Anda di halaman 1dari 12

Nama: Muh.

Febrianto Ahta Putra (22311325)

Memahami konteks bisnis global

Dunia ekonomi dewasa sekarang menjadi sektor yang cukup menjanjikan terlebih lagi adanya proses
globalisasi. Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi dikarenakan pertukaran
pandangn dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya hal ini menimbulkan
banyak dampak positif dan negatif .

Beberapa dampak positif dari globalisasi di bidang ekonomi antara lain:

 Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Dengan adanya globalisasi , pasar internasional akan membuka peluang yang lebih besar bagi
tiap negara untuk lebih berkembang. Hal ini karena pasar global menyediakan akses yang
lebih mudah pada modal , teknologi , manusia , pasar ekspor yang lebih besar , dan impor
yang lebih murah.

 Kesejahteraan Tenaga Kerja Meningkat

Semakin banyaknya perusahaan global akan berpengaruh terhadap permintaan pasar kerja
yang menuntut kualitas tinggi dari para pekerja. Buruh dengan tingkat keterampilan tinggi
akan mendapat gaji yang sesuai pula.

 Terciptanya Bisnis e-Commerce

Bisnis e-commerce adalah bisnis transaksi jual beli melalui internet. Bisnis ini muncul
sebagai respons atas perkembangan teknologi dan perubahan kebiasaan manusia yang
menginginkan kemudahan dalam segala bidang.

 Meningkatkan Nilai Ekspor dan Impor

Pasar global membuat ketersediaan sebuah barang dapat dimiliki oleh seluruh negara secara
transnasional melalui ekspor dan impor. Ekspor adalah pengiriman komoditas ke luar negeri
sedangkan impor adalah pengiriman barang dari luar negeri ke dalam negeri.

Selain dampak positif Globalisasi juga memiliki dampak negatif dalam sektor ekonomi antara lain
sebagai berikut:
 Ketimpangan Pendapatan

Meskipun aktivitas ekonomi telah meningkat tajam akibat pasar global, namun hal tersebut
membuat pasar global memberi dampak negatif pada pendapat negara. Laporan Organisation
for Economic Co-operation and Development dalam Trade and Environment Review
2009/2010 (2009:5) oleh United Nations menyimpulkan bahwa 23 negara dunia cenderung
mengalami kesenjangan pendapatan pada 2000-an dibandingkan era 1980-an saat globalisasi
ekonomi belum terlalu berkembang.

 Monopoli dan Oligopoli di Tingkat Global

Monopoli adalah sebuah kondisi di mana pasar hanya dimiliki oleh satu penjual, sementara
oligopoli adalah kondisi pasar yang hanya dipunyai oleh segelintir pihak. Dikutip dari artikel
“Emerging Oligopolies in Global Markets: Was Marx Ahead of His Time?” dalam Journal of
Management Policy and Practice (2013), monopoli adalah akibat dari evolusi kapitalisme di
Amerika Serikat yang berlangsung akhir 1800-an hingga awal 1900-an. Kala itu, undang-
undang yang dibuat bertujuan untuk meningkatkan persaingan dan mengatur monopoli.
Contoh pasar monopoli di Indonesia berasal dari Badan Usaha Milik Negara seperti : PT.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Kereta Api Indonesia. Dan Pasar Oligopoli
contohnya seperti PT. Telkom , Pt Garuda Indonesia , Pt Indofood Sukses Makmur Tbk.

 Penurunan Standar Lingkungan

Penelitian Sri Wartini berjudul "The Impacts of Foreign Direct Investment to The
Environment in Developing Countries: Indonesian Perspective" yang terhimpun Jurnal
Hukum Internasional (2016) menyatakan bahwa investasi asing telah meningkatkan
pencemaran lingkungan yang dapat berakibat pada kesehatan manusia di negara-negara
bekembang.

