Contoh Led Standar 6 d3
Contoh Led Standar 6 d3
Contoh Led Standar 6 d3
Pendidikan
1. Latar Belakang
a. Tujuan Penetapan Standar Pendidikan
Penetapan standar perguruan tinggi mengenai pendidikan memiliki tujuan antara
lain:
1) Mengembangkan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran guna
mencapai tujuan pendidikan tinggi.
2) Mengatur proses interaksi antara dosen dan mahasiswa, serta mengintegrasi
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam pembelajaran.
3) Hasil penelitian perguruan tinggi diarahkan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4) Suasana akademik digunakan sebagai acuan oleh semua unit kerja yang terkait
agar tercipta suasana akademik yang kondusif di lingkungan Stikes Widyagama
Husada.
b. Rasional Penetapan Standar Pendidikan
Renstra Stikes Widyagama Husada Tahun 2020-2024 digunakan sebagai acuan
rasional penetapan standar pendidikan guna menunjang keunggulan di Stikes
Widyagama Husada.
c. Mekanisme Penetapan Standar Pendidikan
Mekanisme atau langkah-langkah penetapan standar kurikulum, pembelajaran,
integrasi kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat dalam pembelajaran,
dan suasana akademik adalah sebagai berikut:
1) Menjadikan visi dan misi Stikes Widyagama Husada sebagai titik awal dan
tujuan akhir, mulai dari merancang hingga penetapan standar.
2) Mengumpulkan dan mempelajari isi peraturan perundangan yang relevan
dengan aspek kegiatan sesuai standarnya.
3) Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam
peraturan perundangan yang tidak dapat dihindari.
4) Melakukan evaluasi diri dengan menerapkan SWOT analisis.
5) Melakukan survei tentang aspek standar yang hendak dibuat, pada pemangku
kepentingan baik dari internal dan/atau eksternal.
6) Melakukan analisis hasil dari poin nomor 2 hingga 4 dengan cara mengujinya
pada visi dan misi Stikes Widyagama Husada.
7) Merumuskan draft awal standar yang bersangkutan.
8) Melakukan sosialisasi draft standar dengan mengundang pemangku
kepentingan internal dan/atau eksternal untuk mendapatkan saran.
9) Merumuskan kembali standar dengan memperhatikan hasil dari poin nomor 8.
10) Melakukan edit dan verifikasi standar untuk memastikan tidak ada kesalahan
penulisan.
11) Mensahkan dan memberlakukan standar melalui penetapan dalam bentuk surat
126
keputusan.
2. Kebijakan
Dokumen formal kebijakan dan panduan pendidikan terdiri dari:
a. Kebijakan tentang kurikulum: Statuta Stikes Widyagama Husada yang telah
ditetapkan berdasarkan: SK Ketua YPPIWM No: 27/A/SK/YPM/IX/2018 pada
tanggal 3 September 2018 (Bab IV, Pasal 14, ayat 1 tentang Kurikulum; Ayat 2
tentang Basis kurikulum; Ayat 3 tentang Penambahan kompetensi; Ayat 4 tentang
Pembuatan kurikulum; Ayat 5 tentang Pengembangan kurikulum; Ayat 6 tentang
Pengajuan perubahan kurikulum dan Ayat 7 tentang Evaluasi kurikulum).
b. Kebijakan tentang pembelajaran meliputi:
1) Standar Kompetensi Lulusan: 20/SM.LPM/STIKES/2020;
2) Standar Isi Pembelajaran: 21/SM.LPM/STIKES/2020;
3) Standar Proses Pembelajaran: 22/SM.LPM/STIKES/2020,
a. Standar Penilaian Pembelajaran: 04/001/MM/LPM/STIKES/2021;
b. Standar Dosen dan Tendik: 06/SM.LPM/STIKES/III/2016;
c. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran: 07/SM.LPM/STIKES/2016;
d. Standar Pengelolaan Pembelajaran: 24/SM.LPM/STIKES/2020;
e. Standar Pembiayaan Pembelajaran: 25/SM.LPM/STIKES/2020;
f. Standar Integrasi Penelitian dan PKM dalam pembelajaran: Statuta Stikes
Widyagama Husada yang telah ditetapkan berdasarkan SK Ketua YPPIWM
No: 27/A/SK/YPM/IX/2018 pada tanggal 3 September 2018 (Bab IV, Pasal 23
Ayat 2 dan 4 tentang Pelaksanaan dan pemanfaatan penelitian dilaksanakan
untuk menunjang pembelajaran; Pasal 24 ayat 1 tentang Pelaksanaan dan
pemanfaatan pengabdian kepada masyarakat diorientasikan untuk
pemberdayaan masyarakat dan sebagai referensi dalam pembelajaran).
