Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH BAHASA INDONESIA TENTANG TANDA BACA

Nama : Alya Rahmadillah

Nim : 21082014018

SEMESTER I

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, bahwa penulis
telahmenyelesaikan tugas mata kuliah bahsa Indonesia yang membahas tentang
tanda baca dalam bentuk makalah.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-
kendala yang penulis hdapi teratasi.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar,31 oktober 2021

Alya rahmadillah

2
DAFTAR ISI

Halaman judul……………………………………………………………1

Kata pengantar…………………………………………………………….2

Daftar isi……………………………………………………………………3

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar belakang………………………………………………………………4

Rumusan masalah…………………………………………………………6

Tujuan penulisan…………………………………………………………….6

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian tanda baca……………………………………………7


B. Jenis jenis tanda baca dan contoh kegunaannya…………………8

1. Tanda titik (.)…………………………………………………….8


2. Tanda koma (,)…………………………………………………..12
3. Tanda titik koma (;)……………………………………………..18
4. Tanda titik dua (:)……………………………………………….19
5. Tanda hubung (-)………………………………………………..21
6. Tanda pisah (—)…………………………………………………23
7. Tanda tanya(?)…………………………………………………...24
8. Tanda seru (!)…………………………………………………....25.
9. Tanda elipsis (…)…………………………………………….. 25
10. Tanda petik (“)…………………………………………………...26
11. Tanda petik tunggal (‘’)………………………………………….28
12. Tanda kurung ((..))……………………………………………....29
13. Tanda kurung siku ([…])………………………………………...30
14. Tanda garis miring (/)……………………………………………31
15. Tanda penyingkat apostrof (’…)…………………………………32

3
C. fungsi

BAB III. PENUTUP


A. KESIMPULAN…………………………………………………32
B. SARAN…………………………………………………………33
C. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………..33

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik,
koma, titik dua). Tanda baca berguna bagi pembaca untuk membantu
memahami setiap bacaan. Tanpa tanda baca, pembaca akan sulit mengerti
maksud dari penulis melalui bacaan itu. Bayangkan saja apabila tidak ada tanda
baca, misalnya saja tanda titik (.), tentu para pembaca kebingungan
menentukan antarhubungan kalimat dan maksud dari kalimat itu karena
semuanya tersambung tanpa jeda. Dengan demikian, tanda baca sangat
dibutuhkan dalam sebuah penulisan artikel sebagai kunci atas apa yang ingin
disampaikan oleh penulis kepada pembaca.

Namun sayangnya, masih banyak orang yang sudah mengerti tanda baca,
tetapi belum memahami dan menggunakan tanda baca dengan baik dan benar,
terutama masalah kurang atau salah meletakkan tanda titik (.) dan tanda koma
(,). Kesalahan yang sering terjadi, misalnya kurangnya tanda titik (.) pada suatu
singkatan. Contoh, singkatan “St” pada “SMAK St. Louis Surabaya”, yang
seharusnya disingkat "St.” dengan tanda titik (.) setelahnya.

4
Tak hanya itu, masih banyak kesalahan lain, seperti salah memberi atau
meletakkan tanda dan kelebihan memberi tanda. Kesalahan tersebut
disebabkan oleh beberapa, salah satunya kesalahan yang banyak dibuat oleh
para penulis artikel, terutama di artikel-artikel internet dan makalah, yang
secara tak langsung ditiru oleh para pembaca. Kesalahan bisa juga disebabkan
oleh pengaruh dari bahasa lain, misalnya bahasa Inggris, karena memang
peraturan penggunaan tanda baca antrabahasa bisa berbeda. Namun,
masyarakat Indonesia wajib menggunakan apa yang sesuai dengan peraturan
penggunaan tanda baca di Indonesia

B.Rumusan Masalah

Terarahnya penulisan makalah ini, maka dirumuskan permasalahan


sebagai berikut :

1.Apa yang dimaksud dengan tanda baca ?

2.Apasaja jenis-jenis dari tanda baca ?

3.Bagaimana fungsi-fungsi dari jenis-jenis tanda baca tersebut ?

4.Bagaimana contoh-contoh penggunaan dari tanda baca ?

C.Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari


penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :

1.Untuk mengetahui pengertian tanda baca.

2.Untuk mengetahui jenis-jenis dari tanda baca.