 Produk Lokal Kalah Saing

Produk lokal kalah bersaing dengan produk impor karena beberapa alasan, antara lain
pengemasannya yang kurang menarik, harga yang lebih tinggi, dan kualitas rendah. Jika hal
ini terus terjadi, maka tak hanya menyebabkan penjualan produk menurun, namun juga dapat
mematikan pasar barang lokal.
Untuk mendukung globalisasi terdapat beberapa cara yang dilakukan antara lain dengan adanya kerja
sama dan bantuan pemerintah contohnya yaitu:

1. Pemerintah dan bisnis lebih sadar akan manfaat globalisasi, Dalam era globalisasi peran
pemerintah sebagai terutama dalam perumusan kebijakan publik untuk pemberdayaan
masyarakat dan peningkatan daya saing di segala bidang .
2. Teknologi baru membuat perjalanan internasional, komunikasi , dan perdagangan
lebih cepat dan murah, banyaknya inovasi yang muncul karena proses globalisasi membuat
banyak teknologi yang membantu manusia dalam melakukan komunikasi dengan orang lain
di belahan bumi lain secara cepat dan realtime , teknologi kendaraan seperti kapal laut dan
pesawat membuat pengiriman barang tak perlu lagi waktu yang lama , hal hal yang semakin
mudah ini dapat memangkas waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam proses transaksi
dagang.
3. Tekanan bersaing mendorong perusahaan berkekspansi ke pasar asing supaya bisa
bersaing, Perusahaan perusahaan besar yang memiliki keunggulan kualitas dalam bidang
barang maupun jasa mencoba melakukan ekspansi bisnis ke pasar asing dan menjual produk
mereka di negara tujuan. Perusahaan bisa masuk ke pasar asing dengan melakukan metode
sebagai berikut yaitu : ekspor produk , lisensi, dan franchise. Contoh perusahaan yang
melakukan ekspansi pasar asing dengan melakukan metode franchise adalah Mc Donald
dengan franchise di berbagai negara. Mc Donald mampu melihat potensi usaha dengan
mengikuti kebudayaan yang ada di berbagai negara contohnya Mc Donald Indonesia dengan
adanya menu Nasi yang ada di setiap paket penjualan ayamnya.
4. Pakta Kesepakatan Dagang, Negara di berbagai dunia banyak yang terlibat di berbagai
macam kesepakatan dagang, hal ini bertujuan untuk penghapusan hambatan dagang dianggap
bisa meningkatkan efisiensi , menciptakan pasar baru . mengoptimalisasi rantai pasokan dan
memberikan akses terhadap barang yang lebih murah. Dalam implementasinya ada tiga jenis
perjanjian dagang yang umum dipakai oleh banyak negara yaitu : Pakta perdagangan antar
negara , perjanjian perdagangan bebas , persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif.

4 Kesepatan dagang paling penting antara lain:

1. General Agreement on Tarrifs dan Trade (GATT)


Pada perkembangannya, GATT berhasil menjadi forum resmi antar pemerintah dunia untuk
membahas permasalahan dan solusi perdagangan internasional. GATT terbentuk setelah
Perang Dunia II berakhir. Keadaan sosial, politik dan ekonomi yang kacau mendorong
negara-negara di dunia untuk saling bekerja sama demi mengatasi krisis dalam negeri. Selain
itu, latar belakang pembentukan GATT juga dipengaruhi oleh keinginan dari negara-negara
dunia untuk melakukan negosiasi terhadap perdagangan bebas internasional. GATT secara
resmi terbentuk melalui kesepakatan 23 negara pada 30 Oktober 1947 di Jenewa, Swiss.
Hingga tahun 1994, GATT memiliki jumlah anggota sebanyak lebih dari 128 negara.

Dalam buku Hukum Ekonomi Internasional dalam Era Global (2006) karya Rosyidah
Rakhmawati, dijelaskan beberapa tujuan pembentukan GATT, yaitu :
 Meningkatkan kesempatan kerja.
 Memperluas produksi dan pertukaran barang.
 Menghapus perlakuan deskriminasi dalam perdagangan internasional.
 Memecahkan masalah dan hambatan dalam perdagangan internasional.
 Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya yang ada di dunia.

