Anda di halaman 1dari 63

iii

PROPOSAL PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNG DENGAN


KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL
DI RUANGAN NURI RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA MAKASSAR

ANNA SABRIANA
21192001

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) GUNUNG


SARI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
MAKASSAR 2023
ii

PROPOSAL PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL
DI RUANGAN NURI RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA MAKASSAR

Proposal Penelitian Ini Diajukan Sebagai


Syarat Pedoman Pelaksanaan Penelitian Penyusunan Skripsi

ANNA SABRIANA
21192001

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) GUNUNG


SARI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
MAKASSAR
2023
iii

HALAMAN PERSETUJUAN SEMINAR UJIAN PROPOSAL

Hasil Penelitian atas :

Nama : Anna Sabriana


Tempat / Tanggal Lahir : Salomekko, 30 – Desember -1995

NIM : 21192001

Judul Proposal Penelitian : Faktor – Factor Yang Berhubungan Dengan kejadian


Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di ruangan Nuri
Rumah Sakit Bhayangkara.

Kami setuju untuk di seminarkan pada tanggal, 12 Juli 2023.

Makassar ,12 juli 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Hj.Asneni Palembai, MM Herlina, S.Kep,M.Kes

NIDN. 09050582 NIDN.903117702

Mengetahui

Ketua Wakil Ketua I


Program Studi S1 Keperawatan Bidang Akademik

Asriadi,S.Kep.Ns.,M.Kep Nurnainah, S.Kep, Ns,M.Kep


NIDN.3428038902 NIDN. 0901038801

Ketua

STIKES Gunung Sari

Dr. Syaiful Bachri, M.M., M.Kes


NIDN. 0928066201
iv

PROPOSAL PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN


PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI RUANGAN NURI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR

Disusun Oleh:

Anna Sabriana
NIM. 21192001

Telah Diperiksa Dan Disetujui Pada Ujian Proposal


Program Studi S.1 Keperawatan
Pada Tanggal 12 Juli 2023

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Hj.Asneni Palembai, MM Herlina, S.Kep,M.Kes


NIDN. 09050582 NIDN. 0903117702

Mengetahui,
Ketua Wakil Ketua I
Program Studi S1 Keperawatan Bidang Akademik

Asriadi,S.Kep.Ns.,M.Kep Nurnainah, S.Kep,


NIDN. 3428038902 Ns,M.Kep
NIDN. 0901038801

Ketua
STIKES Gunung Sari

Dr. Syaiful Bachri, M.M, M.Kes


NIDN. 0928066201
v

PROPOSAL PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN


PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI RUANGAN NURI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR

Disusun Oleh:

Anna Sabriana
NIM. 21192001

Telah Diperiksa Dan Disetujui Pada Ujian Proposal Dan Dinyatakan Telah
Memenuhi Syarat
Pada Tanggal 12 Juli 2023

Menyetujui
Tim Penguji:

1. Sri Wahyuni Bahrun, S.ST.,M.Keb (……………………………..)


NIDN. 0917109301

2. Imelda Appulembang, MSN (……………………………..)


NIDN. 4019098201
Mengetahui,
Ketua Wakil Ketua I
Program Studi S1 Keperawatan Bidang Akademik

Asriadi,S.Kep.Ns.,M.Kep Nurnainah, S.Kep,


NIDN. 3428038902 Ns,M.Kep
NIDN. 0901038801

Ketua
STIKES Gunung Sari

Dr. Syaiful Bachri, M.M, M.Kes


NIDN. 0928066201
vi

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibahwa ini :

Nama : Anna Sabriana

Nim : 21192001

Program Studi : S1 Keperawatan STIKES Gunung Sari Makassar

Menyatakan bahwa proposal yang berjudul “FAKTOR - FAKTOR

YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA

IBU HAMIL DI RUANGAN NURI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

MAKASSAR”. Adalah karya saya sendiri yang belum pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang

pengetahuan saya tidak terdapat atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis atau dalam naskah dan disebut dalam

daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka

saya akan menerima sangsi yang telah ditetapkan.

Demikian surat permohonan ini saya buat sebenar-benarnya tanpa ada

paksaan dari pihak manapun.

Makassar, 12 Juli 2023

Yang menyatakan,

ANNA SABRIANA
21192001
vii

RIWAYAT HIDUP

A. Biodata
Nama Lengkap : Anna Sabriana
Tempat/Tanggal Lahir : Salomekko, 30 – Desember -1995
Alamat : kel.Pancaltana Kec.Salomekko
Kode pos : -
Nomor Telepon : 085311775357
Email : Asyifagrogot@gmail.com

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Pernikahan : Menikah


Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
B. Nama Orang Tua
Nama Ayah : Muh.Bakri (Alm)
Pekerjaan : -
Nama Ibu : Rosdiana (Alm)
Pekerjaan : PNS
C. Riwayat Pendidikan
Jenjang Pendidikan
Periode Asal Sekolah Jurusan
2003 - 2008 SD INPRES 10/73 -
PANCAITANA
2009 - 2011 SMP NEGRI 1 -
SALOMEKKO
2012 - 2014 SMA NEGRI 1 TONRA IPA
2021 - 2023 Masih dalam proses penyelesaian pendidikan strata satu (S1)
keperawatan di STIKES Gunung Sari Makassar
viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

Karena atas limpahan rahmat dan kekuatan serta bimbingan-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan propsal ini dengan judul : “FAKTOR -

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA

PADA IBU HAMIL DI RUANGAN NURI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

MAKASSAR”. Adapun penyusunan proposal ini dimaksudkan untuk memenuhi

atau melengkapi tugas atau salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan

sarjana strata satu (S1) Program Studi Ilmu Kesehatan di perguruan tinggi

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari Makassar.

Teristimewa ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan

yang setinggi-tingginya penulis persembahkan kepada ayahanda tercinta “

MUH.BAKRI ‘’ dan ibunda tercinta” ROSDIANA‘’ atas segala nasehat,

dukungan moral maupun material, dan doa yang tulus tiada hentinya kepada

penulis. Dalam penyusunan proposal ini penulis masih merasa jauh dari

kesempurnaan, mengingat keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang

penulis miliki. Maka penulis dengan rendah hati mengharapkan saran dan kritik

dari pembaca dalam rangka pengembangan bidang keperawatan di masa yang

akan datang.

Sebagai ungkapan rasa syukur, penulis tak lupa menyampaikan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :


ix

1. Bapak H. Samsu Alam, BA, Ketua Yayasan Pendidikan Gunung Sari

Makassar, yang telah menyediakan fasilitas yang menunjang proses

perkuliahan.

2. Bapak Dr. Saiful Bachri,MM.,M.Kes, Ketua STIKES Gunung Sari Makassar

3. Bapak Asriadi, S.Kep,Ns,M.Kep, Ketua Program Studi strata satu (S1)

STIKES Gunung Sari Makassar.

4. Ibu Hj.Asneni Palembai, MM Pembimbing I yang telah meluangkan waktu

dan tenaganya dalam memberikan bimbingan dan arahan sehingga proposal

ini dapat terselesaikan.

5. Ibu Herlina,S.Kep,M.Kep Pembimbing II yang telah banyak membantu dan

mengarahkan penulis dalam proses penyelesaian proposal.

6. Ibu Sri Wahyuni Bahrun, S.ST.,M.Keb., Penguji I yang telah memberikan

kritikkan dan saran demi penyempurnaan proposal ini.

7. Ibu Imelda Appulembang, MSN, Penguji II yang telah memberikan kritikkan

dan saran demi penyempurnaan proposal ini.

8. Bapak dan ibu dosen beserta staf STIKES Gunung Sari Makassar yang telah

banyak memberikan dorongan, bimbingan dan kesabaran dalam mendidik

penulis selama mengikuti pendidikan.

9. Kepala Rumah Sakit Bahyangkara Makassar yang telah memberikan izin dan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit

Bahyangkara Makassar.

Akhirnya penulis menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna

demikian juga dengan proposal yang penulis susun ini tidak luput dari kesalahan
x

dan kekurangan. Oleh karena itu, saran dan masukkan yang kontruktif sangat

diharapkan oleh penulis. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 12 Juli 2023

Penulis

ANNA SABRIANA

21192001

DAFTAR ISI
xi

Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….

