Anda di halaman 1dari 22

PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE

STOPWATCH TIME STUDY (STS)


(STUDI KASUS: UMKM PENCUCIAN MOTOR GARIS SIKAT KABUPATEN GOWA)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8:


Naila Fadia (D071221029)
Marshal H (D071221034)
Adam Susilo (D071221047)
Puan Maharani (D071221050)
Deffliansi Nintias (D071221051)
Radiatul Adwiyah (D071221055)

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Pengukuran Waktu Kerja Dengan
Menggunakan Metode Stopwatch Time Study (STS) (Studi Kasus: UMKM Pencucian Motor
Garis Sikat Kabupaten Gowa)” dapat penulis selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang pelanggaran
atau kesalahan apa saja yang biasa terjadi dalam bahasa keseharian yang bisa kita pelajari salah
satunya dari karya film. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah Ta’ala
karuniai kepada penulis sehingga makalah ini dapat disusun melalui beberapa sumber yakni
melalui pengukuran langsung, kajian pustaka, maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen mata kuliah
Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi I (PSKE) dan juga kepada pemilik UMKM Pencucian
Motor Garis Sikat Kabupaten Gowa yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang
sempurna di dunia, melainkan Allah Ta’ala, Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami
memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Gowa, 26 September 2023

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................................. 2
BAB II......................................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 3
A. Motion Study ....................................................................................................................... 3
B. Time Study ........................................................................................................................... 3
C. Metode Stopwatch Time Study (STS) ................................................................................ 3
BAB III........................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 7
A. Tahapan Pencucian Motor pada UMKM Garis Sikat ................................................... 7
B. Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Standar Pada Pencucian
Motor UMKM Garis Sikat ..................................................................................................... 10
C. Solusi Perbaikan Durasi Pencucian Motor pada UMKM Garis Sikat ....................... 13
BAB IV ......................................................................................................................................... 14
PENUTUP.................................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 16
LAMPIRAN................................................................................................................................. 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan industri dan bisnis, efisiensi dalam proses produksi
menjadi sangat penting bagi perusahaan, terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM). Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, UMKM
memainkan peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.
Kabupaten Gowa, yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, tidak terkecuali
dari tren ini. Salah satu UMKM yang berada di Kabupaten Gowa adalah UMKM Pencucian
Motor 'Garis Sikat,' yang berlokasi di BTN Minasa UPA Blok/10, Manggarupi, Kabupaten
Gowa.

UMKM Pencucian Motor Garis Sikatmerupakan salah satu pelaku usaha di sektor
jasa pencucian sepeda motor yang telah berkontribusi secara signifikan terhadap
perekonomian lokal. Dengan memberikan layanan pencucian sepeda motor yang
berkualitas, cepat, dan efisien, UMKM ini telah berhasil membangun basis pelanggan setia.
Namun, dalam upaya untuk terus berkembang dan bersaing di pasar yang semakin sengit,
UMKM Pencucian Motor Garis Sikat perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk
meningkatkan efisiensi operasionalnya.
Salah satu aspek utama dalam meningkatkan efisiensi operasional adalah
pengukuran waktu kerja. Pengelolaan waktu yang efisien adalah kunci untuk
mengoptimalkan proses produksi dan pelayanan pelanggan. Oleh karena itu, metode
pengukuran waktu yang akurat dan efektif menjadi sangat penting, dan metode serta
Motion Study serta Stopwatch Time Study (STS) menjadi salah satu metode efektif.
Motion Study adalah teknik pengamatan dan analisis terhadap gerakan fisik yang
dilakukan oleh pekerja saat menjalankan suatu tugas atau aktivitas tertentu. Tujuan utama
dari Motion Study adalah untuk mengidentifikasi gerakan-gerakan yang tidak perlu atau

