Anda di halaman 1dari 143

MENGIDENTIFIKASI

STANDAR KOMPETENSI DAN


KUALIFIKASI KERJA
(N.78SPS02.011.1)

Disampaikan oleh :
Eko Widayanto
Tim Pengajar AIMP

1
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan
Setelah selesai mengikuti pelatihan
Pembelajaran
ini, peserta kompeten melakukan
identifikasi standar kompetensi
kerja dan kualifikasi kerja untuk
menyusun rencana kegiatan
pelatihan dalam bentuk matriks
pelatihan kerja berbasis
kompetensi sesuai kebutuhan
pelatihan kerja.
2
Manfaat
1. Dapat melakukan akses mendapatkan
informasi/dokumen Standar Kompetensi
Kerja dan Kualifikasi Kerja dengan cepat,
2. Mendapatkan pedoman cara
mengidentifikasi SKK dan Kualifikasi Kerja.
3. Menyiapkan metode, media dan sumber
pembelajaran berdasarkan aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
telah dideskripsikan.
4. Menyiapkan rencana kegiatan pelatihan
kerja yang disusun dalam matriks pelatihan
kerja.
3
KODE UNIT : N.78SPS02.011.1
JUDUL UNIT : Mengidentifikasi Standar
Kompetensi dan Kualifikasi
Kerja

Mengidentifikasi sumber informasi


01 standar kompetensi

Mengidentifikasi Kerangka
02 Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI)

Menyiapkan rencana kegiatan


03
pelatihan kerja

4
EK .1 Mengidentifikasi
Sumber Informasi Standar Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerjanya (KUK) :
1. Dokumen standar kompetensi terkini
sesuai kebutuhan diperoleh dari sumber
yang terpercaya.
2. Jenis-jenis standar kompetensi
diidentifikasi berdasarkan kebutuhan
pelatihan.
3. Struktur standar kompetensi diidentifikasi
sesuai aturan yang berlaku.
5
EK .2
Mengidentifikasi Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Kriteria Unjuk Kerjanya (KUK) :

1. Dokumen KKNI terkini diperoleh dari


sumber yang terpercaya.
2. Informasi kualifikasi kerja diidentifikasi
berdasarkan KKNI.
3. Unit kompetensi diidentifikasi
berdasarkan kebutuhan deskripsi
kualifikasi.
6
EK .3 Menyiapkan Rencana
Kegiatan Pelatihan Kerja
Kriteria Unjuk Kerjanya (KUK) :

1. Unit kompetensi, elemen kompetensi dan kriteria


unjuk kerja diuraikan ke dalam indikator unjuk kerja.
2. Indikator unjuk kerja dikontekstualkan ke dalam
materi pelatihan sesuai aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang dibutuhkan.
3. Metode, media dan sumber pembelajaran dipilih
berdasarkan aspek pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang telah dideskripsikan.
4. Rencana kegiatan disusun dalam bentuk matriks
pelatihan kerja.
7
CAPAIAN UNIT KOMPETENSI

Menyusun rencana kegiatan


pelatihan kerja dalam bentuk matriks
pelatihan kerja berbasis kompetensi

8
KRITERIA CAPAIAN

1. Menguraikan Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi


dan Kriteria Unjuk Kerja ke dalam indikator unjuk
kerja (IUK)
2. Memilih metode, media dan sumber pembelajaran
berdasarkan materi pelatihan/pokok bahasan.
3. Menyusun rencana kegiatan pelatihan kerja kedalam
bentuk matriks pelatihan kerja sesuai kebutuhan
LPK.
9
POKOK PEMBAHASAN
1. Cara memperoleh dokumen standar
kompetensi terkini sesuai kebutuhan dari
sumber yang terpercaya.
2. Kriteria Penyusunan jenis-jenis standar
kompetensi berdasarkan kebutuhan pelatihan.
3. Langkah kerja mengidentifikasi struktur standar
kompetensi sesuai aturan yang berlaku.
4. Cara memperoleh dokumen KKNI terkini dari
sumber yang terpercaya.
5. Kriteria Karakteristik Informasi kualifikasi kerja
berdasarkan KKNI.

10
POKOK PEMBAHASAN
6. Pedoman Pengemasan Unit kompetensi berdasarkan
kebutuhan deskripsi kualifikasi.
7. Langkah kerja menguraikan unit kompetensi, elemen
kompetensi dan kriteria unjuk kerja ke dalam indikator
unjuk kerja.
8. Langkah kerja mengkontekstualkan Indikator unjuk
kerja ke dalam materi pelatihan sesuai aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan.
9. Cara memilih metode, media dan sumber pembelajaran
berdasarkan aspek pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang telah dideskripsikan.
10. Langkah kerja menyusun rencana kegiatan dalam
bentuk matriks pelatihan kerja.
11
REGULASI TERKAIT DENGAN
SKK DAN KKNI

1. Perpres Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi


Nasional Indonesia
2. Permenaker Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan KKNI
3. Permenaker Nomor 2 Tahun 2016 ttg Sistem Standardisasi
Kompetensi Kerja Nasional
4. Permenaker Nomor 3 Tahun 2016 ttg Tata Cara Penetapan
12
SKKNI
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS SDM

KKNI
KEBUTUHAN
Standar INDUSTRI/
Kompetensi PENGGUNA
Kerja

Program PBK Skema Sertifikasi

PELATIHAN
BERBASIS SERTIFIKASI LEMBAGA
LEMBAGA
KOMPETENSI KOMPETENSI SERTIFIKASI
DIKLAT
(PBK)
Memastikan dan Memelihara
Membangun Kompetensi Kompetensi
PENERAPAN SKKNI
Membuktikan/
SKKNI pengakuan
orang sudah
kompeten
Menciptakan
orang kompeten
LEMBAGA LEMBAGA
PELATIHAN SERTIFIKASI

PROGRAM SKEMA
PELATIHAN SERTIFIKASI

MATERI MATERI MATERI UJI


PELATIHAN PENILAIAN SERTIFIKASI
EK.1
MENGIDENTIFIKASI
SUMBER INFORMASI
STANDAR KOMPETENSI
(SKK)
15
KUK
1.1

16
KUK
1.1
Cara Memperoleh
Dokumen Standar Kompetensi

1. Membuka Akses Link Website Kemnaker

Sub Direktorat Pengembangan dan Harmonisasi Standar Kompetensi


Dit. Bina Standardisasi Kompetensi dan Pelatihan Kerja
Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
Kementerian Ketenagakerjaan RI
https://skkni.kemnaker.go.id/tentang-skkni/dokumen

2. Mendatangi langsung Direktorat Bina Stankomlatker


atau pihak-pihak yang terkait dengan SKK/KKNI

17
Membuka Akses Link Website Kemnaker
https://skkni.kemnaker.go.id/tentang-skkni/dokumen

18
19
20
21
22
KUK
1.2

23
PENGERTIAN
Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk
melaksanakan atau melakukan
suatu pekerjaan atau tugas yang
dilandasi oleh keterampilan dan
pengetahuan kerja yang dituntut
oleh pekerjaan tersebut.
(Wibowo (2007:86)

Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap


individu yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
(Permenakertrans No. 8 Tahun 2014)

24
….. lanjutan

Standar Kompetensi Kerja adalah rumusan


tentang kemampuan yang harus dimiliki
seseorang untuk melakukan suatu tugas atau
pekerjaan yang didasari atas pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan
unjuk kerja yang dipersyaratkan.

Standar Kompetensi Kerja Nasional


Indonesia (SKKNI) adalah rumusan
kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan/atau
keahlian serta sikap kerja yang relevan
dengan pelaksanaan tugas dan syarat
jabatan yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
25
JENIS-JENIS STANDAR KOMPETENSI
Permenakertrans 8/2014

Jenis Standar Kompetensi


26
KUK Kriteria Penyusunan
1.2 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

1. SKKNI disusun dan dikembangkan melalui konsultasi


dengan industri terkait, untuk memastikan kesesuaian
kebutuhan di tempat kerja.

