Anda di halaman 1dari 62

DOKUMEN : I

KURIKULUM 2013
SD NEGERI ALALAK TENGAH 4
TAHUN 2023 /2024

Jl. AMD Komp. Abdi Persada Rt. 22 Blok A


Banjarmasin
KECAMATAN BANJARMASIN UTARA
KOTA BANJARMASIN

Page | i
LEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM
SEKOLAH DASAR NEGERI ALALAK TENGAH 4 TELAH DIREVISI DENGAN
MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 UNTUK KELA, II, III, V DAN
VI DAN MENDAPAT PERSETUJUAN KOMITE SEKOLAH, DISAHKAN OLEH
KEPALA SEKOLAH DAN DIKETAHUI OLEH KEPALA DINAS PENDIDIKAN
KOTA BANJARMASIN

DISAHKAN DI : BANJARMASIN
PADA TANGGAL : 21 Agustus 2023

Menyetujui Mengesahkan
Pengawas Pembina Komite SDN Alalak Tengah 4 Kepala SDN Alalak Tengah 4
Gugus Alalak

Ali Nordin, S.Pd Samsudin Marliana, S.Pd


NIP. 19630910 198305 1 004 NIP. 19750901 199803 2 003

Di sahkan oleh :
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin

NURYADI, S.Pd, MA
NIP 19670413 198804 1 004

Page | ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sedalam dalamnya kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah melimpahkan rahmat,taufiq dan hidayahNya kepada kita semua sehingga kita masih bisa
melaksanakan tugas dengan baik, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Kurikulum SDN Alalak Tengah 4 sebagai satu bentuk Dokumen I Kurikulum 2013 untuk
Kelas II, III, V, dan VI dengan pendekatan Tematik Terpadu. Pada tahun Pelajaran 2023/2024
SDN Alalak Tengah 4 mengimplementasikan Kurikulum 2013 secara menyeluruh disemua tingkatan
kelas, serta nilai-nilai karakter dan budaya bangsa, ekonomi kreatif, kewirausahaan yang akan
diintegrasikan ke dalam Dokumen I (Kurikulum 2013) dan Dokumen II ( Silabus dan RPP),
dan dalam proses Kegiatan Pembelajaran untuk semua muatan pada kelas II, III, V dan VI

Kami menyadari bahwa Revisi Kurikulum 2013 bukanlah hal yang mudah karena
memerlukan binaan, bimbingan serta masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu
tersusunnya Kurikulum 2013 ini semoga memperoleh imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang
Maha Kuasa.

Demikianlah Semoga Kurikulum 2013 ini dapat bermanfaat sebagai pedoman di sekolah,
khususnya di SDN Alalak Tengah 4 Banjarmasin.

Ketua Tim Revisi

MARLIANA, S.Pd
NIP. 19750901 199803 2 003

Page | iii
PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN
DINAS PENIDIDIKAN
KECAMATAN BANJARMASIN UTARA
SEKOLAH DASAR NEGERI ALALAK TENGAH 4 NIS 102100
Alamat : Jl. AMD Komp. Abdi Persada Rt. 22 Blok A Telp.(0511) 4321 680

SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 421.2/ 083/SDN.AT.4/VIII/2023

Tentang
Keberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri Alalak Tengah 4

Menimbang :
Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar di SD Negeri Alalak
Tengah 4 Kecamatan Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin maka perlu menetapkan
pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri Alalak Tengah 4.
Mengingat :
1. Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. PP No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.23 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
6. Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
7. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
8. Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
9. Permendikbud No. 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
10. Perpes No. 87 Tahun 2017 Tentang penguatan Pendidikan Karakter
11. Permendikbud N0. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum SD
12. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler
13. Peremendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
14. Peremendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
15. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
16. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik di Dikdasmen
17. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
18. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;
19. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;
20. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian;
21. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang KI dan KD Kur 13;

Memperhatikan :

1. Program Kerja Kepala SDN Alalak Tengah 4 baik Program 4 tahun (2020 - 2024) dan Program 1
tahun (2021/2022)
2. Hasil Rapat Dinas Sekolah SDN Alalak Tengah 4 tanggal 20 September 2021 tentang
Penyusunan Kurikulum 2013 dengan nilai pendidikan karakter bangsa, pendidikan ekonomi
kreatif dan pendidikan kewirausahaan dengan pendekatan belajar aktif serta pemberlakuannya

Page | iv
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kurikulum ini berlaku untuk dilaksanakan di SD Negeri Alalak Tengah 4 , apabila terdapat kekeliruan
dalam keputusan ini akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Banjarmasin
Pada tanggal: 21 Agustus 2023

MARLIANA, S.Pd

NIP.19750901 199803 2 003

Page | v
TIM
PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH ( TPK )

Penanggung Jawab : Ali Nordin, S. Pd ( Pengawas Gugus)


Ketua : Marliana, S.Pd ( Kepala Sekolah SDN)
Sekretaris : Kesuma Yanti, S. Pd ( Guru Kelas)
Anggota : Siti Mahridah, S. Pd
Siti Muslihah, S. Pd
Zainab, S. Pd
Ahmad Sapriadi, S. Pd
Khaliq Rahman, S. Pd
Ana Puspita Sari, S. Pd
Norhidayah, S. Pd
Achmad Nor Alim, S. Pd.I
Auliadi Rahman, S. Pd
Norpatimah, S. Pd.I
Huswatun Hasanah, S. Pd
Jahrah, Amd. Kom
Noor Anisa Safitri, SE

Nara Sumber:

Page | vi
Menimbang :
Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar di SDN, maka perlu
menetapkan penunjukan nama team yang bertugas menyusun Kurikulum 2013 di SDN Kecamatan
Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin
Mengingat :
1. Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. PP No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Keputusan Menpan No.84 tahun 1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya
5. Skep. Bersama Mendiknas dan Ka. BAKN No.0433/P/1993, No.25 Tahun 1993
Juknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.23 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
8. Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
9. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
10. Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
11. Permendikbud No. 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
12. Perpes No. 87 Tahun 2017 Tentang penguatan Pendidikan Karakter
13. Permendikbud N0. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum SD
14. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler
15. Peremendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
16. Peremendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
17. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
18. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
di Dikdasmen
19. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
20. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;
21. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;
22. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian;
23. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang KI dan KD Kur 13;

Page |
vii
Memperhatikan :

1. Program Kerja Kepala SDN Alalak Tengah 4 baik Program 4 tahun (2020 - 2024) dan Program 1
tahun (2021/2022)
2. Hasil Rapat Guru SDN Alalak Tengah 4 tanggal 28 November 2022 tentang Penyusunan
Kurikulum 2013 dengan mengimplementasikan dan nilai pendidikan karakter bangsa, pendidikan
ekonomi kreatif dan pendidikan kewirausahaan dengan pendekatan belajar aktif.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

PERTAMA :
Menunjuk nama-nama sebagai penyusunan Kurikulum 2013 pada SD Negeri Alalak Tengah 4
yang terdiri dari unsur Kepala Sekolah, Dewan Guru , Orang Tua, dan Komite Sekolah

KEDUA :
Menugaskan nama-nama tersebut untuk melaksanakan tugas seperti tersebut dalam lampiran
keputusan ini.

KETIGA :
Hasil kerja tim harus ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan Komite Sekolah serta disyahkan oleh
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin untuk dipergunakan sebagai acuan Kurikulum 2013
pada SD Negeri Alalak Tengah 4 Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin.

KEEMPAT :
Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini dibebankan pada anggaran sekolah yang
sesuai.

KELIMA :
Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

KEENAM :
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan : di Banjarmasin
Pada tanggal : 21 Agustus 2023

MARLIANA, S. Pd

NIP.19750901 199803 2 003


Page |
viii
LAMPIRAN :
SURAT KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI ALALAK TENGAH 4 KOTA BANJARMASIN
NOMOR
421.2/083/SDN AT4/VI/Dipendik/2023

TENTANG NAMA-NAMA TIM REVISI PENYUSUN K13 SD NEGERI ALALAK TENGAH


NO NAMA JABATAN
1. Ali Nordin, S. Pd Penanggung jawab
2. Marliana, S. Pd Ketua
3. Syamsuddin Komite Sekolah
4. Ahmad Sapriadi, S. Pd Sekretaris
5. Jahrah, S. Kom Operator
6. Kesuma Yanti, S. Pd Guru Kelas I
7. Zainab, S. Pd Guru Kelas II
8. Noor Anisa Safitri, SE Perpustakaan
9. Huswatun Hasanah, S. Pd Guru Kelas IV
10. Khaliq Rahman, S. Pd Guru Kelas Vib
11. Auliadi Rahman, S. Pd Guru PJOK
12. Siti Muslihah, S. Pd Guru Kelas IIb
13. Siti Mahridah, S. Pd Guru Kelas III
14. Ana Puspitasari, S. Pd Guru Kelas Va
15. Horhidayah, S. Pd Guru Kelas Vb
16. Norpatimah, S. Pd Guru PABP/ BTA
17. Achmad Nor Alim, S. Pd. I Guru PABP/ BTA

Page | ix
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................iii
TIM REVISI....................................................................................................viii
DAFTAR ISI....................................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.............................................................................1
B. TUJUAN..................................................................................................2
C. PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP.....................................................2

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN


A. VISI..........................................................................................................6
B. MISI.........................................................................................................6
C. TUJUAN..................................................................................................6

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


A. STRUKTUR KURIKULUM...................................................................8
B. MUATAN PEMBELAJARAN...............................................................11
C. MUATAN KURIKULUM......................................................................13
D. PENGEMBANGAN DIRI......................................................................16
E. KEGIATAN PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER
BANGSA, EKONOMI KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
.................................................................................................................
18
F. BEBAN BELAJAR.................................................................................20
G. KETUNTASAN BELAJAR....................................................................22
H. KRITERIA KENAIKKAN KELAS DAN KELULUSAN.....................22
I. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP.................................................25
J. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN
GLOBAL
.................................................................................................................
26

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN.............................................................................28


A. ALOKASI WAKTU................................................................................28
B. PENETAPAN KALENDER PENDIDIKAN..........................................28

Page | x
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi
mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan, termasuk
kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran-
pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-perubahan kebijakan seperti Standar
Kompetensi Lulusan, Standra Proses, Standar Penilaian dan Kerangka Dasar dan Struksur
Kurikulum Sekolah Dasar
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Sejalan dengan perkembangan tuntutan
masyarakat dan program pemerintah untuk penyempurnaan program pendidikan antara
lain pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Kewirausahaan, dan
pengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan
warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa, mengembangkan
kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal
dan tradisi budaya bangsa yang religius, serta menanamkan jiwa kepemimpinan dan
tanggung jawab peserta didik. Penanaman nilai-nilai karakter bangsa dan kewirausahaan
tersebut diaplikasikan dalam proses pembelajaran dan terintegrasi di semua mata
pelajaran. Implementasi Kurikulum 2013 juga kami laksanakan untukKelas II, III, V
dan VI dengan pendekatan Tematik Terpadu. Mata Pelajaran Mulok diintegrasikan
kepada mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dan Pendidikan jasmani Olah Raga
dan Kesehatan. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah apa yang dinamakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Kurikulum SD Negeri Alalak Tengah 4 yang diimplementasikan Kurikulum 2013 adalah


kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun
2005 dan diperbaharui PP No. 32 tahun 2013 bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada Jenjang Pendidikan Dasar mengacu pada standar isi yang terdiri dari Kerangka Dasar,
Struktur Kurikulum, Beban Belajar, Kurikulum Satuan Pendidikan, dan Kalender Pendidikan
serta standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada Kompetensi Inti (KI1,KI2,KI3 dan KI
4) panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan. Kurikulum juga mengacu pada delapan
Page | 1
Standar Nasional Pendidikan meliputi: a). Standar Isi/Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulm

Page | 2
SD, b). Standar Proses, c). Standar Kompetensi Lulusan, d). Standar Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan, e). Standar Sarana dan Prasarana, f). Standar Pengelolaan, g). Standar
Pembiayaan, dan h). Standar Penilaian Pendidikan. Berpedoman pula pada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan dasar dan Menengah.Standar
Kompetensi Lulusanmeliputi :a). Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL SP), b).
Satandar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata pelajaran (SKL KMP), c). Standar Kompetensi
Lulusan Mata pelajaran (SKL MP).
Atas dasar pemikiran tersebut, maka Sekolah Dasar Negeri Alalak Tengah 4 menyusun
kurikulum yang dikenal dengan KURIKULUM 2013 SD Negeri Alalak Tengah 4 sebagai acuan
operasional di dalam proses pembelajaran di sekolah yang mengimplementasikan pada
Kurikulum 2013.

B. Tujuan
Tujuan penyusunan Kurikulum ini adalah sebagai acuan operasional didalam
penyelenggaraan pembelajaran di SD Negeri Alalak Tengah 4 Kecamatan Banjarmasin Barat
Kota Banjarmasin.

C. Dasar Hukum
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah N0. 13 Tahun 2015 (Revisi PP No. 32 Tahun 2013 jo PP 19/
2005) tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Permendikbud N0. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum SD;
5. Peremendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013;
6. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
7. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;
8. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;
9. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian;
10. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang KI dan KD Kur 13;
11. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik di
Dikdasmen;
12. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler;
13. Peremendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan;
14. Peremendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal;
15. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
16. Pergub No. 57 Tahun 2012 tentang Juklak Perda Nomor 9 Tahun 2012;
17. Permendikbud No. 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah;
Page | 3
18. PP No. 19 Tahun 2017 tentang Guru;
19. Perpes No. 87 Tahun 2017 Tentang penguatan Pendidikan Karakter;
20. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubhan PP 19 Tahun 2005 Tentang
SNP.

D. Karakteristik Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan
keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat
dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan,
dan keterampilan;
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti;
6. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertical).

E. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memilikikemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia.
Pengembangan Kurikulum SD Negeri Alalak Tengah 4 Banjarmasin yang beragam
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar Nasional Pendidikan yang terdiri dari standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) merupakan
acuan utama dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum bertujuan memberikan keleluasaan dan kewenangan sekolah
dalam mengembangkan serta melaksanakan subtansi kurikulum yang disesuaikan dengan
kekhasan, kondisi dan potensi peserta didik, satuan pendidikan dan lingkungan daerah.

Page | 4
Kurikulum SD Negeri Alalak Tengah 4 Kecamatan Banjarmasin Utara disusun bertujuan:
1. Menjadikan kurikulum yang sesuai dengan potensi daerah, sosial budaya masyarakat, dan
peserta didik serta berwawasan lingkungan.
2. Sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah.
3. Menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang bersifat mendidik, mencerdaskandan
mengembangkan kreativitas peserta didik.
4. Menciptakan pembelajaran efektif, demokratis, menantang, menyenangkan, dan
mengasyikkan.
5. Menciptakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik meliputi: mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/bereksperimen, mengolah informasi/mengasosiasi,
mengkomunikasikan/mempresentasikan
6. Melaksanakan Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di lingkungan sekolah (GPBP)
Membiasakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

F. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 dikembangkan sesuai dengan relevansi di Sekolah Dasar oleh setiap
satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Dasar dan Suku Dinas
Pendidikan Dasar Kota . Pengembangan Kurikulum 2013 mengacu pada Standar Isi , Standar
Kelulusan dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, dan
Implementasi Kurikulum 2013 dari Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti ,
Standar penyesuaian perubahan pada Standar Proses, Standar Penilaian dan Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum SD tahun 2013, serta memperhatikan pertimbangan komite
sekolah.
Pengembangan kurikulum ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya;
2. Beragam dan terpadu;
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan;
5. Menyeluruh dan berkesnambungan;
6. Belajar sepanjang hayat; dan
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Serta Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip
pembelajaran yang digunakan:
1. Dari pesertadidik diberi tahu menuju pesertadidik mencari tahu;
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber belajar;

Page | 5
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah;
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran
dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills);
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan member keteladanan(ing ngarso
sung tulodo), membangun kemauan (ing madyomangun karso), dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalamproses pembelajaran (tut wuri handayani);
11. Pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan dimasyarakat;
12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,siapa saja
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkanefisiensi dan
efektivitas pembelajaran; dan
14. Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budaya peserta didik.

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan


kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan menjadi
kenyataan apabila terlaksana di lapangan dalam proses pembelajaran yang baik. Pembelajaran,
baik di kelas maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara efektif yang mampu
membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak. Dalam hal ini para pelaksana kurikulumlah
(baca: guru) yang akan membumikan kurikulum ini dalam proses pembelajaran. Para pendidik
juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan
bagi anak, sehingga anak betah di sekolah. Atas dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran
di sekolah dasar hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan
kreativitas anak, efektif, demokratis, menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan. Dengan
spirit seperti itulah kurikulum yang diimplementasikan kurikulum 2013 dengan
Pendekatan Scientific sehingga dalam proses belajar siswa melakukan kegiatan Observasi,
menanya, menalar, moncoba, menyaji, dan mencipta

Page | 6
Ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran di Sekolah Dasar Negeri Alalak Tengah 4 Kecamatan Banjarmasin Barat Kota
Banjarmasin.

G. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum 2013


Dalam pelaksanaan kurikulum di SD Negeri Alalak Tengah 4 Banjarmasin
menggunakan prinsip- prinsip sebagai berikut:
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus
mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu:
(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk
memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara
efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk
membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat
perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan,
dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling
menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani,
ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan
kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan
teladan).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik dan multimedia,
sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan
berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan
sumber belajar, contoh dan teladan).
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta
kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara
optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal
dan pengembangan diri serta kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan dalam
keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan
jenis serta jenjang pendidikan.

Page | 7
h. Kurikulum dilaksanakan dengan menerapkan pembelajaran tematik terpadu dan
menggunakan pendekatan saintifik

H. Acuan Konseptual
Acuan konseptual dalam pengembangan kurikulum sebagai berikut :
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta didik
secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan
akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan
interumat dan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan
sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan
dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat
dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh
pendidikan bermutu.
Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
6. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat keputusan,
memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan
kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan
secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga
negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik
yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum

Page | 8
perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik
pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks
sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan.
Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan
pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut
untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan
lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan
antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing
serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat
setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada
budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari
daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

Page | 9
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN

A. Visi SD NEGERI ALALAK TENGAH 4

“Terwujudnya generasi pelajar muda sebagai pembelajar sepanjang hayat yang Berkarakter,
Berprestasi dan Berwawasan lingkungan “

B. Misi SD NEGERI ALALAK TENGAH 4


Perkembangan dan tantangan masa depan antara lain: perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era informasi, dan tuntutan
implementasi kurikulum 2013 pada kelas II, III, V dan VI dan berubahnya kesadaran
masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespons tantangan
tantangan sekaligus peluang itu. SDN Alalak Tengah 4 Kota Banjarmasin memiliki citra
moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang
diwujudkan dalam Visi Sekolah berikut :

“Terwujudnya generasi pelajar muda sebagai pembelajar sepanjang hayat


yang Berkarakter, Berprestasi dan Berwawasan lingkungan “

Berdasarkan Visi di atas, maka SD Negeri Alalak Tengah 4 menyusun Misi sebagai berikut:

1. Merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang mampu memotivasi peserta
didik untuk selalu belajar dan menemukan pembelajaran.
2. Membangun lingkungan sekolah yang membentuk peserta didik memiliki akhlak mulia
melalui rutinitas kegiatan keagamaan dan menerapkan ajaran agama melalui cara berinteraksi
di sekolah.
3. Membangun lingkungan sekolah yang bertoleransi dalam kebhinekaan global, mencintai
budaya lokal dan menjunjung nilai gotong royong.
4. Mengembangkan kemandirian, nalar kritis dan kreativitas yang memfasilitasi keragaman
minat dan bakat peserta didik.
5. Melaksanakan pembelajaran berbasis digital
6. Mengembangkan dan memfasilitasi peningkatan prestasi peserta didik sesuai minat dan
bakatnya melalui proses pendampingan dan kerja sama dengan orang tua.
Page | 10
7. Tumbuhnya kesadaran peserta untuk berperilaku hidup bersih dan menjaga lingkungan.

C. TUJUAN SD NEGERI ALALAK TENGAH 4

Tujuan yang diharapkan oleh SD Negeri Alalak Tengah 4 dalam implementasi


kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah
sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan sarana prasana sekolah untuk menunjang rancangan pembelajaran yang
memotivasi keinginan selalu belajar.
2. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi.
3. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan ibadah.
4. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial.
5. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi kebhinekaan global di
masyarakat.
6. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
7. Menerapkan pondasi gotong royong dalam kegiatan kelas hingga sekolah.
8. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi.
9. Membiasakan PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ) dan memelihara lingkungan.

