Up 1 Kinematika
Up 1 Kinematika
KINEMATIKA
Penanggung Jawab
Direktorat GTK Madrasah
Direktorat Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Penyusun
Intan Irawati
Gunawan
Miftahul Fallah
Nuryanto
Alfianri
Reviewer
Hadi Susanto
Copyright © 2020
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat 1
menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada Pendidikan Anak Usia Dini jalur Pendidikan Formal, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah. Agar dapat melaksanakan tugas utamanya dengan baik, seorang
guru perlu meningkatkan kompetensi dan kinerjanya secara bertahap, berjenjang, dan
berkelanjutan melalui Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guru. Untuk itu
saya menyambut baik terbitnya modul ini sebagai panduan semua pihak dalam
melaksanakan program PKB.
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran merupakan salah satu fokus upaya
Kementerian Agama, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dalam
meningkatkan kualitas madrasah melalui pembelajaran berorientasi keterampilan
berpikir tingkat tinggi, kontekstual, dan terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman.
Program PKB dilakukan mengingat luasnya wilayah Indonesia dan kualitas pendidikan
yang belum merata, sehingga peningkatan pendidikan dapat berjalan secara masif,
merata, dan tepat sasaran.
Modul ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kementerian Agama yang
menekankan pada pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
atau higher order thinking skills (HOTS) dan terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir kompleks dalam
menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan
membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar.
Sementara, nilai-nilai keislaman diintegrasikan dalam pembelajaran sebagai hidden
curriculum sehingga tercipta generasi unggul sekaligus beriman dan bertakwa serta
berakhlak mulia.
Muhammad Zain
01 PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
B. Tujuan....................................................................................................................... 1
C. Manfaat..................................................................................................................... 2
D. Sasaran .................................................................................................................... 2
A. Pengantar ................................................................................................................ 13
D. Bahan Bacaan......................................................................................................... 18
05 PENILAIAN .............................................................................................................. 70
B. Penilaian ................................................................................................................. 76
06 PENUTUP ................................................................................................................. 81
GLOSARIUM ................................................................................................................ 83
A. Latar Belakang
Menghadapai Era Revolusi Industri 4.0, seyogyanya setiap pendidik selalu
memperbaharui dan meningkatkan kompetensinya melalui kegiatan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Pengembangan Diri (PD) sebagai esensi dari
pembelajar sepanjang hayat.
Dalam rangka mendukung pengembangan pengetahuan dan keterampilan,
dikembangkanlah modul untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan yang berisi
topik-topik penting. Modul yang dikembangkan diharapkan dapat memberikan
kesempatan lebih kepada guru agar belajar mandiri dan aktif. Modul ini juga dapat
digunakan oleh guru sebagai bahan ajar dalam kegiatan diklat tatap muka langsung atau
diklat tatap muka kombinasi (in-on-in).
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang berjudul “Kinematika”
merupakan modul untuk kompetensi profesional guru fisika MA. Setiap materi bahasan
dikemas dalam kegiatan pembelajaran yang memuat tujuan, indikator pencapaian
kompetensi, uraian materi, aktivitas pembelajaran, latihan/kasus/tugas, rangkuman,
umpan balik, dan tindak lanjut. Pada setiap komponen modul yang dikembangkan telah
diintegrasikan beberapa nilai keislaman, baik secara eksplisit maupun implisit yang
dapat diimplementasikan selama aktivitas pembelajaran dan dalam kehidupan sehari-
hari.
Selain itu, disediakan latihan soal bentuk pilihan ganda, yang berfungsi sebagai
model bagi guru dalam mengembangkan soal-soal Ujian Madrasah di daerahnya
masing-masing. Pada bagian pendahuluan modul diinformasikan mengenai tujuan
secara umum yang harus dicapai oleh guru, Kompetensi yang harus dikuasai guru dan
Cara Penggunaan Modul. Pembelajaran melalui modul ini diakhiri dengan refleksi
untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep guru terhadap materi yang dipelajari.
B. Tujuan
Tujuan modul ini adalah:
C. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai:
1. Sebagai sumber belajar bagi guru dalam melaksanakan PKB untuk mencapai
target kompetensi pedagogis dan kompetensi profesional tertentu.
2. Sebagai sumber bagi guru dalam mengembangkan kurikulum, persiapan dan
pelaksanaan pembelajaran yang mendidik.
3. Sebagai bahan malakukan asesmen mandiri guru dalam rangka peningkatan
keprofesionalan.
4. Sebagai sumber dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar peserta didik.
5. Sebagai sumber belajar bagi peserta didik untuk mencapai target kompetensi
dasar.
D. Sasaran
Adapun yang menjadi sasaran disusunnya modul ini adalah:
1. Fasilitator nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
2. Pengawas Madrasah
3. Kepala Madrasah
4. Ketua KKG/MGMP/MGBK
5. Guru
6. Peserta didik.
E. Petunjuk Penggunaan
Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari dan mempraktikkan modul
ini, ikutilah petunjuk belajar sebagai berikut:
4. Mengevaluasi
1. Menetapkan indicator pengukuran hasil belajar
pelaksanaan
2. Menyusun instrument penilaian hasil belajar
pembelajaran dan hasil
3. Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar
belajar peserta didik
peserta didik.
untuk berbagai tujuan.
5. Menguasai materi, 1. Mampu mendeskripsikan materi Kinematika
struktur, konsep, dan dengan tepat
pola pikir keilmuan 2. Mampu merancang percobaan kinematika sesuai
tentang kinematika dengan situasi dan kondisi
3. Mampu menganalisis hasil percobaan
kinematika
Menyajikan data dan grafik hasil Menyajikan data dan grafik hasil
percobaan gerak benda untuk percobaan gerak benda untuk
menyelidiki karakteristik gerak lurus menyelidiki karakteristik gerak lurus
4.4 dengan kecepatan konstan (tetap) dengan kecepatan konstan (tetap) dan
dan gerak lurus dengan percepatan gerak lurus dengan percepatan
konstan (tetap) berikut makna konstan (tetap) berikut makna
fisisnya. fisisnya.
B. Organisasi Pembelajaran
Guna memudahkan guru dalam mempelajari modul ini, kita akan membaginya
menjadi 2 topik bahasan dengan alokasi waktu sebagai berikut:
A. Pengantar
Modul ini membekali guru kemampuan untuk membimbing peserta didik dalam
pembelajaran Fisika. Modul Fisika ini berisi pembelajaran tentang Kinematika meliputi:
1) Kinematika Gerak Lurus
2) Kinematika Gerak Melingkar
3) Kinematika Gerak Parabola
Bagian ini terdiri dari 5 (lima) dokumen: Penjelasan modul, Kegiatan
Pembelajaran, Lembar Kerja (LK), Bahan Bacaan, dan Penilaian. Untuk melakukan
kegiatan pembelajaran, Saudara harus mulai dengan membaca Bahan bacaan,
menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan/ diminta, kemudian mengerjakan
perintah-perintah kegiatan pembelajaran pada Lembar Kerja (LK). Untuk melengkapi
pengetahuan, Saudara dapat membaca sumber-sumber lain yang relevan. Pada akhir dari
kegiatan ini, Saudara akan dinilai oleh pengawas dengan menggunakan rubrik penilaian
dan format penilaian modul.
Waktu yang dipergunakan untuk mempelajari modul ini untuk setiap sub bab
adalah In Service learning-1 selama 4 JP, On Job Learning selama 2 JP dan In Service
Learning-2 selama 2 JP dimana 1 JP setara dengan 60 menit. Perkiraan waktu ini sangat
fleksibel sehingga bisa disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.
Penyelenggaraan pembelajaran bisa menyesuaikan waktu dengan model pembelajaran
di MGMP atau model pembelajaran lain dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia.
Sumber : https://hargatoyota.com/konsultan-mobil/tanda-tanda-sudah-waktunya-
mengganti-kampas-rem-aid1297
Apa yang terjadi jika Anda berkendara dan menjumpai seekor binatang di depan
Anda? Apakah Anda mengubah kecepatan kendaraan? Deskripsikanlah !
