BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang No. 18 Tahun 1999, tentang: Jasa Konstruksi beserta peraturan
pelaksanaannya
menyatakan
bahwa
tenaga
kerja
yang
melaksanakan
1. Pasal 3, Prinsip dasar pelatihan kerja adalah, huruf (b) berbasis pada
kompetensi kerja.
2. Pasal 4 ayat (1), Program pelatihan kerja disusun berdasarkan SKKNI, Standar
Internasional dan/atau Standar Khusus.
Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas, lugas dan
terukur, serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan
perhitungan biaya pekerjaan yang dapat menentukan daya saing.
B.
Tujuan
Penyusunan Standar kompetensi Sektor Jasa Konstruksi
mempunyai tujuan
acuan
dalam
penyelenggaraan
pelatihan
dan
peningkatan
kompetensi.
2
acuan
dalam
penyelenggaraan,
penilaian
kompetensi
dan
sertifikasi.
Selain tujuan tersebut diatas, tujuan lain dari penyusunan standar kompetensi ini
adalah untuk mendapatkan pengakuan kompetensi secara nasional bagi tenaga
kerja pemegang sertifikat kompetensi jabatan kerja ini. Hal-hal yang perlu
diperhatikan untuk mendapatkan pengakuan tersebut adalah :
1. Menyesuaikan tingkat kompetensi dengan kebutuhan industri/usaha, dengan
melakukan eksplorasi data primer dan sekunder secara komprehensif dari dunia
kerja.
2. Menggunakan referensi dan rujukan dari standar-standar sejenis yang
digunakan oleh negara lain atau standar internasional, agar dikemudian hari
dapat dilakukan proses saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangement
MRA).
3. Dilakukan bersama dengan representatif dari asosiasi pekerja, asosiasi
industri/usaha secara institusional, dan asosiasi lembaga pendidikan
dan
Pengertian SKKNI
1. Kompetensi Kerja
Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
2. Konsep SKKNI
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut SKKNI
adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan/atau keahlian, sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan
3
tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
D.
Penggunaan SKKNI
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah disusun dan telah
mendapatkan pengakuan oleh para pemangku kepentingan akan dirasa bermanfaat
apabila telah terimplementasi secara konsisten. Standar Kompetensi Kerja
digunakan sebagai acuan untuk :
1. Menyusun uraian pekerjaan.
2. Menyusun dan mengembangkan program pelatihan dan sumber daya manusia.
3. Menilai unjuk kerja seseorang.
4. Sertifikasi Kompetensi/Profesi di tempat kerja.
Dengan dikuasainya kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan maka
seseorang mampu :
1. Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.
2. Mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan.
3. Menentukan langkah apa yang harus dilakukan pada saat terjadi sesuatu yang
berbeda dengan rencana semula.
4. Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau
melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda
E.
UNIT KOMPETESI
Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung
Tercapainya Standar kompetensi, setiap unit kompetensi memiliki sejumlah
elemen-kompetensi
ELEMEN KOMPETENSI
Merupakan sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung ketercapaian
unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati
2. Skema Pengembangan
Standar
Kompetensi
KRITERIA
UNJUK
KERJA
Merupakan
pernyataan
sejauh
mana
elemen
kompetensi
Skema pengembangan standar kompetensi
dapat yang dipersyaratkan
tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan
BATASAN VARIABEL
Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks dimana kriteria
unjuk Kerja tersebut diaplikasikan
PANDUAN PENILAIAN
Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam
melaksanakan penilaian
KOMPETENSI KUNCI
Merupakan persyaratan kemampuan yang harus dimiliki untuk mencapai
unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan tugas pada unit kompetensi
yang terdistribusi dalam 7 (tujuh) kriteria kompetensi kunci
1. BIDANG
KEAHLIAN ATAU
PEKERJAAN
2. UNIT-UNIT
KOMPETENSI
KUALIFIKASI
4. KRITERIA UNJUK
KERJA
KOMPETENSI KUNCI
KUALIFIKASISI
KUALIFIKASISI
3. ELEMEN
KOMPETENSI
5. BATASAN
VARIABEL
6. PANDUAN
PENILAIAN
PANDUAN PENILAIAN
Judul Unit
menggambarkan
sebagian
atau
keseluruhan
standar kompetensi.
Deskripsi Unit
Menyebutkan
Judul
Unit
yang
mendeskripsikan
Elemen Kompetensi :
mencapai
kompetensi-kompetensi
berupa
Batasan Variabel
Panduan Penilaian :
Pengetahuan
dan
keterampilan
yang
yang
Ruang
lingkup
pengujian
menyatakan
dimana,
Kompetensi kunci
tercapai
dipersyaratkan
pada
untuk
tingkatan
peran/
fungsi
kinerja
yang
pada
suatu
pekerjaan.
F.
