Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

SURVEY MAWAS DIRI (SMD)


TAHUN 2022

UPT PUSKESMAS CAMPURDARAT


DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemberdayaan masyarakat terus diupayakan melalui UKBM yang ada di desa dan
kelurahan. UKBM adalah upaya kesehatan yang direncanakan, dibentuk, dikelola dari, oleh, dan
untuk masyarakat dalam upaya mengatasi permasalahan kesehatan di daerahnya. Desa siaga
adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan
untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawat daruratan, kesehatan
secara mandiri. Salah satu bentuk langkah pengembangan desa siaga adalah melakukan Survey
Mawas Diri yang bertujuan agar pemuka-pemuka masyarakat mampu melakukan telaah mawas
diri untuk desanya. Dengan demikian, diharapkan mereka menjadi sadar akan permasalahan
yang dihadapi di desanya, serta bangkit niat dan tekad untuk mencari solusinya, termasuk
membangun Poskesdes sebagai upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada
masyarakat desa.
Survei Mawas Diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah
kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat dibawah bimbingan kepala
Desa/Kelurahan dan petugas kesehatan (petugas Puskesmas, Bidan Desa). Puskesmas
Campurdarat memiliki 9 Desa yaitu Desa Tanggung, Pojok, Pelem, Campurdarat, Wates,
Gamping, Sawo, Gedangan dan Ngentrong.
Pengembangan Desa merupakan tanggung jawab Kepala Desa. Oleh karena itu peranan
Kepala Desa beserta jajarannya dan tokoh masyarakat akan semakin besar ke depan untuk
mempercepat terwujudnya Desa Siaga aktif. Untuk dapat tercapai Desa Siaga Aktif perlu
diadakannya Survey Mawas Diri yang dapat mendukung terlaksananya kegiatan Desa Siaga
Aktif dan memperoleh solusi pemecahan masalah di wilayah Puskesmas Campurdarat.

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum :
Mengetahui besarnya masalah kesehatan di masyarakat dan menyusun pemecahan
masalah yang ada di masyarakat.
b. Tujuan Khusus :
1) Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku.
2) Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan, dan perilaku yang
paling menonjol di masyarakat.
3) Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya mengatasi
masalah kesehatan.
4) Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat dalam
pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Siaga.
BAB 2
METODE KEGIATAN

2.1 Jenis dan Desain Kegiatan


Kegiatan ini merupakan jenis kegiatan observasional karena dalam pelaksanaannya,
kegiatan SMD hanya mengamati subjek atau sasaran kegiatan dan mencari data yang berkaitan
dengan kesehatan tanpa memberi perlakuan terhadap subjek tersebut. Observasi atau pengamatan
merupakan suatu prosedur yang terencana meliputi kegiatan melihat dan mencatat jumlah dan
taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2003).
Kegiatan yang dilakukan adalah dengan wawancara langsung dan observasi untuk
mengetahui kondisi yang terjadi pada responden tanpa melakukan intervensi tertentu. Selain itu
dapat digunakan sebagai dasar analisis situasi dan identifikasi masalah kesehatan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Campurdarat Kabupaten Tulungagung.

2.2 Lokasi, Waktu, dan Pelaksana Kegiatan


2.2.1 Lokasi Kegiatan
Lokasi Survey Mawas Diri (SMD) ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas
Campurdarat, Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung yang terdiri dari 9 Desa yaitu
Desa Tanggung, Pojok, Pelem, Campurdarat, Wates, Gamping, Sawo, Gedangan dan Ngentrong.

2.2.2 Waktu Kegiatan


Waktu kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) dilakukan pada Bulan November 2022

2.2.3 Pelaksana Kegiatan


Survey Mawas Diri (SMD) di wilayah kerja Puskesmas Campurdarat dilakukan oleh kader
dengan media link survey yang bisa diakses melalui media handphone (HP) android.

2.3 Populasi dan Sampel Kegiatan


2.3.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti
(Sugiarto, 2003). Populasi pada kegiatan ini adalah seluruh warga di Wilayah kerja Puskesmas
Campurdarat Kabupaten Tulungagung sebanyak 55.479 jiwa dengan jumlah KK sebanyak
20.821 KK.

2.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi (Budiarto, 2004). Sampel dalam penelitian ini adalah warga di
wilayah kerja Puskesmas Campurdarat.
2.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode
cluster sampling yaitu teknik sampling dimana peneliti membentuk beberpacluster dari hasil
penyeleksian sebagian individu yang menjadi bagian dari sebuah populasi, karena populasi
terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster dan objek yang akan diteliti atau sumber
data sangat luas. Sampel diambil berdasarkan proporsi setiap dusun, sehingga jumlah sampel
yang diambil di setiap dusun tidaklah sama.