HALAMAN PERSETUJUAN………………..………………………………...ii

HALAMAN PENGESAHAN …………. ……………………………………..iii

HALAMAN PERNYATAAN………………………………………………….iv

RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………..v

KATA PENGANTAR………………………………………………………...viii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………....xi

DAFTAR BAGAN…………………………………………………………….xvi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………….xvii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………..xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………...3
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………3
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Pre-eklampsia…..……………………...8


B. Tinjauan Umum Tentang Ibu Hamil………..………………........15
C. Tinjauan Umum Tentang Pre-eklampsia Dalam Kehamilan……20
D. Kerangka Toeri…………………………………………………..26
E. Kerangka Konsep………………………………………………..27
F. Definisi Operasional…………………………………………….28
G. Hipotesis………………………………………………………...29
xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian………………………………………………….30
B. Waktu dan Tempat Penelitian…………………………………...30
C. Populasi ,Sampel dan Sampling………………………………..30
D. Instrumen Penelitian …………………………………………....32
E. Cara Pengumpulan Data………………………………………...33
F. Cara Pengolahan Data …………………………………………..34
G. Rencana Analisa Data…………………………………………...34
H. Etika Penelitian………………………………………………….35
I. Tahap Penelitian…………………………………………………36

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan hal

1.1 Kerangka Teori………………………………………………………26

1.2 Kerangka Konsep……………………………………………………27

1.3 Alur Penelitian………………………………………………............36

DAFTAR TABEL
xiv

Tabel Hal

2.1 Definisi Operasional ……………………………………………………..28

DAFTAR LAMPIRAN
xv

Lampiran 1 : Lembar Kuesioner


xvi
xvii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut data World Health Organization (WHO), preeklampsia pada ibu

hamil adalah salah satu penyebab kesakitan dan kematian baik bagi ibu

maupun janin. Secara global, 80% kematian ibu hamil yang tergolong dalam

penyebab kematian ibu secara langsung, yaitu disebabkan karena terjadinya

pendarahan (25%) biasanya pendarahan pasca persalinan, preeklampsia pada

ibu hamil (12%), partus macet (8%), aborsi (13%) dan karena sebab lainnya

(7%). Angka kematian ibu (AKI) Menurut data World Health Organization

(WHO) disebabkan oleh preeklampsia yang mencapai 14% dari kasus

kematian pada ibu hamil, adapun jumlah kematian ibu hamil yang diketahui

global sekitar 210 kematian pada tahun 2013 (WHO, 2022).

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Indonesia pada tahun 2020

tercatat jumlah komplikasi tertinggi dalam kehamilan yaitu salah satu dalam

preeklampsia dengan kejadian 29,31%, kemudian ketuban pecah dini dengan

jumlah kasus 27,11%. Pada tahun 2021 terjadi peningkatan jumlah kejadian

hipertensi dalam kehamilan dengan presentase 30,21% (Kemenkes RI, 2021).

Di Indonesia, angka kejadian preeklampsia dan eklamsia merupakan

penyebab kematian ibu tertinggi diperkirakan 3,4%-8,5% (Burhanuddin et al.,

2018). Selain disebabkan pendarahan dan infeksi pendarahan mencapai 28%,


xviii

hipertensi 24%, infeksi sebesar 11%. Prevalensi preeklampsia menempati

urutan pertama di Indonesia sebesar 25% (Fitriani, 2021). Berdasarkan

penelitian lain yang berhubungan dengan faktor risiko kejadian preeklampsia

di Indonesia maupun di negara lain menunjukkan bahwa kejadian

preeklampsia dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko yaitu, faktor obesitas

IMT (< 25 kg/m2) tidak obesitas, IMT (>25 kg/m2) obesitas, paritas

Primigravida dan Grande multigravida : beresiko ,Multigravida : tidak

berisiko dan stress Tidak stress : 1-26 ( tidak berisiko), Stress : 27- 40

(berisiko) dengan preeklampsia riwayat preeklampsia pada kehamilan

sebelumnya,berat badan ibu, pemeriksaan prenatal, dan faktor sosial ekonomi

(Danianto, 2022).

Menurut profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2020

yaitu penyebab kesakitan dan kematian ibu meliputi HB<8 g %, tekanan darah

tinggi sistol >140 mmHg dan diastol >90 mmHg, oedema, preeklampsia,

pendarahan, dan infeksi berat. Preeklampsia di Sulawesi Selatan tahun 2019

sebanyak 25,06%, dengan pelayanan tertinggi di Kabupaten Bantaeng 100%

dan Kabupaten Pinrang 87,67%, di Makassar, penyebab kematian maternal

terbesar kedua yaitu preeklampsia pada ibu hamil dengan presentase sebesar

33,3% hanya berselisih 10% dari penyebab utama kematian ibu yaitu

perdarahan dengan presentase 42,4% (Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Selatan, 2020).

Berdasarkan pernyataan dari Rekam medic RS Bhayangkara Makassar

bahwa jumlah layanan pasien preeklampsia pada ibu hamil di RS


xix

Bhayangkara Makassar pada tahun 2020 sebanyak 18 pasien, 2021 sebanyak

11 pasien, 2022 sebanyak 5 pasien, dan 2023 dari bulan januari - mei

sebanyak 45 pasien. (Sumber: Rekam medic RS Bhayangkara Makassar,

2023).

Ibu dengan kehamilan multipel mempunyai resiko yang lebih tinggi

kepada bayi dan ibu. Pertumbuhan multi janin lebih sering terjadi gangguan

dibandingkan janin tunggal seperti terjadinya hipertensi akibat beban

penambahan sirkulasi darah ke janin (Bergman et al., 2020). Faktor risiko

kejadian preeklampsia dapat juga ditemukan melalui pengkajian melalui

riwayat dan pemeriksaan khusus pasien pada kunjungan antenatal care

(Danianto, 2022).

Oleh karena itu, penulis berkeinginan melaksanakan penelitian tentang

“Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Preeklampsia pada ibu

hamil di ruangan nuri Rumah Sakit Bhayangkara Makassar” .

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa sajakah

yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil di Rumah

Sakit Bhayangkara Makassar ?.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

a. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

berhubungan dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil di Rumah

Sakit Bhayangkara Makassar.


xx

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan antara obesitas dengan kejadian

preeklampsia pada ibu hamil di Ruangan Nuri Rumah Sakit

Bhayangkara Makassar.

b. Untuk mengetahui hubungan antara paritas dengan kejadian

preeklampsia pada ibu hamil di Ruangan Nuri Rumah Sakit

Bhayangkara Makassar.

c. Untuk mengetahui hubungan antara stress dengan kejadian

preeklampsia pada ibu hamil di Ruangan Nuri Rumah Sakit

Bhayangkara Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah ilmu pengetahuan, wawasan berpikir dan

pengalaman dilapangan, mengenai kejadian preeklemsia pada ibu hamil.

2. Bagi Institusi

Diharapkan agar penelitian ini dijadikan sebagai bahan informasi bagi

institusi pendidikan.

3. Bagi Profesi

Memberikan sumbangsi pengetahuan dibidang keperawatan dalam

rangka pengembangan dan kemandirian profesi keperawatan.

4. Bagi Tempat Penelitian


xxi

Diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi

instansi dalam bidang pelayanan kesehatan keluarga.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan atau

kontribusi sebagai dasar untuk dapat ditindak lanjuti dan dikembangkan

baik dengan desain penelitian kohort prospektif, sumber data primer, dan

Jumlah sampel yang memadahi maupun dengan menambah variabel-

variabel yang belum peneliti sertakan pada penelitian ini.


xxii

E. Penelitian Sejenis

Table 1.1 Penelitian Sejenis

No Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Faktor-faktor yang Jenis penelitian ini Hasil dari penelitian ini Penelitian ini Dimana
Herhubungan menggunakan menunjukkan bahwa memiliki perbedaannya
Dengan Kejadian metode pendekatan adanya hubungan sebagian dalam
Preeklampsia kuantitatif, antara usia dengan besar penelitian ini
Pada Ibu Hamil yang menggunakan preeklampsia persamaan yaitu kehamilan
(Andi Peratama angka -angka Dengan nilai p- dimana sama- dan bersalin
Hendra Kusumjaya, dalam menganalisis value=0,000. Adanya sama tentang yang dilakukan
Agustin 2023) hubungan antar hubungan antara kejadian untuk
variabel dari suatu pengetahuan dengan preeklampsia mengetahui
fenomena tertentu. kejadian preeklampsia pada ibu faktor-faktor
Penelitian ini dengan nilai p- hamil. yang
menggunakan value=0,472 serta mempengaruhi.
rancangan adanya hubungan
penelitian cross obesitas dengan
sectional. kejadian preeklampsia
p-value=0,007.
2. Evektifitas Jenis penelitian ini Hasil penelitian ini Persamaan Perbedaanya
Penyuluhan adalah quasy menunjukkan bahwa dalam yaitu dimana
Kesehatan Dengan eksperiment. didapatkan retara penelitian ini penyuluhan
Menggunakan Media Pendekatan pengetahuan sebelum yaitu kesehatan
Video Dalam penelitian cross dilakukan penyuluhan pengetahuan dengan
Meningkatkan sectional dengan dengan menggunakan ibu hamil menggunakan
Pengetahuan Ibu rancangan one media video sebesar tentang media video
Hamil Tentang group pretest and 43,71% dengan preeklampsia. efektif terhadap
Preeklampsia posttest. sebanyak 85,7% ibu peningkatan
(Meldafia Idaman memiliki pengetahuan pengetahuan ibu
Ika Yulia yang kurang baik dan hamil tentang
Darmab,Mulya sesudah dilakukan preeklampsia.
Defermac 2023). penyuluhan kesehatan
menggunakan media
video secara
pengetahuan ibu
sebesar 85,05 dengan
sebanyak 9,5% ibu
memiliki pengetahuan
xxiii

yang kurang baik.


