Anda di halaman 1dari 4

AYU ZAKIA

10521082
K05
No. Urut absensi 40

1. Munahakat
a. Makna nikah yang dirumuskan oleh ulama fiqih adalah bersatunya dua orang yang
semulanya haram untuk berhubungan menjadi hubungan yang halal dan diridhoi
Allah SWT. Menikah merupakan suatu kegiatan yang dapat menghalalkan
hubungan dengan lawan jenis. Setelah menikah, dua orang perempuan dan laki-laki
halal untuk berhubungan suami istri dan memiliki anak bersama. Namun sebelum
menikah tindakan tersebut merupakan perbuatan zina yang sangat dibenci oleh
Allah SWT. Namun seringkali hal ini masih terjadi di berbagai kalangan, sehingga
lahirlah anak-anak di luar nikah. Anak yang lahir di luar nikah tetaplah merupakan
anugrah tuhan yang suci dan tidak berdosa. Tidak pantas ada sebutan anak haram
karena apa salah anak itu hingga ia dikatakan haram, anak yang lahir di luar nikah
juga tidak menginginkan hal tersebut terjadi padanya. Yang berbuat dosa adalah
kedua orang tuanya, yang melakukan tindakan yang diharamkan agama adalah
kedua orang tuanya, bukan anak yang dilahirkan dari hubungan tersebut. Namun,
tetap saja akan ada kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi ketika seorang anak lahir
di luar nikah, seperti urusan-urusan administrasi negara dan lain sebagainya.
b. Hukum asal menikah adalah sunnah muakkad. Menikah merupakan ibadah yang
sangat dianjurkan dan merupakan ibadah penyempuna agama seseorang. Bagi yang
masih mengenyam bangku perkuliahan dan bergantung pada orang tua hukum
nikah menjadi mubah yang tidak dianjurkan. Karena menikah bukan hanya perihal
hidup bersama dengan orang yang dicintai namun ada banyak tanggung jawab yang
harus dipenuhi di dalamnya. Jadi, sebelum menikah banyak hal yang harus
dipertimbangkan terlebih dahulu, seperti tanggung jawab masing-masing sebagai
istri dan suami apakah sudah sanggup untuk dipenuhi setelah menikah. Selain itu
juga perihal finansial setelah menikah, tidak semestinya pasangan menikah masih
bergantung pada orang tua lagi. Dalam rumah tangga suami memiliki kewajiban
untuk menafkahi istrinya lahir dan bathin, jika masih bergantung pada orang tua,
bagaimana mungkin hal ini dapat terpenuhi. Istri juga memiliki kewajiban untuk
melayani suami, sedangkan sebagai mahasiswa juga banyak kewajiban-kewajiban
yang harus dipenuhi. Namun, bukan berarti tidak boleh sama sekali untuk menikah
saat sedang masih berkuliah ataupun saat sedang masih bergantung pada orang tua.
Dalam islam ada pernikahan yang bertujuan untuk mengikan dua orang dalam suatu
ikatan pernikahan dengan tujuan agar terhindar dari zina, mungkin hal ini dapat
menjadi pertimbangan juga.

2. Siyasah
a. Rasulullah SAW tidak menentukan bentuk negara secara rinci, namun pada
prakteknya ada banyak sekali prinsip-prinsip keislaman yang diturunkan rasulullah
dalam menentukan bentuk negara. Irisan nilai-nilai islam dengan nilai-nilai
demokrasi barat di antaranya, pemilihan pemimpin dengan cara musyawarah, lalu
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan prinsip penegakan keadilan.
b. Saya tidak setuju dengan pernyataan bahwa demokrasi pancasila merupakan sistem
politik thagut (berhala) karena berlandaskan pada sila pertama dalam pancasila.
Pada sila pertama, dikatakan bahwa tuhan adalah esa yang artinya pancasila
mengakui bahwa tuhan adalah satu. Meskipun di Indonesia sendiri ada beberapa
agama dan kepercayaan, tapi tuhan yang diyakini oleh setiap insan di Indonsia
adalah satu atau esa. Keberagaman agama yang ada di Indonesia juga menunjukkan
bahwa rasa toleransi yang didasarkan pada pancasila ini sangat bersesuaian dengan
ajaran agama Islam. Dalam islam, kita memang harus berdakwah menyebarkan
ajaran agama islam, namun Islam tidak pernah mengajarkan untuk memaksakan
agama pada umat beragama lain. Islam sangat toleransi dan hal ini juga diterapkan
dalam demokrasi pancasila.

3. Tsaqafah
a. Belum tentu. Jika arti peradaban disini adalah tingkat kebudayaan dan
kesejahteraan yang paling maju, dapat dikatakan pernyataan bahwa masyarakat
kota memiliki peradaban yang lebih maju dibandingkan dengan masyarakat
pedesaan dan masyarakat primitif adalah benar. Namun, jika arti beradab disini
adalah cara berperilaku atau bertingkah, maka belum tentu masyarakatn kota
berperilaku lebih baik daripada masyarakat pedesaan atau masyarakat primitif.
Karena terkadang paling banyak ditemukan oknum-oknum tidak beretika justru
malah kota-kota besar dan di pedesaan biasanya nilai-nilai yang berkaitan dengan
etika dan tingkah laku masih sangat dijunjung tinggi.
b. Protitipe peradaban yang ingin dibangun, berdasarkan surah Al-Muddatsir ayat 1-6
- Masyarakat yang memberdayakan segala potensi yang dimiliki dalam diri
- Peradaban yang dapat memanfaatkan segala potensi geografis yang dimiliki
- Masyarakat yang meyakini ketuhanan Allah SWT dan hidup berlandaskan pada
aturan dan prinsip agama
- Peradaban yang berkembang maju tanpa melupakan nilai-nilai yang ada dalam
islam dan tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan agama.

4. Pengembangan Saintek
a. Yang membedakan pendidikan sekuler dan pendidikan transendental Qur’ani
adalah pendidikan sekuler berlandaskan pada logika saja dan meyakini bahwa nilai-
nilai agama tidak dapat disatukan dengan logika, dengan kata lain memisahkan ilmu
pengetahuan dengan risalah-risalah yang terdapat dalam al-quran. Sedangkan
pendidikan transendental Qur’ani adalah sistem pendidikan yang berlandaskan pada
al-quran, yang beranggapan bahwa al-quran merupakan sumber ilmu pengetahuan
yang benar dan sejalan dengan logika. Meskipun dalam prakteknya tetap ada
kondisi-kondisi dimana ada keraguan pada wahyu atau logika, namun tetap yang
menjadi prioritas utama adalah kebenaran wahyu Allah SWT dan jika terdapat
keraguan padanya, maka akan dikaji lebih lanjut lagi penafsiran yang lebih
dalamnya. Namun, jika yang ada keraguan itu adalah pada logikanya, maka logika
tersebut masih sangat fleksibel untuk berubah dengan pengkajian yang lebih lanjut
juga.
b. 4 prinsip pengembangan saintek:
- Tetap memperkuat pemahaman agama dengan senatiasa belajar. Dalam surah
al-Baqarah ayat 129 Allah berfirman yang intinya kita diminta untuk senatiasa
belajar dari majelis-majelis ilmu.
- Tidak menentang ketentuan yang ada dalam agama, teknologi yang diciptakan
hendaknya tidak menjerumuskan pada kegiatan yang melanggar ajaran-ajaran
dalam islam dan tidak mendekatkan diri pada perbuatan dosa
- Tidak mencelakai atau merugikan diri sendiri, melakukan kegiatan yang dapat
merugikan dan mencelakai diri sendiri merupakan dosa
- Tidak merugikan orang lain, merugikan orang lain merupakan perbuatan yang
sangat tercela, hal ini sangat tidak bersesuaian dengan tujuan awal dari
pengembangan saintek itu sendiri
- Tidak merusak lingkungan, merusak lingkungan juga merupakan tindakan yang
sangat tercela. Entah itu berpengaruh langsung atau pun pengaruhnya baru akan
terlihat di masa depan atau memberikan pengaruh jangka panjang.

5. Ekonomi islam
a. Riba merupakan tindakan memperjual belikan uang. Pada surah Al-Mujadillah ayat
11 Allah berfirman, yang intinya mengatakan bahwa tindakan riba merupakan dosa
yang sangat besar, uang hasil dari riba merupakan haram. Beberapa ulama
mengatakan bahwa bunga bank merupakan riba, namun di sisi lain ada juga ulama
yang mengatakan bahwa bunga bank bukan merupakan riba. Menurut saya, bunga
bank bukan merupakan riba karena yang termasuk pada riba adalah ketika nilai
uang tersebut penambahannya dalam setahun itu berlipat ganda. Sedangkan pada
bunga bank, pertambahan nilainya dalam setahun hanya sebesar 3-10% saja. Pada
riba juga biasanya ada pemaksaan, sedangkan pada bunga bank tidak ada
pemaksaan. Pada riba hubungan antara orang terlibatnya disebut kreditur dan
debitur sedangkan pada bank, hubungannya seperti kerja sama.
b. Cara mengembangkan ekonomi menurut prinsip-prinsip islam adalah sebagai
berikut:
- Menghindari riba, Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (surah
al-baqarah ayat 275)
- Memperjualbelikan yang halal
- Mengindari maghrib (riba, judi)
- Tidak menipu
- Tidak melebihkan ataupun mengurangi timbangan
- Tidak menimbun barang
- Tidak menawar dengan harga yang terlalu tinggi
- Sopan santun saat berinteraksi

Anda mungkin juga menyukai