2.3.4 Besar Sampel


Untuk penentuan besar sampel dalam survey ini didapat melalui perhitungan rumus di bawah
ini :
n = N/1+Ne2

Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = margin eror
Distribusi sampel yang dibutuhkan dari Wilayah kerja Puskesmas Besuki Kabupaten
Tulungagung yaitu :
NO. NAMA DESA JUMLAH SAMPEL YANG DIBUTUHKAN
(KK)
1 TANGGUNG 100
2 POJOK 95
3 PELEM 105
4 CAMPURDARAT 130
5 WATES 100
6 GAMPING 65
7 GEDANGAN 55
8 SAWO 85
9 NGENTRONG 95
Jumlah 830
Tabel 2.1 Distribusi Sampel yang Dibutuhkan dari Wilayah kerja Puskesmas Campurdarat
Kabupaten Tulungagung

2.4 Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam Survey Mawas Diri (SMD) meliputi:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak pertama, biasanya melalui
angket, wawancara, jajak pendapat, dan lain-lain (Nazir, 2005). Data yang diperoleh meliputi
beberapa aspek, antara lain: aspek status kesehatan masyarakat, aspek kependudukan, aspek
kesehatan lingkungan, aspek perilaku kesehatan, dan aspek pelayanan kesehatan. Selain itu
disertai juga dengan observasi langsung mengenai persyaratan rumah sehat di wilayah kerja
Puskesmas Campurdarat Kabupaten Tulungagung.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui pihak kedua biasanya diperoleh
melalui badan atau instansi yang bergerak dalam proses pengumpulan data, baik oleh institusi
pemerintah maupun swasta (Nazir, 2003). Data yang diperoleh, antara lain profil puskesmas.
Misalnya data keadaan geografis, jumlah penduduk, jumlah KK, dan lain-lain di Kecamatan
Campurdarat Kabupaten Tulungagung.

2.5 Alur Kegiatan Analisis


Pada kegiatan SMD dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Persiapan kegiatan dan Penrencanaan instrumen (daftar pertanyaan) yang akan
dipergunakan dalam pengumpulan data dan informasi masalah kesehatan.
b. Penentuan sasaran baik jumlah KK ataupun lokasinya
c. Penentuan cara memperoleh informasi masalah kesehatan dengan cara wawancara yang
menggunakan daftar pertanyaan yang dilakukan oleh kader kepada sasaran SMD dengan
media link kuisioner.

2.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


2.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini ada 2 yaitu data primer dan data sekunder, data tersebut
diperoleh dengan cara sebagai berikut:
a. Interview (wawancara)
Merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab, sambil bertatap muka antara penanya atau pewawancara dengan penjawab atau
responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara)
yang didalam pelaksanaannya berupa kuesioner. Wawancara juga merupakan suatu proses
pengumpulan data untuk suatu penelitian. (Nazir, 2003)
b. Observasi atau pengamatan langsung
Pengumpulan data dengan cara observasi langsung atau pengamatan langsung adalah cara
pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standart lain untuk
keperluan tersebut. Menurut Nazir (2003) teknik observasi langsung ini mempunyai beberapa
keuntungan, antara lain :
1) Dapat mencatat segala hal yang berhubungan dengan penelitian sehingga tidak
menggantungkan ingatan dari seseorang.
2) Dapat memperoleh data dari subjek baik yang tidak dapat berkomunikasi secara verbal
atau tidak mau berkomunikasi secara verbal.

2.6.2 Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah link kuesioner. Yang
dimaksud dengan link kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan yang cukup terperinci dan
lengkap yang dapat diunggah sampel dengan bantuan media elektronik.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sudah di set secara logis dan berhubungan dengan masalah
yang ingin diteliti.

LINK KUISIONER ADALAH : https://forms.gle/umMUtWxUhUjSmiuLA

2.7 Teknik Pengolahan Data


Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik pengolahan data adalah :
a. Editing data
Bertujuan untuk meneliti kelengkapan kuesioner yang diteliti, serta melakukan penyesuaian
antara jawaban satu dengan jawaban yang lain, serta relevansi jawaban dan keseragaman.
b. Tabulasi data
Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel-tabel sehingga memudahkan untuk
dilakukan analisis.
BAB II
Teknik Penyajian Data dan Analisa Data
II.1 Penyajian Data
Cara penyajian data penelitian dilakukan melalui berbagai bentuk. Pada umumnya
dikelompokkan menjadi tiga, yakni penyajian dalam bentuk teks (textular), penyajian dalam
bentuk tabel, dan penyajian dalam bentuk grafik (Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini, data
disajikan dalam bentuk tabel. Penyajian data untuk dapat melakukan tindakan intervensi
selanjutnya, yakni merekomendasikan penyelesaian masalah kesehatan di Kecamatan
Campurdarat Kabupaten Tulungagung.

II.2 Analisa Data


Analisa data dengan cara menghitung persentase dari masing-masing variabel yang telah
ditentukan untuk dapat diambil kesimpulan dari kegiatan penelitian.
Hasil Kegiatan SMD
1. Desa Tanggung ( Terdapat 172 responden)
-14% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-8% warga pada riwayat kehamilan yang lalu pernah mengalami resiko tinggi (muntah hebat,
perdarahan, darah tinggi, kejang) ?
-69% warga pernah mengalami batuk-pilek
-14% warga pernah mengalami gatal - gatal
-12% warga tidak menggunakan jamban untuk BAB
-66% anggota keluarga merokok
-23% remaja tidak mendapatkan pendidikan sex bebas, narkoba dan bahaya rokok
-19% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia
-2% warga pernah menderita batuk berdahak ≥ 2 minggu disertai satu atau lebih gejala : dahak
bercampur darah,berat badan menurun, keringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam >1 bulan?