1
tidak efisien dalam proses kerja, dan kemudian mengambil tindakan untuk mengeliminasi
atau mengoptimalkan gerakan-gerakan tersebut. STS adalah teknik pengukuran waktu
yang memanfaatkan stopwatch untuk merekam waktu yang diperlukan oleh pekerja untuk
menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas tertentu. Metode ini sangat berguna dalam
mengevaluasi dan meningkatkan efisiensi operasional.
Dalam rangka memaksimalkan produktivitas UMKM Pencucian Motor Garis
Sikat, peneliti melakukan pengamatan yang cermat terhadap setiap tahap dalam proses
pencucian sepeda motor mereka. Dengan menggabungkan metode STS dan Motion Study
pada UMKM Pencucian Motor Garis Sikat, peneliti berharap dapat mengoptimalkan waktu
kerja dan gerakan fisik pekerja mereka, yang pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi
operasional, kualitas layanan, dan daya saing mereka di pasar yang semakin kompetitif.
Studi kasus ini juga dapat menjadi contoh bagi UMKM sejenis di Kabupaten Gowa dan
daerah sekitarnya untuk mengadopsi teknik-teknik pengukuran dan analisis yang serupa
dalam usaha untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar dalam bisnis mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahapan pencucian motor pada UMKM Garis Sikat?
2. Bagaimana waktu siklus, waktu normal, dan waktu standar pada pencucian motor
UMKM Garis Sikat?
3. Bagaimana solusi perbaikan durasi pencucian motor pada UMKM Garis Sikat?

C. Tujuan
1. Mengetahui tahapan pencucian motor pada UMKM Garis Sikat.
2. Mengetahui waktu siklus, waktu normal, dan waktu standar pada pencucian motor
UMKM Garis Sikat.
3. Mengetahui solusi perbaikan durasi pencucian motor pada UMKM Garis Sikat.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Motion Study
Motion Study atau studi gerakan merupakan analisis yang mempelajari gerakan
yang dilakukan oleh pekerja untuk menyelesaikan tugas mereka dengan efisiensi dan
kecepatan. Dalam dasarnya, motion study adalah teknik yang digunakan untuk merekam,
memeriksa, dan menganalisis gerakan tubuh operator ketika mereka sedang bekerja. Dalam
lingkungan industri, waktu kerja memiliki peran yang sangat penting dalam sistem
produksi. Hal ini tidak hanya memengaruhi produktivitas, tetapi juga menjadi parameter
untuk menilai metode kerja yang lebih efektif dalam menyelesaikan pekerjaan. Tujuan
metode motion study adalah untuk menentukan atau mendesain metode kerja yang sesuai
untuk menyelesaikan sebuah aktivitas.
Untuk menyampaikan hasil dari pengukuran, peta kerja sangat diperlukan. Peta
kerja adalah alat yang sistematis dan jelas yang digunakan untuk menggambarkan seluruh
alur produksi dengan tujuan menganalisis proses kerja dari awal hingga akhir. Melalui peta
kerja, kita juga dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk memperbaiki
metode kerja, seperti jumlah pesanan, waktu yang dibutuhkan oleh mesin, kapasitas mesin,
persediaan bahan khusus, dan peralatan khusus yang dibutuhkan.

B. Time Study
Time study adalah metode yang digunakan untuk mengukur dan menganalisis waktu
yang diperlukan oleh pekerja atau operator dalam menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas
tertentu. Metode ini sering digunakan dalam konteks industri, manufaktur, dan pengelolaan
operasional untuk mengidentifikasi dan mengukur elemen waktu yang terlibat dalam
proses kerja. Proses time study biasanya melibatkan langkah-langkah sebagai berikut:
• Identifikasi tugas atau aktivitas yang akan diukur.
• Pemilihan operator yang mewakili pekerjaan tersebut.
• Pengamatan langsung dan pencatatan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas.
• Analisis data yang diperoleh untuk mengidentifikasi waktu standar yang tepat dan
perbaikan yang mungkin dilakukan.
Time study adalah alat penting dalam pengelolaan operasional yang membantu
organisasi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kinerja keseluruhan. Data yang
diperoleh dari time study digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang
lebih baik dalam perencanaan produksi, alokasi sumber daya, dan pengembangan metode
kerja yang lebih efisien.

C. Metode Stopwatch Time Study (STS)


Stopwatch Time Study adalah metode sistematis yang digunakan untuk mengukur
waktu yang diperlukan oleh seorang pekerja atau operator untuk menyelesaikan suatu tugas
atau aktivitas tertentu. Metode ini biasanya digunakan dalam konteks industri dan
manufaktur untuk menganalisis dan meningkatkan efisiensi dalam proses produksi.

3
Stopwatch Time Study memanfaatkan stopwatch atau alat pemantau waktu serupa untuk
merekam dengan akurat waktu yang diperlukan oleh pekerja untuk melakukan berbagai
aktivitas atau gerakan dalam pekerjaan mereka.
Pada dasarnya, langkah-langkah utama dalam STS melibatkan pengamat yang
mengamati pekerjaan yang sedang dilakukan oleh operator dan menghentikan dan memulai
stopwatch sesuai dengan awal dan akhir setiap gerakan atau aktivitas. Data yang diperoleh
dari STS mencakup waktu yang diperlukan untuk setiap gerakan, istirahat, atau perubahan
posisi yang dilakukan oleh pekerja selama proses kerja.
Stopwatch Time Study merupakan metode yang sangat berguna dalam pengelolaan
operasional yang membantu organisasi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan
kualitas produk atau layanan yang mereka hasilkan. Metode ini memberikan data yang
akurat dan terinci yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik
dalam perencanaan produksi dan perbaikan proses kerja. Untuk menghitung waktu
baku/standar pada sebuah pekerjaan, ada beberapa tahapan perhitungan yang harus
dilakukan terlebih dahulu, diantaranya:

1. Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bahan baku
diproses di tempat kerja. Dapat dikatakan waktu siklus merupakan hasil pengamatan
secara langsung yang tertera dalam stopwatch.

∑𝒙𝒊
𝑾𝒔𝒊𝒌𝒍𝒖𝒔 =
𝑵

Keterangan:
𝑋𝑖 = waktu untuk mengamati (detik)
𝑁 = jumlah pengamatan
𝑊𝑠iklus = waktu siklus (detik)

2. Waktu Normal
Waktu normal adalah waktu siklus yang telah dikalikan dengan penyesuaian
performance rating.

𝑾𝒏𝒐𝒓𝒎𝒂𝒍 = 𝑾𝒔𝒊𝒌𝒍𝒖𝒔 𝒙 𝑷

Keterangan:
Wnormal = waktu normal (detik)
Wsiklus = waktu siklus (detik)
P = performance rating

3. Performance Rating
Rating Factor/Perfomance Rating merupakan hal yang mendasar pada suatu faktor
tunggal yaitu Metode Westinghouse dimana kewajaran ataupun ketidak wajaran dalam

4
bekerja dapat dinilai menggunakan 4 faktor yaitu keterampilan, usaha, kondisi dalam
bekerja, dan konsistensi. Performance rating dapat dihitung menggunakan tabel
Westinghouse rating system. Rumus dari performance rating adalah:

Performance rating = 1 + rating faktor

SKILL EFFORT
+0,15 A1 SUPERSKILL +0,13 A1
+0,13 A2 +0,12 A2 SUPERSKILL
+0,11 B1 +0,10 B1
EXCELLENT EXCELLENT
+0,08 B2 +0,08 B2
+0,06 C1 +0,05 CI
GOOD GOOD
+0,03 C2 +0,02 C2
0,00 D AVERAGE 0,00 D AVERAGE
-0,05 E1 -0,04 E1 FAIR
FAIR
-0,10 E2 -0,08 E2
-0,16 F1 -0,12 F1 POOR
POOR
-0,22 F2 -017 F2
CONDITION CONSISTENCY
+0,06 A SUPERSKILL +0,04 A SUPERSKILL
+0,04 B EXCELLENT +0,03 B EXCELLENT
+0,02 C GOOD +0,01 C GOOD
0,00 D AVERAGE 0,00 D AVERAGE
-0,03 E FAIR -0,02 E FAIR
-0,07 F POOR -0,04 F POOR

4. Waktu Standar/Waktu Baku


Waktu baku merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki
tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

100%
𝑊𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = 𝑊𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥
100% − %𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒

Keterangan:
Wstandar = waktu standar (detik)
Wnormal = waktu normal (detik)
Allowance = kelonggaran (%)

5. Allowance
Menentukan jumlah yang diperbolehkan dari persentase waktu standar dan
ditambahkan dalam waktu dapa menggunakan allowance (kelonggaran).

