BUPATI MALANG
T E N TA N G
TATA KELOLA
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH UNIT KERJA
PUSKESMAS KEPANJEN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG
BUPATI MALANG,
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
PRINSIP POLA TATA KELOLA
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN AZAS
Bagian Kesatu
Maksud dan Tujuan
Pasal 5
Bagian Kedua
Azas
Pasal 6
(1) BLUD-Unit Kerja beroperasi sebagai unit kerja OPD untuk tujuan
pemberian layanan umum yang pengelolaannya berdasarkan
kewenangan yang didelegasikan oleh instansi induk yang
bersangkutan.
(2) BLUD-Unit Kerja merupakan bagian perangkat pencapaian tujuan OPD
dan karenanya status hukum BLUD tidak terpisah dari sebagai
instansi induk.
(3) Kepala Dinas bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan
penyelenggaraan pelayanan umum yang didelegasikan.
(4) BLUD-Unit Kerja menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan
mencari keuntungan.
(5) Rencana Kerja dan Anggaran serta Laporan Keuangan dan Kinerja
BLUD disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari Laporan Keuangan dan Kinerja OPD.
(6) BLUD mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan
praktek bisnis yang sehat.
BAB III
KEDUDUKAN DAN FUNGSI PUSKESMAS
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi
Pasal 7
10
Bagian Kedua
Kedudukan Pemerintah Kabupaten Malang
Pasal 8
Bagian Ketiga
12
Pasal 9
Bagian Keempat
Dewan Pengawas
Pasal 10
(1) BLUD yang memiliki realisasi nilai omset tahunan menurut laporan
operasional atau nilai aset menurut neraca yang memenuhi syarat
minimal, dapat dibentuk Dewan Pengawas.
(2) Jumlah anggota dewan pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ditetapkan sebanyak 3 (tiga) orang dan seorang di antara anggota
dewan pengawas ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pengawas.
(3) Syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Realisasi omset
lebih besar dari 15 Milyar Rupiah atau Nilai Aset lebih besar dari 75
Milyar Rupiah.
(4) Dewan Pengawas dibentuk dengan Keputusan Bupati atas usulan
Kepala Dinas Kesehatan.
Pasal 11
13
Pasal 12
Pasal 13
14
Pasal 14
Pasal 15
Bagian Kesatu
Pejabat Pengelola BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen
Pasal 16
(1) Pejabat pengelola BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen terdiri dari :
15
Bagian Kedua
Kualifikasi, Tugas dan Kewajiban, Kewenangan, dan tanggungjawab
Kepala BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen
Pasal 17
Pasal 18
Tugas dan Kewajiban Kepala BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen adalah :
a. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan Puskesmas sesuai visi, misi dan
tujuan organisasi dengan senantiasa berusaha meningkatkan daya guna
dan hasil guna;
16
Pasal 19
Pasal 20
Bagian Ketiga
Tugas dan Kewajiban Kasubag Tata Usaha
Pasal 21
Bagian Keempat
Pasal 22
Bagian Kelima
Hubungan Kerja
Pasal 23
(1) Hubungan kerja BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen dengan Dinas
Kesehatan.
a. Dinas Kesehatan menyusun rencana dan menetapkan target
untuk kegiatan UKP, UKM, dan penggerakan pembangunan
berwawasan kesehatan untuk di bahas dan disepakati dengan
Puskesmas Kepanjen
1) BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen melaksanakan
kegiatan UKP, UKM;
2) Dinas Kesehatan melaksanakan penggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan;
19
Bagian Keenam
Standar Pelayanan Minimal
Pasal 24
Bagian Ketujuh
Penyelenggaraan Layanan
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
BLUD Unit Kerja dapat melakukan pengembangan /atau inovasi layanan
sebagaimana dimaksud pada pasal 25 dengan seijin Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang
(1) Pegawai BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen terdiri dari Pegawai
Negeri Sipil dan Non Pegawai Negeri Sipil.
(2) Kepala BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen mengusulkan kebutuhan
pegawai PNS dan Non PNS kepada Kepala Dinas Kesehatan.
(3) Kepala Dinas Kesehatan mengusulkan kebutuhan pegawai BLUD Unit
Kerja Puskesmas Kepanjen kepada Bupati.
(4) Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen
dapat berasal dari PNS dan tenaga Non PNS.
(5) Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen
yang berasal dari tenaga Non PNS dapat dipekerjakan berdasarkan
kontrak maksimal 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang.
(6) Penerimaan pegawai:
a.a. penerimaan pegawai yang berstatus PNS dilakukan sesuai
ketentuan yang berlaku;
a.b. penerimaan pegawai Non PNS dilakukan melalui mekanisme
rekrutmen dan seleksi terbuka untuk diangkat sebagai pegawai
tetap atau pegawai kontrak;
a.c. seleksi Pegawai Non PNS dilakukan dengan cara seleksi
administrasi, psikotes, seleksi akademik dan ketrampilan,
wawancara dan test kesehatan.
(7) Pejabat perbendaharaan seperti Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara
Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran harus dijabat oleh PNS.
(8) Syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola atau
Pegawai BLUD yang berasal dari PNS sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
(9) Syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola yang
berasal dari tenaga non PNS ditetapkan Bupati.
(10) Kepala BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen mengusulkan
pengangkatan dan pemberhentian pegawai BLUD yang berasal dari
tenanga Non PNS kepada Kepala Dinas Kesehatan.
(11) Peraturan Pegawai BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen meliputi
rekrutmen, seleksi, pengangkatan, penugasan, orientasi, pembinaan
karir, penghargaan dan sanksi serta pensiun.
(12) Peraturan Pegawai disusun oleh Puskesmas Kepanjen dan ditetapkan
oleh Bupati.
(13) Penilaian kinerja Pegawai yang PNS, Pejabat penilai adalah Kepala
23
Bagian Kedelapan
Remunerasi
Pasal 29
Bagian Kesembilan
Tarif Layanan
Pasal 30
(1) BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen dapat memungut biaya kepada
masyarakat sebagai imbalan atas barang dan / atau jasa layanan yang
diberikan.
(2) Imbalan atas barang dan / atau jasa layanan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar
perhitungan biaya satuan (unit cost) per unit layanan atau hasil per
investasi dana.
(3) Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (2), termasuk imbal hasil yang
wajar dari investasi dana dan untuk menutup seluruh atau sebagian
dari biaya per unit layanan.
(4) Tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat berupa
besaran tarif atau pola tarif sesuai jenis layanan.
(5) Tarif layanan diusulkan oleh Kepala BLUD Unit Kerja Puskesmas
Kepanjen kepada Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan.
(6) Tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), ditetapkan dengan
Peraturan Bupati dan disampaikan kepada DPRD.
(7) Penetapan tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (6),
mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli
masyarakat, serta kompetisi yang sehat.
(8) Peraturan Bupati mengenai tarif layanan dapat dilakukan perubahan
25
Bagian Kesepuluh
Rencana Bisnis Dan Anggaran
Pasal 31
(1) Bisnis BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen meliputi Layanan jasa
kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat
dalam wilayah kerja Puskesmas.
(2) Penyusunan RBA tahunan berpedoman kepada renstra bisnis BLUD.
(3) Target kinerja dan anggaran BLUD disusun berdasarkan prinsip
anggaran berbasis kinerja, perhitungan akuntansi biaya menurut
jenis layanan, kebutuhan pendanaan dan kemampuan pendapatan
yang diperkirakan akan diterima dari masyarakat, badan lain,
APBD, APBN dan sumber-sumber pendapatan BLUD lainnya.
(4) BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen memiliki pos anggaran yang
merupakan bagian dari pos anggaran Dinas Kesehatan.
Bagian Kesebelas
Pendapatan dan Biaya
Pasal 32
Pasal 33
26
Pasal 34
(2) Hibah terikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperlakukan sesuai
peruntukannya.
(3) Seluruh pendapatan Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
69 huruf a, b, c dan f dilaksanakan melalui rekening kas Puskesmas
dan dicatat dalam kode rekening kelompok pendapatan asli daerah
pada jenis lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dengan obyek
pendapatan Puskesmas.
(4) Seluruh pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaporkan
kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah per semester
(5) Format laporan pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 35
(1) Biaya BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen terdiri dari operasional
dan biaya non operasional.
(2) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup
seluruh biaya yang menjadi beban Puskesmas dalam rangka
menjalankan tugas dan fungsi.
(3) Biaya non operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup
seluruh biaya yang menjadi beban Puskesmas dalam rangka
menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi.
(4) Biaya BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dialokasikan untuk membiayai program peningkatan
pelayanan, kegiatan pelayanan dan kegiatan pendukung pelayanan.
(5) Pembiayaan program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) dialokasikan sesuai dengan kelompok, jenis, program dan kegiatan.
Pasal 36
Pasal 37
Pasal 38
(1) Seluruh pengeluaran biaya BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen yang
bersumber sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 dilaporkan kepada
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) per triwulan
(2) Seluruh pengeluaran biaya BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen yang
bersumber sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
menerbitkan SPM Pengesahan yang dilampiri dengan Surat Pernyataan
Tanggungjawab (SPTJ).
29
(3) Format SPTJ sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan format laporan
pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai peraturan
yang berlaku.
Pasal 39
(1) Ambang batas RBA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (2)
ditetapkan dengan besaran persentase.
(2) Besaran persentase sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
dengan mempertimbangkan besaran fluktuasi kegiatan operasional
yang ditetapkan dalam RBA.
(3) Besaran persentase sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
dalam RBA dan Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) Puskesmas oleh
TAPD.
(4) Persentase ambang batas tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan kebutuhan yang dapat diprediksi, dapat dicapai, terukur,
rasional dan dapat dipertanggungjawabkan.
BAB V
PENGELOLAAN KEUANGAN
Bagian Kesatu
Pengelolaan Anggaran
Pasal 42
Bagian Kedua
Laporan Keuangan Dan Laporan Kinerja
Pasal 43
Bagian Ketiga
Pembinaan, Pengawasan Dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Pasal 44
(1) Pembinaan:
a. pembinaan teknis BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen
dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan;
b. pembinaan keuangan BLUD dilakukan oleh PPKD.
(2) Pengawasan:
a.a. pengawasan internal BLUD dilakukan oleh pengawas internal yang
berkedudukan langsung di bawah Kepala BLUD Unit Kerja
33
Bagian Keempat
Akuntansi
Pasal 45
Bagian Kelima
34
Pengelolaan Barang
Pasal 46
Bagian Keenam
Pengelolaan Data Kesehatan
Pasal 47
Bagian Ketujuh
Pengelolaan Lingkungan dan Limbah
Pasal 48
(1) Kepala BLUD Unit Kerja Puskesmas Kepanjen menunjuk pejabat yang
bertanggung jawab terhadap pengelolaan lingkungan Puskesmas yang
meliputi :
a. kebersihan lingkungan Puskesmas selama 24 (dua puluh empat)
jam meliputi area kantor dan area pelayanan termasuk toilet/
kamar mandi;
b. pengelolaan sampah medik dan domestik;
c. pengelolaan limbah Puskesmas;
d. pengamatan area bebas rokok.
Bagian Kedelapan
Pasal 49
36
BAB VI
PENUTUP
Pasal 50
Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila dikemudian hari
ternyata ada kekeliruan, maka akan dilakukan perbaikan sesuai perundang
– undangan yang berlaku.
Ditetapkan : Malang
Pada :
tanggal
BUPATI MALANG
RENDRA KRESNA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas
Kesehatan dan ujung tombak pembangunan kesehatan. Puskesmas
mempunyai fungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan; pusat pemberdayaan masyarakat; dan pusat pelayanan
kesehatan strata/tingkat pertama. Sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan strata/tingkat pertama, Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan, dan upaya kesehatan
masyarakat. Pelayanan kesehatan perorangan, yaitu pelayanan yang
bersifat pribadi (private goods), dengan tujuan utama penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit, baik berupa rawat
jalan maupun rawat inap. Sedangkan pelayanan kesehatan masyarakat
adalah pelayanan yang bersifat public (public goods) dengan tujuan
38
F. DASAR HUKUM
Dasar Hukum untuk menyusun Pola Tata Kelola Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah dengan
Permendagri Nomor 59 tahun 2007.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah.
e. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
PER/02/M.PAN/1/2007 tentang Pedoman Organisasi Satuan Kerja
di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8 /PMK.02/2006 tentang
Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa pada BLU.
41
H. SISTEMATIKA
Sitematika penyusunan dokumen tata kelola, sebagai beikut :
KATA PENGANTAR
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : STRUKTUR ORGANISASI DAN PROSEDUR KERJA
A. Struktur Organisasi
B.Prosedur Kerja
C.Pengelompokan yang Logis
D.Pengelolaan SDM
BAB III : SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
A. Sistem Akuntabilitas Berbasis Kinerja
B. Sistem Akuntabilitas Keuangan
C. Kebijakan Tarif
D. Pengelolaan Lingkungan dan Limbah
E. Tanggungjawab Sosial Puskesmas
BAB IV : TRANSPARANSI
BAB V : RESPONSIBILITAS
BAB VI : INDEPENDENSI
BAB VII : ETIKA DAN INTEGRITAS : ETIKA DAN INTEGRITAS
BAB VIII: PENUTUP
43
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI DAN PROSEDUR KERJA
– Keuangan
PEMIMPIN BLUD
Kepala UPT Puskesmas
PEJABAT TEKNIS
PEJABAT KEUANGAN
Kepala Sub Bagian Tata
PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB Usaha
PELAYANAN KESEHATAN PELAYANAN MEDIS
MASYARAKAT (UKP, KEFARMASIAN &
LABORATORIUM)
PUSTU
PUSKESMAS KELILING
POLINDES BIDAN DESA
PONKESDES
JEJARING FASILITAS YANKES
a. Fungsi
a) Membantu Kepala Puskesmas dalam melakukan
pengawasan internal puskesmas
b) Memberikan rekomendasi perbaikan untuk mencapai
sasaran puskesmassecara ekonomis, efisien, dan
efektif.
c) Membantu efektivitas penerapan pola tata kelola di
puskesmas.
d) Menangani permasalahan yang berkaitan dengan
indikasi terjadinya KKN (kolusi, korupsi, dan
nepotisme) yang menimbulkan kerugian puskesmas
sama dengan unit kerja terkait.
c. Kewenangan
a). Mendapatkan akses secara penuh dan tidak terbatas
terhadap unit-unit kerja puskesmas, aktivitas,
catatan-catatan, dokumen, personel, aset
puskesmas, serta informasi relevan lainnya sesuai
dengan tugas yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.
70
B. PROSEDUR KERJA
Definisi Prosedur Kerja yaitu urut-urutan pekerjaan yang
dilakukan oleh Puskesmas dalam melaksanakan kegiatannya.
