Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KIMIA FISIKA

KESETIMBANGAN KIMIA
Dosen Pengampu: Dr.Hanny Frans Sangian S.Pd, M.Si

Yuanita Amalia Hariyanto S.Si, M.Si

Disusun oleh Kelompok VII:


1. Aminatus Sakdia 221011020099

2. Auralia Amina Regina 221011050103

3. Arliani Admia Dangkepudi 221011050101

4. Caesilia Tria Khofifa Paputungan 221011050105

5. Christy Akeimy Aurelia Lengkey 221011050107

6. Dea vernanda angely poeloe 221011050109

7. Deswita Putri Maharani Datunsolang 221011050111

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM UNIVERSITAS SAM RATULANGI

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat-Nya sehingga makalah yang membahas tentang “Kesetimbangan Kimia”
dapat kami selesaikan.

Dalam penulisan makalah ini, tidak terlepas dari tutunan dan panduan dari
Dosen-Dosen yang ada. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terimakasih
karena telah membimbing kami dalam menyeleasikan makalah ini.

Kami sadar dalam pembuatan laporan ini, masih terdapat kekurangan


sehingga saran dan kritikan yang membangun sangat kami harapkan.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................3
BAB I.....................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................5
C. Tujuan dan Manfaat......................................................................5
BAB II....................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................6
A. Pengertian Kesetimbangan Kimia.................................................6
B. Jenis Sistem Kesetimbangan.........................................................7
C. Penerapan Reaksi Kesetimbangan di Industri.............................12
D. Kesetimbangan Dinamis dalam Kehidupan Sehari-Hari..............14
E. Contoh Soal dan Pembahasan.....................................................16
BAB III.................................................................................................20
PENUTUP............................................................................................20
A. Kesimpulan.................................................................................20
B. Saran...........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................21

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak reaksi kimia terjadi di alam sekitar kita, seperti fotosintesis.


Fotosintesis adalah proses kimia yang mengubah karbon dioksida dan air menjadi
karbohidrat dan oksigen, yang dikatalisis oleh klorofil dan menggunakan sinar
matahari sebagai energi untuk reaksi tersebut.

6 CO2(g) + 6 H2O(l) --> C6H12O6(s) + 6 O2(g)


glukosa
Pembakaran bensin menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk
menggerakkan kendaraan. Reaksi karat logam (misalnya besi) terjadi setelah
reaksi antara logam dan oksigen yang ada di udara. Amonia adalah produk yang
sangat penting dari industri kimia.Reaksi kesetimbangan nitrogen dan hidrogen
dalam kondisi standar (STP) menghasilkan amonia berkualitas buruk. Produk
amonia dikembangkan menggunakan suhu dan tekanan tinggi.

Intinya, istilah kesetimbangan mengacu pada apa yang kita sebut


"kesetimbangan kimiawi", tetapi ini adalah kesetimbangan mekanis. Ketika reaksi
kimia terjadi dalam wadah yang mencegah zat yang terlibat dalam reaksi masuk
atau keluar. Oleh karena itu, ukuran (jumlah) komponen reaksi berubah karena
beberapa komponen digunakan dan komponen lainnya dibuat.Setelah komposisi
tetap konstan sampai sistem terganggu, sistem berada dalam kesetimbangan, atau
lebih sederhananya "dalam kesetimbangan", dengan kata lain: reaksi kimia berada
dalam kesetimbangan ketika tidak ada kecenderungan dalam jumlah reagen dan
pengubah.

4
B. Rumusan Masalah
Untuk mencapai hasil yang diinginkan dari latar belakang yang terjadi, maka ada
beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana konsep keadaan kesetimbangan kimia ?
b. Apa perbedaaan kesetimbangan homogen dan heterogen ?
c. Bagaimana cara menghitung tetapan kesetimbangan suatu reaksi kimia?
d. Bagaimanakah penerapan kesetimbangan kimia dalam industri ?
e. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia ?

C. Tujuan dan Manfaat


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dan manfaat dari
penyusunan makalah ini adalah :
a. Untuk menjelaskan keadaan kesetimbangan kimia
b. Untuk mengetahui perbedaan kesetimbangan homogen dan heterogen
dalam suatu reaksi kimia
c. Untuk mengetahui perhitungan tetapan kesetimbangan suatu reaksi kimia
d. Untuk mengetahui penerapan reaksi kesetimbangan di industri
e. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan
kimia.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesetimbangan Kimia


Studi tentang semua proses yang dapat berlangsung dalam salah
satu dari dua cara atau yang memiliki reaksi reversibel dikenal sebagai
kesetimbangan kimia. Contoh berikut mengilustrasikan keadaan
kesetimbangan kimia:
Fe2+ + Ag + Ag + Fe3+
Jika ada dua panah yang menunjuk ke arah yang berbeda,
reaksinya reversibel atau telah mencapai kesetimbangan. Ketika keadaan
berada dalam kesetimbangan, tidak ada perubahan makroskopis—yang
dapat dilihat atau diukur—tetapi reaksi bergerak maju dengan sama
cepatnya di kedua arah. Oleh karena itu kesetimbangan kimia bersifat
dinamis. Ag+ dan Fe2+ selalu berubah pada tingkat yang berbeda saat
digabungkan.

Reaksi kimia bergantian bolak-balik dengan kecepatan yang sama


ketika berada dalam kondisi kesetimbangan kimia. Dalam keadaan
setimbang.
Reaksi mundur menghasilkan reaktan dari produk dalam
kesetimbangan kimia, sedangkan reaksi maju menghasilkan produk dari
reaktan. Ketika laju reaksi maju dan mundur identik, kesetimbangan
tercapai dan tidak ada perubahan bersih dalam konsentrasi konstituen.
Hukum reaksi massa yang dikembangkan oleh ahli kimia Prancis
Claude Louis Berthollet berfungsi sebagai dasar gagasan kesetimbangan
kimia. Menurut persamaan ini, konstanta kesetimbangan (K) dapat
digunakan untuk menunjukkan rasio konsentrasi zat dalam reaksi kimia
ketika berada dalam kondisi kesetimbangan. Hubungan antara konsentrasi
zat pada kesetimbangan dijelaskan oleh konstanta kesetimbangan, yang
dapat digunakan untuk memprediksi perubahan konsentrasi dalam sistem
kesetimbangantertentu.

6
Kondisi kesetimbangan kimia dapat dipengaruhi oleh variabel
antara lain perubahan konsentrasi, perubahan temperatur, perubahan
tekanan (dalam reaksi gas), dan aplikasi katalis. Prinsip Le Chatelier
menawarkan kerangka kerja untuk memahami bagaimana perubahan
dalam variabel-variabel ini dapat mempengaruhi ekuilibrium.
Kesetimbangan kimia harus dipahami untuk menganalisis reaksi
kimia, memahami sistem ekologi dan lingkungan, dan menciptakan proses
industri, di antara tugas-tugas terkait kimia lainnya.
Akibatnya, kesetimbangan dinamis adalah nama lain untuk
kesetimbangan reaksi. Keadaan kesetimbangan dinamis terjadi ketika dua
reaksi berlawanan terjadi pada kecepatan yang sama, bukan satu respons
statis. Perubahan tajam dalam sistem respons tidak lagi terjadi dalam
kondisi perselisihan ini. Misalnya, keseimbangan dinamis diterima begitu
saja dalam kehidupan sehari-hari.

B. Jenis Sistem Kesetimbangan


1. Kesetimbangan Homogen
a. Tetapan kesetimbangan
Tetapan kesetimbangan (equilibrium constant) merupakan
suatu konstanta yang menggambarkan keseimbangan reaksi kimia
pada suatu suhu tertentu. Konstanta ini diberi simbol K dan
didefinisikan sebagai hasil bagi antara konsentrasi produk dalam
keadaan kesetimbangan dengan konsentrasi reaktan dalam keadaan
kesetimbangan, setiap konsentrasi yang dinyatakan dalam unit mol/L
(molar).

Secara umum, untuk reaksi kimia umum:

aA + bB ⇌ cC + dD

Tetapan kesetimbangan dinyatakan sebagai:

7
K = [C]^c[D]^d / [A]^a[B]^b

Di mana [A], [B], [C], dan [D] masing-masing adalah


konsentrasi molar reaktan A, B, produk C, dan D pada keadaan
kesetimbangan.

Beberapa poin penting tentang tetapan kesetimbangan:

1) Arah reaksi dan nilai K: Pada kesetimbangan, nilai K menunjukkan


arah reaksi yang dominan. Jika K lebih besar dari 1, reaksi
cenderung berlanjut, dan pada kesetimbangan, produk akan
mendominasi. Ketika reaksi mencapai kesetimbangan, reaktan
biasanya akan mendominasi jika K 1. Reaksi seimbang antara
reaktan dan produk jika K 1.
2) Pengaruh konsentrasi: Nilai K akan berubah jika konsentrasi
reaktan atau produk berubah dalam sistem kesetimbangan. Namun,
pada temperatur tertentu, nilai K tidak berubah. Posisi
kesetimbangan dapat dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi,
tetapi nilai aktual K tidak terpengaruh, menurut prinsip Le
Chatelier.
3) Ekspresi konstanta kesetimbangan: Bergantung pada proses kimia
yang dimaksud, ekspresi konstanta kesetimbangan dapat berubah.
Sebagai contoh, tekanan parsial gas dapat digunakan sebagai
pengganti konsentrasi dalam persamaan K jika reaksi melibatkan
gas.
4) Efek suhu: Nilai K juga dapat dipengaruhi oleh suhu. Reaksi
eksoterm (pelepasan panas) memiliki K yang cenderung menurun
dengan meningkatnya suhu, sedangkan reaksi endoterm (pelepas
panas) memiliki K yang cenderung meningkat. Variasi suhu juga
dapat mengubah arah arah reaksi kesetimbangan.
Tetapan kesetimbangan merupakan konsep penting dalam kimia untuk
memahami tingkat keseimbangan reaksi kimia dan bagaimana perubahan kondisi
dapat mempengaruhi keadaan kesetimbangan.

8
Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan yang terdiri dari fase
tunggal atau reaksi internal di mana semua komponen yang bereaksi berada
dalam fase yang sama. berikut contoh kesetimbangan homogen adalah:
H2O + I2 ↔ 2HI
2SO2 + O2 ↔ 2SO3
Gas A dan B menghasilkan reaksi C dan D. Pada kesetimbangan, laju reaksi
untuk menghasilkan gas C dan D sama dengan gas A dan B Reaksi ini dapat
dinyatakan dengan persamaan:

A(g) + B(g) ↔ C(g) + D(g)


V1 adalah kecepatan reaksi pembentukan gas C dan D. V2 adalah kecepatan
reaksi pembentukan gas A dan B.
Pada saat setimbang :
[C][D]
K = [A][B]
Harga K adalah tetap pada temperatur tertentu yang sama. Untuk reaksi pada
temperatur tetap, secara umum dinyatakan dengan persamaan : mA + nB ↔
pC + qD
[𝐂]𝐩[𝐃]𝐪
Kc =
[𝐀]𝐦[𝐁]𝐧

b. Hubungan Kp dan Kc
Persamaan keadaan gas ideal dapat ditulis sebagai berikut :
P = ( n/V ) RT
Karena ( n/V ) = konsentrasi (C), maka P = CRT
Untuk reaksi A(g) + B(g) ↔ C(g) + D(g)
Harga Kp menjadi :
Kp = Kc x (RT)∆n