Sumber: https://bandara.web.id/pengertian-lepas-landas.html
Deskripsikanlah peristiwa yang terjadi saat lepas landas pesawat terbang dengan
menggunakan kata kunci „kelajuan‟!
Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari satu
tempat ke tempat lainnya. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu berpindah
kedudukan terhadap sebuah acuan misalnya benda lain, baik perubahan kedudukan
yang menjauhi maupun yang mendekati. Contoh gerak benda ini misalnya kuda di
Provinsi NTB, biasa kita kenal dengan kuda liar sering digunakan pada pertandingan
pacuan kuda, yang menjadi budaya di daerah setempat. Kuda tersebut bergerak
menjauhi titik acuan yaitu garis start dan juga menjauhi kuda lainnya untuk berpacu
menuju garis finish.
Gerak suatu benda sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lintasan,
bentuk benda, ukuran benda, permukaan benda dan lingkungan tempat benda bergerak
seperti Gravitasi. Konsep gerak yang dibahas dalam modul ini dibatasi hanya pada
gerak lurus dan gerak parabola dan gerak melingkar.
Berdasarkan pada tabel pengamatan gerak sepeda di atas, gerak benda dari detik
ke 0 sampai detik ke 6 ke arah sumbu x positif (ke kanan) dan antara detik ke 6 sampai
detik ke 10 ke arah sumbu x negatif (ke kiri). Jika diperhatikan selama 10 sekon
pertama (selang waktu, t = 10 s):
i. Jarak tempuhnya, ∆s = (30 – 0) m + (30 – 12) m = 30 m + 18 m = 48 m
ii. Perpindahannya, ∆x = (12 – 0) m = 12 m ke arah kanan.
Selama 10 sekon pertama, hasil bagi jarak tempuh dengan waktu tempuh: 48 m : 10 s =
4,8 m/s. Nilai ini dinamakan kelajuan rata disimbolkan “v”. Dalam bentuk
persamaan:
atau: pers.1
Karena jarak merupakan besaran skalar, maka kelajuan juga merupakan besaran skalar.
Karena perpindahan besaran vektor, maka kecepatan juga merupakan besaran vektor.
Pada contoh di atas, selama 10 sekon pertama, selang waktunya, ∆t = 10 sekon, besar
perpindahannya, ∆x = 12 m, maka besar kecepatan rata-ratanya adalah:
̅ = = 1,2 m/s
𝛥𝑋 m
Melalui analisa dimensional kita𝛥𝑡dapat
s onmenetapkan bahwa besaran mempunyai
satuan m/s.
Grafik v-t , dan s – t pada GLB
Pada GLB, kecepatan konstan. Misal suatu benda bergerak dengan kecepatan konstan
5 m/s. Tabel waktu tempuh, kecepatan dan jarak tempuh sebagai berikut.
Waktu t (s) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kecepatan v (m/s) 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Jarak s (m) 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
v (m/s) s (m)
50
40
30
5 20
10
0 2 4 6 8 10 t (s) 0 2 4 6 8 10 t (s)
Grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t) Grafik jarak (s) terhadap waktu (t) pada
pada GLB GLB
Kesimpulan:
(1) Pada Gerak Lurus beraturan kelajuan rata-rata selalu tetap dalam selang waktu
sembarang.
(2) Jarak tempuh = besar perpindahan = “Luas daerah” dibatasi grafik v-t terhadap
sumbu t.
Dari tabel di atas nampak bahwa perubahan kecepatan mobil setiap detiknya tetap
yakni: 2 m/s setiap 1 sekon. Perubahan kecepatan setiap satu sekon atau perubahan
kecepatan setiap satuan waktu ini dinamakan percepatan. Dalam bentuk persamaan:
perubahan kecepatan v
percepatan atau dalam bentuk simbol: a
perubahan waktu t
pers.4
Bila pada saat t = 0 sekon, kecepatanya vo (kelajuan awal) dan pada saat t = t sekon,
kecepatannya vt (kecepatan akhir) maka:
vt vo
a at vt vo vt vo at
t 0
v (m/s)
28
24
20
16
12
8
0
2 4 6 8 10 t (s)
Contoh di atas adalah grafik kecepatan v terhadap waktu t untuk GLBB dengan: vo > 0
dan a > 0.