NO
KOMPETENSI
KUNCI
Mengumpulkan,
menganalisa dan
mengorganisasika
n informasi
TINGKAT 1
Melakukan
Kegiatan
TINGKAT 2
Mengelola
Kegiatan
Mengakses dan
merekam dari satu
sumber
Mengakses,
memilih &
merekam lebih dari
satu sumber
TINGKAT 3
Mengevaluasi
dan
Memodifikasi
Proses
Mengakses,
mengevaluasi
mengorganisasik
an berbagai
sumber
8
Mengkomunikasik
an ide dan
informasi
Pengaturan
sederhana yang
telah lazim/familier
KOMPETENSI
KUNCI
TINGKAT 1
Melakukan
Kegiatan
TINGKAT 2
Mengelola
Kegiatan
TINGKAT 3
Mengevaluasi
dan
Memodifikasi
Proses
Merencanakan
dan
mengorganisasika
n Kegiatan
Di bawah
pengawasan atau
supervisi
Dengan
bimbingan/panduan
Inisiasi mandiri
dan
mengevaluasi
kegiatan komplek
dan cara mandiri
Bekerjasama
dengan orang lain
& kelompok
Kegiatan-kegiatan
yang sudah
dipahami /aktivas
rutin
Membantu
merumuskan tujuan
Berkolaborasi
dalam melakukan
kegiatan-kegiatan
komplek
Tugas-tugas yang
sederhana dan
telah ditetapkan
Berkolaborasi
dalam
menyelesaikan
tugas yang
komplek
Memecahkan
masalah
Rutin di bawah
pengawasan
Problem/masalah
yang komplek
dengan
menggunakan
endekatan yang
sistimatis, sert
mampu
mengatasi
problemnya
Menggunakan
teknologi
Membuat kembali /
memproduksi /
memberikan jasa /
yang berulang
pada tingkat dasar
Mengkonstruksi,
mengorganisasikan
atau menjalankan
produk atau jasa
Merancang,
menggabungkan
atau
memodifikasi
produk atau jasa
NO
Mengakses,
mengevaluasi
dan
mengkomunikasik
an
nilai/perubahan
dari berbagai
sumber
G.
JABATAN DALAM
DINAS/LEMBAGA
NAMA
a.
1.
b.
Pengarah
Ketua
1.
2.
3.
4.
5.
c.
Aca Ditamihardja, ME
3
3
4
6
7
8
9
PESERTA WORKSHOP 1
4
5
6
7
JABATAN
DALAM
PANITIA/TIM
Anggota
Institut Teknologi
Bandung
Anggota
Univ. Trisakti
Anggota
Konsultan
Anggota
Kabid. Kompetensi
Keterampilan Konstruksi
KaSub.Bid. Bakuan
Kompetensi Manajemen
Teknik
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Sekretariat Tim
Sekretariat Tim
Ketua
Institut Teknologi
Bandung
IPB
Peserta
Praktisi
Peserta
Peserta
Univ. Trisakti
Konsultan
Konsultan
Peserta
Peserta
Peserta
10
NO.
8
9
10
11
12
13
NAMA
Ir. Iwan Ismaun, MT
Ir. Omar Samuel Ichwan
Ir. Ricky Lestari
Ir. Haryadi Widjayanto, MT
Ir. Basuki Triwidodo
Ir. Sumiantono Rahardjo, MT
JABATAN DALAM
DINAS/LEMBAGA
Univ. Trisakti
MALI
Konsultan
Konsultan
Konsultan
Konsultan
JABATAN
DALAM
PANITIA/TIM
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
PESERTA WORKSHOP 2
e
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
f.
Ketua
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Univ. Trisakti
IPB
MALI
MALI
AKLANI
IALI
Konsultan
Konsultan
Konsultan
Konsultan
Konsultan
Konsultan
Konsultan
Konsultan
Konsultan
Konsultan
Dinas Pertamanan
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Blantickindo Aneka
Ketua
ITB
Peserta
IPB
Peserta
IPB
Peserta
Universitas Trisakti
Peserta
Universitas Trisakti
Peserta
11
NO.
NAMA
10
11
12
13
14
15
16
Ricky Lestari
17
18
19
Ir. S. Rahardjo, MT
20
21
22
Penny Ariesanty, ST
23
JABATAN DALAM
DINAS/LEMBAGA
BSA - IALI
Majelis Arsitek
Lanskap/lanskap
Indonesia (MALI)
Konsultan PT. Sheils
Flynn Asia
Konsultan
Konsultan PT. Tim Tri
Biru
Konsultan
JABATAN
DALAM
PANITIA/TIM
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Praktisi
Peserta
Praktisi
Konsultan PT. Kualitas
Griya Nusantara
Praktisi KHPI
Peserta
IALI
Peserta
Peserta
Lans Usakti
Peserta
Konsultan
Peserta
AKLANI
Peserta
IALI
Peserta
Praktisi
Peserta
24
Praktisi
Peserta
25
Distam DKI
Peserta
26
Peserta
27
28
Ketua
g.
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
PESERTA KONVENSI
ITB
Peserta
IPB
Peserta
IPB
Peserta
Universitas Trisakti
Peserta
Universitas Trisakti
Peserta
Peserta
BSA - IALI
Majelis Arsitek
Lanskap/lanskap
Indonesia (MALI)
Konsultan PT. Sheils
Peserta
Peserta
12
NO.
