Anda di halaman 1dari 26

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

NOMOR PER - 09/BC/2015

TENTANG

TATA KERJA IMPOR SEMENTARA DENGAN MENGGUNAKAN CARNET ATAU EKSPOR


YANG DIMAKSUDKAN UNTUK DIIMPOR KEMBALI DALAM JANGKA WAKTU TERTENTU
DENGAN MENGGUNAKAN CARNET

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

Menimbang :

bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 26 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 228/PMK.04/2014
tentang Impor Sementara Dengan Menggunakan Carnet atau Ekspor Yang Dimaksudkan Untuk Diimpor Kembali
Dalam Jangka Waktu Tertentu Dengan Menggunakan Carnet, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai tentang Tata Kerja Impor Sementara Dengan Menggunakan Carnet atau Ekspor Yang Dimaksudkan
Untuk Diimpor Kembali Dalam Jangka Waktu Tertentu Dengan Menggunakan Carnet;

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 3612)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
4661);
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 228/PMK.04/2014 tentang Impor Sementara Dengan Menggunakan
Carnet atau Ekspor Yang Dimaksudkan Untuk Diimpor Kembali Dalam Jangka Waktu Tertentu Dengan
Menggunakan Carnet;
3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 555/KMK.01/2015 tentang Penunjukan Direktur Teknis Kepabeanan
Sebagai Pelaksana Tugas (PLT.) Direktur Jenderal Bea dan Cukai;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG TATA KERJA IMPOR SEMENTARA DENGAN
MENGGUNAKAN CARNET ATAU EKSPOR YANG DIMAKSUDKAN UNTUK DIIMPOR KEMBALI DALAM JANGKA WAKTU
TERTENTU DENGAN MENGGUNAKAN CARNET.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan:


1. Undang-Undang Kepabeanan adalah Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006.
2. ATA Carnet atau CPD Carnet adalah dokumen pabean internasional yang diterima sebagai
Pemberitahuan Pabean dan mencakup jaminan yang berlaku secara internasional.
3. Impor Sementara adalah pemasukan barang impor ke dalam Daerah Pabean yang benar-benar
dimaksudkan untuk diekspor kembali dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun.
4. Sampul Carnet (Cover of Carnety adalah bagian yang tidak terpisahkan dari carnet yang terdiri dari
sampul depan dan sampul belakang berwarna hijau untuk ATA Carnet atau oranye untuk CPD Carnet
yang berisi data utama seperti identitas Pemegang Carnet (Carnet Holder), ciri khusus carnet, penerbit
dan penjamin carnet, catatan petunjuk penggunaan dan rincian data barang.
5. Lembar Utama (Counterfoil) adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ATA Carnet atau CPD Carnet
yaitu:
a. untuk ATA Carnet terdiri dari 3 (tiga) lembar antara lain:
1) lembar berwarna kuning yang memiliki kolom exportation dan reimportation;
2) lembar berwarna biru muda yang memiliki kolom transit; dan
3) lembar berwarna putih yang memiliki kolom importation dan reexportation.
b. untuk CPD Carnet yaitu kolom counterfoil importation dan kolom counterfoil exportation.
6. Lembar Carik (Voucher) adalah bagian yang dapat dipisahkan dari ATA Carnet atau CPD Carnet yaitu:
a. untuk ATA Carnet terdiri dari 3 (tiga) lembar antara lain:
1) lembar berwarna kuning yang memiliki kolom exportation dan reimportation;
2) lembar berwarna biru muda yang memiliki kolom transit; dan
3) lembar berwarna putih yang memiliki kolom importation dan reexportation.
b. untuk CPD Carnet yaitu kolom voucher importation dan voucher exportation.
7. Daftar Barang (General List) adalah rincian data barang berupa nomor, uraian barang, jumlah satuan,
berat atau volume, nilai barang, negara asal barang yang melekat pada ATA Carnet
8. Deskripsi Kendaraan (Descriptton of Vehicle) adalah rincian data identitas sarana pengangkut atau
kendaraan seperti negara tempat pendaftaran kendaraan, Tahun pembuatan, berat bersih kendaraan,
nomor chasis, nomor mesin, yang melekat pada CPD Carnet.
9. Klaim adalah tuntutan yang dilakukan oleh Kantor Pabean kepada penerbit dan penjamin carnet untuk
menyelesaikan hak keuangan negara akibat Pemegang Carnet (Carnet Holder) tidak dapat memenuhi
kewajibannya.
10. Pemegang Carnet (Carnet Holder) adalah orang yang melakukan impor sementara dengan
menggunakan carnet atau ekspor yang dimaksudkan untuk diimpor kembali dalam jangka waktu
tertentu dengan menggunakan carnet
11. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
12. Pejabat Bea dan Cukai adalah pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang ditunjuk dalam jabatan
tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan.

BAB II
IMPOR SEMENTARA DENGAN MENGGUNAKAN CARNET

Bagian Kesatu
Impor

Pasal 2

Barang impor dapat dikeluarkan sebagai barang Impor Sementara dengan menggunakan ATA Carnet atau CPD
Carnet

Paragraf 1
Tujuan Penggunaan

Pasal 3

(1) Impor sementara dengan menggunakan ATA Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberikan
terhadap barang impor dengan tujuan penggunaan untuk:
a. keperluan pertunjukan atau digunakan dalam pameran, pekan raya, pertemuan atau kegiatan
sejenis;
b. peralatan profesional atau tenaga ahli;
c. tujuan pendidikan, ilmu pengetahuan, atau kebudayaan;
d. keperluan pribadi wisatawan dan/atau barang yang diimpor untuk tujuan olahraga; atau
e. tujuan kemanusiaan.
(2) Impor sementara dengan menggunakan CPD Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberikan
terhadap barang impor berupa sarana pengangkut dengan tujuan untuk dikendarai.

Paragraf 2
Penelitian Dokumen

Pasal 4

(1) Untuk mengeluarkan barang impor sementara dengan menggunakan carnet, Pemegang Carnet (Carnet
Holder) menyerahkan ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Pejabat Bea dan Cukai.
(2) Terhadap penyerahan ATA Carnet atau CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejabat Bea
dan Cukai melakukan penelitian dokumen.
(3) Penelitian dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan meneliti:
a. masa berlaku ATA Carnet atau CPD Carnet, dan
b. kebenaran data dalam ATA Carnet atau CPD Carnet
(4) Penelitian kebenaran data sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b paling sedikit meliputi
kesesuaian:
a. data Pemegang Carnet (Carnet Holder) dengan data pada dokumen identitas Pemegang Carnet
(Carnet Holder);
b. tujuan penggunaan barang dengan data pendukung tujuan penggunaan barang;
c. data barang dalam Daftar Barang (General List) atau Deskripsi Kendaraan (Description of
Vehicle) dalam Sampul Carnet (Cover of Carnet) dengan data barang dalam Lembar Carik
(Voucher); dan
d. item barang yang tercantum dalam Counterfoil exportation, transit, atau reexportation dari
negara sebelumnya dengan item barang yang tercantum dalam Voucher importation.

Pasal 5

(1) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) sesuai,
Pejabat Bea dan Cukai yang melakukan penelitian dokumen mencantumkan nomor dan tanggal
pendaftaran pabean pada:
a. isian registered under reference no. lembar putih Counterfoil importation ATA Carnet dan
registered under reference no. lembar putih Voucher importation ATA Carnet; atau
b. isian voucher registered under no. Voucher importation CPD Carnet
(2) ATA Carnet atau CPD Carnet yang telah dicantumkan nomor dan tanggal pendaftaran pabean
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diserahkan kepada Pejabat Bea dan Cukai yang menangani
pemeriksaan fisik.
(3) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3)
ditemukan:
a. masa berlaku ATA Carnet atau CPD Carnet telah berakhir; dan/atau
b. terdapat ketidaksesuaian kebenaran data dalam ATA Carnet atau CPD Carnet,
ATA Carnet atau CPD Carnet tidak dapat digunakan untuk pengeluaran barang Impor Sementara
dengan menggunakan carnet.
(4) Terhadap ATA Carnet atau CPD Carnet yang tidak dapat digunakan karena terdapat ketidaksesuaian
kebenaran data berdasarkan penelitian dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b, dapat
dilakukan perubahan.
(5) ATA Carnet atau CPD Carnet yang telah dilakukan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dapat digunakan kembali untuk pengeluaran barang Impor Sementara dengan menggunakan carnet
(6) Dalam hal ATA Carnet atau CPD Carnet tidak dapat digunakan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dan tidak dilakukan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), penyelesaian terhadap barang
dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan.

Paragraf 3
Pemeriksaan Fisik

Pasal 6

(1) Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pemeriksaan fisik memastikan kesesuaian antara fisik barang
dengan Daftar Barang (General List) pada ATA Carnet atau Deskripsi Kendaraan (Description of Vehicle)
pada CPD Carnet.
(2) Pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam:
a. lembar putih Voucher importation ATA Carnet dengan memberi tanda pada isian for customs
use - identification marks pada Daftar Barang (General List); atau
b. Voucher importation CPD Carnet dengan memberi tanda pada Deskripsi Kendaraan (Description
of Vehicle).
(3) Pemberian tanda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan untuk menunjukkan kesesuaian atau
ketidaksesuaian jumlah dan/atau jenis barang dalam bentuk (V/X) atau tulisan (sesuai/tidak sesuai/tidak
ada).
(4) Dalam hal hasil pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai, Pejabat Bea dan Cukai
yang menangani pemeriksaan fisik menyerahkan ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Pejabat Bea dan
Cukai yang meneliti dokumen.
(5) Dalam hal hasil pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat ketidaksesuaian,
meliputi:
a. jenis barang tidak sesuai;
b. jumlah barang lebih dari yang diberitahukan; dan/atau
c. jumlah barang kurang dari yang diberitahukan,
Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pemeriksaan fisik menyerahkan ATA Carnet atau CPD Carnet
kepada Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pengawasan untuk dilakukan penelitian.
(6) Dalam hal hasil penelitan Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) ditemukan:
a. tidak terdapat pelanggaran pidana, Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pengawasan
menyerahkan kembali ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Pejabat Bea dan Cukai yang
meneliti dokumen; atau
b. terdapat pelanggaran pidana, Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pengawasan
menindaklanjuti sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan.
(7) Terhadap penyerahan ATA Carnet atau CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf a,
Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen:
a. mengembalikan ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Pemegang Carnet (Carnet Holder) dalam
hal jenis barang tidak sesuai, dan terhadap barang diselesaikan sesuai peraturan perundang-
undangan di bidang kepabeanan;
b. memberikan persetujuan pengeluaran hanya terhadap barang yang tercantum dalam ATA
Carnet atau CPD Carnet dalam hal jumlah barang lebih dari yang diberitahukan, dan terhadap
kelebihan jumlah barang diselesaikan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang
kepabeanan; dan/atau
c. memberikan persetujuan pengeluaran hanya terhadap barang yang sesuai hasil pemeriksaan
fisik dalam hal jumlah barang kurang dari yang diberitahukan.

