Anda di halaman 1dari 21

MATERI AJAR

BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

MODUL 2 PENDALAMAN MATERI

KOMODITAS PERIKANAN AIR PAYAU DAN


POTENSI PENGEMBANGANNYA

Dibuat oleh :
Ibnu Hasani, S.Pi

MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN AIR PAYAU


MATERI AJAR BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING
MODUL 2 PENDALAMAN MATERI
KOMODITAS PERIKANAN AIR PAYAU DAN POTENSI
PENGEMBANGANNYA

MENGANALISIS TEKNIK MORFOMETRIK DAN


MERISTIK IKAN AIR PAYAU

Oleh :

Nama Mahasiswa : Ibnu Hasani, S.Pi


NIM : 202110631011370
Bidang Stidi/Rombel : Perikanan/2

PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021

i
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan terima kasih dan puji syukur kepada Allah SWT atas
segala karunia, rahmat, anugrah, ridho dan kasih sayang yang telah dilimpahkan
sehingga dapat menyelesaikan Materi Ajar Berbasis Problem Based Learning
Modul 2 Pendalaman Materi Komoditas Perikanan Air Payau Dan Potensi
Pengembangannya Teknik Morfometrik Dan Meristik Ikan Air Payau. Materi
ajar ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas memenenuhi salah satu tugas dan
tagihan mahasiswa PPG Daljab 2021 dalam kegiatan akademik terkait pendalaman
materi bidang studi.
Pastinya, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang berperan dalam
memberikan bantuan semangat, motivasi saran dan dukungan sehingga penulisan
Materi Ajar Berbasis PBL ini dapat berjalan dengan lancar. Terkait hal tersebut,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Rektor dan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Malang;
2. Dekan dan Wakil Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Malang;
3. Kaprodi dan Sekprodi PPG FKIP Universitas Muhammadiyah Malang;
4. Para Dosen Pembimbing PPG FKIP Universitas Muhammadiyah Malang;
5. Keluarga tercinta yang selalu mendo’akan dalam setia[ Langkah dan
memberi semangat dari awal hingga akhir kegiatan;
6. Teman-teman seperjuangan yang telah bekerja keras dan saling membantu
selama kegiatan PPG ini berlangsung.
Penulis menyadari bahawa penulisan Materi Ajar Berbasis PBL ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan dengan senang hati. Semoga penulisan Materi Ajar Berbasis PBL ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, Juli 2021


Penulis,

ii
DAFTAR ISI
Halaman

Halaman Sampul .............................................................................................. i


Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
Daftar Gambar.................................................................................................. iv
Daftar Tabel ..................................................................................................... v
A. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1. Deskripsi Singkat ................................................................................. 1
2. Relevansi .............................................................................................. 2
3. Petunjuk Belajar ................................................................................... 2
B. INTI ........................................................................................................... 3
1. Capaian Pembelajaran .......................................................................... 3
2. Sub Capaian Pembelajaran................................................................... 4
3. Peta Konsep Materi Ajar ...................................................................... 4
4. Uraian Materi ....................................................................................... 4
a. Definisi Morfologi, Morfometrik dan Meristik ............................. 4
b. Teknik Morfologi, Morfometrik dan Meristik Ikan ...................... 6
5. Rangkuman .......................................................................................... 10
6. Tugas Terstruktur ................................................................................. 10
7. Forum Diskusi ...................................................................................... 12
C. PENUTUP ................................................................................................. 12
1. Tes Sumatif .......................................................................................... 12
2. Kunci Jawaban ..................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar 1. Peta Konsep........................................................................ 4
2. Gambar 2. Morfologi Ikan Bandeng (Chanos chanos) ........................ 7
3. Gambar 3. Karakter Meristik pada Ikan Beliak Mata .......................... 9

iv
DAFTAR TABEL
Halaman

1. Tabel 1. Format Hasil Analisa Morfologi .................................................. 11


2. Tabel 2. Format Hasil Analisa Morfometrik.............................................. 11
3. Tabel 3. Format Hasil Analisa Meristik ..................................................... 11

