Anda di halaman 1dari 8

STUDI KASUS: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN

KELAYAKAN PENERIMA BANTUAN SOSIAL MENGGUNAKAN


SIMPLE ADDITIVEWEIGHT(SAW)
Mutiara Hati
Program Studi Sistem Informasi, Universitas Malikusalleh, Aceh, Indonesia
mutiara.210180140@mhs.unimal.ac.id

ABSTRAK
Wabah Covid-19 yang melanda di hampir penjuru belahan dunia saat ini, tidak hanya memberikan
efek yang buruk pada sistem kesehatan masyarakat dunia tetapi juga telah memporak porandakan
kestabilan perekonomian di berbagai negara, Indonesia sebagai satu diantara negara berkembang
juga mengalami masalah perekonomian sebagai akibat Covid-19. Pemerintah Indonesia telah
berupaya dengan berbagai cara melakukan perbaikan perekonomian diantaranya pemberian
bantuan sosial kepada masyarakat terdampak Covid-19. Sebagai akibat keterbatasan dana yang
dimiliki pemerintah, maka diperlukan suatu sistem pendukung keputusan untuk penyebaran
bantuan sehingga bantuan yang diberikan akan tepat sasaran. Metode Simple Additive Weighting
(SAW) merupakan satu metode yang dapat digunakan dalam proses sistem pendukung keputusan.
Dalam tulisan ini, Metode Simple Additive Weighting akan digunakan untuk proses penentuan
pengambilan keputusan pemberian bantuan sosial Covid-19 didasarkan pada lima kriteria yaitu
penghasilan, bangunan tempat tinggal, moda transportasi yang digunakan, tingkat pendidikan dan
penerangan yang digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan metode SAW
(Simple Additive Weighting), calon penerima bantuan sosial dapat ditentukan dengan hasil yang
yang lebih efektif dan akurat.

Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Simple Additive Weighting, Moda Transportasi.
1. PENDAHULUAN mengenai pembagian Bantuan Sosial yang
Pandemi Covid-19 yang muncul di terdapat pada Peraturan Presiden Republik
negara merupakan bagian dari pandemic Indonesia Nomor 63 tahun 2017 berbunyi :
global di Indonesia yang berdampak besar di Bahwa penyaluran bantuan sosial kepada
negara.Kasus pertama Covid-19 di masyarakat dilakukan secara efisien agar
Indonesia muncul pada 2 Maret,dimana di dapat diterima tepat sasaran, tepat jumlah,
antaranya resmi di laporkan oleh Preseiden tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat
Joko Widodo.Pandemi yang sedang administrasi, penentuan calon penerima
berlangsung tidak hanya melanda sektor Bantuan Sosial dalam daftar data calon
Kesehatan ,dampak pandemic juga penerima pada tahap pertama oleh Rukun
dirasakan di bidang social ekonomi .Selama Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW)
pandemic kegiatan perekonomian setempat harus dilakukan secara tepat. Pada
masyarakat Indonesia terhambat sehingga faktanya, terdapat beberapa kriteria yang
perekonomian di Indonesia juga mengalami harus dipertimbangkan dan akan sulit untuk
ketidaksabilan. menentukan keputusan yang tepat dan akurat
Menurut data perekonomian Indonesia tanpa dilakukannya analisis. Sama hal nya
dari Badan Pusat Statistika, Ekonomi dengan yang terjadi di RT 017 RW 002,
Indonesia tahun 2020 pada triwulan kuartal Desa Buket Tengoh, Kecamatan Jangka
IV terhadap tahun 2019 pada triwulan kuartal Buya, Kabupaten Pidie Jaya, dimana
IV mengalami kontraksi mencapai angka penentuan calon penerima Bantuan sosial
2.19%. Dari angka penurunan tersebut, tidak belum akurat dan cenderung ditentukan
dapat dipungkiri jika hal ini juga berimbas berdasarkan keputusan pribadi sehingga
pada pertumbuhan tingkat pengangguran dan masih terdapat pihak tertentu yang
pertambahan defisit anggaran Negara. Segala dirugikan. Guna mengatasi kelemahan
upaya pemerintah dilakukan untuk mencapai tersebut, dibutuhkan metode analisa sebagai
pemulihan ekonomi Negara hingga pada acuan pendukung keputusan.
