Petunjuk Praktikum
Petunjuk Praktikum
BIOLOGI UMUM
Disusun Oleh:
Ari Pitoyo, M.Sc.
A. Tujuan
1. Umum
Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan dan cara pemakaian dengan baik
mikroskop.
2. Khusus
a. Mengenal bagian-bagian mikroskop dan kegunaannya
b. Mengetahui cara penggunaannya dengan baik dan benar.
B. Landasan teori
Pengenalan terhadap alat-alat serta bahan-bahan yang tersedia di laboratorium
akan dapat meningkatkan fungsi/manfaatnya, disamping juga terhindar dari terjadinya
kecelakaan. Acara kali ini akan diperkenalkan mikroskop sebagai alat yang paling sering
digunakan untuk keperluan pengamatan/penelitian obyek biologi berkuran mikro.
Mikroskop yang kita ketahui sekarang merupakan mikroskop majemuk yang
memiliki lensa okuler dan obyektif, seperti pertama kali dibuat oleh Robert Hooke. Fungsi
mikroskop saat ini telah meluas untuk berbagai bidang antara lain: Biologi, Geologi, Fisika,
Kimia, Matematika, Kriminologi, dsb. Adapun macamnya juga beraneka ragam,
tergantung bahan kontruksi, maupun pengggunaannya.
Berdasarkan sumber energi yang digunakan untuk membentuk bayangan pada
mikroskop, maka dikenal 2 kelompok besar mikroskop, yaitu: mikroskop cahaya/optic dan
mikroskop electron. Dalam uraian berikut lebih difokuskan pada penggunaan mikroskop
optic. Berdasarkan jumlah lensa okulernya, mikroskop optic dibedakan menjadi 2, yaitu
mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler.
Bagian-bagian mikroskop yang perlu dipahami adalah :
1. Sistem optik. Mikroskop memperbesar bayangan benda melalui perpaduan system
optic yaitu lensa obyektif dan okuler. Lensa obyektif berhadapan langsung dengan
benda dan pada umumnya memiliki beberapa spesifikasi perbesaran. Lensa okuler
adalah lensa yang berdekatan dengan mata (eyepieces). Perbesaran total adalah
hasil kali perbesaran obyektif dengan okulernya.
2. Kondenser adalah bagian mikroskop yang berperan mengumpulkan cahaya yang
akan mengenai benda.
3. Diafragma adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur jumlah cahaya yang
akan difokuskan pada obyek yang akan diamati. Pengaturan pada diafragma juga
dapat meningkatkan kontras pada obyek transparan.
4. Pengatur fokus terdiri dari dua bagian, yaitu pengatur (knob) makro dan mikro.
Pengatur makro digunakan untuk memperoleh fokus kasar kemudian dilanjutkan
menggunakan pengatur mikro untuk memperoleh fokus terbaik.
5. Meja benda adalah bidang datar tempat meletakkan gelas benda. Pengaturan dan
posisi gelas benda dikendalikan oleh dua tuas yang dapat menggerakkan meja benda
kesamping kiri atau kanan, dan maju atau mundur.
C. Alat dan Bahan
1. Mikroskop binokuler
2. Preparat awetan/ basah
3. Gelas benda
4. Gelas penutup
D. Cara Kerja
1. Ambillah mikroskop dengan hati-hati dan letakkan diatas meja praktikum
2. Bersihkan bagian luar mikroskop dengan lap bersih
3. Bersihkan lensa okuler dan obyektif dengan kkain flannel
4. Amati bagian-bagian mikroskop dan kenali dengan baik
5. Putarlah revolver sehingga obyekti dengan perbesaran terlemah tepat berada diatas
kondensor.
6. Putarlah knob makrometer sehingga jarak antara meja benda dengan lensa obyektif
kira-kira 5 mm.
7. Bukalah diafragma sampai maksimum, kemudian lihatlah kebagian lensa okuler
sambil dengan mengatur cermin/ sumber cahaya hingga didapatkan lingkaan
pandang.
8. Letakkan preparat yang akan diamati di atas meja benda dan jepitlah kuat-kuat dengan
penjepit, kemudian putarlah makrometer secara hati-hati hingga preparat hampir
menyentuh lensa obyektif
9. Dengan terus melihat ke bagian lensa okuler, putarlah micrometer perlahan-lahan
hingga obyek yang diamati dapat dilihat dengan jelas.
10. Geser-geserlah meja benda sehingga seluruh bagian preparat teramati dan
gambarlah pada buku praktikum.
11. Untuk pengamatan yang lebih detail, cobalah mengganti lensa obyektif dengan
perbesaran yang lebih kuat dengan cara memutar revolver secara hati-hati dan jangan
sampai lensa obyektif menyentuh permukaan preparat. Untuk perbesaran 1000x
keatas gunakan minyak imersi pada preparat.
E. Pertanyaan Observasi
1. Adakah pengaruuh masing-masing tingkat perbesaran terhadap ketelitian
pengamatan pada preparat yang Anda amati?
2. Jelskan fungsi dari diafragma?
3. Terangkan cara mengetahui/menghitung tingkat perbesaran preparat/obyek yang
diamati pada mikroskop!
Acara 2
Pengenalan Struktur Sel dan Jaringan
A. Tujuan
1. Umum
Mahasiswa dapat menjelaskan struktur sel dan jaringan suatu organisme
2. Khusus
a. Mahasiswa dapat menyebutkan ciri-ciri organisme
b. Mahasiswa dapat membedakan sel hewan dan sel tumbuhan, maupun
organisme uniseluler.
B. Landasan Teori
Sel adalah unit terkecil structural, fungsional, dan heriditas makhluk hidup. Ukuran
sel relative kecil dan sulit teramati tanpa bantuan mikroskop. Berdasarkan jumlah
sel penyusunnya, makhluk hidup dikategorikan menjadi organisme uniseluler dan
multiseluler. Organisme uniseluler artinya hanya berupa satu sel tunggal selama
siklus hidupnya, dan organisme multiseluler adalah organisme yang memiliki
banyak sel membentuk kesatuan fungsi menjadi jaringan, organ, dan system
organ.
Sel terbagi dalam dua kelompok besar berdasarkan ada tidaknya membrane
nucleus, yaitu sel prokaryotic dan eukaryotic. Sel prokaryotic seperti bakteri tidak
dijumpai adanya struktur membrane nucleus sehingga untaian DNA dijumpai di
sitoplasma. Sedangkan sel eukaryotic seperti tumbuhan, hewan, maupun fungi
(jamur ) memiliki membrane nucleus yang memisahkan materi DNA dan
lingkungan nukleoplasma dengan sitoplasma.
D. Cara Kerja
1. Siapkan mikroskop dan peralatan lain dengan baik
2. Mintalah pada asisten preparat-preparat yang disediakan
3. Amatilah di bawah mikroskop (bila perlu amati dengan perbesaran kuat dengan
menambahkan minyak imersi).
4. Gaambarlah hasil pengamatan dan berilah keterangan-keterangan pada buku
kerja praktikum
E. Pertanyaan observasi
1. Sebutkan bagian-bagian sel yang teramati dibawah mikroskop!
2. Dapatkah memperkirakan bentuk dan ukuran tiap sel yang teramati?
Acara 3
Difusi, Osmosis dan Plasmolisis
A. Tujuan
1. Umum
Mahasiswa dapat menjelaskan proses transportasi nutrien kedalam dan keluar sel
2. Khusus
a. Mahasiswa dapat menjelaskan proses difusi dan osmosis pada sel organisme
b. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya plasmolysis dan deplasmolisis
pada sel tumbuhan
c. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya krenasi pada sel darah merah
B. Landasan teori
C. Alat dan Bahan
1. Gelas piala 9. Jarum Franke 17. Larutan sukrosa
2. Pipet tetes 10. Hemaglobinometer 18. Kertas penghisap
3. Mikroskop 11. Pipet darah 19. Kapas
4. Gelas benda 12. Tabung reaksi 20. Alcohol 70%
5. Gelas penutup 13. Larutan methylene blue 21. Larutan NaCl
6. Pisau silet 14. Kristal CuSO4 22. Larutan HCl 0,1N
7. Gelas ukur 15. Aquades 23. Darah probandus
8. Stopwatch 16. Daun Rhoeo discolor 24. Gelas pengaduk
D. Cara Kerja
D.1. Percobaan Difusi
1. Teteskan larutan methylene blue ke dalam gelas piala berisi aquades
2. Dalam waktu yang bersamaan masukkan pula Kristal CuSO4 ke dalam gelas piala
yang lain.
3. Amatilah proses penyebaran warna methylene blue dan CuSO4 dan catatalah waktu
yang dibutuhkan hingga larutan merata
4. Ulangi percobaan di atas namun segera setelah methylene blue dan Kristal CuSO4
dimasukkan langsung diaduk
5. Amatilah hasilnya dan bandingkan dengan percobaan pertama
E. Pertanyaan Observasi
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a. Difusi
b. Osmosis
c. Larutan hipertonis
d. Plasmolisis
e. Imbibisi
f. transpirasi
2. Jelaskan mekanisme terjadinya proses krenasi
Acara 4
Fotosintesis dan Respirasi
A. Tujuan
1. Umum
Mahasiswa dapat memahami proses fotosintesis dan respirasi pada tumbuhan
2. Khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui bahwa pada fotosintesis terbentuk gas oksigen dan
dibutuhkan karbondioksida
b. Mahasiswa dapat mengetahui bahwa pada proses respirasi dibutuhkan oksigen
dan timbul panas.
B. Landasan teori
Metabolisme merupakan serangkaian reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh
organisme. Beberapa diantaranya yaitu fotosintesis dan respirasi. Reaksi-reaksi tersebut
merupakan reaksi kimia yang rumit dan melibatkan banyak factor. Secara singkat, pada
proses fotosintesis terjadi reaksi sebagai berikut:
cahaya
6CO2 + H2O C6H12O6 + O2
D. Cara Kerja
D.1. Fotosintesis
1. Masukkan potongan tanaman ke dalam tabung reaksi berisi air dengan posisi bekas
potongan di atas
2. Letakkan tabung yang hanya berisi air diantara tabung yang berisi tanaman dengan
lampu 40 watt, amati gelembung udara yang terbentuk. Ganti dengan lampu 100 watt,
amati kembali. Ukur intensitas cahaya pada permukaan tabung dengan luxmeter.
3. Ubah jarak lampu dan tabung, amati perubahan pembentukan gelembung udara per
satuan waktu
4. Ganti air dengan larutan 0.5% NaHCO3 (dalam air)
5. Amati jumlah gelembung air yang terbentuk per satuan waktu, susunlah dalam bentuk
table!
D.2. Respirasi
1. Masukkan kecambah ke dalam kantong plastic hingga 2/3 volumenya, masukkan
thermometer ke dalamnya dan tutup rapat-rapat.
2. Amatilah berapa suhunya dan biarkan hingga sekitar 30 menit
3. Amatilah kembali berapa suhunya dan keadaan udara di dalam kantong plastic
4. Bukalah kantong plastic dan segera masukkan nyala api, amati yang terjadi
E. Pertanyaan Observasi
1. Mengapa korek api yang hampir mati bila didekatkan ke keran tabung pengumpul O2
bisa menyala kembali dan sebaliknya bila nyala api dimasukkan ke dalam kantong
plastic yang berisi kecambah segera mati?
2. Adakah pengaruh intesitas cahaya terhadap jumlah O2 yang terbentuk?
3. Apa fungsi NsHCO3 pada percobaan di atas?.
4. Mengapa kantiong plastic yang berisi kecambah bias meningkat suhunya