NAMA
JABATAN DALAM
DINAS/LEMBAGA
JABATAN
DALAM
PANITIA/TIM
Flynn Asia
10
Konsultan
Konsultan PT. Tim Tri
Biru
Konsultan
Peserta
11
12
14
Praktisi
Peserta
18
Peserta
19
Praktisi
Peserta
20
Praktisi
Peserta
21
Praktisi
Peserta
22
Praktisi
Peserta
23
Praktisi
Peserta
24
Ir. M. Zainuri
Praktisi
Peserta
25
IALI
Peserta
26
IALI
Peserta
27
Praktisi
Peserta
Peserta
Peserta
13
BAB II
A.
Sampai saat ini pemanfaatan lanskap di wilayah perkotaan (urban open space) bagi
penduduk kota (urban dwellers) masih belum sesuai dengan harapan yakni terwujudnya
ruang yang sehat secara ekologis, ruang yang produktif dari sisi ekonomis dan ruang
yang berkelanjutan bagi penduduk kota masa depan. Menurunnya kualitas permukiman di
perkotaan dapat dilihat dari buruknya kualitas udara kota, kualitas air sungai dan kali serta
semakin hilangnya wilayah perairan (wetlands), danau dan situ, rawa-rawa dan hutan
bakau.
Bagi pemerintah kota, perancangan lanskap akan membantu pengelolaan kota dalam hal
antara lain:
Memenuhi persyaratan dan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang terkait
lingkungan hidup dan tata ruang
Mengimplementasi proyek-proyek lanskap
Mendukung program kesehatan dan kualitas hidup warga kota
Meningkatkan peran-serta warga untuk menjaga lanskap sebagai sebuah aset kota
15
16
Cagar Alam adalah yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan,
satwa dan ekosistemnya, atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami.
Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman hayati, keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya
dapat dilakukan pengelolaan terhadap habitatnya.
Cagar Biosfir adalah suatu kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, ekosistem unik
dan/atau ekosistem yang telah mengalami degradasi yang keseluruhan unsur alamnya
dilindungi dan dilestarikan bagi kepentingan penelitian dan pendidikan.
Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan
dan satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan/atau bukan asli, yang dimanfaatkan
bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
budaya, pariwisata dan rekreasi alam.
Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam, terutama dimanfaatkan untuk
pariwisata dan rekreasi alam.
Hutan Alam Nasional (National forests) adalah lanskap/lanskap yang dicadangkan bagi
peruntukan kepentingan utama sebagai perlindungan hutan;
Kawasan Koridor Sungai (riverscape) adalah lanskap sepanjang aliran sungai dimulai
dari
bagian
hulu
sampai
dengan
bagian
hilir/muara
dan
menjadi
tempat
Perancangan lanskap/lanskap pertanian kota (urban farming) milik publik, swasta atau
organisasi nirlaba.
inovativ
(unconventional),
misalnya
menggunakan
pendekatan
ecological
engineering.
Antara lain:
Perancangan lanskap kawasan wisata yang mempunyai isu sensitive secara budaya
dan ekologis (ecotourism). namun dapat pula area kecil dengan tingkat kerumitan
yang tinggi, misalnya area situs arkeologi, desa budaya, area pasca tambang, pulau
kecil dengan tingkat kerusakan ekologis yang tinggi,
Perancangan lanskap yang berbasis system dalam sebuah sub kawasan, kota dan
kawasan regional, misalnya sistem jejaring Hijau (Green Network System).
Perancangan lanskap dengan sistem koridor yang terkoneksi dalam kota atau antar
kota dengan kawasan regionalnya dengan tujuan khusus bagi fauna liar (Wild life
Corridor).
Perancangan lanskap infrastuktur hijau kota dan wilayah, termasuk milik publik,
swasta atau organisasi nirlaba
obyek kunjungan wisatawan. Kajian lainnya menunjukkan bahwa para pebisnis dan warga
kota memahami bahwa lingkungan yang rusak akan mengganggu sendi-sendi
perekonomian kota, dan peningkatan kualitas lingkungan dan fisik kota akan
menghasilkan manfaat ekonomi positif bagi kota. Dengan demikian peningkatan kualitas
lingkungan dan infrastruktur kota adalah penting bagi peningkatan dan pertumbuhan
ekonomi terutama menengah kebawah, serta dapat menciptakan iklim persaingan yang
sehat.
Aspek Lingkungan
Pohon-pohon
yang
secara
strategis
ditanam
disekitar
bangunan/gedung
akan
menurunkan konsumsi energi pendinginan hingga lima puluh persen. Taman yang
merupakan konsentrasi kawasan tumbuhnya pepohonan, semak, perdu dan rumput akan
mampu berfungsi sebagai filter alamiah polusi air. Dedaunan, batang, akar dan tanah
akan menyingkirkan benda dan partikulat tercemar didalam air sebelum air mencapai
saluran pembuangan air kota dan akhirnya bermuara ke laut.