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
Merujuk pada tujuan pendidikan dasar tersebut, maka tata nilai SD Negeri Alalak
Tengah 4 adalah sebagai berikut :

TATA NILAI
1. Kebersamaan
2. Empati
3. Demokratis
4. Akuntabel
5. Produktif
6. Inovatif
7. Belajar Sepanjang Hayat
8. Kredibel

KOMETMEN DAN SEMBOYAN

1.Komitmen : “Sukses 179 ( sukses 1 visi 7 misi,9 tujuan dan 8 tata nilai )“.
2.Semboyan : “Kayuh Baimbai, Bersama Kita Bisa “ .
“Bekerja secara bersama-sama, bergotong royong
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang selalu disertai
dengan do’a”

Page | 11
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Teori
1. Pengertian Kurikulum
Dilihat dari sisi sejarah, istilah kurikulum (curriculum) adalah suatu istilah yang
berasal dari bahasa Yunani. Pada awalnya istilah ini digunakan untuk dunia olah raga, yaitu
berupa jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada masa Yunani dahulu istilah
kurikulum digunakan untuk menunjukkan tahapan-tahapan yang dilalui atau ditempuh oleh
seorang pelari dalam perlombaan lari estafet yang dikenal dalam dunia atletik. Dalam proses
lebih lanjut istilah ini ternyata mengalami perkembangan, sehingga penggunaan istilah ini
meluas dan merambah kedunia pendidikan.
Dari sisi etimologi, kata kurikulum terambil dari bahasa latin yang memiliki makna
yang sama dengan kata racecourse yaitu gelanggang perlombaan. Kata kurikulum dalam
bentuk kata kerja yang dalam bahasa latin dikenal dengan istilah curere adalah mengandung
arti menjalankan perlombaan.
Sedangkan dari sudut terminologinya istilah kurikulum digunakan dalam berbagai
versi, pertama rencana pendidikan untuk siswa, kedua lapangan studi.
Kurikulum sebagai rencana pendidikan untuk siswa biasa disebut sebagai kurikulum
untuk suatu sekolah. Kurikulum dalam pengertian ini mencakup mata pelajaran yang
tercakup kedalam lapangan kurikulum. S. Nasution berpendapat bahwa kurikulum diartikan
sebagai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Pengertian kurikulum yang dianggap
masih tradisional ini masih banyak dianut termasuk di Indonesia. Sedangkan menurut Oemar
Hamalik, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar. Kemudian Nana S. Sukmadinata memandang kurikulum dari tiga sudut pandang
yaitu:
a) Kurikulum sebagai suatu substansi, yaitu suatu rencana kegiatan belajar mengajar bagi
murid-murid di sekolah atau sebagai suatu kerangka tujuan yang ingin dicapai atau
dengan kata lain dapat diartikan sebagai dokumen yang berisikan rumusan tentang
tujuan belajar mengajar, bahan ajar, kegiatan belajar, jadwal dan evaluasi.
b) Kurikulum sebagai suatu system, yaitu sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem
persekolahan, system pendidikan dan sistem masyarakat. Hasil dari suatu sistem
kurikulum adalah tersusun suatu kurikulum sedangkan fungsi dari sistem kurikulum
adalah bagaimana memelihara agar tetap dinamis.
c) Kurikulum sebagai suatu bidang studi, yaitu kurikulum dalam bentuk ini merupakan
suatu bidang kajian bagi para ahli kurikulum dan ahli pendidikan. Sedangkan tujuan dari
kurikulum sebagai bidang studi ini adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum.

Page | 12
.

2. Tujuan Kurikulum
Tujuan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pengembangan
kurikulum. Kurikulum adalah konsep yang bertujuan. Karena setiap rencana harus memiliki
tujuan agar dapat ditentukan apa yang harus dicapai serta apa yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam
kurikulum. Antara lain adalah:
a) Tujuan erat kaitannya dengan arah dan sasaran yang harus dicapai oleh setiap upaya
pendidikan.
b) Melalui tujuan yang jelas, maka dapat membantu para pengembang kurikulum dalam
mendesain model kurikulum yang dapat digunakan bahkan akan membantu guru dalam
mendesain sistem pembelajaran.
c) Tujuan kurikulum yang jelas dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-
batas dan kualitas pembelajaran.
Oleh karena itu melalui penetapan tujuan, para pengembang kurikulum termasuk guru
dapat mengontrol sejauh mana siswa telah memperoleh kemampuan-kemampuan sesuai
dengan tujuan dan tuntutan kurikulum yang berlaku. Tujuan juga dapat ditentukan daya serap
siswa dan kualitas suatu sekolah. Sebelum merumuskan tujuan kurikulum tersebut maka ada
tiga klasifikasi atau tiga domain (bidang) yang harus dipahami. Yaitu:
a. Domain Kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan kemampuan
intelektual atau kemampuan berfikir. Domain kognitif terdiri dari enam tingkatan, yaitu:
1) Pengetahuan adalah tingkatan tujuan kognitif yang paling rendah. Tujuan ini
berhubungan dengan kemampuan untuk mengingat informasi yang sudah dipelajari.
2) Pemahaman lebih tinggi tingkatannya dari pengetahuan. Pemahaman bukan hanya
sekedar mengingat fakta, akan tetap berkenaan dengan kemampuan menjelaskan,
menerangkan, menafsirkan atau kemampuan menangkap makna atau arti suatu
konsep.
3) Penerapan merupakan tujuan kognitif yang lebih tinggi lagi tingkatannya
dibandingkannya dengan pengetahuan dan pemahaman. Tujuan ini berhubungan
dengan kemampuan mengaplikasikan suatu bahan pelajaran yang sudah dipelajari.
4) Analisis adalah kemampuan menguraikan atau memecahkan suatu bahan pelajaran
kedalam bagian-bagian atau unsur-unsur serta hubungan antar bagian bahan itu.
5) Sintesis adalah kemampuan untuk menghimpun bagian-bagian kedalam suatu
keseluruhan yang bermakna. Seperti merumuskan tema, rencana atau melihat
hubungan abstrak dari berbagai informasi yang tersedia.
6) Evaluas adalah tujuan yang paling tinggi dalam domain kognitif. Tujuan ini
berkenaan dengan kemampuan membuat penilaian terhadap sesuatu berdasarkan
maksud atau kriteria tertentu.

Page | 13
b. Domain Afektif berkenaan dengan sikap, nilai-nilai dan apresiasi. Domain ini
merupakan bidang tujuan pendidikan kelanjutan dari domain kognitif. Artinya seseorang
hanya akan memiliki sikap tertentu terhadap sesuatu objek manakala telah memiliki
kemampuan kognitif tingkat tinggi. Domain kognitif memiliki tingkatan:
1) Penerimaan adalah sikap kesadaran atau kepekaan seseorang terhadap gejala,
kondisi, keadaan suatu masalah.
2) Merespons ditunjukkan oleh kemauan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
tertentu.
3) Menghargai berkenaan dengan kemauan untuk memberi penilaian atau kepercayaan
kepada gejala atau suatu objek tertentu.
4) Mengorganisasi yang berhubungan dengan organisasi dan berkenaan dengan
pengembangan nilai kedalam sistem organisasi tertentu, termasuk hubungan antar
nilai dan tingkat prioritas nilai-nilai tersebut.
5) Karakterisasi Nilai adalah mengadakan sintesis dan internalisasi sistem nilai dengan
pengkajian secara mendalam sehingga nilai-nilai yang dibangunnya dijadikan
pandangan hidup serta dijadikan pedoman dalam bertindak dan berperilaku.
c. Domain Psikomotor adalah tujuan yang berhubungan dengan kemampuan keterampilan
seseorang. Terdapat enam tingkatan dalam domain psikomotor yaitu:
1) Gerak reflex
2) Keterampilan dasar
3) Keterampilan perceptual
4) Keterampilan fisik
5) Gerakan keterampilan
6) Komunikasi nondiskursif

3. Komponen Kurikulum
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen komponen tertentu.
Komponen-komponen yang terdapat dalam kurikulum antara lain adalah:
a) Tujuan
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan. Dalam skala
makro, rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai yang
dianut masyarakat. Sedangkan dalam skala mikro tujuan kurikulum berhubungan dengan
misi dan visi sekolah serta tujuan-tujuan yang lebih sempit.
b) Isi atau Materi Pelajaran
Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman belajar
yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik yang
berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran.

Page | 14
c) Metode atau Strategi
Strategi meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk
mencapai tujuan tertentu. Yang mana strategi pembelajaran merupakan pola dan urutan
umum perbuatan guru dan siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
d) Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektivitas pencapaian tujuan. Dalam
konteks kurikulum evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang
ditetapkan telah tercapai atau belum atau evaluasi digunakan sebagai umpan balik dalam
perbaikan strategi yang telah ditetapkan.

4. Pengertian Kurikulum 2013


Sistem pendidikan nasional telah berkali-kali mengadakan perubahan. Perubahan yang
paling esensi dalam sistem pendidikan nasional ini adalah perubahan kurikulum. Kurikulum
pendidikan nasional telah empat kali mengalami perubahan, yaitu Kurikulum 1994,
Kurikulum 2004 yang terkenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kurikulum 2006
yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sekarang yang sedang berjalan
yaitu Kurikulum 2013. Perubahan-perubahan kurikulum yang terjadi dalam sistem
pendidikan nasional tidak jarang membawa implikasi-implikasi yang beragam, baik negatif
maupun positif. Pada kenyataannya, implikasi perubahan kurikulum itu membawa sekian
banyak problem yang tidak mudah untuk dipecahkan, dan problem-problem ini tidak hanya
dialami oleh para penyelenggara pendidikan di tingkat pusat, akan tetapi juga di tingkat
daerah, khususnya para pendidik di satuan pendidikan (sekolah) masing-masing.
Pengembangan Kurikulum 2013 diharapkan dapat menyiapkan sumber daya manusia
yang berkualitas sehingga masyarakat dan bangsa Indonesia bisa menjawab berbagai
masalah dan tantangan yang semakin rumit dan kompleks. Implementasi Kurikulum 2013
yang berbasis karakter dan kompetensi harus melibatkan semua komponen (stakeholders),
termasuk komponen komponen yang ada dalam sistem pendidikan itu sendiri. Komponen
komponen tersebut antara lain adalah kurikulum, rencana pembelajaran, proses
pembelajaran, mekanisme penilaian, kualitas hubungan, pengelolaan pembelajaran,
pengelolaan sekolah atau madrasah, pelaksanaan pengembangan diri peserta didik,
pemberdayaan sarana dan prasarana, pembiayaan serta etos kerja seluruh warga dan
lingkungan sekolah atau madrasah.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Selain Permendikbud tentang standar kompetensi lulusan, standar proses dan
standar penilaian untuk menunjang pelaksanaan Kurikulum 2013. Kemudian diterbitkan pula
Permendikbud Nomor 67 tentang kerangka dasar dan struktur Kurikulum 2013 SD/MI,

