Anda di halaman 1dari 10

PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI

1) Tujuan, Jenis dan Manfaat Pengungkapan

2) Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Pengertian CSR, manfaat CSR, Kegiatan


CSR)

a. Pengertian Corporate Social Responsibility

Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial


perusahaan adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa
tanggung jawab perusahaan terhadap sosial maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan
itu berada.

b. Pengertian Corporate Social Responsibility menurut para Ahli

a. Corporate Social Responsibility (CSR) ialah sebuah pendekatan dimana perusahaan


mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi
mereka dengan para stakeholder berdasarkan prinsip kemitraan dan kesukarelaan (Nuryana,
2005).
b. Menurut Kotler dan Nancy (2005) mengemukakan bahwa Corporate Social
Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk meningkatkan
kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian
sumber daya perusahaan.
c. Manfaat CSR

d. Bentuk CSR ( Tanggung Jawab Sosial ) yang diberikan oleh Perusahaan

Diantaranya yaitu:
1. Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
2. perbaikan lingkungan,
3. pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu,
4. pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum,
5. sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut
berada.

3) Transparansi dan Profesional


a. Pengertian Trannparansi

Bushman & Smith (2003, p. 76) mendefinisikan transparansi perusahaan sebagai


ketersediaan relevansi yang tersebar luas, informasi yang dapat dipercaya mengenai kinerja
perusahaan dalam suatu periode yang terkait, posisi keuangan, kesempatan investasi,
pemerintah, nilai dan risiko perusahaan dagang yang bersifat umum. Dalam tingakatan
negara, Bushman, Piotroski, dan Smith (2004) mengidentifikasikan dua jenis transparansi
perusahaan yaitu transparansi keuangan dan transparansi pemerintah. Transparansi
keuangan tingkat negara disusun berdasarkan intensitas pelaporan perusahaan, waktu
pelaporan, jumlah analisis, dan media penyebarannya.

b. Profesional

4) Budaya Perusahaan

a. Pengertian Budaya Perusahaan (Corporate Culture)