c. Kebijakan tentang suasana akademik tertuang dalam Statuta Stikes Widyagama
Husada yang telah ditetapkan berdasarkan:
1) SK Ketua YPPIWM No: 27/A/SK/YPM/IX/2018 (Bab IV Pasal 26: Kebebasan
Akademik, Kebebasan Mimbar akademik dan Otonomi Keilmuan),
2) SK Ketua tentang Pelaksanaan Otonomi Keilmuan, Kebebasan Akademik,dan
Kebebasan Mimbar Akademik;
3) SK Ketua Tentang Penciptaan Suasana Akademik;
127
Kependidikan
g. Standar Nomor: 07/SM.LPM/STIKES/2016 tentang Sarana dan Prasarana
Pembelajaran
h. Standar Nomor: 24/SM.LPM/STIKES/2020 tentang Pengelolaan Pembelajaran
i. Standar Nomor: 25/SM.LPM/STIKES/2020 tentang Pembiayaan Pembelajaran
j. Standar Nomor: 01/SM.LPM/STIKES/2016 tentang Kurikulum
Strategi pencapaian standar pendidikan terdiri dari:
1) Melakukan sosialisasi pada pihak-pihak yang terkait untuk memenuhi standar yang
telah ditetapkan,
2) Mewajibkan pelaksanaan standar pada pihak-pihak yang terkait,
3) Melakukan monitoring pada proses pelaksanaan setiap standar,
4) Melakukan evaluasi pada hasil monitoring dengan semua pihak yang terkait untuk
pemenuhan standar,
5) Melakukan perbaikan pada pelaksanaan pemenuhan standar berdasarkan hasil
evaluasi.
Sumber daya untuk mencapai standar pendidikan terdiri dari: Yayasan, Senat
Akademik, Ketua Stikes, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Wakil Ketua III, Kaprodi, Ka.
TU, Ka. LPPM, Ka. LPM, Dosen dan Stakeholder.
Mekanisme evaluasi dan monitoring dilakukan berpedoman pada manual mutu
standar pendidikan, yaitu pada manual evaluasi dan peningkatan standar. Mekanisme
evaluasi yang dijalankan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pemantauan secara priodik dalam satuan waktu semester dan atau
tahunan
2. Mencatat atau merekam semua temuan berupa penyimpangan, kelalaian,
kesalahan, atau sejenisnya dari penyelenggaraan standar – standar Pembelajaran
yang memenuhi atau belum memenuhi isi standar – standar Pembelajaran yang
telah ditetapkan.
3. Mencatat pula bila ditemukan ketidaklengkapan dokumen seperti prosedur kerja,
formulir, dan sebagainya dari standar – standar Pembelajaran yang telah
dilaksanakan
4. Memeriksakan dan mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan
dari isi standar – standar Pembelajaran memenuhi atau belum memenuhi
pelaksanaan Standar Proses Pembelajaran
5. Mencatat atau merekam semua tindakan evaluasi yang diambil.
6. Memantau terus menerus efek dari tindakan evaluasi tersebut, misalnya apakah
kemudian penyelenggaraan pendidikan kembali berjalan sesuai dengan isi standar.
7. Melaporkan hasil dari Evaluasi standar itu kepada pimpinan dan kepala unit kerja,
disertai saran atau rekomendasi.
8. Tim mengevaluasi standar – standar pembelajaran sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan
128
Setelah dilakukan evaluasi, dan dirasa perlu monitoring standar pembelajaran, maka
akan dilakukan mekanisme sebagai berikut:
1. Melakukan pemantauan secara priodik dalam satuan waktu semester dan atau
tahunan
2. Tim memantau standar proses pembelajaran sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan
3. Mencatat atau merekam semua temuan berupa penyimpangan, kelalaian, kesalahan,
atau sejenisnya dari penyelenggaraan standar – standar Pembelajaran yang
memenuhi atau belum memenuhi isi standar – standar Pembelajaran yang telah
ditetapkan.
4. Mencatat pula bila ditemukan ketidaklengkapan dokumen seperti prosedur kerja,
formulir, dan sebagainya dari standar – standar Pembelajaran yang telah
dilaksanakan
5. Memeriksakan dan mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan
dari isi standar – standar Pembelajaran memenuhi atau belum memenuhi
pelaksanaan Standar
6. Mencatat atau merekam semua tindakan evaluasi yang diambil.
7. Memantau terus menerus efek dari tindakan evaluasi tersebut, misalnya apakah
kemudian penyelenggaraan pendidikan kembali berjalan sesuai dengan isi standar.
8. Melaporkan hasil dari Evaluasi standar itu kepada pimpinan dan kepala unit kerja,
disertai saran atau rekomendasi.
129
Tabel C6.1. Tambahan Muatan Lokal Mata Kuliah Penciri Pendukung Visi Misi
Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa setiap prodi yang ada di STIKES Widyagama
Husada terdapat 2-3 MK sebagai pendukung dari visi misi institusi
Ketersediaan pedoman pengembangan kurikulum yang memuat:
a. Profil lulusan, capaian pembelajaran, bahan kajian, struktur kurikulum dan rencana
pembelajaran semester (RPS) yang mengacu kepada KKNI dan peraturan-peraturan
terkini, dan kepekaan terhadap isu-isu terkini (seperti pendidikan karakter, SDGs,
NAPZA, dan pendidikan anti korupsi) sesuai dengan program pendidikan yang
dilaksanakan,
STIKES Widyagama Husada memiliki Buku Pedoman Pengembangan
Kurikulum yang disahkan oleh Ketua STIKES Widyagama Husada
No.1453/K/STIKES/X/2016
b. Mekanisme penetapan (legalitas) kurikulum.
Dalam mekanisme penetapan (legalitas) kurikulum disahkan oleh Ketua STIKES
Widyagama Husada kemudian oleh Ketua Program Studi telah dijabarkan dalam
Buku Pedoman Akademik yang menjadi panduan dalam proses pembelajaran
selama satu tahun akademik dengan No. tentang Buku Pedoman Akademik
tahun 2016
2) Ketersediaan pedoman pelaksanaan kurikulum yang mencakup pemantauan
dan peninjauan kurikulum yang mempertimbangkan umpan balik dari para
pemangku kepentingan, pencapaian isu-isu strategis untuk menjamin kesesuaian
dan kemutakhirannya.
Pedoman pelaksanaan kurikulum yang mencakup pemantauan dan peninjauan
kurikulum yang mempertimbangkan umpan balik dari pemangku kepentingan,
pencapaian isu-isu strategis untuk menjaminkesesuaian dan kemutakhirannya sudah
tertuang dalam Statuta STIKES Widyagama Husada No. 26/K/YPPI WM/V/2016pada
BAB IV yaitu tentang Penyelenggaraan pendidikan, pasal 14 tentang kurikulum
pendidikan serta Buku Pedoman Akademik dengan SK Ketua STIKES Widyagama
Husada No. 004/K/STIKES/IV/2016 dijabarkan sebagai berikut :
130
a) Perencanaan :
1) Penetapan Profil Lulusan pada masing-masing program studi
2) Perumusan Capaian pembelajaran seperti rumusan sikap, rumusan keterampilan
umum, rumusan pengetahuan, dan rumusan keterampilan khusus.
3) Perumusan bahan kajian dengan capaian pembelajaran
4) Perumusan Matrik keterkaitan antara bahan kajian dan mata kuliah
5) Perumusan Mata kuliah dan deskirpsi mata kuliah
6) Sebaran distribusi mata kuliah taip semestermya.
b) Pelaksanaan
Pedoman pelaksanaan kurikulum mengacu pada Buku Pedoman Akademik dan
Standar Pembelajaran pada SPMI
c) Pemantauan
Melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam rangka
menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran; dan melaporkan hasil
program pembelajaran secara periodik sebagai sumber data dan informasi dalam
pengambilan keputusan perbaikan dan pengembangan mutu pembelajaran.
Bentuk evaluasi program pembelajaran merupakan salah satu model yang sudah
dijalankan dan dikembangkan pada satu perguruan tinggi selama lebih dari lima
tahun. Kegiatan evaluasi tersebut dilakukan dengan menyebarkan angket kepada
mahasiswa sebelum kegiatan pembelajaran selesai di setiap semester. Hasil angket
tersebut ditabulasi dan dosen atau sekelompok dosen di setiap mata kuliah. Hasil
analisis inilah yang dapat digunakan untuk evaluasi diri dan perbaikan terutama
pada proses pembelajarannya. Model ini terdiri dari kegiatan merencanakan bentuk
angket, penyebaran angket pada mahasiswa, pengolahan hasil angket, analisis dan
pembahasan hasil analisis, pembuatan rekomendasi, dan pembuatan laporan.
d) Peninjauan Kurikulum
Peninjauan kurikulum pada masing-masing program studi telah mengikuti acuan
dalam pengembangan kurikulum yang mempertimbangkan umpan balik dari
pemangku kepentingan terkait pencapaian isu-sisu startegis untuk menjamin
kesesuaian dan kemutakhiran kurikulum serta sesuai dengan arahan organisasi
profesi serta arahan dari asosiasi pendidikan pada masing-masing program studi
yang ada di lingkungan STIKES Widyagama Husada. Berikut adalah hasil
pengembangan kurikulum pada masing-masing program studi.