Page | 15
Permendikbud Nomor 68 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum SMP/MTs/SMPLB,
Permendikbud Nomor 69 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum SMA/MA dan
Permendikbud Nomor 70 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum SMK/MAK. Pada
dasarnya Kurikulum 2013 masih mengacu kepada Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Maka dalam pelaksanaannya guru dan sekolah harus menggunakan prinsip-prinsip
yaitu sebagai berikut:
a) Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi siswa untuk
menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini siswa harus
mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
b) Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar pelajar, yaitu
 belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa.
 Belajar untuk memahami dan menghayati.
 Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.
 Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain.
 Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
c) Pelaksanaan kurikulum memungkinkan siswa mendapat pelayanan yang bersifat
perbaikan, pengayaan atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan dan
kondisi siswa dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi siswa
yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan dan moral.
d) Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan siswa dan pendidik yang saling
menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat dengan prinsip ing ngarsa sung
tulada,ing madia mangun karsa, tut wuri handayani, (di belakang memberikan daya dan
kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh
dan teladan).
e) Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai dan memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar.
f) Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta
kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian
secara optimal.
g) Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran muatan lokal
dan pengembangan diri diselengarakan dalam keseimbangan, keterkaitan dan
kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
Selain itu hal yang menjadi pertimbangan perlunya Kurikulum 2013 adalah
permasalahan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
tahun 2006. Beberapa masalah yang muncul antara lain adalah:

Page | 16
a. Materi kurikulum masih terlalu padat, buktinya adalah banyaknya mata pelajaran, selain
itu materi yang terlalu banyak dan terlalu tinggi tingkat kesulitannya sehingga tidak
sesuai dengan usia perkembangan anak didik.
b. Kompetensi belum secara lengkap menggambarkan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang harus dikuasai oleh anak didik.
c. Beberapa kompetensi penting sesuai dengan kebutuhan anak didik dan masyarakat,
seperti pendidikan karakter, keseimbangan antara soft skill dan hard skill,
kewirausahaan, belum terdapat dalam kurikulum tahun 2006.
d. Standar penilaian belum mengarah pada penilaian berbasis kompetensi (sikap,
keterampilan, dan pengetahuan) dan belum tegas menuntut adanya keberlanjutan
pembelajaran.
e. Materi dan evaluasi yang dilakukan selama ini lebih banyak menekankan pada aspek
kognitif saja, belum banyak mengolah aspek afektif yang berkaitan dengan
pembentukan nilai-nilai, perilaku, akhlak mulia dan sejenisnya.
Oleh karena itu menurut peneliti Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis
karakter. Kurikulum ini merupakan kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kurikulum 2013 sendiri merupakan sebuah
kurikulum yang mengutamakan pada pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, dimana
siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta
memiliki sopan santun dan sikpa disiplin yang tinggi.

5. Landasan dasar Kurikulum K13


Kerangka dasar Kurikulum K13 berisi beberapa landasan sebagai berikut :
a) Landasan Yuridis
Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan
masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya. Secara pedagogis,
kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk peserta didik
mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai
dengan kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan
bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan kepada
dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan. Landasan yuridis
kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005,
dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.

Page | 17
b) Landasan Filosofis
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan kurikulum
harus berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di
masa yang akan datang. Pendidikan berakar pada budaya bangsa, proses pendidikan adalah
suatu proses pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris
dan pengembang budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya
dimasa lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya,
masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup dan
mengembangkan diri. Kemampuan menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan
dimiliki peserta didik apabila pengetahuan, kempuan intelektual, sikap dan kebiasaan,
keterampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif mengembangkan dirinya sebagai
individu, anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia.
Arti penting filosofis dalam suatu pengembangan kurikulum didasari atas
keyakinannya mengenai pendidikan sebagai proses pengembangan potensi peserta didik.
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Indonesia menjadi sumber utama dan penentu
arah yang akan dicapai dalam kurikulum.
Berdasarkan Pancasila, kurikulum baru dikembangkan atas filosofi pendidikan yaitu sebagai
berikut:
a. Kurikulum berakar pada budaya lokal dan bangsa
b. Kurikulum dikembangkan berdasarkan filosofi yang mengatakan bahwa pendidikan
adalah upaya untuk mendekatkan apa yang dipelajari di sekolah dengan apa yang terjadi
dimasyarakat.
c. Filosofi ini yang banyak dikenal dengan nama rekonstruksi sosial yaitu memberikan
dasar bagi pengembangan kurikulum untuk menempatkan peserta didik sebagai subjek
yang peduli pada lingkungan sosial, alam dan lingkungan budaya.
d. Kurikulum dikembangkan berdasarkan filosofi bahwa proses pendidikan adalah untuk
mengembangkan rasa kemanusiaan yang tinggi, kemampuan berinteraksi dengan sesama
dalam mengangkat harkat kemanusiaan dan kebebasan berinisiatif serta berkreasi

c) Landasan Empiris
Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi ekonomi,
dan beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah kedaerah lain, sekecil apapun
ancaman disintegrasi bangsa masih tetap ada. Maka, kurikulum harus mampu membentuk
manusia Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk
memajukan jati diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi
sebagai satu entitas bangsa Indonesia. Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan
dengan kekerasan dan kasus pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia.
Kecenderungan ini juga menimpa generasi muda, misalnya pada kasus-kasus
perkelahian massal. Walaupun belum ada kajian ilmiah bahwa kekerasan tersebut berhulu

Page | 18
dari kurikulum, namun beberapa ahli pendidikan dan tokoh masyarakat menyatakan bahwa
salah satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum yang terlalu menekankan aspek
kognitif dan keterkungkungan peserta di ruang belajarnya dengan kegiatan yang kurang
menantang peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum perlu direorientasi dan direorganisasi
terhadap beban belajar dan kegiatan pembelajaran yang dapat menjawab kebutuhan ini.
Dalam landasan empiris kurikulum dikembangkan atas pertimbangan berbagai
pengalaman dalam pengelolaan lembaga pendidikan, pengalaman pembelajaran, pengalaman
kehidupan internal dan eksternal siswa, para pendidik dan tenaga kependidikan.

d) Landasan Teoritik
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan berdasarkan standar
(Standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi. Pendidikan
berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas
minimal warga negara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar bukan kurikulum dan
kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas standar nasional
atau diatasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai standar kompetensi lulusan.
Standar kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP nomor 19
tahun 2005). Standar kompetensi lulusan dikembangkan menjadi standar kompetensi lulusan
satuan pendidikan yaitu SKL SMA. Oleh karena itu kompetensi memainkan peranan yang
sangat penting. Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat dan
lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk
mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan.

Dengan demikian menurut peneliti landasan kurikulum memiliki peranan yang sangat
signifikan, sehingga apabila kurikulum diibaratkan sebagai sebuah bangunan gedung atau
rumah yang tidak menggunakan landasan atau pondasi yang kuat, maka ketika diterpa angin
atau terjadi goncangan yang kencang, bangunan tersebut akan mudah roboh. Demikian pula
dengan halnya kurikulum, apabila tidak memiliki landasan yang kuat, maka kurikulum
terebut akan mudah terombang-ambing dan yang menjadi taruhannya adalah manusia
sebagai peserta didik yang dihasilkan oleh pendidik itu sendiri.

B. STRUKTUR KURIKULUM K13


Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata
pelajaran, posisi konten/ mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/ mata pelajaran
dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu
untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum merupakan aplikasi konsep pengorganisasian
konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.

Page | 19
Kurikulum 2013 akan diterapkan di seluruh jenjang pendidikan baik Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) secara bertahap.
Adapun struktur kurikulum, terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar dan
kalender pendidikan mata pelajaran terdiri atas:
a) Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik disatu satuan
b) pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.
c) Mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
d) bakat, minat dan kemampuannya.
e) Mata pelajaran pilihan lintas kelompok minat
Kompetensi Inti dalam Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang
peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia
tertentu. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horizontal berbagai Kompetensi Dasar antar mata
pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi
Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD/MI dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 1: Kompetensi Inti SD/MI KelasII, dan III


Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas II Kelas III
1. Menerima dan 1. Menerima dan
menjalankan ajaran menjalankan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku 2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam percaya diri dalam
berinteraksi dengan berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru keluarga, teman, guru dan
Tetangganya
3. Memahami pengetahuan 3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara faktual dengan cara
mengamati [mendengar, mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan melihat, membaca] dan

Page | 20
Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas II Kelas III
menanya berdasarkan rasa menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan dijumpainya di rumah dan
di sekolah di sekolah
4. Menyajikan pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa faktual dalam bahasa
yang jelas dan logis, yang jelas, sistematis dan
dalam karya yang estetis, logis, dalam karya yang
dalam gerakan yang estetis, dalam gerakan
mencerminkan anak yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan yang mencerminkan
perilaku anak beriman perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia dan berakhlak mulia

Tabel 2: Kompetensi Inti SD/MI Kelas IV, V, dan VI


Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas V Kelas VI
1. Menerima, menjalankan, 1. Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya. agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku 2. Menunjukkan perilaku


jujur, disiplin, tanggung jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, keluarga, teman, guru,
dan tetangganya serta dan tetangganya serta
cinta tanah air. cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan 3. Memahami pengetahuan
faktual dan konseptual faktual dan konseptual
dengan cara mengamati, dengan cara mengamati,
menanya dan mencoba menanya dan mencoba
berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin
tentang dirinya, tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan dan kegiatannya, dan
benda- benda-benda yang

Page | 21
benda yang dijumpainya

Page | 22
Struktur kurikulum SD Negeri Alalak Tengah 4 tahun 2018 meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai
Kelas I sampai dengan Kelas VI dengan Kurikulum 2013 dengan pendekatan Tematik
Terpadu.

Tabel 2b. Struktur Kurikulum 2013


Kelas II, III, V dan VI

ALOKASI WAKTU BELAJAR


No Mata Pelajaran PER MINGGU
II III V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 6 6 4 4
3 Bahasa Indonesia 8 10 7 7

4 Matematika 6 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - 3 3
Kelompok B
Seni Budaya dan Prakarya 4 4 6 6
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 4 4 3 3
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 30 34 36 36

Pembelajaran Tematik Integratif

Keterangan:
a. Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
b. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara lain Pramuka
(Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.

Page | 23
c. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat.
d. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata
pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten
lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
e. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.

C. Muatan Pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran
denganpendekatan tematik-terpadu dari Kelas II,III, V dan VI, Mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Jasmani Olah raga dan Kesehatan, Bahasa Banjar
dikecualikan untuk tidak menggunakan pembelajaran tematik-Terpadu, sedangkan di kelas V
dan kelas VI Matematika berdiri sendiri.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema
seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4: Daftar Tema Kelas II, dan III

KELAS II KELAS III


1. Hidup rukun 1. Perkembangbiakan hewan
dan tumbuhan
2. Bermain di lingkunganku 2. Perkembangan teknologi
3. Tugasku sehari-hari 3. Perubahan di alam
4. Aku dan sekolahku 4. Peduli lingkungan

5. Hidup bersih dan sehat 5. Permainan tradisional

6. Air, bumi, dan matahari 6. Indahnya persahabatan

7. Merawat hewan dan tumbuhan 7. Energi dan perubahannya

8. Keselamatan di rumah dan 8. Bumi dan alam semesta


perjalanan

Tabel 5: Daftar Tema Kelas V, dan VI

KELAS V KELAS VI
1. Benda-benda di lingkungan 1. Selamatkan makhluk
sekitar hidup
2. Peristiwa dalam kehidupan 2. Persatuan dalam
perbedaan
3. Kerukunan dalam 3. Tokoh dan penemu
bermasyarakat
4. Sehat itu penting 4. Globalisasi

Page | 24
KELAS V KELAS VI
5. Bangga sebagai bangsa 5. Wirausaha
indonesia
6. Organ tubuh manusia dan 6. Kesehatan masyarakat
Hewan
7. Sejarah peradaban Indonesia 7. Organisasi di sekitarku
8. Ekosistem 8. Bumiku

9. Lingkungan sahabat kita 9. Menjelajah angkasa luar

Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan Kompetensi Dasar dari


berbagaimata pelajaran yaitu intradisipliner, interdisipliner, multidisipliner, dan
transdisipliner. Integrasi intradisipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap mata
pelajaran.
Integrasi interdisipliner dilakukan dengan menggabungkan Kompetensi Dasar
beberapa mata pelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat saling
memperkuat, menghindari terjadinya tumpang tindih, dan menjaga keselarasan
pembelajaran. Integrasi multidisipliner dilakukan tanpa menggabungkan Kompetensi Dasar
tiap mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki Kompetensi Dasarnya
sendiri.
Integrasi transdisipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran
yangada dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya
sehinggapembelajaran menjadi kontekstual. Tema merajut makna berbagai konsep dasar
sehinggapeserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian,
pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercerminpada
berbagai tema yang tersedia. Tematik terpadu disusun berdasarkan gabungan prosesintegrasi
seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda dengan pengertian tematik sepertiyang
diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya.
Selain itu, pembelajaran tematik terpadu ini juga diperkaya dengan penempatan
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas II, dan III sebagai penghela mata pelajaranlain.
Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran dalam satu
kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain menjadi sangat memungkinkan.
Penguatan peran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh
melaluipenggabungan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial ke dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu pengetahuan
tersebut menyebabkan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia menjadi kontekstual, sehingga
pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.
Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas II, dan III menyebabkan semua mata
pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh Mata Pelajaran Ilmu PengetahuanAlam dan
Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk kemudahan pengorganisasiannya, Kompetensi Dasar

Page | 25
Page | 26
Kompetensi Dasar kedua mata pelajaran ini diintegrasikan ke mata pelajaran lain (integrasi
interdisipliner).
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan
keKompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Matematika.
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan
keKompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Matematika.
Sedangkan untuk kelas V, dan VI, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
IlmuPengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial masing-masing berdiri sendiri,
sehinggapendekatan integrasinya adalah multidisipliner, walaupun pembelajarannya tetap
menggunakan tematik terpadu.
Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alamdan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga diterapkan dalam
pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni,
budaya, keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga
serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan.

D. Muatan Kurikulum
1. Mata pelajaran
a. Pendidikan Agamadan Budi Pekerti meliputi:Agama Islam, Agama Kristen, Agama
Katholik, Agama Hindu mengingat kondisi sosial budaya masyarakat di lingkungan
sekitar sekolah. Tujuan: Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di
Indonesia.
 Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa sesuai dengan keyakinan agamanya
masing- masing.
b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Meliputi: Kewarganegaraan, Kepribadian, dan Pancasila.
Tujuan :Memberikan pemahaman terhadap siswa tentang kesadaran hidupberbangsa dan
bernegara dan pentingnya penanaman persatuan dankesatuan.
c. Bahasa Indonesia
Meliputi aspek berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis.
Tujuan:Membina ketrampilan berbahasa secara lisan dan tertulis sertadapat
menggunakan bahasa sebagai dan sarana pemahaman terhadap IPTEK.
d. Matematika
Meliputi :Berhitung, geometri, dan pengukuran, pengolahan data.

Page | 27
Tujuan :Memberikan pemahaman logoka dan kemampuan dasar matematika dalam
rangka penguasaan IPTEK.
e. Ilmu Pengetahuan Alam
Meliputi:Fisika, dan biologi isinya makluk hidup.
Tujuan : Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada siswa untuk menguasai dasar-
dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK.
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
Meliputi:Sejarah, ekonomi dan geografi.
Tujuan :Memberikan pengetahuan sosio cultural masyarakat yang majemuk,
mengembangkan kesadaran hidup masyarakat, serta memiliki ketrampilan hidup secara
mandiri.
g. Seni Budaya dan Ketrampilan.
Meliputi:Seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater.
Tujuan :Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi dan kecintaan pada seni budaya
nasional.
h. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Tujuan:Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan ketrampilan
dalam bidang olahraga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab, disiplin dan
percaya diri pada siswa.
i. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, bertujuan:
 Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warga
negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
 Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan
nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius.
 Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa.
 Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif,
berwawasan kebangsaan.
 Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajara yang aman,
jujur, penuh kreatifitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan
penuh kekuatan (dignity).

2. Muatan Lokal
Muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi atau
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya dan/atau satuan pendidikan dapat berbentuk
sejumlah bahan kajian terhadap keunggulan dan kearifan daerah tempat tinggalnya yang
menjadi:

1) Bagian mata pelajaran kelompok B; dan/atau

2) Mata pelajaran yang berdiri sendiri pada kelompok B sebagai mata pelajaran muatan
lokal dalam hal pengintegrasian tidak dapat dilakukan.
Page | 28
Muatan kurikulum Sekolah Dasar Negeri Alalak Tengah 4 meliputi sejumlah
matapelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta
didik. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke
dalam isi kurikulum. Dipilihnya muatan lokal adalah Pendidikan Lingkungan dan Budaya
Banjar (PLBB) dan pilihan sesuai kebutuhan adalah dan Teknologi Informasi dan
Komunikasi ( TIK ) yang dapat menunjang e-learning di dalam kelas dan sesuai tuntutan
jaman saat ini dan yang akan datang.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang


disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah Banjarmasin, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi
muatan lokal ditentukan oleh SD Negeri Alalak Tengah 4.

Tujuan Mata Pelajaran Muatan Lokal

a. Pendidikan Lingkungan dan Budaya Banjar (PLBB)

Tujuan :

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan


lingkungan Daerah
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, dan kritis , rasa ingin
tahu,memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan budaya yang
berkembang di lingkungan masyarakat Banjar.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi
dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global

Ruang Lingkup Muatan Lokal

Ruang lingkup mata pelajaran PLBB meliputi :


1) Perilaku warga Banjar
2) Lingkungan alam, sosial, dan budaya

b. Bahasa Arab
Tujuan :
1) Mengenalkan Bahasa Arab sebagai bahasa Program khusus
2) Membekali siswa untuk menghadapi tuntutan dalam rangka menyongsong era
globalisasi.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Negeri Pelambuan
2 Banjarmasin mencakup kemampuan berkomunikasi lisan secara terbatas dalam konteks
sekolah, yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

Page | 29
1) Mendengarkan

2) Berbicara

3) Membaca

4) Menulis.
Keterampilan menulis dan membaca diarahkan untuk menunjang pembelajaran
komunikasi lisan.

c. Teknologi Informasi & Komunikasi ( TIK


) Tujuan
Pembelajaran teknologi di tingkat sekolah meliputi:
1) Melengkapi siswa dengan kemampuan TIK
2) Menggunakan peralatan dan alat IT dan sumber-sumber informasi untuk
menganalisis, memproses dan menyajikan informasi
3) Mengembangkan pemahaman tentang internet sehat dan internet aman (ines dan
iman) sebagai alat komunikasi
4) Mengembangkan pemahaman tentang bagaimana informasi berjalan melalui
internet
5) Menyadari bahwa internet merupakan sumber informasi yang sangat membantu
Ruang Lingkup
1) Pengenalan teknologi informasi dan komunikasi sederhana
2) Pengenalan perangkat keras dan lunak
3) Pengenalan siklus informasi yaitu input,proses,out put dan storage
4) Pengenalan fungsi perangkat lunak dan keras
5) Pengenalan internet

E. Pengembangan Diri
1. Pengembangan diri terprogram ( Ekstrakurikuler )
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru,.
Pengembangan diri bertujuan untuk meningkaatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa (imtaq), kebugaran, prestasi olah raga dan peningkatan potensi, bakat, minat,
dan kemampuan diri peserta didik sesuai kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
dibiayai dari partisipasi sukarela dari orangtua atau komite sekolah atau masyarakat yang
peduli pendidikan atas kesepakatan komite sekolah yang dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta didik.

Page | 30
Tabel 3. Pendidikan karakter, Pendidikan Ekonomi Kreatif dan Pendidikan
Kewirausaahaan

Peserta KET Pendikar,PEK, KWU


Jenis
No Hari Waktu Pengampu / yang dikembangkan
Kegiatan
Kelas
Disiplin, Kreatif,
1. Pramuka Sabtu 08.00- 09.30 TIM I-VI Wajib Mandiri, Peduli
lingkungan
Kerja Keras, Disiplin,
Futsal/ Rahmadi Pilihan
2. Selasa 14.00 - 16.00 Menghargai Prestasi,
sepakbola TIM I-VI Siswa
Kerjasama
Seni Musik/ Cinta Tanah Air,
Rama Pilihan
3. Paduan Senin 13.30 - 15.30 I-VI Semangat kebangsaan,
Tambun Siswa
Suara menghargai prestasi
an
Selasa
Seni Tari 14.00-15.30 Piliha
Kreatif, menghargai
4. Tradisional/ Winda I-VI n
Tahriati prestasi, Cinta tanah air
Kreasi 10.30-11.30 Siswa/
Jum’at Sawitri TIM
Kreatif, Menghargai
Hasil
Prestasi, Gemar
5. OSN Sabtu 08.00 - 12.00 TIM IV-VI Seleski
Membaca, Rasa Ingin
TIM
Tahu

2. Pengembangan Diri Tidak Terprogram ( Pembiasaan)


Kegiatan pengembangan diri secara Tidak Terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut:
Tabel 4.Pengembangan Diri secara tidak terprogram

Kegiatan Contoh

Rutin, yaitu kegiatan yang  Piket kelas


dilakukan terjadwal  Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas
 Sholat Dzuhur Berjamaah
 Upacara Bendera hari Senin dan hari Besar nasional
 Tadarus Al Qur’an ( hafalan surat- surat pendek )
Pesantren Kilat Ramadhan
 Pelaksanaan Hari Besar Agama Islam
 Peringatan hari Besar Nasional (contoh hari Kartini,
Hari Kemerdekaan RI, Hardiknas dll)
 Porseni/ Pentas Seni / Festival Sekolah
 Ekskul on the road
 Kunjungan ke Sumber Belajar ( Museum )
 Outbuond
 Persami ( lomba tingkat I Penggalang) dan Pesta
Besar Siaga

Spontan, adalah kegiatan  Memberi dan menjawab salam


tidak terjadwal dalam  Meminta maaf

Page | 31
Kegiatan Contoh

kejadian khusus  Berterima kasih


 Mengunjungi orang yang sakit
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menolong orang yang sedang dalam kesusahan
 Melerai pertengkaran

Keteladanan,adalah kegiatan  Performa guru


dalam bentuk perilaku  Mengambil sampah yang berserakan
sehari-hari  Cara berbicara yang sopan
 Mengucapkan terima kasih
 Meminta maaf
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan terhadap pendapat
yang berbeda
 Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
 Penugasan peserta didik secara bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat
pada peraturan)
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membela kehormatan bangsa
 Mengembalikan barang yang bukan miliknya
 Antri
 Mendamaikan
 Penanaman Budaya Minat Baca / Baca Senyap
sebelum Belajar

F. Kegiatan Pengembangan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Bangsa,


Ekonomi Kreatif dan Kewirausahaan
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa , ekonomi
kreatif dan kewirausahaan tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam
mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu
mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter
bangsa.