2. Desa Pojok (terdapat 68 responden)


-12% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-10% warga pernah ada Riwayat kematian bayi, balita, ibu hamil atau ibu bersalin
-74% warga pernah mengalami batuk-pilek
-13% warga mengalami tekanan darah tinggi
-7% warga tidak menggunakan jamban untuk BAB
-35% warga tidak melakukan pengelolaan sampah
-75% anggota keluarga merokok
-31% remaja tidak mendapatkan pendidikan sex bebas, narkoba dan bahaya rokok
-19% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia
-9% warga tidak mengetahui cara mencegah demam berdarah

3. Desa Pelem ( terdapat 233 responden)


-6% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-9% warga pernah ada Riwayat kematian bayi, balita, ibu hamil atau ibu bersalin
-2% warga tidak mengetahui tentang keluarga sadar gizi
-14% warga mengalami tekanan darah tinggi
-16% warga tidak menggunakan jamban untuk BAB
-35% warga tidak melakukan pengelolaan sampah
-66% anggota keluarga merokok
-23% remaja tidak mendapatkan pendidikan sex bebas, narkoba dan bahaya rokok
-18% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia
-1% saudara atau keluarga pernah menderita batuk berdahak ≥ 2 minggu disertai satu atau lebih
gejala : dahak bercampur darah,berat badan menurun, keringat malam hari tanpa kegiatan fisik,
demam >1 bulan
-6% warga tidak mengetahui cara mencegah demam berdarah

4. Desa Campurdarat (Terdapat 213 Responden)


-10% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-10% warga pernah ada Riwayat kematian bayi, balita, ibu hamil atau ibu bersalin
-1% warga tidak mengetahui keluarga sadar gizi
-8% warga mengalami tekanan darah tinggi
-15% warga tidak menggunakan jamban untuk BAB
-31% warga tidak melakukan pengelolaan sampah
-66% anggota keluarga merokok
-25% remaja tidak mendapatkan pendidikan sex bebas, narkoba dan bahaya rokok
-28% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia
-1% pasien (gangguan jiwa) belum meminum obat secara teratur
-6% warga tidak mengetahui cara mencegah demam berdarah

5. Desa Wates (terdapat 199 responden)


-10% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-10% warga pada riwayat kehamilan yang lalu pernah mengalami resiko tinggi (muntah hebat,
perdarahan, darah tinggi, kejang) ?
-75% warga pernah mengalami batuk-pilek
-15% warga mengalami tekanan darah tinggi
-25% warga tidak menggunakan jamban untuk BAB
-42% warga tidak melakukan pengelolaan sampah
-75% anggota keluarga merokok
-33% remaja tidak mendapatkan pendidikan sex bebas, narkoba dan bahaya rokok
-20% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia
-11% warga tidak mengetahui cara mencegah demam berdarah

6. Desa Gamping ( Terdapat 271 responden)


-27% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-5% warga memiliki riwayat kematian pada bayi, balita, ibu hamil atau ibu bersalin
-5% warga pernah mengalami batuk-pilek
-11% warga mengalami tekanan darah tinggi
-6% warga tidak menggunakan jamban untuk BAB
-37% warga tidak melakukan pengelolaan sampah
-58% anggota keluarga merokok
-12% remaja tidak mendapatkan pendidikan sex bebas, narkoba dan bahaya rokok
-29% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia
-3% warga tidak mengetahui cara mencegah demam berdarah
-14% warga tidak mengetahui apa itu HIV

7. Desa Gedangan ( Terdapat 103 responden)


-13% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-17% warga pernah mengalami diare
-10% responden mengalami tekanan darah tinggi
-28% anggota keluarga merokok
-8% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia
-7% warga pernah menderita batuk berdahak ≥ 2 minggu disertai satu atau lebih gejala : dahak
bercampur darah,berat badan menurun, keringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam >1 bulan?

8. Desa Sawo ( Terdapt 120 responden)


-8% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-10% warga pada riwayat kehamilan yang lalu pernah mengalami resiko tinggi (muntah hebat,
perdarahan, darah tinggi, kejang) ?
-78% warga pernah mengalami batuk-pilek
-17% warga pernah mengalami gatal - gatal
-33% warga tidak menggunakan jamban untuk BAB
-42% warga tidak melakukan pengelolaan sampah
-59% anggota keluarga merokok
-23% remaja tidak mendapatkan pendidikan sex bebas, narkoba dan bahaya rokok
-36% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia

9. Desa Ngentrong (terdapat 154 responden)


-14% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-14% warga pernah ada Riwayat kematian bayi, balita, ibu hamil atau ibu bersalin
-64% warga pernah mengalami batuk-pilek
-19% warga mengalami tekanan darah tinggi
-31% warga tidak menggunakan jamban untuk BAB
-36% warga tidak melakukan pengelolaan sampah
-72% anggota keluarga merokok
-32% remaja tidak mendapatkan pendidikan sex bebas, narkoba dan bahaya rokok
-38% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia
-1% warga yang memiliki keluarga dengan gangguan jiwa tidak memeriksakan (gangguan jiwa) ke
faskes
-9% warga tidak mengetahui cara mencegah demam berdarah
BAB III