Prosedur kerja setiap proses pengelolaan manajerial dan
pelayanan telah didokumentasikan dalam Standard Operating
Procedure (SOP). SOP merupakan acuan bagi seluruh staf dan
karyawan Puskesmas Kepanjen dalam melaksanakan pekerjaan. Acuan
pelaksanaan pekerjaan merupakan bagian vital dalam pengelolaan
Puskesmas Kepanjen dan diharapkan merupakan suatu standar baku
dalam proses bisnis puskesmas sehingga pelayanan kepada seluruh
pengguna dapat mencapai standar yang diinginkan.
SOP Puskesmas Kepanjen dalam rangka memberikan pelayanan
kepada masyarakat, baik pelayanan manajemen, pelayanan medis,
maupun pelayanan non medis telah ditetapkan oleh Pejabat Pengelola
Puskesmas.
SOP ini telah didokumentasikan, disosialisasikan, dan
diimplementasikan di setiap instalasi dan unit kerja lainnya. Dengan
adanya SOP ini diharapkan pelaksanaan atau proses kinerja dan
layanan pada setiap unit kerja dapat dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan manual mutu. Dengan prosedur kerja ini pula dapat dijadikan
bahan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil kinerja dari setiap
proses kinerja.
71
3. MANAJEMEN
1) Prosedur Pelayanan Umum dan Kepegawaian
Adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang
dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan
administrasi perkantoran yang berisi cara melakukan
pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan dan
74
6 Keuangan 2 0
7 Administrasi 7 6
8 Perawat 7 18
9 Bidan 22 2
10 Dokter Gigi 0 1
11 Perawat Gigi 0 0
12 Asisten Apoteker 1 0
13 Apoteker 0 0
Analis
14 1 0
Kesehatan/Laboratorium
15 Pendukung lainnya 0 6
Jumlah 43 35
Perawat 25 Tugas
14 UGD
rangkap
Unit Penunjang Medis
Analis
1
15 Laboratorium Kes.
SMA 1
Ass
1
16 Apotik Apoteker
S1/SMA 2
Upaya Kesehatan Masyarakat
Tugas
Bidan 1
17 Promkes rangkap
Kesejahteraan Ibu dan Tugas
Bidan 1
18 Anak rangkap
Tugas
Bidan 1
19 KB rangkap
Kesehatan Gizi
Ahli Gizi 1
20 Masyarakat
Tugas
Perawat 1
21 P2M rangkap
22 Penyehatan Kesling Sanitarian 1
Dokter Tugas
1
23 UKGS Gigi rangkap
JENIS KETERA
NO JENIS TUGAS JML
TENAGA NGAN
24 UKS/KRR Perawat 1
Tugas
Perawat 1
25 Lansia rangkap
Tugas
Perawat 1
26 Kesehatan Jiwa rangkap
Tugas
Perawat 1
27 Perkesmas rangkap
Tugas
Perawat 1
28 Surveilance rangkap
79
Jaringan Puskesmas
Puskesmas Pembantu Tugas
Perawat 3
29 (3) rangkap
SMP 1
30 Ponkesdes (18) Bidan 19
Perawat 18
31 Pusling Sopir 1
Rawat Inap
Perawat 25 Tugas
32 Rawat Inap Umum
rangkap
Bidan 24 Tugas
33 Persalinan
rangkap
2) Pola Rekruitmen
Tenaga medis, paramedis dan tenaga non medis Puskesmas
Kepanjen Kabupaten Malang dapat terdiri dari Pegawai Negeri
Sipil maupun tenaga profesional non Pegawai Negeri Sipil sesuai
dengan kebutuhan puskesmas.
Pola rekruitmen SDM baik tenaga medis, paramedis maupun non
medis pada Puskesmas Kepanjen Kabupaten Malang adalah
sebagai berikut:
(1) SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pola rekruitmen SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil
(PNS) di Puskesmas Kepanjen Kabupaten Malang dilaksa-
nakan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang
berlaku di Lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota
(2) SDM yang berasal dari Tenaga Profesional Non-PNS.
Pola rekruitmen SDM yang berasal dari tenaga profesional
non-PNS dilaksanakan sebagai berikut:
a. Rekruitmen SDM dimaksudkan untuk mengisi formasi
yang lowong atau adanya perluasan organisasi dan
perubahan pada bidang-bidang yang sangat mendesak
yang proses pengadaannya tidak dapat dipenuhi oleh
Pemerintah Daerah.
81
3) Penempatan Pegawai
Dalam rangka penempatan pegawai sesuai dengan kompetensi
yang telah ditetapkan
3. Sistem Remunerasi
1) Pejabat pengelola BLUD dan Pegawai BLUD dapat diberikan
remunerasi sesuai dengan tingkat tanggung jawab dan tuntutan
profesionalisme yang diperlukan.
2) Remunerasi, merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji,
tunjangan tetap, honorarium, insentif, bonus atas prestasi,
pesangon, dan/atau pensiun.
3) Remunerasi ditetapkan oleh Bupati berdasarkan usulan yang
disampaikan oleh pemimpin BLUD melalui Kepala Dinas
Kesehatan.
BAB III
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
yang telah ditetapkan secara periodik sesuai dengan visi dan misi
puskesmas. Akuntabilitas mencakup mekanisme/prosedur pencapaian
tujuan yang di dalamnya mengandung kebijakan kebijakan mulai dari
perencanaan sampai dengan pertanggungjawaban.
Pelaksanaan akuntabilitas di Puskesmas dijabarkan dalam
berbagai kebijakan antara lain sebagai berikut:
3. Perencanaan Kinerja
1) Kepala Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD menyusun
rencana kinerja dan anggaran tahunan yang dituangkan dalam
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dengan berpedoman kepada
Rencana Startegis Bisnis
2) RBA disertai dengan usulan program, kegiatan, standar
pelayanan minimal dan biaya dari keluaran yang akan
dihasilkan.
5. Pelaporan Kinerja
1) Kepala Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD menyusun dan
menyampaikan laporan kinerja disampaikan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang semesteran dan tahunan.
87
batas fleksibilitas.
C. KEBIJAKAN TARIF
1. Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD dapat memungut biaya
kepada masyarakat sebagai imbalan atas jasa layanan kesehatan
berupa jasa sarana dan jasa pelayanan yang diberikan.
2. Imbalan atas jasa pelayanan kesehatan ditetapkan dalam bentuk
tarif layanan, yang disusun atas dasar perhitung satuan per unit
layanan (unit cost) atau hasil investasi dana.
92
dilakukan uji baku mutu air limbah ke BTKL Surabaya dengan hasil
yang baik dan memenuhi standart kualitas baku mutu air limbah.
Pengelolan sampah di UPT Puskesmas Kepanjen dibedakan
menjadi 2 yaitu untuk pengelolaan sampah medis dan non medis.
Untuk pembuangan sampah medis UPT Puskesmas Kepanjen
melakukan MOU dengan PT Putra Restu Ibu Abadi (PT PRIA) Mojokerto
sejak Tahun 2015 dengan jangka waktu MOU satu tahun sekali, MOU
terkhir dengan nomor MOU: 0933/KS/LEG/PRIA-PK/B3/X/2017.
