CBR Kimia Teknik
CBR Kimia Teknik
Disusun Oleh :
NAMA NIM
FAKULTAS TEKNIK
NOVEMBER 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat ALLAH YANG MAHA ESA, atas semua kuasah dan
karunia-Nya kami masih diberikan kesehatan dan keselamatan, dan yang telah
memberikan kemudahan bagi penulis hingga dapat menyelesaikan critical book review
ini. Adapun critical book review ini mengenai” ilmu logam dan non logam“ ini telah saya
susun semaksimal mungkin dan tentunya sesuai dengan buku yang saya baca,
sehingga dapat memperlancarkan perbuatan critical ini.
Semoga ini dapat memberikan wawasan yang luas bagi pembaca dan dapat digunakan
bagi kehidupan sehari-hari dan dapat menjadi ilmu baru bagi kita semua. Namun tidak
lepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi
bahasa maupun dari segi isinya. Oleh karena itu saya berharap pembaca agar
memberikan kritik dan saran membangun sehingga penulis dapat memperbaiki critical
ini untuk kedepannya.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................…..I
BAB.1
PENDAHULUAN ……..……………………………………..………………I
D.IDENTITAS BUKU…………...…………………............................................I
BAB.II
B.III
PEMBAHASAN ……………………………………………………..VIII
BAB.IV
PENUTUP ….……………………………………………………XII
A.KESIMPULAN ……………………...…………………………………XII
B.REKOMENDASI ………………………………………………………...XII
A.rasionalisasi
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan
pahami.terkadang kita memilh satu buku,namun kurang memuaskan hati kita .misalnya
dari segi analisis bahasa ,pembahasan tentang logam dan non logam.oleh karena itu
penulis membuat critical book review .untuk mempermudah pembaca untuk memilih
buku referensi terkusus pada pokok bahasa tentang logam dan non logam.
Mengkritisi/memndingkan satu topic materi kuliah kimia teknik dalam dua buku yang
berbeda .serta untuk menyelesaikan tugas cbr kimia teknik dan menambah
pengetahuan atau wawasan dalam mengkritisi suatu topic permasalahan .
C.manfaat cbr
*buku utama
Penerbit : ERLANGGA
Buku pertama
A. PENGERTIAN
Logam berasal dari bahasa Yunani yaitu metallon, yang berarti adalah suatu unsur
yang dapat membentuk kation atau ion positif dan memiliki sebuah ikatan logam.
Kadang sering disebut juga dengan metal.
Logam merupakan suatu material yang dalam tabel periodik unsur berada pada
golongan 91 hingga 118, memiliki bentuk keras, tidak tembus cahaya, berkilau,
merupakan penghantar panas dan listrik yang baik, dan dapat berubah bentuk.
Atom pada logam mudah terlepas dan melepaskan elektron terluarnya dan membentuk
awan elektron bebas, hal inilah yang menyebabkan logam baik sebagai konduktor listrik
dan panas. Apabila pada logam padat, aliran elektron terjadi dan dihasilkan oleh
interaksi elektrostatis, hal ini deisebut dengan ikatan logam.
Nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih
mudah menarik elektron valensi dari atom lain daripada melepaskannya. Yang
termasuk dalam nonlogam adalah halogen, gas mulia, dan 7 unsur
berikut: hidrogen (H), karbon (C), nitrogen (N), oksigen (O), fosfor (P), belerang (S),
dan selenium (Se).
Sebagian besar nonlogam ditemukan pada bagian atas tabel periodik, kecuali
hidrogen yang terletak pada bagian kiri atas bersama logam alkali. Tidak seperti logam
yang merupakan konduktor listrik, nonlogam biasanya
bersifat insulator atau semikonduktor. Nonlogam dapat membentuk ikatan ion dengan
menarik elektron dari logam, atau ikatan kovalen dengan nonlogam
lainnya. Oksida nonlogam bersifat asam.
Walaupun hanya terdiri dari 12 unsur, dibandingkan dengan lebih dari 80 lebih jenis
logam, nonlogam merupakan penyusun sebagian besar isi bumi, terutama lapisan
luarnya. Makhluk hidup tersusun hampir semuanya dari nonlogam. Banyak nonlogam
yang berbentuk diatomik (hidrogen, nitrogen, oksigen, fluor, klor, brom, dan yodium),
sedangkan sisanya adalah poliatomik.
1. Logam akan memantulkan sinar yang datang dengan panjang gelombang dan
frekuensi yang sama sehingga logam terlihat lebih mengkilat. Contohnya, emas (Au),
perak (Ag), besi (Fe), dan seng (Zn).
2. Logam dapat menghantarkan panas ketika dikenai sinar matahari, sehingga
logam akan sangat panas (terbakar). Energi panas diteruskan oleh elektron sebagai
akibat dari penambahan energi kinetik. Hal ini menyebabkan elektron bergerak lebih
cepat. Energi panas ditransferkan melintasi logam yang diam melalui elektron yang
bergerak.
3. Logam juga dapat menghantarkan listrik karena elektronnya terdelokalisasi bebas
bergerak di seluruh bagian struktur atom. Tembaga (Cu) sering dipakai dalam
pembuatan kawat penghantar lisrik.
4. Meabilitas, yaitu kemampuan logam untuk ditempa atau diubah menjadi bentuk
lembaran. Sifat ini digunakan oleh pandai besi untuk membuat sepatu kuda dari
batangan logam. Gulungan baja (besi) penggiling menggunakan sifat ini saat mereka
mengulung batangan baja menjadi lembaran tipis untuk pembuatan alat-alat rumah
tangga. Hal ini karena kemampuan atom-atom logam untuk menggelimpang antara
atom yang satu dengan atom yang lain menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan
ikatan logam.
5. Duktilitas yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat dengan sifatnya yang
mudah meregang jika ditarik. Tembaga (Cu) dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan kawat.
6. Semua logam merupakan padatan pada suhu kamar dengan pengecualian raksa
atau merkuri (Hg) yang berupa cairan pada suhu kamar.
7. Semua logam bersifat keras, kecuali natrium (Na) dan kalium (Ca), yang lunak
dan dapat dipotong dengan pisau.
8. Umumnya logam memiliki kepadatan yang tinggi sehingga terasa berat jika
dibawa.
9. Logam juga dapat menimbulkan suara yang nyaring jika dipukul, sehingga dapat
digunakan dalam pembuatan bel atau lonceng.
10. Logam dapat ditarik magnet, sehingga logam disebut diamagnetik, misalnya besi
(Fe).
G. PENGGUNAAN LOGAM
Umumnya, logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di
bidang industri, pertanian, dan kedokteran. Contohnya, merkuri yang digunakan dalam
proses klor alkali. Proses klor alkali merupakan proses elektrolisis yang berperan
penting dalam industri manufaktur dan pemurnian zat kimia. Beberapa zat kimia yang
dapat diperoleh dengan proses elektrolisis adalah natrium (Na), kalsium
(Ca), magnesium (Mg), aluminium (Al),
tembaga, seng, perak, hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida, kalium dikromat,
dan kalium permanganat. Proses elektrolisis larutan natrium klorida tersebut merupakan
proses klor alkali. Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di
katode (kutub positif) dan gas klor di anode (kutub negatif).
Pada industri angkasa luar dan profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat,
tahan karat, dan bersifat noniritin, seperti aloi titanium. Sebagian jenis logam
merupakan unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimiawi. Pada
zaman dahulu, logam tertentu, seperti tembaga, besi, dan timah digunakan untuk
membuat peralatan, perlengkapan mesin, dan senjata.
Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa
dijadikan perhiasan, antara lain emas, perak, perunggu dan platina. Logam-logam
tersebut memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam jumlah
yang sedikit di alam, sehingga harganya mahal. Emas dan perak memiliki sifat
penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-
konektor pada perangkat elektronik.
Kemampuan logam untuk meregang apabila ditarik disebut duktilitas.
Kemampuan logam meregang dan menghantarkan listrik dimanfaatkan untuk membuat
kawat atau kabel, contohnya tembaga. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa
disebut maleabilitas. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa dimanfaatkan
untuk membuat berbagai macam jenis barang, misalnya golok, pisau, cangkul, dan lain-
lain.
Sebagai konduktor panas yang baik, logam juga digunakan untuk membuat
panci. Logam bersifat kuat sehingga dapat digunakan untuk membangun rangka
bangunan dan jembatan. Logam juga dapat menimbulkan suara dering yang nyaring
jika dipukul, maka logam juga dapat digunakan dalam pembuatan bel.
Logam berat adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor
atom 22 sampai dengan 92. Namun logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan
apabila terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh manusia. Beberapa logam
tersebut di antaranya bersifat membangkitkan kanker (karsinogen). Demikian pula
dengan bahan pangan dengan kandungan logam berat tinggi dianggap tidak layak
konsumsi.
Kasus-kasus pencemaran lingkungan menyebabkan banyak bahan pangan
mengandung logam berat berlebihan. Kasus yang populer adalah sindrom Minamata,
sebagai akibat akumulasi raksa (Hg) dalam tubuh ikan konsumsi.