2. SKKNI digunakan terutama untuk merancang dan


mengimplementasikan pelatihan kerja, melakukan
asesmen (penilaian) keluaran pelatihan, serta asesmen
tingkat keterampilan dan keahlian terkini yang dimiliki
oleh seseorang (program pelatihan dan skema
sertifikasi)

3. SKKNI ditetapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan dan


diberlakukan oleh kementerian teknis terkait.
27
KUK Kriteria Penyusunan
1.2 Standar Kompetensi Kerja Internasional
Standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan
ditetapkan oleh suatu organisasi multi nasional dan
digunakan secara internasional.

KRITERIA :
1. Disusun, dikembangkan dan ditetapkan oleh
organisasi multi nasional serta digunakan secara
internasional; dan/atau
2. Minimal dapat diidentifikasi judul/nama kompetensi,
kriteria unjuk kerja dan panduan untuk melakukan
penilaian

28
KUK Kriteria Penyusunan
1.2 Standar Kompetensi Kerja Khusus
Standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan digunakan oleh
organisasi untuk memenuhi tujuan internal organisasinya sendiri
dan/atau untuk memenuhi kebutuhan organisasi lain yang memiliki
ikatan kerja sama dengan organisasi yang bersangkutan atau organisasi
lain yang memerlukan.

KRITERIA :
1. Dikembangkan dan digunakan oleh suatu organisasI/instansi untuk
kebutuhan internal
2. Dapat menggunakan format SKKNI
3. Belum ditetapkan sebagai SKKNI
4. Minimal dapat diidentifikasi judul/nama kompetensi, kriteria unjuk kerja
serta panduan untuk melakukan penllalan
5. Jika dikembangkan oleh perusahaan, minimal telah mendapatkan
pengesahan/diketahui oleh setiap bagian/departemen di lingkungan
perusahaan yang bersangkutan; dan/atau
6. Jika dikembangkan oleh organisasi, asosiasi, minimal telah mendapatkan
pengesahan/diketahui oleh unsur/unit/cabang/pusat di lingkungan internal
organisasi, asosiasi yang bersangkutan
29
KOMPONEN-KOMPENEN DARI SKKNI
KUK
1.3

33
Secara detil unit kompetensi menggambarkan:
1. Outcome dari sebuah pekerjaan secara spesifik.
2. Kondisi dimana unit kompetensi itu dilaksanakan.
3. Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
untuk mencapai hasil kerja sesuai standar.
4. Bukti yang dapat dikumpulkan untuk menentukan kompeten
atau tidaknya seseorang yang melaksanakan aktivitas dalam
unit kompetensi tersebut.

Setiap unit kompetensi harus:


1. Dapat diimplementasikan untuk kebutuhan pelatihan, sertifikasi
kompetensi dan pelaksanaan pekerjaan di tempat kerja.
2. Mencerminkan kompleksitas dari keterampilan, pengetahuan
dan sikap kerja yang dibutuhkan pada saat bekerja.
3. Tidak boleh terlalu luas sehingga tidak mungkin dikerjakan oleh
satu orang.
4. Tidak boleh terlalu sempit dan rigid sehingga tidak 34
menggambarkan sebuah fungsi pekerjaan secara menyeluruh.
• Pengetahuan yang melandasi suatu
Dimensi pelaksanaan pekerjaan. Pengetahuan
tersebut dapat bersumber dari pendidikan
Pengetahuan formal, pelatihan atau berdasarkan
pengalaman.

Dimensi • Task Skills, Task Management Skills,


Contingency Management Skills, Job/Role
Keterampilan Environment Skills, dan Transfer Skills

• Tuntutan sikap kerja yang harus dilakukan


Dimensi dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Artinya sikap kerja harus dapat ditampilkan
Sikap Kerja sesuai dengan performa di tempat kerja.

35
LIMA DIMENSI KOMPETENSI
1. Melaksanakan tugas pekerjaannya sesuai dengan standar yang
disyaratkan oleh industri atau tempat kerja (Task Skills);

2. Membuat perencanaan serta mengorganisir tugas-tugas tersebut


(Task Management Skills);

3. Melakukan tindakan yang tepat atas suatu masalah


(Contingency Management Skills);

4. Berperan serta dalam mengelola lingkungan pekerjaan (Job/Role


Environment Skills).

5. Menerapkan keterampilan dan pengetahuannya pada situasi


yang baru (Transfer/Adaptation Skills).

36
36
PROSES MENGURAIKAN KOMPONEN UNIT KOMPETENSI

FUNGSI DASAR
UNIT KOMPETENSI
(KEGIATAN)
P
A
N
URAIAN D
KEGIATAN ELEMEN KOMPETENSI
U
N

P
SOP E
N
KRITERIA UNJUK KERJA I
L
TOLOK UKUR A
KEBERHASILAN
I
A
N
REGULASI, LINGKUNGAN, BATASAN VARIABEL
PERALATAN, BAHAN KERJA
10 37
KUK
Langkah Kerja Mengidentifikasi
1.3 Struktur Standar Kompetensi

Aktifitas
Pekerjaan/fungsi dasar
Unit – unit Rincian Langkah – langkah
kompetensi Dapat berupa proses manajemenatauproses
produksi barang/Jasa

Elemen
Kompetensi Kontekstual di tempat kerja
dan/ataudi tempat pelatihan

Kriteria Unjuk Deskripsi aspekkritis


Kerja pengetahuandan
ketrampilanpenting
untuk asesmen
Batasan
Instruksi Kerja pada Industri yang
Variabel
Terukur dan dapat diobservasi

Panduan
Penilaian

38
Cara Memahami Unit Kompetensi dalam SKKNI

Judul unit merupakan kalimat aktif Uraian unit merupakan penjelasan


Kode unit diisi dengan
yang dimulai dengan kata kerja aktif lebih lanjut tentang judul unit dan
sejumlah huruf dan angka
yang dapat diobservasi dan terukur dapat berisi informasi tambahan
tentang unit tersebut
Kode Unit Judul Unit

Elemen Kompetensi
Deskripsi Unit
merupakan sub
pekerjaan/sub tugas yang Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk
membentuk rangkaian Kerja
suatu proses yang
menjamin tercapainya judul 1. 1. K Kriteria Unjuk Kerja berisi uraian
kompetensi 2. 2. S setiap elemen kompetensi pada
3 3. A aspek pengetahuan, terampilan
4. 2 dan sikap yang dapat diobseravi
Batasan Variabel . dan terukur
merupakan informasi 1
tentang dimana unit 2
kompetensi tersebut akan Batasan Variabel
diberlakukan serta memuat
.
ketetntuan-ketentuan lain Panduan Penilaian 2
yang menjadi dasar untuk
menetapkan parameter
Panduan Penilaian berisi tentang konteks penilaian,
Kriteria Unjuk Kerja.
persyaratan kompetensi, pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan,, sikap kerja yang
diperlukan, aspek kritis

9
39
KODE UNIT :
JUDUL UNIT :
DESKRIPSI UNIT :
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. 1.1
1.2
2. 2.1
2.2
3. 3.1
3.2

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
2. Peralatan dan perlengkapan
3. Peraturan yang diperlukan
4. Norma dan standar

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
2. Persyaratan kompetensi
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
4. Sikap kerja 40
5. Aspek kritis
Kode Unit Kompetensi
Berjumlah 12 (dua belas) digit dan merupakan identitas dari unit
kompetensi yang bersangkutan.
X . O O Y Y Y O O . O O O . O

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

(1)= Kode Kategori (A, B, C ... dst), diisi 1 huruf sesuai kode huruf kategori pada KBLI 2015;
(2)= Kode Golongan Pokok, terdiri dari 2 angka pada KBLI 2015;
(3)= Singkatan dari kelompok/lapangan usaha atau area pekerjaan, diisi 3 huruf kapital
(misalnya; GAR untuk Garmen, OTO untuk otomotif roda 4, dan lain-lain);
(4)= Kode penjabaran kelompok/lapangan usaha atau area pekerjaan, terdiri dari 2 angka, jika
tidak ada penjabaran kelompok/lapangan usaha atau area pekerjaan diisi dengan angka
00;
(5)= Nomor urut unit kompetensi dari SKKNI pada kelompok/ lapangan usaha atau area
pekerjaan, terdiri dari 3 digit angka, mulai dari angka 001, 002, 003 dan seterusnya;
(6)= Versi penerbitan SKKNI sebagai akibat dari adanya perubahan, diisi dengan 1 digit
angka, mulai dari angka 1, 2 dan seterusnya. Versi merupakan urutan penomoran
terhadap urutan penyusunan atau penetapan unit kompetensi dalam penyusunan
standar kompetensi yang disepakati, apakah standar kompetensi tersebut disusun
41
merupakan yang pertama kali, hasil revisi dan atau seterusnya.
Judul Unit Kompetensi
➢ Berisi nama unit kompetensi, merupakan bentuk
pernyataan terhadap tugas atau pekerjaan yang akan
dilakukan.
➢ Judul unit kompetensi menggunakan kalimat aktif yang
diawali dengan kata kerja aktif atau performatif yang
terukur.
➢ Judul masing-masing unit kompetensi dalam satu bidang
pekerjaan bersifat unik dan berbeda satu sama lainnya,
namun merupakan bagian dari satu bidang pekerjaan
tersebut.

