RKS Rehab Pavilliun
RKS Rehab Pavilliun
1. PENDAHULUAN
A. UMUM
Sebagaimana telah ditetapkan dalam Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, Permen PUPR No 22 Tahun 2018 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara bahwa :
1. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu
memenuhi secara optimal fungsi bagiannya, andal dan dapat sebagai teladan bagi
lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi pelayanan kepada masyarakat perkembangan
arsitektur di Indonesia.
2. Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik baiknya,
sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan
kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara.
3. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh
kontraktor pelaksana harus mendapat pengawasan secara teknis di lapangan, agar rencana
teknis yang telah disiapkan dan dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat
berlangsung operasional efektif.
4. Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan konstruksi perlu disiapkan secara matang sehingga memang
mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.
2. TUJUAN
Spesifikasi Teknis ini merupakan petunjuk bagi kontraktor pelaksana yang memuat
masukan azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas konstruksi. Dengan penguasaan ini diharapkan
kontraktor pelaksana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran yang memadai sesuai Spesifikasi Teknis ini. Serta meningkatnya
kualitas dan pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan yang unggul mudah dan
nyaman.
3. SASARAN
Sasaran dari Spesifikasi Teknis ini adalah terbangunnya bangunan yang memenuhi
persyaratan dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pembangunan gedung Negara
melalui proses konstruksi yang akan dilakukan oleh pihak penyedia jasa konstruksi yang
berkualiatas, tepat waktu, tepat material, tepat SDM, tepat biaya, tepat pengerjaan,
sebagaimana yang telah ditetapkan didalam dokumen perencanaan.
74. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Nama Organisasi yang menyelenggarakan Kegiatan FASILITAS PELAYANAN BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) adalah:
PPK : dr. YONG MARZUHAILI
NIP : 19740928 200604 1 009
Satuan Kerja : RSUD Kab. Pasaman
5. SUMBER PENDANAAN
A. BIAYA KONSTRUKSI
a. Biaya pembangunan ini mengikuti pedoman dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor:
22/PRT/M/2018 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
b. Untuk pekerjaan standar berlaku biaya maksimum dihitung dengan penawaran biaya sesuai
ketentuan yang berlaku.
c. Besarnya biaya konstruksi merupakan biaya tetap dan pasti, sudah memperhitungkan
komponen biaya langsung dan tidak langsung diantaranya pengawasan dan staf lapangan,
administrasi kantor lapangan, konstruksi dan fasilitas sementara, transportasi, konsumsi,
keamanan, keselamatan kerja, kontrol kualitas dan pengujian – pengujian serta memuat
keuntungan, pajak, bea, retribusi dan pungutan lain yang sah, biaya asuransi yang harus dibayar
terkait pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
d. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan konstruksi yang dibuat
oleh PPK dan Kontraktor Pelaksana.
e. Biaya pekerjaan konstruksi dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual setelah
melalui tahapan proses pengadaan barang dan jasa sesuai peraturan yang berlaku.
f. Pembayaran biaya konstruksi didasarkan pada prestasi kemajuan pekerjaan pembangunan.
B. SUMBER BIAYA
Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan FASILITAS PELAYANAN BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) berasal dari Anggaran BLUD RSUD Lubuk Sikaping Tahun
Anggaran 2022.
6. LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG
Lokasi Kegiatan : RSUD Lubuk Sikaping
7. LINGKUP PEKERJAAN
A. LINGKUP TUGAS
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara,
dan Permen PUPR no 22 tahun 2018 yang dapat meliputi tugas-tugas konstruksi untuk
lingkungan, site/tapak bangunan, dan pembangunan fisik bangunan gedung negara, Peraturan
Lembaga LKPP Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi Dan Jasa Konsultansi.
Mengingat pelaksanaan pengadaan ini dilakukan setelah proses perencanaan DED
selesai maka pelaksana pekerjaan konstruksi berpedoman kepada dokumen perencanaan dan
berpedoman kepada dokumen perencanaan yang telah ada .
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi meliputi :
a. Memeriksa dan mempelajari kondisi lahan dan dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang
akan dijadikan dasar pekerjaan di lapangan.
b. Melaksanaan konstruksi fisik yang telah disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan
(DED) yang meliputi program-program pencapaian sasaran konstruksi, penyediaan dan
penggunaan tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan bahan bangunan, informasi, dana,
program Quality Assurance / Quality Control dan program kesehatan dan keselamatan kerja
(K3).
c. Melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik, yang meliputi program pengendalian sumber daya,
pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik, (kuantitas dan kualitas)
hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi,
pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.
d. Membeli/Menggunakan bahan, peralatan, tenaga kerja, metoda dan produk sesuai dengan
ketepatan waktu, mutu dan biaya pekerjaan konstruksi.
e. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai kualitas, kuantitas, dan volume / realisasi fisik yang
telah ditetapkan.
f. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi fisik,
diantaranya dengan Konsultan MK/Pengawas, Tim Teknis, PPK, dan PPTK
g. Melakukan Koordinasi dengan daerah sekitar di dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
h. Bertanggung Jawab terhadap dampak/kerusakan yang ditimbulkan dari kegiatan pembangunan.
i. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi
selama pelaksanaan konstruksi.
j. Melakukan kegiatan pembangunan yang terdiri atas:
1) Membuat dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pekerjaan
dilapangan.
2) Membuat shop drawing.
3) Menyiapkan, menyewa dan membeli bahan, peralatan sesuai dengan kebutuhan.
4) Membeli bahan material sesuai spesifikasi dan berkualitas dengan mengacu standar yang
berlaku.
