Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL

~ Penugasan ~

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
PANDUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL

Pelaksanaan Praktikum Endapan Mineral tidak hanya akan dilakukan melalui fieldtrip/Praktek
Lapangan tetapi juga dilakukan melalui Pelaksanaan Praktikum Penugasan. Pelaksanaan Praktikum
Penugasan Endapan Mineral dilaksanakan melalui instruksi secara online/daring melalui Group
Whatsapp dengan tetap berusaha memenuhi kompetensi muatan SKS yang diharapkan. Praktikum
Endapan Mineral dilaksanakan dengan memberikan penugasan terstruktur yang akan dikerjalkan
oleh setiap mahasiswa.

Beberapa ketentuan tekait pelaksanaan praktikum endapan mineral, yakni sebagai berikut.
1. Kontrol pelaksanaan Praktikum seperti pengumpulan file tugas dan laporan terstruktur
dilakukan secara mandiri.
2. Praktikum Penugasan ini terdiri dari beberapa acara/modul penugasan.
3. Setiap Mahasiswa akan mengerjakan tugas terstrukturnya masing-masing, bukan
perkelompok.
4. Penilaian praktikum ini terdiri dari Penugasan dan Fieldtrip (yang akan disesuaikan dengan
kondisi), meliputi 15% dari asistensi lembar kerja + 40 % dari penugasan per acara/modul
+ 20% dari Praktikum Lapangan + 25% dari Laporan Lengkap.
5. Laporan Praktikum dalam bentuk hardfile (cetak) dikumpul pada 10 Juli 2023 setelah
memperoleh pengesahan dari Dosen Pengampuh Matakuliah dan Koord. Praktikum.
6. Penugasan Praktikum per-acara/modul diberikan dalam bentuk lembar kerja sesuai
ketentuan dan arahan yang disampaikan per-acara/modul,
7. Pelaksanaan Praktikum Penugasan dimulai sejak tanggal 03 s/d 10 Juli 2023, sudah termasuk
pengumpulan Laporan Lengkap Praktikum Penugasan.

Praktikum Endapan mineral terdiri dari 5 Acara/Modul, yakni sebagai berikut.


1. Klasifikasi Endapan Bijih
2. Alterasi dan Karekterisasi Urat
3. Endapan Hidrotermal (Model Klasifikasi endapan)
4. Endapan Residual (studi Kasus Endapan Laterit)
5. Rare Earth Element
MODUL 1 KLASIFIKASI ENDAPAN BIJIH

A. Pendahuluan
Endapan Bijih adalah istilah populer yang digunakan untuk endapan mineral, merupakan
suatu penggambaran secara geologi atau keterjadian dari akumulasi secara lokal
sumberdaya mineral tertentu yang memiliki ukuran dan konsentrasi (grade) yang cukup
sehingga dianggap memiliki potensi ekonomis untuk dieksploitasi. Mengklasifikasikan
endapan bijih dilakukan oleh para Ahli pada dasarnya tidaklah mudah. Terdapat klasifikasi
yang didasarkan pada genesanya, ada juga klasifikasi secara diskriptif, misal berdasarkan
komoditi logamnya, atau berdasarkan batuan yang ditempatinya (host rocks-nya).
Pengetahuan serta pemahaman mengenai klasifikasi endapan bijih adalah salah satu hal
penting yang menjadi kompentensi dari seorang geologist.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum ini adalah untuk memperkenalkan kepada mahasiswa mengenal
klasifikasi endapan bijih dan dasar pengklasifikasian yang dilakukan oleh para ahli.
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan mampu menjelaskan Klasifikasi Endapan
Bijih dan Keterdapatannya di Indonesia.
C. Tugas Praktikum
Sebelum membuat laporan untuk modul/acara ini, setiap praktikan diharapkan
menghimpun terlebih dahulu klasifikisasi-klasifikasi endapan mineral yang dilakukan oleh
para ahli dari berbagai referensi. Setiap Praktikan wajib menuliskan minimal 5 (lima)
klasifikasi endapan mineral menurut para ahli dan menjelaskan dasar klasifikasi yang
dilakukannya ke dalam lembar kerja secara tertulis (tulis tangan), Sedangkan untuk
laporannya dapat dibuat secara digital (ketik computer).
Pengerjaan tugas modul 1 ini dilakukan pada lembar kerja/paper ukuran A4 dengan
mengikuti skema sesuai dengan lembar kerja modul 1 yang diberikan.
LEMBAR KERJA MODUL KLASIFIKASI ENDAPAN BIJIH