PRIORITAS MASALAH DAN RENCANA TINDAK LANJUT


Dari hasil pelaksanaan SMD, selanjutnya dilakukan identifikasi masalah, rencana tindak lanjut dan
tindak lanjut berdasarkan hasil musyawarah juga bersama melakukan kajian terhadap harapan dan
kebutuhan masyarakat yang telah disampaikan.
Sebagaimana uraian diatas bahwa pemecahan masalah terpilih masing-masing desa adalah:
1. Tanggung
No. Permasalahan Rencana Kegiatan Tempat Sumber Pihak Yang
daya Terlibat
1 23% remaja tidak - Pengajuan Ds. ADD/ BOK Petugas,
mendapatkan kegiatan Tanggung toga, toma,
pendidikan sex Posyandu Remaja kader,
bebas, narkoba dan - Bekerjasama masyarakat.
bahaya rokok dengan Karang
Taruna setempat
2 74% warga pernah - Peningkatan KIE Posyandu - Petugas,
mengalami batuk- PHBS pada balita, kader, toma.
pilek masyarakat posyandu
lansia,
posbindu
Ds.
Tanggung
3 19% anggota -Pengajuan Ds. ADD Petugas,
keluarga yang pembentukan pos Tanggung toma, kader
memiliki lansia tidak Lansia baru
memanfaatkan
Posyandu Lansia

2. Desa Pojok
No. Permasalahan Rencana Kegiatan Tempat Sumber daya Pihak Yang
Terlibat
1 10% warga pernah - Peningkatan Ds. ADD/ BOK Petugas,
ada Riwayat kuantitas kegiatan Pojok toga, toma,
kematian bayi, balita, kelas iibu hamil kader, tim
ibu hamil atau ibu -kunjungan TPK,
bersalin bersama untuk ibu masyarakat.
hamil RT/RST
2 74% warga pernah - Peningkatan Posyand - Petugas,
mengalami batuk- KIE PHBS pada u balita, kader, toma.
pilek masyarakat posyand
u lansia,
posbind
u Ds.
Pojok
3 19% anggota -Pengajuan Ds. ADD Petugas,
keluarga yang pembentukan pos Pojok toma, kader
memiliki lansia tidak Lansia baru
memanfaatkan
Posyandu Lansia

3. Desa Pelem
No. Permasalahan Rencana Tempat Sumber daya Pihak Yang
Kegiatan Terlibat
1 66% anggota -Meningkatkan Desa ADD / Petugas,
keluarga merokok kegiatan Pelem Swadana toga, toma,
penyuluhan pada Masyarakat kader, tim
masyarakat TPK,
tentang PHBS masyarakat.
2 14% warga -Meningkatkan Desa ADD Petugas,
mengalami tekanan kegiatan Pelem toma, kader
darah tinggi penyuluhan pada
masyarakat
tentang
pentingnya
pemeriksaan
kesehatan
- Meningkatkan
kegiatan PTM
dengan mengikuti
kegiatan kegiatan
kemasyarakatan
3 23% remaja tidak - Pengajuan Ds. ADD/ BOK Petugas,
mendapatkan kegiatan Pelem toga, toma,
pendidikan sex Posyandu Remaja kader,
bebas, narkoba dan - Bekerjasama masyarakat.
bahaya rokok dengan Karang
Taruna setempat

4. Desa Campurdarat
No. Permasalahan Rencana Tempat Sumber daya Pihak Yang
Kegiatan Terlibat
1 1% warga tidak -Meningkatkan Desa ADD/- Petugas,
mengetahui keluarga kegiatan Campurdarat toga, toma,
sadar gizi penyuluhan pada kader, tim
masyarakat TPK,
tentang sadar gizi masyarakat.
pada keluarga
2 25% remaja tidak -Meningkatkan Desa ADD Petugas,
mendapatkan kegiatan Campurdarat toma, kader
pendidikan sex penyuluhan pada
bebas, narkoba dan masyarakat
bahaya rokok tentang
pentingnya
pemeriksaan
kesehatan
- Meningkatkan
kegiatan
penyuluhan
tentang
pendidikan sex
dengan mengikuti
kegiatan kegiatan
kemasyarakatan
-Pengajuan
kegiatan
Posyandu Remaja
- Bekerjasama
dengan Karang
Taruna setempat

3 28% anggota -Lebih aktif Ds. ADD/ BOK Petugas,


keluarga yang kembali Campurdarat toga, toma,
memiliki lansia tidak memberitahukan kader,
memanfaatkan tentang jadwal masyarakat.
Posyandu Lansia kegiatan
posyandu lansia.
- Merencanakan
penambahan
posyandu lansia
baru
5. Desa Wates
No. Permasalahan Rencana Tempat Sumber daya Pihak Yang
Kegiatan Terlibat
1 10% warga pada -Meningkatkan Desa ADD / Petugas,
riwayat kehamilan kegiatan Wates Swadana toga, toma,
yang lalu pernah penyuluhan pada Masyarakat kader, tim
mengalami resiko ibu hamil tentang TPK,
tinggi (muntah hebat, pentingnya masyarakat.
perdarahan, darah pemeriksaan
tinggi, kejang) ANC terpadu
- Kolaborasi
dengan tim TPK
untuk
pemantauan dan
kunjungan rutin
ibu hamil
beresiko
2 14% warga -Meningkatkan Desa ADD Petugas,
mengalami tekanan kegiatan Wates toma, kader
darah tinggi penyuluhan pada
masyarakat
tentang
pentingnya
pemeriksaan
kesehatan
- Meningkatkan
kegiatan PTM
dengan mengikuti
kegiatan kegiatan
kemasyarakatan
3 75% warga pernah - Memberikan Ds. ADD/ BOK Petugas,
mengalami batuk- penyuliuhan pada Wates toga, toma,
pilek masyarakat kader,
tentang masyarakat.
pentingnya
kecukupan nutrisi
(gizi

6. Desa Gamping
No. Permasalahan Rencana Tempat Sumber daya Pihak Yang
Kegiatan Terlibat
1 37% warga tidak -Meningkatkan Desa ADD / BOK Petugas,
melakukan kegiatan Gamping toma, kader,
pengelolaan sampah penyuluhan pada tim TPK,
masyarakat masyarakat.
tentang PHBS,
kebersihan
lingkungan, dan
pengelolaan
limbah
2 58% anggota -Meningkatkan Desa ADD/BOK Petugas,
keluarga merokok kegiatan Gamping toma, kader
penyuluhan pada
masyarakat
tentang PHBS
3 14% warga tidak - Meningkatkan Ds. ADD/ BOK Petugas,
mengetahui apa itu pengetahuan Gamping kader,
HIV masyarakat masyarakat.
dimulai dari kelas
ibu balita, kelas
ibu hamil, dan
kegiatan
kemasyarakatan

7. Desa Gedangan
No. Permasalahan Rencana Tempat Sumber daya Pihak Yang
Kegiatan Terlibat
1 -Meningkatkan Desa ADD / BOK Petugas,
10% responden kegiatan Gedanga kader, tim
mengalami tekanan penyuluhan pada n TPK,
darah tinggi masyarakat masyarakat.
tentang
pentingnya
pemeriksaan
kesehatan
- Meningkatkan
kegiatan PTM
dengan mengikuti
kegiatan kegiatan
kemasyarakatan
2 17% warga pernah -Meningkatkan Desa ADD/BOK Petugas,
kegiatan Gedanga
mengalami diare penyuluhan pada n toma, kader
masyarakat
tentang PHBS
3 7% warga pernah - Meningkatkan Ds. ADD/ BOK Petugas,
menderita batuk pengetahuan Gedanga kader,
berdahak ≥ 2 minggu masyarakat n masyarakat.
disertai satu atau tentang tanda,
lebih gejala pencegahan dan
pengobatan
TBdan penyakit
menular lain
dengan cara
mengadakan
penyuluhan dan
ikut serta dalam
kegiatan
kemasyarakatan
- Meningkatkan
penjaringan
pasien TB.

8. Desa Sawo
No. Permasalahan Rencana Tempat Sumber daya Pihak Yang
Kegiatan Terlibat
1 19% warga -Sosialisasi Desa ADD/- Petugas,
tentang kegiatan
mengalami tekanan Sawo toga, toma,
Posbindu dan
darah tinggi Posyandu lansia kader, tim
di acara kegiatan
TPK,
masyarakat
seperti pengajian masyarakat.
dll.
- Pengajuan alat
kesehatan untuk
dipakai pada
kegiatan
posbindu dan
posyandu lansia.
- Perbaikan
pelayanan
kesehatan dengan
meningkatkan
anggaran PMT di
posyandu dan
posbindu
- Penyuluhan
kepada
masyarakat
terkait penyakit
tidak menular
(PTM)
beresiko
2 64% Warga pernah -- Sosialisasi Desa ADD/BOK Petugas,
tentang kesehatan
mengalami batuk- Sawo toma, kader
anak di Posyandu
pilek, - Perbaikan
pelayanan
kesehatan dengan
meningkatkan
anggaran PMT di
posyandu
- Bantuan dari
Desa/ Lintas
sektor terkait
dengan
kebutuhan
anggaran dan
nara sumber.

3 38% anggota -Penambahan Ds. ADD/ BOK Petugas,


kegiatan
keluarga yang Sawo toga, toma,
posyandu lansia
memiliki lansia tidak di Desa Sawo. kader,
- Sosialisasi
memanfaatkan masyarakat.
tentang kegiatan
Posyandu Lansia Posyandu lansia
di acara kegiatan
masyarakat
seperti pengajian
dll.
- Perbaikan
pelayanan
kesehatan dengan
meningkatkan
anggaran PMT di
Posyandu Lansia.

