Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS ATOPIK

DEPARTEMEN KEPERAWATAN ANAK


PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN PROGRAM STUDI POFESI NERS
MAHASISWA STIKES HUTAMA ABDI HUSADA
TULUNGAGUNG

Oleh :
RISKA ASMAUL HIDAYAH
NIM. A3R21042

Dosen Fasilitator : Poppy Farasari S.Tr. Keb, M.Kes.

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG
TAHUN AJAR 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN

I. DEFINISI

Dermatitis atopik atau eksim susu adalah peradangan kulit yang bersifat kronik, hilang
timbul yang disertai rasa gatal. Kelainan kulit ini biasanya terjadi pada bayi dan anak.
Dermatitis atopik ini lebih banyak terjadi pada bayi usia 0 hingga anak 18 tahun.
Dermatitis atopik adalah penyakit kulit inflamasi yang bersifat kronik residif disertai rasa
gatal yang hebat serta eksaserbasi kronik dan remisi, dengan etiologi yang
multifaktorial.Penyakit ini biasanya dihubungkan dengan penyakit alergi lain seperti asma
bronkial dan rhinokonjungtivitis alergi (Djuanda, 2007).

II. ETIOLOGI
Dermatitis atopik ini penyebabnya adalah multifaktorial, termasuk diantaranya faktor
genetik, emosi, trauma, keringat, dan faktor imonologis. Penggunaan sabun atau deterjen,
bahan kimia (alkohol, astrigen) dapat memicu terjadinya rasa gatal pada kulit. Keringat
berlebihan, disebabkan lingkungan yang bersuhu panas/ dingin dan kelembaban tinggi atau
rendah, sinar matahari. Menghirup debu rumah, bulu binatang, serbuk sari, karpet, boneka
berbulu.

III. MANIFESTASI KLINIS


Biasanya gejala dan tanda pada dermatitis atopik mulai timbul ketika usia 6 bulan, jarang
sebelum usia 8 minggu.

1. Ruam berkeropeng yang berwarna merah dan berair.

2. Rasa gatal yang amat sangat dan menimbulkan kelainan kulit yang berkurang menarik
dipandang.
3. Dalam keadaan akut, yang pertama tampak kemerahan, lumpur dan banyak kerak.
4. Pada bayi lesi kulit tampak pada wajah dan bokong. Pada anak yang lebih tua dan remaja
lesi tampak lebih sering muncul di tangan dan kaki, dibelakang lutut, dan lipat siku.
5. Pruritus hebat menyebabkan berulangnya peradangan dan pembentukan lesi.
IV. PATHWAY

Faktor resiko :

- Genetik DERMATITIS ATOPIK Bahan iritan dan alergen


- Sosioekonomi
- Polusi lingkungan
- Jumlah anggota IgE, eosinofil
keluarga
meningkat

Pelepasan histamin

Reaksi hipersensitivitas I

Pruritus hebat Makula Papul vesikal Lesi


eritematous

Gangguan
rasa nyaman
Gangguan Gangguan
Citra Tubuh Integritas kulit

V. KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi pada anak dengan dermatitis atopik yaitu alergi saluran
napas dan infeksi kulit oleh kuman sthapylocaccus aureus dan virus herpes simplex.