131
Tabel C6.2. Hasil Pengembangan Kurikulum
No Kurikulum Pengembangan Kurikulum Hasil
1 Kurikulum DIII Surat Keputusan No. 121/K/STIKES/IX/2016 sudah berorientasi Tahun akademik 2020/2021 DIII kebidanan telah menggunakan Kurnas 2016 dengan SK No. /K/STIKES/II/2020
Kebidanan tahun ke masa depan dengan bobot sks 112 SKS dengan perincian 96 sks
2016 berasal dari Kurikulum Nasional 2011 dan 16 sks dari institusi. 16
sks diluar dari Kurikulum Nasional 2011 merupakan merupakan
mata kuliah pendukung. 5 SKS dari 16 SKS menjadi keunggulan
dari Program Studi
2 Kurikulum S1 Peninjauan kurikulum di tahun 2021 karena menunggu Mengintegrasi VM institusi pd MK dan memberikan penciri prodi
132
b) Pembelajaran
1) Ketersediaan bukti yang sahih tentang penerapan sistem penugasan dosen berdasarkan
kebutuhan, kualifikasi, keahlian dan pengalaman.
Tabel C6.3. Rekapitulasi sistem penugasan dosen berdasarkan kualifikasi, keahlian
dan pengalaman
Prodi Nama Dosen Kualifikasi Keahlian Pengalaman Mata Kuliah
DIII Yuliyanik, AMd. Keb., S2 Kesehatan Reproduksi Mengampu dan 1. Kesehatan Reproduksi dan KB
Kebidanan SKM., M. Biomed membimbing mahasiswa 2. Kesehatan Masyarakat
lebih dari 10 tahun di 3. Biologi dalam kesehatan reproduksi
bidang kebidanan dan 4. Maternal Homecare
kesehatan reproduksi
Patemah, AMd. Keb., S. S2 Kesehatan ibu dan Mengampu dan 1. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi,
SiT., M. Kes Anak membimbing mahasiswa Balita dan Anak Prasekolah
lebih dari 10 tahun di 2. Asuhan Kebidanan Komunitas
bidang kebidanan 3. Konsep Kebidanan
khususnya kesehatan ibu
dan anak
Jiarti Kusbandiyah, S2 Kesehatan Ibu dan Mengampu dan 1. Asuhan Kebidanan Kehamilan
AMd. Keb., S. SiT., M. Anak membimbing 2. Anatomi
Kes mahasiswa lebih dari 3. Kesehatan Reproduksi dan KB
10 tahun di bidang 4. Maternal Homecare
kebidanan khususnya
kesehatan ibu dan anak
Yuniar Angelia S2 Kesehatan Ibu dan Mengampu dan 1. Asuhan Kebidanan Persalinan dan
Puspadewi, AMd. Keb., Anak membimbing mahasiswa Bayi Baru Lahir
S. SiT., M. Kes lebih dari 10 tahun di 2. Komunikasi dalam Praktik Kebidanan
bidang kebidanan 3. Ginekologi
khususnya kesehatan ibu 4. Maternitas Nursing 1 dan 2
dan anak
Senditya Indah S2 Kesehatan Ibu dan Mengampu dan 1. Asuhan Kebidanan Persalinan dan
Mayasari, AMd. Keb., Anak membimbing mahasiswa Bayi Baru Lahir
S. SiT., M. Kes lebih dari 10 tahun di 2. Asuhan Kebidanan Nifas dan
bidang kebidanan Menyusui
khususnya kesehatan ibu 3. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan
dan anak Maternal Neonatal
4. Maternal Homecare
Nicky Danur Jayanti, S2 Kesehatan Ibu dan Mengampu dan 1. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi,
AMd. Keb., S. ST., Anak membimbing mahasiswa Balita dan Anak Prasekolah
M.KM lebih dari 10 tahun di 2. Konsep Kebidanan
bidang kebidanan 3. Promosi Kesehatan
khususnya kesehatan ibu 4. Baby Care
dan anak
133
lebih dari 5 tahun di 3. Kebidanan Komunitas
bidang kebidanan 4. Obstetri
khususnya kesehatan ibu