2. North American Free Trade Agreement (NAFTA)


Pada 17 Desember 1992, Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko sepakat untuk mendirikan
NAFTA. Meski telah terbentuk sejak 1992, namun NAFTA baru mulai benar-benar aktif pada
1 Januari 1994. Kerja sama dalam NAFTA mencakup tiga hal, yakni: Perjanjian
perdaganagan bebas (FTA) , Perjanjian kerja sama lingkungan (NAAEC), Perjanjian kerja
sama buruh (NAALC).Dalam jurnal Pengaruh NAFTA terhadap Perekonomian Meksiko
(2013) karya Abim Galau Agasi, tujuan pendirian NAFTA, yaitu:
 Membuat dan menerapkan prosedur pedagangan yang efektif di kawasan Amerika Utara.
 Meningkatkan investasi di negara anggota NAFTA.
 Mempermudah prosedur bea-cukai di kawasan Amerika Utara.
 Meningkatkan daya saing industri di negara anggota NAFTA.

3. Uni Eropa (EU)

Pada tahun 1992, Uni Eropa kemudian dibentuk dan seiring berjalannya waktu banyak negara lain
di kawasan Eropa ikut bergabung. Tujuan dibentuknya Uni Eropa adalah untuk memastikan
perdamaian, perekonomian yang kuat, kelayakan hidup hingga keadilan yang merata di Eropa.
Dampak dari terbentuknya Uni Eropa antara lain seperti menggunakan mata uang yang sama
yakni Euro, membentuk Schengen Area atau wilayah tak terbatas yang dapat digunakan oleh
masyarakat di negara Eropa untuk bepergian di negara wilayah Eropa lainnya tanpa menggunakan
visa.

4. World Trade Organization (WTO)


Tujuan WTO adalah untuk memastikan bahwa perdagangan mengalir semulus, dapat
diprediksi, dan sebebas mungkin. WTO yang pada kenyataannya merupakan kelanjutan dan
pengembangan dari GATT yang memiliki tujuan utama yakni menciptakan persaingan sehat
di bidang perdagangan internasional bagi para anggotanya. Sedangkan secara filosofis tujuan
WTO adalah:
 Meningkatkan taraf hidup dan pendapatan.
 Menjamin terciptanya lapangan pekerjaan.
 Meningkatkan produksi dan perdagangan barang dan jasa.
 Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dunia.
Dikutip dari situs resmi World Trade Organization, tugas dan fungsi WTO adalah sebagai
berikut:
 Mengelola perjanjian perdagangan internasional Menjadi forum untuk negosiasi perdagangan
internasional
 Menangani sengketa perdagangan internasional
 Mengawasi berjalannya kebijakan perdagangan nasional
 Memberi bantuan teknis dan pelatihan untuk negara berkembang
 Melakukan kerja sama dengan organisasi internasional lain seperti IMF dan Bank Dunia

Ada dua bentuk keunggulan dalam perdagangan Internasional yaitu keunggulan absolut dan
keunggulan komparatif

Keunggulan Absolut, Keunggulan absolut (absolute advantage) merujuk pada kemampuan sebuah
negara, wilayah, atau perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa secara lebih efisien daripada
yang lainnya. Dengan demikian, mereka yang memiliki keunggulan ini dapat memproduksi dengan
biaya yang lebih rendah.Dalam perdagangan internasional, keunggulan absolut adalah konsep penting
yang menjelaskan mengapa beberapa negara menghasilkan barang atau jasa secara lebih efisien
daripada negara lain. Dikenal juga dengan istilah keunggulan mutlak. Contoh Teori Absolut
Berikut adalah data produksi seorang pekerja dari negara Vietnam dan Indonesia dalam setahun:

Beras: Vietnam menghasilkan 2000 kg, sementara Indonesia menghasilkan 1500 kg.
Tekstil: Vietnam menghasilkan 1000 m, sementara Indonesia menghasilkan 3000 m.

Dari data di atas terlihat bahwa,Vietnam dapat menghasilkan beras lebih banyak daripada di
Indonesia. Sedangkan di Indonesia, dapat menghasilkan tekstil lebih banyak daripada pekerja di
Vietnam. Sehingga, Vietnam secara mutlak lebih efisien dalam produksi beras. Sedangkan, Indonesia
secara mutlak lebih efisien dalam menghasilkan produksi tekstil.

Jadi, kesimpulanya Vietnam akan mengekspor beras ke Indonesia dan mengimpor tekstil dari
Indonesia. Sementara, Indonesia akan mengekspor tekstil ke Vietnam dan mengimpor beras dari
Vietnam.
Keunggulan komparatif, Keunggulan komparatif (comparative advantage) adalah keunggulan yang
muncul karena menghasilkan barang dan jasa dengan biaya peluang yang lebih rendah. Konsep ini
penting dalam menjelaskan perdagangan internasional dan spesialisasi dalam produksi.
Contoh praktik keunggulan komparatif yaitu antara Indonesia dan Malaysia yang sama-sama
memanfaatkan tenaga kerja untuk input memproduksi garmen. Dengan asumsi upah tenaga kerja
sama, jumlah produksi garmen dan sepatu yang dihasilkan masing-masing negara yaitu:

a. Indonesia: garmen 100, sepatu 120

b. Malaysia: garmen 90, sepatu 80

Dari data tersebut, dapat disimpulkan Indonesia mempunyai keunggulan absolut atas produksi garmen
karena mampu menghasilkan lebih banyak daripada Malaysia. Per jamnya Indonesia dapat
menghasilkan 100 unit garmen, sedangkan Malaysia hanya 90 unit. Sementara itu Indonesia dapat
memproduksi 120 sepatu, sedangkan Malaysia hanya 80.Berdasarkan teori keunggulan absolut,
Indonesia dan Malaysia seharusnya tidak saling berdagang. Pasalnya Indonesia sudah memiliki
keunggulan absolut atas kompetitornya.Namun apabila menggunakan teori keunggulan komparatif,
kedua negara ini dapat berdagang. Keduanya akan dianggap menguntungkan apabila fokus pada
produk dengan biaya peluang paling kecil.

Biaya peluang dapat dihitung dengan terlebih dahulu mengkalkulasi harga relatif per unit garmen di
masing-masing negara.

a. Indonesia: garmen 1,3, sepatu 1

b. Malaysia: garmen 0,8, sepatu 1

Asumsinya adalah harga tiap-tiap produk sebesar biaya peluang. Jika dilihat dari data di atas, harga
garmen di Malaysia akan lebih murah daripada di Indonesia. Pasalnya harga relatifnya lebih rendah.
Lalu perhitungannya dibalik antara garmen dan sepatu.

a. Indonesia: garmen 1, sepatu 0,85

b. Malaysia: garmen 1, sepatu 1,3


Sama seperti sebelumnya, asumsinya adalah harga tiap-tiap produk sebesar biaya peluang. Jika dilihat
dari data di atas, harga sepatu di Indonesia akan lebih murah daripada di Malaysia. Pasalnya harga
relatifnya lebih rendah. Berdasarkan teori keunggulan komparatif, perdagangan antara Indonesia dan
Malaysia bisa jadi menguntungkan. Jika dikomparasikan, Indonesia lebih unggul dalam produksi
sepatu, sementara Malaysia lebih unggul dalam produksi garmen.Dengan begitu dapat disimpulkan,
Indonesia dapat membeli garmen dari Malaysia. Sebaliknya, Malaysia bisa membeli sepatu dari
Indonesia.

Keunggulan bersaing nasional, teori keunggulan bersaing nasional telah menjadi model yang
diterima secara luas yang dapat menjelaskan mengapa negara-negara terlibat dalam perdagangan
internasional. Pada dasarnya, keunggulan bersaing nasional berasal dari empat kondisi :

 Faktor-faktor produksi.
 Kondisi permintaan mencerminkan besarnya basis konsumen domestik yang meningkatkan
permintaan yang kuat akan produk-produk inovatif.
 Industri terkait dan industri pendukung yang mencakup pemasok lokal atau regional atau
pelanggan industri yang kuat.
 Strategi, struktur, dan persaingan berkaitan dengan perusahaan dan industri yang berfokus
pada penurunan biaya, kualitas produksi, produktivitas yang semakin tinggi, dan produk-
produk baru yang inovatif.

Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan adalah selisih antara nilai ekspor dan nilai impor suatu negara dalam suatu
periode tertentu. Ketika nilai ekspor lebih besar dari nilai impor disebut sebagai surplus perdagangan.
Ketika nilai impor lebih besar dari nilai ekspor, maka disebut defisit perdagangan.

Nilai Tukar

Nilai tukar atau kurs merupakan nilai tukar antar dua negara yang disepakati penduduk kedua negara
untuk saling melakukan perdagangan. Ada dua jenis nilai tukar yang dipakai yaitu Kurs Nominal dan
Kurs Riil.

