Anda di halaman 1dari 6

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TENNIS MEJA

PORSENI HLN 78

I. KETENTUAN UMUM
A. PENDAFTARAN
1. Unit peserta mendaftarkan keikutsertaan timnya ke panitia dengan mengisi
formulir pendaftaran serta melengkapi data-data pemain, Formulir Pendaftaran
dan kelengkapannya dikirimkan ke panitia pelaksana melalui tautan berikut
sekretariatporseni.pln@gmail.com
2. Untuk kemudahan berkoordinasi, agar Koordinator Kontingen yang terdaftar pada
Formulir Pendaftran dapat mengikuti Whatsapp Group Koordinasi PIC
Perlombaan Porseni HLN ke-78 melalui tautan berikut :
https://bit.ly/PORSENIHLN-78.
B. PESERTA
Peserta merupakan pegawai aktif PLN UIP3B Kalimantan dan Unit Pelaksana di PLN
UIP3B Kalimantan

C. KEPUTUSAN PANITIA
1. Setiap Tim wajib menjunjung sportifitas (Fair play).
2. Keputusan panitia bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
3. Setiap Tim wajib menjaga ketertiban dan keamanan selama pertandingan, tim
yang terlibat keributan baik didalam maupun diluar lapangan / wilayah perlombaan
akan didiskualifikasi.
4. Setiap tim wajib mentaati peraturan pertandingan dan menyelesaikan
pertandingan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan panitia.
5. Panitia menyediakan pertolongan pertama terhadap pemain yang cidera, untuk
penanganan selanjutnya menjadi tanggung jawab tim yang bersangkutan.

D. FORCE MAJEUR
1. Keadaan Kahar (Force Majeure) adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kekuasaan manusia, seperti banjir, kebakaran, petir, gempa bumi, wabah, perang,
perang saudara, huru-hara, pemogokan, pembatasan oleh penguasa dari suatu
pemerintahan, atau dikarenakan suatu keadaan atau kejadian alamiah yang tidak
dapat diduga sebelumnya atau tidak dapat dihentikan. Hal-hal lain yang terjadi di
luar kuasa Panitia Porseni HLN ke-78, Panitia Pelaksana Pertandingan, dan
Panitia Pelaksana Non-Pertandingan juga bisa dianggap Keadaan Kahar (Force
Majeure).
2. Panitian Porseni berhak untuk menentukan suatu kejadian yang diluar dari poin D.
1 di atas sebagai suatu keadaan Force Majeure.

E. WAKTU DAN TEMPAT PERTANDINGAN


Hari : Jumat
Tanggal : 20 Oktober 2023
Waktu : 08.00 WITA - selesai
Tempat : Kantor PLN UIP3B Kalimantan
Jalan M. Cokrokusumo KM. 39 Banjarbaru

PERATURAN TENIS MEJA NON TEKNIS


1. Peserta adalah pasangan pemain ganda putra, pasangan pemain ganda campuran dan
tunggal putra;
2. Peserta adalah pegawai PLN UIP3B Kalimantan dan Unit Pelaksana di PLN UIP3B
Kalimantan;
3. Peserta diwajibkan membawa bet pingpong sendiri (panitia tidak menyediakan bet
pingpong);
4. Peserta diwajibkan mengenakan kostum olahraga dan sepatu olahraga;
5. Peserta dinyatakan dapat mengikuti pertandingan setelah melakukan pendaftaran ke
panitia
6. Peserta yang sudah mendaftar tidak dapat mengundurkan diri;
7. Setiap peserta harus sudah ditempat pertandingan 30 menit sebelum jadwal
pertandingan dimulai untuk melakukan registrasi.

PERATURAN UMUM
1. Keputusan Panitia / wasit bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat;
2. Waktu pertandingan pada 20 Oktober 2023 pukul 09.00 WITA s.d selesai;
3. Tempat pelaksanaan pertandingan di Kantor PLN UIP3B Kalimantan.

