Evaluasi Dalam Pendidikan Islam
Evaluasi Dalam Pendidikan Islam
Disusun Oleh:
1. Deri Sukarianti (21531033)
2. Enggita Pratistha (21531047)
3. Marimbi Putri (22531088)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat karunia
dan hidayahNya kepada kita semua sehingga akhirnya tugas karya tulis ini dapat
terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad
SAW beserta para pengikutnya yang setia menemani hingga akhir zaman.
Tugas makalah yang diberi judul “Evaluasi dalam Pendidikan Islam” dan
terima kasih kepada dosen pengampu bapak Deri Wanto, MA serta Asisten Dosen
Ibu Ririn Eka Monicha, M.Pd yang telah membimbing pada mata kuliah Ilmu
Pendidikan Islam. Makalah ini adalah suatu karya tulis yang terbentuk dari hasil
kerja oleh kelompok kami dimana tugas ini merupakan syarat dari aspek penilaian
mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas dari
kekurangan, terutama disebabkan oleh kurang spesifiknya informasi dan sumber
yang penulis dapatkan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat penulis perlukan untuk perbaikan penulisan makalah ini. Semoga
Allah SWT selalu mencurahkan rahmat dan karunia-Nya serta keridhoan-Nya
kepada kita semua, Aamiin.
Kelompok 11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan Masalah..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A. Pengertian Evaluasi dalam Pendidikan Islam...............................................
B. Prinsip – prinsip Evaluasi dalam Pendidikan Islam......................................
C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi dalam Pendidikan Islam..................................
D. Metode Evaluasi dalam Pendidikan Islam
E. Kelebihan dan kekurangan Evaluasi dalam Pendidikan Islam
F. Jenis-jenis Evaluasi dalam Pendidikan Islam
BAB III PENUTUP....................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kedudukan evaluasi dalam proses kegiatan juga memiliki kedudukan yang sama
pentingnya, karena evaluasi merupakan bagian integral dari proses kegiatan secara
keseluruhan. Oleh karena itu secara sederhana evaluasi akan menjadi wahana untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dari keseluruhan aktivitas yang dilakukan serta menjadi
sumber informasi yang terukur, hambatan–hambatan atau kendala yang dihadapi di dalam
proses pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Untuk mengetahui apakah tujuan yang
dirumuskan dapat tercapai? Apakah aktivitas yang dilakukan telah berhasil mencapai
sasaran? Apakah prosedur kerja yang dilakukan sudah tepat? Apakah sumber daya yang
dimiliki sudah dapat dimobilisasi secara optimal untuk mencapai tujuan? Apakah elemen-
elemen pendukung kegiatan sudah berfungsi dengan baik? Kesemuanya itu membutuhkan
proses evaluasi untuk dapat menjawab secara tepat.
Evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan komponen yang penting dan
tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan proses. Kepentingan evaluasi tidak hanya
mempunyai makna bagi proses belajar siswa, tetapi juga memberikan umpan balik
terhadap program secara keseluruhan. Oleh karena itu, inti evaluasi adalah pengadaan
informasi bagi pihak pengelola proses belajar mengajar untuk membuat keputusan.
Evaluasi meliputi semua aspek pembelajaran, baik kemampuan intelektual (kognitif),
kemampuan rasa dan sikap atau perilaku (afektif), serta kemampuan keterampilan
(psikomotorik). Pada aspek kognitif evaluasi dimaksudkan sebagai seberapa jauh
kemampuan pengetahuan yang diperoleh melalui proses pembelajaran sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Ini menyangkut kemampuan anak didik untuk mengetahui,
memahami, menganalisis subyek pembelajaran yang diberikan oleh guru.1
Sedangkan aspek afektif, menyangkut kemampuan anak didik untuk menerima,
berpatisipasi, menilai, mengorganisasi serta membentuk pola hidup. Selanjutnya aspek
1
Azyumardi Azra, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Rekonstruksi dan Demokratisasi ( Jakarta:
PT Kompas Media Nusantara, 2002), hal. 173.