v
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Morfometrik dan meristik merupakan materi yang menarik untuk
dibahas karena hakikatnya setiap ikan memiliki karakteristik dan bentuk
tubuh yang unik dan berbeda-beda. Materi morfometrik dan meristik
tergolong dalam materi yang cukup sulit akan tetapi menciptakan rasa
penasaran dan keingintauan yang mendalam bagi mahasiswa karena
tertantang untuk mempelajari macam-macam bentuk ikan dan bagian-
bagiannya secara spesifik. Materi morfometrik dan meristik serta
menentukan morfologi ikan cukup diminati mahasiswa dalam kegiatan
pembelajaran karena mahasiswa dapat secara langsung (praktik) observasi,
mengamati, mengukur, menganalisa, membandingkan, dan menemukan
bagian-bagian bentuk tubuh ikan yang berbeda dan unik. Materi
morfometrik dan meristik ini merupakan salah satu materi yang penting
terkait karakteristik ikan, habitat, ciri khas atau kebiasaan makan ikan yang
berhubungan dengan keberhasilan usaha budidaya ikan.
Pada Modul 2 Pendalaman Materi Komoditas Perikanan Air Payau
Kegiatan Belajar 1 Teknik Morfometrik dan Meristik Ikan Air Payau ini,
menjadi salah satu materi yang perlu dianalisis lebih dalam karena masih
banyak materi yang sulit dipahami dan defisit pengetahuan tentang teknik
morfometrik dan meristic ikan payau pada Modul 2. Adapun defisit
pengetahuan yang belum ada pada modul 1 adalah sebagai berikut :
a. Pemahaman morfologi, morfometrik dan meristik
b. Penggunaan teknik atau metode pengukuran morfometrik dan meristik
ikan yang tepat untuk diterapkan dalam praktikum.
c. Penentuan morfologi, morfometri dan meristik ikan
Dikarenakan kurangnya materi (defisit pengetahuan), pemahaman,
penggunaan dan teknik penentuan morfometri dan meristik ikan air payau
yang dimiliki dalam pembahasan di Modul 2 Pendalaman Materi
Komoditas Perikanan Air Payau Kegiatan Belajar 1 Teknik Morfometrik
dan Meristik Ikan Payau maka dibuatlah Materi Ajar dengan Judul

1
Menganalisis Teknik Morfometrik dan Meristik Ikan Air Payau yang
didalamnya mengulas tentang :
d. Pemahaman morfologi, morfometrik dan meristik
e. Penggunaan teknik atau metode pengukuran morfometrik dan meristik
ikan yang tepat untuk diterapkan dalam praktikum.
f. Penentuan morfologi, morfometri dan meristik ikan

2. Relevansi
Materi ajar ini relevan dengan kompetensi profesional dan
pedagogik sebagai syarat yang harus dimiliki oleh seorang pendidik sesuai
dengan Undang – undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
pada pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.” Pada materi
ajar ini selain disajikan materi utama juga disajikan materi pendukung
berupa video penjelasan metode morfometrik dan meristic secara singkat.
Sehingga dengan melengkapi Modul 2 Pendalaman Materi
Komoditas Perikanan Air Payau Kegiatan Belajar 1 Morfometrik dan
Meristik Ikan Bandeng ini diharapkan:
a. Menambah dan melengkapi pengetahuan yang mengalami defisit;
b. Menentukan teknik atau metode morfometrik dan meristik ikan Air
Payau
c. Memecahkan masalah terkait teknik atau metode pengukuran
morfometrik dan meristik pada ikan air payau yang belumada pada
modul 2 pedalaman materi komoditas perikanan air payau

3. Petunjuk Belajar
Adapun petunjuk belajar pada Modul 2 Pendalaman Materi
Komoditas Perikanan Air Payau Kegiatan Belajar 1 Morfometrik dan
Meristik Ikan Bandeng adalah sebagai berikut :
a. Membaca dan memahami materi, capaian dan sub capaian agar dapat
mengetahui apa yang harus dipelajari lebih dalam dari isi Materi Ajar;

2
b. Membaca uraian materi secara seksama dengan menandai dan mencatat
materi yang menjadi point penting, materi sulit dan materi miskonsepsi
pada modul atau materi ajar;
c. Membuat kelompok untuk mempermudah atau menunjang dalam
kegiatan pembelajaran model problem based learning dan atau project
based learning;
d. Mendiskusikan hasil membaca modul atau materi ajar pada forum
diskusi kelompok melalui daring atau luring (sesuai prosedur kesehatan
pencegahan Covid 19);
e. Mencari sumber atau bacaan lain yang relevan dengan untuk menunjang
pemahaman dan wawasan tentang materi yang sedang didiskusikan;
f. Menyusun kegiatan pembelajaran yang menarik dengan media
pembelajaran yang sudah disediakan di modul dengan pendekatan
problem based learning dan atau project based learning;
g. Mengerjakan setiap tugas secara mandiri dan tes formatif melalui
fasilitas daring;
h. Mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran
kedalam praktik pembelajaran dan merefleksinya;
i. Membuat laporan praktikum setiap kali selesai melakukan kegiatan
praktikum.

B. INTI
1. Capaian Pembelajaran
Adapun capaian pembelajaran yang diingkan setelah mempelajari
materi ajar Morfometrik dan Meristik Ikan Bandeng sebagai berikut:
a. Mahasiswa menguasai definisi morfometrik dan meristik;
b. Mahasiswa mampu menggunakan pengetahuan konseptual dan
prosedural untuk memecahkan masalah terkait teknik pengukuran
morfometrik dan meristik pada ikan air payau yang tepat.

3
2. Sub Capaian Pembelajaran
Adapun sub capaian pembelajaran yang diharapkan setelah mempelajari
materi ajar Morfometrik dan Meristik Ikan Air Payau sebagai berikut :
a. Menganalisis definisi morfometrik dan meristik;
b. Memecahan masalah terkait teknik pengukuran morfometrik dan
meristik ikan air payau yang tepat.

3. Peta Konsep Materi Ajar

MENGANALISIS TEKNIK MORFOMETRIK DAN MERISTIK


IKAN AIR PAYAU

Definisi Teknik Morfologi Morfometrik dan Meristik Ikan

Teknik Morfologi Morfometrik dan Meristik Ikan

Gambar 1. Peta Konsep

4. Uraian Materi
a. Definisi Morfologi, Morfometrik dan Meristik
Salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis,
memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta
tergantung pada air sebagai media untuk hidup dinamakan ikan. Tidak
tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin

4
merupakan kemampuan yang dimiliki ikan di dalam air. Pada 50,000
jenis hewan vertebrata, 25,988 jenis yang terdiri dari 483 famili dan 57
ordo ikan merupakan kelompok terbanyak di antara vertebrata lain
memiliki jenis atau spesies yang terbesar sekitar. Sekitar 58% (13,630
jenis) dan 42% (9870 jenis) dari keseluruhan jenis-jenis ikan ini
sebagian besar tersebar di perairan laut. 70% permukaan bumi ini terdiri
dari air laut dan hanya sekitar 1% merupakan perairan tawar sehingga
dapat dipahami jumlah jenis ikan yang lebih besar berada di perairan
laut. (Resmayeti, 1994).
Suatu istilah yang berkaitan dan seringkali digunakan atau
dipertukarkan dengan taksonomi disebut klasifikasi. Ilmu mengenai
klasifikasi atau penataan sistematika organism ke dalam kelompok atau
kategori yang disebut taksa (tunggal;takson) disebut taksonomi.
Persyaratan pengidentifikasian sebagaimana mestinya dan diberi nama
dalam penyusunan taksonomi mikroorganisme. Sistematika adalah
kegiatan secara keseluruhan, yakni tentang pengklasifikasian,
penamaan, dan pengidentifikasian mikroorganisme. Ukuran bagian-
bagian tertentu dari struktur tubuh ikan (measuring methods) disebut
morfometrik. morfometrik sebagai suatu penandaan yang
menggambarkan bentuk tubuh ikan (Elawa, 2004). Menurut Strauss
dalam Muhotimah (2013) Membedakan jenis kelamin dan spesies,
mendeskripsikan pola-pola keragaman morfologis antar populasi atau
spesies, serta mengklasifi kasikan dan menduga hubungan filogenik
merupakan 3 manfaat studi morfometrik secara kuantitatif.
Mengidentifikasi suatu spesies serta mengetahui perbedaan genetik
maupun fenotip antar spesies ikan merupakan kegunaan kajian
morfometrik (Ariyanto, 2003). Ciri yang berkaitan dengan jumlah
bagian luar tubuh ikan seperti perhitungan jumlah jari sirip, jumlah sisik,
yang dipakai sebagai dasar pembanding dalam penentuan spesies ikan
dalam satu genus disebut meristik (Effendie 1985).
Dalam biologi perikanan untuk mengukur jarak dan hubungan
kekerabatan dalam pengkategorian variasi dalam taksonomi adalah

