Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Provinsi Kalimantan Tengah memiliki pelaku-pelaku usaha Industri Kecil dan
Menengah yang berpotensi besar dalam menghasilkan produk pangan, keterampilan dan
kerajinan daerah. Industri Kecil dan Menengah juga didukung dengan sumber daya alam
yang melimpah, tersebar di setiap daerah wilayah Provinsi Kalimantan Tengah baik itu
hutan, pertanian, perkebunan dan perikanan. Kendati demikian untuk mengolah sumber
daya alam tersebut masih terdapat beberapa kendala yakni produk Industri Kecil dan
Menengah (IKM) dalam hal kualitas dan kuantitas masih belum sepenuhnya dapat
memenuhi keinginan pasar. Faktor utama disebabkan kurangnya daya saing produk,
terbatasnya pengetahuan pelaku industri terkait dengan pengemasan, desain, pemasaran,
promosi, merk, logo dan etiket (proses produksi, bahan pangan, keamanan pangan)
maupun kemasan makanan dan minuman (material, teknik, proses dan tenaga desain).
Kualitas dan daya saing produk ditentukan dari proses industri dan cara
pengemasan yang dapat memenuhi standar keamanan. Pengemasan adalah suatu
kegiatan yang bertujuan untuk memuat produk (mewadahi), memelihara kesegaran dan
kualitas produk selama penyimpanan dan distribusi, melindungi pangan dari kontaminasi
lingkungan dan manusia, mencegah kehilangan selama pengangkutan dan distribusi, dan
sebagai media komunikasi atau promosi. Kemasan atau wadah mempunyai peranan
penting sebagai pembungkus dan pewadah atau pengepak suatu produk. Produk yang
dikemas dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu produk pangan dan non-
pangan. Khusus untuk produk pangan, kemasan memiliki peranan penting dalam
pengawetan bahan/produk yang dikemas. Adanya kemasan atau wadah dapat membantu
mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk dari bahaya pencemaran serta
gangguan fisik (seperti gesekan, benturan, dan getaran).
Pengemasan juga merupakan suatu proses untuk mempersiapkan produk agar
dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dengan biaya minimal. Dalam
fungsi mewadahi, kemasan dapat digunakan untuk menyajikan produk dalam berbagai
ukuran jumlah sesuai dengan kebutuhan konsumen, misalnya ukuran ekonomis yang kecil
atau ukuran keluarga yang cukup besar.
Fungsi proteksi adalah fungsi kemasan yang melindungi produk yang dikemas dari
pengaruh luar yang tidak diinginkan. Pengaruh luar tersebut antara lain adalah pengaruh
kimia, fisik dan pengaruh biologi.
Fungsi promosi dan sekaligus fungsi informasi, merupakan fungsi kemasan yang
semakin berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi, informasi dan kemajuan
masyarakat. Kemasan dapat berperan sebagai “silent salesman”, yang menjual produk itu
sendiri karena daya tarik yang ditimbulkannya. Bentuk kemasan dan desain pada
permukaan kemasan yang menarik dan informasi yang jelas dapat meningkatkan nilai jual
produk yang dikemas.
Dengan mengingat fungsinya yang strategis, pengemasan merupakan bagian yang
penting dalam proses pengolahan produk dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dalam pengembangan Industri Kecil dan Menengah.
Sekarang ini, kemasan produk pangan yang beredar di pasaran sangat bervariasi
mulai dari kemasan yang sederhana sampai kemasan yang menggunakan teknologi
modern. Pengemasan produk yang menarik dan bermutu dengan harga yang mampu
bersaing tentunya dapat bertahan dan laris di pasaran. Pada umumnya produk dengan
kriteria tersebut terdapat pada produk asing atau impor, sedangkan kondisi kemasan
produk lokal terutama produk pangan hasil industri kecil menengah masih sederhana.
2