PERATURAN KHUSUS :
1. Sistem Pertandingan dan waktu pertandingan
a. Sistem pertandingan yang digunakan adalah sistem setengah putaran (setengah
kompetisi)
b. Sistem hitungan yang digunakan adalah 11 rally point
c. Peserta dinyatakan menang jika sudah memenangkan 2 set pertandingan. Pada
kedudukan 1 - 1, maka akan dilakukan 1 set tambahan.
d. Apabila poin peserta seri (10-10) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta
yang pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangkan pertandingan.
e. Peraturan teknis pertandingan dan teknik yang tidak tercantum sesuai dengan
peraturan internasional yang dikeluarkan oleh ITTF
2. Tim
a. Kepesertaan tim PLN UIP3B Kalimantan dan Unit Pelaksana di PLN UIP3B
Kalimantan sebagai berikut :
 PLN UIP3B Kalimantan 1 tim
 PLN UP2B Kalimantan 1 tim
 PLN UPT Kalselteng 1 tim
 PLN UPT Kaltimra 1 tim
 PLN UP3B Kalbar 1 tim
b. Tim adalah pasangan pemain ganda putra, pasangan pemain ganda campuran dan
tunggal putra
c. Setiap tim harus datang ke venue pertandingan dan daftar ulang maksimal 30 menit
sebelum jadwal pertandingan yang telah ditentukan oleh panitia.

3. Pelanggaran dan Sanksi


a. Tim yang terlambat melebihi toleransi waktu 10 menit, dianggap kalah WO.
b. Sanksi lain dapat diputuskan sewaktu-waktu oleh panitia dengan melihat situasi dan
kondisi yang ada.
c. Jika suporter berbuat keonaran dan dianggap tidak bisa ditertibkan menurut panitia,
maka tim yang didukung akan dikeluarkan dari pertandingan.
d. Jika tim melakukan perbuatan yang melanggar aturan yang ada (dalam hal ini berat)
seperti berkelahi, dll. Panitia berhak memberi sanksi berupa dikeluarkan dari
turnamen dan membayar denda.
e. Tim baik itu pemain maupun official dilarang keras mempengaruhi wasit
f. Dilarang Berbicara tidak sopan terhadap lawan atau wasit
g. Pemain dilarang menegur wasit terlalu sering, apabila dilakukan maka akan ada
sanksi dengan penambahan 1 poin pada lawan

4. Gangguan-gangguan
a. Apabila terjadi gangguan yang mengakibatkan pertandingan terpaksa dihentikan,
maka penyelesaian gangguan tersebut dapat dirundingkan dengan melihat situasi
dan kondisi lapangan.
b. Gangguan akibat keonaran suporter, tim yang tidak bisa mengendalikan suporternya
akan dikeluarkan dari turnamen dan dikenakan sanksi.

5. Force major
a. Segala sesuatu yang terjadi di luar kehendak manusia, yaitu sakit, kecelakaan,
meninggal, dan bencana alam. Panitia berhak menentukan sepenuhnya apakah itu
force major atau bukan
b. Peserta yang ingin menggunakan alasan force major harus menyerahkan bukti
tertulis. Apabila tidak bisa membuktikan, maka timnya dikeluarkan dari pertandingan
dan dikenai sanksi.
6. Skema Pertandingan

PERATURAN TEKNIS TENIS MEJA TERJEMAHAN DARI PERATURAN ITTF


2.05 DEFINISI-DEFINISI
2.05.01 Suatu reli (rally) adalah suatu periode selama bola dalam permainan.
2.05.02 Bola dalam permainan mulai dari saat terakhir diam di telapak tangan bebas
sebelum bola dilambungkan pada saat servis hingga reli diputuskan sebagai suatu
let atau poin.
2.05.03 Suatu let adalah suatu reli yang hasilnya tidak dinilai/dihitung.
2.05.04 Suatu poin adalah hasil suatu reli yang hasilnya dinilai/dihitung.
2.05.05 Tangan raket adalah tangan yang memegang raket.
2.05.06 Tangan bebas adalah tangan yang tidak memegang raket; lengan bebas adalah
lengan dari tangan bebas.
2.05.07 Seorang pemain memukul bola jika dia menyentuhnya dengan raket yang
dipegangnya atau bagian tangan dibawah pergelangan tangan yang memegang
raket ketika bola masih dalam permainan.
2.05.08 Seorang pemain yang menyentuh bola jika dia, atau apa saja yang dipakai atau
dibawanya, mengenai bola dalam permainan ketika bola masih berada/melintas di
atas permukaan meja dan belum melewati garis akhir, belum menyentuh bagian
mejanya sejak dipukul oleh lawannya.
2.05.09 Pelaku Servis/Pemain yang melakukan servis(server) adalah pemain yang
memukul bola pertama kalinya dalam suatu reli.
2.05.10 Penerima bola (receiver) adalah pemain yang memukul bola yang kedua pada
suatu reli.
2.05.11 Wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk mengawasi permainan.
2.05.12 Pembantu wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk membantu wasit dengan
keputusan-keputusan tertentu.
2.05.13 Sesuatu yang dipakai atau dibawa oleh seorang pemain adalah segala sesuatu
yang dipakai atau dibawa, kecuali bola, pada saat reli dimulai.
2.05.14 Bola sudah harus dinyatakan melewati atau mengelilingi net jika telah melalui
bagian mana saja selain antara net dan tiangnya dan antara net dan permukaan
meja.
2.05.15 Garis akhir adalah juga perpanjangan kedua arah sisi ujung meja.

2.06 SERVIS
2.06.01 Servis dimulai dengan bola diam berada di atas permukaan telapak tangan yang
terbuka dari tangan bebas pelaku servis (siap untuk dilambungkan).
2.06.02 Pelaku servis harus melambungkan bola secara vertikal ke atas, tanpa putaran,
sehingga bola naik minimal 16 cm dari permukaan telapak tangan bebas,
kemudian turun tanpa menyentuh apapun sebelum dipukul.
2.06.03 Pada saat bola turun, pelaku servis harus memukulnya sehingga menyentuh
mejanya terlebih dahulu dan setelah melewati net atau mengelilingi net kemudian
menyentuh meja dari penerima; pada permainan ganda, bola harus menyentuh
bagian kanan dari masing-masing meja pelaku servis dan penerima secara
berurutan.
2.06.04 Dari mulai servis hingga bola dipukul, bola harus berada di atas perpanjangan
permukaan meja permainan (di belakang batas akhir meja) pelaku servis, dan
bola tidak boleh dihalangi dari pandangan penerima oleh pelaku servis atau
pasangan gandanya atau apa saja yang mereka bawa atau pakai.
2.06.05 Segera setelah bola dilambungkan, lengan dan tangan bebas pelaku servis harus
disingkirkan/ditarik dari ruang antara bola dan net.
2.06.06 Menjadi tanggung jawab pemain untuk melakukan servis agar wasit atau
pembantu wasit dapat diyakinkan bahwa servisnya sesuai peraturan dan demikian
juga untuk memutuskan bahwa servisnya tidak benar.
2.06.06.01 Jika wasit atau pembantu wasit ragu atas keabsahan suatu servis, maka pada
kesempatan pertama pada pertandingan tersebut, dapat menghentikan pemainan
dan memperingatkan pelaku servis; tetapi untuk servis yang meragukan
berikutnya yang dilakukan oleh pemain atau pasangannya harus dinyatakan tidak
benar/sah.
2.06.07 Pengecualian, wasit dapat melonggarkan persyaratan servis yang baik jika
diyakini bahwa rintangan tersebut disebabkan oleh kemampuan fisik yang tidak
normal (cacat).

2.07 PENGEMBALIAN BOLA


2.07.01 Bola, setelah diservis atau dikembalikan, harus dipukul sehingga
melewati/mengelilingi net dan menyentuh meja lawan, baik secara langsung
maupun setelah menyentuh perangkat net.

2.08 URUTAN PERMAINAN


2.08.01 Pada permainan tunggal, pelaku servis harus melakukan servis terlebih dahulu,
kemudian penerima harus melakukan pengembalian dan setelah itu pelaku servis
dan penerima secara bergantian melakukan pengembalian.
2.08.02 Pada permainan ganda, pelaku servis harus melakukan servis terlebih dahulu,
selanjutnya penerima melakukan pengembalian, kemudian, pasangan pelaku
servis melakukan pengembalian, pasangan penerima kemudian melakukan
pengembalian dan akhirnya setiap pemain melakukan pengembalian sesuai
gilirannya.
2.08.03 Ketika pemain cacat yang duduk di kursi roda bermain ganda, pelaku servis
melakukan servis terlebih dahulu kemudian dikembalikan oleh penerima, tetapi
setelah itu, siapa saja dari mereka boleh melakukan pengembalian. Namun
demikian, apabila kursi roda (bagian mana saja dari kursi roda) melewati garis
tengah meja, maka wasit menyatakan poin untuk lawannya.

