Anda di halaman 1dari 20

.

.
.

● Hiperlipidemia adalah peningkatan kadar lemak dalam darah karena komsumsi lemak
secara berlebihan, sehingga asupaan dan perombakan lemak tidak sebanding. Kolestrol
merupakan salah satu penyebab penyakit kardovaskuler yang merupakan penyakit
mematikan dan telah menjadi masalah serius di negara maju dan berkembang (Nuralifah,
dkk, 2020).
● Hiperlipidemia adalah kondisi dimana adanya peningkatan salah satu atau semua lipid di
dalam tubuh aliran darah (plasma). (sarwindah, D, 2020)
Gangguann abnormmalitas lipid apabila tidak terkontrol dapat menyebabkan
mortalitas pada pasien, dimana mortalitas tertinnggi muncul dari penyakit
kardiovaskular dan serebrovaskular. Hipotesis “response-to-injury”
menyatakan bahwa faktor risiko seperti LDL teroksidasi cedera mekanik
pada endotelium,, homosistein yang berlebihan. Serangan imunolog dan
induksi dapat menyebabkan perubahan endoteliann dan fungsi intiimal
lipoprotein merupakan kompleks protein lipid makroseluler
yang bertanggungg jawab untuk transpor lipid ke jaringan perifer.
Lipoprotein diklasifikasikan berdasarekan densitas relatifnya
yaitu:
1. Kilomikron
2. Very low densiti lipoprotein (VLDL)
3. Intermediate density lipoprotein (IDL)
4. Low density lipoprotein (LDL)
5. High density lipoprotein (HDL)
.

metabolisme lipoprotein dapat dibagi menjadi jalur eksogen dan


endogen. Jalur eksogen merujuk pada pengolahann asupan lemak
dari makanan, kolestrol, dan vitamin llarut lemak, sedangkann jalur
endogen menggambarkann sintesis kolestrol di hepar dan di
distribusikan ke jaringan perifer.
.

Hiperlipidemia dapat diklasifikasikan menjadi


hiperlipidemia primer (familia) yang disebabkan
abnormalitas genetik spesifik dan hiperlipidemia
sekunder (dapatan) yang disebabkan oleh kondisi
lain yang dapat menyebabkan perubahann lipid
plasma dann metabolisme protein
• (jenis kelamin) jenis kelaminn perempuan lebih
banyak dibandingkan laki laki. Pada wanita usia
diatas 50 tahun atau setelah menapous memiliki
risiko yang sama dengan laki laki. Masa
premenapouse dilindungi oleh hormon estrogen
sehingga dipercaya mencegah terbentuknya
hiperlipidemia
.

• (obesitas) obesitas menyebabkann hipperlipidemmia karena orang


yang obesitas produksi kolestrolan endogen per unit berat badan 20%
lebih banyak dari yang tiddak obesitas. Sedangkann untuk trigliserida
walaupun mekanismenya tidakk jelas akan tetapi pada orang yanng
menngomsumsi makanan yang tingggi kallori, gula, alkohol, dan
karbohidrat sederhana, kadar triglliseridanya akan mengalami
peningkatan
.

• ( riwayat keturunan) pada


hiperlipiidemia gene yang mengatur
sintesis apoprotein mengallami
kelainan. Kadar kolestrol dan
trigliserida tinggi atau dikenal
hiperlipidemia famillia, yang
diturunkan orang tua pada anaknya.
Faktor genetik akan selalu berpose
dan mmebbghasilkan kolestrol tanpa
henti. Misalkan ayah atau ibu memiliki
penyakit kolestrol, kemmunngkinan
besar anaknyaa tidak lepas dari
penyakit yang sama sebab lahir dari
hormon dan darah yang sama
.

• (kebiasaan komsumsi tinggi lemak) kebiasaan


makan yang salah yaitu proteinn hewani
dikomsumsi lebih banyak dari protein nabati,
lemak jenuh sangat berbahaya bagi kesehatan,
kelebihan lemak jenuh akan menyebabkan
peningkatan kadar LDL kolestrol. Lemak jenuh
bersumber dari makanan seperti : minnyak kelapa,
santan, minyak jagung, minyak kedelai dan lain
lain
. Mekanisme terjadinya penyakit

• Kolestrol dari makanan dan empedu masuk ke lumen usus dan


teremulsifikasikan oleh asam empedu menjadi micellles. Micelles
akan terikat pada enterosit intestinal, kemudian kolstrol dan sterol
lainnya akan berpindah dari micelles menuju enterosit melalui
sterol transporter. Trigliserida yang disintesis dari asam lemak
yang diseraop bersama dengan kolestrol dan apoplipoprotein B-48
tergabung menjadi kilomikron.
Lanjutan

kilomikron kemudian akan dilepaaskan ke sirkulasi limfatik


dan akan dikonversi menjadi kilpmikron remnat (melalui
hilangnya trigliserida), dan kemudian akann diambil oleh
reseptor LDL hepatik-terkait protein/ hepatic LDL receptor-
related protein (LRP). Pada sistem endogen, VLDL yang
kaya akan trigliserida disekresi oleh hati dan dikonversi
menjadi LDL dan kemudian LDL yang kaya akan ester
kolestrol. Sejumlah LDL akan massuk ke ruang
subendothelial arteri dan kemudian akan dimakan oleh
makrofag. Yanng menjadi sel gabus, kilomikron. VLDL, IDL
dan LDL.
TERAPI NON FARMAKOLOGI

tatalaksana terapi non farmakologi pada pasien


hiperlipidemia perubahan gaya hidup terapetik.
Perubahan gaya hidup harus dilakukan oleh
seluruh pasien . Komponen perubahan gaya
hidup termasuk di dalamnya adalah:
1. Penurunan intake lemak jenuh dan kolestrol
2. Pilihan diet untuk menuruunkan LDL,
misalnya peningkatann komsumsi stanol/
sterol tumbuhan dan asupan serat
3. Penurunan berat badan
4. Meningkatkan aktivitas fisik
TERAPI FARMAKOLOGI

1. niacin , merupakan obat penurun lipid pertama yang


dihubungkan dengan penurunan mortalitas total. Niacin dengan
pemberian pretreatment dengan aspirin (81-325 mg/hari) atau
obat NSAID lainnya. Dan memulai Niacin dengan dosisi yang
sangant kecil. Dosis kemudian dapat digandakan setiap
minggunyan sampai dosis 1,5 g/hari
.

2. bile Acid-binding resin


Golongan resin pengikat asam empedu termasuk di dalamnya adalah kolestroliramin,
kolesevelam dan kolestipol. Terapi dengan obat ini dapat menurunkan insidensi dari
kejadian koronner pada pria usia pertengahan sebanyak 20%, tanpa perbedaan
signifikan pada efek mortalitas mengikat asam empedu
.

3. HMG-CoA termasuk di dalamnya adalah atorvastatin,


fluvastatin, pravastatin, rosuvastatin dan siimvastatin.
Mekanisme obat golongan ini adalah dengan menghambat rate
limiting enzyme pada pemebentukan kolestrol
4. fibrat, fibrat merupakan turunan dari asam fibrat dan
merupakan obat yang paling efektif dalam mmenurunkan
kadar trigliserida plasma. Pada periode pasca operasi,
tatalaksanna dengan fibrat dimulai kkembali ketika
pasienn dalam status hidrasi yang baik dan mamppu
untuk mengomsumsi obat oral. Terdapat 3 derivat asam
fibrat yangg umum digunakan untuk tatalaksana
hiperlipidemia yaitu : gemfibrozil, fenofibrat, dan
bezafibrat.
5. Ezetimib, merupakann agen yangg relatif baru
untuk pentatalaksanaan hiperlipidemia yangg
bekerja sebagai inhibitor selektif absorpsi kolestrol,
yang menyebabkann peningkatan regulasi sekunder
dari reseptor LDL. Absorpsi kolestrol dihambbat
karena kemampuan ezetimib untuk mengganggu
kompleks antara protein annexin-2 dengan cavolin-
1pada brush border di usus halus.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai