Anda di halaman 1dari 34

Kasus 1: Pendidikan Kesehatan

Dalam Pelayanan Keperawatan

Focus Group 5/ Kelas B Ekstensi


Rifqi Rizal (2306288074)
Rosa Salsaprilia (2306288124)
Soka Reska Dena (2306288181)
Susilo (2306288194)
Yusnita Mariana Sihombing (2306288250)
Program Studi Sarjana Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia
Outline Rancangan
Pendidikan Kesehatan

01 02 03 04
Pengkajian Diagnosis Tujuan Umum Topik
Kebutuhan Belajar Keperawatan Tujuan Khusus

05 06 07 08
Metode Media Intervensi Evaluasi
Kasus 1
Sebuah Keluarga terdiri dari Ibu T (56 tahun), Nn. I (22 tahun), dan Nn. N (16 tahun). Suami Ibu T sudah
meninggal 6 tahun yang lalu karena Diabetes. Pekerjaan Ibu T adalah mengantar jemput anak sekolah dan
juga penjahit sebagai pekerjaan sampingan nya. Namun saat pandemi, Ibu T tidak lagi mengantar ke
sekolah dan hanya bekerja sebagai penjahit dirumah tempat tinggalnya. Ibu T mengeluhkan pegal
dipinggul hingga kaki beberapa kali. Ibu T memiliki tinggi 160 cm dan berat badan 64,4 Kg. Sedangkan
Nn. N memiliki tinggi 155 dengan berat badan 73,2 kg. Ibu T setiap pagi meminum teh hangat dengan
ukuran cangkir ditambah dengan gula 1 sendok makan. Selain itu, porsi makan Ibu T dan Nn. I cukup
banyak dengan takaran nasi 1 – 1,5 centong nasi. Untuk Ibu T dan Nn, I makan 3 kali sehari, namun untuk
Nn. N dapat makan 4 kali dalam sehari diikutin dengan memakan cemilan seperti biskuit. Keluarga
Ibu T sering mengonsumsi sayur dan bahkan hampir setiap hari, namun untuk makan buah keluarga Ibu T
jarang memakannya, dan membeli ketika ingin saja.
01
Pengkajian
Kebutuhan belajar klien
Pengkajian
Identitas Klien

Klien Bernama Ny.T berusia 56 tahun seorang Ibu, dan klien saat ini tinggal
Bersama kedua putrinya yang bernama Nn. I berusia 22 tahun dan Nn.N berusia 16
tahun. Klien mengatakan bahwa suaminya sudah meninggal kurang lebih 6 tahun
yang lalu akibat penyakit Diabetes Mellitus type 2. Sebelum pandemic Covid-19,
klien bekerja sebagai antar jemput anak sekolah dan juga memiliki pekerjaan
sampingan sebagai penjahit. Namun setelah pandemic, klien bekerja hanya sebagai
penjahit dirumah.
Pengkajian
Ny. T Resume

Ny. T berumur 56 tahun mengatakan saat ini Nn. N


bekerja duduk menjahit hanya dirumah dan
keluhannya pegal didaerah pinggul menjalar Nn.N berusia 16 tahun dengan berat badan (BB) 73 kg,
sampai kaki beberapa kali sejak 2020-2023. Dan tinggi badan ( TB) 155 cm dan dilakukan penghitungan
Ny. T juga mengatakan setiap hari pagi selalu berat bdan idela sesuai informasi dari website KEMENKES
minum 1 cangkir teh dengan gula 1 sendok makan RI bahwa Nn. N memiliki IMT 30,5 kg dimana Nn. N
gula pasir. Selain itu Ny. T mengatakan makan 3 dinyatakan obesitas, (Menurut Nanda 2021-2023hal 266).
kali sehari dengan porsi nasi 1-1 ½ centong nasi,
Nn. N adalah seorang siswa yang duduk di bangku SMA
dengan rutin makan sayur, namun Ny. T
kelas 11. Ibu dari Nn. N mengatakan bahwa Nn. N setiap
mengatakan jarang makan buah, hanya saat ingin hari makan 4 kali sehari dengan sayur. Dan setelah makan
makan buah baru akan membeli buah. Saat ini Nn. N selalu makan biskut sebagai makanan penutup. Nn.
berat badan (BB) Ny. T 64,4 kg dan tinggi badan N juga jarang makan buah seperti Ibu nya juga, hanya
(TB) 160 CM. Dan setelah dilakukan penghitungan membeli buah jika ingin memakannya. Nn. N tidak tau cara
IMT (indeks masa tubuh) menurut informasi dari pola makan yang baik, Dan Nn.N juga hampir tidak pernah
website KEMENKES RI maka Ny. T memiliki IMT melakukan aktivitas diluar ruangan hanya dirumah saja. Nn.
dengan hasil 25,2 kg dimana hal ini dinyatakan N tidak pernah melakukan olahraga baik dirumah atapun
overweight (Nanda International, 2021-2023 hal disekolah.
226).
Pengkajian
Riwayat Keperawatan