5
6
BAB III
PEMBAHASAN

A. Tahapan Pencucian Motor pada UMKM Garis Sikat


a) Analisis Motion Study
Salah satu contoh analisis gerakan (motion study) pada suatu sistem kerja sederhana,
yaitu proses mencuci motor pada UMKM Pencucian Motor Garis Sikat. Dalam analisis
ini, kita akan menerapkan prinsip-prinsip berikut:
• Eliminate Unnecessary Motions (Menghilangkan Gerakan yang Tidak Perlu):
Mengurangi gerakan yang tidak memberikan nilai tambah pada proses kerja.
• Combine Activities (Menggabungkan Aktivitas): Menggabungkan langkah-
langkah yang bisa dilakukan secara bersamaan untuk menghemat waktu.
• Reduce Fatigue (Mengurangi Kelelahan): Mengidentifikasi gerakan yang
membebani fisik pekerja dan mengurangi tekanan atau repetisi berlebihan.
• Improve The Arrangement of The Workplace (Meningkatkan Penataan Tempat
Kerja): Mengoptimalkan tata letak tempat kerja untuk memudahkan akses dan
penggunaan alat-alat.

Jika diterapkan prinsip-prinsip analisis gerakan, maka:

• Eliminate Unnecessary Motions (Menghilangkan Gerakan yang Tidak Perlu):


Identifikasi langkah-langkah yang tidak memberikan nilai tambah. Misalnya,
menghilangkan langkah ke-3 jika sabun dapat disemprotkan bersamaan dengan
air.
• Combine Activities (Menggabungkan Aktivitas): Gabungkan beberapa
langkah jika mungkin. Misalnya, saat masuk ke area pengeringan, bisa
langsung diambil dan digabung dengan lap baru dan lap khusus pengelapan
menggunakan cairan pengkilap.
• Reduce Fatigue (Mengurangi Kelelahan): Menggurangi repetisi gerakan yang
membebani. Misalnya, bolak-balik untuk menyalakan dan mematikan pompa
mesin air.
• Improve The Arrangement of The Workplace (Meningkatkan Penataan Tempat
Kerja): Letakkan alat dan peralatan yang sering digunakan dalam jangkauan
tangan. Tempatkan alat semprot tekanan tinggi dan sikat dengan mudah
dijangkau.

Dengan menerapkan perubahan ini, proses mencuci motor dapat menjadi lebih efisien
dan kurang melelahkan. Hal ini akan menghemat waktu, tenaga, dan meningkatkan
produktivitas di tempat cuci motor pada UMKM Pencucian Motor Garis Sikat
Kabupaten Gowa tersebut.

7
b) Alur Pencucian Motor
Alur pencucian motor adalah proses yang melibatkan sejumlah tahapan yang dilakukan
untuk membersihkan sepeda motor secara efisien dan efektif. Alur pencucian motor
pada UMKM Garis Sikat memiliki 15 tahapan kerja. Berikut adalah alur umum pada
UMKM Pencucian Motor Garis Sikat Kabupaten Gowa.

No Tahapan Kerja
1 Pemindahan motor ke area pencucian
2 Menyalakan mesin pompa air
3 Menyemprot motor dengan air
4 Menyemprot motor dengan sabun
5 Mematikan mesin pompa air dan gantung selang air
5 Menunggu sabun luntur
6 Menyalakan mesin pompa air dan ganti jenis
penyemprot
7 Membilas motor dengan air mengalir
8 Mematikan mesin pompa air dan gantung selang air
9 Pemindahan motor ke area pengeringan
10 Mengambil lap motor
11 Pengelapan motor
12 Mengambil cairan pengkilap dan lap baru
13 Menyemprot cairan pengkilap
14 Pengelapan motor
15 Pemindahan motor keluar

c) Flow Chart
Flow Chart mencakup setiap tahapan yang peneliti lakukan, dimulai dari melakukan
kajian teori hingga melakukan pengukuran langsung pada UMKM Pencucian Motor
Garis Sikat Kabupaten Gowa. Dengan memahami alur flow chart ini, pembaca dapat
memahami proses dan tahapan yang dilakukan dari awal hingga akhir percobaan.

8
d) Diagram Fish Bone
Analisis fish bone digunakan untuk mengidentifikasi penyebab-penyebab yang
mungkin timbul dari permasalahan dapat dijelaskan dengan diagram berikut.

Berdasarkan diagram di atas, terdapat beberapa masalah yang dihadapi UMKM


Pencucian Motor Garis Sikat. Untuk itu diperlukan rencana penanggulangan faktor
kerja yang tidak efektif pada tabel di bawah ini.

