus berani bertanggungjawab memberikan penjelasan atas tindakannya.

TOKOH
Petrus

AYAT
Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah,
katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan
pertobatan yang memimpin kepada hidup."
(Kisah Para Rasul 11:18)

URAIAN PELAJARAN
1. Perbedaan pendapat atau pertentangan, adalah hal yang biasa terjadi dalam
kehidupan di masyarakat di manapun dan kapanpun. Hal yang sama juga bisa terjadi
dalam kehidupan bergereja. Dalam Kisah Para Rasul 11:1-18 kita bisa menyaksikan
bagaimana Rasul Petrus berselisih pendapat dengan orang-orang Kristen yang
berlatar-belakang agama Yahudi, yang dalam bacaan ini disebut golongan yang
bersunat. Pokok permasalahannya adalah, karena Petrus masuk ke rumah orang-orang
yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka (ayat 3).
2. Mengapa hanya gara-gara masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat bisa jadi
masalah? Hal itu terjadi, karena di kalangan orang-orang Yahudi ada larangan keras
bagi seorang Yahudi bergaul dengan orang yang bukan Yahudi. Keterangan ini bisa
dibaca dalam Kisah Para Rasul 10:28: “Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa
kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan
Yahudi atau masuk ke rumah mereka.”
3. Menghadapi serangan atau tuduhan itu, Petrus tidak marah atau emosi. Tapi dengan
penuh ketenangan dan kesabaran, Petrus menjelaskan, bahwa tindakannya didasarkan atas
kesaksian pribadinya berdasarkan tuntunan Roh Tuhan. Bahwa tuntunan itu terjadi ketika
Petrus sedang berdoa. Penglihatan atas tuntunan Ilahi itu terjadi sampai 3 (tiga) kali.

204
Perginya Petrus ke Kaisarea pun juga atas perintah Roh Tuhan. Bahwa Roh Tuhanpun
bekerja atas Kornelius, orang asing itu - sehingga ia menyuruh orang menjemput Petrus.
Petrus mengakhiri penjelasannya dengan kalimat yang sangat indah : “Jadi jika Allah
memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita
mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?"
(ayat 4-17).
4. Setelah mendapat penjelasan yang demikian, orang-orang yang tadinya berselisih
pendapat dengan Petrus akhirnya menjadi sadar, bahwa semua itu dilakukan atas
perintah Tuhan. Perselisihanpun berakhir dengan damai dengan kesimpulan yang
sungguh meneguhkan iman "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah
mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup." (ayat 18).
5. Dari uraian yang singkat ini, GSM bisa menjelaskan kepada ASM, bahwa Allah tidak
hanya mengasihi dan ingin menyelamatkan orang dari satu bangsa saja, yakni bangsa
Israel, atau lebih sempit dari itu, hanya dari satu agama saja, yakni agama Yahudi.
Bahkan lebih sempit lagi dari semua itu, hanya ingin menyelamatkan orang dari satu
golongan saja, yakni golongan orang-orang yang bersunat. Tidak! Allah itu Kasih.
Kasih Allah itu tidak terbatas. Kasih Allah melampaui batas-batas yang ada, Suku,
Agama, Ras dan Antar golongan (SARA). Allah sangat mengasihi dan ingin
menyelamatkan semua orang dari segala suku bangsa dan dari semua golongan.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Selamat pagi anak-anak Tuhan yang hebat....
ASM : Selamat Pagi Bapak/Ibu GSM
GSM : Ada sukacita hari ini?
ASM : Puji Tuhan, suka cita sekali.
GSM : Yups, untuk menghangatkan suasana pagi yang indah ini, kita akan memuji
Tuhan dengan pujian “Anak-Anak Puji Nama Tuhan” (KC 23)
Are you readyyy............ sudah siap semuanya...
ASM : Kami siap............. kami siap................
2. Pujian: “Anak-Anak Puji Nama Tuhan” (KC 23)
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Firman-Mu Pelita” (KC 140)
5. Penyampaian Firman. Kisah Para Rasul 11:1-18
6. Pujian Persembahan: “Kudengar Berkat-Mu Turun” (KC 298)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Allah Adalah Kasih” (KC 176)

205
PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Syalom anak-anak Tuhan yang cantik-cantik dan tampan-tampan. Hari ini Bapak/Ibu...
akan menyampaikan sebuah cerita yang sangat menarik. Mau tahu ceritanya tentang apa?
Ingin sekedar tahu apa ingin tahu banget? He he.... Baiklah, hari ini Bapak/Ibu .... akan
menyampaikan sebuah cerita tentang persahabatan seekor marmut, yang bernama Mumut
dan seekor kelinci, yang bernama Cici. Sudah siap semuanya? Yuuups..... ini dia ceritanya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Pada suatu pagi yang cerah, Mumut dan Cici keluar kandang untuk menikmati indahnya
pagi. Mereka berdua melompat kesana kian kemari sambil mendendangkan sebuah lagu
yang mereka sukai, judulnya: “Kelinciku”
Kelinciku, kelinciku kau manis sekali
Melompat kian kemari sepanjang hari
Aku ingin menemani sepulang sekolah
Bersamamu lagi menari-nari

Entah sudah berapa lama mereka melompat dan menari, pokoknya sudah lama banget,
sampai keringat mereka bercucuran. Itu semua mereka lakukan karena saking girangnya,
saking senangnya dan saking bahagianya. Hingga, ketika si Cici sedang melompat
kegirangan, tiba-tiba terdengar suara “krompyang”.

“Suara apa itu, Mut?” tanya Cici kepada Mumut.


“Itu Ci, kakimu nyenggol vas bunga kesayangan Ibu Diah”, jawab si Mumut.
“Waduh, gimana ya Mut, pasti Bu Diah marah besar kalau tahu vas bunga kesayangannya
pecah. Kita pergi dari sini saja yuk Mut, kita pura-pura tidak tahu saja!”, kata Cici ketakutan.
“Ya jangan gitu dong Ci, itu tidak baik.” Kata si Mumut
“Trus aku harus gimana dong?” Tanya Cici.
“Jadi anak Tuhan yang baik itu, berani berbuat, ya harus berani bertanggung jawab.” Kata
Mumut
“Maksudnya?” Tanya Cici
“Maksudnya, kamu jujur saja sama Bu Diah, kalau kamu yang mecahin vas bunga
kesayangannya trus minta maaf. Pasti Bu Diah tidak akan marah”, begitu saran Mumut

206
“Hmmm.... begitu ya. Baiklah kalau begitu, nanti aku akan bilang sama Bu Diah, kalau aku
sedang melompat-lompat lalu secara tidak sengaja kakiku menyenggol vas bunga
kesayangan Bu Diah yang mengakibatkan pecah. Aku akan minta maaf sama Bu Diah dan
berjanji tidak akan mengulanginya lagi.” Begitu kata Cici penuh keberanian.
“Itu baru namanya anak Tuhan yang baik, berani berbuat, berani bertanggung jawab.” kata
Mumut merasa bangga punya sahabat yang berani untuk berkata jujur.

Singkat cerita, berkat keberanian dan kejujuran Cici, Bu Diah tidak marah sama Cici. Bu
Diah hanya berpesan; “Lain kali kalau kalian main lompat-lompatan lebih hati-hati ya. Ya..
sudah, pergi sana, kaliyan bermain lagi di taman sana!” Kata Bu Diah penuh kasih sayang.

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak Tuhan yang baik, dari kisah si Cici dan si Mumut hari ini kita bisa belajar satu
hal penting, yaitu : Kalau kita melakukan suatu kesalahan, apakah itu kita lakukan dengan
sengaja atau tidak disengaja, kita harus berani jujur untuk mengakuinya dan meminta
maaf. Dengan kata lain “Berani berbuat, berani bertanggung jawab”. Seperti Firman Tuhan
hari ini, kita bisa belajar dari murid Tuhan Yesus yang bernama Petrus, yang disalahkan
oleh orang-orang dari golongan bersunat, gara-garanya Petrus bergaul dengan orang asing
yang tidak seiman dengan mereka. Namun dengan penuh kesabaran dan ketenangan Petrus
menjawab, bahwa yang ia lakukan itu atas perintah Tuhan, bahwa Tuhan itu Kasih, Dia
mengasihi semua orang dari bangsa manapun dan dari golongan apapun. Atas penjelasan
Rasul Petrus, orang-orang dari golongan bersunat akhirnya menjadi tahu, bahwa Tuhan
mengasihi semua orang, kata mereka "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah
mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup." Amin.

Aktivitas : “Membuat Kelinci Dari Kertas”


(Panduan bisa dilihat di ”https://www.youtube.com/watch?v=Cadw7SDyPY8)
a. Bahan yang Dibutuhkan:
Kertas Lipat (Origami)
b. Langkah Pembuatan:
1. Bagikan kertas lipat kepada ASM.
2. Bimbing anak untuk melipat sesuai panduan di
”https://www.youtube.com/watch?v=Cadw7SDyPY8
c. Makna Aktivitas
1. Anak belajar dari tokoh kelici, yang seperti tokoh Petrus, berani berbuat berarti
berani bertanggungjawab.
2. Anak tidak takut untuk melakukan perbuatan yang benar.

207
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Syalom anak-anak Tuhan yang cantik-cantik dan tampan-tampan. Hari ini Bapak/Ibu...
akan menyampaikan sebuah kisah yang sangat menarik. Mau tahu kisahnya tentang siapa?
Ingin sekedar tahu apa ingin tahu banget? He he.... Baiklah, hari ini Bapak/Ibu .... akan
menyampaikan kisah tentang Murid Tuhan Yesus, namanya Petrus. Sudah siap semuanya?
Yuuups..... ini dia kisahnya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Sebelum Bapak/Ibu .... menyampaikan kisah tentang Petrus, Bapak/Ibu .... akan bercerita dulu
tentang persahabatan seekor marmut, namanya Mumut dan seekor kelinci, namanya Cici.
Ceritanya demikian:

Pada suatu pagi yang cerah, Mumut dan Cici keluar kandang untuk menikmati indahnya pagi.
Mereka berdua melompat kesana kian kemari sambil mendendangkan sebuah lagu yang
mereka sukai, judulnya: “Kelinciku”
Kelinciku, kelinciku kau manis sekali
Melompat kian kemari sepanjang hari
Aku ingin menemani sepulang sekolah
Bersamamu lagi menari-nari

Entah sudah berapa lama mereka melompat dan menari, pokoknya sudah lama banget,
sampai keringat mereka bercucuran. Itu semua mereka lakukan karena saking girangnya,
saking senangnya dan saking bahagianya. Hingga, ketika si Cici sedang melompat
kegirangan, tiba-tiba terdengar suara “krompyang”.

“Suara apa itu, Mut?” tanya Cici kepada Mumut.


“Itu Ci, kakimu nyenggol vas bunga kesayangan Ibu Diah”, jawab si Mumut.
“Waduh, gimana ya Mut, pasti Bu Diah marah besar kalau tahu vas bunga kesayangannya
pecah. kita pergi dari sini saja yuk Mut, kita pura-pura tidak tahu saja!”, kata Cici ketakutan.
“Ya jangan gitu dong Ci, itu tidak baik.” Kata si Mumut
“Trus aku harus gimana dong?” Tanya Cici.
“Jadi anak Tuhan yang baik itu, berani berbuat, ya harus berani bertanggung jawab.” Kata
Mumut

208
“Maksudnya?” Tanya Cici
“Maksudnya, kamu jujur saja sama Bu Diah, kalau kamu yang mecahin vas bunga
kesayangannya trus minta maaf, pasti Bu Diah tidak akan marah”, begitu saran Mumut
“Hmmm.... begitu ya. Baiklah kalau begitu, nanti aku akan bilang sama Bu Diah, kalau aku
sedang melompat-lompat lalu secara tidak sengaja kakiku menyenggol vas bunga
kesayangan Bu Diah yang mengakibatkan pecah. Aku akan minta maaf sama Bu Diah dan
berjanji tidak akan mengulanginya lagi.” Begitu kata Cici penuh keberanian.
“Itu baru namanya anak Tuhan yang baik, berani berbuat, berani bertanggung jawab.” kata
Mumut merasa bangga punya sahabat yang berani untuk berkata jujur.

Singkat cerita, berkat keberanian dan kejujuran Cici, Bu Diah tidak marah sama Cici. Bu
Diah hanya berpesan; “Lain kali kalau kalian main lompat-lompatan lebih hati-hati ya. Ya..
sudah, pergi sana, kaliyan bermain lagi di taman sana!” Kata Bu Diah penuh kasih sayang.

Anak-anak Tuhan yang baik, dari kisah si Cici dan si Mumut hari ini kita bisa belajar satu hal
penting, yaitu: Kalau kita berbuat sesuatu, kita harus berani mempertanggungjawabkan apa
yang kita perbuat itu. Dalam hal ini kita bisa belajar dari tokoh Petrus yang berani
mempertanggung jawabkan atas apa yang telah Petrus perbuat.

Dalam bacaan Alkitab tadi diceritakan, bahwa Petrus dituduh telah melakukan suatu
kesalahan karena memasuki rumah dan makan bersama dengan orang dari bangsa lain
yang tidak bersunat. Menurut aturan agama Yahudi, seorang Yahudi tidak boleh bergaul
dengan orang dari bangsa lain yang tidak bersunat. Hebatnya, walau dituduh seperti itu,
Petrus tidak marah atau emosi. Tapi dengan sabar dan tenang ia menjelaskan semuanya,
bahwa semua itu dilakukan atas perintah Tuhan Allah. Allah kita itu kasih. Dia mengasihi
semua orang, termasuk orang dari bangsa lain atau kepercayaan lain. Atas penjelasan
yang jujur, dan penuh ketenangan, akhirnya mereka berdamai dan menyadari bahwa yang
dilakukan Petrus itu sudah benar. Sebab yang dilakukan Petrus, bukan atas kehendaknya
sendiri, melainkan kehendak Allah. Hingga akhirnya semua tahu bahwa Allah itu Kasih, lalu
berkata” "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang
memimpin kepada hidup."

Kesimpulan Pelajaran
Dengan penjelasan yang baik dan jujur, pasti semua akan berakhir dengan baik dan
damai. Tidak ada kemarahan dan pertengkaran. Amin.

Aktivitas (Sama dengan Kelas Paud)

209
KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Syalom anak-anak Tuhan yang cantik-cantik dan tampan-tampan. Hari ini Bapak/Ibu...
akan menyampaikan sebuah kisah yang sangat menarik. Mau tahu kisahnya tentang siapa?
Ingin sekedar tahu apa ingin tahu banget? He he.... Baiklah, hari ini Bapak/Ibu .... akan
menyampaikan kisah tentang Murid Tuhan Yesus, namanya Petrus. Sudah siap semuanya?
Yuuups..... ini dia kisahnya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Nama asli Petrus, adalah Simon, atau Kefas. Konon, nama Petrus adalah nama yang
diberikan Tuhan Yesus kepada Simon. Kata “Petrus” sendiri berasal dari kata Yunani
“Petra” yang berarti “Batu Karang”. Petrus adalah salah satu dari dua belas murid Tuhan
Yesus. Sebelum mengikut Tuhan Yesus, Petrus adalah seorang nelayan, yaitu orang yang
pekerjaannya mencari ikan. Apa yang hebat dari Petrus? Hebatnya Petrus, meskipun dia
bukanlah seorang yang berpendidikan tinggi, namun Tuhan Yesus mempercayakan
kepada Petrus untuk memimpin para pengikut-Nya yang lain, yaitu orang-orang Kristen
dari Gereja perdana. Bahkan saudara kita umat Katholik, menyebutkan kalau Petrus itu
adalah Paus Pertama. Keren kaaan?

