Anda di halaman 1dari 2

Anggota Kelompok : Dhia Bakhitah Imtinan dan Muhammad Ulil Amri

1. Format Penyusunan Strategi Komunikasi


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KOMUNIKASI KEPERAWATAN

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien: Klien rawat inap, mengatakan merasa cepat lelah, tidak nyaman di rumah
sakit, kehilangan semangat karena mengantuk sepanjang hari dan sulit memulai tidur.
2. Diagnosa Keperawatan: Gangguan pola tidur.
3. Tujuan Khusus
a) Klien dapat membina hubungan saling percaya
b) Klien dapat mengetahui faktor-faktor penyebab gangguan tidur
c) Klien dapat mempertahankan kualitas tidur
d) Klien dapat mengerti dan menjelaskan manfaat tidur cukup
4. Tindakan Keperawatan
a) Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur
b) Mengurangi atau menghilangkan distraksi lingkungan dan hal yang dapat
mengganggu tidur
c) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
d) Bantu upaya tidur
e) Menjelaskan pola tidur yang baik

B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

ORIENTASI
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya (nama). Anda bisa memanggil saya dengan
panggilan (nama). Saya perawat yang bertanggung jawab atas perawatan selama (nama)
dirawat di sini. Boleh saya tahu namanya? Tanggal lahirnya? Baik, terimakasih (nama)”
2. Evaluasi/ validasi
“Bagaimana kabar adek saat ini? Bagaimana tidurnya semalam?”
“Jam berapa adek baru bisa tidur tadi malam?” “Apa yang adek biasa lakukan sebelum
tidur?” “apa yang adek lakukan agar bisa tertidur?”
3. Kontrak:
Topik
“Baiklah adek, bagaimana jika sekarang kita mendiskusikan masalah gangguan tidur
adek. Apakah adek setuju?” “Baik kalau adek setuju, sekarang kita akan mencari
solusinya, ya.”
Waktu
“Untuk waktunya, kira-kira sekitar 10-15 menit, bagaimana menurut adek?”
“Baik kalau adek setuju, kita lanjutkan ya diskusinya”
Tempat
“Kita lakukan diskusi di ruangan ini saja bagaimana?” “Baik kalau begitu”
Tujuan
“Jadi, harapannya nanti setelah diskusi ini, adek dapat mendapatkan kembali pola tidur
yang baik.”
KERJA: (langkah-langkah tindakan keperawatan)
1. Bagaimana perasaan adek saat ingin mencoba tidur di rumah sakit?
2. Apa yang menurut adek menjadi penyebab adek sulit untuk tidur?
3. Coba jelaskan apa hal yang membuat adek sulit untuk tertidur?
4. Apa saja aktifitas yang biasa adek lakukan di siang hari?
5. Apakah adek tidur siang jika bosan?
6. Jam berapa adek terakhir makan atau minum malam?
7. Jam berapa adek mandi sore atau berias diri?
8. Apa yang biasa adek lakukan sebelum tidur?
9. Apa yang membuat adek nyaman untuk tidur?
10. Menurut adek apa manfaatnya kalau kita tidur cukup?

TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan adek setelah kita mendiskusikan tentang tidur?”
“nah apakah semuanya sudah jelas dek?”
“apa ada yang ingin ditanyakan lagi dek?”
Evaluasi objektif
“baiklah, adek, sekarang coba kita rangkum yaa hasil diskusi tadi.”
“Baiklah adek. Apa saja hal yang dapat mengganggu tidur?”
“Apa saja hal yang dapat dilakukan untuk memicu tidur?” “Sekarang coba adek jelaskan
manfaat tidur cukup?”“Bagus sekali adek sudah menjawabnya dengan benar.”
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan):
“Baik, adek, nanti malam jangan lupa dicoba ya cara-cara tadi, cobalah relaksasi dan
setenang mungkin sebelum tidur, minta bantuan perawat untuk menyalakan lampu tidur,
menutup pintu, dan jendela. Nanti adek diperbanyak lagi ya aktifitas siang harinya, kalau
mau tidur siang cukup 30 menit saja. Lalu untuk makan malam 3 jam sebelum tidur dan
minum susu juga. Adek juga jangan lupa mandi sore, cuci muka, dan gosok gigi sebelum
tidur. Saat waktunya tidur adek bisa mulai melakukan relaksasi diri, lalu tidur pukul 9
paling larut pukul 10. Bangun pukul 4 atau 5 ya.”
3. Kontrak yang akan datang
Topik:
“Baiklah adek siang nanti kita akan ketemu lagi dan membicarakan aktivitas dalam
keseharian yang baik”
Waktu:
“untuk waktunya saya akan datang lagi pukul 11.00 ya.”
Tempat:
“lalu untuk tempatnya kita bisa berdiskusi di ruangan ini lagi atau boleh juga di tempat
lain.”
“Baiklah, adek saya permisi dulu. Selamat beristirahat”

Anda mungkin juga menyukai