Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Mengembangkan Pendapat dalam Eksposisi
Alokasi Waktu : 6 × 45 menit (3X Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4:Mengolah, menalar, menyaji,dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


KD 3 KD 4
3.4 Menganalisis struktur 4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi
dan kebahasaan teks eksposisi. dengan memerhatikan isi
(permasalahan, argumen,
pengetahuan, dan rekomendasi),
struktur dan kebahasaan.
IPK IPK
Pertemuan Pertama : Pertemuan Ketiga :
3.4.1 Mengungkapkan struktur teks 4.4.1 Membuat teks eksposisi
eksposisi dengan memerhatikan isi
Pertemuan Kedua : (permasalahan, argumen,
3.4.2 Membandingkan kebahasaan pengetahuan, dan
teks eksposisi rekomendasi), struktur dan
Pertemuan Ketiga : kebahasaan.
3.4.3 Menentukan gagasan pokok dan
gagasan penjelas dalam teks
eksposisi
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan pedagogik genre,
saintifik, dan CLIL dengan model pembelajaran diskoveri, peserta didik
dapat menemukan struktur, aspek kebahasaan teks eksposisi, membandingkan
struktur dan aspek kebahasaan, menentukan gagasan pokok dan penjelas, serta
menyusun teks eksposisi dengan rasa ingin tahu, responsif, dan tanggung jawab
selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri, serta pantang
menyerah.

D. Materi Pembelajaran
Teks eksposisi
1. struktur teks
2. aspek kebahasaan
3. perbandingan struktur dan aspek kebahasaan dua teks.
4. gagasan pokok dan penjelas
5. kerangka teks.

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pendekatan : Pedagogi genre, Saintifik approach, CILL
Model : discovery learning (pertemuan pertama, kedua dan
ketiga).

F. Media/Alat dan Sumber Belajar


Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis

G. Bahan dan Sumber Belajar


1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku siswa Mata
Pelajaran bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
2. Buku teks pelajaran yang relevan
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 ×45 menit) : IPK 3.4.1

Aloka
Kegiata Langkah- si
Deskripsi Kegiatan
n langkah DL Wakt
u
 Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri
Pendahu anugerah Tuhan dan saling mendoakan. 10
-luan menit
 Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya.

 Peserta didik menerima informasi dengan


proaktif tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat


mengenai pembelajaran teks eksposisi.

Kegiatan 1.Stimulation (  Peserta didik membaca analisis struktur teks


Inti pemberian
eksposisi yang disediakan oleh guru yaitu
rangsangan)
Pembangunan dan Bencana Lingkungan (hal. 56
– 57 buku Siswa)

70
2.Problem  Peserta didik menyimak penjelasan Pendidik menit
Statement (per untuk mendiskusikan isi tiap bagian struktur teks
tanyaan/identi eksposisi.
fikasi
masalah)

3.Data  Peserta didik berdiskusi kelompok untuk


collection (Pe mendiskusikan isi tiap bagian struktur teks
ngumpulan eksposisi
Data)

 Peserta didik mendiskusikan isi bagian teks


4.Data
Aloka
Kegiata Langkah- si
Deskripsi Kegiatan
n langkah DL Wakt
u
eksposisi yaitu:
Processing (Pe
 Tesis/pernyataan pendapat
ngolahan Data
 Argumentasi
dan analisis)
 Penegasan Ulang dan rekomendasi

 Dua kelompok dengan secara bergantian


5.Verification mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
(Pemeriksaan dalam diskusi kelas untuk memverifikasikan
data) hasil kerjanya, kelompok lain memberikan
tanggapan meliputi :
 Tesis/pernyataan pendapat
 Argumentasi
 Penegasan Ulang dan rekomendasi

 Di bawah bimbingan Pendidik, peserta didik


6.Generalisati
menyimpulkan :
on (penarikan
kesimpulan)  Struktur teks eksposisi
 Isi setiap bagian struktur

  Siswa dan guru mereview hasil kegiatan


Penutup pembelajaran 10
 Guru memberikan penghargaan kepada menit
kelompok yang berkinerja baik
 Pelajaran ditutup dengan berdoa bersama.

Pertemuan 2 (2 ×45 menit) : IPK 3.4.2

Aloka
Kegiata Langkah- si
Deskripsi Kegiatan
n langkah DL Wakt
u
 Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri
Pendahu 10
Aloka
Kegiata Langkah- si
Deskripsi Kegiatan
n langkah DL Wakt
u
anugerah Tuhan dan saling mendoakan.
-luan menit
 Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya.

 Peserta didik menerima informasi dengan


proaktif tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat


mengenai pembelajaran teks eksposisi.