triwulan IV-2021, ekonomi Indonesia Metode Simple Additive Weighting
mengalami pertumbuhan mencapai angka sebagai salah satu metode dalam sistem
5.02% terhadap triwulan IV-2020 dan pada pendukung keputusan akan digunakan dalam
triwulan I-2022, mengalami pertumbuhan penentuan calon penerima Bantuan Sosial RT
5.01% terhadap triwulan I-2021. 017 RW 002, Kelurahan Pengasinan,
Berbagai strategi pemerintah Indonesia Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Pada
ditujukan untuk membantu perekonomian metode SAW (Simple Additive Weighting),
masyarakat Indonesia salah satunya dengan calon penerima Bantuan Sosial dapat
memberikan bantuan sosial atau Bansos ditentukan dengan hasil yang lebih efektif
untuk membantu masyarakat Indonesia yang dan akurat. Analisa Metode Simple Additive
mengalami kesulitan ekonomi dimasa Weighting (SAW) menghasilkan ranking
pandemi ini. Bagi masyarakat yang ingin atau peringkat calon penerima berdasarkan
mengikuti program Bansos dari pemerintah penentuan kriteria dan bobot kriteria [1].
wajib mengajukan diri ke Rukun Tetangga Perhitungan Metode ini dilakukan dengan
(RT) atau Rukun Warga (RW) setempat menentukan kriteria, setelah itu memberikan
sehingga dapat masuk kedalam daftar data bobot pada setiap kriteria dan dilanjutkan ke
calon penerima Bantuan Sosial terlebih tahap normalisasi matriks dan perankingan
dahulu sebelum dapat diproses lebih lanjut. untuk melihat siapa saja calon penerima
Menurut Kebijakan pemerintah Bantuan Sosial yang berhak menerima.
dilakukan dengan mencari jumlah bobot
2. METODOLOGI rating pada setiap alternatif untuk
Penelitian ini didasari dari beberapa hasil menentukan alternatif terbaik. Terdapat dua
penelitian yang sudah dilakukan oleh jenis kriteria dalam metode Simple Additive
beberapa peneliti sebelumnya diantaranya : Weighting (SAW), yaitu Kriteria Biaya
Sistem pendukung keputusan penerima (Cost) dan Kriteria Manfaat (Benefit) [5].
bantuan sosial beras masyarakat miskin Pada jenis Kriteria Biaya, jika parameter
menggunakan metode Simple Additive memiliki nilai, semakin kecil nilainya maka
Weighting (SAW) [2], Sistem pendukung semakin baik. Sebaliknya, pada jenis Kriteria
keputusan untuk penerima bantuan sosial Manfaat (Benefit), semakin tinggi nilai
tahunan tingkat kelurahan di kabupaten parameternya, maka lebih baik.