5
kegunaan karakter morfologi (morfometrik dan meristik). Hal ini juga
banyak membantu dalam menyediakan informasi untuk pendugaan
stok ikan. Karakter morfologi dalam tingkat intra species (ras) adalah
variasi fenotip yang tidak selalu tepat dibawah kontrol genetik tapi
dipengaruhi oleh perubahan lingkungan sebagai pembatas utama.
Modifikasi fisiologi dan kebiasaan ikan terjadi karena pembentukan
fenotip dari ikan memungkinkan ikan dalam merespon secara adaptif
perubahan dari lingkungan. Karakter morfologi telah dapat memberikan
manfaat dalam identifikasi stok khususnya dalam suatu populasi yang
besar merupakan fungsi modifikasi fisiologi dan kebiasaan (Turan, 1998
dalam nurmadinah 2016).
Ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh atau bagian tubuh ikan
misalnya panjang total merupakan morfometrik. Ukuran ini merupakan
salah satu hal yang dapat digunakan sebagai. Ciri taksonomik saat
mengidentifikasi ikan adalah hasil pengukuran biasanya dinyatakan
dalam milimeter atau centimeter, ukuran ini disebut ukuran mutlak.
Penyebab tiap spesies akan mempunyai ukuran mutlak yang berbeda-
beda adalah umur, jenis kelamin dan lingkungan hidupnya. Makanan,
suhu, pH dan salinitas merupakan faktor yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan merupakan faktor lingkungan yang dimaksud. Ciri
meristik merupakan ciri yang mudah digunakan dalam menentukan ciri-
ciri dalam taksonomi yang dapat dipercaya. Apa saja pada ikan yang
dapat dihitung antara lain jari-jari dan duri pada sirip, jumlah sisik,
panjang linea literalis dan ciri ini menjandi tanda dari spesies merupakan
ciri meristik (Affandi, et al., 1992 dalam Nurmadinah 2016).

b. Teknik Morfologi, Morfometrik dan Meristik Ikan


1) Alat dan Bahan Teknik Morfometrik dan Meristik Ikan
Alat yang digunakan pada teknik morfologi, morfometrik
dan meristik ikan air payau adalah kertas milimeter blok
terlaminating, cool box, kantong plastik, alat tulis, mistar, jarum
pentul, cawan petri, makroskop, mikroskop trinokuler, gabus dan