 Peserta didik membaca analisis struktur teks


Kegiatan 1.Stimulation ( eksposisi yang disediakan oleh guru yaitu
Inti pemberian
Pembangunan dan Bencana Lingkungan (hal.56
rangsangan)
– 57 buku Siswa) dan Upaya Melestarikan
Lingkungan Hidup (hal. 59-61 Buku siswa).

70
2.Problem  Peserta didik menyimak penjelasan Pendidik menit
Statement (per untuk mendiskusikan kebahasaan teks eksposisi.
tanyaan/identi
fikasi
masalah)

 Peserta didik berdiskusi kelompok untuk


3.Data
mendiskusikan makna istilah, adjektiva, dan
collection (Pe
ngumpulan afiksasi dalam teks eksposisi.
Data)

4.Data  Peserta didik mendiskusikan isi bagian teks


Processing (Pe eksposisi yaitu:
ngolahan Data Kebahasaan :
dan analisis)  Makna istilah
 Afiksasi
Aloka
Kegiata Langkah- si
Deskripsi Kegiatan
n langkah DL Wakt
u
 Adjektiva

 Dua kelompok dengan secara bergantian


mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
5.Verification
(Pemeriksaan dalam diskusi kelas untuk memverifikasikan
data) hasil kerjanya; kelompok lain memberikan
tanggapan meliputi
Kebahasaan
 Makna istilah
 Afiksasi
 Adjektiva

 Di bawah bimbingan Pendidik, peserta didik


6.Generalisati menyimpulkan
on (penarikan  Makna istilah
kesimpulan)  Afiksasi
 Adjektiva
  Siswa dan guru mereview hasil kegiatan
Penutup pembelajaran 10
 Guru memberikan penghargaan kepada menit
kelompok yang berkinerja baik
 Pelajaran ditutup dengan berdoa bersama.

Pertemuan 3 (2 X 45 menit) : IPK 3.4.3 dan 4.4.1

Aloka
Kegiata Langkah- si
Deskripsi Kegiatan
n langkah DL Wakt
u
 Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri
Pendahu anugerah Tuhan dan saling mendoakan. 10
-luan menit
Aloka
Kegiata Langkah- si
Deskripsi Kegiatan
n langkah DL Wakt
u
 Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya.

 Peserta didik menerima informasi dengan


proaktif tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat


mengenai pembelajaran teks eksposisi.

 Peserta didik dengan rasa ingin tahu, disiplin,


Kegiatan 1. Orientasi dan bertanggung jawab mengembangkan
Inti gagasan pokok yang disajikan guru dengan
gagasan penjelas yang menguatkan teks
eksposisi.

2. Mengorga-  Peserta didik menyusun kalimat penjelas 70


nisasikan berdasarkan kalimat utama yang telah menit
diberikan oleh guru.

 Pendidik membimbing Peserta didik dalam


3. Membimbi-
proses pengembangann gagasan pokok dan
ng
gagasan penjelas.

4. Menyajikan  Peserta didik secara acak membacakan hasil


Hasil Karya karyanya dan peserta didik yang lain
memberikan tanggapan atau masukan.

 Pendidik memberikan evaluasi yang bersifat


5. Mengevalu- membangun terhadap hasil pekerjaan siswa
asi dan peserta didik yang lain mengajukan
Aloka
Kegiata Langkah- si
Deskripsi Kegiatan
n langkah DL Wakt
u
pertanyaan dan menjawab tentang hal yang
belum dipahami.
 Menyimak penguatan yang disampaikan oleh
Pendidik.

6.Generalisati  Kegiatan Pendidik bersama peserta didik yaitu:


on (penarikan  Membuat simpulan hasil pembelajaran.
kesimpulan)  Merefleksi manfaat pembelajaran
menyusun kalimat penjelas berdasarkan
kalimat utama .
  Siswa dan guru mereview hasil kegiatan
Penutup pembelajaran 10
 Guru memberikan penghargaan kepada menit
kelompok yang berkinerja baik
 Pelajaran ditutup dengan berdoa bersama.

I. Penilaian

No Aspek Teknik Bentuk Instrumen


- Observasi kegiatan
1. Sikap praktikum dan diskusi - Lembar Observasi dan Jurnal
kelompok Terlampir

- Penugasan - Soal Penugasan Individu dan


2. Pengetahuan - Tes Tertulis Kelompok
- Soal Uraian Individu dan
Kelompok
- Penugasan - Lembar Tes Tertulis
3. Keterampilan
LAMPIRAN

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA


Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X / Ganjil
Kompetensi dasar : 3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi.

Indikator : Pertemuan Pertama :


3.4.1. Mengungkapkan struktur teks eksposisi
Pertemuan Kedua :
3.4.2. Membandingkan kebahasaan teks eksposisi
Materi : Fakta:
Contoh Teks Eksposisi
Konsep:
Struktur Teks Eksposisi
Prinsip:
Kebahasaan Teks Eksposisi
Instrumen:
1. Soal Pertemuan Pertama : Analisislah struktur teks eksposisi Upaya
Melestarikan Lingkungan Hidup!
2. Soal Pertemuan Kedua : Temukan kebahasaan pada teks
eksposisi Pembangunan dan Bencana Alam serta Upaya Melestarikan
Lingkungan Hidup!

1. Bacalah teks kemudian, Analisislah struktur teks eksposisi Upaya


Melestarikan Lingkungan Hidup dengan mengisi tabel berikut!
Teks Eksposisi 1
Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup
Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka.
Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang
sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia juga.
Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup
menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia
justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri
dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi?
Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi,
perubahan konsep atau pemahaman tentang alam dan menanamkan budaya
pelestari.

Upaya Rekonsilisasi
Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi.
Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan tangisan terhadap
nasib itu terlupakan dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas
tangisan karena efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal
menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Namun, perlu diingat bahwa tidaklah
cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya
tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari suatu perilaku
dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah.
Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan
lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan
berubah. Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari.
Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan
lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dialami.
Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingku
ngan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja.
Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu
perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih
besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya
melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.

Perubahan Konsep atau Pemahaman Manusia tentang Alam


Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah
terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Berbagai fakta
kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu
pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Cara pandang tersebut melahirkan
tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya, konsep tentang alam sebagai
objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk
mempergunakan alam seenaknya. Tindakan dan perilaku manusia dalam
mengeksplorasi alam terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa
alam perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya.
Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban
perburuan manusia yang tidak bertanggung jawab. Pembalakan liar yang terjadi
pun tak dapat dibendung lagi. Pencemaran tanah dan air sudah menjadi kebiasaan
yang terus dilakukan. Polusi udara sudah tidak disadari bahwa di dalamnya
terdapat kandungan toksin yang membahayakan. Jadi, alam merupakan objek
yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia.
Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru.
Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam sebagai
subjek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan
rasa tanggung jawab. Di sini seharusnya manusia dalam hidupnya dapat
menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Misalnya,
orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan. Artinya alam
dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh kehidupan. Oleh
karena itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak
kehidupan itu sendiri.

Teks Eksposisi 2
Pembangunan dan Bencana Lingkungan
Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang
serius. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah
penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan
tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan
kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang
terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi
yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik
pembangunan yang tidak memperhatikan kelestarian alam, atau disebut
pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah
memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan
generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.
Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh
dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di Negara berkembang,
salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan
terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota
Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini
sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti
bencana bagi manusia.
Pada tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana
tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana
tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan
pembangunan yang mengabaikan kondisi alam.
Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi
karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi
bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat
dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan kerusakan
lingkungan dan bencana alam.
Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air,
penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan
fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran
drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan
limbah di sungai. Akhirnya debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana
banjir yang tidak terelakkan.
Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera
diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan
tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya
kondisi bumi.
Analisislah struktur teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup dengan
mengisi tabel berikut ini.

Tesis/
Pernyataan
Pendapat

Argumentasi

Argumentasi

Argumentasi

Argumentasi

Penegasan
Ulang

2. Datalah istilah yang terdapat dalam teks Pembangunan dan Bencana


Lingkungan Hidup serta Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup, kemudian
carilah maknanya di dalam KBBI atau dalam Kamus Istilah!

Judul teks : Pembangunan dan Bencana Lingkungan Hidup


No Istilah Makna
1. Polusi Pencemaran
2. Habitat 1 Tempat tinggal khas bagi seseorang atau
kelompok masyarakat;
2 Bio tempat hidup organisme tertentu;
tempat hidup yang alami (bagi tumbuhan
dan hewan); lingkungan kehidupan asli;
3 Geo tempat kediaman atau kehidupan
tumbuhan, hewan, dan manusia dengan
kondisi tertentu pada permukaan bumi;
3.
4.
5.
6.
dst.

Judul teks : Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup


No Istilah Makna
1. Rekonsiliasi
3. Efek
4. Konsep
5.
6.
dst.

Rubrik Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Nama kelompok : …………………………………………………


Kelas : …………………………………………………
Tanggal Penugasan :...............................................................