9
c. Prinsip Le Chatelier
Prinsip Le Chatelier adalah teori yang memprediksi bagaimana
sistem kesetimbangan kimia akan berubah sebagai respons terhadap
pergeseran faktor lingkungan. Menurut teori ini, jika kondisi eksternal
suatu sistem yang berada dalam kesetimbangan kimia berubah, sistem
akan menyesuaikan diri untuk mengurangi dampak perubahan tersebut
dan mempertahankan keseimbangannya.
Prinsip Le Chatelier dapat dinyatakan dalam bentuk tiga
pernyataan umum:
 Perubahan konsentrasi: Ketika konsentrasi reaktan atau produk
dalam sistem kesetimbangan berubah, sistem akan mengoreksi
dirinya sendiri dengan mengubah arah reaksi dengan cara yang
mengurangi perubahan konsentrasi. Misalnya, jika konsentrasi
reaktan naik, sistem akan berusaha menurunkannya dengan
mengarahkan reaksi ke arah produk.
 Perubahan tekanan: Sistem akan beradaptasi dengan mengubah
arah reaksi sedemikian rupa sehingga mengurangi perubahan
tekanan jika tekanan sistem berubah, terutama dalam reaksi
yang melibatkan gas. Sebagai ilustrasi, jika tekanan dinaikkan,
sistem akan berusaha menurunkan tekanan dengan
mengarahkan reaksi untuk menghasilkan mol gas yang lebih
sedikit.
 Perubahan suhu: Jika suhu sistem berubah, sistem beradaptasi
dengan mengubah rute reaksi sedemikian rupa sehingga
mengurangi dampak perubahan suhu. Reaksi eksotermik—
yang melepaskan panas—meningkat dengan turunnya suhu,
sedangkan reaksi endotermik—yang membutuhkan panas—
meningkat dengan naiknya suhu.

Panduan intuitif tentang bagaimana sistem kesetimbangan akan merespons


perubahan disediakan oleh prinsip Le Chatelier.
keadaan ekstrinsik. Sangat penting untuk diingat bahwa konsep ini
hanyalah panduan umum dan tidak menawarkan detail spesifik tentang berapa
banyak pergeseran yang akan terjadi atau bagaimana perubahan tersebut akan
10
berdampak pada nilai konstanta kesetimbangan.
Prinsip Le Chatelier diterapkan secara luas di banyak bidang kimia,
termasuk pembuatan bahan kimia, studi sistem ekologi, dan industri kimia. Efek
Suhu

Proses bergerak menuju reaksi endoterm ketika suhu naik, sedangkan reaksi
bergerak menuju reaksi eksoterm ketika suhu turun.
Contoh : N2(g) + 3H2(g)<--> 2NH3(g) H= - 92 kJ
Ketika suhu diubah dari 500° menjadi 1200°, kesetimbangannya adalah
endotermik atau tangan kiri.

2. Katalis
Kinerja katalis terbatas pada kesetimbangan kimia. Dalam sistem yang berada dalam
kesetimbangan, katalis mempercepat reaksi maju dan mundur dengan kecepatan yang
sama. Katalis tidak berpengaruh pada konsentrasi relatif pada kesetimbangan, dan
tidak berdampak pada nilai tetapan kesetimbangan. Laju proses maju dan mundur
dipengaruhi oleh katalis.

3. Kesetimbangan Heterogen
Sistem kesetimbangan heterogen adalah suatu sistem kesetimbangan yang komponen zatnya
mempunyai fasa berbeda atau lebih dari satu. Contoh :
CaCO3(p) ↔ CaO(p) + CO2(g)
2BaO2(g) ↔ 2BaO(p) + O2(g)
Harga tetapan kesetimbangan tekanan atau Kp = P CuO(p) + H2(g) ↔
Cu(p) + H2O(g) Adalah

𝐏𝐇𝟐𝐎
𝐊𝐩 = 𝐏𝐇𝟐

Misal :

11
2SO2(g) + O2 ↔ 2SO3(g)

[𝐏𝐒𝐎𝟑]𝟐
𝐊𝐩 = [𝐏 ]𝟐[𝐏 ]
𝐒𝐎𝟐 𝐎𝟐

Hasil bagi respons (Qc) adalah jumlah yang dihasilkan ketika ekspresi
konstanta kesetimbangan dimodifikasi untuk memasukkan nilai
konsentrasi awal spesies. Kita harus membandingkan nilai Qc dan Kc
untuk memastikan arah reaksi agar tercapai kesetimbangan. Ada tiga
hal yang bisa salah:
1. Ketika Qc > Kc, rasio konsentrasi produk awal terhadap reaktan
sangat tinggi. Kesetimbangan harus dicapai dengan mengubah
produk menjadi reaksi. Dari kiri, prosedur dilakukan.
2. Ketika Qc = Kc, kesetimbangan tercapai karena konsentrasi awal
dan kesetimbangan adalah sama.
3. Konsentrasi Qc dan Kc. Jika dibandingkan dengan reaktan,
konsentrasi awal produk sangat rendah. untuk membangun
keseimbangan,

B. Penerapan Reaksi Kesetimbangan di Industri


1. Pembentukan Amonia dengan proses Haber-Bosch
Proses Haber-Bosch di bidang industri, misalnya dalam produksi
amoniak (NH3), merupakan senyawa penting yang mengandung nitrogen,
terutama sebagai bahan untuk produksi pupuk dan sebagai pelarut yang
baik untuk berbagai senyawa ionik dan polar. senyawa. Amonia dibentuk
oleh reaksi antara gas nitrogen dan hidrogen. Pembentukan Belerang
Trioksida (SO3) pada proses kontak
2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g) + 42.000 kal

Reaksi ini mirip dengan sintesis amonia karena reaksinya


eksotermik dan volumenya berkurang. Untuk mengatasi SO3,

12
operasi/reaksi yang optimal dilakukan pada suhu rendah, tekanan tinggi
dan kelebihan oksigen atau gas SO2, tetapi proses tersebut tidak ekonomis
karena laju reaksinya rendah.

2. Pembentukan Nitrogen Oksida ( Proses Birkland-Eyde )


N2 + O2(g) ↔ 2NO – 43.250 kal

Reaksi untuk membentuk NO merupakan reaksi eksotermik. jika


suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke arah penyerapan panas atau ke
arah reaksi endoterm. Oleh karena itu, pembentukan NO meningkat
dengan meningkatnya suhu. Juga, produksi NO meningkat ketika ada
kelebihan gas N2 dan O2.

3. Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak

Proses kontak merupakan metode yang umum digunakan dalam


pembuatan asam sulfat secara industri. Berikut adalah langkah-langkah umum
dalam proses kontak untuk pembuatan asam sulfat:

1. Pemurnian dan Oksidasi Belerang: Pemurnian belerang adalah langkah


pertama dalam proses kontak. Proses ini dapat dihambat oleh pengotor dalam
belerang mentah, yang seringkali melimpah dan termasuk kompleks logam.
Untuk menghilangkan kontaminan ini, belerang dibersihkan terlebih dahulu.
Setelah pemurnian, belerang dibakar dengan udara atau oksigen untuk
menghasilkan belerang dioksida (SO2).
2. Sulfur Dioksida Oksidasi: Menggunakan katalis, sulfur dioksida yang dihasilkan
dioksidasi sekali lagi untuk menghasilkan sulfur trioksida (SO3). Vanadium(V)
oksida dan vanadium(V) pentoksida (VO) keduanya merupakan katalis yang sering
digunakan. Suhu tinggi sekitar 400–600 °C diperlukan untuk reaksi ini.
3. Belerang trioksida terbentuk, dan kemudian gas diangkut ke menara absorpsi.
Asam sulfat pekat yang turun di dalam menara penyerapan menyerap
belerang trioksida. Asam sulfat pekat (H2SO4) dibuat ketika belerang
trioksida dan asam sulfat bergabung.

13
2SO3(g) + H2SO4(l) → 2H2S2O7(l)

1. Pembentukan Asam Sulfat Pelet: Asam sulfat konsentrat yang dihasilkan


kemudian diencerkan dengan air, menghasilkan asam sulfat pekat. Cairan asam
sulfat pekat ini kemudian dimasukkan ke dalam alat yang disebut alat pembentuk
asam sulfat pelet, yang menghasilkan butiran asam sulfat padat.

Pendinginan dan Penyimpanan: Asam sulfat pelet yang dihasilkan dikeringkan


dan didinginkan sebelum disimpan dalam wadah yang sesuai. Asam sulfat pelet
ini siap digunakan atau dijual sebagai produk akhir.

C. Kesetimbangan Dinamis dalam Kehidupan Sehari-Hari

Banyak hal di alam mengalami keseimbangan dinamis setiap hari. Berikut ini
adalah beberapa ilustrasi dari berbagai proses yang membentuk proses
keseimbangan dinamis:

 Transportasi dan lalu lintas: Lalu lintas jalan menunjukkan keseimbangan


dinamis. Lalu lintas menjadi macet ketika lebih banyak mobil mencoba
memasuki persimpangan daripada yang dapat ditangani oleh persimpangan.
Namun, ketika jumlah kendaraan di jalan lebih sedikit atau arus lalu lintas
terarah dengan baik, keseimbangan dinamis tercapai dan arus lalu lintas
tidak terhalang.
 Ekonomi: Studi ekonomi dapat menggunakan prinsip keseimbangan
dinamis. Penawaran dan permintaan suatu produk menentukan harga
ekuilibrium pasar. Permintaan akan menurun jika harga suatu produk terlalu
tinggi, dan sebaliknya jika harga terlalu rendah.
 Sistem ekologi: Ekosistem dapat mencapai keseimbangan dinamis di alam.
Populasi suatu spesies dapat mencapai titik di mana ia kehabisan sumber
daya yang tersedia, seperti makanan atau ruang hidup. Akibatnya, tekanan
seleksi alam dan dinamika populasi dapat bergeser, yang pada akhirnya
mencapai keseimbangan baru.
 Kesehatan tubuh: Keseimbangan dinamis sangat penting untuk menjaga
kesehatan fisik seseorang. Misalnya, sistem kekebalan menjaga

14
keseimbangan dinamis antara toleransi terhadap konstituen tubuh sendiri
dan ketahanan terhadap infeksi. Gangguan pada keseimbangan ini dapat
mengakibatkan gangguan autoimun dan masalah kesehatan lainnya.
 Proses kimia tubuh: Banyak proses kimia yang terjadi di sana juga
melibatkan kesetimbangan dinamis. Misalnya, oksigen didinginkan selama
proses respirasi.
 Pemanasan air dalam wadah tertutup melibatkan: Prosedur untuk melarutkan
padatan dalam air, seperti garam AgCl, yang menyebabkan padatan AgCl
larut sebagian dalam air. Setelah AgCl larut, reaksi lebih lanjut yang dikenal
sebagai proses pengendapan menghasilkan AgCl padat. Ini menunjukkan
bahwa ada dua proses berlawanan yang terjadi dalam sistem: proses
pembubaran AgCl di sebelah kanan dan proses pengendapan AgCl di
sebelah kiri. Pada akhirnya proses pengendapan (V2) dan proses disolusi
(V1) akan bergerak dengan kecepatan yang sama. Kami menyebut situasi ini
sebagai keseimbangan dinamis. V1=V2 saat dalam kesetimbangan. Berikut
ini dapat ditulis:
Ag+ + Cl- AgCl (g)
 Jika pada suatu saat jumlah air yang menguap dari permukaan bumi sama
dengan curah hujan, proses pencucian air dari permukaan bumi oleh curah
hujan berada dalam keseimbangan dinamis.Keseimbangan air di alam dapat
dipertahankan ketika curah hujan turun ke permukaan bumi. Namun,
keseimbangan dinamis yang kami jelaskan di atas sangat berbeda dari
kenyataan yang harus dihadapi manusia modern. Musim kering yang
panjang mengering dan setelah itu banyak tumbuh-tumbuhan yang mati,
membuat manusia kelaparan. Di sisi lain, hujan yang terus menerus
menyebabkan banjir yang merenggut banyak nyawa dan mengakibatkan
hilangnya banyak rumah akibat arus pasang surut.

D. Contoh Soal dan Pembahasan


1. Satu mol A dan B direaksikan sampai mencapai kesetimangan
A(g) + B(g) <-> C(g) + D(g). Pada saat setimbang, didapat zat A = 0.33mol.
Hitung tetapan kesetimbangannya (Kc)!
15
Jawab :
A(g) + B(g) <-> C(g) + D(g)
Mula-mula :1 1
Bereaksi : 0.67 0.67 0.67 0.67
_
Seimbang : 0.33 0.33 0.67 0.67

[C][D]
K = [A][B]

[0,67][0,67]
= [0,33][0,33]

= 4,122

2. Pemanasan gas SO3 dalam ruang tertutup pada temperatur tertentu


menghasilkan O2 sebanyak 20% volume. tentukan derajat disosiasi SO 3
Jawab :
SO3 ↔ SO2 + ½ O2
Mula-mula : 80 - -
Bereaksi : 40 40 20

16
——————————-
Setimbang : 40 40 20

mol zat terlarut


α = 𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑢𝑙𝑎−𝑚𝑢𝑙𝑎
40
α = 80
α = 0,5

3. Pada Pemanasan 1 mol gas SO3 dalam ruang yang volumenya 5 liter
diperoleh gas o2 sebanyak 0.25 mol. Pada keadaan tersebut tetapan
kesetimbangan Kc adalah…
Jawab :

2SO3 ⇌ 2SO2 + O2

M: 1 – -

B: 0.5 0.5 0.25

S: 0.5 0.5 0.25

[SO3] = 0.5 / 5 = 0.1 M

[SO2] = 0.5 / 5 = 0.1 M

[O2] = 0.25 / 5 = 0.05 M

[SO2]2 .[O2]
Kc = [SO3]2

[0.1]2 .[0,1]
Kc = [0.05]2

Kc = 0,05

17
4. Pada Suatu reaksi kesetimbangan 2Al(s) + 3H2O ⇌ Al2O3(s) + 3H2

Mula-mula terdapat 1 mol Al dan 1 mol uap air. Setelah kesetimbangan


tercapai terdapat 0.6 mol hz. Harga tetapan kesetimbangan adalah…

2Al(s) + 3H2O ⇌ Al2O3(s) + 3H2

M: 1 1 – -

B: 0.4 0.6 0.2 0.6

S: 0.6 0.4 0.2 0.6

[H2]3
Kc = [H2O]3

[0,6]3
Kc = [0,4]3
= 3,375

5. Sebanyak 0,4 mol HI di masukan ke dalam bejana 1 liter, sehingga terjadi


kesetimbangan menurut persamaan berikut: 2HI ⇋ H2 + I2 .
Jika derajat dissosiasi HI diketahui sama dengan 0,25. Hitung harga Kc ?
Jawab :
2HI ⇋ H2 + I2 .

M: 0,4 - -

B: 0.1 0.05 0.05

S: 0.3 0.05 0.05

mol zat terlarut


α = 𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑢𝑙𝑎−𝑚𝑢𝑙𝑎
mol zat terlarut
0,25 = 0,4
Mol terlarut = 0,1 mol

18
[H2][I2 ]
Kc = [HI]2

[0,05][0,05 ]
Kc = [0,3]2

Kc = 0,028

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesetimbangan terjadi ketika reaksi kimia dapat berjalan baik. Ketika
kesetimbangan tercapai, laju reaksi sisi kiri sama dengan laju reaksi sisi
kanan. Sistem kesetimbangan homogen adalah ketika hanya ada satu fase
dalam sistem. Sebaliknya, jika fase penyusun suatu zat berlipat ganda atau
berbeda, kita berbicara tentang kesetimbangan heterogen.
Kp atau Kc adalah konstanta pada temperatur tertentu dan hanya berlaku
untuk gas.Dengan demikian, kesetimbangan reaksi dipengaruhi oleh
konsentrasi, tekanan, volume, dan suhu. Pengaruh konsentrasi, tekanan,
volume dan suhu terhadap kesetimbangan dijelaskan oleh Le Chatelier, oleh
karena itu akan terjadi reaksi dalam sistem yang berusaha menetralkan
pengaruh tersebut, agar harga konstanta kesetimbangan tetap konstan.
Dalam kesetimbangan heterogen, jika fase padat dan gas, nilai Kp hanya
bergantung pada fase gas, karena nilai aktivitas padatan adalah sebagai
berikut: Pengaruh konsentrasi, tekanan dan suhu pada fase heterogen
kesetimbangan adalah sebagai berikut dalam satu kesetimbangan homogen.
Penggunaan sistem kesetimbangan dalam proses industri pada kondisi
tertentu (konsentrasi, tekanan, katalis dan suhu) dilakukan sedemikian rupa
sehingga proses tersebut dapat dilakukan secara ekonomis. Salah satu proses
yang menggunakan prinsip sistem kesetimbangan dalam reaksi adalah proses
Haber-Bosch dalam pembentukan amonia.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis serta memperkaya pengetahuan tentang kesetimbangan kimia, serta
dengan menambahkan referensi dalam mata kuliah Kimia Fisika.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://andellaforester.blogspot.com

http://anaistianah.blogspot.com

http://velahumaira.blogspot.com

21

Anda mungkin juga menyukai