Kasus 1 Pendidikan Kesehatan Dalam Pelayanan Keperawatan - FG 5 Kelas B Ekstensi - Promosi Kesehatan
Kasus 1 Pendidikan Kesehatan Dalam Pelayanan Keperawatan - FG 5 Kelas B Ekstensi - Promosi Kesehatan
01 02 03 04
Pengkajian Diagnosis Tujuan Umum Topik
Kebutuhan Belajar Keperawatan Tujuan Khusus
05 06 07 08
Metode Media Intervensi Evaluasi
Kasus 1
Sebuah Keluarga terdiri dari Ibu T (56 tahun), Nn. I (22 tahun), dan Nn. N (16 tahun). Suami Ibu T sudah
meninggal 6 tahun yang lalu karena Diabetes. Pekerjaan Ibu T adalah mengantar jemput anak sekolah dan
juga penjahit sebagai pekerjaan sampingan nya. Namun saat pandemi, Ibu T tidak lagi mengantar ke
sekolah dan hanya bekerja sebagai penjahit dirumah tempat tinggalnya. Ibu T mengeluhkan pegal
dipinggul hingga kaki beberapa kali. Ibu T memiliki tinggi 160 cm dan berat badan 64,4 Kg. Sedangkan
Nn. N memiliki tinggi 155 dengan berat badan 73,2 kg. Ibu T setiap pagi meminum teh hangat dengan
ukuran cangkir ditambah dengan gula 1 sendok makan. Selain itu, porsi makan Ibu T dan Nn. I cukup
banyak dengan takaran nasi 1 – 1,5 centong nasi. Untuk Ibu T dan Nn, I makan 3 kali sehari, namun untuk
Nn. N dapat makan 4 kali dalam sehari diikutin dengan memakan cemilan seperti biskuit. Keluarga
Ibu T sering mengonsumsi sayur dan bahkan hampir setiap hari, namun untuk makan buah keluarga Ibu T
jarang memakannya, dan membeli ketika ingin saja.
01
Pengkajian
Kebutuhan belajar klien
Pengkajian
Identitas Klien
Klien Bernama Ny.T berusia 56 tahun seorang Ibu, dan klien saat ini tinggal
Bersama kedua putrinya yang bernama Nn. I berusia 22 tahun dan Nn.N berusia 16
tahun. Klien mengatakan bahwa suaminya sudah meninggal kurang lebih 6 tahun
yang lalu akibat penyakit Diabetes Mellitus type 2. Sebelum pandemic Covid-19,
klien bekerja sebagai antar jemput anak sekolah dan juga memiliki pekerjaan
sampingan sebagai penjahit. Namun setelah pandemic, klien bekerja hanya sebagai
penjahit dirumah.
Pengkajian
Ny. T Resume
● Keluhan klien (Ny.T) saat ini mengatakan Klien (Ny. T) Mengatakan tidak memiliki
mengalami pegal pada bagian pinggul sampai Riwayat penyakit dari pihak klien, hanya pada
● Nn. N Mengatakan makan 4 kali dalam sehari Riwayat penyakit Diabetes mellitus.
● Klien ( Ny.T ) mengatakan tidak ada penyakit Klien (Ny.T) mengatakan orang terdekat
keturunan, dan tidak ada Riwayat alergi obat saat ini adalah kedua putrinya, suami dari
dan makanan, tidak ada Riwayat klien sudah meninggal 6 tahun yang lalu.
mengkomsumsi atau pemakaian obat- Pola komuniksi dalam keluarga adalah 2
obatan. arah. Dimana saat ini Ibu sebagai
● Nn.N tidak memiliki riwayat minum obat- pengambil keputusan keluarga maupun
obatan, alergi makanan tetapi Ayah dari Nn. dalam Masyarakat.Dampak pegal pada
N memiliki Riwayat penyakit Diabetes pingang membuat klien susah melakukan
Mellitus. aktivitas disertai berat badan yang
overweight dan klien (Ny.T) sudah
memasuki usia monopause.
Pengkajian Data Fokus Klien
Do Wajah tampak meringis kesakitan Makan 3 kali dalam sehari, Klien makan 4 kali dalam sehari (+), makan
saat duduk, BB: 64,4 kg, TB 160 kg dengan nasi 1- 1 ½ centong snack/cemilan seperti roti dan lain (+), Nn. N
( IMT : 25,2 kg ) overweight (+), nasi, makan sayur setiap hari selalu minum teh 1 cangkir dengan memakai
Klien sudah menopause (usia 56
(+), makan buah sangat gula pasir 1 sendok makan setiap hari, berat
tahun), Klien jarang melakukan
aktivitas diluar ruangan sejak jarang. Minum teh dengan badan (BB) 73 kg, tinggi badan ( TB) 155 cm
pandemic sampai saat ini. makan memakai gula pasir 1 sendok dengan IMT 30,5 kg dimana Nn. N dinyatakan
3 kali dalam sehari, makan sayur makan (+). Tidak ada obesitas. Alm. Ayah dari Nn.N memiliki Riwayat
setiap hari (+), minum teh dengan aktivitas diluar rumah (+). penyakit Diabates Mellitus.
1 cangkir the ditmabah gula pasir 1
sendok makan (+), makan buah
sangat jarang. Olahraga (-).
Ds ● Klien mengatakan pegal didaerah Klien mengatakan saat ini ● Ibu Klien mengatakan Nn.N makannya lebih
pinggul menjalar sampai kaki beberapa
kali setelah bekerja duduk menjahit.
pola makan sama dengan banyak dibandingan Ibu dan Nn.I.
● Klien mengatalkan makan 3 kali sehari ibunya (Ny.T) ● Nn. N mengatakan jika habis makan selalu
dengan porsi 1-1 ½ centong nasi. pengen makan snack atau cemilan tambahan.
● Klien mengatakan tidak mengetahui
ukuran porsi makan yang ● Nn. N mengatakan tidak tau cara mengatur
direkomendasikan pola makan yang baik.
Pengkajian
Analisa Data
Domain 2
Class 1: Ingestion
Karakteristik:
- DEWASA: Indeks massa tubuh > 25 kg/m2
Karakteristik:
- ANAK usia 2-18 tahun: Indeks massa tubuh > 30 kg/m2
Berdasarkan NOC pada halaman 342, maka pada rancangan pendidikan kesehatan ini diberi topik
“Pengaturan Pola Diet yang Benar”
05
Metode
Pendidikan Kesehatan
berdasarkan Kasus 1
Metode: Brainstorming
Justifikasi Pemilihan Metode Brainstorming
● Metode yang efektif dalam
Metode adalah kerangka kerja yang diterapkan mengembangkan sikap positif.
untuk mencapai tujuan suatu pendidikan kesehatan ● Melatih individu dan kelompok untuk
(Gilbert, Sawyer, & McNeill, 2011). berpikir kritis dalam mengenal masalah
kesehatan yang sedang dihadapi.
● Dapat mempertimbangkan kemungkinan
solusi terhadap masalah kesehatan
tersebut.
Menurut (Gilbert, Sawyer, & McNeil, 2011) terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dalam
penggunaan metode brainstorming dalam suatu pendidikan kesehatan, diantaranya adalah
sebagai berikut.
● Menciptakan lingkungan yang kooperatif. ● Hasil dari peendidikan kesehatan tidak dapat
● Semua orang yang terlibat adalah kontributor. diprediksi.
● Menciptakan ide-ide ketika anggota ● Terancam gagal jika hanya sedikit partisipan yang
mengemukakan saran-sarannya. berpartisipasi.
● Memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan ● Jika semua langkah dilakukan maka dapat
anggota kelompok. memakan waktu yang panjang.
● Menciptakan semangat kebersamaan. ● Beberapa orang mungkin merada tidak nyaman
● Hanya membutuhkan sedikit peralatan. dan terpaksa untuk berkontribusi.
● Kegiatan dapat menjadi tidak fokus jika salah
seorang kesulitan untuk mengungkapkan saran
dan ide-ide.
Metode: Brainstorming
Menurut (Gilbert, Sawyer, & McNeil, 2011), ada beberapa aturan dan tips dalam menerapkan metode
brainstorming yang akan di jabarkan di bawah ini.
Aturan
Tips
Sebelum dimulai, beri tahu partisipan mengenai waktu yang digunakan pada setiap tahap yaitu 7 menit.
Fasilitator membantu peserta yang kesulitan dalam menyampaikan ide-ide nya (berikan batas waktu). Tidak
memberi respons terhadap individu lain yang sedang memberikan gagasan ide-ide nya.
Metode: Brainstorming
Prosedur Operasional
3. Persiapkan tim
8. Hindari kritik
● Media yang menarik karena dapat menstimulasi ● Hasil dari pendidikan kesehatan tidak dapat diprediksi.
penglihatan. ● Terancam gagal jika hanya sedikit partisipan yang
● Booklet dikemas semenarik mungkin sehingga berpartisipasi.
tidak bosan untuk dibaca kembali. ● Jika semua langkah dilakukan maka dapat memakan
● Booklet terdiri dari beberapa halaman sehingga waktu yang panjang.
pesan yang ingin disampaikan lebih terperinci dan ● Beberapa orang mungkin merada tidak nyaman dan
jelas. terpaksa untuk berkontribusi.
● Dapat disimpan dan dibawa kemana saja karena ● Kegiatan dapat menjadi tidak fokus jika salah seorang
ukurannya yang kecil. kesulitan untuk mengungkapkan saran dan ide-ide.
● Sebagai solusi pengembangan media pembelajar
07
Intervensi
Kasus 1
Berdasarkan NIC
Intervensi Keperawatan
Definisi: Mempersiapkan pasien untuk mengikuti diet yang di resepkan dengan benar
1. Nilai tingkat pengetahuan pasien saat ini tentang resep diet yang diresepkan
2. Nilai pola makan pasien saat ini dan masa lalu, termasuk makanan yang disukai dan kebiasaan
makan saat ini
3. kesediaan pasien untuk mengikuti diet yang ditentukan
4. Tentukan keterbatasan finansial yang dapat memengaruhi pembelian makanan
5. Menginstruksikan pasien tentang tata cara diet yang diresepkan Activities
6. Beritahukan kepada pasien tentang berapa lama diet harus diikuti
7. Instruksikan pasien tentang makanan yang diperbolehkan dan dilarang
8. Amati pilihan makanan pasien yang sesuai dengan resep diet
08
Evaluasi
Kasus 1
Berdasarkan NOC
Evaluasi dalam pendidikan kesehatan
Program evaluasi dalam pendidikan kesehatan bertujuan untuk membantu para anggota yang
terlibat dalam program pendidikan kesehatan dalam berfikir secara kritis dan terstruktur
mengenai apa, siapa, kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana suatu program tersebut. Dan
program evaluasi juga bertujuan untuk mengetahui persoalan dan keefektifan mengenai
kegiatan dan program yang telah dilakukan.
Berdasarkan NOC pada halaman 342, terdapat beberapa
hal yang dievaluasi mengenai rancangan pendidikan
kesehatan “Pengaturan Pola Diet yang Benar” sesuai
dengan outcome rating berdasarkan NOC.
Nilai Hasil Evaluasi Keseluruhan
1. Nilai tingkat pengetahuan pasien saat ini tentang resep diet 1. 2
yang diresepkan 2. 2
2. Nilai pola makan pasien saat ini dan masa lalu, termasuk
3. 4
makanan yang disukai dan kebiasaan makan saat ini
3. kesediaan pasien untuk mengikuti diet yang ditentukan
4. 3
4. Tentukan keterbatasan finansial yang dapat memengaruhi 5. 2
pembelian makanan 6. 2
5. Menginstruksikan pasien tentang tata cara diet yang 7. 4
diresepkan 8. 2
6. Beritahukan kepada pasien tentang berapa lama diet harus
diikuti
7. Instruksikan pasien tentang makanan yang diperbolehkan dan
dilarang
8. Amati pilihan makanan pasien yang sesuai dengan resep diet
Daftar Pustaka
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. (2013). Nursing Interventions Classification (NIC). 6th Ed. St. Louis:
Elsevier Mosby.
Gilbert, G. G., Sawyer, R. G., & McNeill, E. B. (2011). Health Education: Creating Strategies for School and Community Health (Vol. 3 rd
Hartiningsih, S. N. (2018). Pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audiovisual dan media booklet terhadap perilaku caregiver dalam
mencegah tuberkulosis pada anggota keluarga. Health Sciences and Pharmacy Journal, 2, 100-101. Diperoleh dari
https://journal.stikessuryaglobal.ac.id/
Herdman, T. H., Kamitsuru, S., & Lopes, C. T. (2021). Nursing Diagnoses: Definitions and Classification 2021-2023. 12th Ed. New York:
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC). 5th Ed. St. Louis: Elsevier
Mosby.
Terima Kasih