6
kertas label. Sedangkan untuk bahan adalah ikan yang tergolong
dalam komoditas ikan air payau.
2) Teknik Morfologi, Morfometrik dan Meristik Ikan
a) Teknik Penentuan Morfologi Ikan
Disiapkan kertas milimeter blok terlaminating, kemudian ikan
diletakkan dengan posisi ikan diatur mengahadap ke kiri
(Sudarto & Rizal 2007 dalam Suryaningsih 2019). Bentuk
tubuh, bentuk dan posisi mulut, bentuk sirip caudal dan tipe sisik
adalah karakter morfologi ikan (Affandi et al., 1992)
b) Teknik Pengukuran Karakter Morfometrik Ikan
Menurut Affandi, et al., (1992) panjang total, panjang ke
pangkal cabang sirip ekor, panjang baku, panjang kepala, panjang
bagian di depan sirip punggung, panjang dasar sirip punggung dan
sirip dubur, panjang batang ekor, tinggi badan, tinggi batang ekor,
tinggi kepala, lebar kepala, lebar badan, tinggi sirip punggung dan
sirip dubur, panjang sirip dada dan sirip perut, panjang jari-jari sirip
dada yang terpanjang, panjang jari-jari keras dan jari-jari lemah,
panjang hidung, panjang ruang antar mata, lebar mata, panjang bagian
kepala di belakang mata, tinggi di bawah mata, panjang antara mata
dengan sudut preoperkulum, tinggi pipi, panjangrahang atas, panjang
rahang bawah, dan lebar bukaan mulut adalah 26 karakter
morfometrik yang biasa digunakan dalam mengidentifikasi ikan.
Dirincikan menjadi 34 karakter morfometrik yang dihitung dalam
Priyanie (2006) dan Julita (2006).

7
Gambar 2. Morfometrik Ikan Bandeng (ResearchGate.net)
Keterangan:
(1) Ukuran lurus horizontal dari ujung mulut (tip of the snout)
sampai ujung ekor yang paling panjang disebut panjang total
atau total length (TL).
(2) Ukuran lurus horizontal dari ujung mulut sampai ujung duri
bagian tengah ekor disebut panjang cagak
atau fork length (FL).
(3) Ukuran lurus horizontal dari ujung mulut sampai pangkal
ekor (hypural plate) disebut panjang baku atau standard
length (SL).
(4) Ukuran lurus horizontal dari ujung mulut hingga sisi paling
belakang dari operculum disebut panjang kepala atau head
length (HL).

c) Teknik Pengukuran Karakter Meristik Ikan


Jumlah jari-jari sirip anal, sirip dorsal, sirip pectoral dan jumlah
sisik duri, jumlah sisik diatas dan dibawah garis rusuk, jumlah
sisik gurat sisi, jumlah insang, Panjang dan tinggi sirip, tinggi
tubuh serta batang ekor meerupakan karakter meristik.
Cara perhitungan jari-jari sirip yaitu pertama amati jari-jari
diamati dengan seksama menggunakan alat bantu kaca
pembesar. Kedua hitung pada bagian pangkal jari-jari sirip
(Affandi et al.,1992).
Perhitungan sisik dilakukan dengan 2 kegiatan yaitu pertama
membuat garis tegak lurus dari permulaan sirip punggung

8
pertama samapai ke pertengahan dasar perut dan menghitung
jumlah sisik-sisik yang dilalui oleh garis sisi (perhitungan
jumlah sisik di atas dan bawah garis rusuk). Kedua menghitung
jumlah sisik sepanjang garis sisi sering disebut dengan
perhitungan jumlah sisik gurat sisi (linea lateralis) yaitu ditarik
suatu garis dari bagian tengah operculum sampai ke pertengahan
sirip ekor (Garis rusuk/garis sisi) (Affandi eet al.,1992).

2
3

4
6

9
10
11 7 8

12 13
14

Gambar 3. Karakter Meristik Pada Ikan Beliak Mata (Affandi et al.,1992)


Keterangan:
1. Jumlah jari-jari sirip dorsal
2. Jumlah sisik di atas dan di bawah garis rusuk
3. Jumlah sisik garis rusuk
4. Jumlah jari-jari sirip pectoral
5. Jumlah sisik duri
6. Jumlah jari-jari sirip anal
7. Tinggi badan
8. Tinggi batang ekor
9. Tinggi sirip dorsal
10. Panjang sirip dorsal

9
11. Panjang sirip pectoral
12. Tinggi sirip pectoral
13. Panjang sirip anal
14. Tinggi sirip anal

d) Perhitungan Jumlah Insang


Perhitungan jumlah insang untuk identifikasi berdasarkan
jumlah tapis insang yang terletak pada lengkung insang bawah
yang pertama (Affandi et all., 1992).
e) Perhitungan Panjang dan Tinggi Sirip
Panjang dan tinggi sirip ikan pada bagian sirip dorsal, pectoral
dan anal dihitung menggunakan caliper (Suryaningsih, 2019)
f) Perhitungan Tinggi Badan dan Batang Ekor
Perhitungan tinggi badan ikan diukur dari bagian tertinggi ke
bagian terendah. Dalam perhitungan tinggi badan ikan, bagian
dasar sirip yang melewati garis punggung tidak dihitung.
Perhitungan tinggi batang ekor pada ikan diukur pada bagian
batang ekor yang terendah (Saanin, 1984).