Untuk kasus lain seperti pada contoh berikut:
v v
x o t t = ”Luas trapesium” (lihat gbr.)
2
vo vo at 2vot at 2 1 2
x t x x vot at
2 2 2 2
1 2 1
Jika pada saat t = 0, posisinya xo, maka: x xo vot at atau x xo vot at 2
2 2
x : posisi akhir (m) ; xo : posisi awal (m); (x-xo): perpindahan (m); vo : kecepatan awal (m/s);
vt: kecepatan akhir (m/s); a : percepatan (m/s2)
Contoh grafik posisi x sebagai fungsi waktu t sebagai berikut:
a > 0; x = vo t + 1
2 at2 a < 0; x = vo t + 1
2 at2
1
y vot gt 2
2 pers. 6
Gambar 6. Gerak
vertikal ke atas
vrata-rata
x
vrata-rata
77 5iˆ m 18iˆ m/s ,
t (4 0) s
besar kecepatan rata-rata: 18 m/s
Jika sebuah benda bergerak dengan kelajuan konstan dengan lintasan lingkaran (di
sekeliling lingkaran), maka dikatakan bahwa benda tersebut melakukan gerak
melingkar beraturan.
Gerak Melingkar mempunyai lintasan berbentuk lingkaran, arah kecepatan linier
selalu berubah yaitu dalam arah tegak lurus jari-jari lintasannya (arah tangensial, atau
arah garis singgung lingkaran), serta mempunyai percepatan sentripental yang
besarnya konstan, arahnya selalu berubah, namun selalu mengarah pada pusat
lingkaran.
v
r
θ
r
Untuk menjelaskan posisi partikel atau sejauh mana partikel ini mengelilingi
lingkaran, digunakan besaran sudut θ (baca: theta). Posisi partikel berpindah
sebesar θ setelah benda tersebut bergerak sejauh s pada keliling lingkaran. Besar
sudut θ dinyatakan dalam radian.
Definisi 1 radian.
Pada gerak rotasi / melingkar posisi sudut dinyatakan dengan sudut bidang,
satuannya dalam radian, bukan dalam derajad.
θ =1 s=R
rad
R
31 Unit Pembelajaran 1: Kinematika
sebagai sudut pusat dihadapan busur
lingkaran yang panjangnya sama dengan jari-
jarinya.
Jari-jari = R
Gambar 9 Definisi sudut bidang 1
radian Panjang busur dihadapan sudut = s = R
Sudut pusatnya = θ = 1 radian
Jika panjang busur lingkaran s = 2πR = keliling lingkaran, maka sudut bidangnya
380 o
adalah: 2π rad = 360o, sehingga 1 rad 57,3o
2
s
Hubungan s, r, dan θ adalah: s = θ r atau
r pers.7
Dimana r = jari-jari lngkaran (m) atau (cm)
s = panjang busur lingkaran (m) atau (cm)
θ = sudut tempuh (rad)
R pers.11
Percepatan tangensial atau percepatan linier atau percepatan singgung adalah
percepatan yang berfungsi untuk mengubah besar kecepatan linier. Percepatan
tangensial ini arahnya berimpit dengan garis singgung lingkaran. Percepatan
tangensial hanya terjadi pada gerak melingkar dengan laju linier berubah. Pada
GMB, percepatan tangensialnya nol.