Budaya Perusahaan disini merupakan terjemahan dari kata Corporate Culture,
dari definisi budaya perusahaan yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa
budaya perusahaan adalah suatu pola asumsi dasar yang dimiliki oleh anggota perusahaan
yang berisi nilai-nilai, norma-norma dan kebiasaan yang mempengaruhi pemikiran,
pembicaraan, tingkah laku, dan cara kerja karyawan sehari-hari, sehingga akan bermuara
pada kualitas kinerja perusahaan. Dengan demikian, budaya perusahaan merupakan solusi
yang secara konsisten dapat berjalan dengan baik, bagi sebuah kelompok dalam
menghadapi persoalan-persoalan di dalam dan di luar kelompoknya.
Ini adalah beberapa definisi budaya perusahaan (corporate culture) menurut para ahli :
Budaya Perusahaan menurut Susanto, AB. (1997:3)
Suatu nilai-nilai yang menjadi pedoman sumber daya manusia untuk menghadapi
permasalahan eksternal dan penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan, sehingga masing-
masing anggota organisasi harus memahami nilai-nilai yang ada dan bagaimana meraka
harus bertindak atau berperilaku.
Budaya perusahaan menurut Schein, H. (1992:12)
Budaya perusahaan sebagai suatu perangkat asumsi dasar akan membantu anggota
kelompok dalam memecahkan masalah pokok dalam menghadapi kelangsungan hidup, baik
dalam lingkungan eksternal maupun internal, sehingga akan membantu anggota kelompok
dalam mencegah ketidakpastian situasi. Pemecahan masalah yang telah ditemukan ini
kemudian dialihkan pada generasi berikutnya sehingga akan memiliki kesinambungan.
Budaya perusahaan menurut Hofstade, Geerst (1990:32)
Budaya perusahaan didefinisikan sebagai perencanaan bersama dari pola pikir
(collective programming mind) yang membedakan anggota-anggota dari suatu kelompok
masyarakat dengan kelompok dari suatu budaya yang lain. Pola pikir ini pada dasarnya
hanya ada dalam pikiran individu yang kemudian mengalami kristalisasi dan memiliki
bentuk. Pada gilirannya pola pikir bersama ini akan meningkatkan sikap mental para
anggota kelompok tersebut.
Budaya adalah kompleks nilai, gagasan, sikap, dan simbol lain yang bermakna yang
melayani manusia untuk berkomunikasi, membuat tafsiran dan mengevaluasi sebagai
anggota masyarakat. Budaya dan nilai-nilai diteruskan dari satu generasi kegenerasi yang
lain
Budaya melengkapi orang dengan rasa identitas dan pengertian perilaku yang dapat
diterima didalam masyarakat. Beberapa dari sikap perilaku yang lebih penting yang
dipengaruhi oleh budaya adalah sebagai berikut:
1. Rasa diri dan ruang
2. Komunikasi dan bahasa
3. Pakaian dan penampilan
4. Makanan dan kebiasaan makan
5. Waktu dan kesadaran akan waktu
6. Hubungan (keluarga, orgaisasi, pemerintah, dan sebagainya)
7. Nilai dan norma
8. Kepercayaan dan sikap
9. Proses mental dan pembelajaran
10.Kebiasaan kerja dan praktek
Budaya mempengaruhi penggerak yang memotivasi orang untuk mengambil tindakan
yang lebih jauh, bahkan untuk motif yang bermacam-macam seperti kebebasan,
kemampuan baca tulis, atau kegairahan. Budaya dari suatu masyarakat menentukan
bentuk komunikasi apa yang diizinkan sehubungan dengan masalah ini dan kerap sifat dan
tingkat perilaku mencari yang dianggap sesuai oleh individu.
Prinsip dasar tersebut akan diperjelas dan didukung oleh praktek manajemen dan
perilaku yang ada. Budaya perusahaan menurut Denison mempunyai pengaruh terhadap
keefektifan suatu organisasi. Budaya perusahaan dapat dilihat dari aspek rasa Keterlibatan
(involvement), Konsistensi (consistency), Adaptabilitas (adaptability), dan Misi (mission).
a. Keterlibatan (involvement)
Tingkat keterlibatan dan partisipasi yang tinggi dari karyawan akan meningkatkan rasa
tanggung jawab. Rasa kepemilikan dan tanggung jawab tersebut akan meningkatkan
komitmen karyawan terhadap perusahaan sehingga tidak memerlukan kontrol yang terbuka.
Dengan rasa keterlibatan yang tinggi juga diharapkan dapat meningkatkan rasa
kebersamaan dan kekeluargaan, dimana hal-hal tersebut penting dalam membantu
menyelesaikan pekerjaan.
b. Konsistensi (consistency)
Konsistensi menekankan pada nilai-nilai yang dimiliki perusahaan yang perlu dipahami
oleh para anggota organisasi. Nilai-nilai tersebut meliputi masalah komunikasi, kerjasama
dalam melaksanakan pekerjaan, toleransi, penghargaan terhadap prestasi. Hal-hal tersebut
mempunyai dampak yang positif terhadap proses pencapaian tujuan organisasi dan perlu
dibangun atau dikembangkan dalam perusahaan secara konsisten.
c. Adaptabilitas (adaptability)
Menekankan pentingnya adaptabilitas di dalam perusahaan terhadap perubahan
lingkungan yang terjadi. Perubahan-perubahan dalam lingkungan dapat berwujud
perkembangan teknologi, perubahan kondisi ekonomi dan politik, perubahan kualitas dan
sikap karyawan, tuntutan konsumen terhadap produksi perusahaan. Adaptabilitas tidak
hanya diperlukan bagi kelangsungan hidup perusahaan tetapi juga sebagai tantangan
pengembangan perusahaan
d. Misi (mission)
Hal ini menekankan pada pentingnya kejelasan misi dan tujuan dari suatu organisasi bagi
para anggotanya. Beberapa ahli berpendapat bahwa pengertian akan misi memberikan dua
pengaruh utama pada fungsi organisasi, yaitu :
 Suatu misi memberikan kegunaan dan arti yang menentukan peran sosial dan tujuan
ekstra dari suatu lembaga dan menentukan peran-peran individu dari lembaga tersebut.
Proses internalisasi dan identifikasi ini memberikan komitmen jangka pendek dan jangka
panjang serta mengarah pada efektivitas organisasi.

