MEMUTUSKAN :
BAB II
NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI
Pasal 2
Dengan nama Retribusi Izin Usaha Penambangan Bahan Galian
Golongan C dipungut Retribusi atas jasa pemanfaatan kekayaan
Gampong kabu Baroh.
Pasal 3
Obyek Retribusi adalah pemanfaatan sumber daya alam pada lokasi
penambangan.
Pasal 4
Subyek Retribusi adalah Badan Usaha Milik Gampong Kabu Baroh
yang menggunakan/ memanfaatkan tempat penambangan Bahan
Galian Golongan C.
BAB III
BATAS WILAYAH EKSPLOITASI GALIAN
Pasal 5
(1) Badan Usaha Milik Gampong dibolehkan untuk mengeksploitasi
maksimal luas areal 15.000 M2 (1,5 Ha).
Pasal 6
Letak dan batas areal eksploitasi ditentukan dengan Keputusan
Keuchik Gampong berdasarkan rekomendasi Camat setempat.
BAB IV
GOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 7
Retribusi Penambangan Bahan Galian Golongan C digolongkan
sebagai Retribusi Jasa Usaha Milik Gampong.
BAB V
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 8
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan pertimbangan Potensi
dan Luas Wilayah Pertambangan
BAB VI
PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN TARIF
Pasal 9
(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur serta besarnya
tarif Retribusi didasarkan atas tujuan untuk menutupi biaya
pelayanan dengan memperhatikan kemampuan masyarakat dan
aspek keadilan disamping untuk melayani kepentingan dan
kemanfaatan.
(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk
biaya pengecekan ke lapangan.
BAB VII
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
BERDASARKAN BESAR KECIL TRUCK ANGKUTAN
Pasal 10
(1) Struktur dan besarnya tarif Retribusi digolongkan berdasarkan
pada jumlah luas wilayah dari izin yang diberikan terhadap
pengelola Retribusi.
BAB IX
PENETAPAN RETRIBUSI
Pasal 12
(1) Berdasarkan SPORG sebagaimana dimaksud pada Pasal 11
Ayat (1) ditetapkan Retribusi terutang dengan menerbitkan
SKRD atau dokumen yang dipersamakan.
(2) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan data baru
atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan
penambahan jumlah Retribusi yang terutang, maka dikeluarkan
SKRGKBT.
(3) Bentuk, isi dan tata cara penerbitan SKRG atau dokumen lain
yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Keuchik Gampong.
BAB X
TATA CARA PEMUNGUTAN
Pasal 13
(1) Retribusi dipungut berdasarkan luas wilayah areal
Penambangan Bahan Galian Golongan C yang diberikan.
(2) Retribusi dipungut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetor
ke Bendahara BUMG Beutroh Hajat Gampong Kabu Baroh.
(3) Pungutan Retribusi dapat diborongkan dan dipungut sekaligus.
BAB XI
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal 14
(1) Pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada Pasal 13
ayat (1) dan (2) dilakukan secara tunai.
(2) Tata cara pembayaran Retribusi sebagamana dimaksud dalam
ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Keuchik Gampong Kabu
Baroh.
BAB XII
TATA CARA PENAGIHAN
Pasal 15
(1) Pengeluaran surat tagihan / teguran / peringatan dan surat lain
yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan
Retribusi dilakukan setelah 7 (tujuh) hari sejak tanggal jatuh
tempo pembayaran.
(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat tagihan/
teguran / peringatan dan surat lain yang sejenis dikeluarkan,
wajib Retribusi harus melunasi Retribusi terutang.
(3) Surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan
oleh petugas/pengurus yang ditunjuk.
BAB XIII
PENGURANGAN, KERINGANAN DAN
PEMBEBASAN RETRIBUSI
Pasal 16
(1) Keuchik Gampong dapat memberikan pengurangan, keringanan
dan pembebasan Retribusi.
(2) Pemberian Pengurangan, keringanan dan pembebasan
Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan
memperhatikan kemampuan wajib Retribusi antara lain untuk
mengangsur.
(3) Tata cara pemberian pengurangan, keringanan dan
pembebasan Retribusi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
ditetapkan dengan Keputusan Keuchik Gampong Kabu Baroh.
