Anda di halaman 1dari 73

KURIKULUM OPERASIONAL

SEKOLAH DASAR NEGERI GIRIRAHARJA


KECAMATAN NGAMPRAH BANDUNG BARAT

TAHUN PELAJARAN
2023 – 2024

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI GIRIRAHARJA

Alamat : Jl. Epen Rt. 02 Rw. 04 Desa Cimanggu Kode Pos 40552
2023

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 1


LEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH DASAR NEGERI GIRIRAHARJA


KECAMATAN NGAMPRAH
TAHUN PELAJARAN 2023-2024

Dokumen Kurikulum dengan Berita Acara tanggal enam Juli 2023 telah ditetapkan dengan Surat
Keputusan Kepala Sekolah Nomor 421.2/057/Kep.SD-GRH/VII/2023 Tanggal 6 Juli 2023 dan telah
mendapatkan Rekomendasi sesuai dengan hasil verifikasi dan validasi pada tanggal 10 Juli 2023.

Disahkan di : Bandung Barat


Pada tanggal : 13 Juli 2023

Ketua Komite Kepala SD Negeri Giriraharja

TITI NOVIANTI ENJANG HARJA PERMANA, S.Pd.M.M


NIP 196409141986101004

Mengetahui,
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Bandung Barat

ASEP DENDIH, S.Pd., M.M


NIP . 196611161988031004

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 2


PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI GIRIRAHARJA
Kp. Epen Rt. 02 Rw.04 Desa Cimanggu Kec. Ngamprah Kabupaten Bandung Barat
E-Mail: sdngiriraharja29@gmail.com Kode Pos : 40552

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI GIRIRAHARJA
Nomor : 421.2/057/Kep.SD-GRH/VII/2023

Tentang

Keberlakuan Kurikulum SD Negeri Giriraharja

Menimbang :
Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar di SD Negeri Giriraharja
Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat maka perlu menetapkan pemberlakuan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SD Negeri Giriraharja.

Mengingat :
1. Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Presiden No 87 tahun 2017 tentang Pendidikan Karakter;
3. Permendikbud No. 57 Tahun 2014 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum.;
4. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;
5. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;
6. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan
Kepramukaan;
7. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
8. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti dan Literasi Sekolah;
9. Inpres No. 10 th 2016 tentang Aksi pencegahan dan Pemberantasan Korupsi;
10. Permendikbud No. 37 Tahun 2018 Perubahan atas permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang
kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran pada kurikulum 2013 pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah;
11. Permendikbud No. 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 Tentang
Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana;
13. Permendikbud No 22 tahun 2020 tentang Renstra Kemdikbud tahun 2020-2024;
14. Surat Edaran Menteri No 3 tahun 2020 tentang pencegahan Corona Covid Disease 19;

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 3


15. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Perubahan PP Nomor 57 Tahun 2021
Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);
16. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran;
17. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 5 tahun 2022 tentang
Standar Kompetensi Lulusan pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 7 Tahun 2022
Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang
Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen);
19. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 16 Tahun 2022
Tentang Standar Proses Pada Pendidikan untuk jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA,SMK
Sederajat;
20. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 21 Tahun 2022
Tentang Standar Penilaian Pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA,SMK Sederajat;
21. Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia 1429/ Menkes/SK/XII/2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Sekolah;
22. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 009/H/KR/2022 Tentang Dimensi dan Elemen Profil Pelajar
Pancasila;
23. Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek Nomor 033/H/KR/2022 Tentang Perubahan
atas Keputusan Kepala BSKAP Nomor 008/H/KR/2022 tentang capaian pembelajaran pada
PAUD, jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah pada Kurikulum Merdeka;
24. Peraturan Gubernur No. 25 Tahun 2007 tentang Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup;
25. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2013 tentang pembelajaran Muatan Lokal
Bahasa dan Sastra Daerah pada jenjang satuan pendidikan dasar dan menengah;
26. Peraturan Bupati Nomor 188.45/Kep.364IDDA Tahun 2019 tentang Implementasi Pendidikan
AntiKorupsi pada Jenjang Sekolah Dasar dan Menengah;
27. Surat Edaran Bupati Bandung Barat No. 800/665-Disdik tentang antisipasi penyebaran dan
pencegahan Covid 19 pada Satuan Pendidikan di Kabupaten Bandung Barat;
28. Peraturan lain yang relevan.

Memperhatikan :
1. Program Kerja Kepala SD Negeri Giriraharja baik Program 1 tahun (2023-2024), 4 tahun
(jangka menengah) dan 8 tahun (jangka panjang).
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 4
2. Hasil Rapat Guru SD Negeri Giriraharja tanggal 6 Juli 2023 tentang Penyusunan KOSP
dengan mengimplementasikan struktur Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka nilai
pendidikan karakter bangsa, pendidikan ekonomi kreatif dan pendidikan kewirausahaan dengan
pendekatan belajar aktif serta pemberlakuannya.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kurikulum ini berlaku untuk Tahun Pelajaran 2023-2024, apabila terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bandung Barat


Pada tanggal : 6 Juli 2023
Kepala Sekolah,

Enjang Harja Permana, S.Pd.M.M


NIP. 196409141986101004

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 5


TIM
PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH DAN KOMITE PEMBELAJARAN
SD NEGERI GIRIRAHARJA

NO NAMA JABATAN

1. Enjang Harja Permana, S.Pd.M.M Ketua ( Kepala Sekolah )


2. Titi Novianti Ketua Komite
3. Ai Mustikawati Harianja, S.Pd.SD Sekretaris
Altarina Tiara Kautsar, S.Pd
4. Guru Kelas 1
Nunung Nur’aeni, S.Pd.SD Guru Kelas 2
5.
Asep Taufarsa, S.Pd.SD Guru Kelas 3
6.
Nandar Rusdiana, S.Pd.SD Guru Kelas 4
7.
Ramdani M Hasbulah, S.Sos Guru Kelas 5
8.
Ai Mustikawati Harianja, S.Pd.SD Guru Kelas 6
9.
Novia Paramita, S.Pd Guru PJOK
10.
Cucu Aisah, S.Pd Guru PAI
11.
Agum Herdiawan Operator / TU
12.
Karya Penjaga Sekolah
13.
14. Drs. Asep Kushendi Nara Sumber
15. Titi Novianti Nara Sumber

Ditetapkan di : Bandung Barat


Pada tanggal : 6 Juli 2023
Kepala Sekolah,

Enjang Harja Permana, S.Pd.M.M


NIP. 196409141986101004

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 6


PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI GIRIRAHARJA
Kp. Epen Rt. 02 Rw.04 Desa Cimanggu Kec. Ngamprah Kabupaten Bandung Barat
E-Mail: sdngiriraharja29@gmail.com Kode Pos : 40552

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI GIRIRAHARJA
Nomor : 421.2/057/Kep.SD-GRH/VII/2023

Tentang
Penunjukan Nama-Nama Tim Penyusun Kurikulum SD Negeri Giriraharja

Menimbang :
Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar di SD Negeri Giriraharja
Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat maka perlu menetapkan penunjukan nama-nama
sebagai tim yang bertugas menyusun Kurikulum Operasional SD Negeri Giriraharja.

Mengingat :
1. Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Presiden No 87 tahun 2017 tentang Pendidikan Karakter;
3. Permendikbud No. 57 Tahun 2014 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum.;
4. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;
5. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;
6. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan
Kepramukaan;
7. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
8. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti dan Literasi Sekolah;
9. Inpres No. 10 th 2016 tentang Aksi pencegahan dan Pemberantasan Korupsi;
10. Permendikbud No. 37 Tahun 2018 Perubahan atas permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang
kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran pada kurikulum 2013 pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah;
11. Permendikbud No. 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 Tentang
Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana;
13. Permendikbud No 22 tahun 2020 tentang Renstra Kemdikbud tahun 2020-2024;
14. Surat Edaran Menteri No 3 tahun 2020 tentang pencegahan Corona Covid Disease 19;

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 7


15. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Perubahan PP Nomor 57 Tahun 2021
Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);
16. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran;
17. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 5 tahun 2022 tentang
Standar Kompetensi Lulusan pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 7 Tahun 2022
Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang
Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen);
19. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 16 Tahun 2022
Tentang Standar Proses Pada Pendidikan untuk jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA,SMK
Sederajat;
20. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 21 Tahun 2022
Tentang Standar Penilaian Pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA,SMK Sederajat;
21. Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia 1429/ Menkes/SK/XII/2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Sekolah;
22. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 009/H/KR/2022 Tentang Dimensi dan Elemen Profil Pelajar
Pancasila;
23. Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek Nomor 033/H/KR/2022 Tentang Perubahan
atas Keputusan Kepala BSKAP Nomor 008/H/KR/2022 tentang capaian pembelajaran pada
PAUD, jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah pada Kurikulum Merdeka;
24. Peraturan Gubernur No. 25 Tahun 2007 tentang Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup;
25. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2013 tentang pembelajaran Muatan Lokal
Bahasa dan Sastra Daerah pada jenjang satuan pendidikan dasar dan menengah;
26. Peraturan Bupati Nomor 188.45/Kep.364IDDA Tahun 2019 tentang Implementasi Pendidikan
AntiKorupsi pada Jenjang Sekolah Dasar dan Menengah;
27. Surat Edaran Bupati Bandung Barat No. 800/665-Disdik tentang antisipasi penyebaran dan
pencegahan Covid 19 pada Satuan Pendidikan di Kabupaten Bandung Barat;
28. Peraturan lain yang relevan.

Memperhatikan :
1. Program Kerja Kepala SD Negeri Giriraharja baik Program 1 tahun (2023-2024), 4 tahun
(jangka menengah) dan 8 tahun (jangka panjang);

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 8


2. Hasil Rapat Guru SD Negeri Giriraharja tanggal 6 Juli 2023 tentang Revisi Penyusunan KOSP
dengan mengimplementasikan struktur Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka nilai
pendidikan karakter bangsa, pendidikan ekonomi kreatif dan pendidikan kewirausahaan dengan
pendekatan belajar aktif serta pemberlakuannya;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA :
Menunjuk nama-nama sebagai penyusun revisi Kurikulum SD Negeri Giriraharja yang terdiri dari
unsur Kepala Sekolah, Guru dan Komite Sekolah.

KEDUA :
Menugaskan nama-nama tersebut untuk melaksanakan tugas seperti tersebut dalam lampiran
keputusan ini.

KETIGA :
Hasil kerja tim harus ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan Komite dan disyahkan oleh Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat untuk dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan pembelajaran di SD Negeri Giriraharja.

KEEMPAT :
Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini dibebankan pada anggaran sekolah yang
sesuai.

KELIMA :
Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya.

KEENAM :
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bandung Barat
Pada tanggal : 7 Juli 2023
Kepala Sekolah,

Enjang Harja Permana, S.Pd.M.M


NIP. 196409141986101004

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 9


LAMPIRAN :
SURAT KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI GIRIRAHARJA
NOMOR : 421.2/057/Kep.SD-GRH/VII/2023
TENTANG NAMA-NAMA TIM REVISI PENYUSUN KURIKULUM SD NEGERI
GIRIRAHARJA

NO NAMA JABATAN

1. Enjang Harja Permana, S.Pd.M.M Ketua ( Kepala Sekolah )


2. Titi Novianti Ketua Komite
3. Ai Mustikawati Harianja, S.Pd.SD Sekretaris
Altarina Tiara Kautsar, S.Pd
4. Anggota
Nunung Nur’aeni, S.Pd.SD Anggota
5.
Asep Taufarsa, S.Pd.SD Anggota
6.
Nandar Rusdiana, S.Pd.SD Anggota
7.
Ramdani M Hasbulah, S.Sos Anggota
8.
Ai Mustikawati Harianja, S.Pd.SD Anggota
9.
Novia Paramita, S.Pd Anggota
10.
Cucu Aisah, S.Pd Anggota
11.
Agum Herdiawan Anggota
12.
Karya Anggota
13.
14. Drs. Asep Kushendi Nara Sumber
15. Titi Novianti Nara Sumber

Ditetapkan di : Bandung Barat


Pada tanggal : 7 Juli 2023
Kepala Sekolah,

Enjang Harja Permana, S.Pd.M.M


NIP. 196409141986101004

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 10


PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI GIRIRAHARJA
Kp. Epen Rt. 02 Rw. 04 Desa Cimanggu Kec. Ngamprah Kabupaten Bandung Barat
E-Mail: sdngiriraharja29@gmail.com Kode Pos : 40552

BERITA ACARA

Pada hari ini kamis tanggal enam juli dua ribu dua puluh tiga telah dilaksanakan
Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) Sekolah Dasar Negeri Giriraharja
Tahun Pelajaran 2023/2024 yang terdiri dari :
1. Cover Depan KOSP
2. Berita Acara
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
5. Bab I
6. Bab II
7. Bab III
8. Bab IV
9. Bab V
10. Lampiran
Penyusunan KOSP ini dihadiri oleh Kepala Sekolah, Guru, Pengawas Sekolah, Komite
Sekolah dan perwakilan wali peserta didik.
Demikian berita acara ini dibuat, dokumen KOSP menjadi Acuan Kurikulum dalam Proses
Pembelajaran di SD Negeri Giriraharja.