dan anak
S-1 Ilmu Nurma Afiani, S. Kep., S2 Keperawatan Medikal Mengampu dan 1. Keperawatan Medikal Bedah I, II,
Keperawatan Ners., M. Kep. bedah dan gawat membimbing mahasiswa & III
darurat lebih 10 tahun dibidang 2. Keperawatan gawat darurat
keperawatan medikal 3. Keperawatan kritis
bedah dan gawat darurat 4. Metodologi Penelitian
Dwi Soelistyoningsih, S2 Kedokteran biomedik Mengampu dan 1. Ilmu Dasar Keperawatan I, II, &
dr., M. Biomed. membimbing mahasiswa III
lebih 5 tahun dibidang 2. Metodologi Penelitian
kedokteran biomedik 3. Keselamatan Kerja dan
Keselamatan Kesehatan Kerja dalam
Keperawatan
Wira Daramatasia, dr., S2 Kedokteran biomedik Mengampu dan 1. Ilmu Dasar Keperawatan I, II, &
M. Biomed membimbing mahasiswa III
lebih 10 tahun dibidang 2. Keperawatan HIV/ AIDS
kedokteran biomedik 3. Metodologi Penelitian
4. Biostatistik
Ika Arum D. S., S. S2 Keperawatan anak dan Mengampu dan 1. Keperawatan Dasar I
Kep., Ners., M. biomedik membimbing mahasiswa 2. Konsep Dasar Keperawatan I
Biomed. lebih 5 tahun dibidang 3. Keperawatan Anak I & II
keperawatan anak dan 4. Keperawatan Maternitas I & II
maternitas dan
kedokteran biomedik
Profesi Ners Mizam Ari K., S. Kep., S2 Keperawatan Mengampu dan 1. Keperawatan Gerontik
Ners., M. Kep Gerontik membimbing mahasiswa 2. Komunikasi dalam Keperawatan I
lebih 10 tahun dibidang & II
keperawatan gerontik 3. Keperawatan Komplementer
4. Keperawatan Keluarga
Abdul Qodir, S. Kep., S2 Keperawatan gawat Mengampu dan 1. Keperawatan Medikal Bedah I, II,
Ners., M. Kep darurat dan Medikal membimbing mahasiswa & III
bedah lebih 10 tahun dibidang 2. Keperawatan gawat darurat
3. Keperawatan kritis
134
keperawatan medikal 4. Metodologi Penelitian
bedah dan gawat darurat
Miftakhul Ulfa, S. S2 Keperawatan jiwa Mengampu dan 1. Keperawatan Kesehatan Jiwa I &
Kep., Ners., M. Kep membimbing mahasiswa II
lebih 10 tahun dibidang 2. Pendidikan dan Promosi Kesehatan
keperawatan jiwa 3. Psikologi dan Budaya dalam
Keperawatan
Ahmad Guntur S2 Keperawatan jiwa Mengampu dan 1. Keperawatan Kesehatan Jiwa I &
Alfianto, S. Kep., membimbing mahasiswa II
Ners., M. Kep lebih 5 tahun dibidang 2. Falsafah dan Teori Keperawatan
keperawatan jiwa 3. Keperawatan Keluarga
dr. Rudy Joegijantoro, S2 Manajemen Rumah Mengampu dan 1. Penyakit Berbasis Lingkungan
MMRS Sakit membimbing mahasiswa 2. Epidemiologi
lebih dari 10 tahun di 3. Analisis Mengenai Dampak
bidang kesehatan Lingkungan (AMDAL)
lingkungan 4. Analisis Dampak Kesehatan
Lingkungan (ADKL)
4. Metodologi Penelitian
Beni Hari Susanto, S2 Analisis Resiko Mengampu dan 1. Manajemen Pengelolaan Limbah B3
S.KL., M.KL Kesehatan Lingkungan membimbing mahasiswa 2. Biomarker
lebih dari 5 tahun di 3. Kesehatan Lingkungan Bencana
135
bidang kesehatan 4. Biomonitoring
lingkungan 5. Analisis Kualitas Lingkungan
6. Analisis Spasial
7. Analisis Resiko Kesehatan
Lingkungan
2) Ketersediaan bukti yang sahih tentang penetapan strategi, metode dan media pembelajaran serta
penilaian pembelajaran.
Table C6.4. Rekapitulasi jumlah dosen yang mengumpulkan RPS, Kesesuaian materi
pembelajaran dengan RPS, Kesesuaian metode pembelajaran dengan RPS, jumlah
dosen yang menggunakan metode SCL dalam pembelajaran
Prodi RPS (%) Kesesuaian Kesesuaian Penggunaan SCL
materi dengan metode dengan dalam
RPS (%) RPS (%) Pembelajaran (%)
3) Ketersediaan bukti yang sahih tentang implementasi sistem monitoring dan evaluasi
pelaksanaan dan mutu proses pembelajaran.
STIKES Widyagama Husada telah melaksanakan monitoring evaluasi tentang mutu
proses pembelajaran yang hasilnya terdokumentasi secara komprehensif dan ditindak
lanjuti secera berkelanjutan.
4) Analis data tentang pembelajaran dalam bentuk praktikum, praktik dan praktik lapangan yang
diselenggarakan untuk pembentukan kompetensi mahasiswa program studi (Tabel 2.c LKPT).
Data dan analisis disampaikan oleh pengusul dari perguruan tinggi vokasi.
136
Table C6.5. Bentuk Pembelajaran Praktik dan Kompetensi yang dicapai
Program Bentuk Pembelajaran Kompetensi yang harus di capai
Studi Praktik
Profesi Ners 1. Pre dan post conference. 1) Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan dasar
2. Tutorial individual yang 2) Masiswa mampu melakukan asuhan keperawatan gangguan semua
diberikan preceptor. sistem pada pasien dewasa
3. Diskusi kasus. 3) Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan anak dalam
4. Case report dan operan dinas. rentang sehat dan sakit
5. Pendelegasian kewenangan 4) Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan maternitas
bertahap. 5) Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan gawat darurat
6. Seminar kecil tentang klien dan kritis
atau ilmu dan teknologi 6) Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan jiwa
kesehatan/keperawatan 7) Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan komunitas
terkini. 8) Mahasiswa mampu melakukan asuhan manajemen keperawatan
7. Problem solving for better
health (PSBH)
8. Belajar berinovasi dalam
pengelolaan asuhan.
137
c) Integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam pembelajaran
Tabel C6.6. hasil Evaluasi Integrasi dengan penelitian dan pengabdian masyarakat
Berdasarkan hasil evaluasi ini, dapat diketahui bahwa ada kelamahan dalam penerapan
hasil penelitian dalam modul dan buku ajar. Sedangkan kesesuaian pelaksanaan RPS
138
dengan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat masih belum bisa dikatakan baik.
Untuk itu dilakukan tindak lanjut untuk dapat meningkatkan prosentase integrasi
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tindak lanjut yang telah dilakukan
dalam 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel C6.7. Tindak Lanjut Peningkatan prosentase integrasi penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat
Tindak lanjut
2018 2019 2020
Modul Menghimbau setiap Mewajibkan setiap dosen Mewajibkan dosen untuk
mk untuk memiliki yang mengampu MK yang memasukkan metode dan hasil
modul memiliki komponen penelitiannya sebagai acuan
praktek untuk menyusun modul
modul
buku ajar Menghimbau setiap Mewajibkan tersedianya Mewajibkan dosen untuk
mk untuk memiliki buku ajar pada setiap prodi memberikan materi dalam
buku ajar dengan prosentase minimal bentuk pdf atau sub bab buku
10% dari total mk ajar pada setiap mk yang
diampu dengan prosentase
minimal 10% dari total
pertemuan pada setiap MK
Kesesuaian Menghimbau dosen Mewajibkan dosen untuk Mewajibkan memasukkan
pelaksanaa untuk memasukkan memasukkan hasil materi hasil penelitian dalam
n RPS hasil penelitian dan penelitian dalam materi pembelajaran
pengabdian pembelajaran dengan
masyarakat ke dalam prosentase minimal 10%
RPS dalam RPS
d) Suasana akademik
1) Ketersediaan dokumen formal kebijakan suasana akademik yang mencakup: kebebasan akademik,
kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan.
STIKES Widyagama Husada memiliki dokumen formal kebijakan suasana akademik
yang komprehensif dan rinci yang mencakup: otonomi keilmuan, kebebasan akademik,
dan kebebasan mimbar akademik. Dokumen formal kebijakan suasana akademik
mengacu pada Statuta STIKES Widyagama Husada tahun 2016 pada BAB V pasal 23
tentang kebebasan akademik dan otonomi keilmuan dan SK Ketua STIKES Widyagama
Husada No. 22/K/Stikes/II/2014 tentang Pelaksanaan Kebebasan Akademik dan
Pengembangan Suasana Akademik Stikes Widyagama Husada.
2) Ketersediaan bukti sahih tentang terbangunnya suasana akademik yang kondusif dan dapat
berupa:
a. Keterlaksanaan interaksi akademik antar sivitas akademika dalam kegiatan pendidikan,
penelitian dan PkM baik pada skala lokal/nasional/ internasional,
139
jawab. Program/kegiatan implemetasi kebijakan kebebasan akademik di program
studi adalah sebagai berikut: 1) Diseminasi hasil pekerti yang diikuti dosen, 2) Hibah
penulisan buku ajar dalam kerangka peningkatan kebebasan akademik dosen, 3)
Hibah penulisan modul bahan ajar dalam kerangka peningkatan kebebasan
akademik dosen, 4) Hibah penelitian dalam kerangka peningkatan kebebasan
akademik dosen, 5) Hibah pengabdian masyarakat dalam kerangka peningkatan
kebebasan akademik dosen.
Pelaksanaan kebebasan akademik diatur dalam SK Kebebasan Mimbar Akademik
dan Pengembangan Suasana Akademik dengan nomor dokumen
22/K/STIKES/II/2014, dan dijabarkan dengan rinci pada Buku Pedoman Kebebasan
Akademik dan Pengembangan Suasana Akademik, dengan no dokumen
22/K/Stikes/II/2016. Suasana akademik ini dibangun melalui simposium, seminar,
diskusi panel, diskusi kelompok, perkuliahan, praktikum sampai tinjauan
manajemen yang membahas tentang kinerja tri dharma perguruan tinggi
berdasarkan hasil audit.
Interaksi akademik antar civitas akademik dalam kegiatan pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat terwadahi oleh klaster keilmuan. Klaster
keilmuan adalah peer group yang terdiri atas para dosen dengan minat keilmuan
yang sama. Dosen berdiskusi tentang materi perkuliahan, rencana penelitian, rencana
PkM, dan pengembangan keilmuan serta target pencapaian baik skala lokal sampai
internasional secara bersama-sama di dalam klaster keilmuan ini. Pembagian klaster
keilmuan ini berdasarkan SK no. 192/K/Stikes/III/2020 tentang Kelompok Keilmuan
Dosen Stikes Widyagama Husada
b. Keterlaksanaan program/kegiatan non akademik yang melibatkan seluruh warga kampus
yang didukung oleh ketersediaan sarana, prasarana, dan dana yang memadai.
Program atau kegiatan non akademik yang diikuti oleh seluruh civitas akademik,
dapat dilaksanakan dengan baik dengan adanya dukungan sarana dan prasarana,
serta keuangan. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ini tercantum
dalam tabel dibawah ini.
140
Tabel C6.8. Tabel Fasilitas Kegiatan Non-Akademik
3) Ketersediaan bukti yang sahih tentang langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk
meningkatkan suasana akademik.
Peningkatan suasana akademikmerupakan tanggung jawab seluruh civitas akademik,
dan upaya yang dilakukan juga memerlukan partisipasidari seluruh komponen. Untuk
itu perlu dilakukan langkah strategis, antara lain:
a) Membuka kesempatan bagi dosen dan mahasiswa untuk menjadi pembicara di
forum, baik di tingkat lokal maupun internasional
b) Meningkatkan partisipasi dosen dan mahasiswa dalam kompetisi, baik yang
bersifat akademik dan non akademik
c) Memberikan dukungan baik fasilitas maupun keuangan sesuai dengan
kemampuan STIKES Widyagama Husada, pada dosen maupun mahasiswa
dalam mengikuti kegiatan atau kompetisi di tingkat nasional maupun
internasional
5. Evaluasi Capaian Kinerja
Evaluasi capaian kinerja dilakukan untuk melaksanakan fungsi akuntabilitas dan fungsi
peningkatan kualitas. Evaluasi kinerja meliputi: 1) Pelaksanaan/ implementasi berupa
kesesuaian antara rencana yang tertuang dalam standar atau pedoman yang telah
ditetapkan dengan pelaksanaan yang dilakukan. 2) Output/ luaran berupa kesesuaian
antara indikator kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja yang dihasilkan.
