Review Jurnal Ujian Akhir Semester Kimia Lingkungan Pencemaran Tanah Akibat Limbah Anorganik
Review Jurnal Ujian Akhir Semester Kimia Lingkungan Pencemaran Tanah Akibat Limbah Anorganik
Disusun oleh :
Ni Kadek Novita Indriyani (2213081011)
ABSTRAK Kerusakan tanah untuk produksi biomassa yang disebabkan oleh pengolahan tanah
yang tidak terkendali dapat membuat kualitas tanah menjadi menurun. kualitas tanah
menjadi menurun. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi dan status tanah
untuk produksi biomassa sebagai acuan bagi pemerintah di Kecamatan Padas untuk
melestarikan dan memperbaiki kualitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk
memetakan potensi dan status kerusakan tanah sebagai acuan bagi pemerintah di
Kecamatan Padas untuk melestarikan dan memperbaiki kualitas tanah. kualitas
tanah. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, dengan melakukan
pengamatan, pengambilan sampel tanah untuk analisis laboratorium dan kemudian
dilakukan skoring dan pencocokan dari hasil analisis untuk menentukan status tanah.
Hasil penelitian ini menunjukkan parameter yang berkontribusi terhadap kerusakan
tanah di Kecamatan Padas adalah permeabilitas di semua satuan peta tanah,
parameter tekstur pada satuan peta tanah 2, 3, dan 4, kemudian parameter redoks
tanah pada satuan peta tanah 3 dan 5. Hal ini disebabkan karena tekstur tanah
memiliki kandungan klei yang tinggi sehingga kemampuan menahan air tinggi yang
menyebabkan nilai permeabilitas rendah dan kondisi tanah yang jenuh air atau
tergenang akan menghasilkan nilai redoks tanah yang rendah atau nilai redoks tanah
yang rendah atau <200 mV. Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi termasuk ke dalam
status kerusakan ringan atau RI dengan total skor 5.
PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris dengan 13,34% penduduknya adalah petani
(Sensus Pertanian,2013). Sebagian besar sistem pertanian di Indonesia berbasis tanah
sehingga tanah merupakan faktor yang sangat penting.Tanah adalah salah satu
komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral
dan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, dan biologi yang mampu menunjang
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya Tanah merupakan bagian penting
dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui
rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan.
Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari
makanan kita berasal dari permukaan tanah. Ketika suatu zat berbahaya/beracun
telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air
hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah
kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut
dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.Namun seiring berjalannya waktu,
kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan
yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari
pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan
kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan
berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang
dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil atau produk pertanian, terganggunya
kenyamanan, dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain.
Dampak negatif yang menimpa lahan pertanian dan lingkungannya perlu
mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang mencemari lahan
pertanian tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya yang bisa
mencemari badan air dan merusak tanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh
terhadap kesehatan makhluk hidup.
METODE PANELITIAN Metode penelitian deskriptif-analitis yaitu penelitian yang bertujuan untuk
memberikan gambaran secara rinci, sistematis dan menyeluruh mengenai segala
sesuatu yang berhubungan dengan masalah pemecahan perkara pidana (splitsing)
dalam proses pembuktian suatu tindak pidana, dengan menggambarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku berkaitan dengan splitsing dikaitkan dengan teori-
teori hukum dan praktek pelaksanaan hukum positif yang menyangkut permasalahan
diatas. Metode Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah yuridis-
normatif, yaitu pendekatan atau penelitian hukum dengan menggunakan metode
pendekatan/teori/konsep dan metode analisis yang termasuk dalam disiplin Ilmu
Hukum yang dogmatis, penelitian hukum yang dilakukan yaitu dengan cara meneliti
bahan pustaka atau data sekunder, berupa hukum positif dan bagaimana
penerapannya dalam praktik di Indonesia. Pendekatan yuridis dalam
penelitian ini mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan penentuan daerah sampel
secara Stratified Purposive Sampling. Unit lahan dibatasi berdasarkan overlay peta
penggunaan lahan, tanah, dan lereng, sedangkan peta jumlah curah hujan tidak
digunakan karena jumlahnya relatif sama untuk wilayah penelitian.
1. Erosi Tanah Mendengar istilah ini bukan merupakan suatu hal yang aneh di
telinga kita. Erosi tanah adalah bentuk berkurangnya lapisan tanah yang
penyebabnya adalah bisa angin atau juga air, bahkan hingga ulah manusia
sendiri. Erosi tanah ini akan memindahkan tanah dari tempat tanah semula
berada. Setidaknya ada tiga tahapan dalam proses terjadinya erosi tanah.
Pertama, tanah akan mengalami pengelupasan terlebih dahulu ketika ada angin
atau air mengenai permukaan tanah dengan tingkat intensitas yang tinggi.