Jika laju linier awal vo dan seteral selang waktu t laju liniernya berubah secara
beraturan menjadi vt, maka besar percepatan linier atau percepatan tangensial ini
adalah:
vt vo
atan
t pers.12
v dv
Percepatan tangensial sesaat dinyatakan dalam persamaan: atan lim
t 0 t dt
Karena percepatan sentripetal arahnya selalu tegak lurus percepatan tangensial,
maka resultan keduanya yang dikenal dengan nama percepatan total adalah:
pers.13
Percepatan sudut (α) adalah percepatan yang berfungsi untuk mengubah besar
dan arah kecepatan sudut, arahnya tegak lurus bidang orbit lingkaran (ditentukan
dengan menggunakan kaidah sekerup putar kanan dari persamaan “cross product”
atan r ). Jika bergerak melingkar dipercepat: percepatan sudut searah
dengan kecepatan sudut, dan bila bergerak melingkar diperlambat: percepatan
Kecepatan v0 + Kecepatan ω0 +
vrerat
rata-rata = vt sudut rata- ωrerata = ωt
a
rata
2 2
Percepatan vt − v Percepatan ωt − ω
linier a = 0 sudut α = 0 a = αR
t – t0 t – t0
Perpindahan Perpindahan
s = v0t + ½ at2 θ = ω0t + ½ αt2 s = θR
sudut
Kecepatan vt = v0 + at Kecepatan ωt = ω0 + αt
v = ωR
sudut
vt2 2
= v0 + 2as ωt2 2
= ω0 + 2αθ
Sumber : https://www.fisikabc.com/2017/06/gerak-melingkar-berubah-beraturan.html
Dalam gambar, terlihat bahwa percepatan total atotal memiliki dua buah
komponen, yaitu percepatan sentripetal asp yang arahnya selalu menuju pusat
lingkaran, dan percepatan tangensial atan yang arahnya tegak lurus dengan asp. Di sini
benda yang diputar tidak hanya bergerak dalam satu arah, tetapi dalam dua arah
(vertikal dan horizontal).
v2
Percepatan sentripetal, untuk mengubah arah kecepatan linier: asp atau
R
asp 2 R
pers. 16
GERAK MELINGKAR PADA SUSUNAN RODA.
Gerak melingkar dapat Anda analogikan sebagai gerak roda sepeda, sistem gir
pada mesin, atau katrol. Pada dasarnya ada tiga macam hubungan roda-roda.
Hubungan tersebut adalah hubungan antar dua roda sepusat, bersinggungan, dan
dihubungkan memakai tali atau rantai.
1) Roda bersinggungan, memiliki kecepatan linier yang sama (vA = vB)
2) Roda dihubungkan dengan tali memiliki kecepatan linier yang sama
(vA = vB)
3) Roda sepusat, memiliki kecepatan sudut yang sama (ωA = ωB)
(1) Roda bersinggungan (Sistem Langsung)
Pemindahan gerak pada roda bersinggungan yaitu melalui persinggungan roda
yang satu dengan roda yang lain.
A = R = C , tetapi v A v B v C
Deskr
ipsika
Gambar 14 Gerak Parabola nlah
persamaan dan perbedaan kedua gambar, identifikasilah jenis gerak yang terjadi.
Cermati kejadian-kejadian pada gambar di atas. Apakah ada hal-hal yang ingin Anda
ketahui lebih jauh? Buatlah pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan kejadian pada tiap
gambar yang disajikan dan tulislah pada bagian berikut. Pertanyaan-pertanyaan yang
Anda buat tentu harus berkaitan dengan materi, dan keluasan pertanyaan dapat
menunjukkan kemampuan Anda dalam aspek berpikir tingkat tinggi.
……………………………………………………………………………………………
……………………………..
……………………………………………………………………………………………
………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………
Gerak ini adalah gerak dalam dua dimensi, merupakan perpaduan antara gerak lurus
beraturan (GLB) pada arah horizontal (sumbu X) dan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) karena pengaruh gravitasi pada arah vertikal (sumbu Y). Selama geraknya,
benda diasumsikan tidak ada hambatan dari udara, sehingga selama geraknya
percepatannya konstan yakni percepatan gravitasi g arah vertikal ke bawah. Dapat
dibuktikan secara matematik bahwa persamaan posisi arah vertikal (y) terhadap posisi
arah horisontal (x) atau y sebagai fungsi dari x berupa persamaan kuadrat, yang grafik y
terhadap x berupa parabola membuka ke bawah, oleh karenanya gerak benda ini dikenal
pers.21
pers.23
vy
Sudut arah kecepatan terhadap sumbu x adalah θ dengan nilai: tan
vx
pers.24
Keadaan Khusus:
(1) Di titik tertinggi (puncak lintasan), misal titik Q.
Kecepatan:
Komponen kecepatan arah horisontal konstan yakni: vx = vo cos
Komponen kecepatan arah vertikal: vy = 0
Besar kecepatan di puncak lintasan (misal titik Q)adalah: vQ = vo cos
Waktu untuk mencapai puncak lintasan:
Dari syarat bahwa di titik tertinggi vy = 0, gunakan persamaan kecepatan arah
vertikal sebagai fungsi waktu: vy = vo sin – g.t , akan diperoleh waktu untuk
vo sin
mencapai puncak lintasan (tpuncak ) yakni: tQ t puncak
g
Posisi titik tertinggi, misal titik Q dengan koordinat: (xpuncak , ypuncak) atau
(xQ , yQ)
vo sin
Dari nilai tpuncak substitusikan ke persamaan posisi arah horisontal x =
g
vo cos .t akan diperoleh jarak mendatar titik puncak ( xpuncak) yakni:
vo sin 2
2
xQ xpuncak
2g
v sin 2
2
yQ ypuncak o
2g
v sin 2
2
vo sin 2
2
xR xterjauh
g
v sin 2
2
vo sin 2
2
Jarak vertikal: ypuncak yterjauh 0
2g
Contoh soal:
1. Bulan bergerak mengelilingi bumi dengan lintasan hampir berbentuk lingkaran
dengan jari-jari 385.000 km. Waktu yang dibutuhkan bulan untuk satu kali putaran
adalah 27,3 hari. Tentukan besarnya percepatan sentripetal bulan.
Penyelesaian:
Pada saat mengelilingi Bumi, Bulan akan menempuh lintasan sepanjang 2 r
dengan laju v.
2r
v ; T =27,3 hari = 2.358.720 sekon
T
2 (385.000.000
v 1.025 m/s
2.358.720
Percepatan sentripetal bulan:
v2 (1.025) 2
a 0,0027 m/s2
r 385.00.0000
2. Sebuah batu dilempar dengan sudut elevasi 37° (sin 37° = 0,6), mencapai tinggi
maksimum dalam selang waktu 3 sekon. Jika percepatan gravitasi = 10 m/s² jarak
mendatar yang dicapai batu dalam selang waktu tersebut sama dengan ........
A. 45 m D. 120 m
B. 54 m E. 180 m
C. 60 m
Pembahasan:
Diketahui : θ = 37o sin 37o = 3/5
t = 3 dt cos 37o = 4/5
Penyelesaian :
n
t = g
Vo = = 50
X = Vo. Cos θ. t
= 50 x 0,8 x 3
= 120 m.
E. Aktivitas Pembelajaran
1. Aktivitas Pembelajaran Topik 1: Kinematika Gerak Lurus
a. Kegiatan In Service Learning -1 (2 JP)
Aktivitas ini dilakukan secara tatap muka bersama fasilitator dan teman
sejawat untuk mengkaji materi dan melakukan kegiatan pembelajaran. Langkah-
langkah Kegiatan secara umum adalah:
1) Mempelajari isi modul secara umum untuk memahami tujuan
pembelajaran serta menselaraskan target kompetensi guru dengan kompetensi
peserta didik.
2) Melakukan telaah kurikulum dan hasil UN untuk mempetakan kompetensi yang
diperlukan peserta didik.
3) Merancang aktivitas peserta didik yang akan dilakukan pada kegiatan on,
menelaah atau membuat LKPD, dan membuat instrumen penilaian proses
maupun penilaian hasi belajar.
4) Jika memungkinkan, aktivitas peserta didik dirancang untuk dapat dilakukan
Penelitian Tindakan Kelas.
5) Jika diperlukan, peserta dapat melakukan simulasi pembelajaran atau
mengerjakan/mempraktikkan LKPD.
dst
dst
dst
dst
Melakukan percobaan
sederhana dengan gelas Membimbing percobaan
3 air mineral diisi air yang sederhana untuk membuat 20 menit
diputar dengan tali secara hipotesa
berkelompok
Mengkaji literature dan
4 mengolah data yang telah
Membimbing eksplorasi dan
dimiliki 45 menit
pembuktian
Menyajikan hasil
5
percobaan
Memandu generalisasi dan
6 Membuat kesimpulan 10 menit
refleksi
dst
dst
dst
dst
Massa
beban
Jumlah
Waktu(s) Periode
Kegiatan titik
1.