Sebenarnya banyak banget hal-hal yang baik dari Rasul Petrus yang bisa kita jadikan
teladan. Namun pada kesempatan kali ini kita hanya akan belajar satu hal saja yang luar
biasa dari seorang Petrus, yang bisa kita jadikan teladan. Hal yang luar biasa dari Petrus
adalah, Petrus seorang pribadi yang memiliki keteguhan hati dan keberanian yang luar
biasa untuk mempertanggung-jawabkan apa yang telah dia lakukan atau perbuat. Pantas
saja Tuhan Yesus menyebutnya Petrus, karena keteguhan hati Petrus itu bak “Batu Karang”
yang teguh, yang tidak gentar walau diterjang oleh ombak yang besar setiap hari.

Keteguhan hati Petrus tampak terasa dalam bacaan Alkitab kita hari ini. Dalam bacaan hari
ini disebutkan bahwa Petrus dituduh bersalah oleh orang-orang dari golongan bersunat.
Gara-garanya, Petrus bergaul dengan orang-orang dari bangsa lain, yang tidak bersunat.
Bukan hanya bergaul dengan orang dari bangsa lain, yang konon dianggap sebagai orang
kafir dan najis oleh orang-orang Yahudi, Petrus bahkan membaptis Kornelius, seorang
perwira pasukan tentara Italia. Itu sebabnya orang-orang dari golongan bersunat
keberatan dengan perbuatan Petrus dan berkata; "Engkau telah masuk ke rumah orang-
orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka." (Kis.11:3).

210
Pertanyaannya adalah : “Mengapa hanya karena bergaul dengan orang asing, orang yang
tidak bersunat, sudah dianggap bersalah?” Jawabannya bisa dilacak dari bacaan di Pasal
sebelumnya. Rupa-rupanya orang-orang dari golongan bersunat, yaitu orang-orang
Kristen yang tadinya memeluk agama Yahudi, masih memegang teguh tradisi yang
berkembang di kalangan orang Yahudi, bahwa seorang Yahudi dilarang keras bergaul
dengan orang yang bukan Yahudi (sebut saja bangsa lain). Hal ini bisa kita baca dalam
Kisah Para Rasul 10:28.a Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan
bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk
ke rumah mereka.”

Menghadapi tuduhan atau serangan semacama itu apakah Petrus marah? Jawabannya,
Tidak! Petrus memaklumi, mereka keberatan dengan apa yang dilakukan Petrus tersebut,
karena mereka belum paham betul tentang ajaran Kristen. Bahwa ajaran Kristen itu
berbeda dengan ajaran agama Yahudi. Dalam Kekristenan, diajarkan bahwa Allah itu Kasih.
Dia mengasihi semua manusia dari bangsa manapun dan dari golongan apapun. Bahkan
dalam Kekristenan juga diajarkan, supaya kita tidak memandang orang lain, dari bangsa
lain, sebagai orang yang najis. Hal ini bisa kita lihat dari penjelasan Petrus dalam Kisah
Para Rasul 10:28.b “Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh
menyebut orang najis atau tidak tahir.”

Demi memberikan pemahaman yang benar kepada orang-orang dari golongan bersunat,
dengan penuh kesabaran dan ketenangan Rasul Petrus menjelaskan mengapa ia masuk
ke rumah orang asing dan makan bersama dengan mereka. Bahwa semua itu dilakukan
oleh Petrus didasarkan atas kesaksian pribadinya berdasarkan tuntunan Roh Tuhan.
Bahwa tuntunan itu terjadi ketika Petrus sedang berdoa. Penglihatan atas tuntunan Ilahi
itu terjadi sampai 3 (tiga) kali. Perginya Petrus ke Kaisarea pun juga atas perintah Roh
Tuhan. Bahwa Roh Tuhanpun bekerja atas Kornelius, orang asing itu - sehingga ia
menyuruh orang menjemput Petrus. Petrus mengakhiri penjelasannya dengan kalimat
yang sangat indah : “Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti
kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin
aku mencegah Dia?" (ayat 4-17). Setelah mendapat penjelasan yang demikian, orang-
orang yang tadinya berselisih pendapat dengan Petrus akhirnya menjadi sadar, bahwa
semua itu dilakukan atas perintah Tuhan. Perselisihanpun berakhir dengan damai dengan
kesimpulan yang sungguh meneguhkan iman "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah
mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup." (ayat 18)

211
Kesimpulan Pelajaran
1. Allah kita itu kasih. Kasih Allah tidak bisa dibatasi oleh perbedaan-perbedaan yang
ada, suku, budaya, agama, ras dan antar golongan. Allah mengasihi semua manusia
dan ingin menyelamatkan manusia supaya mereka dapat dituntun ke dalam hidup dan
pertobatan.
2. Belajar dari Petrus, kalau kita melakukan suatu kebenaran, apalagi kebenaran yang
berasal dari Tuhan, tidak perlu takut jika ada pihak-pihak yang mempersalahkan
perbuatan kita. Jelaskan dengan tenang dan penuh kesabaran, tidak usah marah atau
emosi, pasti hasilnya akan jauh lebih baik dan berakhir dengan damai. Amin.

Aktivitas (Sama dengan Kelas Paud)

GAMBAR PERAGA

Gambar Cici kaget karena vas bunga pecah

212
Minggu, 22 Mei 2022

213
Minggu, 22 Mei 2022
(Minggu Paskah VI - Ungu)

AKU SUKA MENOLONG


KISAH PARA RASUL 16:9-15

NILAI KRISTIANI
Ketika Paulus mendapat penglihatan ada yang minta tolong, ia segera pergi untuk
memberikan pertolongan

TOKOH
Paulus

AYAT
Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk
berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah
telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.
(Kisah Para Rasul 16:10)

URAIAN PELAJARAN
1. Siapakah Paulus dan bagaimana orangnya? Dia adalah seorang yang berkeyakinan
teguh dan memiliki semangat besar dalam pelayanan. Bukti sesudah pertobatanya: dia
menyesali perbuatannya yang salah kemudian bertobat dan mengikut Kristus (Filipi
3:6-7). Dia adalah seorang pekerja keras (2 Tes. 3:7-8). Dia merasa tidak berarti jika tanpa
Kristus (1 Tim. 1:16). Dia adalah seorang yang tangguh (2 Kor. 11:23-33). Dia adalah
seorang yang rendah hati (1 Kor. 15: 9). Dia seorang yang berserah dan selalu
bersyukur. Dia adalah seorang pribadi yang suka menolong (Kis. 16:9-15).
2. Catatan singkat untuk Kisah Para Rasul 16:9-15. Dalam ayat-ayat ini diceritakan
tentang Perjalanan Paulus ke berbagai tempat untuk melakukan kebaikan sambil
mengabarkan Injil. Di sini kita mendapat keterangan bahwa Paulus mendapat
Penglihatan dari Tuhan (Kis. 16:9). Penglihatan ini berfungsi untuk menguatkan
sekaligus untuk menuntun Paulus dalam melakukan pekerjaan Pekabaran Injil. Orang
pertama yang menyambut pemberitaan Injil oleh Paulus adalah Lidia, seorang
perempuan penjual kain ungu dari kota Tiatira. Sebagai tanda pertobatannya, Lidia
mengundang Paulus ke rumahnya. Undangan Lidia disambut dengan penuh sukacita
oleh Paulus.

214
3. Dari penjelasan singkat ini GSM bisa mengajak ASM untuk belajar satu hal penting
dari Paulus, yaitu ketika ada orang yang berteriak minta tolong, maka segera
ditolongnya tanpa menunda-nundanya lagi. Pertolongan yang dilakukan oleh Paulus
pertolongan yang benar-benar tulus sebagai rasa syukurnya kepada Tuhan Yesus,
yang terlebih dahulu menolongnya.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Selamat pagi anak-anak yang diberkati Tuhan Yesus
ASM : Selamat Pagi Bapak/Ibu GSM
GSM : Apa kabarnya hari ini?
ASM : Luar biasa.
GSM : Untuk mengawali ibadah kita, mari kita memuji Tuhan dengan pujian
“Pujilah Tuhan, Sang Raja” (KC 12)
sudah siap semuanya...
ASM : Kami siap............. kami siap................
2. Pujian: “Pujilah Tuhan, Sang Raja” (KC 12)
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Sabda-Mu Abadi” (KC 135)
5. Penyampaian Firman. Kisah Para Rasul 16:9-15
6. Pujian Persembahan: “Kub`ri Persembahan” (KC 356)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Burung Pipit Yang Kecil” (KC 17)

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Selamat pagi anak-anak Tuhan yang super, bagaimana kabarnya hari ini? Luar biasa.
Minggu yang lalu Bp/Ibu ...... sudah bercerita tentang persahabatan seekor kelinci dan
marmut. Masih ingat namanya siapa? Iya betul sekali namanya Cici dan Mumut. Eh anak-
anak..... sekarang si Cici dan dan Mumut punya teman baru lho. Mau tahu siapa teman
barunya? Yuuk kita ikuti ceritanya.

215
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Pada suatu sore yang cerah, Cici si kelinci dan Mumut si marmut, pergi ke pantai untuk
menikmati indahnya matahari terbenam. Sembari menunggu matahari terbenam tiba,
mereka berlari kejar-kejaran di atas pasir putih. Sesekali mereka terguling, karena
terhempas deburan ombak yang meluap sampai ke bibir pantai. Bukannya takut, mereka
malah senang, malah terkekeh-kekeh tertawa bahagia.

Ketika mereka sedang mengeringkan bulu-bulu lembut yang basah karena percikan air
laut, sayup-sayup mereka mendengar seperti ada anak kecil yang berseru minta tolong;
“lonthong” eh keliru “tolong... tolong...tolong”.

Si Cici dan Mumut pun kompak mengernyitkan dahi untuk memastikan siapa yang
berteriak minta tolong itu. Maka dilihatnya oleh mereka seekor anak burung kecil
bertengger di atas sebuah batang pohon kering yang ada di pantai. Cici dan Mumutpun
mendekati anak burung kecil itu dan bertanya,
“Nama kamu siapa dik, mengapa kamu sendirian di pantai ini?” tanya Cici dan Mumut
“Nama aku Apit Si burung pipit, kak. Kakak berdua siapa?” Si Apit balik bertanya.
“Kenalkan, Nama kakak Cici, dan ini sahabatku, namanya kak Mumut.” Jawab Cici
“Oh ya, dik Apit belum menjawab, mengapa adik sendirian di pantai ini?” tanya Mumut
“Oh iya, lupa he he. Gini kak.... tadi kan Apit belajar terbang, tiba-tiba ada angin kenceng
kak, Apit tidak kuat melawan kencengnya angin, karena sayap Apit belum kuat kak.” Jelas
Apit
“Terus, dik Apit tadi kan berseru minta tolong, apa yang bisa kakak bantu dik?” tanya Cici
“Anu kak, maukah kakak mengantar Apit pulang ke rumah, karena Apit tidak kuat lagi
terbang pulang ke rumah kak. Nanti kalau Apit tidak segera pulang, mama Apit pasti
bingung mencari Apit. Please, tolong Apit ya kak,” begitu pinta Apit kepada Cici dan
Mumut.
“Baiklah, mari naik ke punggung kakak, biar kakak antar pulang ke rumah”, kata Cici.
“Tapi kakak berdua tadi kan mau melihat matahari terbenam, kalau kak Cici dan Kak
Mumut mengantar Apit, terus kakak gak jadi lihat dong.” Kata Apit
“Ah... tidak apa-apa, kan masih ada hari esok.” Kata Mumut
Benar kata kak Mumut, kita bisa main lagi ke sini kapanpun kita mau. Kalau sayap dik Apit
sudah kuat lagi, kita bisa main ke pantai bareng, bertiga, pasti tambah seru.” Kata Cici
“Baiklah kak, Apit mau. Senang rasanya punya sahabat yang baik, yang suka menolong,
seperti kak Cici dan kak Mumut”, jawab Apit merasa senang
“Oke, mari kita kemon. Kita pulang dulu. Nanti kalau kak Cici kecapekan, dik Apit pindah
ke punggung kak Mumut ya, kecil-kecil gini kak mumut juga kuat lho gendong Apit he he....
“ Kata Mumut menawarkan diri untuk menggendong Apit juga.

216
“Terima kasih kak Mumut dan kak Cici, kakak berdua memang oke”, kata Apit
mengucapkan terima kasih sambil mengacungkan jempol dua ke arah Cici dan Mumut.
Demikian cerita si Cici dan Mumut yang mendapatkan teman baru, namanya Apit si
burung pipit. Sejak peristiwa itu, mereka bertiga selalu bermain bersama-sama. Bahkan
kalau hari Minggu, sebelum Pandemi virus corona ada, mereka juga pergi ke Sekolah
Minggu bersama-sama. Hmm.... betapa indahnya dunia ini, jikalau setiap orang bisa hidup
saling tolong-menolong, seperti sahabat kita Cici, Mumut dan Apit. Semoga kita bisa
seperti mereka ya, hidup saling tolong menolong.

Kesimpulan Pelajaran
Dari cerita ini kita bisa menarik kesimpulan, Tuhan memanggil kita supaya kita memiliki
sikap hidup yang baik seperti Cici dan Mumut yang suka memberikan pertolongan kepada
orang yang memerlukan pertolongan. Amin.

Aktivitas : “Mengambilkan Barang Untuk Temannya”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
Barang-barang mainan yang disukai anak-anak (aneka Boneka dan mobil-mobilan)
b. Langkah Permainan:
1. Letakkan barang-barang mainan yang paling disukai anak-anak, seperti boneka
kelinci, boneka annjing, boneka anak, mobil-mobilan, dsb disebuah meja.
2. Mintalah kepada anak untuk memilih mainan yang mereka sukai tapi tidak boleh
mengambil sendiri.
3. Mintalah kepada anak yang lain untuk mengambilkan mainan itu.
c. Makna Aktivitas
1. Anak menyadari bahwa menolong menjadi kesukaan bukan hanya keharusan.
2. Anak suka menolong siapa saja yang memerlukan pertolongan.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Selamat pagi anak-anak Tuhan yang super, bagaimana kabarnya hari ini? Luar biasa.
Minggu yang lalu Bp/Ibu ...... sudah menyampaikan pengajaran melalui keteladanan salah satu
Murid Tuhan Yesus, namanya Petrus. Sekarang kita akan belajar kembali dari salah satu
Rasul Tuhan Yesus yang lainnya, namanya Paulus. Masih ingat sebelum berganti nama
menjadi Paulus, dulu namanya siapa? Iya benar sekali, namanya Saulus. Sekedar

217
mengingatkan saja, sebelum menjadi pengikut Tuhan Yesus, Saulus itu jahatnya minta
ampun. Dia suka menganiaya para pengikut Tuhan Yesus. Namun setelah dia bertemu
dengan Tuhan Yesus, dan mengenalnya secara pribadi, perubahanpun terjadi, Saulus
bertobat, dan berganti nama menjadi Paulus. Mau tahu kisah paulus berikutnya? Sebelum kita
mendengar cerita tentang Paulus, Yuuk kita ikuti cerita yang satu ini dulu!

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Pada suatu sore yang cerah, Cici si kelinci dan Mumut si marmut, pergi ke pantai untuk
menikmati indahnya matahari terbenam. Sembari menunggu matahari terbenam tiba,
mereka berlari kejar-kejaran di atas pasir putih. Sesekali mereka terguling, karena
terhempas deburan ombak yang meluap sampai ke bibir pantai. Bukannya takut, mereka
malah senang, malah terkekeh-kekeh tertawa bahagia.

Ketika mereka sedang mengeringkan bulu-bulu lembut yang basah karena percikan air
laut, sayup-sayup mereka mendengar seperti ada anak kecil yang berseru minta tolong;
“lonthong” eh keliru “tolong... tolong...tolong”.

