Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sejalan dengan semakin meningkatnya usia seseorang, maka akan

terjadi perubahan-perubahan pada tubuh manusia. Perubahan-perubahan

tersebut terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ

dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem

muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan

timbulnya beberapa golongan rematik. Lanjut usia adalah suatu proses

dimana bertambahnya usia individu yangditandai dengan penurunan fungi

organ tubuh dan terjadi akibat proses penuaan.

Meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH) penduduk Indonesia (laki-

laki dan perempuan) naik dari 67,8 tahun pada periode 2000-2005 menjadi

73,6 tahun pada periode 2020-2025, Memberikan dampak yang kompleks

terhadap kesejahteraan lansia. UHH mengindikasikan peningkatan taraf

kesehatan warga negara. Namun disisi lain menimbulkan masalah karena

dengan meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut akan berakibat semakin

besarnya beban yang ditanggung oleh keluarga, masyarakat dan

pemerintah, terutama dalam menyediakan pelayanan dan fasilitas lainnya

bagi kesejahteraan lansia. Hal ini dikarenakan pada usia lanjut individu

akan mengalami perubahan fisik, mental, sosial ekonomi dan spiritual yang
2

mempengaruhi kemampuan fungsional dalam aktivitas kehidupan sehari-hari

sehingga menjadikan lansia menjadi lebih rentan menderita gangguan

kesehatan baik fisik maupun mental. Akibat penurunan kemampuan

fungsional, lansia sering mengalami gangguan kardiovaskuler dan

mukuloskeletal. Selain gangguan kardiovaskuler yang diketahui dapat

mengancam jiwa lansia, masalah muskuloskeletal terutama radang sendi

seperti rematik juga harus diperhatikan.

Insiden Arthritis Reumatoid terjadi kira-kira 2,5 kali lebih sering

menyerang wanita dari pada pria (Price, 1995). Menurut Noer S (1996)

perbandingan antara wanita dan pria sebesar 3:1, dan pada wanita usia subur

perbandingan mencapai 5:1. Jadi perbandingan antara Wanita dan Pria kira-

kira 1:2, 5:3. Insiden meningkat dengan bertambahnya usia, terutama

padawanita. Kecenderungan insiden yang terjadi pada wanita dan wanita

subur diperkirakan karena adanya gangguan dalam keseimbangan hormonal

(estrogen) tubuh, namun hingga kini belum dapat dipastikan apakah faktor

hormonal memang merupakan penyebab penyakit ini. penyakit ini biasanya

pertama kali muncul pada usia 25-50 tahun, puncaknya adalah antara usia 40

hingga 60 tahun. Penyakit ini menyerang orang-orang di seluruh dunia, dari

berbagai suku bangsa. Sekitar 1% orang dewasa menderita Arthritis

Reumatoid yang jelas, dan dilaporkan bahwa di Amer:ika Serikat setiap tahun

timbul kira-kira 750 kasus baru per 1 juta penduduk (Price,1995).

Rematik adalah penyakit yang menyerang sendi dan tulang atau

jaringan penunjang sekitar sendi, golongan penyakit ini merupakan penyakit


3

Autoimun yang banyak di derita oleh kaum lanjut usia (usia 50 tahun ke atas).

Penyakit ini lebih sering terjadi pada perempuan dan biasanya menyerang

orang yang berusia lebih dari 40 tahun. Rematik terutama menyerang sendi-

sendi, tulang, ligamentum, tendon dan persendian pada laki-laki maupun

perempuan dengan segala usia. Rematik dapat menghambat produktifitas

serta menurunkan kualitas hidup seseorang, dan yang sangat di sayangkan

hingga saat ini masyarakat belum menyikapi secara tepat selain itu

pengetahuan masyarakat tentang penyakit rematik pun masih belum cukup

baik sehingga perlu pemberian sebuah pengetahuan yang baik agar

pengetahuan penderita rematik juga baik.

Dari data yang diperoleh tahun 2004 menunjukkan bahwa penderita

rematik di Indonesia mencapai 360.000 orang. Pada tahun 2008 menjadi 2

juta orang. Data Riskesdas Tahun 2007 prevalensi nasional penyakit sendi

adalah 30,3%. Angka kejadian rematik pada tahun 2008 yang dilaporkan oleh

Organisasi Kesehatan Dunia WHO adalah mencapai 20% dari penduduk

dunia yang telah terserang rematik, dimana 5-10% adalah mereka yang

berusia 5-20 tahun dan 20% adalah mereka yang berusia 55 tahun. Hasil

Riskesdas Tahun 2013 Prevalensi penyakit sendi berdasar diagnosis nakes di

Indonesia 11,9% dan berdasar diagnosis atau gejala 24,7%

(www.depkes.go.id).

Dampak dari penyakit rematik adalah terganggunya aktivitas karena

nyeri, tulang menjadi keropos, terjadi perubahan bentuk tulang. Dari 100 jenis

rematik, diketahui Reumatoid Arthritis yang dapat menyebabkan kecacatan


4

yang paling parah pada lansia. Asupan makanan yang kurang sehat,

kurangnya berolahraga, stress dan lain sebagainya diketahui sebagai

faktor pencetus terjadinya rematik. Salah satu solusi untuk penyakit ini

adalah dengan menjaga perilaku hidup sehat baik dari aktivitas maupun

asupan makanan agar tidak menderita rematik, bagi yang sudah menderita

penyakit rematik tidak berulang atau mengalami kekambuhan.

Dampak dari keadaan ini dapat mengancam jiwa penderitanya atau

hanya menimbulkan gangguan kenyamanan, dan masalah yang disebabkan

oleh penyakit rematik tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak jelas

pada mobilitas hingga terjadi hal yang paling ditakuti yaitu menimbulkan

kecacatan seperti kelumpuhan dan gangguan aktivitas hidup sehari-hari tetapi

juga efek sistemik yang tidak jelas tetapi dapat menimbulkan kegagalan organ

dan kematian atau mengakibatkan masalah seperti rasa nyeri, keadaan mudah

lelah, perubahan citra diri serta Resiko tinggi terjadi cidera.

Untuk mengatasi kasus Rematik ini perlu di berikan sebuah informasi

atau pengetahuan berupa HE (Healt Education) tentang penyakit Reumatoid

Arthritis atau yang sering disebut dengan penyakit rematik, mulai dari

pengertian penyakit rematik itu sendiri, penyebab penyakit rematik, tanda dan

gejala penyakit rematik, sampai cara pencegahan penyakit rematik.

Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk memberikan Asuhan

Keperawatan. Adapun asuhan keperawatan yang penulis angkat dalam kasus

ini yaitu Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny R dengan Reumatoid

Arthritis Kampung Cikawali Rt 34 Rw 19 Kelurahan Pasirkareumbi


5

Kecamatan Subang Kabupaten Subang Tahun 2014 sebagai wilayah kerja

Puskesmas Cikalapa Subang.

Dibawah ini adalah data kasus Reumatoid Arthritis yang penulis

dapatkan di Puskesmas Cikalapa dari bulan November 2013 - April 2014 ini,

seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.1

Data Penderita Reumatoid Arthritis Yang Berobat Di Puskesmas Cikalapa

Kabupaten Subang Dari Bulan November 2013-April 2014

No Bulan Jumlah Persentase (%)

1. November 2013 157 16,4 %

2. Desember 2013 164 17,2 %

3. Januari 2014 134 14,03%

4. Februari 2014 171 17,9 %

5. Maret 2014 119 12,5 %

6. April 2014 210 22 %

Jumlah 955 100 %

Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Cikalapa Tahun 2014

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penderita Reumatoid Arhtritis

yang berobat di Puskesmas Cikalapa pada Bulan Januari 2013 sampai April

2014 mengalami fluktuasi dan pada Bulan April mengalami kenaikan menjadi

210 orang sekitar 22 %. Kasus Reumatoid Arthritis ini juga masuk dalam

nominasi 10 besar penyakit yang berobat di Puskesmas Cikalapa Kabupaten


6

Subang yang mana pada Bulan November 2013, Desember 2013, Januari

2014 menduduki urutan ke-4, Bulan Februari urutan ke-5, Bulan Maret dan

April urutan ke-4. Hal ini menjadi alasan yang sangat kuat dengan adanya

data peningkatan kasus Reumatoid Arthritis di Puskesmas Cikalapa sehingga

penulis tertarik untuk mengangkat kasus ini sebagai bahan Karya Tulis

Ilmiah.

Hasil Studi Pendahuluan yang penulis lakukan di Puskesmas Cikalapa

pada 5 orang pasien dengan penyakit Reumatoid Arthritis didapatkan data

bahwa mereka mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit Reumatoid

Arthritis serta tidak mengetahui kondisi penyakitnya. Dari latar belakang itulah

penulis tertarik untuk menulis Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan

Keperawatan Keluarga Pada Ny R dengan Reumatoid Arthritis Di Kampung

Cikawali Rt 34 Rw 19 Kelurahan Pasirkareumbi Kecamatan Subang

Kabupaten Subang Tahun 2014 sebagai wilayah kerja Puskesmas Cikalapa

Subang.

B. TUJUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

1. TUJUAN UMUM

Adapun Tujuan Umum Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adalah

sebagai berikut :
7

a. Memperoleh pengalaman secara nyata dalam melaksanakan Asuhan

Keperawatan Keluarga Pada Ny R dengan Reumatoid Arthritis yang

disesuaikan dengan teori selama mengikuti perkuliahan.

b. Mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan secara langsung dan

komprehensif meliputi aspek Biologis, Psikologis, Sosial dan Spiritual

dengan pendekatan proses keperawatan keluarga.

2. TUJUAN KHUSUS

Adapun Tujuan Khusus Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini

ialah agar Penulis Mampu :

a. Melakukan pengkajian pada penderita Reumatoid Arthritis sehingga

dapat ditemukan masalah-masalahnya.

b. Membuat diagnosa keperawatan keluarga pada penderita Reumatoid

Arthritis sesuai dengan permasalahan yang ditemukan pada klien dan

keluarga melalui tahapan analisa data.

c. Menyusun intervensi atau rencana tindakan keperawatan sesuai

dengan permasalahan yang ada.

d. Melaksanakan implementasi sesuai dengan intervensi atau rencana

tindakan yang sudah disusun secara sistematis.

e. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan pada

pasien dan keluarga.


8

f. Mendokumentasikan laporan studi kasus dalam bentuk Karya Tulis

Ilmiah (KTI).

C. METODE TELAAHAN

Menggunakan metode deskriptif yang berbentuk studi kasus. Studi

Penelaahan Kasus (Case Study) dilakukan dengan cara meneliti suatu

permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. (Soekidjo

Notoatmodjo, 2010:47) Unit tunggal disini dapat berarti satu orang,

sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah.

Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis baik dari

segi yang berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor-faktor yang

mempengaruhi, kejadian-kejadian khusus yang muncul sehubungan dengan

kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan atau

pemaparan tertentu. Meskipun didalam studi kasus ini yang diteliti hanya

berbentuk unit tunggal, namun dianalisis secara mendalam, meliputi berbagai

aspek yang cukup luas, serta penggunaan berbagai teknik secara integratif.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 4 (empat) BAB

yang terdiri dari BAB I Pendahuluan berisikan Latar Belakang Masalah,

Tujuan, Metode Telaahan, dan Sistematika Penulisan. BAB II Tinjauan


9

Teoritis meliputi Konsep Keluarga, Proses Keperawatan Keluarga, Konsep

Asuhan Keperawatan Reumatoid Arthritis. BAB III Tinjauan Kasus dan

Pembahasan. BAB IV Kesimpulan dan Rekomendasi.

Anda mungkin juga menyukai