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Darah perifer ditemukan eosinofilia dan peningkatan kadar IgE
2. Dermatografisme putih penggoresan pada kulit normal akan
menimbulkan tiga respons, yakni berturut-turut terlihat garis merah
ditempat penggoresan selama 15 detik, warna merah disekitarnya
selama beberapa detik, dan edema timbul sesudah beberapa menit,
penggoresan pada pasien atopik akan bereaksi berlainan, garis merah
tidak disusul warna kemerahan, tetapi kepucatan selama 2-5 menit,
edema tidak timbul, keadaan ini disebut dermatografisme putih.
3. Percobaan asetilkolin, suntikan secara IC 1/5000 akan menyebabkan
hiperemi pada orang normal, pada orang dengan dermatitis atopik
akan timbul vasokonstriksi, terlihat kepucatan selama 1 jam.
4. Percobaan histamin, jika histamin fosfat disuntikkan pada lesi,
eritema akan berkurang dibandingkan dengan orang lain sebagai
kontrol kalau obat tersebut disuntikkan parenteral tampak eritema
pada kulit normal.
VII. PENATALAKSANAAN
a) Mandikan si kecil 2 kali sehari dengan air dingin, gunakan sabun yang mengandung
pelembab, Setelah mandi dan dikeringkan segera oleskan obat topikal 2 kali sehari
pada kelainan kulitnya.
b) Supaya kulit tak menjadi kering, oleskan pelembab 2 kali sehari sehabis mandi,
walaupun kulit sudah sembuh, pemakaian pelembab tetap dianjurkan untuk
mengatasi kekeringan pada kulit.
c) Hindari faktor pencetus.
d) Krim atau salep carticosteroid bisa mengurangi ruam dan mengendaliakan rasa gatal.
e) Antihistamin (difendramin, hydroxizin) bisa mengendalikan rasa gatal, terutama
dengan efek sedatifnya. Obat ini menyebabkan kantuk, jadi sebaiknya diminum
menjelang tidur malam hari.

VIII. DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL


1. Gangguan integritas kulit b.d kekeringan pada kulit
2. Gangguan rasa nyaman b.d pruritus
3. Gangguan citra tubuh b.d

IX. INTERVENSI

DIAGNOSA
NO LUARAN (SLKI) RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Gangguan integritas Setelah dilakkan tindakan Manajemen Intregitas Kulit
keperawatan selama 3x24 Observasi
kulit b.d kekeringan
pada kulit jam diharapkan kerusakan 1.Identifikasi penyebab gangguan intregitas
jaringan atau lapisan kulit kulit (mis. perubahan sirkulasi, perubahan
pada klien dapat teratasi status nutrisi, penurunan kelembaban, suhu
dengan kriteria hasil : lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)

 Kerusakan jarinan menurun


 Kerusakan lapisan menurun Terapeutik
 Hidrasi meningkat
2Hindari produk berbahan dasar alcohol
 Perfusi jarinan menurun
pada kulit kering
 Nyeri menurun
Edukasi

3. Anjurkan minum air yang cukup


 Nekrosis menurun 4. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
5. Anjurkan meningkatkan asupan buah dan
sayur
6. Anjurkan menghindari terpapar suhu
ekstrem
Perawatan terapi relaksasi
Observasi
1. Identifikasi penurunan tingkat
energi ketidakmampuan
berkonsentrasi atau gejala lain
yang mengganggu kemampuan
kognitif
2. Identifikasi teknik relaksasi yang
efektif digunakan
3. Periksa ketegangan otot frekuensi
Setelah dilakkan tindakan nadi, tekanan darah, dan suhu
keperawatan selama 3x24 jam sebelum dan sesudah latihan
diharapkan status kenyamanan Terapeutik
Gangguan rasa meningkat pada klien dapat 4. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa
2. nyaman b.d pruritus gangguan dengan pencahayaan dan suhu
teratasi dengan kriteria hasil : ruang nyaman
 Keluhan tidak nyaman 5. Berikan informasi tertulis tentang
menurun persiapan dan prosedur teknik relaksasi
 Gelisah menurun 6. Gunakan relaksasi sebagai strategi
 Merintih menurun penunjang dengan analgetik atau
 Menangis menurun tindakan medis
Edukasi
7. Jelaskan tujuan manfaat batasan dan
jenis relaksasi yang tersedia (musik,
meditasi, napas dalam, relaksasi otot
progresif)
8. Anjurkan menggambil posisi yang
nyaman
9.Anjurkan sering mengulangi atau
melatih teknik yang dipilih

3. Gangguan citra Setelah dilakukan tindakan Pencegahan


tubuh b.d Observasi
keperawatan 3x24 jam diharapkan
1.Identifikasi harapan citra tubuh
resiko infeksi pada klien dapat berdasarkan tahap perkembangan
teratasi dengan kriteria hasil : 2. identifikasi perubahan citra
tubuh yang mengakibatkan isolasi
sosial
 Demam menurun
3. monitor frekuensi peryataan
 Kemerahan pada luka kritik terhadap diri sendiri
menurun
 Nyeri menurun Terapeutik
 Bengkak menurun 4. Diskusikan perubahan tubuh dan
 Kebersihan tangan meningkat fungsinya
 Kebersihan badan meningkat 5. Diskusikan perbedaan penampilan
fisik terhadap harga diri
6. Diskusikan cara mengembangkan
harapan citra tubuh secara realistis

Edukasi
7. Jelaskan pada keluarga tentang
perawatan perubahan citra tubuh
8. Anjurkan menggunakan alat
bantu( mis. Wig kosmetik)
9. Anjurkan mengikuti kelompok
pendukung
10. Latih fungsi tubuh yang dimiliki

DAFTAR PUSTAKA

PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi dan Indikator

Diagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi dan Tindakan

Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi dan Kreteria Hasil

Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009

Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp./Fax: 0355-322738


Tulungagung 66224
Alamat E-mail : stikeshahta@yaoo.co.id

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK


DENGAN DERMATITIS ATOPIK

Ruangan : glatik
No. Reg : 023xxx

Pengkajian diambil tanggal : 15 Desember 2021 jam 10.00

I.Identitas Klien

Nama / Jenis kelamin : An. T/ L


Alamat : Sendang Tulunggagung
Umur anak : 1 Tahun
Nama ayah : Tn. R
Pendidikan ayah : SMA
Pekerjaan ayah : Swasta
Pekerjaan ibu : Swasta
Agama : Islam
Suku bangsa : jawa
Diagnosa medis : Dermatitis Atopik
Tanggal masuk RS : 13 Desember 2021

II. Riwayat Keperawatan

1. Riwayat penyakit
1.1. Keluhan utama : ibu mengatakan anaknya gatal setelah minun susu
sapi timbul bintik-bintik merah di muka
1.2. Lama keluhan : lima hari
1.3. Akibat timbulnya keluhan : anak menjadi rewel
1.4. Faktor yang memperberat : px kurang istirahat
2. Riwayat penyakit sekarang : pada tanggal 13 Desember 2021 px datang dianter ibu
dengan keluhan gatal pada muka
3. Riwayat keperawatan dahulu :
3.1. Pre natal : selama kehamilan sudah di periksa 9x, tidak ada masalah
kehamilan

3.2. Natal : melahirkan normal, melahirkan di bidan

3.3. Post natal : begitu lahir langsung di beri ASI atau inisiasi menyusui dini (IMD)

3.4. Luka / operasi : tidak ada

3.5. Allergi : px tidak pernah memiliki riwayat alergi

3.6. Pola kebiasaan : setelah selesai bermain, px tidak mencuci tangan .


3.7. Tumbuh kembang :
- Tengkurap usia : 5 bulan
- Duduk usia : 8 bulan
- Berdiri usia : 10 bulan
- Mengoceh usia : 7 bulan
- Bicara usia : 1,5 tahun
3.8. Riwayat Imunisasi :
BCG : 1x (1bulan) HB :
DPT : Meningitis :
Polio : Lain – lain :
Campak :

4. Riwayat kesehatan keluarga: tidak ada penyakit menular menahun dan serius

5. Riwayat Psikososial : anak tinggal di rumah bersama ayah, ibu dan neneknya
hubungan antar anggota keluarga baik

6. Riwayat seksual : belum dapat dikaji


…………………………………………………………………………..………………..
7. Riwayat keluarga : di dalam keluarga terdapat ayah, ibu, dan nenek dan px.
7.1. Komposisi keluarga terhadap :
Keluarga Inti : ayah, ibu, px
………………………………………………………………………………..
7.2. Lingkungan rumah dan Komunitas : lingkungan rumah bersih, keluarga dapat
bersosialisasi dengan baik

8. Kultur dan kepercayaan : saat hamil ibu mengikuti adat jawa seperti tingkepan dan
telonan

9. Fungsi dan hubungan keluarga : keluarga baik dan harmonis px merupakan anak
tunggal

10. Pola perilaku yang mempengaruhi kesehatan: karena setelah bermain tidak cuci tangan,
maka virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh px

11. Persepsi keluarga terhadap anak : orang tua dan kerabat px sangat menyayangi klien
…………………………………………………………………………………………….

III. Pemeriksaan fisik


Anak dan neonatus
1. Keadaan umum : k/u lemah
Kesadaran :compos mentis
BB : 7 kg
TB : 72 cm
LL :14.75 cm
2. Tanda – tanda vital :
- Tensi : - Nadi : 120x/menit Suhu : 36,5 C
- Pernafasan: 20x/menit
3. Kepala dan wajah
- Rambut kepala : bersih, penyebaran rambut merata, tebal
- Bentuk kepala : simetris, bulat
- Ukuran – ukuran kepala : simetris
- UUB : agak cekung
- UUK : normal, tidak ada benjolan
4. Mata : Sklera : normal, berwarna putih
Konjungtiva : normal, berwarna merah muda
5. Telinga : normal, lengkap, simetris, pendengaran baik
6. Hidung : normal, tidak ada pernafasan cuping hidung
7. Mulut : lembab, tidak sianosis, mulut kering, tampak sisa muntahan
8. Tenggorokan : normal, tidak ada amandel
9. Leher : normal, tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar tiroid
10. Dada : bentuk dada normal
11. Paru – paru : suara paru normal (sonor)
12. Jantung : tidak ada bunyi jantung III, murmur
13. Abdoment : normal, tidak ada tanda acites
14. Ginjal : normal, tidak ada kelainan ginjal
15. Genetalia : normal. Tidak ada kelainan genetalia
16. Axstremits : akral dingin pada ekstremitas
17. Rektum : normal, tidak ada hemoroid
18. Neurologi : px tidak mengalami riwayat penyakit neurologi
19. Endokrin : normal, tidak ada kelainan

IV. Pola Kesehatan Fungsional

1. Nutrisi / Makan / Minum : saat di rumah nafsu makan dan minum baik, porsi makan
3x/hari dan minum PASI. Saat di RS nafsu makan dan minum baik

2. Eliminasi : saat di rumah BAK dan BAB normal saat di RS juga normal

……………………………………………………………………………………………
3. Istirahat dan tidur : px saat di rumah tidur + 14 jam/hari saat di RS tidur
sewaktu-waktu dan terbangun jika ada pemeriksaan

……………………………………………………………………………………………
4. Aktivitas dan latihan : saat di rumah aktivitas px bermain saat di RS aktivitas
bermain terbatasi

V. Pemeriksaan Penunjang :
( Hasil Laboratorium dan Hasil Pemeriksaan Lain )

VI. Persepsi Keluarga Terhadap Penyakit Anaknya :

Keluarga mengetahui penyakit yang diderita anaknya dan yakin anaknya akan sembuh.
VII. Penatalaksanaan Dan Terapi :

- Krim atau salep kortikosteroid. Krim ini di oleskan ke kulit untuk membantu meredakan
gatal dan bengkak
- Salep hidrokortison 1%, 2x/hari pada lesi diarea wajah dan lipatan
-

VIII. Pengkajian Tumbuh Kembang :


* Sebelum sakit :
normal ………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………
…………………………..

* Selama sakit :
selama sakit px hanya berbaring di atas tempat tidur
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………
…………………………..

Mahasiswa

( _____________)
ANALISA DATA
Nama pasien : An. T
Umur : 1 tahun
No. Register : ……………………………….

NO KELOMPOK DATA PENYEBAB MASALAH

Faktor resiko : genetik, laktasi,


sosioekonomi, polusi lingkungan,
Tanda Mayor jumlah anggota keluarga
DS : ibu mengatakan anaknya ↓
Dermatitis apotik
menggaruk-garuk wajah

DO : IgE, cosinofil meningkat
1. - Nyeri Gangguan integritas kulit (D.0129)

- Kemerahan Pelepasan histamin
- Melepuh ↓
Reaksi hipersensivitas I
- Terdapat lesi ↓
Lesi

MK gangguan integritas kulit
Faktor resiko : genetik, laktasi,
sosioekonomi, polusi lingkungan,
jumlah anggota keluarga
Tanda mayor ↓
DS : ibu mengatakan anaknya Dermatitis apotik
tidak nyaman ↓
IgE, cosinofil meningkat Gangguan rasa nyaman (D.0074)
2. DO :

- Gelisah Pelepasan histamin

Reaksi hipersensivitas I

Pruritus hebat

MK gangguan rasa nyaman
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien : An. T
Umur : 1 Tahun
No. Register :-
TANGGAL
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
MUNCUL
Gangguan integritas kulit b.d bahan iritan primer d.d
Tanda Minor
DS : ibu mengatakan anaknya menggaruk-garuk wajah
DO :
1. 25-11-2021 - Nyeri skala 4
- Tampak kemerahan
- Tampak melepuh
- Terdapat lesi

Gangguan rasa nyaman b.d


Tanda mayor
DS : ibu mengatakan anaknya tidak nyaman
2. 25-11-2021 DO :
- Gelisah
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien : An. T
Umur : 1 Tahun
No. Register :-
DIAGNOSA
NO LUARAN (SLKI) RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
Perawatan Intregitas Kulit
Observasi
Gangguan integritas kulit b.d
Setelah dilakkan tindakan keperawatan 1. Identifikasi penyebab gangguan intregitas kulit (mis.
bahan iritan primer d.d
selama 3x24 jam diharapkan kerusakan perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan
Tanda Minor
jaringan atau lapisan kulit pada klien dapat kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)
DS : ibu mengatakan
teratasi dengan kriteria hasil :
anaknya menggaruk-garuk
 Kerusakan jarinan menurun Terapeutik
1. wajah  Kerusakan lapisan menurun 2. Hindari produk berbahan dasar alcohol pada kulit kering
DO :
 Hidrasi meningkat
- Nyeri skala 4
 Perfusi jarinan menurun Edukasi
- Tampak kemerahan
 Nyeri menurun 3. Anjurkan minum air yang cukup
- Tampak melepuh
 Nekrosis menurun 4. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Terdapat lesi
5. Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
6. Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
2. Gangguan rasa nyaman b.d Se setelah dilakkan tindakan keperawatan Perawatan
d.d selama 3x24 jam diharapkan status 7. Identifikasi penurunan tingkat energi ketidakmampuan
Tanda mayor berkonsentrasi atau gejala lain yang mengganggu
kenyamanan meningkat pada klien kemampuan kognitif
DS : ibu mengatakan
8. Identifikasi teknik relaksasi yang efektif digunakan

Askep Anak
9. Periksa ketegangan otot frekuensi nadi, tekanan darah,
dan suhu sebelum dan sesudah latihan

Observasi
1. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman
2. Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan
dapat teratasi dengan kriteria hasil : prosedur teknik relaksasi
anaknya tidak nyaman 3. Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan
DO :  Keluhan tidak nyaman menurun analgetik atau tindakan medis
- Gelisah  Gelisah menurun
 Merintih menurun Terapeutik
 Menangis menurun 4. Jelaskan tujuan manfaat batasan dan jenis relaksasi yang
tersedia (musik, meditasi, napas dalam, relaksasi otot
progresif)
5. Anjurkan menggambil posisi yang nyaman
6. Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang
dipilih

Askep Anak
TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : …………………………….. Umur : …………………………….. No. Register : …………………………….. Kasus : ……………………………..

TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA


NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN
1. I 14-12- 2021 Observasi 14-12-2021
1. Mengidentifikasi penyebab gangguan S : ibu mengatakan anaknya menggaruk-garuk wajah
O:
intregitas kulit (alergi bahan kimia)
- Nyeri skala 4
Terapeutik
2. Menghindari produk berbahan dasar - Tampak kemerahan
- Tampak melepuh
alcohol pada kulit kering
- Terdapat lesi
Edukasi
3. Menganjurkan minum air yang cukup
kurang lebih 2 liter/hari A : masalah gangguan integritas kulit belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan pada no 1-5
4. Menganjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
5. Menganjurkan meningkatkan asupan buah
dan sayur

TANGGAL/ TANDA TANGGAL/


NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM

Askep Anak
2. II Observasi
1. Mengidentifikasi penyebab gangguan S : ibu mengatakan anaknya menggaruk-garuk
intregitas kulit (alergi bahan kimia) wajah
Terapeutik O:
2. Menghindari produk berbahan dasar - Nyeri skala 3
alcohol pada kulit kering - Tampak kemerahan
Edukasi - Tampak melepuh
3. Menganjurkan minum air yang cukup
- Terdapat lesi
kurang lebih 2 liter/hari
4. Menganjurkan meningkatkan asupan
A : masalah gangguan integritas kulit teratasi
nutrisi
sebagian
5. Menganjurkan meningkatkan asupan
P : Intervensi dihentikan
buah dan sayur

TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA


NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN

Askep Anak
2. I 14-12- 2021 Observasi 14-12-2021
1. Identifikasi penurunan tingkat energi S : px mengeluh tidak nyaman
ketidakmampuan berkonsentrasi atau O : Gelisah
gejala lain yang mengganggu A : masalah gangguan rasa nyaman belum teratasi
kemampuan kognitif
P : Intervensi
2. Identifikasi teknik relaksasi yang OTEK 1-9 dilanjutkan
efektif digunakan
3. Periksa ketegangan otot frekuensi
nadi, tekanan darah, dan suhu
sebelum dan sesudah latihan

Terapeutik
4. Ciptakan lingkungan tenang dan
tanpa gangguan dengan pencahayaan
dan suhu ruang nyaman
5.;Berikan informasi tertulis tentang
persiapan dan prosedur teknik relaksasi
6.Gunakan relaksasi sebagai strategi
penunjang dengan analgetik atau
tindakan medis
Edukasi
7. Jelaskan tujuan manfaat batasan dan jenis
relaksasi yang tersedia (musik, meditasi, napas
dalam, relaksasi otot progresif)
8. Anjurkan menggambil posisi yang nyaman
9. Anjurkan sering mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih

Askep Anak
TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA
NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN
1. II 14-12- 2021 Observasi 14-12-2021
2 1. Identifikasi teknik relaksasi yang S : px mengeluh tidak nyaman
efektif digunakan O : sulit tidur
2. Periksa ketegangan otot frekuensi A : masalah gangguan gangguan rasa nyaman teratasi
nadi, tekanan darah, dan suhu
sebagian
sebelum dan sesudah latihan
P : Intervensi
Terapeutik OTEK 1-6 dihentikan
3. Ciptakan lingkungan tenang dan
tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang
nyaman
4. Gunakan relaksasi sebagai strategi
penunjang dengan analgetik atau
tindakan medis
Edukasi
5. Jelaskan tujuan manfaat batasan dan jenis
relaksasi yang tersedia (musik, meditasi, napas
dalam, relaksasi otot progresif)
6. Anjurkan menggambil posisi yang nyaman

Askep Anak

Anda mungkin juga menyukai