Si Cici dan Mumut pun kompak mengernyitkan dahi untuk memastikan siapa yang
berteriak minta tolong itu. Maka dilihatnya oleh mereka seekor anak burung kecil
bertengger di atas sebuah batang pohon kering yang ada di pantai. Cici dan Mumutpun
mendekati anak burung kecil itu dan bertanya,
“Nama kamu siapa dik, mengapa kamu sendirian di pantai ini?” tanya Cici dan Mumut
“Nama aku Apit Si burung pipit, kak. Kakak berdua siapa?” Si Apit balik bertanya.
“Kenalkan, Nama kakak Cici, dan ini sahabatku, namanya kak Mumut.” Jawab Cici
“Oh ya, dik Apit belum menjawab, mengapa adik sendirian di pantai ini?” tanya Mumut
“Oh iya, lupa he he. Gini kak.... tadi kan Apit belajar terbang, tiba-tiba ada angin kenceng
kak, Apit tidak kuat melawan kencengnya angin, karena sayap Apit belum kuat kak.” jelas
Apit
“Terus, dik Apit tadi kan berseru minta tolong, apa yang bisa kakak bantu dik?” tanya Cici
“Anu kak, maukah kakak mengantar Apit pulang ke rumah, karena Apit tidak kuat lagi
terbang pulang ke rumah kak. Nanti kalau Apit tidak segera pulang, mama Apit pasti bingun
mencari Apit. Please, tolong Apit ya kak,” Begitu pinta Apit kepada Cici dan Mumut.
“Baiklah, mari naik ke punggung kakak, biar kakak antar pulang ke rumah”, kata Cici.
“Tapi kakak berdua tadi kan mau melihat matahari terbenamt, kalau kak Cici dan Kak
Mumut mengantar Apit, terus kakak gak jadi lihat dong.” kata Apit
“Ah... tidak apa-apa, kan masih ada hari esok.” kata Mumut
Benar kata kak Mumut, kita bisa main lagi ke sini kapanpun kita mau. Kalau sayap dik Apit
sudah kuat lagi, kita bisa main ke pantai bareng, bertiga, pasti tambah seru.” Kata Cici

218
“Baiklah kak, Apit mau. Senang rasanya punya sahabat yang baik, yang suka menolong,
seperti kak Cici dan kak Mumut”, jawab Apit merasa senang
“Oke, mari kita kemon. Kita pulang dulu. Nanti kalau kak Cici kecapekan, dik Apit pindah
ke punggung kak Mumut ya, kecil-kecil gini kak mumut juga kuat lho gendong Apit he he....
“ Kata Mumut menawarkan diri untuk menggendong Apit juga.
“Terima kasih kak Mumut dan kak Cici, kakak berdua memang oke”, kata Apit
mengucapkan terima kasih sambil mengacungkan jempol dua ke arah Cici dan Mumut.

Demikian cerita si Cici dan Mumut yang mendapatkan teman baru, namanya Apit si
burung pipit. Sejak peristiwa itu, mereka bertiga selalu bermain bersama-sama. Bahkan
kalau hari Minggu, sebelum Pandemi Virus Korona ada, mereka juga pergi ke Sekolah
Minggu bersama-sama. Hmm.... betapa indahnya dunia ini, jikalau setiap orang bisa hidup
saling tolong-menolong, seperti sahabat kita Cici, Mumut dan Apit. Semoga kita bisa
seperti mereka ya, hidup saling tolong menolong.

Anak-anak yang dikasihi dan yang mengasihi Tuhah Yesus,


Apa yang dilakukan oleh Cici dan Mumut, yang penuh suka cita bersedia menolong Apit,
teman barunya itu, sama dengan apa yang dilakukan Rasul Paulus yang bersedia
menolong orang Makedonia yang berseru minta tolong kepadanya. Dalam bacaan Alkitab
hari ini, dikisahkan bahwa Rasul Paulus mendapat penglihatan dari Tuhan supaya ia pergi
ke Makedonia untuk memberitakan Injil di sana. Sebab di sana, belum ada orang yang
mengenal dan percaya kepada Tuhan Yesus. Maka Pauluspun segera pergi ke Makedonia
dan langsung menuju ibu kotanya, yakni Filipi, untuk menyampaikan kabar baik kepada
orang-orang Filipi. Puji Tuhan kabar baik yang disampaikan Paulus diterima dengan baik,
sehingga ada orang yang percaya dan mengikut Tuhan Yesus. Salah satu orang yang
percaya kepada Tuhan Yesus, adalah Lidia, seorang perempuan penjual kain ungu.

Apa yang menarik dari pertobatan Lidia? Yang menarik adalah, setelah dia dibaptiskan,
dia mengundang Paulus untuk menumpang di rumahnya. Tindakan Lidia dengan
memberikan Paulus tumpangan di rumahnya adalah wujud pertobatan Lidia, yang tadinya
hidup egois, hanya mementingkan diri sendiri, sekarang hidup untuk orang lain dengan
kerelaannya untuk berbagi.

Andai Paulus tidak mau menolong dengan kesediannya melayani di Makedonia, mungkin
sama dengan orang-orang pada umumnya, hidup Lidia masih dikuasai oleh egoisnya.
Namun puji Tuham, berkat pertolongan Paulus, Lidia berubah menjadi pribadi yang lebih
baik lagi. Semoga kita semua bisa belajar dari Paulus, dan Cici serta Mumut, yang bersedia
memberikan pertolongan bagi orang yang memerlukan pertolongan. Amin.

219
Kesimpulan Pelajaran
1. Tuhan berkenan memakai kita seperti Rasul Paulus untuk menolong orang yang
memerlukan pertolongan.
2. Dalam memberi pertolongan, hendaklah dilakukan dengan ketulusan.
3. Kita juga bisa belajar dari Lidia, setelah mendapat pertolongan dari Tuhan, mereka
senantiasa bersuka-cita dan mengucap syukur dengan kerelaan untuk berbagi.

Aktivitas : “Menyusun Puzzle”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
Sejumlah Puzzle (sesuai banyak sedikitnya anak)
b. Langkah Permainan:
1. Jika jumlah anak banyak, bagilah ke dalam beberapa kelompok.
2. Setiap kelompok anggotanya disesuaikan potongan puzzle. Jika 1 puzzle ada 5
kepingan gambar, maka kelompok itu anggotanya 5 anak. Masing-masing anak
diberi 1 kepingan puzzle.
3. Mintalah anak untuk memasang kepingan puzzle yang ia pegang hingga menjadi
gambar yang utuh.
c. Makna Aktivitas
1. Anak menyadari bahwa hidup itu memerlukan keberadaan orang lain.
2. Anak menyadari bahwa menolong itu menjadi kesukaan bukan hanya keharusan.
3. Anak suka menolong siapa saja yang memerlukan pertolongan.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Selamat pagi anak-anak Tuhan yang super, bagaimana kabarnya hari ini? Luar biasa.
Minggu yang lalu Bp/Ibu ...... sudah menyampaikan pengajaran melalui keteladanan salah
satu Murid Tuhan Yesus, namanya Petrus. Sekarang kita akan belajar kembali dari salah
satu Rasul Tuhan Yesus yang lainnya, namanya Paulus. Masih ingat sebelum berganti nama
menjadi Paulus, dulu namanya siapa? Iya benar sekali, namanya Saulus. Sekedar
mengingatkan saja, sebelum menjadi pengikut Tuhan Yesus, Saulus itu jahatnya minta
ampun. Dia suka menganiaya para pengikut Tuhan Yesus. Namun setelah dia bertemu
dengan Tuhan Yesus, dan mengenalnya secara pribadi, perubahanpun terjadi, Saulus
bertobat, dan berganti nama menjadi Paulus. Mau tahu kisah paulus berikutnya? Yuuk
kita ikuti ceritanya.

220
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Pada suatu malam, saat Paulus hendak pergi beristirahat, tiba-tiba dia mendapat
penglihatan dari Tuhan. Dalam penglihatannya, Paulus mendengar ada orang yang
berseru “lonthong” eh keliru “tolong... tolong...tolong”. Paulus-pun mengernyitkan dahinya
untuk melihat lebih jelas siapa yang berteriak meinta tolong itu. Maka dilihatnya oleh
Paulus seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya:
"Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!"

Paulus memahami bahwa penglihatan itu berasal dari Tuhan Yesus sebagai petunjuk arah
supaya Paulus pergi ke Makedonia untuk menolong orang-orang yang belum mengenal
Sang Juru Selamat, yaitu Tuhan kita, Yesus Kristus. Maka segeralah Paulus pergi ke
Makedonia, langsung menuju Ibu kotanya, yaitu Filipi. Di kota Filipi ini, Paulus
mengabarkan Injil dengan penuh semangat dan penuh suka cita. Paulus pergi ke rumah-
rumah ibadah yang ada di Filipi, untuk menyampaikan kabar baik tentang Tuhan Yesus
dan karya penyelamatan-Nya.

Berkat pelayanan Firman yang disampaikan Paulus, banyak orang Filipi yang mengenal dan
akhirnya percaya kepada Tuhan Yesus. Orang pertama yang percaya dan mengikut Tuhan
Yesus adalah Lidia. Lidia adalah seorang perempuan penjual kain ungu dari kota Tiatira.

Ada satu hal yang menarik dari pertobatan Lidia. Apa itu ? Yang menarik adalah, sebagai
tanda pertobatannya, Lidia mengundang Paulus ke rumahnya, katanya; "Jika kamu
berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di
rumahku."

Tindakan Lidia yang mengundang Paulus untuk menumpang di rumahnya, adalah sebuah
tindakan keterbukaan hati seorang Lidia untuk menerima Tuhan melalui utusan-Nya. Saat
seseorang mengundang orang asing menginap di rumahnya, sama saja ia mengundang
Tuhan untuk tinggal di rumahnya. Dengan demikian, rumah yang ditinggali seorang tamu
asing, akan dipenuhi dengan berkat. Dalam konteks ini, Lidia dan keluarganya ingin, supaya
Tuhan, melalui utusan-Nya, berkenan hadir dan tetap tinggal dalam kehidupan keluarganya,
sehingga dia dan keluarganya, senantiasa diberkati oleh Tuhan untuk menjadi berkat.

Paulus pun memenuhi undangan Lidia, karena apa yang dilakukan oleh Lidia adalah
sebuah cara Lidia untuk mewujudkan tanda pertobatannya. Dengan mengundang Paulus,
Lidia ingin menunjukkan sikap hidupnya yang baru, yang tidak lagi hidup untuk
kepentingannya sendiri, tapi juga untuk kepentingan orang lain. Dalam konteks ini, Lidia
mengingatkan kembali akan hakekat hidup manusia sebagai mahluk sosial. Bahwa sebagai
mahluk sosial, manusia hidup memerlukan manusai yang lainnya. Jadi keliru jika ada
manusia yang hidup hanya untuk dirinya sendiri atau egois.

221
Sebagai penutup, Bapak/Ibu akan menceritakan sebuah kesaksian
Pak Yuda dikenal sebagai seorang yang baik, yang suka memberikan pertolongan kepada
siapapun dengan tulus. Pada suatu hari, ketika hari menjelang malam, dia mendengar ada
seorang anak kecil yang menangis karena tidak kuat menahan lapar. Sudah dua hari ini
dia tidak makan, karena orang tuanya pergi ke luar kota, lupa tidak menyediakan makanan
atau uang. Maka tergeraklah hati pak Yuda untuk menolong anak itu dengan memberikan
makanan. Mungkin kalau hanya di makan sendiri, cukup untuk makan satu minggu. Betapa
senangnya anak itu. Dia berjanji jika sudah dewasa nanti, dia ingin menjadi orang yang
sebaik pak Yuda.

Bertahun-tahun kemudian, tatkala Pak Yuda sudah memasuki senja dan sakit, dia dirawat di
sebuah rumah sakit swasta yang ternama. Karena dirawat cukup lama, tentu saja biayanya
lumayan besar. Mungkin menghabiskan puluhan hingga ratusan juta. Namun betapa
kagetnya Pak Yuda, ketika dia hendak membayar biaya pengobatan, ternyata sudah
dibayar lunas oleh seseorang. Pak Yudapun ingin tahu, siapa orang yang baik itu, yang telah
membayar penuh seluruh biaya perwatannya. Tahu siapa yang telah membayarnya? Dia
adalah pemilik Rumah Sakit ternama itu, yang tak lain dan tak bukan adalah seorang anak
yang pernah ditolong Pak Yuda yang menangis karena lapar.

Kesimpulan Pelajaran
1. Tuhan berkenan memakai kita seperti Rasul Paulus untuk menolong orang yang
memerlukan pertolongan.
2. Dalam memberi pertolongan, hendaklah dilakukan dengan ketulusan.
3. Kita juga bisa belajar dari Lidia, setelah mendapat pertolongan dari Tuhan, mereka
senantiasa bersuka-cita dan mengucap syukur dengan kerelaan untuk berbagi.

Aktivitas : Permainan “Menuntun Orang Buta”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
Kain Penutup Mata
b. Langkah Permainan:
1. Bagilah anak ke dalam bebarapa kelompok. 1 kelompok terdiri dari 5 anak.
2. Setelah dibagi dalam kelompok, tutuplah mata 4 orang anak dengan kain penutup
mata sedangkan anak yang satunya, biarkan matanya tetap terbuka.
3. Mintalah anak untuk berdiri berjajar ke belakang, dengan tangan diletakkan di
bahu teman yang ada di depannya. Anak yang tidak ditutup matannya berada di
barisan pailing belakang.
4. Mintalah anak-anak itu untuk berjalan sesuai rute yang telah disediakan
sebelumnya dengan pemandu anak yang tidak ditutup matanya.

222
5. Cara memandu, jika bahu ditepuk semua, kanan kiri, maka semua anak berjalan
lurus ke depan. Jika yang ditepuk yany bahu yang kanan, maka anak belok
kekanan, jika yang ditepuk bahu kiri, maka anak belok ke kiri.
6. Yang menepuk pertama adalah anak yang matanya tidak ditutup, dia menepuk
temannya yang ada di depannya, lalu teman yang ditepuk tadi, ganti menepuk
temannya lagi yang ada di depannya, kemudian dia gantian menepuk bahu teman
yang ada di depannya begitu seterusnya hingga sampai pada anak yang ada di
barisan paling depan.
7. Setelah anak yang ada di barisan terdepan ditepuk, maka rombongan bisa berjalan
lurus, atau belok kanan, atau belok kiri, sesuai panduan dari anak yang paling
belakang, yang tidak ditutup matanya.
8. Catatan: Anak yang memandu tidak boleh bicara. Komunikasinya hanya lewat
tepukan bahu saja.
c. Makna Aktivitas
1. Anak menyadari bahwa hidup itu harus saling tolong menolong dan menolong
hendaklah menjadi kesukaan bukan hanya keharusan.
2. Anak suka menolong siapa saja yang memerlukan pertolongan.

GAMBAR PERAGA

Gambar Cici menggendong Apit

223
Minggu, 29 Mei 2022

224
Minggu, 29 Mei 2022
(Minggu Paskah VII - Ungu)

TERUSLAH BERDOA DAN MEMUJI TUHAN


KISAH PARA RASUL 16:19-34

NILAI KRISTIANI
Paulus dan Silas terus berdoa dan memuji Tuhan saat dalam kesulitan

TOKOH
Paulus dan Silas

AYAT
“Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Saulus berdoa dan menyanyikan puji-pujian
kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka”
(Kisah Para Rasul 16:25)

URAIAN PELAJARAN
1. Pada ayat sebelumnya, diceritakan, ketika berada di tempat sembahyang Yahudi yang
ada di Filipi, Paulus dan Silas bertemu dengan seorang hamba perempuan yang
memiliki roh tenung. Dalam Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia Masa Kini, roh
tenung merupakan roh jahat yang meramalkan kejadian-kejadian di masa datang.
Dengan tenungan-tenungannya atau dengan ramalan-ramalannya, wanita tersebut
memberikan keuntungan yang sangat besar kepada tuan-tuannya (Kis. 16:16-17).
2. Setelah mengusir roh jahat yang ada dalam tubuh perempuan tukang tenung itu,
tuan-tuannya marah karena sumber penghasil uang mereka telah hilang. Oleh karena
itu mereka ditangkap dan diserahkan kepada pejabat pemerintah Roma untuk diadili
dengan tuduhan telah membuat keonaran. Orang banyak pun mulai terhasut,
mereka melakukan kekerasan pada Paulus dan Silas dengan mencambuki tubuh
mereka dan memasukkannya ke dalam penjara di Filipi (Kis. 16:19-24).
3. Meskipun berada dalam penjara dengan kondisi tubuh yang penuh luka, tidak
menghalangi Paulus dan Silas untuk terus berdoa dan memuji Tuhan. Mereka percaya,
dengan terus berdoa dan memuji Tuhan dengan segenap iman, Tuhan akan hadir
untuk menopang dan memberi kekuatan kepada mereka (Kis. 16:25).