2.
3.
4.
Informasi: Periode ticker timer adalah banyaknya titik yang dibuat ticker timer
tiap detik
B. Macam-macam, gerak
1. Tarik pita dengan kecepatan tetap pelan-pelan
2. Tarik pita dengan kecepatan tetap agak cepat
3. Tarik pita mula-mula pelan makin lama makin cepat
4. Tarik pita mula-mula cepat makin lama makin lambat.
5. Tempelkan keempat pita tersebut pada lembar jawaban Anda ! ( beri nomor 1, 2,
3, dan 4)
Gambar 17 Timbangan
WA = . . . . . . . . N
WB = . . . . . . . . N
Jadi mA = . . . . . . . kg dan mB = . . . . . . . . Kg
2R v2
mA WA R t10 put T V= as = (ms- Fs=mB.as
No T R
(gram) (N) (m) (s) (s) (ms-1) 2 (N)
)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
50
2.
100
3.
200
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
f. Perhatikan hasil pada kolom 3 dan 9 bandingkan nilainya, kecenderungan apa
menurut pendapatmu ?
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
Informasi : Gaya Fs dalam kolom 9 disebut gaya sentripetal yang arahnya ke
pusat.
g. Sebutkan faktor-faktor kesalahan apa yang mempengaruhi hasil pengukuran
tersebut.
bulan Bumi
Langkah Percobaan
1. Siapkanlah benda yang akan digunakan dalam percobaan dan sebuah stop watch.
2. Ukurlah ketinggian dari permukaan tanah kira-kira 1,5 m
3. Jatuhkan benda dan ukurlah waktu yang diperlukan dari mulai benda jatuh
hingga menyentuh tanah
4. Ulangi pengukuran waktu hingga 10 kali.
5. Ulangilah percobaan dari ketinggian (h) yang berbeda !
6. Lakukan percobaan pada benda dengan massa yang berbeda
Data pengamatan
h1 = … m
massa = ….gram
No Waktu yang diperlukan (s)
1
2
3
4
5
6
h2 = … m
massa = ….gram
No Waktu yang diperlukan (s)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
Pertanyaan!
1. Analisislah hubungan antara massa dengan waktu tempuh pada gerak
jatuh bebas!
2. Formulasikanlah hubungan ketinggian dan waktu pada gerak jatuh bebas
berdasarkan percobaan di atas!
3. Buatlah kesimpulan!
A. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Sebuah pesawat terbang bergerak ke arah Utara sejauh 13 km kemudianberbelok
ke arah Timur sejauh 24 km dan berbelok lagi ke arah Selatan sejauh 3 km.
Tentukan perpindahan yang dialami pesawat terbang!
A. 23 km
B. 24 km
C. 25 km
D. 26 km
E. 27 km
2. Jika kecepatan rata-rata sebuah benda sama dengan nol, maka… (SBMPTN 2010)
A. benda bergerak dengan kecepatan tetap
B. jarak yang ditempuhnya sama dengan nol
C. benda bergerak bolak balik
D. perpindahan benda itu sama dengan nol
E. kelajuan rata-rata benda sama dengan nol
3. Perhatikanlah grafik berikut ini.
Jari-jari roda A = 30 cm, roda B = 40 cm, roda C = 25 cm, dan roda D = 50 cm.
roda B berputar dengan kecepatan anguler 50 rad.s-1, kecepatan anguler roda D
adalah …(UN 2017)
A. 80 rad.s-1
B. 60 rad.s-1
C. 50 rad.s-1
D. 40 rad.s-1
E. 30 rad.s-1
11. Sebuah bola dilempar dengan sudut elevasi 30⁰ menempuh lintasan parabola
seperti terlihat pada gambar. Percepatan grafitasi 10 m.s -2, maka perbandingan
percepatan di titik A,B, dan C adalah …(UN 2017)
Catatan:
Catatan:
Catatan:
Catatan:
1. D
2. D
3. E
4. C
5. D
6. E
7. B
8. E
9. C
10. A
11. E
12. C
13. B
14. D
15. E