Kesehatan Sekarang Kesehatan Masa Lalu

● Keluhan klien (Ny.T) saat ini mengatakan Klien (Ny. T) Mengatakan tidak memiliki

mengalami pegal pada bagian pinggul sampai Riwayat penyakit dari pihak klien, hanya pada

kaki beberapa kali. keluarga suaminya dimana alm. suami memiliki

● Nn. N Mengatakan makan 4 kali dalam sehari Riwayat penyakit Diabetes mellitus.

dan setelah makan selalu makan roti dan


cokelat (snack) karena sudah kebiasan.
Pengkajian
Riwayat Keperawatan

Kesehatan Keluarga Psikososial dan Spiritual

● Klien ( Ny.T ) mengatakan tidak ada penyakit Klien (Ny.T) mengatakan orang terdekat
keturunan, dan tidak ada Riwayat alergi obat saat ini adalah kedua putrinya, suami dari
dan makanan, tidak ada Riwayat klien sudah meninggal 6 tahun yang lalu.
mengkomsumsi atau pemakaian obat- Pola komuniksi dalam keluarga adalah 2
obatan. arah. Dimana saat ini Ibu sebagai
● Nn.N tidak memiliki riwayat minum obat- pengambil keputusan keluarga maupun
obatan, alergi makanan tetapi Ayah dari Nn. dalam Masyarakat.Dampak pegal pada
N memiliki Riwayat penyakit Diabetes pingang membuat klien susah melakukan
Mellitus. aktivitas disertai berat badan yang
overweight dan klien (Ny.T) sudah
memasuki usia monopause.
Pengkajian Data Fokus Klien

Ny. T Nn. I Nn. N

Do Wajah tampak meringis kesakitan Makan 3 kali dalam sehari, Klien makan 4 kali dalam sehari (+), makan
saat duduk, BB: 64,4 kg, TB 160 kg dengan nasi 1- 1 ½ centong snack/cemilan seperti roti dan lain (+), Nn. N
( IMT : 25,2 kg ) overweight (+), nasi, makan sayur setiap hari selalu minum teh 1 cangkir dengan memakai
Klien sudah menopause (usia 56
(+), makan buah sangat gula pasir 1 sendok makan setiap hari, berat
tahun), Klien jarang melakukan
aktivitas diluar ruangan sejak jarang. Minum teh dengan badan (BB) 73 kg, tinggi badan ( TB) 155 cm
pandemic sampai saat ini. makan memakai gula pasir 1 sendok dengan IMT 30,5 kg dimana Nn. N dinyatakan
3 kali dalam sehari, makan sayur makan (+). Tidak ada obesitas. Alm. Ayah dari Nn.N memiliki Riwayat
setiap hari (+), minum teh dengan aktivitas diluar rumah (+). penyakit Diabates Mellitus.
1 cangkir the ditmabah gula pasir 1
sendok makan (+), makan buah
sangat jarang. Olahraga (-).

