Anda di halaman 1dari 10

PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI

REAGENSIA
UKP/LAB/
No. Kode :
No. Revisi SOP/131
: 00
SOP Tanggal
Halaman : 14/01/2016
Terbit
KABUPATEN ACEH BESAR : 1-2

PUSKESMAS SEULIMEUM dr. Samsuddin


Nip. 19730606 200312 1 017
1. Pengertian Penyimpanandan distribusi reagen adalah merupakan kegiatan dalam
melakukan pengendalian reagen meliputi penerimaan penyimpanan dan
pendistribusian reagen

2. Tujuan Untuk mengawasi operasional Laboratorium agar mendapatkan hasil yang


optimal dan berkualitas

3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :


4. Referensi PMK RI NO 37 TAHUN 2012
5. Prosedur 1. Alat dan bahan
Kartu stok
ATK
6. Langkah- Langkah 1.Penerimaan reagensia

1. Petugas laboratorium memeriksa daftar reagen yang datang


2. Memeriksa keadaan kemasan reagensia.Kemasan reagen dalam
keadaan tersegel, tidak terbuka dan tidak rusak maupun robek

3. Reagen yang datang diperiksa tanggal kadaluarsa


2. Penyimpanan reagensia
1. Reagensia yang datang diperiksa tanggal kadaluarsa dan
disimpan sesuai prosedur penyimpanan yang tertera dalam
kemasan reagaen
2. Kulkas tempat penyimpanan reagen harus selalu diperiksa
suhunya agarsesuai dengan syarat penyimpanan reagen
dengan cara :
a.Letakkan termometer dalam kulkas
b.Atur suhu kulkas sesuai dengan syarat suhu dalam penyimpanan
reagen
c.Usahakan kulkas agar selalu dalam keadaan hidup
d.Catat suhu setiap hari dalam checklist pemantauan suhu

e. Bersihkan kulkas setiap 2 bulan

7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang perlu 1 Ketepatan waktu


diperhatikan 2 Suhu kulkas

9. Unit terkait 1. Laboratorium


2.
10. Dokumen terkait 1.
2.
11. Rekaman historis perubahan
NO Yang di ubah isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL ( PME )

No. Kode :UKP/LAB/SOP/130


No. Revisi
:00
SOP
Tanggal Terbit :14-01-2016
Halaman
KABUPATEN ACEH BESAR :1

PUSKESMAS SEULIMEUM dr. Samsuddin


Nip. 19730606 200312 1 017
1. Pengertian Pemantapan mutu eksternal ( PME ) adalah suatu proses pelaksanaan uji kualitas
terhadap pemeriksaan laboratorium yang bertujuan untuk mengevaluasi dan menilai
sampai sejauh mana keakuratan dan kehandalan metode pemeriksaan yang digunakan
sehari-hari di Laboratorium Puskesmas Ingin Jaya sebelum memberikan pelayanan
kepada pengguna layanan pelanggan.

2. Tujuan Sebagai pedoman untuk melakukan Pemantapan Mutu Eksternal ( PME ) pemeriksaan
- pemeriksaan di Laboratorium klinik sebelum memberikan pelayanan kepada
pengguna layanan / pelayanan

3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :


4. Referensi Modul Peningkatan Kapasitas Petugas Lab Puskesmas tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan
ATK

6. Langkah- Langkah I.Tahap persiapan


1. Dokter menetapkan program pelaksanaan PME yang akan diikuti
2. Dokter menetapkan jadwal PME sesuai dengan program
3. Dokter menetapkan tindakan pencegahan dan pengawasan pada semua tahap
pelaksanaan PME (pre-analitik, analitik dan pasca analitik).
II.Tahap pelaksnaan
1. Masing-masing analis yang ditunjuk melaksanakan PME sesuai dengan jadwal
harian dan ketentuan yang telah ditetapkan
2. Hasil PME dipelajari dan ditentukan hasil yang akan dilaporkan oleh Dokter

3. Hasil PME dicatat pada buku PME dan dimasukkan dalam formulir PME dan
membuat copy hasil untuk arsip
4. Petugas administrasi mengirim his Mpme melalui pos
5. Dokter menerima feed back hasil PME
II.Tahap pelaksnaan
III.Tahap evaluasi dan pemantapan mutu
1. Dokter menganalisis hasil-hasil feed back PME
2. Dokter mengsosialisasikan hasil feed back PME
3. Kepala melaporkan hasil feed back PME pada Wadir pelayanan

7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang perlu 1 Ketepatan waktu


diperhatikan

9. Unit terkait 1. Laboratorium


2.
10.Dokumen terkait 1.
2.
11.Rekaman historis
perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
PEMANTAUAN TERHADAP PENGGUNAAN APD

No. Kode :UKP/LAB/SOP/129


No. Revisi
:00
SOP
Tanggal Terbit :14/01/2016
Halaman
KABUPATEN ACEH BESAR :1

PUSKESMAS SEULIMEUM dr. Samsuddin


Nip. 19730606 200312 1 017
1 Pengertian Pemantauan terhadap penggunaan alat pelindung diri adalah proses kegiatan memonitor
petugas Puskesmas dalam penggunaan alat-alat pelindung diri seperti , masker,jas lab
ketika memberikan pelayanan klinis

2 Tujuan Keselamatan dan keamanan petugas dalam memberikan pelayanan klinis terjamin

3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :


4 Referensi Pedoman praktek laboratorium yang benar, Depkes RI 2008

5 Prosedur 1. Alat dan bahan


ATK
2. Bahan

6 Langkah- Langkah 1. Tim mutu Puskesmas melakukan perencanaan pemantauan terhadap penggunaan
alat pelindung diri
Tim mutu Puskesmas membuat instrumen peralatan pemantauan terhadap
2. penggunaan alat pelindung diri
3. Tim mutu Puskesmas merencanakan jadwal pelaksanaan pemantauan
4. Tim mutu Puskesmas melakukan pembagian tugas antar anggota dalam melakukan
pemantauan terhadap penggunaan alat pelindung diri

5. Tim mutu Puskesmas melaksanakan kegiatan pemantauan terhadap penggunaan


alat pelindung diri dan sesuai dengan rencana kegiatan

6. Tim mutu Puskesmas mengisi instrumen pemantauan berdasarkan hasil pengamatan

7. Tim mutu Puskesmas menyimpulkan hasil pemantauan terhadap penggunaan APD

8. Tim mutu Puskesmas mendokumentasikan hasil pemantauan

9. Tim mutu Puskesmas melaporkan hasil pemantauan kepada Kepala Puskesmas

10. Kepala Puskesmas menerima laporan hasil pemantauan dari Tim mutu Puskesmas

11. Kepala Puskesmas meminta untuk mensosialisaikan hasil pemantauan kepada


petugas yang bersangkutan

12. Tim mutu Puskesmas mensosialisasikan hasil pemantauan pada minilokakarya yang
dilaksanakan setiap bulan
7 Bagan Alir

8 Hal-hal yang perlu 1


diperhatikan

9 Unit terkait 1. Laboratorium


2.
10 Dokumen terkait 1. Laporan hasil pemantauan pengunaan APD
2.
11 Rekaman historis
perubahan
NO Yang di ubah isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
RUJUK POLI UMUM KE UNIT LABORATORIUM

No. Kode :KP/LAB/SOP/128


No. Revisi
:00
SOP
Tanggal Terbit :14-01-2016
Halaman
KABUPATEN ACEH BESAR :1-2

PUSKESMAS SEULIMEUM dr. Samsuddin


Nip. 19730606 200312 1 017
1. Pengertian Ruhukan Poli Umum ke Laboratorium adalah kegiatan yang dilakukan di Poli Umum
Puskesmas yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan
diagnosa suatu penyakit
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk rujukan laboratorium
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :
Referensi Pedoman kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium kesehatan Depkes RI 2003
4.

5. Prosedur 1. Alat dan bahan

ATK
6. Langkah- Langkah 1. Petugas memanggil pasien dengan ramah
2. Petugas memeriksa pasien
3. Petugas menentukan jenis pemeriksaan ke unit laboratorium
4. Petugas memberikan surat pengantar ke unit laboratorium
5. Petugas mengantar pasien ke unit laboratorium

7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang perlu 1 Ketepatan waktu


diperhatikan

9. Unit terkait 1. Laboratorium


2.
10. Dokumen terkait 1.
2.
11. Rekaman historis
perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
KENDALI MUTU LABORATORIUM
No. Kode :UKP/LAB/SOP/127
No. Revisi
:00
SOP
Tanggal Terbit :14/01/2016
Halaman
KABUPATEN ACEH BESAR :1-2

PUSKESMAS SEULIMEUM dr. Samsuddin


Nip. 19730606 200312 1 017
1 Pengertian Semua kegiatan yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil
pemeriksaan laboratorium

2 Tujuan Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat dan teliti

3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :


4 Referensi Pedoman kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium kesehatan Depkes RI 2003
5 Prosedur 1. Alat dan bahan

ATK
6 Langkah- Langkah 1. Petugas mendapatkan pendidikan dan pelatihan baik laboratorium maupun
diluar laboratorium

Petugas melaksanakan kegiatan pemantapan mutu internal pada seluruh proses


pemeriksaan laboratorium mulai dari persiapan pasien sampai pencatatan dan
2. pelaporan hasil

3. Petugas mengikuti program pemantapan mutu eksternal

4. Petugas melakukan validasi hasil melalui pemeriksaan cross check

5. Petugas melaksanakan keamanan laboratorium untuk melindungi petugas dan


masyarakat sekitar dari resiko penyakit dan gangguan kesehatan akibat dari
kegiatan pemeriksaan laboratorium

6. Petugas melaksanakan praktek laboratorium secara benar untuk mendapatkan


hasil pemeriksaan yang baik

7 Bagan Alir

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan

9. Unit terkait 1. Laboratorium


2.
10. Dokumen terkait 1.
2.
11. Rekaman historis
perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL ( PMI )

No. Kode :UKP/LAB/SOP/120


No. Revisi
:00
SOP
Tanggal Terbit :14-01-2016
Halaman
KABUPATEN ACEH BESAR :1

PUSKESMAS SEULIMEUM dr. Samsuddin


Nip. 19730606 200312 1 017
1 Pengertian Pemantapan mutu internal ( PMI ) adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang
dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus-menerus agar tidak terjadi atau
mengurangi kejadian kesalahan atau penyimpangan sehingga diperoleh hasil pemeriksaan
yang tepat

2 Tujuan Untuk menjamin ketepatan dan ketelitian hasil pemeriksaan laboratorium


Mencegah atau mengurangi kejadian penyimpangan
Mencegah pengeluaran hasil yang salah
Perbaikan pelayanan kepada pasien

3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :


4 Referensi PMK RI NO 37 TAHUN 2012
5 Prosedur 1. Alat
Alat pemeriksaan laboratorium
2. Bahan
Specimen pemeriksaan laboratorium

6 Langkah- Langkah 1. Petugas laboratorium melaksanakan pemantapan mutu internal yang cakupannya
meliputi aktivitas tahap pra analitik,analitik, pasca analitk.

Petugas laboratorium membuat standar operasional ( SOP ) untuk pengambilan dan


2. setiap jenis pemeriksaan

3. Petugas laboratorium mempersiapkan reagen, mengajukan kalibrasi alat dan


memelihara peralatan laboratorium

4. Petugas laboratorium mempersiapkan pasien, mengambil specimen, menerima


specimen, mengirim specimen rujukan sampai dengan menyimpan specimen, semua
dipastikan sudah dilakukan dengan benar.

5. Petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan, pelaporan hasil,semua dipastikan


sudah dilakukan dengan benar

7 Bagan Alir

8. Hal-hal yang perlu 1


diperhatikan

9. Unit terkait 1. Laboratorium


2.
10. Dokumen terkait 1.
2.
11. Rekaman historis
perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO LABORATORIUM

No. Kode :
No. Revisi
:00
SOP Tgl Terbit :14-01-2016
KABUPATEN ACEH Halaman
:1-1
BESAR

PUSKESMAS dr. Syamsyuddin


SEULIMEUM
Nip. 19730606 200312 1 017
1. Pengertian Manajemen risiko merupakan kombinasi dari kemungkinan suatu kejadian dan konsekwensinya
2. Tujuan Mewujudkan pengelolaan laboratorium yang berkualitas dengan mengidentifikasi dan menganalisis risiko serta mengelola
konsekwensinya
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :
4. Referensi Pedoman kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium kesehatan Depkes RI 2003
6. Langkah-
Langkah
Identifikasi risiko Evaluasi risiko Tindak lanjut risiko

Status risiko Peta/ Rangking risiko


profil
Kemungkinan Dampak risiko
Belum tersedianya 1.0 100 100 Tinggi .Rekruitmen
tenaga
laboran/teknisi Lab .Dilkat
.Pembinaan
.Penempatan

Belum ada yang 1.0 50 50 Sedang .Rekruitmen


memiliki .Diklat
kompetensi kepala
laboratorium .Pembinaan
.Penempatan

Belum adanya 0.5 50 50 Sedang .Penetapan pengelolaan laboratorium


komitmen kuat sebagai indikator kinerja petugas
untuk mengelola
laboratorium secara
profesional .Review kinerja reward/punisment

Belum tersedianya 1.0 100 100 Tinggi Membentuk tim


lembaga
laboratorium

7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

9. Unit terkait 1. Laboratorium


2.
10. Dokumen terkait

11. Rekaman historis


perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Penerapan Manajemen Resiko
Laboratorium
No. Kode :

No. Revisi
KABUPATEN ACEH BESAR DAFTAR :

TILIK Tanggal Terbit :


PUSKESMAS SEULIMEUM
Halaman dr. Samsuddin
:
Nip. 1970606 200312 1 017

NO KEGIATAN YA TIDAK TB

Apakah petugas menggunakan jarum semprit dengan sistem


1. pengunci untuk mencegah tusukan dari terlepasnya jarum
semprit.

2. Apakah petugas menggunakan alat suntik sekali pakai

Apakah petugas mematikan sentrifus dan jangan dibuka selama


3.
30 menit, jika diduga ada tabung yang pecah saat sentrifugasi

Apakah petugas menggunakan sarung tangan tebal untuk


4. mengambil forsep/pecahan untuk mencegah penularan
specimen yang infeksius.

Apakah petugas menggunakan pipet otomatis dan tidak


5. menggunakan pemipetan mulut karena dapat menyebabkan
tertelannya organisme pathogen.

Apakah petugas menggunakan alat masker guna melindungi


6.
terhirupnya partikel mikro organisme patogen
Apakah petugas menggunakan jas laboratorium yang telah
7.
terstandar.
Apakah petugas menggunakan sterilisator pada alat
8. laboratorium untuk menghindari kontaminasi mikro organisme
yang pathogen

Apakah petugas menggunakan insenerator untuk penanganan


9.
limbah hasil pemeriksaan laboratorium

10.
Apakah petugas melakukan desinfektan diruangan laboratorium
Pelaporan Program Keselamatan
dan Keamanan Laboratorium

No. Kode :

No. Revisi
:
KABUPATEN ACEH BESAR DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :
PUSKESMAS SEULIMEUM
Halaman dr. Samsuddin
:
Nip. 19730606 200312 1 017

NO KEGIATAN YA TIDAK TB

Apakah petugas membuat format pencatatan laporan hasil


1. pelaksanaan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja di
laboratorium?

Apakah petugas melakukan pencatatan tanda terima bahan


2.
berbahaya dan beracun di laboratorium?

Apakah petugas melakukan pencatatan pengelolaan limbah


3.
medis ?
Apakah petugas melakukan pencatatan pembuangan limbah medis
4.
dan limbah berbahaya ?

Apakah petugas mencatat secara rinci setiap kecelakaan kerja


5.
yang terjadi di laboratorium
Apakah petugas mengdokumentasikan hasil pelaksanaan kegiatan
6.
K3 di puskesmas?
Apakah petugas melaporkan kegiatan pelaksanaan K3 secara rutin
7.
( bulanan )?

Apakah petugas melaporkan secara khusus pelaksanaan program


8. keselamatan kepada tim K3 di puskesmas apabila terjadi
kecelakaan kerja di laboratorium

Apakah petugas mencatat hasil verifikasi tim K3 pada saat


9.
pelaporan pelaksanaan K3 dilaboratorium

10. Apakah petugas menyimpan semua berkas dokumen yang telah


diverifikasi oleh pengelola K3 ?
Pemeriksaan laboratorium
No. Kode :

No. Revisi
:
KABUPATEN ACEH BESAR DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :
PUSKESMAS SEULIMEUM
Halaman dr. Samsuddin
:
Nip. 19730606 200312 1 017

NO KEGIATAN YA TIDAK TB

Apakah petugas menerima formulir permohonan pemeriksaan


1.
Lab yang dibawa pasien dari ruang periksa?
2. Apakah petugas mencatat identitas pasien?
3. Apakah petugas mencuci tangan terlebih dahulu?
Apakah petugas menggunakan APD,sarung
4.
tangan,masker,sepatu,jas,kacamata?
Apakah petugas melaksanakan pengambilan spesimen yang
5.
belum tersedia?
Apakah cara pengambilan dan penyimpanan spesimen darah
6.
sesuai dengan SOP?
Apakah cara pengambilan dan penyimpanan urine dijelaskan
7.
oleh petugas Lab?
Apakah petugas memberi no kode pada spesimen sesuai buku
8.
register dan identitas pasien?

Apakah petugas melakukan pemeriksaan spesimen sesuai


9. dengan pedoman pemeriksaan yang berlaku untuk setiap jenis
spesimen?

Apakah petugas melakukan rujukan sarana Lab yang lebih


10. mampu terhadap spesimen yang tidak mampu dikerjakan
ditempat?

Apakah petugas mencatat hasil pemeriksaan pada buku


11.
register lab dan formulir hasil pemeriksaan?

Apakah petugas Lab menyerahkan hasil pemeriksaan ke dokter


12. penangung jawab untuk diperiksa kembali dan ditanda tangani
oleh dokter?

Apakah dokter menjelaskan hasil pemeriksaan Lab pada pasien


13.
tentang hasil pemeriksaan?

Anda mungkin juga menyukai