225
4. Saat Paulus dan Silas memuji nama Tuhan dan berdoa, terjadilah gempa bumi yang
hebat, yang menyebabkan pintu penjara terbuka dan semua rantai yang
membelenggu para tahanan terlepas (Kis. 16:26).
5. Peristiwa ini membuat kepala penjara takut. Dia menyangka semua tahanan telah
melarikan diri. Sempat terlintas dalam pikiran sang Kepala penjara untuk mengakhiri
hidupnya dengan menghunus pedang. Namun hal itu dicegah Paulus. Sang kepala
penjarapun selamat. Hingga pada akhirnya, kepala penjara itu bertanya bagaimana
supaya dia dapat selamat? Paulus pun menyampaikan kabar baik kepada kepala
penjara, hingga kepala penjara itu bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus. Sebagai
tanda pertobatannya, sang kepala penjara dan seisi rumahnya, memberi diri untuk
dibaptis. (Kis. 16:27-34).
6. Dari kisah ini GSM bisa mengajak ASM untuk senantiasa bertekun dalam doa dan
memuji nama Tuhan. Apapun keadaan kita dan seberat apapun tantangan kita, jangan
pernah membuat kita berhenti untuk berdoa dan memuji nama Tuhan. Sebab, jika kita
tekun berdoa dan memuji Tuhan dengan segenap iman, Tuhan berkenan hadir untuk
memberi petolongan pada kita.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Selamat pagi anak-anak yang dikasihi dan yang mengasihi Tuhan Yesus
ASM : Selamat Pagi Bapak/Ibu GSM
GSM : Bagaimana kabarnya hari ini?
ASM : Sungguh luar biasa.
GSM : Baiklah, untuk mengawali ibadah kita, mari kita memuji Tuhan dengan pujian
“Tuhan Pencipta Semesta” (KC 19)
Are you readyyy............ sudah siap semuanya...
ASM : Kami siap............. kami siap................
2. Pujian: “Tuhan Pencipta Semesta” (KC 9)
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Senang Kubaca Alkitab” (KC 137)
5. Penyampaian Firman. Kisah Para Rasul 16:20-34
6. Pujian Persembahan: “Hidup Kita Yang Benar” (KC 256)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Yesus Mengingkinkan Daku” (KC 233)

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

226
KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Syalom, selamat pagi anak-anak. Oh iya, dua minggu berturut-turut ini kita dibuat senang
dengan kisah persahabatan Cici si Kelinci, Mumut si marmut dan Apit si burung pipit.
Minggu ini, kita akan menyaksikan kembali aksi mereka lho. Mau tahu aksi mereka
bagaimana, yuuk kita ikuti cerita yang satu ini.... jeng... jeng.....

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Sore itu langit nampak gelap karena mendung. Sang Suryapun enggan keluar, memiih
untuk bersembunyi di balik awan hitam. Mumut bergegas pulang dari rumah Cici, takut
kalau nanti kehujanan di jalan. Karena terlalu terburu-buru, Mumut jadi kurang hati-hati
sehingga terpeleset masuk ke dalam lubang. Untuk sementara, Mumut terjebak di dalam
lubang karena tidak bisa keluar. Kaki mumut terasa sakit, mungkin karena terantuk batu.
Dalam keadaan yang demikian, Mumut tidak takut. Ia bahkan terus berdoa dan memuji
nama Tuhan. Mumut percaya, dengan terus berdoa dan memuji Tuhan, Tuhan pasti hadir
untuk menolongnya. Saat itu, lagu yang dinyanyikan Mumut adalah “Waktu Tuhan”.

Anak-anak ada yang sudah tahu lagu “Waktu Tuhan”? Kalau sudah tahu, kita nyanyi
bareng-bareng sama Mumut yuk.............. (GSM mengajak ASM menyanyikan lagu “Waktu
Tuhan”)

Bila Kau ijinkan sesuatu terjadi


Ku percaya semua untuk kebaikanku
Bila nanti telah tiba waktuMu
Ku percaya kuasaMu
Memulihkan hidupku
Waktu Tuhan pasti yang terbaik
Walau kadang tak mudah di mengerti
Lewati cobaan, ku tetap percaya
Waktu Tuhan pasti yang terbaik

Saat Mumut menyanyikan lagu Waktu Tuhan, suaranya terdengar oleh Apit, si burung
pipit, yang kebetulan sedang terbang melintasi daerah itu. Apit sudah kenal betul dengan
suara itu. maka berhentilah Apit lalu mendekati ke arah sumber suara itu. Apitpun merasa
heran, mengapa temannya, si Mumut, berada di dalam lobang. Maka bertanyalah Apit:
“Hai kak Mumut, mengapa kakak berada di lobang itu?” Tanya Apit

227
“Hai dik Apit. Iya nih, aku tadi kurang hati-hati dan terlepeset masuk ke dalam lobang ini.”
Jawab Mumut.
“Kak Mumut sih, kurang hati-hati,” kata Apit
“He he he ..... “ Mumut hanya bisa tersenyum sambil menertawakan diri sendiri
“Oh iya kak, kakak tenang saja, kakak tetap saja di situ, Apit akan terbang ke rumah Kak
Cici, minta bantuan kak Cici untuk menarik kak Mumut.” Kata Apit.

Setelah berkata demikian, Apit si burung pipit segera terbang ke rumah Cici dan
menceritakan semua yang terjadi. Cicipun bergegas mengikuti Apit sambil membawa
seutas tali. Sesampainya di lobang tadi, Cici segera melemparkan tali ke dalam lobang dan
meminta Mumut untuk mengikatkan tali itu di tubuhnya. Mumutpun segera mengikatkan tali
itu ke tubuhnya. Setelah tali terikat, Cici dan Apit menarik tali itu dengan aba-aba “satu
dua ek.... satu dua ek...” usaha keras Cici dan Apit membuahkan hasil. Mumutpun dapat
ditarik keluar dari lubang itu dengan selamat. Mereka bertiga pun bersuka cita.

“Ngomong-omong, dik Apit kok tahu kalau kak Mumut terperosok ke dalam lobang itu?”
Tanya Cici kepada Apit.
“Begini ceritanya kak, pas Apit sedang terbang, Apit mendengar suara pujian. Pujiannya
indaaaah banget, judulnya “Waktu Tuhan”. Apit hapal betul, suara siapa yang sedang
memuji Tuhan. Itu pasti suara kak Mumut. Tapi yang membuat Apit heran, kok suara itu dari
lobang ini. Ee... tak tahunya kak Mumut terpeleset masuk ke dalam lobang ini. Makanya Apit
segera ke rumah kak Cici, untuk menolong kak Mumut.” Begitu penjelasan Apit, si burung
pipit.
“Wah luar biasa. Berkat pujian, Mumut terselamatkan. Sungguh, Tuhan hadir di atas pujian
dan doa, Haleluya Puji Tuhan.” Kata Cici penuh kekaguman atas pertolongan Tuhan
“Haleluya, Puji Tuhan”, sahut Mumut dan Cici turut mengagungkan nama Tuhan, yang
telah hadir untuk menolong Mumut.

Kesimpulan Pelajaran
Dari kisah persahabatan Mumut, Cici dan Apit, kita bisa belajar satu hal penting, jika kita
sedang menghadapi rintangan atau halangan, tidak perlu takut. Kita harus semakin
bertekun dalam doa dan pujian. Sebab Tuhan hadir di atas pujian dan doa. Dia hadir untuk
memberi kekuatan dan pertolongan. Amin.

Aktivitas : “Menyusun Balok”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
Sejumlah balok (disesuaikan jumlah anak).
b. Langkah Permainan:
1. Bagikan kepada setiap anak, masing-masing satu balok.

228
2. Mintalah anak menumpuk baloknya satu per satu hingga menyerupai gedung
bertingkat.
c. Makna Aktivitas
1. Anak belajar untuk tidak bertindak gegabah.
2. Anak akan gembira karena dapat bertindak benar dan selamat

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Syalom, selamat pagi anak-anak. Minggu ini kita akan belajar kembali dengan kisah
pelayanan Rasul Paulus. Namun sebelum kita mendengarkan kisah pelayanan Rasul
Paulus, yuuk kita ikuti cerita yang satu ini.... jeng... jeng.....

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Sore itu langit nampak gelap karena mendung. Sang Suryapun enggan keluar, memiih
untuk bersembunyi di balik awan hitam. Mumut bergegas pulang dari rumah Cici, takut
kalau nanti kehujanan di jalan. Karena terlalu terburu-buru, Mumut jadi kurang hati-hati
sehingga terpeleset masuk ke dalam lubang. Untuk sementara, Mumut terjebak di dalam
lubang karena tidak bisa keluar. Kaki mumut terasa sakit, mungkin karena terantuk batu.
Dalam keadaan yang demikian, Mumut tidak takut. Ia bahkan terus berdoa dan memuji
nama Tuhan. Mumut percaya, dengan terus berdoa dan memuji Tuhan, Tuhan pasti hadir
untuk menolongnya. Saat itu, lagu yang dinyanyikan Mumut adalah “Waktu Tuhan”.

Anak-anak ada yang sudah tahu lagu “Waktu Tuhan”? Kalau sudah tahu, kita nyanyi
bareng-bareng sama Mumut yuk.............. (GSM mengajak ASM menyanyikan lagu “Waktu
Tuhan”)

Bila Kau ijinkan sesuatu terjadi


Ku percaya semua untuk kebaikanku
Bila nanti telah tiba waktuMu
Ku percaya kuasaMu
Memulihkan hidupku
Waktu Tuhan pasti yang terbaik
Walau kadang tak mudah di mengerti
Lewati cobaan, ku tetap percaya
Waktu Tuhan pasti yang terbaik

229
Saat Mumut menyanyikan lagu Waktu Tuhan, suaranya terdengar oleh Apit, si burung
pipit, yang kebetulan sedang terbang melintasi daerah itu. Apit sudah kenal betul dengan
suara itu. maka berhentilah Apit lalu mendekati ke arah sumber suara itu. Apitpun merasa
heran, mengapa temannya, Mumut berada di dalam lobang. Maka bertanyalah Apit:

“Hai kak Mumut, mengapa kakak berada di lobang itu?” Tanya Apit
“Hai dik Apit. Iya nih, aku tadi kurang hati-hati dan terlepeset masuk ke dalam lobang ini.”
Jawab Mumut.
“Kak Mumut sih, kurang hati-hati,” kata Apit
“He he he ..... “ Mumut hanya bisa tersenyum sambil menertawakan diri sendiri
“Oh iya kak, kakak tenang saja, kakak tetap saja di situ, Apit akan terbang ke rumah Kak
Cici, minta bantuan kak Cici untuk menarik kak Mumut.” Kata Apit.

Setelah berkata demikian, Apit si burung pipit segera terbang ke rumah Cici dan
menceritakan semua yang terjadi. Cicipun bergegas mengikuti Apit sambil membawa
seutas tali. Sesampainya di lobang tadi, Cici segera melemparkan tali ke dalam lobang dan
meminta Mumut untuk mengikatkan tali itu di tubuhnya. Mumutpun segera mengikatkan
tali itu ke tubuhnya. Setelah tali terikat, Cici dan Apit menarik tali itu dengan aba-aba “
satu dua ek.... satu dua ek...” usaha keras Cici dan Apit membuahkan hasil. Mumutpun
dapat ditarik keluar dari lubang itu dengan selamat. Mereka bertiga pun bersuka cita.

“Ngomong-omong, dik Apit kok tahu kalau kak Mumut terperosok ke dalam lobang itu?”
Tanya Cici kepada Apit.
“Begini ceritanya kak, pas Apit sedang terbang, Apit mendengar suara pujian. Pujiannya
indaaaah banget, judulnya “Waktu Tuhan”. Apit hapal betul, suara siapa yang sedang
memuji Tuhan. Itu pasti suara kak Mumut. Tapi yang membuat Apit heran, kok suara itu dari
lobang ini. Ee... tak tahunya kak Mumut terpeleset masuk ke dalam lobang ini. Makanya Apit
segera ke rumah kak Cici, untuk menolong kak Mumut.” Begitu penjelasan Apit, si burung
pipit.
“Wah luar biasa. Berkat pujian, Mumut terselamatkan. Sungguh, Tuhan hadir di atas pujian
dan doa, Haleluya Puji Tuhan.” Kata Cici penuh kekaguman atas pertolongan Tuhan
“Haleluya, Puji Tuhan”, sahut Mumut dan Cici turut mengagungkan nama Tuhan, yang
telah hadir untuk menolong Mumut.

Anak-anak yang dikasihi dan yang mengasihi Tuhan Yesus,


Pengalaman pahit seperti yang dialami Mumut, juga pernah dialami oleh Rasul Paulus dan
Silas lho. Ceritanya, Rasul Paulus dan Silas kan mengusir roh jahat yang merasuki tubuh
hamba perempuan si tukang tenung. Ternyata perbuatan Paulus yang mengusir roh jahat
dari tubuh perempuan itu membuat tuan-tuannya menjadi marah. Karena dengan
diusirnya roh jahat dari tubuh hamba perempuan itu, mereka sudah tidak dapat mencari

230
uang dengan membuat ramalan-ramalan atau tenungan-tenungan. Padahal dengan
tenungan-tenungannya, tuannya memperoleh keuntungan yang besar. Itu sebabnya para
tuan itu menjadi marah lalu menghasut orang banyak dan melaporkan Rasul Paulus dan
Silas ke pemerintah Roamwi untuk dipenjarakan.

Dalam penjara itu, dengan tangan dan kaki terbelenggu, Paulus dan Silas terus berdoa
dan memuji nama Tuhan. Mujizatpun terjadi, Tuhan hadir diatas pujian yang dinaikkan
Paulus dan silas. Rantai belenggu yang mengikat tangan dan kaki Paulus terlepas. Pintu-pintu
penjara-pun juga terbuka. Seluruh penghuni penjara merasakan kuasa mujizat Tuhan.

Peristiwa yang dahsyat itu membuat kepala penjara takut. Saking takutnya, dia sempat
ingin mengakhiri hidupnya. Sangkanya, para tahanan keluar semua. Namun Paulus dapat
mencegah kepala penjara itu supaya tidak melakukan perbuatan yang bisa
membahayakan dirinya. Selanjutnya Paulus mengabarkan kabar suka cita kepada kepala
penjara itu. Puji Tuhan, berkat pemberitaan yang disampaikan Paulus, sang kepala penjara
bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus. Sebagai tanda pertobatannya, sang kepala
penjara, beserta seluruh keluarganya, memberi diri untuk dibaptis. Puji Tuhan, Haleluya!

Kesimpulan Pelajaran
Dari kisah Paulus dan Silas serta persahabatan Mumut, Cici dan Apit, kita bisa belajar satu
hal penting, jika kita sedang menghadapi rintangan atau halangan, tidak perlu takut. Kita
harus semakin bertekun dalam doa dan pujian. Sebab Tuhan hadir di atas pujian dan doa.
Dia hadir untuk memberi kekuatan dan pertolongan. Amin.

