Anda di halaman 1dari 14

Makalah

SISTEM PEMBELAJARAN BERBASIS


MASALAH
Dosen Pengampu : Dr. Shabir U., M.Pd

SEMESTER II KELAS PAI RUANGAN 2

DISUSUN OLEH:

AHMAD FADLI
NIM: 80200220046

SYAHARINAH
NIM: 80200220044

PROGRAM MAGISTER PASCASARJANA

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2021-2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala karena atas berkat
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Sistem
Pembelajaran Berbasis Masalah” yang terlaksana dengan baik. Shalawat serta salam
tidak lupa kita curahkan kepada baginda Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam,
sebagai revolusioner sejati di muka bumi. Semoga kita dapat mengikuti jejak langkah
beliau sampai akhir hayat.

saya menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari
tantangan dan hambatan. Namun berkat izin ALLAH Subhanahu Wa ta’ala melalui
kerja keras dan motivasi dari pihak langsung maupun tidak langsung yang
memperlancar jalannya penyusunan makalah ini. Olehnya itu, secara mendalam kami
menyampaikan terima kasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan sehinnga
penyusunan dapat menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami menyadari bahwa hanya


kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala jualah kami menyerahkan segalanya. Semoga
kita semua mendapat curahan rahmat dan ridha-Nya, Aamiin.

Makassar, November 2021

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................2
A. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah.......................................2
B. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah...................................3
C. Langkah-langkah Penerapan Pembelajaran Berbasis
Masalah...............................................................................................5
D. Evaluasi Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah.........................6
E. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Masalah........................................7
F. Kekurangan Pembelajaran Berbasis Masalah....................................7
PENUTUP.......................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Belajar pada dasarnya merupakan kegiatan yang sangat kompleks tidak
hanya sekedar melibatkan proses gerak fisik namun juga proses gerak akal
dengan aktifitas tersebut belajar diharapkan seseorang dapat mengalami
perubahan, perubahan pola pikir dan di implementasikan dalam prilaku, namun
tentunya dalam praktek pengajaran pemberian pengetahuan tidak mudah
dilakukan hal tersebut di karenakan proses trasformasi pengetahuan jika hanya
sebatas melalui interaksi lisan tidak akan mudah dipahami oleh peserta didik,
menjadikan pembelajaran menjadi monoton dan membosankan, dengan dasar
tersebut banyak bermunculan kajian dan penelitian yang menghasilkan
pendapat atau teori-teori para ahli dalam bidang pendidikan.

System pembelajaran berbasis masalah (SPBM) merupakan Salah satu


starategi pembelajaran yang muncul karena hal tersebut diatas, diamana strategi
pembelajaran ini menawarkan metode belajar agar siswa lebih peka dengan
kondisi social yang dialaminya atau belajar dari kenyataan kehidupan sehari-
harinya.

Dari uraian tersebut kami akan menguraikan beberapah hal terkait


system pembelajaran berbasis masalah (SPBM) dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
a.Apa pengertian Sistem pembelajaran berbasis masalah ?
b.Bagaimana karakteristik sistem pembelajaran berbasis masalah ?
c.Bagaimana Langkah-langkah penerapan pembelajaran berbasis masalah ?
d.Bagaimana Evaluasi Pembelajaran Berbasis Masalah ?
4
e.Apa kelebihan Pembelajaran Berbasis Masalah ?
f. Apa kekurangan Pembelajaran Berbasis Masalah ?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) dapat diartikan sebagai perkembangan latihan