5. Rangkuman
Morfologi bagian-bagian tubuh ikan air payau meliputi mulut, sirip
punggung (dorsal fin), sirip dada (pectoral fin), sirip perut (ventral fin),
Sirip dubur (anal fin), Gurat sisi (linea lateralis), Sirip ekor (caudal fin).
Teknik pengukuran morfometri dan meristik ikan air payau adalah
dengan mengukur panjang dan menghitung jumlah bagian-bagian yang
terdapat pada tubuh ikan air payau. Teknik pengukuran morfometrik ikan
air payau meliputi pengukuran panjang total, panjang kepala, panjang
batang ekor, panjang kepala di depan mata, panajang standar, panjang sirip
ekor, panjang sirip anal, panjang sirip dada, panjang sirip perut, tinggi
batang ekor, tinggi sirip dorsal, lebar badan, lebar mata, lebar bukaan mulut.
Sedangkan untuk teknik pengukuran meristik ikan air payau meliputi
perhitungan jumlah jari-jari sirip dorsal, jumlah jari-jari sirip anal dan
jumlah jari-jari sirip ventral.

10
6. Tugas Terstruktur
Buatlah tabel hasil analisa morfologi, morfometrik dan meristik salah satu
ikan komoditas perikanan air payau! Tugas dikumpulkan melalui email saya
(hasaniibnu8@gmail.com) paling lambat tanggal 17 Agustus 2021.
Format Tabel Hasil Analisa:
a. Morfologi Ikan…
Tabel 1. Format Hasil Analisa Morfologi
No Karakter Morfologi Hasil Pengamatan
1. Bentuk Tubuh …
2. Bentuk Mulut …
3. Bentuk Sirip …
4. Tipe Sisik …

b. Morfometrik Ikan…
Tabel 2. Format Hasil Analisa Morfometrik
No Karakter Morfometrik Hasil Pengamatan
1. Panjang Total …
2. Panjang Cagak …
3. Panjang Baku …
4. Panjang Kepala …

c. Meristik Ikan…
Tabel 3. Format Hasil Analisa Meristik
No Karakter Morfometrik Hasil Pengamatan
1. Jumlah jari-jari sirip dorsal …
2. Jumlah sisik di atas dan di bawah …
garis rusuk
3. Jumlah sisik garis rusuk …
4. Jumlah jari-jari sirip pectoral …
5. Jumlah sisik duri …
6. Jumlah jari-jari sirip anal …

11
7. Tinggi badan …
8. Tinggi batang ekor …
9. Tinggi sirip dorsal …
10. Panjang sirip dorsal …
11. Panjang sirip pectoral …
12. Tinggi sirip pectoral …
13. Panjang sirip anal …
14. Tinggi sirip anal …

7. Forum Diskusi

Tugas Diskusi kelompok !


Umar akan mengukur dan menentukan morfologi, morfometri dan
meristik ikan air payau yaitu ikan bandeng dan ikan nila!
Menurut anda apa sajakah peralatan yang harus dibutuhkan Umar dan
bagaimanakah teknik pengukuran yang harus dilakukan umar dalam
menentukan morfologi, morfometri dan miristik ikan air payau tersebut.
Silahkan menganalisa masalah tersebut dengan berdiskusi dengan
kelompok untuk mencari jawaban yang tepat.