9
Faktor Yang
Masalah Yang Terjadi Rekomendasi Yang Diberikan
Diamati
• Waste motion, pemborosan yang
terjadi karena adanya pergerakan
oleh operator yang mengakibatkan • Mengatur waktu kerja antar
pada tahap pencucian berulang- pekerja.
Manusia ulang. Seperti kurang teliti dan
terburu-buru.
• Memberikan kesempatan rotasi
• Rotasi pekerja. pekerja ketika sedang jenuh.
• Defect, tempat semprot tidak • Membeli tempat semprot baru.
bekerja dengan semstinya.
• Membedakan tempat lap kering
Peralatan
• Fungsi yang berbeda. untuk ban dan bodi kurang di
aplikasikan.

Memberikan bahasa atau dengan


Komunikasi terbatas, karena suara
Metode gerak tubuh yang dipahami antar
bising pada mesin.
pekerja.

B. Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Standar Pada Pencucian
Motor UMKM Garis Sikat
i. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari pengamatan proses pencucian motor pada UMKM Pencucian Motor
Garis Sikat untuk menghitung waktu baku pada tanggal 21 September 2023.
Pengambilan data dilakukan dengan membagi proses operasi menjadi beberapa elemen
kerja. Waktu tiap elemen kerja proses pencucian motor dapat dilihat pada tabel di bawah.

Banyaknya Jumlah Data (detik) Waktu


No Tahapan Kerja Total
1 2 3 4 5 Siklus
Pemindahan motor ke area
1 29.27 27.35 27.2 25.49 26.58 135.89 27.178
pencucian
Menyalakan mesin pompa
2 10.23 10 13.47 11.1 12.55 57.35 11.47
air
Menyemprot motor dengan
3 90.07 98.49 92 90.31 92 462.87 92.574
air
Menyemprot motor dengan
4 93.5 95.2 92.59 90.48 93.46 465.23 93.046
sabun

10
Mematikan mesin pompa
5 11.57 12.31 9.36 8.22 10.45 13.52 65.43
air dan gantung selang air
5 Menunggu sabun luntur 123.55 125.2 118 127.3 140.11 634.16 126.832
Menyalakan mesin pompa
6 air dan ganti jenis 30.32 33.42 33.3 30.35 31.2 158.59 31.718
penyemprot
Membilas motor dengan
7 115.23 140.49 150.55 130.49 119.3 656.06 131.212
air mengalir
Mematikan mesin pompa
8 12.28 9.37 10.45 9.93 10.23 52.26 10.452
air dan gantung selang air
Pemindahan motor ke area
9 28.33 33.4 29.77 30.05 30.37 151.92 30.384
pengeringan
10 Mengambil lap motor 19.41 16.43 18.15 20.01 17.38 91.38 18.276
11 Pengelapan motor 359.32 429.33 408.37 406.27 357.22 1960.51 392.102
Mengambil cairan
12 20.05 25.34 23.21 20.32 24.4 113.32 22.664
pengkilap dan lap baru
Menyemprot cairan
13 40.23 45.2 41.09 39.06 43.29 208.87 41.774
pengkilap
14 Pengelapan motor 202.19 220.59 169.03 177.41 182.38 951.6 190.32
15 Pemindahan motor keluar 51.39 49.42 56.13 45.22 49.23 251.39 50.278
Total 1236.94 1371.54 1292.67 1262.01 1240.15 6364.92 1335.71

ii. Pengolahan Data


Pengolahan data dilakukan dalam analisis pengukuran waktu kerja pada tahapan
pengolahan data berikut ini.
1) Perhitungan Waktu Siklus
Adapun perhitungan waktu siklus berdasarkan hasil bagi total waktu pengamatan
dibagi jumlah pengamatan.
∑𝒙𝒊
𝑾𝒔𝒊𝒌𝒍𝒖𝒔 =
𝑵

Dengan menggunakan rumus di atas, didapatkan waktu siklus sebesar 1355.71 detik
per pencucian satu motor dengan total waktu 6346.92 detik dan dengan 5 kali
pengukuran.
2) Penentuan Faktor Penyesuaian (Performance Rating)
Pada penentuan faktor penyesuaian dengan metode Westing House system’s rating,
terdapat empat penilaian faktor penyesuaian yang dapat mempengaruhi kinerja
operator yakni kemampuan (skill), usaha (effort), kondisi (condition), dan
konsistensi (consistency). Hasil pengukuran dapat dilihat dalam tabel berikut.