Aspek Komunitas
Penelitian menunjukkan bahwa lanskap/lanskap, jalur sepeda dan jalur pedestrian
menduduki peringkat ke empat teratas terpenting dalam pemilihan daerah pemukiman.
Peringkat penting lain adalah taman-taman dengan tanaman endemik, suaka alam/suaka
margasatwa, fasilitas umum dan sosial serta rekreasi, dan taman-taman mungil kota yang
menarik. Pengembang dan pengusaha real estate memasarkan secara konsisten kepada
banyak calon penghuni yang bersedia membayar uang lebih banyak hanya untuk
membeli rumah yang terletak berdampingan dengan taman dan lanskap/lanskap. Dalam
kajian lain bahkan disebutkan bahwa masyarakat akan menjagokan calon kepala daerah
yang meletakkan pelestarian lingkungan sebagai program unggulan dalam visi dan misi
kepemimpinannya.
Untuk menanggulangi hal itu ada beberapa hal yang bisa diambil dari pelajaran arsitektur
tradisional yakni tata krama keruangan, ruang yang mengimbas antara ruang dalam dan
luar tanpa batas yang kaku, dan keseimbangan asimetri untuk menciptakan ruang
dinamis bagaikan jasad hidup.
Untuk mencapai hal itu arsitek lanskap/lanskap harus mampu menyerap, mengadaptasi
dan menghadirkan keunikan arsitektur tradisional secara utuh melalui karya fisik bernafas,
berjiwa dan bernuansa tradisional bedasarkan norma dan tata nilai yang dianut oleh
masyarakat setempat lain tempat lain budayanya, lain pula bentuk dan fungsi
lanskap/lanskapnya.
Bagaimanapun
juga,
keanekaragaman
budaya
Indonesia
Penerangan Jalan Umum, Dinas Tata Pemakaman Umum dan dll ) pihak swasta
(Pengembang, Konsultan, Kontraktor) atau bahkan akan bertambah tinggi nilai jasa
profesionalnya jika bekerja dengan pihak asing.
Inilah potensi sumber daya manusia yang harus dikuasai dalam era kesejagatan. Untuk
itu perlu ditekankan penelitian di bidang lingkungan binaan tradisional yang berkaitan
dengan perilaku manusia masyarakat penggunanya mutlak diperlukan dan harus segera
di mulai dan disebarluaskan kepada masyarakat umum dan profesi. Dalam hal ini pihak
akademis sangat berperan penting untuk mewujudkannya.
Aspek Ekologi Lanskap (Landcape Ecology)
Keberadaan
lanskap/lanskap
hijau
kota
(RTHK)
yang
semakin
terdesak
oleh
Dalam
22
Beberapa hal pokok yang perlu dikuasai dalam rekayasa lanskap/lanskap adalah:
Lanskap air (aquascape): kolam, danau sistem drainase lapangan golf, perhitungan
saluran air.
X
(1)
X
(2)
SEKTOR
SUB
SEKTOR
SEKTOR
(3)
KELOMPOK
UNIT
KOMPETENSI
0
(4)
NOMOR URUT
UNIT
KOMPETENSI
0
(5)
VERSI
KOMPETENSI
SUB SEKTOR
KELOMPOK
UNIT KOMPETENSI
Kompetensi
Kekhususan/spesialisasi
VERSI UNIT
KOMPETENSI
kompetensi merupakan
langkah
utama untuk
penyusunan
Standar
Kompetensi Kerja di Sektor Jasa Konstruksi dipersiapkan untuk pegangan atau tolok
ukur penilaian kapasitas kemampuan untuk menduduki jabatan kerja Perancang
Lanskap
Jabatan Kerja ini adalah jabatan yang terdapat di dalam struktur penugasan di dalam
organisasi pelaksanaan proyek di lingkungan konsultan selaku penyedia jasa. Jika
ditinjau secara keseluruhan, di dalam penyelenggaraan proyek dikenal bentuk-bentuk
organisasi garis lurus, organisasi segitiga dan organisasi dengan menggunakan
manajemen konstruksi seperti tersebut dalam Bagan Organisasi tersebut di bawah :
24
25
Jika ditinjau dari skala perancangan yang harus dipikulnya, maka kita dapat membagi
tingkat keahlian jabatan kerja perancang lanskap menjadi 3 tingkatan, yaitu : Ahli
Utama, Ahli Madya dan Ahli Muda.
Berikut ini adalah tipikal organisasi perancangan lanskap jika memerlukan perancang
lanskap yang kualifikasinya adalah Ahli Utama, sebagai berikut :
26
Tipikal organisasi di atas adalah sebuah contoh yang memberikan gambaran, bahwa
struktur organisasi yang sebenarnya harus disusun, akan tergantung dari kebutuhan
perancangan. Jika skala perancangan sedang, kurang lebih akan diperlukan adalah
struktur organisasi dengan perancang lanskap yang kualifikasinya Ahli Madya,
sedangkan jika skala proyeknya kecil maka yang diperlukan adalah struktur organisasi
dengan perancang lanskap yang kualifikasinya Ahli Muda. Tentu struktur organisasi
proyek untuk skala pekerjaan sedang dan kecil, akan lebih
sederhana jika
Sebagai contoh:
Perancangan lanskap/ kawasan wisata yang mempunyai isu sensitive secara budaya
dan ekologis (ecotourism). namun dapat pula area kecil dengan tingkat kerumitan
yang tinggi, misalnya area situs arkeologi, desa budaya, area pasca tambang, pulau
kecil dengan tingkat kerusakan ekologis yang tinggi,
Perancangan lanskap yang berbasis system dalam sebuah sub kawasan, kota dan
kawasan regional, misalnya sistem jejaring hijau (Green Network System).