Dompu dengan metode Simple Additive Terdapat beberapa tahapan atau Langkah
Weighting (SAW) [3]. Dalam penelitian dalam pengguna metode Simple Additive
tersebut kriteria yang digunakan adalah Weighting (SAW) yaitu :
pekerjaan, jumlah penghasilan, kondisi 1. Menentukan alternatif ( 𝐴𝑖)
rumah, status rumah, dan jumlah tanggungan. 2. Menentukan kriteria sebagai acuan
Penerapan Metode Simple Additive penenentuan keputusan ( 𝐶𝑗)
Weighting untuk penerimaan bantuan 3. Menentukan nilai rating kecocokan
langsung tunai dana desa, menggunakan pada setiap alternatif di setiap kriteria
kriteria tingkat kesejahteraan, usia, jenis 4. Menentukan bobot preferensi atau
kelamin dan pekerjaan [4]. Didasarkan tingkat prioritas (W) untuk setiap
penelitian penelitian di atas akan dibuat kriteria
sistem pendukung keputusan penentuan 5. Melakukan normalisasi matrik
penerimaan bantuan sosial menggunakan keputusan dengan rumus :
𝑥𝑖𝑗
Metode Simple Additive Weighting (SAW) 𝑟𝑖𝑗 = , untuk j merupakan
berdasarkan lima kriteria yaitu penghasilan, 𝑀𝑎𝑥(𝑥𝑖𝑗)
bangunan tempat tinggal, moda transportasi atribut manfaat (benefit)
yang digunakan, tingkat pendidikan dan
𝑀𝑖𝑛(𝑥𝑖𝑗)
penerangan yang digunakan serta beberapa 𝑟𝑖𝑗 = , untuk j merupakan
𝑥𝑖𝑗
subkriteria di dalamnya di lingkungan RT
017 RW 002, Desa Buket Teungoh, atribut biaya (cost)
Kecamatan , Kabupaten Pidie Jaya. Hasil Keterangan :
akhir yang diperoleh berdasarkan analisis 𝑟𝑖𝑗 = nilai rating kinerja
metode SAW dapat digunakan untuk ternormalisasi
menentukan penerima Bantuan Sosial di 𝑥𝑖𝑗 = nilai atribut pada setiap kriteria
lingkungan RT 017 RW 002, Desa Buket 6. Hasil akhir dari metode ini
Teungoh, Kecamatan , Kabupaten Pidie Jaya. merupakan perankingan yang
Metode Simple Additive Weight (SAW) didasarkan pada perhitungan nilai
atau yang sering disebut dengan Metode yang lebih besar untuk penentuan
Penjumlahan Berbobot merupakan salah satu alternatif terbaik. Hal ini diperoleh
metode MCDM (Multi Criteria Decision dari penjumlahan perkalian baris
Making) untuk menyelesaikan masalah matrik ternomalisasi dengan bobot
pemilihan dalam sistem pengambilan preferensi (W) yang sesuai dengan
keputusan multi-atribut. Metode ini elemen kolom matrik.
𝑛

𝑉𝑖 = ∑ 𝑊𝐽𝑟𝑖𝑗 2. Penentuan kriteria didasarkan pada


𝑗=1 Peraturan Bupati Pidie Jaya 109
Pada penelitian ini, data terkait kriteria tahun 2019 terkait kriteria warga
dan bobot preferensi didapat dari berbagai miskin di Kota Bekasi serta hasil
sumber yaitu : wawancara dengan ketua RT 017,
1. Observasi, dilakukan dengan Desa Buket Teungoh, Kecamatan ,
mengamati prosedur pengajuan dan Kabupaten Pidie Jaya. Berikut ini
penyeleksian calon penerima kriteria penentuan calon penerima
Bantuan Sosial yang dilakukan oleh BantuanSosial :
Ketua RT 017, Desa Buket Teungoh, a) Kriteria C1 (Penghasilan)