5) Melaksanakan pengujian fisik/Uji Lab dari hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk
membuktikan kualitas dari hasil pekerjaan.
6) Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala (sekurang-kurangnya sekali dalam satu
pekan), membuat laporan harian, mingguan dan bulanan terkait pekerjaan konstruksi fisik yang
telah dilaksanakan.
7) Mengajukan berita acara pembayaran pekerjaan pelaksanaan konstruksi.
8) Melaporkan daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima dan melakukan perbaikan pada
masa pemeliharaan.
9) Membuat berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima pekerjaan konstruksi,
menyerahkan Gambar Akhir (as built drawing) dan manual book baik terkait dengan pedoman
pengoperasian peralatan dan pedoman pemeliharaannya, sebagai kelengkapan untuk
pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi (pembayaran tahap akhir).
10) Menyusun laporan-laporan administrasi yang bersifat teknis serta membantu dalam persiapan
dokumen guna keperluan sertifikasi laik fungsi (SLF)
11) Menyampaikan laporan perkembangan pekerjaan secara berkala setiap pekan, bulan serta
secara insidentil (berdasarkan permintaan) kepada PPK, PPTK, Konsultan MK/Pengawas dan Tim
teknis.
B. TANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN
a Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab secara profesional atas jasa konstruksi yang berlaku
dilandasi Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi.
b Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab secara profesional atas jasa pekerjaan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
c Penyedia Jasa Konstruksi sesuai otoritas yang diberikan oleh PPK bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap aspek konstruksi pekerjaan dengan kewajiban selalu melakukan
koordinasi dan konsultasi kepada Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan (DED), Konsultan
Manajemen Konstruksi, PPK, PPTK dan Tim Teknis, serta unsur teknis lainnya yang ditetapkan
oleh PPK.
d Secara umum tanggung jawab kontraktor pelaksana adalah minimal sebagai berikut : memenuhi
standard keamanan, keselamatan, dan keberlanjutan dengan memperhatikan setidak –
tidaknya sebagai berikut:
1. Standar mutu peralatan
2. Standar keselamatan dan kesehatan kerja
3. Standar prosedur keselamatan jasa konstruksi,
4. Standar prosedur pelaksanaan jasa konstruksi,
5. Standar mutu hasil pelaksanaan jasa konstruksi,
6.Standar operasi dan pemeliharaan,
7. Pedoman pelindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan Jasa Konstruksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8. Standar pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai dengan serah terima pertama / Provisional Hand
Over (PHO) maksimal 90 (Sembilan Puluh) hari Kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah
Mulai Kerja dan masa pemeliharaan sekurang – kurangnya adalah 180 (Seratus Delapan Puluh)
hari kalender setelah serah terima pertama dilaksanakan sampai dengan serah terima kedua /
Final Hand Over.
9. PERSYARATAN PENYEDIA
Peserta yang berbadan usaha harus memiliki :
1. NIB OSS KBLI 2020 : 41015 (Berbasis Resiko)
2. SBU (Sertifikat Badan Usaha) klasifikasi bidang Bangunan Gedung dengan Subklasifikasi :
- SBU (Permen PUPR No.19/PRT/M/2014 dengan kode BG008 Jasa Pelaksana Kontruksi Gedung
Kesehatan)
3. Persyaratan Lainnya sesuai dengan dokumen pemilihan saat lelang pekerjaan
10. TENAGA MANAJERIAL
Kebutuhan tenaga manajerial dirinci dalam tabel berikut ini :
4. PEKERJAAN PENGECATAN
a. Lingkup pekerjaan
Cat Dinding Tembok
b. Bahan
Bahan yang digunakan adalah cat interior Jotun atau setara
c. Pedoman pelaksanaan
1. Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :
Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap dengan
kain basah hingga bersih.
Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Setelah betul-betul kering
digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain kering yang bersih.
Pengecatan dengan cat tembok emulsion sampai rata, minimal 2 (dua) kali.
Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata dan sama.
2. Warna yang digunakan
Warna ditentukan oleh Pemberi Tugas.
d. Pengukuran Hasil Kerja
Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dipasang
sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan oleh
Direksi/Pengawas Lapangan
5. P E N U T U P
• Pelaksana harus membersihkan ruangan, bangunan, dan pekarangan dari segala sisa-sisa
pekerjaan, sehingga seluruh halaman dan bangunan kelihatan bersih dan rapi. Semua
bahan sisa-sisa pekerjaan tersebut harus diangkut keluar lokasi pekerjaan.
• Semua pekerjaan yang tercantum dalam bestek, RAB dan gambar serta
risalah-risalah/berita acara Aanwijzing adalah merupakan kesatuan yang ditawar dan
wajib dilaksanakan dengan sempurna secara keseluruhan oleh Pelaksana tanpa dalih.
• Walaupun dalam bestek ini tidak lengkap tercantum satu persatu baik keur maupun
bahan dan lain-lainnya, tapi tercantum dalam AV maka pekerjaan tersebut harus
dikerjakan, bukan merupakan pekerjaan tambahan.
• Apabila ada pekerjaan yang tidak disebutkan dalam uraian Spesifikasi Teknis ini, yang
ternyata pekerjaan tersebut harus ada agar mendapatkan hasil akhir yang sempurna,
maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh Kontraktor atas perintah tertulis
Pejabat Pembuat Komitmen.
• Rencana Kerja dan Syarat–Syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh Kontraktor
dan Direksi Pekerjaan serta Pejabat Pembuat Komitmen dalam melaksanakan pekerjaan
ini.
Lubuk Sikaping, Agustus 2022
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN