Anda di halaman 1dari 12

OM SWASTYASTU

• NAMA KELOMPOK IV
• NI KETUT VENNY KRISNA DEWI (14)
• NI WAYAN ENDITA PUTRI (19)
• AYNUN MARDIAH (34)
• NI PUTU PADMI (41)
PENGERTIAN PAGUYUBAN CIRI-CIRI PAGUYUBAN

TIPE-TIPE PAGUYUBAN DI Bagaimana pelayanan kebidanan dengan


MASYARAKAT pendekatan paguyuban
PENGERTIAN
• Paguyuban atau Gemeinschaft adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para
warganya di warnai dengan hubungan-hubungan sosial yang penuh rasa kekeluargaan,
bersifat batiniah dan kekal,serta jauh dan pamrih-pamrih.
CIRI-CIRI PAGUYUBAN
• 1. Menurut Ferdinand tones ciri-ciri pokok dari paguyuban antara lain :
• a. Intimate : hubungan menyeluruh yang mesra
• b. Private : hubungan bersifat pribadi, yaitu khusus untuk beberapa orang
• saja
• c. Exclusive : bahwa hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja dan
• tidak untuk orang lain diluar “kita”
• 2. Sedangkan secara umum ciri-ciri paguyuban yaitu :
• a. Adanya hubungan perasaan kasih sayang.
• b. Adanya keinginan untuk meningkatkan kebersamaan.
• c. Tidak suka menonjolkan diri.
• d. Selalu memegang teguh adat lama yang konservatif.
• e. Sifat gotong royong masih kuat.
• f. Hubungan kekeluargaan masih kental.
TIPE-TIPE PEGUYUBAN
• Paguyuban memiliki tiga tipe yang ada di masyarakat yaitu :
a) Paguyuban karena ikatan darah (Gemeinschaft by blood )
b) Paguyuban karena tempat (gemeinschaft by place )
c) Peguyuban karena jiwa pikiran (gemneinschaft by mind)
PEMBAHASAN PELAYANAN KEBIDANAN
DENGAN PENDEKATAN PAGUYUBAN
Terlepas dari sudut pandang masyarakat tentang kehamilan dan persalinan yang kritis, terdapat
berbagai pandangan budaya (tuntunan budaya), serta factor-faktor sosial lainnya dalam
kepentingan reproduksi. Hal tersebut meliputi :
• Keinginan ideal perorangan untuk memiliki anak dengan jenis kelamin tertentu.
• Mengatur waktu kelahiran
• Sikap menerima tidaknya kehamilan
• Kondisi hubungan suami istri
• Konsidi ketersediaan sumber sosial
• Pengalaman perorangan mengatasi dan menghadapi komplikasi persalinan dan lain-lain.
Dalam setiap masyarakat ada mitos atau kepercayaan tertentu yang sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sosial budaya dan adat istiadat tertentu misalnya :
• Tidak boleh memakan makanan yang berbau amis
• Tidak boleh mempersiapkan keperluan bayi sebelum lahir
• Ayah yang bekerja sebagai pencari nafkah berhak mendapat numlah makanan yang lebih
banyak dan bagian yang lebih baik dari pada anggota keluarganya yang lain
• Anak laki-laki diberi makan lebih dulu daripada anak perempuan dan lain sebagainya.
CARA-CARA PENDEKATAN BIDAN DI WILAYAH
BALI

• Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat. Dalam bidan kesehatan, dengan
melakukan penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan.
• Pemerintah memberikan, menerapkan, dan menjalankan poskesdes (pos kesehatan desa) yang
di tunjukkan kepada seluruh masyarakat setempat dan terjangkau sampai ke daerah pedalaman
• Guna penyuluhan masyarakat bertujuan dapat menghasilkan perubahan prilaku yang lestari
untuk keluarganya, individu keluarga dan masyarakat itu sendiri.
• Penyuluhan kesehatan masyarakat ditunjukkan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehtan masyarakat
• Membina dan memberikan bimbingan dan teknis kepada kader termasuk dukun (peran bidan
sebagai pendidik). Bersama kelompok dan masyarakat menanggulangi masalah kesehatan
khususnya yang berhubungan dengan kesehatan para ibu, anak dan KB.
ASPEK BUDAYA DI KALANGAN MASYARAKAT
TERHADAP KESEHATAN IBU

Jawa Tengah
• Bahwa ibu hamil pantang makan telur karena akan mempersulit persalinan dan pantang makan daging
karena akan menyebabkan perdarahan yang banyak
Jawa Barat
• Ibu yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi makanannya agar bayi yang
dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan
Masyarakat Betawi
• Berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting karna dapat menyebabkan asi menjadi
asin
Daerah Sumbang
• Ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring yang besar karena khawatir bayinya akan besar
sehingga akan mempersulit persalinan.
KESIMPULAN

• Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat,
mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan status kesehatan
masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya.
• Seorang bidan harus mampu menggerakkan peran serta masyarakat khususnya, berkaitan
dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut.
Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran
serta tanggung jawabnya. Agar bidan dapat menjalankan praktik atau pelayanan kebidanan
dengan baik, hendaknya bidan melakukan beberapa pendekatan misalnya pendekatan
melalui kesenian tradisional.
OM SANTHI, SANTHI, SANTHI, OM

Anda mungkin juga menyukai