Ds ● Klien mengatakan pegal didaerah Klien mengatakan saat ini ● Ibu Klien mengatakan Nn.N makannya lebih
pinggul menjalar sampai kaki beberapa
kali setelah bekerja duduk menjahit.
pola makan sama dengan banyak dibandingan Ibu dan Nn.I.
● Klien mengatalkan makan 3 kali sehari ibunya (Ny.T) ● Nn. N mengatakan jika habis makan selalu
dengan porsi 1-1 ½ centong nasi. pengen makan snack atau cemilan tambahan.
● Klien mengatakan tidak mengetahui
ukuran porsi makan yang ● Nn. N mengatakan tidak tau cara mengatur
direkomendasikan pola makan yang baik.
Pengkajian
Analisa Data

Berdasarkan NANDA 2021-2023, dari data di slide sebelumnya


maka diangkat kesimpulan sebagai berikut:

Domain 2

Class 1: Ingestion

1. Overweight Pada Klien (Ny. T) Diagnosis Code 00232

2. Obesitas pada Nn.N (Putri Ny. T) Diagnosis Code 00233


02
Diagnosis
Keperawatan
1. Overweight (Ny. T)
Definisi : suatu kondisi di mana seseorang menumpuk lemak yang berlebihan sesuai usia dan jenis kelamin
(NANDA, 2021).

Karakteristik:
- DEWASA: Indeks massa tubuh > 25 kg/m2

Faktor yang berhubungan:


- BB: 64.4 kg, TB: 160 cm, IMT 25.2 kg/m2
- Porsi makan yang cukup banyak dengan takaran nasi 1-1,5 centong nasi sebanyak tiga kali sehari
- Rutin mengkonsumsi teh 1 cangkir teh ditambah gula pasir 1 sendok makan setiap hari
- Jarang melakukan aktivitas diluar ruangan sejak pandemic sampai saat ini
2. Obesitas (Nn. N)
Definisi : suatu kondisi di mana seseorang mengakumulasi lemak yang berlebihan untuk usia dan jenis kelamin
yang melebihi kelebihan berat badan (NANDA, 2021).

Karakteristik:
- ANAK usia 2-18 tahun: Indeks massa tubuh > 30 kg/m2

Faktor yang berhubungan:


- Usia 16 tahun, BB: 73.2 kg, TB: 155 cm, IMT 30.5 kg/m2
- Pola makan yang berlebihan, sehari empat kali
- Porsi dalam satu kali makan yaitu 1-1,5 centong nasi
- Sering memakan camilan seperti roti, biskuit, dll
- Rutin meminum teh 1 cangkir dengan gula pasir 1 sendok makan setiap hari
03
Tujuan Umum &
Tujuan Khusus
Terhadap Kasus 1
Tujuan Umum
Setelah di lakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga Ny. T diharapkan tingkat
pengetahuan keluarga tentang pengaturan pola diet yang diresepkan meningkat
(Moorhead, Johnson, Maas, & Swanson, 2013).
Tujuan Khusus
Berdasarkan buku NOC yang ditulis oleh (Moorhead, Johnson, Maas, & Swanson,
2013), maka dapat diambil beberapa tujuan khusus terhadap kasus sebagai berikut:

● Keluarga mengetahui dan dapat menerapkan pola diet yang ditentukan.


● Keluarga mengetahui manfaat pola makan yang benar.
● Keluarga mengetahui dan dapat menentukan makanan yang diperbolehkan
dalam anjuran diet.
● Keluarga mengetahui dan dapat menentukan makanan yang dihindari dalam
anjuran diet.
● Keluarga memahami dan menerapkan porsi makanan yang dianjurkan.
● Keluarga dapat menentukan strategi dalam mengubah pola kebiasaan makan.
04
Topik
Pendidikan Kesehatan
Topik

Berdasarkan NOC pada halaman 342, maka pada rancangan pendidikan kesehatan ini diberi topik
“Pengaturan Pola Diet yang Benar”
05
Metode
Pendidikan Kesehatan
berdasarkan Kasus 1
Metode: Brainstorming
Justifikasi Pemilihan Metode Brainstorming
● Metode yang efektif dalam
Metode adalah kerangka kerja yang diterapkan mengembangkan sikap positif.
untuk mencapai tujuan suatu pendidikan kesehatan ● Melatih individu dan kelompok untuk
(Gilbert, Sawyer, & McNeill, 2011). berpikir kritis dalam mengenal masalah
kesehatan yang sedang dihadapi.
● Dapat mempertimbangkan kemungkinan
solusi terhadap masalah kesehatan
tersebut.