11
No. Faktor Kelas Nilai
1 Skill Excellent (B1) 0.11
2 Effort Good (C2) 0.02
3 Condition Good (C) 0.02
4 Consistency Average (D) 0,00
Total 0.15
1 + 0.15 = 1,15

3) Perhitungan Waktu Normal


Setelah diketahui faktor penyesuaian kemudian dilanjutkan untuk menghitung waktu
normal. Berikut ini adalah perhitungan waktu normal yang ditunjukkan di bawah ini.
𝑾𝒏𝒐𝒓𝒎𝒂𝒍 = 𝑾𝒔𝒊𝒌𝒍𝒖𝒔 𝒙 𝑷

Wnormal = 1335.71 x 1.15 = 1536.0665 detik

Perhitungan waktu normal pada elemen kerja pencucian motor membutuhkan waktu
1536.0665 detik/unit. Jika dibulatkan menjadi 1536 detik atau 25,6 menit. Artinya
pekerja memiliki kemampuan rata-rata menyelesaikan proses elemen kerja
pencucian motor selama 1536.0665 detik.

4) Penentuan Kelonggaran (Allowance)


Untuk menghitung waktu baku maka diperlukan waktu kelonggaran atau allowance
berdasarkan beberapa faktor yang ditunjukkan pada tabel berikut.
Faktor Kelonggaran %
Tenaga yang dikeluarkan 10%
Sikap kerja 1.5%
Gerakan kerja 0%
Kelelahan mata 0%
Keadaan temperatur tempat kerja 2%
Keadaan atmosfer 0%
Keadaan lingkungan yang baik 0%
Kebutuhan pribadi pria 2%
Kelonggaran tak terhindarkan 4%
Total 19.5%

12
5) Perhitungan Waktu Baku/Standar
Setelah menghitung waktu normal dan kelonggaran (allowance) maka selanjutnya
menghitung waktu standar dari tiap elemen kerja. Yang dapat dihitung menggunakan
rumus
𝟏𝟎𝟎%
𝑾𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 = 𝑾𝒏𝒐𝒓𝒎𝒂𝒍 𝒙
𝟏𝟎𝟎% − %𝑨𝒍𝒍𝒐𝒘𝒂𝒏𝒄𝒆

𝟏𝟎𝟎%
Wstandar =𝟏𝟓𝟑𝟔. 𝟎𝟔𝟓𝟓 × (𝟏𝟎𝟎%−𝟏𝟗.𝟓%)
= 1908.157143 detik/unit

Perhitungan waktu standar pada elemen kerja pencucian motor membutuhkan waktu
1908.157143 detik/unit. Jika dibulatkan menjadi 1908 detik atau 31,8 menit. Artinya
pekerja memiliki kemampuan rata-rata menyelesaikan proses elemen kerja
pencucian motor selama 1908.157143 detik.

C. Solusi Perbaikan Durasi Pencucian Motor pada UMKM Garis Sikat


Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan peneliti dan setelah terjun langsung
mengukur pengukuran waktu tahapan kerja pada pencucian motor UMKM Garis Sikat
Kabupaten Gowa, ada beberapa solusi yang bisa diperbaiki UMKM Pencucian Motor Garis
Sikat agar dapat meningkatkan produktivitasnya dan dapat mengurangi serta memperbaiki
durasi pencucian motor yang efektif.
Faktor Yang
Masalah Yang Terjadi Rekomendasi Yang Diberikan
Diamati
• Waste motion, pemborosan yang
terjadi karena adanya pergerakan
oleh operator yang mengakibatkan • Mengatur waktu kerja antar
pada tahap pencucian berulang- pekerja.
Manusia ulang. Seperti kurang teliti dan
terburu-buru.
• Memberikan kesempatan rotasi
• Rotasi pekerja. pekerja ketika sedang jenuh.
• Defect, tempat semprot tidak • Membeli tempat semprot baru.
bekerja dengan semstinya.
• Membedakan tempat lap kering
Peralatan
• Fungsi yang berbeda. untuk ban dan bodi kurang di
aplikasikan.

Memberikan bahasa atau dengan


Komunikasi terbatas, karena suara
Metode gerak tubuh yang dipahami antar
bising pada mesin.
pekerja.

13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengumpulan data, pengolahan data, dan analisa hasil, maka dapat
disimpulkan bahwa:
• Tahapan pencucian motor pada UMKM Garis Sikat yaitu:

No Tahapan Kerja
1 Pemindahan motor ke area pencucian
2 Menyalakan mesin pompa air
3 Menyemprot motor dengan air
4 Menyemprot motor dengan sabun
5 Mematikan mesin pompa air dan gantung selang air
5 Menunggu sabun luntur
6 Menyalakan mesin pompa air dan ganti jenis
penyemprot
7 Membilas motor dengan air mengalir
8 Mematikan mesin pompa air dan gantung selang air
9 Pemindahan motor ke area pengeringan
10 Mengambil lap motor
11 Pengelapan motor
12 Mengambil cairan pengkilap dan lap baru
13 Menyemprot cairan pengkilap
14 Pengelapan motor
15 Pemindahan motor keluar

• Waktu Siklus, Waktu Normal, Performance Rating, Allowance, dan Waktu Standar:
▪ Waktu Siklus : 1355.71 detik
▪ Waktu Normal : 1536.0665 detik
▪ Performance Rating : 1,15
▪ Allowance : 19.5%
▪ Waktu Standar : 1908.157143 detik/unit

• Solusi perbaikan durasi pencucian motor pada UMKM Garis Sikat adalah:
Faktor Yang
Masalah Yang Terjadi Rekomendasi Yang Diberikan
Diamati

14
• Waste motion, pemborosan yang
terjadi karena adanya pergerakan
oleh operator yang mengakibatkan • Mengatur waktu kerja antar
pada tahap pencucian berulang- pekerja.
Manusia ulang. Seperti kurang teliti dan
terburu-buru.
• Memberikan kesempatan rotasi
• Rotasi pekerja. pekerja ketika sedang jenuh.
• Defect, tempat semprot tidak • Membeli tempat semprot baru.
bekerja dengan semstinya.
• Membedakan tempat lap kering
Peralatan
• Fungsi yang berbeda. untuk ban dan bodi kurang di
aplikasikan.

Memberikan bahasa atau dengan


Komunikasi terbatas, karena suara
Metode gerak tubuh yang dipahami antar
bising pada mesin.
pekerja.

• Faktor yang mempengaruhi kinerja tidak efektif yaitu:


a) Kurang disiplinnya pekerja karena budaya kerja;
b) Belum adanya standar kerja (gerak dan waktu);
c) Banyak gerakan yang dilakukan berulang padahal bisa digabung menjadi satu
tahapan;
d) Adanya proses menunggu;
e) Penentuan allowance yang disamaratakan.

B. Saran
Diperlukan pengukuran lanjutan pada solusi yang telah diberikan peneliti, sehingga
bisa dibandingkan durasi waktu standar sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan tahapan
kerja pada pencucian motor UMKM Pencucian Motor Garis Sikat Kabupaten Gowa.

15
DAFTAR PUSTAKA
Bora, M. &. (2017). nalisa Perhitungan Waktu Standard Service Ringan Untuk Meningkatkan
Kepuasan Pelanggan. Jurnal Industry Stt Ibnu Sina, 2(1), 81-90.
Dany, A. R. (2021). KONTRIBUSI MOTION STUDY TERHADAP WAKTU BAKU DI
STASIUN BALL TEA (STUDI KASUS PT. MITRA KERINCI, SOLOK SELATAN.
Jurnal Agro Industri.
Hasanuddin, A. L. (2021). Pengukuran Waktu Kerja Karyawan pada Pengemasan Es Kristal
Menggunakan Metode Time Study. Jambura Industrial Review, Volume 1, No. 2.
Irwanto, M. F. (2020). Analisis Pengukuran Waktu Kerja Operator Packing Di Pt XYZ
Menggunakan Metode Stopwatch Time Study. Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Gresik.
Pulansari, A. Y. (2021). ANALISIS PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN
STOPWATCH TIME STUDY UNTUK MENINGKATKAN TARGET PRODUKSI DI
PT. XYZ. Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi, 13-24.

16
LAMPIRAN

17
18
19

Anda mungkin juga menyukai