Anda di halaman 1dari 28

Pengelolaan Sumber Daya Air

(PSDA)

PENGELOLAAN AIR

KELOMPOK 5
HIKMAH NURDYANTI(2013710090)
ISMI ISTIQOMAH (2013710101)
NURLIA EKA MARYATI (2013710083)
NUR ANGRAINI (2013710080)
SYIFA NUR HAKIKI (2013710094)
Universitas Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Muhammadiyah
Jakarta
Prodi Kesehatan Masyarakat
Pengelolaan
Air
Pengelolaan Air Untuk Minum

Pengolahan Air Minum Untuk


Umum

Pengolahan Air Permukaan untuk


Keperluan Rumah Tangga
• Purifikasi Alamiah
• Purifikasi Buatan
PENGELOLAAN AIR
UNTUK MINUM
Pengelolaan Air
Minum
Air minum merupakan air yang dapat dikonsumsi oleh manusia
tanpa menimbulkan efek samping yang berbahaya, mengandung jumlah
mineral yang mencukupi, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa
(tawar). Air minum yang biasa digunakan adalah air minum yang berasal
dari air tanah, mata air, dan air permukaan yang selama perjalannya
menembus lapisan-lapisan tanah sehingga terjadi filtrasi atau penyaringan
partikel-partikel yang tersuspensi di dalamnya. Air dalam tanah
mengandung bakteri patogen dalam jumlah yang relatif kecil dibandingkan
dengan air permukaan karena air tanah mempunyai kemungkinan kontak
langsung dengan kontaminan-kontaminan yang mungkin mencemari
air tanah.
Sehingga kualitas air tanah umumnya lebih baik jika dibandingkan
dengan air permukaan. Akan tetapi air ini pun tidak dapat diminum secara
langsung karena masih terdapat kemungkinan terjadinya kontaminasi,
maka perlu diolah terlebih dahulu agar memenuhi syarat kesehatan dan
aman untuk dikonsumsi (Sutrisno,1987)
Pemilihan Lokasi Sumber Mata
Air
1. Pemilihan lokasi untuk mata air yang mengalir dengan sendirinya dan
berlokasi jauh dari perumahan.
2. Uji untuk memeriksa polusi dan kontaminasi
3. Penelitian serta pemeriksaan efek dari kondisi yang berbeda selama 2
tahun
4. Pemeliharaan lingkungan disekeliling sumber
5. Pipa air dalam tanah untuk menghindari kontaminasi
6. Menciptakan kolam tertutup untuk perlindungan (menghindari resiko
kontaminasi)
7. Mengadakan ujisetiap jamnya untuk kandungan pH
balance, kebersihan, kejernihan dan keseimbangan mineral.
8. Mengadakan pemeriksaan radiologi setiap 4 tahun sekali
(untuk
Pengotor Yang Terdapat Pada Air
Pada Umumnya

• Benda-benda besar dan kecil yang terapung


• Pasir dan lumpur kasar
• Lumpur halus berbentuk koloid
• Organisme
• Mikroorganisme patogen
• Zat-zat kimia
• dll
Proses Pengolahan Air Minum
Secara Sederhana
Langkah-Langkah Pada Pengolahan
Air Secara Sederhana

Proses koagulasi dan


Proses pendahuluan Proses pengendapan Proses penyaringan Proses sterilisasi
flokulasi
PENGOLAHAN AIR
MINUM UNTUK
UMUM
Pengolahan Air Minum untuk
Umum
Air yang digunakan Air permukaan
tanah Air yang terkontaminasi Pengolahan
air lebih kompleks.
o Air sungai dialirkan atau dipompa

o Air dialirkan ke instalasi penyaringan

o Air diendapkan di bak pertama


Jenis Pengolahan Air Minum
untuk Umum

Pengolahan Air
Sungai

Pengolahan
Mata Air
PENGOLAHAN AIR
PERMUKAAN UNTUK
KEPERLUAN
RUMAH TANGGA
PENGOLAHAN AIR PERMUKAAN
UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA

Air permukaan adalah air yang mengalir di


permukaan bumi. Pada umumnya air
permukan ini akan mendapat pengotoran
selama pengalirannya, seperti lumpur, batang
kayu, daun, kotoran, dan lain lain.
MACAM MACAM AIR
PERMUKAAN
Air Laut
Air ini sifatnya asin karena mengandung garam (NaCl).
Kadar garam dalam air laut hanya 3%, dengan keadaan aini
air laut memenuhi syarat untuk dijadikan air minum.

Air
Sungai
D
ala
m
pe
ng
gu
na
Selanjutnya…
Air
Rawa
Air rawa biasanya berwarna kuning kecoklatan yang
disebabkan oleh zat-zat organic yang telah membusuk,
seperti asam humus, dan lain lain.

Air
Danau
D
ana
u
adal
ah
mas
sa
Pengolahan Air Permukaan
Untuk Keperluan Rumah Tangga

Purifikasi air merupakan


Purifikasi salah satu cara untuk
menjernihkan atau
Air memurnikan sumber baku
guna mendapatkan air bersih.

Purifikasi Purifikasi
Alami Buatan
Purifikasi Alami
Purifikasi alami adalah kemampuan alam untuk
“membersihkan” pencemar melalui proses-proses kimia-
fisik-biologi yang berlangsung secara alami dalam
badan air. Kemampuan purifikasi memerlukan waktu.
Bila beban pencemar di perairan sedikit maka akan
cepat di”bersihkan”, tetapi bila konsentrasi pencemar
tinggi, jangka waktu untuk membersihkan
membutuhkan waktu lebih lama.
Dalam pengelolaan kualitas air, diperlukan pengaturan
antara lokasi pencemar, kadar pencemar, jarak
antar sumber pencemar, serta kemampuan
purifikasi alami sungai.
4 Zona Purifikasi
Alami

Decomposi Septic Recovery


Clean Zone Clean Zone
tion Zone Zone Zone
Makhluk Hidup Air Yang
Berperan Dalam Purifikasi Alami
 Mikroorganisme :
Bakteri, protozoa, alga dan jamur
 Makroinvertebrata
 Ikan
Proses Purifikasi Secara
Alami
Proses Proses
Fisik Kimiawi
Setelah melalui proses fisik ini,
Proses kimiawi dalam proses
kualitas air sudah dapat diperbaiki
aerobik
ini, akan mengoksidasi
sampai sekitar 90%. Benda-benda
bahan-bahan
bakteri organik yang terdapat
yang terlarut dalam air akan
didalam air dengan bantuan oksigen
mengendap dalam waktu 24 jam
bebas. Akibatnya, konsentrasi amonia
dan air kana bertambah jernih.
bebas akan berkurang sementara
Proses filtrasi yang selanjutnya
konsentrasi nitrat justru meningkat.
akan semakin mudah dilakukan

Proses
Biologis
Organi
sme
patoge
n
berang
sur-
Purifikasi Buatan
Dalam purifikasi buatan maka air mengalami 3
proses secara bertahap, yaitu :

Proses Koagulasi (Penggumpalan)


Proses Koagulasi adalah proses pemberian koagulan CMA dengan maksud
mengurangi gaya tolak menolak antar partikel koloid sehingga partikel koloid
tersebut bisa bergabung menjadi flok-flok kecil.

Proses Filtrasi (Penyaringan)


Proses filtrasi bertujuan untuk melakukan penyaringan flok-flok halus yang belum dapat
terendapkan pada bak sedimentasi. Proses filtrasi dilakukan dengan cara melewatkan air
melalui media porous yaitu; pasir silica/ kwarsa.
Selanjutnya…

Proses Desinfeksi (Pensuci


hamaan)
Proses desinfeksi pada pengolahan air minum dapat menggunakan sinar
ultra violet (UV). Gelombang elektromagnetik dengan panjang
gelombang 200 nm – 300 nm (disebut UV-C) dapat membunuh bakteri,
spora, dan virus. Panjang gelombang UV yang paling efektif dalam
membunuh bakteri adalah 265 nm.
Tabel Dosis UV terhadap Jumlah E.Coli
dalam Pengolahan Air

Dosis Uv (mJ/cm2) Pengurangan jumlah E.coli

5.4 90%

10.8 99%

16.2 99.90%

21.6 99.99%
Pengolahan Sumber Air dengan
Purifikasi Buatan
• Purifikasi buatan pada air sungai,
Air menggunakan
dengan dua buah bak penampungan, bak
pertama diberi saringan kerikil, ijuk, dan pasir
Sung kemudian dialirkan ke bak penampungan kedua yang
ai dibubuhkan tawas dan klor. Agar terbebas dari bakteri,
bila akan diminum direbus terlebih dahulu.

Air • Purifikasi buatan pada air danau, menggunakan dam (danau


Dana buatan) yang dibangun berdasarkan partisipasi masyarakat
setempat.
u
• Dengan penambahan zat aluminium sulfat dosis 10 gr/100 L
dan tawas dosis 20 gr/100 L, dapat
Air menggumpalkan/memperbesar diameter lumpur halus dalam
Rawa waktu kurang dari 5 menit. Untuk menetralkan asam yang
terbentuk, ditambahkan kalsium karbonat sebanyak 10
gr/100L air.
Contoh Kasus
Tiga puluh rumah di Kelurahann Temas, Kota Batu, Jawa Timur memiliki usaha
pemotongan ayam dan pembuatan tahu dan tempe berskala rumah tangga. Tanpa melalui
proses apapun, limbah padat dan cair dari industri rumahan ini langsung dibuang ke
saluran-saluran air yang mengalir ke Kali Tulus. Para petani di wilayah bawah,
memanfaatkan air dari kali untuk irigasi dan kegiatan sehari- hari lainnya. Akibatnya,
banyak penduduk yang menderita gatal-gatal karena memakai air yang
terkena polusi tersebut.

Selama dua tahun terakhir, ESP bekerjasama dengan masyarakat


dan pemerintah setempat membangun tangki septik komunal di RW XI. Sistem tangki
septik komunal dipilih karena kontur wilayah Temas yang berbukit memiliki tingkat
kemiringan yangcukup dan memungkinkan untuk sistem
perpipaantanpa pompa.

Untuk mengolah limbah dari industri rumahan, dibuat fasilitas pengolahan limbah (waste
water treatment system) yang memanfaatkan sejumlah jenis tanaman dengan sistem
berundak untuk menyerap dan menyaring unsur polutan dalam air limbah sebelum
limbah dibuang ke sungai. Dan warga Kelurahan Temas kini memiliki sistem
pembuangan limbah yang mereka rawat dan kelola sendiri.
Referensi
 Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
 Di unduh pada tanggal 21 September 2013,
https://tatyalfiah.wordpress.com/2013/09/21/purifikasi-alami/
 http://kesmas-unsoed.com/2011/07/makalah-pengelolaan-air-
minum.html
 http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/1968
02161994022-SOJA_SITI_FATIMAH/Kimia_industri/AIR.pdf
 http://www.pdamkotasmg.co.id/produksi/proses-
pengolahan.html
 Buku Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) jilid I
cetakan
keenam; Jakarta; 2011

Anda mungkin juga menyukai