3.Untuk mengetahui fungsi dari jenis-jenis tanda baca.

BAB II
PEMBAHASAN

5
A. Pengertian Tanda Baca

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan suara,


kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan
struktur dan organisasi padasuatu tulisan,dan juga intonasi serta jeda yang
dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antarbahasa,
lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah
suatu gaya spesifik yang
karenanya tergantung pada pilihan penulis.
Adapun pengertian tanda baca menurut pakar, yaitu :

a. Menurut Drs. Abdullah, tanda baca adalah tanda yang digunakan


untuk menjelaskan maksud penulis agar informasi disampaikan
tanda serah terima oleh pembaca.
b. Menurut Dr. Gorys Keraf dalam buku komposisi, sebuah pengantar
kemahiran Berbahasa Indonesia halaman 13, bahwa tanda baca
adalah tanda – tanda atau gambar – gambar yang menggambarkan
unsure - unsure suprasemental dalam tutur untuk memudahkan
pembaca mengikuti jejak bahasa lainnya.
c. Menurut Prof. Dr. Dp.Tampubolon dalam bukunya yang bejudul
Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien,
halaman 33 mengemukakan bahwa tanda baca ialah lambang –
lambang tulisan yang dipergunakan oleh penulis untuk
melambangkan berbagai aspek bahasa lisan yang bukan bunyi –
bunyi bahasa (fonem – fonem).
d. Menurut Fachruddin, A.G. dalam buku bahasa Indonesia (buku
Pegangan Mata Kulia Dasar Umum) halaman 33 tanda baca adalah
tanda yang digunakan untuk melambangkan bahasa.
e. Menurut KBBI, tanda baca adalah tanda yang digunakan dalam
sistem ejaan seperti titik, koma dan lain sebagainya.

6
Dari beberapa pendapat pakar di atas maka penulis berkesimpulan bahwa
tanda baca dalah yang tidak berhubungan dengan fonem pada suatu bahasa,
melankan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan.

B.Jenis jenis tanda baca dan contoh penggunaannya

1. Tanda Titik (.)


Tanda titik adalah tanda baca yang digunakan untuk menandai akhir
dari sebuah kalimat dalam berbagai bahasa. Tanda ini terdiri atas titik
kecil yang ditempatkan di akhir suatu baris dari sebuah kalimat, seperti
di akhir kalimat. Adapun jenis-jenis tanda titik adalah sebagai berikut.
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan. Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu
ketukan.
Contoh:
· Saya suka makan nasi.
· Hana menanyakan kapan ayahnya akan pulang.
· Ayahku tinggal di Solo.
· Biarlah mereka duduk di sana.
· Dia menanyakan siapa yang akan datang.
· Muhayat sedang mengetik.
· Ina’ul sedang bernyanyi.
Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur akhirnya sudah
bertanda titik. (Lihat juga Bab III, Huruf I.)
Contoh:
· Buku itu disusun oleh Drs. Sudjatmiko, M.A.
· Dia memerlukan meja, kursi, dsb.
· Dia mengatakan, "kaki saya sakit."
b. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh:
· Irwan S. Gatot

7
· George W. Bush
· M. Malik
· Abd. Shomad
· F. Rahman
Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.
Contoh:
· Dwiki Halla Saputra
· Azis Setiawan
· Toni Mustakim
b. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan
sapaan.
Contoh:
· Dr. (doktor)
· S.E. (sarjana ekonomi)
· Kol. (kolonel)
· Bpk. (bapak)
· Proff. Daniel
· KH. Abdurrahman
· Jend. Sudirman
· Proff. Dr. Ir. KH. Andre Pradana, S hum. M hum.
· Ir. Gatot Subroto M.ag
d. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah
sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih
hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh:
· dll. (dan lain-lain)
· dsb. (dan sebagainya)
· tgl. (tanggal)
· hlm. (halaman)
· a.n (atas nama)
· dkk. (dan kawa-kawan)

