Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

NILAI DAN PRINSIP ANTI KORUPSI

Disusun Oleh:

Fariz Rizky (2203120070)

Dosen Pengampu:

Dra. Nilazarni, S.Pd, M.Pd

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena berkatnya lah saya

bisa menyelesaikan karya tulis tentang pembahasan nilai dan prinsip anti korupsi.

Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu

saya dalam menyelesaikan karya tulis ini, sehingga karya tulis ini bisa selesai dan

dijadikan sebagai referensi pengajaran kewarganegaraan untuk kita semua.

Walaupun makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu saya berharap

kepada ibu dosen untuk memberikan kritik dan saran untuk menyempurnakan

karya tulis tentang pembahasan nilai dan prinsip anti korupsi ini. Sebagai penulis

saya berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua, atas perhatian dari

semua pihak, akhir kata saya ucapkan terimakasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2
D. Manfaat Makalah...................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Nilai-nilai Anti Korupsi..........................................................................................3
B. Prinsip-prinsip Anti Korupsi..................................................................................6
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengacu pada berbagai aspek yang dapat menjadi penyebab

terjadinya korupsi sebagaimana dapat dikatakan bahwa penyebab korupsi

terdiri atas faktor internal dan fuktor eksternal. Faktor internal merupakan

penyebab korupsi yang datangnya dari diri pribadi atau individu,

sedangkan faktor ekstenal berasal dari lingkungan atau sistem. Upaya

pencegahan korupsi pada dasarnya dapat dilakukan dengan menghilangkan

atau setidaknya mengurangi kedua faktor penyebab korupsi tersebut.

Faktor internal sangat ditentukan oleh kuat tidaknya nilai dan prinsip anti

korupsi tertanam dalam diri setiap individu. Nilai dan prinsip anti korupsi

tersebut antara lain meliputi kejujuran, kemandirian, kedisiplinan,

tanggung jawab, kerja keras, sederhana, keberanian, keadilan dan lainnya.

Nilai dan prinsip anti korupsi itu perlu diterapkan oleh setiap individu

untuk dapat mengatasi faktor eksternal agar korupsi tidak terjadi. Untuk

mencegah terjadinya faktor eksternal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja nilai-nilai anti korupsi?

2. Apa saja prinsip-prinsip anti korupsi?

1
2

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini antara lain untuk

mengetahui dan memahami nilai-nilai dan prinsip-prinsip anti korupsi.

D. Manfaat Makalah
Manfaat dari makalah ini antara lain :

1. Mahasiswa mampu menjelaskan nilai-nilai anti korupsi untuk

mengatasi penyebab terjadinya korupsi.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip-prinsip anti korupsi untuk

mengatasi penyebab terjadinya korupsi agar korupsi tidak terjadi.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Nilai-nilai Anti Korupsi


Adapun nilai-nilai anti korupsi yang akan dibahas, antara lain:

1) Kejujuran

Menurut Sugono kata jujur dapat didefinisikan sebagai lurus hati,

tidak berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat yang

sangat penting bagi kehidupan mahasiswa, tanpa sifat jujur mahasiswa

tidak akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya (Sugono: 2008).

2) Kepedulian

Menurut Sugono definisi kata peduli adalah mengindahkan,

memperhatikan dan menghiraukan (Sugono : 2008). Nilai kepedulian

sangat penting bagi seorang mahasiswa dalam kehidupan di kampus dan di

masyarakat. Sebagai calon pemimpin masa depan, seorang mahasiswa

perlu memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungannya, baik lingkungan

di dalam kampus maupun lingkungan di luar kampus.

3) Kemandirian

Dapat diartikan sebagai proses mendewasakan diri yaitu dengan

tidak bergantung pada orang lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung

jawabnya. Dengan karakter kemandirian tersebut mahasiswa dituntut

untuk mengerjakan semua tanggung jawab dengan usahanya sendiri dan

bukan orang lain (Supardi : 2004).

3
4

4) Kedisiplinan

Menurut Sugono, definisi disiplin merupakan ketaatan (kepatuhan)

kepada peraturan (Sugono : 2008). Dalam mengatur kehidupan kampus

baik akademik maupun sosial mahasiswa perlu hidup disiplin. Manfaat

hidup disiplin adlaah mahasiswa dapat mencapai tujuan hidupnya dengan

waktu yag lebih efisien, membuat orang lain lebih percaya dalam

mengelola suatu kepercayaan. Dalam membumbuhkan nilai disiplin ini,

peran seorang dosen begitu vital. Perananan dosen dalam menanamkan

nilai disiplin, yaitu mengarahkan dan berbuat baik, menjadi teladan atau

contoh, sabar dan penuh pengertia. Dosen diahruskan mampu

mendisiplinkan mahasiswa dengan kasih sayang, khususnya disiplin diri

(self discipline). Terkait usaha tersebut, dosen perlu memperhatikan dan

melakukan :

a) Membantu mahasiswa mengembangkan pola perilaku untuk

dirinya.

b) Menggunakan elaksanaan aturan akademik sebagai alat dan cara

untuk menegakan disiplin.

5) Tanggung Jawab

Menurut Sugono definisi kata tanggung jawab adalah keadaan

wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut,

dipersalahkan dan diperkarakan) (Sugono : 2008). Mahasiswa adalah

sebuah status yang ada pada diri seseorang yang telah lulus dari

pendidikan terakhirnya yang berkelanjutan melanjutkan pendidikan dalam


5

sebuah lembaga yang bernama universitas (Harmin: 2011). Mahasiswa

yang memiliki rasa tanggung jawab akan memiliki kecenderungan

menyelesaikan tugas lebih baik dibanding mahasiswa yang tidak memiliki

rasa tanggung jawab. Mahasiswa yang memiliki rasa tanggung jawab akan

mengerjakan tugas dengan sepenuh hati karena berpikir bahwa jika suatu

tugas tidak dapat diselesaikan dengan baik dapat merusak citra namanya di

depan orang lain.

6) Kerja Keras

Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan. Kata ”kemauan”

menimbulkan asosiasi dengan ketekadan, ketekunan, daya tahan, tujuan

jelas, daya kerja, pendirian, pengendalian diri, keberanian, ketabahan,

keteguhan, tenaga, kekuatan, kelaki-lakian dan pantang mundur. Bekerja

keras merupakan hal yang penting guna tercapainya hasil yang sesuai

dengan target. Akan tetapi bekerja keras akan menjadi tidak berguna jika

tanpa adanya pengetahuan.

7) Sederhana

Dengan gaya hidup sederhana, sangat penting diterapan semenjak

dini. Sebagai seorang mahasiswa, gaya hidup sederhana harus diterapkan

guna mecegah nilai-nilai koupsi. Sebab dengan menerapkan prinsip hidup

sederhana, mahasiswa dibina untuk memprioritaskan kebutuhan diatas

keinginanya. Kemudian dengan gaya hidup sederhana juga menghindari

sseseorang dari keinginan yang berlebihan.

8) Keberanian
6

Dalam menumbuhkan sikap keberanian, mahasiswa dituntut untuk

tetap berpegang teguh pada tujuan. Mahasiswa memerlukan keberanian

untuk mencapai kesuksesan, tentu saja keberanian mahasiswa akan

semakin matang apaila diiiringi dengan keyakinan.

9) Keadilan

Adil memiliki arti sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak.

Bagi mahasiswa karakter adil ini perlu sekali dibina sejak masa

perkuliahannya agar mahasiswa dapat belajar mempertimbangkan dan

mengambil keputusan secara adil dan benar.

B. Prinsip-prinsip Anti Korupsi


Prinsip-prinsip anti korupsi, antara lain:

1) Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan

kerja. Semua lembaga mempertanggung jawabkan kinerjanya sesuai

aturan main baik dalam bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi (de

jure), baik pada level budaya (individu dengan individu) maupun pada

level lembaga (Bappenas : 2002). Lembaga-lembaga tersebut berperan

dalam sektor bisnis, masyarakat, publik, maupun interaksi antara ketiga

sektor.

Akuntabilitas publik secara tradisional dipahami sebagai alat yang

digunakan untuk mengawasi dan mengarahkan perilaku administrasi

dengan cara memberikan kewajiban untuk dapat memberikan jawaban


7

(answerability) kepada sejumlah otoritas eksternal (Dubnik : 2005). Selain

itu akuntabilitas publik dalam arti yang paling fundamental merujuk

kepada kemampuan menjawab kepada seseorang terkait dengan kinerja

yang diharapkan (Pierre : 2007). Seseorang yang diberikan jawaban ini

haruslah seseorang yang memiliki legitimasi untuk melakukan

pengawasan dan mengharapkan kinerja (Prasojo : 2005).

2) Transparansi

Prinsip transparansi ini penting karena pemberantasan korupsi

dimulai dari transparansi dan mengharuskan semua proses kebijakan

dilakukan secara terbuka, sehingga segala bentuk penyimpangan dapat

diketahui oleh publik (Prasojo : 2007). Selain itu transparansi menjadi

pintu masuk sekaligus kontrol bagi seluruh proses dinamika struktural

kelembagaan. Dalam bentuk yang paling sederhana, transparansi mengacu

pada keterbukaan dan kejujuran untuk saling menjunjung tinggi

kepercayaan (trust) karena kepercayaan, keterbukaan, dan kejujuran ini

merupakan modal awal yang sangat berharga bagi para mahasiswa untuk

dapat melanjutkan tugas dan tanggungjawabnya pada masa kini dan masa

mendatang (Kurniawan : 2010). Dalam prosesnya, transparansi dibagi

menjadi 5, yaitu:

a) Proses penganggaran

Bersifat bottom up, mulai dari perncanaan, implementasi, laporan

pertanggungjawaban dan penilaian (evaluasi) terhadap kinerja

anggaran.
8

b) Proses penyusunan kegiatan

Dalam proses penyusunan kegiatan atau proyek pembanngunan

terkait dengan proses pembahasan tentang sumber-sumber

pendanaan (anggaran pendapatan) dan alokasi anggaran (anggaran

belanja).

c) Proses pembahasan

Dalam proses ini membahas tentang pembuatan rancangan

peraturan yang berkaitan dengan strategi penggalangan

(pemungutan) dana, mekanisme pengelolaan proyek dimulai dari

pelaksanaan tender, pengerjaan teknis, pelaporan finansial serta

pertanggungjawaban secara teknis.

d) Proses pengawasan

Proses pengawasan di dalam pelaksanaan program dan proyek

pembangunan berkaitan dengan kepentingan publik dan yang lebih

khusus lagi adalah proyek-proyek yang diusulkan oleh masyarakat

sendiri.

e) Proses evaluasi

Proses ini berlaku terhadap penyelengaraan proyek dijalankan

secara terbuka dan bukan hanya pertanggungjawaban secara

administratif, tapi juga tekait dngan teknis serta fisik dari setiap

output kerja-kerja pembangunan.

3) Kewajaran
9

Prinsip kewajaran atau fairness dittunjukkan untuk mencegah

terjadinya manipulasi (ketidakwajaran) dalam penganggaran, baik dalam

bentuk mark up maupun dalam bentyuk ketidakwajaran lainnya. Sifat-sifat

prinsip kewajaran ini terdiri dari lima hal penting, yaitu:

a) Komprehensif dan disiplin

Mempertimbangkan keseluruhan aspek, berksinambungan, taat

asas, prinsip pembebanan, pengeluaran dan tidak melampaui batas

(off budget).

b) Fleksibilitas

Merupakan adanya kebijakan tertentu untuk mencapai efisiensi dan

efektifitas.

c) Terprediksi

Berarti adanya ketetapan dalam perencanaan atas dasar asas value

for money untuk menghindari defisit dalam tahun anggaran

berjalan. Anggaran yang terprediksi merupakan cerminan dari

adanya prinsip fairness di dalam proses perencanaan

pembangunan.

d) Kejujuran

Kejujuran memiliki arti tidak adanya bias perkiraan penerimaan

maupun pengeluaran yang disengaja, yang berasal dari

pertimbangan teknis maupun politis. Kejujuran merupakan bagian

pokok dari prinsip fairness.

e) Informatif
10

Tujuan dari sifat ini adalah dapat tercapainya sistem informasi

pelaporan yang teratur dan informatif. Sifat informatif ini dijadikan

sebagai dasar penilaian kinerja, kejujuran dan proses pengambilan

keputusan selain itu sifat ini merupakan ciri khas dari kejujuran.

4) Kebijakan

Terkait prinsip ini, diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan

memahami kebijakan anti korupsi. Kebijakan ini berperan untuk mengatur

tata interaksi agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat merugikan

negara dan masyarakat. Kebijakan anti korupsi ini tidak selalu identik

dengan undang-undang anti-korupsi, namun bisa berupa undang-undang

kebebasan mengakses informasi, undang-undang desentralisasi, undang-

undang anti-monopoli, maupun lainnya yang dapat memudahkan

masyarakat mengetahui sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan

penggunaan anggaran negara oleh para pejabat negara.

Aspek-aspek kebijakan terdiri dari isi kebijakan, pembuat

kebijakan, pelaksana kebijakan, kultur kebijakan. Kebijakan anti korupsi

akan efektif apabila terkandung unsur-unsur yang terkait dengan persoalan

korupsi dan kualitas dari isi kebjikan tergantung pada kualitas dan

integritas pembuatnya. Eksistensi sebuah kebijakan tersebut terkait dengan

nilai-nilai, pemahaman, sikap, persepsi, dan kesadaran masyarakat

terhadap hukum atau undang-undang anti korupsi.

5) Kontrol kebijakan
11

Merupakan upaya agar kebijakan yang dibuat betul-betul efektif

dan mengeliminasi semua bentuk korupsi. Pada prinsip ini, akan dibahas

mengenai lembaga-lembaga pengawasan di Indonesia, self-evaluating

organization, reformasi sistem pengawasan di Indonesia, problematika

pengawasan di Indonesia. Bentuk-bentuk kontrol kebijakan berupa:

a) Partisipasi

Melakukan kontrol terhadap kebijakan dengan ikut serta dalam

penyusunan dan pelaksanaannya dan kontrol kebijakan beupa

oposisi yaitu mengontrol dengan menawakan alternatif kebijakan

baru yang dianggap lebih layak.

b) Revolusi

Mengontrol dengan mengganti kebijakan yang dianggap tidak

sesuai.

c) Reformasi

Mahasiswa diaharapkan berperan aktif baik berupa partisipasi,

evolusi maupun reformasi [ada kebijakan kehidupan mahasiswa

dimana peran mahasiswa adalah sebagai individu dan juga sebagai

bagian dari masyarakat, organisasi, maupun institusi.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

A.Korupsi merupakan
perilaku menyimpang
yang banyak membuat
orang rugi.
B.Korupsi sering terjadi
di berbagai Negara dan
termasuk Indonesia.
Banyak para pejabat
C.pemerintahan yang
melakukan tindakan
korupsi ini, seperti
suap, mengambil uang
hak
12
D.rakyat, dll. Dijelaskan
bahwa terdapat nilai-nilai
dan juga prinsip-prinsip
dari anti korupsi
E. ini. Nilai tersebut
merupakan bentuk hal
yang positif. Dimana
mengajarkan berbagai
F. bentuk tindakan supaya
tidak melakukan korupsi.
G.Berbagai prinsip dari
anti korupsi yaitu
adanya akuntabilitas,
transparansi,

13
H.kewajaran, kebijakan,
dan kontrol kebijakan.
Prinsip tersebut dapat
diterapkan dan di
I. implementasikan sesuai
dengan prinsip yang
ada, supaya anti korupsi
ini benar-benar
J. terjadi.
K.Perlunya kita
menerapkan nilai-nilai
serta prinsip-prinsi pada
anti korupsi, supaya
L. kita sebagai generasi
yang memimpin di
14
masa yang akan dating
tidak malakukan hal
M. yang fatal tersebut.
Korupsi harus di
berantas agar tidak
merugikan orang lain
atau
N.rakyat. Generasi muda
harus mengayomi dan
mengimplementasikan
nilai-nilai anti
O.korupsi yang ada.
P. Korupsi merupakan
perilaku menyimpang

15
yang banyak membuat
orang rugi.
Q.Korupsi sering terjadi
di berbagai Negara dan
termasuk Indonesia.
Banyak para pejabat
R.pemerintahan yang
melakukan tindakan
korupsi ini, seperti
suap, mengambil uang
hak
S. rakyat, dll. Dijelaskan
bahwa terdapat nilai-nilai
dan juga prinsip-prinsip
dari anti korupsi
16
T. ini. Nilai tersebut
merupakan bentuk hal
yang positif. Dimana
mengajarkan berbagai
U.bentuk tindakan supaya
tidak melakukan korupsi.
V.Berbagai prinsip dari
anti korupsi yaitu
adanya akuntabilitas,
transparansi,
W. kewajaran, kebijakan,
dan kontrol kebijakan.
Prinsip tersebut dapat
diterapkan dan di

17
X.implementasikan sesuai
dengan prinsip yang
ada, supaya anti korupsi
ini benar-benar
Y.terjadi.
Z. Perlunya kita
menerapkan nilai-nilai
serta prinsip-prinsi pada
anti korupsi, supaya
AA. kita sebagai generasi
yang memimpin di
masa yang akan dating
tidak malakukan hal
BB. yang fatal tersebut.
Korupsi harus di
18
berantas agar tidak
merugikan orang lain
atau
CC. rakyat. Generasi
muda harus mengayomi
dan
mengimplementasikan
nilai-nilai anti
DD. korupsi yang ada.
EE. Korupsi merupakan
perilaku menyimpang
yang banyak membuat
orang rugi.
FF. Korupsi sering terjadi
di berbagai Negara dan
19
termasuk Indonesia.
Banyak para pejabat
GG. pemerintahan yang
melakukan tindakan
korupsi ini, seperti
suap, mengambil uang
hak
HH. rakyat, dll. Dijelaskan
bahwa terdapat nilai-nilai
dan juga prinsip-prinsip
dari anti korupsi
II.ini. Nilai tersebut
merupakan bentuk hal
yang positif. Dimana
mengajarkan berbagai
20
JJ. bentuk tindakan
supaya tidak melakukan
korupsi.
KK. Berbagai prinsip dari
anti korupsi yaitu
adanya akuntabilitas,
transparansi,
LL. kewajaran, kebijakan,
dan kontrol kebijakan.
Prinsip tersebut dapat
diterapkan dan di
MM. implementasikan
sesuai dengan prinsip
yang ada, supaya anti
korupsi ini benar-benar
21
NN. terjadi.
OO. Perlunya kita
menerapkan nilai-nilai
serta prinsip-prinsi pada
anti korupsi, supaya
PP. kita sebagai generasi
yang memimpin di
masa yang akan dating
tidak malakukan hal
QQ. yang fatal tersebut.
Korupsi harus di
berantas agar tidak
merugikan orang lain
atau

22
RR. rakyat. Generasi
muda harus mengayomi
dan
mengimplementasikan
nilai-nilai anti
SS. korupsi yang ada.
TT. Korupsi merupakan
perilaku menyimpang
yang banyak membuat
orang rugi.
UU. Korupsi sering terjadi
di berbagai Negara dan
termasuk Indonesia.
Banyak para pejabat

23
VV. pemerintahan yang
melakukan tindakan
korupsi ini, seperti
suap, mengambil uang
hak
WW. rakyat, dll.
Dijelaskan bahwa
terdapat nilai-nilai dan
juga prinsip-prinsip dari
anti korupsi
XX. ini. Nilai tersebut
merupakan bentuk hal
yang positif. Dimana
mengajarkan berbagai

24
YY. bentuk tindakan
supaya tidak melakukan
korupsi.
ZZ. Berbagai prinsip dari
anti korupsi yaitu
adanya akuntabilitas,
transparansi,
AAA. kewajaran,
kebijakan, dan kontrol
kebijakan. Prinsip
tersebut dapat
diterapkan dan di
BBB. implementasikan
sesuai dengan prinsip

25
yang ada, supaya anti
korupsi ini benar-benar
CCC. terjadi.
DDD. Perlunya kita
menerapkan nilai-nilai
serta prinsip-prinsi pada
anti korupsi, supaya
EEE. kita sebagai
generasi yang
memimpin di masa
yang akan dating tidak
malakukan hal
FFF.yang fatal tersebut.
Korupsi harus di
berantas agar tidak
26
merugikan orang lain
atau
GGG. rakyat. Generasi
muda harus mengayomi
dan
mengimplementasikan
nilai-nilai anti
HHH. korupsi yang ada.
III. Korupsi merupakan
perilaku menyimpang
yang banyak membuat
orang rugi.
JJJ. Korupsi sering terjadi
di berbagai Negara dan

27
termasuk Indonesia.
Banyak para pejabat
KKK. pemerintahan yang
melakukan tindakan
korupsi ini, seperti
suap, mengambil uang
hak
LLL. rakyat, dll.
Dijelaskan bahwa
terdapat nilai-nilai dan
juga prinsip-prinsip dari
anti korupsi
MMM.ini. Nilai tersebut
merupakan bentuk hal

28
yang positif. Dimana
mengajarkan berbagai
NNN. bentuk tindakan
supaya tidak melakukan
korupsi.
OOO. Berbagai prinsip
dari anti korupsi yaitu
adanya akuntabilitas,
transparansi,
PPP.kewajaran, kebijakan,
dan kontrol kebijakan.
Prinsip tersebut dapat
diterapkan dan di
QQQ. implementasikan
sesuai dengan prinsip
29
yang ada, supaya anti
korupsi ini benar-benar
RRR. terjadi.
SSS.Perlunya kita
menerapkan nilai-nilai
serta prinsip-prinsi pada
anti korupsi, supaya
TTT. kita sebagai
generasi yang
memimpin di masa
yang akan dating tidak
malakukan hal
UUU. yang fatal
tersebut. Korupsi harus
di berantas agar tidak
30
merugikan orang lain
atau
VVV. rakyat. Generasi
muda harus mengayomi
dan
mengimplementasikan
nilai-nilai anti
WWW. korupsi yang
ada.
Korupsi merupakan perilaku menyimpang yang banyak membuat orang

rugi. Korupsi sering terjadi di berbagai Negara dan termasuk Indonesia.

Banyak para pejabat pemerintahan yang melakukan tindakan korupsi ini,

seperti suap, mengambil uang hak rakyat, dll. Dijelaskan bahwa terdapat nilai-

nilai dan juga prinsip-prinsip dari anti korupsi ini. Nilai tersebut merupakan

bentuk hal yang positif. Dimana mengajarkan berbagai bentuk tindakan

supaya tidak melakukan korupsi di antaranya yaitu kejujuran, kepedulian,

kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, keberanian,

sederhana, keadilan. Berbagai prinsip dari anti korupsi yaitu adanya

akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan, dan kontrol kebijakan.

31
Prinsip tersebut dapat diterapkan dan di implementasikan sesuai dengan

prinsip yang ada, supaya anti korupsi ini benar-benar terjadi. Perlunya kita

menerapkan nilai-nilai serta prinsip-prinsip pada anti korupsi, supaya kita

sebagai generasi yang memimpin di masa yang akan datang tidak melakukan

hal yang fatal tersebut. Korupsi harus di berantas agar tidak merugikan orang

lain atau rakyat. Generasi muda harus mengayomi dan mengimplementasikan

nilai-nilai anti korupsi yang ada.

32
DAFTAR PUSTAKA

(2016). Retrieved from PT FORTUNE MATE INDONESIA TBK:


http://fmiindo.com/index.php/id/corporate/index/slug/korupsi/kedisiplinan

KPK, A. (2022, 05 17). Retrieved from Pusat Edukasi Anti Korupsi:


https://aclc.kpk.go.id/action-information/lorem-ipsum/20220517-null

Suryani, I. (2015, November 2). Retrieved from Mercubuana.co.id:


https://publikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/16/articles/425/submission/
copyedit/425-1086-1-CE.pdf

Anda mungkin juga menyukai