Tugas 2 - Audit Manajemen
Tugas 2 - Audit Manajemen
2. Kriteria merupakan suatu ukuran atau standar yang seharusnya dipatuhi oleh auditee,
dalam bentuk kebijakan, regulasi atau prosedur operasional standar. Auditor dan
auditee harus bersepakat terlebih dahul kriteria yang digunakan untuk memeriksa
suatu kondisi. Contohnya kriteria penilaian system pengamanan barang di gudang
adalah prosedur operasional standar system loogistik ( Peneriamaan dan pengeluaran
barang).
Sebab merupakan penjelasan mengapa kondisi tidak sesuai dengan kriteria. Dengan
mengetahui penyebab suatu permasalahan, rekomendasi yang tepat dapat disulkan .
suatu penyebab ditelusuri relasinya dengan akibat yang dihasilkan, Contohnya :
Penerimaan proses barang digudang terhambat lama diproses karena 1 orang
menagani beberapa proses dalam penerimaan dan pengeluaran barang.
3.
Organisasi Publik Koorporasi
Tujuan Organisasi Nonprovit otivel tujuan utana Profit motive/ tujuan
dari organisasi adalah utama dari organisasi
pelayanan kepada masyarakat adalah mendapatkan laba
bukan mendapat laba
Sumber Pendanaan Berasal dari pajak, retribusi, Berasal dari saham,
sumbangan, hibah. obligasi, modal sendiri,
hutang jangka panjang
dan pendek
Dasar Undang-undang, Keputusan Undang – undang
peraturan/hokum Mentri, Peraturan Pemerintah perseroan terbatas,
Peraturan BEI, Perturan
OJK
Bentuk kepemilikan Secara Kolektif dimiliki Pendiri dan pemegang
masyarakat saham
Bentung Bertanggungjawab kepada Brtanggunjawab kepada
Pertanggungjawaban masyarakat pamangk kepentingan,
contohnya pemegang
saham
4. Alasan metodologi audit berbasis risiko digunakan di organisasi sektor publik adalah
hal ini utnuk menilai efisieensi , efektifitas dan ekonomis atau disbut 3E, hali ini perlu
dijalankan untuk organisasi agar memberikan jaminan bahwa resiko – resiko yang
mungkin dihadapi oleh organisasi telah dikelola denganbaik sehingga tidaddk akan
memberikan dampak negative kepada organisasi. Dengan begitu audit berbasi resiko
ini dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi.
5. Fungsi yang terdapat pada organisasi sector public tentu berbeda dengan korporasi.
Pada korporasi terdapat fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi human resource
maka dalam organisasi sector public, unit fungsi-fungsinya akan beberapa akan
berbeda. Funsi produksi tidak akan ditemukan dalam organisasi sector public, lebih
tepatnya fungsi pelayanan akan lebih familiar untuk organisasi sector public.
Pada sebuah yayasan akan memiliki fungsi pelayanan contohnya pada yayasan panti
asuhan A akan memiliki beberapa personil individu untuk melakukan kepengurusan
terhadapa sumbangan dari public untuk mencatat dan memasukan kepada dana
sumbangan yayasan.