2.09. SUATU LET


2.09.01 Reli dinyatakan let:
2.09.01.01 Jika pada saat servis, bola melewati net dan menyentuhnya, kemudian bola
masuk atau dipukul oleh penerima atau pasangannya;
2.09.01.02 Jika servis dilakukan pada saat penerima atau pasangannya belum siap, dan baik
penerima atau pasangannya tidak berusaha memukul bola/ mengembalikan;
2.09.01.03 Jika gagal melakukan servis atau pengembalian atau jika sesuai dengan
peraturan bahwa hal tersebut disebabkan gangguan di luar kontrol pemain;
2.09.01.04 Jika permainan dihentikan oleh wasit atau pembantu wasit;
2.09.01.05 Jika penerima pada pemain cacat yang menggunakan kursi roda dan pada saat
servis, apakah servisnya benar atau tidak
2.09.01.05.01 Setelah mengenai meja penerima (pantulan bola) mengarah ke net.
2.09.01.05.02 Berhenti di bagian meja penerima.
2.09.01.05.03 Pada salah satu bagian sisi meja, bola keluar setelah mengenai bagian
samping meja penerima.
2.09.02 Permainan dapat dihentikan
2.09.02.01 Untuk mengoreksi kesalahan urutan servis, penerima, atau tempat;
2.09.02.02 Untuk memulai sistem percepatan waktu;
2.09.02.03 Untuk menghukum dan memperingati pemain atau penasihat;
2.09.02.04 Karena kondisi permainan terganggu dan mempengaruhi hasil reli.
2.10. SUATU POIN / SKOR
2.10.01 Selain reli dinyatakan let, pemain dinyatakan mendapat poin
2.10.01.01 Jika lawannya gagal melakukan servis yang benar;
2.10.01.02 Jika lawannya gagal melakukan pengembalian yang benar;
2.10.01.03 Jika, setelah melakukan servis atau pengembalian, bola menyentuh apa saja
selain net sebelum dipukul oleh lawannya;
2.10.01.04 Jika bola melewati meja atau berada di luar permukaan meja, tanpa
menyentuh meja;
2.10.01.05 Jika lawannya menyentuh bola;
2.10.01.06 Jika lawannya dengan sengaja memukul bola dua kali secara beruntun;
2.10.01.07 Jika lawannya memukul bola dengan sisi daun raket yang tidak dilapisi karet
atau tidak sesuai dengan ketentuan 2.04.03, 2.04.04 dan 2.04.05;
2.10.01.08 Jika lawannya, atau apa saja yang dipakainya menggerakkan permukaan
meja;
2.10.01.09 Jika lawannya atau apa saja yang dipakai menyentuh net;
2.10.01.10 Jika tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja;
2.10.01.11 Jika, dalam permainan ganda, setelah pelaku servis pertama melakukan
servis ke penerima dengan benar, kemudian lawannya memukul bola di luar
dari urutannya;
2.10.01.12 Seperti yang dijelaskan dalam sistem percepatan waktu (2.15.04).
2.10.01.13 Jika pemain atau pasangan cacat yang menggunakan kursi roda dan
2.10.01.13.01 Lawannya tidak tidak berada pada posisi duduk yang minimal pada kursi
rodanya, belakang paha tidak menempel, ketika bola dipukul;
2.10.01.13.02 Lawannya menyentuh bola dengan tangan mana saja sebelum memukul
bola;
2.10.01.13.03 Kaki lawannya menyentuh lantai semasa (bola) dalam permainan.
2.10.01.14 Seperti yang dijelaskan pada urutan permainan (2.08.03).

2.11 SUATU GAME/SET


2.11.01 Suatu game dinyatakan dimenangkan oleh seorang pemain/ pasangan yang pertama
mendapat poin 11, kecuali kedua pemain atau pasangan sama mendapatkan poin
10, pada situasi ini, salah satu pemain atau pasangan harus mendapat selisih
kemenangan 2 (dua) poin atas lawannya.

2.12 SUATU PERTANDINGAN


2.12.01 Suatu pertandingan terdiri dari game/set ganjil terbaik.

2.13 MEMILIH SERVIS, MENERIMA BOLA, ATAU TEMPAT


2.13.01 Hak untuk memilih urutan servis, menerima bola, atau tempat harus diputuskan oleh
undian dan pemenangnya dapat memilih servis, atau menerima bola, atau memilih
tempat terlebih dahulu;
2.13.02 Bila salah satu pemain/pasangan telah memilih servis atau menerima atau memilih
tempat, maka lawannya harus memilih yang lainnya;
2.13.03 Setelah mencapai 2 (dua) poin, penerima/pasangan yang harus menjadi pelaku
servis, dan seterusnya secara bergantian hingga game selesai, kecuali kedua
pemain/pasangan telah sama-sama mencapai poin 10 atau sistem percepatan waktu
diberlakukan, maka urutan servis dan menerima tetap sama tetapi tiap pemain harus
melakukan servis 1 kali secara bergantian;
2.13.04 Pada setiap game/set dalam pertandingan ganda, pasangan yang berhak melakukan
servis terlebih dahulu harus menentukan siapa dari mereka yang melakukan servis
pertama dan penerima bola juga harus menentukan siapa yang terlebih dahulu
menerima bola; pada game/set berikutnya, pemain yang melakukan servis (server)
pertama ditentukan oleh pasangan tersebut dan penerima adalah pemain yang
melakukan servis kepadanya pada game sebelumnya;
2.13.05 Dalam ganda, tiap pindah servis, penerima sebelumnya menjadi pelaku servis dan
pasangan yang melakukan servis sebelumnya menjadi penerima servis.
2.13.06 Pemain/pasangan yang melakukan servis pertama pada suatu game/set menjadi
penerima pada game/set berikutnya dan untuk game terakhir/penentuan pada
pertandingan ganda, pasangan yang menerima bola kemudian harus merubah urutan
yang menerima apabila salah satu pasangan telah mencapai poin 5;
2.13.07 Pemain/pasangan yang memulai pada suatu sisi (tempat) dalam suatu game akan
pindah tempat pada game berikutnya dan pada game/set penentuan,
pemain/pasangan, harus tukar tempat jika salah satunya telah mendapat skor/poin 5.

2.14 KESALAHAN URUTAN SERVIS, PENERIMA, ATAU TEMPAT


2.14.01 Jika pemain melakukan kesalahan urutan servis (server maupun receiver),
permainan harus segera dihentikan oleh wasit dan dilanjutkan sesuai dengan urutan
yang sebenarnya siapa yang seharusnya melakukan servis dan menerima bola pada
skor/angka yang telah dicapai, sesuai dengan urutan pada saat mulai pertandingan
dan, dalam permainan ganda, sesuai dengan urutan pemain yang telah ditetapkan
untuk melakukan servis pertama dalam game/set tersebut sejak kesalahannya
ditemukan.
2.14.02 Jika para pemain tidak bertukar tempat pada saat mereka seharusnya
melakukannya, wasit harus menghentikan permainan dan dilanjutkan sesuai dengan pemain
yang sebenarnya pada skor yang telah diraih, disesuaikan dengan urutan yang telah
ditetapkan pada saat pertandingan dimulai.
2.14.03 Dalam keadaan apapun, semua poin yang telah diraih sebelum kesalahan ditemukan
harus dihitung.

2.15 SISTEM PERCEPATAN WAKTU (Expedite System)


2.15.01 Kecuali seperti yang dijelaskan pada 2.15.02, sistem percepatan waktu harus
diberlakukan setelah 10 menit permainan dalam satu game atau kapan saja diminta
oleh kedua pemain atau pasangan.
2.15.02 Sistem percepatan waktu tidak lagi berlaku dalam satu game jika skor yang sudah
diraih berjumlah 18 (delapan belas).
2.15.03 Jika bola masih dalam permainan ketika batas waktu telah habis, permainan harus
diberhentikan oleh wasit dan dilanjutkan dengan mengulang servis oleh pemain yang
melakukan servis pada saat permainan berlangsung; jika bola tidak dalam permainan
(bola mati) dan sistem percepatan waktu harus diberlakukan, permainan dilanjutkan
dengan pelaku servis adalah yang menerima bola pada reli sebelumnya.
2.15.04 Setelah itu, setiap pemain harus melakukan servis 1 kali secara bergantian hingga
game berakhir, dan jika pemain/pasangan yang menerima telah melakukan 13 kali
pengembalian, penerima mendapat satu poin.
2.15.05 Pemberlakuan sistem perccepatan waktu harus tidak merubah urutan servis dan
penerima pada pertandingan tersebut, seperti yang diuraikan pada 2.13.06.
2.15.06 Sekali diterapkan, sistem percepatan waktu harus terus diberlakukan hingga
pertandingan selesai.

Personil:
Wasit (1 orang)
Wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk mengawasi dan memimpin permainan.
Pembantu wasit (1 orang)
Pembantu wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk membantu wasit dengan keputusan-
keputusan tertentu dan opini nya dipertimbangkan wasit sekaligus pencatat skor.

Anda mungkin juga menyukai