Valuasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir Dan Laut Kota Serang
Valuasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir Dan Laut Kota Serang
1
manfaat ekonomis yang memiliki harga pasar Nilai Ekonomi Hutan Mangrove
(marketed goods and services). Sementara jasa-
jasa lingkungan tidak dipandang sebagai aset Nilai ekonomi kayu hutan mangrove
ekonomi karena tidak ditransaksikan di pasar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
sehingga tidak memiliki harga pasar (non-
marketed), padahal jasa-jasa lingkungan secara
langsung dan tidak langsung berkontribusi pada (1)
perekonomian. dalam hal ini,
Kemampuan sumberdaya alam dan Vkm = Nilai kayu mangrove
lingkungan pesisir dalam menyediakan jasa Lu = Luas hutan utuh (ha)
asimilasi air, perlindungan pantai, penyedia Q = volume kayu per hektar
nutrien bagi ikan, penyerap karbon oleh hutan Ltu = Luas lahan tidak utuh (ha)
mangrove dan terumbu karang, bahkan α = konstanta persentase produksi
berkontribusi pada iklim global sesungguhnya hutan tidak utuh
sangat berkontribusi pada perekonomian. Hasil Rkm= unit rent kayu mangrove.
valuasi ekonomi total yang dilakukan oleh
Simangunsong (2003) terhadap hutan industri Untuk menghitung nilai ekonomi hutan
Indonesia, nilai guna langsung hutan berupa mangrove sebagai nursery ground dapat
kayu hanya sebesar 7% dari total ekonomi digunakan pendekatan biaya pembuatan tambak
manfaat hutan dan 92 % adalah manfaat tidak pada daerah setempat. Hutan mangrove sebagai
langsung. nursery ground mempunyai nilai ekonomi yang
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Vng = L x Bt
METODOLOGI (2)
dalam hal ini,
Vng = nilai nursery ground
Penelitian ini menggunakan pendekatan L = luas (ha)
kuantitatif dengan menerapkan metode: Bt = biaya tambak.
1. Revealed preference untuk menilai secara Nilai ekonomi hutan mangrove sebagai
moneter pengaruh penggunaan barang dan pelindung abrasi dapat dihitung dengan
jasa sumberdaya alam yang tidak memiliki persamaan berikut:
nilai pasar terhadap harga pasar aktual
pasar barang dan jasa lain.
2. Stated preference method untuk
mendapatkan nilai moneter jasa (3)
sumberdaya alam dan lingkungan melalui
suatu survei dengan menggunakan
pertanyaan hipotesis dalam bentuk dalam hal ini,
wawancara. Vpa = nilai hutan mangrove sebagai
3. Benefit transfer method untuk melakukan pelindung abrasi
estimasi nilai moneter secara cepat karena L = luas hutan mangrove (ha)
kendala waktu dan biaya dalam penelitian. KH = ketebalan hutan mangrove
Benefit transfer menggunakan nilai dari Tt = tinggi tembok pelindung abrasi
study site untuk diterapkan pada policy site. (m2)
Ketentuan dalam metode ini adalah jika Bt = biaya pembuatan tembok pelindung
nilai transfer yang digunakan berasal dari abrasi (Rp/m2).
nilai hasil studi memiliki kemiripan dalam Nilai hutan mangrove sebagai pelindung
karakteristik sosial ekonomi penduduk, abrasi dapat diasumsikan sama dengan biaya
karakteristik fisik sumberdaya alam, dan pembangunan pematang tambak dengan tinggi
lingkungan. 2 m.
Metoda valuasi ekonomi untuk
menghitung nilai ekonomi sumberdaya pesisir
yang diuji adalah mengikuti metoda yang telah
digunakan oleh Suparmoko et.al (2005).
2
Nilai Ekonomi Terumbu Karang
Potensi Terumbu Karang Sebagai Habitat Tabel 7. Valuasi ekonomi terumbu karang
Ikan sebagai habitat ikan di Teluk Banten,
Kabupaten Serang.
Terumbu karang mempunyai fungsi
ekologis yang sangat penting terhadap Biaya/Harga/Kuan- Nilai Unit
kelimpahan organisme di perairan. Salah satu titas Nilai Satuan
fungsi terumbu karang adalah sebagai tempat Luas Terumbu 1.162,01 ha
habitat ikan. Luas total wilayah terumbu karang Karang total
di perairan Teluk Banten adalah 1162,01 ha. Manfaat Masih 30.000.000 Rp/ha
Secara rinci hasil analisa luas tutupan terumbu Utuh
karang berdasarkan analisa citra satelit Persen Areal Tidak 0,55
EarthView tahun 2008 dan Landsat tahun 2001 Rusak
dapat dilihat pada tabel 6. Nilai Ekonomi 19.156.665.000 Rp
Terumbu Karang
Sebagai Habitat
5
ikan ekonomi total ekosistem terumbu karang
dan perairan Teluk Banten adalah Rp.
