Anda di halaman 1dari 1

A.

Perkembangan bidan kolaborasi


Pada awalnya, prakteik kolaborasi menggunakan model hirarki yang menekankan
komunikasi satu arah, kontak terbatas antara pasien dan dokter, dan menempatkan
dokter sebagai tokoh yang dominan. Pola tersebut berkembang menjadi model praktik
kolaborasi yang menekankan komunikasi dua arah, tetapi menempatkan dokter
sebagai posisi utama dan membatasi hubungan antara dokter dan pasien. Pola yang
ketiga lebih berpusat pada pasien. Model ini berbentuk melingkar. Menekankan
kontinuitas dan kondisi timbal balik satu sama lain. Tidak ada satu pemberi pelayanan
yang mendominasi secara terus menerus.

B. Kolaborasi dalam praktik kebidanan


Dalam praktik pelayanan kebidanan, pelayanan kolaborasi adalah asuhan kebidanan.
Dan diberikan kepada klien dengan tanggung jawab bersama semua pemberi
pelayanan yang terlibat. Misalnya : bidan, dokter, atau tenaga kesehatan profesional
lainnya. Bidan merupakan anggota tim dan meyakini bahwa dalam memberikan
asuhan harus tetap menjaga, mendukung , dan menghargai proses fisiologis manusia.
Rujukan yang efektif dilakukan untuk menjamun kesejahteraan ibu dan bayinya,
bidan adalah praktik yang mandiri. Bidan juga bekerja dalam mengembangkan
kemitraan dengan anggota kesehatan lainnya. Dalam melaksanakan tugasnya, bidan
melakukan kolaborasi, konsultasi, dan perujukan sesuai dengan kondisi pasien,
kewenangan dan kemampuannya.

Anda mungkin juga menyukai