Kendala tersebut terkait dengan antara lain pemilihan bahan kemasan yang sesuai
dengan produknya, ketersediaan kemasan yang diperlukan, pemilihan dan ketersediaan
mesin atau peralatan pengemasan dan masih terbatasnya informasi dan pengetahuan
Industri Kecil dan Menengah, bahkan kendala modal dalam mengembangkan kemasan
produknya, sehingga sangat diperlukan adanya fasilitas pusat konsultasi teknologi dan
pelayanan pengemasan. Selain kendala tersebut, pembatasan minimal order oleh industri
kemasan konventer menjadi kendala lain yang dialami oleh industri kecil dan menengah
pangan yang hendak mengembangkan pengemasan produk mereka.
Pemberlakuan minimal order dilakukan untuk menutupi biaya produksi minimal yang
harus dikeluarkan oleh industri kemasan konverter untuk memproduksi pesanan tersebut.
Adanya fasilitas Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengahdiharapkan dapat dijadikan sebagai tempat
pemecahan masalah tentang pengemasan yang dapat diakses oleh para pelaku Industri
Kecil dan Menengah yang kredibel.
Kehadiran Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah sebagai pusat informasi pengemasan, pusat
konsultasi desain dan pelayanan pengemasan yang diharapkan dapat membantu para
pelaku Industri Kecil dan Menengah untuk lebih jeli dalam mengembangkan produknya
sehingga mampu membendung dan mengimbangi membanjirnya produk olahan pangan,
keterampilan dan kerajinan sejenis dari manca negara yang tampil dengan kemasan yang
lebih menarik dan harga yang bersaing. Idealnya, keberadaan Unit Pelaksana Teknis
Rumah Kemasan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah ada
di tiap-tiap kabupaten atau kota guna menjangkau seluruh pengusaha Industri Kecil dan
Menengah di pelosok daerah. Namun untuk saat ini belum semua Kabupaten atau Kota di
tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki satu atau dua tempat pusat pelayanan kemasan
seperti Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Provinsi Kalimantan Tengah, sehingga belum semua pelaku Industri Kecil dan
Menengahdi daerah dapat memanfaatkan fasilitas Unit Pelaksana Teknis Rumah
Kemasan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah.
Bertitik tolak dari hal tersebut di atas,serta untuk mendukung Industri Kecil dan
Menengah unggulan Kalimantan Tengah dan pentingnya keberadaan Unit Pelaksana
Teknis Rumah Kemasan sehingga perlu di bentuk Unit Pelaksana Teknis Rumah
Kemasan di bawah Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah.
Dengan terbentuknya Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan Provinsi Kalimantan
Tengah di harapkan mampu meningkatkan kualitas, dan daya saing produk Industri kecil
dan Menengah melalui fasilitasi penerapan standar produk-produk Industri Kecil dan
Menengah, dan peningkatan teknologi melalui restrukturisasi mesin peralatan Industri
Kecil dan Menengah. Upaya peningkatan kualitas dan daya saing produk Industri Kecil
dan Menengah dapat memberikan kontribusi ekonomi daerah khususnya dan nasional
umumnya serta dapat menjembatani industri besar agar lebih melibatkan industri kecil dan
menengah dalam rantai nilai industrinya.

1.2. DASAR HUKUM


a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5038);
b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembar Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494;
3

c. Undang-Undang Nomor 03 Tahun 2014 Tentang Perindustrian (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5492);
d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Rencana Induk Pembangunan
Industri Nasional Tahun 2015-2035 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5671);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
i. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pokok-
Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2007 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah Nomor 1);
j. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 04 Tahun 2019 Tentang
Retribusi Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2019 Nomor
4, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 94);
k. Peraturan Gubernur Nomor 18 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelayanan Teknis Rumah Kemasan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Kalimantan Tengah (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Nomor 18);
l. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 54 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah (Berita Daerah Provinsi Kalimantan tengah
Tahun 2016 Nomor 54).

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN


Mendirikan Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah dengan tujuan memberikan berbagai layanan
dan Pelatihan terhadap pelaku usaha IndustrI Kecil dan Menengah di Kalimantan Tengah
yang bergerak dalam bidang Kemasan, adapun bentuk layanan yang diberikan adalah
sebagai berikut :
1. Penyediaan layanan konsultasi dan pemberian informasi mengenai kemasan dan
proses pengemasan yang meliputi :
a. Bahan kemasan yang sesuai dengan produk yang akan dikemas
4

b. Mesin dan peralatan untuk pengemasan sesuai kebutuhan produk yang akan
dikemas
c. Ketentuan dan peraturan terkait dengan pelabelan pada kemasan
d. Ketentuan dan peraturan khusus terkait kemasan dan pengemasan
e. Informasi lainnya yang terkait pengemasan
2. Penyediaan layanan konsultasi dan pembuatan desain kemasan, baik yang
merupakan desain struktural atau bentuk kemasan maupun yang merupakan desain
grafis pada permukaan kemasan, termasuk pembuatan label.
3. Penyediaan dan pembuatan kemasan, baik kemasan primer, kemasan sekunder, label
stiker, sablon atau yang sejenisnya sesuai dengan kemampuan Unit Pelaksana Teknis
Rumah Kemasan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah.
4. Mengadakan pelatihan dan pembinaan Industri Kecil dan Menengah untuk bisa
meningkatkan daya saing produk dalam segi tampilan, sehingga dapat meningkatkan
nilai tambah Industri Kecil dan Menengah, pertumbuhan unit usaha Industri Kecil dan
Menengah, pertumbuhan investasi Industri Kecil dan Menengah dan penyerapan
tenaga kerja sektor Industri Kecil dan Menengah.