Paragraf 4
Pemberian persetujuan

Pasal 7

(1) Terhadap ATA Carnet yang diterima sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pejabat Bea dan Cukai yang
meneliti dokumen mengisi Counterfoil importation warna putih dengan cara:
a. mencantumkan item barang pada Daftar Barang (General List) lembar putih Voucher importation
yang telah diperiksa ke isian The goods described in the general list under item no.;
b. menetapkan jangka waktu ekspor kembali dengan mencantumkan tanggal jatuh tempo ekspor
kembali pada isian final date for re-exportation/production to the Customs of goods;
c. mencantumkan catatan lainnya pada isian Other remarks (jika ada); dan
d. mencantumkan nama kantor pada isian customs office dan lokasi Kantor Pabean pada isian
place.
(2) Setelah mengisi Counterfoil importation ATA Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejabat Bea
dan Cukai yang meneliti dokumen mengisi lembar putih Voucher importation dengan cara:
a. menetapkan jangka waktu ekspor kembali dengan mencantumkan tanggal jatuh tempo ekspor
kembali pada isian final date for re-exportation/production to customs;
b. mencantumkan catatan lainnya pada isian other remarks (jika ada); dan
c. mencantumkan nama Kantor Pabean tempat pemasukan pada isian at Customs Office.
(3) Terhadap CPD Carnet yang diterima sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) atau ayat (6),
Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen mengisi Counterfoil importation dengan cara:
a. mencantumkan tulisan "Indonesia" pada isian importation into;
b. mencantumkan nama kota tempat pemasukan pada isian took place on; dan
c. mencantumkan nama Kantor Pabean tempat pemasukan pada isian at the customs office of
(4) Setelah mengisi Counterfoil importation CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Pejabat Bea
dan Cukai yang meneliti dokumen mengisi voucher importation dengan cara:
a. mencantumkan nama Kantor Pabean tempat pemasukan pada isian customs office of importation
pada voucher importation; dan
b. menetapkan jangka waktu ekspor kembali dengan mencantumkan tanggal jatuh tempo ekspor
kembali pada isian date of exportation pada voucher exportation.
(5) Selain pengisian ATA Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (2) atau CPD Carnet sebagaimana
dimaksud ayat (4), Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen mencantumkan nama dan lokasi
Kantor Pabean tempat pemasukan pada:
a. isian this voucher must be forwarded to the customs office at pada Voucher reexportation ATA
Carnet; atau
b. isian to be returned to the customs office of importation at pada Voucher exportation CPD
Carnet, dan nomor pendaftaran pabean pada isian where the camet was registered under no.

Pasal 8

(1) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen memberikan persetujuan pengeluaran barang impor
sementara dengan menggunakan ATA Carnet dengan cara:
a. mencantumkan tanggal penandasahan pada isian date (Year/Month/Day) dalam Counterfoil
importation ATA Carnet dan isian date (Year/Month/Day) dalam Voucher importation ATA
Carnet;
b. menandatangani dan menandasahkan pada isian Signature and stamp dalam Counterfoil
importation ATA Carnet dan isian Signature and stamp dalam Voucher importation ATA Carnet,
dan
c. melepas Voucher importation ATA Carnet
(2) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen memberikan persetujuan pengeluaran barang impor
sementara dengan menggunakan CPD Carnet dengan cara:
a. menandatangani dan menandasahkan serta mencantumkan tanggal penandasahan pada isian
customs officer signature dan stamp pada Counterfoil importation CPD Carnet;
b. mencantumkan tanggal penandasahan pada isian date of importation dan menandatangani dan
menandasahkan pada isian customs office signature pada Voucher importation CPD Carnet; dan
c. melepas Voucher importation CPD Carnet.
(3) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen menyerahkan ATA Carnet atau CPD Carnet yang telah
dilepas bagian Voucher importation-nya kepada Pemegang Carnet (Carnet Holder).

Pasal 9

(1) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen menyerahkan:


a. asli Voucher importation ATA Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) atau asli
Voucher importation CPD Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) kepada Pejabat
Bea dan Cukai yang menangani perbendaharaan; dan
b. fotokopi Voucher importation ATA Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) atau
fotokopi Voucher importation CPD Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2)
kepada Pejabat Bea dan Cukai yang menangani manifes, dalam hal barang impor tercantum
dalam inward manifest.
(2) Pejabat Bea dan Cukai yang menangani perbendaharaan menerima asli Voucher importation
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai dasar monitoring realisasi ekspor kembali.
(3) Pejabat Bea dan Cukai yang menangani manifes menerima fotokopi Voucher importation sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) untuk menutup pos manifes.

Bagian Kedua
Ekspor Kembali

Pasal 10

Barang impor sementara dengan menggunakan carnet diselesaikan dengan ekspor kembali.

Paragraf 1
Penelitian Dokumen

Pasal 11

(1) Untuk melakukan ekspor kembali barang impor sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10,
Pemegang Carnet (Carnet Holder) menyerahkan ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Pejabat Bea dan
Cukai.
(2) Terhadap penyerahan ATA Carnet atau CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejabat Bea
dan Cukai melakukan penelitian dokumen.
(3) Penelitian dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan meneliti:
a. masa berlaku ATA Carnet atau CPD Carnet,
b. kebenaran data dalam ATA Carnet atau CPD Carnet; dan
c. jangka waktu ekspor kembali.
(4) Penelitian kebenaran data sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b paling sedikit meliputi
kesesuaian:
a. data Pemegang Carnet (Carnet Holder) dengan data pada dokumen identitas Pemegang Carnet
(Carnet Holder);
b. data barang dalam Daftar Barang (General List) atau Deskripsi Kendaraan (Description of
Vehicle) dalam Sampul Carnet (Cover of Carnet) dengan data barang dalam Lembar Carik
(Voucher); dan
c. isian kolom the goods described in the general list under item no. pada lembar putih
Counterfoil importation dengan isian kolom declare that i am temporarily importing in
compliance with the conditions laid down in the laws and regulations of the country/customs
territory of importation, the goods enumerated in the list overleaf and described in the general
list under item no. pada lembar putih Voucher exportation.

Pasal 12

(1) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3)
sesuai, Pejabat Bea dan Cukai yang melakukan penelitian dokumen mencantumkan nomor dan tanggal
pendaftaran pabean pada:
a. isian registered under reference no. pada lembar putih Counterfoil reexportation dan Voucher
reexportation ATA Carnet; atau
b. isian voucher registered under no. pada Voucher exportation CPD Carnet.
(2) ATA Carnet atau CPD Carnet yang telah dicantumkan nomor dan tanggal pendaftaran pabean
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diserahkan kepada Pejabat Bea dan Cukai yang menangani
pemeriksaan fisik.
(3) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3)
huruf a dan huruf c ditemukan:
a. masa berlaku ATA Carnet atau CPD Carnet telah berakhir; dan/atau
b. jangka waktu ekspor kembali telah berakhir,
Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen menerbitkan surat penetapan sanksi administrasi berupa
denda sebesar 100% (seratus persen) dari bea masuk.
(4) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyampaikan:
a. asli Surat penetapan sanksi administrasi berupa denda kepada Pemegang Carnet (Carnet
Holder); dan
b. fotokopi Surat penetapan sanksi administrasi berupa denda kepada penerbit dan penjamin
carnet nasional.
(5) Ekspor kembali dengan menggunakan ATA Carnet atau CPD Carnet dapat dilakukan setelah surat
penetapan sanksi administrasi berupa denda sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diselesaikan.
(6) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3)
huruf b ditemukan terdapat ketidaksesuaian kebenaran data dalam ATA Carnet atau CPD Carnet,
ATA Carnet atau CPD Carnet tidak dapat digunakan untuk ekspor kembali.
(7) Terhadap ATA Carnet atau CPD Carnet yang tidak dapat digunakan karena terdapat ketidaksesuaian
kebenaran data berdasarkan penelitian dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (6), dapat dilakukan
perubahan.
(8) ATA Carnet atau CPD Carnet yang telah dilakukan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
dapat digunakan kembali untuk ekspor kembali.
(9) Dalam hal ATA Carnet atau CPD Carnet tidak dapat digunakan sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
dan tidak dilakukan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (7), penyelesaian terhadap barang
dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan.