Perancangan lanskap dengan sistem koridor yang terkoneksi dalam kota atau antar
kota dengan kawasan regionalnya dengan tujuan khusus bagi fauna liar (Wild life
Corridor).
Perancangan lanskap infrastuktur hijau kota dan wilayah, termasuk milik publik,
swasta atau organisasi nirlaba
taman dalam kawasan wisata (pesisir sampai dengan daerah pegunungan) yang
tidak terkait dengan isu-isu sensitiv (isu budaya, isu ekologis dll) milik publik, swasta
atau organisasi nirlaba.
Perancangan lanskap pertanian kota (urban farming) milik publik, swasta atau
organisasi nirlaba.
D. Persyaratan Jabatan
1.
: PERANCANG LANSKAP
2.
Nomor Kode
: F45 ..............................
3.
4.
NO
1
SYARAT
PENDIDIKA
N dan
PENGALAM
AN
Lulusan S1/S2/S3
Arsitektur
Lanskap/lanskap pada
program studi Arsitektur
AHLI UTAMA
Lulusan S1/S2/S3
Arsitektur Lanskap pada
program studi Arsitektur
Lanskap/Pertamanan
29
NO
SYARAT
LAIN LAIN
AHLI UTAMA
Lanskap/lanskap/Perta
manan yang telah
terakreditasi dengan
masa kerja minimal 2
(dua) tahun setelah
lulus atau pernah
melakukan minimal 3
(tiga) pekerjaan
perancangan
Lanskap/lanskap dalam
skala kecil/ sejenis
Lanskap/lanskap
Perumahan sebagai
Anggota Tim
perancangan
Lanskap/lanskap/Perta
manan yang telah
terakreditasi dengan
masa kerja minimal 6
(enam) tahun setelah
lulus dan pernah
melakukan minimal 5
(lima) pekerjaan
perancangan
Lanskap/lanskap dalam
skala sedang / sejenis
Lanskap/lanskap Taman
Lingkungan sebagai
Anggota Tim
perancangan
Mampu berbahasa
Indonesia yang baik
dan benar
Mampu berbahasa
Indonesia yang baik dan
benar
Berbadan sehat
(rohani dan jasmani)
yang dinyatakan
dengan keterangan
surat dokter
Mampu berbahasa
Indonesia yang baik
dan benar
Menguasai Teknologi
Komputasi Grafis dan
Informasi
Menguasai Teknologi
Komputasi Grafis dan
Informasi
Memiliki surat
keterangan pernah
mengerjakan
perancangan
lanskap/lanskap dari
instansi terkait.
Memiliki surat
keterangan pernah
mengerjakan
perancangan
lanskap/lanskap dari
instansi terkait.
Pernah mengikuti
pelatihan/ pembekalan/
bimbingan teknis dan
lulus uji kompetensi
untuk kualifikasi ahli
muda yang dilakukan
oleh instansi terkait atau
lembaga yang
berkompeten
Menguasai
Teknologi
Komputasi Grafis
dan Informasi
Memiliki surat
keterangan pernah
mengerjakan
perancangan
lanskap/lanskap dari
instansi terkait.
Memiliki sertifikat
ahli madya atau
pernah mengikuti
pelatihan/
pembekalan/
bimbingan teknis
dan lulus uji
kompetensi untuk
kualifikasi ahli utama
yang dilakukan oleh
instansi terkait atau
lembaga yang
berkompeten
30
NO
KODE UNIT
1.
2.
II
1.
F45 .. 001 01
2.
F45 .. 002 01
Mengumpulkan Data
3.
F45 .. 003 01
Melakukan Analisis
4.
F45 .. 004 01
5.
F45 .. 005 01
6.
F45 .. 006 01
7.
F45 .. 007 01
8.
F45 .. 008 01
III
31
F45.PL01.001.01
JUDUL UNIT
Menerapkan
Sistem
Manajemen
Keselamatan
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L)
DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
1
Mempersiapkan ketentuan
SMK3L
Melakukan antisipasi
terhadap potensi
kecelakaan kerja
kerja
yang
potensi
Melaksanakan SMK3L
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1
Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau
berkelompok, pada lingkup pekerjaan semua tingkatan ahli perancangan
lanskap
32
1.2
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian
Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan unit kompetensi yang terkait:
1.1 Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
tidak ada
1.2 Keterkaitan dengan unit kompetensi lain:
1.2.1 F45 . 002 01 :
Mengumpulkan Data
Melakukan Analisis
Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
33
Aspek Kritis
5.1 Kecermatan dalam menginventarisasi dan mengidentifikasi potensi kecelakaan
kerja yang mungkin terjadi pada kegiatan survei lapangan
5.2 Ketegasan dalam mendisiplinkan tim kerja agar selalu berhati-hati dan
mengantisipasi potensi kecelakaan kerja
5.3 Kecermatan dalam memberikan pembinaan SMK3L, agar kelompok kerja
mengerti APD dan dapat melakukan P3K
KOMPETENSI KUNCI
NO
TINGKAT
Memecahkan masalah
Menggunakan teknologi
1
34
KODE UNIT
F45.PL01.002.01
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT
Unit
kompetensi
ini
mencakup
pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk
menerapkan komunikasi di tempat kerja
ELEMEN KOMPETENSI
1.
Menginterpretasikan
informasi pekerjaan
yang terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan
2.
Mengomunikasikan
instruksi kerja kepada
bawahan
pekerjaan
informasi
dijelaskan
Melaksanakan koordinasi
dengan unit-unit terkait
pekerjaan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.
1.2 Kompetensi ini diterapkan sebagai landasan dalam melakukan komunikasi, baik
dalam menerima informasi dari atasan maupun menyampaikannya kepada para
pelaksana pekerja yang terkait dengan prosedur pekerjaan.perancangan
1.3 Kompetensi ini diterapkan kepada perancang lanskap agar mereka mampu
bekerja sama dengan pihak terkait.
PANDUAN PENILAIAN
1.
F45.PL01.001.01
1.2
1.2.2 F45.PL02.002.01
Mengumpulkan Data
1.2.3 F45.PL02.003.01
Melakukan Analisis
1.2.4 F45.PL02.004.01
1.2.5 F45.PL02.005.01
1.2.6 F45.PL02.006.01
1.2.7 F45.PL02.007.01
1.2.8 F45.PL02.008.01
2.
Kondisi Pengujian
36
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi
dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di
luar tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji yang digunakan antara lain:
2.1 Test tertulis;
2.2 Test lisan (Wawancara) dan atau
3.
teknis,
serta
metoda
pelaksanaan
pekerjaan
perancangan
KOMPETENSI KUNCI
NO
TINGKAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memecahkan masalah
7.
Menggunakan teknologi
2
37
KODE UNIT
F45.PL02.001.01
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
1. Melakukan tinjauan
terhadap Kerangka
Acuan Kerja (KAK) atau
Term Of Reference
(TOR)
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan semua tingkatan ahli perancangan lanskap/lanskap
1.2 Unit kompetensi ini berlaku dalam membuat tinjauan terhadap KAK/TOR,
melakukan studi literatur dan membuat program kerja.
38
2.2. Bahan atau fasilitas: dokumen kerangka acuan kerja, dokumen kontrak,
dokumen buku peraturan teknis yang berlaku
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
PANDUAN PENILAIAN
1.
1.2
Mengumpulkan Data
Melakukan Analisis
2. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya
ditempat kerja dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai standar.
Metode Uji yang digunakan antara lain:
2.1
Tes tertulis
2.2
tentang
pedoman
pengaturan
tata
letak
kawasan
dan
5. Aspek Kritis
5.1. Ketelitian dalam menetapkan tujuan dan sasaran perancangan
5.2. Kecermatan dalam membuat rencana dan program pelaksanaan kerja
KOMPETENSI KUNCI
NO
TINGKAT
6. Memecahkan masalah
7. Menggunakan teknologi
40
KODE UNIT
F45.PL02.002.01
JUDUL UNIT
Mengumpulkan Data
DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
1. Membuat rencana
pengumpulan data
2. Melaksanakan
pengumpulan data
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan semua tingkatan ahli perancangan lanskap/lanskap
1.2 Unit kompetensi ini berlaku dalam membuat rencana pengumpulan data,
mengumpulkan data primer dan sekunder, membuat laporan pengumpulan data
40
Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
4.2. Undang-Undang Republik Indonesia tentang Penataan Ruang.
4.3. Undang-Undang Republik Indonesia tentang Jasa Konstruksi.
4.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Pelaksanaan Hak dan
Kewajiban Serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam
Penataan Ruang.
4.5. Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan.
4.6. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota terkait dengan perancangan lanskap/lanskap
yang berlaku.
1.2
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian
Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan unit-unit kompetensi yang
terkait:
1.1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
1.1.1 F45 . 002 01 : Menerapkan Komunikasi di Tempat Kerja
1.1.2 F45 . 001 01 : Melaksanakan pekerjaan persiapan
1.2. Keterkaitan dengan unit kompetensi lain:
1.2.1 F45 003 01 :
Melakukan Analisis
2. Kondisi Pengujian
41
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya
ditempat kerja dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai standar.
Metode Uji yang digunakan antara lain:
2.1. Tertulis antara lain: pilihan ganda (multiple choice), mencocokkan (matching),
isian/jawaban singkat (essay).
2.2. Tes wawancara, observasi atau portpolio
5. Aspek Kritis
5.1. Ketelitian dalam mengidentifikasi karakteristik data fisik dan data non fisik
perancangan
5.2. Kecermatan dalam menerapkan metode dan teknik pengumpulan data (check
list, wawancara, kuisioner)
KOMPETENSI KUNCI
NO
TINGKAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memecahkan masalah
7.
Menggunakan teknologi
42
KODE UNIT
F45.PL02.003.01
JUDUL UNIT
Melakukan Analisis
DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
1. Menentukan kriteria
rancangan
2. Menganalisis kondisi
eksisting kawasan
perancangan lanskap
3. Melakukan pemaparan
hasil analisis kepada
pemberi tugas
dengan
baik
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1. Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau
berkelompok, pada lingkup pekerjaan semua tingkatan ahli perancangan
lanskap
1.2. Unit kompetensi ini diterapkan sebagai aucuan dalam pelaksanaan tugas
pekerjaan perancangan lanskap/lanskap
43
1.3. Unit kompetensi ini berlaku dalam menganalisia kriteria teknis perancangan
antara lain:
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4.2. Undang-Undang Republik Indonesia tentang Penataan Ruang
4.3. Undang-Undang Republik Indonesia tentang Jasa Konstruksi
4.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Pelaksanaan Hak dan
Kewajiban Serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam
Penataan Ruang
4.5. Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan
4.6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS).
44
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian
1.1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
1.1.1 F45 .. 001 01:
Mengumpulkan Data
2. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya
ditempat kerja dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai standar.
Metode Uji yang digunakan antara lain :
2.1. Metode uji tertulis antara lain: pilihan ganda (multiple choice), mencocokkan
(matching), isian/jawaban singkat (essay)
2.2. Tes wawancara, observasi atau portpolio
3. Pengetahuan yang diperlukan
3.1. Pengetahuan tentang berbagai pendekatan metoda analisis.
3.2. Pengetahuan tentang pengelolaan data.
3.3. Pengetahuan tentang teknik presentasi
3.4. Pengetahuan tentang tata ruang, ekologi, material tanaman dan perkerasan
3.5. Pengetahuan tentang sosial, budaya, ekonomis, karakter visual, keunikan lokal
45
5. Aspek Kritis
5.1. Ketelitian
dalam
mengkaji
kriteria-kriteria
apakah
telah
sesuai
untuk
NO
TINGKAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memecahkan masalah
7.
Menggunakan teknologi
46
KODE UNIT
F45.PL02.004.01
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
1. Membuat konsep dasar
perancangan lanskap
2. Menyusun konsep
rancangan
lanskap/lanskap
3. Membuat konsep
pengembangan dan
skematik perancangan
lanskap
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan semua tingkatan ahli perancangan lanskap
1.2 Unit kompetensi ini diterapkan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas pekerjaan
perancangan lanskap
1.3 Unit kompetensi ini diterapkan sebagai acuan dalam menyusun konsep
pembentukan ruang,
47
Mengumpulkan Data
Melakukan Analisis
2. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya
ditempat kerja dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai standar.
Metode Uji yang digunakan antara lain :
2.1. tertulis antara lain: pilihan ganda (multiple choice).
2.2. Isian/jawaban singkat (essay).
2.3. Tes praktik ditempat kerja/peragaan/presentasi/studi kasus.
2.4. Tes wawancara, portpolio.
5. Aspek Kritis
5.1. Kecermatan dalam melakukan penilaian terhadap alternatif konsep perancangan
berdasarkan kesesuaian biaya.
5.2. Ketelitian dalam menentukan konsep terpilih melalui konsultasi dengan pemberi
tugas.
5.3. Kecermatan dalam mengembangkan konsep terpilih menjadi rancangan yang
sesuai dengan tujuan, potensi, prinsip-prinsip ekologi dan kreatifitas
perancangan.
49
KOMPETENSI KUNCI
NO
TINGKAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memecahkan masalah
7.
Menggunakan teknologi
50
KODE UNIT
F45.PL02.005.01
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
1. Membuat rencana induk
(Master Plan) lanskap
3. Membuat materi
presentasi
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan semua tingkatan ahli perancangan lanskap
1.2 Unit kompetensi ini diterapkan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas pekerjaan
perancangan lanskap
51
2.2 Bahan atau fasilitas: lembar pertanyaan, pedoman wawancara, materi ujian,
peta analisis lokasi perancangan, hasil konsep dasar dan konsep rancangan
terpilih
Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
4.2. Undang-Undang Republik Indonesia tentang Penataan Ruang.
4.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Pelaksanaan Hak dan
Kewajiban Serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam
Penataan Ruang.
4.4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan.
4.5. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota terkait dengan perancangan lanskap/lanskap
yang berlaku.
4.6. Peraturan Pengganti yang berlaku lainnya
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian
1.1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
1.1.1 F45 .. 001 01 :
Mengumpulkan Data
Melakukan Analisis
2. Kondisi Pengujian
52
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya
ditempat kerja dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai standar.
Metode Uji yang digunakan antara lain
2.1 Metode uji tertulis antara lain: pilihan ganda (multiple choice).
2.2 Mencocokkan (matching), isian/jawaban singkat (essay).
2.3 Tes wawancara, portpolio.
3.
4.
5.
Aspek Kritis
4.5 Kecermatan dalam menyelaraskan konsep perancangan dengan keinginan
pemberi tugas
4.6 Ketelitian dalam membuat laporan sementara rencana induk (draft master plan)
4.7 Kecermatan dalam mengevaluasi masing-masing rancangan dan rancangan
pengembangan
KOMPETENSI KUNCI
NO
TINGKAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memecahkan masalah
7.
Menggunakan teknologi
3
53
KODE UNIT
F45.PL02.006.01
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
1. Membuat gambar sesuai
persyaratan teknis
skala
dan
3. Membuat perhitungan
3.1
volume pekerjaan (Bill of
Quantity/BQ) dan
Rencana Anggaran Biaya
3.2
(RAB)
Informasi
harga
satuan
material
yang
dipergunakan dalam perancangan diidentifikasi
dengan cermat
3.3
3.4
3.5
3.6
54
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan semua tingkatan ahli perancangan lanskap
1.2 Unit kompetensi ini diterapkan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas
pekerjaan perancangan lanskap
1.3 Unit kompetensi ini diterapkan sebagai acuan dalam pembuatan denah, tampak,
potongan, DAED (Detailed Architectural Engineering Design), sketsa dan 3D
Mengumpulkan Data
55
Melakukan Analisis
2. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya
ditempat kerja dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai standar.
Metode Uji yang digunakan antara lain
2.1. Metode uji tertulis antara lain: pilihan ganda (multiple choice).
2.2. Mencocokkan (matching), isian/jawaban singkat (essay).
2.3. Tes wawancara, portpolio.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan
3.1. Standar DAED (Detaild Architectural Engineering Design),
3.2. Pedoman implementasi rancangan.
3.3. Metode perhitungan biaya (cost estimate) dan Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan
5. Aspek Kritis
5.1. Kecermatan dalam mengidentifikasi peraturan dan perundang-undangan yang
terkait dengan perencanaan lanskap/lanskap
5.2. Ketelitian dalam menghitung volume pekerjaan (Bill of Quantity/BQ) dan
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
56
KOMPETENSI KUNCI
NO
TINGKAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memecahkan masalah
7.
Menggunakan teknologi
57
KODE UNIT
F45.PL02.007.01
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
1. Membuat garis besar
laporan perancangan
perancangan
3. Menyusun laporan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1. Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau
berkelompok, pada lingkup pekerjaan semua tingkatan ahli perancangan lanskap
1.2. Unit kompetensi ini diterapkan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas
pekerjaan perancangan lanskap
58
Mengumpulkan Data
Melakukan Analisis
2. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya
ditempat kerja dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai standar.
Metode Uji ang digunakan antara lain :
2.1. Metode uji tertulis antara lain: pilihan ganda (multiple choice).
2.2. Mencocokkan (matching), isian/jawaban singkat (essay).
2.3. Tes wawancara, portpolio.
59
5. Aspek Kritis
5.1. Ketelitian dalam membedakan kalimat dan kata-kata berbahasa asing dalam
membuat laporan perancanganlanskap
5.2. Kecermatan dalam menguraikan data, hasil analisis, konsep dasar, konsep
rancangan, rencana induk (masterplan), rencana tapak (siteplan), rencana
anggaran biaya dan rencana kerja syarat (RKS)
KOMPETENSI KUNCI
NO
TINGKAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memecahkan masalah
7.
Menggunakan teknologi
60
KODE UNIT
F45.PL02.008.01
JUDUL UNIT
Melakukan Pengawasan
Secara Berkala
DESKRIPSI UNIT
Implementasi
Rancangan
ELEMEN KOMPETENSI
1. Melakukan pengawasan
kesesuaian antara
rancangan dengan
implementasi
3. Mengawasi perhitungan
pekerjaan detail perubahan
rancangan tambah kurang
1.2
1.3
2.1
2.2
2..3
3.1
3.2
3.3
dan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan semua tingkatan ahli perancangan lanskap/
1.2 Unit kompetensi ini diterapkan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas pekerjaan
perancangan lanskap
61
2.
2.2
Bahan atau fasilitas: dokumen siteplan, Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
4.
3.1
3.2
3.3
4.2
4.3
4.4
Peraturan
Daerah
Kabupaten/Kota
terkait
dengan
perancangan
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian
1.1 Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya: 1.2 Keterkaitan dengan unit kompetensi lain:
2.
Mengumpulkan Data
Melakukan Analisis
Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya
62
3.
2.1
2.3
2.4
4.
5.
Aspek Kritis
5.1
5.2
KOMPETENSI KUNCI
NO
TINGKAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memecahkan masalah
7.
Menggunakan teknologi
63
BAB III
PENUTUP
Lanskap
berlaku
secara
nasional
dan
menjadi
acuan
bagi
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ...........
2011
64