Anda di halaman 1dari 9

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih
Akar Penyebab
No. yang akan Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
masalah
diselesaikan
1 Motivasi belajar Penerapan model 1. Nursanti, D. N., Muslih, M., Nurd, A. M., & Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi, alternatif
matematika siswa pembelajaran guru Ngazizah, N. (2022), Abdulrozzak, R. (2016). solusi yang sesuai atau memungkinkan untuk
yang rendah kurang inovatif dan menyimpulkan model pembelajaran Problem diterapkan di kelas saya untuk mengatasi motivasi
cenderung berpusat Based Learning dapat meningkatkan kreativitas belajar matematika siswa yang rendah pada materi
pada guru dan hasil belajar serta peserta didik juga akan Barisan dan Deret Kelas X adalah sebagai berikut:
lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran. 1. Model Pembelajaran Problem Based Learning
https://journal.publication-center.com/ (PBL)
index.php/ijece/article/view/1325 a. Mendukung partisipasi aktif peserta didik dalam
2. Laili H (2016), berdasarkan hasil penelitian, proses pembelajaran (student center)
penerapan model pembelajaran Contextual b. Menumbuhkan rasa ingin tahu
Teaching and Learning (CTL) efektif dalam c. Membuat pengalaman belajar menjadi lebih
meningkatkan motivasi belajar siswa. bersifat personal
https://pdfs.semanticscholar.org/ d. Memungkinkan perkembangan keterampilan
7191/6e155ed8d0b77048f50fa57f657698d5069f belajar sepanjang hayat
.pdf e. Menumbuhkan motivasi yang tinggi karena
3. Insyasiska D dkk (2015) menyimpulkan memberikan kesempatan kepada peserta didik
berdasarkan hasil penelitian bahwa penerapan untuk bereksperimen dan mengeksplore
project based learning dapat mempengaruhi pengetahuan dalam diri
motivasi belajar siswa, kreativitas siswa, f. Membangun pengetahuan baru berdasarkan
kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pengetahuan awal yang sudah dimiliki sehingga
kognitif siswa dari pada pembelajaran yang dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam
diberikan tanpa melalui proyek serta kuat
http://journal2.um.ac.id/index.php/jpb/article/ g. Mengembangkan keterampilan-keterampilan
view/713/446 kreatif dalam pemecahan masalah
4. Wawancara dengan Dra. Rahma T, M.Pd 2. Model Pembelajaran Contextual Teaching and
(Fasilitator Daerah Matematika Kab. Learning (CTL)
Pangkajene Kepulauan dan Guru MAN Pembelajaran lebih bermakna dan nyata. Artinya siswa
Pangkajene Kepulauan) ”Salah satu cara agar dituntut untuk
siswa ada motivasi untuk belajar matematika dapat memahami suatu materi atau pengalaman
dengan menggunakan pendekatan Problem belajar di sekolah
Posing dan Pendekatan Problem Solving dengan dengan kehidupan nyata, sehingga materi yang
Model Pembelajaran Problem Based Learning dimilikinya tidak
(PBL)”. hanya berfungsi secara fungsional, akan tetapi
5. Wawancara dengan Rahmasinar Amin, materi yang dipelajari
S.Pd.I., M.Pd (Dosen Matematika di akan tertanam erat di memori siswa.
Universitas Megarezky Makassar) Model b. Pembelajaran lebih produktif, tidak hanya
Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terpusat pada guru. Hal ini
memberi kesempatan siswa untuk berfikir dan sesuai dengan aliran konstruktivisme yaitu siswa
siswa merasa dilibatkan dalam proyek itu dituntun
sehingga siswa termotivasi belajar dan dapat menermukan pengetahuannya sendiri. Melalui lanasan
menumbuhkan kerja sama dalam tim konstruktivisme
siswa diharapkan belajar melalui “mengalami” bukan
“menghafal”.
c. Materi yang dipelajari dapat ditemukan sendiri
oleh siswa, bukan dari
hasil ceramah guru.
d. Adanya pembelajaran kontekstual dapat
menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna.