Nama :
NIM :

KLASIFIKASI ENDAPAN BIJIH


Disusun Oleh Klasifikasi Endapan Bijih :
No. Dasar Klasifikasi
(Tahun)
1 Paul Niggli Stadia Magmatisme I. PLUTONIK ATAU INTRUSIF
(1929) dengan Jenis Komoditi A. Orthomagmatic
Logammnya. 1. Intan, platinum-kromium
2. Titanium-besi-nikel-tembaga
B. Pneumatolytic sampai Pegmatitic
1. Logam berat, alkaline earths, fosforus-titanium
2. Silikon-alkali-fluorin-boron-tin-molibdenum-tungsten
3. Tormalin-asosiasi kuarsa
C. Hydrothermal
1. Besi-tembaga-emas-arsenik
2. Lead-Zinc-silver
3. Nikel-kobal-arsenik-perak
4. Karbonat-oksida-sulfat-fluorida
II. VOLKANIK ATAU EKSTRUSIF
A. Tin-perak-bismut
B. Logam-logam berat
C. Emas-peral
D. Antimoni-merkuri
E. Tembaga murni (native)
F. Endapan subaquatic-volcanic and biochemical
2

dst.

*) Setiap Praktikan Wajib Menuslikan Minimal 4 Klasifikasi Endapan Bijih, selain yang sudah dicontohkan pada No. 1 di atas.
MODUL 2 ALTERASI DAN KARAKTERISTIK URAT

A. Pendahuluan
Alterasi memiliki kaitan erat dengan mineralisasi, alterasi hidrotermal merupakan pergantian
mineralogi dan komposisi kimia yang terjadi ketika batuan berinteraksi dengan fluida
hidrotermal (White, 1996). Alterasi terjadi sebagai proses kesetimbangan antara mineral-
mineral batuan yang berinteraksi dengan larutan/fluida hirotermal. Jika kenampakan alterasi
pada tubuh batuan memiliki pola keteraturan maka dapat dibagi dalam bentuk zona yang
disebut zona alterasi. Alterasi terjadi umumnya bersamaan dengan terbentuknya pengisian
rekahan-rekahan oleh urat-urat atau gangue. Materi-materi pengisi gangue dan urat dapat
berupa silikat, karbonat, dan sulfide dan mineral-mineral bijih. Pada beberapa tubuh urat yang
dijumpai dilapangan menunjukkan adanya pola-pola tekstur urat tertentu yang dapat dipelajari
dan mencirikan kondisi lingkungan pengendapan mineral tertentu.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum ini adalah untuk memperkenalkan kepada mahasiswa mengenal jenis
alterasi hidrotermal dan mendeskripsikan tekstur mineralisasi yang terjadi pada tubuh urat.
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan mampu menjelaskan/mendeskripsikan
mineral-mineral dan tipe alterasi hidrotermal serta mendeskripsikan tekstur bijih.
C. Tugas Praktikum
Menghimpun referensi/pustaka terkait Alterasi hidrotermal dan karakteristik tekstur bijih
adalah hal awal yang harus dilakukan praktikan sebagai bahan untuk membuat laporan
modul/acara ini. Penugasan praktikum modul ini dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian
Alterasi Hidrotermal dan Karakteristik urat bijih.
1. Alterasi Hidrotermal
Setiap Praktikan wajib membuat gambar diagram jenis alterasi serta himpunan mineral
pencirinya beserta hubungannya dengan sifat fluida-Temperatur menurut Corbett & Leach
(1996) ke dalam lembar kerja secara tertulis (tulis tangan), Sedangkan untuk laporannya
dapat dibuat secara digital (ketik computer).
2. Karakteristik Urat Bijih
Setiap praktikan wajib membuat gambar minimal 3 jenis tekstur Bijih beserta deskripsi
Teksturnya, menurut Guilber and Park (1986). Gambar dan deskripsi tekstur dibuat dalam
lembar kerja secara tertulis (tulis tangan), Sedangkan untuk laporannya dapat dibuat secara
digital (ketik computer).
LEMBAR KERJA MODUL ALTERASI DAN KARAKTERISTIK URAT

Nama :
NIM :

I. ALTERASI HIDROTERMAL
Pada bagian ini gambarkan diagram jenis alterasi serta himpunan mineral pencirinya beserta hubungannya dengan
sifat fluida-Temperatur menurut Corbett & Leach (1996).