Setiap minimal jumlah limbah B3 mencapai 25 Kg PT PRIA mengambil
Limbah B3 UPT Puskesmas Kepanjen, sebelum sampah medis di ambil
PT Pria sampah medis di simpan sementara ditempat khusus yang ada
di puskesmas. Sedangkan Pembuangan sampah Non Medis UPT
Puskesmas Kepanjen Setiap hari sekali sampah non medis diangkut
petugas kkebersihan dari Desa Jatirejoyooso untuk dibuang ke TPA
Talangagung. Setiap sebulan sekali UPT Puskesmas Kepanjen
melakukan pembayaran ke pihak pengelola sampah Desa Jatirejoyoso.
Sampah di UPT Puskesmas Kepanjen di bedakan menjadi 3, untuk
sampah medis dengan kantong plastik warna kuning, sampah non
medis jenis basah dengan kantong plastik warna merah dan sampah
non medis kering dengan kantong plastik warna hitam
BAB IV
98
TRANSPARANSI
BAB V
RESPONSIBILITAS
BAB VI
INDEPENDENSI
BAB VII
ETIKA DAN INTEGRITAS
1. Kedisiplinan
Setiap pegawai Puskesmas wajib mentaati semua peraturan
yang telah ditetapkan oleh Puskesmas, antara lain. jam masuk kerja,
jam pulang kerja, memakai seragam dan atributnya, pemenuhan
105
hari kerja, panggilan tugas, baik di dalam maupun di luar jam kerja,
memberikan pelayanan yang baik kepada pasien dan masyarakat,
serta mematuhi sistem dan prosedur kerja yang berlaku.
Untuk mewujudkan disiplin tersebut, maka setiap pegawai
Puskesmas secara konsekuen untuk:
1) Melaksanakan perencanaan dan program kerja yang telah
ditetapkan Puskesmas,
2) Melaksanakan segala peraturan yang ditetapkan,
3) Melaksanakan perintah atasan yang telah disanggupinya,
4) Mentaati jam kerja yang telah ditetapkan,
5) Datang tepat waktu pada acara-acara rapat atau janji yang telah
disanggupi,
6) Mengenakan seragam dan atribut yang telah ditetapkan,
7) Melaksanakan dan mentaati prosedur kerja yang telah
ditetapkan,
8) Tidak menggunakan jam kerja untuk urusan lain diluar
kedinasan,
9) Cepat dan tepat dalam melaksanakan tugasnya dengan:
a. Tidak mengabaikan tertib teknis dan administratif.
b. Bekerja penuh ketekunan dan kejujuran.
c. Memberikan keteladanan, terutama bagi para
pimpinan/atasan wajib memberikan contoh dan memelihara
moral yang tinggi secara konsisten dan konkret kepada
stafnya.
2. Tugas Dinas
Setiap pegawai Puskesmas wajib melaksanakan tugas sebaik-
baiknya dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab.
Setiap pegawai Puskesmas dalam melaksanakan tugas selalu tepat
waktu, bersikap ramah dan menghormati hak-hak pasien. Setiap
pegawai Puskesmas tidak diperbolehkan melakukan tugasnya untuk
kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain, bertindak selaku
perantara bagi pihak lain untuk mendapatkan pekerjaan atau
pesanan dari Puskesmas
2. Suap
Suap dapat didefinisikan sebagai suatu perbuatan memberi
atau menjanjikan sesuatu kepada seorang pejabat atau seorang yang
memiliki wewenang, dengan maksud agar yang bersangkutan
berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang
bertentangan dengan kewajibannya. Suap merupakan praktik usaha
yang tidak sehat dan tindakan yang melanggar hukum. Suap dapat
berupa korupsi, kolusi, dan nepotisme.
108
E. Jamuan Bisnis
Jamuan bisnis adalah kegiatan pemberian akomodasi tamu
Puskesmas yang wajar dalam kegiatan bisnis ataupun sosial. Jamuan
bisnis harus dihindari jika ada tendensi akan mempengaruhi
obyektivitas keputusan bisnis, dan terlalu sering dilakukan.
Jamuan bisnis diperbolehkan jika :
1. Berkaitan dengan kepentingan usaha Puskesmas sesuai dengan
praktik bisnis yang lazim.
2. Nilainya tidak berlebihan (wajar) dan tidak dapat diklasifikasikan
sebagai bentuk hadiah/pemberian atau suap.
3. Tidak melanggar hukum atau etika yang berlaku.
4. Tidak menurunkan citra Puskesmas atau pegawai Puskesmas
apabila diketahui oleh umum.
5. Dalam hal pemberian jamuan bisnis, wajib mendapat persetujuan
secara tertulis atau lisan dari pejabat yang berwenang sehingga
dapat dibayar dan dicatat oleh Puskesmas sebagai biaya usaha
yang wajar.
K. Integritas Pelaporan
Untuk menghasilkan laporan-laporan yang bisa dipertanggung
jawabkan, akurat dan tepat waktu kepada manajemen, pemilik, dan
pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholders) sangat tergantung
pada usaha Puskesmas untuk menyediakan data yang diperlukan. Oleh
karena itu, semua catatan resmi mengenai kegiatan/transaksi
Puskesmas harus akurat, jujur, lengkap, dan tepat waktu tanpa adanya
113
L. Aktivitas Politik
Setiap pegawai Puskesmas tidak dapat dikaitkan dengan
dukungan partai politik, sehingga tidak dapat menggunakan
aset/fasilitas Puskesmas dan wewenangnya untuk menyuruh dan
menekan pegawai lain untuk mendukung partai politik tertentu dan
wakilnya.
Setiap pegawai Puskesmas dilarang menjadi pengurus/anggota
partai politik, calon legislatif, dan calon eksekutif. Pegawai Puskesmas
yang aktif dalam aktivitas politik wajib mengundurkan diri dari
Puskesmas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Puskesmas tidak menghalangi kontribusi pribadi setiap pegawai
Puskesmas untuk melaksanakan aktivitas politik yang menjadi pilihan.
Kontribusi tersebut merupakan hak dan tanggung jawab pribadi masing
-masing dan tidak menggunakan nama ataupun atribut Puskesmas.
berlaku.
5. Melakukan ikatan kerja sama dengan pihak ketiga baik
perorangan maupun Badan Hukum lain tanpa sepengetahuan
Pejabat Pengelola.
2. Pasien
Jasa layanan kesehatan merupakan sumber pendapatan
pokok untuk menjamin kelangsungan usaha Puskesmas. Kelancaran
penerimaan pembayaran jasa layanan tergantung kepada
terbentuknya hubungan yang saling menguntungkan bagi
Puskesmas dan pasien. Dalam pelayanan kepada pasien, Puskesmas
berkomitmen untuk memberikan pelayanan 24 (dua puluh empat)
jam sebagaimana yang telah diatur dalam Standar Pelayanan
Minimal, dengan menerapkan prinsip terbuka, integritas,
transparan, adil dan akuntabel untuk menciptakan hubungan yang
saling menguntungkan.
Berikut ini adalah kebijakan Puskesmas dalam berhubungan
dengan pasien.
1) Puskesmas menghormati hak-hak pasien sesuai dengan norma
dan kaidah-kaidah profesi medis, kebijakan hubungan pasien,
peraturan yang berlaku di Puskesmas maupun Peraturan
Perundangan yang berlaku.
2) Puskesmas menjamin pemulihan hak pasien yang dirugikan
karena penyimpangan medis (malpraktek) terhadap pasien.
3) Puskesmas secara aktif menggali keinginan dan kebutuhan
pasien, baik melalui survei kepuasan pasien maupun saluran
pengaduan dari pasien yang dibuka oleh Puskesmas
4) Puskesmas memberikan perlakuan atau pelayanan yang sama
tanpa membedakan kepada semua pasien. Puskesmas
117
2. Rekanan
Berikut ini adalah kebijakan Puskesmas dalam berhubungan dengan
rekanan.
1) Puskesmas melakukan pengadaan baik penunjukan langsung
maupun lelang secara efisien, efektif, bersaing, transparan, adil,
tidak diskriminatif dan dapat dipertanggungjawabkan, dengan
melibatkan
rekanan yang mempunyai reputasi dan rekam jejak yang baik.
2) Puskesmas memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon
rekanan dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada
pihak tertentu, dengan cara dan alasan apapun. Oleh karena itu,
Puskesmas melarang setiap pegawai Puskesmas memberikan
informasi berkaitan dengan estimasi harga atau membahas
secara rahasia pekerjaan di masa yang akan datang dengan calon
rekanan yang akan berkompetisi.
3) Puskesmas menghindari rekanan yang mempunyai hubungan
keluarga dengan pengambil keputusan untuk menghindari
adanya konflik kepentingan. Puskesmas melarang setiap pegawai
Puskesmas bertindak selaku perantara bagi seorang atau badan
hukum untuk mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari
Puskesmas.
4) Puskesmas dapat melakukan Kerjasama Operasional dengan
pihak ketiga (rekanan) dalam bentuk kerjasama pelayanan
kesehatan, pendidikan dan pelatihan, pembangunan gedung,
pemanfaatan alat kedokteran dan kerjasama lainnya yang sah.
Kerjasama Operasional ini didasarkan prinsip saling
menguntungkan, akuntabel, transparan dan wajar serta tidak
merugikan stakeholders.
5) Puskesmas menuangkan semua kesepakatan dalam suatu
119
4. Media Massa
Media massa berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara
Puskesmas dengan stakeholders dan sekaligus sebagai alat kontrol
bagi Puskesmas dalam melaksanakan tugasnya. Pemberitaan media
massa diharapkan bersifat seimbang dan terbuka sehingga dapat
dijadikan informasi yang berguna bagi Puskesmas maupun pihak-
pihak lain yang berkepentingan untuk meningkatkan kinerja dan
membangun citra positif Puskesmas
Berikut ini adalah kebijakan Puskesmas dalam berhubungan dengan
media massa :
1) Puskesmas membangun kerjasama positif, saling menghargai
dan menguntungkan dengan menempatkan media massa
sebagai mitra usaha yang sejajar.
2) Puskesmas berpegang pada kebenaran dan keterbukaan
informasi sesuai dengan kode etik jurnalistik dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
120
P. Pemantauan
Kepala Bagian Tata Usaha bertanggung jawab menyelenggarakan
kegiatan agar Pegawai Puskesmas senantiasa menjaga dan memelihara
sikap dan perilaku yang sesuai dengan Panduan Perilaku serta
memantau efektivitas penerapan Panduan Perilaku dan melaporkan
hasilnya kepada Pimpinan (Kepala Puskesmas). Hal-hal yang menonjol
selama penerapan Panduan Perilaku dicatat sebagai bahan masukan
penyempurnaan dan perbaikan.
1. Teguran lisan.
2. Teguran tertulis.
3. Pernyataan tidak puas secara tertulis dari Kepala Puskesmas
(Pejabat Pengelola).
4. Pemberian skorsing.
5. Penurunan gaji setingkat lebih rendah untuk jangka waktu
paling lama 1 (satu) tahun.
6. Penurunan gaji setingkat lebih rendah untuk jangka waktu
paling lama 2 (dua) tahun.
7. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah untuk jangka waktu
paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pembebasan dari jabatan.
8. Pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai tidak atas
permintaan sendiri.
9. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai.
10. Tuntutan ganti rugi.
11. Diserahkan kepada yang berwajib untuk proses pemeriksaan
lebih lanjut apabila pelanggaran menyangkut kerugian
Puskesmas yang material/besar dan dikategorikan dalam
tindakan pidana.
Setiap pegawai Puskesmas dalam tingkatan apapun, apabila
jelas terbukti telah melakukan pelanggaran terhadap Panduan Perilaku,
kebijakan dan aturan akan dikenakan tindakan disiplin atau sanksi
sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada maupun peraturan-
peraturan susulan yang bersifat mengikat semua pegawai Puskesmas,
dan dijalankan secara tegas.
Setiap pegawai Puskesmas yang akan dikenakan atau
dijatuhkan tindakan disiplin atau sanksi wajib diberikan kesempatan
atau hak secara adil untuk membela diri maupun menyatakan
pendapatnya atas dugaan pelanggaran yang dilakukannya.
125
BAB VIII
PENUTUP
LAMPIRAN
38
35 PT-KEPANJEN.MK-
SOP Monitoring Pihak Ketiga
39
UNIT/ Standar Operasional Prosedur (SOP)
NO
PROGRAM NO SOP JUDUL SOP
I Manajemen dan Perkantoran
36 PT-KEPANJEN.MK-
SOP Lokakarya Mini Bulanan
40
37 PT-KEPANJEN.MK-
SOP Lokakarya Mini Tribulanan
41
38 PT-KEPANJEN.TU-
SOP Disiplin Pegawai
01
39 PT-KEPANJEN.TU-
SOP Penanganan Surat Masuk
02
40 PT-KEPANJEN.TU-
SOP Membersihkan Alat Kantor
03
41 PT-KEPANJEN.TU- SOP Membersihkan Halaman Dan
04 Taman
42 PT-KEPANJEN.TU-
SOP Membersihkan Kaca Jendela
05
43 PT-KEPANJEN.TU-
SOP Membersihkan Kamar Mandi
06
44 PT-KEPANJEN.TU-
SOP Mengepel Lantai
07
45 PT-KEPANJEN.UP-
SOP Kenaikan Pangkat Pegawai
01
46 PT-KEPANJEN.UP-
SOP Kenaikan Gaji Berkala
02
47 PT-KEPANJEN.UP-
SOP Cuti Pegawai
03
48 PT-KEPANJEN.UP-
SOP Apel Pagikehadiran Pegawai
04
49 PT-KEPANJEN.UP-
SOP Pengajuan KARIS KARSU
05
50 SOP Jika Terjadi Kebakaran/Gempa,
PT-KEPANJEN.INV- Ketersediaan Apar, Pelatihan
01 Penggunaan Apar, Pelatihan Jika
Terjadi Kebakaran
51 PT-KEPANJEN.INV-
SOP APAR
02
52 PT-KEPANJEN.INV-
SOP Pemeliharaan Genset
03
53 SOP Memisahkan Alat Yang Bersih
Dan Alat Yang Kotor, Alat Yang
Memerlukan Sterilisasi, Alat Yang
PT-KEPANJEN.INV-
Membutuhkan Perawatan Lebih
04
Lanjut (Tidak Siap Pakai), Serta Alat-
Alat Yang Membutuhkan Persyaratan
Khusus Untuk Peletakannya
54 PT-KEPANJEN.INV- SOP Tentang Penanganan Bantuan
05 Peralatan
55 SOP Kontrol Peralatan, Testing, Dan
PT-KEPANJEN.INV-
Perawatan Secara Rutin Untuk
06
Peralatan Klinis Yang Digunakan
56 PT-KEPANJEN.INV- SOP Penggantian Dan Perbaikan Alat
129
07 Yang Rusak
57 PT-KEPANJEN.INV- SOP Pemeliharaan Dan Penggunaan
08 Genset
UNIT/ Standar Operasional Prosedur (SOP)
NO
PROGRAM NO SOP JUDUL SOP
I Manajemen dan Perkantoran
58 PT-KEPANJEN.INV- SOP Pemeliharaan Dan Pemantauan
09 IPAL
59 PT-KEPANJEN.INV-
SOP Pemantauan Instalasi Listrik
10
60 PT-KEPANJEN.INV- SOP Pemeliharaan & Pemantauan
11 Ventilasi Dan Gas
61 PT-KEPANJEN.INV- SOP Pemeriksaan Air Bersih & Air
12 Limbah
62 PT-KEPANJEN.INV- SOP Pemakaian Dan Perawatan
13 Examination Lamp
63 PT-KEPANJEN.INV- SOP Pemakaian Dan Perawatan
14 Mesin Ekg
64 PT-KEPANJEN.INV- SOP Pemakaian Dan Perawatan
15 Termometer
65 PT-KEPANJEN.INV-
SOP Jika Terjadi Gempa
16
10
36 PT-KEPANJEN.KL-
SOP Inspeksi P-IRT
11
UNIT/ Standar Operasional Prosedur (SOP)
NO
PROGRAM NO SOP JUDUL SOP
II UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)
37 PT-KEPANJEN.KL-
SOP Inspeksi Rumah Makan
12
38 PT-KEPANJEN.KL-
SOP Inspeksi Rumah Sehat
13
39 PT-KEPANJEN.KL-
SOP Inspeksi Sekolah
14
40 PT-KEPANJEN.KL-
SOP Inspeksi Stasiun
15
41 PT-KEPANJEN.KL-
SOP Inspeksi Terminal
16
42 PT-KEPANJEN.KL-
SOP Klinik Sanitasi
17
43 PT-KEPANJEN.KL-
SOP Pembinaan SAB
18
44 PT-KEPANJEN.KL-
SOP Pengambilan Sampel Air
19
III UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
1 PT-KEPANJEN.UKP- SOP Untuk Menilai Kepuasan
01 Pelanggan, Form Survei Pasien
2 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Alur Pelayanan Pasien
02
3 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Pengkajian Awal Klinis
03
4 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Pelayanan Medis,1
04
5 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Asuhan Keperawatan
05
6 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Kajian Awal
06
7 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Pendelegasian Wewenang
07
8 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Pemeliharaan Peralatan,
08
9 SOP Sterilisasi Peralatan Yang Perlu
PT-KEPANJEN.UKP-
Disterilisasi, Jadwal Pemeliharaan
09
Alat
10 PT-KEPANJEN.UKP- SOP Pemeliharaan Sarana (Gedung),
10 Jadwal Pelaksanaan,
11 PT-KEPANJEN.UKP- SOP Tentang Prosedur Penyusunan
10 Layanan Klinis
12 PT-KEPANJEN.UKP- SOP Penyusunan Rencana Layanan
11 Medis.
13 SOP Penyusunan Rencana Layanan
PT-KEPANJEN.UKP-
Terpadu Jika Diperlukan
12
Penanganan Secara TIM.
14 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Informed Consent