C. PENUTUP
1. Tes Sumatif
1. Nama ilmiah dari Nila adalah…
a. Oreochromis niloticus
b. Chanos chanos
c. Poecilia reticulate
d. Betta sp
e. Clarias sp
2. Bentuk mulut ikan bermacam-macam dan memiliki fungsi yang sesuai
dengan habitatnya. Mulut ikan yang terletak dekat ujung hidung
disebut...
a. Terminal
b. Sub-terminal

12
c. Inferior
d. Superior
e. Abdomial
3. Berdasarkan morfologi ikan bandeng. Jumlah sirip perutnya adalah …
a. 1 – 2
b. 11 – 12
c. 6 – 7
d. 15 – 20
e. 8 – 9
4. Perhatikan gambar dibawah ini !

Berdasarkan gambar diatas dapat diartikan …


a. mulut ikan terletak di ujung hidung
b. mulut ikan terletak dekat ujung hidung
c. mulut ikan terletak di atas hidung
d. mulut ikan terletak di bawah hidung
e. mulut ikan tidak ada
5. Pak Arto melakukan kegiatan praktikum perikanan. Pada kegiatan
praktikum tersebut, pak Arto menganalisa jumlah dan ukuran sirip serta
sisik ikan bandeng. Berdasarkan kegiatan praktikum tersebut, teknik
apakah yang digunakan pak Arto dalam menganalisa?
a. Teknik Morfologi Ikan
b. Teknik Morfometrik Ikan
c. Teknik Meristik Ikan
d. Teknik Anatomi Ikan
e. Teknik Klasifikasi Ikan

13
2. Kunci Jawaban
1. a. Oreochromis niloticus
2. b. Sub-termal
3. b. 11 – 12
4. d. mulut ikan terletak di bawah hidung
5. c. Teknik Meristik Ikan

14
DAFTAR PUSTAKA

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2013. SNI 6148.1:2013. Ikan bandeng


(Chanos chanos, Forskal)-Bagian 1 : Induk. Badan Standarisasi Nasional :
Jakarta.

Affandi R, Sjafei DS, Rahardjo MF, & Sulistiono. Iktiologi. Suatu Pedoman Kerja
Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Bogor :
Institut Pertanian Bogor, 1992.

Aryanto, Didik, dkk. 2003. Karakterisasi Biokimia Enzimatis Empat Populasi Ikan
Mas M Engg Unakan Metode Elektroforesis. Jurnal Penelitian Perikanan
lndonesia Volume 9 Nomor 4.

Bleeker, 1849. Awaous melanocephalus. www.discoverlife. org. Februari, 2016.

Effendie, M. I. 1985. Penilaian Perkembangan Gonad Ikan Belanak (Liza


subviiridiss valenciences) Di Perairan Sungai Cimanuk. Disertasi Fakultas
Pascasarjana IPB: Bogor.

Elawa, A. 2004. Morphometric: Application in Biology and Paleontology. ISBN 3-


540-21429-1 Springer-Verlag. Berlin. Heidelberg. New York.

Mustahal, Sonyenzellnd Nico, Haryati Sakinah. Study Mengenai Morfometrik Dan


Meristik Ikan Payus (Elops hawaiensis) Di Wilayah Perairan Utara
Provinsi Banten. Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 5 No. 1 : 5-11. Juni
2015.

NurAsiah dkk. 2018. Morfometrik dan Meristik Ikan Kelabau (Osteochilus


melanopleurus) dari Sungai Kampar, Provinsi Riau.ajurnal Perikanan dan
Kelautan Vol. 23 No 1, Juni 2018: 47-56. Jakarta.

Nurmadinah. 2016. Studi Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan Penja Asal Polewali
Mandar dan Ikan Nike (Awaous melanocephalus) Asal Gorontalo. Fakultas
Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar. Makassar.

Resmayeti. Identifikasi ikan. Fakultas Sains dan Teknik, Universitas jendral


Soedirman Purwokerto, 1994.

Strauss, R.E. & C.E. Bond. 1990. “Taxonomic Methods: Morphology”. Pages 109
to 140 in C.B. Schreck and P.B. Moyle (eds.). Methods for Fish Biology.
American Fisheries Society, Bethesda, Maryland.

15

Anda mungkin juga menyukai