42
Deskripsi Unit

Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan,


keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk
melakukan suatu pekerjaan tertentu secara kompeten,
dalam kaitannya dengan unit kompetensi.
Dalam deskripsi unit, dapat pula disebutkan keterkaitan
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi lain yang
memiliki keterkaitan erat.

43
Elemen Kompetensi
▪ Berisi uraian tentang langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan
dalam melaksanakan unit kompetensi. Kegiatan dimaksud biasanya
disusun dengan mengacu pada proses pelaksanaan unit kompetensi,
yang dibuat dalam kata kerja aktif atau performatif. Elemen kompetensi
adalah unsur bangunan dasar dari suatu unit kompetensi. Masing-
masing elemen kompetensi membentuk satu unit kompetensi secara
utuh.
▪ Elemen kompetensi menjelaskan proses dari suatu pekerjaan secara
runtut yang dilakukan dalam satu unit kompetensi. Elemen kompetensi
harus merupakan aktivitas yang dapat dilakukan, diamati dan dinilai.
Elemen kompetensi paling sedikit terdiri atas dua (2) elemen.
▪ Elemen kompetensi diawali dengan kata kerja sebelum subjek dan
bersifat pernyataan langsung dan lugas. Misalnya: ‘Mengkonfirmasi
akses dan kondisi lokasi
44
Kriteria Unjuk Kerja (KUK)
▪ Berisi uraian tentang kriteria unjuk kerja yang menggambarkan
kinerja yang harus dicapai pada setiap elemen kompetensi.
Kriteria unjuk kerja dirumuskan secara kualitatif dan/atau
kuantitatif, dalam rumusan hasil pelaksanaan pekerjaan yang
terukur, yang dibuat dalam kata kerja pasif.
▪ Kriteria unjuk kerja adalah pernyataan evaluatif yang terdiri dari
keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja untuk menentukan
apa yang akan dinilai dari capaian kinerja dalam suatu unit
kompetensi. Juga merupakan sarana untuk menjelaskan kinerja
yang diperlukan untuk menunjukkan pencapaian elemen
kompetensi.
▪ Kriteria unjuk kerja paling sedikit berjumlah dua (2) KUK
45
Batasan Variabel
Berisi rentang pernyataan (range of statement) yang harus diacu atau
diikuti dalam melaksanakan unit kompetensi. Menjelaskan hal-hal sebagai
berikut
1. Konteks Variabel
Berisi penjelasan kontekstualisasi dari unit kompetensi untuk dapat
dilaksanakan dengan kondisi lingkungan kerja yang diperlukan.
Dapat juga berisi penjelasan-penjelasan yang bersifat teknis.
2. Peralatan dan Perlengkapan
Berisi peralatan yang diperlukan seperti alat, bahan atau fasilitas dan
materi yang digunakan sesuai dengan persyaratan yang harus
dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi.
3. Peraturan yang diperlukan
Berisi tentang peraturan atau regulasi teknis implementatif yang harus
diperhatikan dalam melaksanakan pekerjaan.
4. Norma dan Standar
Berisi dasar atau acuan sebagai norma atau standar yang diperlukan
46
dan terkait dalam melaksanakan pekerjaan atau unit kompetensi.
1. Konteks Variabel

Pada konteks variabel dijelaskan kondisi atau ruang lingkup


pelaksanaan unit kompetensi. Informasi ini penting untuk dijadikan
sebagai acuan dalam pelaksanaan pelatihan dan assesment.
Pada konteks variabel dapat dimuat penjelasan tentang istilah yang
terdapat dalam kriteria unjuk kerja.

Contoh:
1. Konteks Variabel
1. Unit kompetensi ini dapat diterapkan pada pekerjaan yang
beresiko tinggi maupun rendah, baik di industri maupun di
perkantoran.
2. Meja inspecting yang digunakan berupa meja atau yang
dilengkapi dengan peralatan penggerak kain otomatis atau
dengan penggerak kain manual

47
2. Peralatan dan Perlengkapan

• Berisi peralatan yang diperlukan seperti alat, bahan atau fasilitas dan
materi yang digunakan sesuai dengan persyaratan yang harus
dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi.
• Peralatan adalah mesin atau alat utama yang digunakan untuk
melaksanakan unit kompetensi sedang perlengkapan adalah
perlengkapan penunjang atau material habis pakai (consumable
material) yang digunakan untuk melaksanakan unit kompetensi.
Contoh:
2. Peralatan dan Perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 ROV Kamera bawah laut)
2.1.2 USBL (Ultra Short Baseline)
2.1.3 Kapal Survei
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Layar Monitor
2.2.2 Sumberdaya Listrik
48
2.2.3 Alat Pelindung Diri (APD)
3. Peraturan yang diperlukan

Peraturan atau regulasi yang keluarkan oleh pemerintah yang


berhubungan langsung dengan konteks pelaksanaan unit
kompetensi.

Contoh:
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014
tentang Pedoman Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
3.2 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 05
Tahun 2015 tentang Pemberlakuan SKKNI di Bidang Kegiatan
Usaha Minyak dan Gas Bumi Secara Wajib

49
4. Norma dan Standar

• Norma adalah patokan atau ukuran, yang bersifat pasti dan tidak
berubah, dalam konteks standar kompetensi norma berkaitan erat
dengan aspek sikap dan moralitas.
• Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah
didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai
spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang
digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu
untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai
dengan yang telah dinyatakan.

. Contoh:
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode etik tenaga pelatih
4.2 Standar
4.2.1 Standard Operating Procedure (SOP) penyiapan
bahan pelatihan yang berlaku di lembaga pelatihan 50
Panduan Penilaian
➢ Berisi penjelasan tentang berbagai kondisi atau keadaan yang dapat
dipergunakan sebagai panduan dalam penilaian atau asesmen
kompetensi pada unit kompetensi baik pada saat pelatihan maupun
uji kompetensi.
➢ Bagian ini menginformasikan bagaimana proses penilaian untuk unit
kompetensi dilakukan. Panduan penilaian sebagai acuan bagi
pelatih, assesor maupun penilai lainnya untuk menentukan
bagaimana proses penilaian unit kompetensi dilakukan.
➢ Informasi yang dituangkan dalam panduan penilaian harus sinkron
dengan elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, dan batasan
variable yang berisi :
1. Konteks Penilaian
2. Persyaratan Kompetensi
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang diperlukan
4. Sikap Kerja yang diperlukan
51
5. Aspek Kritis
1. Konteks Penilaian

Memberikan penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan dalam penilaian


dan kondisi yang berpengaruh atas tercapainya kompetensi kerja, serta
dimana, apa dan bagaimana penilaian seharusnya dilakukan.