Pembelajaran lebih bermakna dan nyata. Artinya siswa
dituntut untuk
dapat memahami suatu materi atau pengalaman
belajar di sekolah
dengan kehidupan nyata, sehingga materi yang
dimilikinya tidak
hanya berfungsi secara fungsional, akan tetapi
materi yang dipelajari
akan tertanam erat di memori siswa.
b. Pembelajaran lebih produktif, tidak hanya
terpusat pada guru. Hal ini
sesuai dengan aliran konstruktivisme yaitu siswa
dituntun
menermukan pengetahuannya sendiri. Melalui lanasan
konstruktivisme
siswa diharapkan belajar melalui “mengalami” bukan
“menghafal”.
c. Materi yang dipelajari dapat ditemukan sendiri
oleh siswa, bukan dari
hasil ceramah guru.
d. Adanya pembelajaran kontekstual dapat
menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna
Pembelajaranlebih bermakna dan nyata. Artinya siswa
dituntut untuk
dapat memahami suatu materi atau pengalaman
belajar di sekolah
dengan kehidupan nyata, sehingga materi yang
dimilikinya tidak
hanya berfungsi secara fungsional, akan tetapi
materi yang dipelajari
akan tertanam erat di memori siswa.
b. Pembelajaran lebih produktif, tidak hanya
terpusat pada guru. Hal ini
sesuai dengan aliran konstruktivisme yaitu siswa
dituntun
menermukan pengetahuannya sendiri. Melalui lanasan
konstruktivisme
siswa diharapkan belajar melalui “mengalami” bukan
“menghafal”.
c. Materi yang dipelajari dapat ditemukan sendiri
oleh siswa, bukan dari
hasil ceramah guru.
d. Adanya pembelajaran kontekstual dapat
menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna
lebih bermakna dan nyata. Artinya siswa dituntut untuk
dapat memahami suatu materi atau pengalaman
belajar di sekolah
dengan kehidupan nyata, sehingga materi yang
dimilikinya tidak
hanya berfungsi secara fungsional, akan tetapi
materi yang dipelajari
akan tertanam erat di memori siswa.
b. Pembelajaran lebih produktif, tidak hanya
terpusat pada guru. Hal ini
sesuai dengan aliran konstruktivisme yaitu siswa
dituntun
menermukan pengetahuannya sendiri. Melalui lanasan
konstruktivisme
siswa diharapkan belajar melalui “mengalami” bukan
“menghafal”.
c. Materi yang dipelajari dapat ditemukan sendiri
oleh siswa, bukan dari
hasil ceramah guru.
d. Adanya pembelajaran kontekstual dapat
menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna
lebih bermakna dan nyata. Artinya siswa dituntut untuk
dapat memahami suatu materi atau pengalaman
belajar di sekolah
dengan kehidupan nyata, sehingga materi yang
dimilikinya tidak
hanya berfungsi secara fungsional, akan tetapi
materi yang dipelajari
akan tertanam erat di memori siswa.
b. Pembelajaran lebih produktif, tidak hanya
terpusat pada guru. Hal ini
sesuai dengan aliran konstruktivisme yaitu siswa
dituntun
menermukan pengetahuannya sendiri. Melalui lanasan
konstruktivisme
siswa diharapkan belajar melalui “mengalami” bukan
“menghafal”.
c. Materi yang dipelajari dapat ditemukan sendiri
oleh siswa, bukan dari
hasil ceramah guru.
d. Adanya pembelajaran kontekstual dapat
menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna
lebih bermakna dan nyata. Artinya siswa dituntut untuk
dapat memahami suatu materi atau pengalaman
belajar di sekolah
dengan kehidupan nyata, sehingga materi yang
dimilikinya tidak
hanya berfungsi secara fungsional, akan tetapi
materi yang dipelajari
akan tertanam erat di memori siswa.
b. Pembelajaran lebih produktif, tidak hanya
terpusat pada guru. Hal ini
sesuai dengan aliran konstruktivisme yaitu siswa
dituntun
menermukan pengetahuannya sendiri. Melalui lanasan
konstruktivisme
siswa diharapkan belajar melalui “mengalami” bukan
“menghafal”.
c. Materi yang dipelajari dapat ditemukan sendiri
oleh siswa, bukan dari
hasil ceramah guru.
d. Adanya pembelajaran kontekstual dapat
menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna
lebih bermakna dan nyata. Artinya siswa dituntut untuk
dapat memahami suatu materi atau pengalaman
belajar di sekolah
dengan kehidupan nyata, sehingga materi yang
dimilikinya tidak
hanya berfungsi secara fungsional, akan tetapi
materi yang dipelajari
akan tertanam erat di memori siswa.
b. Pembelajaran lebih produktif, tidak hanya
terpusat pada guru. Hal ini
sesuai dengan aliran konstruktivisme yaitu siswa
dituntun
menermukan pengetahuannya sendiri. Melalui lanasan
konstruktivisme
siswa diharapkan belajar melalui “mengalami” bukan
“menghafal”.
c. Materi yang dipelajari dapat ditemukan sendiri
oleh siswa, bukan dari
hasil ceramah guru.
d. Adanya pembelajaran kontekstual dapat
menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna
. Pembelajaran lebih bermakna dan nyata. Artinya
siswa dituntut untuk
dapat memahami suatu materi atau pengalaman
belajar di sekolah
dengan kehidupan nyata, sehingga materi yang
dimilikinya tidak
hanya berfungsi secara fungsional, akan tetapi
materi yang dipelajari
akan tertanam erat di memori siswa.
Pembelajaran lebih bermakna dan nyata. Artinya siswa
dituntut untuk
dapat memahami suatu materi atau pengalaman
belajar di sekolah
dengan kehidupan nyata, sehingga materi yang
dimilikinya tidak
hanya berfungsi secara fungsional, akan tetapi
materi yang dipelajari
akan tertanam erat di memori siswa.
a. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan nyata.
Artinya siswa dituntut dapat menangkap hubungan
antara pengalaman belajar disekolah dengan
kehidupan nyata. Hal ini sangat penting karena
dengan mengorelasikan materi yang ditemukan
dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa
materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan
tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat
dalam memorinya, sehingga tidak mudah
dilupakan.
b. Pembelajaran lebih produktif dan mampu
menumbuhkan penguatan konsep pada siswa,
karena pembelajaran kontekstual menganut aliran
konstruktivisme, yakni siswa dituntut menemukan
pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis
Konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui
“mengalami” bukan “menghafal”.
c. CTL adalah model pembelajaran yang
menekankan pada aktivitas siswa secara penuh,
baik fisik maupun mental.
d. Kelas dalam pembelajaran kontekstual bukan
sebagai tempat untuk memperoleh informasi,
tetapi sebagai tempat untu menguji data hasil
temuan di lapangan.
e. Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh
siswa, bukan hasil pemberian guru.
2. Model Pembelajaran Project Based Learning
(PjBL)
a. PjBL dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa.
b. PjBL meningkatkan kemampuan siswa dalam
belajar secara kooperatif maupun kolaboratif.
c. PjBL dapat meningkatkan kreativitas siswa.
d. PjBL meningkatkan kemampuan kreativitas dan
hasil belajar siswa.
e. PjBL meningkatkan kemampuan komunikasi
peserta didik. Karena peserta didik dituntut
untuk bekerja bersama orang lain.
f. PjBL dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah, kemampuan manajemen
dan kemampuan mengkoordinasi sumber
belajar.
