Paguyuban 5
Paguyuban 5
• NAMA KELOMPOK IV
• NI KETUT VENNY KRISNA DEWI (14)
• NI WAYAN ENDITA PUTRI (19)
• AYNUN MARDIAH (34)
• NI PUTU PADMI (41)
PENGERTIAN PAGUYUBAN CIRI-CIRI PAGUYUBAN
• Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat. Dalam bidan kesehatan, dengan
melakukan penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan.
• Pemerintah memberikan, menerapkan, dan menjalankan poskesdes (pos kesehatan desa) yang
di tunjukkan kepada seluruh masyarakat setempat dan terjangkau sampai ke daerah pedalaman
• Guna penyuluhan masyarakat bertujuan dapat menghasilkan perubahan prilaku yang lestari
untuk keluarganya, individu keluarga dan masyarakat itu sendiri.
• Penyuluhan kesehatan masyarakat ditunjukkan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehtan masyarakat
• Membina dan memberikan bimbingan dan teknis kepada kader termasuk dukun (peran bidan
sebagai pendidik). Bersama kelompok dan masyarakat menanggulangi masalah kesehatan
khususnya yang berhubungan dengan kesehatan para ibu, anak dan KB.
ASPEK BUDAYA DI KALANGAN MASYARAKAT
TERHADAP KESEHATAN IBU
Jawa Tengah
• Bahwa ibu hamil pantang makan telur karena akan mempersulit persalinan dan pantang makan daging
karena akan menyebabkan perdarahan yang banyak
Jawa Barat
• Ibu yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi makanannya agar bayi yang
dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan
Masyarakat Betawi
• Berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting karna dapat menyebabkan asi menjadi
asin
Daerah Sumbang
• Ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring yang besar karena khawatir bayinya akan besar
sehingga akan mempersulit persalinan.
KESIMPULAN
• Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat,
mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan status kesehatan
masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya.
• Seorang bidan harus mampu menggerakkan peran serta masyarakat khususnya, berkaitan
dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut.
Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran
serta tanggung jawabnya. Agar bidan dapat menjalankan praktik atau pelayanan kebidanan
dengan baik, hendaknya bidan melakukan beberapa pendekatan misalnya pendekatan
melalui kesenian tradisional.
OM SANTHI, SANTHI, SANTHI, OM