Metode Brainstorming adalah sebuah cara agar dapat


menghasilkan ide-ide dan informasi dari suatu
kelompok melalui forum berpikir bebas (bertukar pikiran)
untuk mendapatkan sebanyak mungkin solusi terhadap
suatu masalah (Gilbert, Sawyer, & McNeill, 2011).
Metode: Brainstorming
Kelebihan Kekurangan

Menurut (Gilbert, Sawyer, & McNeil, 2011) terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dalam
penggunaan metode brainstorming dalam suatu pendidikan kesehatan, diantaranya adalah
sebagai berikut.

● Menciptakan lingkungan yang kooperatif. ● Hasil dari peendidikan kesehatan tidak dapat
● Semua orang yang terlibat adalah kontributor. diprediksi.
● Menciptakan ide-ide ketika anggota ● Terancam gagal jika hanya sedikit partisipan yang
mengemukakan saran-sarannya. berpartisipasi.
● Memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan ● Jika semua langkah dilakukan maka dapat
anggota kelompok. memakan waktu yang panjang.
● Menciptakan semangat kebersamaan. ● Beberapa orang mungkin merada tidak nyaman
● Hanya membutuhkan sedikit peralatan. dan terpaksa untuk berkontribusi.
● Kegiatan dapat menjadi tidak fokus jika salah
seorang kesulitan untuk mengungkapkan saran
dan ide-ide.
Metode: Brainstorming
Menurut (Gilbert, Sawyer, & McNeil, 2011), ada beberapa aturan dan tips dalam menerapkan metode
brainstorming yang akan di jabarkan di bawah ini.

Aturan

● Tidak mengucapkan komentar negatif terhadap gagasan ide partisipan.


● Ide dan solusi yang disampaikan harus dipertimbangkan.
● Membuat posisi duduk melingkar.
● Individu dapat melewatkan gilirannya jika merasa tidak mempunyai ide untuk disampaikan.
● Lanjutkan proses sampai tidak muncul lagi ide-ide baru.

Tips

Sebelum dimulai, beri tahu partisipan mengenai waktu yang digunakan pada setiap tahap yaitu 7 menit.
Fasilitator membantu peserta yang kesulitan dalam menyampaikan ide-ide nya (berikan batas waktu). Tidak
memberi respons terhadap individu lain yang sedang memberikan gagasan ide-ide nya.
Metode: Brainstorming
Prosedur Operasional

1. Tentukan tujuan utama


2. Mengajukan pertanyaan kepada peserta

3. Persiapkan tim

4. Berikan batas waktu

5. Pilih seseorang untuk menjadi pemimpin

6. Beri kesempatan semua peserta berbicara


7. Catat semua ide

8. Hindari kritik

9. Manfaatkan visualisasi untuk mendukung diskusi


06
Media
Pendidikan Kesehatan
Berdasarkan Kasus 1
Media: Booklet

Booklet adalah media fisik untuk


menyampaikan pesan yang terdiri dari
beberapa halaman yang memuat informasi
tentang suatu masalah secara terperinci dan
Media adalah suatu alat yang secara fisik
dikemas dengan menarik.
yang digunakan untuk menyampaikan isi
materi (Hartiningsih, 2018).

Justifikasi Pemilihan Media Booklet


● Petugas kesehatan dapat menyampaikan banyak informasi dalam bentuk buku kecil.
● Dapat mengulas pesan yang ingin disampaikan dengan lebih terperinci dan jelas.
Media: Booklet
Kelebihan Kekurangan

Menurut (Hartiningsih, 2018) terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dalam


penggunaan metode brainstorming dalam suatu pendidikan kesehatan, diantaranya
adalah sebagai berikut.

● Media yang menarik karena dapat menstimulasi ● Hasil dari pendidikan kesehatan tidak dapat diprediksi.
penglihatan. ● Terancam gagal jika hanya sedikit partisipan yang
● Booklet dikemas semenarik mungkin sehingga berpartisipasi.
tidak bosan untuk dibaca kembali. ● Jika semua langkah dilakukan maka dapat memakan
● Booklet terdiri dari beberapa halaman sehingga waktu yang panjang.
pesan yang ingin disampaikan lebih terperinci dan ● Beberapa orang mungkin merada tidak nyaman dan
jelas. terpaksa untuk berkontribusi.
● Dapat disimpan dan dibawa kemana saja karena ● Kegiatan dapat menjadi tidak fokus jika salah seorang
ukurannya yang kecil. kesulitan untuk mengungkapkan saran dan ide-ide.
● Sebagai solusi pengembangan media pembelajar
07
Intervensi
Kasus 1
Berdasarkan NIC
Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan berdasarkan NIC

Diit yang di resepkan (5614) RN basic 16-30 min

Definisi: Mempersiapkan pasien untuk mengikuti diet yang di resepkan dengan benar
1. Nilai tingkat pengetahuan pasien saat ini tentang resep diet yang diresepkan
2. Nilai pola makan pasien saat ini dan masa lalu, termasuk makanan yang disukai dan kebiasaan
makan saat ini
3. kesediaan pasien untuk mengikuti diet yang ditentukan
4. Tentukan keterbatasan finansial yang dapat memengaruhi pembelian makanan
5. Menginstruksikan pasien tentang tata cara diet yang diresepkan Activities
6. Beritahukan kepada pasien tentang berapa lama diet harus diikuti
7. Instruksikan pasien tentang makanan yang diperbolehkan dan dilarang
8. Amati pilihan makanan pasien yang sesuai dengan resep diet
08
Evaluasi
Kasus 1
Berdasarkan NOC
Evaluasi dalam pendidikan kesehatan
Program evaluasi dalam pendidikan kesehatan bertujuan untuk membantu para anggota yang
terlibat dalam program pendidikan kesehatan dalam berfikir secara kritis dan terstruktur
mengenai apa, siapa, kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana suatu program tersebut. Dan
program evaluasi juga bertujuan untuk mengetahui persoalan dan keefektifan mengenai
kegiatan dan program yang telah dilakukan.
Berdasarkan NOC pada halaman 342, terdapat beberapa
hal yang dievaluasi mengenai rancangan pendidikan
kesehatan “Pengaturan Pola Diet yang Benar” sesuai
dengan outcome rating berdasarkan NOC.
Nilai Hasil Evaluasi Keseluruhan
1. Nilai tingkat pengetahuan pasien saat ini tentang resep diet 1. 2
yang diresepkan 2. 2
2. Nilai pola makan pasien saat ini dan masa lalu, termasuk
3. 4
makanan yang disukai dan kebiasaan makan saat ini
3. kesediaan pasien untuk mengikuti diet yang ditentukan
4. 3
4. Tentukan keterbatasan finansial yang dapat memengaruhi 5. 2
pembelian makanan 6. 2
5. Menginstruksikan pasien tentang tata cara diet yang 7. 4
diresepkan 8. 2
6. Beritahukan kepada pasien tentang berapa lama diet harus
diikuti
7. Instruksikan pasien tentang makanan yang diperbolehkan dan
dilarang
8. Amati pilihan makanan pasien yang sesuai dengan resep diet
Daftar Pustaka
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. (2013). Nursing Interventions Classification (NIC). 6th Ed. St. Louis:

Elsevier Mosby.

Gilbert, G. G., Sawyer, R. G., & McNeill, E. B. (2011). Health Education: Creating Strategies for School and Community Health (Vol. 3 rd

Ed). Canada: Jones and Bartlett Publishers, LLC.

Hartiningsih, S. N. (2018). Pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audiovisual dan media booklet terhadap perilaku caregiver dalam

mencegah tuberkulosis pada anggota keluarga. Health Sciences and Pharmacy Journal, 2, 100-101. Diperoleh dari

https://journal.stikessuryaglobal.ac.id/

Herdman, T. H., Kamitsuru, S., & Lopes, C. T. (2021). Nursing Diagnoses: Definitions and Classification 2021-2023. 12th Ed. New York:

Thieme Medical Publisher, Inc.

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC). 5th Ed. St. Louis: Elsevier

Mosby.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai