Hasyim Asy'ari
Hasyim Asy'ari
KH Hasyim Asy’ari
KH Hasyim Asy’ari sebagai tokoh tradisionalis yang memiliki banyak peran dalam
dunia pendidikan, diharapkan mampu memberikan gambaran akan signifikan sebuah nilai
dalam sistem pendidikan.
1. Menjadi insan purna yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Insan purna yang bertujuan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dari pemahaman akan tujuan pendidikan ini, nampak bahwa KH Hasyim Asy’ari
tidak menolak ilmu-ilmu sekuler (dunia) sebagai suatu syarat untuk mendapatkan
kebahagiaan di dunia. Ia hanya menjelaskan hierarki pengetahun ke dalam tiga bagian:
a) Ilmu pengetahuan yang tercela dan dilarang artinya ilmu pengetahuan yang tidak
dapat diharapkan kegunaannya baik di dunia maupun di akhirat. Seperti: ilmu sihir,
nujum, ramalan nasib, dan sebagainya.
b) Ilmu pengetahuan yang dalam keadaan tertentu men jadi terpuji, tetapi jika
mendalaminya menjadi tercela artinya ilmu yang sekiranya mendalami akan menim-
bulkan kekacauan fikiran, sehingga dikhawatirkan me nimbulkan kufur. Misalnya
ilmu kepercayaan dan keba tinan, ilmu filsafat
c) Ilmu pengetahuan yang terpuji, yakni ilmu pelajaran- pelajaran agama dan berbagai
macam ibadah Ilmu-ilmu tersebut dapat mensucikan jiwa, melepaskan diri dan
perbuatan-perbuatan tercela, membantu mengetahui kebaikan dan mengerjakannya,
mendekatkan din ke pada Allah SWT, mencari ridha-Nya dan mempersiap kan dunia
ini untuk kepentingan di akhirat.
Mengenai hukum mempelajari ilmu pengetahuan antara Kiai Hasyim Asy'ari dan al-Ghazali
terdapat kesamaan pan- dangan, yakni:
a) Fardhu 'Ain: artinya kewajiban mencari ilmu dibebankan kepada setiap muslim
(setiap individu).
b) Fardhu Kifayah: artinya ilmu yang diperlukan dalam rangka menegakkan urusan
duniawi."