Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TOLERANSI DAN MENGHINDARKAN DIRI DARI BAHAYA TINDAK


KEKERASAN

DISUSUN OLEH :
SRI UCI INDRAWATI

KELAS : XI IPS 1

MAPEL : PAI DAN BUDI PEKERTI

GURU PEMBIMBING : ARIEF WAHYU BUDIMAN,S.Pd.I

SMA NEGERI 1 WANASARI


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Segala puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmat, hidayah serta kasih sayang-Nya kepada seluruh makhluk-Nya,sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah agama islam ini dengan baik.Penyusunan makalah ini merupakan
salah satu tugas diskusi dalam mata pelajaran Agama Islam. Makalah ini dibuat berdasarkan
literatur, baik baik buku maupun internet yang berhubungan dengan “SIKAP TOLERAN,
RUKUN DAN MENGHINDARKAN DIRI DARI TINDAK KEKERASAN”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang terkait dalam penyelesaian
makalah ini.Akhir kata, besar harapan kami agar makalah yang sederhana ini dapat
memberikan manfaat, khusunya bagi kami sendiri. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih memiliki kekurangan, sehingga jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah dimasa
mendatang.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belakangan ini timbul suatu kesan, seolah- olah hanya Islam yang memproduksi tindakan
kekerasan, baik yang bersifat konflik, tindakan – tindakan kekerasan terorisme, dan gerakan –
gerakan sosial lainnya dengan payung ideologi yang disebut dengan jihad. Padahal, ajaran
semacam jihad, secara internal juga terdapat dalam ajaran agama lain. Ajaran tersebut
memberi ruang yang memungkinkan untuk dilakukan interpretasi atas segala tindak
kekerasan.1

Akhir-akhir ini, nilai kerukunan yang dijaga dengan baik oleh masyarakat mulai terkikis,
mengalami degradasi. Semboyan bhinneka tunggal ika sudah mulai luntur dalam pemahaman
dan pengamalan masyarakat. Ini bisa dilihat berbagai konflik yang terjadi di berbagai daerah
seperti yang mengatasnamakan agama. Konflik-konflik yang mengatasnamakan agama ini
bahkan disinyalir telah mengancam terjadinya disintegrasi (perpecahan) bangsa.

Manusia dianugerahi oleh Allah Swt. berupa nafsu. Dengan nafsu tersebut, manusia dapat
merasa benci dan cinta. Dengannya pula manusia bisa melakukan persahabatan dan
permusuhan. Dengannya pula manusia bisa mencapai kesempurnaan ataupun kesengsaraan.
Hanya nafsu yang telah berhasil dijinakkan oleh akal saja yang akan mampu menghantarkan
manusia kepada kesempurnaan.

Namun sebaliknya, jika nafsu di luar kendali akal, niscaya akan menjerumuskan manusia
ke dalam jurang kesengsaraan dan kehinaan. Permusuhan berasal dari rasa benci yang
dimiliki oleh setiap manusia. Sebagaimana cinta, benci pun berasal dari nafsu yang harus
bertumpu di atas pondasi akal. Permusuhan di antara manusia terkadang karena kedengkian
pada hal-hal duniawi seperti pada kasus Qabil dan Habil ataupun pada kisah Nabi Yusuf as.
dan saudara-saudaranya. Terkadang pula permusuhan dikarenakan dasar ideologi dan
keyakinan.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Kekerasan dalam Islam ?
2. Bunyi dari Surat Al-Maidah ?
3. Apa Isi kandungan surah al maidah ayat 32 ?
1
4. Bagaimana Perilaku Yang sesuai dengan QS. Al Maidah : 32 ?
5. Apakah ada Membaca QS. Al-Maidah : 32 sesuai dengan kaidah tajwid dan
makhrajul huruf ?
6. Apakah Makna Mufradat Yang Terdapat pada QS. Al Maidah : 32 ?
7. Bagaimana Bahaya tindak kekerasan dalam kehidupan ?

C. Tujuan
1. Untuk Mengtahui Kekerasan dalam Islam
2. Untuk Mengtahui Bunyi dari Surat Al-Maidah
3. Untuk Mengtahui Isi kandungan surah al maidah ayat 32
4. Untuk Mengtahui Perilaku Yang sesuai dengan QS. Al Maidah : 32
5. Untuk Mengtahui ada Membaca QS. Al-Maidah : 32 sesuai dengan kaidah tajwid
dan makhrajul huruf
6. Untuk Mengtahui Makna Mufradat Yang Terdapat pada QS. Al Maidah:32
7. Untuk Mengtahui Bahaya tindak kekerasan dalam kehidupan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kekerasan
Kekerasan merupak tindakan agresi dan pelanggaran (peyiksaan, pemukulan,
pembunuhan,) yang meyebapkan penderitaan atau menyakiti orang lain, dan hingga batas
tertentu tindakan meyakiti binatang dapat dianggap tindaka kekerasan ,tergantung pada
situasi dan niali-nilali social yang terkait dengan kekejaman terhadap binatang .istilah
kekersan juga mengandung kecenderungan agrsif untuk melakuakn perilaku yang merusak.
Kerusakan hartaa benda dianggap masalh kecil dibandingkan dengan kekerasn terhadap
orang. Kekerasan pad dasar nya tergolong kedalam dua bentuk kekerasan dalam sekala kecil
atau yang tidak terencanakan dan kekerasan yang terkoodinir yang dilalaukan oleh
kelompok–kelompok baik yang diberihalk maupun tidak seperti yang terjadi dalam perang
(yakni kekerasan antarmasyarakat)dan terorisme.
Di dalam agama Islam, kekerasan merupakan kegiatan yang bersifat paksaan, dalam
artian memaksakan suatu kehendak dengan cara memerintah atau memohonkan sesuatu yang
harus atau wajib untuk dilaksanakan. Apabila perintah tersebut tidak juga dikerjakan, maka
akan ada konsekuensi atau (mungkin juga) tindakan yang berupa kekerasan.

Islam tidak menghalalkan atau pun mengharamkan tindak kekerasan walaupun itu
dilakukan secara psikis sekalipun. Akan tetapi, sebagai seorang muslim wajib bagi kita untuk
mengingatkan dan juga mengajak untuk mengerjakan kebaikan guna menegakkan kaidah-
kaidah dalam Islam. Sebagaimana yang sudah Allah terangkan di dalam surah al maidah ayat
32 tentang menghindarakn diri dari tindakan kekeras

Manusia dianugerahi oleh Allah Swt. Berupa nafsu. Dengan nafsu tersebut, manusia
dapat merasa benci dan cinta. Dengannya pula manusia bisa melakukan persahabatan dan
permusuhan. Dengannya pula manusia bisa mencapai kesempurnaan ataupun kesengsaraan.
Hanya nafsu yang telah berhasil dijinakkan oleh akal saja yang akan mampu menghantarkan
manusia kepada kesempurnaan. Namun sebaliknya, jika nafsu di luar kendali akal, niscaya
akan menjerumuskan manusia ke dalam jurang kesengsaraan dan kehinaan. Permusuhan
berasal dari rasa benci yang dimiliki oleh setiap manusia. Sebagaimana cinta, benci pun
berasal dari nafsu yang harus bertumpu di atas pondasi akal. Permusuhan di antara manusia
terkadang karena kedengkian dan Terkadang pula permusuhan dikarenakan dasar ideologi
dan keyakinan.di dalam Islam melarang perilaku kekerasan terhadap siapa pun.
B. Surat Al-Maidah Ayat :2
Allah swt berfirman dalam surah al maidah ayat 32.

‫ض فَ َكَأنَّ َما قَت ََل‬


ِ ْ‫س َأوْ فَ َسا ٍد فِي األر‬
ٍ ‫يل َأنَّهُ َم ْن قَت ََل نَ ْفسًا بِ َغي ِْر نَ ْف‬
َ ‫ِم ْن َأجْ ِل َذلِكَ َكتَ ْبنَا َعلَى بَنِي ِإس َْراِئ‬

ِ ‫اس َج ِميعًا َولَقَ ْد َجا َء ْتهُ ْم ُر ُسلُنَا ِب ْالبَيِّنَا‬


‫ت ثُ َّم ِإ َّن َكثِيرًا‬ َ َّ‫اس َج ِميعًا َو َم ْن َأحْ يَاهَا فَ َكَأنَّ َما َأحْ يَا الن‬
َ َّ‫الن‬

َ‫ْرفُون‬ ِ ْ‫ِم ْنهُ ْم بَ ْع َد َذلِكَ فِي األر‬


ِ ‫ض لَ ُمس‬

Artinya: “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa ba-
rangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain (qisas), atau
bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua
manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah
memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul-rasul Kami telah datang kepada
mereka dengan (membawa) keterangan- keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di
antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.” (Q.S. al-Māidah/5: 32)

C. Isi kandungan surah al maidah ayat 32


a. Nasib kehidupan manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain.
Sejarah kemanusiaan merupakan mata rantai yang saling berhubungan. Karena itu,
terputusnya sebuah mata rantai akan mengakibatkan musnahnya sejumlah besar umat
man
b. Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan mereka. Pembunuhan seorang manusia
dengan maksud jahat merupakan pemusnahan sebuah masyarakat, tetapi keputusan
pengadilan untuk melakukan eksekusi terhadap seorang pembunuh dalam rangka
qisas merupakan sumber kehidupan masyarakat.
c. Mereka yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan penyelamatan jiwa
manusia, seperti para dokter, perawat, polisi harus mengerti nilai pekerjaan mereka.
Menyembuhkan atau menyelamatkan orang yang sakit dari kematian bagaikan
menyelamatkan sebuah masyarakat dari kehancuran.
D. Perilaku Yang sesuai dengan QS. Al Maidah : 32
a. Perilaku yang secara umum harus ditegakkan oleh umat Islam
Setiap tindak kekerasaan akan merugikan manusia. Dan setiap yang merugikan
manusia harus dihindari, dijauhkan dan dihentikan. Cara menghindarkan diri dari tindak
kekerasan adalah;
1) Membiasakan diri selalu berdoa
Karena tindak kekerasan merupakan bentuk kemungkaran akhlak dan amal yang
menuruti hawa nafsu, maka perlu kita memohon pertolongan dan kekuatan untuk
menghindarinya dengan melalui berdoa berikut;

Artinya: Dari Abu Dzar,Nabisaw dalam meriwayatkan firman Allah swt yang
berbunyi: Hai hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan diri-Ku untuk berbuat
zalim dan perbuatan zalim itu pun Aku haramkan diantara kamu. Oleh karena itu, janganlah
kamu saling berbuat zalim! Hai hamba-Ku, kamu sekalian berada dalam kesesatan, kecuali
orang yang telah Aku beri petunjuk. Oleh karena itu, mohonlah petunjuk kepada-Ku, niscaya
Aku akan memberikannya kepadamu! (HR. Muslim).
Termasuk jenis perbuatan zalim adalah jika melakukan sesuatu perbuatan yang
tidak pada tempatnya kepada orang lain, sehingga melanggar hak-hak terhadap sesama
makhluk ciptaan Allah. Banyak sekali perbuatan yang termasuk kezaliman yang dilakukan
oleh seseorang terhadap orang lain,seperti; melakukan tindakan kekerasan, penganganiayaan,
mencaci maki, mengumpat, menghina, memperkosa, pelecehan seksual, memakan harta
orang lain secara tidak syah, riba dan berbagai bentuk dan jenis lainnya.
3) Bersikap rendah hati
Rendah hati merupakan kebalikan dari sikap sombong. Seseorang yang bersikap
rendah hati, berarti seseorang terjauhkan dari sikap sombong. Karena kesombongan dapat
mengakibatkan perilaku buruk, termasuk kekerasan yang pada akhirnya menimbulkan
perilaku anarchis.
4) Membudayakan sikap malu
Sikap malu harus dibudayakan oleh manusia dalam kehidupan manusia sehari-
hari. Sikap malu yang perlu dibudayakan oleh setiap manusia adalah malu terhadap Allah
swt dan malu terhadap manusia. Malu kepada Allah swt berarti merasa dilihat dan dicatat
oleh malaikat Allah swt ketika berbuat sesuatu yang tidak baik. Sehingga seseorang yang
memiliki rasa malu kepada Allah swt, dapat mendorong manusia untuk menjauhi semua
larangan Allah swt, baik ketika bersama banyak orang maupun dalam keadaan sendirian.
Sebaliknya tidak memiliki malu kepada Allah swt, akan mendorong manusia berperilaku
semaunya. Rasulullah saw bersabda;

Bahkan semua perilaku orang yang tidak memiliki rasa malu, semua perilakunya
tidak terkendali, sehingga semua perbuatan yang tidak baik, seperti; tindak kekerasan dengan
mudah dilakukan dan tidak ada penyesalan sama sekali.Mengapa demikian? Karena manusia
sudah dikuasai oleh nafsu kebinatangan yang sangat jahat danserakah. Renungkan hadis
berikut !

Sedangkan malu kepada manusia artinya merasa malu ketika melakukan sesuatu
yang tidak baik itu diketahui oleh seseorang. Apabila melakukan sesuatu yang tidak baik dan
tidak merasa malu ketika diketahui oleh manusia, maka rasa malunya telah hilang. Sehingga
seseorang tidak lagi merasa segan dan senantiasa akan berbuat seenaknya terhadap sesama
manusia, seperti; melakukan aksi kekerasan, penyerangan, menyakiti fisik, merusak dan
membakar harta benda serta berbagai perbuatan keji lainnya.
Perilaku yang Mencerminkan Surat Al Maidah Ayat 32

1. Tidak melakukan tindak kriminal seperti membunuh orang lain.


2. Menyantuni orang lain agar terjaga kehidupannya.
3. Menanam pohon, membersihkan sampah, serta menjaga lingkungan.
4. Mensedekahkan sebagian harta kita untuk orang lain.
5. Mempercayai dan mengimani seluruh Rasul-Rasul Allah SWT.
6. Hidup sederhana dan tidak berlebihan.
7. Selalu bersyukur atas nikmat yang diperoleh hari ini.
8. Menjaga ketenteraman hidup dengan cara mencintai sesama manusia.
9. Tidak melakukan perilaku-perilaku yang dapat merugikan orang lain,
termasuk menyakitinya dan melakukan tindakan kekerasan.

10. Menerapkan perilaku tolong menolong terhadap sesama manusia

Para ulama menjelaskan, malu hakikatnya adalah akhlak yang dapat membawa
seseorang untuk meninggalkan perbuatan tercela dan mencegahdari mengurangi hak yang
lainnya. Rasa malu dengan sesama manusia, akan mampu mengekang seorang untuk
melakukan perbuatan yang tidak baik dan senantiasa menjaga iffah. Sehingga merasa risih
jika ada orang lain yang mengetahui perbuatan tidak baiknya, seperti; suka mencela,
mengadu domba, menggunjing, berkata jorok, berbuat maksiat dan keburukan, melakukan
pengrusakan, korupsi, mabuk-mabukan, suka berkelai, geng motor, ABG, dan kekerasan
bentuk lainnya.
Perilaku yang secara khusus harus ditegakkan oleh pelajar muslim, sehingga mampu
menjadi bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari adalah;
1) Ketika di rumah
2) Ketika di sekolah
3) Ketika di masyarakat

E. Membaca QS. Al-Maidah : 32 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf
F. Makna Mufradat Yang Terdapat pada QS. Al Maidah : 32

G. Bahaya tindak kekerasan dalam kehidupan.


Beberapa tindak kekerasan saling menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan. Dampak
tersebut antara lain :
a. Aksi mengakibatkan luka seriusterhadap seseorang.
b. Kerugian berat terhadap harta benda.
c. Menimbulkan resiko serius bagi kesehatan atau keselamatan publik atau bagian
tertentu dari publik.
d. Menyebabkan kerusakan lingkungan atau harta publik maupun pribadi atau
menguasai dari merampasnya atau bertujuan untuk mengancam ketahanan nasional.
e. Dampat membahayakan kehidupan berbangsa dan islam sendiri.
f. Menimbulkan permusuhan antar pemeluk agama.
g. Menimbulkan trauma baik fisik maupun fisikologi.
h. Menciptakan kesan yang buruk pada keluarga maupun almamater.
i. Merusak silaturahmi.
j. Mendapatkan konsemuensi hukum atau perbuatan kekerasan yang telah dilakukan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari paparan diatas dapat dilihat bahwa Islam bersikap sangat terbuka dengan
kemajemukan. Bahkan, Islam memandangnya sebagai salah satu dari sunnatullah di alam
ini.Keanekaragaman yang telah menjadi kehendak Allah tersebut, tentu saja bukan untuk
dipertentangkan dan membawa kepada perpecahan. Akan tetapi dengan mensikapi secara
positif dan konstruktif, pluralisme justru akan membawa manfaat yang besar terhadap
kemasalahan kehidupan manusia.Toleransi dapat dikatakan sebagai jalan keluar yang
dicetuskan Islam untuk mensikapi pluralisme. Banyak sekali ayat al-Quran dan hadis Nabi
Muhammad SAW yang dapatdijadikan referensi dalam menikmati hidup bertoleransi. Secara
umum, al-Quran dan sunnahnabi SAW menekankan pentingnya keadilan, kasih sayang dan
kemanusiaan yang semuanya merupakan pilar-pilar toleransi. Hanya saja Islam menggaris
bawahi bahwa toleransi hanyaakan efektif jika masing-masing pihak tetap berjalan diatas
relnya dan tidak merongrongeksistensi pihak lain. Dalam hal terjadi pengkhianatan terhadap
nilai-nilai toleransi, maka Islam mengharuskan umat Islam bersikap tegas dengan memerangi
pihak-pihak yang telah merusak harmoni ritme kehidupan tersebut.

B. Saran-saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi “Surat Al Maidah : 32 Tentang
Kekerasan”. Yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.Penulis banyak berharap para
pembaca sekalian untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah dikesempatan–kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.

Daftra Pustak
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/556605-1673251593.pdf

https://www.cumaberbagi.com/2021/01/kelas-xi-qs-al-maidah5-32-tentang.html

https://www.academia.edu/40151158/
Al_Maidah_ayat_32_dan_Undang_Undang_Anti_terorisme_sebagai_Upaya_Rekontruksi_Si
kap_Moderat_dalam_NKRI_Oleh_Miftahus_sadiyah

https://www.academia.edu/42113068/
MAKALAH_TOLERANSI_DAN_MENGHINDARKAN_BAHAYA_DARI_TINDAK_KE
KERASAN

https://pantiasuhanalhakim.org/kekerasan-dalam-islam/

Anda mungkin juga menyukai