13
15 PT-KEPANJEN.UKP- SOP EVALUASI INFORMED
14 CONSENT, HASIL Evaluasi, Tindak
132
Lanjut
16 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Rujukan
15
UNIT/ Standar Operasional Prosedur (SOP)
NO
PROGRAM NO SOP JUDUL SOP
III UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
17 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Persiapan Pasien Rujukan
16
18 PT-KEPANJEN.UKP- SOP Tindak Lanjut/ Penanganan
18 Keluhan
19 PT-KEPANJEN.UKP- SOP Identifikasi Dan Penanganan
19 Keluhan
20 SOP Tentang Penolakan Pasien
PT-KEPANJEN.UKP-
Untuk Menolak Atau Tidak
20
Melanjutkan Pengobatan
21 PT-KEPANJEN.UKP- SOP Pemberian Anestesi Lokal Dan
21 Sedasi Di PuskesmAS
22 SOP Tindakan Pembedahan, Dan
PT-KEPANJEN.UKP-
Prosesnya Dicatata Dalam
22
Rekammedis
23 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Tranportasi Rujukan
23
24 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Cuci Tangan
24
25 PT-KEPANJEN.UKP- SOP Layanan Klinis Yang Menjamin
25 Kesinambungan Layanan
26 PT-KEPANJEN.UKP- SOP Penilaian Kualifikasi Tenaga
26 Dan Penetapan Kewenangan
27 PT-KEPANJEN.UKP- SOP Kredensial, Tim Kredensial,
27 Bukti Bukti Sertifikasi Dan Lisensi
28 SOP Layanan Klinis Memuat Jika
PT-KEPANJEN.UKP-
Terjadi Pengulangan Pemeriksaan
28
Penunjang Diagnostik
29 SOP Evaluasi Hasil Mengikuti
PT-KEPANJEN.UKP-
Pendidikan Dan Pelatihan, Bukti
29
Pelaksanaan Evaluasi
30 PT-KEPANJEN.UKP- SOP Penanganan KTD, KTC, KPC,
30 KNC.
31 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Spooling Telinga
31
32 SOP Penyampaian Informasi Hasil
PT-KEPANJEN.UKP-
Peningkatan Mutu Layanan Klinis
32
Dan Keselamatan Pasien
33 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Injeksi IC
33
34 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Injeksi IM
34
35 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP InjeksI IV
35
36 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Injeksi SC
36
37 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Mengukur Tekanan Darah
37
38 PT-KEPANJEN.UKP-
SOP Menilai Pernafasan Dan Nadi
38
133
39 PT-KEPANJEN.UKP-
39 SOP Pemakaian APD
63 PT-KEPANJEN.RM-
09 SOP Penyimpanan Rekam Medis
25
89 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksanaan Anemia
26
UNIT/ Standar Operasional Prosedur (SOP)
NO
PROGRAM NO SOP JUDUL SOP
III UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
90 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksanaan Benda Asing
27 Di Konjungtiva
91 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksanaan Blefaritis
28
92 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksanaan Buta Senja
29
93 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksanaan Cutaneus
30 Larva Migran
94 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksanaan Disentri
31
95 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksanaan Dry Eye
32
96 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksanaan Gastritis
33
97 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksanaan Gerd
34
98 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksanaan Hemoroid
35
99 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksanaan Hepatitis A
36
100 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksanaan Hepatitis B
37
101 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksanaan Hordeolum
38
102 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksanaan Infeksi Pada
39 Umbilikus
103 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksanaan Intoleransi
40 Makanan
104 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksanaan Kolesistitis
41
105 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksanaan Konjungtivitis
42
106 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksanaan Leptospirosis
43
107 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksanaan Limfadenitis
44
108 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksanaan Parotitis
45
109 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksanaan Perdarahan
46 Subkonjungtiva
110 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksanaan Peritonitis
47
111 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Alergi Makanan
48
112 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Bell's Palsy
49
113 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Demensia
50
114 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Dermatitis
136
51 Atopik
115 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Dermatitis
52 Kontak Alergi (DKA)
UNIT/ Standar Operasional Prosedur (SOP)
NO
PROGRAM NO SOP JUDUL SOP
III UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
116 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Dermatitis
53 Kontak Iritan
117 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Dermatitis
54 Numularis
118 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Dermatitis
55 Seboroik
119 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Dermatofitosis
56
120 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Dislipidemia
57
121 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan DM
58
122 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Episkleritis
59
123 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Episktaksis
60
124 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Exanthematous
61 Drug Eruption
125 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Filariasis
62
126 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Fixed Drug
63 Eruption
127 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Gagal Jantung
64
128 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Gangguan
65 Campuran Ansietas Dan Depresi
129 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Gangguan
66 Psikotik
130 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Gout Arthritis
67
131 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Herpes
68 Simpleks
132 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Herpes Zoster
69
133 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Hipertensi
70
134 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Infark Miocard
71
135 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Insomnia
72
136 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Isk
73
137 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Liken Simpleks
74 Kronik
138 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Malnutrisi
75 Energi Protein
139 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Migren
76
140 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Moluskum
137
77 Kontagiosum
141 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Napkin Eczema
78 (Dermatitis Popok)
UNIT/ Standar Operasional Prosedur (SOP)
NO
PROGRAM NO SOP JUDUL SOP
III UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
142 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Obesitas
79
143 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Pedikulosis
80 Kapitis
144 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Pioderma
81
145 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Pitriasis Rosea
82
146 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Skabies
83
147 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Tension
84 Headache
148 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Tetanus
85
149 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Tinea
86 Versikolor
150 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Tirotoksikosis
87
151 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Penatalaksnaan Vaginitis
88
152 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Penatalaksnaan Veruka
89 Vulgaris
153 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Pengobatan DHF
90
154 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Pengobatan Kandidiasis Mulut
91
155 PT-KEPANJEN.RJU- SOP Pengobatan Keracunan
92 Makanan
156 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Pengobatan Malaria
93
157 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Pengobatan Morbili
94
158 PT-KEPANJEN.RJU-
SOP Pengobatan Varicella
95
159
160 PT-KEPANJEN.KIA-
SPO Skrining Gigi Pada Ibu Hamil
01
161 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Audit Maternal Perinatal (AMP)
02
162 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Identifikasi Ibu Hamil
03
163 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Imunisasi TT Pada Calon
04 Pengantin Wanita (CPW)
164 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Kelas Ibu Balita
05
165 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Kelas Ibu Hamil
06
166 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP KIA ANC
07
138
167 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Pelayanan Bagi Ibu Dan Bayi
08
Pada Masa Nifas
UNIT/ Standar Operasional Prosedur (SOP)
NO
PROGRAM NO SOP JUDUL SOP
III UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
168 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Pemeriksaan PNC
09
169 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Penanganan Anemia Pada
10 Kehamilan
170 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Penanganan Deteksi Dini
11 Tumbuh Kembang (DDTK)
171 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Penanganan Mtbsmtbm Pada
12 Bayi Muda Dan Balita SakiT
172 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Penatalaksaan Puting Susu
13 Lecet (Cracked Nipple)
173 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Pengelolahan Dini Hypertensi
14 Pada Kehamilan
174 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Pengisian Buku Kunjungan
15 Pasien KIA
175 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Perawatan Payudara Bengkak
16 (Mastitis)
176 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Perawatan Puting Susu
17 Terbenam
177 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Teknik Menyusui Yang Benar
18
178 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Tindik Bayi
19
179 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Penanganan Perdarahan Dalam
20 Kehamilan Pada Trimester III
180 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Anamnesis Pasien Rawat Inap
21 Kebidanan
181 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Asuhan Persalinan Normal
22
182 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Auskultasi Pasien RIK
23
183 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Dekontaminasi Alat Bekas Pakai
24
184 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Episiotomi
25
185 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Induksi Persalinan Dengan
26 Oksitosin Drip
186 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Induksi Persalinan
27
187 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Inpeksi Pasien RIK
28
188 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP KAA
29
189 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Ketuban Pecah Dini
30
190 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP KBE
31
191 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP KBI
32
192 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Manajemen Air Ketuban
139
33 Bercampur Merkonium
193 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Manajemen Aktif Kala III
34
UNIT/ Standar Operasional Prosedur (SOP)
NO
PROGRAM NO SOP JUDUL SOP
III UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
194 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Manajemen Bayi Baru Lahir
35 Normal
195 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Manual Placenta
36
196 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Melahirkan Placenta Normal
37
197 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Memandikan Bayi
38
198 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Memotong Tali Pusar
39
199 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Memulangkan Pasien Rawat
40 Inap Kebidanan
200 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Menerima Pasien Baru Rawat
41 Inap Kebidanan
201 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Mengecap Kaki Bayi
42
202 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Merujuk Pasien RIK
43
203 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Palpasi Pasien RIK
44
204 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Pemberian MgSO4
45
205 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Pembuatan Laporan Bulanan
46 Rawat Inap Kebidanan
206 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Pemeriksaan Dan Perawatan
47 Nifas
207 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Pemeriksaan Fisik Px RIK
48
208 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Pemeriksaan HIS
49
209 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Penanganan Antepartum Bliding
50
210 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Penanganan Atoni Uteri
51
211 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Penanganan Pendarahan Pasca
52 Persalinan
212 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Penanganan Penderita
53 Eklampsia
213 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Penanganan Penderita Ruptura
54 Uteri
214 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Penanganan Penderita Solutio
55 Placenta
215 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Penanganan Perdarahan Post
56 Partum Primer-HPP
216 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Penanganan Retensio Placenta
57
217 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Penanganan Sisa Plasenta
58
218 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Penapisan Pasien Bersalin
140
59
219 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Penatalaksanaan Bayi Dengan
60 BBLR
UNIT/ Standar Operasional Prosedur (SOP)
NO
PROGRAM NO SOP JUDUL SOP
III UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
220 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Penggunaan Dopler
61
221 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Pengisian Partograf
62
222 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Penjahitan Luka Perinium
63
223 SOP Penyimpanan Alat-Alat Medis
PT-KEPANJEN.KIA-
Rawat Inap Kebidanan Yang Sudah
64
Disteril
224 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Perawatan BBL
65
225 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Perawatan Luka Episiotomis
66
226 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Perawatan Payudara
67
227 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Perawatan Tali Pusat Bayi
68
228 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Periksa Dalam
69
229 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Perkusi Pasien RIK
70
230 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Pertolongan Persalinan Dengan
71 Kasus Resiko Tinggi
231 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Pertolongan Persalinan
72 Sungsang
232 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP PMX DJJ Pasien RIK
73
233 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Resusitasi Bayi Baru Lahir
74
234 PT-KEPANJEN.KIA-
SOP Skor Ibu Hamil
75
235 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Sterilisasi Alat-Alat Medi Rawat
76 Inap Kebidanan
236 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Teknik Menyusui Yang Baik
77 Dan Benar
237 PT-KEPANJEN.KIA- SOP Tindakan Keperawatan Pada 2
78 Jam Post Partum
238 PT-KEPANJEN.KB-
SOP Pemasangan AKDR
01
239 PT-KEPANJEN.KB-
SOP Pencabutan AKDR
02
240 PT-KEPANJEN.KB-
SOP Pemasangan Implant
03
241 PT-KEPANJEN.KB-
SOP Pelepasan Implant
04
242 PT-KEPANJEN.KB-
SOP Suntik KB
05
243 PT-KEPANJEN.KB-
SOP Konseling KB
06
141
244 PT-KEPANJEN.KB-
07 SOP Pemeriksaan IVA
269
270 PT-KEPANJEN.GIGI- SOP Usaha Kesehatan Gigi Dan
16 Mulut Masyarakat Desa (UKGMD)
UNIT/ Standar Operasional Prosedur (SOP)
NO
PROGRAM NO SOP JUDUL SOP
III UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
271 PT-KEPANJEN.LAB-
SOP Pemeriksaan Albumin Urine
01
272 PT-KEPANJEN.LAB-
SOP Pemeriksaan Asam Urat
02
273 PT-KEPANJEN.LAB-
SOP Pemeriksaan Cholestrol
03
274 PT-KEPANJEN.LAB- SOP Pemeriksaan Darah Lengkap
04 Sysmex
275 PT-KEPANJEN.LAB-
SOP Pemeriksaan Faeces Lengkap
05
276 PT-KEPANJEN.LAB-
SOP Pemeriksaan Golongan Darah
06
277 PT-KEPANJEN.LAB-
SOP Pemeriksaan Gula Darah
07
278 PT-KEPANJEN.LAB-
SOP Pemeriksaan Gula Darah Stick
08
279 PT-KEPANJEN.LAB-
SOP Pemeriksaan Hb Sahli
09
280 PT-KEPANJEN.LAB-
SOP Pemeriksaan HIV
10
281 PT-KEPANJEN.LAB-
SOP Pemeriksaan IMS
11
282 PT-KEPANJEN.LAB-
SOP Pemeriksaan Kehamilan
12
283 PT-KEPANJEN.LAB-
SOP Pemeriksaan LED
13
284 PT-KEPANJEN.LAB- SOP Pemeriksaan Sediaan Basah
14 NaCL&KOH
285 PT-KEPANJEN.LAB- SOP PEMERIKSAAN SEDIAAN
15 KERING METILEN BLUE
286 PT-KEPANJEN.LAB-
SOP Pemeriksaan Trigliserida
16
287 PT-KEPANJEN.LAB-
SOP Pemeriksaan Urinalisa
17
288 SOP Pemantauan Waktu
Penyampaian Hasil Pemeriksaan
PT-KEPANJEN.LAB-
Laboratorium Untuk Pasien
18
Urgen/Gawat Darurat. Hasil
Pemantauan.
289 PT-KEPANJEN.LAB-
SOP Pemeriksaan Widal
19
290 PT-KEPANJEN.LAB-
SOP Permintaan Pemeriksaan,
20
291 PT-KEPANJEN.LAB- SOP Pengambilan Dan Penyimpanan
21 Spesimen
292 PT-KEPANJEN.LAB- SOP Pemantauan Pelaksanaan
22 Prosedur Pemeriksaan Laboratorium
293 PT-KEPANJEN.LAB- SOP Kalibrasi, Dan Bukti
23 Pelaksanaan Kalibrasi Dan Validasi
143
Instrumen
Laporan.
315 PT-KEPANJEN.LAB- SOP Tentang Penanganan Dan
46 Pembuangan Bahan Berbahaya
UNIT/ Standar Operasional Prosedur (SOP)
NO
PROGRAM NO SOP JUDUL SOP
III UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
316 SOP Orientasi Prosedur Dan Praktik
PT-KEPANJEN.LAB-
Keselamatan/Keamanan Kerja, Bukti
47
Pelaksanaan Program Orientasi
317 PT-KEPANJEN.LAB-
Pemantapan Mutu External
48
318 PT-KEPANJEN.APT- SOP Penilaian, Pengendalian,
01 Penyediaan Dan Penggunaan Obat
319 PT-KEPANJEN.APT- SOP Penyediaan Dan Penggunaan
02 Obat
320 PT-KEPANJEN.APT- SOP Tentang Penyediaan Obat Yang
03 Menjamin Ketersediaan Obat
321 PT-KEPANJEN.APT- SOP Peresepan, Pemesanan, Dan
04 Pengelolaan Obat
322 SOP Menjaga Tidak Terjadinya
PT-KEPANJEN.APT- Pemberian Obat Kedaluwarsa,
05 Pelaksanaan FIFO Dan FEFO, Kartu
Stok/Kendali
323 PT-KEPANJEN.APT- SOP Peresepan Psikotropika Dan
06 Narkotika
324 SOP Penggunaan Obat Yang Dibawa
PT-KEPANJEN.APT-
Sendiri Oleh Pasien/Keluarga
07
(Rekonsiliasi Obat)
325 PT-KEPANJEN.APT-
SOP Penyimpanan Obat
08
326 PT-KEPANJEN.APT- SOP Pemberian Obat Kepada Pasien
09 Dan Pelabelan
327 PT-KEPANJEN.APT- SOP Pemberian Informasi
10 Penggunaan Obat
328 PT-KEPANJEN.APT- SOP Penanganan Obat
11 Kedaluwarsa/Rusak
329 PT-KEPANJEN.APT-
SOP Pelaporan Efek Samping Obat
12
330 PT-KEPANJEN.APT- SOP Pencatatan, Pemantauan,
13 Pelaporan Efek Samping Obat, KTD,
331 PT-KEPANJEN.APT- SOP Identifikasi Dan Pelaporan
14 Kesalahan Pemberian Obat Dan KNC
332 SOP Penyediaan Obat-Obat
PT-KEPANJEN.APT-
Emergensi Di Unit Kerja. Daftar Obat
15
Emergensi Di Unit Pelayanan
333 PT-KEPANJEN.APT- SOP Penyimpanan Obat Emergensi
16 Di Unit Pelayanan
334 SOP Monitoring Penyediaan Obat
PT-KEPANJEN.APT-
Emergensi Di Unit Kerja. Hasil
17
Monitoring Dan Tindak Lanjut.
335 PT-KEPANJEN.APT- SOP Evaluasi Kesesuaian Peresepan
18 Dgn Formularium
336 SOP Pemberian Informasi Ttg Efek
PT-KEPANJEN.APT-
Samping Obat Atau Efek Yang Tidak
19
Diharapkan
145
23 Epileptikus
362 PT-KEPANJEN.UGD-
SOP Penatalaksnaan Stroke
24
UNIT/ Standar Operasional Prosedur (SOP)
NO
PROGRAM NO SOP JUDUL SOP
III UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
363 PT-KEPANJEN.UGD- SOP Penatalaksnaan Syok
25 Anafilaksis
364 PT-KEPANJEN.UGD-
SOP Penatalaksnaan Syok
26
365 PT-KEPANJEN.UGD-
SOP Peritonitis
27
366 PT-KEPANJEN.UGD-
SOP Rabies
28
367 SOP Pemulangan Pasien Dan Tindak
PT-KEPANJEN.RI-01
Lanjut Pasien
368 SOP Tindak Lanjut Terhadap Umpan
PT-KEPANJEN.RI-02 Balik Dari Sarana Kesehatan
Rujukan Yang Merujuk Balik
369 SOP Alternatif Penanganan Pasien
PT-KEPANJEN.RI-03 Yang Memerlukan Rujukan Tetapi
Tidak Mungkin Dilakukan
370 PT- SOP Pemesanan, Penyiapan,
KEPANJEN.GIZI.RI- Distribusi Dan Pemberian Makanan
01 Pada Pasien Rawat Inap
371 SOP Penyiapan Makanan Dan
PT-
Distribusi Makanan Mencerminkan
KEPANJEN.GIZI.RI-
Upaya Mengurangi Risiko Terhadap
02
Kontaminsasi Dan Pembusukan
372 PT-
KEPANJEN.GIZI.RI- SOP Distribusi Makanan
03