Anda di halaman 1dari 5

DASAR HUKUM KESEPAKATAN MENUJU GENERASI PLATINUM

Dasar hukum kesepakatan :


I. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
pasal 21
(1) Kebijakan keluarga berencana sebagaimana dimaksud dalam pasal 20
dilaksanakan untuk membantu calon atau pasangan suami istri dalam
mengambil keputusan dan mewujudkan hak reproduksi secara bertanggung
jawab tentang :
a. usia ideal perkawinan
b. usia ideal untuk melahirkan
c. jumlah ideal anak
d. jarak ideal kelahiran anak
e. penyuluhan kesehatan reproduksi
(2) Kebijakan keluarga berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertujuan untuk :
a. mengatur kehamilan yang diinginkan
b. menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak
c. meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, dan
pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
d. meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek keluarga
berencana
e. mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya untuk menjarangkan jarak
kehamilan

II. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 61 tahun 2014 tentang


Kesehatan Reproduksi
pasal 10
(1) Dalam rangka menjamin kesehatan ibu, pasangan yang sah mempunyai
peran untuk meningkatkan kesehatan ibu secara optimal
(2) Peran pasangan yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat(1)
meliputi :
a. Mendukung ibu dalam merencanakan keluarga
b. Aktif dalam penggunaan kontrasepsi
c. Memperhatikan kesehatan ibu hamil
d. Memastikan persalinan yang aman oleh tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan
e. Membantu setelah bayi lahir
f. Mengasuh dan mendidik anak secara aktif
g. Tidak melakukan kekerasan dalam rumah tangga
h. Mencegah infeksi menular seksual termasuk HIV dan AIDS

III. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014


tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan
dan Masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi,
serta pelayanan kesehatan seksual
Pasal 5
(1) Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil dilakukan untuk mempersiapkan
perempuan dalam menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan
selamat serta memperoleh bayi yang sehat
(2) Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan pada :
a. remaja;
b. calon pengantin;
c. pasangan usia subur
(3) Kegiatan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi :
a. pemeriksaan fisik;
b. pemeriksaan penunjang;
c. pemberian imunisasi;
d. suplementasi gizi;
e. konsultasi kesehatan;
f. pelayanan kesehatan lainnya.

Pasal 6
(1) Pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (3) huruf a
paling sedikit meliputi :
a. pemeriksaan tanda vital; dan
b. pemeriksaan status gizi
(2) Pemberian status gizi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf b harus
dilakukan terutama untuk :
a. menanggulangi masalah Kurang Energi Kronis (KEK);dan
b. pemeriksaan status anemia

Pasal 7
Pemeriksaan penunjang sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (3) huruf b
merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan berdasarkan indikasi medis,
terdiri atas :
a. Pemeriksaan darah rutin;
b. pemeriksaan darah yang dianjurkan;

c. pemeriksaan penyakit menular seksual;


d. pemeriksaan urin rutin;
e. pemeriksaan penunjang lainnya.

Pasal 8
(1) Pemberian imunisasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (3) huruf c
dilakukan dalam upaya pencegahan dan perlindungan terhadap penyakit
tetanus
(2) Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) sebagaimana dimaksud ayat (1)
dilakukan untuk mencapai status T5 hasil pemberian imunisasi dasar dan
lanjutan.
(3) Status T5 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditujukan agar wanita usia
subur memiliki kekebalan tubuh.
(4) Dalam hal status imunisasi belum mencapai status T5 saat pemberian
imunisasi dasar dan lanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
pemberian imunisasi tetanus toxoid dapat dilakukan saat yang bersangkutan
menjadi calon pengantin.
(5) Ketentuan mengenai pemberian imunisasi tetanus toxoid sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
KESEPAKATAN MENUJU GENERASI PLATINUM

Pada hari ini, .............., tanggal ..................bulan............tahun ...........di kota


Surabaya, telah dibuat kesepakatan oleh dan antara:

1. Nama : ...................
Pekerjaan : ...................
Usia : ...................
Alamat : ...................
No KTP : ...................
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan beralamat
di .........................................
selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.
2. Nama : ...................
Pekerjaan : ...................
Usia : ...................
Alamat : ...................
No KTP : ...................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri,selanjutnya disebut sebagai
Pihak Kedua.

Kedua belah pihak, berdasarkan itikad baik, sepakat untuk mengikatkan diri dalam
sebuah perkawinan resmi dan untuk itu bersepakat mengikatkan diri dan tunduk pada
kesepakatan ini yang disepakati dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Kedua belah pihak sepakat usia ideal perkawinan (.............................)
2. Kedua belah pihak sepakat usia ideal istri untuk melahirkan (...........................)
3. Kedua belah pihak sepakat jumlah ideal anak (......................................)
4. Kedua belah pihak sepakat jarak ideal kelahiran anak (.....................................)
5. Kedua belah pihak sepakat mendapat penyuluhan kesehatan reproduksi
6. Kedua belah pihak sepakat
a. Mengatur kehamilan yang diinginkan
b. Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak
c. Meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, dan
pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
d. Meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek keluarga
berencana
e. Mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya untuk menjarangkan jarak
kehamilan
f. Dalam rangka menjamin kesehatan ibu, pasangan yang sah mempunyai peran
untuk meningkatkan kesehatan ibu secara optimal
g. Aktif dalam penggunaan kontrasepsi

7. Suami sepakat mendukung Istri dalam merencanakan keluarga


8. Suami sepakat memperhatikan kesehatan ibu hamil
9. Suami sepakat memastikan persalinan yang aman oleh tenaga kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan
10. Suami sepakat membantu istri setelah bayi lahir
11. Kedua belah pihak sepakat mengasuh dan mendidik anak secara aktif
12. Kedua belah pihak sepakat Tidak melakukan kekerasan dalam rumah tangga
13. Kedua belah pihak sepakat mencegah infeksi menular seksual termasuk HIV dan
AIDS
14. Kedua belah pihak sepakat dilakukan :
a. pemeriksaan fisik;
b. pemeriksaan penunjang;
c. pemberian imunisasi;
d. suplementasi gizi;
e. konsultasi kesehatan;
f. pelayanan kesehatan lainnya.

Demikian kesepakatan ini, ditandatangani oleh para pihak dalam keadaan sadar,
sehat jasmani dan rohani dan tanpa pakasan dari pihak manapun.

Pihak I Pihak II

.................... .....................
Saksi :
1..........
2...........
3...........

Anda mungkin juga menyukai