Contoh:
1. Konteks Penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja
atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu
maupun sebagai bagian dari suatu kelompok.
. 1.2 Dalam pelaksanaannya, peserta/asesi harus dilengkapi dengan
peralatan/perlengkapan, dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang
dibutuhkan serta dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman.
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan
mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan konteks asesmen, ruang lingkup,
kompetensi, persyaratan peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen
serta jadwal asesmen.
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi metode tes lisan, tes
tertulis, observasi - tempat kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio
dan wawancara serta metode lain yang relevan. 52
2. Persyaratan Kompetensi

• Memberikan penjelasan tentang unit kompetensi yang harus


dikuasai/dipenuhi sebelumnya (jika di perlukan) sebagai persyaratan
awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi.
• Bagian ini berisi unit kompetensi yang harus dikuasai terlebih dahulu
sebelum berlatih atau mengikuti uji kompetensi. Jika unit-unit
kompetensi yang menjadi persyaratan tidak kuasai terlebih dahulu
maka dapat dipastikan tidak akan dapat mengikuti pelatihan atau
mengikuti uji kompetensi unit yang bersangkutan.

Contoh :

2. Persyaratan Kompetensi
2.1 A.032521.010.01 Melakukan Seleksi Induk Udang Air Payau
.
53
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan

• Merupakan informasi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit
kompetensi.
• Berisi pengetahuan dan keterampilan dasar atau pondasi bagi
tercapainya penguasaan unit kompetensi. Pengetahuan dan
keterampilan yang dicantumkan harus memiliki relevansi yang kuat
dengan unit kompetensi dan penerapannya di tempat kerja.

Contoh:
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang diperlukan
. 3.1 Pengetahuan
3.1.1 Teori magnit bumi dan kemagnitan
3.1.2 Geologi dan Geomorfologi permukaan dasar laut
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoperasikan alat penarik towfish Magnetometer
3.2.2 Mengoperasikan konsol alat Magnetometer 54
4. Sikap Kerja yang Diperlukan

• Merupakan informasi sikap kerja yang harus ditampilkan untuk


tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi.
• Berisi tentang informasi sikap kerja yang berpengaruh terhadap
pencapaian unit kompetensi. Informasi sikap kerja yang dicantumkan
harus relevan dengan sikap kerja yang dibutuhkan di tempat kerja.

Contoh:
4. Sikap Kerja yang diperlukan
4.1 Tanggung jawab terhadap penyelesaian dan mutu
hasil pekerjaan
4.2 Teliti dalam menganalisa data

55
5. Aspek Kritis

• Memberikan penjelasan tentang aspek atau kondisi yang sangat


mempengaruhi atau menentukan keberhasilan pelaksanaan unit
kompetensi.
• Aspek kritis adalah aspek pengetahuan dan keterampilan yang sangat
berpengaruh terhadap pencapaian unit kompetensi. Aspek kritis
memberikan informasi tentang hal-hal yang benar-benar perlu
diperhatikan ketika melaksanakannya. Ketika aspek kritis ini tidak
terpenuhi, maka unit kompetensi tidak akan tercapai.

Contoh:
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian mengkonfigurasi alat magnetometer di atas kapal
5.2 Ketepatan dalam menentukan parameter yang diperlukan
pada pendeteksian objek magnetik yang berada di atas
dan di bawah permukaan dasar laut menggunakan
magnetometer
56
EK.2
MENGIDENTIFIKASI
KERANGKA KUALIFIKASI
NASIONAL INDONESIA
(KKNI)

57
KUK
2.1

Dokumen KKNI Terkini Diperoleh


Dari Sumber Yang Terpercaya

58
KUK
2.1
Cara Memperoleh Dokumen KKNI

1. Membuka Akses Link Website Kemnaker

Sub Direktorat Pengembangan dan Harmonisasi Standar Kompetensi


Dit. Bina Standardisasi Kompetensi dan Pelatihan Kerja
Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
Kementerian Ketenagakerjaan RI
https://skkni.kemnaker.go.id/tentang-skkni/dokumen

2. Mendatangi langsung Direktorat Bina Stankomlatker


atau pihak-pihak yang terkait dengan SKK/KKNI

59
Membuka Akses Link Website Kemnaker
https://skkni.kemnaker.go.id/tentang-skkni/dokumen

60
61
62
KUK
2.2

Informasi Kualifikasi Kerja


Diidentifikasi Berdasarkan KKNI

63
8
7

64
8
7

65
8
7

66
PENYANDINGAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN DAN DUNIA KERJA

8
7

67
KUK Kriteria Karakteristik
2.2 Informasi Pada Kualifikasi Kerja

8
7

68
DESKRIPSI JENJANG KKNI KUK
2.2

8
7

69
8
7

70
8
7

71
8
7

72
8
7

73
KUK
2.3

Unit Kompetensi Diidentifikasi


Berdasarkan Kebutuhan
Deskripsi Kualifikasi

74
8
7

75
KUK Pedoman Pengemasan Unit Kompetensi
2.3 Berdasarkan Kebutuhan Pelatihan

8
7

76
EK.3
MENYIAPKAN RENCANA
KEGIATAN PELATIHAN KERJA
Akses Program Pelatihan Berbasis Kompetensi
Akses Link : Bit.ly/programodul
https://proglat.kemnaker.go.id/

85
KUK
3.1

Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi


Dan Kriteria Unjuk Kerja Diuraikan Ke
Dalam Indikator Unjuk Kerja

86
Langkah Kerja Menguraikan Unit
KUK
Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria
3.1
Unjuk Kerja ke Dalam Indikator Unjuk Kerja

UNIT KOMPETENSI

ELEMEN KRITERIA INDIKATOR


KOMPETENSI UNJUK KERJA UNJUK KERJA

EK KUK IUK
Kalimat Aktif ( Me .........) Kalimat Pasif (Di............) Dapat .....................(teori)
Mampu .................(Praktik)
Harus ....................(Sikap)

87
Elemen Kompetensi (EK)

▪ Elemen kompetensi adalah bagian kecil dari unit


kompetensi yang mengidentifikasikan aktivitas yang harus
dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi tersebut.
Elemen kompetensi menggunakan kalimat aktif .
▪ Kolom EK diisi uraian EK yang disalin dari SKKNI tanpa ada
perubahan apapun.
▪ Kandungan dari elemen kompetensi pada setiap unit
kompetensi mencerminkan unsur : ”merencanakan,
menyiapkan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan”.
▪ Penomoran EK mengikuti penomoran EK dalam SKKNI.
88
Kriteria Unjuk Kerja (KUK)

▪ Kriteria unjuk kerja harus mencerminkan aktivitas yang


dapat menggambarkan 3 aspek yaitu pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja (digunakan untuk penilaian )
▪ Untuk setiap elemen kompetensi dapat terdiri lebih dari 2
KUK dan dirumuskan dalam kalimat terukur dengan
bentuk pasif.
▪ Kolom KUK diisi uraian KUK yang disalin dari SKKNI tanpa
ada perubahan apapun
▪ Penomoran KUK mengikuti penomoran yang ada dalam
SKKNI

89
Indikator Unjuk Kerja (IUK)

❑ IUK merupakan indikasi pencapaian KUK


yang mengandung aspek PKS, ditulis
menggunakan kata kerja operasional
terukur, dibuat materi
❑ Pelatihannya dan dirumuskan dari setiap
KUK dengan memedomani kata kerja
pasifnya dijadikan kata kerja aktif.
❑ Rumusan aspek pengetahuan diawali
dengan kata ’dapat’, aspek
keterampilan diawali dengan kata
’mampu’, dan aspek sikap kerja diawali
dengan kata ’harus’.
KATA KERJA YANG DIGUNAKAN
DALAM 3 ASPEK KOMPETENSI

1. PENGETAHUAN:
- Merupakan teori pengantar praktik → Jadi, hanya Must know
(yang harus tahu saja)
- Dirumuskan melalui indikator unjuk kerja (IUK) pada setiap
KUK yang dimulai dengan kata ‘dapat’
2. KETERAMPILAN (Must do)
- Praktik dirumuskan melalui IUK pada setiap KUK yang dimulai
dengan kata ‘mampu’
Dari kata pasif menjadi kata kerja aktif (dipimpin → memimpin
3. SIKAP
- Merupakan sikap kerja yang melekat pada keterampilan pada
setiap KUK yang dimulai dengan kata ‘harus’
Sikap kerja tersebut melekat pada orang yg mengerjakan diambil dari
SKKNI dari Sikap yang dibutuhkan