II. KARAKTERISTIK URAT


No. Gambar Deskripsi Tekstur
1 Tekstur Pseudomorf, merupakan tekstur yang
menunjukkan tekstur asal batuan asal atau mineral
masih bertahan dan dapat dilihat. Jadi pada tekstur ini
walaupun secara komposisi sudah tergantikan menjadi
mineral baru, seringkali bentuk mineral asal masih
belum terubah.

Dst.

*) Setiap Praktikan Wajib Menggambarkan dan mendeskripsikan Minimal 3 Tekstur Bijih, selain yang sudah dicontohkan pada No. 1 di
atas.
MODUL 3 ENDAPAN HIDROTERMAL

A. Pendahuluan
Endapan hidrotermal terbentuk oleh adanya sirkulasi fluida hidrotermal yang melindi
(leaching), menstranport, dan mengendapkan mineral-mineral baru sebagai respon terhadap
perubahan kondisi fisik maupun kimiawi (Pirajno, 1992). Interaksi antara fluida hidrotermal
dengan batuan yang dilewatinya (batuan dinding), akan menyebabkan terubahnya mineral-
mineral primer menjadi mineral ubahan. Semua mineral bijih yang terbentuk sebagai mineral
ubahan pada fase ini disebut sebagai endapan hidrotermal.
Berdasarkan tipe dan model endapannya, endapan hidrotermal dapat dibagi menjadi beberapa
tipe endapan diantaranya; Endapan Epitermal, Endapan Porfiri, Endapan Skarn, Endapan VMS,
dan Endapan SEDEX.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum ini adalah untuk memperkenalkan kepada mahasiswa mengenal tipe
endapan hidrotermal beserta karakteristiknya
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan mampu menguraikan bentuk model empiric
dari tipe Endapan hidrotermal serta mendeskripsikan masing-masing karakteristik Endapan
hidrotermal.
C. Tugas Praktikum
Menghimpun referensi/pustaka terkait Endapan Hidrotermal dan studi kasus keterdapatan
salah satu endapan hidrotermal di Indonesia adalah hal awal yang harus dilakukan praktikan
sebagai bahan untuk membuat laporan modul/acara ini. Penugasan praktikum modul ini adalah
menggambarkan model empiric dari tiap tipe endapan hidrotermal dan mendeskripsikan
karakteristik masing-masing endapan secara ringkas pada lembar kerja/paper ukuran A4
dengan mengikuti skema sesuai dengan lembar kerja modul yang diberikan.
Gambar dan deskripsi tipe endapan dibuat dalam lembar kerja secara tertulis (tulis tangan),
Sedangkan untuk laporannya dapat dibuat secara digital (ketik computer).
LEMBAR KERJA MODUL ENDAPAN HIDROTERMAL

Nama :
NIM :

No. Model Endapan Hidrotermal Karakteristik Endapan


1 Endapan Epitermal
( Gambarkan model empiric endapan epitermal)

2 Endapan Porfiri
( Gambarkan model empiric endapan porfiri)

3 Endapan Skarn
( Gambarkan model empiric endapan Skarn)

4 EndapanVMS
( Gambarkan model empiric endapan VMS)

5 Endapan SEDEX
( Gambarkan model empiric endapan SEDEX)
MODUL 4 ENDAPAN RESIDUAL

A. Pendahuluan
Endapan residual atau yang juga dikenal dengan endapan hasil pelapukan merupakan endapan
yang terbentuk oleh adanya proses pelapukan dari batuan yang mengandung bijih mineral yang
secara kimiawi tanpa mengalami transportasi dan membentuk soil (tanah) atau yang disebut
dengan laterit. Endapan ini dicirikan oleh melimpahnya unsur Fe dan Al(OH) yang secara
kimiawi tidak larut oleh proses pelapukan. Namun, Endapan Hasil pelapukan ini juga terkadang
mengandung endapan logam tertentu dengan grade yang tinggi. Leterit merupakan sumber dari
beberapa mineral ekonomis dianataranya Bauxite, Ni, Mn, Cu, Au dan PG.
B. Maksud dan Tujuan.
Maksud dari praktikum ini adalah untuk memperkenalkan kepada mahasiswa mengenal
Endapan Residual dan keterdapatannya di Indonesia.
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan mampu menguraikan bentuk profil endapan
Laterit serta mendeskripsikan genesa pembentukannya.
C. Tugas Praktikum
Menghimpun referensi/pustaka terkait Endapan Laterit dan studi kasus keterdapatan salah satu
endapan laterit di Indonesia wajib dilakukan praktikan sebagai bahan untuk membuat laporan
modul/acara ini. Penugasan praktikum modul ini adalah menggambarkan profil
penampang/model dari tipe endapan Laterit (Nickel & Bauxite) dan mendeskripsikan
karakteristik dan genesa endapan laterit tersebut secara ringkas pada lembar kerja/paper
ukuran A4 dengan mengikuti skema sesuai dengan lembar kerja modul yang diberikan. Gambar
dan deskripsi dibuat dalam lembar kerja secara tertulis (tulis tangan), Sedangkan untuk
laporannya dapat dibuat secara digital (ketik computer).
LEMBAR KERJA MODUL ENDAPAN RESIDUAL

Nama :
NIM :

Model/Profil Penampang Endapan


No. Deskripsi Endapan Laterit
Residual
1 Endapan Nikel Laterit
( Gambarkan model/profil endapan laterit nickel)

2 Endapan Bauksite
(Gambarkan model/profil endapan bauxite)
MODUL 5 UNSUR TANAH JARANG

A. Pendahuluan
Unsur Tanah Jarang atau yang dikenal dengan istilah REE (Rare Earth Element) terdiri dari 15
logam-logam lanthanida ditambah dengan logam scandium dan yttrium dari tabel periodik
kimia. Kedua logam ( Sc & Y) memiliki sifat kimia yang hampir mirip dengan logam-logam
lanthanide. Logam-logam lanthanida terdiri dari logam Lanthanum (La), Cerium, (Ce),
praseo#dymium (Pr), Neodymium (Nd), Promethium (Pm), Samarium(Sm), Europium (Eu),
Gadolinium(Gd), Terbium(Tb), Dysprosium(Dy), Holmium(Ho), Erbium(Er), Thulium (Tm),
Ytterbium (Yb) dan Lutetium (LU). Unsur-unsur tanah jarang merupakan kelompok unsur
yang memiliki sifat elektronik, magnet, optik dan katalitik yang khusus.
B. Maksud dan Tujuan.
Maksud dari praktikum ini adalah untuk memperkenalkan kepada mahasiswa mengenal Unsur
Tanah Jaeang dan keterdapatannya di Indonesia.
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan mampu menguraikan Jenis Unsur Tanah Jarang
dan mendeskripsikan penggunaannya serta Mineral pembawanya di alam.
C. Tugas Praktikum
Menghimpun referensi/pustaka terkait Karakteristik Unsur Tanah Jarang dan lingkungan
pembentukannya di Indonesia wajib dilakukan setiap praktikan sebagai bahan untuk membuat
laporan modul/acara ini. Penugasan praktikum modul ini adalah membuat tabulasi yang berisi
Nama Unsur Tanah Jarang, deskripsi penggunaan REE dan mineral pembawa Unsur Tanah
Jarang secara ringkas pada lembar kerja/paper ukuran A4 dengan mengikuti skema sesuai
dengan lembar kerja modul yang diberikan. Tabulasi berisi penugasan dibuat dalam lembar
kerja secara tertulis (tulis tangan), Sedangkan untuk laporannya dapat dibuat secara digital
(ketik computer).
LEMBAR KERJA MODUL UNSUR TANAH JARANG

Nama :
NIM :
Nama Mineral Kelompok
No Penggunaan Unsur
Unsur Pembawa Unsur
Scandium Asosiasi
Peralatan dengan tuntutan performa yang tinggi,
1 Sc Oxide Mineral
misalnya seperti instalansi luar angkasa
(Sc2O3)) lannya
2

10

11

12

13

14

15

16

17
*) Setiap Praktikan Wajib melengkapi deskripsi terkait unsur tanah jarang dari table di atas, Seperti yang sudah dicontohkan pada No. 1 di
atas.
STRUKTUR LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL

SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
MODUL 1 KLASIFIKASI ENDAPAN BIJIH
1.1. Pendahuluan
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Klasifikasi Endapan Bijih
1.4. Sebaran Endapan Mineral di Indonesia
1.5. Daftar Referensi
MODUL 2 ALTERASI DAN KARAKTERISTIK URAT
2.1. Pendahuluan
2.2. Maksud dan Tujuan
2.3. Alterasi Hidrotermal
2.4. Karakteristik Pembentukan Mineral pada Urat
2.5. Daftar Referensi
MODUL 3 ENDAPAN HIDROTERMAL
3.1. Pendahuluan
3.2. Maksud dan Tujuan
3.3. Klasifikasi Endapan Hidrotermal
3.4. Studi Kasus Endapan Hidrotermal di Indonesia
3.5. Daftar Referensi
MODUL 4 ENDAPAN RESIDUAL
4.1. Pendahuluan
4.2. Maksud dan Tujuan
4.3. Lingkungan Pengendapan Endapan Residual
4.4. Studi Kasus Endapan Residual di Indonesia
4.5. Daftar Referensi
MODUL 5 UNSUR TANAH JARANG (RARE EARTH ELEMENTS)
5.1. Pendahuluan
5.2. Maksud dan Tujuan
5.3. Karakteristik Unsur Tanah Jarang
5.4. Lingkungan Pengendapan Unsur Tanah Jarang
5.5. Daftar Referensi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
I. Lembar Kerja Modul 1
II. Lembar Kerja Modul 2
III. Lembar Kerja Modul 3
IV. Lembar Kerja Modul 4
V. Lembar Kerja Modul 5
VI. Kartu Kontrol
LAPORAN PRAKTIKUM (PENUGASAN)

ENDAPAN MINERAL

DISUSUN OLEH :
NAMA : …………………………………………..
NIM : ……………………………………..……

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL

Telah diperiksa dan disetujui sebagai salah satu syarat


Kelulusan mata kuliah Endapan Mineral
Pada Program Studi S-1 Teknik Geologi
Fakultas Teknik
Universitas Tadulako

Palu, ......................................
Penyusun

…………………………………..
NIM : F 121 ….. ………

Menyetujui,

Dosen Pengampuh Matakuliah Tanda Tangan

1. Ir. Irianto Uno, M.Sc (Penanggung Jawab) …………………..

2. Ir. Muslimin U Botjing, S.T., M.T. …………………..

3. Ir. Asrafil, S.Si., M.Eng. …………………..

4. Riska Puspita, S.T., M.Eng. …………………..

Mengetahui,
Koordinator Prodi S1 Teknik Geologi

Harly Hamad, S.T., M.T.


NIP. 197001052000031002
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK-JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
Kampus Bumi Tadulako Tondo
Jl. Soekarno Hatta Km. 9 Telp. (0451) 453777 – 422355 Fax (0451) 422644; email: untad@untad.ac.id Palu, Sulawesi Tengah 94118

KARTU KONTROL
PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL

Nama : …………………………………………
photo
NIM/Stambuk : …………………………………………
2x3
Semester/TA : GENAP-2021/2022

No. Modul / Acara Catatan / Keterangan Paraf

1 KLASIFIKASI ENDAPAN BIJIH

2 ALTERASI DAN KARAKTERISTIK URAT

3 ENDAPAN HIDROTERMAL

4 ENDAPAN RESIDUAL

5 RARE EARTH ELEMENTS

Telah menyelesaikan Laporan Praktikum pada tanggal

Ujian Praktikum.

Tanggal Dosen Penilai/Asisten Nilai Paraf


Ir. Asrafil, S.Si., M.Eng

Palu, ……………………………………
Koordinator Praktikum Endapan Mineral

Ir. IRIANTO UNO, M.Sc.


NIP. 196112171987031002

Anda mungkin juga menyukai