Akitivitas : “Lomba Memindahkan Kelereng”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Sendok
2. Kelereng
b. Langkah Permainan:
1. Bagikan sendok dan kelereng kepada anak.
2. Mintalah kapada anak untuk menaruh kelereng ke dalam sendok.
3. Taruh sendok yang sudah ada kelerengnya ke dalam mulut.
4. Suruhlah anak berjalan untuk memindahkan kelereng yang di dalam sendok itu
di tempat yang telah disediakan.
5. Saat berjalan, tangan ditarus dipunggung. Tidak boleh memegang sendok.
6. Siapa yang tercepat memasukkan ke dalam wadah, dialah pemenangnya.
c. Makna Aktivitas
1. Anak belajar untuk tidak bertindak gegabah.
2. Anak akan gembira karena dapat bertindak benar dan selamat.

231
KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Syaloom, selamat pagi anak-anak yang dikasihi dan yang mengasihi Tuhan Yesus.
Pelajaran hari ini merupakan kelanjutan dari pengajaran minggu lalu. Tokohnya masih
sama, yakni Rasul Paulus. Namun kali ini Paulus ditemani oleh sahabatnya, namanya Silas.
Berkat pelayanan Paulus dan Silas, banyak orang Filipi yang akhirnya mengenal dan
percaya kepada Tuhan Yesus. Namun malang tak dapat ditolak, untung dapat diraih,
Paulus dan Silas ditangkap dan dipenjarakan. Mau tahu mengapa mereka dipenjara? yuuk
kita ikuti kisah berikutnya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Minggu yang lalu kita sudah belajar bagaimana Rasul Paulus menerima petunjuk dari
Tuhan melalui penglihatan, supaya pergi ke Makedonia untuk mengabarkan Injil di sana.
Filipi, yang adalah ibu kota Makedonia, adalah kota pertama yang dia layani. Berkat
Pelayanan Paulus ada seorang perempuan yang bertobat, namanya Lidia. Sebagai tanda
pertobatannya, Lidia dan seisi rumahnya meminta diri untuk dibabptiskan.

Seminggu kemudian, Paulus dan Silas pergi ke rumah ibadah itu lagi untuk memberitakan Injil.
Di sana Paulus bertemu dengan seorang hamba perempuan, yang memiliki roh tenung.
Dalam Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia Masa Kini, roh tenung merupakan roh jahat
yang meramalkan kejadian-kejadian di masa datang. Dengan tenungan-tenungannya atau
dengan ramalan-ramalannya, hamba perempuan tersebut memberikan keuntungan yang
sangat besar kepada tuan-tuannya.

Kemanapun Paulus dan rombongannya pergi, hamba perempuan itu selalu mengikutinya
dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang
Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan." (Kis. 16:17) Hal
itu dilakukan hamba perempuan itu hingga beberapa hari lamanya. Paulus pun merasa
terganggu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh
engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh jahat itu. (Kis. 16:18)

Setelah mengusir roh jahat yang ada dalam tubuh perempuan tukang tenung itu, tuan-
tuannya menjadi marah, karena sumber penghasil uang mereka telah hilang. Oleh karena itu
mereka menangkap Paulus dan Silas kemudian membawanya kepada pejabat pemerintah
Roma. Orang banyak yang turut serta bangkit menentang Paulus dan Silas. Mereka
disuruh pejabat tersebut untuk mengoyakkan pakaian dan mencambuk tubuh Paulus dan
Silas lalu menjebloskannya ke dalam penjara di Filipi.

232
Namun luar biasanya, meskipun Paulus dan Silas berada dalam penjara, bahkan dalam
kondisi tubuh penuh dengan luka, hal itu tidak menghalangi Paulus dan Silas untuk terus
berdoa dan memuji Tuhan. Mereka yakin, diatas doa dan pujian, Tuhan Yesus akan hadir
untuk menopang dan memberi kekuatan.

Saat Paulus dan Silas tengah berdoa dan memuji nama Tuhan, terjadilah gempa bumi
yang hebat. Pintu penjara terbuka dan semua rantai yang membelenggu para tahanan
terlepas. Peristiwa ini membuat kepala penjara ketakutan. Dia menyangka para tahanan
telah kabur melarikan diri. Itu sebabnya terlintas dalam pikiran kepala penjara untuk
mengakhiri hidupnya dengan menghunus pedang. Namun hal itu urung dilakukan, karena
Paulus dan Silas mencegahnya. Bahkan Paulus juga menyampaikan kabar baik tentang
Tuhan Yesus kepada kepala penjara. Hasilnya, kepala penjara itu bertobat dan menerima
Tuhan Yesus. Sebagai tanda pertobatannya, sang kepala penjara beserta seluruh anggota
keluarganya meminta diri untuk dibaptis.

Sungguh luar biasa kuasa doa dan pujian. Tidak hanya mampu melepaskan Paulus dan
Silas dari rantai yang membelenggunya, namun juga menyelamatkan kepala penjara dan
seisi rumahnya. Sebab Tuhan berkenan hadir diatas pujian dan doa untuk memberi
pertolongan.

Kesimpulan Pelajaran
Dari kisah ini kita bisa belajar satu hal penting, seberat apapun tantangan yang kita hadapi,
jangan pernah membuat kita untuk berhenti berdoa dan memuji Tuhan. Apapun keadaan
kita, tetaplah bertekun dalam doa dan memuji nama Tuhan. Sebab, jika kita tekun berdoa
dan memuji Tuhan dengan segenap iman, Tuhan pasti berkenan hadir dan memberi
pertolongan pada kita. Amin.

Aktivitas : “Doa dan Pujian”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas putih
2. Alat tulis
b. Langkah Permainan:
1. Bagikan kepada anak masing-masing satu lembar kertas putih dan alat tulis.
2. Mintalah kepada anak untuk menuliskan pergumulan atau masalah yang dihadapi.
3. Ajak anak mendoakan masalah yang sedang dihadapinya.
4. Sebelum dan sesudah berdoa, ajaklah anak untuk menyanyikan lagu pujian “Waktu
Tuhan”.

233
c. Makna Aktivitas
1. Anak belajar untuk senantiasa bertekun dalam doa dan pujian apapun
keadaanya.
2. Anak beajar untuk tidak bertindak gegabah.
3. Anak akan gembira karena dapat bertindak benar dan selamat.

GAMBAR PERAGA

Gambar Cici menolong Mumut keluar dari lobang

234
Tema Bulan Juni 2022:
Roh Tuhan Memulihkan

235
Kurikulum Anak Bulan Juni 2022

Minggu, 5 Juni 2022


(Hari Raya Pentakosta- Merah)

237
AKU PERCAYA TUHAN YANG BISA
DIANDALKAN
YOHANES 14:8-14

Minggu, 12 Juni 2022


(Minggu Trinitas - Putih)

246
MEMULIAKAN TUHAN DENGAN
NYANYIAN
MAZMUR 8

Minggu, 19 Juni 2022


(Minggu Biasa VII - Minggu ke-2 setelah
Pentakosta)
260
BERHENTI SEJENAK UNTUK
BERISTIRAHAT
1 RAJA-RAJA 19:1-15

Minggu, 26 Juni 2022


(Minggu Biasa VIII - Minggu ke-3 setelah
Pentakosta - Hijau)
271

ELISA MENJADI PENERUS ELIA


2 RAJA-RAJA 2:1-2, 6-14

236
Minggu, 5 Juni 2022

237
Minggu, 5 Juni 2022
(Hari Raya Pentakosta- Merah)

AKU PERCAYA TUHAN YANG BISA DIANDALKAN


YOHANES 14:8-14

NILAI KRISTIANI
Filipus sebagai orang yang mengenal Yesus, seharusnya juga mengenal dan percaya
pada Bapa-Nya.

TOKOH
Filipus

AYAT
“Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku
lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu”
(Yohanes 14: 12)

URAIAN PELAJARAN
1. Bacaan ini merupakan sebagian ucapan perpisahan Yesus kepada para murid saat
perjamuan malam.
2. Hati para murid gelisah karena mereka akan berpisah dengan gurunya dan tak dapat
mengikuti-Nya lagi. Yesus menenangkan hati para murid-Nya.
3. Yesus meminta mereka untuk percaya kepada Allah Bapa dan percaya kepada-Nya.
Yesus hadir di dunia, melakukan banyak pekerjaan baik karena Bapa yang tinggal di
dalam-Nya dan melakukan semua itu.
4. Dapat dikatakan bahwa jalan untuk mengenal Allah adalah dengan percaya.
5. Allah tinggal di dalam diri seseorang. Tandanya adalah orang tersebut dapat
melakukan pekerjaan-pekerjaan baik yang berdampak besar pada sekitarnya. Ia dapat
dipercaya karena bisa diandalkan.
6. Dapat dikatakan bahwa dari buahnya kita dapat mengenal bila seseorang berasal dari
Allah atau bukan.

238
TATA IBADAH
1. Sapaan:
Selamat pagi anak-anak. Apa kabar? (Menunggu jawaban Anak Sekolah Minggu).
Kadang-kadang kita merasa takut. Takut tinggal di rumah sendiri ketika ayah dan ibu
pergi, takut menghadapi ujian, atau takut gelap. Nah, apa yang harus kita perbuat
ketika merasa takut? Kita akan mempelajarinya bersama-sama hari ini.
2. Pujian: “With Christ in the Vessel”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Kasih Yesus Manis dan Indah”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Siapa yang Berpegang” (NKB 116/KC 267:1-2)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Allah Bapa Melindungi” (KC 37:1-3)

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
GSM melontarkan pertanyaan: “Siapa yang pernah merasa takut?” GSM menunggu
respons anak. Lalu, GSM menanyakan kepada anak apa yang membuat mereka takut.
Dengarkanlah cerita anak tanpa mengomentarinya. Ceritakan pengalaman GSM bahwa
seperti anak-anak, ia juga pernah merasa takut karena sesuatu. Mohon ceritakan pula apa
yang menolong GSM menghadapi rasa takutnya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


GSM menyampaikan bahwa para murid Yesus juga pernah merasa ketakutan. Mereka
pernah naik perahu menyeberangi danau Galilea. Kemudian angin kencang datang.
Perahu mereka hampir tenggelam. Mereka sangat ketakutan. Kemudian Tuhan Yesus
datang menyusul mereka sambil berjalan di atas air. Ia meredakan angin kencang itu.

Mereka juga pernah takut kelaparan. Mereka pergi ke tempat sepi bersama Yesus. Lalu,
banyak sekali orang yang mengikuti mereka. Bekal yang mereka punya tidak cukup untuk
memberi makan semua orang. Lagi-lagi Tuhan Yesus menolong mereka.

Malam itu, Yesus berkata akan pergi ke tempat yang jauh. Para murid tak dapat ikut ke
sana. Filipus ketakutan. Kalau Yesus pergi, siapa yang akan menolong mereka ketika

239
mereka menghadapi kesulitan. Filipus meminta Yesus menunjukkan jalan supaya ia dan
kawan-kawannya bisa menyusul Yesus. Yesus menenangkan Filipus dan murid-murid yang
lain. Yesus selalu ada di hati mereka. Yesus juga ada di hati orang-orang baik yang selalu
ada untuk membantu mereka saat mereka kesusahan.

Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita kali ini anak belajar mengenali kehadiran Allah melalui orang di sekitarnya
yang bisa diandalkan, seperti orangtua, guru, dan teman yang baik. Anak tahu bahwa
mereka bisa dipercaya karena mereka bisa diandalkan.

Aktivitas: “Membuat Wayang Filipus dan Yesus”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Pola Filipus dan Yesus.
2. Selembar karton bufallo.
3. Pensil warna atau crayon.
4. Lem.
5. Gunting.
6. 2 batang Stick es krim, atau sumpit, atau lidi.
b. Langkah Pembuatan:
1. Warnailah pola Filipus dan Yesus.
2. Tempelkanlah gambar Filipus dan Yesus pada kertas bufallo. Kemudian GSM
membantu menggunting gambar mengikuti polanya.
3. Tempelkan gambar Filipus dan Yesus di stick es krim, sumpit, atau lidi.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas di atas anak mendalami kisah Filipus. Anak belajar mengenal tokoh
Filipus dan mengetahui ketakutannya. Anak tahu apa yang dilakukan Yesus untuk
menenangkan hati Filipus.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
GSM melontarkan pertanyaan: “Siapa yang pernah merasa takut?” GSM menunggu
respons anak. Lalu, GSM menanyakan kepada anak apa yang membuat mereka takut.
Dengarkanlah cerita anak tanpa mengomentarinya. Tanyakan pada anak, apa yang mereka
lakukan ketika takut.

240
Ceritakan pengalaman GSM bahwa seperti anak-anak, ia juga pernah merasa takut karena
sesuatu. Mohon ceritakan pula apa yang menolong GSM menghadapi rasa takutnya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


1. GSM mengajak anak membaca bacaan Alkitab hari ini.
2. GSM menerangkan uraian pelajaran kali ini.
3. Mintalah anak melakukan aktivitas hari ini yaitu membuat wayang Filipus dan Yesus.

Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita kali ini anak belajar mengenali kehadiran Allah melalui orang di sekitarnya
yang bisa diandalkan, seperti orangtua, guru, dan teman yang baik. Anak tahu bahwa
mereka bisa dipercaya karena mereka bisa diandalkan.

Aktivitas : “Membuat Wayang Filipus dan Yesus”


a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Pola Filipus dan Yesus.
2. Selembar karton bufallo.
3. Pensil warna atau crayon.
4. Lem.
5. Gunting.
6. 2 batang Stick es krim, sumpit, atau lidi.
b. Langkah Pembuatan:
1. Bagilah anak ke dalam kelompok kecil terdiri dari 3 orang.
2. Dalam kelompok, mintalah anak membuat wayang Filipus dan Yesus.
3. Warnailah pola Filipus dan Yesus.
4. Tempelkanlah gambar Filipus dan Yesus pada kertas bufallo kemudian guntinglah
gambar tersebut sesuai polanya.
5. Tempelkan gambar Filipus dan Yesus di stick es krim, sumpit, atau lidi.
6. Tuliskan ayat indah hari ini di bagian bawah gambar Filipus.
7. Minta dan bantulah setiap kelompok menceritakan kisah Filipus.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas di atas anak mendalami kisah Filipus. Anak belajar mengenal tokoh
Filipus dan mengetahui ketakutannya. Anak tahu apa yang dilakukan Yesus untuk
menenangkan hati Filipus.

241
KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
GSM melontarkan pertanyaan: “Siapa yang pernah merasa takut?” GSM menunggu
respons anak. Lalu, pelayan anak menanyakan kepada anak apa yang membuat mereka
takut. Dengarkanlah cerita anak tanpa mengomentarinya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


GSM menyampaikan bahwa para murid Yesus juga pernah merasa ketakutan. Mereka
pernah naik perahu menyeberangi danau Galilea. Kemudian angin kencang datang.
Perahu mereka hampir tenggelam. Mereka sangat ketakutan. Kemudian Tuhan Yesus
datang menyusul mereka sambil berjalan di atas air. Ia meredakan angin kencang itu.

Mereka juga pernah takut kelaparan. Mereka pergi ke tempat sepi bersama Yesus. Lalu,
banyak sekali orang yang mengikuti mereka. Bekal yang mereka punya tidak cukup untuk
memberi makan semua orang. Lagi-lagi Tuhan Yesus menolong mereka.

Malam itu, Yesus berkata akan pergi ke tempat yang jauh. Para murid tak dapat ikut ke
sana. Filipus ketakutan. Kalau Yesus pergi, siapa yang akan menolong jika mereka
menghadapi kesulitan. Filipus minta Yesus menunjukkan jalan supaya ia dan kawan-
kawannya bisa menyusul Yesus. Yesus menenangkan Filipus dan murid-murid yang lain.
Yesus selalu ada di hati mereka. Yesus juga ada di hati orang-orang baik yang selalu ada
untuk membantu mereka saat mereka kesusahan.

Sampaikan kepada anak bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan para murid-Nya. Tuhan
juga selalu beserta anak. Terangkanlah pada anak bahwa orangtua, guru, GSM, kawan
yang baik adalah para penolong yang diutus Tuhan untuk menolong mereka.

Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita kali ini anak belajar mengenali kehadiran Allah melalui orang di sekitarnya
yang bisa diandalkan, seperti orangtua, guru, dan teman yang baik. Anak tahu bahwa
mereka bisa dipercaya karena mereka bisa diandalkan.

Aktivitas : “Diskusi Kelompok”


a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Selembar kertas.
2. Alat tulis.

242
b. Langkah Aktivitas:
1. Bagilah anak ke dalam kelompok terdiri dari 3-4 anak.
2. Dalam kelompok, minta anak mendiskusikan pertanyaan berikut:
a. Mengapa Filipus dan murid-murid lainnya takut ditinggal oleh Yesus?
b. Apa yang dilakukan Yesus untuk menenangkan Filipus dan murid-murid yang
lain?
c. Minta tiap anak membuat daftar hal-hal yang mereka takutkan. Misalnya, takut
gelap, serangga tertentu, takut menghadapi ujian, takut tidak punya kawan,
dan lain-lain. Minta anak menuliskan solusi di samping tiap hal yang
ditakutkan. Misalnya, takut gelap, solusinya berdoa, minta ditemani orangtua,
dan lain-lain. Pelayan anak juga membuat daftar yang sama dengan anak.
Diskusikan daftar tersebut dalam kelompok.
d. Tunjuklah seorang perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi.
3. Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya. GSM juga menjelaskan daftar yang
dibuatnya.
4. GSM menyimpulkan pelajaran hari ini (lihat makna aktivitas).
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas kelompok di atas anak belajar bahwa Filipus dan para murid Yesus
yang lain, serta GSM juga pernah mengalami ketakutan seperti mereka. Anak
menemukan sumber ketakutan Filipus, GSM, dan ketakutannya. Anak belajar
menemukan solusi untuk menghadapi ketakutannya. Anak belajar bahwa meskipun
tak terlihat, Tuhan selalu bersama mereka. Tuhan mengutus orang-orang yang bisa
diandalkan untuk menolong anak menghadapi ketakutannya. Mereka bisa dipercaya
karena mereka dapat diandalkan.

243
ALAT PERAGA
Kelas PAUD, KECIL, BESAR

244
GAMBAR AKTIVITAS
Kelas PAUD dan KECIL

KELAS BESAR

Aku takut ketika ... Ketika takut, aku akan ...


1. Mimpi buruk. 1. Berdoa sebelum tidur.
2. … 2. ...

245
Minggu, 12 Juni 2022

246
Minggu, 12 Juni 2022
(Minggu Trinitas - Putih)

MEMULIAKAN TUHAN DENGAN NYANYIAN


MAZMUR 8

NILAI KRISTIANI
Daud saat senang, sedih, memuliakan dan bertanya pada Tuhan, selalu dengan
bermazmur atau bernyanyi.

TOKOH
Daud

AYAT
“Namun, Engkau telah membuat manusia hampir sama seperti Allah, dan telah
memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.”
(Mazmur 8: 6)

URAIAN PELAJARAN
1. Mazmur ini merupakan mazmur kerajaan. Sebutan mazmur Daud bisa berarti nyanyian
ini ditulis oleh Daud, untuk Daud, atau tentang Daud. Mazmur ini merupakan
pengulangan sekaligus pembaruan kisah penciptaan manusia di Kejadian 1: 26-2: 4a
dan Kejadian 2: 4b-25.
2. Ayat 6 mengacu pada manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah.
Ini berarti manusia diberi kuasa oleh Allah atas semesta alam dan seisinya. Tetapi,
kuasa ini berada di bawah kedaulatan Allah. Dapat dikatakan bahwa manusia diberi
kuasa sebagai mandataris Allah.
3. Manusia menjadi pelayan Allah yang dititipi ciptaan lainnya untuk diurus, dirawat,
digunakan, dan dilindungi. Kuasa yang diberikan pada manusia dalam rangka melakukan
tugas tersebut.
4. Memimpin atas nama Allah dan bertanggung jawab kepada-Nya adalah maksud
mula-mula Allah menciptakan kemanusiaan. Adam telah gagal memenuhi maksud ini.
Daud mewakili Adam baru memulihkan kemanusiaan sebagaimana maksud Allah
ketika menciptakan manusia.
5. Mazmur ini menggambarkan kepemimpinan Daud yang menjadi tolok ukur kerajaan
yang ideal seturut maksud Allah. Raja diberi kemampuan ilahi untuk berkuasa atas

247
binatang buas seperti yang tampak dalam kehidupan masa muda Daud. Ia melawan singa
dan beruang demi melindungi domba-domba bapaknya yang dipercayakan padanya.
6. Beruang dan binatang buas lainnya juga merupakan simbol untuk menyebutkan
bangsa-bangsa lain yang memerangi Israel. Di bawah kepemimpinannya, Daud bukan
hanya berhasil menaklukkan musuh, tetapi juga mengubahnya menjadi teman.

TATA IBADAH
1. Sapaan
Selamat pagi anak-anak. Siapa yang di rumah pernah diberi tugas oleh ayah dan ibu?
(menerima respons anak) Tugas apa saja yang diberikan? (menerima respons anak)
Bagaimana kita mengerjakan tugas dari ayah dan ibu? Apakah kita mengerjakannya
dengan asal-asalan atau dengan sungguh-sungguh? (menerima respons anak)
Orangtua juga Tuhan memberi kita tugas karena kita memiliki kemampuan. Hari ini
kita akan belajar dari raja Daud yang memakai kemampuannya untuk kebaikan bersama.
2. Pujian: “S’lamat Pagi Tuhan Tak Lupa T’rima Kasih”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Burung Pipit yang Kecil” (KJ 385)
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Buatlah P’litaku t’rus Menyala” (KMM 109)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Semua Bunga Ikut Bernyanyi”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Tunjukkan pada anak gambar seorang anak sedang melakukan perbuatan jahat kepada
kawan, merusak tanaman, mengganggu binatang. Minta anak merespons gambar tersebut.

Tunjukkanlah gambar anak menolong kawan, merawat tanaman, memberi makan binatang.
Minta anak merespons gambar-gambar tersebut.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Ceritakanlah sosok Daud yang menggembalakan domba-domba bapaknya. Daud seringkali
harus membawa domba-dombanya jauh ke atas gunung untuk mencari padang rumput

248
yang subur untuk makanan domba-dombanya. Ia berada di tempat yang sunyi dan hanya
ditemani oleh domba-dombanya. Ia seringkali bermain kecapi untuk menghibur dirinya
dan domba-dombanya.

Ceritakanlah bahwa terkadang ada binatang buas yang ingin menerkam domba-domba
bapaknya. Daud menghadapi binatang buas itu demi melindungi dombanya.

Kali lain, ada domba yang terpisah dari kawanannya. Daud pergi mencari domba yang
hilang itu. Karena jika dibiarkan, domba yang sendirian itu akan tersesat atau diterkam
binatang buas.

Menjelang malam, Daud mencari gua tempat domba-dombanya berlindung dan


beristirahat. Ia memanggil nama mereka satu demi satu. Ia mengenal setiap dombanya.
Ketika semua dombanya berada di dalam gua, Daud akan tidur di mulut gua. Ia tetap
berjaga. Ia menjadi pintu sehingga tidak ada pencuri atau binatang buas bisa masuk ke
dalam gua dan tidak ada domba yang bisa keluar tanpa sepengetahuannya. Demikianlah
ia menjaga domba-domba milik bapaknya.

Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita kali ini anak belajar dari tokoh Daud melindungi, menjaga sesama ciptaan
dengan baik.

Aktivitas: “Kartu Cerita Daud Menjaga Dombanya”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Pola Daud.
2. Pola domba (tiga ekor).
3. Kertas buffalo 1 lembar.
4. Origami berbentuk rumput.
5. Lem.
b. Langkah Pembuatan:
1. Warnailah gambar Daud dan keempat domba.
2. Lipatlah kertas buffalo membentuk kartu (lihat contoh).
3. Tempelkan gambar domba dan rumput di bagian dalam kartu.
4. Tempelkan gambar Daud di bagian luar kartu.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas di atas anak belajar mengenal tokoh Daud yang diberi kemampuan
oleh Allah untuk melindungi domba-domba ayahnya. Anak belajar Daud melakukan
tugas yang diberikan ayahnya dengan bertanggung jawab (baik).

249
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Tunjukkan pada anak gambar raja Daud. Minta anak menyampaikan apa yang ia ketahui
tentang Daud. Misalnya, apa pekerjaan Daud, bagaimana karakter Daud, apa kemampuan
yang dimilikinya. Bantu anak mengenal Daud dengan membaca beberapa ayat tentang
Daud di 1 Samuel 17 dan pasal lainnya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Ceritakan pada anak kisah Daud. Daud adalah raja yang amat dicintai oleh rakyatnya dan
disegani oleh musuh-musuhnya. Sampai sekarang bangsa Israel memandang kerajaan
Daud adalah kerajaan yang dikehendaki oleh Allah.

Ceritakan bahwa ketika masih kanak-kanak Daud sering menggembalakan domba-domba


bapaknya di ladang. Ia melakukan tugas itu dengan bertanggung jawab. Meskipun domba
itu bukan kepunyaannya, ia mengurus, merawat, dan melindunginya baik. Jika ada binatang
buas, Daud menghadapi dan mengalahkannya sehingga domba-dombanya selamat.

Ketika bangsa Israel ketakutan di medan perang menghadapi raksasa bernama Goliat,
Daud dengan sukarela mengajukan diri untuk menghadapinya. Daud percaya bahwa Allah
akan menolongnya melawan Goliath.

Ketika raja Saul mengejar Daud dan ingin membunuhnya, ia bersembunyi di gua Adulam.
Di sana ia bertemu dengan berbagai buronan kerajaan, baik dari bangsa Israel dan yang
dari negeri musuh. Ia bersahabat dengan mereka. Ketika Daud menjadi raja dan
menghadapi kesulitan, sahabat-sahabatnya membantunya. Begitu juga raja negeri musuh
yang dulu diperangi Daud, berbalik mendukung dan membantu Daud.

Terangkan pada anak bahwa Daud menjalankan kepemimpinannya dengan takut akan
Allah. Ia memimpin dengan bertanggung jawab, yaitu menggunakan kemampuannya
untuk melindungi yang lemah dan demi kebaikan bersama.

Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita kali ini anak belajar menjadi pemimpin yang bertanggung jawab seperti
Daud, yaitu memakai kemampuannya untuk kebaikan bersama.

250
Aktivitas : “Membuat Mahkota”
a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Pola mahkota (a).
2. Kertas origami berbentuk bujur sangkar secukupnya.
3. Alat tulis.
4. Lem/kertas perekat (double tape).
5. Pembolong kertas.
6. Karet gelang.
b. Langkah Pembuatan:
1. Minta anak menuliskan kemampuan Daud sebagai pemimpin di atas kertas origami.
2. Tempelkan kertas origami pada mahkota sebagai hiasan.
3. Bantu anak memasang karet gelang pada ujung mahkota.
4. Tuliskan ayat indah hari ini pada mahkota.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas di atas, anak belajar bahwa Daud memiliki kemampuan dan memakai
kemampuan tersebut untuk kebaikan bersama. Anak juga diberi kemampuan oleh
Allah untuk dipakai bagi kebaikan sesama.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Tunjukkan pada anak foto tokoh-tokoh besar dunia. Minta anak menyebutkan mengapa
mereka menjadi pemimpin. Mengapa banyak orang menyukai dan mengikuti mereka.
Pelayan anak menjelaskan bahwa pemimpin memiliki kemampuan istimewa yang berguna
untuk kebaikan banyak orang. Hal itulah yang membuat mereka dihormati banyak orang.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Ceritakan pada anak kisah Daud. Daud adalah raja yang amat dicintai oleh rakyatnya dan
disegani oleh musuh-musuhnya. Sampai sekarang bangsa Israel memandang kerajaan
Daud adalah kerajaan yang dikehendaki oleh Allah.
Ceritakan bahwa ketika masih kanak-kanak Daud sering menggembalakan domba-domba
bapaknya di ladang. Ia melakukan tugas itu dengan bertanggung jawab. Meskipun domba
itu bukan kepunyaannya, ia mengurus, merawat, dan melindunginya baik. Jika ada binatang
buas, Daud menghadapi dan mengalahkannya sehingga domba-dombanya selamat.
Ketika bangsa Israel ketakutan di medan perang menghadapi raksasa bernama Goliat,
Daud dengan sukarela mengajukan diri untuk menghadapinya. Daud percaya bahwa Allah
akan menolongnya melawan Goliath.

251
Ketika raja Saul mengejar Daud dan ingin membunuhnya, ia bersembunyi di gua Adulam.
Di sana ia bertemu dengan berbagai buronan kerajaan, baik dari bangsa Israel dan yang
dari negeri musuh. Ia bersahabat dengan mereka. Ketika Daud menjadi raja dan
menghadapi kesulitan, sahabat-sahabatnya membantunya. Begitu juga raja negeri musuh
yang dulu diperangi Daud, berbalik mendukung dan membantu Daud.

Terangkan pada anak bahwa Daud menjalankan kepemimpinannya dengan takut akan
Allah. Ia memimpin dengan bertanggung jawab, yaitu menggunakan kemampuannya
untuk melindungi yang lemah dan demi kebaikan bersama.

Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita kali ini anak belajar menjadi pemimpin yang bertanggung jawab seperti
Daud, yaitu memakai kemampuannya untuk kebaikan bersama.

Aktivitas
a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Pola mahkota (b).
2. Kertas origami berbentuk bujur sangkar dan lingkaran secukupnya.
3. Alat tulis.
4. Lem/kertas perekat (double tape).
5. Pembolong kertas.
6. Karet gelang.
b. Langkah Pembuatan:
1. Pada tiap kertas berbentuk bujur sangkar, anak menuliskan satu kelebihan yang
mereka miliki. Di bagian dalam bujur sangkar anak menuliskan apa yang akan
mereka lakukan dengan kemampuan tersebut.
2. Kemudian, mintalah tiap anak menuliskan satu kelebihan kawan-kawannya. Lalu,
pemilik mahkota menuliskan apa yang akan ia lakukan dengan kelebihannya (yang
ditulis oleh kawannya).
3. Tempelkan bujur sangkar di badan mahkota.
4. Tempelkan lingkaran di bagian puncak mahkota.
5. GSM membantu anak memasang karet gelang di bagian ujung mahkota.
6. GSM menyimpulkan pelajaran hari ini (lihat makna aktivitas).
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas kelompok di atas, anak belajar bahwa Daud, begitu juga presiden, polisi,
dan tokoh masyarakat lainnya dikaruniai kemampuan oleh Allah. Mereka menggunakan
kemampuannya untuk kebaikan bersama. Anak juga diberi kemampuan atau kelebihan
oleh Allah. Allah ingin anak menggunakan kemampuannya untuk kebaikan sesama.

252
GAMBAR ALAT PERAGA
KELAS PAUD

253
254
Kelas KECIL

Gambar domba, untuk peraga dan pola aktivitas PAUD

255
KELAS BESAR

Foto presiden Joko widodo dan polisi.


https://duckduckgo.com/?q=gambar+presiden+Joko+Widodo&t=chromentp&atb=v19
4-1&iax=images&ia=images&iai=http%3A%2F%2Fmetrobali.com%2Fwp-
content%2Fuploads%2F2016%2F10%2FJokowidodo-sederhana.jpg

https://duckduckgo.com/?q=gambar+polisi+menolong&t=chromentp&atb=v194-
1&iar=images&iax=images&ia=images&iai=http%3A%2F%2Fstatic.pulsk.com%2F
images%2F2016%2F03%2F13%2F145787890856e5777c6c3fa.jpg

256
GAMBAR AKTIVITAS
KELAS PAUD

257
KELAS KECIL

258
KELAS BESAR

259
Minggu, 19 Juni 2022

260
Minggu, 19 Juni 2022
(Minggu Biasa VII - Minggu ke-2 setelah Pentakosta)

BERHENTI SEJENAK UNTUK BERISTIRAHAT


1 RAJA-RAJA 19:1-15

NILAI KRISTIANI
Lebih baik berhenti sejenak untuk beristirahat dari pada seperti Elia, bersembunyi karena
terancaman sehingga tidak mau melanjutkan tugasnya.