Kepala Sekolah

Enjang Harja Permana, S.Pd.M.M


NIP. 196409141986101004

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 11


DAFTAR HADIR
PENYUSUNAN KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Enjang Harja Permana, S.Pd.M.M Kepala Sekolah

2 Ai Mustikawati Harianja, S.Pd.SD Guru Kelas

3 Asep Taufarsa, S.Pd.SD Guru Kelas

4 Nandar Rusdiana, S.Pd.SD Guru Kelas

5 Nunung Nur’aeni, S.Pd.SD Guru Kelas

6 Ramdani M Hasbulah, S.Sos Guru Kelas

7 Novia Paramita, S.Pd Guru PJOK

8 Cucu Aisah, S.Pd Guru PABP

9 Altarina Tiara Kautsar, S.Pd Guru Kelas

10 Agum Herdiawan Operator/ TU

11 Karya Penjaga Sekolah


Ketua Komite
12 Titi Novianti
Sekolah

Nara Sumber

1 Drs. Asep Kushendi Pengawas Sekolah

2 Pengawas Sekolah

Kepala Sekolah

Enjang Harja Permana, S.Pd.M.M


NIP. 196409141986101004

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 12


KATA PENGANTAR

Rasa Syukur ke Hadirat Allah SWT atas kehendak-nya, kami masih diberikan kesempatan
untuk mengabdikan diri demi kemajuan pendidikan anak negeri.
Dokumen Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan rambu – rambu dan pedoman yang
ditetapkan oleh Pusat Asesmen Pendidikan BSKAP (Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan) dan ketentuan lainnya sesuai pada Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 57 tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar / Madrasah
Serta Rambu – Rambu yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat. Dokumen
Kurikulum kami susun sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan pembelajaran Tahun Pelajarn
2023 – 2024 di SD Negeri Giriraharja yang disesuaikan dengan kondisi sekolah dan potensi yang
dimiliki. Tentunya masih banyak yang harus di sempurnakan dalam dokumen kurikulum ini, oleh
karena itu saran dan kritik untuk pengembangan dokumen ini tentu sangat kami harapkan.
Semoga dokumen kurikulum ini menjadi bagian pedoman yang digunakan oleh sekolah
dalam upaya mewujudkan visi misi dan tujuan sekolah.

Tim Penyusun

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 13


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………


Daftar isi ……………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………
A. Karakteristik Satuan Pendidikan …………………………………………………………
B. Landasan Pengembangan Kurikulum ……………………………………………………
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum Sekolah ……………………………………………
D. Profil Pelajara Pancasila ……………………………………………………………
E. Paradigma Pembelajaran, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen …………………....

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN ................................................................................


A. Visi ................................................................................................................................
B. Misi ................................................................................................................................
C. Tujuan ................................................................................................................................
D. Strategi ....................................................................................................................

BAB III PENGGORGANISASIAN PEMBELAJARAN ........................................................


A. Struktur Kurikulum ........................................................................................................
B. Muatan Lokal ........................................................................................................
C. Pengembangan Nilai Nilai Profil Pelajar Pancasila ……………………………………
D. Kriteria Kenaikan Kelas Dan Kelulusan ....................................................................
E. Kalender Pendidikan ............................................................................................

BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN .......................................................................


A. Rencana Pembelajaran ...........................................................................................
1. Capaian Pembelajaran ...........................................................................................
2. Alur Tujuan Pembelajaran ................................................................................
3. Perangkat Ajar ........................................................................................................
B. Kalender Pendidikan ........................................................................................................

BAB V PENUTUP .....................................................................................................................

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 14


BAB I
PENDAHULUAN

A. Karakteristik Satuan Pendidikan


Pendidikan memegang peranan sangat penting bagi perkembangan individu. Kualitas
masyarakat yang berpendidikan akan mendukung perkembangan suatu negara menjadi bangsa
yang besar, bermartabat, dan bangga serta cinta tanah air. Sekolah harus siap membimbing
siswa untuk berkembang di setiap proses belajarnya sehingga mereka akan menjadi pribadi
yang memiliki kompetensi untuk menjadi bagian dari masyarakat dunia. Sekolah berfungsi
sebagai laboratorium sosialisasi yang sangat bermanfaat bagi siswa untuk bersosialisasi,
berkomunikasi, mengembangkan keterampilan emosi, dan memecahkan masalah.
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi
mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan, termasuk
kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran-
pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-perubahan kebijakan seperti Standar
Kompetensi Lulusan, Standra Proses, Standar Penilaian dan Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum.
Pemerintah pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menjadi acuan
untuk pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan. Komponen dalam kurikulum
operasional ini disusun untuk membantu proses berpikir dan mengembangkan satuan
pendidikan. Dalam pengembangannya, dokumen ini juga merupakan hasil refleksi semua unsur
pendidik di satuan pendidikan yang kemudian ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan
dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar yang
diselenggarakan di satuan sekolah, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan
sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
SD Negeri Giriraharja berdiri pada tahun 1977 merupakan salah satu SD Negeri di
Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Berada di lingkungan Perkebunan /
pertanian dan sehingga bisa dikategorikan pada lingkungan pegunungan, Wilayahnya
berbatasan dengan Kecamatan Cisarua yang berada di sebelah utara.

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 15


Sekolah memiliki sumber daya manusia tenaga Pendidikan sebanyak 12 orang dengan latar
belakan sarjana pendidkan dan 3 tenaga kependidikan terdiri dari satu operator sekolah,
penjaga sekolah, dan pustakawan.
Karena berada di tengah perumahan memiliki peserta didik yang beragam latar belakang,
yang memiliki minat di bidang seni, olahraga, matematika dan sains. Termasuk juga memiliki
peserta didik inklusi yang perlu pelayanan maksimal. Karena itu setelah melalui analisis secara
komprehensif untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik. Sekolah merancang
program khusus agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensinya. Keberagaman
yang dimiliki ini diharapkan akan meningkatkan potensi dan keterampilan toleransi, rasa
syukur, keterampilan emosi, komunikasi, dan memecahkan masalah yang mereka temui dalam
perjalanan proses pendidikan sehari-hari. Sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan
peserta didik secara seimbang. Dengan demikian, program yang dirancang memerhatikan
empat ranah (sosial, emosional, intelektual, fisik) dengan ranah spiritual yang menjadi dasar
umum.

B. Landasan Pengembangan kurikulum


Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan Pemerintah
Negara Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan
upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang.
Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 yaitu dengan diberlakukannya
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang merupakan
produk undang-undang pendidikan pertama pada awal abad ke - 21. Undang-undang ini
menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip
demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, undang-undang tentang sistem pendidikan
nasional telah mengalami beberapa kali perubahan.
Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah. Makna manusia yang berkualitas, menurut Undang-
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 16
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Oleh karena itu, pendidikan nasional harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama
dalam pembangunan bangsa dan karakter.
Berdasarkan landasan tersebut, SD Negeri Giriraharja dengan kekuatan, kemampuan dan
keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan menjawab tantangan pendidikan
dalam memfasilitasi proses pembelajaran dengan penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan
untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dengan harapan
membentuk peserta didik memiliki jati diri Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik.

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional


Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansi di sekolah dan di bawah koordinasi dan
supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat melalui pembinaan langsung dari
pengawas pembina. Pengembangan Kurikulum mengacu pada ketentuan dari pemerintah pusat
dengan berbagai hal yang perlu diperhatikan secara mendalam. Kurikulum Operasional
Sekolah ini mengacu pada Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan
yaitu :
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar
Pancasila menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional
sekolah
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan,
konteks sosial budaya dan lingkungan, dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan
peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB)
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah
dipahami
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan
pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan
antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, di bawah koordinasi dan supervisi Dinas

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 17


Pendidikan Kabupaten Bandung Barat dengan keberadaan pengawas pembina yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di sesuai dengan kewenangannya.
Prinsip-prinsip dalam merumuskan tujuan yang berpusat pada peserta didik :
1. Dalam kurikulum operasional sekolah, Profil Pelajar Pancasila secara lengkap menjadi
fondasi, termasuk semua dimensi beserta elemen dan sub-elemennya. Satuan pendidikan
dapat menambahkan kompetensi peserta didik sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan, selama tidak bertentangan dengan Profil Pelajar Pancasila.
2. Mengevaluasi secara kritis lingkungan belajar di satuan pendidikan dan membuat
perubahan yang diperlukan agar memungkinkan semua peserta didik dan guru untuk
bekerja mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada peserta didik
3. Menjadikan Profil Pelajar Pancasila sebagai prinsip utama setiap program pembelajaran
untuk membantu peserta didik berkembang sesuai keragaman potensinya.
4. Menggunakan Profil Pelajar Pancasila sebagai alat untuk melakukan refleksi dan analisis
seluruh program pembelajaran di satuan pendidikan.
5. Satuan pendidikan melakukan refleksi secara berkala, untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan dalam pembelajaran, pada struktur dan sistem serta kurikulum yang ada di
satuan pendidikan memungkinkan peserta didik dan guru yang melaksanakan program
pembelajaran, untuk berkembang menjadi seperti yang dideskripsikan di Profil Pelajar
Pancasila yang ada di sekolah.

D. Profil Pelajara Pancasila


Sejalan dengan perkembangan tuntutan masyarakat dan program pemerintah untuk
penyempurnaan program pendidikan antara lain pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa, Kewirausahaan, dan pengembangkan potensi nurani/afektif peserta didik
sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa,
mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-
nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius, serta menanamkan jiwa kepemimpinan
dan tanggung jawab peserta didik yang lebih dikenal dengan Profil Pelajar Pancasila yang
memiliki enam dimensi. Keenam dimensi tersebut adalah:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong-royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 18
6. Kreatif.
Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil Pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada
kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia
sekaligus warga dunia. Hal ini menggambarkan posisi dan fungsi Profil Pelajar Pancasila dalam
kurikulum sekolah, yaitu sebagai :
1. Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah.
2. Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh setiap warga sekolah.
3. Benang merah yang menyatukan segala praktik yang dijalankan di sekolah.
Penanaman nilai-nilai karakter bangsa dan kewirausahaan tersebut diaplikasikan dalam proses
pembelajaran dan terintegrasi di semua mata pelajaran. Implementasi Kurikulum Merdeka pada
tahun ini di aplikasikan pada Kelas I dan kelas IV, sedangkan kelas II, III, V, dan VI masih
menggunakan Kurikulum 2013. Pada Kurikulum Merdeka ada penggabungan Mata Pelajaran
IPA dan IPS menjadi IPAS yang mulai diajarkan dari kelas III. Atas dasar pemikiran itu maka
dikembangkanlah Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)

E. Paradigma Pembelajaran, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen


1. Padadigma Pembelajaran
a. Pendekatan
- Self directed learning (peserta didik merancang tujuan, jalur, dan penerapan
pembelajaran)
- Personalize learning (Proses merancang pengalaman belajar untuk pelajar individu,
termasuk konten, model pembelajaran, formulir penilaian, dan mode penerapan
pengetahuan)
- Individualized learning (Penyesuaian konten universal (misalnya, Common Core)
untuk peserta didik individu)
b. Model
- Pembelajaran berbasis inkuiri
- Pembelajaran berbasis game
- Pembelajaran berbasis masalah
- Pembelajaran berbasis projek
- Pembelajaran berbasis pertanyaan
- Pembelajaran berbasis scenario
- Pembelajaran berbasis tantangan
- STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics)
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 19
c. Moda
- Tatap muka
- Blended learning
- Mobile learning
- Flipped learning

2. Prinsip pembelajaran
Prinsip pembelajaran yang dilakukan meliputi :
a. dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai
kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan perkembangan mereka
- Mendukung terbentuknya kesejahteraan (well being) peserta didik :
 Peserta didik diberikan penanaman karakter, pengetahuan, dan kompetensi
sebagai bekal hidup di masyarakat dan sukses/sejahtera dalam hal yang berarti
untuk mereka.
 Selain itu, dengan peserta didik belajar sesuatu yang sesuai dengan tingkat
perkembangan dan pencapaian mereka, maka:
 tidak akan mudah merasa cemas karena mereka tahu mereka bisa memenuhi
tuntutan pembelajaran dari guru.
 merasa aman dan nyaman belajar di sekolah.
 Kesejahteraan psikologis yang baik berbanding lurus dengan keberhasilan
akademik peserta didik dan semangat mereka untuk bersekolah.
- Menghargai dan menghormati hak peserta didik untuk belajar
• Setiap peserta didik memiliki hak untuk belajar dan mendapatkan pengajaran yang
layak, baik anak yang masih kurang baik hasil belajarnya maupun anak yang
cerdas dan berbakat memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang
bermutu di sekolah.
• Dengan menyusun pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik, kita menghargai, menghormati, dan memenuhi hak
mereka untuk belajar.
- Menyenangkan dan bermakna
• Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang dipahami utuh oleh
peserta didik (memahami keterhubungan antar tiap potongan pengetahuan ke
dalam keseluruhan konsep yang utuh) dan dapat menghubungkannya dengan

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 20


kehidupannya sehingga akan terus bermanfaat bagi mereka.
• Menyertakan kegiatan bermain dalam pembelajaran (gamefication) adalah salah
satu cara meningkatkan motivasi belajar peserta didik, membuat pembelajaran
lebih bermakna dan menyenangkan bagi mereka, dan meningkatkan pencapaian
akademik mereka.
- Inklusif
• Mempertimbangkan tingkat perkembangan dan kebutuhan setiap peserta didik
berarti tidak ada satu pun anak yang tertinggal.
• Baik mereka yang masih kurang hasil belajarnya, maupun mereka yang cerdas
sama-sama mendapatkan manfaat pedagogis dari proses pembelajaran di kelas.
• Baik mereka yang aktif di kelas maupun mereka yang pasif sama-sama
mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berekspresi di kelas.
• Begitu pula dengan peserta didik yang berkebutuhan khusus.
• Singkatnya, semua anak dari latar belakang apapun mendapatkan kesempatan
yang sama untuk belajar dan meningkatkan kemampuan akademik mereka.
b. Dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar peserta didik dan
kapasitas mereka untuk menjadi pemelajar sepanjang hayat.
- Menanamkan growth-mindset
• Peserta didik yang memiliki growth mindset yang kuat akan terus berupaya untuk
bisa menguasai apa yang sedang dipelajari, bukan sekedar mendapatkan nilai yang
baik.
• Dengan growth mindset yang kuat, peserta didik akan mengatribusikan kegagalan
mereka pada kurangnya upaya mereka, bukan pada kurangnya bakat mereka.
• Selain itu, growth mindset berbanding lurus dengan motivasi belajar. Semakin
kuat growth mindset mereka, semakin tinggi motivasi mereka untuk terus belajar,
dan semakin tangguh mereka saat mereka menghadapi berbagai tantangan
akademik.
- Mendorong kemampuan pelajar mengelola pembelajarannya secara mandiri (self-
regulated)
• Guru menerapkan berbagai strategi pengajaran yang bisa melibatkan semua siswa
untuk aktif dalam pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran yang harus
diterapkan oleh guru adalah mendorong peserta didiknya untuk terus menemukan
cara untuk belajar mereka sendiri agar bisa mengelola pemelajaran mereka secara

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 21


mandiri (selfregulated learning).
• Dalam konsep belajar mandiri, peserta didik bertanggung jawab untuk mengelola
upaya, pendekatan dan strategi belajarnya agar bisa mencapai tujuan mereka.
- Adanya self dan peer assessment
• Guru perlu memberitahu sejak awal apa yang diharapkan dari para peserta didik
beserta pencapaian belajar seperti apa yang diharapkan ketika mereka
mempelajari suatu bahan pelajaran.
• Pencapaian belajar peserta didik diukur melalui asesmen. Guru perlu sejak awal
memberitahu peserta didik asesmen seperti apa yang akan dilakukan dan kriteria
apa yang dipakai. Dengan melakukan ini, guru memberi kesempatan pada peserta
didik untuk mengatur strategi pemelajaran mereka agar bisa mendapatkan capaian
pemelajaran yang mereka harapkan.
• Kemampuan mengelola pemelajaran secara mandiri seperti ini adalah satu cara
membentuk peserta didik menjadi pemelajar sepanjang hayat dan merupakan
tujuan utama bagi semua orang, baik guru maupun peserta didik.
- Adanya self dan peer assessment
• Asesmen perlu berisi keterangan-keterangan yang jelas tentang apa yang peserta
didik telah capai dan apa yang mereka belum berhasil lakukan.
• Peserta didik juga didorong untuk memberi penilaian atas hasil kerja mereka
sendiri dan hasil kerja teman-teman mereka. Ini akan memajukan pemahaman
peserta didik atas pemelajaran mereka dan memberi mereka kesempatan untuk
menganalisis secara kritis upaya mereka.
• Kemudian, guru memberikan masukan tentang apa yang perlu peserta didik
lakukan untuk terus meningkatkan hasil belajar mereka. Selain itu, guru mengajak
peserta didik beserta orangtua atau wali mereka untuk berdiskusi tentang tujuan-
tujuan pembelajaran mereka dan strategi-strategi yang bisa dilakukan untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dalam melakukan ini, guru berupaya
mengembangkan rasa positif atas jati diri peserta didik.
• Dengan demikian, peserta didik merasa termotivasi dan percaya diri untuk terus
maju dan juga merasa terus tertantang dalam proses pemelajaran mereka. Ini juga
akan membuat mereka semakin menggemari belajar.
- Peserta didik merasakan ownership (kepemilikan) terhadap proses belajar, dan guru
sebagai pendorong dan fasilitator

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 22


• Peserta didik merasakan manfaat yang besar ketika guru bertindak sebagai
fasilitator yang membuat proses pembelajaran menjadi mudah. Sebagai fasilitator,
guru hadir untuk menyediakan sumber belajar, memantau perkembangan peserta
didik, mendorong mereka untuk menyelesaikan permasalahan terkait pelajaran,
dan memberikan dukungan dan saran ketika diperlukan.
• Guru juga menerapkan pembelajaran kooperatif di kelas, di mana peserta didik
saling bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan.
• Guru menekankan bahwa sesama teman bahkan siapa saja bisa menjadi guru bagi
kita dan di mana saja adalah kelas. Dengan kata lain, peserta didik didorong untuk
memandang siapa saja di mana pun sebagai seseorang yang mampu memberikan
pelajaran hidup kepada mereka.
c. Mendukung perkembangan kognitif dan karakter peserta didik secara berkelanjutan dan
holistik.
- Keseimbangan antara kognitif dan non-kognitif, kompetensi dan karakter
• Pembelajaran yang baik tidak terus menerus berfokus pada perkembangan
kognitif peserta didik. Dengan menjadi fasilitator dan memberikan bimbingan
kepada peserta didik, guru juga menumbuhkembangkan kemampuan non kognitif
mereka seperti motivasi dan afeksi.
- Menerapkan nilai-nilai yang sesuai untuk mengembangkan karakter dan kompetensi
yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila
• Pembelajaran juga mempertimbangkan perkembangan karakter dan kompetensi
peserta didik seperti yang termaktub dalam Profil Pelajar Pancasila.
• Karakter dan kompetensi tersebut adalah (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2) berkebhinekaan global, (3) bergotong-
royong, (4) mandiri, (5) bernalar kritis, dan (6) kreatif.
- Sequence pembelajaran yang logis dan relevan dengan tingkat kesulitan yang sesuai
untuk peserta didik
• Bahan pelajaran beserta kegiatan-kegiatan pembelajaran tidak ada yang terlalu
gampang dan tidak ada yang terlalu susah untuk peserta didik.
- Proses di mana guru memberikan keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun
kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik
(tut wuri handayani)
• Guru menjadi teladan bagi peserta didik (ing ngarso sung tulodo), membangun

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 23


kemauan mereka (ing madyo mangun karso), memberikan dukungan kepada
mereka agar mereka bisa mengembangkan kreativitas mereka (tut wuri
handayani).
- Menstimulasi kemampuan berpikir tahap tinggi

d. Relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks kehidupan dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra.
- Berpusat pada anak, di mana kehidupan dan latar belakang keluarga peserta didik
menjadi pertimbangan guru dalam merancang pembelajaran dan asesmen
- Menguatkan identitas anak sebagai bagian dari lingkungannya
- Keselarasan antara pembelajaran yang berlangsung di sekolah, rumah, dan di
lingkungan masyarakat
- Mengembangkan kemampuan untuk hidup bermasyarakat
- Peka, menghargai, dan responsif terhadap perbedaan setiap individu peserta didik
dan latar belakang sosial ekonomi budaya mereka
- Lingkungan belajar dengan iklim yang positif untuk semua peserta didik, sehingga
setiap individu merasa aman untuk berada di lingkungan belajar
- Pembelajaran yang lepas dari diskriminasi SARA, tidak meninggalkan pelajar
manapun serta memberikan pengembangan ruang untuk identitas, kemampuan,
minat, bakat, serta kebutuhan pelajar
- Pembelajaran mencerminkan dan merespon keragaman budaya Indonesia dan
menjadikannya sebagai kekuatan untuk merefleksikan pengalaman kebhinekaan serta
menghargai nilai dan budaya bangsa.
- Proses belajar yang sinergi antara sekolah dan di rumah, termasuk penerapan bentuk
disiplin positif yang konsisten, dilandasi kesadaran bersama bahwa keberhasilan
pendidikan tidak cukup mengandalkan peran sekolah atau keluarga saja, tetapi perlu
keduanya
- Terbangunnya saling percaya antara pihak guru dan orang tua bahwa kedua pihak
berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan peserta didik dapat belajar dengan
optimal
- Orangtua dilibatkan dalam proses belajar, sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan belajar peserta didik
- Sebagai mitra, posisi orangtua dan masyarakat dalam pendidikan anak relatif setara

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 24


dengan guru. Dengan kata lain, orangtua dan masyarakat dilibatkan dalam proses-
proses pengambilan keputusan terkait pembelajaran dan asesmen
- Kepala Sekolah dan guru peka pada latar belakang sosial ekonomi orangtua/wali,
sehingga pelibatan orang tua disesuaikan kemampuan mereka
- Pihak sekolah bersedia untuk membantu orangtua yang membutuhkan dukungan
dalam mendampingi anak belajar
e. Berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
- Pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk mengeksplorasi isu dan
kebutuhan masa depan (kebutuhan dirinya, lingkungannya, dan dunia yang lebih
baik)
• Prinsip pembelajaran ini menerapkan pendekatan yang bertujuan memperlengkapi
peserta didik, sekolah, dan masyarakat dengan nilai-nila dan motivasi untuk
mengambil tindakan nyata dalam menjaga keberlangsungan kehidupan baik
sekarang maupun sampai masa depan.
• Pembelajaran berlandaskan prinsip ini memperkenalkan kepada peserta didik isu-
isu yang mengancam pembangunan dan masa depan yang berkelanjutan seperti
pemborosan energi, polusi, pelanggaran hakhak asasi manusia, dan sebagainya
- Membangun wawasan tentang pembangunan berkelanjutan di mana peserta didik
peka akan masalah-masalah global dan belajar untuk membudayakan gaya hidup
yang berkelanjutan (sustainable lifestyle)
• Guru kemudian membangun wawasan peserta didik tentang isu-isu ini dalam
tingkat global dan menumbuhkembangkan rasa peka mereka terhadap masalah-
masalah ini dan kesadaran akan kebutuhan diri sendiri, lingkungan, dan dunia
yang lebih baik.
- Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan asesmen
- Mendorong atau memotivasi peserta didik untuk terus terinspirasi dan memiliki
aspirasi memajukan kehidupan lingkungan sekitarnya, masyarakat, bangsa, dan
dunia.