9. Desa Ngentrong
No. Permasalahan Rencana Kegiatan Tempat Sumber Pihak Yang
daya Terlibat
1. 64% Warga pernah -Sosialisasi Ds. ADD Petugas,
tentang kesehatan
mengalami batuk- Ngentrong toga, toma,
anak di Posyandu
pilek -Perbaikan kader, tim
pelayanan
TPK,
kesehatan dengan
meningkatkan masyarakat.
anggaran PMT di
posyandu
- Bantuan dari
Desa/ Lintas
sektor terkait
dengan kebutuhan
anggaran dan nara
sumber.
19% warga -Sosialisasi Ds. ADD Petugas,
tentang kegiatan
mengalami tekanan Ngentrong toga, toma,
Posbindu dan
darah tinggi Posyandu lansia kader, tim
di acara kegiatan
TPK,
masyarakat
seperti pengajian masyarakat.
dll.
- Pengajuan alat
kesehatan untuk
dipakai pada
kegiatan posbindu
dan posyandu
lansia.
-Perbaikan
pelayanan
kesehatan dengan
meningkatkan
anggaran PMT di
posyandu dan
posbindu
-Penyuluhan
kepada
masyarakat terkait
penyakit tidak
menular (PTM)

38% anggota -Penambahan


kegiatan
keluarga yang
posyandu lansia
memiliki lansia tidak di Desa
Ngentrong.
memanfaatkan
-Sosialisasi
Posyandu Lansia. tentang kegiatan
Posyandu lansia
di acara kegiatan
masyarakat
seperti pengajian
dll.
-Perbaikan
pelayanan
kesehatan dengan
meningkatkan
anggaran PMT di
Posyandu Lansia.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) yang dilaksanakan di wilayah kerja
Puskesmas Campurdarat telah disimpulkan masalah dan rencana tindak lanjut kegiatan dari
masing Desa dan telah dibahas pada kegiatan MMD

4.2 Saran
Diharapkan setiap desa di wilayah Kerja Puskesmas Campurdarat melaksanakan hasil
MMD dengan dukungan lintas sektor dan lintas program.

Bukti Kegiatan

1. Desa Ngentrong
2. Desa Tanggung

3. Desa Pojok
4. Desa Gamping

5. Desa Campurdarat
6. Desa Pelem

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CAMPURDARAT
Jalan Gorda Wijaya Nomor 1 Telepon: (0355) 5351385 Kode Pos 66272
TULUNGAGUNG
NOTA DINAS

Kepada : Anggota tim PTP


Dari : Kepala UPT Puskesmas Campurdarat
Tanggal : 10 Oktober 2022
Nomor : 005 / /24.08 /2022
Sifat : Penting
Lampiran :-
Hal : Undangan

Mengharap dengan hormat kehadiran Bapak/Ibu besok pada :


Hari : Rabo
Tanggal : 12 Oktober 2022
Pukul : 11.00 WIB s/d selesai
Tempat : Ruang Pertemuan UPT Puskesmas Campurdarat
Acara : Rapat persiapan SMD (Pra SMD)
Demi kelancaran kegiatan tersebut, mohon kehadiran tepat waktu. Atas perhatian dan
kerja samanya kami sampaikan terima kasih.

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS


PUSKESMAS CAMPURDARAT

drg. Niken Moerwani Yudiarti


Pembina Tingkat I
NIP. 197505152005012012
KEGIATAN RAPAT PERSIAPAN KEGIATAN SMD
(PRA SMD)

NOTULEN

SIDANG/RAPAT : Pertemuan Pra SMD


Hari / Tanggal : Rabo / 12 Oktober 2022
Jam Panggilan : 11.00
Jam Sidang/ rapat : 11.00 s/d selesai

Acara : 1. Pembukaan
2 Persiapan pelaksanaan SMD
3 Membuat kuesioner pertanyaan SMD
4 Kesimpulan dan Penutup

PIMPINAN SIDANG / RAPAT

Ketua : drg. Niken Moerwani Yudiarti


Sekretaris : Suriyah
Pencatat : Diyah Indra
Peserta sidang / rapat : Seluruh tim PTP Puskesmas Campurdarat
KEGIATAN SIDANG / RAPAT : 1. Pembukaan
2. Persiapan pelaksanaan SMD
3 Membuat kuesioner pertanyaan SMD
4 Kesimpulan dan Penutup

c. Kata Pembukaan :
Assalamu’alaikum wr,wb pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat
Allah swt atas nikmat yang dianugerahkan kepada kita sehingga pada hari ini kita dapat hadir
dalam pertemuan ini dalam keadaan sehat wal afiat. Pada pagi hari ini kita akan bersama-
sama membahas tentang kegiatan SMD

d. Pembahasan :
• Kegiatan SMD direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2022
• Menentukan jumlah populasi dan sampel setiap desa.

NO. NAMA DESA JUMLAH POPULASI dan SAMPEL YANG


DIBUTUHKAN
(KK)
1 TANGGUNG 7264/100
2 POJOK 6702/95
3 PELEM 8483/105
4 CAMPURDARAT 9574/130
5 WATES 7676/100
6 GAMPING 4684/65
7 GEDANGAN 3458/55
8 SAWO 5604/85
9 NGENTRONG 6945/95
Jumlah 55672/830

• Membuat instrument SMD

LINK KUISIONER ADALAH : https://forms.gle/umMUtWxUhUjSmiuLA

e. Keputusan :
Pra SMD telah dilaksanakan dengan baik. Jumlah sampel dan Kuisioner berupa google form (
terlampir).

