Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KI-2221

PRAKTIKUM CARA PEMISAHAN DAN


ELEKTROMETRI

PERCOBAAN 7

KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

Nama : Luthfanada Adrini

NIM :10521070

Kelas : K-02

Tanggal Praktikum : 7 Februari 2023

Asisten : Tasya / 10519079

LABORATORIUM PENDIDIKAN KIMIA ANALITIK

PROGRAM STUDI SARJANA KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2023
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

I. Tujuan

1.1 Menentukan waktu retensi dari kafein


1.2 Menentukan kosnsentrasi kafein dalam larutan sampel dengan metode luas area
puncak
1.3 Menentukan konsentrasi kafein dalam larutan sampel dengan metode tinggi
puncak

II. Cara Kerja

Larutan kafein 500 ppm dimasukkan ke dalam buret yang sebelumnya sudah dibilas
dengan aqua dm dan larutan tersebut. Sejumlah volume larutan kafein 500 ppm
dimasukkan ke dalam masing-masing labu ukur 10 mL dan diencerkan dengan aqua
dm hingga tanda batas untuk menghasilkan larutan standar kafein dengan konsentrasi
20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm, dan 100 ppm. Untuk larutan sampel yang
kosentrasinya belum diketahui sudah disiapkan oleh asisten. Dan terdapat juga sampel
cola yang konsentrasinya belum diketahui. Masing-masing larutan tersebut kemudian
disuntikkan ke dalam alat kromatograf dan dihasilkan kromatogram. Konsentrasi
ditentukan dengan metode luas area puncak dan tinggi puncak.

III. Data Pengamatan

Gambar 3.1 Kromatogram larutan standar kafein 20 ppm


Gambar 3.2 Kromatogram larutan standar kafein 40 ppm

Gambar 3.3 Kromatogram larutan standar kafein 60 ppm


Gambar 3.4 Kromatogram larutan standar kafein 80 ppm

Gambar 3.5 Kromatogram larutan standar kafein 100 ppm


Gambar 3.6 Kromatogram sampel kafein

Gambar 3.7 Kromatogram sampel cola


Tabel 3.1 Waktu retensi, luas area puncak, dan tinggi puncak larutan standar dan
sampel

Konsentrasi Waktu Retensi Luas Area Tinggi Puncak


(ppm) (menit) Puncak (mAu)
(mAu*s)
20 3.657 882.32336 172.18698

40 3.662 1896.60083 371.66171

60 3.658 2942.53491 582.13763

80 3.658 3537.67065 696.11823

100 3.650 4823.78076 953.09143

Sampel 3.654 2256.42285 442.82330


kafein
Sampel cola 3.663 2971.28931 581.61096

VI. Pengolahan Data

Kurva kalibrasi dibuat dengan mengalurkan luas area puncak terhadap


konsentrasi larutan standar dalam tabel 3.1

6000
Luas Area Puncak (mAu*s)

5000 y = 47.62x - 40.613


R² = 0.9911
4000

3000

2000

1000

0
0 20 40 60 80 100 120
Konsentrasi (ppm)

Gambar 4.1 Kurva kalibrasi luas area puncak terhadap konsentrasi larutan
standar
Persamaan regresi yang diperoleh digunakan untuk memperoleh konsentrasi
kafein dalam sampel.
𝑦 = 47.62𝑥 − 40.613
Substitusi y dengan luas area puncak sampel kafein dihasilkan

𝑦 = 47.62𝑥 − 40.613
2256.42285 = 47.62𝑥 − 40.613
2256.42285 + 40.613
𝑥 =
47.62
x = 48.2367 ppm

Jadi dengan menggunakan metode luas area puncak diperoleh konsentrasi sampel
kafein adalah 48.2367 ppm.

Substitusi y dengan luas area puncak sampel cola dihasilkan

𝑦 = 47.62𝑥 − 40.613
2971.28931 = 47.62𝑥 − 40.613
2971.28931 + 40.613
𝑥 =
47.62
x = 63.2486 ppm

Sampel cola telah diencerkan 2 kali, maka konsentrasi akhir sampel cola
2 x 63.2486 ppm = 126.4972 ppm

Jadi dengan menggunakan metode luas area puncak diperoleh konsentrasi sampel
cola adalah 126.4972 ppm

Untuk selanjutnya, kurva kalibrasi juga dibuat dengan mengalurkan tinggi puncak
terhadap konsentrasi larutan standar yang terdapat dalam tabel 3.1

1200

1000 y = 9.4313x - 10.84


Tinggi Puncak (mAu)

R² = 0.9903
800

600

400

200

0
0 20 40 60 80 100 120
Konsentrasi (ppm)

Gambar 4.2 Kurva kalibrasi tinggi puncak terhadap konsentrasi larutan


standar
Persamaan regresi yang diperoleh digunakan untuk memperoleh konsentrasi
kafein dalam sampel.
𝑦 = 9.4313𝑥 − 10.84

Substitusi y dengan luas area puncak sampel kafein dihasilkan

𝑦 = 9.4313𝑥 − 10.84
442.82330 = 9.4313𝑥 − 10.84
442.82330 + 10.84
𝑥 =
9.4313
x = 48.1018 ppm

Jadi dengan menggunakan metode luas area puncak diperoleh konsentrasi sampel
kafein adalah 48.1018 ppm

Substitusi y dengan tinggi puncak sampel cola dihasilkan

𝑦 = 9.4313𝑥 − 10.84
581.61096 = 9.4314𝑥 − 10.84
581.61096 + 10.84
𝑥 =
9.4313
x = 62.8175 ppm

Sampel cola telah diencerkan 2 kali, maka konsentrasi akhir sampel cola
2 x 62.8175 ppm = 125.635 ppm

Jadi dengan menggunakan metode tinggi puncak diperoleh konsentrasi sampel


cola adalah 125.635 ppm

Anda mungkin juga menyukai