TOKOH
Elia

AYAT
“Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah
kendi berisi air. Lalu, ia makan dan minum, kemudian berbaring pula”
(1 Raja-raja 19: 6).

URAIAN PELAJARAN
1. Elia menegur raja Ahab dan ratu Izebel karena bertindak tidak adil dan membuat
bangsa Israel meninggalkan Allah. Ia menyampaikan hukuman Allah atas mereka dan
Israel (lihat 1 Raja-raja 18: 16-46). Ratu Izebel murka dan memerintahkan pasukannya
untuk membunuh Elia.
2. Bacaan kali ini menunjukkan pergumulan internal Elia. Ia kelelahan dan kewalahan
secara mental. Ia merasa telah gagal dan tak sanggup melanjutkan tugasnya. Elia
melarikan diri ke luar negeri, ke arah selatan, ke negeri Yehuda. Ia terus berjalan ke
padang gurun, tempat yang sunyi dan tak berpenghuni. Di sana, ia berharap Allah
mengambil nyawanya. Ia ingin berhenti. Allah merespons jeritan hati Elia dengan
melakukan tiga hal, yaitu menemuinya, memberinya makan (memulihkan
kekuatannya), dan mengarahkan Elia.
3. Ayat 5-7 mengisahkan Allah mengutus malaikat-Nya untuk mengantarkan makanan
pada Elia. Malaikat itu memberinya roti bakar dan air dalam kendi. Kata yang dipakai
untuk roti bakar adalah yang dibakar di batu bara, resapim. Kata ini muncul satu kali
di Alkitab, di Yesaya 6: 6 mengacu pada batu bara yang menyentuh bibir Yesaya untuk
memurnikan Yesaya sehingga ia dapat mengemban tugas nabi sebagai penyampai
pesan Allah kepada umat.

261
4. Kata untuk kendi adalah sapphat, yang dipakai di 1 Raja-raja 17: 12-16 mengacu pada
buli-buli berisi minyak milik janda di Sarfat. Buli-buli itu diberkati Allah sehingga
minyak di dalamnya tidak kunjung habis. Buli-buli itu telah memelihara hidup janda,
anaknya, dan Elia saat wabah kelaparan. Kedua pemberian itu menunjukkan
pemeliharaan Allah atas hidup Elia. Allah memberinya makan untuk memulihkan
kekuatannya dan kemampuannya menunaikan tugasnya.
5. Allah juga menemui Elia. Allah datang bukan dalam riuhnya angin badai, kekuatan
gempa bumi, atau nyala api. Ia datang dalam hening. Allah menanyakan hal yang sama
pada Elia sampai dua kali: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?” Elia memberi jawab yang
sama sebanyak dua kali. Jawaban Elia menunjukkan ia kehilangan orientasi hidup
karena kelelahan dan kewalahan.
6. Allah mengarahkan Elia. Ia membantu Elia menemukan kembali tujuan hidupnya, yaitu
melakukan pekerjaan Allah. Ia diminta mengurapi pemimpin yang baru. Hal ini
menunjukkan bahwa Allah mengendalikan sejarah (Izebel yang menakutkan ada di
bawah kendali Allah). Selain itu, pekerjaan Allah yang dilakukan Elia akan terus
berlanjut meskipun Elia tidak ada lagi. Meski begitu, Elia penting bagi Allah dan
diperhatikan-Nya.

TATA IBADAH
1. Sapaan
Anak-anak! (beri kesempatan anak Sekolah Minggu merespons). Siapa yang pernah
kecapean? (tunggu respons anak) Biasanya kalau kita capek, kita jadi gampang marah
dan suka rewel. Hari ini kita akan mendengar cerita tentang nabi Elia yang kecapean.
2. Pujian: “Hari Minggu, Hari yang Mulia” (KJ 21:1-2)
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “FirmanMu P’lita Bagi Kakiku”
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Bila Topan K’ras Melanda Hidupmu” (KJ 439:1-2)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Tuhan Tidak Lupa” (KJ 490)

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

262
KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Tunjukkanlah gambar anak yang sedang tidur. Tanyakan pada anak siapa yang suka tidur
siang. Tanyakan pada anak kenapa mereka perlu tidur siang. Anak perlu istirahat setelah
beraktivitas. Ketika anak beristirahat dengan cukup, kekuatannya pulih dan muncul ide-
ide baru untuk kegiatan selanjutnya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Ceritakanlah pada anak bahwa Elia juga pernah mengalami kelelahan. Ia diutus untuk
menemui raja Ahab dan ratu Izebel. Mereka berdua sangat jahat. Mereka mencuri kebun
anggur milik Nabot. Padahal, hanya kebun itu milik Nabot. Sedangkan raja Ahab memiliki
kekayaan yang melimpah. Ratu Izebel juga memaksa rakyat untuk meninggalkan Allah.

Elia menegur mereka. Tetapi mereka bukannya menyesal dan berubah jadi baik, malah
ingin menangkap Elia.

Elia merasa lelah dan kewalahan. Ia merasa tidak sanggup lagi melakukan tugasnya. Maka,
Elia melarikan diri ke luar negeri, jauh ke arah selatan ke negeri Yehuda. Di sana ratu Izebel
tidak punya kuasa untuk menangkapnya. Elia berjalan jauh ke tempat sunyi, ke padang
gurun yang tak berpenghuni. Di sana ia meminta berhenti jadi nabi.

Sampaikan pada anak apa yang dilakukan Allah. Ia mengutus malaikat-Nya untuk memberi
Elia makan. Malaikat itu membawa roti bakar dan kendi berisi air. Ia datang untuk kedua
kalinya dan meminta Elia makan. Makanan itu memulihkan tenaga Elia untuk melanjutkan
perjalanan. Setelah makan, Elia berjalan ke gunung Horeb. Di sana ia bertemu dengan Allah.

Elia masuk ke gua. Lalu datanglah angin badai. Tetapi, Allah tidak ada di sana. Kemudian,
datanglah gempa bumi yang dahsyat, tetapi Allah juga tidak ada di dalamnya. Lalu,
datanglah api, Allah juga tidak di situ. Setelah itu, hening. Saat itulah Elia menyelubungi
mukanya dan beranjak keluar. Ia tahu Allah tiba.

Allah bertanya pada Elia, apa yang ia kerjakan di situ. Elia menyampaikan keluhannya. Ia
sudah bekerja dengan giat, tetapi gagal. Israel tidak bertobat, malah mau membunuhnya.
Allah memerintahkan Elia untuk kembali melanjutkan tugasnya. Allah memberitahu Elia
apa yang harus dilakukannya. Berhenti dan beristirahat membuat Elia tenang. Dalam
tenang dan hening, Elia bertemu dan mendengarkan suara Allah. Kekuatannya dipulihkan
dan ia dituntun untuk melanjutkan pekerjaannya.

263
Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita kali ini anak belajar perlunya berhenti sejenak untuk beristirahat. Ketika
beristirahat Allah memulihkan kekuatan anak dan memunculkan ide-ide baru untuk
menyelesaikan tugas.

Aktivitas
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar anak tidur (1 buah).
2. Gambar makanan dan minuman (1 buah).
3. Gambar anak bermain (1 buah).
4. Selembar kertas A4.
5. Lem.
6. Alat tulis.
b. Langkah Pembuatan:
1. Susun dan tempel gambar anak bermain, makanan/minuman, dan anak tidur di
tepi kiri kertas A4 berpasangan dengan gambar lingkaran di tepi kanan.
2. Minta anak menggambar jarum jam pada gambar lingkaran sesuai waktunya
mereka bermain, makan siang, dan tidur siang.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas di atas anak belajar perlunya istirahat cukup dan makan yang baik
untuk memulihkan kekuatan mereka. Anak belajar bahwa Allah memulihkan kekuatan
mereka melalui makanan dan istirahat.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Tanyakan pada anak apakah mereka pernah mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas
sekolah. Mintalah anak menceritakan kesulitan yang pernah dialaminya. Tanyakan pada
anak apa yang mereka lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut.

Ceritakanlah pengalaman pelayan anak ketika menghadapi kesulitan. Sama seperti anak,
pelayan anak juga pernah mengalami kesulitan ketika masih sekolah, atau kesulitan di
tempat kerja.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Ceritakanlah pada anak bahwa Elia juga pernah mengalami kesulitan dan merasa putus
asa. Israel dipimpin oleh raja Ahab dan ratu Izebel yang sangat jahat. Mereka tidak melindungi

264
rakyatnya, malah mengambil milik rakyat. Kebun anggur Nabot diambil oleh raja Ahab padahal,
hanya itu warisan moyangnya. Sedangkan raja Ahab memiliki kekayaan yang melimpah.
Ratu Izebel juga memaksa rakyatnya untuk meninggalkan Allah dan menyembah berhala.

Elia diutus menemui raja Ahab dan ratu Izebel dan menyampaikan pesan Allah. Elia melakukan
tugasnya. Ia menyampaikan hukuman Allah atas mereka dan para nabi yang membuat
umat meninggalkan Allah. Elia berpikir mereka akan bertobat setelah menerima hukuman
Allah. Tetapi, yang terjadi justru sebaliknya. Ratu Izebel murka dan memerintahkan tentaranya
untuk membunuh Elia.

Elia merasa mentok. Ia kelelahan dan kewalahan. Ia merasa tidak sanggup lagi mengemban
tugasnya. Maka, Elia melarikan diri ke luar negeri, jauh ke arah selatan ke negeri Yehuda.
Di sana ratu Izebel tidak punya kuasa untuk menangkapnya. Elia berjalan jauh ke tempat
sunyi, ke padang gurun yang tak berpenghuni. Di sana ia meminta Allah mencabut
nyawanya. Ia ingin berhenti.

Sampaikan pada anak apa yang dilakukan Allah. Ia mengutus malaikatNya untuk memberi
Elia makan. Malaikat itu membawa roti bakar dan kendi berisi air. Ia datang untuk kedua
kalinya dan meminta Elia makan. Makanan itu memulihkan tenaga Elia untuk melanjutkan
perjalanan. Setelah makan, Elia berjalan 40 hari, 40 malam. Ia tiba di gunung Horeb. Di
tempat itu dulu Allah menemui Musa. Hal yang sama dialami Elia.

Elia masuk ke goa. Lalu datanglah angin badai. Tetapi, Allah tidak ada di sana. Kemudian,
datanglah gempa bumi yang dahsyat, tetapi Allah juga tidak ada di dalamnya. Lalu,
datanglah api, Allah juga tidak di situ. Setelah itu, hening. Saat itulah Elia menyelubungi
mukanya dan beranjak keluar. Ia tahu Allah tiba.

Allah bertanya pada Elia, apa yang ia kerjakan di situ. Elia menyampaikan keluhannya. Ia
sudah bekerja dengan giat, tetapi gagal. Israel tidak bertobat, malah mau membunuhnya.
Allah memerintahkan Elia untuk kembali ke Damsyik, tempat yang berbahaya baginya. Ia
harus mengurapi pemimpin negeri Aram, musuhnya Israel. Allah mengarahkan Elia. Ia kini
tahu apa yang harus diperbuatnya. Berhenti dan beristirahat membuat Elia tenang. Dalam
tenang dan hening, Elia bertemu dan mendengarkan suara Allah. Kekuatannya dipulihkan
dan ia dituntun untuk melanjutkan pekerjaannya.

Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita kali ini anak belajar perlunya berhenti sejenak untuk beristirahat. Ketika
beristirahat Allah memulihkan kekuatan anak dan memunculkan ide-ide baru untuk
menyelesaikan tugas.

265
Aktivitas
a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Gambar anak tidur (1 buah).
2. Gambar makanan dan minuman (1 buah).
3. Gambar anak sekolah (1 buah).
4. Gambar anak bermain (1 buah).
5. Selembar kertas A4.
6. Lem.
7. Alat tulis.
b. Langkah Pembuatan:
1. Susun dan tempel gambar anak sekolah, makanan/minuman, anak bermain, dan
anak tidur di tepi kiri kertas A4 berpasangan dengan gambar lingkaran di tepi kanan.
2. Minta anak menggambar jarum jam pada gambar lingkaran sesuai waktunya
mereka sekolah, makan siang, bermain, dan tidur siang.
3. Minta anak menuliskan dengan angka jam berapa ia melakukan kegiatan di atas.
4. Minta anak menceritakan aktivitas yang dibuatnya dan mengapa tidur yang cukup
dan makan yang baik itu penting.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas di atas anak belajar perlunya istirahat cukup dan makan yang baik
untuk memulihkan kekuatan mereka. Anak belajar bahwa Allah memulihkan kekuatan
mereka melalui makanan dan istirahat.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Tanyakan pada anak apakah mereka pernah mengalami kesulitan dalam mengerjakan
tugas sekolah. Mintalah anak menceritakan kesulitan yang pernah dialaminya. Tanyakan
pada anak apa yang mereka lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut.

Ceritakanlah pengalaman pelayan anak ketika menghadapi kesulitan. Sama seperti anak,
pelayan anak juga pernah mengalami kesulitan ketika masih sekolah, atau kesulitan di
tempat kerja.

Tunjukkan pada anak gambar orang yang kelelahan dan kewalahan karena pekerjaan yang
menumpuk. Tanyakan pada anak apa yang terjadi jika orang tersebut memaksakan diri
untuk terus menyelesaikan pekerjaannya.

266
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Ceritakanlah pada anak bahwa Elia juga pernah mengalami kesulitan dan merasa putus
asa. Israel dipimpin oleh raja Ahab dan ratu Izebel yang sangat jahat. Mereka tidak melindungi
rakyatnya, malah mengambil milik rakyat. Kebun anggur Nabot diambil oleh raja Ahab padahal,
hanya itu warisan moyangnya. Sedangkan raja Ahab memiliki kekayaan yang melimpah.
Ratu Izebel juga memaksa rakyatnya untuk meninggalkan Allah dan menyembah berhala.

Elia diutus menemui raja Ahab dan ratu Izebel dan menyampaikan pesan Allah. Elia
melakukan tugasnya. Ia menyampaikan hukuman Allah atas mereka dan para nabi yang
membuat umat meninggalkan Allah. Elia berpikir mereka akan bertobat setelah menerima
hukuman Allah. Tetapi, yang terjadi justru sebaliknya. Ratu Izebel murka dan memerintahkan
tentaranya untuk membunuh Elia.

Elia merasa mentok. Ia kelelahan dan kewalahan. Ia merasa tidak sanggup lagi mengemban
tugasnya. Maka, Elia melarikan diri ke luar negeri, jauh ke arah selatan ke negeri Yehuda.
Di sana ratu Izebel tidak punya kuasa untuk menangkapnya. Elia berjalan jauh ke tempat
sunyi, ke padang gurun yang tak berpenghuni. Di sana ia meminta Allah mencabut
nyawanya. Ia ingin berhenti.

Sampaikan pada anak apa yang dilakukan Allah. Ia mengutus malaikatNya untuk memberi
Elia makan. Malaikat itu membawa roti bakar dan kendi berisi air. Ia datang untuk kedua
kalinya dan meminta Elia makan. Makanan itu memulihkan tenaga Elia untuk melanjutkan
perjalanan. Setelah makan, Elia berjalan 40 hari, 40 malam. Ia tiba di gunung Horeb. Di
tempat itu dulu Allah menemui Musa. Hal yang sama dialami Elia.