 Kurs Nominal (nominal exchange rate) adalah nilai yang digunakan seseorang saat menukar
mata uang sutau negara dengan mata uang negara lain.Misalnya, jika kurs antara dolar AS
dan Rupiah Indonesia sebesar Rp14.500, maka 1 dolar bernilai Rp14.500. Ketika kita
meginginkan 20 dolar maka harus membayar Rp290.000 ($20 x Rp14500).
 Kurs Riil (real exchange rate) adalah nilai tukar yang digunakan seseorang saat menukarkan
barang dan jasa suatu negara dengan barang dan jasa negara lainnya. Misalnya, ketika
membeli tas dengan harga di Amerika adalah 400 dolar sedangkan di Indonesia Rp2.000.000.
Untuk perbandingan harga keduanya, maka harus mengubahnya menjadi mata uang umum,
jika 1 dolar Rp10.000 maka harga tas di Amerika Rp4.000.000. Sehingga dalam
membandingkan harga tas di Amerika dan Indonesia, dapat disimpulkan harga tas di
Indonesia ½ harga dari harga tas di Amerika.

Nilai tukar atau kurs merupakan indikator ekonomi yang sangat penting karena pergerakan nilai
tukar berpengaruh luas terhadap aspek perekonomian suatu negara. Nilai tukar memainkan peran vital
(penting) dalam tingkat perdagangan sebuah negara. Jika nilai mata uang suatu negara menguat maka
perusahaan mengalami kesulitan dalam mengekspor produk dan perusahaan asing menjadi lebih
mudah memasuki dan menjual produk ke pasar lokal , sebaliknya jika nilai mata uang merosot, maka
neraca perdagangan sebuah negara membaik karena perusahaan domestik akan mengalami dorongan
untuk mengekspor.

Dalam dunia bisnis perusahaan harus memilih level keterlibatannya, ada beberapa kemungkinan
seperti

1. Eksportir dan Importir

Dalam perannya dalam bisnis Internasional perusahaan harus memilih dua peran antara ingin
menjadi eksportir aatau importir. Dalam hal ini Perusahaan harus menentukan posisi mereka ,
apakah harus jadi pengekspor atau pengimpor. Barang yang masuk dalam kategori ekspor dan
impor seperti bahan baku untuk produksi, bahan setengah jadi , ataupun barang jadi.
Contohnya adalah PT Pindad yang mengekspor beberapa alutsista dan persenjataan berupa
panser dan senjata serbu ke Malaysia dan Wilayah Timur Tengah. Sedangkan perusahaan
yang melakukan impor seperti Bhumi Jati Power, Perusahaan ini memiliki nilai impor sebesar
493 juta dolar AS pada tahun 2019. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang energi,
perusahaan ini mengimpor mesin dan perlengkapan yang tidak dapat diklasifikasikan untuk
dibantu proses produksinya.

2. Perusahaan Internasional

Perusahaan internasional adalah organisasi yang menjalankan bisnis di beberapa pasar di


seluruh dunia. Perusahaan ini mungkin saja memiliki kantor pusat di satu tempat, tetapi
memiliki kantor cabang di setiap negara. Ada banyak alasan mengapa perusahaan memilih
untuk berdagang secara internasional terlepas dari ekspansi pasar yang sederhana. Perusahaan
internasional dapat memanfaatkan celah dalam undang-undang perpajakan setempat untuk
mentransfer keuntungan dari satu negara ke negara lain dan dengan demikian menghindari
pembayaran pajak atau pajak dengan tarif yang sangat rendah. Contohnya Wallmart, Amazon,
dan Toyota Motor.

3. Perusahaan Multinasional

Perusahaan multinasional sendiri artinya adalah perusahaan besar yang umumnya berada di
berbagai negara industri dan mempunyai kantor di berbagai negara lainnya. Ekspansinya pada
umumnya ada di berbagai negara berkembang. Contoh perusahaan multinasional dari
Indonesia adalah Indofood, Indofood sudah bisa mengikat konsumen yang berasal dari
beberapa negara lain. Indomie, salah satu produk Indofood yang sudah terkenal dan
mempunyai cabang di luar negeri, misalnya Mesir, Nigeria , dan Serbia

Level keterlibatan yang berbeda dalam bisnis internasional membutuhkan jenis struktur organisasi
yang berbeda pula. Pilihan struktur yang tepat akan membantu aktivitas bisnis perusahaan sesuai
dengan level keterlibatannya. Spektrum organisasi internasional yang dapat dipilih perusahaan
meliputi:

1. Agen Independen, Agen independen merupakan individu atau organisasi asing yang setuju untuk
mewakili kepentingan eksportir di pasar luar negeri. Agen ini seringkali bertindak sebagai wakil
penjualan dimana mereka menjual produk-produk milik eksportir, mengumpulkan pembayaran
dan meyakinkan kepuasan pelanggan. Mereka sering mewakili beberapa perusahaan pada saat
yang bersamaan dan biasanya tidak mengkhususkan diri pada satu produk atau pasar. Contoh
perusahaan yang memilih struktur ini adalah Levi Strauss.
2. Pemberian Lisensi Lisensi merupakan perjanjian antara perusahaan pemberi lisensi dan
perusahaan pengguna lisensi yang memberikan hak eksklusif bagi pengguna lisensi untuk
memproduksi, dan memasarkan produk perusahaan pemberi lisensi. Sebaliknya, pemberi lisensi
biasanya menerima uang jasa fee ditambah dengan pembayaran terus-menerus yang disebut
royalti. Royalti ini umumnya dihitung sebagai persentase tertentu dari penjualan pemegang
lisensi. Perusahaan yang menerapkan pemberian lisensi antara lain Warner Bros , dan Disney
Consumer Product (Disney)
3. Kantor Cabang, Struktur ini berupa kantor di luar negeri yang didirikan oleh perusahaan
internasional atau multinasional. Dengan memilih struktur ini perusahaan lebih mempunyai
kendali langsung terhadap para manajer yang ditempatkan di kantor cabang daripada terhadap
agen dan pemegang lisensi. Contohnya seperti Semen Indonesia, Indofood, Adidas, Google , dan
Gojek
4. Aliansi Strategis
Dalam struktur ini perusahaan menemukan sekutu / partner asing yang menyumbang sejumlah
sumber daya yang diperlukan untuk mendirikan bisnis baru di negara sekutu tersebut. Bisnis baru
itu kemudian dimiliki oleh para sekutu , yang membagi laba yang mereka peroleh. Aliansi
semacam itu kadang kadang disebut sebagai usaha patungan. (joint venture). Contoh dari aliansi
strategis adalah Bank Muamalat yang melakukan aliansi strategis dengan seluruh jaraingan kantor
pos di Indonesia ketika meluncurkan dan menjual produk Shar-E. Dengan berbagai kemudahan
dan jaringan yang luas sampai ke tingkat kelurahan, maka aliansi strategis dengan kantor pos
menjadi solusi ampuh dalam meningkatkan pasar perbankan syariah di Indonesia.

5. Investasi Langsung di Luar Negeri , Foreign Direct Investment, Perusahaan dapat melakukan
investasi langsung di luar negeri dengan cara membeli atau mendirikan aset yang berwujud
tangible assets di negara lain. Contohnya dilakukan Disney dengan membangun taman bermain di
Hongkong, dan Volkswagen yang membangun pabrik baru di Brazil.

Perbedaan ekonomi jelas terlihat dari perbedaan seperti bahasa dan juga nilai nilai kecil yang dapat
mempengaruhi kegiatan operasional.
Ekonomi Campuran, Ekonomi campuran adalah sistem perekonomian yang menggabungkan sistem
ekonomi pasar dan sistem ekonomi terencana. Dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah turut
serta dalam pengelolaan ekonomi melalui penguasaan barang modal, sumber daya, pembuatan
kebijakan ekonomi dan pengawasan sektor swasta. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa contoh
ekonomi campuran antara lain : Rumah subsidi , Bantuan UMKM, dan Asuransi kesehatan seperti
BPJS Kesehatan.
Ekonomi Terpimpin , Ekonomi terpimpin adalah sistem ekonomi di mana semua
aktivitas ekonomi dipusatkan di pemerintah. Daerah hanya kepanjangan tangan dari pemerintah pusat,
pemerintahan pusat memegang kekuasaan yang besar. Ekonomi terpimpin meletakkan negara sebagai
pelaku utama produksi, distribusi, konsumsi, dan akumulasi modal