Pedoman penyekoran:
No Deskripsi Skor Skor
soal Maksimal
1 Menjawab dengan benar 3 bagian struktur teks 50 50
eksposisi dengan tepat.
Menjawab dengan benar 2 bagian struktur teks 35
eksposisi dengan tepat.
Menjawab dengan benar 1 bagian struktur teks 15
eksposisi dengan tepat.
2 Menemukan dengan benar 6 kebahasaan teks eksposisi 50 50
Menemukan dengan benar 3 kebahasaan teks eksposisi 35
Menemukan dengan benar 1 kebahasaan teks eksposisi 15
JUMLAH SKOR 100

Kunci jawaban soal pertemuan pertama:


Tesis/ Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar
Pernyataan mengemuka. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah
Pendapat memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang
dialami, termasuk nyawa manusia juga. Namun, hal yang perlu
dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan
manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru
merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri
dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi?
Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam
upaya pelestarian lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya
rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman tentang alam dan
menanamkan budaya pelestari.
Argumenta Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan
si terjadi. Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan
tangisan terhadap nasib itu terlupakan dan dianggap sebagai embusan
angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari kerusakan
lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk
dikisahkan. Namun, perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia
hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak
pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari suatu
perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah.

Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh


kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia
mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan
positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-kejadian
alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi
langganan yang terus-menerus dialami.

Argumenta
si Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat
kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai
suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik
tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah
dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari
pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi
kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.

Argumenta Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan


si hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam.
Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah air
adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam.
Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan
membahayakan. Misalnya, konsep tentang alam sebagai objek. Konsep
ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan
alam seenaknya. Tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi
alam terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam
perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya.

Argumenta Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi


si korban perburuan manusia yang tidak bertanggung jawab. Pembalakan
liar yang terjadi pun tak dapat dibendung lagi. Pencemaran tanah dan air
sudah menjadi kebiasaan yang terus dilakukan. Polusi udara sudah tidak
disadari bahwa di dalamnya terdapat kandungan toksin yang membahaya
kan. Jadi, alam merupakan objek yang terus menerus dieksploitasi dan
dipergunakan manusia.

Penegasan Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan


Ulang dan konsep baru. Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek.
rekomenda Konsep alam sebagai subjek berarti manusia dalam mempergunakan
si alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab.

Di sini seharusnya manusia dalam hidupnya dapat menghargai


dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Misalnya, orang
Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan. Artinya
alam dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh
kehidupan. Oleh karena itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak
langsung telah merusak kehidupan itu sendiri.

Kunci jawaban soal pertemuan kedua :


Lingkungan dan Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup.
No Istilah Makna
1. Polusi pengotoran (tentang air, udara, dan sebagainya);
pencemaran:
3. Habitat 1. Tempat tinggal khas bagi seseorang atau kelom-pok
masyarakat;
2. Bio tempat hidup organisme tertentu; tempat hidup
yang alami (bagi tumbuhan dan hewan); lingkungan
kehidupan asli;
3. Geo tempat kediaman atau kehidupan tumbuhan,
hewan, dan manusia dengan kondisi tertentu pada
permukaan bumi;
4. Perubahan perubahan jangka panjang dalam distribusi pola cuaca
iklim secara statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa
hingga jutaan tahun. Istilah ini bisa juga berarti perubahan
keadaan cuaca ratarata atau perubahan distribusi peristiwa
cuaca ratarata, contohnya, jumlah peristiwa cuaca ekstrem
yang semakin banyak atau sedikit.
5. Iklim kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang
untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain.
6. Fauna keseluruhan kehidupan hewan suatu habitat, daerah, atau
strata geologi tertentu; dunia hewan
7. Flora keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan
suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu; alam
tumbuh-tumbuhan;
8. Drainase saluran air

9. Solusi penyelesaian/ pemecahan masalah


10. daerah Sareah masuknya air dari permukaan tanah ke dalam zona
resapan air jenuh air sehingga membentuk aliran air tanah yang
mengalir ke daerah yang lebih rendah.