8
f. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Contoh:
· Jam 7.10.12 (jam 7 lebih 10 menit 12 detik)
· 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
· Jam 06.30.10 (jam 6 lebih 30 menit 10 detik)
· Jam 09.10.05 (jam 9 lebih 10 menit 05 detik)
f. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya dan mata uang yang menunjukkan suatu jumlah.
Contoh:
· Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.
· Jumlah peserta yang hadir adalah 1.870.500.
· Siswa yang lulus masuk perguruan tinggi negeri 12.000 orang.
· Penduduk Jakarta lebih dari 11.000.000 orang.
· Ibu membeli ikan seharga Rp75.500,00
g. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan,
kelipatannya, atau tanggal yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh:
· Nama Ivan terdapat pada halaman 210 dan dicetak tebal.
· Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada Mamat.
· Inaul Fitria lahir pada 30 September 1996.
· Nomor Hpnya Ahmat Muhayat itu 083854521369.
· Dia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
h. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen
resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
Contoh:
· DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
· SMA (Sekolah Menengah Atas)
· PT (Perseroan Terbatas)

9
· WHO (World Health Organization)
· UUD (Undang-Undang Dasar)
· SIM (Surat Izin Mengemudi)
· Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
· rapim (rapat pimpinan)
i. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan
ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang dibawah ribuan.
Contoh:
· Cu (tembaga)
· O2
· Ca
· Kg
· Cm
· 52 cm
· Rp350,00
j. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
karangan, atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Contoh:
· Acara Kunjungan Menteri Pendidikan Nasional
· Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD 1945)
· Salah Asuhan
· Ayat Ayat Cinta
· Cintaku Digondol Kucing
· Cara Menanam Padi
· Artikel tentang Kesehatan
k. Tanda titik digunakan untuk penanda angka atau huruf pada bagan,
ikhtisar ataupun bagan.
Contoh:
· A. Penggunaan Tanda Baca Sesuai EYD
1. Penggunaan Tanda Titik
2. Penggunaan Tanda Koma

1
3. Penggunaan Tanda Tanya, dst.
· II. Manajemen Pembelajaran
A. Perencanaan
B. Pelaksanaan
C. Penilaian/Evaluasi
· VI. Departemen Dalam Negeri
A. Direktoral Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa
B. Direktoral Jenderal Agraria
1. ...
Jika berupa angka, maka urutan angka itu dapat disusun sebagai berikut dan
tanda titik tidak dipakai pada akhir sistem desimal.
Contoh:
•1.1 •1.2.1
•1.2 •1.2.1.2
l. Digunakan dalam penulisan daftar pustaka untuk memisahkan nama
penulis, tahun, judul buku, dan lain-lain.
Contoh:
· Nugraha, Aria. 2015. Panduan Menggunakan Tanda Baca Sesuai
EYD. Bandar Lampung: Bintang Pustaka.
· Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton
Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai
Poestaka.
m. Tanda titik tidak digunakan untuk alamat pengirim maupun penerima
surat.
Contoh:
· Yth. Bpk. Hilmy musta’in Saputra
. Pacar Keling 2/10 Surabaya
· Yth. Bpk. Moh. Hasan
Jalan Arif Rahmad 43
Palembang

1
2. Tanda Koma (,)
Tanda koma adalah tanda baca yang memiliki bentuk mirip
tanda petik tunggal tapi diletakkan di garis dasar teks. Beberapa
jenis huruf menggambarkannya sebagai suatu garis kecil yang agak
melengkung atau kadang lurus, atau seperti angka sembilan yang diisi bagian
lubangnya.Tanda koma digunakan dalam banyak konteks dan bahasa,
umumnya sebagai pemisah. Adapun jenis-jenis dari tanda koma adalah sebagai
berikut.
a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian
atau pembilangan.
Contoh:
· Saya menjual baju, celana, dan topi.
· Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
· Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus
memerlukan perangko.
· Ibu membeli macam-macam sayuran seperti
kangkung, bayam, wortel, dan lobak.
· Filda pergi ke super market membeli es krim, cokelat,
permen.
· Urutan satu, dua, tiga silahkan masuk.
Catatan:
Dengan koma sebelum "dan", Contoh penggunaan yang salah: Saya
membeli udang, kepiting dan ikan. Catatan: tanpa koma sebelum
"dan".
b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu
dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh
kata seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh:
· Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
· Ivonda tidak jadi pergi ke Madura, akan tetapi pergi ke
bali.

1
· Abdullah ingin pergi ke pare, tapi dia harus ngajar ngaji.
· Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk
kalimatnya.
Contoh:
· Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
· Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
· Karena mendadak sakit, Adiba tidak jadi liburan.
· Karena harga bensin akan naik, banyak orang yang
membeli bensin.
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh:
· Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
· Adiba tidak jadi liburan karena mendadak sakit.
· Banyak orang yang membeli bensin karena harga
bensin akan naik.
d. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan
penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat.
Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun
begitu, akan tetapi.
Contoh:
· Oleh karena itu, kamu harus datang.
· Jadi, saya tidak jadi datang.
· Oleh karena itu, aku harus rajin belajar.
· Dora rajin belajar, oleh karena itu dia selalu mendapat nilai bagus.
· Penjual bakso itu selalu bersyukur, mekipun dagangannya sepi
pembeli.

1
e. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah,
aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh:
· O, begitu.
· Wah, bukan main.
· Wah, indah sekali pemandangan itu.
· Hey, kamu kok cantik sekali.
· Wah, saya kok ngganteng sekali ya.
f. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain dalam kalimat.
Contoh:
· Kata adik, "Saya sedih sekali".
· Kata Ibu, "Saya gembira sekali."
· "Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena lulus ujian."
· Pak Hilmy berkata, “Sesuatu yang banyak pembelaan itu
biasanya lemah”
· Pak Ezith berkata, “ Tabunglah teori sebanyak-
banyaknya”
· Ibu berkata, “Ambilkan baju itu!”
g. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-
bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan
wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh:
· Medan, 18 Juni 1984
· Medan, Indonesia.
· Aku bertempat tinggal di Jalan Merdeka, Tanjung
Bintang, Bandar Lampung, Lampung.
· Bpk. Andre, Jalan Jeruk no 8, Kecamatan Mangga,
Surabaya, Indonesia.
· Tulungagung, 5 Januari 2009.

1
h. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang
dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh:
· Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan
6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.
· Muhayat, Ahmat. 2004, Seluk Beluk Linguistik, Surabaya:
Gramedia Press.
· Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional.
Jakarta: Restu Agung.
· Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1.
Jakarta: Pusat Bahasa.
· Junus, H. Mahmud. 1973. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta:
Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Alquran
i. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan
kaki.
Contoh:
· Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung:
UP Indonesia, 1990), hlm. 22.
· Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional.
Jakarta: Restu Agung.
· Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional.
Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.
· Junus, H. Mahmud. 1973. Kamus Arab-Indonesia.
Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir
Alquran
· Poerwadarminta, W.J.S. Bahasa Indonesia untuk
Karang-mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 1967),
hlm. 4.
j. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik
yang

1
k. mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga, atau marga.
Contoh:
· Rinto Jiang, S.E.
· B. Ratulangi, S.E.
· Ny. Khadijah, M.A.
· Bambang Irawan, S.H.
· Siti Aminah, S.E., M.M.
Catatan:
Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A. (Siti
Khadijah Mas Agung).
l. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara
rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh:
· 33,5 m
· Rp10,50
· 12,5 m
· 27,3 kg
· Rp500,50
· Rp750,00
Catatan:

Bandingkan dengan penggunaan tanda titik yang dimulai dengan

angka desimal atau di antara dolar dan sen.

m. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang


sifatnya tidak membatasi.
Contoh:
· Pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.
· Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
· Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki
yang makan sirih.

1
· Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan,
mengikuti latihan paduan suara.
Catatan:

Bandingkan dengan keterangan pewatas yang pemakaiannya

tidak diapit dengan tanda koma.

Misalnya:

· Semua siswa yang lulus ujian akan mendapat ijazah.

n. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di


belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh:
· Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita
memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
· Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan
bahasa-bahasa di kawasan nusantara ini.
· Atas perhatian Saudara, kami ucapan terima kasih.
· Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan
terimakasih.
Catatan:
· Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang
bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan
pengembangan bahasa.
· Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Saudara.
n. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu
berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Contoh:
· "Di mana Rex tinggal?" tanya Stepheen.
· “Masuk!” perintah petugas keamanan.

1
3. Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma adalah tanda baca dengan beberapa penggunaan,
terutama untuk jeda pada kalimat dan pemotongan pada suatu daftar.
Dalam bahasa Inggris, semicolon, istilah bahasa Inggris untuk tanda titik koma,
digunakan secara umum mulai tahun 1591. Ben Jonson adalah penulis
berbahasa Inggris terkemuka pertama yang menggunakan tanda ini dengan
sistematis. Berikut macam-macam tanda titik koma.
a. Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara.
Contoh:
· Hari sudah malam; anak anak masih membaca buku buku yang baru
dibeli ayahnya.
· Ayah mengurus tanaman di kebun; Ibu menulis makalah di ruang
kerjanya; Adik membaca di teras depan; saya sendiri asyik memetik gitar
menyanyikan puisi-puisi penyair kesayanganku.
b. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian
dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu,
sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan.
Contoh:
· Persyaratan mendaftar polisi adalah sebagai berikut.
1) Sehat jasmani dan rohani;
2) Bekewarganegaraan Indonesia;
3) Mematuhi peraturan yang ada.
· Syarat syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini:
1) berkewarganegaraan Indonesia;
2) berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya;
3) berbadan sehat;
4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

1
c. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara
atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan
kata hubung.
· Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang,
apel, dan jeruk.
· Agenda rapat ini meliputi pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara;
penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja;
pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.

4. Tanda Titi Dua (:)


Tanda titik dua adalah tanda baca yang dilambangkan dengan
dua titik berukuran sama yang diletakkan di tengah garis vertikal yang sama.
Seperti halnya tanda baca lain, penggunaan tanda titik dua bervariasi antara
berbagai bahasa dan bahkan pada bahasa yang sama pada periode yang
berbeda. Sebagai aturan umum, tanda titik dua memberitahukan pembaca
bahwa uraian setelah tanda ini memberi bukti dan menjelaskan, atau
merupakan unsur dari apa yang sudah dijelaskan sebelum tanda tersebut.
Adapun macam-macam tanda titik dua sebagai berikut.
a. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang
diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh:
· Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan
lemari.
· Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau
mati.
Catatan:
· Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Misalnya:
· Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.

1
· Fakultas itu mempunyai Jurusan Ekonomi Umum dan Jurusan
Ekonomi Perusahaan
b. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Contoh:
· Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Siti Aryani
Bendahara : Aulia Arimbi

· Tempat : Ruang Sidang Nusantara


Pembawa Acara : Bambang S.
Hari, tanggal : Selasa, 20 Oktober 2016
Waktu : 09.00-10.00
c. Tanda titik dua dapat dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh:
· Ibu : “Bawa kapor ini, Nak!”
Amir : “Baik, Bu”
Ibu : “Jangan lupa, letakkan baik-baik!”
d. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b)
bab dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta
(d) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Contoh:
· Horison, XLIII, No. 8/2008: 8
· Surah Yasin: 9
· Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara Pedoman
Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga. Jakarta: Pusat Bahas

5. Tanda Hubung (-)

2
Tanda hubung atau - adalah tanda baca yang digunakan untuk
menghubungkan dua kata atau memisahkan dua suku kata. Berikut macam-
macam tanda hubung.
a. Tanda hubung menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh
pergantian baris.
Contoh:
· Di samping cara lama diterapkan juga ca-
ra baru ....
· Sebagaimana kata peribahasa, tak ada ga-
ding yang takretak.
b. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata yang
mengikutinya atau akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya pada
pergantian baris.
Contoh:
· Kini ada cara yang baru untuk meng-
ukur panas.
· Kukuran baru ini memudahkan kita me-
ngukur kelapa.
· Senjata ini merupakan sarana pertahan-
an yang canggih.
c. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh:
· anak-anak
· berulang-ulang
· kemerah-merahan
d. Tanda hubung digunakan untuk menyambung bagian-bagian tanggal
dan huruf dalam kata yang dieja satu-satu.
Contoh:
· 8-4-2008
· p-a-n-i-t-i-a

2
e. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-
bagian kata atau ungkapan dan (b) penghilangan bagian frasa atau kelompok
kata.
Contoh
· ber-evolusi
· dua-puluh ribuan (20 x 1.000)
· tanggung-jawab-dan-kesetiakawanan sosial (tanggung jawab sosial
dan kesetiakawanan sosial)
· Karyawan boleh mengajak anak-istri ke acara pertemuan besok

Bandingkan dengan:
· be-revolusi
· dua-puluh-ribuan (1 x 20.000)
· tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial
f. Tanda hubung dipakai untuk merangkai:
1) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital,
2) ke- dengan angka,
3) angka dengan –an,
4) kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital,
5) kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan
6) gabungan kata yang merupakan kesatuan.
Contoh:
· se-Indonesia
· peringkat ke-2
· tahun 1950-an
· hari-H
· sinar-X
· mem-PHK-kan
· ciptaan-Nya

2
· atas rahmat-Mu
· Bandara Sukarno-Hatta
· alat pandang-dengar
g. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa asing.
Contoh:
· di-smash
· di-mark-up
· pen-tackle-an

6. Tanda Pisah (–)


Tanda pisah (bahasa Inggris: dash) adalah tanda baca yang secara tampilan
mirip dengan tanda hubung, tapi lebih panjang dan memiliki fungsi yang
berbeda. Ada dua simbol paling umum dari tanda ini, yaitu "–" (bahasa
Inggris: en dash yang lebarnya kurang lebih sama dengan huruf kapital "N")
dan "—" (bahasa Inggris: em dash yang lebarnya kurang lebih sama dengan
huruf kapital "M"). Adapun macam-macam tanda pisah sebagai berikut.
a. Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat
yang memberi penjelasan di luar bangun utama kalimat.
Contoh:
· Kemerdekaan itu—hak segala bangsa—harus dipertahankan.
· Keberhasilan itu–saya yakin–dapat dicapai kalau kita mau berusaha
keras.
b. Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau
keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh:
· Rangkaian temuan ini–evolusi, teori kenisbian, dan kini juga
pembelahan atom–telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.

2
· Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia–amanat Sumpah Pemuda–
harus terus ditingkatkan
c. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat
dengan arti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'.
Contoh:
· Tahun 1928–2008
· Tanggal 5–10 April 2008
· Jakarta–Bandung
Catatan:
Tanda pisah tunggal dapat digunakan untuk memisahkan keterangan
tambahan pada akhir kalimat.
Contoh:
· Kita memerlukan alat tulis–pena, pensil, dan kertas.
· (Bandingkan dengan Bab III, Huruf D, kaidah 1.)
Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung
tanpa spasi sebelum dan sesudahnya.

7. Tanda Tanya (?)


Tanda tanya adalah salah satu tanda baca yang digunakan untuk
menandakan akhir kalimat pada kalimat pertanyaan. Adapun macam-macam
tanda tanya sebagai berikut.
a. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh:
· Kapan dia berangkat?
· Saudara tahu, bukan?
b. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
· Dia dilahirkan pada tahun 1963 (?).
· Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.

2
8. Tanda Seru (!)
Tanda seru adalah tanda baca yang biasanya digunakan setelah
suatu interjeksi atau kalimat seruan untuk menunjukkan perasaan atau suara
tinggi dan sering menandai akhir suatu kalimat. Tanda seru umum ditemukan
di berbagai bahasa dan sistem tulisan, meskipun dengan variasi makna
dan simbol.
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang
berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat.
Contoh:
· Alangkah indahnya taman laut ini!
· Bersihkan kamar itu sekarang juga!
· Sampai hati benar dia meninggalkan istrinya!
· Merdeka!

9. Tanda Elipsis (...)


Tanda elipsis (bahasa Yunani: élleipsis, "penghilangan") adalah tanda
baca yang biasanya menandai penghilangan sengaja suatu kata atau frasa dari
teks aslinya. Tanda ini dapat menunjukkan jeda pada pembicaraan, pikiran
yang belum selesai, atau, pada akhir kalimat, penurunan volume menuju
kesenyapan (aposiopesis). Simbol untuk tanda elipsis adalah rangkaian
tiga tanda titik (...) atau suatu glif yang berupa tiga bintik (…).
Adapun macam-macam tanda elipsis sebagai berikut.
a. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Contoh:
· Kalau begitu ..., marilah kita laksanakan.
· Jika Saudara setuju dengan harga itu ..., pembayarannya akan segera
kami lakukan.

2
b. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat
atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Contoh:
· Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
· Pengetahuan dan pengalaman kita ... masih sangat terbatas.
Catatan:
1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
2) Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu
dipakai 4 tanda titik: 3 tanda titik untuk menandai penghilangan teks dan 1
tanda titik untuk menandai akhir kalimat.
3) Tanda elipsis pada akhir kalimat tidak diikuti dengan spasi.
Contoh:
Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan cermat ....

10. Tanda Petik (“ ”)


Tanda petik atau tanda kutip (bahasa Inggris: quotation mark)
adalah tanda baca yang digunakan secara berpasangan untuk menandai
ucapan, kutipan, frasa, atau kata. Ada dua jenis tanda petik, yaitu tunggal
(‘. . .’) dan ganda (“. . .”). Dalam bahasa Indonesia, istilah tanda
petik umumnya merujuk pada tanda petik ganda atau disebut juga tanda petik
dua. Sedangkan istilah tanda petik tunggal biasanya disebut secara spesifik.
Tergantung pada jenis huruf, tanda kutip pembuka dan penutup bisa
berbentuk serupa atau berbeda antara kiri (pembuka) dan kanan (penutup).
Tanda petik penutup mirip dengan tanda penyingkat (apostrof), simbol prima,
dan juga dengan tanda dito, meskipun keempatnya memiliki fungsi yang
berbeda. Adapun macam-macam tanda petik sebagai berikut.
a. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal
dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Contoh:

2
· Pasal 36 UUD 1945 menyatakan, "Bahasa negara ialah bahasa
Indonesia. "
· Ibu berkata, "Paman berangkat besok pagi. "
· "Saya belum siap," kata dia, "tunggu sebentar!"
b. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab
buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
· Sajak "Pahlawanku" terdapat pada halaman 5 buku itu.
· Saya sedang membaca "Peningkatan Mutu Daya Ungkap Bahasa
Indonesia" dalam buku Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat Madani.
· Bacalah "Penggunaan Tanda Baca" dalam buku Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
· "Makalah "Pembentukan Insan Cerdas Kompetitif" menarik perhatian
peserta seminar.
c. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang
dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh:
· Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
· Dia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama
"cutbrai".
Catatan:
1) Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan
langsung.
Contoh:
· Kata dia, "Saya juga minta satu."
· Dia bertanya, "Apakah saya boleh ikut?"
2) Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di
belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan
arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
Contoh:

2
· Bang Komar sering disebut "pahlawan"; ia sendiri tidak tahu
sebabnya.
· Karena warna kulitnya, dia mendapat julukan "Si Hitam".
3) Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda
petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.
4) Tanda petik (") dapat digunakan sebagai pengganti idem atau sda.
(sama dengan di atas) atau kelompok kata di atasnya dalam penyajian yang
berbentuk daftar.
Contoh:
Zaman bukan Jaman
Asas “ Azas
Plaza “ Plasa
Jadwal “ Jadual
Bus “ Bis

11. Tanda Petik Tunggal (‘ ’)


a. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat di
dalam petikan lain.
Contoh:
· Tanya dia, "Kaudengar bunyi 'kring kring' tadi?"
· "Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak
pulang', dan rasa letihku lenyap seketika," ujar Pak Hamdan.
b. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna kata atau
ungkapan.
Contoh:
· Terpandai ‘paling’ pandai.
· Retina ‘dinding mata sebelah dalam’.
· Mengambil langkah seribu ‘lari pontang panting’.

2
c. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, kata atau
ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing (Lihat pemakaian tanda kurung,
Bab III, Huruf M).
Contoh:
· Feed-back ‘balikan’
· Dress rehearsal ‘geladi bersih’
· Tadulako ‘panglima’

12. Tanda Kurung (( ))


Tanda kurung (bahasa Inggris: bracket) adalah tanda baca yang digunakan
secara berpasangan (kurung buka dan kurung tutup) untuk memisahkan atau
menyisipkan teks ke dalam teks lain. Adapu macam-macam tanda kurung
sebagai berikut.
a. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan.
Contoh:
· Anak itu tidak memiliki KTP (kartu tanda penduduk).
· Dia tidak membawa SIM (surat izin mengemudi).
Catatan:
Dalam penulisan didahulukan bentuk lengkap setelah itu bentuk singkatnya.
Contoh:
· Saya sedang mengurus perpanjangan kartu tanda penduduk (KTP).
KTP itu merupakan tanda pengenal dalam berbagai keperluan.
b. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan
yang bukan bagian utama kalimat.
Contoh:
· Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang terkenal
di Bali) ditulis pada tahun 1962.
· Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan
baru pasar dalam negeri.

2
c. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang
kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
· Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a).
· Pejalan kaki itu berasal dari (Kota) Surabaya.
d. Tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang
memerinci urutan keterangan.
Contoh:
· Faktor produksi menyangkut masalah (a) bahan baku, (b) biaya
produksi, dan (c) tenaga kerja.
· Dia harus melengkapi berkas lamarannya dengan melampirkan (1)
akta kelahiran, (2) ijazah terakhir, dan (3) surat keterangan kesehatan.

Catatan:
Tanda kurung tunggal dapat dipakai untuk mengiringi angka atau huruf
yang menyatakan perincian yang disusun ke bawah.
Contoh:
· Kemarin kakak saya membeli
1) buku,
2) pensil, dan
3) tas sekolah.

13. Tanda Kurung Siku ([ ])


Tanda kurung (bahasa Inggris: bracket) adalah tanda baca yang digunakan
secara berpasangan (kurung buka dan kurung tutup) untuk memisahkan atau
menyisipkan teks ke dalam teks lain.
a. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok
kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang
ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu
memang terdapat di dalam naskah asli.

3
Contoh:
· Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
· Ia memberikan uang [kepada] anaknya.
· Ulang tahun [hari kemerdekaan] Republik Indonesia jatuh pada hari
Selasa.
b. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat
penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh:
· Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab
II [lihat halaman 35–38]) perlu dibentangkan di sini.

14. Tanda Garis Miring (/)


Tanda garis miring adalah tanda baca yang berbentuk garis hampir vertikal
yang bagian atasnya agak condong ke sebelah kanan dan bagian bawahnya ke
sebelah kiri garis vertikal.
Adapun macam-macam tanda garis miring sebagai berikut.
a. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat, nomor pada alamat,
dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim atau
tahun ajaran.
Contoh:
· No. 7/PK/2008
· Jalan Kramat III/10
· tahun ajaran 2008/2009
b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap,
dan ataupun.
Contoh:
· dikirimkan lewat darat/laut (dikirimkan lewat darat atau laut)
· harganya Rp25,00/lembar (harganya Rp25,00 tiap lembar)

3
Catatan:
Tanda garis miring ganda (//) dapat digunakan untuk membatasi penggalan-
penggalan dalam kalimat untuk memudahkan pembacaan naskah.

15. Tanda Penyingkat atau Apostrof (')


Tanda penyingkat atau apostrof adalah tanda baca pada bahasa yang
menggunakan alfabet Latin atau alfabet tertentu lainnya.
Tanda ini mirip dengan penutup tanda petik tunggal dan juga dengan simbol
prima, meskipun memiliki fungsi yang berbeda.
Contoh:
· Ali 'kan kusurati. ('kan = akan)
· Malam 'lah tiba. ('lah = telah)
· 1 Januari '88 ('88 = 1988)

C.Fungsi Tanda Baca


Fungsi tanda baca yaitu sebagai berikut :
a. Menghubungkan ataupun memisahkan bagian kalimat.
b. Memisahkan unsure – unsure dalam suatu perincian.
c. Menunjukkan cirri khas suatu kalimat dan penjelasan suatu sematis
konteks kalimat.
d. Menciptakan kesesuaian untuk keselarasan dan pengaturan vocal
seseorang dengan adanya tanda dalam suatu perincian.

BAB III

3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tanda baca adalah simbol atau tanda yang digunakan untuk memberi isyarat
kepada pembaca supaya melakukan sesuatu dalam bacaan untuk memperjelas
makna dari kalimat. Ia diletakkan di tempat-tempat tertentu
dalam kalimat berdasarkan tujuan dan kecocokannya.
Tanda baca sering sekali luput dalam perhatian kita ketika menulis. Tanpa
sadar kita sering sekali salah dalam menggunakan tanda baca atau bahkan tidak
menggunakannya sama sekali. Padahal penggunaan tanda baca adalah salah
satu indikator baku tidaknya kalimat tersebut. Ada banyak sekali tanda baca
yang bisa kita gunakan, diantaranya adalah titik, koma, tanya, dan lain-lain.

3.2 Saran
Semoga makalah yang kami buat bisa bermanfaat bagi kami selaku
penyusun dan para pembaca sekalian. Diharapkan para pembaca tidak hanya
membaca tetapi juga memahami dan mengimplementasikannya dalam
pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Untuk kesempurnaan makalah ini kami
mohon kritik dan saran kepada rekan-rekan dan dosen pengampu, agar kami
selaku penyusun bisa memperbaki kekurangan-kekurangan dari makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan


Nasional Republik Indonesia. 2010. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung:
Yrama

Anda mungkin juga menyukai