Anda di halaman 1dari 4

6.

6 PEMBAHASAN
Pratikum minggu kedua acara kedua berjudul Penentuan Titik kabut, Titik
Beku dan Titik Tuang yang bertujuan untuk menentukan titik kabut, titik beku dan
titik tuang pada sampel minyak mentah. Titik kabut adalah temperatur terendah
dimana parafin atau padatan lain mulai mengkristal atau memisahkan diri dari
larutan bila minyak mentah didinginkan. Titik beku adalah temperatur terendah
dimana minyak mentah sudah tidak dapat mengalir atau bergerak lagi. Sedangkan
titik tuang adalah temperatur terendah dimana minyak mentah masih dapat
dituangkan sebelum mengalami pembekuan.
Prinsip kerja yang digunakan pada praktikum kali ini adalah penurunan dan
kenaikan temperatur dan mengamati dan mencatat pada suhu berapa pada crude oil
terlihat sifat titik beku, titik kabut, dan titik tuang.
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu tube kaca
sebagai tempat sampel, thermometer sebagai pengukur temperatur, penutup dari
gabus, dan cooling bath sebagai tempat untuk mengkondisikan sampel crude oil
dan wadah es batu. Adapun bahan yang digunakan berupa minyak mentah sebagai
sampel, es batu sebagai pendingin, dan garam yang berfungsi sebagai pengatur atau
pencegah es agar tidak cepat mencair dan juga sebagai penjaga agar suhu pada es
batu tetap stabil.
Percobaan kali ini diawali dengan menetukan titik kabut dan titik beku
terlebih dahulu. Awali percobaan dengan mengisi sampel kedalam tube kaca sampai
garis batas. Kemudian masukkan tube kaca yang telah diisi sampel ke dalam
cooling bath yang sebelumnya telah diberi es batu dan garam. Pemberian garam ini
berfungsi untuk menurunkan titik beku dari es batu sehingga penggunaan es
tersebut bisa lama dan es tersebut tidak gampang mencair. Lalu, memasukkan
thermometer ke dalam cooling bath dan mengamati temperatur serta kondisi
sampel. Mencatat perubahan temperatur pada saat terjadinya pembekuan sampel.
Sampel minyak mentah telah mencapai titik kabutnya pada saat mulai terbentuk
kabut di dalam tube. Sedangkan sampel telah mencapat titik bekunya pada saat
minyak tersebut tidak lagi dapat mengalir. Setelah mencapai titik beku, sampel
dikeluarkan dari dalam cooling bath dan biarkan mencair pada suhu ruangan.
Sampel telah mencapai titik tuangnya apabila sampel minyak mentah sudah bisa
mengalir.
Pada percobaan pratikum kali ini diperoleh hasil pengukuran pada sampel
A, titik kabut sebesar 41°F, titik beku sebesar 32 °F dan titik beku sebesar 36,6 °F.
Sedangkan pada sampel B diperoleh titik kabut sebesar 33,6 °F, titik beku sebesar
24,8 °F dan titik tuang sebesar 26,6 °F. dari ketiga titik tersebut kita dapat
mengetahui temperatur berapa minyak dapat mengalir, mengkristal, dan membeku.
Ketiga titik tersebut dipengaruhi oleh komposisi penyusun minyak. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa sampel A memiliki titik kabut, titik beku dan titik tuang lebih
tinggi daripada sampel B. Sehingga sampel A memiliki kandungan minyak berat
lebih besar dari sampel B.
Aplikasi lapangan dari percobaan kali ini yaitu dapat mengetahui pada suhu
berapa minyak yang kita produksikan parafin mulai terpisahkan dari larutan,
kemudian dapat mengetahui pada suhu berapa minyak mulai membeku, dan pada
suhu berapa minyak kembali bisa mengalir setelah mengalami pembekuan serta
dapat menghindari problem pembekuan pada minyak yang diproduksi. Tindakan
antisipasi yang dilakukan agar tidak terjadi pembekuan yaitu pemasangan heater
threater dan memasang isolasi pada pipa tersebut serta dapat juga dengan memberi
warna hitam pada pipa agar mempertahankan suhu sehingga pipa dapat menyerap
panas. Selain itu dengan diketahuinya nilai titik kabut, titik beku, dan titik tuang,
kita dapat mengkondisikan peralatan produksi seperti flowline yang temperaturnya
harus dijaga agar minyak tidak membeku selama produksi.
6.7 KESIMPULAN
1. Pratikum kali ini berjudul Penentuan Titik Kabut, Titik Beku dan Titik
Tuang.
2. Tujuan percobaan pada pratikum ini yaitu untuk menentukan titik
kabut, titik beku dan titik tuang pada sampel minyak mentah. Titik
kabut adalah temperatur terendah dimana parafin atau padatan lain
mulai mengkristal atau memisahkan diri dari larutan bila minyak
mentah didinginkan. Titik beku adalah temperatur terendah dimana
minyak mentah sudah tidak dapat mengalir atau bergerak lagi.
Sedangkan titik tuang adalah temperatur terendah dimana minyak
mentah masih dapat dituangkan sebelum mengalami pembekuan.
3. Prinsip kerja yang digunakan pada praktikum kali ini adalah penurunan
dan kenaikan temperatur dan mengamati dan mencatat pada suhu
berapa pada crude oil terlihat sifat titik beku, titik kabut, dan titik tuang.
4. Dari percobaan yang dilakukan diperoleh hasil :
 Sampel A
Titik Kabut = 41 °F
Titik Beku = 32 °F
Titik Tuang = 36,6 °F
 Sampel B
Titik Kabut = 33,6 °F
Titik Beku = 24,8 °F
Titik Tuang = 26,6 °F
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa sampel A
memiliki titik kabut, titik beku dan titik tuang lebih tinggi daripada
sampel B. Sehingga sampel A memiliki kandungan minyak berat lebih
besar dari sampel B.
5. Aplikasi lapangan dari percobaan kali ini yaitu dapat mengetahui pada
suhu berapa minyak yang kita produksikan parafin mulai terpisahkan
dari larutan, kemudian dapat mengetahui pada suhu berapa minyak
mulai membeku, dan pada suhu berapa minyak kembali bisa mengalir
setelah mengalami pembekuan serta dapat menghindari problem
pembekuan pada minyak yang diproduksi. Selain itu dengan
diketahuinya nilai titik kabut, titik beku, dan titik tuang, kita dapat
mengkondisikan peralatan produksi seperti flowline yang
temperaturnya harus dijaga agar minyak tidak membeku selama
produksi.
6. Tindakan antisipasi yang dilakukan agar tidak terjadi pembekuan yaitu
pemasangan heater threater dan memasang isolasi pada pipa tersebut
serta dapat juga dengan memberi warna hitam pada pipa agar
mempertahankan suhu sehingga pipa dapat menyerap panas.

Anda mungkin juga menyukai