BAB XIV
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN
Pasal 17
(1) Atas kelebihan pembayaran retribusi, wajib Retribusi dapat
mengajukan permohonan pengembalian pada Keuchik
Gampong.
(2) Keuchik Gampong dalam jangka waktu paling lama 6 (enam)
bulan sejak diterimanya permohonan kelebihan pembayaran
Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus
memberikan keputusan.
(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) telah dilampaui dan Keuchik Gampong tidak memberikan
suatu keputusan, permohonan pengembalian kelebihan
Retribusi dianggap diterima dan SKRGLB harus diterbitkan
dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan.
(4) Apabila wajib Retribusi mempunyai hutang lainnya, kelebihan
pembayaran retribsusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak
diterbitkan SKRGBL.
(5) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi
dilakukan setelah lewat jangka waktu 2 (dua) bulan, Keuchik
Gampong memberikan imbalan denda 2 % (dua persen)
sebulan atas keterlambatan pembayaran Retribusi.
Pasal 18
(1) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi
diajukan secara tertulis kepada Keuchik Gampong dengan
sekurang- kurangnya menyebutkan :
a. Nama dan alamat wajib Retribusi.
b. Masa Retribusi
c. Besarnya kelebihan pembayaran
d. Alasan yang singkat dan jelas
(2) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi
disampaikan secara langsung atau melalui pos tercatat.
(3) Bukti penerimaan oleh pejabat daerah atau bukti pengiriman
pos tercatat merupakan bukti saat permohonan diterima oleh
Keuchik Gampong.
Pasal 19
(1) Pengembalian kelebihan Retribusi dilakukan dengan
menerbitkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Retribusi
(SPMKR).
(2) Apabila kelebihan pembayaran Retribusi diperhitungkan dengan
hutang Retribusi lainnya sebagaimana dimaksud pada Pasal 17
Ayat (4) maka pembayaran dilakukan dengan cara
pemindahbukuan dan bukti pemindahbukuan juga berlaku
sebagai bukti pembayaran.
BAB XV
KEBERATAN
Pasal 20
(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan atas pokok
Retribusi dan atau sanksinya kepada Bupati atau Pejabat yang
ditunjuk
(2) Keberatan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) diajukan
dalam jangka waktu 2 (dua) bulan sejak tanggal surat ketetapan
Retribusi Daerah diterbitkan kecuali apabila wajib Retribusi
dapat menunjukan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi
karena keadaan diluar kekuasaannya.
(3) Dalam hal wajib Retribusi mengajukan keberatan atas ketetapan
Retribusi, wajib Retribusi harus dapat membuktikan
ketidakbenaran Retribusi tersebut.
(4) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar
Retribusi dan pelaksanaan penagihan Retribusi.
Pasal 21
Bupati dalam jangka waktu 6 (enam) Bulan sejak tanggal surat
keberatan diterima harus memberi Keputusan atas keberatan yang
diajukan.
BAB XVI
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 22
Dalam hal wajib Retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau
kurang membayar dikenakan sanksi administrasi berupa denda
sebesar 2 % (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terhutang
atau kurang dibayar dan ditagih dengan mengunakan Surat Tanda
Retribusi Gampong (STRG).
BAB XVII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 23
(1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya
sehingga merugikan keuangan Gampong diancam denda
sabagaimana disebukan pada pasal 22.
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
pelanggaran.
BAB XVIII
PENYIDIKAN
Pasal 24
(1) Pengawas atau Petugas tertentu di lingkungan Pemerintah
Gampong diberikan wewenang khusus sebagai penyidik untuk
melakukan tindak pidana di bidang Retribusi Gampong.
BAB XIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 25
(1) Dengan ditetapkannya Qanun ini, semua ketentuan yang
bertentangan dengan Qanun ini akan ditinjau ulang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Qanun ini akan ditetapkan
lebih lanjut dengan Keputusan Keuchik sepanjang menyangkut
ketentuan pelaksanaannya.
Pasal 26
Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Qanun ini dengan penempatannya dalam Lembaran
Gampong Kabu Baroh Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten
Nagan Raya.
Keuchik
Gampong Kabu baroh,
Cap/Dto
SAID RAJAB
SEKRETARIS
GAMPONG KABU BAROH,
Cap/Dto
MUHAMMAD JANIBA
SYAHRUL RADHI