b. Manfaat Budaya Perusahaan (Corporate Culture) bagi Kinerja Organisasi


Ada dua sisi manfaat yang diperoleh apabila budaya perusahaan dipahami oleh seluruh
lapisan sumber daya manusia dan bagi perusahaan.
Manfaat bagi sumber daya manusia adalah:

1) Sebagai pedoman berperilaku di dalam perusahaan. Dalam hal ini karyawan tidak
dapat semena-mena bertindak atau berperilaku sekehendak hati, melainkan harus
menyesuaikan diri dengan siapa dan dimana mereka berada.
2) Adanya kesamaan langkah dan visi di dalam melakukan tugas dan tanggung jawab
masing-masing individu dapat meningkatkan fungsinya dan mengembangkan tingkat
interpendensi antar individu atau bagian karena Individu atau bagian yang lain saling
melengkapi dalam kegiatan usaha perusahaan.
3) Memberikan dorongan kepada karyawan untuk mencapai prestasi kerja atau
produktivitas yang lebih baik.
4) Mengetahui secara pasti tentang karirnya di perusahaan sehingga mendorong mereka
untuk konsisten dengan tugas dan tanggung jawab.

Adapun manfaat yang diperoleh perusahaan antara lain:

1) merupakan salah satu unsur yang dapat menekan tingkat perputaran (turn over)
karyawan, karena budaya perusahaan mendorong karyawan memutuskan untuk tetap
berkembang bersama perusahaan tersebut.
2) Sebagai pedoman di dalam menentukan kebijakan yang berkenaan dengan ruang
lingkup kegiatan intern perusahaan seperti tata tertib administrasi, hubungan antar bagian,
penghargaan prestasi karyawan, penilaian kerja dan lain-lain.
3) Untuk menunjukkan pada pihak eksternal tentang keberadaan perusahaan dari ciri
khas yang dimiliki, di tengah-tengah perusahaan yang ada di masyarakat.
4) merupakan acuan dalam penyusunan perencanaan perusahaan (corporate planning).
5) Dapat membuat program-program pengembangan usaha dan pengembangan sumber
daya manusia dengan dukungan penuh dari seluruh jajaran sumber daya manusia yang ada
c. Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan dalam Penerapan Budaya
Organisasi (Corporate Culture) Secara Efektif

Dalam penerapan Corporate Culture Management ini memiliki tujuan untuk memastikan
bahwa budaya perusahaan yang diinternalisasikan tersebut menjadi budaya yang sehat
diperusahaan. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan proses pengukuran budaya dan
meletakkan pada satu norma yaitu Corporate Culture Index (CCI), sebagai acuan capaian
internalisasi budaya perusahaan pada karyawan pada suatu perusahaan.
Ciri Corporate Culture Management yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan, idealnya
harus memenuhi beberapa kondisi, yaitu :

1. Pengelola Corporate Culture Management harus orang-orang yang secara khusus


menangani proses ini, sehingga Corporate Culture Management masuk dalam struktur
formal perusahan. Hal tersebut untuk memberikan keyakinan bahwa proses Corporate
Culture Management ini adalah aktivitas yang continous.
2. Harus disusun target – target yang jelas apa yang harus dicapai sebelum proses
penyusunan Corporate Culture Management, sehingga langkah serta tujuan Corporate
Culture Management yang hendak dicapai itu jelas

5) Pelanggaran Etika Bisnis


a. Etika Bisnis

Perilaku Etis penting diperlukan untuk sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis.Oleh
karena itu, bisnis seringkali menetapkan pilihan strategis berdasarkan nilai dimana pilihan
tersebut didasarkan atas keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan. Manfaat etika
bisnis dalam kelangsungan perusahaan adalah sebagai berikut (Muslich, 2004:60-61):

1) Tugas utama etika bisnis dipusatkan pada upaya mencari cara untuk menyelaraskan
kepentingan strategis suatu bisnis dengan tuntunan moralitas.
2) Etika bisnis bertugas melakukan perubahan kesadaran masyarakat tentang bisnis
dengan memberikan suatu pemahaman yaitu bisnis tidak dapat dipisahkan dari etika.
b. Etika Bisnis Dalam Perusahaan
Sekarang kalangan bisnis sudah memiliki kesadaran akan pentingnya Etika Bisnis dalam
operasi bisnis. Bahkan dalam perkembangannya Etika Bisnis tidak lagi menjadi beban yang
terpaksa harus dilaksanakan perusahan melainkan sudah menjadi salah satu strategy
pengembangan perusahaan. Karena Tujuan perusahaan dapat didefinisikan sebagai upaya
untuk “memaksimumkan kesejahteraan si pemilik dalam rentang waktu jangka panjang
melalui aktivitas penjualan barang dan/atau jasa. Contoh nyata akan manfaat etika bisnis
sebagai strategy pengembangan perusahaan misalnya Company Social Responsibility
dianggap dapat memberikan keuntungan pada perusahaan dalam bentuk profitabilitas,
kinerja financial yang lebih kokoh, menurunkan resiko bentrok dengan lingkungan sekitar,
meningkatkan reputasi perusahaan, dll.

c. Manfaat Etika Bisnis bagi Perusahaan :

1. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan


sebagai corporate culture. Hal ini terutama penting bagi perusahaan besar yang
karyawannya tidak semuanya saling mengenal satu sama lainnya. Dengan adanya etika
bisnis, secara intern semua karyawan terikat dengan standard etis yang sama, sehingga akan
mefigambil kebijakan/keputusan yang sama terhadap kasus sejenis yang timbul.
2. Dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan kelabu) dibidang etika.
(penerimaan komisi, penggunaan tenaga kerja anak, kewajiban perusahaan dalam
melindungi lingkungan hidup).
3. Menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.
4. Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan untuk
mengatur diri sendiri (self regulation).
5. Bagi perusahaan yang telah go publik dapat memperoleh manfaat berupa
meningkatnya kepercayaan para investor. Selain itu karena adanya kenaikan harga saham,
maka dapat menarik minat para investor untuk membeli saham perusahaan tersebut.
6. Dapat meningkatkan daya saing (competitive advantage) perusahaan.
7. Membangun corporate image / citra positif , serta dalam jangka panjang dapat
menjaga kelangsungan hidup perusahaan (sustainable company).

d. Prinsip-prinsip Etika Bisnis

Adapun prinsip-prinsip etika bisnis yaitu sebagai berikut :


1. Prinsip otonomi
Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai
dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya.
Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi
perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan
komunitasnya.
2. Kesatuan (Unity)
Adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep yang memadukan keseluruhan
aspek aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial menjadi keseluruhan
yang homogen,serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.
3. Kehendak Bebas (Free Will)
Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis,tetapi kebebasan itu tidak
merugikan kepentingan kolektif.Kepentingan individu dibuka lebar.Tidak adanya batasan
pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan
segala potensi yang dimilikinya.
4. Kebenaran (kebajikan dan kejujuran)
Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran lawan dari
kesalahan, mengandung pula dua unsur yaitu kebajikan dan kejujuran.Dalam konteks bisnis
kebenaran dimaksudkan sebagia niat,sikap dan perilaku benar yang meliputi proses akad
(transaksi) proses mencari atau memperoleh komoditas pengembangan maupun dalam
proses upaya meraih atau menetapkan keuntungan. Dengan prinsip kebenaran ini maka
etika bisnis sangat menjaga dan berlaku preventif terhadap kemungkinan adanya kerugian
salah satu pihak yang melakukan transaksi ,kerjasama atau perjanjian dalam bisnis.
5. Prinsip keadilan / Keseimbangan (Equilibrium)
Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis.
Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama
kepada konsumen, dan lain-lain.
6. Prinsip hormat pada diri sendiri
Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat
jahat dan prinsip keadilan.
7. Tanggung jawab (Responsibility)
Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia karena
tidak menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas. untuk memenuhi tuntunan
keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertanggungjawabkan tindakannya. secara logis
prinsip ini berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan mengenai apa
yang bebas dilakukan oleh manusia dengan bertanggungjawab atas semua yang
dilakukannya.

6) Peranan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ; Starbucks responsibility

Anda mungkin juga menyukai

  • 43496-Article Text-74646-1-10-20220103
    43496-Article Text-74646-1-10-20220103
    Dokumen17 halaman
    43496-Article Text-74646-1-10-20220103
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Ak Hotel Sap 14 Blmfix
    Ak Hotel Sap 14 Blmfix
    Dokumen8 halaman
    Ak Hotel Sap 14 Blmfix
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Senam
    Senam
    Dokumen13 halaman
    Senam
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Digital Marketing
    Digital Marketing
    Dokumen6 halaman
    Digital Marketing
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Kesehatan
    Kesehatan
    Dokumen11 halaman
    Kesehatan
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Tenis Meja
    Tenis Meja
    Dokumen12 halaman
    Tenis Meja
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • 2 - Sap 2
    2 - Sap 2
    Dokumen16 halaman
    2 - Sap 2
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Narkoba
    Narkoba
    Dokumen11 halaman
    Narkoba
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • RMK Ak Hotel Fix
    RMK Ak Hotel Fix
    Dokumen23 halaman
    RMK Ak Hotel Fix
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Pencak Silat
    Pencak Silat
    Dokumen16 halaman
    Pencak Silat
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Senam Ritmik
    Senam Ritmik
    Dokumen18 halaman
    Senam Ritmik
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Renang Kls Xi
    Renang Kls Xi
    Dokumen33 halaman
    Renang Kls Xi
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Senam Lantai Kls Xi
    Senam Lantai Kls Xi
    Dokumen22 halaman
    Senam Lantai Kls Xi
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Sofbol Kelas X
    Sofbol Kelas X
    Dokumen15 halaman
    Sofbol Kelas X
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Sofbol Kelas Xi
    Sofbol Kelas Xi
    Dokumen11 halaman
    Sofbol Kelas Xi
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Kebugaran Jasmani Xi
    Kebugaran Jasmani Xi
    Dokumen23 halaman
    Kebugaran Jasmani Xi
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Senam Lantai Kls X
    Senam Lantai Kls X
    Dokumen23 halaman
    Senam Lantai Kls X
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Agama
    Agama
    Dokumen37 halaman
    Agama
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Kebugaran Jasmani X
    Kebugaran Jasmani X
    Dokumen21 halaman
    Kebugaran Jasmani X
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Renang Kls X
    Renang Kls X
    Dokumen15 halaman
    Renang Kls X
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kultur
    Tugas Kultur
    Dokumen10 halaman
    Tugas Kultur
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Peristiwa Pembentukan Asean
    Peristiwa Pembentukan Asean
    Dokumen2 halaman
    Peristiwa Pembentukan Asean
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat
  • Pupuh Sinom
    Pupuh Sinom
    Dokumen3 halaman
    Pupuh Sinom
    Dwi Gitariani
    Belum ada peringkat