psikomotorik menyangkut kemampuan anak didik untuk melakukan persepsi, melakukan
gerakan terbimbing, melakukan gerakan yang terbiasa, hingga yang kompleks serta
melakukan penyesuaian pola dan mengembangkan kreativitas. Pendidikan Islam
merupakan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam sebagaimana
tercantum dalam Al-Qur’an dan al-Hadits serta dalam pemikiran para ulama dan dalam
praktik sejarah umat Islam. Dalam pendidikan Islam evaluasi merupakan salah satu
komponen dari sistem pendidikan Islam yang harus dilakukan secara sistematis dan
terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam
proses pendidikan Islam dan proses pembelajaran. 2
Untuk mencapai idealitas di atas, maka haruslah disusun sebuah sistem evaluasi
pembelajaran PAI yang tidak hanya melihat Islam sebagai sebuah pengetahuan atau
pemahaman, tetapi lebih dari itu yaitu dengan memandang Islam sebagai sebuah aksi
moral.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Evaluasi dalam Pendidikan Islam?
2. Bagaimana prinsip dapat diterapkan pada Evaluasi dalam Pendidikan Islam?
3. Bagaimana tujuan dan fungsi Evaluasi dalam Pendidikan Islam?
4. Apa saja metode yang digunakan Evaluasi dalam Pendidikan Islam?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan Evaluasi dalam Pendidikan Islam?
6. Apa saja jenis-jenis evaluasi dalam pendidikan Islam?
C. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui lebih lanjut pengertian dari Evaluasi dalam Pendidikan
Islam.
2. Untuk dapat mengetahui lebih lanjut prinsip yang terdapat dalam Evaluasi
Pendidikan Islam.
3. Untuk dapat mengetahui lebih lanjut tujuan dan kegunaan Evaluasi dalam
Pendidikan Islam tersebut.
4. Untuk dapat mengetahui lebih lanjut metode yang digunakan dalam Evaluasi
Pendidikan Islam
5. Untuk dapat mengetahui lebih lanjut kelebihan dan kekurangan Evaluasi dalam
Pendidikan Islam
2
Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), hal.3.
6. Untuk dapat mengetahui lebih lanjut jenis-jenis Evaluasi dalam Pendidikan Islam
BAB II
PEMBAHASAN
5
Abdul Razak Ahmad, “The Principles and Practices of Islamic Education,” dalam M.
Kamil Ibrahim (ed.), Issues and Perspectives in Islamic Education (Malaysia: Institute of Islamic
Understanding Malaysia, 2014), 37.
b. Mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan lemah, sehingga
yang lemah diberikan perhatian khusus agar ia dapat mengejar
kekurangannya.
c. Mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagi dasar untuk
mengadakan pengecekan yang sistematis terhadap hasil pendidikan yang
telah dicapai.
d. Untuk mencari dan menemukan faktor – faktor penyebab keberhasilan dan
ketidak berhasilan peserta dalam mengikuti program pendidikan, sehingga
dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara – cara perbaikannya.
3. Evaluasi dalam Pendidikan Islam
a. Ishlah yaitu perbaikan terhadap semua komponen pendidikan, termasuk
perbaikan perilaku, wawasan dan kebiasaan– kebiasaan peserta didik.
b. Tazkiyah yaitu penyucian terhadap semua komponen pendidikan, artinya
melihat kembali program– program pendidikan yang dilakukan, apakah
program tersebut penting atau tidak dalam kehidupan peserta didik.
c. Tajdid yaitu memodrenisasi semua kegiatan pendidikan. Dengan kegiatan
ini dapat dimobalisasi dan dinamisasi untuk kepentingan yang lebih maju.
d. Ad-Dakhil yaitu masukan sebagai laporan bagi orang tua peserta didik
berupa rapor, ijazah, sertifikat dan sebagainya.6
D. Metode Evaluasi Dalam Pendidikan Islam
Metode evaluasi pendidikan Islam merujuk pada pendekatan atau teknik
yang digunakan untuk menilai, mengukur, dan mengevaluasi efektivitas program
pendidikan Islam dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode evaluasi
ini dirancang untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kemajuan
siswa, keefektifan pengajaran, serta kualitas program pendidikan Islam secara
keseluruhan. Penggunaan metode evaluasi pendidikan Islam dapat melibatkan
beberapa pendekatan, seperti:
1. Pengukuran Kinerja Siswa yaitu Metode ini melibatkan penggunaan tes tertulis,
ujian, atau tugas-tugas yang dirancang untuk mengukur pemahaman siswa
tentang ajaran Islam, pengetahuan agama, serta kemampuan menerapkan nilai-
nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
6
Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), hal. 10.
2. Observasi yaitu Metode ini melibatkan pengamatan langsung terhadap siswa
selama proses pembelajaran atau kegiatan keagamaan. Observasi dapat
memberikan wawasan tentang partisipasi siswa, penerapan nilai-nilai Islam,
serta keaktifan mereka dalam berbagai aktivitas.
3. Wawancara yaitu Metode ini melibatkan interaksi langsung dengan siswa, guru,
atau stakeholder terkait dalam bentuk wawancara terstruktur atau tidak
terstruktur. Wawancara dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang pemahaman siswa, persepsi guru, serta tanggapan terhadap program
pendidikan Islam.
4. Survei yaitu Metode ini melibatkan pengumpulan data melalui kuesioner atau
survei yang diberikan kepada siswa, orang tua, atau guru. Survei dapat
digunakan untuk mengumpulkan pandangan, persepsi, dan umpan balik tentang
efektivitas program pendidikan Islam, pemahaman siswa, atau kepuasan peserta
didik dan orang tua.
5. Analisis Dokumen yaitu Metode ini melibatkan analisis terhadap dokumen
seperti kurikulum, buku teks, materi ajar, atau catatan kegiatan. Analisis
dokumen dapat memberikan informasi tentang kesesuaian dengan tujuan
pendidikan Islam, kualitas materi ajar, dan pemenuhan standar pendidikan yang
ditetapkan.
6. Penilaian Portofolio yaitu Metode ini melibatkan pengumpulan dan penilaian
karya-karya siswa yang mencerminkan pemahaman, penerapan, dan
perkembangan nilai-nilai Islam. Portofolio siswa dapat berupa tulisan, karya
seni, presentasi, atau rekaman yang menunjukkan pemahaman mereka tentang
Islam.
Pemilihan metode evaluasi pendidikan Islam dapat disesuaikan dengan
konteks, tujuan, dan kebutuhan program pendidikan Islam yang sedang
dievaluasi. Kombinasi metode evaluasi yang tepat dapat memberikan gambaran
yang komprehensif tentang efektivitas program pendidikan Islam dan kemajuan
siswa dalam memahami serta menerapkan ajaran-ajaran Islam.
E. Kelebihan dan Kekurangan Evaluasi Dalam Pendidikan Islam
Penerapan evaluasi dalam pendidikan Islam memiliki kelebihan dan
kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa contoh kelebihan
dan kekurangan tersebut:
Kelebihan:
1. Meningkatkan Efektivitas Pendidikan: Evaluasi membantu mengukur dan
mengevaluasi sejauh mana tujuan pendidikan Islam tercapai. Dengan
mengetahui kelemahan dan kekuatan program pendidikan, evaluasi dapat
membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat untuk meningkatkan
efektivitas pembelajaran siswa.
2. Mengidentifikasi Kebutuhan Siswa: Melalui evaluasi, guru dapat
mengidentifikasi kebutuhan individual siswa dalam pemahaman dan
penerapan ajaran Islam. Hal ini memungkinkan guru untuk menyusun
strategi pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa dan
meningkatkan pengalaman belajar mereka.
3. Menilai Kualitas Pengajaran: Evaluasi memberikan kesempatan bagi guru
untuk mengevaluasi kualitas pengajaran mereka, termasuk keefektifan
metode pengajaran, penggunaan materi ajar yang relevan, dan interaksi
dengan siswa. Hal ini membantu guru untuk meningkatkan keterampilan
pengajaran mereka dan memberikan pengalaman belajar yang lebih baik
bagi siswa
4. Memperbaiki Program Pendidikan: Evaluasi membantu dalam
mengidentifikasi kelemahan dalam program pendidikan Islam dan
memberikan dasar untuk melakukan perbaikan. Dengan memperbaiki
kurikulum, materi ajar, atau strategi pengajaran yang kurang efektif,
program pendidikan dapat terus berkembang dan memberikan hasil yang
lebih baik.
Kekurangan:
1. pada Aspek Kognitif: Evaluasi cenderung lebih fokus pada pemahaman
kognitif siswa terhadap ajaran Islam. Aspek-aspek lain seperti
pengembangan karakter, nilai-nilai moral, dan aspek spiritual mungkin
kurang mendapatkan perhatian yang memadai dalam evaluasi.
2. Tertumpu pada Pencapaian Tertulis: Evaluasi sering kali lebih cenderung
menggunakan tes tertulis sebagai metode utama untuk mengukur
pemahaman siswa. Hal ini dapat mengabaikan aspek lain dari pembelajaran,
seperti keterampilan praktis, pengalaman berbasis proyek, atau penerapan
nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
3. Tekanan pada Hasil dan Skor: Evaluasi sering kali menempatkan tekanan
pada hasil dan skor, yang dapat menciptakan atmosfer kompetitif di antara
siswa dan mengabaikan pentingnya pengembangan sikap dan karakter
Islami.
4. Kesulitan dalam Mengukur Aspek Spiritual: Aspek spiritual dalam
pendidikan Islam dapat sulit diukur secara objektif. Evaluasi sering kali
lebih fokus pada aspek kognitif dan perilaku yang dapat diobservasi,
sedangkan pengukuran aspek spiritual mungkin lebih subjektif dan
kompleks.
5. Penting untuk memperhatikan kelebihan dan kekurangan ini ketika
menerapkan evaluasi dalam pendidikan Islam. Tujuan utama evaluasi
adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, memahami kebutuhan
siswa, dan memperbaiki program pendidikan.7
F. Jenis – jenis Evaluasi Dalam Pendidikan Islam
Dalam pendidikan Islam, terdapat beberapa jenis evaluasi yang dilakukan
untuk mengukur kemajuan dan pencapaian siswa dalam memahami dan
mengamalkan ajaran Islam. Beberapa jenis evaluasi yang umum dilakukan dalam
pendidikan Islam meliputi:
1. Evaluasi Formatif adalah Evaluasi formatif dilakukan secara berkelanjutan
selama proses pembelajaran. Tujuannya adalah untuk memberikan umpan balik
kepada siswa dan guru mengenai perkembangan belajar siswa dan efektivitas
metode pengajaran. Evaluasi ini membantu mengidentifikasi kelemahan dan
kekuatan siswa dalam memahami materi Islam serta memberikan kesempatan
untuk perbaikan.
2. Evaluasi Sumatif adalah Evaluasi sumatif dilakukan pada akhir suatu periode
pembelajaran, seperti semester atau tahun ajaran. Tujuannya adalah untuk
7
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,( Jakarta: Kalam Mulia, 2004),hal. 198.
mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi dan kemampuan mereka
dalam mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Evaluasi
sumatif sering kali berbentuk ujian tulis atau lisan, proyek, presentasi, atau
penilaian praktik.
3. Evaluasi Afektif adalah Evaluasi afektif berfokus pada aspek sikap dan nilai-
nilai yang berkaitan dengan Islam, seperti kepatuhan terhadap ajaran agama,
moralitas, etika, dan toleransi. Evaluasi ini dapat melibatkan observasi perilaku,
penilaian diri, penilaian teman sebaya, atau refleksi tertulis mengenai
pengalaman keagamaan siswa.
4. Evaluasi diagnostik adalah proses pengumpulan dan analisis informasi untuk
menentukan diagnosis atau keadaan seseorang atau suatu kondisi medis.
Evaluasi diagnostik dilakukan oleh profesional kesehatan, seperti dokter atau
ahli diagnostik lainnya, dan melibatkan penggunaan berbagai tes, pemeriksaan
fisik, wawancara medis, dan riwayat kesehatan pasien. Tujuan dari evaluasi
diagnostik adalah untuk mengidentifikasi penyebab atau faktor yang mendasari
gejala atau masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. Dengan melakukan
evaluasi diagnostik yang tepat, profesional kesehatan dapat membuat diagnosis
yang akurat dan merencanakan pengobatan yang sesuai. Proses evaluasi
diagnostik biasanya dimulai dengan wawancara medis untuk mengumpulkan
informasi tentang gejala yang dialami oleh pasien, riwayat kesehatan, riwayat
keluarga, dan faktor risiko lainnya. Selanjutnya, profesional kesehatan dapat
melakukan pemeriksaan fisik, seperti memeriksa tanda-tanda vital, memeriksa
organ atau sistem tertentu, atau melakukan tes fisik lainnya.
5. Evaluasi penempatan merujuk pada proses penilaian dan analisis yang
dilakukan untuk menentukan penempatan yang tepat bagi individu dalam
konteks tertentu, seperti penempatan dalam pekerjaan, pendidikan, atau
perawatan kesehatan. Evaluasi penempatan biasanya dilakukan oleh tim
profesional yang terlatih, yang dapat mencakup psikolog, konselor, ahli
pendidikan, atau ahli lain yang relevan dengan kebutuhan penempatan individu.
Tujuan utama dari evaluasi penempatan adalah untuk memastikan bahwa
individu ditempatkan di lingkungan yang sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan, minat, dan tujuan mereka.
6. Evaluasi Keterampilan adalah Evaluasi keterampilan berfokus pada
kemampuan praktis siswa dalam mengimplementasikan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini meliputi keterampilan beribadah, seperti shalat,
puasa, dan membaca Al-Qur'an, serta keterampilan sosial, seperti berbagi,
tolong-menolong, dan menunjukkan empati kepada sesama.
7. Evaluasi Proyek adalah Evaluasi proyek melibatkan siswa dalam
mengembangkan proyek berbasis Islam yang melibatkan penelitian, pemecahan
masalah, dan kreativitas. Proyek ini dapat mencakup topik seperti studi Al-
Qur'an, sejarah Islam, penerapan nilai-nilai Islam dalam masyarakat, atau
kegiatan amal yang berkaitan dengan ajaran Islam.8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian evaluasi dalam pendidikan islam terbagi dua yaitu secara
etimologi berasal dari bahasa inggris yaitu Evaluationdan bahasa arab yaitual-taqdir
al tarbawiy. Secara terminology ada lima istilah yang berkaitan yaitu pengukuran,
penilaian, evaluasi, ulangan, dan ujian.
Prinsip evaluasi dalam pendidikan islam terbagi dua yaitu (1) prinsip
umum yang mana valid, beriorentasi pada kompetensi, berkelanjutan, menyeluruh,
bermakna, adil dan objektif, terbuka, ikhlas, praktis, dicatat dan akurat, sistematis,
akuntabel. (2) prinsip khsusus diantaranya; jenis penilaian yang dapat menunjukkan
kemampuan hasil belajar peserta didik, peserta didik dapat pelaksanakan prosedur
penilaian terhadap prestasi dan kemampuan yang dicapai, adanya program remedial
8
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif Suatu Pendekatan Teoritis
bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan, dan penilaian juga sesuai
dengan keadaan.
Tujuan evaluasi dalam pendidikan islam dapat dibagi menjadi dua; (1)
secara umum yng berdasarkan Al-Qur’an dan praktikal Rasulullah SAW dengan
menguji daya kemampuan manusia, mengetahui sejauh mana pendidikan wahyu
yang telah diaplikasikan. (2). Tujuan evaluasi yang lainnya ialah mengetahui kadar
pemahaman siswa, mengetahui tingkat kecerdasan dan kekurangan dari siswa, dan
mengumpulkan informasi yang digunakan untuk pengecekan hasil pencapaian.
B. Saran
Demikian paparan makalah tentang evaluasi pendidikan Islam bahwa
evaluasi dalam pendidikan islam itu sangatlah penting sehingga perlunya adanya
perbaikan, menelaah dan mengkaji secara continue dalam perbaikan secara terus
menerus terhadap pembelajaran agar mencapai tujuan yang diharapkan serta dapat
diteruskan dan menjadi referensi bagi penulis selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA