Kelompok Vii Kesetimbangan Kimia (Revisi)
Kelompok Vii Kesetimbangan Kimia (Revisi)
KESETIMBANGAN KIMIA
Dosen Pengampu: Dr.Hanny Frans Sangian S.Pd, M.Si
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat-Nya sehingga makalah yang membahas tentang “Kesetimbangan Kimia”
dapat kami selesaikan.
Dalam penulisan makalah ini, tidak terlepas dari tutunan dan panduan dari
Dosen-Dosen yang ada. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terimakasih
karena telah membimbing kami dalam menyeleasikan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................3
BAB I.....................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................5
C. Tujuan dan Manfaat......................................................................5
BAB II....................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................6
A. Pengertian Kesetimbangan Kimia.................................................6
B. Jenis Sistem Kesetimbangan.........................................................7
C. Penerapan Reaksi Kesetimbangan di Industri.............................12
D. Kesetimbangan Dinamis dalam Kehidupan Sehari-Hari..............14
E. Contoh Soal dan Pembahasan.....................................................16
BAB III.................................................................................................20
PENUTUP............................................................................................20
A. Kesimpulan.................................................................................20
B. Saran...........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
Untuk mencapai hasil yang diinginkan dari latar belakang yang terjadi, maka ada
beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana konsep keadaan kesetimbangan kimia ?
b. Apa perbedaaan kesetimbangan homogen dan heterogen ?
c. Bagaimana cara menghitung tetapan kesetimbangan suatu reaksi kimia?
d. Bagaimanakah penerapan kesetimbangan kimia dalam industri ?
e. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Kondisi kesetimbangan kimia dapat dipengaruhi oleh variabel
antara lain perubahan konsentrasi, perubahan temperatur, perubahan
tekanan (dalam reaksi gas), dan aplikasi katalis. Prinsip Le Chatelier
menawarkan kerangka kerja untuk memahami bagaimana perubahan
dalam variabel-variabel ini dapat mempengaruhi ekuilibrium.
Kesetimbangan kimia harus dipahami untuk menganalisis reaksi
kimia, memahami sistem ekologi dan lingkungan, dan menciptakan proses
industri, di antara tugas-tugas terkait kimia lainnya.
Akibatnya, kesetimbangan dinamis adalah nama lain untuk
kesetimbangan reaksi. Keadaan kesetimbangan dinamis terjadi ketika dua
reaksi berlawanan terjadi pada kecepatan yang sama, bukan satu respons
statis. Perubahan tajam dalam sistem respons tidak lagi terjadi dalam
kondisi perselisihan ini. Misalnya, keseimbangan dinamis diterima begitu
saja dalam kehidupan sehari-hari.
aA + bB ⇌ cC + dD
7
K = [C]^c[D]^d / [A]^a[B]^b
8
Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan yang terdiri dari fase
tunggal atau reaksi internal di mana semua komponen yang bereaksi berada
dalam fase yang sama. berikut contoh kesetimbangan homogen adalah:
H2O + I2 ↔ 2HI
2SO2 + O2 ↔ 2SO3
Gas A dan B menghasilkan reaksi C dan D. Pada kesetimbangan, laju reaksi
untuk menghasilkan gas C dan D sama dengan gas A dan B Reaksi ini dapat
dinyatakan dengan persamaan:
b. Hubungan Kp dan Kc
Persamaan keadaan gas ideal dapat ditulis sebagai berikut :
P = ( n/V ) RT
Karena ( n/V ) = konsentrasi (C), maka P = CRT
Untuk reaksi A(g) + B(g) ↔ C(g) + D(g)
Harga Kp menjadi :
Kp = Kc x (RT)∆n
9
c. Prinsip Le Chatelier
Prinsip Le Chatelier adalah teori yang memprediksi bagaimana
sistem kesetimbangan kimia akan berubah sebagai respons terhadap
pergeseran faktor lingkungan. Menurut teori ini, jika kondisi eksternal
suatu sistem yang berada dalam kesetimbangan kimia berubah, sistem
akan menyesuaikan diri untuk mengurangi dampak perubahan tersebut
dan mempertahankan keseimbangannya.
Prinsip Le Chatelier dapat dinyatakan dalam bentuk tiga
pernyataan umum:
Perubahan konsentrasi: Ketika konsentrasi reaktan atau produk
dalam sistem kesetimbangan berubah, sistem akan mengoreksi
dirinya sendiri dengan mengubah arah reaksi dengan cara yang
mengurangi perubahan konsentrasi. Misalnya, jika konsentrasi
reaktan naik, sistem akan berusaha menurunkannya dengan
mengarahkan reaksi ke arah produk.
Perubahan tekanan: Sistem akan beradaptasi dengan mengubah
arah reaksi sedemikian rupa sehingga mengurangi perubahan
tekanan jika tekanan sistem berubah, terutama dalam reaksi
yang melibatkan gas. Sebagai ilustrasi, jika tekanan dinaikkan,
sistem akan berusaha menurunkan tekanan dengan
mengarahkan reaksi untuk menghasilkan mol gas yang lebih
sedikit.
Perubahan suhu: Jika suhu sistem berubah, sistem beradaptasi
dengan mengubah rute reaksi sedemikian rupa sehingga
mengurangi dampak perubahan suhu. Reaksi eksotermik—
yang melepaskan panas—meningkat dengan turunnya suhu,
sedangkan reaksi endotermik—yang membutuhkan panas—
meningkat dengan naiknya suhu.
Proses bergerak menuju reaksi endoterm ketika suhu naik, sedangkan reaksi
bergerak menuju reaksi eksoterm ketika suhu turun.
Contoh : N2(g) + 3H2(g)<--> 2NH3(g) H= - 92 kJ
Ketika suhu diubah dari 500° menjadi 1200°, kesetimbangannya adalah
endotermik atau tangan kiri.
2. Katalis
Kinerja katalis terbatas pada kesetimbangan kimia. Dalam sistem yang berada dalam
kesetimbangan, katalis mempercepat reaksi maju dan mundur dengan kecepatan yang
sama. Katalis tidak berpengaruh pada konsentrasi relatif pada kesetimbangan, dan
tidak berdampak pada nilai tetapan kesetimbangan. Laju proses maju dan mundur
dipengaruhi oleh katalis.
3. Kesetimbangan Heterogen
Sistem kesetimbangan heterogen adalah suatu sistem kesetimbangan yang komponen zatnya
mempunyai fasa berbeda atau lebih dari satu. Contoh :
CaCO3(p) ↔ CaO(p) + CO2(g)
2BaO2(g) ↔ 2BaO(p) + O2(g)
Harga tetapan kesetimbangan tekanan atau Kp = P CuO(p) + H2(g) ↔
Cu(p) + H2O(g) Adalah
𝐏𝐇𝟐𝐎
𝐊𝐩 = 𝐏𝐇𝟐
Misal :
11
2SO2(g) + O2 ↔ 2SO3(g)
[𝐏𝐒𝐎𝟑]𝟐
𝐊𝐩 = [𝐏 ]𝟐[𝐏 ]
𝐒𝐎𝟐 𝐎𝟐
Hasil bagi respons (Qc) adalah jumlah yang dihasilkan ketika ekspresi
konstanta kesetimbangan dimodifikasi untuk memasukkan nilai
konsentrasi awal spesies. Kita harus membandingkan nilai Qc dan Kc
untuk memastikan arah reaksi agar tercapai kesetimbangan. Ada tiga
hal yang bisa salah:
1. Ketika Qc > Kc, rasio konsentrasi produk awal terhadap reaktan
sangat tinggi. Kesetimbangan harus dicapai dengan mengubah
produk menjadi reaksi. Dari kiri, prosedur dilakukan.
2. Ketika Qc = Kc, kesetimbangan tercapai karena konsentrasi awal
dan kesetimbangan adalah sama.
3. Konsentrasi Qc dan Kc. Jika dibandingkan dengan reaktan,
konsentrasi awal produk sangat rendah. untuk membangun
keseimbangan,
12
operasi/reaksi yang optimal dilakukan pada suhu rendah, tekanan tinggi
dan kelebihan oksigen atau gas SO2, tetapi proses tersebut tidak ekonomis
karena laju reaksinya rendah.
13
2SO3(g) + H2SO4(l) → 2H2S2O7(l)
Banyak hal di alam mengalami keseimbangan dinamis setiap hari. Berikut ini
adalah beberapa ilustrasi dari berbagai proses yang membentuk proses
keseimbangan dinamis:
14
keseimbangan dinamis antara toleransi terhadap konstituen tubuh sendiri
dan ketahanan terhadap infeksi. Gangguan pada keseimbangan ini dapat
mengakibatkan gangguan autoimun dan masalah kesehatan lainnya.
Proses kimia tubuh: Banyak proses kimia yang terjadi di sana juga
melibatkan kesetimbangan dinamis. Misalnya, oksigen didinginkan selama
proses respirasi.
Pemanasan air dalam wadah tertutup melibatkan: Prosedur untuk melarutkan
padatan dalam air, seperti garam AgCl, yang menyebabkan padatan AgCl
larut sebagian dalam air. Setelah AgCl larut, reaksi lebih lanjut yang dikenal
sebagai proses pengendapan menghasilkan AgCl padat. Ini menunjukkan
bahwa ada dua proses berlawanan yang terjadi dalam sistem: proses
pembubaran AgCl di sebelah kanan dan proses pengendapan AgCl di
sebelah kiri. Pada akhirnya proses pengendapan (V2) dan proses disolusi
(V1) akan bergerak dengan kecepatan yang sama. Kami menyebut situasi ini
sebagai keseimbangan dinamis. V1=V2 saat dalam kesetimbangan. Berikut
ini dapat ditulis:
Ag+ + Cl- AgCl (g)
Jika pada suatu saat jumlah air yang menguap dari permukaan bumi sama
dengan curah hujan, proses pencucian air dari permukaan bumi oleh curah
hujan berada dalam keseimbangan dinamis.Keseimbangan air di alam dapat
dipertahankan ketika curah hujan turun ke permukaan bumi. Namun,
keseimbangan dinamis yang kami jelaskan di atas sangat berbeda dari
kenyataan yang harus dihadapi manusia modern. Musim kering yang
panjang mengering dan setelah itu banyak tumbuh-tumbuhan yang mati,
membuat manusia kelaparan. Di sisi lain, hujan yang terus menerus
menyebabkan banjir yang merenggut banyak nyawa dan mengakibatkan
hilangnya banyak rumah akibat arus pasang surut.
[C][D]
K = [A][B]
[0,67][0,67]
= [0,33][0,33]
= 4,122
16
——————————-
Setimbang : 40 40 20
3. Pada Pemanasan 1 mol gas SO3 dalam ruang yang volumenya 5 liter
diperoleh gas o2 sebanyak 0.25 mol. Pada keadaan tersebut tetapan
kesetimbangan Kc adalah…
Jawab :
2SO3 ⇌ 2SO2 + O2
M: 1 – -
[SO2]2 .[O2]
Kc = [SO3]2
[0.1]2 .[0,1]
Kc = [0.05]2
Kc = 0,05
17
4. Pada Suatu reaksi kesetimbangan 2Al(s) + 3H2O ⇌ Al2O3(s) + 3H2
M: 1 1 – -
[H2]3
Kc = [H2O]3
[0,6]3
Kc = [0,4]3
= 3,375
M: 0,4 - -
18
[H2][I2 ]
Kc = [HI]2
[0,05][0,05 ]
Kc = [0,3]2
Kc = 0,028
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesetimbangan terjadi ketika reaksi kimia dapat berjalan baik. Ketika
kesetimbangan tercapai, laju reaksi sisi kiri sama dengan laju reaksi sisi
kanan. Sistem kesetimbangan homogen adalah ketika hanya ada satu fase
dalam sistem. Sebaliknya, jika fase penyusun suatu zat berlipat ganda atau
berbeda, kita berbicara tentang kesetimbangan heterogen.
Kp atau Kc adalah konstanta pada temperatur tertentu dan hanya berlaku
untuk gas.Dengan demikian, kesetimbangan reaksi dipengaruhi oleh
konsentrasi, tekanan, volume, dan suhu. Pengaruh konsentrasi, tekanan,
volume dan suhu terhadap kesetimbangan dijelaskan oleh Le Chatelier, oleh
karena itu akan terjadi reaksi dalam sistem yang berusaha menetralkan
pengaruh tersebut, agar harga konstanta kesetimbangan tetap konstan.
Dalam kesetimbangan heterogen, jika fase padat dan gas, nilai Kp hanya
bergantung pada fase gas, karena nilai aktivitas padatan adalah sebagai
berikut: Pengaruh konsentrasi, tekanan dan suhu pada fase heterogen
kesetimbangan adalah sebagai berikut dalam satu kesetimbangan homogen.
Penggunaan sistem kesetimbangan dalam proses industri pada kondisi
tertentu (konsentrasi, tekanan, katalis dan suhu) dilakukan sedemikian rupa
sehingga proses tersebut dapat dilakukan secara ekonomis. Salah satu proses
yang menggunakan prinsip sistem kesetimbangan dalam reaksi adalah proses
Haber-Bosch dalam pembentukan amonia.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis serta memperkaya pengetahuan tentang kesetimbangan kimia, serta
dengan menambahkan referensi dalam mata kuliah Kimia Fisika.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://andellaforester.blogspot.com
http://anaistianah.blogspot.com
http://velahumaira.blogspot.com
21