1.4. SASARAN
Sasaran yang hendak dicapai sebagai berikut :
1. Aparat Pembina IKM
2. Pelaku Usaha IKM
3. Industri dan Penyedia Kemasan
4. Masyarakat
BAB II
KRITERIA PEMBENTUKAN UPT

2.1. SASARAN PEMBENTUKAN


Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah untuk mendorong pertumbuhan dan
pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Provinsi Kalimantan Tengah.
Potensi industri olahan pangan pada saat ini menunjukan trend peningkatan dari tahun ke
tahun dalam hal pengolahan pangan menjadi produk yang bernilai tinggi, ekonomis dan
memiliki daya saing maupun dalam desain pengemasan sesuai dengan keinginan pasar.
Untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dan IKM olahan pangan,Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah selaku pembina para pelaku
usaha industri mendapat dukungan dari Kementerian Perindustrian RI berupa bantuan
mesin dan peralatan pada Tahun 2013 dan 2014, dan pada saat ini terbentuk Unit
Pelaksana Teknis Rumah Kemasan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi
Kalimantan Tengah sudah dapat melayani pembuatan kemasan primer dan sekunder.
Sesuai dengan kebutuhan daerah Provinsi Kalimantan Tengah terkait dengan
Undang-Undang Nomor 03 Tahun 2015 tentang Perindustrian. Dalam undang-undang
tersebut mengatakan bahwa setiap provinsi wajib menyusun Rencana Pembangunan
Industri Provinsi (RPIP), sebagai bagian dari pembangunan industri dalam kegiatannya
melaksanakan teknis operasional terutama memberikan layanan jasa mesin dan peralatan
dan telah dibentuk Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan pada Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor
18 Tahun 2015 tanggal 10 Mei 2015 tentang Organisasi dan Tata kerja Unit Pelayanan
Teknis Rumah Kemasan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan
Tengah.
Adapun sasaran pelayanan Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah tentang pelayanan jasa
mesin dan peralatan kemasan terhadap IKM olahan pangan mencakup wilayah
Kabupaten dan Kota adalah sebagai berikut :
1. Tempat pelayanan jasa pengemasan makanan dan minuman dengan teknik otomatis
dan semi otomatis;
2. Jasa pembuatan antara lain cetak gambar, desain kemasan, merk, logo, etiket dan
redesain;
3. Tempat informasi bahan pangan dan kemasan, produk pangan, keamanan pangan,
alat, mesin, proses kemasan dan produk kemasan;
4. Memberikan informasi proses perizinan Makanan dan Minuman Sertifikat Nasional
Indonesia (SNI),Tanda Daftar Industri (TDI), Izin Usaha Industri (IUI), Izin Produk
Industri Rumah Tangga (PIRT), Izin untuk Industri besar dan bersifat lokal (MD), Izin
untuk Industri besar dan bersifat impor (ML), Ijin Edar, Health Certificate, Label Halal,
Merk dan Barcode;
5. Membantu akses kelembaga terkait pembiayaan, pabrik, agen, distributor mesin
kemasan, percetakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM), Kementerian Hukum dan HAM;
6. Jasa pemanfaat gedung dan bangunan untuk pengembangan kemasan produk
makanan;
7. Pengembangan desain dan teknologi;
8. Pembinaan dan pengembangan usaha.
6

2.2. KEGIATAN TEKNIS OPERASIONAL TERTENTU


Teknis pelaksanaan tugas pokok Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan sebagian
kegiatan teknis operasional tertentu antara lain pengembangan produk industri
pengelolaan pangan meliputi pengembangan desain dan teknologi serta pembinaan dan
pengembangan usaha, serta mengendalikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Unit
Pelaksana Teknis Rumah Kemasan.
Jasa layanan yang dilakukan terhadap masyarakat, dan pelaku industri kecil dan
menengah tersebut merupakan kegiatan teknis operasional tertentu, yang tidak dapat
dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain dilingkungan Pemerintah
Provinsi Kalimantan Tengah.

2.3. BENTUK DAN JENIS JASA YANG DISEDIAKAN


Kegiatan teknis operasional tertentu serta bentuk dan jenis jasa layanan yang
disediakan Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah merupakan pelayanan jasa milik Pemerintah
Provinsi Kalimantan Tengah yang bergerak dibidang percetakan yang Khusus pada
kemasan untuk membantu para Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kalimantan Tengah
dalam meningkatkan kualitas dan bersifat pelayanan jasa yang dapat diberikan meliputi
bentuk jasa yang disediakan untuk masyarakat dan pelaku Industri Kecil dan Menengah
yang menggunakan jasa layanan antara lain :
a. Jasa layanan mesin dan peralatan;
b. Jasa layanan cetak dan desain kemasan;
c. Jasa layanan cetak kemasan bekerjasama dengan pihak swasta
d. Pengembangan desain dan teknologi serta pembinaan dan pengembangan usaha
bagi Industri Kecil dan Menengah;
e. Jasa layanan penyediaan sarana usaha Industri Kecil dan Menengah;
f. Jasa layanan konsultasi desain kemasan, pembuatan logo/merk dan desain ulang
kemasan (redesain);
g. Jasa layanan cetak kemasan box, stiker, label, kartu nama, brosur, handle dan paper
bag;
h. Penjualan kemasan fleksibel (Aluminium Foil dan Metalize) : Kemasan Kantong,
Standing Pouch, dan lain-lain;
i. Layanan memberikan informasi SNI, TDI, IUI, SIUP, TDP, PIRT, MD, ML, dan
sertifikat halal bagi IKM dan;
j. Pengembangan usaha IKM dan Pelatihan IKM.

2.4. KONTRIBUSI DAN PENERIMA MANFAAT


Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi
pengembangan desain dan teknologi serta pembinaan dan pengembangan usaha
terhadap pelaku Industri Kecil dan Menengah yang menggunakan jasa layanan, yaitu:
1. Meningkatkan mutu pengemasan produk Industri Kecil dan Menengah melalui
perbaikan pengemasan sehingga tampil lebih menarik dan harga dapat bersaing
dengan produk pangan serupa di pasaran.
7

2. Dapat membantu Industri Kecil dan Menengah dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapi mulai dari masalah teknis sampai masalah finansial (menjembatani dengan
pihak keuangan seperti bank dan koperasi).
3. Memberikan kontribusi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalimantan Tengah,
mulai dapat dipungut setelah Peraturan Daerah (PERDA) Retribusi disahkan oleh
DPRD Provinsi Kalimantan Tengah pada bulan September 2019.
4. Memanfaatkan layanan yang diberikan oleh Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan
sangat dirasakan oleh Industri Kecil dan Menengah dengan penetapan tarif layanan
mesin dan peralatan yang lebih murah dan terjangkau bagi Industri Kecil dan
Menengah.
5. Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Provinsi Kalimantan Tengah sejak disahkannya Peraturan Daerah (PERDA) Nomor
4 Tahun 2019 Tentang Retribusi Jasa Usaha kepada Industri Kecil dan
Menengah/Pelaku Usaha maka jumlah Industri Kecil dan Menengah yang telah
dilayani sebanyak 1.217 IKM dengan layanan sebagai berikut :
a. Realisasi layanan cetak logo, merk dan desain ulang kemasan produk industri
kecil dan menengah (IKM) tahun 2017–2021.
Realisasi IKM per tahun
No Jasa Layanan
2017 2018 2019 2020 2021
1. Desain Baru dan Redesain 595 667 757 826 896
Jumlah 595 667 757 826 896

b. Layanan Pembuatan dan Penjualan Kemasan Fleksible


Realisasi IKM per tahun
No Jasa Layanan
2017 2018 2019 2020 2021
1. Kemasan Fleksible 33.754 35.869 78.500 64.300 73.125

Jumlah 33.754 35.869 78.500 64.300 73.125

c. Layanan Pembuatan Kemasan


Realisasi IKM per tahun
No Jasa Layanan
2017 2018 2019 2020 2021
1. Kemasan Box 870.000 985.000 1.195.000 1.520.630 2.545.000

2. Label Stiker 50.956 67.385 32.562 51.478 75.455

Brosur/Poster/Label
3. AP/ 43.589 54.551 20.365 25.462 27.265
Kartu Nama
4. Paperbag 4000 5060 7035 6550 8350

5. Sablon 52.600 67.425 15.000 15.000 18.000


Jumlah 1.021.145 1.179.421 1.269.962 1.619.120 2.674.070

6. Fasilitasi desain kemasan bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) sampai dengan
saat ini dengan tarif yang murah dan terjangkau sehingga Industri Kecil dan
Menengah merasa terbantu dari sisi biaya produksi dan pemasaran.
7. Fasilitasi Pelatihan dan Pendampingan bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) agar
IKM dapat berkembang baik secara kuantitas dan kualitas produk.
8

8. Sebagai wadah bagi para pelajar dan mahasiswa yang ingin magang khususnya
pelajar Sekolah Kejuruan dan mahasiswa Jurusan Desain, Teknik Informatika, Teknik
Mesin, Administrasi dan Jurusan Pendidikan lainnya.
9. Wilayah pelayanan Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah mencakup 14 kabupaten/kota di Provinsi
Kalimantan Tengah. Jenis jasa layanan yang diberikan berupa desain dan cetak
kemasan dengan jumlah total Industri Kecil dan Menengah (IKM) di kabupaten/kota
yang mendapat layanan, yaitu :

Pelayanan Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan


Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah

No Kabupaten / Kota Kecamatan Desa/Kelurahan

1 Kab. Kotawaringin Barat 6 94

Kotawaringin Lama 17

Arut Selatan 20

Kumai 18

Pangkalan Banteng 17

Pangkalan Lada 11

Arut Utara 11

2 Kab. Kotawaringin Timur 17 185

Mentaya Hilir Selatan 10

Teluk Sampit 6

Pulau Hanaut 14

Mentawa Baru/Ketapang 11

Seranau 6

Mentaya Hilir Utara 7

Kota Besi 11

Telawang 6

Baamang 6

Cempaga 8

Cempaga Hulu 11

Parenggean 15

Tualan Hulu 11

Mentaya Hulu 16

Bukit Santuai 14

Antang Kalang 15

Telaga Antang 18

3 Kab. Kapuas 17 233


9

Kapuas Kuala 13

Tamban Catur 10

Kapuas Timur 7

Selat 10

Bataguh 15

Basarang 14

Kapuas Hilir 8

Pulau Petak 12

Kapuas Murung 23

Dadahup 15

Kapuas Barat 12

Mantangai 38

Timpah 9

Kapuas Tengah 13

Pasak Talawang 10

Kapuas Hulu 14

Mandau Talawang 10

4 Kab. Barito Selatan 6 95

Jenamas 7

Dusun Hilir 10

Karau Kuala 11

Dusun Selatan 27

Dusun Utara 19

Gunung Bintang Awai 21

5 Kab. Barito Utara 9 103

Montallat 10

Gunung Timang 16

Gunung Purei 11

Teweh Timur 12

Teweh Tengah 10

Teweh Baru 10

Teweh Selatan 10

Lahei 13

Lahei Barat 11
10

6 Kab. Sukamara 5 32

Jelai 5

Pantai Lunci 4

Sukamara 8

Balai Riam 8

Permata Kecubung 7

7 Kab. Lamandau 8 88

Bulik 14

Sematu Jaya 8

Menthobi Raya 11

Bulik Timur 12

Lamandau 11

Belantikan Raya 12

Delang 11

Batangkawa 9

8 Kab. Seruyan 10 100

Seruyan Hilir 10

Seruyan Hilir Timur 6

Danau Sembuluh 8

Seruyan Raya 5

Hanau 7

Danau Seluluk 6

Seruyan Tengah 20

Batu Ampar 9

Seruyan Hulu 20

Suling Tambun 9

9 Kab. Katingan 13 161

Katingan Kuala 16

Mendawai 7

Kamipang 9

Tasik Payawan 8

Katingan Hilir 8

Tewang Sangalang Garing 10

Pulau Malan 14
11

Katingan Tengah 16

Sanaman Mantikei 14

Petak Malai 7

Marikit 18

Katingan Hulu 23

Bukit Raya 11

10 Kab. Pulang Pisau 8 99

Kahayan Kuala 13

Sebangau Kuala 8

Pandih Batu 16

Maliku 15

Kahayan Hilir 10

Jabiren Raya 8

Kahayan Tengah 14

Banama Tingang 15

11 Kab. Gunung Mas 12 127

Manuhing 12

Manuhing Raya 6

Rungan 14

Rungan Hulu 9

Rungan Barat 11

Sepang 7

Mihing Raya 6

Kurun 15

Tewah 16

Kahayan Hulu Utara 12

Damang Batu 8

Miri Manasa 11

12 Kab. Barito Timur 9 103

Benua Lima 7

Dusun Timur 17

Paju Epat 9

Awang 11

Patangkep Tutui 10
12

Dusun Tengah 8

Raren Batuah 9

Paku 12

Karusen Janang 7

Pematang Karau 13

13 Kab. Murung Raya 10 119

Permata Intan 6

Sungai Babuat 15

Murung 26

Laung Tuhup 11

Barito Tuhup Raya 27

Tanah Siang 6

Tanah Siang Selatan 9

Sumber Barito 7

Seribu Riam 5

Uut Murung 7

14 Kota Palangka Raya 5 30

Pahandut 6

Sebangau 6

Jekan Raya 4

Bukit Batu 7

Rakumpit 7

Jumlah 136 1574


Sumber : Master File Desa (MFD) Online BPS Provinsi Kalimantan Tengah

2.5. SUMBER DAYA MANUSIA, PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASANA


2.5.1. SUMBER DAYA MANUSIA
ASN dilingkungan Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan adalah sebagai berikut :
Gol. IV : 2 orang
Gol. III : 6 orang
Gol. II : 6 orang
Gol. I : - orang

2.5.2. SUMBER DAYA PEMBIAYAAN


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah yang dikelola Unit Pelaksana Teknis Rumah
Kemasan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah dari
tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 sebagai berikut:
13

Anggaran Belanja per tahun


Jenis Belanja
No 2017 2018 2019 2020 2021
1. Belanja
261.600.000 261.600.000 261.600.000 261.600.000 261.600.000
Pegawai
2. Belanja
Barang dan 325.000.000 315.000.000 350.000.000 155.000.000 155.000.000
Jasa
3. Belanja Modal - - - - -

Total Belanja 586.600.000 576.600.000 611.600.000 416.600.000 416.600.000

2.5.3. SARANA MESIN DAN PERLENGKAPAN


a. Jenis mesin dan peralatan kemasan :
1) Mesin Digital Printing : 2 buah
- Mesin Konica Minolta Bizhub Press C8000
- Mesin Konica Minolta Bizhub C368
2) Mesin Offset : 1 buah
- Mesin Offset Merk HG52A
3) Mesin Cutting/Pon : 1 buah
- Mesin Cutting/Pon Merk Xarrina Type ML-750
4) Mesin Laminating : 1 buah
- Mesin Laminasi Merk KDFM -720
5) Mesin Cutting Paper : 1 buah
- Mesin Potong Kertas maks uk 130 cm

b. Kendaraan Operasional
1) Kendaraan operasional roda 2 : - buah
2) Kendaraan operasional roda 4 : - buah

c. Tanah dan Bangunan


1) Tanah lokasi Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan dengan luas 332.039 m2
2) Gedung Kantor di Jalan Temanggung Tilung XVI Palangka Raya luas
Bangunan 18 x 10 m2
3) Gedung Produksi 1 buah dengan luas bangunan 20 x 15 m2

2.5.4. WILAYAH PELAYANAN DAN IKM BINAAN


Kegiatan layanan dan wilayah-wilayah IKM binaan yang dilakukan Unit
Pelaksana Teknis Rumah Kemasan di daerah Kabupaten/ Kota sebagai berikut :
a. Kota Palangka Raya
b. Kabupaten Pulang Pisau
c. Kabupaten Kapuas
d. Kabupaten Gunung Mas
e. Kabupaten Barito Selatan
f. Kabupaten Barito Timur
14

g. Kabupaten Barito Utara


h. Kabupaten Murung Raya
i. Kabupaten Katingan
j. Kabupaten Kotawaringin Timur
k. Kabupaten Seruyan
l. Kabupaten Kotawaringin Barat
m. Kabupaten Lamandau
n. Kabupaten Sukamara

2.5.5. JABATAN TEKNIS OPERASIONAL


Sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan teknis operasional Unit Pelaksana
Teknis Rumah Kemasan Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut :
a. Tenaga Pengelola Data Pelayanan : 1 orang
b. Tenaga Perancang Desain Grafis : 2 orang
c. Tenaga Operator Mesin : 3 orang

2.5.6. FAKTOR PENDUKUNG


Faktor pendukung produk yang baik dan akan digunakan semaksimal mungkin
dalam pasar harus mempertimbangkan dan dapat menampilkan beberapa faktor
Pendukung.
1. Sebagai Promosi
Dengan adanya unsur cetak diiringi dengan desain yang menarik maka unsur cetak
berlaku sebagai bahan promosi karena kemasan akan kelihatan lebih menarik
daripada yang tidak ada cetakan. Jadi sebaik apapun suatu produk apabila
kemasannya tidak menarik, terkadang sangat mempengaruhi daya jual produk
tersebut.
2. Sebagai Informasi
Dengan adanya unsur cetak dalam kemasan maka cetakan dapat menginformasikan
tentang keadaan barang yang ada dalam kemasan. Informasi dapat berupa jumlah,
berat, macam, warna, rasa dan masa berlaku sehingga masyarakat langsung dapat
mengetahui keadaan barang dalam kemasan tanpa membuka terlebih dahulu.
3. Sebagai Proteksi (Pelindung)
Suatu kemasan terkadang juga memerlukan suatu pelindung dari segala perlakukan
suatu alur produksi. Seperti kemasan kaleng sarden ini. Setelah menjadi kaleng,
maka kaleng ini akan melalui alur produksi sarden yaitu berdesak-desakan
diconveyor untuk diisi kemudian ditutup dan terakhir direbus (retort) dengan suhu
1200oc selama 45 menit. Disini unsur cetak dapat membantu kemasan agar dapat
tetap baik.
4. Sebagai Security (Pengaman)
Suatu cetakan juga dapat sebagai pengaman kemasan. Dalam hal ini yaitu cetakan
dengan berkode khusus sehingga pembeli dapat mengetahui dengan pasti bahwa ini
produk asli atau bukan. Atau yang lebih ketat lagi dapat dicetak memakai tinta
security agar produknya tidak dapat dipalsukan.
15

2.5.7. FAKTOR PENGHAMBAT


Konsumen Produsen Penjual

Kondisi Kemasan Masih kalah dengan Kemasan kurang menarik Kemasan biasa saja.
di Palangka Raya daerah lain.
Pesaing Jogja, Malang, Bali, Jakarta,Surabaya Jogja, Bandung,
Madiun, Solo, Malang
Nganjuk
Kendala Desain  Plastik tipis  Plastik kurang tebal  Plastik kurang
- Bahan  Cara menutup  Harga bahan mahal tebal
- Desain Grafis tidak benar  Ganti desain, produk  Label fotokopi
 Belum punya tetap laku sedikit.  Produk enak tetapi
label. kemasan tidak
 Komposisi grafis bagus untuk
belum diolah. dipajang.
 Belum punya ciri
khas
Kendala di luar Pemasaran  Kurang sarana  Kemasan tidak
desain SDM yang kurang promosi dilihat bila
 Sulit mengurus label konsumen telah
halal. mengenal produk.
 Tidak ada stabilitas
Harga
 Tidak ada jaminan
dari POM, sehingga
banyak produk tidak
dikemas lebih laris.
 Persepsi masyarakat,
kemasan tanpa label
asli tanpa pengawet.
Kelebihan produk  Kemasan yang  Adanya ijin lebih aman,  Mampu
bila dikemas baik, tidak kuatir ada operasi meyakinkan
 persepsi produk bagi penjual. pembeli dengan
baik. Desain yang
 Terjamin menarik Bagus di
keamanan, rak pajangan
 Terjamin tahan  Bisa bersaing
lama dengan kemasan
dari luar daerah

2.5.8. RENCANA PENGEMBANGAN


1. Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan memiliki Mesin atau Peralatan merupakan
bantuan Kementerian Perindustrian RI Tahun 2013, 2014 dan 2019, sudah dapat
melayani pembuatan kemasan Primer dan Sekunder sedangkan mesin kemasan
tersier menunggu realisasi bantuan dari Kementerian Perindustrian RI Tahun 2017.
2. Keberadaan Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan dengan tugas dan fungsi
utama memberikan pelayanan kepada pelaku usaha IKM untuk meningkatkan daya
saing produk juga dapat memberikan kontribusi peningkatan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dari retribusi pelayanannya.
3. Rencana kedepan membangun gedung pelatihan dan praktek pengolahan produk
makanan dan minuman dengan penambahan lahan seluas = 1.500 m 2.
16

4. Untuk proses pembentukan Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan didukung


Kementerian Perindustrian Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan
Aneka, nomor surat B799/IKMA.2/IND/XII/2021 tentang Rekomendasi untuk UPTI
Makanan, Minuman dan Kemasan.
BAB III

STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH KEMASAN

Kepala UPT. Rumah Kemasan

Subag TU Jabatan Fungsional

3.1. TUPOKSI UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH KEMASAN


(1) Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan sebagian kegiatan teknis operasional di bidang pengembangan
Rumah Kemasan, meliputi pengembangan desain dan teknologi dan pembinaan
dan pengembangan usaha serta mengendalikan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Unit
Pelaksana Teknis Rumah Kemasan mempunyai fungsi :
a. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang
pengembangan Industri Makanan, Minuman dan Kemasan.
b. penyelenggaraan pengembangan Industri Makanan, Minuman dan Kemasan.
c. penyelenggaraan koordinasi, evaluasi dan pelaporan Unit Pelaksana Teknis
Rumah Kemasan.
d. penyelenggaraan Pelatihan, Bimbingan dan Konsultasi Rumah Kemasan.
e. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
(3) Rincian tugas Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan :
a. menyelenggarakan pengkajian dan penyusunan program kerja Unit Pelaksana
Teknis Rumah Kemasan;
b. menyelenggarakan pengkajian, penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang
pengembangan desain dan teknologi, pembinaan dan pengembangan usaha
serta peningkatan SDM Rumah Kemasan;
c. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan
tugas fungsi Rumah Kemasan;
d. menyelenggarakan Bimbingan Teknis Desain dan Teknologi Rumah Kemasan;
e. Bimbingan Teknis Pembinaan dan pengembangan usaha Industri Makanan,
Minuman dan Kemasan;
f. menyelenggarakan pelayanan di Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan;
g. menyelenggarakan fasilitasi Pelatihan, Konsultasi, serta Pendampingan Industri
Makanan, Minuman dan Kemasan;
h. menjadi Narasumber dan Instruktur dalam Kegiatan Pelatihan Industri
Makanan, Minuman dan Kemasan;
18

i. menyelenggarakan fasilitasi pemungutan Retribusi Daerah di Bidang Industri


Makanan, Minuman dan Kemasan;
j. menyelenggarakan ketatausahaan dan penyediaan sumber daya manusia serta
sarana prasarana Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan;
k. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
l. menyelenggarakan pengkajian bahan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan
lingkup Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan;
m. menyelenggarakan pengkajian bahan saran pertimbangan mengenai
pengembangan Bidang Industri Makanan, Minuman dan Kemasan;
n. menyelenggarakan fungsi memimpin, evaluasi dan pelaporan seluruh kegiatan
Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan;
o. menyelenggarakan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
(4) Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan untuk menjalankan fungsinya membawahi:
a. Kepala;
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha;
c. Pejabat Fungsional Penyuluh Perindag.

3.2. BARANG INVENTARIS KANTOR


Unit Organisasi : Unit Pelaksana Teknis Rumah Kemasan
Satuan Kerja : Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah
SPESIFIKASI BARANG Keadaan
No Jumlah
Nama / Jenis Bahan Barang Ket
Urut Merk / Type Barang
Barang (B/KB/RB)

1 2 3 4 5 6 7
RUANG PIMPINAN
1 AC LG - B 1
2 Lemari 4 Laci Brother Besi B 1
3 Meja Kerja 2 Laci - Kayu/Rotan/Kaca B 1
4 PC Dekstop HP Model 18-521 OX - B 1
5 Printer Brother DCP-T 500W - B 1
6 Kursi Kerja - Rotan/Kayu B 2
RUANG DESAINER
7 Lemari 4 Laci Brother Besi B 1
8 PC Dekstop HP Omni 220 - B 1
9 Meja Kerja - Kayu B 1
10 Meja Kerja 2 Laci - Kayu B 1
12 Kursi Biasa Vios Besi/Kain/Busa B 4
12 Scanner HP Scanjet G3110 - B 4
13 AC LG - B 1
ICA, Kapasitas 1300
14 Power Suply - B 1
watt
RUANG ADMIN
15 Meja Kerja - Kayu B 2
16 Kursi Biasa Vios Besi/Kain/Busa B 4
19

LG Monitor TV Type
17 Komputer PC - B 1
M2241AN - PT
18 Printer MFC - J430W - B 1
RUANG STAF
19 Lemari 2 Pintu Brother Besi B 1
20 Lemari 4 Laci Brother Besi B 1
21 AC LG - B 1
22 Meja Kantor - Kayu B 1
RUANG TAMU
Rak Susun Untuk
23 - Kayu B 3
Contoh Kemasan
Etalase Untuk
24 - Aluminium B 1
Contoh Kemasan
25 Lemari - Kayu B 1
26 Kursi Biasa Vios Besi/Kain/Busa B 2
27 Kursi Biasa - Rotan B 1
28 Meja Kerja Rotan/Kaca B 1
Rak Susun Untuk
29 Telpon dan Buku - Aluminium/Kaca B 1
Tamu
PRODUKSI DEPAN
Kipas Pembuang Exhaust Fan STD
30 Besi B 4
Udara With Shutter
31 Kursi Biasa Vios Besi/Kain/Busa B 2
Guang Ming Type
32 Mesin Laminasi Besi B 1
KDFM - 720
Xarrina Type ML -
33 Mesin Potong Besi B 1
750
34 Mesin Offset HG 52A Besi B 1
35 Meja Panjang - Kayu B 1
36 Lemari 4 Laci Brother Besi B 1
37 Mesin Potong Kertas - Besi B 1
PRODUKSI BELAKANG
Lodogallium
38 Mesin Flat Maker Besi B 1
Photoetecher
Epson Ultra Chrome
39 Mesin Pembuat Film Besi/Kaca B 1
XD Ink
40 Lemari 2 Pintu Brother Besi B 3
41 Lemari 4 Laci Brother Besi B 1
42 Meja Kantor - Kayu B 1
MINOLTA
Konica Minolta Type
43 Mesin Minolta - B 1
Bizhub Press C800
44 Mesin Minolta Bizhub C368 - B 1
45 Monitor Suply ICA SIN 7501 C1 - B 1
46 Volger Stavol VR 10000 - B 1
47 Lemari 4 Laci Brother Besi B 1
20

48 AC LG Model SNI8LGS - B 1
49 Power Suply ICA - B 1
50 CPU Konika Minolta - B 1
51 Monitor Bizhub Press C8000 - B 1
52 Kursi Biasa Vios Besi/Kain/Busa B 2
53 CPU Acer Aspire - B 1
54 Printer Hp Laserjet P1102W - B 1
GUDANG
55 Lemari 2 Pintu Brother Besi B 1
56 Alat Laminasi Pinnacle 27 - B 1

Anda mungkin juga menyukai