Page | 32
Page | 33
Silabus dan RPP yang sudah ada dan penilaiannya dalam proses pembelajaran dengan
penilaian autentik.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru
dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai
lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan
kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata
pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata
pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan
karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek
antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang
sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus
dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada
indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, ekonomi kreatif dan kewirausahaan
melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah,
model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang
berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu
persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan
nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat
memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai
berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda
awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku
yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
MK: Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku
yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
Dalam rangka mewujudkan akhlak mulia, pembentukan watak bangsa/character building, serta
budi pekerti luhur, di SDN Pelambuan 2 mengembangkan prioritas 7 nilai karakter yaitu :
1. Religius
2. Disiplin
3. Jujur
4. Kreatif
5. Kerja keras
6. Kerjasama
7. Peduli lingkungan

Page | 34
Pembiasaan yang dikembangkan di SD Negeri Alalak Tengah 4 sebagai upaya pengembangan
budaya dan karakter bangsa, ekonomi kreatif dan kewirausahaan
SD Negeri Alalak Tengah 4 memberlakukan berbagai pembiasaan sebagai berikut:

Tabel 5. Bentuk Pembiasaan pengembangan karakter bangsa, ekonomi kreatif dan


kewirausahaan

No Jenis Aktivitas dan Pembiasaan Nilai Karakter yang


Dikembangkan

1 6 S (Salam,
Petugas harian setiap pagi berdiri di gerbang , menyambut
Senyum,Sapa,sopan,
siswa dengan cara mengucapkan salam dan berjabat tangan
santun, dan Syukur )
Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran Religius
Upacara Bendera diiringi Lagu Indonesia Raya oleh seluruh
Cinta Tanah Air
peserta upacara.
2 Pengibaran bendera selain Senin oleh petugas kelas secara
Cinta Tanah Air
bergiliran.
3 Sebelum belajar terlebih dahulu membaca surat-surat pendek,
Religius
kemudian baru berdo a
5 Pembiasaan 6 S : Salam, Senyum, Sapa, Sopan, Santun dan
Religius, Kerjasma,
Syukur antara sesama guru/karyawan, siswa dengan
Bersahabat/Komunikatif
guru/karyawan, dan antar siswa serta dengan orangtua
6 Petugas kebersihan kelas sebelum dan sesudah pembelajaran Peduli Lingkungan
7 Jumat taqwa, bersih dan penghijauan sekolah Peduli Lingkungan
8 Kegiatan operasi granit setelah istirahat dan sebelum pulang Kerja keras dan
memungut dan memasukkan sampah di tempat sampah Peduli Lingkungan
9 Pemutaran lagu-lagu wajib/perjuangan, islami, dan lagu-lagu
Cinta tanah air
Daerah
10 Koperasi kejujuran &Lost Deposit Box Jujur
11 Pembiasaan beribadah bersama (sholat berjamaah ) Religius dan Toleransi
12 Pembelajaran olah raga yang diawali dengan berbaris secara
Religius dan disiplin
tertib dan berdoa.
13 Budaya antri dalam pelayanan di kantin, koperasi,
Disiplin dan kerjasama
perpustakaan, dan lain-lain
15 Pemberian reward bagi yang berprestasi dan punishment
Menghargai prestasi
bagi yang melanggar.
16 Olah raga senam bersama setiap Sabtu pagi Kerja keras

G. Beban Belajar
1. Pengaturan Beban Belajar dan Beban Kerja sebagai Pendidik
a. Beban belajar diatur dalam Sistem Paket atau Sistem Kredit Semester.
1) Sistem Paket
Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu
tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.

Page | 35
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40%
untuk SD/MI, maksimal 50% untuk SMP/MTs, dan maksimal 60% untuk
SMA/MA/SMK/MAK dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan.
2) Sistem Kredit Semester
Sistem Kredit Semester (SKS) dapat diselenggarakan pada SMP/MTs,
SMA/MA, dan SMK/MAK yang terakreditasi A dari BAN S/M. Beban belajar
setiap mata pelajaran pada SKS dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks).
Beban belajar kegiatan tatap muka, kegiatan terstruktur, dan kegiatan
mandiri pada satuan pendidikan yang menggunakan SKS mengikuti aturan sebagai
berikut:
a) Pada SMP/MTs 1 (satu) sks terdiri atas: 40 menit kegiatan tatap muka, 40
menit kegiatan terstruktur, dan 40 menit kegiatan mandiri.
b) Pada SMA/MA/SMK/MAK 1 (satu) sks terdiri atas: 45 menit kegiatan tatap
muka, 45 menit kegiatan terstruktur, dan 45 menit kegiatan mandiri.
b. Beban Belajar Tambahan
Satuan pendidikan boleh menambah beban belajar berdasarkan pertimbangan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan
faktor lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan dan/atau daerah, atas beban
pemerintah daerah atau satuan pendidikan yang menetapkannya.
2. Kalender Pendidikan
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan
tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
a. Permulaan Tahun Ajaran
Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
b. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
1) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan,
2) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh
satuan pendidikan, yang pengaturannya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi
daerah.
c. Pengaturan Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda

Page | 36
tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel
berikut ini.
Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN
1. Minggu efektif Minimal 36 minggu Digunakan untuk kegiatan
belajar reguler pembelajaran efektif pada
setiap tahun setiap satuan pendidikan
(Kelas I-V,
VII- VIII, X-
XI)
2. Minggu efektif Minimal 18 minggu
semester ganjil
tahun terakhir
setiap satuan
pendidikan (Kelas
VI, IX, dan XII)
3. Minggu efektif Minimal 14 minggu
semester genap
tahun terakhir
setiap satuan
pendidikan (Kelas
VI, IX, dan XII)
4. Jeda tengah Maksimal 2 minggu Satu minggu setiap semester
semester
5. Jeda antarsemester Maksimal 2 minggu Antara semester I dan II
6. Libur akhir tahun Maksimal 3 minggu Digunakan untuk penyiapan
ajaran kegiatan dan administrasi
akhir dan awal tahun ajaran
7. Hari libur Maksimal 4 minggu Daerah khusus yang
keagamaan memerlukan libur keagamaan
lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
8. Hari libur umum/ Maksimal 2 minggu Disesuaikan dengan
nasional Peraturan Pemerintah
9. Hari libur khusus Maksimal 1 minggu Untuk satuan pendidikan
sesuai dengan ciri
kekhususan masing-masing
10. Kegiatan khusus Maksimal 3 minggu Digunakan untuk kegiatan
satuan pendidikan yang diprogramkan secara
khusus oleh satuan
pendidikan tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran
efektif

1. Beban belajar dalam sistem paket yang digunakan di SDN Alalak Tengah 4 dulunya

termasuk kategori standar Internasional

2. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan

Page | 37
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan lebih
diprioritaskan mata pelajaran Matematika dan IPA Pemanfaatan jam pembelajaran
tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
3. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam
sistem paket untuk Sekolah Dasar Negeri Alalak Tengah 4 antara 0% - 40%, dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
4. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu
jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
5. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan adalah
sebagai berikut: Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SDN Alalak
Tengah 4 adalah:
a. Kelas I dengan 30 jam pelajaran, kelas II dengan 32 jam pelajaran , kelas III
dengan 34 jam pembelajaran;
b. Kelas IV s.d. VI adalah 36 jam pembelajaran
Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk setiap satuan pendidikan adalah
sebagaimana tertera pada Tabel berikut ;
Tabel 6. Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk SDN Alalak Tengah 4

Satuan Satu jam


Jumlah jam Minggu Jumlah jam per
Pendi pemb. tatap Waktu pembelajaran
Kelas pemb. Per Efektif per tahun (@60
muka per tahun
dikan minggu tahun menit)
(menit)
ajaran
884-1064 jam
I
pembelajaran
s.d 35 30-32 34-38 516-621
(30940 – 37240
III
menit)
SD
1088-1216 jam
IV
pembelajaran
s.d 35 36 34-38 635-709
(38080 -
VI
42560
menit
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidikuntuk
mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

Page | 38
H. Ketuntasan Belajar
Penyusunan Kriteria Ketuntasan Belajar dengan mempertimbangkan Kompleksitas KD,
Daya dukung, dan intake /kemampuan rata-rata peserta didik, serta tuntutan orang tua yang
mengacu pada persyaratan masuk SMP dengan kriteria sebagaiberikut:

Tabel 7. Daftar Kriteria Ketuntasan Belajar

Kriteria Ketuntasan Minimal Rata


(KKM) / Kelas rata
No Mata Pelajaran
I II III IV V VI

1 Pendidikan Agama Islam 75 75 75 75 75 75 75


2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75 75 75 75 75
3 Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70 70
4 Matematika 70 70 70 70 70 70 70
5 Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70 70 70 70 70
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70 70 70 70 70
7 Seni Budaya dan Ketrampilan 70 70 70 70 70 70 70
8 Pendidikan Jasmani,Olahraga dan 75 75 75 75 75 75 75
Kesehatan
Mulok
9 a. Pendidikan Bahasa 75 75 75 75 75 75 75
daerah danBudaya daerah
10 b. Bahasa Inggris 70 70 70 70 70 70 70
11 d. Baca Tulis Al-Qur’an 70 70 70 70 70 70 70

Jumlah 790 790 790 790 790 790 790


Rata-rata 72 72 72 72 72 72 72

I. Kriteria Kenaikkan Kelas dan Kelulusan


1. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran dengan Kriteria
sebagaiberikut:
 Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program
pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
 Tidak terdapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) maksimal 3
(tiga) Mata Pelajaran yang diajarkan di sekolah
 Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian pada semester yang
diikuti sesuai dengan aturan tambahan bobot poin reward dan funisme yang
berlaku