Paragraf 2
Pemeriksaan Fisik

Pasal 13

(1) Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pemeriksaan fisik memastikan kesesuaian antara fisik barang
dengan Daftar Barang (General List) pada ATA Carnet atau Deskripsi kendaraan (Description of Vehicle)
pada CPD Carnet
(2) Pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam:
a. lembar putih Voucher reexportation ATA Carnet dengan memberi tanda pada isian for customs
use - identification marks pada Daftar Barang (General List); atau
b. Voucher exportation CPD Carnet dengan memberi tanda pada Deskripsi Kendaraan (Description
of Vehicle).
(3) Pemberian tanda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan untuk menunjukkan kesesuaian atau
ketidaksesuaian jumlah dan/atau jenis barang dalam bentuk (V/X) atau tulisan (sesuai/tidak sesuai/
tidak ada).
(4) Dalam hal hasil pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai, Pejabat Bea dan Cukai
yang menangani pemeriksaan fisik menyerahkan ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Pejabat Bea dan
Cukai yang meneliti dokumen.
(5) Dalam hal hasil pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat ketidaksesuaian,
meliputi:
a. jenis barang tidak sesuai;
b. jumlah barang lebih dari yang diberitahukan; dan/atau
c. jumlah barang kurang dari yang diberitahukan,
Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pemeriksaan fisik menyerahkan ATA Carnet atau CPD Carnet
kepada Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pengawasan untuk dilakukan penelitian.
(6) Dalam hal hasil penelitan Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) ditemukan:
a. tidak terdapat pelanggaran pidana, Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pengawasan
menyerahkan kembali ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Pejabat Bea dan Cukai yang
meneliti dokumen; atau
b. terdapat pelanggaran pidana, Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pengawasan
menindaklanjuti sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan.
(7) Terhadap penyerahan kembali ATA Carnet atau CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
huruf a, Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen:
a. mengembalikan ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Pemegang Carnet (Carnet Holder) dalam
hal jenis barang tidak sesuai, dan terhadap barang diselesaikan sesuai peraturan perundang-
undangan di bidang kepabeanan;
b. memberikan persetujuan pengeluaran hanya terhadap barang yang tercantum dalam ATA
Carnet atau CPD Carnet dalam hal jumlah barang lebih dari yang diberitahukan, dan terhadap
kelebihan jumlah barang diselesaikan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang
kepabeanan; dan/atau
c. memberikan persetujuan pengeluaran hanya terhadap barang yang sesuai hasil pemeriksaan
fisik dalam hal jumlah barang kurang dari yang diberitahukan.

Paragraf 3
Pemberian Persetujuan

Pasal 14

(1) Terhadap ATA Carnet yang diterima sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Pejabat Bea dan Cukai
yang meneliti dokumen mengisi Counterfoil reexportation dengan cara:
a. mencantumkan item barang pada Daftar Barang (General List) lembar putih Voucher
reexportation yang telah diperiksa ke isian The goods described in the general list under item
no.;
b. mencantumkan nomor voucher importation pada isian which were temporarily imported under
cover of importation voucher no.
c. mencantumkan tindak lanjut penyelesaian kewajiban pabean pada isian action taken in respect
of goods produced but not reexported, dalam hal Pemegang Carnet (Carnet Holder) dapat
menunjukkan barang yang tidak diekspor kembali;
d. mencantumkan tindak lanjut penyelesaian kewajiban pabean pada isian action taken in respect
of goods not produced but not intended for reexportation, dalam hal Pemegang Carnet (Carnet
Holder) tidak dapat menunjukkan barang yang tidak diekspor kembali; dan
e. mencantumkan nama kantor pada isian Customs Office dan lokasi Kantor Pabean pada isian
Place.
(2) Setelah mengisi Counterfoil reexportation ATA Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejabat
Bea dan Cukai yang meneliti dokumen mengisi Voucher reexportation dengan cara:
a. mencantumkan tindak lanjut penyelesaian kewajiban pabean pada isian action taken in respect
of goods produced but not reexported, dalam hal Pemegang Carnet (Carnet Holder) dapat
menunjukkan barang yang tidak diekspor kembali;
b. mencantumkan tindak lanjut penyelesaian kewajiban pabean pada isian action taken in respect
of goods not produced but not intended for reexportation, dalam hal Pemegang Carnet (Carnet
Holder) tidak dapat menunjukkan barang yang tidak diekspor kembali;
c. mencantumkan catatan lainnya pada isian other remarks (jika ada); dan
d. mencantumkan nama Kantor Pabean tempat pengeluaran pada isian at Customs Office.
(3) Terhadap CPD Carnet yang diterima sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Pejabat Bea dan Cukai
yang meneliti dokumen mengisi Counterfoil reexportation dengan cara:
a. mencantumkan tulisan "Indonesia" pada isian exportation from;
b. mencantumkan nama kota tempat ekspor pada isian took place on; dan
c. mencantumkan nama Kantor Pabean tempat pemasukan pada isian at the customs office of.
(4) Setelah mengisi Counterfoil Exportation CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Pejabat Bea
dan Cukai yang meneliti dokumen mengisi Voucher exportation dengan cara mencantumkan nama
Kantor Pabean tempat ekspor pada isian customs office of exportation.

Pasal 15

(1) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen memberikan persetujuan pengeluaran barang ekspor
kembali dengan menggunakan ATA Carnet dengan cara:
a. mencantumkan tanggal penandasahan pada isian date (Year/Month/Day) dalam Counterfoil
reexportation dan pada isian date (Year/Month/Day) dalam Voucher reexportation;
b. menandatangani dan menandasahkan pada isian Signature and stamp dalam Counterfoil
reexportation dan pada isian Signature and stamp dalam Voucher reexportation; dan
c. melepas Voucher reexportation.
(2) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen memberikan persetujuan pengeluaran barang impor
sementara dengan menggunakan CPD Carnet dengan cara:
a. menandatangani dan menandasahkan serta mencantumkan tanggal penandasahan pada isian
customs officer signature dan stamp pada Counterfoil exportation;
b. mencantumkan tanggal penandasahan pada isian date of exportation dan menandatangani dan
menandasahkan pada isian customs office signature pada Voucher exportation; dan
c. melepas Voucher exportation.
(3) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen menyerahkan ATA Carnet yang telah dilepas bagian
Voucher reexportation-nya atau CPD Carnet yang telah dilepas bagian Voucher exportation-nya kepada
Pemegang Carnet (Carnet Holder).

Pasal 16

(1) Dalam hal barang yang telah mendapat persetujuan ekspor kembali sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 dimuat ke sarana pengangkut, Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen menyerahkan
Voucher reexportation ATA Carnet atau Voucher exportation CPD Carnet kepada Pejabat Bea dan Cukai
yang melakukan pengawasan pemuatan barang ekspor.
(2) Pejabat Bea dan Cukai yang melakukan pengawasan pemuatan barang ekspor mencantumkan tanggal
dan jam pemuatan barang dalam Voucher reexportation ATA Carnet atau Voucher exportation CPD
Carnet dan menyerahkan kembali kepada Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen.

Pasal 17

(1) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen menyerahkan:


a. asli Voucher reexportation ATA Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) atau
asli Voucher exportation CPD Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) kepada
Pejabat Bea dan Cukai yang menangani perbendaharaan; dan
b. fotokopi Voucher reexportation ATA Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1)
atau fotokopi Voucher exportation CPD Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2)
kepada Pejabat Bea dan Cukai yang menangani manifes, dalam hal barang ekspor tercantum
dalam manifes keberangkatan.
(2) Pejabat Bea dan Cukai yang menangani perbendaharaan menerima asli Voucher reexportation ATA
Carnet atau asli Voucher exportation CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sebagai
dasar penyelesaian impor sementara dengan menggunakan carnet
(3) Pejabat Bea dan Cukai yang menangani manifes menerima fotokopi Voucher reexportation ATA Carnet
atau fotokopi Voucher exportation CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b untuk
menutup pos manifes.
(4) Dalam hal kantor pabean tempat pelaksanaan ekspor kembali berbeda dengan kantor pabean tempat
pelaksanaan impor sementara, Kepala Kantor Pabean tempat pelaksanaan ekspor kembali mengirimkan
fotokopi Voucher reexportation ATA Carnet atau fotokopi Voucher exportation CPD Carnet sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a kepada Kepala Kantor Pabean tempat pelaksanaan impor sementara
sebagai dasar penyelesaian impor sementara.

BAB III
EKSPOR YANG DIMAKSUDKAN UNTUK DIIMPOR KEMBALI DALAM
JANGKA WAKTU TERTENTU DENGAN MENGGUNAKAN CARNET

Bagian Kesatu
Ekspor

Pasal 18

Ekspor yang dimaksudkan untuk diimpor kembali dalam jangka waktu tertentu dapat dilakukan dengan
menggunakan ATA Carnet atau CPD Carnet.

Paragraf 1
Penelitian Dokumen

Pasal 19

(1) Untuk melakukan ekspor yang dimaksudkan untuk diimpor kembali dalam jangka waktu tertentu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Pemegang Carnet (Carnet Holder) menyerahkan ATA Carnet
atau CPD Carnet kepada Pejabat Bea dan Cukai.
(2) Terhadap penyerahan ATA Carnet atau CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejabat Bea
dan Cukai melakukan penelitian dokumen.
(3) Penelitian dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan meneliti:
a. masa berlaku ATA Carnet atau CPD Carnet; dan
b. kebenaran data dalam ATA Carnet atau CPD Carnet.
(4) Penelitian kebenaran data sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b paling sedikit meliputi
kesesuaian:
a. data Pemegang Carnet (Carnet Holder) dengan data pada dokumen identitas Pemegang Carnet
(Carnet Holder); dan
b. data barang dalam Daftar Barang (General List) atau Deskripsi Kendaraan (Description of
Vehicle) dalam Sampul Carnet (Cover of Carnet) dengan data barang dalam Lembar Carik
(Voucher).