3. Prisip Asesmen
a. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik,

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 25


dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya
- Hasil asesmen digunakan untuk kepentingan belajar peserta didik, di mana guru
merancang pembelajaran berdasarkan hasil asesmen
- Asesmen dikembangkan sejak awal perencanaan pembelajaran, sehingga kegiatan
asesmen terintegrasi dan berkaitan erat dengan pembelajaran
- Rangkaian antara asesmen - perencanaan pembelajaran - kegiatan belajar adalah
suatu siklus yang berkelanjutan
- Keterkaitan antara tujuan pembelajaran dengan asesmen yang dirancang
• Termasuk dengan kriteria penilaian hasil belajar siswa
• Asesmen yang targeted, tidak menyasar ke mana-mana dan sesuai kebutuhan
belajar
• Dengan demikian, asesmen memberikan pengaruh pada apa dan bagaimana
peserta didik belajar, dan juga sebaliknya.
b. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.
- Sebagai contoh, asesmen dapat digunakan untuk mendorong proses belajar (asesmen
formatif); untuk menjadi bagian dari pembelajaran (yakni mengembangkan
kemampuan metakognitif dan refleksi diri peserta didik); untuk menilai hasil belajar
dan mengambil keputusan di akhir suatu tahapan (asesmen sumatif); dan untuk
menentukan kebutuhan belajar dan membentuk program pembelajaran individual
peserta didik (asesmen diagnosis).
- Mengacu pada Capaian Pembelajaran
c. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang
kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian
pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya.
- Asesmen yang berkeadilan, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan
peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
- Asesmen memiliki validitas yang tinggi sehingga informasi yang dihasilkan terpercaya
- Reliabel, dapat diperbandingkan hasilnya karena konsisten
- Adil dan objektif, menggunakan kriteria dan prosedur yang logis, sistematis, dan jelas,
dengan pengaruh subjektivitas penilai yang rendah
d. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 26


dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.
e. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang
berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran.
- Hasil penilaian memberikan makna yang relatif sama untuk semua mata pelajaran
(misalnya nilai 100 bermakna sama antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
lainnya)

BAB II
VISI, MISI, TUJUAN, DAN STRATEGI
A. VISI
Perkembangan dan tantangan masa depan antara lain: perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era informasi, dan tuntutan Implementasi
Kurikulum Merdeka pada kelas I dan IV serta Kurikulum 2013 untuk kelas II, III, V,
dan VI meskipun disekolah diberlakukan 2 (dua struktur kurikulum sekaligus yaitu Kurikulum
Merdeka dan kurikulum 2013) namun ada persamaan keduanya merupakan Kurikulum yang
dikembangkan sekolah secara mandiri yang pada penyusunannya sesuai dengan kebutuhan
sekolah. Berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah
untuk merespon berbagai tantangan sekaligus peluang itu. Sekolah Dasar Negeri Giriraharja
memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang
diwujudkan dalam visi sekolah berikut :

“UTAMA”

• Unggul dalam prestasi


• Taqwa dalam kehidupan sehari hari
• Aktif dalam setiap kegiatan
• Mandiri untuk maju
• Afresiasi dalam seni dan budaya

B. MISI
Berdasarkan Visi di atas, maka Sekolah Dasar Negeri Bandung Barat menyusun Misi
sebagai berikut:

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 27


1. MENINGKATKAN PRESTASI DI BIDANG AKADEMI DAN NON AKADEMI
2. MEMBENTUK PRIBADI YANG BERBUDI LUHUR DAN BERAKHLAK MULIA
3. MENINGKATKAN SEMANGAT KERJA YANG PENUH TANGGUNG JAWAB WARGA
SEKOLAH
4. MENUMBUHKAN SIKAP KEMANDIRIAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN
PENGELOLAAN PENDIDIKAN
5. MENYIAPKAN PESERTA DIDIK YANG MEMILIKI KOMITMEN TERWUJUDNYA
KEBERSIHAN DAN PERDAMAIAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI DI SEKOLAH
6. MENUMBUH KEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT APRESIASI SENI DAN BUDAYA.

C. TUJUAN
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Merujuk pada tujuan pendidikan dasar tersebut, maka tujuan Sekolah Dasar Negeri
Bandung Barat dalam mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk :
1. Memiliki peserta didik yang dapat mengamalkan ajaran agama dengan melakukan ibadah
sesuai ajaran agama sebagai hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan;
2. Memiliki sikap disiplin, budi pekerti dan kepedulian sosial;
3. Memiliki peserta didik yang berprestasi akademik maupun non akademik pada level
kabupaten dan provinsi;
4. Terwujudnya layanan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik;
5. Terlaksananya proses pembelajaran yang variatif dan inovatif
6. Memiliki tata kelola kurikulum yang lengkap sesuai kebutuhan dan perkembangan;
7. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan relevan sehingga
memudahkan penyerapan materi pembelajaran dalam mendukung PBM;
8. Terwujudnya pengelolaan pendidikan partisipatif, transparan, dan akuntabel
9. Terwujudnya kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan masyarakat
serta meningkatnya citra nama baik sekolah sebagai pembina kepercayaan masyarakat

D. STRATEGI
1. Menyusun tim penjaminan mutu dan tim pengembang kurikulum serta komite pembelajaran
2. Melakukan analisis konteks terhadap kondisi dan karakteristik lingkungan sekolah.

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 28


3. Melakukan analisis kebutuhan program sekolah (kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler,
pelatihan, pengadaan sarana prasarana, kegiatan pendukung, dan lain- lain) untuk
mendukung pelaksanaan program.
4. Menyusun RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) berdasar analisis kebutuhan
program.
5. Menyusun instrumen dan melaksanakan evaluasi, pendampingan dan pengembangan dengan
melihat berbagai sisi (guru, tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua dan komite
sekolah).
6. Melaksanakan program perbaikan hasil analisis evaluasi pelaksanaan program berdasarkan
skala prioritas bulanan, semester dan tahunan.

BAB III
PENGGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan kalender
pendidikan. Mata pelajaran terdiri atas mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik
di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang/fase . intrakurikuler. muatan/mata
pelajaran dan muatan tambahan lainnya yaitu muatan lokal (mulok), Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan kompetensi di ekstrakurikuler. Gambaran ekstrakurikuler yang menjadi
ciri khas dan selaras dengan pencapaian tujuan sekolah.
Struktur kurikulum Sekolah Dasar Negeri Giriraharja Tahun Pelajaran 2023-2024
meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam jenjang/fase pendidikan selama enam
tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Kurikulum ini memuat mata pelajaran, muatan
lokal, dan pengembangan diri. Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka untuk kelas I dan
IV dengan pengaturan pilihan waktu belajar sistem blok, sistem kolaborasi, sistem regular,
sedangkan pada Kurikulum 2013 untuk Kelas II, III, V, VI dengan pendekatan tematik terpadu
dan mata pelajaran.
Berikut struktur kurikulum SD Negeri Giriraharja
1. Struktur Kurikulum Merdeka Kelas I dan IV:
a. Kurikulum yang disederhanakan dan lebih fleksibel sehingga selaras dengan semangat
merdeka belajar
- Otonomi sekolah dan guru
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 29
 Pemerintah menetapkan struktur kurikulum minimum dan prinsip pembelajaran
dan asesmen. Sekolah mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai
dengan visi misi dan sumber daya yang tersedia
 Sekolah dan pendidik memiliki keleluasaan untuk mengorganisasikan pembelajaran
sesuai kebutuhan peserta didik dan konteks lokal
- Mudah diterapkan
 Tujuan, arah perubahan, dan rancangannya jelas dan mudah dipahami sekolah dan
pemangku kepentingan
 Pemerintah menyediakan perangkat ajar untuk membantu sekolah dan guru yang
membutuhkan panduan dalam merancang kurikulum dan pembelajaran
- Gotong-royong
 Pengembangan kurikulum dan perangkat ajarnya dilakukan dengan melibatkan
puluhan institusi termasuk Kemenag, universitas, sekolah, dan lembaga pendidikan
lainnya
 Sekolah melibatkan orangtua dan masyarakat dalam mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan kerangka kurikulum
- Berbasis kompetensi
 Pengetahuan, keterampilan, dan sikap dirangkaikan sebagai satu kesatuan proses
yang berkelanjutan sehingga membangun kompetensi yang utuh, dinyatakan
sebagai Capaian Pembelajaran (CP).
 Penguatan fondasi literasi di PAUD dan SD
 Fleksibilitas dalam pengorganisasian pembelajaran agar pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan dan kecepatan belajar siswa
- Karakter Pancasila
 Sinergi antara kegiatan pembelajaran rutin sehari-hari di kelas dengan kegiatan
non-rutin interdisipliner (projek) yang berorientasi pada pembentukan dan
penguatan karakter berdasarkan kerangka Profil Pelajar Pancasila.
 Menguatkan penerapan teori pembelajaran karakter, yaitu melalui kegiatan projek
yang kontekstual dan berpusat pada peserta didik.
b. Penentuan pendekatan untuk pengorganisasian pembelajaran merupakan wewenang
satuan Pendidikan.

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 30


Seluruh jenjang satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan berbasis mata
pelajaran, tematik, unit inkuiri, kolaborasi lintas mata pelajaran, ataupun paduannya
sesuai dengan peraturan menteri. Pendekatan tematik tidak terbatas :
- Sekolah tidak harus menggunakan tematik. Namun tidak ada larangan untuk satuan
pendidikan yang mau tetap menggunakan pendekatan ini
- Tidak harus satu pendekatan untuk seluruh mata pelajaran, dapat dikombinasikan
- Keleluasaan kolaborasi antar mata pelajaran untuk melakukan asesmen lintas mata
pelajaran
Mengintegrasikan pembelajaran dan/atau asesmen dapat:
- Mengurangi beban belajar peserta didik, karena asesmen yang berorientasi pada
kompetensi biasanya membutuhkan lebih banyak usaha peserta didik (dan guru yang
menilainya)
- Pembelajaran dan asesmen yang lebih bermakna
c. Jam pelajaran (jp) diatur oleh pusat per tahun, bukan per minggu :
Peserta didik tidak harus mempelajari hal yang sama setiap minggu sepanjang tahun.
Target jp untuk satu tahun bisa dicapai kurang dari satu tahun. Contoh skenario :
- Mapel seni rupa dipelajari secara intensif dalam semester ganjil dan asesmen
sumatifnya berupa pameran karya
- Di semester ganjil tersebut ada mata pelajaran lain yang dikurangi jp-nya, yaitu mapel
IPAS
- Di semester genap mapel seni rupa tersebut tidak diajarkan, dan mapel IPAS akan
dipelajari siswa secara intensif seperti halnya seni di semester ganjil, dengan asesmen
sumatif pameran hasil penelitian yang dilakukan peserta didik.
d. Struktur kurikulum terbagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu kegiatan rutin di kelas
belajar (intrakurikuler) dan kegiatan projek.
Jumlah jp tidak berubah dari Kurikulum 2013, sekitar 20-30% dari jp/tahun dialokasikan
untuk pembelajaran melalui projek yang ditujukan untuk mencapai Profil Pelajar
Pancasila
Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tersebut tidak berbasis mata pelajaran.
Jam pelajaran untuk setiap mapel dialihkan karena: 1) tidak ada penambahan jp untuk
siswa (jp yang ada saat ini sudah cukup panjang), dan 2) diasumsikan bahwa kompetensi
esensial* dari seluruh mata pelajaran akan dipelajari juga melalui projek.

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 31


e. Projek penguatan profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan yang fleksibel, tidak
rutin/terstruktur, dan lebih berpusat pada siswa
- Fleksibel dan berpusat pada siswa
● Projek dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun sesuai jenjang, jangka waktu masing-
masing projek tidak harus sama
● Tidak harus ada jadwal kegiatan belajar, karena siswa dapat melakukan penelitian,
pengerjaan karya, dsb. sesuai kebutuhan mereka. Hal ini mendorong self-regulated
learning
- Kontekstual
● Pemerintah Pusat hanya menentukan tema yang dapat dipilih oleh satuan
pendidikan
● Satuan pendidikan mengembangkan topik yang lebih spesifik dari tema tersebut,
sesuai dengan tahap capaian pembelajaran peserta didik.