Adapun masalah politik dan hukum yang umum di bisnis Internasional mencakup isu seperti:
Kuota, Kuota merupakan kebijakan dalam perdagangan internasional dengan cara membatasi barang
yang masuk (kuota impor) dan keluar (kuota ekspor). Selain untuk melindungi produk dalam negeri,
kuota juga bertujuan memperbaiki kondisi neraca pembayaran.Contoh pembatasan kuota impor
adalah Indonesia membatasi kuota Impor komoditas yang bisa dihasilkan di dalam negeri, misalnya
garam dan gula. Contoh pembatasan komoditi ekspor di Indonesia adalah pembatasan kuota ekspor
kelapa sawit untuk menstabilkan harga minyak goreng.
Tarif, Tarif yang dimaksud disini ialah pajak atas impor maupun ekspor yang dikenakan untuk
meningkatkan pendapatan atau untuk melindungi perusahaan domestik dan persaingan barang impor.
Contoh penerapan pajak di beberapa perusahaan Multinasional di Indonesia.

Subsidi, Menurut Huala Adolf & A. Chandrawulan dalam Masalah-masalah Hukum Dalam
Perdagangan Internasional, subsidi adalah sebuah pembayaran oleh pemerintah untuk produsen,
distributor dan konsumen bahkan masyarakat dalam bidang tertentu. Subsidi juga bisa
diterapkan dalam dunia perdagangan internasional, yakni bantuan keuangan yang diberikan oleh
pihak pemerintah pada suatu perusahaan, industri, atau eksportir untuk bisa meningkatkan kegiatan
ekspor atau meminimalisir kegiatan impor dari atau ke negara berkembang. Contohnya Komisi Eropa
menemukan adanya subsidi yang diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada para produsen minyak
kelapa sawit berupa hibah (grant), manfaat pajak (tax benefit), dan akses terhadap bahan baku di
bawah harga pasar.

Peraturan Kandungan Lokal merupakan kebijakan popular di Negara berkembang yang


mensyaratkan perusahaan multinasional untuk menggunakan persentase tertentu dari bahan dan
komponen-komponen tertentu yang diproduksi dalam negeri sebagai suatu bentuk perlindungan
trehadap industri domestik (national protection). Kebijakan Peraturan Kandungan Lokal di Indonesia
dituangkan dalam Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dengan tujuan
untuk memberdayakan produk nasional dengan prosentase kandungan lokal tertentu demi melindungi
industri domestik dari serbuan produk impor (national protection).

Budaya organisasi adalah nilai–nilai serta pola-pola kepercayaan dan perilaku yang diterima dan
diamalkan oleh anggota-anggota dari organisasi-organisasi tertentu. Secara sistem, budaya organisasi
termasuk dalam lingkungan sistem. Tujuan dari pengelolaan budaya organisasi adalah untuk
memungkinkan sebuah perusahaan agar mengadaptasi perubahan-perubahan lingkungan dan untuk
berkoordinasi, serta menyatukan operasi-operasi internalnya. Sebagai contoh, pengaruh utama dalam
budaya McDonald adalah pendiri perusahaan makanan cepat saji itu, yaitu Ray A. Kroc, yang wafat
pada tahun 1984. Filosofinya mengenai layanan cepat, cara penyiapan makanan, image sehat, dan
kesetiaan kepada hamburger masih terefleksi dalam operasi McDonald sekarang ini di mana pun
outletnya berdiri. Pengaruh Kroc adalah alasan utama mengapa McDonald tetap mempertahankan hal-
hal berikut ini:

 Tidak membuat variasi yang dari keluar industri makanan cepat saji,
 Tidak mengkhususkan pada hamburger,
 Melarang monopoli bagi para pemilik yang tidak berada di tempat,
 Mendorong pemilik saham untuk mencoba produk-produk baru,
 Iklan-iklan yang ditargetkan dan promosi penjualan kepada orang dewasa dan anak-anak
sekaligus, dan
 Membuka Rumah McDonald dekat dengan pusat medis utama untuk memberikan persediaan
dengan harga rendah untuk para keluarga dari anak-anak yang sakit.

Anda mungkin juga menyukai