g. PjBL juga menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan
2 Rendahnya respon Guru masih terfokus 1. Widayanti, R., & Nur'aini, K. D. (2020), Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi, alternatif
atau umpan balik dengan penggunaan Agustin, V. N. (2013). Dengan penerapan model solusi yang sesuai atau memungkinkan untuk
siswa terhadap metode dan model pembelajaran Problem Based Learning hasil diterapkan di kelas saya untuk mengatasi motivasi
pembelajaran yang pembelajaran yang prestasi belajar dan aktivitas siswa meningkat belajar matematika siswa yang rendah pada materi
dilakukan oleh guru monoton, yang sesuai indikator pencapaian Fungsi Invers dan Fungsi Komposisi Kelas XI adalah
di kelas. mengakibatkan siswa https://ejurnal.teknokrat.ac.id/index.php/ sebagai berikut:
merasa jenuh karena jurnalmathema/article/view/480 1. Model Pembelajaran Problem Based Learning
pembelajaran yang 2. Anggraini dan Wulandari (2021). Berdasarkan (PBL)
kurang menarik hasil penelitian,penerapan model pembelajaran a. Mendukung partisipasi aktif peserta didik
Project Based Learning (PjBL) dapat dalam proses pembelajaran (student center)
meningkatkan prestasi serta peran aktif siswa. b. Menumbuhkan rasa ingin tahu
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap/ c. Membuat pengalaman belajar menjadi lebih
article/view/9902/4332 bersifat personal
3. d. Memungkinkan perkembangan keterampilan
4. Machfud H (2018). Penerapan Model belajar sepanjang hayat
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads e. Menumbuhkan motivasi yang tinggi karena
Together (NHT) dapat meningkatkan respons, memberikan kesempatan kepada peserta didik
aktivitas, dan hasil belajar siswa untuk bereksperimen dan mengeksplore
pengetahuan dalam diri
http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/al- f. Membangun pengetahuan baru berdasarkan
khwarizmi/article/view/301/402 pengetahuan awal yang sudah dimiliki
5. Wawancara dengan Rahmasinar Amin, S.Pd.I., sehingga dapat memiliki pemahaman yang
M.Pd (Dosen Matematika di Universitas lebih mendalam serta kuat
Megarezky Makassar) “Saya pernah g. Mengembangkan keterampilan-keterampilan
menerapkan Model Pembelajaran Project Based kreatif dalam pemecahan masalah
Learning (PjBL) saat mengajar, ternyata respon 2. Model Pembelajaran PjBL
siswa sangat baik dibandingkan saya a. PjBL dapat meningkatkan motivasi belajar
menggunakan model pembelajaran yang lain”. siswa.
6. Wawancara dengan Dra. Rahma T, M.Pd b. PjBL meningkatkan kemampuan siswa dalam
(Fasilitator Daerah Matematika Kab. belajar secara kooperatif maupun kolaboratif.
Pangkajene Kepulauan dan Guru MAN c. PjBL dapat meningkatkan kreativitas siswa.
Pangkajene Kepulauan) ”Rendahnya sikap d. PjBL meningkatkan kemampuan kreativitas dan
pemberian respon siswa karena biasanya guru hasil belajar siswa.
mengajukan masalah yang sudah ditentukan e. PjBL meningkatkan kemampuan komunikasi
jawaban yang benar(hanya satu penyelesaian). peserta didik. Karena peserta didik dituntut
Akibatnya kreativitas dan kemampuan berfikir untuk bekerja bersama orang lain.
siswa tidak dapat berkembang dengan baik. f. PjBL dapat meningkatkan kemampuan
Karena hal inilah siswa tidak dapat pemecahan masalah, kemampuan manajemen
terkomunikasikan selama proses mengajar. Agar dan kemampuan mengkoordinasi sumber
siswa kreatif dan aktif dalam merespon, kita belajar.
menggunakan model Problem Based Learning g. PjBL juga menciptakan lingkungan belajar yang
dengan pendekatan pengajuan masalah (Problem menyenangkan
Posing) dan pendekatan Problem Solving. 3. Model Pembelajaran NHT
a. Dapat meningkatkan prestasi belajar peserta
didik.
b. Mampu memperdalam pemahaman peserta
didik.
c. Melatih tanggung jawab peserta didik.
d. Menyenangkan peserta didik dalam belajar.
e. Teknik NHT akan menambah keaktifan siswa
dalam belajar
f. Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik.
g. Mengembangkan rasa saling memiliki dan
bekerja sama.
h. Setiap peserta didik termotivasi untuk
menguasai materi.
i. Menghilangkan kesenjangan antara yang pintar
dan yang tidak pintar.
j. Terciptanya suasana gembira dalam belajar.

Anda mungkin juga menyukai