Ep 3.3.2.1 SK Rujukan Puskesmas
Ep 3.3.2.1 SK Rujukan Puskesmas
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TOMIA
Jln Kompleks Rujab Camat Tomia, Kel Onemay Kec. Tomia
Email :puskesmastomia23@gmail.com Telp. 081266745122
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS TOMIA
NOMOR :
TENTANG
RUJUKAN PUSKESMAS
MEMUTUSKAN
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini, akan dilakukan perubahan sebagaimana
mestinya;
Ditetapkan di Tomia
Pada tanggal,
KEPALA PUSKESMAS TOMIA
BAHARUDDIN LA HAMIRU
LAMPIRAN : KEPALA PUSKESMAS
TOMIA
NOMOR :
TENTANG : PENETAPAN SASARAN
KESELAMATAN PASIEN
KEDERASAN PANJANG
A. Prosedur Klinis
Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medik untuk menentukan
diagnosis utama dan diagnosis banding.
Memberikan tindakan stabilisasi sesuai kasus berdasarkan Standar Prosedur Operasional (SPO).
Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan dan memastikan bahwa unit pelayanan tujuan dapat
menerima pasien
Untuk pasien gawat darurat harus didampingi tenaga kesehatan yang kompeten dibidangnya dan
mengetahui kondisi pasien.
Pasien (pada point 4) diantar dengan kendaraan ambulans dan diserah terimakan oleh petugas,
agar petugas dan kendaraan pengantar tetap menunggu sampai pasien di IGD mendapat kepastian
pelayanan, apakah akan dirujuk atau ditangani di fasilitas pelayanan kesehatan setempat.
Rujukan kasus yang memerlukan standart kompetensi tertentu (spesialis) Pemberi Pelayanan
Kesehatan tingkat I (Puskesmas) dapat merujuk langsung ke rumah sakit rujukan yang memiliki
kompetensi tersebut
B. Prosedur Administratif:
Memperhatikan anjuran tindakan yang disampaikan oleh Rumah Sakit yang terakhir merawat
pasien tersebut.
Melakukan tindak lanjut atau perawatan kesehatan masyarakat dan memantau kondisi klinis
pasien sampai sembuh.
2. Prosedur Administratif:
Meneliti isi surat balasan rujukan dan mencatat informasi tersebut di buku register pasien
rujukan, kemudian menyimpannya pada rekam medis pasien yang bersangkutan dan memberi
tanda tanggal / jam telah ditindaklanjuti.
c. Rujukan Spesimen
Informasi rujukan spesimen dibuat oleh pihak pengirim dengan mengisi surat rujukan
spesimen, yang berisikan antara lain : nomor surat, tanggal, status jaminan kesehatan yang
dimiliki, tujuan rujukan penerima, jenis/bahan/asal spesimen, nomor spesimen yang dikirim,
tanggal pengambilan spesimen, jenis pemeriksaan yang diminta, nama dan identitas pasien,
serta diagnosis klinis. (Lihat format R/2, Surat Rujukan Spesimen). Informasi balasan hasil
pemeriksaan bahan / spesimen yang dirujuk dibuat oleh pihak laboratorium penerima dan
segera disampaikan pada pihak pengirim dengan menggunakan format yang berlaku di
laboratorium yang bersangkutan.
Rujukan pada kasus KIA sangatlah sensitif karena menyangkut dua nyawa, dimana pasien datang
berdua dan haruslah kembali minimal 2 orang atau lebih tidak boleh kurang. Sehingga kecepatan
rujukan sangat penting, terutama untuk kasus-kasus gawat darurat. Pada awal kehamilan tenaga
medis yang melakukan ANC baik bidan maupun dokter umum di puskesmas harus memberikan
edukasi apakah ibu termasuk dalam kategori beresiko seperti memiliki :
Hiperemesis Gravidarum
Hipertensi Dalam Kehamilan
o Hipertensi dalam kehamilan
o Pre-eklamsi
Gejala dan Penyakit lain yang memerlukan manajemen khusus
o Sesak
o Riwayat Diabetes Melitus
o Memiliki Resiko HIV
o Demam Tinggi
o dll
Pertumbuhan janin terhambat (PJT) : tinggi fundus tidak sesuai usia kehamilan
Kelainan kehamilan (hubungan yang abnormal antara janin dan panggul)
o Gemelli
o Kelainan letak, posisi
o DKP (Disproporsi Kepala Panggul)
Apabila terdapat ibu hamil dengan kasus tersebut maka wajib bagi puskesmas untuk mengedukasi
ibu agar melakukan persalinan di Rumah Sakit PONEK terdekat dari lokasi tinggal, tidak di
puskesmas, hal ini perlu dilakukan agar penanganan kegawatan dapat segera diberikan.
Namun untuk kasus – kasus gawat darurat seperti
Pada kasus-kasus gawat darurat tersebut puskesmas atau bidan dapat segera merujuk ke Rumah
Sakit PONEK terdekat untuk segera dilakukan tindakan, tanpa perlu menelepon, dan Rumah Sakit
PONEK wajib melakukan tindakan pada pasien itu. Pertimbangan untuk memilih Rumah Sakit
PONEK adalah
7. Prosedur administratif Rujukan KIA pada ibu dengan kondisi Gawat Darurat
Pasien yang termasuk dalam kategori ini adalah pasien dengan kondisi sakit menetap sehingga
dikhawatirkan mobilisasi terlalu banyak dapat memperburuk kondisinya tersebut. Contoh
kondisi pasien yang masuk didalam kategori ini adalah
Pasien dengan penyakit kanker yang memerlukan kemoterapi rutin
Pasien dengan cacat tubuh menetap
Pasien gagal ginjal kronis yang membutuhkan cuci darah rutin
Pasien lain dengan kondisi sakit menetap
9. Prosedur Administratif:
Mencatat di buku register hasil pemeriksaan untuk arsip sebagai pasien dengan kondisi
tetap
Pasien dapat dirujuk tanpa perlu datang ke puskesmas
Rujukan horizontal dilakukan pada kondisi tertentu dimana puskesmas tidak memiliki
kelengkapan yang seharusnya ada didalam puskesmas seperti, reagen guna tes mantoux,
pemeriksaan rontgen thorax, pemeriksaan EKG pada saat kertas EKG habis maupun rusak,
pemeriksaan laboratorium darah pada saat reagen habis, dll. Biaya untuk puskesmas rujukan
akan diambil dari kapitasi puskesmas yang merujuk.
Mengisi format dan surat rujukan spesimen/penunjang diagnostik lainnya secara cermat
dan jelas termasuk nomor surat dan jaminan kesehatan baik pemerintah maupun swasta,
informasi jenis spesimen/penunjang diagnostik lainnya pemeriksaan yang diinginkan,
identitas pasien dan diagnosa sementara serta identitas pengirim.
Mencacat informasi yang diperlukan di buku register yang telah ditentukan masing-masing
intansinya.
Mengirim surat rujukan spesimen/penunjang diagnostik lainya ke alamat tujuan dan lembar
kedua disimpan sebagai arsip.
Prosedur Klinis
o Menerima dan memeriksa spesimen/penunjang diagnostik lainnya sesuai dengan kondisi
pasien/bahan yang diterima dengan memperhatikan aspek : sterilisasi, kontaminasi
penularan penyakit, keselamatan pasien, orang lain dan kelayakan untuk pemeriksaan.
o Memastikan bahwa spesimen yang diterima tersebut layak untuk diperiksa sesuai
dengan permintaan yang diinginkan.
o Mengerjakan pemeriksaan laboratoris atau patologis dan penunjang diagnostik lainnya
dengan mutu standar dan sesuai dengan jenis dan cara pemeriksaan yang diminta oleh
pengirim.
Prosedur Administratif
o Meneliti isi surat rujukan spesimen dan penunjang diagnostik lainnya yang diterima
secara cermat dan jelas termasuk nomor surat dan jaminan kesehatan baik pemerintah
maupun swasta, informasi pemeriksaan yang diinginkan, identitas pasien dan diagnosa
sementara serta identitas pengiriman
o apabila specimen yang diterima tidak layak, maka spesimen tersebut dikembalikan.
o Mencacat informasi yang diperlukan di buku register / arsip yang telah ditentukan
masing-masing instansinya.
o Memastikan kerahasiaan pasien terjamin.
o Mengirimkan hasil pemeriksaan tersebut secara tertulis dengan format standar masing-
masing sarana kepada pimpinan institusi pengirim.
BAHARUDDIN LA HAMIRU