Anda di halaman 1dari 3

PETUNJUK BAGI MAHASISWA

DISKUSI KELOMPOK KE-5 BLOK 2

Hari & tanggal : Rabu, 23 November 2022


Waktu : 13.00 – 15.50 WIB
Pokok Bahasan : Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat
Sub Pokok Bahasan : Integrasi masalah kesehatan
Penanggung jawab : Anastasia Yani Triningtyas dr.M.Kes
Kontributor terkait :
Sri Quintina Indriyana,dr,M.Kes
Anastasia Yani Triningtyas dr.M.Kes

CAPAIAN PEMBELAJARAN BLOK

Kode Keterangan
CPB3 Mengaplikasikan teori dasar ilmu kesehatan masyarakat yang berkaitan
dengan pelayanan kesehatan primer
CPL KKNI : STN 1,3; PP 1, 7; KU 4, KK3,5
Area Kompetensi : 1, 2, 3, 5
CPB4 Membuat perencanaan strategis terkait dengan promosi kesehatan
berdasarkan teori perilaku kesehatan.
CPL KKNI: STN 1,3; PP 1, 7; KU 4; KK 3,5
Area Kompetensi : 1, 2, 3, 5

Capaian Pembelajaran :
Setelah mengikuti diskusi kelompok ini, setiap mahasiswa mampu :
1. Menganalisis masalah perilaku kesehatan dan faktor yang mempengaruhi perilaku
2. Menganalis masalah program pelayanan puskesmas
3. Mengaplikasikan faktor-faktor penyebab timbulnya masalah berdasarkan analisis SWOT!
4. Menganalisis rencana kerja/plan of action untuk mengatasi masalah
5. Memahami upaya/strategi promosi kesehatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah
6. Mengaplikasikan metode dan media pendidikan kesehatan yang sesuai untuk mengatasi
masalah tersebut!

Materi Diskusi, Pengaturan Giliran dan Alokasi Waktu


Materi dan prosedur diskusi diketahui oleh mahasiswa minimal sehari sebelum pelaksanaan
diskusi kelompok.
Pembagian Waktu :
1. Pembukaan 5’
2. Pemahaman skenario 5’
3. Diskusi dalam sub kelompok 45’
4. Presentasi dan Diskusi (3 x 15 menit) 45’
5. Penyusunan Laporan 20’
6. Umpan balik dan penutup 15’
SKENARIO :
Puskesmas Dolog telah berdiri sejak 17 tahun yang lalu dan terus berkembang hingga
saat ini. Puskesmas Dolog telah menjalin kerja sama yang baik dengan tokoh pemerintahan
seperti camat maupun lurah-lurah di wilayahnya. Camat Kecamatan Dolog selalu mengadakan
pertemuan bulanan secara teratur dengan Lurah Desa A, B, dan C serta berkomunikasi secara
aktif dengan kepala Puskesmas serta tokoh masyarakat di wilayahnya. Sebanyak 73% wilayah
kerja Puskesmas Dolog merupakan daerah perbukitan yang sebagian besar merupakan ladang
jagung dan sayuran milik masyarakat. Letak Puskesmas Dolog berada di pinggir jalan besar
yang dilalui angkutan pedesaan, bis dan angkutan umum lain. Desa A merupakan Desa terjauh
dengan sarana jalan berbatu-batu transportasi dari Puskesmas Dolog ke dan dari Desa A hanya
dapat dijangkau dengan menggunakan sepeda motor trail atau berjalan kaki. Sebagian besar
penduduk (81%) bekerja sebagai buruh tani dengan latar belakang pendidikan tamat SD, dan
agama yang dianut oleh penduduk setempat sebanyak 78% beragama Islam, sisanya Kristen
dan Katolik. Terdapat seorang kyai yang sangat dihormati dan disegani oleh penduduk
Kecamatan Dolog. Sebagian besar ibu aktif dalam kegiatan pengajian dan berkomunikasi aktif
menggunakan grup WhatsApp.
Dokter DA selaku Kepala Puskesmas Dolog yang baru, menerima laporan hasil
kegiatan pelayanan kesehatan Puskesmas Dolog selama 1 tahun terakhir. Beberapa hasil
kegiatan Puskesmas sebagai berikut: terdapat 851 orang balita telah mendapat vitamin A dari
912 balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Dolog; Jumlah bayi yang mendapat pelayanan
imunisasi dasar lengkap (IDL) 728 orang dari sejumlah 903 orang bayi di wilayah tersebut;
Balita yang telah dilakukan monitoring pertumbuhan anak di posyandu dan puskesmas
berjumlah 811 anak. Dinas kesehatan setempat menetapkan target pemberian Vitamin A pada
balita 91%, imunisasi dasar lengkap pada bayi 90% dan monitoring pertumbuhan anak balita
87 %. Desa A merupakan salah satu desa dengan pencapaian IDL terendah.
Dokter DA berkunjung ke Desa A untuk mengetahui penyebab masalah kesehatan di
Desa A tersebut. Beliau mengunjungi Bu Oom yang tidak mau membawa anaknya ke posyandu
untuk diimunisasi. 4 bulan yang lalu Bu Oom dan suaminya diketahui menderita COVID-19
dan telah dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi mandiri. Bu Oom dilarang oleh
mertuanya membawa anaknya ke Posyandu Mekar karna tetangga merasa khawatir tertular
COVID-19 bila Bu Oom datang ke posyandu. Posyandu Mekar tidak membuka pelayanan 5
bulan yang lalu dikarenakan termasuk dalam wilayah merah penularan COVID-19 selama 2
bulan berturut-turut. Setelah upaya vaksinasi dan promosi yang gencar, kejadian COVID-19
mengalami penurunan dan kegiatan Posyandu bisa kembali dibuka sejak 3 bulan yang lalu. Bu
Oom berusia 15 tahun berpendidikan terakhir SMP tidak tamat, sedangkan suaminya seorang
pedagang cilok keliling dengan Pendidikan SMP tidak tamat. Keluarga Bu Oom tinggal
serumah bersama orang tua dan adik suaminya. Selain itu Dokter DA mengunjungi keluarga
Bu Titin yang tidak mengizinkan anaknya untuk mendapatkan imunisasi. Bu Titin, berusia 20
tahun, suami dan Bu Titin memiliki latar belakang pendidikan SD, Bu Titin tidak bekerja
sedang suaminya bekerja sebagai buruh tani. Bu Titin memiliki 2 orang anak dan telah
memiliki jaminan kesehatan nasional penerima bantuan iuran (JKN-PBI). Anak pertama Bu
Titin tidak pernah mendapat imunisasi, begitu juga dengan anak ke-2nya. Bu Titin merasa
enggan untuk membawa anaknya diimunisasi karna menurutnya anak-anaknya sehat-sehat saja
dan tidak mungkin tertular penyakit menular yang membahayakan. Selain itu Bu Titin pernah
mendengar pengalaman dari tetangganya dimana setelah divaksin, anak tetangganya
mengalami demam sehingga cukup rewel dan merepotkan.

Tugas :
1. Analisis faktor yang mungkin mempengaruhi perilaku Bu Oom dan Bu Titin berdasarkan
Health Belief Model. Jelaskan contoh aplikasi pada kasus.
2. Identifikasi hasil kegiatan (capaian kinerja) program pelayanan kesehatan dalam kasus
tersebut! Jelaskan kegiatan program yang merupakan masalah dalam pelayanan kesehatan
Puskesmas Dolog.
3. Identifikasi dan jelaskan faktor-faktor penyebab timbulnya masalah berdasarkan analisis
SWOT!
4. Jelaskan upaya promosi kesehatan (strategi, metode, dan media promosi kesehatan) yang
dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut!
5. Buat rencana kerja/plan of action secara terperinci untuk mengatasi kasus ini ! (anda dapat
memilih salah satu kegiatan yang akan anda laksanakan dari berbagai alternatif yang ada)

REFERENSI
• Soekidjo N. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2012
• Endang Sutisna S. Promosi Kesehatan Teori dan Implementasi di Indonesia. Surakarta:
UPT Penerbitan dan Pencetakan UNS. 2013
• Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
• Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
• Freddy Rangkuti. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta. 1997

Anda mungkin juga menyukai