Pasal 20

(1) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (3)
sesuai, Pejabat Bea dan Cukai yang melakukan penelitian dokumen mencantumkan nomor dan tanggal
pendaftaran pabean pada:
a. isian registered under reference no. Cover of Carnet dan isian other remarks lembar kuning
Counterfoil exportation serta isian other remarks lembar kuning Voucher exportation ATA
Carnet; atau
b. isian voucher registered under no. Voucher exportation CPD Carnet
(2) ATA Carnet atau CPD Carnet yang telah dicantumkan nomor dan tanggal pendaftaran pabean
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diserahkan kepada Pejabat Bea dan Cukai yang menangani
pemeriksaan fisik.
(3) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (3)
ditemukan:
a. masa berlaku ATA Carnet atau CPD Carnet telah berakhir; dan/atau
b. terdapat ketidaksesuaian kebenaran data dalam ATA Carnet atau CPD Carnet,
ATA Carnet atau CPD Carnet tidak dapat digunakan sebagai untuk ekspor yang dimaksudkan untuk
diimpor kembali dalam jangka waktu tertentu.
(4) Terhadap ATA Carnet atau CPD Carnet yang tidak dapat digunakan karena terdapat ketidaksesuaian
kebenaran data berdasarkan penhlitian dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat dilakukan
perubahan.
(5) ATA Carnet atau CPD Carnet yang telah dilakukan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dapat digunakan kembali untuk ekspor yang dimaksudkan untuk diimpor kembali dalam jangka waktu
tertentu.
(6) Dalam hal ATA Carnet atau CPD Carnet tidak dapat digunakan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dan tidak dilakukan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), penyelesaian terhadap barang
dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan.

Paragraf 2
Pemeriksaan Fisik

Pasal 21

(1) Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pemeriksaan fisik memastikan kesesuaian antara fisik barang
dengan Daftar Barang (General List) pada ATA Carnet atau Deskripsi Kendaraan (Description of Vehicle)
pada CPD Carnet.
(2) Pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam:
a. lembar kuning Voucher exportation ATA Carnet dengan memberi tanda pada isian for customs
use - identification marks pada Daftar Barang ) General List); atau
b. Voucher exportation CPD Carnet dengan memberi tanda pada Deskripsi Kendaraan (Description
of Vehicle).
(3) Pemberian tanda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan untuk menunjukkan kesesuaian atau
ketidaksesuaian jumlah dan/atau jenis barang dalam bentuk (V/X) atau tulisan (sesuai/tidak sesuai/
tidak ada).
(4) Selain pemberian tanda sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Pejabat Bea dan Cukai yang menangani
pemeriksaan fisik:
a. memberi tanda lingkaran pada bagian Yes isian Goods Examined pada Sampul Carnet (Cover
of Carnet); dan
b. mencantumkan item barang pada Daftar Barang (General List) yang diberikan tanda khusus,
dalam hal diperlukan pemberian tanda khusus pada barang yang akan diekspor,
pada ATA Carnet
(5) Dalam hal hasil pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai, Pejabat Bea dan Cukai
yang menangani pemeriksaan fisik menyerahkan ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Pejabat Bea dan
Cukai yang meneliti dokumen.
(6) Dalam hal hasil pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat ketidaksesuaian,
meliputi:
a. jenis barang tidak sesuai;
b. jumlah barang lebih dari yang diberitahukan; dan/atau
c. jumlah barang kurang dari yang diberitahukan,
Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pemeriksaan fisik menyerahkan ATA Carnet atau CPD Carnet
kepada Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pengawasan untuk dilakukan penelitian.
(7) Dalam hal hasil penelitan Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (6) ditemukan:
a. tidak terdapat pelanggaran pidana, Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pengawasan
menyerahkan kembali ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Pejabat Bea dan Cukai yang
meneliti dokumen; atau
b. terdapat pelanggaran pidana, Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pengawasan
menindaklanjuti sesuai, ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan.
(8) Terhadap penyerahan kembali ATA Carnet atau CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (5) atau
ayat (7) huruf a, Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen:
a. mengembalikan ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Pemegang Carnet (Carnet Holder) dalam
hal jenis barang tidak sesuai, dan terhadap barang diselesaikan sesuai peraturan perundang-
undangan di bidang kepabeanan;
b. memberikan persetujuan pengeluaran hanya terhadap barang yang tercantum dalam ATA
Carnet atau CPD Carnet dalam hal jumlah barang lebih dari yang diberitahukan, dan terhadap
kelebihan jumlah barang diselesaikan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang
kepabeanan; dan/atau
c. memberikan persetujuan pengeluaran hanya terhadap barang yang sesuai hasil pemeriksaan
fisik dalam hal jumlah barang kurang dari yang diberitahukan.

Paragraf 3
Pemberian Persetujuan

Pasal 22

(1) Terhadap ATA Carnet yang diterima sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Pejabat Bea dan Cukai
yang meneliti dokumen mengisi Counterfoil exportation dengan cara:
a. mencantumkan item barang pada Daftar Barang (General List) lembar kuning Voucher
exportation yang telah diperiksa ke isian The goods described in the general list under item no.;
b. menetapkan jangka waktu impor kembali dengan mencantumkan tanggal jatuh tempo impor
kembali pada isian Final date for duty-free re-importation;
c. mencantumkan catatan lainnya pada isian Other remarks (jika ada); dan
d. mencantumkan nama kantor pada isian Customs Office dan lokasi Kantor Pabean pada isian
Place.
(2) Setelah mengisi Counterfoil exportation ATA Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejabat Bea
dan Cukai yang meneliti dokumen mengisi Voucher exportation dengan cara:
a. menetapkan jangka waktu impor kembali dengan mencantumkan tanggal jatuh tempo impor
kembali pada isian final date for duty-free re-importation;
b. mencantumkan catatan lainnya pada isian Other remarks (jika ada); dan
c. mencantumkan nama Kantor Pabean tempat pemasukan pada isian at Customs Office.
(3) Selain mengisi Voucher exportation ATA Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pejabat Bea dan
Cukai yang meneliti dokumen mengisi Voucher reimportation ATA Carnet dengan cara mencantumkan
nama dan lokasi Kantor Pabean tempat pengeluaran pada isian this voucher must be forwarded to the
customs office at.
(4) Terhadap CPD Carnet yang diterima sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Pejabat Bea dan Cukai
yang meneliti dokumen mengisi Counterfoil exportation dengan cara:
a. mencantumkan tulisan "Indonesia" pada isian exportation from;
b. mencantumkan nama kota tempat pengeluaran pada isian took place on; dan
c. mencantumkan nama Kantor Pabean tempat pemasukan pada isian at the customs office of.
(5) Setelah mengisi Counterfoil exportation CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Pejabat Bea
dan Cukai yang meneliti dokumen mengisi Voucher exportation dengan cara mencantumkan nama
Kantor Pabean tempat ekspor pada isian customs office of exportation.

Pasal 23

(1) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen memberikan persetujuan pengeluaran barang ekspor
yang dimaksudkan untuk diimpor kembali dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan ATA
Carnet dengan cara:
a. mencantumkan tanggal penandasahan pada isian date (Year/Month/Day) dalam Counterfoil
exportation dan pada isian date (Year/Month/Day) dalam Voucher exportation serta pada isian
date (Year/Month/Day) dalam Sampul Carnet (Cover of Carnet);
b. menandatangani dan menandasahkan pada isian Signature and stamp dalam Counterfoil
exportation dan pada isian Signature and stamp dalam Voucher exportation serta pada isian
Signature and stamp dalam Sampul Carnet (Cover of Carnet); dan
c. melepas Voucher exportation.
(2) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen memberikan persetujuan pengeluaran barang ekspor
yang dimaksudkan untuk diimpor kembali dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan CPD
Carnet dengan cara:
a. menandatangani dan menandasahkan serta mencantumkan tanggal penandasahan pada isian
customs officer signature dan stamp pada Counterfoil exportation;
b. mencantumkan tanggal penandasahan pada isian date of exportation dan menandatangani dan
menandasahkan pada isian customs office signature pada Voucher exportation;
c. melepas Voucher exportation; dan
d. menyatukan kembali lembar Voucher importation dengan CPD Carnet.
(3) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen menyerahkan ATA Carnet yang telah dilepas bagian
Voucher exportation-nya atau CPD Carnet yang telah dilepas bagian Voucher exportation-nya kepada
Pemegang Carnet (Carnet Holder).

Pasal 24

(1) Dalam hal barang yang telah mendapat persetujuan ekspor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
dimuat ke sarana pengangkut, Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen menyerahkan Voucher
exportation ATA Carnet atau Voucher exportation CPD Carnet kepada Pejabat Bea dan Cukai yang
melakukan pengawasan pemuatan barang ekspor.
(2) Pejabat Bea dan Cukai yang melakukan pengawasan pemuatan barang ekspor mencantumkan tanggal
dan jam pemuatan barang dalam Voucher exportation ATA Camet atau Voucher exportation CPD
Carnet dan menyerahkan kembali kepada Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen.

Pasal 25

(1) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen menyerahkan:


a. asli Voucher exportation ATA Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) atau asli
Voucher exportation CPD Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) kepada
Pejabat Bea dan Cukai yang menangani perbendaharaan; dan
b. fotokopi Voucher exportation ATA Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) atau
fotokopi Voucher exportation CPD Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2)
kepada Pejabat Bea dan Cukai yang menangani manifes, dalam hal barang ekspor tercantum
dalam manifes keberangkatan.
(2) Pejabat Bea dan Cukai yang menangani perbendaharaan menerima asli Voucher exportation ATA
Carnet atau asli Voucher exportation CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sebagai
dasar monitoring realisasi impor kembali.
(3) Pejabat Bea dan Cukai yang menangani manifes menerima fotokopi Voucher exportation ATA Carnet
atau fotokopi Voucher exportation CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b untuk
menutup pos manifes.

Bagian Kedua
Impor Kembali

Pasal 26

Barang ekspor yang dimaksudkan untuk diimpor kembali dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan
ATA Carnet atau CPD Carnet dapat diselesaikan dengan impor kembali.