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 32


f. Kenaikan Kelas (Kurikulum Merdeka)
Guru diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas, dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Guru diharapkan mampu menjalankan fungsi asesmen secara optimal sehingga mampu
mendiagnostik perkembangan peserta didik. Hasil diagnostik digunakan sebagai rujukan
untuk melakukan tindak lanjut pembelajaran. Harapannya, pada akhir fase, semua peserta
didik naik kelas karena telah mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. Dari sisi
psikologis peserta didik, keputusan tidak naik kelas, berdampak negatif dan
mempengaruhi motivasi serta kepercayaan diri peserta didik.
- Keputusan tidak naik kelas masih dimungkinkan, namun hal ini harus diposisikan sebagai
keputusan paling sulit yang terpaksa harus diambil ketika seluruh upaya maksimal dan
adil telah dilakukan, namun belum membuahkan hasil.
- Peserta didik yang diidentifikasi memiliki kesulitan belajar atau kebutuhan khusus
berdasarkan rekomendasi para ahli, dapat dibuatkan rencana pencapaian tujuan
pembelajaran atau lingkup materi yang bersifat individual.
- Guru dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan
kelas, dengan mempertimbangkan:
 Pencapaian Profil Pelajar Pancasila

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 33


 Pencapaian tujuan pembelajaran dalam pembelajaran intrakurikuler
 Portofolio peserta didik
 Ekstrakurikuler/Prestasi/penghargaan peserta didik
 Bentuk kegiatan asesmen lain yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
 Kenaikan kelas dilakukan pada setiap akhir fase.

2. Struktur Kurikulum 2013 (Kelas II, III, V, VI) :


Memuat kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini:
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c. Kelompok mata pelajaran Ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
f. Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh. Dengan demikian, cakupan
dari masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan melalui mata pelajaran yang
relevan.
Cakupan setiap kelomok mata pelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel 1.Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
1 Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
2 Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dan dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan
Kepribadian peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta
meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan,
jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-
hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi,
tanggungjawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku antikorupsi, kolusi
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 34
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
dan nepotisme
3 Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran Ilmu pengetahuan dan teknologi
dan pada SD dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut
Teknologi ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan
berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri
4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan
serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan
mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan
yang harmonis.
5 Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
dan pada SD dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik
Kesehatan serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama dan
hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap
dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan
dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV /
AIDS, demam berdarah, muntaber dan penyalit lain yang
potensial untuk mewabah.

Tabel 2b. Struktur Kurikulum 2013


Kelas II, III, V, VI
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR PER
MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan 6 6 4 4
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 8 10 7 7
4. Matematika 6 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Keterampilan 4 4 5 5
(termasuk muatan lokal)
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga 4 4 4 4
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 35
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR PER
MINGGU
I II III IV V VI
dan Kesehatan
(termasuk muatan lokal)
3 Bahasa dan Sastra Daerah 2 2 2 2
4 Pendidikan Lingkungan Hidup 2 2 2 2
(PLH)
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 36 38 40 40
Catatan : Pengalokasian mulok Bahasa dan Sastra Daerah berdasarkan Surat edaran Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat No. 423/2372/Set-disdik tanggal 26 Maret 2013.

= Pembelajaran Tematik Terintegrasi


Keterangan :
a. Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
b. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas,
terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara lain Pramuka (Wajib), Usaha
Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja/UKS.
c. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat.
d. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya
serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
e. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan
peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.

Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada
aspek intelektual dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih
menekankan pada aspek afektif dan psikomotor.
Integrasi konten IPA dan IPS adalah berdasarkan makna mata pelajaran sebagai organisasi
konten dan bukan sebagai sumber dari konten.Konten IPA dan IPS diintegrasikan ke dalam
mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia dan Matematika yang harus ada berdasarkan ketentuan
perundang-undangan.
Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai
kompetensi dari berbagai mata pelajaran. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam 2 (dua) hal,
yaitu integrasi sikap, kemampuan/keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran
serta pengintegrasian berbagai konsep dasar yang berkaitan.

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 36


Tema memberikan makna kepada konsep dasar tersebut sehingga peserta didik tidak
mempelajari konsep dasar tanpa terkait dengan kehidupan nyata.Dengan demikian,
pembelajaran memberikan makna nyata kepada peserta didik.
Tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia.Keduanya adalah pemberi
makna yang substansial terhadap bahasa, PPKn, matematika dan seni budaya karena keduanya
adalah lingkungan nyata dimana peserta didik dan masyarakat hidup. Disinilah kemampuan
dasar/KD dari IPA dan IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain yang memiliki peran
penting sebagai pengikat dan pengembang KD mata pelajaran lainnya.
Berdasarkan sudut pandang psikologis, tingkat perkembangan peserta didik tidak cukup
abstrak untuk memahami konten mata pelajaran secara terpisah-pisah.Pandangan psikologi
perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi KD yang diorganisasikan
dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten
kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir
selanjutnya.

B. MUATAN LOKAL
Muatan kurikulum Sekolah Dasar Negeri Bandung Barat, meliputi sejumlah mata
pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik. Di
samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi
kurikulum. Dipilihnya muatan lokal wajib adalah Bahasa dan Sastra Daerah (Sunda) dan
pilihan sesuai kebutuhan adalah Bahasa Inggris (IKM) dan Pendidikan Lingkungan Hidup
( PLH ) masing-masing untuk kelas I sampai VI yang dapat menunjang pembelajaran di dalam
kelas dan sesuai tuntutan jaman saat ini dan yang akan datang.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah Jawa Barat, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh Sekolah Dasar Negeri Bandung Barat.
Muatan Lokal terdiri dari:
1. Tujuan Mata Pelajaran
a. Bahasa dan Sastra Daerah (Sunda)
Tujuan :
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungan.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, dan kritis , rasa ingin tahu,
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 37
inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan budaya yang
berkembang di lingkungan masyarakat Jawa Barat.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam
masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah (Sunda) meliputi :
1) Perilaku dalam kehidupan baik sikap, perbuatan, maupun pengetahuan.
2) Lingkungan alam, sosial, dan budaya.

b. Bahasa Inggris (IKM)


Tujuan :
1) Mengenalkan Bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi internasional.
2) Membekali peserta didik untuk menghadapi tuntutan dalam rangka menyongsong era
globalisasi.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Negeri Bandung Barat
mencakup kemampuan berkomunikasi lisan secara terbatas dalam konteks sekolah, yang
meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1) Mendengarkan
2) Berbicara
3) Membaca
4) Menulis.
Keterampilan menulis dan membaca diarahkan untuk menunjang pembelajaran
komunikasi lisan.
c. Pendidikan Lingkungan Hidup ( PLH )
Tujuan
Membentuk pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan
perkembangan anak dalam mencapai kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual
spasial, musikal, kecerdasan adpertensi, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual dan
moral, dan kecerdasan emosional dalam mengelola keseimbangan lingkungan.
Ruang Lingkup
1. Konsep Dasar Lingkungan Hidup
2. Pelestarian dan Pemanfaatan Sumberdaya Alam
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 38
3. Pencemaran dan kerusakan lingkungan
4. Pengelolaan (Pemanfaatan, Penataan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pemulihan
Lingkungan Hidup (penanaman, pemeliharaan, pengawasan, Ketertiban, Kebersihan
dan Keindahan, sanitasi lingkungan misalnya: endemi flu burung, cikungunyah, DBD,
dll)
5. Pengelolaan Lingkungan Sosial Budaya

C. PENGEMBANGAN NILAI NILAI PROFIL PELAJAR PANCASILA


1. Pengembangan diri terprogram ( Ekstrakurikuler )
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa (imtaq), prestasi olah raga dan peningkatan potensi, bakat, minat, dan
kemampuan diri peserta didik sesuai kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
dibiayai dari Dana BOS dibimbing dan dilatih oleh guru, tenaga kependidikan, atas
kesepakatan dengan komite sekolah yang dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan
karier peserta didik.

Tabel 3.
Pendidikan karakter, Pendidikan Ekonomi Kreatif dan Pendidikan Kewirausaahaan
Pendikar,PEK,
Jenis Peserta/
No Hari Waktu Pengampu KET KWU yang
Kegiatan Kelas
dikembangkan
Disiplin, Kreatif,
13.00-
1. Pramuka Sabtu TIM I-VI Wajib Mandiri, Peduli
14.30
lingkungan
Pilihan
14.00- Kreatif,Religius,
2. Marawis Jumat I-VI peserta
16.00 TIM Kerjasama
didik

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 39


Pendikar,PEK,
Jenis Peserta/
No Hari Waktu Pengampu KET KWU yang
Kegiatan Kelas
dikembangkan
TPA/ Pilihan
Jum’a 13.00- Religius, jujur,
3. Baca Al I-VI peserta
t 14.00 TIM Gemar membaca
Qur’an didik
Kreatif,
Hasil Menghargai
11.00-
4. OSN Sabtu TIM IV-VI Seleski Prestasi, Gemar
12.00
TIM Membaca, Rasa
Ingin Tahu

2. Pengembangan Diri Tidak Terprogram ( Pembiasaan)


Kegiatan pengembangan diri secara Tidak Terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut:
Tabel 4.Pengembangan Diri secara tidak terprogram

Kegiatan Contoh

1. Rutin, yaitu  Piket kelas


kegiatan yang  Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas
dilakukan  Upacara Bendera hari Senin dan hari Besar nasional
terjadwal  Tadarus Al Qur’an ( hafalan surat- surat pendek )
 Pelaksanaan Hari Besar Agama Islam
 Peringatan hari Besar Nasional (contoh hari Kartini,
Hari Kemerdekaan RI, Hardiknas dll)
 Porseni/ Pentas Seni / Festival Sekolah
 Ekskul on the road
 Persami ( lomba tingkat I Penggalang) dan Pesta
Besar Siaga
2. Spontan, adalah  Memberi dan menjawab salam
kegiatan tidak  Meminta maaf
terjadwal dalam  Berterima kasih
kejadian khusus  Mengunjungi orang yang sakit
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menolong orang yang sedang dalam kesusahan
 Melerai pertengkaran
3. Keteladanan,  Performa guru
adalah kegiatan  Mengambil sampah yang berserakan
dalam bentuk  Cara berbicara yang sopan
perilaku sehari-  Mengucapkan terima kasih
hari  Meminta maaf
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang
berbeda
 Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 40
Kegiatan Contoh

 Penugasan peserta didik secara bergilir


 Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada
peraturan)
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada orang yang
berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membela kehormatan bangsa
 Mengembalikan barang yang bukan miliknya
 Antri
 Mendamaikan
 Penanaman Budaya Minat Baca

3. Kegiatan Pengembangan Nilai-Nilai Profil Pelajar Pancasila, Ekonomi Kreatif Dan


Kewirausahaan
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa, ekonomi kreatif
dan kewirausahaan tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam
mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah mengintegrasikan
nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam
Kurikulum, Capaian Pembelajaran dan RPP/Modul ajar yang sudah ada dan penilaiannya
dalam proses pembelajaran dengan asesmen/penilaian autentik. Indikator nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2)
indikator untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru
dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah
sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan
juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin).

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 41


Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan
dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan
budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang
semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam
jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu
perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa, ekonomi kreatif dan
kewirausahaan menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak,
dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas
dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di
sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun
pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai
bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk
memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di
masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan
ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian
masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada
indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, ekonomi kreatif dan kewirausahaan
melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah,
model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang
berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan
suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat
memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif
sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 42


MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
Pembiasaan yang dikembangkan di SD Negeri Giriraharja sebagai upaya pengembangan
budaya dan karakter bangsa, ekonomi kreatif dan kewiraEusahaan SD Negeri Giriraharja
memberlakukan berbagai pembiasaan sebagai berikut:
Tabel 5. Bentuk Pembiasaan pengembangan nilai nilai Profil Pelajar Pancasila,
ekonomi kreatif dan kewirausahaan

Nilai Karakter yang


No Jenis Aktivitas dan Pembiasaan
Dikembangkan
1 Setiap pagi bertemu teman dengan cara mengucapkan 5S (senyum,sapa, salam, sopan
salam dan berjabat tangan dan santun )
Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran Religius
Upacara Bendera Setiap hari senin Cinta Tanah Air
2 Pengibaran bendera selain Senin oleh petugas piket
Cinta Tanah Air
kelas
3 Pembiasaan 5 S; senyum, sapa, salam, sopan dan
Religius, Kerjasma,
santun antara sesama guru/karyawan, siswa dengan
Bersahabat/Komunikatif
guru/karyawan, dan antar siswa serta dengan orangtua
4 Piket kebersihan kelas sebelum dan sesudah
Peduli Lingkungan
pembelajaran
5 Jumat bersih Peduli Lingkungan
6 Kegiatan operasi semut setiap hari Sabtu memasukkan Kerja keras dan
sampah di tempat sampah Peduli Lingkungan
7 Pemutaran lagu-lagu wajib/perjuangan dan lagu-lagu
Cinta tanah air
daerah
8 Pembiasaan beribadah bersama (sholat berjamaah )
Religius dan Toleransi
seminggu sekali
9 Pembelajaran olah raga yang diawali dengan berbaris
Religius dan disiplin
secara tertib dan berdoa.
10 Budaya antri dalam pelayanan perpustakaan, dan lain-
Disiplin dan kerjasama
lain
11 Pemberian reward bagi yang berprestasi dan
Menghargai prestasi
punishment bagi yang melanggar.
12 Olah raga senam bersama setiap Sabtu pagi Kerja keras

4. Beban Belajar
a. Beban belajar dalam sistem paket yang digunakan di Sekolah Dasar Negeri Giriraharja
termasuk kategori standar.
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan lebih
diprioritaskan mata pelajaran Matematika dan IPA Pemanfaatan jam pembelajaran

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 43


tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam
sistem paket untuk Sekolah Dasar Negeri Giriraharja antara 0% - 30%, dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu
tersebut mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu
jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
e. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan adalah
sebagai berikut: Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SD Negeri
Giriraharja adalah sesuai dengan struktur kurikulum yang tertera di atas. Penugasan
terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran
oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.
Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.Kegiatan mandiri
tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

5. Ketuntasan Belajar (pada Kurikulum 2013)


Penyusunan Kriteria Ketuntasan Belajar dengan mempertimbangkan Kompleksitas KD,
Daya dukung, dan intake /kemampuan rata-rata peserta didik, serta tuntutan orang tua
dengan acuan kriteria sebagaiberikut :

Tabel 8. Daftar Kriteria Ketuntasan Belajar untuk kelas II, III, V dan VI
Kriteria Ketuntasan Minimal Rata- Sikap
MATA PELAJARAN (KKM) / Kelas rata
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama 70 70 70 70 70 B
2. Pendidikan Pancasila dan 70 70 70 70 70 B

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 44


Kriteria Ketuntasan Minimal Rata- Sikap
MATA PELAJARAN (KKM) / Kelas rata
I II III IV V VI
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 B
4. Matematika 70 70 70 70 70 B
5 Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70 70 70 B
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70 70 70 B
Kelompok B
Seni Budaya dan Keterampilan 73 73 73 73 73
1. B
(termasuk muatan lokal)
Pendidikan Jasmani, Olah Raga 74 74 74 74 74
2. dan Kesehatan(termasuk muatan B
lokal)
3 Bahasa dan Sastra Daerah 70 70 73 73 73 B

Jumlah 70 70 70 70
700
0 0 0 0
Rata – rata 77 77 77 77 77

Tabel 8a. Daftar Kriteria Ketuntasan Belajar untuk sekolah


MATA PELAJARAN Kriteria Ketuntasan Sikap
Minimal (KKM) / Kelas
Kelompok A
1. Pendidikan Agama 75 B
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 B
3. Bahasa Indonesia 75 B
4. Matematika 75 B
5 Ilmu Pengetahuan Alam 75 B
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 75 B
Kelompok B
Seni Budaya dan Keterampilan
1. 75 B
(termasuk muatan lokal)
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
2. 75 B
Kesehatan(termasuk muatan lokal)
3 Bahasa dan Sastra Daerah 75 B

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 45


MATA PELAJARAN Kriteria Ketuntasan Sikap
Minimal (KKM) / Kelas
Jumlah 675
Rata – rata 75

E. KRITERIA KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN (Kurikulum 2013)


1. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran dengan kriteria sebagaiberikut:
a. Peserta didik dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran
pada dua semester di kelas yang diikuti.
b. Tidak terdapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ).
c. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian dan sikap pada semester yang diikuti.
2. Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus / tamat belajar jika :
 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
 Memperoleh nilai minimal Baik untuk seluruh kelompok Mata Pelajaran ; Agama dan
Akhlaq mulia, Kewarganegaraan dan kepribadian, Estetika, Jasmani Olahraga dan
kesehatan sesuai dengan aturan bobot point
 Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian dan sikap pada semester yang diikuti.
 Dinyatakan lulus berdasarkan hasil rapat sekolah dengan Standar Minimal Kelulusan dan
Standar kelulusan yang telah ditentukan oleh sekolah.
3. Pendidikan Kecakapan Hidup Pengembangan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila
Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik dan kecakapan vokasional.Pendidikan kecakapan merupakan bagian integral dari
semua mata pelajaran atau paket. Pendidikan kecakapan hidup di Sekolah Dasar Negeri
Bandung Barat lebih menekankan kepada kecakapan non vokasional.
a. Kecakapan Pribadi (Personal )
Kecakapan Pribadi dapat dikembangkan dan ditanamkan melalui kegiatan rutinitas antara
lain :
1) Memberi salam dan bersalaman kepada teman, guru, dan karyawan ketika tiba di
sekolah
2) Membaca doa sebelum dan sesudah belajar
3) Membaca Al Qur’an
4) Praktek Sholat
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 46
5) Doa bersama hari Jum’at sebelum masuk kelas
6) Memelihara tanaman di depan kelasnya
7) Mengumpulkan amal Jum’at untuk kegiatan keagamaan
8) Mengadakan operasi semut, setelah jam istirahat
9) Mengadakan pelatihan seni tari dan kreasi bagi peserta didik yang berbakat
10) Praktik ketrampilan membuat tanaman hidroponik, membuat bunga kertas, membuat
boneka dari berbagai bahan bekas.
b. Kecakapan Sosial
Untuk membekali dan menumbuhkembangkan kecakapan sosial peserta didik, sekolah
mengadakan kegiatan antara lain :
1) Mengumpulkan dana untuk teman sakit atau teman yang tertimpa musibah
2) Menjenguk teman yang sakit
3) Mengadakan kerja bakti ( Jum’at Bersih )
4) Menghargai pendapat teman dalam berdiskusi di kelas
5) Melaksanakan tugas piket kelas
c. Kecakapan Akademik
Kecakapan akademik ditanamkan dengan melalui berbagai kegiatan sbb :
1) Menerapkan pendekatan belajar aktif
2) Membina kaderisasi calon lomba ketrampilan agama
3) Membina kaderisasi lomba Festival Kompetensi dan Kreativitas peserta didik.
4) Mengadakan wajib baca di perpustakaan
5) Mengadakan wajib baca senyap ( 10 menit ) sebelum bel masuk sekolah
4. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Dan Global
1) Pemanfaatan limbah (barang bekas) dan kekayaan alam sekitar menjadi barang
kerajinan yang bermanfaat dan bernilai jual. Contoh bentuk kerajinan yang dihasilkan
diantaranya;
a. Anyaman dari bungkus plastik
b. Bunga dari limbah plastik/bekas air mineral
c. Kompos
d. Bingkai foto dari stik es dan kayu
2) Program Pendidikan Keunggulan Lokal dan Global
Berikut kompetensi yang dari pendidikan keunggulan lokal dan global sesuai dengan
tingkat kelas yang ditempuh peserta didik.

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 47


KELA
MATERI
S
I  Memperkenalkan hasil kompos bahan baku kerajinan dari limbah/barang
bekas.
II  Mengumpulkan benda yang dapat dijadikan kompos atau barang bekas yang
dapat dijadikan kerajinan yang banyak tersedia di lingkungan sekolah.
III  Mencampur bahan-bahan untuk kompos.
 Membuat anyaman sederhana dari bungkus plastik.
IV  Mempersiapkan bahan kimia lain untuk membuat kompos.
 Membuat benda anyaman sederhana.
 Membuat bunga dari plastik.
V  Mencampur semua bahan kompos dengan perbandingan yang tepat dan
melakukan permentasi.
 Mengemas hasil produk kompos.
 Membuat benda anyaman sederhana yang pembuatan lebih komplek.
VI  Mencampur semua bahan kompos dengan perbandingan yang tepat dan
melakukan permentasi.
 Membuat anyaman yang lebih komplek.
 Mengemas hasil karya.
 Memasarkan produk

3) Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jawa Barat


Mata Pelajaran ini dimaksudkan untuk mengenal, memahami, dan membiasakan
berperilaku hidup sehat , disiplin, aman , tertib, akrab, serta menghargai seni dan budaya
Jawa Barat. Mengingat kondisi yang ada di sekolah dan sumber daya manusia yang
tersedia , maka kegiatan yang dapat dikembangkan di Sekolah Dasar Negeri Giriraharja
antara lain:
a. Tari sunda (jenis disesuaikan dengan potensi lingkungan peserta didik)
b. Musik sunda (degung)

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 48


BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. RENCANA PEMBELAJARAN
1. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran menunjukkan kemajuan belajar yang digambarkan secara vertikal
dari satu tingkat ke tingkat yang lain serta didokumentasikan dalam suatu kerangka
kualifikasi. Selain itu, capaian pembelajaran juga disertai dengan kriteria penilaian yang
tepat yang dapat digunakan untuk menilai bahwa hasil pembelajaran yang diharapkan telah
dicapai. Capaian pembelajaran bersama dengan kriteria penilaian– hal tersebut
mengidentifikasi capaian pembelajaran sebagai tujuan belajar yang terukur. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa capaian pembelajaran kedudukannya sangat penting dalam pelaksanaan
dan penilaian. Pencapaian Capaian Pembelajaran (CP) hanya dapat diidentifikasi setelah
siswa mengikuti proses pembelajaran melalui penilaian dan harus dapat didemonstrasikan
dalam kehidupan nyata
a. Prinsip-prinsip Capaian Pembelajan
Prinsip Capaian Pembelajaran terukur dan spesifik serta fleksibel (sesuai proses dan
tahap belajar siswa). Capaian Pembelajaran dapat diukur dan spesifik, berdasarkan
hierarki tahapan konseptual proses pembelajaran yang hasil belajarnya dapat digunakan
untuk mendeskripsikan kemampuan siswa. Dalam proses menerapkan prinsip terukur
dan spesifik tersebut ada beberapa aspek yang yang diperhatikan, yaitu:
a) Pemahaman dan pengetahuan.
b) Praktis.
c) Keterampilan generic.
Fleksibel (sesuai proses dan tahap belajar siswa) seringkali belajar dirasa sebagai
sebuah perlombaan dan bukan proses. Kurikulum disusun sedemikian rupa sehingga
siswa dijejali dengan berbagai materi yang hasil akhirnya berorientasi pada “sekadar
tahu” dan bukan pemahaman atau penguasaan sedangkan siswa memerlukan waktu dan
tahapan untuk mengupas konsep. Capaian pembelajaran membawa perubahan dalam
pendekatan pembelajaran di kelas dari yang berfokus kepada guru menjadi fokus
kepada siswa.
b. Karakteristik Capaian Pembelajaran
a) Pengembangan CP jelas mendefinisikan hasil yang harus dicapai siswa pada akhir
program pembelajaran.
b) Desain kurikulum, strategi belajar, dan kesempatan belajar dilakukan untuk
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 49
menjamin tercapainya CP.
c) Proses penilaian disesuaikan dengan CP dan penilaian setiap individu siswa
dilakukan untuk memastikan bahwa siswa mencapai target pembelajaran.
c. Komponen Capaian Pembelajaran
Dalam dokumen CP terdapat empat komponen, diantaranya:
a) Rasional Mata Pelajaran: Memuat alasan pentingnya mempelajari mata pelajaran
tersebut dan keterkaitan antara mata pelajaran dengan salah satu (atau lebih) Profil
Pelajar Pancasila. Untuk SLB rasional mata pelajaran juga dikaitkan dengan
keterkaitan mata pelajaran untuk menunjang keterampilan fungsional anak dalam
kehidupan sehari-hari.
b) Tujuan Mata Pelajaran: Kemampuan atau kompetensi yang perlu dicapai peserta
didik setelah mempelajari mata pelajaran tersebut.
c) Karakteristik Mata Pelajaran: Deskripsi umum tentang apa yang dipelajari dalam
mata pelajaran serta elemen-elemen (strands) atau domain mata pelajaran dan
deskripsinya.
d) Capaian Pembelajaran Setiap Fase: Deskripsi yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, serta kompetensi umum. Selanjutnya diturunkan menjadi capaian
pembelajaran menurut elemen yang dipetakan menurut perkembangan siswa.
Pembagian fase dalam CP untuk Sekolah Dasar dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Fase A : Pada umumnya SD Kelas 1-2
2) Fase B : Pada umumnya SD Kelas 3-4
3) Fase C : Pada umumnya SD Kelas 5-6

2. Alur Tujuan Pembelajaran


a. Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran:
- Esensial, ada penjabaran konsep, keterampilan dan konten inti yang diperlukan untuk
mencapai capaian pembelajaran
- Berkesinambungan, tujuan - tujuan dalam alur pembelajaran tersusun secara
berkesinambungan dan urut secara berjenjang dengan arah yang jelas
- Kontekstual, Tahapan tujuan pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangan
peserta didik.
- Sederhana. Tujuan pembelajaran disampaikan dengan bahasa/istilah yang mudah
dipahami.
b. Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah KEGIATAN PEMBELAJARAN
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 50
- Tujuan Pembelajaran, dikembangkan sesuai dengan kompetensi utuh yang sudah
melingkupi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, beserta materi/konten inti
- Proses asesmen, strategi pencarian bukti hasil belajar yang menyasar tujuan
pembelajaran beserta indikator keberhasilan yang mengukur sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
- Pengalaman belajar, serangkaian kegiatan dengan alokasi waktu dan menyasar indikator
yang dikembangkan dari tujuan pembelajaran
c. Mengurutkan tujuan pembelajaran
- Pengurutan Konkret → Abstrak Metode pengurutan dari konten yang konkret dan
berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai pengajaran
dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum
mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).
- Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang
spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum mengajarkan
tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
- Pengurutan dari Mudah → Sulit Metode pengurutan dari konten paling mudah ke
konten paling sulit. Contoh : mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas
bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
- Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan
komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan keterampilan
yang lebih kompleks. Contoh : peserta didik perlu belajar tentang penjumlahan sebelum
mereka dapat memahami konsep perkalian.
- Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari
sebuah prosedur, kemudian membantu peserta didik untuk menyelesaikan tahapan
selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah
pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis
hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan
menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.
- Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus
mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan berenang, guru perlu
menunjukkan cara mengapung, dan ketika peserta didik mencobanya, guru hanya butuh
membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada
akhirnya, peserta didik dapat berenang sendiri.

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 51


3. Perangkat Ajar
Perangkat ajar diharapkan dapat membantu guru mengajar menggunakan metode
terdiferensiasi. 2 langkah besar dalam penyusunan perangkat ajar untuk suatu mata
pelajaran: Penyusunan alur dan tujuan pembelajaran dan pengembangan Modul Ajar.
a. Konsep Modul Ajar antara lain:
a) Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman
yang dirancang secara sistematis dan menarik.
b) Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang
dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai
sasaran.
c) Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik,
mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan
berbasis perkembangan jangka panjang.
d) Guru perlu memahami konsep mengenai modul ajar agar proses pembelajaran lebih
menarik dan bermakna.
b. Prinip-prinsip Penyusunan Modul Ajar
a) Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase.
b) Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang
bisa terjadi di setiap fase.
c) Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik.
d) Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal
tersebut adalah penting dan saling berhubungan.
e) Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang
dilalui oleh seorang peserta didik, dan merupakan dampak dari pengalaman
sebelumnya.
c. Kriteria dalam penyusunan Modul Ajar antara lain:
a) Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar
dan lintas disiplin.
b) Menarik, Bermakna, dan Menantang: Menumbuhkan minat untuk belajar dan
melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar, berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu
kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
c) Relevan dan konseptual: Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 52
dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta didik
berada.
d) Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar
peserta didik.
d. langkah-langkah/prosedur yang harus ditempuh dalam penyusunan Modul Ajar antara
lain:
a) Analisis kondisi dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan Guru perlu
mengetahui kondisi dan kebutuhan peserta didik berdasarkan latar belakang serta
sarana dan prasarana sekolah. Pengembangan modul ajar disesuaikan dengan
kemampuan dan kreatifitas guru.
b) Identifikasi dan tentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila Guru memilih dimensi Profil
Pelajar Pancasila yang paling memungkinkan untuk dikembangkan dalam proses
pembelajaran.
c) Tentukan Alur Tujuan Pembelajaran yang akan dikembangkan menjadi Modul Ajar
Guru dapat memilih Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan oleh sekolah atau
mengacu pada Alur Tujuan Pembelajaran yang ada.
d) Susun Modul Ajar berdasarkan komponen yang tersedia Selain komponen inti, guru
dapat memilih komponen sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
e) Pelaksnaan pembelajaran Guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
Modul Ajar yang telah disusun.
f) Tindak lanjut Setelah guru melakukan pembelajaran, guru melakukan evaluasi
efektifitas modul ajar dan tindak lanjut untuk pembelajaran berikutnya.
e. Komponen Modul Ajar antara lain:
a) Guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar
sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
b) Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses
penyusunan.
c) Komponen modul ajar dalam panduan dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan
pembelajaran. d. Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata
pelajaran dan kebutuhan. Informasi tentang modul ajar yang dikembangkan terdiri
dari:
 Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya Modul Ajar.
 Jenjang sekolah
 Kelas
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 53
 Alokasi waktu

B. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
1. Alokasi Waktu
a. Pada Implementasi Kurikulum Merdeka
Sekolah menentukan struktur kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan tujuan.
Polapembelajaran ini tidak harus dipilih salah satu, akan tetapi bisa juga
dikombinasikan, model yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) Sistem Blok
Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu dengan berbagai macam
pengelompokkan. Contoh: Mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPAS akan
diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dalam semester 1 dan 2. Dalam satu tahun ajaran,
pembelajaran IPA dibagi ke dalam 3 blok waktu (masing-masing 4 bulan).
2) Sistem Kolaborasi
Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata pelajaran diajarkan secara
kolaboratif (team teaching). Guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk
merencanakan, melaksanakan dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran
yang terpadu. Contoh: Konsep pengelolaan data dapat secara kolaboratif diajarkan
pada mata pelajaran matematika dan IPAS. Konsep ini bisa diajarkan di satu
kegiatan dengan menggabungkan alokasi waktu kedua mata pelajaran atau
diajarkan pada masing-masing mapel, dengan penyelarasan aktivitas
3) Sistem Reguler
Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya.
Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, dengan jumlah jam tatap muka
sesuai dengan yang ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan
ketentuan minimal dari pemerintah

b. Pada Kurikulum 2013


Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 54
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
khusus. tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur. Alokasi waktu
minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel.
Tabel 9 : Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan
1. Minggu efektif belajar minggu dan pembelajaran efektif pada setiap
maksimum 38 satuan pendidikan
minggu
2. Jeda tengah semester Maksimum 2 Satu minggu setiap semester
minggu
3. Jeda antarsemester Maksimum 2 Antara semester I dan II
minggu
Libur akhir tahun Digunakan untuk penyiapan
4. Maksimum 3
kegiatan dan administrasi akhir dan
pelajaran minggu
awal tahun pelajaran
Daerah khusus yang memerlukan
libur keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri tanpa
5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif
Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan
6.
umum/nasional minggu Pemerintah
Untuk satuan pendidikan sesuai
Maksimum 1
7. Hari libur khusus dengan ciri kekhususan masing-
minggu
masing
Digunakan untuk kegiatan yang
Kegiatan khusus Maksimum 3 diprogramkan secara khusus
8.
sekolah/madrasah minggu oleh sekolah/ madrasah
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 55
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif

2. Penetapan Kalender Pendidikan


a. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir bulan Juni tahun
berikutnya.
b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Kemendikbudristek dan atau
Kemenag dalam hal terkait dengan hari raya keagamaan.
c. Pemerintah pusat dan daerah dapat menetapkan hari libur untuk sekolah.
d. Kalender akademik sekolah disusun oleh Sekolah Dasar Negeri Bandung Barat dengan
rujukan kalender pendidikan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Dinas
Pendidikan Kabupaten Bandung Barat.

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 56


Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 57
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 58
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 59
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 60
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 51
3. Kalender Akademik Sekolah
Perhitungan HE dan hari libur
Penyerahan Hari Libur
Smt Bulan/Tahun HE
Raport Smtr Minggu Umum Ramadhan
I Juli
Tahun Agustus
2023 September
Oktober
November
Desember
II Januari
Tahun Pebruari
2024 Maret
April
Mei
Juni

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 52


RINCIAN KALENDER AKADEMIK SEKOLAH

SEMESTER 1
TANGGAL KETERANGAN/ KEGIATAN
Hari Pertama Masuk Sekolah
Libur hari Proklamasi Kemerdekaan RI
Libur hari raya idul Adha
Perkiraan Penilaian Tengah Semester 1
Perkiraan Jeda tengah semester 1
Libur Tahun Baru Hijriah
Perkiraan Penilaian Akhir semester 1
Libur Maulid Nabi Muhammas SAW
Titimangsa dan pembagian raport semester 1
Libur Semester 1
Libur Hari Natal
SEMESTER 2
TANGGAL KETERANGAN/ KEGIATAN
Hari pertama masuk sekolah semester 2
Libur tahun baru Imlek
Perkiraan Penilaian Tengah semester 2
Perkiraan Jeda tengah semester 2
Libur hari raya Nyepi
Libur wafat isa almasih
Libur isro mi'raj Nabi Muhammada saw
Libur Hari Buruh
Libur hari raya waisak
libur kenaiakan Isa Al-Masih
libur Awal Ramadan
Perkiraan Penilaian Akhir Tahun
Titimangsa dan pembagian Raport semester 2
Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti
Libur Hari Raya Idul Fitri
Libur Akhir Tahun Pelajaran

BAB V
PENUTUP
Kurikulum operasional sekolah ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Giriraharja menjadi lebih

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 53


menyenangkan, menantang, mencerdaskan, dan sesuai dengan keadaan lingkungan dan
kebutuhan peserta didik.
Bagi pendidik dapat menerapkan kurikulum ini dan dapat melakukan evaluasi secara
maksimal terhadap dokumen hasil pembelajaran peserta didik. Evaluasi tersebut diharapkan
paling sedikit dapat menjelaskan hal berikut :
1. Ketercapaian tujuan yang tertulis dalam Kurikulum.
2. Ketercapaian kemampuan peserta didik (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku)
yang menggambarkan Profil Pelajar Pancasila dalam pola kehidupan dan perilaku sehari-hari.
3. Ketercapaian kemampuan peserta didik (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku)
yang diharapkan.
4. Keefektifan metode yang digunakan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
5. Ketercapaian asesmen pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap secara jelas
perkembangan kemampuan yang diharapkan dari peserta didik.
Kejelasan terhadap ketercapaian hal tersebut, yang mungkin diperoleh dan ada pada
perilaku peserta didik secara bertahap dari waktu ke waktu, dengan dokumentasi yang baik
dijadikan bahan evaluasi pada rentang waktu berikutnya. Selain itu, berbagai hasil belajar
yang diperoleh peserta didik (pemahaman, keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi
bahan evaluasi guna mengetahui sejauhmana visi dan misi yang telah dirumuskan dapat
dicapai guna menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari seluruh
pendidik, kepala sekolah, dan warga sekolah SD Negeri Giriraharja secara keseluruhan
merupakan kunci utama bagi perwujudan semua hal yang telah direncanakan.
Mudah-mudahan pelaksanaan semua rencana berjalan lancar sesuai yang diharapkan
sebagai bagian dari tujuan pendidikan dan pembelajaran di SD Negeri Giriraharja.

Tim Penyusun

Lampiran :

1. Hasil analisis swot dan rapor Pendidikan


2. Contoh Modul ajar
3. Contoh proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 54


Lampiran 1

ANALISIS SWOT

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 55


No Lingkup Analisis Kekuatan Kelemahan Peluang Tantangan Keterangan
1 Input/Masukan
a. Aspek Pendidik dan Tenaga Kependidikan
 Jumlah pendidik Memenuhi - Menjadi Menjadikan -
Rombel KS Sekolah
Yang
Berkualitas
 Jumlah tenaga Memenuhi Tenaga Menjadi - -
kependidikan Kependidika ASN
n Doble Jobe
 Kualifikasi Kompeten - Melanjutk - -
pendidik an S2
 Kualifikasi tenaga Kompeten - - - -
kependidikan
 Pengalaman kerja Sudah - Naik - -
Lama Pangkat
Mengabdi
 Motivasi dan Solid dan Membutuhka Mengikuti Sarana dan -
komitmen kerja saling n sosok program prasarana
berkolabor seorang yang di terutama
asi satu peminpin gulirkan jaringan
sama lain pemerinta
h
 Kinerja pendidik Bertanggu - Membent Proses -
ng Jawab uk komunikasi
kelompok tingkat
kinerja gugus
guru terhambat
mandiri
 Kreatifitas dan Aktif, - Dapat Perlu -
produktifitas kerja kreatif dan menciptak keaktifan
imajinatif an metode siswa
pembelaja
ran yang
berdampa
k pada
murid
b. Aspek Peserta Didik
 Kemampuan Adanya Tidak senua - - -
awal setiap asesmen murid
peserta didik diagnostik memiliki
melalui hasil tes
deteksi deteksi bakat
bakat dan dan minat
minat
 Kondisi Banyak Banyak Subsidi Perlu adanya -
ekonomi bandar keluarga silang komunikasi
keluarga sayur yang terdapat dari yang yang baik

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 56


No Lingkup Analisis Kekuatan Kelemahan Peluang Tantangan Keterangan
pada program mampu antara
PKH dll. sekolah dan
orang tua
 Prestasi yang Juara Akademik Bersaing Lokasi jauh -
pernah MTQ, masih perlu dengan sd dari daerah
diperoleh Bola Voli di tingkatkan lain kota
Tk
Kecamata
n
 Jumlah peserta Dari tahun Hanya - Terdapat -
didik yang ketahun terdapat 2 sebagian
berminat pada ada kampung di orang tua
lembaga ini peningkata sekitar yang
n sekolah menyekolah
kan anaknya
ke sd lain
 Motivasi siswa Hampir Masih ada Mampu Perlu -
untuk belajar 80% dari anak yang bersaing motifator
Tk / berasal dari dengan sd untuk
PAUD rumah tangga lain meningkatka
n motifasi
belajar siswa
 Minat siswa Daya Masih ada Dalam - -
untuk dukung orang tua bidang
mengembangka orang tua yang kurang olah raga
n bakat cukup antusias mampu
antusias bersaing

c. Aspek Kurikulum
 Rujukan Sesuai Masih Bisa Perlu -
kurikulum yang permendik menyesuaika mengemb penyesuaian
dimiliki nas n angkan
kurikulum
sesuai
potensi
daerah
 Proses Mengguna Membutuhka Bisa
Membutuhk
penggunaan kan n bimtek menyesua
an sosialisasi
kurikulum kurmer ikan
tentang
dan kurmer
kurtilas
 Keunggulan kompetitif dan komparatif kurikulum yang dikembangkan
 Isi program Adanya Tingkat Dapat - -
program lanjut dari meningka
pembiasa pembiasaan tkan
an yang belum kualitas
epektif belajar
 Proses Berjalan Sarana dan Bisa - -

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 57


No Lingkup Analisis Kekuatan Kelemahan Peluang Tantangan Keterangan
pembelajaran sesuai prasarana menerapk
kurmer dalam an
menunjang pembelaja
pembelajaran ran yang
berdampa
k pada
murid
 Standar Sesuai Belum bisa Menerapk - -
penilaian petunjuk melaksanaka an
teknis n asesmen penilaian
secara berdasark
keseluruhan an standar
yang di
tentukan
 Standar 100% - Bisa Jauh ke -
kelulusan Lulus melanjutk sekolah
an ke lanjutan
jenjang
selanjutny
a
d. Aspek Sarana dan Prasarana
 Luas lahan Memadai Kontur tanah pembente Minimnya -
tidak rata ngan pembiayaan
 Bangunan gedung Jumlah Sebagian Rehab Kurang nya -
bangunan kelas rusak berat koneksi ke
lebih 1 berat bangunan bagian
kelas sarpras
 Jumlah, luas, dan memadai Banyak meja Pembelia Kurangnya -
kelengkapan dan kursi n mobeler biaya
fasilitas rungan rusak berat
kelas
 Luas dan memadai Kekurangan Pengadaa biaya -
kelengkapan sumber n buku
fasilitas Ruang bacaan dan baru
perpustakaan keamanan
 Jumlah dan - Tidak Pengajuan Kurangnya -
kelengkapan mempunyai proposal koneksi ke
peralatan bangunan dan bangunan bagian
laboratorium peralatan sarpras
laboratorium
 Kelengkapan Mempuny Kurangnya Pengadaa Keamanan -
fasilitas ruangan ai ruangan pencahayaan n sarana dan
pimpinan sendiri tidak ada dan pembiayaan
penyimpanan prasarana
arsip
 Kelengkapan Mempuny Belum Pengadaa Keamanaan -
fasilitas ruangan ai meja mempunyai n rak / dan
guru kerja loker masing loker pembiayaan

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 58


No Lingkup Analisis Kekuatan Kelemahan Peluang Tantangan Keterangan
masing - masing
masing
 Ketersediaan memadai Kurang nya Memanpa Sumber air -
tempat ibadah air bersih atkan
ruang
kosong
 Luas dan - - - - -
kelengkapan
ruang tata usaha
 Luas dan fasilitas - - - - -
ruang konseling
 Luas dan Memadai Masih 1 Pengadaa Rentan -
kelengkapan ruangan n P3K pencurian
ruang UKS dengan ruang
perpustakaan
 Jumlah dan Ideal Bangunan Pengebor pembiayaan -
tingkat kesehatan rusak ringan an sumber
jamban kekurangan air
air
 Sarana prasarana Lapangan Belum di Perbaikan pembiayaaa -
olah raga luas paving block sarana n
 Sarana dan Mempuny Lapangan Pembelia Daya -
prasarana untuk ai memerlukan n dukung
kegiatan pembingbi perbaikan kelengkap orang tua
ekstrakuriler ng masing dan an ekskul
masing kelengkapan
ekskul kurang
 Ketersediaan Ketersedia Pintu rusak Membena keamanan -
gudang an gudang hi
memadai penyimpa
nan
e. Aspek Lingkungan Pendukung
 Kondisi sekolah Sangat Kalo terjadi Peningkat Piket kelas -
(suasana, iklim memadai hujan an lebih lama
dalam prosedur lingkungan kebersiha
pelaksanaan) sekolah jadi n
kotor
 Pedoman tata Kesepakat Masih belum Mentaati Belum -
tertib an kelas menginfleme kesepakat semua dapat
ntasikan an kelas menaati
kesepakan
kelas
 Penanaman Kode Semua - Meningka - -
etik untuk seluruh warga tkan
warga sekolah sekolah kedisiplin
mengimpl an
ementasik
an kode

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 59


No Lingkup Analisis Kekuatan Kelemahan Peluang Tantangan Keterangan
etik
 Keterlibatan Semua - Sekolah - -
warga dan berpartisip lebih
masyarakat dalam asi maju dari
pengelolaan tahun ke
pendidikan tahun
 Kemitraan dengan - - - - -
dunia usaha dan
dunia industri
 Ikut serta
Kemitraan dengan - - - -
komite sekolah dalam
setiap
kegiatan
sekolah
f. Aspek Keuangan dan Pembiayaan

 Sumber BOS - - - -
pemasukan dan APBN
jumlah dana yang
dikelola
 Jumlah Tertera Jaringan / - Koneksi -
pengeluaran pada internet internet
aplikasi tidak
ARKAS memadai
 Pembukuan Tertera
Jaringan / - Koneksi -
seluruh Pada
internet internet
penerimaan dan aplikasi tidak
pengeluaran ARKAS memadai
2 Komponen Proses
a. Perencanaan Proses pembelajaran
 Silabus tiap mata Memadai - - - -
pelajaran
 Rencana Memadai - - - -
Pelaksanaan kompit
Pembelajaran tiap
mata pelajaran
b. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
 Jumlah Sesuai - Bisa - -
rombongan belajar menamba
h rombel
 Beban kerja guru Bersedia Seringkali Tidak Kelebihan -
ada doble job sulit jam
tambahan mendapat pelajaran
kerja kan jam
 Buku teks Sesuai Masih ada Dukungan keamanan -
pelajaran beberapa dari orang
buku yang tua
kurang
 Pengelolaan kelas Sesuai Banyak ruang Memberd - -
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 60
No Lingkup Analisis Kekuatan Kelemahan Peluang Tantangan Keterangan
kelas rusak ayakan
siswa
 Pelaksanaan Kondusif Penerangan Memaksi Jaringan -
pembelajaran yang kurang malkan yang kurang
kegiatan memadai
belajar
c. Penilaian hasil sesuai - - - -
belajar
d. Pengawasan proses pembelajaran
 Pemantauan sesuai - - - -
 Supervisi kondusif - - - -
 Evaluasi kondusif - - - -
3 Komponen Produk
 Prosentasi peserta Sebagian Masih Bisa Memacu -
didik yang berada besar terdapat meningka minat belajar
di atas KKM suatu siswa siswa yang tkan siswa
mata pelajaran memadai berada kualitas
diatas rata- dibawah kkm pembelaja
rata kkm ran siswa
 Prosentase peserta Sebagian Masih Meningka Memacu -
didik yang berada besar terdapat tkan minat belajar
sama dengan memadai siswa yang kualitas siswa untuk
KKM suatu mata sama berada belajar mencapai
pelajaran dangan dibawah kkm siswa kkm
kkm suatu untuk
mata mencapai
pelajaran kkm
 Jumlah peserta - - - - -
didik yang
memperoleh
layanan akselerasi
hasil belajarnya
 Jumlah peserta - - - - -
didik yang harus
mendapat layanan
remidial pada
suatu mata
pelajaran
 Jumlah karya tulis Pengadaan Kurang nya Memaksi Kreativitas -
hasil peserta didik madding minat siswa malkan anak perlu di
madding kembangkan
 Mutu karya tulis - - - - -
peserta didik
 Jumlah karya seni Memaksi Pemeliharaan Mengada Meningkatk -
peserta didik malkan karya seni kan an
mutu kurang pameran kreativitas
karya seni hasil karya seni
karya siswa
 Mutu karya seni - - - - -
Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 61
No Lingkup Analisis Kekuatan Kelemahan Peluang Tantangan Keterangan
peserta didik
4 Komponen Keluaran (output)
 Jumlah dan jenis kondusif - Memperb - -
sertifikat, piala anyak
atau piagam pengharga
penghargaan yang an
diperoleh siswa
pada berbagai
kegiatan kejuaraan
 Jumlah siswa yang Kondusif / Masih Membuat Kurang nya -
mengikuti sesuai terdapat kegiatan minat siswa
program-program siswa yang eskul
unggulan pada kurang nya sekolah
suatu kegiatan minat dalam
(misalnya lomba membuat
karya tulis ilmiah, karya tulis
pertukaran pelajar ilmiah dsb.
dan sebagainya)
5 Komponen Lulusan (outcome)
 prosentase jumlah sesuai Tidak semua - Dukungan -
kelulusan siswa siswa orang tua
pada tingkat Ujian melanjutkan
Sekolah ke jenjang
seterusnya
 prosentase jumlah sesuai Tidak semua - Dukungan -
kelulusan siswa lulusan orang tua
pada tingkat melanjutkan
Asesmen Nasional
 Jumlah siswa yang sesuai Tidak semua - Dukungan -
diterima pada siswa orang tua /
lembaga melanjutkan jarak
pendidikan ke jenjang
lanjutan yang seterusnya
bermutu
(unggulan)
 jumlah dan Sesuai Tidak semua - - -
prestasi siswa dengan siswa
pada berbagai kemampua mengikuti
sekolah lanjutan n yang kegiatan
dimiliki eskul
anak

Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 62


Model Kurikulum Operasional Sekolah TP. 2023/2024 LN-Page | 63

Anda mungkin juga menyukai