Kecamatan , Kabupaten Pidie Jaya. Tabel 3.2 Kriteria C1
2. Wawancara, dilakukan dengan Sub Kriteria Bobot Bobot
mengajukan beberapa pertanyaan dan Preferen Kriteri
diskusi terkait penentuan kriteria si a
serta bobot preferensi dengan Ketua Tidak ada 4
RT 017, Desa Buket Teungoh, sumber
Kecamatan , Kabupaten Pidie Jaya. penghasilan
3. Studi Literatur, dilakukan dengan Berpenghasil 3
mencari dasar hukum yang dapat an maksimal 40
dijadikan sebagai acuan untuk Rp.1.000.00
menentukan kriteria serta bobot 0
preferensi dalam menentukan calon Berpenghasil 2
penerima Bantuan Sosial. an maksimal
Rp.2.000.00
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 0
Dengan prosedur perhitungan dan Berpenghasil 1
penyelesaian untuk penentuan calon an maksimal
penerima Bantuan Sosial RT 017, Desa Rp.3.000.00
Buket Teungoh, Kecamatan , Kabupaten 0
Pidie Jaya. Simple Additive Weighting
(SAW), maka dapat dilakukan perhitungan b) Kriteria C2 (Bangunan Tempat
sebagai berikut : Tinggal)
1. Penentuan alternatif ( 𝐴𝑖), didapatkan Tabel 3.3 Kriteria C2
5 sample untuk data pendaftaran Sub Bobot Bobot
Calon Penerima Bantuan Sosial Kriteria Preferensi Kriteria
seperti dibawah ini : Menyewa 4
Tabel 3.1 Alternatif dengan
No Alternatif biaya sewa
1 A1 Rp.500.000
2 A2 Milik 3
3 A3 sendiri
4 A4 dengan luas 30
5 A5 bangunan
9m2
perjiwa 1 sepeda
dengan motor roda
dinding dan dua
atap tidak Mempunyai 1
layak alat bantu
Milik 2 transportasi
sendiri 1 sepeda
dengan luas motor roda
bangunan dua dan
9m2 sepeda
perjiwa
dengan d) Kriteria C4 (Pendidikan)
atap tidak Tabel 3.5 Kriteria C4
layak Sub Kriteria Bobot Bobot
Milik 1 Preferen Kriteri
sendiri si a
dengan luas Tidak 4
bangunan mempunyai
9m2 kemampuan
perjiwa menyekolahk
dengan an anaknya
dinding tamat
tidak layak Sekolah
Dasar 10
c) Kriteria C3 (Transportasi) Hanya 3
Tabel 3.4 Kriteria C3 mempunyai
Sub Bobot Bobot kemampuan
Kriteria Preferensi Kriteria hanya
Tidak 4 menyekolahk
mempunyai an anaknya
alat bantu tamat
transportasi Sekolah
Hanya 3 Dasar
mempunyai Mempunyai 2
alat bantu 15 kemampuan
transportasi hanya
sepeda menyekolahk
untuk an anaknya
memenuhi tamat
kebutuhan Sekolah
ekonomi Menengah
Hanya 2 Tingkat
mempunyai Pertama atau
alat bantu wajib belajar
transportasi 9 tahun
𝑥𝑖𝑗
Terdapat 1 𝑟𝑖𝑗 = , untuk j merupakan
𝑀𝑎𝑥(𝑥𝑖𝑗)
penerima
beasiswa atribut manfaat (benefit)
untuk siswa 5. Proses Perankingan berdasarkan nilai
miskin preferensi
𝑛

𝑉𝑖 = ∑ 𝑊𝐽𝑟𝑖𝑗
e) Kriteria C5 (Penerangan)
𝑗=1
Tabel 3.6 Kriteria C5
Sub Bobot Bobot
Berikut ini data alternatif serta
Kriteria Preferensi Kriteria kriteria yang digunakan sebagai sample
Tanpa 4
penentuan calon penerima Bantuan Sosial RT
listrik
017, Desa Buket Teungoh, Kecamatan ,
Dengan 3 Kabupaten Pidie Jaya:
listrik daya
Tabel 3.7 data alternatif
450 watt
Kriteria
dengan
Alternatif
tagihan C1 C2 C3 C4 C5
listrik 5
dibawah A1 2 2 3 1 3