Persentase IKU dan IKT yang tercapai adalah sebagai berikut:
1. Bidang Kurikulum
2. Bidang Pembelajaran
3. Bidang Integrasi Penelitian dan PkM dalam Pembelajaran
4. Bidang Suasana Akademik
Faktor pendukung bagi IKU-IKT yang telah tercapai adalah sebagai berikut:
1. Adanya Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI dan Undang-undang No.
12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
2. Adanya standar pembelajaran yang telah ditentukan.
3. Terdapat panduan penyusunan kurikulum pendidikan tinggi sebagai dasar
penyusunan RPS.
4. Tersedianya fasilitas pembelajaran dan sumber belajar bagi dosen dan mahasiswa.
141
5. Terdapat bentuk pembelajaran pada kurikulum yang disesuaikan dengan KKNI dan
SNPT.
6. Adanya panduan evaluasi nilai pada pedoman akademik serta tersedianya standar
pembelajaran oleh Lembaga Penjaminan Mutu Internal STIKES Widyagama Husada.
7. Tersedianya mata kuliah unggulan yang disesuaikan dengan visi misi program studi.
8. Institusi memfasilitsi tiap prodi untuk melaksanakan workshop kurikulum.
9. Terdapat peraturan mengenai pelaksanaan penelitian dan adanya fasilitas dari
institusi terhadap terselenggaranya kebebasan akademik.
10. Institusi memfasilitasi sarana dan prasarana laboratorium bahasa serta memfasilitasi
pembelajaran bahasa asing yaitu Bahasa Jepang.
6. Penjaminan Mutu Proses Pendidikan
Sebagai upaya menjamin mutu pendidikan di STIKES Widyagama Husada, Lembaga
penjaminan Mutu (LPM) telah menetapkan Standar Mutu pendidikan (SM). Standar
mutu yang telah ditetapkan antara lain: standar mutu kurikulum, standar mutu
pembelajaran, standar mutu evaluasi pembelajaran, standar mutu susasana akademik,
dan standar mutu kelulusan mahasiswa.
Lembaga penjaminan mutu STIKES Widyagama Husada melaksanakan audit mutu
setiap tahun. LPM melalui auditor menilai proses pendidikan dan pembelajaran pada
tingkat program studi. Proses penjaminan mutu dilaksanakan dengan cara wawancara
kepada kaprodi dan sekertaris prodi serta mengecek dokumen panduan pelaksanaan
kegiatan pendidikan.
Evaluasi dan pengendalian dilaksanakan sebagai upaya untuk memepertahankan
strandar yang sudah tercapai dan menindaklanjuti serta menetapakan strategi untuk
standar mutu yang belum tercapai. Evaluasi dan pengendalian mutu proses
pembelajaran dilaksanakan oleh UPM bersama LPM. Evaluasi dilakukan setiap semester
dalam bentuk IPD dan evaluasi proses pembelajaran. Hasil evaluasi dijadikan sebagai
acuan tindaklanjut yang dilakukan oleh prodi dalam peningkatan mutu proses
pembelajaran, yaitu peningkatan standar pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan
masukan mahasiswa dan hasil evaluasi, maka ada peningkatan standar sebagai berikut:
142
Tabel C6.7. hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut Bidang Pendidikan
No. Hasil Evaluasi Tindak Lanjut
1. Mahasiswa sebagian sudah Pada awal pembelajaran jarak jauh, Stikes Widyagama
paham dengan metode yang Husada memakai media google classroom, dengan
akan digunakan untuk bantuan media sosial lainnya, dan dalam
perkuliahan perkembangannya telah memakai LMS Widyagama
Husada yang berbasis aplikasi moodle.
7. Kepuasan Pengguna
Kepuasan pengguna terhadap layanan kepada mahasiswa diukur melalui instrumen
yang sahih (telah diuji validitas dan reliabilitasnya). Instrumen yang digunakan untuk
mengukur kepuasan mahasiswa antara lain: instrumen evaluasi proses pembelajaran.
Pengukuran evaluasi proses pembelajaran dilaksanakan setiap semester. Hasil evaluasi
pembelajaran ditindaklanjuti sesuai dengan analisis rekomendasi yang telah diberikan
lembaga penjaminan mutu. Hasil evaluasi proses pembelajaran yang dilakukan setiap
semester dikoordinasikan dengan pihak akademik, program studi dan pimpinan, dan
dilakukan diskusi secara terbuka untuk menentukan tindak lanjut dan peningkatan
standar yang akan dilaksanakan pada semester selanjutnya.
143
Tabel C6.7. Tingkat Kepuasan dan Tindak Lanjut Bidang Pendidikan
144