Tulungagung, 12 Oktober 2022


KEPALA UPT PUSKESMAS CAMPURDARAT

drg. Niken Moerwani Yudiarti


Pembina Tingkat I
NIP. 197505152005012012
BUKTI KEGIATAN PRA SMD
PUSKESMAS CAMPURADARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CAMPURDARAT
Jalan Gorda Wijaya Nomor 1 Telepon: (0355) 5351385 Kode Pos 66272
TULUNGAGUNG
NOTA DINAS

Kepada : Anggota tim PTP


Dari : Kepala UPT Puskesmas Campurdarat
Tanggal : 06 Desember 2022
Nomor : 005 / /24.08 /2022
Sifat : Penting
Lampiran :-
Hal : Undangan

Mengharap dengan hormat kehadiran Bapak/Ibu besok pada :


Hari : Jum”at,
Tanggal : 08 Desember 2022
Pukul : 08.00 WIB s/d selesai
Tempat : Ruang Pertemuan UPT Puskesmas Campurdarat
Acara : Rapat pembahasan hasil SMD
Demi kelancaran kegiatan tersebut, mohon kehadiran tepat waktu. Atas perhatian dan
kerja samanya kami sampaikan terima kasih.

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS


PUSKESMAS CAMPURDARAT

drg. Niken Moerwani Yudiarti


Pembina Tingkat I
NIP. 197505152005012012
KEGIATAN RAPAT PEMBAHASAN HASIL KEGIATAN SMD

NOTULEN

SIDANG/RAPAT : Pertemuan Pembahasan Hasil Kegiatan SMD


Hari / Tanggal : Jum’at / 08 Desember 2022
Jam Panggilan : 08.00
Jam Sidang/ rapat : 08.00 s/d selesai

Acara : 1. Pembukaan
2. Pembahasan hasil SMD
3. Membuat jadwal pelaksanaan MMD
4. Kesimpulan dan Penutup

PIMPINAN SIDANG / RAPAT

Ketua : drg. Niken Moerwani Yudiarti


Sekretaris : Suriyah
Pencatat : Diyah Indra

Peserta sidang / rapat : Seluruh tim PTP Puskesmas Campurdarat

KEGIATAN SIDANG / RAPAT : 1. Pembukaan


2. Pembahasan hasil SMD
3. Membuat jadwal pelaksanaan MMD
4. Kesimpulan dan Penutup

A. Kata Pembukaan :
Ibu kepala puskesmas berkenan membuka kegiatan. Assalamu’alaikum wr,wb
pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt atas nikmat yang
dianugerahkan kepada kita sehingga pada hari ini kita dapat hadir dalam pertemuan ini
dalam keadaan sehat wal afiat. Pada siang hari ini kita akan bersama-sama membahas
tentanghasil kegiatan SMD

B. Pembahasan :
• Kegiatan SMD telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2022
• Dari pelaksanaan survey, hampir semua desa memenuhi dari jumlah sampel minimal
dengan jumlah sebagai berikut:

NO. NAMA DESA JUMLAH SAMPEL MINIMAL / JUMLAH


PARTISIPAN YANG MENGISI SURVEY
(KK)
1 TANGGUNG 100/172
2 POJOK 95/68
3 PELEM 105/233
4 CAMPURDARAT 130/213
5 WATES 100/199
6 GAMPING 65/271
7 GEDANGAN 55/103
8 SAWO 85/120
9 NGENTRONG 95/154
Jumlah 830/1533

Hasil Analisa data (dengan cara menghitung persentase dari masing-masing variabel yang
telah ditentukan) dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Desa Tanggung ( Terdapat 172 responden)


-14% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-8% warga pada riwayat kehamilan yang lalu pernah mengalami resiko tinggi (muntah hebat,
perdarahan, darah tinggi, kejang) ?
-69% warga pernah mengalami batuk-pilek
-14% warga pernah mengalami gatal - gatal
-12% warga tidak menggunakan jamban untuk BAB
-66% anggota keluarga merokok
-23% remaja tidak mendapatkan pendidikan sex bebas, narkoba dan bahaya rokok
-19% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia
-2% warga pernah menderita batuk berdahak ≥ 2 minggu disertai satu atau lebih gejala : dahak
bercampur darah,berat badan menurun, keringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam >1 bulan?

2. Desa Pojok (terdapat 68 responden)


-12% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-10% warga pernah ada Riwayat kematian bayi, balita, ibu hamil atau ibu bersalin
-74% warga pernah mengalami batuk-pilek
-13% warga mengalami tekanan darah tinggi
-7% warga tidak menggunakan jamban untuk BAB
-35% warga tidak melakukan pengelolaan sampah
-75% anggota keluarga merokok
-31% remaja tidak mendapatkan pendidikan sex bebas, narkoba dan bahaya rokok
-19% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia
-9% warga tidak mengetahui cara mencegah demam berdarah

3. Desa Pelem ( terdapat 233 responden)


-6% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-9% warga pernah ada Riwayat kematian bayi, balita, ibu hamil atau ibu bersalin
-2% warga tidak mengetahui tentang keluarga sadar gizi
-14% warga mengalami tekanan darah tinggi
-16% warga tidak menggunakan jamban untuk BAB
-35% warga tidak melakukan pengelolaan sampah
-66% anggota keluarga merokok
-23% remaja tidak mendapatkan pendidikan sex bebas, narkoba dan bahaya rokok
-18% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia
-1% saudara atau keluarga pernah menderita batuk berdahak ≥ 2 minggu disertai satu atau lebih
gejala : dahak bercampur darah,berat badan menurun, keringat malam hari tanpa kegiatan fisik,
demam >1 bulan
-6% warga tidak mengetahui cara mencegah demam berdarah

4. Desa Campurdarat (Terdapat 213 Responden)


-10% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-10% warga pernah ada Riwayat kematian bayi, balita, ibu hamil atau ibu bersalin
-1% warga tidak mengetahui keluarga sadar gizi
-8% warga mengalami tekanan darah tinggi
-15% warga tidak menggunakan jamban untuk BAB
-31% warga tidak melakukan pengelolaan sampah
-66% anggota keluarga merokok
-25% remaja tidak mendapatkan pendidikan sex bebas, narkoba dan bahaya rokok
-28% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia
-1% pasien (gangguan jiwa) belum meminum obat secara teratur
-6% warga tidak mengetahui cara mencegah demam berdarah

5. Desa Wates (terdapat 199 responden)


-10% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-10% warga pada riwayat kehamilan yang lalu pernah mengalami resiko tinggi (muntah hebat,
perdarahan, darah tinggi, kejang) ?
-75% warga pernah mengalami batuk-pilek
-15% warga mengalami tekanan darah tinggi
-25% warga tidak menggunakan jamban untuk BAB
-42% warga tidak melakukan pengelolaan sampah
-75% anggota keluarga merokok
-33% remaja tidak mendapatkan pendidikan sex bebas, narkoba dan bahaya rokok
-20% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia
-11% warga tidak mengetahui cara mencegah demam berdarah

6. Desa Gamping ( Terdapat 271 responden)


-27% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-5% warga memiliki riwayat kematian pada bayi, balita, ibu hamil atau ibu bersalin
-5% warga pernah mengalami batuk-pilek
-11% warga mengalami tekanan darah tinggi
-6% warga tidak menggunakan jamban untuk BAB
-37% warga tidak melakukan pengelolaan sampah
-58% anggota keluarga merokok
-12% remaja tidak mendapatkan pendidikan sex bebas, narkoba dan bahaya rokok
-29% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia
-3% warga tidak mengetahui cara mencegah demam berdarah
-14% warga tidak mengetahui apa itu HIV

7. Desa Gedangan ( Terdapat 103 responden)


-13% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-17% warga pernah mengalami diare
-10% responden mengalami tekanan darah tinggi
-28% anggota keluarga merokok
-8% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia
-7% warga pernah menderita batuk berdahak ≥ 2 minggu disertai satu atau lebih gejala : dahak
bercampur darah,berat badan menurun, keringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam >1 bulan?

8. Desa Sawo ( Terdapt 120 responden)


-8% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-10% warga pada riwayat kehamilan yang lalu pernah mengalami resiko tinggi (muntah hebat,
perdarahan, darah tinggi, kejang) ?
-78% warga pernah mengalami batuk-pilek
-17% warga pernah mengalami gatal - gatal
-33% warga tidak menggunakan jamban untuk BAB
-42% warga tidak melakukan pengelolaan sampah
-59% anggota keluarga merokok
-23% remaja tidak mendapatkan pendidikan sex bebas, narkoba dan bahaya rokok
-36% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia

9. Desa Ngentrong (terdapat 154 responden)


-14% warga tidak berencana melakukan persalinan di Tenaga Kesehatan
-14% warga pernah ada Riwayat kematian bayi, balita, ibu hamil atau ibu bersalin
-64% warga pernah mengalami batuk-pilek
-19% warga mengalami tekanan darah tinggi
-31% warga tidak menggunakan jamban untuk BAB
-36% warga tidak melakukan pengelolaan sampah
-72% anggota keluarga merokok
-32% remaja tidak mendapatkan pendidikan sex bebas, narkoba dan bahaya rokok
-38% anggota keluarga yang memiliki lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia
-1% warga yang memiliki keluarga dengan gangguan jiwa tidak memeriksakan (gangguan jiwa) ke
faskes
-9% warga tidak mengetahui cara mencegah demam berdarah

C. Keputusan :
Kegiatan SMD telah dilaksanakan dengan baik. Menginformasikan untuk nakes pemegang
wilayah agar dapat berkoordinasi untuk pelaksanaan MMD.

Tulungagung, 08 Desember 2022


KEPALA UPT PUSKESMAS CAMPURDARAT

drg. Niken Moerwani Yudiarti


Pembina Tingkat I
NIP. 197505152005012012

BUKTI KEGIATAN PEMBAHASAN HASIL SMD


PUSKESMAS CAMPURADARAT

Anda mungkin juga menyukai