atau sama A2 1 2 1 2 3
dengan
A3 1 1 4 1 2
Rp.150.000
perbulan A4 2 1 2 4 2
Dengan 2 A5 1 1 3 4 1
listrik daya
Berdasarkan data diatas, maka dapat
450 watt
dibuat matrik keputusan berdasarkan table
dengan
rating kecocokan seperti berikut :
tagihan 2 2 3 1 3
listrik 𝖥1 2 1 2 31
diatas
X= 1 1 4 1 2
Rp.150.000
I2 1 2 4 2I
perbulan [ 1 1 3 4 1]
Dengan 1 Setelah membuat matrik keputusan,
listrik daya maka dilakukan perhitungan normalisasi
900 watt matrik keputusan dengan rumus :
𝑥𝑖𝑗
3. Menentukan bobot preferensi atau 𝑟𝑖𝑗 =
𝑀𝑎𝑥(𝑥 𝑖𝑗)
tingkat prioritas (W) untuk setiap 2
kriteria seperti pada table diatas 1) 𝑟11 = 𝑀𝑎𝑥(2,1,1,2,1) = 1
1
W = [40,30,15,10,5] 2) 𝑟21 = 𝑀𝑎𝑥(2,1,1,2,1) = 0.5
4. Melakukan normalisasi matrik 1
keputusan 3) 𝑟31 = 𝑀𝑎𝑥(2,1,1,2,1) = 0.5
2
Pada studi kasus penelitian ini, jenis 4) 𝑟41 = 𝑀𝑎𝑥(2,1,1,2,1) = 1
kriteria dalam metode SAW yang 1
digunakan adalah benefit (manfaat). 5) 𝑟51 = = 0.5
𝑀𝑎𝑥(2,1,1,2,1)
ditentukan yaitu W = [40,30,15,10,5], maka
2 proses perankingan dapat dilakukan sebagai
6) 𝑟12 = 𝑀𝑎𝑥(2,2,1,1,1)
=1
2 berikut :
7) 𝑟22 = 𝑀𝑎𝑥(2,2,1,1,1)
=1 𝑛

8) 𝑟32 =
1 𝑉𝑖 = ∑ 𝑊𝐽𝑟𝑖𝑗
𝑀𝑎𝑥(2,2,1,1,1)
= 0.5
𝑗=1
1
9) 𝑟42 = 𝑀𝑎𝑥(2,2,1,1,1) = 0.5 1) V1 = (40)(1) + (30)(1) + (15)(0.75) +
1 (10)(0.25) + (5)(1) = 88.75
10) 𝑟52 = 𝑀𝑎𝑥(2,2,1,1,1) = 0.5
2) V2 = (40)(0.5) + (30)(1) + (15)(0.25)
+ (10)(0.5) + (5)(1) = 63.75
3
11) 𝑟13 = 𝑀𝑎𝑥(3,1,4,2,3) = 0.75 3) V3 = (40)(0.5) + (30)(0.5) + (15)(1) +
1 (10)(0.25) + (5)(0.66667) = 55.8333
12) 𝑟23 = 𝑀𝑎𝑥(3,1,4,2,3) = 0.25 4) V4 = (40)(1) + (30)(0.5) + (15)(0.5) +
4
13) 𝑟33 = 𝑀𝑎𝑥(3,1,4,2,3) = 1 (10)(1) + (5)(0.66667) = 75.8333
2 5) V5 = (40)(0.5) + (30)(0.5) +
14) 𝑟43 = 𝑀𝑎𝑥(3,1,4,2,3) = 0.5 (15)(0.75) + (10)(1) + (5)(0.33333) =
3 57.9167
15) 𝑟53 = 𝑀𝑎𝑥(3,1,4,2,3) = 0.75
Berdasarkan tahap perankingan diatas, maka
1 dapat ditentukan ranking calon penerima
16) 𝑟14 = 𝑀𝑎𝑥(1,2,1,4,4) = 0.25 Bantuan Sosial RT 017 RW 002, Desa
2 Buket Teungoh, Kecamatan , Kabupaten
17) 𝑟24 = 𝑀𝑎𝑥(1,2,1,4,4) = 0.5
1
Pidie Jaya sebagai berikut :
18) 𝑟34 = 𝑀𝑎𝑥(1,2,1,4,4) = 0.25 1. Alternatif Pertama atau terbaik A1
4 dengan jumlah nilai 88.75
19) 𝑟44 = 𝑀𝑎𝑥(1,2,1,4,4) 2. Alternatif Kedua A4 dengan jumlah
4
=1
20) 𝑟54 = nilai 75.8333
𝑀𝑎𝑥(1,2,1,4,4) =1 3. Alternatif Ketiga A2 dengan jumlah
3 nilai 63.75
21) 𝑟15 = 𝑀𝑎𝑥(3,3,2,2,1) 4. Alternatif Keempat A5 dengan
3
=1
22) 𝑟25 = 𝑀𝑎𝑥(3,3,2,2,1) jumlah nilai 57.9167
2 =1 5. Alternatif Kelima A3 dengan jumlah
=
23) 𝑟35 𝑀𝑎𝑥(3,3,2,2,1) nilai 55.8333
2 = 0.66667
24) 𝑟45 = 𝑀𝑎𝑥(3,3,2,2,1)
3 = 0.66667 4. KESIMPULAN
25) 𝑟15 = 𝑀𝑎𝑥(3,3,2,2,1) Selama pandemi, kegiatan ekonom
= 0.33333
masyarakat Indonesia menjadi terhambat
sehingga perekonomian di Indonesia juga
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, mengalami kestidakstabilan. Berbagai
maka didapat matriks ternormalisasi R strategi pemerintah Indonesia dalam
sebagai berikut :
1 1 0.75 0.25 1 mengatasi perekonomian masyarakat
𝖥0.5 1 0.25 0.5 1 1 telah diupayakan salah satu diantaranya
R= 0.5 0.5 1 0.25 0.66667 dengan memberikan bantuan sosial atau
I 1 0.5 0.5 1 0.66667I Bansos. Menggunakan metode SAW
[0.5 0.5 0.75 1 0.33333] (Simple Additive Weighting), calon
Dengan bobot preferensi yang telah penerima Bantuan Sosial dapat
ditentukan dengan hasil yang yang lebih BERAS MASYARAKAT MISKIN
efektif dan akurat. MENGGUNAKAN METODE
Metode ini dilakukan untuk penentuan SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
calon penerima Bantuan Sosial di (SAW),” INTERNAL (Information
lingkungan RT 017 RW 002, Desa Buket System Journal), vol. 2, no. 2, pp. 144–
152, Jan. 2019, doi:
Teungoh, Kecamatan , Kabupaten Pidie
10.32627/INTERNAL.V2I2.88.
Jaya. Dengan prosedur perhitungan dan [3] Wahyuningsih and Yuni, “SISTEM
penyelesaian untuk penentuan calon PENDUKUNG KEPUTUSAN
penerima Bantuan Sosial di RT 017 RW UNTUK PENERIMA BANTUAN
002, Desa Buket Teungoh, Kecamatan , SOSIAL TAHUNAN TINGKAT
Kabupaten Pidie Jaya dengan metode KELURAHAN DI KABUPATEN
SAW didapatkan hasil Analisa bahwa DOMPU DENGAN METODE
Alternatif Pertama A1 merupakan calon SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
penerima Bantuan Sosial terbaik. (SAW) - Akakom Repository,” 2021.
https://eprints.utdi.ac.id/9331/
5. SARAN (accessed Nov. 09, 2022).
Didasarkan hasil dan pembahasan serta [4] H. Lubis, R. Salkiawati, S. Hala, and
kesimpulan yang diperoleh, ada beberapa hal F. I. Komputer, “PENERAPAN
yang bisa penulis sarankan untuk penulisan METODE SIMPLE ADDITIVE
berikutnya: WEIGHTING UNTUK
1. Kriteria sistem pendukung keputusan PENERIMAAN BANTUAN
perlu dikembangkan sesuai dengan LANGSUNG TUNAI DANA
situasi,kondisi yang terjadi. DESA,” JSI (Jurnal sistem Informasi)
2. Perlu dicoba untuk menggunakan Universitas Suryadarma, vol. 9, no. 1,
metode selain SAW dalam membuat pp. 53–60, Jan. 2022, doi:
sistem pendukung keputusan 10.35968/JSI.V9I1.842.
kemudian di bandingkan diantara [5] D. Auria, “SISTEM PENDUKUNG
metode yang ada untuk menentukan KEPUTUSAN PENERIMA
metode yang terbaik. BANTUAN KELOMPOK USAHA
BERSAMA MENGGUNAKAN
6. DAFTAR PUSTAKA METODE ANALYTICAL
[1] L. I. Prahartiwi and D. Rosita, “Sistem HIERARCHY PROCESS DAN
Pendukung Keputusan Penerima SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING -
Bantuan Langsung Tunai Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Menggunakan Simple Additive Kasim Riau Repository,” 2022.
Weighting (SAW) di Desa http://repository.uin-
Sukatenang,” Jurnal Teknik Komputer suska.ac.id/61603/ (accessed Nov. 09,
AMIK BSI, vol. 8, no. 1, pp. 28–33, 2022).
Jan. 2022, doi:
10.31294/JTK.V8I1.11370.
[2] H. Gunawan, “SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN
PENERIMA BANTUAN SOSIAL

Anda mungkin juga menyukai