91
Panduan Merumuskan dari KUK ke IUK

INDIKATOR UNJUK KERJA


NO MATERI PELATIHAAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP KERJA
1. Definisi Dapat menyatakan ..... - -
2. Pengertian Dapat menjelaskan ..... - -
3. Macam/jenis Dapat menyebutkan .... - -
4. Cara/panduan/teknik Dapat menjelaskan ..... - Harus taat asas
5. Pedoman (materi sudah given) Dapat menjelaskan - Harus taat asas
6. Prosedur (materi sudah given) Harus taat/
memperhatikan
prosedur
KUK IUK
1. diidentifikasi mengidentifikasi Dapat menjelaskan cara Mampu Harus teliti,
... mengidentifikasi ... cermat, dan taat
asas
2. diawasi mengawasi ... Dapat menjelaskan Mampu mengawasi ... Harus teliti,
panduan mengawasi ... cermat, dan taat
asas
3. dikenali mengenali ... Dapat menjelaskan ciri- Mampu mengenali ... 92Harusteliti dan
ciri/karakter/spesifikasi cermat
4. dibuat membuat ... Dapat menjelaskan Mampu membuat ... Harus taat asas
prosedur/pedoman/cara atau memperhati-
membuat ... kan prosedur
ELEMEN KOMPETENSI DAN KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan riset awal untuk mengumpulkan


informasi pasar

1.1 Riset diawali menggunakan sumber


sumber yang sesuai terkait informasi
pasar.

1.2 Temuan riset awal dilaporkan sesuai


prosedur.
1.1 Riset diawali menggunakan sumber sumber yang
sesuai terkait informasi pasar.

INDIKATOR UNJUK KERJA (IUK)

Materi Pelatihan

PENGETAHUAN (Teori) : Dapat .......

KETRAMPILAN (Praktik) : Mampu .......

SIKAP ( Sikap Kerja ) : Harus .......


1.1 Riset diawali menggunakan sumber sumber yang
sesuai terkait informasi pasar.

KETRAMPILAN (Praktik) : Mampu .......


Mampu mengawali riset menggunakan sumber sumber
yang sesuai terkait informasi pasar .

PENGETAHUAN (Teori) : Dapat ………….


Dapat menjelaskan cara mengawali riset menggunakan
sumber sumber yang sesuai terkait informasi pasar.

SIKAP dalam melaksanakan tugas


Harus ..............(lihat di SKKNI ) ....
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Cermat
4.2 Kritis
4.3 Analitis
Langkah-langkah membuat IUK untuk
Aspek Ketrampilan pada Materi
Pelatihan

1. Membuat IUK untuk aspek keterampilan dengan mengubah KUK dari kata
kerja pasif menjadi kata kerja aktif dan diberi kata mampu diawal kalimat

99
Langkah-langkah membuat IUK untuk
aspek Pengetahuan pada Materi
Pelatihan

2. Membuat IUK untuk aspek pengetahuan yang merupakan teori pengantar


praktek dengan diawali kata Dapat menjelaskan atau Dapat menyebutkan

100
KUK
3.2

Indikator Unjuk Kerja


Dikontekstualkan ke Dalam Materi
Pelatihan Sesuai Aspek Pengetahuan,
Ketrampilan dan Sikap yang
Dibutuhkan

101
Langkah Kerja Mengkonstektualkan
KUK
Indikator Unjuk Kerja ke Dalam Materi
3.2
Pelatihan

INDIKATOR UNJUK
KERJA

PRAKTIK PENGETAHUAN SIKAP KERJA

PRAKTEK PENGETAHUAN SIKAP KERJA


Menerapkan K3 Prosedur K3 Sesuai SOP

Mengoperasikan alat Cara mengoperasikan Sesuai SOP


dan sarana K3 alat dan sarana K3
102
103
104
KUK
3.3

Metode, Media Dan Sumber


Pembelajaran Dipilih Berdasarkan
Aspek Pengetahuan, Ketrampilan
dan Sikap yang Telah Dideskripsikan

105
Metode Pembelajaran Klik

Suatu proses penyampaian materi pelatihan


kerja kepada peserta latih yang dilakukan
secara sistematis dan teratur oleh
instruktur
Metode Pembelajaran antara lain :
Presentasi , Ceramah bergambar
Demostrasi, Simulasi, Pemecahan Masalah
Praktik, Diksusi, Tanya Jawab, Debat
Role Playing/ Berbagi peran
Mengajar Sesama Teman
106
Media Pembelajaran Klik

Sarana atau alat pembelajaran yang digunakan


untuk menyampaikan pesan/informasi dari
instruktur kepada peserta latih dan sebaliknya,
dengan tujuan meningkatkan pemahaman
penerima pesan/informasi.

Media Pembelajaran antara lain :


• Perlengkapan kelas dan workshop/bengkel
• Mesin dan peralatan tangan
• Alat bantu, alat peraga
• Bahan
107
Sumber Pembelajaran
Semua sumber baik berupa data, orang
dan wujud tertentu yang dapat
digunakan oleh instruktur dan peserta
latih dalam proses pembelajaran, baik
secara terpisah maupun secara
terkombinasi sehingga mempermudah
peserta latih dalam mencapai tujuan
belajar atau mencapai kompetensi
tertentu.
Contohnya : Buku Referensi sesuai materi
pelatihan, Journal Ilmiah sesuai
materi pelatihan dll.
KUK Cara Memilih
3.3 Metode, Media Dan Sumber Pembelajaran
MATERI PELATIHAN SUMBER
SIKAP METODE MEDIA PEMBELAJARAN
PENGETAHUAN KETRAMPILAN
KERJA
Prosedur K3 Menerapkan K3
Cara Mengoperasikan Sesuai
mengoperaikan alat dan sarana K3 SOP
??? ??? ???
alat dan sarana
K3
Cara menguasai Mengantisipasi Sesuai
situasi darurat jenis-jenis situasi SOP
dan tindakan darurat
yang harus
diambil dalam
ruang lingkup
tanggung jawab
individu
Cara menguasai Melaksanakan Sesuai
prosedur prosedur keadaan SOP
mengatasi darurat ??? ??? ???
keadaan darurat 109
KUK
3.4

Rencana Kegiatan Disusun Dalam


Bentuk Matriks Pelatihan Kerja

110
Matriks Pelatihan Kerja

• Matriks Pelatihan Kerja


adalah metode untuk
mempermudah dalam
menyusun rencana
kegiatan pelatihan .
• Matriks pelatihan kerja
mencakup elemen
kompetensi, kriteria unjuk
kerja, indikator unjuk
kerja, materi pelatihan,
media, peralatan, bahan,
dan sumber belajar.
111
MATRIKS PELATIHAN KERJA

Matriks pelatihan kerja mencakup


elemen kompetensi, kriteria unjuk
kerja, indikator unjuk kerja, materi
pelatihan, media, peralatan, bahan,
dan sumber belajar.

112
KUK Contoh : Menyiapkan Rencana Kegiatan
3.4 Dalam Bentuk Matrik Pelatihan Kerja
A Judul Unit Kompetensi Mengidentifikasi Standar Kompetensi dan Kualifikasi Kerja (N.78SPS02.011.1)
1 Elemen Kompetensi Mengidentifikasi sumber informasi standar kompetensi
1.1 Kreteria Unjuk Kerja Dokumen standar kompetensi terkini sesuai kebutuhan diperoleh dari sumber yang terpercaya sesuai kebutuhan dari sumber yang terpercaya
Indikator Unjuk Kerja Materi Metode Media Bahan Peralatan Sumber Belajar

Dapat menjelaskan standar kompetensi 1. Standar kompetensi

Pengetahuan
Dapat menjelaskan cara memperoleh dokumen standar 2. Cara memperoleh dokumen SKKNI Instruktur
kompetensi terkini standar kompetensi terkini Presentasi Video Kertas Laptop/Komputer Pedoman PBK
standar kompetensi terkini Diskusi Slide Presentasi ATK LCD Projektor Internet
Mampu memperoleh dokumen standar kompetensi Keterampilan 1. sesuai kebutuhan dari Baterai Modul
terkini sesuai kebutuhan dari sumber yang terpercaya sumber yang terpercaya
Harus tepat dan benar 1. Tepat
Sikap Kerja
2. Benar
1.2 Kreteria Unjuk Kerja Jenis-jenis standar kompetensi diidentifikasi berdasarkan kebutuhan pelatihan
Indikator Unjuk Kerja Materi Metode Media Bahan Peralatan Sumber Belajar
Jenis-jenis standar
1.
Dapat menjelaskan Jenis-jenis standar kompetensi kompetensi

Pengetahuan
Langkah-langkah melakukan
2.
Dapat menjelaskan langkah-langkah melakukan identifikasi Jenis-jenis SKKNI Instruktur
identifikasi Jenis-jenis standar kompetensi standar kompetensi Presentasi Video Kertas Laptop/Komputer Pedoman PBK
Mengidentifikasi Jenis-jenis Diskusi Slide Presentasi ATK LCD Projektor Internet
standar kompetensi Baterai Modul
Keterampilan 1.
Mampu mengidentifikasi Jenis-jenis standar kompetensi berdasarkan kebutuhan
berdasarkan kebutuhan pelatihan pelatihan
Harus tepat dan benar 1. Tepat
Sikap Kerja
2. Benar
1.3 Kreteria Unjuk Kerja Struktur standar kompetensi diidentifikasi sesuai aturan yang berlaku
Indikator Unjuk Kerja Materi Metode Media Bahan Peralatan Sumber Belajar

1.
Dapat menjelaskan struktur standar kompetensi Struktur standar kompetensi

Dapat menjelaskan langkah-langkah melakukan Pengetahuan Langkah-langkah melakukan


identifikasi struktur standar kompetensi sesuai aturan 2. identifikasi struktur standar
SKKNI Instruktur
yang berlaku kompetensi sesuai aturan
Presentasi Video Kertas Laptop/Komputer Pedoman PBK
yang berlaku
Diskusi Slide Presentasi ATK LCD Projektor Internet
Baterai Modul
Mampu mengidentifikasi struktur standar kompetensi Mengidentifikasi struktur
Keterampilan 1.
sesuai aturan yang berlaku standar kompetensi sesuai
aturan yang berlaku
Harus tepat dan benar 1. Tepat
Sikap Kerja
2. Benar

113
MATRIKS PELATIHAN KERJA

A Judul Unit Kompetensi


1 Elemen Kompetensi
1.1 Kreteria Unjuk Kerja
Indikator Unjuk Kerja Materi Metode Media Bahan Peralatan Sumber Belajar
Dapat 1.
Pengetahuan
2.
Mampu 1.
Keterampilan
2.
Harus 1.
Sikap Kerja
2.
1.2 Kreteria Unjuk Kerja
Indikator Unjuk Kerja Materi Metode Media Bahan Peralatan Sumber Belajar
Dapat 1.
Pengetahuan
2.
Mampu 1.
Keterampilan
2.
Harus 1.
Sikap Kerja
2.
1.3 Kreteria Unjuk Kerja
Indikator Unjuk Kerja Materi Metode Media Bahan Peralatan Sumber Belajar
Dapat 1.
Pengetahuan
2.
Mampu 1.
Keterampilan
2.
Harus 1.
Sikap Kerja
2. 114
PERSIAPAN MERENCANAKAN KEGIATAN
PELATIHAN KERJA

1. Nyalakan komputer/laptop
2. Pilih dan buka file unit kompetensi (UK) yang sudah
Saudara kuasai/pahami ambil 1 (satu) Elemen
Kompetensi dari UK yang dipilih.
3. Buka file form matriks pelatihan kerja yang sudah
diberikan
4. Copy paste UK, kode unit, elemen kompetensi dan
kriteria unjuk kerja dari file unit kompetensi yang kita
pilih ke form matriks pelatihan kerja
5. Link untuk cari program dan modul di Kemnaker adalah
Bit.ly/programodul
115
DAFTAR PENYUSUN MATERI
N.78SPS02.011.1
1. Drs. Eko Widayanto, M.M
2. Drs. Bambang Purwoprasetyo
3. Drs. Robert Sitorus, M.M
4. Ir. Suhadi, M.Si
5. Drs. Agus Triyanto A.S, M.M
6. Drs. Tangsi Tarigan, M.M
7. Syaiful Syarifuddin, S.Pd, M.M
8. Bayu Priantoko, S.Pd, M.Pd
Menuju Indonesia Kompeten 2030

2030
2025

2020
TERIMA KASIH

© IINC-YTKI 2017

DIREKTORAT BINA INSTRUKTUR DAN TENAGA KEPELATIHAN


Link_Presentasi UK.011

PEDOMAN MENGIDENTIFIKASI MATERI, METODE, DAN


MEDIA PEMBELAJARAN

Macam-Macam
Metode Pembelajaran

118
Adalah prosedur standard yang digunakan dalam
penyajian bahan-bahan pengajaran dan isi pelajaran.
(cara menyampaikan pelajaran kepada siswa)
TEACHING METHOD

FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM


PEMILIHAN METODE MENGAJAR :
1. TUJUAN BELAJAR
2. ISI PELAJARAN
3. JUMLAH SISWA
4. TINGKAT KEMAMPUAN SISWA
5. FASILITAS PELATIHAN
(ALAT BANTU MENGAJAR, BAHAN, ALAT)
6. WAKTU
7. PENGGUNAAN PANCA INDERA

119
MACAM – MACAM METODE MENGAJAR
CERAMAH

BERPUSAT PADA CERAMAH


INSTRUKTUR BERGAMBAR

CERAMAH BENGKEL
(SHOP TALK)

METODE DEMONSTRASI
PEMBELAJARAN

TANYA - JAWAB

BERPUSAT PADA
DISKUSI
SISWA

PRAKTIK

120
Adalah metode dengan cara instruktur menyajikan informasi
kepada siswa melalui pemakaian kata-kata, isyarat-isyarat, ekspresi-
ekspresi wajah dan nada suara saja.

PENGGUNAAN :
1. MENJELASKAN PERATURAN-PERATURAN, TATA TERTIB, DAN KETENTUAN-
KETENTUAN KEPADA SISWA
2. MENYAMPAIKAN PENJELASAN UMUM SUATU PELAJARAN
3. MEMBERIKAN IKHTISAR SUATU PELAJARAN

KERUGIAN :

1. SISWA PASIF DAN KOMUNIKASI SATU ARAH


2. RELATIF SISWA CEPAT BOSAN
3. HANYA SATU INDERA
4. DIBUTUHKAN KEAHLIAN INSTRUKTUR AGAR CERAMAH
EFEKTIF
121
adalah metode dengan cara instruktur menyajikan infor-
masi dengan menjelaskan dan memperlihatkan benda-benda
atau ilustrasi kepada siswa sehingga kata-kata yang diguna-
kan menjadi lebih jelas dan mudah dimengerti.

PENGGUNAAN :
1. MENGUBUNGKAN KATA-KATA DENGAN BENDA
2. MENJELASKAN PROSEDUR
3. MENJELASKAN PENGETAHUAN

KERUGIAN :
1 MEMERLUKAN LEBIH BANYAK WAKTU UNTUK PERSIAPAN
.
2 MEMERLUKAN LEBIH BANYAK FASILITAS
.

122
adalah metode dengan cara instruktur menggunakan model atau
benda asli untuk menyajikan / menjelaskan langkah-langkah suatu
proses / prosedur dengan memperlihatkan dan memberitahukan.

 INSTRUKTUR MENJELASKAN :
Apa yang dilakukan
Bagaimana melakukannya
Mengapa dilakukan
Bila/kapan dilakukan
Dimana dilakukan

 PENGGUNAAN :
1. UNTUK PELAJARAN KETERAMPILAN
2. MEMPERLIHATKAN CARA MELAKUKAN SUATU PEKERJAAN/KETERAMPILAN
3. MEMPERLIHATKAN URUTAN LANGKAH-LANGKAH DALAM SUATU PROSES/PROSEDUR
4. MENGGAMBARKAN PRINSIP KERJA DAN KONSTRUKSI
5. MEMPERLIHATKAN HUBUNGAN ANTARA BAGIAN DAN UNIT
123
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN BILA
MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

1 INSTRUKTUR HARUS TAHU DENGAN PASTI APA YANG AKAN


. DIDEMONSTRA-SIKAN DARI AWAL SAMPAI AKHIR
UNTUK INI DIPERLUKAN RENCANA PELAJARAN.

2 YAKINKAN BAHWA MATERI DAN WAKTU YANG DIGUNAKAN TIDAK


. TERLALU BANYAK SEHINGGA DAPAT MENGHINDARI KEMUNGKINAN
LUPANYA SISWA TERHADAP MATERI YANG DIDEMONSTRASIKAN

3 SEMUA PERALATAN DAN BAHAN SERTA KEPERLUAN LAINNYA HARUS


. SUDAH DISIAPKAN SECARA LENGKAP SEBELUM MEMULAI
DEMONSTRASI

4 YAKINKAN BAHWA SELURUH SISWA DAPAT MELIHAT SETIAP GERAKAN


. DAN DAPAT MENDENGARKAN DENGAN JELAS KETERANGAN YANG
DIBERIKAN OLEH INSTRUKTUR

5 JANGAN MULAI DEMONSTRASI TANPA LEBIH DULU MENJELASKAN APA


. YANG AKAN DIDEMONSTRASIKAN DAN MENGHUBUNGKAN DENGAN
APA YANG SUDAH DIKETAHUI

6 JIKA ARAH GERAKAN MERUPAKAN KUNCI KERJA UNTUK MELAKUKAN


. SUATU PEKERJAAN, ATUR KEDUDUKAN SISWA SEHINGGA SAMA
124
DENGAN KEDUDUK-KAN INSTRUKTUR WAKTU MELAKUKAN PEKERJAAN
TERSEBUT
(Lanjutan) HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN BILA
MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

7. LAKUKAN DEMONSTRASI SELAMBAT MUNGKIN SEHINGGA PARA


SISWA DAPAT MENGIKUTINYA SECARA LENGKAP

8. BERHENTI SECARA PERIODIK DAN AJUKAN PERTANYAAN UNTUK


MEMASTIKAN APAKAH PARA SISWA BETUL-BETUL MENGERTI DAN
MENGIKUTI DEMONSTRASI

9. PASTIKAN BAHWA PARA SISWA BERADA DALAM KEDUDUKAN FISIK


YANG TEPAT / NYAMAN AGAR PERHATIANNYA TIDAK TERGANGGU

10. YAKINKAN BAHWA TIDAK HAL YANG MENGGANGGU PERHATIAN


SISWA

11. PADA AKHIR DEMONSTRASI ULANGI SECARA RINGKAS KUNCI KERJA


DAN KESELAMATAN KERJA YANG HARUS DIPERHATIKAN

125
adalah metode dengan cara para siswa melengkapi bahan-bahan pelajaran
yang telah dipelajari dengan memberikan jawaban dengan lisan atau tindakan
terhadap pertanyaan yang diajukan secara lang-sung oleh instruktur atau
sebaliknya.

PENGGUNAAN
1. MENILAI / MENCEK KEMAMPUAN / HASIL BELAJAR SISWA
2. MERANGSANG SISWA UNTUK BELAJAR
3. MENINGKATKAN INTERAKSI

KERUGIAN :
HAMPIR TIDAK ADA INFORMASI BARU

KEUNTUNGAN :
1. MENIMBULKAN PARTISIPASI AKTIF SISWA
2. SEJUMLAH INFORMASI DAPAT DITINJAU KEMBALI DALAM WAKTU RELATIF
SINGKAT
3. DAPAT DIGUNAKAN SECARA LUAS DIBERBAGAI UKURAN KELOMPOK
4. TIDAK DIPERLUKAN BANYAK FASILITAS 126
 DIUSAHAKAN AGAR JAWABAN TIDAK MIRIP PADUAN SUARA
 INSTRUKTUR HARUS DAPAT MEMBEDAKAN SISWA YANG AKTIF DAN
TIDAK
 UNTUK MENENTUKAN GILIRAN SIAPA YANG MENJAWAB BISA
MENGGUNAKAN CARA UNDIAN (JANGAN ALFABETIS)
A. PROSEDUR BERTANYA UNTUK SESEORANG

1. MENGAJUKAN PERTANYAAN KEPADA SELURUH SISWA

2. BERHENTI SEBENTAR AGAR SETIAP SISWA MERASAKAN BAHWA


PERTANYAAN TERSEBUT DIARAHKAN KEPADANYA

3. MENYEBUTKAN / MEMANGGIL NAMA

4. MENDENGARKAN JAWABAN SISWA HINGGA SELESAI

5. MEMBERIKAN RESPON SECARA POSITIF DAN BERIKAN


PENGUATAN JAWABAN YANG BENAR
127
B. PROSEDUR BERTANYA UNTUK MENGEMBALIKAN
PERHATIAN SISWA

1. PANGGIL/SEBUT NAMA SISWA


2. PUSATKAN PERHATIAN INSTRUKTUR KEPADA SISWA
TERSEBUT
3. AJUKAN PERTANYAAN
4. TUNGGULAH JAWABAN YANG AKAN DIBERIKAN
SERING TERJADI SISWA TIDAK DAPAT MENJAWAB. DALAM
KEADAAN SEPERTI INI INSTRUKTUR MEMBANTU SISWA AGAR
BERANI MENJAWAB DENGAN CARA MEMBERIKAN SEBAGIAN
JAWABAN.

 PERTANYAAN DISESUAIKAN DENGAN KEMAMPUAN SISWA MASING-


MASING

 PERTANYAAN YANG TERLALU SULIT, TERUTAMA BAGI SISWA YANG LAM-


BAT BELAJAR, DAPAT MENGURANGI SEMANGAT BELAJAR SEHINGGA BISA
KEMUNGKINAN JADI FRUSTASI
128
1. GUNAKAN KATA-KATA YANG SEDERHANA

2. RUMUSKAN PERTANYAAN SEHINGGA MUDAH DIMENGERTI

3. PERTANYAAN HARUS SPESIFIK

4. AJUKAN PERTANYAAN YANG BERSIFAT PASTI

5. AJUKAN PERTANYAAN YANG BERSIFAT TANTANGAN, TIDAK TERLALU


SULIT ATAU MUDAH

6. AJUKAN PERTANYAAN DENGAN URUTAN TERATUR

7. HINDARKAN PERTANYAAN YANG JAWABANNYA “YA” ATAU “ TIDAK”

8. BERBICARALAH DENGAN CUKUP KERAS AGAR DAPAT DIDENGAR


SELURUH SISWA

9. BILA MENGAJUKAN PERTANYAAN, BERIKAN WAKTU YANG CUKUP


KEPADA SISWA UNTUK BERPIKIR
129
Adalah metode dengan cara para kelompok
melengkapi informasi dalam responnya ter-hadap
suatu topik tertentu.

PERANAN INSTRUKTUR UMUMNYA TERBATAS PADA :


1. MEMILIH TOPIK
2. MENGAWASI DAN MENJAGA AGAR DISKUSI TETAP PADA MATERI
3. MERANGSANG SELURUH SISWA AGAR TURUT AMBIL BAGIAN

PENGGUNAAN :
1. UNTUK MENGULANG KEMBALI INFORMASI / PELAJARAN YANG
SUDAH DIPELAJARI
2. UNTUK LATIHAN DALAM PEMECAHAN MASALAH
3. UNTUKMENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DALAM MENGAMBIL
KEPUTUSAN
4. MENGEMBANGKAN CARA BERPIKIR

130
KEWAJIBAN KETUA KELOMPOK
DISKUSI / PEMIMPIN DISKUSI

 MEMBUKA DAN MENUTUP DISKUSI TEPAT PADA WAKTUNYA

 MENGATUR LALU LINTAS PEMBICARAAN

 MEMIMPIN KEGIATAN KELOMPOK


(JANGAN MEMERINTAH ANGGOTA KELOMPOK)

 TIDAK MEMIHAK, NAMUN HARUS MENUNJUKKAN PERHATIAN

 HATI-HATI DALAM MELAKUKAN PENGAMATAN SECARA LOGIS, MENGAJUKAN USUL


DAN MENARIK KESIMPULAN TENTANG KELOMPOK

 SELALU BERSIFAT SABAR

 HINDARKAN PERDEBATAN

131
KEWAJIBAN ANGGOTA KELOMPOK DISKUSI

 SELALU SIAP UNTUK MEMBERIKAN / MENJELASKAN PENDAPATNYA

 MENAHAN DIRI TERHADAP KEINGINAN MENONJOLKAN DIRI

 MEMUSATKAN PERHATIAN TERHADAP DISKUSI

 HARUS BERSIFAT SABAR APABILA HASIL DIPEROLEH SECARA LAMBAT

 HARGAI PENDAPAT REKAN LAINNYA

 HINDARKAN PERDEBATAN

 JANGAN MEMONOPOLI DISKUSI

132
Adalah metode yang memberikan kemungkinan pada siswa untuk
menerapkan apa yang telah mereka pelajari untuk meningkatkan
keterampilan mereka.
PENGGUNAAN
1. SEMUA TIPE LATIHAN KETERAMPILAN

KEUNTUNGAN
1. MELIBATKAN LEBIH DARI SATU INDERA
2. MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA
3. MENIMBULKAN MOTIVASI PADA SISWA
4. PADA UMUMNYA MENGHASILKAN BENDA KERJA

KERUGIAN
1. WAKTU YANG DIBUTUHKAN RELATIF LAMA
2. FASILITAS YANG DIBUTUHKAN RELATIF BANYAK
3. MEMERLUKAN PENGAWASAN SECARA SEKSAMA UNTUK TIAP-TIAP SISWA
133
PEDOMAN MENGGUNAKAN METODE PRAKTIK

 DIGUNAKAN SETELAH PELAJARAN TERSEBUT DIDEMONSTRASIKAN


ATAU DITERANGKAN LEBIH DALAM

 YAKINKAN BAHWA SEMUA PERALATAN DAN BAHAN TELAH


DISIAPKAN

 BERITAHU DENGAN JELAS APA YANG HARUS DILAKUKAN SISWA

 SEBELUM SISWA PRAKTIK TEKANKAN KESELAMATAN KERJA DAN


KUNCI KERJA YANG HARUS DIPERHATIKAN

 ATUR TEMPAT KERJA SETIAP SISWA AGAR TIDAK SALING


TERGANGGU

 BERIKAN BANTUAN KEPADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN

 LAKUKAN PENGAWASAN YANG SEKSAMA

 BILA SISWA MELAKUKAN LANGKAH YANG SALAH, HENTIKAN


SEGERA BETULKAN

 BILA PERLU, DEMONSTRASIKAN DAN JELASKAN KEMBALI


134
PEDOMAN MENGIDENTIFIKASI MATERI, METODE, DAN
MEDIA PEMBELAJARAN

Macam-Macam
Media Pembelajaran

135
MEDIA PEMBELAJARAN
Didalam Proses Belajar-Mengajar atau kepelatihan ada bermacam-
macam media yang diperlukan agar dapat tercapai penyampaian
materi secara maksimal.

Seorang instruktur/pelatih harus memahami benar cara-cara memilih media


yang akan digunakannya. Untuk itu diperlukan usaha penataannya yaitu
dengan cara pengelompokan atau mengklasifikasikan media yang akan dipilih,
yang disebut dengan „Taksonomi“.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan media :


1. Tingkat pendidikan/kemampuan peserta pelatihan
2. Penggunaan indera yang akan dilibatkan oleh peserta pelatihan
3. Kemampuan dan kondisi fisik/tempat pelatihan

INSTRUKTUR YANG BAIK AKAN MEMILIH MEDIA YANG SESUAI DAN


PALING TEPAT BAGI DIRINYA MAUPUN BAGI PESERTA PELATIHAN.

136
MEDIA PEMBELAJARAN

PENGERTIAN :
MEDIA : Dari kata “ MEDIUM “ Yang artinya perantara atau
Kanal

PEMBELAJARAN : Pembelajaran adalah suatu proses terjadinya


interaksi antara peserta pelatihan dan instruktur dalam upaya mencapai
tujuan pembelajaran, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu
dalam jangka satuan waktu tertentu pula.

Media Pembelajaran dalam arti yang luas adalah :


Setiap sarana/mekanisme yang digunakan untuk mengkomunikasikan
Informasi/pengetahuan kepada satu atau lebih penerima (siswa)
dengan tujuan pembelajaran.
137
ALAT PERAGA DAN MEDIA PEMBELAJARAN

KURIKULUM

1 2 3 4

INSTRUKTUR ALAT
KELAS PERAGA

INSTRUKTUR MEDIA MEDIA


KELAS
INSTRUKTUR
KELAS

SISWA

DIAGRAM POLA PENGAJARAN

POLA 1 : Sumber belajar hanya berupa orang/instruktur ( belajar tradisional )


POLA 2 : Sumber belajar berupa orang/instruktur dibantu sumber lain/alat bantu
POLA 3 : Sumber belajar berupa orang/instruktur bekerja sama dengan sumber lain secara
integral, maka sumber lain ini disebut sebagai media
POLA 4 : Siswa belajar dari satu umber yang bukan manusia. Pembelajaran melalui media.
138
MEDIA GRAFIS
BAHAN CETAKAN BAGAN
GRAFIK
PAPAN DISPLAY POSTER
MEDIA CETAK
VISUAL TEXT BOOK
PETA LIPAT /FLIP CHART
DIAM PAPAN TULIS
GAMBAR MATI YANG DISPLAY/PAMERAN
DIPROYEKSIKAN PAPAN FLANEL

GAMBARHIDUPYANG OHP
AUDIO DIPROYEKSIKAN SLIDE
VISUAL FILM STRIP
GERAK VIDEO / TELEVISI EPIDIACOPE /
LCD-PROJECTOR
JENIS MEDIA TAPE/CASSETE RECORDER
( liquid cristal display )

MEDIA RADIO
AUDIO
SOUND PAGE /
BUKU BERSUARA

SOUND AND SLIDE

MEDIA PROJECTOR
AUDIO
FILM RANGKAI BERSUARA
VISUAL
DIAM
FILM STRIP BERSUARA

Klik
139
PEDOMAN MENGIDENTIFIKASI MATERI, METODE, DAN
MEDIA PEMBELAJARAN

Cara Memilih
Materi Pembelajaran

140
MATRIK ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN
Matrik Analisis Materi Pembelajaran :
Unit Kompetensi/Topik Materi Pembelajaran :
Waktu/Sesi Pembelajaran :

KRITERIA MATERI PELATIHAN


ELEMEN DOMAIN Sumber
UNJUK IUK Metode Media Waktu
KOMPETENSI (KSA) Pengetahuan Keterampilan Sikap Belajar
KERJA
EK 1 KUK 1
KUK 2
KUK 3
KUK 4
EK 2 KUK 1
KUK 2
KUK 3
EK 3 KUK 1
KUK 2
KUK 3

Total Waktu

141
Contoh:

Matrik Analisis Materi Pembelajaran :


Unit Kompetensi/Topik Materi Pembelajaran : Mengelas dengan proses Las Oksigen-Asitilin (Las Karbid)
Waktu/Sesi Pembelajaran : menit

ELEMEN DOMAIN MATERI PELATIHAN Sumber Meto-


NO KUK IUK Media Waktu
KOMPETENSI (KSA) Penget. Keteram. Sikap Belajar de

1. Menyiapkan Persyaratan Dapat K Pedoman Mengiden •Tekun Buku Cera Laptop 60’
material untuk penge- menje- mengiden tifikasi •Memas Informa mah Layar
pengelasan lasan laskan tifikasi persya- -tikan si ber- LCD
ditentukan pedoman persyarat ratan SOP gam- Laser
berdasarkan mengidenti- -an penge- bar pointer
Spesi- fikasi penge- lasan, Power
fikasi persyarat-an lasan, lokasi point
dan/atau pengelasan, lokasi dan Benda
gambar lokasi, dan dan ukuran jadi
ukur an ukuran pengelas-
pengelasan pengelas- an
Mampu S an Buku
mengi- Kerja
dentifikasi Buku
per-syaratan Penilai
Harus A an
bertindak
tekun dan
memastikan
SOP Klik
142
Terima Kasih

143

Anda mungkin juga menyukai