Berdasarkan pantauan dan hasil survei 19.156.665.000,-
Dinas Perikanan dan kelautan Banten, telah Nilai ekonomi dari potensi tangkapan ikan
terjadi kerusakan terumbu karang akibat sebesar Rp. 144.444.512,-
pencemaran limbah industri di perairan Teluk
Banten semakin parah. Tanpa penanganan REFERENSI
segera, bukan tidak mungkin potensi terumbu
karang yang terdapat di wilayah perairan Teluk Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting., M.J. Sitepu.
Banten ini akan terancam musnah. Ini akan 1996. Pengelolaan Sumberdaya
berpengaruh langsung pada minimnya Wilayah Pesisir dan Lautan secara
persediaan ikan di perairan. Kerusakan terumbu Terpadu. Pradnya Paramita, Jakarta.
karang di perairan Banten akibat tingginya [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan.
dampak pencemaran terhadap luas tutupan 2002. Modul Sosialisasi dan Orientasi
terumbu karang hanya berada pada kisaran Penataan Ruang Laut, Pesisisr dan
optimis sekitar 55%. Pulau-Pulau Kecil. Jakarta:
Departemen Kelautan dan Perikanan,
KESIMPULAN Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil.
MPP-EAS. 1999. Total Economic Valuation:
Dari hasil studi ini dapat disimpulkan
Coastal and Marine Resources in The
secara umum bahwa penggunaan metode
Straits of Malacca. MPP-EAS Technical
valuasi ekonomi sumberdaya alam dan
Report No. 24/PEMSEA Technical
lingkungan dapat digunakan untuk mengetahui
Report No.2,5 p. GEF/UNDP/IMO.
beberapa sumberdaya alam pesisir di wilayah
Philippines.
Teluk Banten, Kabupaten Serang, provinsi
Nurhasanah dan Noviyanti, R. (2008)
Banten. Valuasi ekonomi juga dapat dijadikan
Keberadaan Cagar Alam Pulau Dua
sebagai sarana untuk mengetahui besaran nilai
dan Pemetaan Kawasan Konservasi
ekonomi suatu sumberdaya baik terbarukan
Ekosistem Mangrove di Teluk BAnten.
maupun tak terbarukan serta dapat dijadikan
[Laporan Penelitian]. LPPM UT.
untuk alat pembuat kebijakan untuk melakukan
Jakarta
tindak lanjut dari suatu pengelolaan dan
Pearce, D. and Ozdemiroglu, E. 2002.
pemanfaatan suatu sumberdaya pada suatu
Economic Valuation with Stated
wilayah berdasarkan berbagai skenario oleh
Preference Techniques. Summary
para pemangku kepentingan (stakeholders).
Guide. Department for Transport, Local
Berdasarkan hasil valuasi ekonomi
Government and the Regions. London
sumberdaya pesisir Teluk Banten, yang
Simangunsong, B. C.H. 2003. Nilai Ekonomi
meliputi ekosistem hutan mangrove, ekosistem
dari Hutan Produksi Indonesia.
padang lamun dan ekosistem terumbu karang
Jembatan. Jakarta
adalah sebagai berikut :
Soegiarto, A. 1976. Pedoman Umum
Nilai ekonomi total dari valuasi ekonomi Pengelolaan Wilayah Pesisir. Jakarta.
ekosistem mangrove di Teluk Banten Lembaga Oseanologi Nasional. Jakarta.
adalah Rp. 56.724.229.243,- yang masing- Suparmoko, M ., Ratnaningsih, M., Setyarko. Y
masing berasal dari nilai ekonomi kayu dan Widyantara, G. 2005. Valuasi
mangrove sebesar Rp. 1.075.654.243,-, Ekonomi Sumberdaya Alam Laut
nilai habitat daerah asuhan ikan (nursery Pesisir Pulau Kagean dalam: Prosiding
ground) sebesar Rp. 53.368.575.000, dan Seminar Nasional III Kongres NREA.
nilai dari fungsi sebagai penahan abrasi
sebesar Rp. 2.280.000.000,00,-.
Nilai ekonomi total dari valuasi ekosistem
padang lamun yang dikonversi dari nilai
budidaya rumput laut pada kawasan
ekosistem padang lamun yang berada di
perairan pulau Panjang yaitu sebesar
Rp.4.499.235.000,- per hektar. Nilai
6