Page | 39
ATURAN TAMBAHAN
BOBOT POIN PELANGGARAN

Siswa yang melanggar tata tertib akan dikenakan sangsi dalam bentuk poin sesuai dengan
jenis pelanggaran. Apabila seorang siswa telah mencapai 150 poin , maka siswa tersebut akan
dikembalikan kepada orang tuanya ( dikeluarkan dari sekolah ).
berlaku selama siswa belajar di Sekolah Dasar Negeri Alalak Tengah 4 dan bobot poin
pelanggaran ini juga menjadi salah satu kriteria prasyarat untuk menentukan naik tidaknya
atau lulus tidaknya siswa. Adapun klasifikasi tabel poin pelanggaran yang dimaksud adalah
sebagai berikut :

Tabel 8 :Aturan TambahanBobot Poin Pelanggaran

NO JENIS PELANGGARAN POIN

A UMUM

1 Melakukan tindakan yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 100 poin
1945
2 Melakukan tindakan yang dapat merendahkan nama baik diri dan 100 poin
nama baik sekolah
3 Merendahkan, menghina, mengancam dan melakukan tindakan 100 poin
yang tidak terpuji terhadap orang tua , guru, pegawai dan tenaga
pendidik lainnya
B PAKAIAN SERAGAM
4 Tidak memakai seragam yang sesuai dengan ketentuan pada hari- 10 poin
hari kegiatan belajar dilaksanakan
5 Tidak memakai topi , ikat pinggang, kaos kaki, atau sepatu yang 5 poin
sesuai dengan ketentuan
6 Memakai sandal, sepatu sandal selama kegiatan belajar 10 poin
dilaksanakan kecuali seizin dokter
C PENAMPILAN DIRI
7 Mengecat seluruh dan sebahagian rambut dan berambut gondrong 15 poin
bagi laki-laki
8 Berkuku panjang dan mengecat kuku 5 poin
9 Bertato 15 poin
10 Memakai atribut atau asesoris seperti gelang, anting ( bagi laki-laki 5 poin
) , kalung, kaca mata warna atau make up yang berlebihan bagi
perempuan
D KEGIATAN BELAJAR
11 Terlambat hadir di sekolah setiap satu kali 5 poin
12 Bersikap mengarahkan pada hal-hal tidak berhubungan dengan 10 poin
pelajaran saat guru menerangkan sesuatu dalam kelas
13 Berbicara yang tidak pada tempatnya pada saat belajar yang dapat 10 poin
mengganggu ketertiban kelas
14 Meninggalkan pelajaran atau berada di luar kelas selama pelajaran 10 poin
berlangsung, dan pada pergantian tiap mata pelajaran, tanpa
rekomendasi guru kelas / piket
15 Duduk-duduk ( nongkrong ) dipinggir jalan, atau tempat-tempat 10 poin

Page | 40
NO JENIS PELANGGARAN POIN

tertentu pada waktu berangkat dan waktu pulang sekolah


16 Tidak masuk tanpa keterangan ( membolos ) 10 poin
17 Tidak mengerjakan/mengumpulkan PR/Tugas yang diberikan guru 5 poin
18 Tidak membawa buku pelajaran sesuai jadwal pelajaran 5 poin
E UPACARA BENDERA DAN HARI-HARI BESAR
19 Tidak mengikuti upacara bendera pada hari Senin, tanpa keterangan 10 poin
20 Tidak mengikuti upacara peringatan hari – hari besar nasional 15 poin
21 Tidak mengikuti upacara hari-hari besar keagamaan 15 poin

F KEGIATAN KEAGAMAAN
22 Tidak mengikuti keagamaan sesuai dengan agama yang dianutnya 10 poin
23 Tidak menjalankan sholat dzuhur , sholat Jum’at berjamaah di 5 poin
sekolah atau tidak mengikuti pengajian yang diadakan sekolah
( khusus bagi yang muslim ), ibadah bagi non muslim.

G KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
24 Tidak mengikuti sama sekali kegiatan ekstrakurikuler yang 5 poin
diadakan sekolah dan yang dipilihnya
H SARANA DAN PRASARANA
25 Menggunakan sarana dan prasarana sekolah untuk keperluan diluar 10 poin
Pendidikan
26 Menggunakan sarana dan prasarana sekolah tanpa seizin dari 10 poin
Sekolah
27 Merusak atau mencoret-coret kursi, bangku/meja, tembok dan lain- 25 poin
Lain

POIN PENGHARGAAN

PENGURANGAN
NO JENIS PRESTASI
POIN
1 Pengurus Kelas 10-30 poin
2 Pengurus Kelompok / persatuan 10-30 poin
3 Prestasi lomba antar kelas 5 -10 poin
4 Prestasi lomba mewakili sekolah 20 -30 poin
5 Prestasi juara kelas 20-30 poin
6 Prestasi siswa teladan 30 poin
7 Prestsi penggerak kegiatan kebersihan di kelasnya 10 poin
8 Tidak ada catatan kredit poin selama satu semester 10 poin
9 Memberi informasi penting tentang kemajuan sekolah 15 poin

CATATAN :

1. Siswa yang meraih prestasi di atas akan mendapatkan pengurangan kredit poin
pelanggaran sesuai dengan tabel diatas.

Page | 41
2. Siswa yang belum mendapat kredit poin, maka poin prestasi akan menjadi poin
pengurangan simpanan atau diberi penghargaan lainnya.
2. Kelulusan
Siswa dinyatakan lulus / tamat belajar jika :
 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
 Memperoleh nilai minimal Baik untuk seluruh kelompok Mata Pelajaran ; Agama dan
Akhlaq mulia, Kewarganegaraan dan kepribadian, Estetika, Jasmani Olahraga dan
kesehatan sesuai dengan aturan bobot point
 Lulus Ujian sekolahuntuk kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

 Lulus Ujian Sekolah sesuai dengan Standar Minimal Kelulusan ( SMK ) dan Standar
kelulusan yang telah ditentukan oleh sekolah.

3. Strategi Penanganan Siswa yang Tidak Naik Kelas dan Tidak Lulus

a. Penanganan Siswa yang tidak naik kelas

1) Siswa yang tidak naik dapat melanjutkan dengan mengulang dikelas tingkat yang sama

2) Orang tua berhak untuk memindahkan anaknya ke sekolah lain dengan catatan tetap
tidak naik sesuai dengan kelas yang ditinggalkan

b. Penanganan siswa yang tidak lulus

1) Siswa yang tidak lulus berhak untuk mengulang di kelas tingkat yang sama

2) Siswa yang tidak lulus berhak untuk pindah sekolah dengan catatan mengulang
dikelas yang sama.

J. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik dan kecakapan vokasional.Pendidikan kecakapan merupakan bagian integral dari
semua mata pelajaran atau paket. Pendidikan kecakapan hidup di Sekolah Dasar Negeri Alalak
Tengah 4 lebih menekankan kepada kecakapan non vokasional.
a. Kecakapan Pribadi (Personal )
Kecakapan Pribadi dapat dikembangkan dan ditanamkan melalui kegiatan rutinitas antara
lain :
1) Memberi salam dan bersalaman kepada teman, guru, dan karyawan ketika tiba di
sekolah
2) Membaca surah-surah pendek sebelum belajar dan berdo a
3) Membaca doa sebelum dan sesudah belajar
4) Membaca Al Qur’an
5) Praktik Sholat
6) Jum at Takwa
7) Memelihara dan menjaga tanaman di halaman kelasnya dan lingkungan sekolah.
Page | 42
8) Mengadakan operasi granit, memungut sampah,setelah jam istirahat dan mau pulang
sekolah.
9) Mengadakan pelatihan tari bagi siswa yang berbakat
10) Menagadakan pelatihan pencak silat
11) Mengadakan pelatihan futsal
b. Kecakapan Sosial
Untuk membekali dan menumbuhkembangkan kecakapan sosial siswa, sekolah
mengadakan kegiatan antara lain :
1) Mengumpulkan dana sosial untuk siswa yang sakit atau yang tertimpa musibah
2) Menjenguk teman yang sakit
3) Mengadakan kerja bakti ( Jum’at Bersih )
4) Menghargai pendapat teman dalam berdiskusi di kelas
5) Melaksanakan tugas kebesihan kelas
c. Kecakapan Akademik
Kecakapan akademik ditanamkan dengan melalui berbagai kegiatan sbb :
1) Menerapkan pendekatan belajar aktif (PAKEM)
2) Membina kaderisasi ,futsal,karate dan menari
3) Mengadakan wajib baca di perpustakaan
4) Mengadakan wajib baca senyap ( 10 menit ) sebelum bel masuk sekolah

K. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Banjarmasin sebagai kota Baiman (Bersih Dan Nyaman) memiliki kekhususan
dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia, Banjarmasin sebagai kota Baiman
(Bersih Dan Nyaman) berfungsi sebagai pusat pelayanan dan perekonomian masyarakat. Oleh
karena itu muatan lokal yang dikembangkan disesuaikan dengan ciri khas daerah yang terdiri
dari Pendidikan Budaya Banjar yang berfungsi sebagai upaya memberi bekal kemampuan dan
sikap mental agar tidak hilang terbawa arus modern, melestarikan nilai-nilai dan
mengembangkan budaya Banjardi Kalimantan Selatan. Oleh karena itu sekolah perlu
melestarikan pengembangan budaya Banjar di kota Banjarmasin.
1. Pendidikan Lingkungan dan Budaya Banjar ( PLBB )
Mata Pelajaran ini dimaksudkan untuk mengenal, memahami, dan membiasakan
berperilaku hidup sehat, disiplin, aman, tertib, akrab, serta menghargai seni dan budaya
Banjar. Mengingat kondisi yang ada di sekolah dan sumber daya manusia yang tersedia,
maka kegiatan yang dapat dikembangkan di SD Negeri Alalak Tengah 4 antara lain:
a. Tari Banjar
b. Karate.

Page | 43
c. Pariwisata ( mengadakan kunjungan ke obyek wisata di Banjarmasin secara umum
Kalsel untuk melestarikan dan mengenalkan obyek wisata kepada siswa ).
2. Teknologi Informasi Komunikasi
Mengingat pentingnya teknologi Informasi Komunikasi maka sejak kelas Isampai dengan
kelas VI sudah dibekali IT untuk menuju persaingan globalisasi bidang IT. E-Learning
dengan menggunakan CMPC sangat menunjang untuk menjelajah dunia melalui jaringan
internet.

Page | 44
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
khusus. tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah
jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur.