Elia masuk ke goa. Lalu datanglah angin badai. Tetapi, Allah tidak ada di sana. Kemudian,
datanglah gempa bumi yang dahsyat, tetapi Allah juga tidak ada di dalamnya. Lalu,
datanglah api, Allah juga tidak di situ. Setelah itu, hening. Saat itulah Elia menyelubungi
mukanya dan beranjak keluar. Ia tahu Allah tiba.

Allah bertanya pada Elia, apa yang ia kerjakan di situ. Elia menyampaikan keluhannya. Ia
sudah bekerja dengan giat, tetapi gagal. Israel tidak bertobat, malah mau membunuhnya.
Allah memerintahkan Elia untuk kembali ke Damsyik, tempat yang berbahaya baginya. Ia
harus mengurapi pemimpin negeri Aram, musuhnya Israel. Allah mengarahkan Elia. Ia kini
tahu apa yang harus diperbuatnya. Berhenti dan beristirahat membuat Elia tenang. Dalam
tenang dan hening, Elia bertemu dan mendengarkan suara Allah. Kekuatannya dipulihkan
dan ia dituntun untuk melanjutkan pekerjaannya.

267
Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita kali ini anak belajar ketika kelelahan dan kewalahan menyelesaikan tugas-
tugasnya, ia perlu berhenti sejenak untuk beristirahat. Ketika beristirahat Allah memulihkan
kekuatan anak dan memunculkan ide-ide baru untuk menyelesaikan tugasnya. Dalam
keadaan tenang, anak justru dapat berpikir dan bekerja dengan baik.

Aktivitas : (Sama Seperti Kelas Kecil)

268
GAMBAR AKTIVITAS
KELAS PAUD

269
KELAS KECIL DAN BESAR

270
Minggu, 26 Juni 2022

271
Minggu, 26 Juni 2022
(Minggu Biasa VIII - Minggu ke-3 setelah Pentakosta - Hijau)

ELISA MENJADI PENERUS ELIA


2 RAJA-RAJA 2:1-2, 6-14

NILAI KRISTIANI
Elisa tetap ingin bersama dengan Elia dan sangat sedih ketika melihat Elia terangkat
meninggalkannya.

TOKOH
Elisa

AYAT
“Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari
padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian”
(2 Raja-raja 2: 10)

URAIAN PELAJARAN
1. Bacaan kali ini tentang kesetiaan dan kegigihan Elisa mengikuti Elia ke berbagai tempat.
Bacaan ini juga tentang Elisa yang menjadi penerus Elia.
2. Elia dan Elisa berjalan dari Gilgal ke Betel ke Yerikho, menyeberangi sungai Yordan dan
balik lagi. Setiap kali akan berangkat menuju suatu tempat, Elia meminta Elisa untuk
tinggal, tidak mengikutinya. Tetapi, Elisa selalu menolak permintaan Elia.
3. Elia terus berpindah-pindah lokasi dengan rute yang tidak logis. Ia ingin menguji
kegigihan Elisa mengikuti jalannya. Di tiap lokasi yang disinggahi terdapat komunitas
nabi. Mereka mengiringi Elia dan Elisa dari jauh. Ketika keduanya menyeberangi sungai
Yordan, kumpulan nabi itu tidak ikut serta. Mereka tahu Elia akan terangkat ke surga.
Mereka juga ingin tahu siapa yang akan ditunjuk menjadi penerusnya.
4. Elia menggunakan jubahnya untuk memukul sungai Yordan sehingga mereka berdua
dapat menyeberang. Jubah yang sama dipakai Elia untuk menyelubungi wajahnya saat
ia bertemu Allah di gunung Horeb. Jubah itu juga yang dilempar ke Elisa ketika Elia
memanggil Elisa untuk mengikutnya. Pendeknya, jubah itu menjadi simbol kekuatan
Elia. Menerima jubah sama artinya mewarisi kekuatan Elia.
5. Sebelum terangkat ke surga, Elia menanyakan keinginan Elisa. Elisa minta dua bagian
roh Elia. Permintaan Elisa ini merupakan permintaan hak anak sulung (Ulangan 21: 15-17).
Dapat dikatakan, Elisa minta ditetapkan menjadi penerus Elia.

272
6. Permintaan Elisa adalah hal yang sukar, tetapi bukannya tidak mungkin. Jika Elisa dapat
menyaksikan Elia terangkat ke surga, maka hal itu akan terjadi. Elisa melihat Elia terangkat
ke surga dengan kereta berapi dan memanggilnya. Ia mengoyakkan pakaiannya tanda
kesedihan. Memiliki kemampuan melihat peristiwa tidak biasa merupakan anugerah
ilahi. Namun, seseorang juga perlu mempersiapkan dirinya untuk menerima anugerah
tersebut. Elia tentu melatih, mengajar, dan mendidik Elisa selama Elisa menjadi
muridnya. Sebagai murid, Elisa tentu bekerja keras mempelajari segala sesuatu yang
diperlukan untuk menjadi Tuhan. Kemudian Elisa mengambil jubah Elia dan melakukan
hal yang sama dengan yang diperbuat oleh Elia. Ia bertanya di manakah Allah Elia. Air
sungai Yordan terbelah. Elisa berjalan di atas tanah kering. Ini menjadi tanda bahwa
Allah Elia adalah Allah Elisa juga yang menyertainya meneruskan pekerjaan Elia.

TATA IBADAH
1. Sapaan
Selamat pagi anak-anak! (tunggu respons anak). Setiap anak pasti punya cita-cita. Nah,
apa yang harus kita lakukan untuk menggapai cita-cita itu? Kita akan menemukan
jawabannya dalam cerita Elisa.
2. Pujian: “Mentega dan Roti” (https://www.youtube.com/watch?v=0L78uhdzfT0)
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Mintalah” (KJ 455)
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “God is so Good”
(https://www.youtube.com/watch?v=LfVHxY5wVFc)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Aku Diberkati”
(https://www.youtube.com/watch?v=6MU0E2jUfHM).

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Tanyakan pada anak apa cita-cita mereka. Berilah respons positif terhadap jawaban anak.
Tanyakan pada anak apa yang harus mereka lakukan agar cita-citanya tercapai.

273
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Elisa mempunyai seorang guru bernama Elia. Ia bercita-cita ingin menjadi nabi Allah seperti
gurunya. Gurunya mau pergi ke surga naik kereta api. Elisa ingin minta jubah gurunya itu.
Tetapi, sebelum Elia memberikannya, Elisa harus berusaha mendapatkannya.

Elia ingin pergi ke Betel. Elisa mengikuti gurunya. Di Betel banyak nabi muda lainnya. Mereka
juga menginginkan jubah Elia. Mereka mengikuti Elia dan Elisa dari jauh. Elia mau melanjutkan
perjalanannya lagi ke Yerikho. Elisa sudah lelah, tapi ia tidak mau menyerah, ia tetap
mengikuti gurunya. Sampai di sana, Elia mau menyeberangi sungai Yordan. Teman-teman
Elisa menyerah. Mereka tidak mau ikut menyeberang sungai Yordan. Meski lelah dan
mengantuk, Elisa tetap mengikuti Elia.

Elia merasa waktunya segera tiba. Ia bertanya pada Elisa apa permintaan terakhirnya
sebelum ia berpisah dengannya. Elisa ingin menjadi penerus Elia. Sampaikan pada anak
apa yang dikatakan Elia. Elisa harus melihat Elia terangkat ke surga. Jika ia bisa melakukan
itu, keinginannya akan terpenuhi.

Elisa mampu melihat kereta berapi yang menjemput Elia. Ia mengambil jubah gurunya dan
memukul air sungai Yordan seperti yang dilakukan gurunya. Karena kegigihannya, Elisa
berhasil menerima jubah Elia dan menjadi penerusnya.

Kesimpulan Pelajaran
Anak belajar tidak mudah menyerah.

Aktivitas
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Pola tahapan Elisa menjadi penerus Elia (meninggalkan rumah, Gilgal, Betel, sungai
Yordan, melihat kereta berapi, jubah Elia).
2. Kertas A4.
3. Lem.
b. Langkah Pembuatan:
1. Minta anak memberi nomor pada tahapan Elisa menjadi penerus Elia, mulai dari
tahap pertama sampai menerima jubah Elia.
2. Anak menempelkan gambar-gambar sesuai urutan nomor hingga menjadi
rangkaian cerita yang runtut.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas di atas anak mendalami kisah Elisa menjadi penerus Elia. Anak tahu
bahwa ada tahapan dan usaha yang dilalui Elisa sampai cita-citanya tercapai.

274
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Tanyakan pada anak apa cita-cita mereka. Berilah respons positif terhadap jawaban anak.
Tanyakan pada anak apa yang harus mereka lakukan agar cita-citanya tercapai.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Tugas Elia di dunia sudah selesai. Sebentar lagi ia akan terangkat ke surga. Elia memiliki
seorang murid bernama Elisa. Waktu di gunung Horeb, Allah memerintahkannya untuk
mengurapi Elisa sebagai penggantinya. Namun, sebelum Elisa bisa menggantikan Elia, ia
harus belajar banyak hal dari Elia.

Ketika Elisa dipanggil, ia sedang bekerja di ladang ayahnya. Ia anak seorang kaya. Ia
membajak ladang dengan 12 ekor lembu dan ia menaiki yang kedua belas. Elisa harus
meninggalkan pekerjaannya dan keluarganya demi mengikut Elia. Sejak saat itu, Elia
mengajarinya segala yang ia tahu tentang menjadi nabi Tuhan.

Bisa jadi Elia mengajari Elisa cara mendengarkan suara Allah yang halus berbisik dalam
hati. Ia mengajari Elisa untuk tidak mencari keuntungan dari orang-orang yang ditolongnya.
Ia mengajari Elisa melepaskan segala sesuatu untuk melayani sebagai nabi. Ia tentu mengajari
Elisa untuk mengatakan kebenaran meskipun ia dibenci karenanya.

Elia menguji kegigihan Elisa. Ia mau pergi ke dari Gilgal ke Betel dan menyuruh Elisa tinggal
di situ saja, tidak usah mengikutinya. Tetapi, Elisa menolak dan terus mengikutinya. Dari
Betel, Elia pergi lagi ke Yerikho. Meskipun lelah, Elisa tidak mau menyerah, ia tetap ikut.
Ceritakan pada anak apa yang dilakukan 50 nabi lainnya yang mengiringi mereka.

Dari Yerikho, Elia ingin menyeberangi sungai Yordan. Elisa tetap ikut. Melihat kegigihannya,
Elia menanyakan permintaan Elisa sebelum ia terangkat ke surga. Elisa minta dua bagian
rohnya Elia. Terangkan pada anak maksud dari permintaan Elisa itu. Ia ingin sekuat dan
sepandai Elia. Ia ingin menjadi penerus gurunya.

Sampaikan pada anak tugas terakhir yang diberikan Elia pada muridnya. Kalau Elisa mampu
menjalankan tugas itu, permintaannya akan terkabul. Terangkan pada anak bahwa berkat
kegigihannya, keinginan Elisa terwujud. Allah memberkati anak yang gigih dan mau berusaha.

Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita kali ini anak belajar gigih seperti Elisa sehingga cita-citanya terwujud. Anak
belajar bahwa Allah memberkati anak yang gigih dan mau berusaha.

275
Aktivitas
a. Bahan yang Dibutuhkan
1. Pola tahapan Elisa menjadi penerus Elia (meninggalkan rumah, sungai Yordan,
melihat kereta berapi, dan jubah Elia).
2. Sedotan plastik dipotong kecil-kecil.
3. Tali atau benang wool.
b. Langkah Pembuatan:
1. Minta anak memberi nomor pada tahapan Elisa menjadi penerus Elia, mulai dari
tahap pertama sampai menerima jubah Elia.
2. Anak merangkai gambar tahapan dan potongan-potongan sedotan menjadi kalung.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas di atas anak mendalami kisah Elisa menjadi penerus Elia. Anak tahu
bahwa Elisa gigih mengikuti Elia sehingga yang diinginkannya terwujud.

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Minta anak berbagi cerita tentang guru kesukaan mereka di sekolah. Mengapa mereka
menyukai guru tersebut. Apa saja yang diajarkan guru tersebut kepada anak. Pelayan anak
juga membagikan pengalamannya memiliki guru atau guru Sekolah Minggu kesukaan.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Tugas Elia di dunia sudah selesai. Sebentar lagi ia akan terangkat ke surga. Elia memiliki
seorang murid bernama Elisa. Waktu di gunung Horeb, Allah memerintahkannya untuk
mengurapi Elisa sebagai penggantinya. Namun, sebelum Elisa bisa menggantikan Elia, ia
harus belajar banyak hal dari Elia.

Ketika Elisa dipanggil, ia sedang bekerja di ladang ayahnya. Ia anak seorang kaya. Ia
membajak ladang dengan 12 ekor lembu dan ia menaiki yang kedua belas. Elisa harus
meninggalkan pekerjaannya dan keluarganya demi mengikut Elia. Sejak saat itu, Elia
mengajarinya segala yang ia tahu tentang menjadi nabi Tuhan.

Bisa jadi Elia mengajari Elisa cara mendengarkan suara Allah yang halus berbisik dalam
hati. Ia mengajari Elisa untuk tidak mencari keuntungan dari orang-orang yang ditolongnya.
Ia mengajari Elisa melepaskan segala sesuatu untuk melayani sebagai nabi. Ia tentu mengajari
Elisa untuk mengatakan kebenaran meskipun ia dibenci karenanya.

276
Elia menguji kegigihan Elisa. Ia mau pergi ke dari Gilgal ke Betel dan menyuruh Elisa tinggal
di situ saja, tidak usah mengikutinya. Tetapi, Elisa menolak dan terus mengikutinya. Dari
Betel, Elia pergi lagi ke Yerikho. Meskipun lelah, Elisa tidak mau menyerah, ia tetap ikut.
Ceritakan pada anak apa yang dilakukan 50 nabi lainnya yang mengiringi mereka.

Dari Yerikho, Elia ingin menyeberangi sungai Yordan. Elisa tetap ikut. Melihat kegigihannya,
Elia menanyakan permintaan Elisa sebelum ia terangkat ke surga. Elisa minta dua bagian
rohnya Elia. Terangkan pada anak maksud dari permintaan Elisa itu. Ia ingin sekuat dan
sepandai Elia. Ia ingin menjadi penerus gurunya.

Sampaikan pada anak tugas terakhir yang diberikan Elia pada muridnya. Kalau Elisa mampu
menjalankan tugas itu, permintaannya akan terkabul. Terangkan pada anak bahwa berkat
kegigihannya, keinginan Elisa terwujud. Allah memberkati anak yang gigih dan mau berusaha.

Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita kali ini anak belajar gigih seperti Elisa sehingga cita-citanya terwujud. Anak
belajar bahwa Allah memberkati anak yang gigih dan mau berusaha.

Aktivitas
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar berbagai profesi.
2. Selembar kertas A4.
3. Alat tulis.
4. Lem.
b. Langkah Pembuatan:
1. Minta anak memilih gambar profesi yang menjadi cita-citanya dan menempelkannya
di kertas A4.
2. Mintalah anak menuliskan di kertas yang sama apa cita-citanya. Mengapa ia
memiliki cita-cita tersebut. Apa yang akan dilakukannya untuk meraih cita-cita itu.
Misalnya, anak bercita-cita menjadi pemusik. Untuk dapat mewujudkannya, ia akan
rajin belajar, mengikuti kursus bermusik, rajin bertanya di dalam kelas, mau belajar
dari kawan, rajin berdoa, rajin berlatih, dan lain sebagainya.
3. Minta anak membacakan tulisannya secara bergantian.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas di atas anak belajar gigih berusaha untuk meraih cinta-citanya. Anak
tahu bahwa Tuhan memberkati anak yang mau berusaha melalui guru yang
mengajarkan mereka dan orang-orang di sekitar mereka yang mendukungnya
mewujudkan impiannya.

277
GAMBAR AKTIVITAS
KELAS PAUD

278
KELAS KECIL

279
KELAS BESAR

Cita-citaku

280

Anda mungkin juga menyukai