pembelajaran yang menekankan cara paling umum untuk menangani masalah yang
dihadapi secara deduktif. Dari kesepakatan ini, ada tiga atribut prinsip dalam SPBM
Pada mulanya, SPBM merupakan suatu rangkaian latihan pembelajaran,
mengandung pengertian bahwa siswa tidak hanya memiliki satu gerakan, mengarang
atau membaca, namun siswa melakukan serangkaian latihan pembelajaran, lebih
spesifik dengan mengarang, membaca, dinamis dalam menalar, menyampaikan ,
mencari dan menangani informasi. bisa menyelesaikan. Kedua, latihan pembelajaran
menekankan pada proses berpikir kritis, menyiratkan bahwa sistem ini memiliki slogan
berpikir kritis yang menyiratkan bahwa dalam SPBM melatih siswa untuk berpikir,
menanamkan sehingga mereka dapat mengatasi masalah. Tanpa masalah, belajar tidak
terpikirkan. Selanjutnya, ciri ketiga, berpikir kritis dengan menggunakan metodologi
logis, menyiratkan bahwa siswa mengatasi masalah melalui pemikiran yang mendalam
dan induktif, dengan melalui tahap-tahap tertentu dan selanjutnya bergantung pada
informasi dan fakta yang jelas.1
Dari penilaian di atas, kita dapat memahami bahwa SPBM merupakan
perkembangan yang sangat besar dalam dunia pelatihan. Kehadiran ide SPBM dapat
membantu mengerjakan pergantian acara dan memperoleh kemampuan dengan contoh
belajar reseptif, cerdas, dasar dan dinamis. SPBM bekerja dengan pemikiran kritis
yang bermanfaat, korespondensi, kerja kelompok dan kemampuan relasional lebih baik
daripada metodologi yang berbeda.

1
Ranti Tri Kandita, “Implementasi Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)
dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan” Skripsi.
(Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, 2017), h. 14

6
Dilihat dari bagian mental belajar, SPBM bergantung pada hipotesis mental
intelektual yang berangkat dari kecurigaan menemukan bahwa belajar adalah
penyesuaian perilaku untuk fakta, bukan hanya mengingat topik.
Sedangkan yang dimaksud dengan "masalah" dalam prosedur pembelajaran
berbasis isu adalah adanya lubang antara keadaan yang sebenarnya dengan kondisi
normal, atau antara kebenaran yang terjadi dengan apa yang diharapkan secara umum.
Lubang ini bisa dirasakan dari adanya ketegangan, keluhan, tekanan, atau kegelisahan.
Dengan demikian, topik atau tema tidak terbatas pada topik yang diperoleh dari bacaan
saja, tetapi juga dapat dari berbagai sumber seperti peristiwa-peristiwa lingkungan,
yang masih dalam batasan rencana pendidikan ilustrasi.2
Dengan pembelajaran berbasis SPBM, pada dasarnya peningkatan siswa
tidak hanya terjadi sejauh intelektual saja, namun siswa dapat mengalami kemajuan
dari berbagai sudut pandang, misalnya penuh perasaan dan psikomotorik melalui
semangat batin terhadap masalah yang dihadapi.

B. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah

Berdasarkan karakteristik pembelajaran berbasis masalah, terdiri dari lima poin antara
lain sebagai berikut:
1. Pembelajaran yang berpusat pada siswa
Proses pembelajaran dalam PBL lebih menitikberatkan pada siswa sebagai
orang belajar. Oleh karena itu, PBL juga didukung oleh teori konstruktivisme
dimana nilai siswa mampu mengembangkan pengetahuannya sendiri.
2. Masalah autentik membentuk fokus pengorganisasian untuk pembelajaran
Masalah yang disajikan kepada siswa merupakan masalah otentik sehingga
siswa mampu memahami masalah dan dapat menerapkannya dalam kehidupan
profesionalnya nantinya.

2
Ranti Tri Kandita, “Implementasi Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)
dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan”, h. 14
7
3. Informasi baru diperoleh melalui belajar mandiri
Dalam proses pemecahan masalah, siswa mungkin tidak mengetahui dan
memahami semua pengetahuan prasyarat, sehingga siswa berusaha mencari sendiri
melalui sumbernya, baik dari buku maupun informasi lainnya.
4. Pembelajaran berlangsung dalam kelompok kecil
Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar pikiran dalam upaya membangun
pengetahuan secara kolaboratif, PBM dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil.
Kelompok yang dibuat menuntut pembagian tugas yang jelas dan penetapan tujuan
yang jelas.
5. Guru bertindak sebagai fasilitator.
Dalam pelaksanaan PBM, guru hanya berperan sebagai fasilitator. Namun
demikian guru harus selalu mempersatukan perkembangan kegiatan siswa dan
mendorong siswa untuk mencapai target yang ingin dicapai.3

C. Langkah-langkah Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah

Selain memahami sifat-sifat pembelajaran berbasis isu, tentunya seorang


pengajar harus melakukan penyusunan dalam setiap ilustrasi, hal tersebut tertuang
dalam rencana contoh, rencana ilustrasi berisi materi tayangan, porsi waktu, strategi
hingga evaluasi dengan tujuan agar pendidik dapat memperkuat proses pendidikan dan
pembelajaran, pengaturan dalam pembelajaran sangat bermanfaat dalam Penggunaan
sistem pembelajaran setiap instruktur disinggung dalam pembelajaran berbasis
masalah ini. Sarana dalam pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut:
1. Siswa diberi masalah oleh instruktur (atau masalah terungkap dari pertemuan siswa)
2. Siswa memimpin percakapan dalam pertemuan-pertemuan kecil dan melakukan hal-
hal berikut:
a. Menjelaskan kasus masalah yang diberikan

3
Dindin Abdul Muiz Lidinillah, “Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning)”, Jurnal Pendidikan Inovatif, (2013), h. 2

8
b. Mengkarakterisasi masalah
c. Melakukan konseptualisasi tergantung pada informasi yang mereka miliki
d. Karakterisasikan hal-hal yang diharapkan untuk mengatasi masalah tersebut
e. Sebutkan hal-hal yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut

3. Mengikuti ujian bebas langsung yang diidentifikasi dengan masalah yang harus
ditangani. Mereka dapat melakukan ini dengan mencari sumber di perpustakaan,
basis informasi, web, sumber individu atau menyebutkan fakta objektif
4. Mahasiswa kembali ke pertemuan PBM pertama untuk bertukar data, belajar
sejawat, dan berkolaborasi dalam mengatasi masalah
5. Siswa mempresentasikan pengaturan yang mereka temukan
6. Siswa dibantu oleh pendidik untuk menilai semua latihan pembelajaran. Ini
mencakup sejauh mana informasi telah diperoleh siswa dan apa tugas setiap siswa
dalam perkumpulan itu?4
Usaha pelaksanaan di atas tentu tidak akan berjalan dengan baik jika
komunikasi antara pengajar dan siswa tidak kondusif mengingat kondisi atau iklim
di ruang kelas belajar biasanya sangat relatif, maka ada beberapa hal yang perlu
ditekankan. oleh guru diantaranya:

a. Harus terlihat meyakinkan dan bersemangat


b. Tidak memberikan klarifikasi ketika siswa sedang bekerja
c. Tenang saat siswa bekerja
d. Dorong siswa untuk berbicara dengan siswa lain bukan dengan diri mereka
sendiri
e. Membujuk siswa untuk setuju terlebih dahulu dalam memahami masalah dalam
kelompok sebelum siswa bekerja secara terpisah
f. Berikan nasihat kepada siswa tentang sumber-sumber data yang tersedia yang
terkait dengan masalah tersebut

4
Dindin Abdul Muiz Lidinillah, “Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)”,
h. 3
9
g. Ingat terus hasil pembelajaran yang perlu Anda capai
h. Membentuk iklim atau udara belajar yang layak untuk banyak latihan
i. Bersikaplah wajar atau tampil sesuai gaya Anda sendiri dengan tujuan agar
Anda tidak menunjukkan sikap di luar diri standar Anda.

D. Evaluasi Pembelajaran Berbasis Masalah

Pada tahap evaluasi ini guru menggunakan penelian autentik dalam


pembelajaran dimana mulai dari awal hingga akhir seorang guru harus aktif
melakukan penilaian.

Kemudian komponen penilaian harus merefleksikan apa yang sangat


penting untuk dipelajari dan dikuasai oleh siswa, jadi seorang guru harus
mampu mengamati peserta didik dengan baik saat proses pembelajaran
berlangsung, melakukan penilaian terkait materi hasil temuan peserta didik
mulai dari cara penyampaian, penguasaan materi hingga sejauah mana peserta
didik tersebut memahami materi temuannya.

E. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Masalah

Keuntungan dari pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut:

a. Siswa didesak untuk memiliki kemampuan berpikir kritis dalam situasi nyata

b. Siswa dapat mengarang wawasan mereka sendiri melalui latihan pembelajaran.

c. Pembelajaran berpusat pada masalah dengan tujuan bahwa materi yang tidak

relevan tidak boleh dipikirkan oleh siswa. Ini mengurangi beban siswa dengan

mengingat atau menyimpan data.

d. Gerakan logis terjadi pada siswa melalui kerja kelompok.

e. Mahasiswa terbiasa dengan memanfaatkan sumber informasi baik dari

perpustakaan, web, pertemuan dan persepsi.

f. Siswa dapat mensurvei kemajuan belajar mereka sendiri.


10
g. Siswa dapat menyelesaikan korespondensi logis dalam latihan percakapan atau

perkenalan pekerjaan mereka.

h. Tantangan belajar siswa secara individu dapat diatasi melalui kerja kelompok

sebagai pendamping pendidikan.5

F. Kekurangan Pembelajaran Berbasis Masalah

Ketidaknyamanan pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut:

a. PBM tidak bisa diterapkan pada setiap topik, ada bagian dari instruktur yang

menganggap bagian yang berfungsi dalam memperkenalkan materi. PBM lebih

masuk akal untuk menemukan yang membutuhkan kapasitas khusus yang

diidentifikasi dengan pemikiran kritis.

b. Di kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tidak dapat disangkal,

akan ada kesulitan dalam pembagian tugas.

c. PBM tidak masuk akal untuk diterapkan di sekolah dasar karena terkendala

kapasitas bekerja dalam perkumpulan. PBM sangat ideal untuk pelajar atau

mungkin sekolah menengah.

d. PBM biasanya membutuhkan waktu yang lama sehingga diharapkan tidak

dapat sampai pada substansi normal meskipun PBM berpusat pada isu bukan

substansi material.

5
Dindin Abdul Muiz Lidinillah, “Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)”, h.
5

11
e. Memerlukan kemampuan instruktur yang dapat mendorong siswa bekerja

secara berkelompok dengan baik, yang berarti bahwa pendidik harus dapat

membujuk siswa dengan baik.

f. Terkadang aset yang diperlukan tidak sepenuhnya dapat diakses

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari percakapan di atas, cenderung diduga bahwa SPBM merupakan salah


satu model pembelajaran yang berkaitan dengan pembelajaran yang relevan.
Pembelajaran dihadapkan pada suatu masalah, yang kemudian melalui berpikir kritis,
melalui masalah ini siswa menguasai kemampuan yang lebih mendasar.

Pembelajaran berbasis isu tidak dimaksudkan untuk membantu instruktur


dengan memberikan informasi yang mungkin kepada siswa, tetapi pembelajaran
berbasis isu dibuat untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir,
berpikir kritis dan kemampuan ilmiah, mempelajari berbagai pekerjaan orang dewasa
melalui asosiasi mereka dalam pertemuan nyata. dan menjadi belajar yang mandiri.

Kemudian, pada saat itu, SPBM juga merupakan metodologi pembelajaran


yang mengikutsertakan siswa dalam menangani masalah dengan mengoordinasikan
berbagai ide dan kemampuan dari berbagai disiplin ilmu. Teknik ini menggabungkan
perakitan dan total data, dan memperkenalkan penemuan.

13
Daftar Pustaka

Abdul Muiz Lidinillah. Dindin, “Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based


Learning)”, Jurnal Pendidikan Inovatif, 2013
Tri Kandita. Ranti, “Implementasi Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)
dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan” Skripsi. (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah, 2017

14

Anda mungkin juga menyukai