B. Penetapan Kalender Pendidikan


1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir bulan Juni tahun
berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Mendiknas dan atau Menteri Agama
dalam hal terkait dengan hari raya keagamaan.
3. Pemerintah pusat dan daerah dapat menetapkan hari libur untuk sekolah.
4. Kalender Pendidikan ini disusun oleh SD Negeri Alalak Tengah 4 Kota Banjarmasin,
mengacu pada edaran Dinas pendidikan kota banjarmasin.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel 9
Tabel 9. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan


belajar minggu dan pembelajaran efektif pada setiap
maksimum 38 satuan pendidikan
minggu

2. Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu setiap semester


semester minggu

3. Jeda antar Maksimum 2 Antara semester I dan II

Page | 45
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
semester minggu

4. Libur akhir tahun Maksimum 2 Digunakan untuk penyiapan


pelajaran minggu kegiatan dan administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran

5. Hari libur 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan


keagamaan libur keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif

6. Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan


umum/nasional minggu Pemerintah

7. Hari libur khusus Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai


minggu dengan ciri kekhususan masing-
masing

8. Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang


sekolah/madrasah minggu diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif

Page | 46
KALENDER PENDIDIKAN SD NEGERI ALALAK TENGAH 4
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
JUMLAH HARI
THN BULAN Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn Sl HK HL HE
JULI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 20 11
AGUSTUS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 10 21
2023

SEPTEMBER 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 7 23
OKTOBER 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 12 19
NOVEMBER 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 5 25
DESEMBER 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 11 20
JUMLAH HARI KALENDER, HARI LIBUR, DAN HARI EFEKTIF SEMESTER 1 184 65 119
JANUARI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 11 20
FEBRUARI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 29 5 24
2024

MARET 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 23 8
APRIL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 17 13
MEI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 7 24
JUNI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 7 23
JULI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
JUMLAH HARI KALENDER, HARI LIBUR, DAN HARI EFEKTIF SEMESTER 2 182 70 112
JUMLAH HARI KALENDER, HARI LIBUR, DAN HARI EFEKTIF TAHUN PELAJARAN 2023/2024KALENDER PENDIDIKAN SDN ALALAK TENGAH 4 366 135 231
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Keterangan :
SEMESTER 1 SEMESTER 2
TANGGAL KEGIATAN TANGGAL KEGIATAN
17 Juli 2023 Hari perta ma masuk sekolah 1 Januari 2024 Libur Tahun Baru Masehi
17 — 20 Juli 2023 Pengenalan Lingkungan Sekolah 8 Januari 2024 Hari Perta ma Masuk Sekolah Semester 2
19 Juli 2023 Libur Tahun Baru Is lam 1445 H 29 Januari 2024 Memperingati Isra Mi'raj
17 Agus tus 2023 Hari Proklamasi Kemerdekaan RI 10 Februari 2024 Prakiraan Libur Tahun Baru Imlek 2575
11-16 September 2023 Prkiraan Penilaian Tengah Semester 10 Februari 2024 Prakiraan Libur Isra Mi’raj
21 September 2023 Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 4 — 9 Maret 2024 Prakiraan Penilaian Tengah Semester 2
27 September 2023 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW 11 Maret 2024 Prakiraan Libur Hari Raya Nyepi
25-26 Oktober 2023 Pelaksanaan Asismen Nasional 11 — 13 Maret 2024 Prakiraan Libur Awal Ramadhan 1445 H.
4 - 9 Desember 2023 Perkiraan Penilaian Akhir Semester 3 — 15 Apri l 2024 Prakiraan Libur Hari Rava Idul Fitri 1445
22 / 23 Desember 2023 Pembagian Rapor Semester 1 1 Mei 2024 Libur Hari Buruh
25 Desember 2023 Libur Hari Na ta l 9 Mei 2024 Prakiraan Libur wafat Isa Almasih
26 Desember 2023 Cuti Bersama Hari Na ta l 23 Mei 2024 Prakiraan Libur Hari Raya Waisak
27 Des 2023 — 7 Jan 202 Libur Semester 1 1 Juni 2024 Libur Hari Lahir Pancasila
10 — 15 Juni 2024 Prakiraan Penilaian Akhir Tahun Pelajar
17 Juni 2024 Prakiraan Hari Raya Idul Adha 1445 H
28 Juni 2024 Tanggal Peneta pan Rapor Semester 2
28 / 29 Juni 2024 Pembagian Rapor Semester 2
1-13 Juli 2024 Libur Akhir Tahun Pelajaran

Banjarmasin, 1-08- 2023


Kepala SDN Alalak Tengah 4

Marliana,S.Pd.
NIP 19760901 199803 2 003

Mengetahui
Pengawas Sekolah

Ali Nurdin, S. Pd
NIP. 19630910 198305 1 004

Page | 47
BAB VII

PENUTUP

Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring
pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya
bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan
belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri
yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan,
seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dsb. perlu
dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di
masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat
membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup
suatu bangsa yang besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan
budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan
penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah
melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (KURIKULUM 2013),
seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan
silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan
dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak
semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap
prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri
sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai
baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah. Peta nilai
dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai yang dapat
diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan
Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula melalui program
pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan,
pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini perlu
dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama sebagai
suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya diharapkan
menghasil budaya sekolah.
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan
kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan karakter
bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan
Page | 48
karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak
pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan
pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta
didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang

Page | 49
JADWAL PELAJARAN

Kelas 2a

JADWAL PELAJARAN
JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
07:45-08:20 Upacara PJOK PAI TEMA Senam/JT TEMA
08:20-08:55 TEMA PJOK PAI TEMA TEMA TEMA
08:55-09:30 TEMA PJOK PAI TEMA TEMA TEMA

09:30-09:45 ISTIRAHAT PERTAMA


09:45-10:20 TEMA TEMA TEMA TEMA TEMA TEMA
10:20-10:55 TEMA TEMA TEMA BTA TEMA TEMA

10:55-11:30 TEMA TEMA TEMA BTA

Kelas 2b

JADWAL PELAJARAN
SELAS RAB KAMI
JAM SENIN JUM'AT SABTU
A U S
TEM
Upacara PJOK PAI Senam/JT TEMA
07:45-08:20 A
TEM
TEMA PJOK PAI TEMA TEMA
08:20-08:55 A
TEM
TEMA PJOK PAI TEMA TEMA
08:55-09:30 A

09:30-09:45 ISTIRAHAT PERTAMA


TEM
TEMA TEMA TEMA TEMA TEMA
09:45-10:20 A
10:20-10:55 TEMA TEMA BTA TEMA TEMA TEMA
TEMA TEMA BTA TEMA
10:55-11:30

Kelas 3

JADWAL PELAJARAN
JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
Upacar TEMATI TEMATI Senam/ TEMATI
PJOK
07:45-08:20 a K K JT K
TEMATI TEMATI TEMATI TEMATI
PJOK PAI
08:20-08:55 K K K K
TEMATI TEMATI TEMATI TEMATI
PJOK PAI
08:55-09:30 K K K K

09:30-09:45 ISTIRAHAT PERTAMA


TEMATI TEMATI TEMATI TEMATI TEMATI
PAI
09:45-10:20 K K K K K
TEMATI TEMATI TEMATI TEMATI
10:20-10:55 K K K K
Page | 50
TEMATI TEMATI TEMATI TEMATI
10:55-11:30 K K K K

Kelas 5a
JADWAL PELAJARAN
JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
UPACAR TEMATI TEMATI
AGAMA MTK MTK
07:45-08:20 A K K
TEMATI TEMATI
PJOK AGAMA MTK MTK
08:20-08:55 K K
TEMATI TEMATI TEMATI
PJOK AGAMA
08:55-09:30 K K K
09:30-09:45 ISTIRAHAT PERTAMA
TEMATI TEMATI TEMATI
PJOK AGAMA MULOK
09:45-10:20 K K K
TEMATI TEMATI TEMATI
PJOK SBDP MULOK
10:20-10:55 K K K
TEMATI TEMATI
TEMATIK SBDP
10:55-11:30 K K
11:30-11:45 ISTIRAHAT KEDUA
TEMATI Kelas : 5b
BTA MULOK SBDP
11:45-12:20 K
J A D WTEMATI
BTA A L P E L MULOK A J A R A N SBDP
12:20-12:55
JAM SENIN SELASAK RABU KAMIS JUM'AT SABTU
UPACAR TEMATI
AGAMA MTK MTK MOLUK
07:45-08:20 A K
TEMATI
PJOK AGAMA MTK MTK MOLUK
08:20-08:55 JADWAL PELAJARAN K
TEMATI TEMATI TEMATI JUM'A SABT
JAM PJOK
SENIN AGAMA
SELASA
08:55-09:30 K RABU K KAMISK T U
09:30-09:45
07:45- I S T I R A H A T
Upacar Matematik Matematik Matematik Temati P E R T A M A
TEMATIa TEMATI TEMATI PJOK
08:20 a
PJOK AGAMAa a k
MULOK
09:45-10:20
08:20- Temati Matematik Matematik K K Matematik K Temati
TEMATI TEMATI TEMATI PJOK
08:55 k
PJOK a SBDP a a k
MULOK
10:20-10:55
08:55- K
Temati Matematik MatematikK Matematik K Temati
TEMATI TEMATI TEMATI PJOK
09:30 k a SBDP a a k
10:55-11:30
09:30- K K K
11:30-11:45
09:45 I SI TS TI RI RA AH HA AT TK PE ED RUTAA M A
09:45- TEMATI Temati
Agama BTA
Tematik MULOK TematikSBDP Tematik Mulok
11:45-12:20
10:20 K k
10:20- TEMATI Temati
Agama BTA
Tematik MULOK TematikSBDP Tematik Mulok
12:20-12:55
10:55 K k
10:55- Temati
Kelas 6a Agama Tematik Tematik Tematik Mulok
11:30 k
11:30-
11:45 ISTIRAHAT KEDUA
Page | 51
11:45-
Agama BTA Tematik Tematik
12:20
12:20-
Agama BTA Tematik Tematik
12:55
Kelas 6b

JADWAL PELAJARAN
KAMI
JAM SENIN SELASA RABU JUM'AT SABTU
S
07:45-08:20 Upacara Matematika Tema Tema Senam/JT PJOK
08:20-08:55 Tema Matematika Tema Tema Matematika PJOK
08:55-09:30 Tema Matematika Tema Tema Matematika PJOK
09:30-09:45 ISTIRAHAT PERTAMA
09:45-10:20 Tema Tema Tema Tema Matematika PJOK
10:20-10:55 Tema Tema Tema PAI Matematika Remedial

10:55-11:30 Tema Tema Tema PAI Remedial

11:30-11:45 ISTIRAHAT KEDUA


11:45-12:20 B.Bjr B. Ing BTA PAI

12:20-12:55 B.Bjr B. Ing BTA PAI

Page | 52

Anda mungkin juga menyukai