Kedua, tanah mengalami pengangkutan, tanah yang terkelupas tersebut
kemudian akan diangkut baik oleh aliran air atau terjangan angin ke permukaan
tanah yang tidak lebih tinggi atau rendah. Ketiga, adalah pengendapan tanah,
ketika tanah telah berada pada permukaan yang lebih rendah sehingga tidak
mungkin untuk mengalami proses pengelupasan lagi maka ditempat yang baru
tersebutlah tanah akan mengalami pengendapan. Tahap-tahap tersebutlah yang
kemudian menjadi penyebab terjadinya kerusakan tanah.
2. Pencemaran Limbah Domestik Limbah ini bisa berbentuk padat dan juga
bisa berbentuk cair. Limbah jenis ini merupakan limbah yang berasal dari
pemukiman penduduk, pasar, perhotelan. Dan juga dari kelembagaan seperti
kantor-kantor pemerintah dan lainya. Oleh karena itu, pengolahan limbah
domestik menjadi suatu hal mutlak yang harus dilakukan. Akibat limbah
domestik ini kandungan dalam tanah akan terpengaruh dan tanah menjadi rusak.
3. Pencemaran Limbah Padat Dinamakan limbah padat sebab limbah jenis ini
tidak bisa diolah oleh mikroorganisme menjadi suatu senyawa yang bisa
menjadi unsur pembentuk tanah. Limbah ini biasanya berupa plastik, karet,
serat, bekas bahan bangunan dan lainnya. Dampak utama dari limbah ini adalah
tidak bisa ditambuhkan limbah padat oleh akar tanaman. Tidak bisa
ditembusnya senyawa tersebut oleh air sehingga unsur pembentuk mineral
tanah akan berkurang, di tambah mikroorganisme yang mampu menyuburkan
tanah juga berkurang drastis akibat berkurangnya tanaman di atas permukaan
tanah.
4. Pencemaran Limbah cair Limbah cair ini biasanya berupa bahan kimia
yang dibuat pabrikan seperti deterjen, oli dan bahan sejenis lainya. Bahaya dari
limbah ini adalah dapat membunuh mikro-organisme yang hidup di dalam
tanah. Limbah cair ini lebih banyak disebabkan oleh pencemaran limbah pabrik.
5. Pencemaran Limbah Industri Sesuai namanya limbah ini berasal dari suatu
kegiatan industri yang dilakukan pabrik. Limbah industri ini biasanya
menghasilkan suatu zat beracun yang sangat berbahaya bagi kelangsungan
hidup mikroorganisme di tanah. Limbah ini umumnya seperti zat tembaga,
logam dan industri kimia sejenis. Zat yang terkandung dalam logam biasanya
berupa Hg, Zn, Pb, Cd. (baca juga:pengolahan limbah industri). Karena
mikroorganisme di tanah berkurang maka kesuburan tanah pun juga akan
hilang.
Ketika ada kerusakan yang terjadi, maka hal wajib yang harus kita lakukan
adalah segera melakukan upaya penanggulangan. Agar apa? Tentu saja agar
kerusakan itu tidak bertambah parah. Apabila dibiarkan maka kerusakan tanah
yang terjadi akan semakin melebar bahkan bertambah parah sehingga dapat
merugikan manusia. Upaya- upaya penanggulangan yang dapat dilakukan
manusia antara lain sebagai berikut:
1. Daur ulang
Cara pertama yang dapat dilakukan sebagai upaya penanggulangan kerusakan pada
tanah adalah dengan melakukan kegiatan daur ulang. Daur ulang ini diperuntukkan
bagi sampah- sampah non organik agar dapat mengurangi polutan di tanah. Daur
ulang sampah plastik misalnya, dapat diubah mendai berbagai barang yang
bermanfaat badi kehidupan sehari- hari. Botol plastik dapat dimanfaatkan kembali
untuk membuat berbagai kerajinan tangan, maupun digunakan kembali sebagai pot
atau tempat barang. Plastik bekas minuman atau bekas detergen dapat dimanfaatkan
untuk membuat aneka kerajinan seperti tas, dompet dan lain sebagainya. Sampah-
sampah plastik terkadang juga didaur ulang menjadi plastik yang baru sehingga akan
menghemat bahan baku dalam membuat produk- produk plastik. Di lingkungan
sekolahan, zaman sekarang anak- anak sudah sangat kreatif membuat produk-
produk daur ulang. Bahkan mata pelajaran keterampilan hampir selalu mengajarkan
siswa siswi untuk membuat aneka kerajinan dari bahan bekas menjadi barang yang
mempunyai nilai jual.
KESIMPULAN Pencemaran Lingkungan dengan tercemarnya tanah, air, udara dan unsur
lingkungan lainnya oleh pestisida, dapat berpengaruh buruk secara langsung maupun
tidak langsung terhadap manusia dan kelestarian lingkungan hidup. Suatu pestisida
tertentu dapat merusak lapisan ozon stratosfer. Pencemaran lingkungan pada
umumnya terjadi karena penanganan pestisida yang tidak tepat dan sifat fisiko kimia
pestisidanya
DAFTAR PUSTAKA - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Denpasar. 2012. Bidang Pertanian. Kecamatan
Denpasar Selatan