Paragraf 1
Penelitian Dokumen

Pasal 27

(1) Untuk mengeluarkan barang impor kembali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Pemegang Carnet
(Carnet Holder) menyerahkan ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Pejabat Bea dan Cukai.
(2) Terhadap penyerahan ATA Carnet atau CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejabat Bea
dan Cukai melakukan penelitian dokumen.
(3) Penelitian dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan meneliti kebenaran data
dalam ATA Carnet atau CPD Carnet
(4) Penelitian kebenaran data sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit meliputi kesesuaian:
a. data Pemegang Carnet (Carnet Holder) dengan data pada dokumen identitas Pemegang Carnet
(Carnet Holder);
b. data barang dalam Daftar Barang (General List) atau Deskripsi Kendaraan (Description of
Vehicle) dalam Sampul Carnet (Cover of Carnet) dengan data barang dalam Lembar Carik
(Voucher); dan
c. item barang yang tercantum dalam Counterfoil transit atau reexportation dari negara
sebelumnya dengan item barang yang tercantum dalam Counterfoil reimportation dan Voucher
reimportation.

Pasal 28

(1) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3)
sesuai, Pejabat Bea dan Cukai yang melakukan penelitian dokumen mencantumkan nomor dan tanggal
pendaftaran pabean pada:
a. isian other remarks pada lembar kuning Counterfoil reimportation dan Voucher reimportation
ATA Carnet; atau
b. isian Voucher registered under no. pada Voucher importation CPD Carnet.
(2) ATA Carnet atau CPD Carnet yang telah dicantumkan nomor dan tanggal pendaftaran pabean
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diserahkan kepada Pejabat Bea dan Cukai yang menangani
pemeriksaan fisik.
(3) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3)
terdapat ketidaksesuaian kebenaran data dalam ATA Carnet atau CPD Carnet, ATA Carnet atau CPD
Carnet tidak dapat digunakan untuk impor kembali.
(4) Terhadap ATA Carnet atau CPD Carnet yang tidak dapat digunakan karena terdapat ketidaksesuaian
kebenaran data berdasarkan penelitian dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat dilakukan
perubahan.
(5) ATA Carnet atau CPD Carnet yang telah dilakukan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dapat digunakan kembali untuk mengeluarkan barang impor kembali.
(6) Dalam hal ATA Carnet atau CPD Carnet tidak dapat digunakan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dan tidak dilakukan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), penyelesaian terhadap barang
dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan.

Paragraf 2
Pemeriksaan Fisik

Pasal 29

(1) Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pemeriksaan fisik memastikan kesesuaian antara fisik barang
dengan Daftar Barang (General List) pada ATA Carnet atau Deskripsi Kendaraan (Description of Vehicle)
pada CPD Carnet
(2) Pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam:
a. lembar kuning Voucher reimportation ATA Carnet dengan memberi tanda pada isian for
customs use-identfication marks pada Daftar Barang (General List); atau
b. Voucher importation CPD Carnet dengan memberi tanda pada Deskripsi Kendaraan (Description
of Vehicle).
(3) Pemberian tanda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan untuk menunjukkan kesesuaian atau
ketidaksesuaian jumlah dan/atau jenis barang dalam bentuk (V/X) atau tulisan (sesuai/tidak sesuai/
tidak ada).
(4) Dalam hal hasil pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksu,d pada ayat (1) sesuai, Pejabat Bea dan Cukai
yang menangani pemeriksaan fisik menyerahkan ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Pejabat Bea dan
Cukai yang meneliti dokumen.
(5) Dalam hal hasil pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat ketidaksesuaian,
meliputi:
a. jenis barang tidak sesuai;
b. jumlah barang lebih dari yang diberitahukan; dan/atau
c. jumlah barang kurang dari yang diberitahukan,
Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pemeriksaan fisik menyerahkan ATA Carnet atau CPD Carnet
kepada Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pengawasan untuk dilakukan penelitian.
(6) Dalam hal hasil penelitan Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) ditemukan:
a. tidak terdapat pelanggaran pidana, Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pengawasan
menyerahkan kembali ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Pejabat Bea dan Cukai yang
meneliti dokumen; atau
b. terdapat pelanggaran pidana, Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pengawasan
menindaklanjuti sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan.
(7) Terhadap penyerahan kembali ATA Carnet atau CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
huruf a, Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen:
a. mengembalikan ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Pemegang Carnet (Carnet Holder) dalam
hal jenis barang tidak sesuai, dan terhadap barang diselesaikan sesuai peraturan perundang-
undangan di bidang kepabeanan;
b. memberikan persetujuan pengeluaran hanya terhadap barang yang tercantum dalam ATA
Carnet atau CPD Carnet dalam hal jumlah barang lebih dari yang diberitahukan, dan terhadap
kelebihan jumlah barang diselesaikan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang
kepabeanan; dan/atau
c. memberikan persetujuan pengeluaran hanya terhadap barang yang sesuai hasil pemeriksaan
fisik dalam hal jumlah barang kurang dari yang diberitahukan.

Paragraf 3
Pemberian Persetujuan

Pasal 30

(1) Terhadap ATA Carnet yang diterima sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Pejabat Bea dan Cukai
yang meneliti dokumen mengisi Counterfoil reimportation dengan cara:
a. mencantumkan item barang pada Daftar Barang (General List) lembar kuning Voucher
reimportation yang telah diperiksa ke isian the goods described in the general list under item
no.;
b. mencantumkan nomor Voucher exportation pada isian which were temporarily exported under
cover of exportation voucher no.
c. mencantumkan catatan lainnya pada isian Other remarks (jika ada); dan
d. mencantumkan nama kantor pada isian Customs Office dan lokasi Kantor Pabean pada isian
Place.
(2) Setelah mengisi Counterfoil reimportation ATA Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejabat
Bea dan Cukai yang meneliti dokumen mengisi Voucher reimportation dengan cara:
a. mencantumkan catatan lainnya pada isian Other remarks (jika ada); dan
b. mencantumkan nama Kantor Pabean tempat pemasukan pada isian at Customs Office.
(3) Terhadap CPD Carnet yang diterima sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Pejabat Bea dan Cukai
yang meneliti dokumen mengisi Counterfoil importation dengan:
a. mencantumkan tulisan "Indonesia" pada isian Importation into;
b. mencantumkan nama kota tempat ekspor pada isian took place on; dan
c. mencantumkan nama Kantor Pabean tempat pemasukan pada isian at the customs office of.
(4) Setelah mengisi Counterfoil importation CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Pejabat Bea
dan Cukai yang meneliti dokumen mengisi Voucher importation dengan cara mencantumkan nama
Kantor Pabean tempat ekspor pada isian customs office of importation.

Pasal 31

(1) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen memberikan persetujuan pengeluaran barang impor
kembali dengan menggunakan ATA Carnet dengan cara:
a. mencantumkan tanggal penandasahan pada isian date (Year/Month/Day) dalam Counterfoil
reimportation dan pada isian date (Year/Month/Day) dalam Voucher reimportation;
b. menandatangani dan menandasahkan pada isian Signature and stamp dalam Counterfoil
reimportation dan pada isian Signature and stamp dalam Voucher reimportation; dan
c. melepas Voucher reimportation.
(2) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen memberikan persetujuan pengeluaran barang impor
sementara dengan menggunakan CPD Carnet dengan cara:
a. menandatangani dan menandasahkan serta mencantumkan tanggal penandasahan pada isian
customs officer signature dan stamp pada Counterfoil importation;
b. mencantumkan tanggal penandasahan pada isian date of exportation dan menandatangani dan
menandasahkan pada isian customs office signature pada Voucher importation; dan
c. melepas Voucher importation.
(3) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen menyerahkan ATA Carnet yang telah dilepas bagian
Voucher reimportation-nya atau CPD Carnet yang telah dilepas bagian Voucher importation-nya kepada
Pemegang Carnet (Carnet Holder).

Pasal 32

(1) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen menyerahkan:


a. asli Voucher reimportation ATA Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) atau
asli Voucher importation CPD Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) kepada
Pejabat Bea dan Cukai yang menangani perbendaharaan; dan
b. fotokopi Voucher reimportation ATA Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1)
atau fotokopi Voucher importation CPD Carnet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2)
kepada Pejabat Bea dan Cukai yang menangani manifes, dalam hal barang impor kembali
tercantum dalam manifes kedatangan.
(2) Pejabat Bea dan Cukai yang menangani perbendaharaan menerima asli Voucher reimportation ATA
Carnet atau asli Voucher importation CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sebagai
dasar penyelesaian ekspor yang dimaksudkan untuk diimpor kembali dalam jangka waktu tertentu.
(3) Pejabat Bea dan Cukai yang menangani manifes menerima fotokopi Voucher reimportation ATA Carnet
atau fotokopi Voucher importation CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b untuk
menutup pos manifes.
(4) Dalam hal Kantor Pabean tempat pelaksanaan impor kembali berbeda dengan Kantor Pabean tempat
pelaksanaan ekspor, Kepala Kantor Pabean tempat pelaksanaan impor kembali mengirimkan fotokopi
Voucher reimportation ATA Carnet atau fotokopi Voucher importation CPD Carnet sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a kepada Kepala Kantor Pabean tempat pelaksanaan ekspor sebagai
dasar penyelesaian ekspor yang dimaksudkan untuk diimpor kembali dalam jangka waktu tertentu.

BAB IV
PENGGANTIAN ATA CARNET ATAU CPD CARNET

Pasal 33

(1) Untuk mendapat penggantian ATA Carnet atau CPD Carnet, Pemegang Carnet (Carnet Holder) atau
penerbit dan penjamin carnet nasional mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor Pabean dalam
jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari sebelum masa berlaku carnet berakhir.
(2) Penggantian ATA Carnet atau CPD Carnet sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam hal:
a. ATA Carnet atau CPD Carnet rusak atau hilang; atau
b. Pemegang Carnet (Carnet Holder) belum dapat menyelesaikan ekspor kembali barang dari
Daerah Pabean sesuai masa berlaku ekspor kembali yang ditetapkan dalam ATA Carnet atau
CPD Carnet
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat informasi mengenai:
a. identitas Pemegang Carnet (Carnet Holder);
b. nomor ATA Carnet atau CPD Carnet yang akan diganti; dan
c. Kantor Pabean tempat pemasukan.
(4) Pemegang Carnet (Carnet Holder) atau penerbit dan penjamin carnet nasional melampirkan bukti yang
mendukung alasan belum dapat menyelesaikan ekspor kembali barang dari Daerah Pabean atau bukti
yang mendukung kerusakan atau kehilangan, dari instansi yang berwenang.
(5) Terhadap permohonan penggantian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejabat Bea dan Cukai yang
meneliti dokumen melakukan penelitian atas persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan
ayat (4).
(6) Dalam hal perlu dilakukan pemeriksaan fisik barang, Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen
dapat menyerahkan ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Pejabat Bea dan Cukai yang melakukan
pemeriksaan fisik untuk melakukan pemeriksaan fisik barang.
(7) Pejabat Bea dan Cukai yang melakukan pemeriksaan fisik barang sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
menyampaikan hasil pemeriksaan fisik kepada Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen.
(8) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen membuat surat persetujuan atau penolakan atas
permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja
terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap.
(9) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetujui, Kepala Kantor Pabean
menerbitkan surat persetujuan yang digunakan sebagai dasar untuk mengganti ATA Carnet atau CPD
Carnet oleh penerbit dan penjamin carnet nasional.
(10) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditolak, Kepala Kantor Pabean
menerbitkan surat penolakan dengan disertai alasan.

Pasal 34
(1) Pejabat Bea dan Cukai dapat melakukan penelitian atas permohonan penggantian ATA Carnet atau
CPD Carnet yang melewati jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1), dalam hal
ATA Carnet atau CPD Carnet sudah dalam proses dengan penerbit dan penjamin Carnet
(2) Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan surat keterangan dari penerbit dan
penjamin carnet

BAB V
PERUBAHAN ATA CARNET ATAU CPD CARNET

Pasal 35

(1) Untuk mendapat persetujuan perubahan ATA Carnet atau CPD Carnet, Pemegang Carnet (Carnet
Holder) atau penerbit dan penjamin carnet nasional mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor
Pabean sebelum masa berlaku carnet berakhir.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat informasi mengenai:
a. alasan perubahan;
b. identitas Pemegang Carnet (Carnet Holder);
c. nomor ATA Carnet atau CPD Carnet yang akan dilakukan perubahan; dan
d. Kantor Pabean tempat pemasukan.
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan bukti-bukti pendukung informasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
(4) Atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen
meneliti persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3).
(5) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen membuat surat persetujuan atau penolakan atas
permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja
terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap.
(6) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetujui, Kepala Kantor Pabean
menerbitkan surat persetujuan yang digunakan sebagai dasar untuk perubahan ATA Carnet atau CPD
Carnet oleh penerbit dan penjamin carnet nasional.
(7) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditolak, Kepala Kantor Pabean
menerbitkan surat penolakan dengan disertai alasan.

BAB VI
PERPANJANGAN JANGKA WAKTU EKSPOR KEMBALI

Pasal 36

(1) Untuk mendapat perpanjangan jangka waktu ekspor kembali, Pemegang Carnet (Carnet Holder)
mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor Pabean terdekat.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit dilampiri dengan ATA Carnet atau
CPD Carnet beserta bukti-bukti yang mendukung alasan realisasi ekspor kembali tidak dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
(3) Atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen
melakukan penelitian terhadap bukti-bukti pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
(4) Pejabat Bea dan Cukai yang meneliti dokumen membuat surat persetujuan atau penolakan atas
permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sejak permohonan diterima secara lengkap.
(5) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetujui, Kepala Kantor Pabean membuat
surat persetujuan perpanjangan jangka waktu ekspor kembali dengan tembusan Kepala Kantor Pabean
tempat pemasukan.
(6) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditolak, Kepala Kantor Pabean
memberikan surat penolakan perpanjangan jangka waktu ekspor kembali disertai alasan.
(7) Persetujuan perpanjangan jangka waktu ekspor kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diberikan
dengan mencantumkan jangka waktu ekspor kembali pada isian other remarks Counterfoil reexportation
ATA Carnet atau pada isian date of exportation CPD Carnet
(8) ATA Carnet atau CPD Carnet yang telah diberikan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
atau penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) diserahkan kembali kepada Pemegang Carnet
(Carnet Holder).

BAB VII
PENYELESAIAN IMPOR SEMENTARA DENGAN MENGGUNAKAN
CARNET SELAIN DIEKSPOR KEMBALI

Pasal 37
(1) Terhadap impor sementara dengan menggunakan carnet yang akan diselesaikan sebagai impor untuk
dipakai, Pemegang Carnet (Carnet Holder) mengajukan permohonan penyelesaian kepada Direktur
Jenderal.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit dilampiri dengan ATA Carnet atau CPD
Carnet beserta bukti-bukti yang mendukung alasan untuk diselesaikan sebagai Tnpor untuk dipakai.
(3) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetujui, Direktur Jenderal memberikan
keputusan persetujuan penyelesaian sebagai impor untuk dipakai.
(4) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditolak, Direktur Jenderal memberikan
surat mengenai penolakan disertai alasan.
(5) Penyelesaian Impor Sementara dengan menggunakan carnet sebagai impor untuk dipakai sesuai dengan
peraturan perundang-undangan mengenai impor untuk dipakai.
(6) Keputusan persetujuan penyelesaian sebagai impor untuk dipakai sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
sesuai format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 38

(1) Terhadap Impor Sementara dengan menggunakan carnet yang mengalami kerusakan parah karena
kecelakaan atau keadaan memaksa (force majeur), Pemegang Carnet (Carnet Holder) mengajukan
permohonan penyelesaian kepada Kepala Kantor Pabean terdekat.
(2) Penyelesaian Impor Sementara dengan menggunakan carnet yang mengalami kerusakan parah karena
kecelakaan atau keadaan memaksa (force majeur) dengan ketentuan:
a. dalam hal dimusnahkan, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan mengenai
pemusnahan barang milik negara; atau
b. dalam hal dilunasi bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang terutang, dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan mengenai impor untuk dipakai.
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit dilampiri dengan ATA Carnet atau CPD
Carnet beserta bukti-bukti yang mendukung alasan mengalami kerusakan parah dari instansi yang
berwenang karena kecelakaan atau keadaan memaksa (force majeur).
(4) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetujui, Kepala Kantor Pabean atas
nama Menteri Keuangan memberikan keputusan persetujuan penyelesaian impor sementara yang
mengalami kerusakan parah karena kecelakaan atau keadaan memaksa (force majeur).
(5) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditolak, Kepala Kantor Pabean atas nama
Menteri Keuangan memberikan surat penolakan disertai alasan.
(6) Keputusan persetujuan penyelesaian impor sementara yang mengalami kerusakan parah karena
kecelakaan atau keadaan memaksa (force majeur) sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai format
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal ini.

Pasal 39

(1) Barang Impor Sementara dengan menggunakan carnet dapat diselesaikan dengan dimasukkan
ke Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.
(2) Penyelesaian Impor Sementara dengan menggunakan cornet dengan dimasukkan ke Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas dilakukan sesuai ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, dan Pasal 17.

Pasal 40

(1) Barang Impor Sementara dengan menggunakan carnet dapat diselesaikan dengan dimasukkan
ke customs warehouse.
(2) Barang Impor Sementara yang dimasukkan ke customs warehouse merupakan barang yang telah
ditetapkan sebagai barang dikuasai negara atau barang milik negara sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan mengenai barang dikuasai negara atau barang milik negara.
(3) Untuk menyelesaikan impor sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemegang Carnet
(Carnet Holder) menyerahkan ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Kepala Kantor Pabean yang
mengawasi customs warehouse atau Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk.
(4) Penyelesaian Impor Sementara yang dimasukkan ke customs warehouse dilakukan sesuai ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, dan Pasal 17.

BAB VIII
KLAIM

Pasal 41

(1) Kepala Kantor Pabean tempat pemasukan melakukan Klaim kepada penerbit dan penjamin carnet
nasional dalam hal belum ada realisasi ekspor kembali setelah masa berlaku ATA Carnet atau CPD
Carnet berakhir.
(2) Klaim dilakukan dengan menerbitkan surat pengajuan Klaim oleh Pejabat Bea dan Cukai yang
menangani perbendaharaan.
(3) Surat pengajuan Klaim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Kepala Kantor
Pabean untuk ditandatangani dan disampaikan kepada penerbit dan penjamin carnet nasional dalam
jangka waktu 5 (lima) hari kerja sejak masa berlaku ATA Camet atau CPD Carnet berakhir.

Bagian Kesatu
ATA Carnet

Pasal 42

(1) penerbit dan penjamin carnet nasional harus menyampaikan bukti realisasi ekspor kembali dalam
jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal surat pengajuan Klaim.
(2) Dalam hal bukti realisasi ekspor kembali belum disampaikan sesuai jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), penerbit dan penjamin carnet nasional menyerahkan jaminan tunai sejumlah
perhitungan dalam surat pengajuan klaim.
(3) Atas penyerahan jaminan tunai sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pejabat Bea dan Cukai yang
menangani perbendaharaan memberikan bukti penerimaan jaminan.
(4) Atas penyerahan jaminan tunai sebagaimana dimaksud pada ayat (2), penerbit dan penjamin carnet
nasional diberikan perpanjangan jangka waktu penyampaian bukti realisasi ekspor kembali dalam
jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan setelah menyerahkan jaminan tunai.
(5) Dalam hal bukti realisasi ekspor kembali belum disampaikan sesuai jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (4), Pejabat Bea dan Cukai yang menangani perbendaharaan mencairkan jaminan
tunai dengan menyetorkan ke kas negara.

Bagian Kedua
CPD Carnet

Pasal 43

(1) penerbit dan penjamin carnet nasional harus menyampaikan bukti realisasi ekspor kembali dalam
jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal surat pengajuan Klaim.
(2) Dalam hal bukti realisasi ekspor kembali belum disampaikan sesuai jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), penerbit dan penjamin camet nasional menyerahkan jaminan tunai paling lama
3 (tiga) bulan setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir.
(3) Atas penyerahan jaminan tunai sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pejabat Bea dan Cukai yang
menangani perbendaharaan memberikan bukti penerimaan jaminan.
(4) Atas penyerahan jaminan tunai sebagaimana dimaksud pada ayat (2), penerbit dan penjamin carnet
nasional diberikan perpanjangan jangka waktu penyampaian bukti realisasi ekspor kembali dalam
jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan setelah menyerahkan jaminan tunai.
(5) Dalam hal bukti realisasi ekspor kembali belum disampaikan sesuai jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (4), Pejabat Bea dan Cukai yang menangani perbendaharaan mencairkan jaminan
tunai dengan menyetorkan ke kas negara.

BAB IX
PELAPORAN

Pasal 44

(1) Kepala Kantor Pabean mengirimkan laporan kegiatan impor sementara dan ekspor yang dimaksudkan
untuk diimpor kembali dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan carnet selama 1 (satu)
semester kepada Direktur Jenderal u.p. Direktur Teknis Kepabeanan.
(2) Laporan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disampaikan dalam bentuk hasil cetak
atau data elektronik.
(3) Laporan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai format sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 45

(1) Pejabat Bea dan Cukai dapat melakukan konfirmasi kepada penerbit dan penjamin carnet nasional
terhadap setiap kegiatan Impor Sementara atau ekspor yang dimaksudkan untuk diimpor kembali dalam
jangka waktu tertentu dengan menggunakan carnet
(2) Konfirmasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rangka memperoleh informasi yang jelas
terhadap proses administratif Impor Sementara atau ekspor yang dimaksudkan untuk diimpor kembali
dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan carnet.

BAB XI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 46

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Juni 2015
PLT. DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

-ttd-

SUPRAPTONO
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR : 09/BC/2015
TENTANG : TATA KERJA IMPOR SEMENTARA DENGAN
MENGGUNAKAN CARNET ATAU EKSPOR YANG
DIMAKSUDKAN UNTUK DIIMPOR KEMBALI
DALAM JANGKA WAKTU TERTENTU DENGAN
MENGGUNAKAN CARNET

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KANTOR WILAYAH ..............(1)........../KANTOR PELAYANAN UTAMA ...........(2).........../
KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN ..............(3)............

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


NOMOR .............(4)..........

TENTANG

PERSETUJUAN PENYELESAIAN BARANG IMPOR SEMENTARA DENGAN MENGGUNAKAN


..............(5)........ CARNET SEBAGAI IMPOR UNTUK DIPAKAI
KEPADA ...........(6).........

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

Menimbang : a. bahwa .........(6)........ telah mengajukan permohonan penyelesaian barang Impor Sementara
dengan menggunakan ...........(5)............. carnet sebagai impor untuk dipakai melalui surat
.........(7)..............;
b. bahwa Pasal 18 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 228/PMK.04/2014 tentang Impor
Sementara Dengan Menggunakan Carnet atau Ekspor Yang Dimaksudkan Untuk Diimpor
Kembali Dalam Jangka Waktu Tertentu Dengan Menggunakan Carnet menyatakan bahwa
Impor Sementara dengan menggunakan carnet dapat diselesaikan sebagai impor untuk dipakai
berdasarkan persetujuan Direktur Jenderal;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Persetujuan penyelesaian
barang Impor Sementara dengan menggunakan ........(5)........... carnet sebagai impor untuk
dipakai kepada .........(6)............;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3612) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4661);
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 228/PMK.04/2014 tentang Impor Sementara Dengan
Menggunakan Carnet atau Ekspor Yang Dimaksudkan Untuk Diimpor Kembali Dalam Jangka
Waktu Tertentu Dengan Menggunakan Carnet;
3. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 09/BC/2015 tentang Tata Kerja Impor
Sementara Dengan Menggunakan Carnet atau Ekspor Yang Dimaksudkan Untuk Diimpor
Kembali Dalam Jangka Waktu Tertentu Dengan Menggunakan Carnet;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG PERSETUJUAN PENYELESAIAN
BARANG IMPOR SEMENTARA DENGAN MENGGUNAKAN ..............(5)....... CARNET SEBAGAI
IMPOR UNTUK DIPAKAI KEPADA ..........(6)...........

PERTAMA : Memberikan persetujuan kepada .............(6)............ asal negara .........(8).......... untuk


menyelesaikan impor sementara dengan menggunakan .....(5)........ sebagai impor untuk dipakai
dengan rincian sebagai berikut
no carnet : .....................(9).................;
jumlah/jenis barang : ....................(10)................;
penerbit carnet : ....................(11)................;
kantor pemasukan : ....................(12)................;
no./tanggal pendaftaran : ....................(13).................

KEDUA : Persetujuan sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA diberikan mengingat ..........(14).....

KETIGA : Terhadap barang impor sementara dengan menggunakan ............(5)............. carnet yang
diselesaikan sebagai impor untuk dipakai sebagaimana dimaksud pada diktum PERTAMA,
.....(6)........ wajib:
1) mendapatkan persetujuan impor dari instansi teknis terkait dalam hal barang diwajibkan
memenuhi ketentuan larangan dan pembatasan;
2) melunasi bea masuk dan pajak dalam rangka impor; dan
3) melunasi sanksi administrasi berupa denda 100% (seratus persen) dari bea masuk yang
seharusnya dibayar.
KEEMPAT : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Page : 1
Salinan Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada:
1. ....................(15)................;
2. ....................(16)................;
3. ....................(17)................; dan
4. ....................(6)..................

Ditetapkan di ...(18)...
Pada tanggal ...(19)...

a.n. DIREKTUR JENDERAL


KEPALA KANTOR PELAYANAN UTAMA
.........(2)........../KANTOR PENGAWASAN
DAN PELAYANAN ..........(3)...........,

..............(20).............

Page : 2
PETUNJUK PENGISIAN
KEPUTUSAN PERSETUJUAN BARANG IMPOR SEMENTARA DENGAN MENGGUNAKAN
ATA CARNET ATAU CPD CARNET

No. (1) : Diisi nama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Jika Kantor Pelayanan Utama Bea
dan Cukai tidak perlu diisi.
No. (2) : Diisi nama dan tipe Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai, dalam hal penyelesaian impor
sementara melalui Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai.
No. (3) : Diisi nama kantor dan tipe Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tempat penyelesaian
impor sementara. Tidak perlu diisi dalam hal Kantor Pelayanan Utama.
No. (4) : Diisi nomor surat Keputusan Menteri Keuangan mengenai pemberian izin Impor Sementara ini.
No. (5) : Diisi ATA Carnet atau CPD Carnet.
No. (6) : Diisi nama Pemegang Carnet (Carnet Holder) yang diberikan izin Impor Sementara.
No. (7) : Diisi nomor, tanggal, dan hal surat permohonan penyelesaian impor sementara sebagai impor
untuk dipakai yang diajukan oleh Pemegang Carnet (Carnet Holder).
No. (8) : Diisi negara asal Pemegang Carnet (Carnet Holder).
No. (9) : Diisi Nomor ATA Carnet atau CPD Carnet.
No. (10) : Diisi jumlah dan jenis barang.
No. (11) : Diisi Penerbit dan Penjamin Carnet.
No. (12) : Diisi kantor pemasukan.
No. (13) : Diisi nomor dan tanggal pendaftaran pabean impor.
No. (14) : Diisi dasar pertimbangan pemberian keputusan.
No. (15) : Diisi nama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Jika Kantor Pelayanan Utama Bea
dan Cukai tidak perlu diisi.
No. (16) : Diisi nama Kantor Pelayanan Utama atau kantor dam tipe Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
dan Cukai tempat pemasukan barang Impor Sementara dengan menggunakan carnet. Apabila
tempat pemasukan dan tempat penyelesaian berada pada wilayah pengawasan kantor yang sama
maka tidak perlu diisi.
No. (17) : Diisi Ikatan Motor Indonesia (IMI) atau Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN)
No. (18) : Diisi tempat ditetapkan surat keputusan Menteri Keuangan ini.
No. (19) : Diisi tanggal, bulan dan tahun surat keputusan Menteri Keuangan ini.
No. (20) : Diisi nama Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk untuk menandatangani surat keputusan Menteri
Keuangan tentang pemberian izin Impor Sementara ini.

Salinan sesuai dengan aslinya, PLT. DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,
Sekretaris Direktorat Jenderal
u.b. -ttd-
Kepala Bagian Umum
SUPRAPTONO
ttd.

Indrajati Martini

Page : 3
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR : 09/BC/2015
TENTANG : TATA KERJA IMPOR SEMENTARA DENGAN
MENGGUNAKAN CARNET ATAU EKSPOR YANG
DIMAKSUDKAN UNTUK DIIMPOR KEMBALI
DALAM JANGKA WAKTU TERTENTU DENGAN
MENGGUNAKAN CARNET

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KANTOR WILAYAH .........(1)............./KANTOR PELAYANAN UTAMA ........(2)........./
KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN .........(3).........

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR .........(4)............

TENTANG

PERSETUJUAN BARANG IMPOR SEMENTARA DENGAN MENGGUNAKAN ........(5)...........


CARNET YANG MENGALAMI KERUSAKAN PARAH UNTUK TIDAK DIEKSPOR KEMBALI
KEPADA ..........(6)..........

MENTERI KEUANGAN,

Menimbang : a. bahwa .........(6)......... telah mengajukan permohonan penyelesaian barang Impor Sementara
dengan menggunakan .........(5).......... carnet yang mengalami kerusakan parah melalui surat
..........(7)...........;
b. bahwa Pasal 19 ayat (1) huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22&/PMK.04/2014 tentang
Impor Sementara Dengan Menggunakan Carnet atau Ekspor Yang Dimaksudkan Untuk Diimpor
Kembali Dalam Jangka Waktu Tertentu Dengan Menggunakan Carnet menyatakan bahwa
Barang Impor Sementara dengan menggunakan camet yang mengalami kerusakan parah
karena kecelakaan atau keadaan memaksa (force majeur), dapat diselesaikan dengan cara
dimusnahkan dalam pengawasan Kantor Pabean;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam humf a dan humf b, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Persetujuan Barang Impor Sementara
Dengan Menggunakan ........(5)....... Yang Mengalami Kerusakan Parah Untuk Tidak Diekspor
Kembali Kepada ..........(6).........;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3612) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepkbeanan (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4661);
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 228/PMK.04/2014 tentang Impor Sementara Dengan
Menggunakan Camet atau Ekspor Yang Dimaksudkan Untuk Diimpor Kembali Dalam Jangka
Waktu Tertentu Dengan Menggunakan Carnet;
3. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 09/BC/2015 tentang Tata Kerja Impor
Sementara Dengan Menggunakan Carnet atau Ekspor Yang Dimaksudkan Untuk Diimpor
Kembali Dalam Jangka Waktu Tertentu Dengan Menggunakan Carnet;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG PERSETUJUAN BARANG IMPOR
SEMENTARA DENGAN MENGGUNAKAN ..........(5)......... CARNET YANG MENGALAMI KERUSAKAN
PARAH UNTUK TIDAK DIEKSPOR KEMBALI KEPADA .........(6)............

PERTAMA : Memberikan persetujuan kepada ........(6)....... asal negara ......(8)....... untuk tidak mengekspor
kembali barang impor sementara dengan menggunakan ......(5)....... yang mengalami kerusakan
parah karena ........(9)........... dengan rincian sebagai berikut :
no carnet : ....................(10).................;
jumlah/jenis barang : ....................(11)................;
penerbit carnet : ....................(12)................;
kantor pemasukan : ....................(13)................;
no./tanggal pendaftaran : ....................(14).................

KEDUA : Terhadap barang impor sementara yang tidak diekspor kembali sebagaimana dimaksud pada
diktum PERTAMA dilakukan penegahan.

KETIGA : Dalam hal barang yang tidak diekspor kembali sebagaimana dimaksud pada diktum PERTAMA
diselesaikan dengan pemusnahan, biaya atas pemusnahan barang menjadi tanggung jawab
........(6).......... atau .........(15).........

KEEMPAT : Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Salinan Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada:


1. ....................(16)................;

Page : 4
2. ....................(17)................;
3. ....................(15)................; dan
4. ....................(6)..................

Ditetapkan di ...(18)...
Pada tanggal ...(19)...

a.n. MENTERI KEUANGAN


KEPALA KANTOR PELAYANAN UTAMA
.........(2)........../KANTOR PENGAWASAN
DAN PELAYANAN ..........(3)...........,

..............(20).............

Page : 5
PETUNJUK PENGISIAN

KEPUTUSAN PERSETUJUAN BARANG IMPOR SEMENTARA DENGAN MENGGUNAKAN


ATA CARNET ATAU CPD CARNET YANG MENGALAMI KERUSAKAN PARAH UNTUK TIDAK
DIEKSPOR KEMBALI

No. (1) : Diisi nama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Jika Kantor Pelayanan Utama Bea
dan Cukai tidak perlu diisi.
No. (2) : Diisi nama dan tipe Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai, dalam hal penyelesaian impor
sementara melalui Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai.
No. (3) : Diisi nama kantor dan tipe Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tempat penyelesaian
impor sementara. Tidak perlu diisi dalam hal Kantor Pelayanan Utama.
No. (4) : Diisi nomor surat Keputusan Menteri Keuangan mengenai pemberian izin Impor Sementara ini.
No. (5) : Diisi ATA Carnet atau CPD Carnet.
No. (6) : Diisi nama Pemegang Carnet (Carnet Holder) yang diberikan izin Impor Sementara.
No. (7) : Diisi nomor, tanggal, dan hal surat permohonan penyelesaian impor sementara dengan
dimusnahkan yang diajukan oleh Pemegang Carnet (Carnet Holder).
No. (8) : Diisi negara asal Pemegang Carnet (Carnet Holder).
No. (9) : Diisi penyebab kerusakan parah (kecelakaan atau force majeur).
No. (10) : Diisi Nomor ATA Carnet atau CPD Carnet.
No. (11) : Diisi jumlah dan jenis barang.
No. (12) : Diisi Penerbit dan Penjamin Carnet.
No. (13) : Diisi kantor pemasukan.
No. (14) : Diisi nomor dan tanggal pendaftaran pabean impor.
No. (15) : Diisi Ikatan Motor Indonesia (IMI) atau Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN)
No. (16) : Diisi nama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Jika Kantor Pelayanan Utama Bea
dan Cukai tidak perlu diisi.
No. (17) : Diisi nama Kantor Pelayanan Utama atau kantor dan tipe Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
dan Cukai tempat pemasukan barang Impor Sementara dengan menggunakan carnet. Apabila
tempat pemasukan dan tempat penyelesaian berada pada wilayah pengawasan kantor yang sama
maka tidak perlu diisi.
No. (18) : Diisi tempat ditetapkan surat keputusan Menteri Keuangan ini.
No. (19) : Diisi tanggal, bulan dan tahun surat keputusan Menteri Keuangan ini.
No. (20) : Diisi nama Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk untuk menandatangani surat keputusan Menteri
Keuangan tentang pemberian izin Impor Sementara ini.

PLT. DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

-ttd-

SUPRAPTONO

Salinan sesuai dengan aslinya,


Sekretaris Direktorat Jenderal
u.b.
Kepala Bagian Umum

ttd.

Indrajati Martini

Page : 6
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
BEA DAN CUKAI NOMOR 09/BC/2015 TENTANG TATA KERJA
IMPOR SEMENTARA DENGAN MENGGUNAKAN CARNET ATAU
EKSPOR YANG DIMAKSUDKAN UNTUK DIIMPOR KEMBALI
DALAM JANGKA WAKTU TERTENTU DENGAN MENGGUNAKAN
CARNET

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KANTOR WILAYAH/KANTOR PELAYANAN UTAMA..........(a)
KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN....................(b)

Laporan Semester Impor Sementara atau Ekspor yang Dimaksudkan


untuk diimpor kembali dalam jangka waktu tertentu dengan
Menggunakan Carnet
Periode : ...(c)....

No Pemegang Carnet No Carnet Penerbit Carnet Asal Negara/Negara Tujuan Nomor Tanggal Jangka Waktu Penyelesaian Keterangan
(Carnet Holder) Tujuan Penggunaan Pendaftaran Pendaftaran Re-ekspor/
Pabean Pabean Re-impor
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

.................(12)...............

...............(13)..........
NIP ..........(14)..........

Page : 7
PETUNJUK PENGISIAN
FORMULIR CATATAN IMPOR SEMENTARA

Huruf (a) : Diisi nama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Jika Kantor Pelayanan Utama Bea
dan Cukai tidak perlu diisi.
Huruf (b) : Diisi nama dan tipe Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai, dalam hal importasi melalui Kantor
Pelayanan Utama Bea dan Cukai.
Huruf (c) : Diisi waktu mulai pencatatan sampai dengan akhir pencatatan atas izin Impor Sementara dengan
menggunakan carnet.
No. (1) : Diisi nomor urut.
No. (2) : Diisi nama Pemegang Carnet (Carnet Holder).
No. (3) : Diisi nomor ATA Carnet atau CPD Carnet.
No. (4) : Diisi penerbit dan penjamin carnet.
No. (5) : Diisi asal negara dalam hal impor sementara atau negara tujuan dalam hal ekspor yang
dimaksudkan untuk diimpor kembali dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan ATA
Carnet atau CPD Carnet.
No. (6) : Diisi tujuan penggunaan barang.
No. (7) : Diisi nomor pendaftaran pabean saat impor sementara atau saat ekspor yang dimaksudkan untuk
diimpor kembali dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan ATA Carnet atau CPD Carnet.
No. (8) : Diisi tanggal pendaftaran pabean saat impor sementara atau saat ekspor yang dimaksudkan untuk
diimpor kembali dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan ATA Camet atau CPD Camet
No. (9) : Diisi jangka waktu re-ekspor dalam hal impor sementara atau re-impor dalam hal ekspor yang
dimaksudkan untuk diimpor kembali dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan ATA
Carnet atau CPD Carnet.
No. (10) : Diisi penyelesaian atas impor sementara atau ekspor yang dimaksudkan untuk diimpor kembali
dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan ATA Carnet atau CPD Carnet.
No. (11) : Diisi keterangan terkait penyelesaian sebagaimana tercantum pada kolom No. (10).
No. (12) : Diisi nama jabatan Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk untuk menandatangani laporan.
No. (13) : Diisi nama Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk untuk menandatangani laporan.
No. (14) : Diisi Nomor Induk Pegawai (NIP) Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk untuk menandatangani
laporan.

Salinan sesuai dengan aslinya, PLT. DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,
Sekretaris Direktorat Jenderal
u.b. -ttd-
Kepala Bagian Umum
SUPRAPTONO
ttd.

Indrajati Martini

Page : 8

Anda mungkin juga menyukai