3 Hubungan Status Penelitian ini Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
Kesehatan Ibu bersifat deskriptif menunjukan hasil ada dalam dalam
Dengan Kejadian yaitu suatu metode empat variabel yang penelitian ini penelitian ini
Preeklampsia Di penelitian yang memiliki hubungan yaitu dimana merupakan
Rumah Sakit dilakukan untuk yang signifikan dengan penelitian ini penelitian yang
Tangerang (Dewi membuat gambaran preeklampsia yaitu tenang status dilakukan pada
Susanti,Siti atau deskripsi variabel hipertensi kesehatan pasien yang
Maisaroh,2023) tentang hubungan dengan P value 0,008 pada ibu mengalami
status kesehatan ibu OR: 2,968, variabel hamil yang riwayat
hamil dengan diabetes mellitus mengalami penyakit anemia
kejadian dengan p value 0,038 preeklampsia. serta masalah
preeklampsia. OR:1,989 dan variabel pada riwayat
riwayat persalinan penyakit anemia
dengan P value 0,023 serta masalah
OR:1,198, ada satu pada riwayat
variabel yang tidak persalinan
memiliki hubungan sebelumnya.
dengan kejadian
preeklampsia yaitu
variabel anemia dengan
p value 0,08 OR 1,891.
xxiv

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinajuan Umum Tentang Preeklampsia

1. Definisi preeklampsia

Preeklampsia adalah gangguan selama kehamilan yang ditandai

dengan hipertensi dan proteinuria yang dapat mempengaruhi ibu serta

janin yang dikandungnya (Heldawati et al., 2018). Preeklampsia ditandai

dengan tingginya tekan darah sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan darah

diastolik lebih dari 90 mmHg, dan proteinuria lebih dari 300 mg/24jam

atau dipstick lebih dari +1 di usia lebih dari 20 minggu (Anggraeny, 2020).

Preeklampsia biasanya terjadi pada trimester 3, namun bisa saja terjadi

sebelumnya. Kejadian preeklampsia menjadi salah satu penyebab utama

kematian ibu diindonesia. Preeklampsia menyebabkan pertumbuhan janin

`menjadi terhambat karena nutrisi tidak seimbang (Astuty, 2020).

2. Etiologi

Saat belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya

preeklampsia namun ada beberapa hipotesis penyebab preeklampsia

diantaranya iskemik plasenta, maladaptasi imun, dan faktor genetik (Putri

Lili Heldawati, Kartasurya, and Nugraheni 2018). Selain itu ada beberapa
xxv

penelitian yang menjelaskan penyebab preeklampsia diantaranya akivitas

fisik, stress, riwayat preeklampsia, kehamilan dengan DM, penambahan

berat badan pada masa kehamilan, usia ibu, usia kehamilan (Khayati &

Veftisia, 2018).

3. Fisiologi Plasenta

Plasenta merupakan organ penting dalam suatu kehamilan karena

fungsinya sebagai penyalur nutrisi, oksigenasi dan eksresi bagi janin

(Damayanti et al, 2020).

Plasentasi terjadi ketika korion membentuk vilus plasenta yang

menjalar ke dalam peredaran darah ibu. Korion meruntuhkan dinding

kapiler desidua (ibu) yang meluas sehingga darah ibu merembes melalui

ruang-ruang antara vilus-vilus plasenta. Arteri umbilikalis bercabang

menjadi kapiler plasenta janin dan menjulur ke dalam vilus plasenta.

Arteriol ibu dilalui oleh darah kemudian mengalir membentuk genangan

darah di ruang antarvilus dan terjadi pertukaran antara darah janin dan ibu

sebelum darah janin mengalir melalui vena umbilikalis dan darah ibu

keluar melalui venula ibu.

Ibu hamil dengan hipertensi mengalami inflamasi sistemik dengan

aktivasi endotel dan koagulasi sehingga menyebabkan respon maternal dan

disfungsi plasenta.

4. Pathogenesis Preeklampsia

a. Abnormal plasenta, iskemia plasenta, stress oksidatif


xxvi

Abnormal plasenta akan mengakibatkan ekspresi faktor toksik

yang beredar dalam sirkulasi ibu sehingga menyebabkan disfungsi

endotel, inflamasi dan penyakit sistemik. Sitotrofoblas pada plasenta

preeklampsia tidak berkembang baik sehingga menyebabkan

penyempitan arteri dan rentan mengalami aterosis (Rana et al., 2019).

Hipoksia dan iskemia plasenta akan menghasilkan oksidan atau

radikal bebas yang akan bersifat toksis dan berpotensi mengalami infark

dengan toksemia, albuminuria dan eklampsia dimana pembuluh darah

pada plasenta mengalami aterosis akut yang ditunjukkan dengan

nekrosis fibrinoid pada dinding pembuluh darah dan adanya sel busa

(Phipps et al., 2019).

b. Imunologik

Sel trofoblas janin normal mengekspresikan molekul HLA-C, yang

berinteraksi dengan Ig-like receptors (KIRs) yang diekspresikan pada

sel NK uterus ibu. HLA-C lebih tinggi diekspresikan pada preeklampsia

daripada pada kehamilan normal. Tingginya HLA-C dan sel NK

menyebabkan maladaptasi imun yang akan menyebabkan gangguan

invasi trofoblas kemudian terjadi hipertensi.

Sel NK dalam desidua berperan dalam plasentasi. Sel NK

mengekspresikan KIR. Kombinasi HLA-C (janin) dan KIR (ibu)

berpengaruh terhadap kedalaman plasentasi, pembentukan arteri spiralis

dan invasi trofoblas (Rana et al., 2019).

c. Endoteliosis Gromerulus
xxvii

Podosit preeklampsia menunjukkan pengurangan proses filtrasi

dibandingkan dengan podosit normal. Podosituria dapat berpotensi

menyebabkan proteinuria akibat hilangnya glikokaliks endotel ketika

terjadi gangguan endotel (Phipps et al., 2019).

Kelebihan sFLT1 dapat menyebabkan endhoteliosis gromerulus,

disfungsi endotel, hipertensi dengan menghambat VEGF dan PIGF.

Disfungsi endotel mengakibatkan gangguan sindrom nefrotik yang akan

menyebabkan proteinuria.

d. Faktor Angiogeni

sFLT1 adalah reseptor terikat VEGFR1 yang mengikat protein

proangiogenik VEGF dan faktor pertumbuhan plasenta (PlGF).

Tingginya sFLT-1 dan rendahnya kadar VEGF di sirkulasi berperan

penting dengan hipertensi. Tingginya faktor antiangiogenik sFLT1 di

sirkulasi yang diproduksi oleh plasenta menyebabkan disfungsi endotel

(Phipps et al., 2019).

e. Hipertensi

Hipertensi dimediasi melalui faktor antiangiogenik dan

autoantibodi agonistik yang mengikat reseptor angiotensin II tipe 1

(AT1AAs). Endothelin 1 (ET1) adalah vasokonstriktor kuat, hipertensi

serta gangguan ginjal yang terjadi akibat blokade VEGF yang dimediasi

melalui aktivasi sistem ET. Kadar ET1 pada wanita dengan hipertensi

meningkat. ET1 memediasi hipertensi yang disebabkan oleh sFLT1 dan

AT1-AAs. (Phipps dkk., 2019) AT1 mengakibatkan vasokontriksi


xxviii

pembuluh darah melalui aktivasi ET1, nekrosis endotel, dan

peningkatan produksi ROS (Rana et al., 2019).

Hidrogen sulfida adalah jalur lain vasodilatasi dan angiogenesis.

H2S pada wanita dengan hipertensi mengalami penurunan di sirkulasi,

seperti halnya penurunan ekspresi sistathionin γ- Lyase pada plasenta,

yang merupakan enzim yang bertanggung jawab untuk H2S. Efek dari

H2S dalam kehamilan dimediasi VEGF, sebagai pengelola H2S donor

natrium hidrosulfida (NaHS) yang mengekspresikan sFLT1 berlebihan

sehingga dapat mengatasi hipertensi, proteinuria dan glomerulus

endoteliosis. Penelitian telah menunjukkan terapi NaHS meningkatan

kadar VEGF (Phipps et al., 2019).

f. Disfungsi Endotel

Wanita dengan riwayat kehamilan hipertensi menunjukkan

peningkatan tekanan darah, kadar aldosteron dan kadar sFLT1 sebagai

responsnya. Peningkatan sFLT1 ini akan mengganggu produksi endotel

NO dengan menginduksi sensitivitas angiotensin II (Rana et al., 2019).

Disfungsi endotel akibat penurunan NO di sirkulasi menyebabkan

penurunan vasodilatasi, dan peningkatan kadar kolesterol yang

kemudian berpotensi menjadi preeklamsia (Phipps et al., 2019).

g. Obesitas

Obesitas akan menyebabkan inflamasi vaskular ibu yang akan

mengganggu proses plasentasi. Gangguan plasentasi ini akan


xxix

memperburuk perfusi intervillous plasenta sehingga rentan mengalami

aterosis yang menjadi predisposisi preeklampsia (Staff, 2019).

5. Manifestasi Klinis

Gelaja-gejala yang menunjukkan terjadinya preeklampsia antara

lain sakit kepala, sesak napas atau terbakar di belakang tulang dada, sakit

perut, mual dan muntah, meningkatnya kecemasan, penglihatan kabur atau

gangguan penglihatan (Wulandari & Cahyaningtyas, 2019).

6. Komplikasi

a. Insufiensi Ginjal

Endoteliosis glomerulus yang terjadi pada hipertensi secara

terusmenerus akan menyebabkan kerusakan ginjal. Kerusakan ini

mengakibatkan penurunan laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma

ginjal diikuti disfungsi ginjal sehingga ibu dengan hipertensi dapat

ditemukan hiperurisemia yang bersifat sementara dan acute renal failure

(ARF) karena perdarahan dan hipotensi yang berlebihan akibat respon

nekrosis kortikal bilateral (Geraldo et al., 2017).

b. Paru

Edema paru pada hipertensi disebabkan oleh multifaktorial. Hal ini

dapat terjadi akibat preeklampsia yang sulit dikendalikan. Edema paru

lebih sering terjadi setelah melahirkan pada kehamilan pre-eklampsia

dikaitkan dengan infus cairan yang berlebihan, penurunan tekanan

osmotik koloid, peningkatan permeabilitas kapiler, dan peningkatan


xxx

tekanan hidrostatik vaskular sehingga menghasilkan ekstravasasi cairan

di interstitium dan alveolar (Geraldo et al., 2017).

c. Hati

Kejadian liver stiffness meningkat akibat hipertensi dan menjadi

skrining awal fibrosis hati. Peningkatan enzim hati dan trombositopenia

ketika sindrom HELLP pada trimester tiga menjadi komplikasi yang

mengancam jiwa sehingga perlu segera dilakukan proses persalinan

(Ammon et al., 2018).

d. Saraf

Perubahan konsentrasi protein pada preeklampsia berpengaruh

penting pada plasentasi, inflamasi dan pertumbuhan saraf. Gangguan

plasentasi terjadi setelah adanya perubahan saraf di otak ibu (Lederer et

al., 2020).

Preeklampsia berhubungan dengan ketidakseimbangan aktivasi

saraf simpatis (Armaly et al., 2018). Aktivasi saraf simpatis yang

berlebihan menyebabkan perubahan tonus pembuluh darah uteroplasenta

sehingga berpengaruh pada vasontriksi dan hipertensi (Spradley, 2019).

7. Tata Laksana

Penatalaksanaan hipertensi saat ini di Negara maju meliputi

konseling prakonsepsi, kontrol dan pemantauan tekanan darah perinatal,

terapi aspirin prenatal pada wanita berisiko tinggi, tametason untuk pasien

<34 minggu, magnesium sulfat parenteral, dan tindak lanjut yang cermat
xxxi

dari postpartum BPs.1 Pelahiran janin dan plasenta yang tepat waktu tetap

menjadi satu-satunya pengobatan definitif. Bahkan di antara pasien yang

tidak menunjukkan tanda-tanda preeklampsia antenatal, pengawasan terus

berlanjut pascapersalinan karena meningkatnya insiden preeklamsia

pascapersalinan. Preeklampsia tanpa gejala berat dapat ditangani secara

dini dengan pemantauan ibu dan janin dua kali seminggu sampai 37

minggu tanpa adanya persalinan, ketuban pecah, perdarahan vagina, atau

pengujian antepartum abnormal. ACOG (American College of Obstetricts

and Gynaecology) saat ini tidak merekomendasikan pengobatan

farmakologis hipertensi ringan sampai sedang (sistolik <160 mmHg atau

diastolik <110 mmHg) dalam pengaturan preeklamsia, karena tampaknya

tidak mengurangi risiko perkembangan penyakit dan dapat meningkatkan

risiko pertumbuhan janin (Rana et al., 2019).

B. Tujuan Umum Tentang Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah serangkaian proses pembuahan dalam melanjutkan

keturunan yang dapat terjadi secara alami, proses tersebut adanya

pertemuan sel ovum dan sel sperma sehingga terjadi konsepsi

(pembuahan) dalam rahim seorang wanita sehingga memperoleh janin

yang tumbuh di dalam rahim. Adapun proses kehamilan adalah mata

rantai yang berkelanjutan, yang terdiri dari pelepasan ovum, terjadi

migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot,


xxxii

terjadi nidasi (implantasi uterus), hingga pembentukan placenta tumbuh

kembang hasil konsepsi sampai aterm (Karthikeyan, 2018).

Konsepsi sampai lahirnya janin ialah masa kehamilan. Lamanya

kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3

triwulan (trimester) yaitu:

a. Kehamilan triwulan I antara 0 – 12 Minggu

b. Kehamilan triwulan II antara 12 – 28 Minggu

c. Kehamilan triwulan III antara 28 – 40 Minggu

2. Perubahan Fisiologi Kehamilan Terhadap Tubuh.

a. Sisitem Reproduksi

1) Uterus

Tumbuh membesar primer maupun sekunder akibat pertumbuhan isi

konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hyperplasia jaringan,

progesteron berperan untuk elastisitas/ kelenturan uterus.

2) Vulva / Vagina

Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron,

menyababkan warna menjadi merah kebiruan (tanda Chadwick).

3) Ovarium

Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta,

terutama fungsi produksi progesteron dan esterogen. Selama

kehamilan ovarium tenang/ beristirahat.

4) Payudara
xxxiii

Akibat pengaruh estrogen terjadi hyperplasia sistem duktus dan

jaringan interstisial payudara. Mammae membesar dan tegang,

terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery,

terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanotor.

Puting susu membesar dan menonjol.

b. Peningkatan Berat Badan

Normal berat badan meningkat sekitar 6 sampai 16 kg, terutama

dari pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ/ cairan

intrauerin.

c. Perubahan Pada Organ-Organ Sisitem Tubuh Lainnya.

1) Sistem respirasi; kebutuhan oksigen menigkat sampai 20%, selain itu

diafragma juga terdorong naik ke kranial terjadi hiperventilasi

dangkal akibat kompensasi dada menurun. Volume tidal meningkat,

volume residu paru dan kapasitas vital menurun.

2) Sistem gastrointestinal; estrogen dan HCG meningkat dengan efek

samping mual dan muntah, selain itu terjadi juga perubahan

peristaltic.

3) Dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar/

perasaan ingin makan terus.

4) Sistem sirkulasi/ kardiovaskuler; tekanan darah selama pertengahan

pertama masa hamil, tekanan sistolik dan diatolik menurun 5-10

mmHg. Selama trimester ketiga tekanan darah ibu hamil harus

kembali kenilai tekanan pada trimester pertama.


xxxiv

5) Sistem integumen; Striae gravidarum, Linea nigra, dan Chloasma.

6) Sistem mukuluskeletal; kram otot, sendi-sendi melemah dan karies

gigi.

7) Sistem perkemihan; sering berkemih.

8) Sistem hematologi, perubahan yang terjadi pada sistem hematologi

terkadi pada volume darah, dimana volume darah pada atau

mendekati akhir kehamilan ratarata adalah sekitar 45% di atas

volume pada keadaan tidak hamil.

d. Perubahan Psikologi Pada Ibu Hamil

Kehamilan merupakan saat terjadinya krisis bila keseimbangan hidup

ternggangu:

1) Teori krisis. Tahap syok dan menyangkal, bingung dan

preoccupation, tindakan dan belajar dari pengalaman, intervensi

memudahkan kembali keadaan keseimbangan.

2) Awal penyesuaian terhadap kehamilan baik ibu maupun bapak

mengalami syok:

a) Persepsi terhadap peristiwa bervariasi menurut individu.

b) Dukungan situsional penting untuk memberikan bantuan dan

perhatian.

c) Mekanisme koping; kekuatan dan keterampilan dipelajari untuk

mengatasi stress.

3) Lanjutan penyesuaian terhadap kehamilan


xxxv

a) Trimester pertama (bulan 1-3), ditandai dengan adanya

penyesuaian terhadap ide-ide menjadi orang tua, tingkat hormon

yang tinggi, mual dan muntah serta lebih.

b) Trimester kedua (bulan 4-6), waktu yang menyenangkan, respons

seksual meningkat, quickening memberikan dorongan psikologis.

c) Trimester ketiga (bulan 7-9), letih, tubuh menjadi besar dan

terlihat aneh, kegembiraan yang menyusut dengan kelahiran bayi

(Ismayana 2021).

3. Ibu Hamil Golongan Resiko Tinggi

Ada beberapa golongan ibu hamil yang dikatakan memiliki risiko

tinggi walaupun dalam kesehariannya hidup dengan sehat dan tidak

menderita suatu penyakit. Golongan yang dimaksud berisiko tinggi

meliputi : (Puetri and Yasir 2018).

a. Ibu hamil terlalu muda dan terlalu tua (< 16 tahun dan > 35 tahun).

b. Ibu baru hamil setelah perkawinan selama 4 tahun.

c. Jarak dengan anak terkecil dengan anak terbesar > 10 tahun.

d. Jarak kehamilan terlalu dekat yaitu < 2 tahun.

e. Terlalu banyak anak yaitu > 4.

f. Tinggi badan terlalu pendek < 145 cm.

g. Terlalu gemuk atau terlalu kurus, ini akan berpengaruh pada gizi

keduanya.

h. Riwayat persalinan.

i. Riwayat adanya cacat bawaan atau kehamilan masa lalu.


xxxvi

j. Ibu seorang perokok berat, kecanduan obat dan memiliki hobi

minumminuman keras.

C. Tujuan Umum Tentang Preeklampsia Dalam Kehamilan

1. Pengertian Preeklampsia Dalam Kehamilan

Preeklampsia dalam kehamilan adalah terjadinya peningkatan

darah setelah 20 minggu kehamilan >140 mmHg untuk sistolik dan >90

mmHg untuk diastolik tanpa protein urin dan hasil evaluasi laboratorium

selama kehamilan dan kembali normal sebelum 12 minggu post partum.

Adapun komplikasi paling umum dalam kehamilan yang membentuk triad

bersama dengan perdarahan dan infeksi (Anam 2019).

Preeklampsia pada kehamilan adalah penyakit tidak menular

penyebab kematian maternal. Preeklampsia pada kehamilan dapat

dikelompokkan menjadi hipertensi, eklamps ia, hipertensi kronis pada

kehamilan, hipertensi kronis disertai preeklampsia, dan hipertensi

gestational (Alifiah Rahmawati, 2019).

2. Faktor – Faktor Preeklampsia dalam Kehamilan

Faktor – faktor preeklampsia dalam kehamilan antara lain:

a. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi

1) Paritas

Paritas ialah keadaan wanita berkaitan dengan jumlah anak

yang dilahirkan, yang dapat menyebabkan preeklampsia pada ibu

hamil. Karena ibu yang baru pertama menghadapi kehamilan


xxxvii

merasa cemas dan mudah khawatir dalam kehamilannya sehingga

menyebabkan tekanan darah menjadi naik. Paritas anak kedua dan

ketingga merupakan paritas paling aman dibandingkan dengan

paritas lebih dari 3 mempunyai angka kematian maternal lebih

tinggi (Christina and Daulay 2021).

Salah satu determinan yang dapat meningkatkan risiko

terjadinya HDK adalah paritas. Persalinan yang berulang-ulang

akan mempunyai banyak risiko terhadap kehamilan selanjutnya.

Kehamilan lebih dari empat kali atau grande multipara bisa

menyebabkan beragam komplikasi kehamilan yang akan dialami

oleh si ibu, salah satunya hipertensi dalam kehamilan. Setiap

kehamilan akan terjadi peregangan rahim, jika kehamilan

berlangsung terus menerus maka rahim akan semakin melemah

sehingga dikhawatirkan akan terjadi komplikasi pada saat

kehamilan, persalinan, bahkan pasca bersalin (Nurfatimah et al.

2020).

a. Faktor yang dapat di modifikasi

1) Stres

Stress ialah salah satu penyebab preeklampsia pada ibu hamil

pada kehamilan pertama 3,9% resiko terjadi hipertensi, kehamilan

kedua 1,7% dan kehamilan ketiga 18%. Efek kehamilan secara

fisiologis seperti perubahan suasa hati akibat adanya perubahan

hormone, kelelahan, sakit punggung, kekhawatiran yang muncul


xxxviii

terhadap kehamilan dan persalinan yang sering ibu primigravida

yang merupakan keadaan yang menimbulkan stress (Ningsih and

Restu 2018).

Stress merupakan faktor resiko terhadap terjadinya

preeklamsia. Stres memicu kejadian preeklamsia melalui beberapa

mekanisme yaitu Stres akan mengaktifkan hipotalamus, kemudian

melepaskan rantai peristiwa biokimia yang mengakibatkan desakan

adrenalin dan non adrenalin ke dalam sistem, dan setelah itu diikuti

oleh hormon kortisol (Husaidah, Ikhtiar, and Nurlinda 2019).

Ibu hamil yang stress tetapi tidak mengalami preeklamsia

mendapatkan dukungan keluarga yang baik. Dimana terdapat

hormon bahagia meningkat dan hormonkortisil menurun. Hal ini lah

yang membuat ibu hamil merasa tenang dalam menjalankan

kehidupan sehari-hari sehingga jarang merasa khawatir. Dengan

adanya dukungan dari keluarga, keluarga dapat membantu ibu hamil

untuk terhindar dari penyakit hipertensi dalam kehamilan

(preeklamsia) antara lain dalam mengatur pola makan yang sehat,

mengajak olahraga bersama, menemani dan mengingatkan untuk

rutin dalam memeriksa tekanan darah. Ibu hamil akan berfikir

bahwa keluarga mereka masih peduli akan kehidupannya terutama

dalam segi kesehatan serta memberikan motivasi kepada ibu untuk

menjaga kehamilannya, dan mendampingi ibu saat memeriksakan

kehamilan. Hal tersebut tentunya akan membuat ibu hamil lebih


xxxix

terjaga dan menjadi agak lebih tenang (Husaidah and Nurbaiti

2020).

2) Obesitas

Obesitas ialah salah satu penyebab terjadi hipertensi karena faktor

gaya hidup yang tidak sehat, tidak bisa mengontrol makan atau

sembarang memakan makanan. Tingginya indeks massa tubuh

merupakan masalah gizi karena kelebihan kalori, kelebihan gula, dan

garam yang bisa menjadi faktor terjadinya berbagai jenis penyekit

degeratif, seperti diabetes mellitus, hipertensi dalam kehamilan, penyakit

jantung coroner, dan berbagai jenis penyakit lainnya. Adapun klasifikasi

IMT indeks massa tubuh ialah (Isnaniar, Norlita, and Safitri 2019).

1) Berat Kurang (IMT <18,5 kg/m2)

2) Normal (IMT 18,5 – 24,9 kg/m2)

3) Berat Berlebih (IMT 25- 29,9 kg/m2)

4) Obesitas (IMT >30 kg/m2)

Obesitas terjadi akibat adanya ketidakseimbangan energi dalam

kurun waktu lama, yakni pengeluaran energi lebih kecil dibandingkan

dengan jumlah energi yang dikomsumsi. Asupan energi yang berlebihan,

atau kombinasi dari kedua faktor tersebut menyebabkan keseimbangan

energi menuju kearah positif. Kelebihan berat badan dan obesitas bukan

hanya akibat pola makan yang buruk saja. Ketimpangan dalam masukan

dan pemakaian kalori dapat disebabkan oleh banyak faktor. Faktor-


xl

faktor tersebut genetik, metabolik, perilaku dan lingkungan. Interaksi

berbagai faktor tersebut. Secara kronis, akan menjadi penyebab obestitas

(Silaban and Rahmawati 2021).

Tingginya indeks massa tubuh merupakan masalah gizi karena

kelebihan kalori, kelebihan gula dan garam yang bisa menjadi faktor

risiko terjadinya preeklampsia pada ibu hamil. Hal tersebut berkaitan

dengan adanya timbunan lemak berlebih dalam tubuh. Obesitas diartikan

sebagai suatu keadaan dimana terjadi penimbunan lemak yang

berlebihan di jaringan lemak tubuh dan dapat mengakibatkan terjadinya

beberapa penyakit. Terjadinya resistensi leptin merupakan penyebab

yang mendasari beberapa perubahan hormonal, metabolik, neurologi dan

hemodinamik pada hipertensi dengan obesitas. Ibu hamil yang

mempunyai IMT ≥ 30 memiliki risiko lima kali lebih besar untuk

menderita hipertensi saat hamil dibandingkan dengan ibu hamil yang

mempunyai IMT underweight (IMT <18,5) dan normal (IMT 18,5-24,9)

(Harsiwi 2021).

b. Patomekanisme Preeklampsia Dalam Kehamilan

Preeklampsia dapat terjadi karena faktor genetik. Bila seseorang

memiliki riwayat keluarga preeklampsia maka dia mempunyai risiko

lebih besar mengalami preeklampsia saat kehamilan. Preeklampsia

disebabkan oleh adanya plasenta atau respons ibu terhadap plasenta.

Plasenta yang buruk adalah faktor predisposisi kuat yang

mempengaruhi ibu, terkait dengan sinyal inflamasi (tergantung pada


xli

gen janin) dan juga sifat respons ibu (tergantung pada gen ibu) (Alatas

2019).

Pada kehamilan normal, arteri spiral uteri invasive ke dalam

trofoblas yang dapat menyebabkan peningkatan aliran darah dengan

lancar untuk kebutuhan oksigen dan nutrisi janin. Pada hipertensi terjadi

gangguan sehingga aliran darah tidak lancar sehingga terjadi gangguan

pada plasenta. Peningkatan sFlt1 menyebabkan plasenta memproduksi

free vascular endothelial growth fractor (VEGF) dan penurunan

placental growth faktor (PIGF). Selanjutnya menyebabkan disfungsi

endotel pada pembuluh ibu yang mengakibatkan penyakit multiorgan:

glomerular dysfunction, hypertension, brain edema, proteinuria,

coagulation abnormalities, liver edema (Malha, Podymow, and August

2018)
D. Kerangka Konsep

Factor genetik :
1.Riwayat keluarga
Factor yang tidak
dapat dikontrol
fa 2.Usia
Kortisol berespon Curah
3.Jenis kelamin
terhadap semua jantung
stresor
P
Kolestrol
Pelepasan CRH oleh R
hipothalamus
E
E
Stress dalam Resetensi
menghadapi persalinan Obesitas K
pumbuluh darah
L

Denyut A
Banyak terjadi pada Strees
jantung M
primigravida
Pembuluh
darah P
Melepaskan Kontraksi jantung
hormone otot S
Paritas
adrenalin, jantung
I
kortisol,
norepinefrin A
Gaya
hidup

Factor yang dapat


di kontrol

Gambar 1.1 Kerangka Teori (Nurul Annisa 2022)

33
E. Kerangka Konsep

Variable Independen Variabel Dependen

Obesitas

Kejadian
Preeklampsia
Paritas

Strees

Keterangan :

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

: Hubungan

Gambar 1.2 Kerangka Konsep


F. Definisi Operasional

Table 2.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1. Obesitas Obesitas yang Kuesioner Berat kurang jika. Rasio


dimaksud dalam IMT (< 18,5 Kg/m2).
penelitian ini adalah
terjadianya Normal
penumpukan lemak IMT(>18,5-24,9kg/m2.
berlebih dalam tubuh
(Isnaniar, Norlita, and Lebih
Safitri 2019). IMT (25-29,9kg/m2).

Obesitas
IMT (diatas 30kg/m2).
2. Paritas Paritas yang dimaksud` Kuesioner  Primigravida Ordinal
dalam penelitian ini ( kehamilan 1).
adalah jumlah anak  Multigravida
yang pernah dilahirkan ( kehamilan lebih
oleh responden baik dari 1 kali ).
yang lahir hidup  Grande
maupun lahir mati multigravida
(Christina and Daulay (kehamilan lebih
2021). dari 5 kali)
3. Strees Stress yang dimaksud Kuesioner Rentang skor 13- Ordinal
dalam penelitian ini 40 dikategorikan
adalah hasil penilaian menjadi 3:
terhadap berat ringan 0 Normal
stress berdasarkan 14 1 Stress rendah jika
item pertanyaan yang di skor 1-13.
adopsi dari Depression 2 Stres sedang skor
Anxiety Stress Scale 14-26.
(DASS) (Ningsih and 3 Stres tinggi 27-40
Restu 2018).

4. Preeklamp Suatu keadaan dimana Koesioner 1. Ringan: Ordinal


sia Pada tekanan darah mencapai Tekanan darah
ibu hamil 140/90 mmHg dan 140/90 mmHg
proteinnureia 300 mg/ dan proteinuria
24 jam setelah 300 mg/24 jam.
kehamilan minggu ke 2. Berat:
20. Tekanan darah
160/110 mmHg
dan proteinuria 5
gr/24 jam atau
(3+ dipstick).

G. Hipotesis

1. Hipotesis Alternatif (Ha)

a. Ada hubungan antara obesitas dengan kejadian preeklampsia pada ibu

hamil di Ruangan Nuri Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

b. Ada hubungan antara paritas dengan kejadian preeklampsia pada ibu

hamil di Ruangan Nuri Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

c. Ada hubungan antara strees dengan kejadian preeklampsia pada ibu

hamil di Ruangan Nuri Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

2. Hipotesis Nol (Ho)

a. Tidak ada hubungan antara obesitas dengan kejadian preeklampsia pada

ibu hamil di Ruangan Nuri Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

b. Tidak ada hubungan antara paritas dengan kejadian preeklampsia pada

ibu hamil di Ruangan Nuri Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

c. Tidak ada hubungan antara strees dengan kejadian preeklampsia pada

ibu hamil di Ruangan Nuri Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Kuantitatif yang menggunakan pendekatan cross sectional, yang bertujuan

untuk memperoleh faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian

preeklampsia pada ibu hamil di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu

Penelitian ini akan di laksanakan pada bulan Agustus – September 2023

2. Lokasi

Tempat penelitian ini akan di laksanakan di Ruangan Nuri Rumah Sakit

Bhayangkara Makassar.

C. Populasi, Sampel, dan Sampling

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang memiliki

karakteristik yang sama (Notoadmojo, 2018). Populasi yang di gunakan

dalam penelitian adalah semua pasien ibu hamil sebanyak 45 orang.

2. Sampel

Sampel terdiri dari beberapa populasi terjangkau yang dapat di

gunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu teknik


pengambilan sampel, yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang telah

ditentukan (Alfianika, 2018). Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak

31 keluarga pasien , Penentuan besar sampel menggunakan rumus sampel

menggunakan rumus Slovin :

Rumus
𝑛= 𝑁

1+𝑁 (𝑑2)

Keterangan :

𝑛 = Besar sample

N = Besar populasi

d = Ketetapan yang di gunakan yaitu sebesar 10 % atau 0,1 adapun

penerapan rumusan diatas adalah

𝑛= 45

1 + 45 (0.1²)

n= 45

1+ 45(0,01)

n= 45

1,45

n = 31 sampel

3. Teknik Sampling
Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian

ini menggunakan teknik pendekatan Purposive Sampling. Cara pengambilan

sampel berdasarkan pada pertimbangan tertentu sesuai dengan kriteria yang

telah dibuat oleh peneliti. Pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

Adapun kriteria inklusinya sebagai berikut:

a. Ibu hamil yang bersedia mengikuti penelitian.

b. Ibu hamil yang mengalami preeklampsia.

c. Ibu dengan riwayat preeklampsia sebelumnya.

Kriteria eksklusi sebagai berikut :

a.Ibu hamil yang menolak untuk menjadi responden.

b. Ibu dengan eklampsia.

c.Ibu yang mengalami komplikasi kehamilan lainnya (infeksi, trauma jalan

lahir).

Kriteria inklusi adalah kriteria yang di penuhi oleh setiap anggota

populasi yang dapat diambil sebagai sampel. Sedangkan kriteria eksklusi

adalah kriteria dimana subjek peneliti tidak dapat mewakili sampel.

Sehingga sampel yang memenuhi kriteria inklusi adalah 31 sampel.

D. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuisioner

yang terdiri dari data demografi responden, kuisioner mengenai faktor-faktor

terjadinya preeklampsia pada ibu hamil dan rekam medik ibu hamil yang
mengalami penyakit preeklampsia di Ruangan Nuri Rumah Sakit Bhayangkara

Makassar.

Instrumen penelitian merupakan suatau alat pengumpulan data dilakukan

dengan teknik tertentu. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data

adalah Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana kualitas data sangat

ditentukan oleh kualitas instrument atau alat ukur yang digunakan oleh penelitian.

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Lembar isian data yang berisi data identitas responden teridiri: nama,

umur, paritas, berat badan/tinggi badan, riwayat preeklampsia.

2. Kuisioner DASS (Depression anxiety stress scales) digunakan untuk

mengukur variabel tingkat stress, yaitu sebanyak 14 nomor

menggunakan kuisioner DAAS (Depression Anxiety Stress Scale).

sebanyak 14 pertanyaan dengan empat kriteria jawaban yaitu: Tidak

pernah = nilai 0, Kadang-kadang =nilai 1, Sering = nilai 2, dan Hampir

setiap hari = nilai 3

Untuk penetapan kategori dilakukan berdasarkan yaitu:

a. Stres ringan jika 1 – 13.

b. Stres sedang jika 14 -26.

c.Stres tinggi jika 27-40.

E. Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer

Wawancara langsung terhadap responden dengan menggunakan

kuesioner.
2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari pasien di Ruangan Nuri Rumah Sakit

Bhayangkara Makassar.

F. Cara Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dilakukan untuk data yang di peroleh melaui 4

tahap yaitu:

1. Editing

Adalah kegiatan yang melakukan pemeriksaan kelengkapan data pada

rekam medis yang akan di olah.

2. Coding

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban

atau data perlu disederhanakan yaitu memberi simbol-simbol tertentu untuk

setiap jawaban (pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan memberikan

nomor halaman, daftar pertanyaan, nomor pertanyaan, nomor variabel dan

kode.

3. Processing

Adalah kegiatan memproses data agar dapat di analisis, dengan cara

melakukan entri data ke dalam program computer.

4. Cleaning

Adalah kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entri apakah

ada kesalahan atau tidak.


G. Rencana Analisa Data

Setelah memperoleh nilai dari masing-masing tabel, selanjutnya data

dianalisa dengan menggunakan perangkat komputer SPSS versi 2016.

1. Analisa Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang menjelaskan karakteristik

masing-masing variable penelitian. Analisis univariat yang di gunakan

pada penelitian ini untuk memperoleh gambaran umum ibu dengan

kejadian preeklampsia meliputi gambaran nilai minimal, maksimal, rata-

rata, simpangan buku dan distribusi freskuensi atau besarnya porposi

berdasarkan variabel yang di teliti.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariate adalah analisis data yang di lakukan untuk melihat

hubungan antara variable bebas dan variable terikat apa kah bermakna atau

tidak. Teknik yang di gunakan adalah uji statistic Chi Square Atau

Fisher’s Exact Test. Dengan tingkat kepercayaan 95% (0,05), jika nilai P

= 0,05 maka terdapat hubungan bermakna antara variable bebas dan

variable terikat.

H. Etika Penelitian

Etika penelitian bertujuan untuk melindungi hak-hak subjek antara lain

menjamin kerahasiaan identitas, hak privasi dan martabat responden.

Penelitian menekankan masalah etika yang meliputi:


1. Informed Concent (Lembar Persetujuan).

Lembaran persetujuan ini diberikan kepada responden yang diteliti

yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai penelitian, bila responden

menolak maka peneliti tidak akan memaksakan dan tetap menghormati

hak-hak responden.

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama

responden, tetapi lembaran tersebut diberi kode.

3. Confidentialiti (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti. Hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

4. Alur Penelitian

Tahapan ini merupakan awal yang dilakukan untuk mengetahui

masalah yang terdapat pada objek penelitian. Pada tahapan ini dilakukan

tinjauan lokasi penelitian yaitu di RS Bhayangkara Makassar untuk

mendapatkan informasi yang terdapat pada daerah tersebut dengan cara :

1. Tahap Persiapan

Pengambilan surat izin penelitian dari kampus STIKES Gunung

Sari Makassar dan kemudian menyerahkannya ke RS Bhayangkara

Makassar.
2. Tahap Pelaksanaan

Persiapan penelitian yaitu mengunjungi responden di RS

Bhayangkara Makassar dan melakukan pengisian koesioner dan

Rekam Medis.
Gambar 2.3 Alur Penelitian

Pengambilan surat pengantar data awal dari kampus STIKES Gunung


Sari Makassar

Penyerahan surat pengantar data awa RS Bhayangkara Makassar

Pengambilan data awal oleh peneliti

Penyusunan proposal penelitian

Pengambilan surat pengantar penelitian dari kampus STIKES Gunung


Sari Makassar

Menyerahkan dan mengambil surat izin penelitian di RS Bhayangkara


Makassar

Melakukan observasi di Ruangan Rumah Sakit Bhayangkara


Makassar
DAFTAR PUSTAKA

Alatas, H. (2019). Hipertensi Pada Kehamilan. Herb-Medicine Journal Vol. 2,


No.2.
Alifiah Rahmawati, R. C. (2019). Influence Of Physical And Psychological Of
Pregnant Women Toward Healt Status Of Mother And Baby.
Ammon, F. J. et al. (2018) ‘Liver stiffness reversibly increases during pregnancy
and independently predicts preeclampsia’, World Journal of
Gastroenterology, 24(38), pp. 4393–4402. doi:
10.3748/wjg.v24.i38.4393.
Anam, K. (2019). Hubungan Kehamilan Remaja Dengan Lama Kala II Persalinan
Wilayah Kerja Puskesmas .
Anggarani, D. R Dan Subakti, Y. (2020). Kupas Tuntas Seputar Kehamilan.
Jakarta Selatan: PT Agro Media Pustaka .
Astuti, 2018.. Buku Ajaran Asuhan Kebidanan ibu 1 Kehamilan Yogyakarta:
Rohima Press.
Armaly, Z. et al. (2018) ‘Preeclampsia: Novel mechanisms and potential
therapeutic approaches’, Frontiers in Physiology, 9(JUL), pp. 1–15. doi:
10.3389/fphys.2018.00973.
Alfanika, N. 2018. Buku Ajaran Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia
Yogyakarta. Deepublish.
Andi Peratama, Hendra Kusumajaya, And Agustin. (2023). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Preeklamsia Pada Ibu Hami;.
http;//jurnal.globalhealthscienegroup.com/index.php/JPPP.
Christina and Daulay. (2021). Stress and Anxiety in pregnant Woman from a
screening Program For Maternal – Fetal Risks. Journal of gynecology &
Obstetrics,1 (3),1-4
Damayanti, V. S., Dasima, A. and Nur, A. F. (2020) ‘Mutu pelayanan kebidanan,
ta 2019/2020 risiko plasenta ringan terhadap bblr’, pp. 2019–2021.
Danianto, A., Jumsa, R., Geriputri, N. N., & Andari, M. Y. (2022). Gambaran
epidemiologi faktor risiko preeklamsia pada ibu hamil. Jurnal Kedokteran,
11(1), 785-788.
Dewi Susanti, and Siti Maisaroh. (2023). Hubungan Status Kesehatan Ibu Dengan
Kejadian Preeklamsia Di Rumah Sakit Tangerang ; jurnalilmu
kesehatankarya Bunda Husada.
Fitriani, H., & Keni, M. (2021). Risk Factors Of Preeclampsia Among Pregnant
Women In Indonesia. KnE Life Sciences, 836-841.
Geraldo, J. et al. (2017) ‘Preeclampsia: Definitions of Hypertensive States during
Pregnancy Pathophysiological Foundations’, Rev Bras Ginecol Obstet, 39,
pp. 496–512. Available at: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28793357/.
Harsiwi,et al. 2020. Hubungan Graviditas dan Indeks Massa Tumbuh Kejadian
Hipertensi Dalam Kehamilan Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Sewon 1.
Heldawati, et al. 2018.”Hubungan Status Preeklampsia Ibu Hamil dan Berat
Badan Lahir Bayi di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu Sulawesi
Tengah”. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia 6(2):98-106
http://doi.org/10.14710/jmki.6.2.2018.98-106.
Husaidah S. Nurbaitin. Hubungan Resiko Tinggi Usia Ibu Hamil Dengan
Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan. Zo Kebidanan.2020;10(3):20-
4,DOI:http://doi.org/10.37776/zkeb.v10i3.669.
Ismayana. (2021). Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perubahan Fisiologis Selama
Kehamilan Di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
tenggara.
Isnaniar, W. N. (2019). Pengaruh Obesitas Terhadap Kejadian Hipertensi Dalam
Masa Kehamilan Di Puskesmas Harapan Raya Pekan Baru.
Karthikeyan V.J. (2018). Hypertension In Pregnancy; In Nadar, S. And Lip,
G.Y.H., Hypertension, Ch. 22, 2nd Ed. Oxford: Oxford Cardiology
Library.
Kasriatun, K., Kartasurya, M. I., & Nugraheni, S. A. (2019). Faktor Risiko
Internal dan Eksternal Preeklampsia di Wilayah Kabupaten Pati Provinsi
Jawa Tengah (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).
Kemenkes. 2021. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020.
Kementerian Kesehatan, Indonesia. (2019, Februari Jumat). Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Dipetik Februari Senin, 2020, dari
KementerianKesehatan Republuk Indonesia:
http://www.kesmas.kemkes.go.id/portal/konten/~rilis-berita/021517-
dirakesnas-2019_-dirjen-kesmas-paparkan-strategi-penurunan-aki-dan
neonatal.
Lederer, W. et al. (2020) ‘Cerebrospinal beta-amyloid peptides(1-40) and (1-42)
in severe preeclampsia and HELLP syndrome – a pilot study’, Scientific
Reports, 10(1), pp. 1–7. doi: 10.1038/s41598-020-62805-2.
Ningsih, R. R. (2018). Hubungan Tingkat Stress Dengan Hipertensi Pada Ibu
Hamil Di RSUD MUNTILAN.
Nurlindah, A. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Kejadian
preeclampsia pada ibu hamil Di Wilayah Puskesmas Tangeban Kecamatan
Masama Kabupaten Banggai. J. Muslim Community…2,1- 14 (2021).
Nurul Annisa, 2022. Factor – Factor Yang Mempengaruhi Terjadinya Hipertensi
Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pattalassang Kabupaten
Takalar.
Notoatmojo, S. (2018). Metodelogi Penelitian Kesehatan (Vol. 7, Issue 2).
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp
content/uploads/2018/09/Metodologi-Penelitian-Kesehatan_SC.pdf

Nurfatimah, ,. M. (2020). Gambaran Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Dalam


Kehamilan Pada Ibu Hamil Trimester Iiivol.14 No.1 Mei Hal. 68-75.
Malha Et All. (2018). Hypertension In Pregnancy: A Companion To Braunwald’s
Heart Disease (3rd Ed) Ch. 39. Elsevier.
Meldafia Idamana, Ika Yulia Darmab ,and Mulya Defermac. Efektivitas
Penyuluhan Kesehatan Dengan Menggunakan Media Video Dalam
Meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Preeklampsia; jurnal ilmu
keperawatan dan kebidanan (2023)142-147.
Puetri, N. R. & Yasir, Y. Hubungan Umur, Pengetahuan, Dan Sikap Terhadap
Hipertensi Pada Wanita Hamil Di Puskesmas Krueng Barona Jaya
Kabupaten Aceh Besar. Sel J. Peneliti. Kesehatan. 5,19- 25 (2018).
Phipps, E. A. et al. (2019) ‘Pre-eclampsia: pathogenesis, novel diagnostics and
therapies’, Nature Reviews Nephrology, 15(5), pp. 275–289. doi:
10.1038/s41581-019-0119-6.
Rana, S., Lemoine, E., Granger, J., P., dan Karumanchi, S., A. 2019. Preeclampsia
Pathophysiology, Challenges, and Perspectives. Circulation Research
AHA Journals, Vol. 124, No.7.
Silaban and Rahmawati I, Hubungan Preeklamsi Dengan Kejadian Bayi Berat.
Kesehatan Masy : 2019;2(1)139-145
Spredly, James P. 2019. Metode Etnografi. Yogyakarta : Tiara Wacanan Yogya.
Staff, A. C. (2019) ‘The two-stage placental model of preeclampsia: An update’,
Journal of Reproductive Immunology, 134–135(June), pp. 1–10. doi:
10.1016/j.jri.2019.07.004.
STIKES Gunung Sari Makassar Tahun (2023). Buku Panduan Penulisan Proposal
Dan Skripsi.
Veftisa, V. and Nur Khayati, Y. (2018). Hubungan Paritas Dan Pendidikan Ibu
Dengan Kejadian Preeklampsia Di Wilayah Kabupaten Semarang.
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal, 7(2), p. 336. doi:
10.30591/siklus.v7i2.830.
WHO. 2022. Maternal Mortality https://www.who.int/en/news-
room/factsheets/detail/maternal-mortality diakses pada 12 Maret 2022.
Wulandari, Retno dan Artika Fristi. 2019. Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia
Berat pada Ibu Hamil di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal
Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 5, No. 1, Juni 2012: 29-35.
LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.
Calon Responden Penelitian
Di-
Tempat
Dengan hormat ,
Saya yang bertanda tangan dibawa ini adalah mahasiswa S1 Keperawatan
STIKES Gunung Sari Makassar

Nama : ANNA SABRIANA


Nim : 21192001
Alamat : KEL.PANCAITANA KEC.SALOMEKKO

Akan mengadakan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang


Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di Ruangan
Nuri Rumah Sakit Bhayangkara Makassar “Sebagai salah satu syarat untuk
memeperoleh gelar serjana S1 Keperawatan.

Kegiatan ini diharapkan Bapak/ibu untuk berpartisipasi mengisi lembaran


pertanyaan yang diajukan oleh peneliti sesuai dengan petunjuk yang ada. Jawaban
yang diberikan, saya jamin kerahasiannya hanya untuk kepentingan peneliti saja.
Apabila Bapak/ibu bersedia, mohon menandatangani lembar persetujuan
yang telah disediakan. Saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi bapak/ibu
dalam dalam mengisi kuesioner ini.
Makassar,....Juli 2023
Homat Saya

ANNA SABRIANA
21192001

LEMBARAN PERSETUJUAN RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawa ini :

Nama :

Umur :

Agama :

Jenis kelamin :

Pendidikan :

Bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian yang akan


dilakukan oleh mahasiswa dari STIKES Gunung Sari Makassar yang berjudul
“Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsia Pada
Ibu Hamil Di Ruangan Nuri Rumah Sakit Bhayangkara Makassar” tanpa
adapaksaan dan tekanan dari pihak manapun

Tanda tangan saya dibawa ini sebagai bukti kesedian menjadi responden.

Makassar ,…. Juli 2023

Responden

(…..………………..)
KUESIONER
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI RUANGAN NURI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR

No. Responden :
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
BB / TB :
IMT :
B. PRE-EKLAMPSIA
TTD :
Protein Urine :
Apakah anda pernah mengalami hipertensi sebelumnya?
0. Tidak
1. Ya
C. PARITAS
Anak yang keberapa yang ibu kandung saat ini ? ….

D. KUISIONER DASS (DEPRESSION ANXIETY STRESS SCALE)


Kuesioner ini menggunakan kuessioner DASS (Depression Anxiety Stress
Scale) milik Lovibond yang sudah baku dan tidak ada modifikasi dari peneliti.
Keterangan: Rentang skor 13-40 dikategorikan menjadi 3 yaitu:
0: Tidak pernah
1: Kadang-kadang
2: Sering
3: Hampir setiap hari
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda (√) pada
pertanyaan dibawah ini:
N PERNYATAAN 0 1 2 3
O
1. Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena
hal-hal sepele.
2. Saya cenderung bereksi berlebihan terhadap suatu
situasi.
3. Saya merasa sulit untuk bersantai.
4. Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal.
5. Saya merasa telah menghabiskan banyak energi
untuk merasa cemas.
6. Saya merasa diri saya menjadi tidak sabaran saat
mengalami masalah.
7. Saya merasa bahwa saya muda tersinggung.

8. Saya merasa sulit untuk beristirahat.


9. Saya sedang merasa gelisah.

10. Saya berkeringan secara berlebih padahal


temperatur tidak panas dan tidak melakukan
aktivitas fisik sebelumnya.

11. Saya merasa akan terhambat oleh tugas-tugas sepele


yang tidak biasa saya lakukan.
12. Saya merasa mengalami kesulitan dalam menelan.

13. Saya merasa putus asa dan sedih jika mengalami


masala (dalam kehamilan).
14. Saya merasa ketakutan (menghadapi persalinan).
(Sumber :Nurul Annisa, 2022)

Anda mungkin juga menyukai