No Istilah Makna
1. Rekonsiliasi Perbuatan/ tindakan memulihkan hubungan
persahabatan pada keadaan semula;

3. Efek Akibat, pengaruh


4. Konsep ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa
konkret

5. Indikasi Tanda-tanda yang menarik perhtian, petunjuk.

6. Pembalakan Kegiatan menebang pohon untuk mendapatkan kayu


bulat
7. Toksin zat racun yang dibentuk dan dikeluarkan oleh
organisme yang menyebabkan kerusakan radikal
dalam struktur atau faal, merusak total hidup atau
keefektifan organisme pada satu bagian.
8. Dieksploitasi Didayagunakan
9. Solusi Pemecahan masalah
10. Potensi Kemampuan yang mungkin untuk dikembangkan

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN

PENUGASAN
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X / Ganjil
Kompetensi dasar : 4.3 Mengonstruksikan teks eksposisi dengan
memerhatikan isi (permasalahan, argumen,
pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan
kebahasaan.
Indikator : 4.3.1 Menentukan gagasan pokok dan
gagasan penjelas dalam teks eksposisi
4.3.2
Materi : Menyusun teks eksposisi

Kisi-kisi
Materi No
Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal
Pokok Soal
4.3 Mengonstruksikan 4.3.1 Menentukan Gagasan Disediakan sebuah 1.
teks eksposisi dengan gagasan pokok dan pokok gagasan utama, peserta
memerhatikan isi gagasan penjelas Gagasan didik mengembangkan
(permasalahan, dalam teks eksposisi penjelas dengan menambahkan
argumen, gagasan penjelas yang
pengetahuan, dan sesuai.
rekomendasi), 4.3.2 Menyusun tek Teks Disajikankan suatu 2.
struktur dan s Eksposisi eksposisi gagasan pokok atau
kebahasaan. topik, peserta didik
menyusun teks
eksposisidengan
memerhatikan isi
(permasalahan,
argumen,
pengetahuan, dan
rekomendasi), struktur
dan kebahasaan.
Instrumen
Tugas:
1. Lengkapilah gagasan utama yang disajikan dengan gagasan pendukung
yang menguatkan teks eksposisi!

2. Dengan Kembangkan gagasan pokok atau topik yang telah disediakan ke


dalam teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen,
pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan!

Pedoman Penyekoran Tugas


No Skor
Deskripsi Skor
soal maksimal
1. Gagasan pendukung tepat dan menguatkan teks eksposisi 90-100 100
Gagasan pendukung cukup tepat dan cukup menguatkan 80-89
teks eksposisi
Gagasan pendukung kurang tepat dan kurang menguatkan 70-79
teks eksposisi 0-69
Gagasan pendukung tidak tepat dan tidak menguatkan teks
eksposisi
2. Merumuskan kalimat tesis dengan tepat 8-10 20
Merumuskan kalimat tesis kurang tepat. 4-7
Merumuskan kalimat tesis salah. 0-3

Argumen tepat dan lengkap. 8-10 20


Argumen tepat tapi kurang lengkap. 4-7
Argumen kurang mendukung tesis. 0-3
Merumuskan kalimat penegasan ulang dengan tepat. 8-10 20
Merumuskan kalimat penegasan ulang kurang tepat. 4-7
Merumuskan kalimat penegasan salah. 0-3
Teks eksposisi menggunakan bahasa dan ejaan yang tepat. 8-10 20
Teks eksposisi menggunakan bahasa dan ejaan yang 4-7
kurang tepat. 0-3
Teks eksposisi menggunakan bahasa dan ejaan yang
tidak tepat

KISI-KISI SOAL HOTS


Tahun Pelajaran 2018/2019

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Program : X
Semester : 1 (satu)
Kurikulum : 2013
Kompetensi Kelas/ Indikator Level Bentuk Nomor
No Materi Pokok
Dasar Semester Soal Kognitif Soal Soal
1 3.4Menganalis Analisis struktur X/1 Disajikan teks C4 Uraian 1
is struktur dan tekseksposisi eksposisi , (mengan
kebahasaan peserta didik alisis)
teks eksposisi. dapat
menganalisis
struktur teks
eksposisi

KISI-KISI SOAL HOTS


Tahun Pelajaran 2018/2019

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Program : X
Semester : 1 (satu)
Kurikulum : 2013
Kelas/ Level
Kompetensi Bentuk Nomor
No Materi Pokok Semeste Indikator Soal Keteram
Dasar Soal Soal
r pilan
1 4.3Mengonstruk Menyusun teks X/1 Disajikan sebua P5: Uraian 1
sikan teks eksposisi h gagasan naturalis
eksposisi pokoki, peserta asi
dengan didik dapat
memerhatikan melengkapai Mendesa
isi dengan gagasan in
(permasalahan, pendukung yang
argumen, menguatkan
pengetahuan, teks eksposisi.
dan
rekomendasi),
struktur dan
kebahasaan.
Bengkulu , 12 Juli 2019
Guru Pamong

…………………….. ……………………
NIP……………………. NIM……………..

Mengetahui,
Kepala sekolah

……………………………..
NIP. ……………..

Anda mungkin juga menyukai