Di Indonesia, pernah dilaporkan bahwa ikan-ikan di Teluk Jakarta juga memiliki
kandungan raksa (Hg) yang tinggi. Udang dari tambak Sidoarjo pun pernah ditolak oleh
importir dari Jepang karena dinilai memiliki kandungan Kadmium (Cd) dan Timbal (Pb)
yang melebihi ambang batas. Diduga logam-logam ini merupakan dampak buangan
limbah industri di sekitarnya. Kakao dari Indonesia juga pernah ditolak pada lelang
internasional karena dinilai memiliki kandungan Cd di atas ambang batas yang
diizinkan. Cd diduga berasal dari pupuk TSP yang diberikan pada tanaman di
perkebunan.
H. PENGGUNAAN NONLOGAM
Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu. Terbentuknya
belerang karena aktifitas vulkanisme. Belerang (Su) ini banyak digunakan di berbagai
macam industri, misalnya
pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan
ban, industri gula pasir, aki, industri kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan
fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek api, obat-obatan dan lain-lain.
Belerang atau sulfur ini tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Dataran Tinggi
Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
Fosfat merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung. Fosfat
terdapat di daerah karst terutama di dalam gua-gua. Pemanfaatannya digunakan untuk
bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di Bojonegoro (Jawa Timur), Ajibarang (Jawa
Tengah), dan Bogor (Jawa Barat).
Contoh dari carbon (C) adalah intan atau berlian. Intan dalam tingkatan kekerasan
batuan, merupakan batuan yang mempunyai tingkatan kekerasan paling tinggi,
sehingga intan bisa digunakan untuk mengiris kaca dan marmer. Intan berasal dari
endapan tumbuhan jenis pakis-pakisan yang telah mengalami proses yang sangat
panjang dan lama. Pemanfaatan utama intan ialah digunakan sebagai perhiasan.
Mineral intan tersebar di Martapura (Kalimantan Selatan),
Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan Muara Mengkiang
(Kalimantan barat).
Karbon monoksida (CO) lebih dikenal karena sifatnya yang beracun daripada
kegunaannya. Gas ini dapat berikatan dengan haemoglobin dalam darah sehingga
menghalangi fungsi utama darah sebagai pengangkut oksigen. Gas CO tidak berwarna,
tidak berbau, dan tidak berasa. CO di udara berasal dari pembakaran tak sempurna
dalam mesin kendaraan bermotor dan industri. Beberapa penggunaan CO adalah
sebagai reduktor pada pengolahan logam, sebagai bahan baku untuk membuat
methanol dan merupakan komponen berbagai jenis bahan bakar gas.
Gas CO2 tidak beracun, tetapi jika kadarnya terlalu besar (10-20%) dapat
membuat pingsan dan merusak sistem pernapasan. CO 2 terbentuk pada pembakaran
bahan bakar yang mengandung karbon seperti batu bara, minyak bumi, gas alam dan
kayu. Gas ini juga dihasilkan pada pernapasan makhluk hidup. Karbon dioksida
komersial diperoleh dari pembakaran residu penyulingan minyak bumi. Dalam jumlah
besar juga diperoleh sebagai hasil samping produksi urea dan pembuatan alkohol dari
proses peragian. Beberapa penggunaan komersial karbon dioksida adalah karbon
dioksida padat yang disebut es kering digunakan sebagai pendingin, untuk
memadamkan kebakaran dan untuk membuat minuman ringan.
BUKU PEMBANDING
1. Unsur logam Logam adalah unsur yang memiliki sifat mengkilap dan umumnya
merupakan penghantar listrik dan penghantar panas yang baik. Unsur-unsur logam
umumnya berwujud padat pada suhu dan tekanan normal, kecuali raksa yang berwujud
cair. Pada umumnya unsur logam dapat ditempa sehingga dapat dibentuk menjadi
bendabenda lainnya.
Unsur-unsur logam
Unsur nonlogam adalah unsur yang tidak memiliki sifat seperti logam. Pada
umumnya, unsur-unsur nonlogam berwujud gas dan padat pada suhu dan tekanan
normal. Contoh unsur nonlogam yang berwujud gas adalah oksigen, nitrogen, dan
helium. Contoh unsur nonlogam yang berwujud padat adalah belerang, karbon, fosfor,
dan iodin. Zat padat nonlogam biasanya keras dan getas. Unsur nonlogam yang
berwujud cair adalah bromin. Perhatikan contoh unsur nonlogam berikut:
3. PENGGUNAAN LOGAM
4. PENGGUNAAN NONLOGAM
Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu. Terbentuknya
belerang karena aktifitas vulkanisme. Belerang (Su) ini banyak digunakan di berbagai
macam industri, misalnya
pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan
ban, industri gula pasir, aki, industri kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan
fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek api, obat-obatan dan lain-lain.
Belerang atau sulfur ini tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Dataran Tinggi
Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
Fosfat merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung. Fosfat
terdapat di daerah karst terutama di dalam gua-gua. Pemanfaatannya digunakan untuk
bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di Bojonegoro (Jawa Timur), Ajibarang (Jawa
Tengah), dan Bogor (Jawa Barat).
Contoh dari carbon (C) adalah intan atau berlian. Intan dalam tingkatan kekerasan
batuan, merupakan batuan yang mempunyai tingkatan kekerasan paling tinggi,
sehingga intan bisa digunakan untuk mengiris kaca dan marmer. Intan berasal dari
endapan tumbuhan jenis pakis-pakisan yang telah mengalami proses yang sangat
panjang dan lama. Pemanfaatan utama intan ialah digunakan sebagai perhiasan.
Mineral intan tersebar di Martapura (Kalimantan Selatan),
Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan Muara Mengkiang
(Kalimantan barat).
Karbon monoksida (CO) lebih dikenal karena sifatnya yang beracun daripada
kegunaannya. Gas ini dapat berikatan dengan haemoglobin dalam darah sehingga
menghalangi fungsi utama darah sebagai pengangkut oksigen. Gas CO tidak berwarna,
tidak berbau, dan tidak berasa. CO di udara berasal dari pembakaran tak sempurna
dalam mesin kendaraan bermotor dan industri. Beberapa penggunaan CO adalah
sebagai reduktor pada pengolahan logam, sebagai bahan baku untuk membuat
methanol dan merupakan komponen berbagai jenis bahan bakar gas.
Gas CO2 tidak beracun, tetapi jika kadarnya terlalu besar (10-20%) dapat
membuat pingsan dan merusak sistem pernapasan. CO 2 terbentuk pada pembakaran
bahan bakar yang mengandung karbon seperti batu bara, minyak bumi, gas alam dan
kayu. Gas ini juga dihasilkan pada pernapasan makhluk hidup. Karbon dioksida
komersial diperoleh dari pembakaran residu penyulingan minyak bumi. Dalam jumlah
besar juga diperoleh sebagai hasil samping produksi urea dan pembuatan alkohol dari
proses peragian. Beberapa penggunaan komersial karbon dioksida adalah karbon
dioksida padat yang disebut es kering digunakan sebagai pendingin, untuk
memadamkan kebakaran dan untuk membuat minuman ringan.
1.Dilihat dari aspek tampilan buku sangat menarik,hingga orang ingin membacanya
2.dari aspek layout dan tata letak,serta tata tulis ,termasuk front sudah baik
3.layout dan tata letak,tata tulis sudah rapi,dan size front yang mudah di baca langsung dengan
mata
4.dari aspek tata bahasa mudah di pahami dengan baik
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Sifat fisis logam adalah mengkilat, konduktor panas dan listrik, merenggang jika
ditarik, mudah ditempa, berupa padatan dalam suhu kamar, dapat ditarik oleh magnet,
memiliki kepadatan yang tinggi dan berbunyi nyaring jika dipukul. Hal ini juga berlaku
sebaliknya untuk unsur nonlogam, namun nonlogam dapat berupa padat cair dan gas
dalam suhu kamar.
2. Sifat kimia logam adalah mudah melepas elektron sehingga membentuk kation,
memiliki 1 sampai 3 elektron valensi, titik leleh dan titik didihnya relatif tinggi, logam
oksida yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam hidroksida dan logam
oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.
3. Sifat kimia nonlogam adalah mudah menangkap elektron sehingga membentuk
anion, memiliki 4 sampai 8 elektron di kulit terluarnya, titik leleh dan titik didihnya
rendah, dapat bereaksi dengan logam membentuk garam, nonlogam oksida yang larut
dalam air bereaksi membentuk asam dan juga dapat bereaksi dengan basa membentuk
garam dan air.
B. REKOMENDASI
Dengan terselesainya critical book reviuw yang berjudul “logam dan non logam”
ini, penulis berharap agar penyusunan laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya..
Penulis sangat berharap kepada para pembaca setelah membaca ini, dapat
meningkatkan potensi pembaca dalam penggunaan unsur-unsur logam dan nonlogam
baik di dalam kehidupan sehari-hari maupun di bidang industri secara lebih efektif dan
efisien.sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Mengingat begitu
banyaknya unsur-unsur yang terkandung di dalam bumi kita ini.
DAFTAR PUSTAKA